Jakarta, 10 Januari 2022 – Semakin banyak masyarakat Indonesia yang mengadopsi gaya hidup ramah lingkungan, mulai dari hal kecil seperti mengurangi pemakaian plastik ataupun bercocok tanam di pekarangan rumah. Dalam rangka Hari Sejuta Pohon 10 Januari, Lazada Indonesia (Lazada) mengapresiasi penjual yang mendukung pelanggan untuk bisa kembali ke alam melalui kegiatan berkebun dan bercocok tanam secara urban farming. Salah satu penjual dalam ekosistem Lazada adalah I Dewa Gede Agung Wiradipta atau Dewa, perintis usaha bibit, benih, dan perlengkapan berkebun bernama infarm.
Sebagai seorang warga urban yang tinggal di Surabaya, Dewa merasa bertanggung jawab atas keadaan alam dan lingkungan sekitar, dan mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah untuk mulai bercocok tanam bersama infarm.
Melalui infarm, Dewa menyediakan beragam jenis benih dan perlengkapan urban farming sebagai bagian dari upaya melestarikan alam dari lingkungan terkecil. “Kita hidup hanya menumpang pada alam, dan alam bisa hidup tanpa kita. Karenanya saya percaya apa yang manusia lakukan harus kembali lagi ke alam,” kata Dewa.
Secara ideal 30-40 persen luas kawasan perkotaan semestinya berupa ruang terbuka hijau. Namun, sebagian besar kota-kota di negara kita sekarang ini justru mengalami defisit ruang terbuka hijau. Kondisi inilah yang mendorong infarm untuk terus berkomitmen memasyarakatkan kegiatan berkebun dan bercocok tanam.
Dewa meyakini bahwa upaya sekecil apapun untuk melestarikan bumi akan memberi dampak positif dalam jangka panjang. Dengan semangat ini, Dewa mendedikasikan infarm menjadi usaha yang memiliki nilai lebih karena bisa berkarya dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan alam secara sekaligus.
Ketika pandemi mulai meningkat pada tahun 2020, semakin banyak masyarakat yang mulai memindahkan suasana luar ruang ke dalam lingkungan rumah, sehingga terjadi peningkatan pembelian bibit tanaman dan peralatan berkebun. Seiring dengan bertumbuhnya minat bercocok tanam masyarakat, Lazada turut memfasilitasi lahir dan berkembangnya penjual bibit dan perlengkapan tanaman, termasuk infarm, yang terus hadir untuk membantu melestarikan alam.
Everybody Can Plant – Semua orang bisa menanam
Sebelum merintis usaha perlengkapan tanaman di Lazada, Dewa adalah petani jagung dan padi di Desa Puntir, Pasuruan. Berbekal minat dan semangat di bidang pertanian, ia berusaha mengembangkan bisnisnya di bidang pertanian termasuk mencoba panen dan memproduksi kompos sendiri. Namun semangat saja tidak cukup, dan hasil yang ia dapat belum terlalu memuaskan sehingga mendorongnya untuk mencari alternatif lain di luar bisnis pertanian.
Dewa kemudian merintis usaha online dengan berjualan perhiasan yang sebenarnya mulai membuahkan hasil, namun ia merasa usahanya belum sesuai dengan semangatnya membantu pelestarian alam dan kembali mengeksplorasi pilihan dagangan agar bisa terus sejalan dengan mimpinya mengembangkan bisnis pertanian.
Kemudian, ia menemukan solusi usaha baru membangun kebun hidroponik, sekaligus menjual hasil sayur mayur dari kebun hidroponiknya. Usaha ini ternyata tidak membuahkan hasil. Keadaan ini membuat Dewa harus mencari alternatif.
Meningkatnya minat akan tanaman sesaat sebelum melonjaknya pandemi memunculkan secercah harapan Dewa sebagai kesempatan untuk menjual paket bercocok tanam atau berkebun di rumah yang melahirkan toko infarm (Indonesian Farming). Keberadaan infarm berangkat dari dua hal, yaitu kepercayaan bahwa manusia perlu hidup berdampingan dengan alam dan ingin terus mengikuti tren terbaru tentang urban farming.
Dewa mulai menjual paket bibit tanaman secara online dengan tagline ‘Everybody Can Plant’ yang mengajak semua orang untuk mencoba bercocok tanam di rumah. Dewa percaya bahwa kehadiran tanaman dan suasana alam akan memberikan ketenangan di tengah kehidupan di kota yang terkadang terasa sibuk dan sesak, seraya menghasilkan kebahagiaan kecil di rumah.
Pertumbuhan toko infarm mengalami peningkatan penjualan yang pesat sehingga ia berani mempekerjakan karyawan hingga sekarang mencapai 20 orang. Peningkatan tersebut tak lepas dari usaha infarm untuk terus berinovasi, menghadirkan produk-produk yang berkualitas, dan terus meningkatkan layanannya. Ia bahkan membuat komunitas infarm untuk saling membagi kiat dan ilmu tentang lingkungan dan pemeliharaan tanaman di rumah.
Tak lama setelah itu, Dewa memutuskan untuk merentangkan bisnisnya ke Lazada dimana infarm mengalami peningkatan pesanan dari mulanya hanya 1-2 pesanan per hari, menjadi sekitar 200 pesanan. Bahkan, bisa naik 3-5 kali lipat di hari-hari istimewa Lazada seperti saat Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) ataupun promo besar lainnya.
SVP, Sellers Operations, Lazada Indonesia, Haikal Bekti Anggoro mengatakan, “Sebagai masyarakat urban, keinginan untuk kembali ke alam sudah menjadi naluri kedua bagi banyak orang. Salah satu yang memang terlihat di Lazada adalah semakin banyak pencinta tanaman yang membeli bibit dan perlengkapan berkebun di eCommerce.
Kami berharap dengan kehadiran toko seperti infarm, Lazada dapat mendorong perputaran ekonomi hijau, memberikan sarana bagi pelanggan untuk menciptakan ruang hijaunya sendiri, seraya mendukung masyarakat untuk bercocok tanam atau bahkan mungkin merintis usaha dengan misi yang serupa dengan infarm.”
Dewa merasa puas ketika pembeli memberikan testimoni positif atau bergabung dalam komunitas infarm, di mana mereka bercerita tentang perjalanan merawat tanaman di rumah. “Banyak pembeli yang sekarang sudah punya kebun, bahkan bisa panen berkat bibit dan perlengkapan tanaman yang disediakan di infarm,” ujarnya senang.
Dewa berharap bisa terus melakukan riset dan penyuluhan serta sosialisasi tentang berkebun melalui infarm, seraya memperkuat komunitas dengan mendorong masyarakat untuk mencintai alam dan lingkungan sekitar, mulai dari hal kecil seperti menanam tanaman di rumah. “Saya percaya apa yang manusia lakukan harus kembali lagi ke alam, salah satunya dengan membawa alam ke rumah.
Sesuai dengan slogan infarm, ‘Everybody Can Plant’, masyarakat kini bisa dengan mudah membeli bibit dan peralatan berkebun di platform eCommerce seperti Lazada yang menyediakan seluruh kebutuhan berkebun. Sayapun mengundang masyarakat untuk bergabung di komunitas infarm untuk saling bertukar ilmu,” tutup Dewa.
Cerita Dewa membangun infarm serta cerita sukses penjual Lazada lainnya bisa disaksikan di kanal YouTube #LazadaClub Indonesia.
Tentang Lazada
Didirikan pada tahun 2012, Lazada Group adalah platform eCommerce di Asia Tenggara. Kami mempercepat kemajuan di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam melalui perdagangan dan teknologi. Dengan jaringan logistik dan pembayaran di Asia Tenggara, Lazada adalah bagian dari kehidupan sehari-hari konsumen di kawasan ini dan kami menargetkan melayani 300 juta pembeli pada tahun 2030. Sejak 2016, Lazada merupakan platform utama Alibaba Group di Asia Tenggara, yang didukung oleh infrastruktur teknologi kelas dunia.
Sebagai pionir dari Harbolnas, festival belanja terbesar di Indonesia, Lazada Indonesia fokus untuk membangun bisnis eCommerce yang berkelanjutan melalui kepemimpinan dalam bidang teknologi serta kapabilitas dan infrastruktur logistik. Lazada adalah platform belanja online yang mengkombinasikan interaksi, informasi dan hran bagi konsumen melalui konsep shoppertainment. Lazada berkomitmen untuk memberdayakan pebisnis lokal di Indonesia dengan membangun ekosistem eCommerce end-to-end demi mendorong pertumbuhan perekonomian nasional, yang didukung oleh kepemimpinan Alibaba dalam ekonomi digital. Beberapa penghargaan telah diraih Lazada selama ini, termasuk diantaranya sebagai Brand of the Year 2018 untuk kategori eCommerce dan marketplace dari Marketeers.