Category Archives: Industri

Dorong Transaksi Digital di Indonesia, OVO Hadirkan Layanan Keuangan Digital Terlengkap bagi Pengguna

Jakarta, 30 November 2021 — Berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI) pada Januari 2021 nilai transaksi penggunaan uang elektronik mencapai Rp 20,7 triliun dimana jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 30,7 persen. Angka tersebut mengindikasikan bahwa uang elektronik saat ini sangat diminati oleh masyarakat Indonesia dalam bertransaksi.

Namun, minat masyarakat yang tinggi belum berbanding lurus dengan literasi keuangan masyarakat di Indonesia. Sementara, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, baru 38 persen masyarakat Indonesia yang paham mengenai  lembaga dan produk keuangan.  Padahal, literasi keuangan merupakan hal penting dalam kemajuan ekonomi Negara.

“Menyadari tantangan dalam hal literasi dan inklusi keuangan yang ada di Indonesia, OVO, sebagai platform pembayaran, rewards, dan layanan keuangan digital terkemuka di Indonesia berkomitmen untuk menjadi peranan sentral dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui akselerasi  transformasi digital di Indonesia.

OVO terus mengembangkan bisnis tidak hanya sebagai platform pembayaran digital saja, tetapi kini juga memperluas proposisi untuk menyediakan rangkaian layanan keuangan terlengkap, seperti investasi, proteksi dan pinjaman. Hal ini merupakan wujud nyata upaya kami untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang,” jelas Karaniya Dharmasaputra, Presiden Direktur OVO.

Selama 4 tahun perjalanannya, OVO telah memperoleh penerimaan positif di tengah masyarakat Indonesia. Hadirnya transformasi pembayaran digital OVO menjadi penghubung layanan keuangan lainnya baik secara online maupun offline lewat kolaborasi dengan berbagai pihak.

Hal ini yang menjadikan OVO sebagai platform pembayaran digital yang paling populer, dimana OVO berhasil ‘memikat hati’ 9 dari 10 masyarakat Indonesia, dimana 71 persen  adalah pengguna aktif yang sudah tersebar lebih dari 430 kota dan kabupaten di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, OVO memiliki  lebih dari 1,2 juta merchant QRIS, yang didominasi oleh sektor UMKM mulai dari warung, kedai, pedagang kaki lima, hingga usaha-usaha yang sudah ternama.

Pencapaian yang diraih OVO sejalan dengan dampak/efek ganda positif yang dihadirkan oleh OVO tidak hanya bagi para pengguna, tetapi juga bagi merchant yang bergabung. Berbagai proses dan upaya OVO dalam mengakselerasi transformasi digital di segala lapisan, baik masyarakat, UMKM dan mitra, menciptakan siklus pertumbuhan yang positif, seperti contohnya sebanyak 70 persen pelaku UMKM mengalami peningkatan transaksi harian dengan rata-rata peningkatan transaksi sebesar 30 persen. Rata-rata pendapatan per bulan pun meningkat 27 persen bagi 68 persen responden yang mengalami peningkatan pendapatan bulanan setelah bergabung dengan OVO.

“Kami percaya semua dampak positif yang dihasilkan oleh OVO melalui akselerasi transformasi pembayaran digital di Indonesia ini dapat membantu peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia serta mendukung pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional. Melalui semangat kolaborasi OVO dengan merchant, mitra, dan pemangku kepentingan, OVO menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia untuk setiap kemudahan, keamanan dan kenyamanan bertransaksi digital, tidak perlu lagi untuk berpindah-pindah aplikasi,” lanjut Karaniya.

Saat ini layanan dan ekosistem OVO terus berkembang lebih luas dengan menggandeng berbagai mitra yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat hingga ke pelosok nusantara. Yang terbaru OVO menjalin kerjasama dengan PT Pos Indonesia, Lotte Mart, dan Mitra Bukalapak agar bisa melakukan isi ulang saldo (top up) secara offline di berbagai gerai yang tersebar di seluruh Indonesia.

OVO juga menyediakan OVO | Invest, layanan investasi hasil kerjasama dengan berbagai mitra ternama, seperti Bareksa, Manulife Aset Manajemen Indonesia, Syailendra dan Bahana TCW Investment Management, yang tersedia pada aplikasi OVO dan memberikan beberapa pilihan produk reksa dana berbasis konvensional maupun syariah.

Kemudian ada juga OVO | Proteksi yang telah dikategorikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat mulai dari asuransi kesehatan hingga kendaraan. OVO bekerjasama dengan Prudential Indonesia dalam menghadirkan berbagai pilihan proteksi kesehatan dan jiwa yang terjangkau dan mudah diakses.

Annisa Steviani, Certified Financial Planner, berpandangan bahwa selain perusahaan tekfin, masyarakat tentu sangat berperan dalam meningkatkan literasi keuangan dan transformasi digital untuk dapat mendorong dan memulihkan perekonomian negara. Menurut Annisa masyarakat perlu diberikan edukasi mengenai literasi keuangan sehingga transformasi digital bisa dilakukan secara maksimal.

“Beberapa tips yang bisa dilakukan oleh masyarakat agar lebih memahami mengenai literasi keuangan diantaranya adalah masyarakat perlu mengetahui keamanan transaksi yang akan dilakukan. Selain itu, masyarakat juga perlu mengetahui kemudahan serta manfaat dari pengelolaan uang di era digital. Kemudian, mereka juga perlu tahu informasi tentang produk apa yang akan diambil seperti contohnya kehalalan produk tersebut. Yang terakhir, masyarakat perlu open minded untuk menerima budaya atau pemahaman baru yang mencakup keamanannya, kemudahan dalam transaksi digital, serta pengetahuan mengenai layanan keuangan yang ditawarkan  seperti kehalalan produk investasi dan asuransi. Tentunya ini perlu dilakukan secara terus menerus melalui kolaborasi berbagai pihak dan pemangku kepentingan,” tutup Annisa.

Tentang OVO

OVO sebagai platform digital pembayaran dan layanan keuangan terdepan di Indonesia berupaya meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan melalui produk dan layanan yang nyaman, aman dan terjangkau. Merangkul lebih dari 1 juta merchant QRIS di 430+ kota dan kabupaten, aplikasi OVO dapat digunakan untuk mengakses pembayaran, transfer, top up dan tarik dana, serta layanan asuransi, investasi dan pinjaman di seluruh nusantara.

Sequis Financial dan Bank CTBC Indonesia Luncurkan Q Payor Rider & Q Hospital Rider

Jakarta, 29 November 2021 – PT Asuransi Jiwa Sequis Financial (Sequis Financial) dan PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC) meluncurkan 2 produk rider (asuransi tambahan) baru, yaitu Q Payor Rider dan Q Hospital Rider. Peluncuran produk baru bancassurance ini dilakukan secara virtual oleh Presiden Direktur Sequis Financial Edisjah dan Presiden Direktur Bank CTBC Indonesia Iwan Satawidinata. Turut menyaksikan Sales Director Sequis Financial Rizal Prajuga dan Retail Banking Executive Director Bank CTBC Indonesia Bambang Simmon Simarno.

Peluncuran kedua produk ini diyakini dapat memperkuat sinergi dan memberikan manfaat bagi kedua perusahaan, yakni mendorong peningkatan premi baru bagi Sequis Financial dan mendukung penjualan produk bancassurance di Bank CTBC. Adapun Sequis Financial dan Bank CTBC telah menjalin kerja sama sejak September 2018.

Optimisme tersebut disampaikan Edisjah. Menurutnya, jalur pemasaran produk asuransi melalui perbankan atau bancassurance merupakan salah satu kanal distribusi asuransi yang berkontribusi kuat saat pandemi dan masih memiliki prospek cerah pada masa mendatang.  Kedua produk ini dapat dimanfaatkan oleh nasabah Bank CTBC sebagai pelengkap portofolio proteksi dan investasi nasabah.

“Q Payor Rider dan Q Hospital Rider merupakan asuransi tambahan dari dua produk yang sudah ada dan dipasarkan melalui bancassurance, yaitu Q Life Legacy dan Q Protection yang diluncurkan pada 2018. Kami meyakini bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk meluncurkan kedua rider sebagai solusi bagi nasabah yang membutuhkan asuransi jiwa & kesehatan.

Sebab risiko mengalami sakit & meninggal dunia saat pandemi covid-19 sangat besar sehingga nasabah Bank CTBC dapat melindungi kebutuhan masa depan dan keluarganya melalui kedua produk ini,” sebut Edisjah.

Sejalan dengan Edisjah, nada optimis juga diungkapkan oleh Iwan Satawidinata. Ia pun meyakini kerja sama ini dapat semakin berkembang hingga beberapa tahun mendatang. “Pandemi adalah tantangan bagi setiap industri.

Namun, kami bersikap positif dengan menjadikan tantangan sebagai jalan berinovasi dengan meluncurkan produk baru yang dapat dimanfaatkan nasabah kami yang membutuhkan proteksi kesehatan. Kedua produk ini akan melengkapi portofolio produk asuransi yang sudah ada di Bank CTBC sehingga tenaga pemasar kami semakin bersemangat untuk membantu nasabah memenuhi kebutuhan berasuransi yang segmentasinya bervariasi,” ujar Iwan.

Kedua rider secara resmi dipasarkan di seluruh kantor pemasaran Bank CTBC yang tersebar di seluruh Indonesia oleh staf Bank CTBC Indonesia dan didukung oleh Insurance Specialist Sequis Financial. Kedua produk dapat dinikmati oleh nasabah lama (existing) dari Bank CTBC yang telah memiliki polis asuransi Q Life Legacy atau Q Protection maupun nasabah baru.

Mengakhiri sambutannya, Edisjah menyampaikan bahwa Sequis Financial berkomitmen untuk menyediakan sebuah one stop solution bagi para nasabah perbankan sehingga mereka dapat berinvestasi sekaligus mendapatkan perlindungan dari berbagai risiko hidup melalui produk-produk asuransi jiwa & kesehatan yang berkualitas.

Informasi Produk:

Q Hospital Rider merupakan asuransi jiwa tambahan yang memberikan perlindungan kesehatan termasuk penyakit kritis yang berlaku di seluruh dunia.  Produk ini terdiri dari 4 pilihan plan kamar rumah sakit hingga 2 tempat tidur dan wilayah proteksi mencakup hingga Asia termasuk Asia Tenggara (kecuali Singapura). Adapun batasan biaya pertanggungan tahunan mencapai hingga 15 Milyar. Khusus bagi nasabah premium yang memiliki kebutuhan spesifik hingga harus melakukan pengobatan di luar negeri tersedia fasilitas perlindungan di seluruh dunia.

Q Payor Rider merupakan asuransi jiwa tambahan yang memberikan perlindungan berupa pembebasan pembayaran premi (Premium waiver) apabila Pemegang Polis terkena risiko penyakit kritis maupun meninggal dunia saat masa pembayaran premi sehingga nasabah tidak perlu khawatir terkait dengan pembayaran premi ketika terjadi risiko.

Kelebihan lainnya, nilai premi berlaku sama untuk jenis kelamin pria dan wanita (unisex). Premi dihitung berdasarkan usia masuk dengan batasan usia masuk Tertanggung (sebagai Pemegang Polis) adalah usia 17 s/d 60 tahun dengan Masa Pembayaran Premi & cara pembayaran premi mengikuti ketentuan polis dasar.

Revitalisasi UKM Jadi Kata Kunci Investree Adakan Investree Conference 2021, Dukung Pemulihan Ekonomi Cepat dan Tangguh

Jakarta, 30 November 2021 – Sukses menyelenggarakan Investree Conference (i-Con) selama 2 (dua) tahun berturut-turut dengan topik utama pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan pemulihan ekonomi melalui kolaborasi dalam ekosistem keuangan digital, tahun ini, pionir fintech lending Investree kembali menghelat Investree Conference 2021 (i-Con 2021) dengan mengusung tema “Revitalising SMEs to Support Faster and Resilient Economic Recovery”.

Acara ini akan diadakan selama 1 (satu) hari penuh secara virtual pada Kamis, 9 Desember 2021 pukul 08.30-17.00 WIB melalui kanal Zoom dan Youtube Investree. Menghadirkan pembicara-pembicara ternama lokal dan internasional yang terdiri dari regulator, Borrower, Lender Institusi, perbankan, pengadaan, dan rekanan ekosistem digital Investree lainnya, i-Con 2021 berfokus pada revitalisasi bisnis UKM selama masa pandemi melalui kolaborasi ekosistem keuangan digital dan upaya pemulihan ekonomi lainnya yang inovatif. i-Con 2021 merupakan bagian dari perayaan Bulan Fintech Nasional 2021 yang diinisiasi oleh Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH).

Sama seperti tahun lalu di mana Investree masih waspada terhadap kondisi pandemi di Indonesia dan dunia, i-Con 2021 dilaksanakan secara daring/online/virtual. Dalam mengisi acara, para moderator dan pembicara akan live dari lokasinya masing-masing.

Untuk tema, “revitalisasi” atau “tumbuh kembali” jadi kata kunci Investree dalam membantu pemulihan dan penguatan pelaku UKM selama pandemi Covid-19 lewat pengoptimalan kerja sama dan sinergi dalam ekosistem keuangan digital agar bantuan serta dukungan yang didapatkan pelaku UKM lebih maksimal dan kaya manfaat.

Pemilihan kata “revitalisasi” adalah kelanjutan dari tema tahun lalu yang menekankan “akselerasi” atau “percepatan”. Tahun lalu, i-Con 2020 ada saat sudah terjadi pandemi sehingga fokus bahasannya lebih ke percepatan pemulihan ekonomi pelaku UKM yang terdampak Covid-19.

Tahun ini, hampir 2 (dua) tahun sejak kasus Covid-19 pertama kali muncul, fokus Investree adalah untuk menumbuhkan kembali bisnis pelaku UKM yang sempat terdampak lalu mencoba pulih secara perlahan, agar mampu bertahan secara berkelanjutan.

Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi, mengatakan, “Covid-19 berdampak langsung terhadap kelangsungan hidup masyarakat Indonesia. Sektor UKM menjadi salah satu yang paling terpengaruh, meskipun para pelaku UKM berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomian nasional. Selain itu, mereka juga sering menghadapi masalah lainnya yang menghambat mereka untuk tumbuh, seperti pencatatan laporan keuangan tidak konsisten serta tidak memiliki akses kredit perbankan.

Dengan adanya kondisi itu, sektor UKM ikut menghadapi masa sulit yang berimbas pada menurunnya penjualan, kendala permodalan, logistik yang tidak lancar, hingga ancaman gagal bayar. Untuk mendorong upaya revitalisasi para pelaku bisnis, kami mengajak teman-teman UKM, industri keuangan serta masyarakat luas untuk hadir secara virtual di Investree Conference (i-Con) 2021 sebagai sarana menunjukkan bagaimana revitalisasi dan daya tahan UKM menjadi kunci menghidupkan kembali ekonomi Tanah Air.

Sejalan dengan kampanye ulang tahun ke-6 Investree, #GrowStron6er, Investree berkomitmen untuk membantu UKM untuk bangkit dan tumbuh lebih solid dengan menghadirkan pakar, mitra, dan nasabah dari berbagai sektor.”

i-Con 2021 akan menyajikan 8 (delapan) sesi menarik* dengan bahasan yang relevan terhadap tren terkini di industri keuangan digital:

Sesi pertama adalah “Innovative SME Financing through Fintech Collaboration”, membahas peluang kolaborasi digital untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi UKM bersama Blibli.com, OY! Indonesia, Investree, dan PT Sinar Purnama Teknik.

Sesi kedua adalah “Digitalization of SMEs to Scale Up Business”, membahas peran digitalisasi terhadap pertumbuhan pengusaha sektor logistik dan rantai pasok bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, wifkain, Paper.id, dan Kargo Technologies.

Sesi ketiga adalah “The Impact of Financial Support for Ultra Micro Business”, membahas dampak dari dukungan pembiayaan oleh fintech bagi pengusaha ultramikro bersama Kementerian Koperasi dan UKM, GMO Payment Gateway, Gayatri Microfinance, dan Dagangan.com.

Sesi keempat adalah “The Adoption of Innovative Credit Scoring through Artificial Intelligence to Expedite Financial Inclusion”, membahas pemaksimalan layanan penilaian kredit inovatif untuk meningkatkan inklusi finansial bersama Pefindo Biro Kredit IdScore, AIForesee, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), dan Bank Raya.

Sesi kelima adalah “The Role of Sharia Fintech Solution During Pandemic”, membahas potensi dan solusi alternatif yang ditawarkan oleh fintech syariah dalam mengembangkan perekonomian bersama Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI), Investree Syariah, HIJUP, dan Scarf Media.

Sesi keenam tak kalah atraktif, “How Fintech Innovation Creates Resilient ASEAN SMEs During Global Pandemic”, memotret perkembangan bisnis Investree Regional di Thailand dan Filipina serta kontribusinya dalam menciptakan pelaku UKM berdaya tahan tinggi di sana bersama Investree Thailand, Investree Filipina, LGUSuite, Inc., dan Central Pattana.

Sesi ketujuh adalah “Boosting Economic Recovery Through E-Procurement Innovation & Opportunities”, membahas manfaat pengadaan elektronik dan transformasi yang dihasilkan dari itu bersama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), PT Indosopha Sakti, Mbiz, dan Garuda Financial.

Sesi terakhir adalah “Digital Disruptor Becomes Disrupted?”, membahas inovasi disruptif dan pengaplikasiannya dalam industri keuangan bersama BRI Ventures, Alami Sharia, dan Bank Neo Commerce.

“Bisa dibilang, sesi-sesi diskusi yang ada dalam i-Con 2021 akan banyak membahas isu yang sedang jadi perbincangan hangat belakangan, di antaranya digitalisasi UKM untuk meningkatkan bisnis, pemanfaatan penilaian kredit alternatif dan artificial intelligence (AI) untuk inklusi keuangan, ekspansi regional, keuangan syariah, hingga tren bank digital.

Semuanya untuk mendukung UKM bangkit dan semakin berdaya setelah pandemi. Mudah-mudahan i-Con 2021 dapat menjadi ajang bagi pemangku kepentingan dan masyarakat luas untuk memperoleh perspektif baru dan pengetahuan lebih luas tentang fintech lending dan peran sertanya bagi UKM, serta tentunya mendorong revitalisasi atau pertumbuhan kembali ekonomi negara pada 2022,” ujar Adrian penuh harapan.

Rencananya i-Con 2021 akan menampilkan sambutan utama dari Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi; Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Mikro, Teten Masduki; dan Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Riswinandi. Turut menampilkan hiburan dari Angga Puradiredja (Maliq & d’Essentials).

i-Con 2021 juga diharapkan dihadiri oleh 1000 tamu undangan online, 31 pembicara sesi lokal dan internasional, 2 moderator profesional dan 6 tim Investree, dan rekan-rekan jurnalis lokal, regional, dan internasional. Terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Masyarakat dapat mendaftar untuk menyaksikan setiap sesi Investree Conference 2021 melalui tautan investr.ee/icon2021.

*) Daftar moderator dan pembicara terlampir dalam Agenda Acara.

Tentang Investree

Investree adalah perusahaan fintech lending yang mendapatkan Izin Usaha Perusahaan Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi dari Otoritas Jasa Keuangan. Misi kami adalah mengoptimalkan data dan teknologi untuk memberikan akses pembiayaan lebih mudah dan terjangkau bagi UKM selagi menghubungkan mereka dengan Lender yang ingin membantu dan memperoleh imbal hasil atraktif. Melalui kolaborasi dengan rekanan strategis dalam ekosistem digital dan keuangan serta inovasi produk dan layanan pembiayaan, Investree berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi bisnis digital bagi UKM. Investree berbasis di Indonesia dan telah berekspansi ke Thailand dan Filipina.

Hingga bulan Oktober 2021, Investree berhasil membukukan catatan total fasilitas pinjaman Rp 13 triliun dan nilai pinjaman tersalurkan Rp 8,5 triliun dengan rata-rata tingkat imbal hasil 16,5% p.a. dan rata-rata TKB90: 99,43%. Investree juga dinobatkan sebagai “Best Fintech of the Year” oleh Majalah The Asset, “Best P2P Lending Platform for SMEs” oleh The Asian Banker, dan “30 Most Promising Growth-Stage Startups” oleh Forbes Indonesia.

Tentang Investree Conference

Investree Conference (i-Con) merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Investree sejak 2019. Acara ini adalah wadah untuk memperoleh inspirasi dan wawasan tentang fintech dan ekosistemnya di Tanah Air dan wilayah Asia Tenggara. Melalui acara ini, Investree menghadirkan sosok-sosok inspirasional dari kalangan pengusaha, pakar, dan juga pemangku kepentingan di industri fintech.

Setiap tahunnya, i-Con mengangkat tema yang relevan seputar fintech dan pertumbuhan sektor UKM. Tema tersebut sejalan dengan komitmen Investree untuk mendukung pemberdayaan para pelaku UKM melalui akses pembiayaan dan solusi bisnis digital terintegrasi lainnya yang mudah, cepat, dan terjangkau.

Sinergi Antarinstansi Dorong Percepatan Pertumbuhan Logistik Daerah

Yogyakarta, 29 November 2021 – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyatakan, untuk memenuhi pertumbuhan ekonomi digital, khususnya perdagangan secara elektronik (e-commerce) dan pertumbuhan logistik diperlukan kerja sama antarinstansi. Untuk itu, kerja sama Pemerintah Pusat dan Daerah serta dukungan berbagai pihak akan mendorong pertumbuhan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan logistik nasional secara konkret.

Hal ini disampaikan Wamendag saat memberikan sambutan pada acara Regional Summit 2021 dengan tema “Solusi Layanan Logistik Untuk Ecommerce Di Daerah”. Acara ini digelar secara virtual pada Senin (29/11). Hadir sebagai pembicara yaitu Direktur Operasional Shipper Indonesia Budi Handoko, Staf Direksi Semen Indonesia Distributor Hary Indratno, serta Kepala Bagian Sekretariat Daerah Kota Palembang Rachmad.

“Diharapkan dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah dapat memusatkan pembangunan infrastruktur secara konkret sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo,” kata Wamendag.

Wamendag mengatakan, secara produk domestik bruto (GDB) kontribusi ekonomi digital Indonesia relatif kecil tetapi tumbuh pesat dengan perdagangan secara elektronik menjadi penyumbang terbesar. Ekonomi digital Indonesia diprediksi akan tumbuh delapan kali lipat dari USD 44,4 miliar di 2020 menjadi USD 319 miliar di 2030 dan kontribusi ekonomi digital terhadap GDP diprediksi akan meningkat 18 persen.

“Ini menampilkan penetrasi ekonomi digital yang signifikan dan menggambarkan penggunaan ecommerce menjadi salah satu yang utama perdagangan barang atau jasa dalam aktivitas keseharian masyarakat,” kata Wamendag.

Wamendag melanjutkan, e-commerce tidak hanya terpusat di satu wilayah Indonesia. Pemerintah telah mencoba mendistribusikan dan melakukan penetrasi ekonomi digital secara masif. “Penggunaan e-commerce di luar Jawa terus tumbuh. Meskipun infrastruktur menjadi tantangan, tetapi sudah terjadi pembangunan masif yang dilakukan Pemerintah Daerah,” ucapnya.

Wamendag mengungkapkan, Kemendag telah melakukan beberapa upaya dalam mendorong kinerja logistik Indonesia, salah satunya melalui Program Gerai Maritim. Saat ini terdapat 14 Depo Gerai Maritim tempat penyimpanan barang yang dikirim sebagai muatan berangkat maupun muatan balik melalui Tol Laut.

“Kemendag bersama instansi terkait memastikan distribusi harus lancar. Infrastruktur merupakan salah satu sarana dan prasarana untuk memastikan semua jalur kinerja logistik berjalan. Gerai Maritim bertujuan untuk mendata dan menentukan jenis barang kebutuhan pokok dan penting di daerah yang diangkut melalui Tol Laut, Angkutan Barang Perintis, dan Jembatan Udara,” jelas Wamendag.

Wamendag menambahkan, dalam mendukung kinerja logistik nasional, Pemerintah berdasarkan beberapa peraturan diantaranya Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan, Permendag No 92 Tahun 2020 tentang Perdagangan Antarpulau, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional, dan Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.

“Ini merupakan bagian dari proses yang dilakukan tidak hanya Kementerian Perdagangan, tetapi juga lintas kementerian lemebaga, termasuk pemerintah daerah untuk bisa bersama-sama membentuk ekosistem yang sehat yang didasari pembangunan infrastruktur,” tutup Wamendag.

Akselerasi Transisi Energi di RI, PLN Jalin Kerja Sama dengan AFD Prancis

Jakarta, 26 November 2021 – Upaya PT PLN (Persero) mencapai Carbon Neutral 2060 melalui transisi energi kali ini mendapatkan dukungan dari Badan Pembangunan Prancis (Agence Française de Développement/AFD). Komitmen ini tertuang melalui penandatanganan Surat Niatan penguatan kerja sama Prancis dan Indonesia di bidang energi pada Rabu (24/11/2021).
Surat Niatan ditandatangani oleh Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Basilio Dias Araujo, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini, Duta Besar Prancis di Indonesia Olivier Chambard, dan Direktur Badan Pembangunan Prancis (AFD) Indonesia Resident Mission Emmanuel Baudran, di hadapan Menteri Luar Negeri dan Eropa Jean Yves Le Drian dan Bapak Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Melalui penandatanganan tersebut, Indonesia dan Prancis memperkuat kerja sama dengan memobilisasi dukungan teknis dan keuangan dari Grup AFD untuk transisi energi dan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Salah satu poin perjanjian ini adalah komitmen jumlah indikatif dukungan sebesar 500 juta euro untuk 5 tahun ke depan.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menyampaikan, PLN berkomitmen untuk mendukung percepatan transisi energi demi masa depan yang lebih baik. Di tengah upaya menekan emisi karbon, perusahaan memiliki beberapa pendekatan untuk memastikan bisnis ketenagalistrikan yang berkelanjutan.
“Di antaranya memastikan operasional perusahaan ramping dan efisien, memberikan energi hijau untuk masa mendatang, dan menjadi perusahaan yang berfokus pada pelanggan dengan memberikan layanan yang andal serta terjangkau,” ujarnya.
Dalam mengakselerasi Carbon Neutral 2060, Zulkifli mengungkapkan empat hal yang harus menjadi perhatian agar transisi energi dapat berjalan dengan mulus.
Pertama, penyesuaian tarif listrik untuk pelanggan. Kedua, investasi skala besar. Ketiga, penerapan teknologi dalam skala besar. Keempat, investasi pelanggan untuk beralih menggunakan peralatan rendah karbon.
“Dengan begitu, pengembangan bisnis dan kampanye electrifying lifestyle perlu lebih digaungkan. Sebut saja, seperti penggunaan kompor listrik, kendaraan listrik, dan perdagangan emisi,” ujar Zulkifli.
Dalam skenario business as usual (BAU), emisi sektor listrik mencapai 0,92 miliar ton CO2 pada 2060. Maka dari itu, PLN meluncurkan strategi demi menjadi perusahaan listrik yang bersih dan hijau. Salah satunya dengan menghentikan pembangunan serta memensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) eksisting secara bertahap.
“Berdasarkan peta jalan, PLN akan memensiunkan PLTU sub-critical sebesar 10 Giga Watt (GW) pada tahun 2035. Kemudian PLTU super critical sebesar 10 GW juga akan dipensiunkan pada tahun 2045. Tahap terakhir pada tahun 2055, PLTU ultra super critical 55 GW dipensiunkan,” katanya.
Pada saat bersamaan, PLN akan berinvestasi untuk mempercepat peningkatan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan (EBT) hingga 20,9 GW, serta pengembangan teknologi penyimpanan listrik dalam bentuk baterai berukuran besar hingga teknologi penangkapan karbon dan hidrogen. Program lain yang disiapkan PLN untuk mendukung transisi energi yaitu ekspansi gas, program co-firing, konversi PLTD ke EBT, hingga peningkatan efisiensi energi dan pengurangan susut jaringan.
“Setidaknya PLN membutuhkan investasi lebih dari USD 500 miliar untuk mendukung pencapaian Carbon Neutral pada 2060.  Oleh karena itu, PLN membutuhkan dukungan dari banyak pihak untuk menjalankan transisi energi ini,” imbuh Zulkifli.
Di sisi lain, selama 10 tahun terakhir, AFD telah memobilisasi 520 juta euro untuk mendukung Indonesia dalam reformasi sektor energi, pembiayaan investasi publik, dan mobilisasi tenaga ahli dari Prancis. Dalam jangka waktu tersebut, Indonesia telah mengalami pertumbuhan ekonomi signifikan yang menyebabkan konsumsi energi menjadi dua kali lipat.
Untuk turut berkontribusi mengendalikan perubahan iklim, Indonesia berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dalam kerangka Perjanjian Paris sebesar 29 persen dari skenario BaU dengan upaya sendiri dan 41 persen dengan dukungan masyarakat internasional.
Dengan penguatan kerja sama ini, maka AFD akan membantu Indonesia dalam bentuk hibah untuk bantuan teknis dalam persiapan dan pelaksanaan proyek, pinjaman lunak kepada pemerintah Indonesia dan PLN, atau bahkan pinjaman kepada sektor swasta untuk investasi energi terbarukan dan efisiensi energi.
Melalui komitmen ini, diharapkan mampu menghasilkan pengumuman rencana netralitas karbon di sektor energi pada tahun 2021, yang akan dicapai pada tahun 2050.
Pemerintah pun telah mengeluarkan pengumuman moratorium pembangunan pembangkit listrik baru di batu bara, serta publikasi rencana investasi PLN (RUPTL – Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) 2021-2030.
Pada RUPTL terhijau yang pernah ada ini, porsi energi baru terbarukan (EBT) lebih besar yakni 51,6 persen atau 20.923 MW, sementara porsi energi fosil lebih rendah yakni 48 persen atau 19.652 MW.
Sekilas Tentang PLN
PT PLN (Persero) adalah BUMN kelistrikan yang terus berkomitmen dan berinovasi menjalankan misi besar menerangi dan menggerakkan negeri. Memiliki visi menjadi perusahaan listrik terkemuka se-Asia Tenggara, PLN bergerak menjadi pilihan nomor 1 pelanggan untuk Solusi Energi. PLN mengusung agenda Transformasi dengan aspirasi Green, Lean, Innovative, dan Customer Focused demi menghadirkan listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik. PLN dapat dihubungi melalui aplikasi PLN Mobile yang tersedia di PlayStore atau AppStore

Sekilas Tentang AFD

Badan Pembangunan Prancis (AFD) menerapkan kebijakan Prancis tentang pembangunan dan solidaritas internasional. Melalui kegiatan pendanaan sektor publik dan LSM, pekerjaan penelitian dan publikasi (edisi AFD), pelatihan pembangunan berkelanjutan (Kampus AFD) dan peningkatan kesadaran di Prancis, ia membiayai, mendukung, dan mempercepat transisi menuju dunia yang lebih adil dan lebih tangguh.

Dengan mitra kami, kami membangun solusi bersama, dengan dan untuk penduduk Selatan. Tim kami terlibat dalam lebih dari 4.000 proyek di lapangan, di wilayah luar negeri, di 115 negara dan wilayah dalam krisis, untuk kepentingan bersama – iklim, keanekaragaman hayati, perdamaian, kesetaraan gender , pendidikan atau bahkan kesehatan. Dengan demikian, kami berkontribusi pada komitmen Prancis dan Prancis dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Untuk dunia yang sama.

Gubernur Riau – Jabar Bahas Participating Interest Hulu Migas di Northern Sumatra Forum

Batam, Kepulauan Riau, 25 November 2021 – Gubernur Riau Syamsuar dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga menjabat Ketua ADPMET (Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan) hadir pada perhelatan Northern Sumatra Forum” (NSF) di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (25/11).

Kedua tokoh nasional tersebut tampil sebagai pemateri utama dalam sesi “Kebijakan dan Penerapan Participating Interest 10% (sepuluh persen) Pengelolaan Hulu Migas bagi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Participating Interest (“PI”) bagi pemerintah daerah tertuang dalam peraturan Menteri Peraturan Menteri ESDM no 37 tahun 2016. Hal tersebut akan dibahas tuntas bersama narasumber dari Kementerian ESDM, SKK Migas, Dinas ESDM dan BUMD Jabar.

Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut menyampaikan bahwa  SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) berupaya membangun komunikasi dan koordinasi serta meningkatkan sinergi hubungan dengan pemangku kepentingan sehingga hulu migas dapat menjadi katalisator kemajuan pembangunan di daerah” kata Kepala Perwakilan SKK Migas Rikky Rahmat Firdaus.

Sementara Bupati Siak Provinsi Riau yang tampil sebagai pembicara di Northern Sumatera Forum juga mengatakan efek industri hulu migas sangat terasa bagi perkembangan di daerahnya. Selain PI, industri hulu migas telah memberikan multiplier effect dari belanja perusahaan migas.

“Sektor ini memberikan kontribusi 23,44 % dan menjadikannya sebagai sebagai sektor terbesar dalam pengaruh perekonomian  Kabupaten Siak,” ungkap Bupati Alfedri.

Menurut Alfredi, saat ini terdapat 5 KKKS (Kontraktor Kontrak Kerjasama) atau perusahaan minyak dan gas bumi yang beroperasi di Kabupaten Siak, yaitu Pertamina Hulu Rokan (PHR), Pertamina Lirik, Sumatra Global Energi (SGE) dan Bumi Siak Pusako, BOB BSP yang merupakan milik BUMD.

Pada Northern Sumatra Forum (NSF) ini, SKK Migas memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para Gubernur yang telah memberikan kontribusi aktif dalam kelancaran operasional hulu migas di Wilayah Sumbagut, diantaranya Gubernur Aceh, Gubernur Sumatera Utara, Gubernur Riau, dan Gubernur Kepulauan Riau. Selain itu juga akan ada penghargaan yang diberikan kepada 6 (enam) UMKM dan 7 (tujuh) orang Local Heroes perwakilan dari masing – masing Wilayah KKKS.

Dari kegiatan yang  berlangsung secara luring dan daring ini, diharapkan terbangun kesepahaman bersama terhadap beberapa peraturan dan kebijakan pemerintah serta pelaksanaan kegiatan di sektor industri hulu migas, khususnya di wilayah regional Sumatra Bagian Utara.

Northern Sumatra Forum (NSF) merupakan sinergi komunikasi Industri Hulu Migas bersama pemangku kepentingan menuju target produksi 1 Juta BOPD dan 12 BSCFD Gas di Tahun 2030. Northern Sumatra Forum merupakan salah satu wujud sumbangsih SKK Migas dan KKKS Wilayah Sumbagut dalam upaya meningkatkan komunikasi dan koordinasi insan hulu migas kepada stakeholder daerah yang meliputi Pemerintah Daerah, masyarakat, mahasiswa, wartawan dan stakeholder lainnya. Forum ini merupakan salah satu pra event dari gelaran internasional yaitu 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG 2021) dengan demikian Acara NSF dapat menjadi bahan masukan dalam gelaran 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG 2021).

Ketua Pelaksana Northern Sumatra Forum Yanin Kholison yang juga menjabat sebagai Kepala Departemen Humas SKK Migas Sumbagut menyampaikan bahwa Gelaran acara terbesar pertama di wilayah regional ini diharapkan menambah pemahaman dan wawasan masyarakat luas mengenai industri hulu migas melalui berbagai tema aktual, baik bagi kepentingan industri maupun kepentingan pemerintah daerah dan masyarakat di sekitar operasi.

“Forum ini mengupas regulasi terkait migas, isu pertanahan dan perizinan, program pengembangan masyarakat serta komunikasi dan media. Semua terangkum dalam 5 (lima) Plenary dan 13 (tiga belas). Diskusi menghadirkan 70 (tujuh puluh) orang pembicara yang berasal dari tingkat regional maupun Nasional,” Jelas Yanin, (*)

SMI & Infoblox Menyediakan Solusi & Produk Keamanan Jaringan Yang Komprehensif Untuk Melindungi Dari Ancaman Data dengan Respon Yang Cepat

Jakarta, 23 November 2021—PT Synnex Metrodata Indonesia (“SMI”)—salah satu entitas anak PT Metrodata Electronics Tbk (IDX: MTDL) yang fokus dibidang Distribusi Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK), pada hari ini mengumumkan kemitraan strategik terbaru bersama Infoblox, Inc (“Infoblox”)—pemimpin perusahaan dibidang Secure Cloud-Managed Network melalui penunjukan SMI sebagai Distributor Resmi, dengan memperluas jangkauan pasar di Indonesia dengan memasarkan seluruh rangkaian produk Infoblox yaitu NIOS, B1DDI, B1TD yang akan menyasar industri Telco, Banking, Enterprise, Government dengan pangsa pasar perusahaan Commercial, Education dan Hospitality.

Sebagai penyedia solusi Secure DNS, DHCP & IP Address Management (DDI) bagi pelanggan dan juga memiliki solusi DNS Security di atas solusi tradisional DDI di pasaran, Infoblox menjadi bagian dari vendor keamanan dengan menyediakan informasi DDI dan Threat Data bagi ekosistem keamanan pelanggan agar lebih memperkuat keamanan pelanggan seiring dengan investasi pelanggan yang sudah ada. Dengan adanya percepatan adopsi cloud pada saat situasi pandemi dan setelahnya, terlihat adanya tren hybrid workplace dimana banyaknya konsumen tidak siap dengan jaringan yang aman dan terukur. Oleh karenanya, Infoblox menyediakan solusi bagi industri yang memungkinkan transisi dirancang dengan baik mulai dari infrastruktur on-premise hingga layanan penting guna memastikan 100 persen uptime.

Menurut laporan IDC 2021, Infoblox menduduki pangsa pasar DDI sebesar 51,7% dan masih tetap sebagai pemimpin pasar di DDI Space. Infoblox dipercaya oleh lebih dari 12,000 pelanggan di seluruh dunia, termasuk di dalamnya sekitar 70% perusahaan yang sudah masuk di Fortune 500. Sebagian besar pelanggan di seluruh dunia telah percaya terhadap Infoblox dan akan terus dipercaya oleh pelanggan baru. Solusi BloxOne, yang berjalan diatas DNS akan memberikan perlindungan dan visibilitas yang lebih baik bagi pelanggan. Lebih dari itu, Infoblox menyediakan solusi lengkap DDI yang dapat bekerja sama dengan DDI Security. Tidak hanya dengan solusi lengkap untuk DDI, Infoblox juga dapat berkolaborasi dengan DNS Security yang berbeda dengan vendor lain yang memiliki solusi serupa. Teknologi yang digunakan Infoblox adalah teknologi terbaru seperti Behaviors Analysis & Machine Learning dikombinasikan dengan perlindungan tradisional Reputation & Signature yang membedakan dengan teknologi lainnya, dimana salah satu manfaat lebih solusi Infoblox adalah mencegah data exfiltrasi dengan menggunakan trik DNS. Teknologi canggih ini memungkinkan Infoblox untuk terus mempertahankan terhadap serangan baru dan melindunginya.

“Saat ini kami memiliki rangkaian solusi keamanan jaringan terlengkap mulai dari Network Switches, Cyber Security hingga Operation Technology Security System seperti Surveillance dan lainnya. Dengan ditunjuknya SMI sebagai Distributor Resmi Infoblox, kami akan menawarkan solusi yang berbeda yang dapat membantu mitra bisnis dalam membantu pelanggan mereka melalui DDI & DNS Security Solutions, serta mudah, handal, terukur, otomasi, serta keamanan hybrid atau multi cloud networks depolyments guna memastikan pelanggan dapat lebih lincah dan jaringannya aman. Bersama Infoblox, kami juga akan membantu pelanggan memberikan pengalaman ke tingkat berikutnya dengan Secure Cloud-Managed Network Services”, kata Lie Heng, Direktur PT Synnex Metrodata Indonesia.

“Dengan meningkatnya pelanggaran data/ serangan siber di Indonesia, organisasi mencari Infoblox untuk visibilitas jaringan dan keamanan DNS untuk menemukan dan mengurangi ancaman,” kata Jeff Castillo, Direktur Penjualan Asia Tenggara, Infoblox. “Kami senang membawa cloud-first DDI dan teknologi manajemen DNS ke jaringan SMI, yang terdiri dari 5.200 mitra saluran yang mencakup berbagai sektor yang kuat termasuk telekomunikasi, perbankan, perusahaan besar, industri pemerintah.”

SMI dikenal sebagai distributor TIK inovatif yang memiliki infrastruktur bisnis yang dapat diandalkan. Dengan lebih dari 5200 channel partner yang berpengalaman di lebih dari 150 kota, jangkauan yang tak terbantahkan, dan SMI semakin dikuatkan dengan digital business platform dimana hari ini menjadi hal yang paling penting. Dikombinasikan dengan keahlian DDI dan DNS-lapisan keamanan, kami akan memungkinkan organisasi untuk memanfaatkan teknologi terbaru dan dirancang dengan baik.

 

SKK MIGAS Berikan Penghargaan Kepada 5 Gubernur di area Sumatera Bagian Utara

Batam, Kepulauan Riau, 22 November 2021 – SKK Migas Perwakilan Sumatera bagian Utara (Sumbagut) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) menggelar “Northern Sumatra Forum” Tahun 2021. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membangun komunikasi dan koordinasi serta meningkatkan sinergi hubungan antara SKK Migas – KKKS Wilayah Sumbagut dengan pemangku kepentingan di Pusat dan Daerah, sehingga terbangun kesepahaman bersama terhadap beberapa peraturan dan kebijakan pemerintah serta pelaksanaan kegiatan di sektor industri hulu migas, khususnya di wilayah regional Sumatera Bagian Utara.
Acara Northern Sumatra Forum yang akan dilaksanakan pada 23 – 25 November 2021 secara hybrid mengusung tema “Sinergi Komunikasi Industri Hulu Migas Bersama Pemangku Kepentingan Menuju Target Produksi 1 Juta BOPD dan 12 BSCFD Gas di Tahun 2030″, akan membahas berbagai topik regulasi dan kebijakan sektor hulu migas terkini, khususnya dalam aspek Perizinan, Pertanahan, Komunikasi dan Media serta Tanggung Jawab Sosial / Pengembangan Masyarakat.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatera Bagian Utara, Rikky Rahmat Firdaus dalam keterangan persnya mengatakan Northern Sumatra Forum merupakan salah satu wujud sumbangsih SKK Migas dan KKKS dalam upaya meningkatkan komunikasi dan koordinasi insan hulu migas kepada stakeholder daerah yang meliputi Pemerintah Daerah, masyarakat, mahasiswa, wartawan dan stakeholder lainnya. Gelaran acara berlingkup regional ini merupakan salah satu pra event dari gelaran internasional yaitu 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIOG 2021) dengan demikian Acara NSF dapat menjadi bahan masukan dalam gelaran 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIOG 2021).
Keselarasan komunikasi antara sektor hulu migas dengan Pemerintah Daerah menjadi kunci kelancaran operasional dilapangan sehingga tentunya melalui kegiatan ini kami mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Daerah maupun stakeholder daerah lainnya terhadap kelancaraan operasional hulu migas”, ujar Rikky.
Ketua Pelaksana Northern Sumatra Forum Yanin Kholison yang juga menjabat sebagai Kepala Departemen Humas SKK Migas Sumbagut menyampaikan kegiatan ini akan menambah pemahaman dan wawasan masyarakat luas mengenai industri hulu migas melalui berbagai tema yang diangkat pada setiap sesinya,
“forum ini terkait dengan Pertanahan dan Perizinan, Komunikasi & Media, Tanggung Jawab Sosial dengan jumlah sesi; 5 (lima) Plenary, 13 (tiga belas) diskusi panel dengan menghadirkan 70 (tujuh puluh) orang pembicara yang berasal dari tingkat regional maupun Nasional,”
Selain materi dengan topik-topik yang menarik, Northern Sumatra Forum juga akan memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Gubernur yang telah memberikan kontribusi aktif dalam kelancaran operasional hulu migas di Wilayah Sumbagut, diantaranya Gubernur Aceh, Gubernur Sumatera Utara,  Gubernur Riau,  Gubernur Kepulauan Riau dan Gubernur Sumatera Barat.
Selain itu juga akan ada penghargaan yang diberikan kepada 6 (enam) UMKM dan 7 (tujuh) orang Local Heroes perwakilan dari masing – masing Wilayah KKKS. (*)

Cetak Rekor Baru, Surplus Neraca Perdagangan Oktober 2021 Tertinggi Sepanjang Sejarah

Jakarta, 17 November 2021 – Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada Oktober 2021 sebesar USD 5,73 miliar. Surplus tersebut ditopang surplus neraca nonmigas sebesar USD 6,61 miliar dan defisit neraca migas sebesar USD 0,87 miliar. Secara akumulatif, surplus neraca perdagangan periode Januari—Oktober 2021 mencapai USD 30,81 miliar. Nilai ini jauh lebih besar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya dan terbesar sejak 2012 atau sepanjang 10 tahun terakhir.

“Surplus perdagangan Oktober 2021 ini melanjutkan tren surplus secara beruntun sejak Mei 2020 dan merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah. Penguatan neraca tersebut ditopang pertumbuhan ekspor yang tinggi, bahkan ekspor bulanan tertinggi sepanjang sejarah,” ungkap Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Beberapa negara mitra dagang Indonesia yang menjadi penyumbang surplus perdagangan terbesar di antaranya Tiongkok, Amerika Serikat (AS), dan Filipina, dengan jumlah mencapai USD 3,67 miliar. Sementara Australia, Singapura, dan Thailand menjadi negara mitra penyumbang defisit perdagangan terbesar dengan jumlah sebesar USD 1,13 miliar.

“Jika surplus perdagangan terus konsisten pada triwulan IV 2021, maka tahun ini Indonesia akan mendapatkan surplus terbesar pertama kali dalam sejarah. Sepanjang Januari—Oktober 2021 surplus perdagangan sudah mencapai USD 30,81 miliar,” tutur Mendag Lutfi.

Secara kumulatif, surplus perdagangan tersebut ditopang neraca nonmigas USD 40,08 miliar dan defisit migas USD 9,28 miliar. Berdasarkan negara kontributornya, surplus perdagangan Januari— Oktober 2021 berasal dari AS dengan nilai mencapai USD 11,52 miliar; Filipina (USD 5,86 miliar); dan India (USD 4,76 miliar).

Kinerja Ekspor Oktober 2021 Tertinggi Sepanjang Sejarah

Ekspor Indonesia pada Oktober 2021 tercatat sebesar USD 22,03 miliar atau naik 6,89 persen dibanding bulan sebelumnya (MoM). Kinerja ekspor Oktober mencetak rekor baru dengan nilai ekspor bulanan tertinggi sepanjang sejarah, bahkan melampaui angka Agustus 2021 lalu. Kenaikan ini didorong meningkatnya ekspor migas sebesar 9,92 persen dan nonmigas sebesar 6,75 persen.

Pertumbuhan ekspor nonmigas Oktober 2021 disebabkan peningkatan ekspor dari seluruh sektor, terutama pertambangan yang naik 20,11 persen dibanding bulan sebelumnya (MoM). Kemudian diikuti migas (9,91 persen), pertanian (2,70 persen), dan industri pengolahan (3,61 persen).

Beberapa produk utama Indonesia yang menyumbang peningkatan kinerja ekspor nonmigas Oktober, antara lain bahan bakar mineral/batubara (HS 27) sebesar 26,59 persen dibanding bulan sebelumnya (MoM), lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) 19,12 persen; besi dan baja (HS 72) 11,35 persen; alas kaki (HS 64) 4,19 persen; serta berbagai produk kimia (HS 38) 2,99 persen.

Produk ekspor lain yang juga tumbuh signifikan dibanding bulan sebelumnya (MoM) adalah ampas dan sisa industri makanan (HS 23) sebesar 42,07 persen; timah dan barang daripadanya (HS 80) 37,29 persen; dan barang dari besi dan baja (HS 73) 33,67 persen.

“Peningkatan kinerja ekspor produk tersebut didorong oleh komoditas super cycle yang membuat harga komoditas ekspor utama Indonesia mencapai level tinggi. Sementara itu, ekspor produk manufaktur Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang ekspansif pada Oktober lalu sejalan dengan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah daerah. Purchasing Manager’s Index (PMI) Indonesia menempati posisi tertinggi dengan nilai 57,2 poin dibanding dengan negara ASEAN lainnya,” jelas Mendag.

Pada Oktober 2021, kontributor ekspor nonmigas terbesar Indonesia masih berasal dari Tiongkok dengan nilai USD 5,93 miliar, naik 30,45 persen dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan ini diikuti AS senilai USD 2,34 miliar (turun 0,04 persen); dan Jepang senilai USD 1,41 miliar (turun 8,19 persen).

Pertumbuhan ekspor nonmigas Oktober 2021 secara signifikan terjadi di beberapa negara. Negara tersebut diantaranya Mesir naik 97,14 persen; Arab Saudi (40,90 persen); Belgia (34,98 persen), Tiongkok (30,45 persen), dan Perancis (29,52 persen). Di bulan ini, pertumbuhan ekspor nonmigas terbesar ke kawasan Afrika lainnya yang tumbuh 212,05 persen dibanding bulan sebelumnya (MoM); Afrika Utara (104,35 persen), dan Asia Barat (68,37 persen).

Secara kumulatif, kinerja ekspor Januari—Oktober 2021 tercatat sebesar USD 186,32 miliar atau naik 41,80 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Peningkatan ini dipengaruhi ekspor nonmigas yang naik menjadi USD 176,47 miliar atau 41,26 persen, diikuti ekspor migas yang naik menjadi USD 9,85 miliar atau 52,23 persen.

Pada periode tersebut, beberapa produk utama Indonesia yang mengalami peningkatan ekspor. Produk tersebut antara lain bijih, terak, dan abu logam (HS 26) sebesar 136,01 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY); timah dan barang daripadanya (HS 80) 104,57 persen; besi dan baja (HS 72) naik 98,39 persen; berbagai produk kimia (HS 38) 85,00 persen; bahan bakar mineral (HS 27) 81,55 persen; dan lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) 73,42 persen.

Kinerja Impor Bulan Oktober 2021 Juga Meningkat

Nilai impor Indonesia pada Oktober 2021 tercatat sebesar USD 16,29 miliar. Nilai ini kembali meningkat 0,36 persen dibandingkan bulan sebelumnya (MoM). Kenaikan impor dipicu impor migas sebesar 1,68 persen dan nonmigas sebesar 0,19 persen. Ditinjau dari kelompok penggunaan barang, struktur impor Indonesia masih didominasi bahan baku penolong sebesar 75,55 persen, diikuti barang modal (14,69 persen), dan barang konsumsi (9,76 persen). Peningkatan impor didorong adanya permintaan industri dalam negeri yang ditunjukkan dengan peningkatan kinerja impor golongan bahan baku/penolong sebesar 1,77 persen dan barang modal sebesar 1,92 persen.

“Pelonggaran level PPKM di sejumlah daerah pada Oktober 2021 telah mendorong peningkatan aktivitas sektor manufaktur nasional menuju ke arah pemulihan ekonomi dan kembali menumbuhkan impor. Hal ini sejalan dengan indikator aktivitas manufaktur PMI Oktober 2021 yang kembali mencapai rekor tertinggi sejak April 2011,” terang Mendag Lutfi.

Menurut Mendag Lutfi, impor barang konsumsi justru mengalami penurunan sebesar 11,18 persen dibanding bulan sebelumnya (MoM). “Ini disebabkan oleh penurunan permintaan produk farmasi (HS 30) sebesar 34,17 persen yang sejalan dengan melandainya kasus Covid-19 di Indonesia dan permintaan buah-buahan sebesar 14,55 persen,” ucapnya.

Beberapa produk impor nonmigas yang mengalami kenaikan pada Oktober 2021 dibanding bulan sebelumnya (MoM), antara lain gula dan kembang gula (HS 17) yang naik 60,76 persen; aluminium dan barang daripadanya (HS 76) 22,61 persen; ampas/sisa industri makanan (HS 23) 22,23 persen (MoM); besi dan baja (HS 72) 18,36 persen; serta filamen Buatan (HS 54) 15,35 persen. Sedangkan dari segi negara mitra, pertumbuhan terbesar berasal dari Afrika Selatan yang naik signifikan 72,64 persen; Oman (44,82 persen); Swiss (36,17 persen); Argentina (28,96 persen), dan Prancis (19,15 persen).

Mendag Lutfi menambahkan, kinerja impor Indonesia pada periode Januari—Oktober 2021) mencapai USD 155,51 atau naik 35,86 persen secara tahunan (YoY). “Pertumbuhan tersebut ditopang lonjakan impor migas sebesar 63,61 persen dan kenaikan impor nonmigas sebesar 32,70 persen. Kenaikan impor periode ini menjadi sinyal positif peningkatan aktivitas industri dan perekonomian nasional,” pungkasnya.

Dukung Gaya Hidup Digital Masyarakat Indonesia, Indosat Ooredoo Luncurkan IMBeats, Aplikasi Streaming Musik Indonesia

Jakarta, 17 November 2021 – Indosat Ooredoo, perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung gaya hidup digital pelanggannya melalui inovasi berkelanjutan dan kali ini di bidang musik dengan menghadirkan IMBeats sebagai pusat kekuatan musik lokal.

Platform ini menawarkan pengalaman hiburan digital yang menyediakan variasi musik yang memungkinkan berbagai macam musik didengar melalui interaksi pengguna yang kuat dan menyediakan hadiah kuota data dari Indosat Ooredoo.

Di tengah situasi pandemi yang penuh tantangan ini, masyarakat kerap mengalami berbagai gangguan, baik dalam aspek sosial, ekonomi, budaya, maupun aspek kehidupan lainnya. Bahkan, sebuah studi yang dilakukan oleh Prudential Corporation Asia dan The Economist Intelligence Unit[1] mengungkapkan bahwa jika dibandingkan dengan negara Asia lainnya, responden di Indonesia tercatat paling menderita stres akibat Covid-19.

Musik adalah penghilang stres yang efektif dan mengingat pentingnya hiburan dalam upaya mengatasi stres, Indosat Ooredoo meluncurkan aplikasi IMBeats untuk memberikan hiburan digital bagi penggunanya yang dapat menemani aktivitas sehari-hari mereka dimana pun dan kapan pun. Platform ini akan menghadirkan hiburan yang menarik, menyenangkan, dan memberikan manfaat bagi penggunanya.

Sudheer Chawla, SVP-Head of Digital Services Indosat Ooredoo mengatakan, “Ponsel telah menjadi hidup kita dan apa yang ada di ponsel itu, konten apa yang kita tonton, musik apa yang kita dengar akan mendefinisikan identitas kita. Tujuan kami di Indosat Ooredoo adalah untuk menghadirkan produk digital baru dan konten yang didukung dengan pengalaman yang luar biasa.

Saya suka musik dan begitu juga semua orang di seluruh dunia dan saya percaya bahwa musik adalah kunci untuk kesehatan yang baik, hubungan, persahabatan, cinta dan bahkan mengatasi kebencian dan stres. Oleh karena itu, kami menghadirkan IMBeats untuk memberikan pengalaman hiburan digital dan membangun keterlibatan dengan penggunanya melalui beragam fitur. Kami berkomitmen untuk menghadirkan fitur-fitur baru dari waktu ke waktu dan kami berharap pelanggan kami akan memilih IMBeats sebagai aplikasi hiburan digital mereka.”

Selain itu, pengguna yang mendengarkan musik akan mendapatkan hadiah atas keterlibatan mereka. IMBeats memiliki lebih dari 50.000 musik & video. Pengguna juga dapat menggunakan fitur pencarian untuk menemukan lagu favorit. Dengarkan playlist pilihan kami dan lihat juga lagu dan artis mana yang paling banyak didengar.

Platform ini menawarkan layanan gratis hingga premium dengan promo berlangganan mulai dari Rp 7.700/bulan. Pengguna juga dapat berlangganan IMBeats dengan kuota data dengan harga Rp 10.000/bulan + kuota data 1GB dan Rp 100.000/tahun + kuota data 15GB yang dapat dibayarkan melalui tagihan nomor pengguna.

Indosat Ooredoo secara konsisten mendorong inovasi digital bagi kemajuan industri telekomunikasi Indonesia. Lewat kerja sama strategis dengan mitra lokal dan global, Indosat Ooredoo membawa pengalaman terbaik untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi digital pelangan dan mendukung transformasi digital untuk semua jenis bisnis. Inovasi digital tersebut juga hadir seiring Indonesia menyambut lebih banyak peluncuran komersial layanan 5G di tanah air dan memungkinkan Indosat Ooredoo mengidentifikasi serta memaksimalkan peluang model bisnis baru di masa depan.

Aplikasi IMBeats sudah tersedia di Google Play Store dan App Store. Pelanggan Indosat Ooredoo dapat mengunduhnya secara gratis untuk pengalaman hiburan digital yang lebih mengasyikkan. Pelajari lebih lanjut tentang IMBeats di sini.