Tag Archives: infrastruktur

Pemerintah Lakukan Dua Pendekatan Bangun Tanah Papua

Jakarta, Kominfo Newsroom – Tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin telah meletakkan dua model pendekatan dalam upaya membangun Papua. Pertama adalah pendekatan infrastruktur, dan kedua pendekatan Sumber Daya Manusia (SDM).

Kedua pendekatan tersebut diharapkan menjadi dasar pembangunan di Bumi Cendawasih yang akan terus berlanjut.

Demikian ditegaskan Deputi V Bidang Keamanan dan Hak Asasi Manusia Kantor Staf Presiden (KSP), Jaleswari Pramodhawardani di Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Jaleswari pun berberharap pemerintah daerah di Papua menindaklanjuti dasar yang telah dibangun tersebut dengan terus mendekatkan diri serta membangun pola komunikasi dua arah dengan masyarakat yang tersebar di seluruh pelosok bumi Cendrawasih.

“Di samping itu juga yang terpenting adalah bagaimana pelayanan publik dan pemenuhan hak-hak masyarakat, terus dikedepankan,” ujarnya.

Dalam setiap kesempatan, Presiden Joko Widodo selalu menegaskan bahwa paradigma pembangunan nasional saat ini bukan Jawa atau Sumatra sentris, namun harus beriorentasi “Indonesia Sentris”. Maka itu sejak awal pemerintahannya, Kepala Negara telah berkomitmen membangun Indonesia Sentris yang dimulai dari tanah Papua.

“Kunjungan Bapak Presiden sudah sampai 15 kali ke Papua. Itu penting karena Kepala Negara melihat berdasarkan data-data dan fakta,” kata Jaleswari.

Pendekatan infrastruktur dilakukan dari hal yang paling dasar, mulai dari pendidikan hingga pelayanan kesehatan. Karena itu, ujar Jaleswari, sejak awal pemerintahan Presiden Jokowi periode pertama hingga kedua bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin, komitmen menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tak terkecuali di Papua dan Papua Barat, terus terjaga.

“Komitmen itu bukan sekedar retorika, tapi beliau hadirkan lewat Instruksi Presiden (Inpres) percepatan pembangunan kesejahteraan Papua dan Papua Barat, jadi bukan sekedar komitmen kunjungan ke sana yang sudah 15 kali, tapi lewat terbitnya regulasi-regulasi yang mendukung itu,” ungkap Jaleswari.

Regulasi-regulasi itu semua ada dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJM), bahkan khusus Papua itu menjadi program prioritas nasional (PSN).

“Regulasi itu di antaranya Inpres Nomor 9 Tahun 2020 yang awalnya adalah Inpres Nomor 9/2017. Dengan Inpres 9/2020, kini ada 43 KL yang wajib ikut serta melakukan percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua dan Papua Barat,” lanjut Jaleswari.

Petingnya Pembangunan SDM Papua

Komitmen pemerintah dalam pembangunan di tanah Papua bukan hanya sekedar memastikan tersedianya infrastruktur saja, namun juga memastikan penguatan Sumber Daya Manusia.

“Selalu Presiden katakan, kita jangan hanya pendekatan keamanan saja tapi pendekatan kesejahteraan. Bagaimana orang asli Papua (OAP) dengan kebijakan afirmatifnya bisa mendapatkan pemenuhan hak yang selama ini mungkin belum optimal, termasuk pendekatan budaya,” jelas Jaleswari.

Karen itulah pemerintah dikatakan Jaleswari memastikan jika pembangunan SDM bukan hanya harus terpenuhi soal hak pendidikan serta kesehatan dan lain sebagainya, namun juga pendampingan secara berkelanjutan, di samping alokasi-alokasi anggaran yang harus tepat sasaran.

“Kita semua tahu bagaimana keputusan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua hingga kebijakan Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga bisa sukses terwujud di sana, itu bukti bahwa jika komitmen seperti yang dijalankan pemerintahan Presiden Joko Widodo dijalankan dengan maksimal maka tidak mustahil pembangunan nasional Indonesia terwujud,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Sekretariat Wakil Presiden RI, Felix Wanggai pun menegaskan jika pemerintah telah meletakkan fondasi pembangunan di tanah Papua, bahkan hingga 20 Tahun ke Depan.

“Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin telah meletakkan fondasi untuk Papua ke depan.  Artinya dalam 8 tahun terakhir ini dan fondasi itu menjadi penting untuk kita masyarakat Papua. Nantinya, kebijakan itu akan disebut rencana induk percepatan pembangunan Papua 2022-2041,” katanya.

Keistimewaan dari aturan tersebut, katanya, akan menjadi acuan dalam perumusan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) dan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Ada target-target yang harus dipenuhi oleh pemangku kepentingan terkait.

“Sebuah rencana induk yang menjadi pegangan bagi kita semua. Baik di kementerian, lembaga, pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota,” kata Velix.

 

Dilanjutkannya bahwa dengan kebijakan pemerintah yang meningkatkan sebesar 2,25 persen dana otonomi khusus (otsus) dari plafon dana alokasi umum (DAU) nasional akan membuat banyak perubahan positif di Papua.

Adanya gelontoran anggaran itu, katanya, akan menjadi alasan yang kuat dalam mempererat komunikasi antara pemerintah pusat dengan seluruh pemerintah daerah di Papua, dalam rangka mendorong percepatan pembangunan di berbagai bidang.

“Menjadi bagian untuk mempermudah melakukan sinkronisasi melalui anggaran tersebut. Dan koordinasi antara pusat dan pemerintah daerah,” kata Velix.

Dari kebijakan Otonomi Daerah (OTDA), pemerintah membuktikan pelayanan publik semakin dekat dengan masyarakat. Kemudahan itu akan membawa dampak terhadap pertumbuhan perekonomian Papua.

“Semua kalangan masyarakat dapat dipenuhi pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah,” imbuh Velix.

Dari sisi ke kebudayaan, pemerintah pun dikatakannya telah menggunakan pedekatan berbasis kearifan lokal dan adat . “Memiliki kontekstual terhadap kearifan lokal yang kemudian melihat membedakan persoalan-persoalan mendasar yang ada di tanah Papua,” pungkas Velix.

Dampingi Presiden Jokowi Cek Proyek Kereta Cepat, Dirut PLN: Infrastruktur Listrik Rampung Juni 2023

Bandung, 14 Oktober 2022- PT PLN (Persero) siap mendukung percepatan proyek kereta cepat Jakarta – Bandung, dengan menyelesaikan pembangunan sejumlah infrastruktur kelistrikan yang akan menunjang sarana transportasi canggih tersebut.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo turut serta dalam kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, pada Kamis (13/10) ke proyek kereta cepat di Stasiun Tegalluar di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Dalam kesempatan tersebut juga hadir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa progress pembangunan proyek tersebut sudah mencapai 88,8 persen, dan berharap dengan adanya kereta cepat Jakarta-Bandung ini dapat meningkatkan mobilitas orang dan barang untuk wilayah Jakarta hingga Bandung. Efek lain yang diharapkan adalah daya saing perekonomian kita semakin kuat.

“Nanti ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, di Jakarta ada, di Bandung ada, kemudian Kabupaten Bandung juga terjadi,” sambung Jokowi.

Jokowi juga menambahkan, untuk jangka panjang pembangunan kereta cepat pertama di kawasan ASEAN ini akan meningkatkan konektivitas. Ke depannya kereta cepat direncanakan bakal terintegrasi dengan bandara atau bahkan pelabuhan. Hal ini sudah menjadi gagasan besar agar konektivitas antar negara ASEAN terjadi secepatnya.

Darmawan menyampaikan bahwa PLN akan mendukung penyelesaian proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), khususnya terkait pasokan listrik yang ditargetkan rampung pada Juni 2023.

“Saat ini PLN on the track melakukan penyelesaian target penyediaan empat pasokan traksi tegangan tinggi 150 KV, empat pasokan stasiun dan satu depo tegangan menengah, untuk proyek KCIC yang direncanakan akan menghubungkan Bandung-Jakarta sejauh 142 kilometer dengan kebutuhan daya sekitar 260 mega volt ampere (MVA),” ujar Darmawan.

Darmawan menyampaikan beberapa progress pekerjaan sudah ada yang mencapai 100 persen seperti penarikan saluran kabel tegangan menengah (SKTM) dari GI Rancaekek ke gardu KCJB (2 x 6.060 m), kubikel PLN sudah terpasang lengkap di gardu PLN, dan pembangunan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 16 tower 4 CCT, tapping T.06 jalur Gedebage – Ujung Berung stringing selesai 100 persen. Sementara beberapa pekerjaan lainnya memiliki progress di atas 95 persen.

“PLN siap mendukung pemerintah dalam upaya percepatan proyek KCIC yang direncanakan akan menjadi kereta cepat pertama di Asia Tenggara. Jika instalasi KCIC sudah siap, kami pun siap melistrikinya,” pungkas Darmawan.

Narahubung

Waskita Gunakan Tambahan PMN dan KMK Penjaminan Pemerintah untuk Kebut Proyek Infrastruktur

JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk. terus berupaya memperbaiki kinerjanya dengan fokus mempercepat penyelesaian proyek infrastruktur jalan tol di Jawa dan Sumatra serta proyek-proyek strategis lainya. Dengan adanya dukungan Pemerintah serta implementasi 8 streams penyehatan keuangan Waskita, Perseroan akan fokus pada peningkatan kinerja operasional, salah satunya melalui penyelesaian ruas-ruas jalan tol di bawah pengelolaan anak usaha Perseroan PT Waskita Toll Road (WTR).

SVP Corporate Secretary Perseroan Novianto Ari Nugroho meyakinkan fokus pada bisnis operasional akan memperbaiki kinerja keuangan Perseroan pada tahun 2022 dengan cara meningkatkan pendapatan dari sektor konstruksi. Dukungan Pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dan Kredit Modal Kerja (KMK) tahun 2021, Perseroan dapat melanjutkan proses penyelesaian jalan tol yang sempat tertunda semenjak pandemi COVID-19.

Menurutnya, penyelesaian jalan tol selain dapat meningkatkan kinerja operasional dan keuangan, juga dapat memperlancar proses strategic partnership yang sedang dijalankan Perseroan. Hal ini disebabkan kecenderungan investor baru memilih jalan tol yang telah beroperasi, baik beroperasi parsial maupun penuh.

Diketahui, tahun 2022 Perseroan telah berhasil melakukan strategic partnership pada beberapa ruas jalan tol seperti Jalan Tol Cimanggis-Cibitung, Jalan Tol Kanci-Pejagan, dan Jalan Tol Pejagan-Pemalang yang diharapkan dapat membantu mendongkrak kinerja operasional Perusahaan.

Dana PMN tahun 2021 dari Pemerintah sebesar Rp7,9 triliun yang diterima Waskita untuk percepatan penyelesaian 7 ruas tol di Jawa dan Sumatera. Ketujuh ruas tol tersebut antara lain adalah Ruas Tol Kayu Agung- Palembang-Betung Tahap 2 sepanjang 69,19 km. Ruas Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Seksi Koneksi Wiyoto Wiyono dan 2A Ujung sepanjang 4,88 km yang di mana minggu lalu baru saja mengoperasikan 3 jalur tambahan yaitu On Ramp Prumpung, On Ramp Casablanca, dan Seksi 1A Koneksi Jalan Tol Wiyoto Wiyono sisi Timur. Ruas Tol Cimanggis-Cibitung Seksi 2A sepanjang
3,4 km. Ruas Tol Ciawi-Sukabumi Seksi 2 sepanjang 11,9 km. Ruas Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar Seksi 4 sepanjang 9,29 km. Ruas Tol Pasuruan-Probolinggo Seksi 4 sepanjang 12,45 km. Ruas Tol Pejagan-Pemalang sepanjang 57,5 km yang saat ini sepenuhnya telah beroperasi.

Untuk rencana dana PMN tahun 2022, Waskita akan mendapatkan alokasi sebesar Rp3 triliun. Guna menjaga komposisi kepemilikan saham antara Pemerintah dan Publik setelah diterimanya PMN, Waskita akan melaksanakan aksi korporasi Rights Issue dengan target perolehan sebesar Rp980 miliar. “Dana PMN sebesar Rp3 triliun akan digunakan untuk menyelesaikan 2 ruas tol yaitu, Ruas Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (KAPB) Tahap II Rp2 triliun dan Ruas Tol Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Seksi 3 sebesar Rp1 triliun. Sementara target perolehan dana rights issue sebesar Rp980 miliar, rencananya akan digunakan untuk tambahan modal kerja proyek infrastruktur strategis lainnya yang sedang dikerjakan oleh Waskita,” tutup Novianto.

Waskita Kembali Dipercaya Bangun Infrastuktur Timor Leste, Kali Ini Proyek Jalan Senilai USD 22,1 Juta

Jakarta, 21 Agustus 2022, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Kode Saham: WSKT) mendapat kepercayaan untuk membangun infrastruktur Timor Leste dengan memenangkan tender proyek Jalan Noefefan – Oenuno di Oé-Cusse, Timor Leste senilai 22,1 juta USD atau setara dengan Rp322 Milliar. Kepercayaan ini tentu membuat Waskita sebagai salah satu Perusahaan BUMN kontruksi terbesar sangat bangga karena bisa terus memberikan kontribusi bagi negara Timur Leste dengan membangun Infrastruktur yang baik di Timor Leste khususnya di Oé-Cusse.

Ini bukan proyek pertama kali Waskita di Timor Leste, sebelumnya Waskita juga telah menyelesaikan beberapa proyek infrastruktur besar seperti Bandara Suai dan Jalan Sakato – Noefefan dengan kualitas baik, proyek yang rampung tahun 2020.

Terkait proyek ini, Direktur of Operation I & QSHE Waskita Karya I Ketut Pasek Senjaya menjelaskan pekerjaan yang dilakukan Waskita meliputi improvment/rehabilitation dan maintenance. Diharapkan proyek ini dapat menunjang konektivitas infrastruktur jalan, yang juga akan menghubungkan dengan perbatasan Indonesia, sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat di Oé-Cusse Timor Leste.

“Proyek ini, kami targetkan lebih cepat dari rencana penyelesaian di dalam kontrak selama 18 bulan, dan untuk dapat menyelesaikan proyek ini tepat waktu bahkan lebih cepat dari kontrak, kami mengirimkan tim terbaik sebagai wujud tanggung jawab dan rasa terima kasih kepada Zona Espesial Ekonomia Sosial no Merkadu (ZEESM Timor 4 Leste) karena telah memberikan kepercayaan Waskita Karya sebagai kontraktor pelaksana. Waskita berkomitmen akan memberikan qualitas dan performance hasil pekerjaan yang bagus sehingga tidak hanya memberikan dampak terhadap perusahaan Waskita namun juga berdampak terhadap nama Indonesia,” ujar Pasek. Dengan kepercayaan yang diperoleh Waskita ini, Pasek mengatakan, Perseroan berharap bisa berkontribusi lebih lanjut untuk pembangunan infrastruktur serta sarana-prasana masyarakat lainnya untuk Negara Timor Leste yang lebih maju dan tetap menjaga hubungan diplomatik Timor Leste – Indonesia semakin terjalin baik melalui keberadaan Waskita Karya.“Ke depannya masih ada beberapa proyek infrastruktur yang sedang kami rintis/sasar. Diperolehnya proyek ini adalah karena kepercayaan atas hasil kerja proyek sebelumnya dengan kualitas yang baik. Waskita siap untuk mengerjakan paket paket selanjutnya baik pekerjaan jalan, Gedung, pengembangan Bandara dan lainnya. Peralatan berat konstruksi kami di Timor Leste bisa dibilang lengkap untuk mengerjakan berbagai proyek,” tambah Pasek.

Proyek ini ditandai dengan penandatangan kontrak kerja dan juga peletakan baru pertama (Ground Breaking) pada Jumat 19 Agustus 2022. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Anggota Parlemen Republic Democratic Timor – Leste, President of the Authority of the Region RAEOA – ZEESM Timor – Leste,
Mr. Arsenio Paixao Bano, Director Diresaun Regional Infrastructura (DRI) – Mr. Candido Dos Reis Amarai, SVP Overseas Division – Arief Hardiyanto, dan Branch Manager Timor Leste – Muhammad Yunus Asy Ary beserta tim proyek Waskita. Dalam acara ini, disamping dihadiri oleh para pimpinan
di Timor Leste, juga dihadiri begitu banyak masyarat sekitar yang dengan antusias mengikuti acara dari awal sampai Akhir. Ini membuktikan bahwa pelaksanaan dan kehadiran Waskita sangat didukung dan diterima seluruh komponen masyarakat sekitar.

SVP Corporate Secretary Perseroan, Novianto Ari Nugroho menambahkan, hingga Juli 2022 Perseroan telah memperoleh Rp.9,90 Triliun meningkat 130,98% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp4,29 triliun. Perolehan NKB bersumber dari proyek Pemerintah sebesar 75,21%, proyek swasta sebesar 10,95%, pengembangan bisnis anak usaha Perseroan sebesar 9,80%, dan proyek BUMN dan BUMD sebesar 4,05%. “Berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas infrastruktur sebesar 66,21%, Sumber Daya Air (SDA) sebesar 9,37%, entitas anak usaha sebesar 9,80%, proyek gedung sebesar 9,63%, EPC sebesar 4,96%,” ucap Novianto. “Saat ini Perseroan tetap fokus pada perbaikan kinerja operasional dan penyelesaian proyek-proyek yang tertunda selama pandemi Covid-19 serta meningkatkan kontrak baru baik pasar domestik
dengan mengikuti tender pada proyek IKN serta pasar Internasional dengan berpartisipasi pada
hubungan G2G Pemerintah Indonesia dan negara lain,” tambah Novianto.

Kebut Transisi Energi, Pertamina Groundbreaking PLTS 2,25 MWp Kilang Plaju

Plaju – Pertamina melakukan groundbreaking proyek pengembangan pembangkit listrik tenaga Surya (PLTS) di Kilang Plaju sebesar 2,25 MWp pada Senin (13/6) yang akan menyuplai listrik ke Gedung kantor serta perumahan secara off-grid melalui aliran internal Kilang Plaju.

Acara groundbreaking secara seremonial dilakukan oleh Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Mulyono yang didampingi oleh Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina NRE Fadli Rahman, dan Direktur Sumber Daya Manusia & Penunjang Bisnis PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Isnanto Nugroho, yang mewakili Direktur Utama PT KPI.

Pertamina menargetkan kontribusi pembangkitan energi hingga sebesar 200 MWp di tahun 2022, dengan groundbreaking PLTS di area RU III Plaju ini sebagai salah satu katalis dan bukti komitmen Pertamina dalam melaksanakan business practice yang memiliki carbon footprint lebih sustainable kedepannya. Terdapat dua potensi besar dari segi ekonomi dan lingkungan, dari instalasi PLTS 2,25 MWp di area Kilang Plaju. Dari segi ekonomi, diharapkan bahwa instalasi PLTS dapat mengurangi beban pengoperasian gas turbine dan konsumsi natural gas di refinery, sehingga secara fuel economy kita menargetkan terciptanya cost saving sebesar 5.000 USD/tahun dan jumlah penghematan konsumsi gas sebesar 6.000 Ton/tahun.

“Kami berharap bahwa ke depannya akan semakin banyak inisiatif bisnis yang mengedepankan profitability, sustainability dan sinergi antar Pertamina Group, yang dapat terus digulirkan untuk mengakselerasi bisnis Pertamina dan mendukung program dekarbonisasi pemerintah,” ungkap Mulyono.

Dalam proyek ini, Pertamina NRE akan menjadi pihak yang menyediakan PLTS di Kilang Plaju. PLTS yang akan dibangun adalah PLTS ground mounted dengan kapasitas 2,25 MWp di lahan seluas sekitar 2,2 hektar milik Kilang Plaju. Transisi energi melalui pemanfaatan PLTS di lingkungan kilang diawali dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pertamina NRE dengan KPI pada Maret 2021. Hingga saat ini Pertamina NRE telah memasang PLTS di dua kilang, yaitu Kilang Cilacap dengan kapasitas 1,34 MWp dan Kilang Dumai dengan kapasitas 2 MWp.

“Transisi energi wajib dilakukan dengan komitmen bersama, hari ini bisa dilihat bahwa komitmen kolaborasi antar Pertamina Group sangat efektif demi mendukung mandat pemerintah dalam meningkatkan bauran energi,” tutur Dannif pada kesempatan yang sama.

Dari segi lingkungan, PLTS Kilang Plaju diproyeksikan untuk turut berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon sebesar 2.000 Ton/tahun. Sehingga ditinjau dari besarnya kedua potensi, baik itu dari segi ekonomi dan dampak terhadap lingkungan, PLTS Kilang Plaju diharapkan menjadi pioneer alternatif pembangkitan energy di lokasi operasi Pertamina Group. PLTS RU Kilang Plaju juga direncanakan menjadi showcase pada event G20 yang akan digelar di Indonesia akhir tahun 2022.

“Implementasi energi terbarukan dalam lingkungan Refining & Petrochemical merupakan sebuah angin positif untuk meningkatkan daya saing & sustainability dari kilang,” ujar Isnanto.

Pertamina menargetkan penurunan emisi sebesar 30 persen pada tahun 2030, dengan meningkatkan portfolio hijau di internal Pertamina Group sebesar 17%. Salah satunya adalah melalui pemanfaatan PLTS yang menjadi unggulan untuk mewujudkan transisi energi di internal Pertamina. []

Akselerasi Electrifying Tourism di Pulau Buton, PLN Energize Tiga Infrastruktur Kelistrikan

Baubau, 17 Juni 2022 – PT PLN (Persero) berhasil merampungkan pembangunan tiga infrastruktur kelistrikan di Baubau, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Hal tersebut menjadi bukti keseriusan PLN untuk mengakselerasi ekosistem Electrifying Tourism di Indonesia.

Mulai beroperasinya ketiga infrastruktur ini ditandai dengan keberhasilan pemberian tegangan pertama ( energize) pada 10 Juni 2022 pukul 13.48 WITA. Adapun ketiga infrastruktur terebut ialah Gardu Induk (GI) 150 kilo Volt (kV) PLTMG Baubau berkapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA), Gardu Induk (GI) 150 kV Baubau (New) berkapasitas 60 MVA dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV GI PLTMG Baubau – GI Baubau (New) dengan jumlah tower sebanyak 32 tower sepanjang 10,96 kilometer sirkuit (kms).

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi, Defiar Anis, menyampaikan, Buton kaya akan potensi pariwisatanya yang beragam. Mulai dari wisata pantai dan pesona bawah laut, wisata air terjun, wisata budaya, kuliner hingga eco forest tourism.

“Tak hanya itu saja, Buton juga dikenal sebagai salah satu daerah penghasil aspal alam terbesar di dunia. Ditambah lagi potensi sektor kelautan dan perikanannya juga terus berkembang. Oleh karena itu, PLN berkomitmen dalam menyediakan pasokan listrik yang andal pagi pelanggan yang ada di Pulau Buton melalui pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan,” ujarnya.

Banyaknya potensi di berbagai sektor yang ada di Pulau Buton ini tentunya harus dibarengi dengan pemenuhan kebutuhan listrik yang memadai agar bisa dikembangkan secara maksimal. Oleh karena itu, beroperasinya ketiga infrastruktur ketenagalistrikan ini diharapkan dapat mengoptimalkan evakuasi daya dari PLTU Baruta dan PLTMG Baubau, meningkatkan keandalan sistem Baubau, memenuhi kebutuhan listrik, serta mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan kelautan di Pulau Buton.

“Sebelumnya evakuasi daya dari PLTU Baruta dan PLTMG Baubau melalui sistem 20kV. Dikarenakan semakin bertambahnya beban sistem, maka dengan adanya saluran transmisi dan GI 150 kV ini penyaluran daya ke pusat beban dapat lebih optimal, andal dan membantu menurunkan angka biaya pokok penyediaan (BPP) listrik,” imbuh Anis.

Pada kesempatan yang sama, Manager PLN UPP Sultra Hidbar Roberta Saragih menyampaikan apresiasinya terhadap semua pihak yang berkontribusi atas pencapaian ini. Menurut dia, keberhasilan pembangunan ketiga infrastruktur ketenagalistrikan ini merupakan buah kerja keras dan sinergi yang dilakukan PLN, mitra kerja dan stakeholder terkait.

“Setelah ini PLN akan melanjutkan pembangunan SUTT 150 kV Raha-Baubau yang merupakan salah satu dari rangkaian saluran transmisi yang masuk dalam rencana interkoneksi Baubau-Kendari,” ucap

Dukung Pertumbuhan Ekonomi, PLN Bangun Sejumlah Infrastruktur Listrik di Kalbar dan Kalteng

Pontianak, 25 April 2022 – PT PLN (Persero) membangun sejumlah infrastruktur kelistrikan guna mendukung pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

PLH General Manager PLN Unit Induk Pembanguan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) Agus Risfian Noor mengatakan, saat ini perseroan tengah melakukan pembangunan lima proyek Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kiloVolt (kV) di Kalbar, 7 proyek SUTT 150 kV di Kalteng, 1 proyek gardu induk (GI) di Kalbar, dan 6 proyek GI di Kalteng.

Pembangunan interkoneksi di kedua provinsi seperti GI Sukamara, SUTT 150 kV Kendawangan-Marau, dan SUTT 150 kV Marau-Sukamara, akan memudahkan evakuasi daya listrik saat terjadi gangguan di salah satu sisinya.

“Sehingga sistem kelistrikan di kedua provinsi dapat saling menopang satu dengan lainnya,” jelas Agus.

Agus mengungkapkan, PLN akan terus berupaya untuk membangun infrastruktur kelistrikan yang berkualitas guna memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Oleh karena itu, keseluruhan proyek diharapkan dapat meningkatkan keandalan kelistrikan di kedua provinsi dan mendukung transisi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) ke pembangkit energi baru terbarukan di berbagai daerah.

“Kami yakin dengan ketersediaan listrik yang baik, maka perekonomian juga dapat tumbuh dengan baik. Hal itu tentu dapat berkontribusi pada percepatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Pada pertengahan 2022 ini, Agus menambahkan, ditargetkan SUTT 150 kV Sanggau-Sekadau dan Sekadau-Sintang beserta gardu induk yang berkaitan juga telah dapat dioperasikan.

“Di bulan yang penuh berkah ini kami juga mohon doa dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat agar kegiatan pembangunan infrastruktur kelistrikan yang kami kerjakan dapat berjalan dengan lancar di setiap tahapnya,” tutur Agus.

Kebutuhan Moda Transportasi Umum Meningkat, Waskita Dipercaya Bangun Sejumlah Infrastruktur KA di Medan Senilai Rp508 M

Jakarta, April 2022. Seiring meningkatkan kebutuhan transportasi umum, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Kode Saham: WSKT) melalui unit bisnisnya, Building Division dipercaya untuk membangun sejumlah infrastruktur Kereta Api di wilayah Medan dan sekitarnya.

Pekerjaan tersebut tertuang dalam kontrak baru yang ditandatangani Senior Vice President (SVP) Building Division Anak Agung Gede Sumadi bersama Pejabat Penandatangan Kontrak (PPK) Kemeterian Perhubungan Muhlis Hanggani Capah, ST di Hotel Aryaduta Medan Pada Kamis, 14 April 2022. Penandatangan ini disaksikan juga oleh Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumbagut, Dandun Prakosa.

Di dalam kontrak tersebut, Waskita dipercaya untuk pembangunan proyek Jalur Kereta Api Lintas Medan – Binjai dan Medan – Araskabu (JLKAMB 1) dengan nilai kontrak Rp126 Milyar.

Selain Jalur Kereta Api, Waskita juga meraih kontrak untuk pembangunan Emplasemen dan Bangunan Stasiun Medan Tahap II (JLKAMB 6) dengan nilai kontrak Rp382 Milyar.

Stasiun ini adalah stasiun kereta api kelas besar tipe B yang terletak di perbatasan antara Kelurahan Kesawan (Medan Barat) dan Gang Buntu (Medan Timur). Stasiun yang terletak pada ketinggian +22 meter diatas permukaan laut ini merupakan stasiun kereta api utama PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional I Sumatra Utara dan Aceh yang setiap harinya melayani ribuan penumpang ke berbagai wilayah di Sumatra Utara.

Director of Operation I Waskita Karya I Ketut Pasek Senjaya Putra mengatakan bahwa proyek pekerjaan ini banyak tantangan terutama pada pembangunan Stasiun Utama Kota Medan.

“Pekerjaan Pembangunan Emplasemen dan Bangunan Stasiun Medan Tahap II ini adalah pekerjaan pengembangan yang penuh tantangan karena stasiun yang masih aktif beroperasi. Beberapa tantangan yang dihadapi dalam pekerjaan ini adalah lokasi yang sudah terbangun jalur elevated dan jalur track bawah yang aktif digunakan,” ujar Pasek.

Sementara SVP Building Division Waskita Karya, Anak Agung Gede Sumadi menambahkan dari alat berat yang akan digunakan dalam pekerjaan ini seperti mesin bore pile, crane juga launcher gantry membutuhkan space atau ruang bebas dalam melakukan aktifitas.

“Masing-masing proyek ini membutuhkan waktu pengerjaan 900 hari. Koordinasi dengan pihak Kereta Api sangatlah diperlukan karena pekerjaan dapat dilakukan pada saat window time atau kereta api tidak dalam posisi melayani penumpang dalam menaikkan atau menurunkan
penumpang di stasiun tersebut atau pada titik pekerjaan,” tambah Agung.

Untuk diketahui, pembangunan JLKAMB 1 lintas Medan – Binjai dilakukan dari Km 0+000 s/d Km 1+745 (P0 – P8) dan untuk lintas Medan – Araskabu yaitu Km 0+000 s/d Km 0+500. Lingkup pekerjaan Waskita pada pembangunan Jalur Kereta Api ini nantinya meliputi; Pekerjaan
Persiapan, Pekerjaan Pendukung Teknis, Pekerjaan Pier – Pier dan Pekerjaan Track. Sementara pada pembangunan JLKAMB 6 adalah pembangunan Stasiun Kereta Api Elevated. Titik Pekerjaan berada pada Statiun Eksisting (Stasiun Medan) yang aktif beroperasi. Lingkup
pekerjaan Waskita pada pembangunan stasiun ini yaitu; Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Tanah, Pekerjaan Bore Pile, Pile Cap, Pier, Box Gider, Voided Slab, Struktur Baja sampai Mekanikal dan Elektrikal.

Waskita Raih Kontrak Rp153 M, Bangun Fly Over Simpang Sekip Ujung Palembang

Jakarta, April 2022 PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Kode Saham: WSKT) kembali meraih kontrak senilai Rp 153 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR). Kontrak tersebut adalah pekerjaan untuk pembangunan Fly Over Simpang Sekip Ujung, Palembang, Sumatera Selatan sepanjang 660 meter. Fly Over ini nantinya akan mengurai kemacetan yang kerap terjadi di kawasan tersebut.

Kontrak kontruksi pekerjaan tersebut ditandatangani langsung oleh Senior Vice President Infrastructure II Division, Lasino, dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.1, Dicky Romansyah, ST., MT. di kantor Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Sumatra Selatan pada Rabu (6-4-2022). Turut hadir menyaksikan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Sumatra Selatan, DR. Budiamin, Kepala Bidang Pembangunan, Ryandra Narlan, Marketing Manager Infrastructure II Division, Arvikho Herdantyo Whibowo dan Project Manager Teguh Sri Widodo.

Director of Operation II PT Waskita Karya, Bambang Rianto, mengatakan bahwa Waskita bersyukur atas perolehan kontrak baru ini. “Setelah banyak menyelesaikan proyek jalan struktur layang (elevated) di Indonesia, Waskita dipercaya lagi mengerjakan pembangunan simpang tak sebidang. Pekerjaan Fly Over Simpang Sekip Ujung ini diyakini menjadi solusi terbaik untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut,” ujar Bambang.

Sementara itu, Lasino, menambahkan bahwa tipe proyek ini termasuk konvensional dengan jenis pembayaran monthly certificate sesuai progres yang dicapai setiap bulannya. “Rencana pembangunan lintas atas ini akan dikerjakan dalam waktu pelaksanaan 630 hari. Dengan pengalaman mengerjakan proyek jalan dan jembatan, kami optimistis dapat menyelesaikan proyek dengan tepat waktu dan kualitas terbaik,” tambah Lasino. Fly Over tersebut, rencananya akan menghubungkan Jalan Basuki Rahmat dan Jalan R Soekamto di kawasan Simpang Jalan Sekip Ujung. Harapannya, akses lintas tas tersebut akan memudahkan masyarakat yang ingin melintasi kawasan menuju kedua jalan tersebut. Kemudahan tersebut akan berkontribusi menurunkan kondisi kepadatan lalu lintas yang selama ini sudah padat. Saat ini, Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan sedang mempercepat proses pembebasan lahan agar pembangunan jembatan lintas atas ini dapat segera dilaksanakan.

Waskita memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan selama pembangunanya nanti dan berharap agar masyarakat dapat mendukung upaya bersama dalam mengurai kemacetan lalu lintas. Tim Proyek Waskita akan menggunakan metode terbaik selama pembangunan agar tidak berdampak besar terhadap mobilitas harian masyarakat.

Jakarta, April 2022 PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Kode Saham: WSKT) kembali meraih kontrak senilai Rp 153 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR). Kontrak tersebut adalah pekerjaan untuk pembangunan Fly Over Simpang Sekip Ujung, Palembang, Sumatera Selatan sepanjang 660 meter. Fly Over ini nantinya akan mengurai kemacetan yang kerap terjadi di kawasan tersebut.
Kontrak kontruksi pekerjaan tersebut ditandatangani langsung oleh Senior Vice President Infrastructure II Division, Lasino, dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.1, Dicky Romansyah, ST., MT. di kantor Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Sumatra Selatan pada Rabu (6-4-2022). Turut hadir menyaksikan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Sumatra Selatan, DR. Budiamin, Kepala Bidang Pembangunan, Ryandra Narlan, Marketing Manager Infrastructure II Division, Arvikho Herdantyo Whibowo dan Project Manager Teguh Sri Widodo.
Director of Operation II PT Waskita Karya, Bambang Rianto, mengatakan bahwa Waskita bersyukur atas perolehan kontrak baru ini. “Setelah banyak menyelesaikan proyek jalan struktur layang (elevated) di Indonesia, Waskita dipercaya lagi mengerjakan pembangunan simpang tak sebidang. Pekerjaan Fly Over Simpang Sekip Ujung ini diyakini menjadi solusi terbaik untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut,” ujar Bambang.
Sementara itu, Lasino, menambahkan bahwa tipe proyek ini termasuk konvensional dengan jenis pembayaran monthly certificate sesuai progres yang dicapai setiap bulannya. “Rencana pembangunan lintas atas ini akan dikerjakan dalam waktu pelaksanaan 630 hari. Dengan pengalaman mengerjakan proyek jalan dan jembatan, kami optimistis dapat menyelesaikan proyek dengan tepat waktu dan kualitas terbaik,” tambah Lasino. Fly Over tersebut, rencananya akan menghubungkan Jalan Basuki Rahmat dan Jalan R Soekamto di kawasan Simpang Jalan Sekip Ujung. Harapannya, akses lintas tas tersebut akan memudahkan masyarakat yang ingin melintasi kawasan menuju kedua jalan tersebut. Kemudahan tersebut akan berkontribusi menurunkan kondisi kepadatan lalu lintas yang selama ini sudah padat. Saat ini, Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan sedang mempercepat proses pembebasan lahan agar pembangunan jembatan lintas atas ini dapat segera dilaksanakan.

Waskita memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan selama pembangunanya nanti dan berharap agar masyarakat dapat mendukung upaya bersama dalam mengurai kemacetan lalu lintas. Tim Proyek Waskita akan menggunakan metode terbaik selama pembangunan agar tidak berdampak besar terhadap mobilitas harian masyarakat.

 

Tentang PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Waskita berdiri pada tahun 1961 sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pada bulan Desember 2012 Waskita menjadi sebuah Perusahaan Publik dan tercatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham “WSKT”. Dalam beberapa tahun terakhir, Waskita semakin mengukuhkan perannya sebagai salah satu kontraktor utama di Indonesia serta Pengembang Infrastruktur/Realti melalui pendirian anak usaha yaitu PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Waskita Toll Road, PT Waskita Karya Realty, dan PT Waskita Karya Infrastruktur

Waskita Ditunjuk untuk Bangun Infrastruktur Jaringan Gas Bumi Rumah Tangga di Tiga Kota Senilai Rp92 M

saja meraih kontrak senilai Rp92,6 miliar dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Dalam kontrak tersebut, Perseroan ditunjuk sebagai Pelaksana Paket Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat; Kota Semarang, Jawa Tengah; dan Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Penunjukan ini tertuang dalam perjanjian kontrak pekerjaan yang ditandatangani oleh Senior Vice President EPC Division, AS Wisnu Wijayanto dan Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan Jargas 3 Satuan Kerja Derektorat Jendral Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Doni Oktarizon, di Gedung Ibnu Sutowo, Jakarta Selatan pada Rabu (6-4-2022).

Saat ini, penggunaan bahan bakar gas bumi melalui pipa sektor rumah tangga di Indonesia sangat terbatas disebabkan kurangnya infrastruktur gas bumi yang terdistribusi secara merata. Oleh karena itu, Pemerintah menyiapkan infrastruktur jaringan distribusi gas hingga ke rumah tangga, sehingga diharapkan ketersediaan gas semakin mudah, murah, serta merata di Indonesia agar manfaatnya dapat dinikmati secara langsung oleh masyarakat.

AS Wisnu Wijayanto mengatakan bahwa sumber pendanaan pembangunan berasal dari APBN tahun anggaran 2022 dengan jenis pembayaran monthly certificate sesuai kemajuan progress yang dicapai setiap bulannya. “Rencana pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga ini akan dikerjakan dalam waktu pelaksanaan 240 hari setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Dengan pengalaman yang kami miliki, kami optimistis dapat menyelesaikan proyek ini dengan kualitas baik, tepat waktu dan garansi kapasitas sesuai dengan Detail Engineering Design (DED) yang disepakati”, ungkap Wisnu. Rencananya, infrastruktur jaringan gas bumi ini nanti akan dapat dinikmati dan dimanfaatkan oleh tidak kurang dari 11.152 rumah di tiga kota tersebut.

Secara terpisah Director of Operation III PT Waskita Karya, Gunadi, mengatakan dengan dibangunnya Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat dari berbagai aspek. “Semoga dengan ditunjuknya Waskita, proyek ini dapat mendukung Program Pemerintah dalam menyediakan sarana infrastruktur jaringan gas bumi untuk rumah tangga yang penyalurannya melalui pipa gas hingga ke rumah tangga memanfaatkan potensi gas bumi yang ada”, tambah Gunadi.

Lingkup pekerjaan terdiri dari Pekerjaan Utama yaitu Pekerjaan Pipa Distribusi Tekanan Tinggi (Pipa Carbon Steel) dan kelengkapannya, Pekerjaan Pipa Induk (Polyethylene) dan kelengkapannya, Pekerjaan Pipa Distribusi (Polyethylene) dan kelengkapannya, Pekerjaan Sambungan Rumah (SR) dan Sambungan Kompor (SK), dan Pekerjaan Pasca Konstruksi. Lingkup Pekerjaan yang merupakan Pekerjaan Utama spesialis adalah pekerjaan pengadaan dan pemasangan MRS, pekerjaan pengadaan dan pemasangan RS (Regulator Sector), pekerjaan pengujian dan pekerjaan Horizontal Drilling Direction (HDD).

Tentang PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Waskita berdiri pada tahun 1961 sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pada bulan Desember 2012 Waskita menjadi sebuah Perusahaan Publik dan tercatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham “WSKT”. Dalam beberapa tahun terakhir, Waskita semakin mengukuhkan perannya sebagai salah satu kontraktor utama di Indonesia serta Pengembang Infrastruktur/Realti melalui pendirian anak usaha yaitu PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Waskita Toll Road, PT Waskita Karya Realty, dan PT Waskita Karya Infrastruktur