Tag Archives: fintech

ALAMI Tunjuk Direktur Metabase Silicon Valley sebagai Chief Architect

JAKARTA, 11 Agustus 2022 – ALAMI, perusahaan teknologi keuangan berbasis syariah di Indonesia, mengumumkan penunjukan Ariya Hidayat salah satu senior di bidang teknologi dengan pengalaman lebih dari 14 tahun di berbagai negara, khususnya di Silicon Valley Amerika Serikat, sebagai Chief Architect ALAMI. Dia akan memimpin pengembangan dan penyempurnaan teknologi ALAMI sebagai wujud inovasi serta terobosan ALAMI di masa depan.

CEO ALAMI Group, Dima Djani, mengatakan Ariya Hidayat telah membangun karir yang gemilang di berbagai perusahaan perangkat lunak di Silicon Valley. Kembalinya Ariya ke tanah air menjadi momentum penting dan bentuk komitmen ALAMI dalam membangun ekosistem industri keuangan digital berbasis syariah.

“Kami berharap Ariya dapat merevolusi teknologi ALAMI secara menyeluruh. Di masa depan, teknologi yang diterapkan pada produk dan layanan kami diharapkan mampu memperkuat posisi ALAMI Group sebagai ekosistem keuangan syariah dengan prestasi yang cemerlang, menyediakan produk terbaik bagi pengguna baik di Indonesia maupun kancah global,” ujar Dima Djani.

Rekam jejak karir Ariya Hidayat begitu membanggakan di bidang teknologi. Sebagai putra bangsa, pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini pernah menjabat serentetan posisi bergengsi antara lain sebagai Chief Architect Metabase, partner di Hyperjump– perusahaan open-source-first engineering, dan VP of Engineering Shape Security–perusahaan keamanan siber (telah diakuisisi oleh F5 Networks senilai US$ 1 miliar).

Ketertarikan Ariya bergabung dengan ALAMI Group didasari keyakinannya terhadap visi serta perubahan yang dapat diciptakan oleh perusahaan ke depan. Ia yakin bahwa perkembangan digitalisasi keuangan yang berkembang pesat seiring dengan munculnya berbagai fintech dan bank digital di Indonesia, membuka peluang bagi perusahaan teknologi keuangan ini untuk turut berkompetisi secara ketat. Selain juga mendukung misi perusahaan dalam menciptakan dampak sosial yang lebih besar.

ALAMI terus berkomitmen menghadirkan talenta-talenta terbaik, khususnya bagi anak bangsa yang ingin berkontribusi dalam memajukan industri yang terus menerus tumbuh ini. Semoga dengan hadirnya Ariya Hidayat sebagai keluarga baru ALAMI, menambah optimisme arah dan masa depan inovasi maupun bisnis yang mengedepankan prinsip syariah, dengan sistem yang beretika, adil, dan transparan. Kami percaya menjunjung tinggi prinsip-prinsip syariah akan mendukung kinerja bisnis ALAMI, bahkan di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil.

Ariya Hidayat berterima kasih ALAMI sebagai keluarga barunya. “Saya sangat berterima kasih telah disambut baik oleh ALAMI Group dan berharap dapat belajar dari para pendiri perusahaan untuk mengembangkan dan mengubah lanskap keuangan syariah di Indonesia,” tutur Ariya.

“Kami sangat senang menyambut Ariya Hidayat sebagai bagian dari keluarga ALAMI dan tidak sabar menantikan karya-karya juga dampak terhadap perusahaan dan para penggunanya,” tutup Dima.

Summary mengenai ALAMI
● ALAMI adalah perusahaan fintech lending berbasis syariah pertama di Indonesia dan terkemuka di dunia. Hingga sekarang, ALAMI telah menyalurkan lebih dari Rp 3,1 triliun ke lebih dari 10.000 proyek UMKM, dengan tingkat gagal bayar 0%.
● Upaya ALAMI mendapatkan pengakuan berupa penghargaan bergengsi, seperti “Best P2P Financing Platform” di tingkat global oleh The Asset Triple A Awards selama dua tahun berturut-turut sejak 2019, The World Changing Ideas Company di Asia Pasific 2022 dari Fast Company, dan Islamic Inovasi Fintech dari Global Islamic Finance Award 2022.
● Pada Maret 2021, ALAMI menyelesaikan akuisisi Bank Perkreditan Rakyat Syariah dan berganti nama menjadi Hijra Bank. Bank syariah yang didukung teknologi akan memainkan peran utama dalam membentuk dan memodernisasi industri keuangan syariah yang berkembang di Indonesia dan sekitarnya.
● Ariya Hidayat bergabung sebagai Chief Architect  ALAMI, membawa serta rekam jejak yang luas dari Silicon Valley sebagai pelopor dalam produk perusahaan dan perangkat lunak sumber terbuka gratis.  a pioneer in enterprise products and free, open-source software.
● Ariya telah memegang berbagai peran senior di perusahaan teknologi global terkemuka, termasuk menjalankan tugas di perusahaan open-source-first engineering, Hyperjump, solusi transformasi digital, Feedloop, dan platform intelijen, Metabase.
● Sebagai Chief Architect, Ariya akan membantu ALAMI untuk membesarkan Hijra Bank, dalam upaya merevolusi sektor perbankan syariah di Indonesia.

—-

Tentang ALAMI

ALAMI merupakan perusahaan teknologi keuangan peer-to-peer lending berbasis syariah yang didirikan sejak 2018 oleh Dima Djani, Harza Sandityo, dan Bembi Juniar. ALAMI telah berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak 27 Mei 2020. Saat ini, ALAMI adalah salah satu platform pembiayaan bagi UMKM berbasis syariah terbesar di dunia dengan pencairan pembiayaan lebih dari Rp3 triliun dengan tingkat Non-Performing Financing (“NPF”) di level 0% dan Tingkat Keberhasilan Bayar (TKB90) dana mencapai 100%. ALAMI telah memberikan pembiayaan kepada lebih dari 10.000 proyek-proyek UMKM pada sektor strategis di Indonesia. Keberadaan ekosistem ALAMI telah mencakup 482 kota di 34 Provinsi seluruh Indonesia, baik dari sisi penyandang dana (funders), penerima manfaat pembiayaan (beneficiaries), dengan jenis kegiatan komersial maupun sosial yang telah berjalan. Upaya ALAMI telah mendapatkan pengakuan berupa penghargaan bergengsi, termasuk “Platform Pembiayaan P2P Terbaik” di tingkat global oleh The Asset Triple A Awards selama dua tahun berturut-turut sejak 2019. Selengkapnya di http://alamisharia.co.id.

ALAMI Cetak 4.423 Pengusaha Muslim Berdaya Saing Tinggi Melalui ARQAM Accelerator

JAKARTA, 16 Juli 2022 – ALAMI, perusahaan fintech peer-to-peer lending berbasis syariah terbesar di Indonesia, kembali menyelenggarakan ARQAM Accelerator 2022. Program pelatihan dan mentoring yang diadakan secara virtual ini pada tahun ini mengangkat tema ARQAM Fashion & Beauty Care Accelerator. Dengan program ini, berarti ALAMI berhasil menjaring 4.423 pengusaha muslim untuk mengikuti program ARQAM Accelerator sejak tahun lalu.

CEO ALAMI Group, Dima Djani, mengatakan program ARQAM Accelerator menjadi komitmen serius ALAMI dalam mendorong para pengusaha muslim untuk meningkatkan kualitas usaha melalui pelatihan kemampuan bisnis secara profesional (business management), kesempatan mendapatkan akses ke para investor (permodalan), serta peluang memperluas jaringan (marketing) dalam mengembangkan usahanya ke depan.

“Industri fesyen halal di Indonesia terus berkembang pesat. Tentu banyak masyarakat yang berminat mengambil ceruk itu menjadi kesempatan untuk berbisnis. Karena itu, ARQAM dari ALAMI Group hadir agar dapat memberikan motivasi kepada pengusaha bagaimana cara yang tepat menumbuhkan bisnis fesyen dan produk kecantikan,” ujar Dima.

Sebagai gambaran, Indonesia menjadi konsumen produk halal peringkat pertama di dunia dengan nilai mencapai US$ 114 miliar. Salah satu industri yang berkontribusi sangat besar dalam konsumsi produk halal tersebut adalah fesyen. Menurut data BPS pada 2021, pertumbuhan industri pakaian mencapai 19,59%. Karena itu, ARQAM mengangkat tema Fashion and Beauty Care 2022 agar para pengusaha fesyen dapat meningkatkan pertumbuhan usahanya dengan pesat.

ARQAM Accelerator pada Juli ini merupakan ketiga kalinya diselenggarakan ALAMI. Sebelumnya, program ini telah berhasil melibatkan lebih dari 3.000 pengusaha di Indonesia dengan didampingi 80 mentor berpengalaman serta menjangkau lebih dari 40 komunitas dalam seluruh rangkaian kegiatannya.

Uniknya, ARQAM Accelerator yang diselenggarakan ALAMI tidak hanya berorientasi pada keuntungan usaha di dunia saja (return on investment), tetapi juga penting untuk menekankan dasar pemikiran yang bertujuan memperoleh pahala dan keuntungan di akhirat (return on akhirat).

Dalam program ARQAM Accelerator, pengusaha fesyen muslim yang hadir akan dibekali berbagai hal melalui workshop dari mentor-mentor terbaik yang fokus kepada product design, product development, customer acquisition, marketing, dan founders leadership development. ARQAM Accelerator yang digelar pada akhir Juli ini pun diyakini dapat efektif dan tepat sasaran karena tidak hanya dibekali dasar-dasar usaha, tetapi para pengusaha juga diberikan bimbingan oleh praktisi usaha fesyen yang telah berhasil dalam skala nasional maupun global.

Program ARQAM Accelerator mendapat dukungan terbuka dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno, Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Yuke Sri Rahayu, President Global Modest Fashion Week Association Nur Asia Uno, dan Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (BI) Diana Yumanita.

Dalam sambutannya, President Global Modest Fashion Week Association, Nur Asia Uno, menekankan pentingnya membawa industri fesyen di Indonesia untuk terus dikembangkan. Dengan itu, para pengusaha dapat membawa fesyen modest berciri khas Indonesia ke kancah internasional.

“Saya sangat mendukung dan mengapresiasi ALAMI yang telah bekerja sama untuk menyelenggarakan ARQAM Fashion and Beauty Care Accelerator 2022. Karena, dengan program ini dapat memberikan kesempatan bagi para UMKM di bidang tersebut untuk belajar mengembangkan produk dan jasa lokal yang halal di Indonesia,” ujar Nur Asia Uno.

Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (BI), Diana Yumanita, menegaskan ini saatnya bagi para pengusaha muslim untuk saling berkolaborasi dalam menghadapi tantangan di industri fesyen dan produk kecantikan yang halal. Karena itu, Bank Indonesia bersama pemangku kepentingan lain membentuk Industri Kreatif Syariah (IKRA) yang menjadi platform untuk mempertemukan para pelaku usaha syariah di sektor muslim fesyen juga makanan/minuman halal.

“Berbagai tantangan ada di depan mata kita untuk bersaing di produk fesyen halal seperti DNA brand, product development, manajemen usaha (pembagian SDM), pemasaran, akses pasar, serta pembiayaan. Karena itu, kami sangat mendukung upaya ALAMI yang menjadi jembatan bagi para pengusaha muslim bertemu para investor serta untuk memperluas pasar melalui program ARQAM Accelerator,” jelasnya.

Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Yuke Sri Rahayu, menjelaskan potensi dan peluang pasar global akan fesyen modest sangat tinggi yaitu mencapai US$ 402 miliar pada 2024 mendatang. Langkah Indonesia untuk menjadi Pusat Fesyen Modest Dunia juga perlu diikuti dengan sinergi dari berbagai pemangku kepentingan.

“Program ARQAM Accelerator oleh ALAMI menjadi bentuk dukungan yang dapat meningkatkan rantai nilai kreatif berupa kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, dan konservasi. Kami pun saat ini sedang menyusun Buku Panduan Pendampingan Kreasi Fesyen Modest sebagai bentuk dukungan untuk meningkatkan kualitas produk, memberikan gambaran arah pengembangan, dan memperkuat rantai kreatif fesyen modest di Indonesia yang strategis dan tepat sasaran.” kata Yuke.

ARQAM Fashion & Beauty Care Accelerator 2022 didukung oleh berbagai perusahaan ternama antara lain Wardah, Wakaf Salman, MGD, Bank Indonesia, Jakpat, Evermos. Sejumlah komunitas dengan jangkauan keanggotaan luas juga turut berpartisipasi dalam program ini.

Kemudian, berbagai pengusaha muslim yang sudah terbukti berhasil juga hadir untuk sharing knowledge kepada seluruh peserta yang hadir antara lain Founder Vanilla Hijab Atina Maulia, Founder moz5 Yulia Astuti, Founder Kami Istafiana Candrarini, Marketing Director HMNS Jihan Amirah, Vice President Elzatta Hijab Tika Mulya, Founder Brodo Footwear Yukka Herlanda, Founder Fatih Indonesia Fahmi Hendrawan, CEO PT Paragon Technology and Innovation Salman Subakat, Owner Crooz International Max Praditya, Co-Founder RevoU Razi Thalib, Founder Zahir Muhamad Ismail, CEO Torch Ben Wirawan, dan Managing Director Ria Miranda Pandu Rosadi.

Dima melanjutkan ARQAM Fashion and Beauty Care Accelerator 2022 diharapkan dapat menjadi contoh nyata kontribusi terhadap pengusaha muslim atau UMKM di bidang fesyen dan produk kecantikan untuk tumbuh berkembang sejalan dengan peluang yang disebutkan oleh Salaam Gateway pada State of the Global Islamic Economy Report 2022 yaitu Indonesia menempati posisi ketiga di dunia sebagai negara dengan konsumsi fesyen modest terbesar setelah Uni Emirat Arab dan Turki.

“Kami berharap ARQAM Accelerator dapat menjangkau pengusaha di berbagai bidang lainnya untuk berkembang, sejalan dengan visi ALAMI Group yaitu memberikan dampak positif yang berkelanjutan kepada seluruh masyarakat,” tutupnya.

—-

Tentang ALAMI
ALAMI merupakan perusahaan teknologi keuangan peer-to-peer lending berbasis syariah yang didirikan sejak 2018 oleh Dima Djani, Harza Sandityo, dan Bembi Juniar. ALAMI telah berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak 27 Mei 2020. Saat ini, ALAMI adalah salah satu platform pembiayaan bagi UMKM berbasis syariah terbesar di dunia dengan pencairan pembiayaan lebih dari Rp3 triliun dengan tingkat Non-Performing Financing (“NPF”) di level 0% dan Tingkat Keberhasilan Bayar (TKB90) dana mencapai 100%. ALAMI telah memberikan pembiayaan kepada lebih dari 10.000 proyek-proyek UMKM pada sektor strategis di Indonesia. Keberadaan ekosistem ALAMI telah mencakup 482 kota di 34 Provinsi seluruh Indonesia, baik dari sisi penyandang dana (funders), penerima manfaat pembiayaan (beneficiaries), dengan jenis kegiatan komersial maupun sosial yang telah berjalan. Upaya ALAMI telah mendapatkan pengakuan berupa penghargaan bergengsi, termasuk “Platform Pembiayaan P2P Terbaik” di tingkat global oleh The Asset Triple A Awards selama dua tahun berturut-turut sejak 2019. Selengkapnya di http://alamisharia.co.id.

Di Tengah Kemarau, ALAMI Tembus Rekor Rp 3 Triliun Penyaluran Pembiayaan

Jakarta, 8 Juli 2022 – ALAMI, perusahaan fintech peer-to-peer lending berbasis syariah terbesar di Indonesia, telah menembus akumulasi penyaluran pembiayaan sebesar Rp3 triliun hingga akhir Juni 2022. Ini meningkat dengan cepat setelah sebelumnya ALAMI menyentuh akumulasi penyaluran pembiayaan di angka Rp2 triliun pada Maret 2022 lalu.

CEO ALAMI Group, Dima Djani, mengatakan pencapaian akumulasi penyaluran pembiayaan yang sangat memuaskan di semester 1 tahun ini tetap menjaga Tingkat Keberhasilan Bayar (TKB90) di angka 100%. Artinya, kualitas pembiayaan yang disalurkan ALAMI terjaga baik sehingga kinerja bisnis pun juga dapat terukur untuk terus bertumbuh dengan sehat.

“Di tengah-tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu, ALAMI berhasil mencetak rekor akumulasi penyaluran pembiayaan senilai Rp3 triliun. Hal ini tidak terlepas dari dukungan para funder dan beneficiary, serta pemangku kepentingan lainnya termasuk OJK, KNEKS, berbagai asosiasi – AFPI, Aftech, AFSI, dan HIPMI, serta berbagai komunitas Islami dan pemuka agama. Dengan pembiayaan tersebut, bukan hanya kami dapat membantu ribuan UMKM untuk terus memajukan usahanya, tetapi juga membantu masyarakat mendapatkan imbal hasil yang atraktif dari pendanaan jangka pendek yang berkualitas,” ujar Dima. ALAMI saat ini memiliki lebih dari 100 ribu pendana yang terdaftar di dalam sistem.

Rekam jejak ALAMI dalam menyalurkan pembiayaan terbilang mengalami pertumbuhan yang signifikan. ALAMI memperoleh akumulasi penyaluran pembiayaan sebesar Rp1 triliun pertama setelah hampir dua tahun didirikan. Kemudian, penyaluran pembiayaan Rp1 triliun berikutnya diperoleh dalam jangka waktu 6 bulan, dan Rp1 triliun berikutnya diperoleh hanya dalam waktu 3 bulan hingga akhirnya mencapai  akumulasi Rp3 triliun pada Juni 2022.

Komposisi pembiayaan yang disalurkan oleh ALAMI mayoritas disokong oleh sektor industri telekomunikasi (15,75%), perikanan, pertanian dan peternakan (14,98%), kuliner halal (14,02%), energi (14%), konstruksi dan teknik (8,63%), dan kesehatan (7,76%).

Di dalam menyalurkan pembiayaan, ALAMI berfokus pada pembiayaan produktif kepada industri halal, juga usaha-usaha yang memiliki keseriusan mendukung keberlanjutan (sustainability). Hal ini sebagai perwujudan visi ALAMI untuk menciptakan dampak positif baik sosial, ekosistem lingkungan hidup, dan ekonomi seluas-luasnya bagi masyarakat melalui layanan keuangan digital secara syariah. “Penerapan prinsip syariah yang menjunjung nilai etika, tata kelola yang baik, dan keadilan mampu mendukung ALAMI untuk membantu mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang lebih merata,” lanjut Dima.

Dampak langsung dari penyaluran pembiayaan ALAMI salah satunya dapat dilihat dari fakta bahwa sektor-sektor utama seperti perikanan, peternakan, dan pertanian menikmati langsung fasilitas yang kami sediakan.

“Kami mencermati adanya peningkatan porsi penyaluran pembiayaan pada pilar sektor pangan khususnya perikanan, peternakan dan pertanian yaitu mencapai Rp442,84 miliar atau 14,98% dari total penyaluran keseluruhan. Bila dikonversi ke dalam angka penciptaan lapangan kerja, diperkirakan pembiayaan tersebut berhasil membuka hampir 15.000 lapangan kerja informal,” jelasnya.

Dari sisi industri kesehatan, penyaluran pembiayaan yang mencapai Rp229,40 miliar atau 7,76% dari total penyaluran keseluruhan turut memberikan manfaat secara tidak langsung kepada lebih dari 12.500 ibu hamil di desa terpencil atau sebanyak 3% dari jumlah ibu hamil di Indonesia per tahun, untuk memperoleh layanan dari perangkat USG melalui lembaga kesehatan. Upaya ALAMI ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memastikan perekonomian membaik dan lebih resilient dalam transisi pasca pandemi.

Ke depannya, kami akan terus melakukan perbaikan produk yang berkelanjutan, mendorong berbagai inovasi dengan teknologi yang membuat dobrakan baru untuk meningkatkan kinerja layanan perusahaan kami, termasuk memperkenalkan layanan tabungan Hijra Bank yang mudah diakses dan digunakan. ALAMI juga akan terus mendorong prinsip-prinsip sustainability sehingga makin banyak UMKM dan masyarakat luas dapat menerima manfaat dari kehadiran ALAMI di Indonesia.

Tentang ALAMI
ALAMI merupakan perusahaan teknologi keuangan peer-to-peer lending berbasis syariah yang didirikan sejak 2018 oleh Dima Djani, Harza Sandityo, dan Bembi Juniar. ALAMI telah berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak 27 Mei 2020. Saat ini, ALAMI adalah salah satu platform pembiayaan bagi UMKM berbasis syariah terbesar di dunia dengan pencairan pembiayaan lebih dari Rp3 triliun dengan tingkat Non-Performing Financing (“NPF”) di level 0% dan Tingkat Keberhasilan Bayar (TKB90) dana mencapai 100%. ALAMI telah memberikan pembiayaan kepada lebih dari 10.000 proyek-proyek UMKM pada sektor strategis di Indonesia. Keberadaan ekosistem ALAMI telah mencakup 482 kota di 34 Provinsi seluruh Indonesia, baik dari sisi penyandang dana (funders), penerima manfaat pembiayaan (beneficiaries), dengan jenis kegiatan komersial maupun sosial yang telah berjalan. Upaya ALAMI telah mendapatkan pengakuan berupa penghargaan bergengsi, termasuk “Platform Pembiayaan P2P Terbaik” di tingkat global oleh The Asset Triple A Awards selama dua tahun berturut-turut sejak 2019. Selengkapnya di http://alamisharia.co.id.

Peringati Hari BPRS 2022, OJK Dorong Kolaborasi dengan Fintech untuk Memajukan Keuangan Syariah di Indonesia

JAKARTA, 30 Juni 2022 – Dalam rangka memperingati Hari Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) pada 2022, Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) berkolaborasi dengan Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo) Kompartemen BPRS mengajak para anggota BPRS untuk berinovasi dan bertransformasi secara teknologi demi menjaga eksistensi dan memperluas pembiayaan bagi masyarakat luas, khususnya pelaku UMKM.

Untuk itu, LPPI bekerja sama dengan Asbisindo dan perusahaan fintech peer-to-peer berbasis syariah terbesar di Indonesia, ALAMI, menyelenggarakan seminar virtual bertema “Arah Maju Transformasi Digital BPRS di Indonesia” pada Kamis, 30 Juni 2022. Seminar dibuka oleh Direktur LPPI, Mulya E. Siregar, serta menghadirkan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2022-2027 Dian Ediana Rae, Direktur Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah OJK Nyimas Rohmah, Kepala Kantor Regional 1 Jakarta, Banten OJK Roberto Akyuwen, Ketua Umum Kompartemen BPRS Asbisindo Cahyo Kartiko, dan CEO ALAMI Group Dima A. Djani.

“Arah kebijakan OJK yang nantinya ditetapkan di POJK 25 banyak beralih ke sustainable finance yang menjadi tantangan baru dan sangat penting bagi BPR/BPRS untuk dapat berinovasi dengan cepat. Saya berharap segala kebijakan dapat memajukan BPR/BPRS sehingga lebih kompetitif dan mendapatkan perhatian dari publik,” ujar Direktur LPPI, Mulya E. Siregar.

Dalam acara tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menegaskan BPR/BPRS memang perlu secepatnya melakukan inovasi agar dapat berkompetisi dalam melayani kepentingan ekonomi kecil dan UMKM. Di samping persaingan dengan bank konvensional, BPR/BPRS juga mesti menghadapi shadow banking melalui fintech dengan regulasi yang lebih longgar dan kompetitif.

“Tantangannya adalah bagaimana niche product and market yang dipegang BPR/BPRS yang dapat melakukan penetrasi pasar sehingga dapat bertumbuh dengan baik. Harapannya BPR/BPRS dapat menjadi lembaga yang agile, adaptif, contributive, dan resilient dalam kontribusi dalam pengembangan UMKM di daerah masing-masing,” kata Dian.

Ketua Umum Kompartemen BPRS Asbisindo, Cahyo Kartiko, memaparkan tantangan utama BPRS untuk bertumbuh di tengah persaingan yang semakin ketat. Konsentrasi pendanaan dan bagi hasil tinggi, pemilihan portofolio pembiayaan berisiko tinggi, model bisnis yang kurang jelas, serta masih menggunakan teknologi sederhana menjadi tantangan utama BPR/BPRS saat ini.

“Transformasi digital merupakan kondisi yang tidak dapat dihindari oleh industri termasuk industri BPR Syariah. Dengan adanya sinergi dan kolaborasi serta dukungan penuh dari otoritas, maka kebutuhan pasar akan transaksi digital oleh BPR Syariah akan lebih cepat terpenuhi,” jelasnya.

Hijra Bank, Langkah Konkret ALAMI Group Digitalisasi BPRS
Sebagai langkah konkret inovasi dan pengembangan BPRS, ALAMI Group sebagai peer to peer syariah mengambil langkah besar dengan mengakuisisi PT BPRS Cempaka Al Amin dan mentransformasikannya menjadi Hijra Bank pada Maret 2021.

CEO & Founder ALAMI Group, Dima Djani, mengatakan kolaborasi ini terdiri dari berbagai aspek antara lain peningkatan akses pembiayaan melalui skema channeling/referral, dukungan teknologi untuk pemanfaatan credit scoring calon penerima pembiayaan berbasis data fintech, penggunaan produk dana pihak ketiga BPR sebagai rekening dana penerima pembiayaan fintech, serta pelaksanaan akses transaksi pemindahbukuan dan pembayaran melalui infrastruktur fintech dan bank.

Proses transformasi dan adopsi teknologi BPRS Hijra ALAMI (Hijra Bank) ini, lanjut Dima, membawa dampak langsung terhadap pertumbuhan kinerja BPRS. “Ini mempercepat proses bisnis dan menempatkan nasabah sebagai fokus utama bisnis (customer oriented). Penambahan modal yang dilakukan ALAMI Group kepada Hijra Bank menjadi Rp15 miliar membuat perusahaan tersebut menjadi lebih optimal dalam menjalankan aktivitas bisnis. Hasilnya, aset Hijra Bank tumbuh 139% year-on-year (yoy) hingga lebih dari Rp92 miliar pada Mei 2022,” jelas Dima.

“Prinsip syariah yang terus digaungkan melalui produk-produk dari ALAMI Group termasuk Hijra Bank bertujuan agar masyarakat dapat mengelola keuangannya dengan lebih baik melalui prinsip keuangan syariah yang adil, transparan, dan memudahkan, sehingga memberikan dampak positif yang lebih luas kepada masyarakat secara umum,” ujarnya.

Tren kolaborasi dan pengembangan bersama antara BPRS dan teknologi finansial membuat harapan baru bagi BPRS untuk turut serta dalam transformasi digital. Sebagai regulator, OJK juga ikut mendorong BPR/BPRS masuk ke dalam ekosistem sistem pembayaran berbasis digital atau melakukan penghimpunan dana di pasar modal melalui penawaran umum atau initial public offering (IPO).

Pada awal 2021, Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan Panduan Kerja Sama BPR dan Fintech Lending dengan tujuan menjadi acuan bersama dalam membangun kolaborasi di antara keduanya. Selain panduan tersebut, OJK juga mengeluarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 25/03/2021 tentang Penyelenggaraan Produk BPR/BPRS. Regulasi baru bertujuan menjadi landasan dan jaminan kepastian hukum bagi BPR/BPRS mencapai level of playing field di dalam industri jasa keuangan ke depan. Bagi sebagian pihak, POJK 25 tersebut dinilai akomodatif sehingga dapat meningkatkan persaingan usaha dan service level dari setiap BPR/BPRS. BPR maupun BPRS tidak lagi dinilai dari klasifikasi BPRKU (BPR Berdasarkan Kegiatan Usaha) tapi diberi kesempatan yang sama tergantung pada kecukupan modal, cara penilaiannya, dan penerapan manajemen risiko.

Untuk diketahui, kendati dihadapkan berbagai tantangan selama pandemi, namun per September 2021, total aset BPR dan BPRS mampu bertumbuh 8,90% yoy, penyaluran kredit tumbuh 4,33% yoy, dan DPK tumbuh 11,27% yoy.

*

 

ALAMI Group

ALAMI merupakan perusahaan teknologi keuangan peer-to-peer lending berbasis syariah yang didirikan sejak 2018 oleh Dima Djani, Harza Sandityo, Bembi Juniar, dan Arief Setiabudi. ALAMI telah berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak 27 Mei 2020. Saat ini, ALAMI adalah salah satu platform pembiayaan bagi UMKM berbasis syariah terbesar di dunia dengan pencairan pembiayaan lebih dari Rp 2 triliun dengan tingkat Non-Performing Financing (“NPF”) di level 0% dan Tingkat Keberhasilan Bayar (TKB90) dana mencapai 100%. ALAMI telah memberikan pembiayaan kepada lebih dari 8.500 proyek-proyek UMKM pada sektor strategis di Indonesia. Keberadaan ekosistem ALAMI telah mencakup 482 kota di 34 Provinsi seluruh Indonesia, baik dari sisi penyandang dana (funders), penerima manfaat pembiayaan (beneficiaries), dengan jenis kegiatan komersial maupun sosial yang telah berjalan. Upaya ALAMI telah mendapatkan pengakuan berupa penghargaan bergengsi, termasuk “Platform Pembiayaan P2P Terbaik” di tingkat global oleh The Asset Triple A Awards selama dua tahun berturut-turut sejak 2019. Selengkapnya di http://alamisharia.co.id.

Dukung Presidensi Indonesia di G20, ALAMI Berperan Aktif Menumbuhkan UMKM Tangguh Melalui Teknologi Berbasis Syariah

Bali, 13 Mei 2022 – Sebagai perusahaan fintech peer-to-peer lending berbasis syariah terbesar di Indonesia, ALAMI mendukung penuh misi Indonesia dalam Presidensi G20 yakni membangun UMKM yang tangguh pasca pandemi.

Hal ini sesuai dengan diskusi panel yang diselenggarakan ALAMI bersama dengan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) bertema ‘Sinergi Membangun UMKM Tangguh Pasca Pandemi melalui Teknologi Finansial dan Penguatan Logistik di Indonesia’ yang berlangsung di Bali (13/5).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam pidatonya menyampaikan bahwa Pemerintah mengapresiasi dukungan para pemangku kepentingan untuk meningkatkan dan memperkuat inklusi keuangan di Indonesia. Dengan Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20 diharapkan dapat memberikan kesadaran bagi negara-negara anggota G20 untuk bersama-sama mewujudkan agenda transformasi ekonomi berbasis digital.

“Presidensi G20 Indonesia akan terus terbuka dan mendukung kerja sama dengan berbagai pihak termasuk para pemangku kepentingan dalam negeri maupun kerja sama dengan negara-negara G20 dan organisasi internasional untuk mengimplementasikan upaya transformasi ekonomi yang adaptif, responsif, dan inklusif,” ujar Menteri Airlangga yang hadir secara online di diskusi panel Presidensi G20.

Deputi I Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir, menambahkan, pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap penjualan maupun permintaan usaha UMKM. Sebanyak 48,6% UMKM tutup sementara, 30,5% UMKM mengalami penurunan permintaan, selain itu 7 dari 10 pelaku UMKM membutuhkan bantuan modal di masa pandemi. Padahal, UMKM memiliki peran penting dalam memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi,  penyerapan tenaga kerja, dan ekspor.

“Melihat begitu besarnya potensi dan peranan UMK terhadap peranan ekonomi Indonesia, pemerintah berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan seluruh stakeholders dalam membangkitkan ekosistem kewirausahaan dan dukungan pembiayaan dalam program KUR. Di saat bersamaan, perluasan akses pembiayaan bagi UMK ini juga akan mendukung peningkatan inklusi keuangan,” jelas Iskandar.

CEO ALAMI Group, Dima Djani, mengatakan G20 menjadi momentum penting untuk Indonesia mendorong pemberdayaan UMKM sekaligus inklusi keuangan di Indonesia. “Terkait hal tersebut, ALAMI akan terus memberikan layanan pembiayaan syariah yang terjangkau dan kompetitif serta meningkatkan akses keuangan bagi UMKM khususnya dalam pemulihan pasca pandemi,” ujar Dima Djani.

Pada tahun ini, Indonesia mendapatkan kehormatan memegang presidensi forum kerja sama multilateral dalam mendorong perekonomian dunia G20 serta menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G20 pada November 2022 mendatang. Pemilihan Indonesia sebagai Presidensi G20 di tengah pandemi membuktikan persepsi baik atas ketahanan ekonomi Indonesia. Ini juga menjadi bentuk pengakuan bagi Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan perekonomian terbesar di dunia.

Perhelatan yang mengangkat tema ‘Recover Together, Recover Stronger’ ini menjadi momen bagi Indonesia untuk mengajak seluruh dunia bangkit dan memulihkan ekonomi setelah terpuruk akibat pandemi yang terjadi sejak dua tahun belakangan. Sebagai bagian dari pilar Presidensi G20 2022 yaitu mendorong produktivitas serta memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif, peran fintech dalam mendorong pertumbuhan UMKM dinilai signifikan dan penting.

Berdasarkan riset Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) dan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) pada 2019, fintech P2P lending berkontribusi 0,45% terhadap PDB Indonesia, juga mampu mendorong penciptaan 362 ribu lapangan kerja sehingga menurunkan angka kemiskinan sebesar 177 ribu orang. Berarti, fintech menjadi bagian penting dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional, karena teknologi terbukti membuka akses lebih luas terhadap pembiayaan dan layanan keuangan untuk UMKM melalui platform digital.

Demi memperluas akses pembiayaan dan layanan keuangan untuk UMKM, Dima melanjutkan bahwa ALAMI pun menargetkan pertumbuhan pembiayaan pada 2022 naik 200% dari tahun sebelumnya. “Untuk mewujudkannya, tentu perlu kolaborasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan terkait agar akses modal kerja ke UMKM bisa berjalan dengan lancar dan baik,” tutur Dima.

Hingga saat ini ALAMI  telah menyalurkan pembiayaan produktif senilai lebih dari Rp 2,6 triliun kepada lebih dari 10.000 proyek UMKM di Indonesia. Angka ini diharapkan terus meningkat pada akhir tahun ini. Penyaluran pembiayaan ALAMI juga diimbangi dengan kualitas pembiayaan yang baik, yakni dengan tingkat keberhasilan pembayaran lebih dari 90 hari (TKB90) berada di level 100% atau jika dianalogikan pada perbankan syariah dikenal dengan Non-Performing Financing (“NPF”) berada di level 0%. Jumlah pengguna aplikasi ALAMI hingga kini pun telah mencapai lebih dari 89 ribu tersebar di 482 kota/kabupaten yang berada di 34 provinsi.

ALAMI menghadirkan solusi keuangan yang mengedepankan keadilan (fairness) dan keterbukaan (transparency) sebagai komitmen perusahaan dalam penerapan bisnis model yang bersifat Sharia-Driven, satu langkah lebih maju dari penerapan Sharia-Compliance. ALAMI berharap dapat berperan aktif dalam mengembangkan ekosistem ekonomi syariah bersama segenap pemangku kepentingan dan mewujudkan agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Salah satu bentuk implementasi dari Sharia-Driven yang diterapkan ALAMI adalah memberikan pendampingan bagi penerima pembiayaan berupa kerja sama pelatihan usaha dalam mengembangkan kualitas keuangan dan usaha para UMKM.

*

Tentang ALAMI

ALAMI merupakan perusahaan teknologi keuangan peer-to-peer lending berbasis syariah yang didirikan sejak 2018 oleh Dima Djani, Harza Sandityo, dan Bembi Juniar. ALAMI telah berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak 27 Mei 2020. Saat ini, ALAMI adalah salah satu platform pembiayaan bagi UMKM berbasis syariah terbesar di dunia dengan pencairan pembiayaan lebih dari Rp 2 triliun dengan tingkat Non-Performing Financing (“NPF”) di level 0% dan Tingkat Keberhasilan Bayar (TKB90) dana mencapai 100%. ALAMI telah memberikan pembiayaan kepada lebih dari 10.000 proyek-proyek UMKM pada sektor strategis di Indonesia. Keberadaan ekosistem ALAMI telah mencakup 482 kota di 34 Provinsi seluruh Indonesia, baik dari sisi penyandang dana (funders), penerima manfaat pembiayaan (beneficiaries), dengan jenis kegiatan komersial maupun sosial yang telah berjalan. Upaya ALAMI telah mendapatkan pengakuan berupa penghargaan bergengsi, termasuk “Platform Pembiayaan P2P Terbaik” di tingkat global oleh The Asset Triple A Awards selama dua tahun berturut-turut sejak 2019. Selengkapnya di http://alamisharia.co.id.

Peran Kartini Pluang dalam Memajukan Literasi Keuangan Indonesia

Jakarta, 21 April 2022 – Dalam rangka hari Kartini dan peran penting women-tech di era disrupsi digital saat ini, Claudia Kolonas, Co-Founder aplikasi investasi multi aset terkemuka di Indonesia, Pluang, bersama Chelsea Islan selaku Brand Ambassador Pluang, mengulas berbagai topik seputar potensi yang dihadapi dari adanya percepatan digitalisasi, perubahan industri keuangan di Indonesia, peningkatan literasi keuangan yang dilakukan oleh Pluang hingga tantangan dan strategi yang dilakukan oleh Pluang. Dua Kartini muda Indonesia ini membahasnya dalam tayangan khusus women-tech di stasiun TV nasional dan merupakan salah satu segmen yang khusus membahas tentang percepatan digitalisasi saat ini.

Adanya masa pandemi yang terjadi dua tahun belakangan ini secara tidak langsung menghadirkan perubahan yang cukup signifikan bagi masyarakat, serta membuka peluang bagi para pelaku layanan keuangan digital, termasuk Pluang.

“Pertama, kami melihat data dan statistik yang tersedia, terjadi peningkatan investor sebanyak 92,7% secara year-on-year. Kedua, kami juga melihat pain points yang menjadi halangan generasi muda untuk berinvestasi, seperti salah satunya adalah kepercayaan. Ketiga, kami membangun solusi untuk memecahkan pain points tersebut guna mewujudkan potensi yang ada.” tegas Claudia, sosok perempuan inspiratif yang ada di balik Pluang.

Claudia menambahkan, Pluang, yang notabene adalah platform marketplace investasi dibangun dengan menawarkan berbagai kelas aset investasi dalam satu platform yang juga didukung dengan interface yang ramah pengguna, biaya investasi yang terjangkau mulai dari Rp 10.000, serta sudah mengantongi izin dari lembaga terkait seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna Pluang.

Salah satu tantangan yang dihadapi adalah adanya gap antara inklusi finansial dan literasi finansial. Dalam hal ini, tentu bukan hanya menjadi tugas pemerintah maupun pelaku industri saja untuk meningkatkan tingkat literasi keuangan, tetapi juga membutuhkan partisipasi dari publik dan tokoh-tokoh women-tech yang saat ini sering memegang peran penting di sektor finansial, baik digital maupun konvensional.

Sebagai sosok women-tech yang menjadi satu-satunya perempuan pendiri perusahaan rintisan ini tumbuh dewasa dengan working-mom serta keluarga yang berkecimpung di sektor finansial. Hal ini membuat Claudia akrab akan dunia investasi sejak usianya 12 tahun. Bertepatan dengan Hari Kartini, Claudia, mengapresiasi seluruh perempuan, khususnya bagi yang sudah bekeluarga dan menjadi seorang Ibu tetapi tetap bekerja juga mengurus keluarganya. Perlu diingat, perempuan pun dapat aktif dan mandiri dalam melakukan pekerjaan yang mereka sukai selama masih bernilai positif.

Pada kesempatan ini, turut hadir juga Chelsea Islan, Brand Ambassador Pluang yang turut menggaungkan investasi sejak sedini mungkin. “Saya mengajak bagi generasi muda untuk
berinvestasi sedini mungkin, karena dengan bertumbuhnya nilai investasi yang dimiliki, maka investor tersebut bisa semakin mengamankan finansial di masa mendatang mereka, sehingga
akan lebih mudah untuk mencapai kebebasan finansial.” imbuh Chelsea.

Di kesempatan ini, Claudia bersama Chelsea juga menegaskan bahwa berinvestasi membutuhkan strategi yang tepat. Salah satunya adalah diversifikasi investasi.

“Kenali profil risiko, pahami tujuan investasi, gunakan platform yang aman dan teregulasi, siapkan dana investasi, investasikan hasil imbal investasi, serta lakukan diversifikasi portofolio. Tips dari aku, sekarang tidak perlu repot diversifikasi, sekarang cukup gunakan aplikasi Pluang yang bisa langsung menyediakan akses investasi ke emas digital, saham AS CFD, reksa dana, aset kripto, hingga Micro E-Mini Index Futures.” tutup Chelsea.

Tentang Pluang

Pluang adalah perusahaan rintisan multi aset inovatif di Indonesia yang menyediakan akses terhadap beragam kelas aset secara praktis melalui produk investasi mikro di Indonesia sejak 2019. Pluang didirikan oleh Claudia Kolonas dan Richard Chua ketika mereka menempuh pendidikan di Harvard Business School. Visi Pluang adalah menyediakan akses bagi investor pemula Indonesia terhadap serunya berinvestasi secara bijak melalui diversifikasi kelas aset dan mengedepankan pendidikan finansial.

Saat ini, lebih dari 6,5 juta pengguna telah terdaftar melalui Pluang, dan setiap saatnya terus bertumbuh. Pluang kini memiliki beberapa produk investasi diantaranya Emas Digital, Micro E-Mini Index Futures, Saham AS CFD, Aset Digital, dan Reksa Dana. Adanya berbagai macam aset investasi merupakan komitmen dari Pluang untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan diversifikasi portofolionya. Untuk mempelajari lebih lanjut, kunjungi www.pluang.com.

Peran Woman-Tech Pluang dalam Memajukan Inklusi Keuangan Indonesia

Jakarta, 15 Maret 2022 – Platform investasi multi aset terkemuka di Indonesia, Pluang, menjadi salah satu pembicara dalam acara PE-VC Summit 2022. Pluang yang diwakilkan oleh Claudia Kolonas selaku Co-Founder Pluang, membahas berbagai topik seputar layanan keuangan digital sebagai kunci inklusi finansial, termasuk ruang lingkupnya di Indonesia, tantangan regulasi, serta potensi pasar untuk platform perdagangan, khususnya dalam konteks jalur IPO baru.

PE-VC Summit 2022, diselenggarakan tepat pada hari International Women’s Day, 8 Maret hingga 9 Maret 2022 secara virtual, merupakan program tahunan bergengsi yang diusung oleh DealStreetAsia di Asia Tenggara, menghadirkan ragam panel discussions dengan investor-investor terbaik dari venture capital juga private equity dan startup-startup terbaik Indonesia yang berkembang pesat di pasar terbesar Asia Tenggara, yang dalam acara kali ini khusus membahas tentang transformasi ekonomi digital saat ini.

Masa pandemi yang membatasi interaksi sosial masyarakat secara langsung ternyata menjadi peluang emas bagi layanan keuangan digital karena masyarakat mulai menggunakan platform ini secara masif tanpa perlu keluar rumah, terutama untuk berbagai aktivitas keuangan, mulai dari transaksi sehari-hari hingga investasi.

Indonesia sebagai kawasan yang menyumbangkan pasar terbesar di Asia Tenggara, saat ini mengalami lonjakan besar dalam penggunaan layanan tersebut yang pada gilirannya menarik minat investor internasional terkemuka untuk turut mendukung pertumbuhan sektor fintech termasuk platform wealth tech yang memanfaatkan gelombang adopsi pengguna yang kuat  dalam layanan mereka.

Salah satu jajaran pendiri startup perempuan inspiratif Indonesia yang selalu gigih dalam menyuarakan inklusi finansial, Claudia Kolonas, Co-Founder Pluang, menyatakan, “Menjadi super apps investasi pertama di Indonesia adalah salah satu inovasi unik yang telah kami lakukan sejauh ini. Saya ingat, dulu investasi adalah salah satu kegiatan yang jarang terjadi di Indonesia. Akses dan teknologi yang sulit menjadikan investasi merupakan “hal yang dianggap” hanya lazim untuk orang yang berkecukupan saja. Namun, kemajuan teknologi yang sampai ke
Indonesia telah memunculkan perdagangan digital, platform digital, dan investasi digital yang akhirnya dapat mendemokratisasi keuangan dan investasi untuk semua orang.”

Keberadaan berbagai aplikasi layanan keuangan digital tersebut memicu meningkatkan jumlah investor ritel di Indonesia. Meskipun begitu, Indonesia masih memiliki potensi market yang lebih luas, terutama bagi investor ritel. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada Desember 2021, dari 270 juta penduduk di Indonesia, terdapat 7,5 juta investor di pasar modal. Jumlah investor pasar modal tersebut telah bertumbuh hampir 2 kali lipat sejak 2020 dan mayoritas investor baru berusia di bawah 40 tahun yang merupakan kalangan milenial. Pluang menilai dalam ekosistem finansial, kita perlu bergotong royong dengan sesama pelaku
di industri keuangan guna memperbesar partisipasi masyarakat dalam sektor finansial dan
investasi.

Seiring dengan tumbuh pesatnya kehadiran startup sebagai implementasi dari teknologi yang menjadi katalisator untuk inovasi di era disrupsi digital, Claudia, sosok woman-tech startup tanah air menyampaikan bahwa, “Dalam ekosistem finansial ini kita perlu melakukan gotong royong dengan seluruh partner kita. Karena Pluang hadir disini untuk mendukung sektor perbankan dan pelaku finansial lainnya, juga dengan melihat pelaku usaha lainnya sebagai calon partner untuk mengembangkan ekosistem keuangan Indonesia. Pluang sendiri hadir sebagai pelaku finansial teknologi di kancah investasi multi aset tidak hanya untuk 5 tahun ke  depan melainkan untuk seterusnya.”

Sosok woman-tech yang telah berhasil mengembangkan platform layanan investasi multi aset berbasis aplikasi ini, Claudia, turut merayakan Hari Perempuan Sedunia atau International Women’s Day (IWD) yang juga merupakan hari ulang tahun Ibunya, sosok wanita tangguh yang sangat menginspirasinya. “My mother is my inspiration and who keeps me believing that the sky is the limit for us women”, katanya.

Claudia yang tumbuh dewasa dengan working-mom serta besar di keluarga yang berkecimpung di sektor finansial, membuat Claudia akrab akan dunia investasi sejak usianya 12 tahun. Bertepatan dengan kesempatannya sebagai pembicara dalam PE-VC Summit 2022, Claudia, menyampaikan dukungannya kepada IWD 2022 dalam kampanyenya dengan tema #BreakTheBias agar tidak ada lagi stereotip pada wanita. Dalam kesempatan tersebut Claudia mengapresiasi seluruh wanita, khususnya bagi yang sudah bekeluarga dan menjadi seorang Ibu tetapi tetap bekerja juga mengurus keluarganya. Perlu diingat, wanita pun dapat aktif dan
mandiri dalam melakukan pekerjaan yang mereka sukai selama masih bernilai positif.

Peran woman-tech semakin meningkat jumlahnya bahkan tidak sedikit yang mengisi posisi strategis dalam level eksekutif di beberapa perusahaan startup. Menurut survei global yang melibatkan 21.980 perusahaan dari 91 negara menyebutkan bahwa kehadiran perempuan dalam posisi kepemimpinan perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan dalam hal peningkatan profit. Tanpa disadari, bias pada kaum wanita yang seringkali membuat mereka sulit untuk mengambil keputusan untuk bekerja runtuh dalam sektor digital ini, melihat industri startup sangat dinamis dan fleksibel, sehingga dapat memberikan kesempatan kepada perempuan untuk masuk ke labor market.

Selain melihat pesatnya pertumbuhan sektor digital untuk memberikan lebih banya kesempatan bagi perempuan agar bisa berpartisipasi lebih di sektor ini, tren pertumbuhan layanan keuangan digital juga dinilai menjanjikan untuk potensi pendanaan berkelanjutan, tegas Claudia. Pertumbuhan investor ritel dari generasi milenial dan zilenial yang semakin meningkat di Indonesia, membuat para perusahaan startup (khususnya decacorn dan unicorn) Indonesia membuka sahamnya untuk publik secara lokal. Meskipun begitu, strategi yang tepat untuk
mendukung keberlangsungan sebuah bisnis sangatlah diperlukan sebelum membuka saham untuk publik.

Pada kesempatan tersebut hadir juga para pembicara lainnya yakni Vincent Henry Iswaratioso selaku Co-Founder & CEO Dana, JJ Ang selaku CFO GudangAda, serta Tushar Roy selaku Partner SquarePeg Capital sekaligus menjadi moderator pada sesi ini. Ketiga narasumber sepakat menekankan bahwa memiliki analisis rasio keuangan merupakan hal utama yang perlu diperhatikan dalam dunia bisnis, terutama bagi manajemen, investor dan calon investor. Ketiganya percaya dengan fundamental keuangan perusahaan yang baik akan membuat
sebuah bisnis bertahan untuk jangka waktu yang lama.

 

###

Tentang Pluang

Pluang adalah perusahaan rintisan wealth tech inovatif di Indonesia yang menyediakan akses terhadap beragam kelas aset secara praktis melalui produk investasi mikro di Indonesia sejak 2019. Pluang didirikan oleh Claudia Kolonas dan Richard Chua ketika mereka menempuh pendidikan di Harvard Business School. Visi Pluang adalah menyediakan akses bagi investor pemula Indonesia terhadap serunya berinvestasi secara bijak melalui diversifikasi kelas aset dan mengedepankan pendidikan finansial.

Saat ini, lebih dari 4 juta pengguna telah terdaftar melalui Pluang, dan setiap saatnya terus bertumbuh. Pluang kini memiliki beberapa produk investasi diantaranya Emas Digital, Micro E-Mini Index Futures, Saham AS CFD, Aset Digital, dan Reksa Dana. Adanya berbagai macam aset investasi merupakan komitmen dari Pluang untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan diversifikasi portofolionya. Untuk mempelajari lebih lanjut, kunjungi www.pluang.com.

Kredivo Perluas ke Sektor Ritel Fashion di 2022, Hadirkan Paylater di Outlet MAP

Jakarta- Guna memfasilitasi permintaan fashion yang kian meningkat. Kredivo, platform pembayaran berbasis digital “Buy Now, Pay Later” di Indonesia dengan lisensi multifinance, mengumumkan kemitraan strategis lainnya, kali ini Kredivo bermitra dengan PT Mitra Adiperkasa, Tbk (MAP), perusahaan retail lifestyle nomor 1 di Indonesia

Kemitraan ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan produk berkualitas dari world-class brands namun dengan tetap menjaga cash flow.

General Manager Kredivo, Lily Suriani mengatakan, “Data internal kami menunjukkan adanya peningkatan nilai transaksi lebih dari 50% di kategori fashion di tahun 2021 jika dibandingkan tahun 2020, hal ini dikarenakan masyarakat yang semakin memperhatikan penampilan diri karena mayoritas sudah kembali beraktivitas di luar rumah.

Kemitraan dengan MAP ini menjadi langkah penting untuk memfasilitasi hal tersebut dan merupakan komitmen kami untuk memudahkan pengguna berbelanja di retail terbaik dan mendapatkan segala kebutuhan yang berkualitas dengan alternatif pembayaran yang cepat, mudah dan terjangkau. Kami sangat bersemangat menjalin kerjasama dengan MAP, perusahaan lifestyle terbesar dan nomor 1 di Indonesia yang memiliki lebih dari 2.600 outlet di 81 kota.”

Saat ini, Kredivo sudah dapat digunakan sebagai metode pembayaran di beberapa outlet fashion MAP seperti Zara, Massimo Dutti, Bershka, Stradivarius, Pull&Bear, Lacoste, Cotton On, Mango, Calvin Klein, DKNY, Forever New, Pandora, Kipling, Swatch, Tissot, Tommy Hilfiger, Marks & Spencer, Sephora, Oysho, Rubi, Typo, Swarovski, Travelogue, Ben Sherman.

Ke depannya, Kredivo akan memperluas layanannya dengan bekerja sama dengan lebih banyak brand MAP lainnya. Masyarakat dapat memilih produk yang diinginkan dan checkout menggunakan Kredivo, lalu memilih tenor pembayaran yang diinginkan, yaitu bunga 0% untuk pembayaran dalam 30 hari dan cicilan 3 bulan, atau bunga 2,6% per bulan untuk cicilan 6, atau 12 bulan.

Masyarakat juga dapat menikmati promo cashback voucher senilai Rp 100 ribu rupiah untuk transaksi di MAP menggunakan Kredivo.

Tentang Kredivo

Kredivo adalah platform kredit digital terkemuka di Indonesia yang memberikan pembiayaan kredit instan kepada pelanggan untuk pembelian ecommerce dan offline, serta pinjaman pribadi, berdasarkan pengambilan keputusan secara real-time. Pengguna Kredivo dapat membeli sekarang dan membayar nanti dengan salah satu suku bunga terendah di antara penyedia kredit digital di Indonesia. Mitra dagang Kredivo mendapatkan manfaat dari pembiayaan point-of-sale instan, yang didukung oleh pembayaran 2-klik yang unik. Kredivo dioperasikan oleh

FinAccel, perusahaan teknologi keuangan yang berkantor pusat di Singapura dengan misi untuk memberikan layanan keuangan yang cepat, terjangkau, dan mudah diakses. FinAccel didukung oleh investor terkemuka seperti Mirae Asset, Naver, Square Peg Capital, Telkom Indonesia, dan Jungle Ventures. Kredivo diawasi oleh divisi multifinance OJK di Indonesia.

Lindungi Masyarakat, Kemendag Tertibkan Robot Trading Tak Berizin

Jakarta, 28 Januari 2022 – Untuk melindungi masyarakat dari investasi ilegal, Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Ditjen PKTN) dan Badan Pengawas Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan bertindak tegas terhadap usaha penjualan expert advisor/robot trading tak berizin. Tindakan tegas dilakukan kepada PT DNA Pro Akademi pada hari ini, Jumat (28/1) di Jakarta.

“Kegiatan penertiban ini merupakan hasil temuan pengawasan terhadap PT DNA Pro Akademi yang telah menjalankan kegiatan usaha penjualan expert advisor/robot trading dengan menggunakan sistem MLM atas dasar legalitas berupa nomor induk berusaha (NIB) dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 47999 (perdagangan eceran bukan di toko, kios, kaki lima, dan los pasar lainnya) yang belum berlaku secara efektif, terverifikasi, atau tidak memiliki izin usaha penjualan langsung,” ujar Direktur Jenderal PKTN Veri Anggrijono pada kesempatan terpisah.

Sementara itu, Direktur Tertib Niaga Sihard Hadjopan Pohan menjelaskan, berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, kegiatan usaha penjualan langsung termasuk dalam kategori risiko tinggi.

“Pelaku usaha penjualan langsung yang tidak memiliki perizinan berusaha dapat dikenakan ketentuan pidana. Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja-Sektor Perdagangan,” tutur Pohan.

Plt. Kepala Bappebti Indrasari Wisnu Wardhana juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam melakukan investasi di bidang perdagangan berjangka komoditi. “Masyarakat dapat melakukan pengecekan legalitas pelaku usaha di www.bappebti.go.id. Sedangkan para pelaku usaha diharapkan dapat mematuhi ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 2011 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi,” ungkap Wisnu.

Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan dan Penindakan Bappebti Aldison menambahkan, kegiatan pengamanan ini diharapkan dapat memberikan efek jera kepada pelaku usaha yang tidak taat ketentuan dan memberikan contoh kepada pelaku usaha lain agar menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan ketentuan.

Aldison menambahkan, “Kegiatan ini juga dilakukan oleh Kemendag sebagai anggota Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi untuk menindaklanjuti keputusan Satgas yang telah melarang kegiatan usaha PT DNA Pro Akademi pada Januari 2022.”

Survei DS/Innovate Fintech Report 2021: Lifepal Puncaki Posisi Teratas Insurtech Terpopuler

Jakarta, 11 Januari 2022 – DS/innovate Fintech Report 2021, laporan survei tahunan yang diadakan oleh Dailysocial.id menempatkan Lifepal.co.id sebagai posisi teratas di kategori Top Awareness oleh responden untuk sektor Insurtech. Survei dilakukan kepada 1.500 responden di seluruh Indonesia guna mendapatkan pandangan mereka terhadap industri fintech di Indonesia, dimana Lifepal berada di posisi teratas dengan nilai 39.9%.

Benny Fajarai, Co-Founder dari Lifepal mengatakan, “Sebagai insurance marketplace terdepan di tanah air, kami di Lifepal selalu berusaha sepenuh hati dalam memastikan layanan dan inovasi terus relevan serta membantu seluruh lapisan masyarakat Indonesia dalam mendapatkan proteksi perlindungan melalui asuransi.

Oleh karena itu hasil dari survei DS/innovate Fintech Report 2021 yang menempatkan Lifepal sebagai posisi teratas untuk tingkat awareness menjadi salah satu faktor pendukung bahwa kami telah berada pada jalur yang tepat dalam mewujudkan misi tersebut,”.

Sejak pertama kali diperkenalkan pada 2019, Lifepal mencatat perkembangan signifikan dengan menjadi salah satu pilihan terdepan bagi masyarakat dalam mencari, membandingkan dan membeli produk asuransi. Sejak pandemi, Lifepal mencatat pertumbuhan sebesar 12 kali lipat dengan saat ini telah memiliki lebih dari 500.000 pengguna.
Fokus Layanan Lifepal di 2022

Benny menambahkan bahwa Lifepal akan terus memperkuat berbagai faktor yang selama ini telah menjadi fokus layanan dalam melayani masyarakat, yaitu memperluas jangkauan produk (inventory), memastikan harga yang kompetitif (pricing) dan kenyamanan pengguna (convenience).

1. Inventory. Lifepal terus memperluas jangkauan produk kami baik dari asuransi kesehatan, jiwa, kendaraan, perjalanan dan sebagainya dan mencapai ekspansi dari mitra guna memperluas rekanan asuransi Lifepal. Dengan semakin luasnya dan banyaknya pilihan, maka akan semakin memudahkan masyarakat dalam memilih produk asuransi yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan serta daya beli.

2. Pricing. Lifepal mengembangkan skala perusahaan yang berkelanjutan sehingga mampu menawarkan produk-produk tersebut dengan harga yang kompetitif kepada masyarakat, termasuk melalui potongan harga maupun diskon.

3. Convenience. Kenyamanan menjadi salah satu hal mutlak yang mana artinya Lifepal menempatkan kenyamanan di dalam setiap layanan kepada masyarakat, sehingga mampu mengikis stigma negatif di dunia asuransi sebagai proses yang berbelit, transparansi yang kurang, kendala saat klaim dan hal lainnya. Lifepal hadir sebagai solusi, dengan fokusnya direct to consumer.

“Didukung dengan edukasi gencar kepada masyarakat, dukungan pemerintah serta kolaborasi dari semua pihak termasuk di Lifepal.co.id sebagai salah satu insurance marketplace terdepan di tanah air, saya yakin sektor insurtech dapat memberikan porsi yang lebih besar terhadap total premi asuransi secara keseluruhan di 2022 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” tutup Benny.

Tentang Lifepal

Lifepal adalah marketplace asuransi terbesar di Indonesia dengan 4 juta pengunjung bulanan dan total 1 juta pengikut media sosial. Bekerjasama dengan puluhan asuransi ternama di Indonesia, Lifepal menawarkan pilihan polis asuransi terlengkap di Indonesia, harga terbaik, kenyamanan membeli dan menggunakan polis, serta transparansi informasi. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi lifepal.co.id