Category Archives: Konstruksi

Proyek Jalan Tol Layang A.P. Pettarani Meraih Penghargaan Internasional 2nd Mino Best Project Award

Jakarta, 15 September 2021 – Ikon Kebanggan Kota Makassar, Jalan Tol Layang A.P. Pettarani berhasil meraih penghargaan dalam kategori jalan dengan volume tinggi (high-volume road category) di ajang bergengsi internasional 2nd Mino Best Project Award yang diselenggarakan oleh Road Engineering for Asia dan Australasia (REAAA). Keberhasilan tersebut disampaikan dalam acara Second Mino Best Project Award Ceremony at 16th REAAA Conference di Manila yang diselenggarakan secara virtual pada 13-15 September 2021 dengan mengusung tema “Shaping the Future of Road Engineering with Advance Technology”.

Danni Hasan, Direktur Utama PT Margautama Nusantara (MUN) mengungkapkan “Suatu kebanggaaan bagi kami karena kontribusi yang kami dedikasikan untuk negeri dalam menciptakan konektivitas nasional melalui proyek pembangunan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani, Makassar dapat mewakili Indonesia dan berhasil meraih penghargaan di ajang bergengsi internasional ini.

Danni menambahkan, “Kami mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan terlibat dalam proses pembangunan Ikon Kota Makassar sejak awal sampai dengan dioperasikannya saat ini. Penghargaan ini tentunya akan menjadisemangat dan motivasi kami untuk dapat terus mendukung pembangunan infrastruktur nasional yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas untuk meningkatkan perekonomian daerah, serta berdampak positif bagi lingkungan”.

Proyek Jalan Tol Layang A.P. Pettarani mendapat kepercayaan dari Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) untuk mewakili Indonesia. Dalam acara ini, PT Makassar Metro Network (MMN) berhasil meraih penghargaan sebagai pemilik proyek.

Tak hanya itu, PT Wijaya Karya Beton sebagai Kontraktor Utama, Nippon Koei Co., Ltd. dalam Operasi Bersama PT Indokoei International dan PT Cipta Strada sebagai Konsultan Supervisi, PT Virama Karya sebagai Konsultan Pengendali Mutu Independen dan PT Cipta Graha Abadi sebagai designer juga memperoleh penghargaan dalam momen ini.

Dalam mengikuti kompetisi internasional ini, tim proyek pembangunan Tol Layang A.P. Pettarani telah mengikuti berbagai tahapan sejak Mei 2020. Pemenang dalam kategori jalan dengan volume tinggi (high-volume road category) ini merupakan proyek jalan atau jembatan yang memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi dan sosial. Beberapa aspek atau kriteria yang menjadi penilaian dalam kompetisi ini diantaranya efektivitas dan dampak sosial proyek yang memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, lalu lintas, keselamatan dan keamanan para pengguna jalan, keunggulan teknis, teknologi dan inovasi dari sisi desain dan kontruksi serta seberapa besar proyek tersebut berdampak pada keramahan dan kesadaran lingkungan.

Keberadaan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani sepanjang 4,3 km ini memberikan berbagai dampak positif yang mampu mendorong peningkatan perekonomian dan sosial untuk skala regional. Selama proses pembangunan, PT Makassar Metro Network (MMN) sebagai inisiator dan operator jalan tol di Makassar bersama berbagai mitra lokal dan internasional selalu memperhatikan berbagai aspek yang berhubungan dengan quality dan safety.

Pembangunan konstruksi Tol Layang A.P. Pettarani menerapkan konsep design and build dengan menggunakan teknologi mutakhir bidang konstruksi serta inovasi perencanaan dan pelaksanaan yang baru diterapkan pertama kali di Indonesia.

Seperti penggunaan Metode Aluma Sistem untuk pekerjaan pier head, pekerjaan utama superstruktur menggunakan erection box girder span by span dengan balance launching gantry, serta pemasangan teknologi terkini berupa Structural Health Monitoring System (SHMS) yang dapat mengetahui kondisi struktur dari tol layang.

Dari sisi lingkungan, pembangunan tol layang ini telah menerapkan konsep green infrastructure dengan mengedepankan unsur keselamatan dan keamanan hingga tercapai zero fatal accident. Perusahaan juga telah melakukan perbaikan dan pengembalian kondisi Jalan Arteri A.P. Pettarani, sehingga lebih ramah bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda.

Sebagai salah satu solusi dalam hal mengurai kemacetan, keberadaan tol layang ini mampu meningkatkan efektivitas kinerja lalu lintas sebesar 40% sekaligus dapat memberikan kemudahan mobilitas, pendistribusian barang dan logistik 4 kali lebih cepat dari sebelumnya.

Sehingga tol layang ini mampu mengoptimalkan fungsi jaringan jalan tol di Kota Makassar yang menghubungkan simpul ekonomi, bandar udara, pelabuhan, Kawasan industri dan perkantoran. Tak hanya itu, proyek ini juga turut memberikan kontribusi pada penyerapan dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia dengan melibatkan lebih dari 3.000 pekerja lokal sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi vendor lokal seperti rumah penginapan, hotel dan restoran di sekitar proyek yang tentunya memberikan multi efek dalam perputaran perekonomian di wilayah tersebut.

Sebagai informasi, Mino Best Project Award adalah ajang penghargaan untuk proyek jalan maupun jembatan baru terbaik yang berlokasi di Wilayah Asia dan Australasia yang diadakan
empat tahun sekali.

Beberapa negara yang terlibat dan mengikuti acara ini diantaranya Indonesia, Myanmar, Malaysia, Filipina, Thailand, Mongolia, Taiwan, Jepang dan Australia. Tahun ini merupakan kedua kalinya acara ini diselenggarakan setelah sebelumnya diadakan di Bali pada tahun 2017.

Sekilas Mengenai Perusahaan

PT Margautama Nusantara (MUN) adalah Bisnis Unit Strategis dari PT Nusantara Infrastructure Tbk (NI) yang bergerak dalam sektor pengelolaan dan pengembangan jalan tol. MUN adalah induk perusahaan dari PT Bintaro Serpong Damai (BSD), PT Makassar Metro Network (MMN) dan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE).

PT Bintaro Serpong Damai (BSD) yang mulai beroperasi pada 2 Februari 1999 merupakan pemegang konsesi jalan tol sepanjang 7,25 km yang menghubungkan antar daerah Serpong dan Pondok Aren, Jakarta. Jalan Tol Serpong – Pondok Aren merupakan jalan tol yang dibangun dan dilaksanakan oleh BSD dan pengoperasiannya bekerjasama dengan PT Jasa Marga.

PT Makassar Metro Network (MMN) adalah pemegang konsesi jalan tol sepanjang 6,05 km yang menghubungkan pelabuhan Soekarno-Hatta dengan jalan A.P. Pettarani (Seksi 3) (flyover Urip Sumoharjo) di Makassar. Jalan Tol MMN juga terhubung dengan Jalan Tol Seksi IV (JTSE), membentuk jalur utama antar kota. Saat ini, MMN telah menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani sepanjang 4,3 km yang bertujuan untuk mengurai kemacetan lalu lintas. Pembangunan Tol Pettarani dimulai dari akhir Jalan Tol Seksi 2, tepatnya di Persimpangan Jl. Urip Sumoharjo melewati Persimpangan Jl. Boulevard Panakkukang, Jl. Hertasning dan berakhir sebelum Persimpangan Jl. Sultan Alauddin.

Sementara JTSE merupakan pemegang konsesi ruas Jalan Tol Seksi IV di Makassar sepanjang 11,57 km, yang mana terhubung dengan ruas jalan tol yang dioperasikan oleh PT Makassar Metro Network (MMN), mulai dari jembatan Tallo sampai dengan simpang Mandai Makassar, dan menyediakan akses ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

Obligasi Berkelanjutan & Sukuk Mudharabah WIKA Oversubscribed 2,3 kali

Jakarta, Beritapers – PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. (WIKA) berhasil mendapatkan kelebihan permintaan (oversubscribe) sebanyak 2,3kali dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap I Tahun 2021 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap I Tahun 2021. Dari penawaran tersebut, Perseroan mampu menghimpun total dana sebesar Rp2,5 Triliun yang terdiri dari Obligasi sebesar Rp1,75 Triliun dan Sukuk sebesar Rp750 Miliar.

Direktur Keuangan WIKA Ade Wahyu mengungkapkan bahwa catatan ini menandakan masih tingginya kepercayaan investor terhadap kinerja WIKA yang solid di tengah pandemi Covid-19 dan terus bertumbuh di masa yang akan datang.

“Melalui dana Obligasi yang diperoleh, WIKA mampu untuk melakukan debt profiling, dimana pinjaman jangka pendek perusahaan diubah menjadi pinjaman jangka panjang sehingga rasio hutang perusahaan tetap dalam kondisi sehat,” ucap Ade Wahyu

Langkah debt profiling ini juga diambil sejalan dengan karakteristik proyek WIKA yang mayoritas merupakan proyek multiyears. Sejalan dengan itu, dana yang didapat dari Sukuk akan digunakan untuk modal kerja proyek infrastruktur dan gedung yang sesuai dengan prinsip syariah di pasar modal.

“Apresiasi dan terima kasih kami sampaikan kepada investor yang telah percaya terhadap WIKA. Kepercayaan ini tentunya datang bersama ekspektasi yang tinggi dan merupakan komitmen WIKA untuk menjawab ekspektasi tersebut dengan kinerja yang baik,” tutup Ade Wahyu.

Presiden RI Resmikan Bendungan Passeloreng yang Dibangun WIKA KSO

Jakarta, Beritapers — Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo meresmikan Bendungan Paselloreng yang ada di Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Kamis, 9 September 2021. Bendungan yang dibangun sejak tahun 2015 oleh PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk PT Bumi Karsa Konsorsium (WIKA-BK (KSO)). Bendungan yang telah dilengkapi dengan Bendung Irigasi Gilireng tersebut, diyakini akan mendukung Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan nasional.

Presiden menjelaskan bahwa Bendungan Paselloreng merupakan bendungan dengan kapasitas daya tampung yang cukup besar hingga 138 juta meter kubik dan luas genangan sebesar 1.258 hektare. Melalui daya tampung tersebut, Bendungan Paselloreng diharapkan mampu mengairi 8.500 hektare sawah dan meningkatkan frekuensi tanam para petani sekitar.

“Kita harapkan dengan suplai air yang ada akan meningkatkan frekuensi tanam yang mungkin 1 bisa jadi 3 atau 2 sehingga meningkatkan produktivitas lahan serta akhirnya bisa kita harapkan meningkatkan kesejahteraan petani,” ujarnya.

WIKA-BK (KSO) ditunjuk Kementerian PU-PR sebagai pemenang pelelangan pekerjaan Pembangunan Bendungan Passeloreng sesuai dengan Surat Penunjukan Pemenang Nomor KU.03.01-MN/364 tanggal 27 April 2015.

Lingkup utama pekerjaan pada proyek ini meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan bangunan pengelak sungai, pekerjaan bendungan utama dan bendungan pelana, pekerjaan bangunan pelimpah, pekerjaan bangunan pengambilan dan pengeluaran, pekerjaan hidromekanikal dan listrik, jalan layanan serta pekerjaan rumah

Bendungan ini berdiri di atas lahan seluas 169 kilometer persegi, panjang 309,57 meter, tinggi 44,50 meter, dan lebar 10 meter. Passeloreng didesain multi fungsi, mulai dari infrastruktur ketahanan air, mereduksi banjir Sungai Gilireng sebesar 489 meter per detik, menyediakan air baku 145 liter per detik bagi 6 kecamatan di Kabupaten Wajo, konservasi dan pariwisata

Segera Menuntaskan 6 Bendungan pada 2021

Dalam kurun waktu 2 bulan terakhir, 3 dari 6 bendungan yang dikerjakan oleh Perseroan telah diresmikan secara berturut-turut oleh Presiden RI, antara lain: Bendungan Kuningan (31 Agustus), Bendungan Bendo (7 September) dan Bendungan Passeloreng (9 September). Sementara 3 bendungan lainnya, yaitu : Bendungan Sukamahi, Bendungan Kuwil Kawangkoan Paket I, dan Bendungan Cipanas Paket I ditargetkan Perseroan dapat rampung pada akhir 2021 ini.

Direktur Utama Perseroan, Agung Budi Waskito mengatakan bahwa dengan diresmikannya Bendungan Passeloreng, maka hal itu semakin mengukuhkan WIKA sebagai perusahaan terdepan di bidang infrastruktur bendungan di tanah air.

“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada WIKA dalam mengerjakan proyek infrastruktur bendungan. Hingga saat ini, WIKA mencatat 40 bendungan portofolionya. Jumlah itu kami yakini akan bertambah seiring dengan program pembangunan bendungan yang masih akan berlanjut,” jelas Agung.

Bendungan Sukamahi merupakan bendungan kering (dry dam) pertama di Indonesia yang hanya berisi air kala musim hujan saja. Proyek bendungan yang berada di Kabupaten Bogor ini dibangun dengan luas kurang lebih 467.000 meter persegi untuk mencegah banjir di wilayah Jakarta dengan cara menampung dan mengontrol debit air hujan yang mengalir ke sungai Ciliwung. Saat ini telah mencapai progress sebesar 88,2% dan direncanakan rampung selesai pada kuartal IV-2021.

Berikutnya adalah Bendungan Kuwil Kawangkoan. dibangun sebagai pengendali banjir Kota Manado dan sekitarnya karena mampu mereduksi debit banjir dengan pengaturan pola operasi waduk. Bendungan ini juga menjadi penyedia air baku bagi Kota Manado, Kab. Minahasa Utara dan Kota Bitung sebesar 4,5meter kubik per detik. Hingga Agustus, pekerjaannya telah mencapai 88% dan ditargetkan pekerjaan yang menjadi lingkup WIKA (pembangunan terowongan pengelak dan outlet, bendungan utama dan perkerasan
puncak bendungan) akan selesai pada akhir tahun 2021.

Bendungan Cipanas dibangun dengan daya tampung 250,81 juta meter kubik air untuk memenuhi kebutuhan irigasi seluas lebih kurang 9.273 Ha di wilayah Sumedang dan Indramayu sekaligus sebagai pengendali banjir di wilayah hilir Pantai Utara Indramayu juga untuk pembangkit listrik mini hidro sebesar 3MW.

Lingkup pekerjaan WIKA, antara lain Terowongan Pengelak, Bendungan Utama dan Bendungan Pengelak. Hingga akhir Agustus, progress proyek yang menjadi lingkup pekerjaan WIKA telah mencapai 77,65% dan diharapkan untuk selesai pada Desember 2021 untuk Paket 1 yang menjadi kontrak pekerjaan Perseroan.

Selain deretan proyek tersebut, WIKA juga dipercaya sebagai kontraktor pada sejumlah proyek bendungan yang dapat dikerjakan hingga beberapa tahun mendatang termasuk Bendungan Manikin NTT Paket I, Bendungan Sadawarna Jawa Barat Paket I dan Bendungan Randugunting Jawa Tengah.

Salurkan Vaccine Carrier Kepada Polda Banten

Jakarta, Beritapers – PT PP (Persero) Tbk, salah satu perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka, terdepan, dan terbesar di Indonesia (“PTPP”) menyerahkan bantuan sejumlah 25 (dua puluh lima) unit Vaccine Carrier kepada Kepolisian Daerah Provinsi Banten (Polda Banten). Selain memberikan Vaccine Carrier, PTPP juga memberikan 28 (dua puluh delapan) botol disinfektan berukuran masingmasing 5 (lima) liter. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Rabu (08/09) bertempat di Polda Banten, Serang, Provinsi Banten.

Penyerahan Vaccine Carrier tersebut secara simbolis diserahkan oleh Andi Gani Nena Wea selaku Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen PTPP kepada Kapolda Banten Irjen. Pol. Rudy Heriyanto. Sebagai bentuk pencegahan dan penyebaran Covid-19, kegiatan tersebut dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat, seperti kewajiban penggunaan masker, menjaga jarak aman, tidak bersentuhan secara langsung, dsb.

Usai memberikan CSR kepada Polda Banten, Dewan Komisaris PTPP melakukan kunjungan kerja ke Proyek Stadion Banten yang terletak di Kecamatan Pabuaran, Serang, Banten. Dalam kunjungan kerja tersebut turut dihadiri oleh jajaran Dewan Komisaris PTPP, yaitu: Andi Gani Nena Wea selaku Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen, Nur Rochmad selaku Komisaris Independen, dan Loso Judiajanto selaku Komisaris didampingi Direksi dan Manajemen PTPP, yaitu Anton Satyo Hendriatmo selaku Direktur Operasi Bidang Gedung, dan Yuyus Juarsa selaku SVP Corporate Secretary PTPP.

Selain dihadiri oleh jajaran Manajemen PTPP, kunjungan tersebut turut didampingi oleh Jajaran Polda Banten. Untuk menekan dan mencegah penyebaran Covid-19, pelaksanaan kunjungan kerja Dewan Komisaris tersebut menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

Proyek pembangunan Stadion di Kawasan Sport Centre Banten ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp. 874 miliar yang dikerjakan sejak Juli 2020. Proyek tersebut akan ditargetkan dapat selesai sesuai dengan yang direncanakan. Adapun lingkup pekerjaan proyek tersebut antara lain: pekerjaan persiapan, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, dan pekerjaan mekanikal elektrikal & plumbing. Sampai dengan awal September 2021, progress keseluruhan pembangunan Stadion Banten telah mencapai 69,51% dimana lebih cepat dari yang direncanakan sebesar 67,96%. Dimana pekerjaan struktur utamapembangunan stadion tersebut telah mencapai 100%.

Proyek pembangunan Stadion Banten ini menerapkan beberapa inovasi dalam pembangunannya, seperti: metode khusus untuk pekerjaan balok miring sistem, precast tribun onsite, kolom miring ganda, bekisitng balok gantung, precast tangga. Selain itu, inovasi lain yang dilakukan oleh proyek tersebut, yaitu membuat museum sample & galeri, training center QHSE, dan knowledge center QHSE. Proyek Stadion Banten ini juga senantiasa menjalankan berbagai program CSR kepada masyarakat dan memperhatikan lingkungan sekitar proyek.

Dalam kesempatan tersebut, Manajemen PTPP juga memaparkan tentang progress pembangunan RSUD Banten yang berlokasi di Banjarsari, Serang, Banten. Saat ini, progress pembangunan RSUD
Banten telah mencapai 36,02% dimana lebih cepat dari yang direncanakan sebesar 13,63%. Proyek yang memiliki nilai kontrak sebesar Rp. 241 miliar ini dilaksanakan selama 224 (dua ratus dua puluh empat) hari kalender dan akan diselesaikan sesuai dengan yang ditargetkan. Adapun lingkup pekerjaan proyek ini terdiri dari: pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan interior, dan pekerjaan mekanikal elektikal & plumbing.

“Kami sangat mengapresiasi bahwa kedua proyek yang dikerjakan oleh PTPP di Banten ini memiliki progress yang berjalan dengan baik terutama di masa Pandemi Covid-19 ini dimana kedua progress proyek tersebut telah terealisasi lebih cepat dari yang direncanakan. Kami mengharapkan kedua proyek strategis tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditargetkan dengan kualitas terbaik. Selain itu, kami sangat bangga bahwa proyek tersebut banyak menerapkan inovasi-inovasi dalam setiap pelaksanaan proyek sehingga akan berdampak terhadap efisiensi biaya. Kami juga berharap proyek tersebut dapat menjadi contoh yang baik bagi proyek-proyek lainnya dan dapat terus meningkatkan inovasi di dalam setiap proses pembangunan proyek. Walaupun pembangunan proyek ini berlangsung di tengah pandemi, kami menghimbau kepada para manajemen dan para pekerja proyek agar senantiasa menjalankan dan mentaati protokol kesehatan Covid-19 dengan ketat sesuai peraturan dan pedoman yang berlaku. Tidak lupa agar tim proyek terus terus menjaga kualitas, tetap disiplin, dan meningkatkan performance QHSE di dalam setiap kegiatan. PTPP merupakan perusahaan yang tetap mempertahankan kinerjanya dimana di tengah merebaknya pandemi Covid-19 PTPP masih dapat meraih keuntungan”, ujar Andi Gani Nena Wea Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen PTPP di sela-sela kunjungan kerja ke proyek tersebut.

Di samping itu, PTPP sebagai perusahaan yang memiliki komiten terhadap Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (“TJSL”) atau Corporate Social Responsobility (“CSR”) untuk pembangunan berkelanjutan harus memberikan manfaat terhadap ekonomi, sosial, lingkungan, hukum serta tata kelola perusahaan yang lebih terintegrasi. Oleh karena itu, kegiatan CSR harus menjadi perhatian bagi Tim Proyek terutama terhadap masyarakat sekitar pembangunan proyek. CSR yang berjalan dengan baik dan berkelanjutan akan memberikan dampak positif bagi Tim Proyek dan PTPP untuk jangka panjang. Dimana nantinya saat proyek tersebut telah diselesaikan pembangunannya, manfaat dan dampak positif dari CSR masih dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar.

Sementara itu, Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho mengucapkan terimakasih kepada PT PP (Persero) Tbk. Kapolda Banten mengaku bantuan tersebut sangat membantu Polda Banten dalam penanganan Covid-19. “Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada PT PP atas bantuan yang diberikan kepada Polda Banten. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami, apalagi saat ini Polda Banten sedang gencar-gencarnya melakukan Vaksinasi ke daerah-daerah,” ucap Kapolda Banten.

Sementara itu, Kapolda Banten Irjen Pol Dr. Rudy Heriyanto melalui Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga menyampaikan sangat kagum dengan pembangunan stadion internasional yang dilaksanakan oleh PTPP ini.

 

Bendungan Bendo, Bendungan Ketujuh Yang Diresmikan Presiden Jokowi

Ponorogo – Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko meresmikan selesainya pembangunan Bendungan Bendo di Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Selasa (7/9/2021).

“Alhamdulillah Bendungan Bendo sudah rampung dan siap difungsikan. Bendungan yang dibangun dengan biaya Rp1,1 triliun memiliki kapasitas 43 juta m3, dengan luas genangan 170 hektare (ha) serta tinggi bendungan 74 meter (m),” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya.

Presiden Jokowi mengatakan, Bendungan Bendo merupakan bendungan ketujuh yang diresmikan pada tahun 2021 setelah Bendungan Tukul – Jawa Timur, Bendungan Tapin – Kalimantan Selatan, Bendungan Napun Gete – NTT, Bendungan Sindang Heula- Banten, Bendungan Kuningan – Jawa Barat, dan Bendungan Way Sekampung -Lampung.

“Artinya untuk produktivitas di bidang pertanian akan dapat tambahan air dan diharapkan meningkatkan produktivitas petani kita. Saya berpesan bendungan yang telah selesai dimanfaatkan sebaik-baiknya, disambungkan ke seluruh jaringan irigasi yang ada sehingga meningkatkan produktivitas pertanian,” kata Presiden Jokowi.

Ditambahkan Presiden Jokowi, Bendungan Bendo akan menyediakan irigasi untuk 7800 ha sawah dan juga untuk pasokan air baku dengan kapasitas 370 liter/detik, serta bisa mengurangi banjir Kota Ponorogo sebesar 31% atau 117,4 m3/detik yakni dari 375,4 m3/detik menjadi 258 m3/detik.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Bendungan Bendo membendung Sungai Keyang yang merupakan anak sungai Bengawan Madiun (anak sungai Bengawan Solo) yang dibangun pada 2013 – 2021. Pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya, PT Hutama Karya dan PT Nindya Karya (KSO).

“Bendungan ini berfungsi sebagai tampungan air yang di bawahnya terdapat Daerah Irigasi (DI) Bendo di Ponorogo dan DI Saluran Induk Madiun,” kata Menteri Basuki.

Empat bendung yang berada di DI Bendo seluas 3.330 ha tersebut yaitu Bendung Ngindeng, Bendung Kori, Bendung Wilangan, dan Bendungan Tambakwatu, serta Bendung Jati di DI Saluran Induk Madiun seluas 4.500 ha sebagai sentra pertanian Jawa timur.

“Dengan adanya bendungan ini maka sudah langsung dapat dimanfaatkan oleh bendung-bendung di bawahnya sehingga dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 170 menjadi 260 per tahun. Jadi yang tadinya pola tanamnya padi-palawija-palawija menjadi padi-padi-palawija. Tadi kami juga sudah lihat pelaksanaan padat karya irigasi di DI Ngindeng,” tutur Menteri Basuki.

Ditambahkan Menteri Basuki, kehadiran Bendungan Bendo juga memiliki potensi pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.

“Saya lihat potensinya memang bisa sekali untuk pariwisata, namun harus dengan pengelolaan yang baik agar tidak mengurangi kualitas airnya,” kata Menteri Basuki.

Selain potensi pariwisata, Menteri Basuki juga menekankan pentingnya penghijauan di area sabuk hijau (greenbelt) bendungan sebagai langkah konservasi lahan. “Saya minta untuk ditanami pohon buah-buahan seperti durian, mangga, jangan hitungan belasan tetapi sekaligus yang banyak, kalau perlu sampai seribu pohon,” ujarnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Utama (Dirut) PT Hutama Karya Budi Harto, Dirut PT Nindya Karya Haedar A Karim, Dirut PT Wijaya Karya Agung Budi Waskito, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan. Endra S. Atmawidjaja, Direktur Bendungan dan Danau Ditjen SDA Airlangga Mardjono, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Agus Rudyanto, dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, Achmad Subki. (*)

WIKA Tuntaskan Pembangunan Jembatan Melengkung Pertama di Indonesia

Jakarta, Beritapers – Konsorsium PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. – PT Pandji [KSO WIKA – Pandji] berhasil menyelesaikan Pembangunan Jembatan Sei Alalak yang menghubungkan kota Banjarmasin dengan kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Jembatan tersebut juga dinyatakan laik fungsi setelah lulus uji beban dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Pelaksanaan uji beban jembatan dilakukan secara ketat dan diawasi KKJTJ selama dua hari pada 30-31 Agustus 2021. Pengujian melibatkan sebanyak 32 truk dengan masing-masing beban seberat 24 ton.

Direktur Pembangunan Jembatan Kementerian PUPR Yudha Handita Panjiriawan mengatakan secara keseluruhan hasil uji beban menunjukan hasil yang baik, data pengujian kemudian akan dibahas secara teknis oleh KKJTJ untuk rekomendasi keluarnya sertifikat laik fungsi.

“Secara umum hasil ujinya baik, ketika diberikan beban, lalu bebannya di release kondisi jembatannya kembali seperti semula, ini mengindikasikan struktur jembatannya baik,” ujar Yudha.

Konstruksi struktur utama jembatan terang Yudha secara umum sudah selesai, saat ini di lapangan hanya ada pekerjaan pembongkaran jembatan rangka baja yang lama dan proses penyelesaian akhir yang ditargetkan rampung pada akhir minggu pertama September. Serah terima sementara pekerjaan provisional hand over (PHO) direncanakan dilaksanakan pada 15 September.

Jembatan Sei Alalak dibangun untuk menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia 30 tahun dan menjadi jalur utama akses Kota Banjarmasin dengan berbagai wilayah di Kalimantan Selatan  dan Kalimantan Tengah. Proyek jembatan ini dibangun dengan bersumber dari dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan skema pekerjaan tahun jamak (multi years).

Jembatan Cable Stayed Melengkung Pertama di Indonesia

Jembatan Sei Alalak yang berada di kota Banjarmasin merupakan jembatan dengan tipe cable stayed berbentuk melengkung pertama di tanah air. Proyek ini menurut Agung Budi Waskito, Direktur Utama Perseroan semakin menambah rekam jejak dan portofolio WIKA sebagai kontraktor yang concern dan implementatif pada pengembangan teknologi terkini konstruksi jembatan modern.

Sebelumnya, WIKA juga telah mengambil peran vital dalam konstruksi signature jembatan, antara lain; Jembatan Suramadu, Jembatan Cikubang, Jembatan Merah Putih, Jembatan Tumbang Samba, Jembatan Tayan, hingga Simpang Susun Semanggi.

“Hal ini menunjukkan bahwa engineer-engineer muda WIKA, engineer Indonesia memiliki kapasitas dan kapabilitas knowledge, inovasi dan daya saing yang cukup tinggi dalam percaturan konstruksi global,” ujar Agung Budi.

Metode konstruksi yang digunakan pada Jembatan Sei Alalak adalah longline matchcast system, di mana sistem precast ini mampu mengefisienkan biaya dan mengoptimalkan kualitas terbaik. Kemudian, geometri tiang pylon asimetris ditujukan untuk mengatur cable stayed agar tidak bersinggungan dan tetap berada di luar deck jembatan serta menambah estetika.

Beton yang digunakan adalah beton kualitas tinggi fc’45 Mpa (K-500) yang menggunakan material lokal guna mengoptimalkan potensi resources yang ada. Sehingga efektivitas dan keberhasilannya, bisa menjadi lesson learn sekaligus referensi bagi proyek-proyek lainnya.

“WIKA menyampaikan terima kasih atas kepercayaan besar yang diberikan oleh Kementerian PUPR. Insha Allah, proyek ini dapat dideliver tepat waktu dengan kualitas yang memuaskan dan bisa menjadi titik ungkit kebangkitan ekonomi Banjarmasin dan Kalimantan Selatan.,” ujar Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, optimistis.

PTPP Tuntaskan Pembangunan Bendungan Way Sekampung

Jakarta, Beritapers – PT PP (Persero) Tbk, salah satu perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka, terbesar, dan terdepan di Indonesia berhasil menuntaskan pembangunan konstruksi Bendungan Way Sekampung yang berlokasi di Provinsi Lampung. Proyek pembangunan bendungan
tersebut diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang ditandai secara simbolis dengan prosesi pemutaran tuas dan penandatanganan prasasti.

Acara peresmian tersebut turut dihadiri oleh Novel Arsyad selaku Direktur Utama, Yul Ari Prauraharjo selaku Direktur Operasi Bidang Infrastruktur, Pande Ketut selaku SVP Divisi Infrastruktur 2, dan Yuyus Juarsa selaku SVP Corporate Secretary PTPP. Selain itu, dalam acara peresmian tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Provinsi Lampung Arinal Djunaidi, Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Herman Deru, Bupati Pringsewu Sujadi Saddat, dsb. Acara peresmian tersebut dilaksanakan di lokasi proyek Bendungan Way Sekampung, Lampung pada hari Kamis (02/09) dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

PTPP bersama dengan beberapa BUMN Karya dan perusahaan kontraktor lainnya dipercaya oleh Kementerian PUPR untuk mengerjakan pembangunan Bendungan Way Sekampung yang berlokasi di Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung. Bendungan Way Sekampung merupakan salah satu Proyek Stategis Nasional (PSN) dikerjakan dengan masa pelaksanaan selama 5 (lima) tahun secara multiyears yang dimulai sejak tahun 2016 sampai dengan tahun 2021. Bendungan yang berlokasi di Kabupaten Pringsewu ini memiliki kapasitas air sebesar 68,06 juta meter kubik dan luas genangan hingga 800 hektare.

 

Kehadiran Bendungan Way Sekampung di Provinsi Lampung akan berdampak positif bagi pengembangan Kota Lampung terutama di bagian selatan kota. Di antaranya: penyediaan air irigasi untuk luas lahan 55 ribu heaktre, penyediaan air baku sebesar 2.482 liter per detik untuk Kota Bandar Lampung, Branti, dan Kota Metro. Bendungan ini terintegrasi dengan Bendungan Batutegi dan mengalir ke Bendungan Agroguruh hingga ke Bendungan Margatiga yang juga terkoneksi dengan beberapa sungai seperti Way Merabung, Way Bulak yang tujuan utamanya untuk membantu pemenuhan kebutuhan air dan mendukung infrastruktur sumber daya air.

Selain itu, Bendungan Way Sekampung dapat berfungsi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) dengan daya 5,4 MW, pengendali banjir, dan sebagai lahan konservasi serta pariwisata sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Dalam dialog singkat bersama Direktur Utama PTPP Novel Arsyad, Presiden Joko Widodo menyampaikan pujian terhadap hasil pekerjaan pembangunan Bendungan Way Sekampung tersebut. “Ini bagus sekali. Kita berharap bendungan ini memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Pringsewu dan sekitarnya dalam rangka mendukung produktivitas petani, membantu masyarakat yang kesulitan air bersih, serta mengurangi kerugian masyarakat akibat adanya banjir,” ucap Presiden Joko Widodo.

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan Bendungan Way Sekampung sangat ditunggu kehadirannya oleh masyarakat Provinsi Lampung karena dapat membantu pemenuhan kebutuhan air dan mendukung infrastruktur sumber daya air. Kehadiran bendungan juga bermanfaat sebagai wisata air dan pelestarian lingkungan di wilayah Kabupaten Pringsewu dan sekitarnya sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekitar dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.

“Pekerjaan pembangunan bendungan ini terus dilakukan selama masa pandemi Covid-19 untuk menjaga target penyelesaian proyek PSN serta menjaga kesinambungan roda perekonomian Indonesia. PTPP sangat bangga sekali telah diberi kepercayaan oleh pemerintah melalui Kementerian PUPR untuk membangun Bendungan Way Sekampung dan menyelesaikan pembangunan tersebut tepat waktu. PTPP berharap dapat terus berpartisipasi dan diberikan kepercayaan oleh pemerintah untuk mengerjakan proyek-proyek infrastruktur terutama proyek PSN yang berada di seluruh penjuru Indonesia,” tutur Novel Arsyad kepada media.

 

WIKA Persolid Jajaran Direksi dan Komisaris

Jakarta, Beritapers — PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. [WIKA] menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tahun Buku 2021 di Jakarta, Kamis (2/9) RUPSLB berlangsung dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan mencegah penyebaran Covid-19 dimana seluruh peserta yang hadir diwajibkan untuk menjalani tes swab antigen terlebih dahulu dan patuh pada penerapan 3M (mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak).

RUPSLB menyetujui pengangkatan Rusmanto sebagai Komisaris Independen dan Ayu Widya Kiswari sebagai Direktur Quality, Health, Safety and Environment Perseroan. Dengan demikian Pengurus Perseroan menjadi sebagai berikut:

Komisaris Utama : Jarot Widyoko
Komisaris : Satya Bhakti Parikesit
Komisaris : Firdaus Ali
Komisaris : Harris Arthur Hedar
Komisaris Independen : Rusmanto
Komisaris Independen : Adityawarman
Komisaris Independen : Suryo Hapsoro Tri Utomo

Sedangkan jajaran Direksi adalah sebagai berikut:
Direktur Utama : Agung Budi Waskito
Direktur Human Capital
dan Pengembangan : Mursyid
Direktur Quality, Health,
Safety and Environment : Ayu Widya Kiswari
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Ade Wahyu
Direktur Operasi I : Hananto Aji
Direktur Operasi II : Harum Akhmad Zuhdi
Direktur Operasi III : Rudy Hartono

Perluasan Usaha di Bidang Kebandarudaraan
RUPSLB juga membahas mengenai persetujuan Perseroan untuk Penambahan Kegiatan Usaha Utama Perseroan Yang Telah Tertera Dalam Anggaran Dasar Perseroan Sehingga Tidak Mengubah Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, sesuai dengan Ketentuan POJK No. 17/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.

“Salah satunya adalah Pengembangan Bandara Hang Nadim Batam yang mana WIKA ikut menjadi pemegang saham di sana,” jelas Agung Budi Waskito.

Bandara Hang Nadim sendiri memiliki sejumlah keunggulan kompetitif yaitu runway terpanjang di Indonesia, dan terletak di kawasan free trade zone di regional Asia Tenggara, berdampingan dengan pelabuhan kargo dan kawasan industri

5 Tahun USAID IUWASH PLUS

Tangerang, Beritapers — Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) melalui program Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk Semua (IUWASH PLUS) telah hadir selama lima tahun di Kabupaten Tangerang, dalam mendukung pemerintah meningkatkan akses air minum dan layanan sanitasi aman serta perbaikan perilaku hygiene bagi masyarakat miskin dan kelompok rentan di perkotaan.

Di Kabupaten Tangerang, program USAID IUWASH PLUS akan segera berakhir dimana hal ini ditandai dengan acara penutupan program USAID IUWASH PLUS wilayah Kab. Tangerang yang diselenggarakan secara hybrid yaitu pertemuan secara daring juga pertemuan tatap muka di Hotel JHL Solitaire, Gading Serpong, yang dihadiri oleh bupati, perwakilan sektor swasta dan masyarakat dari kota dampingan, serta perwakilan pemerintah pusat dan USAID/Indonesia.

Dalam pelaksanaan program yang dimulai pada pertengahan 2016, USAID IUWASH PLUS memperkuat komponen-komponen kunci yang saling terkait dalam mendukung penyediaan layanan air minum dan sanitasi aman yang inklusif di perkotaan. Komponen-komponen tersebut adalah: peningkatan layanan rumah tangga dan perilaku higiene, penguatan institusi lokal termasuk konservasi air tanah, penguatan pembiayaan sektor dan rumah tangga, serta memajukan advokasi, koordinasi dan komunikasi.

Selama lima tahun pelaksanaan, USAID IUWASH PLUS telah bekerja sama dengan pemerintah, sektor swasta, kelompok masyarakat, dan mitra lainnya di 35 kabupaten/kota di delapan provinsi, yaitu Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, dan Papua, serta dua daerah khusus, yaitu DKI Jakarta dan Kabupaten Tangerang.

Dalam sambutannya, Tri Dewi Virgiyanti, Direktur Perumahan dan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas, menyampaikan komitmen kuat Pemerintah Indonesia dan peran USAID IUWASH PLUS akan kontribusinya dalam mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) pada tahun 2030 mendatang.

Menurut Virgiyanti, USAID IUWASH PLUS telah mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) Tujuan 6, yakni memastikan ketersediaan dan manajemen air minum dan sanitasi aman yang berkelanjutan bagi semua. Komitmen ini juga diwujudkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yang menargetkan pencapaian 100% akses air minum layak, termasuk 15% air minum aman, dan 90% akses sanitasi layak, termasuk 15% sanitasi aman pada lima tahun ke depan.

Sementara Direktur Kantor Lingkungan Hidup USAID Indonesia Brian Dusza mengatakan selama lebih dari lima tahun terakhir, USAID Indonesia telah bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mendorong kemandirian di sektor air minum, sanitasi, dan perilaku higiene. Program ini telah mendorong peningkatan dalam akses air minum dan sanitasi, serta perilaku higiene. Berdasarkan data capaian USAID IUWASH PLUS per Agustus 2021 di Kab. Tangerang, sebanyak 46.555 orang mendapat layanan air minum layak melalui sambungan baru PDAM, 2.345 orang diantaranya dari kelompok penduduk dengan tingkat kesejahteraan 40 persen terendah (B40). Selain itu, 32,595 orang mendapat akses sanitasi aman dan 15,640 orang mendapat akses sanitasi layak, 14,210 orang di antaranya masuk dalam kelompok B40.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengungkapkan kolaborasi erat dengan mitra dan pendekatan unik yang dilakukan USAID IUWASH PLUS dalam 5 tahun terakhir telah menghasilkan banyak inovasi dan perubahan dalam penyediaan akses air minum dan sanitasi berkelanjutan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan kelompok rentan.

“Dua regulasi baru telah terbentuk untuk mendukung pembangunan sektor WASH. Sejumlah Rp 27.1 Milyar terkumpul dari berbagai pendanaan termasuk dari swasta untuk untuk mendukung perbaikan sektor WASH. 18 pengusaha di bidang WASH telah didukung untuk penguatan kapasitas dalam menjalankan bisnisnya. Sejumlah perubahan tersebut tidak hanya terjadi di wilayah kerja USAID IUWASH PLUS tapi juga di luar daerah dampingan di Kab. Tangerang,,” kata Ahmed Zaki Iskandar.

Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan drg. R. Vensya Sitohang, M.Epid menekankan bahwa seluruh upaya pencapaian di atas dilakukan untuk menciptakan kemandirian masyarakat, pemerintah, sektor swasta, dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan akses air minum, sanitasi, dan perilaku higiene yang berkelanjutan juga dalam rangka mendukung Kab. Tangerang menuju Kabupaten bebas dari buang air besar sembarangan atau open defecation free (ODF) di tahun 2025.

 

WIKA Raih Laba Bersih Rp136 Miliar Pada Semester I-2021

Jakarta – PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. [WIKA] membukukan laba bersih sebesar Rp136,10 Miliar pada Semester I-2021 yang didukung oleh penjualan sebesar Rp6,77 Triliun sesuai laporan keuangan hingga 30 Juni 2021. Catatan tersebut mencerminkan keberhasilan WIKA untuk tetap mencatatkan kinerja positif di tengah pandemi Covid-19.

Direktur Utama Perseroan, Agung Budi Waskito menyampaikan bahwa kontribusi terbesar dari penjualan didapat dari sektor Infrastruktur dan Gedung yang kemudian diikuti secara berturut-turut oleh sektor Energy & Industrial Plant dan sektor industri.

Keuangan Perseroan saat ini juga berada pada kondisi baik ditunjukkan dengan kas setara kas periode Juni 2021 ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, serta rasio gross gearing dan net gearing masing-masing hanya sebesar 1,58 kali dan 1,13 kali. Hal itu menunjukkan bahwa WIKA sangat sehat secara keuangan dan masih memiliki ruang yang cukup untuk berpartisipasi pada proyek-proyek infrastruktur strategis yang menjadi fokus pembangunan oleh Pemerintah.

Sejalan dengan itu, hingga Juli 2021, WIKA tercatat memperoleh kontrak baru sebesar Rp11,96 Triliun, naik 168% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Capaian ini kemudian menambah order book menjadi Rp78,57 Triliun.

“Catatan ini semakin membangun keyakinan kami untuk dapat terus bertahan melalui pandemi ini dan kembali bangkit menghasilkan kinerja terbaiknya,” ujar Direktur Utama, Agung Budi Waskito.

Sepanjang Semester I-2021, Perseroan juga menunjukkan komitmen yang kuat dari sisi operasi dengan mengejar penyelesaian sejumlah proyek, antara lain: Bendungan Kuningan, Bendungan Bendo serta Jalan Tol Serang – Panimbang Seksi I. Proyek-proyek tersebut dijadwalkan untuk selesai dan diresmikan pada semester II-2021.

“Kami akan terus berupaya untuk menjaga kondisi keuangan WIKA tetap sehat, sehingga proyek-proyek yang telah dipercayakan kepada WIKA dapat kami tuntaskan dengan baik dan memberikan manfaat dari sisi profitabilitas untuk perusahaan serta kemanfaatan untuk masyarakat luas,” pungkas Agung Budi Waskito, optimistis

#QualityLeadstoBetterLife

Corporate Communications
Sekretariat Perusahaan
PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk.

Facebook : PT Wijaya Karya
Twitter : @PTWijayaKarya
Instagram : ptwijayakarya
Youtube : WIJAYA KARYA TV