Jakarta, 15 September 2021 – Ikon Kebanggan Kota Makassar, Jalan Tol Layang A.P. Pettarani berhasil meraih penghargaan dalam kategori jalan dengan volume tinggi (high-volume road category) di ajang bergengsi internasional 2nd Mino Best Project Award yang diselenggarakan oleh Road Engineering for Asia dan Australasia (REAAA). Keberhasilan tersebut disampaikan dalam acara Second Mino Best Project Award Ceremony at 16th REAAA Conference di Manila yang diselenggarakan secara virtual pada 13-15 September 2021 dengan mengusung tema “Shaping the Future of Road Engineering with Advance Technology”.
Danni Hasan, Direktur Utama PT Margautama Nusantara (MUN) mengungkapkan “Suatu kebanggaaan bagi kami karena kontribusi yang kami dedikasikan untuk negeri dalam menciptakan konektivitas nasional melalui proyek pembangunan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani, Makassar dapat mewakili Indonesia dan berhasil meraih penghargaan di ajang bergengsi internasional ini.
Danni menambahkan, “Kami mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan terlibat dalam proses pembangunan Ikon Kota Makassar sejak awal sampai dengan dioperasikannya saat ini. Penghargaan ini tentunya akan menjadisemangat dan motivasi kami untuk dapat terus mendukung pembangunan infrastruktur nasional yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas untuk meningkatkan perekonomian daerah, serta berdampak positif bagi lingkungan”.
Proyek Jalan Tol Layang A.P. Pettarani mendapat kepercayaan dari Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) untuk mewakili Indonesia. Dalam acara ini, PT Makassar Metro Network (MMN) berhasil meraih penghargaan sebagai pemilik proyek.
Tak hanya itu, PT Wijaya Karya Beton sebagai Kontraktor Utama, Nippon Koei Co., Ltd. dalam Operasi Bersama PT Indokoei International dan PT Cipta Strada sebagai Konsultan Supervisi, PT Virama Karya sebagai Konsultan Pengendali Mutu Independen dan PT Cipta Graha Abadi sebagai designer juga memperoleh penghargaan dalam momen ini.
Dalam mengikuti kompetisi internasional ini, tim proyek pembangunan Tol Layang A.P. Pettarani telah mengikuti berbagai tahapan sejak Mei 2020. Pemenang dalam kategori jalan dengan volume tinggi (high-volume road category) ini merupakan proyek jalan atau jembatan yang memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi dan sosial. Beberapa aspek atau kriteria yang menjadi penilaian dalam kompetisi ini diantaranya efektivitas dan dampak sosial proyek yang memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, lalu lintas, keselamatan dan keamanan para pengguna jalan, keunggulan teknis, teknologi dan inovasi dari sisi desain dan kontruksi serta seberapa besar proyek tersebut berdampak pada keramahan dan kesadaran lingkungan.
Keberadaan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani sepanjang 4,3 km ini memberikan berbagai dampak positif yang mampu mendorong peningkatan perekonomian dan sosial untuk skala regional. Selama proses pembangunan, PT Makassar Metro Network (MMN) sebagai inisiator dan operator jalan tol di Makassar bersama berbagai mitra lokal dan internasional selalu memperhatikan berbagai aspek yang berhubungan dengan quality dan safety.
Pembangunan konstruksi Tol Layang A.P. Pettarani menerapkan konsep design and build dengan menggunakan teknologi mutakhir bidang konstruksi serta inovasi perencanaan dan pelaksanaan yang baru diterapkan pertama kali di Indonesia.
Seperti penggunaan Metode Aluma Sistem untuk pekerjaan pier head, pekerjaan utama superstruktur menggunakan erection box girder span by span dengan balance launching gantry, serta pemasangan teknologi terkini berupa Structural Health Monitoring System (SHMS) yang dapat mengetahui kondisi struktur dari tol layang.
Dari sisi lingkungan, pembangunan tol layang ini telah menerapkan konsep green infrastructure dengan mengedepankan unsur keselamatan dan keamanan hingga tercapai zero fatal accident. Perusahaan juga telah melakukan perbaikan dan pengembalian kondisi Jalan Arteri A.P. Pettarani, sehingga lebih ramah bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda.
Sebagai salah satu solusi dalam hal mengurai kemacetan, keberadaan tol layang ini mampu meningkatkan efektivitas kinerja lalu lintas sebesar 40% sekaligus dapat memberikan kemudahan mobilitas, pendistribusian barang dan logistik 4 kali lebih cepat dari sebelumnya.
Sehingga tol layang ini mampu mengoptimalkan fungsi jaringan jalan tol di Kota Makassar yang menghubungkan simpul ekonomi, bandar udara, pelabuhan, Kawasan industri dan perkantoran. Tak hanya itu, proyek ini juga turut memberikan kontribusi pada penyerapan dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia dengan melibatkan lebih dari 3.000 pekerja lokal sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi vendor lokal seperti rumah penginapan, hotel dan restoran di sekitar proyek yang tentunya memberikan multi efek dalam perputaran perekonomian di wilayah tersebut.
Sebagai informasi, Mino Best Project Award adalah ajang penghargaan untuk proyek jalan maupun jembatan baru terbaik yang berlokasi di Wilayah Asia dan Australasia yang diadakan
empat tahun sekali.
Beberapa negara yang terlibat dan mengikuti acara ini diantaranya Indonesia, Myanmar, Malaysia, Filipina, Thailand, Mongolia, Taiwan, Jepang dan Australia. Tahun ini merupakan kedua kalinya acara ini diselenggarakan setelah sebelumnya diadakan di Bali pada tahun 2017.
Sekilas Mengenai Perusahaan
PT Margautama Nusantara (MUN) adalah Bisnis Unit Strategis dari PT Nusantara Infrastructure Tbk (NI) yang bergerak dalam sektor pengelolaan dan pengembangan jalan tol. MUN adalah induk perusahaan dari PT Bintaro Serpong Damai (BSD), PT Makassar Metro Network (MMN) dan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE).
PT Bintaro Serpong Damai (BSD) yang mulai beroperasi pada 2 Februari 1999 merupakan pemegang konsesi jalan tol sepanjang 7,25 km yang menghubungkan antar daerah Serpong dan Pondok Aren, Jakarta. Jalan Tol Serpong – Pondok Aren merupakan jalan tol yang dibangun dan dilaksanakan oleh BSD dan pengoperasiannya bekerjasama dengan PT Jasa Marga.
PT Makassar Metro Network (MMN) adalah pemegang konsesi jalan tol sepanjang 6,05 km yang menghubungkan pelabuhan Soekarno-Hatta dengan jalan A.P. Pettarani (Seksi 3) (flyover Urip Sumoharjo) di Makassar. Jalan Tol MMN juga terhubung dengan Jalan Tol Seksi IV (JTSE), membentuk jalur utama antar kota. Saat ini, MMN telah menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani sepanjang 4,3 km yang bertujuan untuk mengurai kemacetan lalu lintas. Pembangunan Tol Pettarani dimulai dari akhir Jalan Tol Seksi 2, tepatnya di Persimpangan Jl. Urip Sumoharjo melewati Persimpangan Jl. Boulevard Panakkukang, Jl. Hertasning dan berakhir sebelum Persimpangan Jl. Sultan Alauddin.
Sementara JTSE merupakan pemegang konsesi ruas Jalan Tol Seksi IV di Makassar sepanjang 11,57 km, yang mana terhubung dengan ruas jalan tol yang dioperasikan oleh PT Makassar Metro Network (MMN), mulai dari jembatan Tallo sampai dengan simpang Mandai Makassar, dan menyediakan akses ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.