Jakarta, September 2022. Telah berpengalaman menyuplai produk precast dan readymix untuk berbagai proyek infrastruktur di Indonesia, Waskita Beton Precast semakin dipercaya untuk menyuplai proyek jalan tol di Indonesia, salah satunya ialah Proyek Jalan Tol Kamal – Teluknaga – Rajeg – Balaraja Seksi 1 (Proyek Jalan Tol Kataraja). Proyek yang menghubungkan 2 provinsi yaitu DKI Jakarta dan Banten ini dimulai dari Kamal Muara (Jakarta Utara) hingga Kosambi (Kabupaten Tangerang) sepanjang 6,7 km.
Adapun produk yang disuplai ialah spun pile diameter 600 mm dan PCI Girder dengan total nilai kontrak sekitar Rp 278,61 miliar. Penandatanganan kontrak pengadaan produk antara Waskita Beton Precast dan PT Duta Graha Karya telah dilaksanakan pada 7 Februari 2022.
Seluruh produk dibuat dan dikirim dari Plant Bojonegara dan 3 plant di Jawa Barat (Plant Subang, Plant Sadang, dan Plant Karawang). Sebagai produk precast unggulan milik perusahaan, spun pile digunakan pada pemancangan awal proyek jalan tol dan PCI Girder digunakan untuk tiang penyangga yang menghubungkan antar pier head pada jalan.
Dengan produk precast yang terbukti kokoh dari kedua produk ini, hasil pembangunan jalan tol memiliki kualitas yang menjamin kenyamanan pengguna untuk jangka panjang. “Kami selalu berkomitmen untuk menyuplai produk precast yang berkualitas tinggi, tahan lama, dan tentunya pengiriman produk tepat waktu,” ujar Sugiharto, Director of Operations.
Saat ini progres suplai produk ke proyek Tol Kataraja telah mencapai 22%. Waskita Beton Precast optimis bahwa progres suplai spun pile dan PCI Girder pada akhir tahun ini dapat sesuai dengan target yaitu 50%.
“Kami menargetkan untuk menyelesaikan suplai produk ke proyek Tol Kataraja pada Juni 2023,” jelasnya. Nantinya dengan adanya tol ini diharapkan dapat mendorong lebih cepat laju pertumbuhan ekonomi di daerah, menyerap banyak tenaga kerja, dan menghidupkan daerah pesisir di wilayah Kabupaten Tangerang.
Sebagai informasi, Konsesi ruas Tol Kataraja dimiliki oleh PT Duta Graha Karya yang merupakan afiliasi dari pengembang Pantai Indah Kapuk (“PIK”). Ruas tersebut adalah bagian dari program Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (“KPBU”).