Category Archives: Konstruksi

WSBP Optimis Kinerja Kian Meningkat Pasca Homologasi

Jakarta, Agustus 2022. PT Waskita Beton Precast Tbk (Kode Saham: WSBP) terus melakukan pembenahan pada berbagai sisi bisnis pasca pencapaian homologasi PKPU. FX Poerbayu Ratsunu, President Director WSBP menyatakan adanya angin segar pasca homologasi ini membuka jalan bagi WSBP untuk memulihkan kinerja dan bertumbuh. “WSBP optimis perolehan Nilai Kontrak Baru dapat tumbuh hingga 30% di tahun 2022,”tambahnya.

Tahun ini, WSBP menargetkan Nilai Kontrak Baru (NKB) Tahun 2022 sebesar Rp 3,5 triliun, meningkat signifikan dibanding pencapaian 2021 sebesar Rp 2,7 triliun. “Kami memiliki motivasi dan semangat yang baik untuk meraih target di tahun ini,” ungkapnya. Optimisme perolehan target NKB ini berasal dari prospek proyek eksternal sebesar 35% yaitu BUMN/BUMD (36%), swasta (51%), Pemerintah (12%), dan luar negeri (1%) dan proyek internal sebesar 65%.

Untuk mendukung target tersebut, WSBP memiliki produk-produk beton precast yang dapat diaplikasikan pada berbagai proyek infrastruktur maupun bangunan. “Kami optimis dapat menangkap peluang pasar eksternal dari swasta, BUMN dan anak usahanya, seperti pembangunan infrastruktur dan ibu kota negara baru. Selain itu kami juga meningkatkan partisipasi pada proyek pemerintah,” tambahnya.

Fokus manajemen pada pasar eksternal yang sejalan dengan strategi dalam peningkatan eksposur WSBP ke pelanggan eksternal yang telah dicanangkan, membuahkan hasil yang manis. Tergambar dengan adanya permintaan yang tinggi terhadap produk-produk WSBP, tercatat pada tahun 2021 WSBP memiliki jumlah pelanggan eksternal sebesar 163.

WSBP mengalami kenaikan pelanggan eksternal sebesar 50%, di mana sebagian besar berasal dari pasar retail. “Tahun 2022 kami optimis dapat terus meningkatkan hingga naik 2x lipat,” ungkapnya.

Selain mengincar proyek dari pasar eksternal, optimisme WSBP juga tercipta dari potensi pasar yang semakin besar dari proyek-proyek internal Grup Waskita. WSBP siap menangkap peluang pada proyek pengembangan jalan tol yang dilakukan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Kode Saham: WSKT). WSBP juga akan berpartisipasi maksimal pada ragam jenis proyek infrastruktur lainnya yang dikerjakan Grup Waskita seperti proyek bendungan, tower transmisi, hingga jalur kereta.

Potensi pasar dari internal Grup Waskita tahun ini sangat besar, khususnya untuk proyek-proyek jalan tol yang saat ini berkembang pesat di Pulau Jawa dan Sumatera. “WSBP memiliki kesiapan pengalaman dan kapasitas produksi yang sangat memadai untuk mendukung pembangunannya,” lanjutnya.

Dengan ditargetkannya NKB tersebut ditambah kontrak carry over dari tahun 2021 sebesar Rp 3,3 triliun, maka WSBP memperkirakan Total Nilai Kontrak Dikelola Perusahaan pada tahun 2022 dapat mencapai Rp 6,8 triliun. Nilai tersebut nantinya akan menjadi Potensi Pendapatan Usaha WSBP hingga akhir tahun.

Untuk mencapai target tersebut, WSBP akan memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan. Seperti yang diketahui, saat ini WSBP memiliki 9 plant di Provinsi Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan total kapasitas produksi mencapai 3,7 juta ton/tahun. Selain itu, WSBP juga memiliki 31 batching plant untuk produk readymix yang terletak di berbagai penjuru wilayah di Indonesia.

Manajemen WSBP juga memiliki Quick Win Strategies di tahun 2022 ini, antara lain fokus pada proyek Waskita Grup, khususnya Proyek PMN (Penyertaan Modal Negara) dan proyek Pemerintah, melakukan efisiensi biaya melalui manajemen rantai pasokan yang lebih baik, rasionalisasi organisasi dan rasionalisasi aset, melakukan optimalisasi capex, serta manajemen cash flow. Strategi ini semakin kuat dengan adanya program transformasi bisnis WSBP yang terdiri 3 pilar utama yaitu Internal Reinforcement, Business Excellence, dan Technology & Digitalization, yang bertujuan untuk memperbaiki internal work process, relasi dan strategi marketing eksternal, hingga pengembangan teknologi perusahaan ke depan.

Corporate Statement PT Waskita Beton Precast Tbk Terkait Pemberitaan Delisting Saham

Jakarta, Agustus 2022. Terkait dengan adanya pemberitaan mengenai delisting saham perusahaan, kami atas nama perusahaan menyampaikan beberapa hal, yaitu:

1. Suspensi perdagangan atas saham WSBP dikarenakan adanya default pembayaran kupon obligasi PUB I Tahap II pada tanggal 28 Januari 2022. Default pembayaran tersebut diakibatkan penetapan WSBP ke dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat untuk Perkara Nomor: 497/Pdt.Sus./PKPU/2021/PN.Niaga.Jkt.Pst pada 25 Januari 2022. Status PKPU tersebut menyebabkan WSBP masuk ke dalam masa “Mandatory Standstill”.

2. Berdasarkan hasil putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta pada Selasa, 28 Juni 2022 menyatakan bahwa status PKPU WSBP resmi telah berakhir.

3. Adapun hasil voting para kreditur yang telah dilakukan pada tanggal 17 dan 20 Juni 2022 adalah sebesar 80,6% secara nilai utang dan 88,9% secara headcount Kreditur Separatis serta 92,8% secara nilai utang dan 96,4% secara headcount Kreditur Konkuren menyatakan setuju.

4. Sampai dengan saat ini WSBP tengah menunggu Putusan Perdamaian PKPU berkekuatan hukum tetap (Inkracht). Putusan Perdamaian belum dapat Inkracht dikarenakan terdapat permohonan kasasi oleh salah satu kreditur WSBP, yaitu Bank DKI. Dalam hal ini Manajemen menghormati permohonan kasasi tersebut dan akan terus mengawal prosesnya.

5. Manajemen berharap suspensi perdagangan atas saham WSBP dapat dicabut setelah adanya Putusan Perdamaian yang Inkracht. Manajemen meyakini bahwa dicabutnya suspensi akan memberikan manfaat bagi para pemegang saham WSBP.

6. WSBP juga senantiasa berkomitmen untuk mengakselerasi pemulihan kinerja operasional dan keuangan pasca pandemi Covid-19 melalui strategi perbaikan antara lain fokus pada proyek Waskita Grup, khususnya Proyek PMN (Penyertaan Modal Negara) dan proyek Pemerintah, melakukan efisiensi biaya melalui manajemen rantai pasokan yang lebih baik, rasionalisasi organisasi dan rasionalisasi aset, melakukan optimalisasi capex, manajemen cash flow, inovasi produk, dan ekspansi ke pasar retail melalui e-commerce.

7. Perwujudan komitmen tersebut dapat terlihat pada realisasi kinerja kuartal I tahun 2022, antara lain pertumbuhan Nilai Kontrak Baru sebesar 28% dibandingkan dengan kuartal I tahun 2021, peningkatan Pendapatan Usaha sebesar 44% dibandingkan dengan kuartal I tahun 2021, menurunnya Beban Operasi sebesar 19% dibandingkan dengan kuartal I tahun 2021, dan perbaikan skor implementasi GCG pada tahun 2021 menjadi 85,65 dibandingkan 82,25 pada tahun 2020.

Laba Bersih Konsolidasi Waskita Tumbuh 28,95% YoY, Berhasil Bukukan Rp294 Miliar

Jakarta, Juli 2022, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Kode Saham: WSKT) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp294 Miliar atau tumbuh 28,95% dibandingkan capaian 1H21 sebesar Rp155 Miliar. Hal tersebut tercapai karena keberhasilan implementasi 8 stream penyehatan keuangan Waskita.

Pendapatan usaha pada semester pertama tahun 2022 (“1H22”) naik mencapai Rp6,09 triliun atau tumbuh 29,29% YoY dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 (“1H21”) sebesar Rp4,71 triliun. Pertumbuhan ini didukung dengan adanya perbaikan dari beberapa segmen pendapatan seperti konstruksi, jalan tol dan properti. Selain itu, penyerapan dana Penyertaan Modal Negara (“PMN”) yang lebih besar turut mendukung pertumbuhan pendapatan usaha Perseroan.

Perseroan juga berhasil membukukan laba bruto sebesar Rp657 Miliar atau tumbuh 29,36% YoY dibandingkan 1H21 sebesar Rp508 Miliar. Sebagai dampak positif dari Master Restructuring Agreement (“MRA”), Perseroan berhasil menurunkan beban keuangan hingga 3,07% menjadi Rp1,97 Triliun.

Aksi korporasi Perseroan melalui strategic partnership dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (“SMI”) melalui mekanisme share swap telah selesai. Dimana Perseroan mengambil alih kepemilikan saham SMI di PT Waskita Toll Road (“WTR”) sebesar 4,501%, dan dilanjutkan dengan pengambilalihan 55% saham PT Waskita Toll Road (“WTR”) pada PT Cimanggis Cibitung Toll Road (“CCT”) oleh SMI.

Dengan adanya aksi korporasi tersebut, Total liabilitas Perseroan yang sebelumnya tercatat sebesar Rp88,14 triliun pada akhir tahun 2021, berhasil turun hingga 12,40% menjadi Rp77,21 triliun pada 1H22. Adapun total ekuitas Perseroan pada 1H22 sebesar Rp19,94 triliun, serta total aset Perseroan tercatat sebesar Rp97,14 triliun.
Corporate Secretary Perseroan, Novianto Ari Nugroho mengatakan bahwa pada semester kedua tahun 2022 ini, Perseroan akan terus fokus pada bisnis operasionalnya, terutama melalui penyerapan dana PMN yang lebih besar untuk mendukung penyelesaian proyek-proyek eksisting Perseroan.

“Di semester kedua ini, Perseroan juga optimis dapat menyelesaikan rangkaian transaksi atas 3 ruas tol Perseroan lainnya melalui strategic partnership, dimana aksi korporasi ini akan memberikan dampak penurunan utang Perseroan melalui dekonsolidasian utang, sehingga beban keuangan Perseroan juga akan menurun secara signifikan. Diharapkan melalui aksi korporasi tersebut dan juga melalui peningkatan kinerja operasional, Perseroan dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan kedepannya,” tambah Novianto.

Komitmen PT Waskita Beton Precast Tbk. Perkuat Implementasi GCG

Jakarta, Juli 2022. PT Waskita Beton Precast Tbk. (Kode Saham: WSBP) berkomitmen untuk senantiasa mengembangkan bisnis sesuai dengan prinsip environmental, social, dan, governance (ESG). Termasuk dalam hal pengelolaan tata perusahaan yang baik (good corporate governance atau GCG).

FX Poerbayu Ratsunu, President Director WSBP yang diangkat berdasarkan hasil RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) pada 17 Desember 2021 sebelumnya menjabat Direktur Pemasaran yang diangkat berdasarkan hasil RUPSLB pada 17 September 2020 ini mengatakan bahwa Board of Commissioner dan Board of Director WSBP berkomitmen untuk terus melakukan peningkatan implementasi GCG di lingkungan perusahaan.

Tujuan implementasi GCG WSBP dilakukan secara menyeluruh adalah untuk menciptakan pertumbuhan kinerja WSBP yang berkelanjutan, sehingga akan berdampak pada peningkatan nilai bagi para stakeholder. Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik/GCG (Good Corporate Governance) mulai dari top management hingga ke level di bawahnya. “Setiap Insan WSBP harus memiliki komitmen untuk senantiasa menjalankan praktik-praktik usaha yang sehat dengan menjunjung tinggi standar etika dan perilaku yang berlaku,” tambahnya.

Manajemen WSBP terus menjalankan dan meningkatkan fungsi pengawasan perusahaan melalui beberapa program, seperti rapat rutin Komisaris & Direksi, melakukan kunjungan lapangan, management walkthrough secara rutin, dan penelaahan seluruh kebijakan perusahaan.

Perusahaan juga berkomitmen untuk membuat rencana aksi perbaikan/penyempurnaan yang didasari dengan komitmen semua pihak terkait, guna meningkatkan penerapan praktik GCG yang mengacu pada best practices.

Di mana WSBP secara berkala akan melaksanakan sosialisasi kebijakan-kebijakan terkait, melakukan kajian/review terhadap soft struktur yang telah dimiliki agar tetap sesuai/relevan dengan perkembangan usaha perusahaan serta peraturan yang berlaku dan praktik terbaik penerapan GCG. perusahaan juga akan melengkapi soft structure GCG, penandatanganan Kepatuhan Kode Etik perusahaan, berkomitmen melakukan asesmen GCG, dan penyusunan dan pelaksanaan Roadmap GCG WSBP.

“Manajemen juga senantiasa memberikan dukungan dalam pelaksanaan peningkatan GCG. Manajemen melakukan evaluasi dari setiap assessment GCG yang dilakukan setiap tahunnya,” ungkapnya. Dari evaluasi tersebut manajemen berkomitmen untuk menjadikan GCG sebagai budaya perusahaan dan mengajak insan WSBP untuk meningkatkan penerapan praktik GCG dalam perusahaan.

“Sejak tahun 2021, Roadmap GCG WSBP sudah memasuki Fase III yaitu “Good Corporate Citizen”, penerapan GCG yang dilakukan dengan berfokus pada menjadikan GCG sebagai budaya perusahaan,” ungkapnya. GCG Fase III ini bertujuan untuk menjadikan warga industri maupun
masyarakat sosial beretika dan bertanggung jawab.

Adapun target pemenuhan di Fase III ini antara lain perbaikan dan optimasi sistem implementasi GCG, kesadaran dan pemahaman seluruh pegawai dan terhadap perilaku GCG, serta adanya perbaikan dan update pedoman terkait GCG WSBP yang sudah dimiliki.

Ke depannya, WSBP akan mengimplementasikan berbagai strategi untuk terus meningkatkan skor GCG, melalui perbaikan dan optimalisasi sistem implementasi GCG, Peningkatan kompetensi SDM mengenai GCG, pengingkatan sosialisasi terhadap Insan WSBP agar seluruh pegawai sadar dan
paham terhadap perilaku GCG, perbaikan dan pembaharuan pedoman terkait GCG, dan menjadikan GCG sebagai budaya perusahaan.

Selain itu, WSBP juga memastikan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001:2016 dapat berjalan dengan baik di seluruh operasional perusahaan. “Ini adalah langkah penting dalam mencegah tindak pidana korupsi di Perusahaan,” jelas Poerbayu. Sebagai informasi,
WSBP memperoleh sertifikasi ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan pada 25 September 2020 yang diterbitkan oleh Sucofindo.

Di samping langkah pencegahan dan peningkatan sistem GCG, WSBP juga menggalakkan sistem Whistle Blowing System (WBS) yang dimiliki. Lingkup WBS mencakup pengaduan korupsi, suap, konflik kepentingan, kecurangan, penyimpangan atas laporan keuangan, serta pelanggaran hukum
dan peraturan lain yang relevan. Seluruh laporan yang diterima oleh tim WBS akan ditindaklanjuti dengan seksama oleh manajemen. WSBP menjamin kerahasiaan data pelapor.

Inovasi Bangunan Pre-Fabrikasi WSBP Tangkap Pasar Hunian

Jakarta, Juli 2022. PT Waskita Beton Precast Tbk. (Kode Saham: WSBP) tidak memandang sebelah mata dengan terus menghasilkan inovasi teknologi sebagai bentuk komitmen terhadap Program Transformasi Bisnis pilar Technology & Digitalization. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2014 ini kembali melahirkan inovasi teknologi berupa sistem modular pada produk bangunan pre-fabrikasi, wujud dukungan perusahaan terhadap program pemerintah dalam pembangunan perumahan layak huni bagi masyarakat.

“Pengembangan teknologi sistem modular pada produk prefabricated building ini ditujukan untuk pembangunan hunian, baik landed house maupun high rise,” ujar Bambang Dwi Wijayanto, Director of Engineering & Development.

Bangunan yang menggunakan sistem modular ini menggunakan metode pembangunan dengan mengerjakan sebagian komponen bangunan di luar site (pabrik) dan merakitnya di dalam site (erection).

“Pemasangannya mudah seperti lego. Tentunya dengan sistem ini dapat mempercepat waktu pembangunan dan harga konstruksi yang lebih kompetitif,” tambah Bambang. Dengan sistem modular ini masyarakat menjadi semakin mudah untuk memiliki rumah dengan harga terjangkau dan hasil yang berkualitas.

Perwujudan inovasi WSBP ini pun langsung diimplementasikan pada Proyek Pembangunan Perumahan Savasa yang berlokasi di Kota Deltamas, Cikarang Pusat. Melalui proyek ini WSBP semakin memperluas pasar eksternal yang bekerja sama dengan perusahaan swasta PT PanaHome Deltamas Indonesia. Pada proyek yang tengah dikerjakan sejak tahun 2022 ini, WSBP melakukan pekerjaan konstruksi. “Progress pekerjaan telah mencapai 51,1% hingga akhir TW II/2022,” ungkapnya. WSBP menargetkan pekerjaan selesai pada TW III/2022.

Lebih lanjut ia menyatakan potensi pasar bagi prefabricated building sangat menjanjikan. Produk prefabricated building akan sangat bermanfaat dalam pengembangan kawasan dengan cakupan luas dan waktu pengerjaan yang singkat, seperti pengembangan Ibu Kota Negara baru (IKN). Ke depan, WSBP menargetkan peningkatan pangsa pasar yang lebih besar untuk produk prefabricated building. “WSBP akan terus berupaya meningkatkan peroleh pasar eksternal. Hal ini sejalan dengan pilar Business Excellence dalam strategi transformasi bisnis pilar,” kata Bambang.

Inovasi bangunan pre-fabrikasi ini juga tercipta berkat dorongan pencapaian WSBP dalam meraih penghargaan The Best Building Material Producer with Green Innovation and Sustainability dari 16th Annual Indonesia Property & Bank Award 2022, Februari 2022 lalu. Ini merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan kepada para pebisnis khususnya industri properti, keuangan, bahan bangunan maupun bisnis terkait lainnya, sebagai motivator penggerak sektor riil.

Dalam penghargaan ini WSBP dianggap berhasil menjadi salah satu perusahaan manufaktur beton yang mampu menghadapi tantangan dan mempertahankan kelangsungan bisnis di tengah pandemi yang melanda.

Bambang menyatakan bahwa penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi bagi perusahaan untuk terus berinovasi dan bertumbuh. “Ini yang menjadi motivasi kami untuk terus melanjutkan dan berani menciptakan inovasi produk beton yang berkualitas tinggi dan mampu memenuhi kebutuhan pasar,” katanya. “

Harapannya dengan pencapaian yang telah diperoleh WSBP, menjadi motivasi bagi kami untuk terus menjalankan perusahaan sesuai dengan prosedur dan kepatuhan terhadap Tata Kelola Perusahaan yang Baik,” tutup Bambang.

Bantu Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Waskita Kerjakan Lanjutan Pembangunan Bendungan Temef, NTT dengan Nilai Kontrak Rp464 M

Jakarta, Juli 2022- PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Kode Saham: WSKT): terus berperan dalam pembangunan ekonomi masyarakat. Kali ini dengan melakukan pekerjaan pembangunan lanjutan Bendungan Temef, yang berlokasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), melalui unit bisnisnya Infrastructure I Division yang baru saja memenangkan tender pengerjaan tersebut dengan nilai kontrak RP464 Miliar.

Penandatanganan kontrak proyek Lanjutan Pembangunan Bendungan Temef Kabupaten Timor Tengah Selatan (Paket-4) (MYC) ini dilakukan di aula kantor Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara 2 antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan Bendungan 1 Balai Wilayah Sungai NTT II, Fajar Hariaji dengan SVP Infrastructure I Division, I Nyoman Agus Pastima pada hari Senin, 11 Juli 2022.

SVP Corporate Secretary Perseroan Novianto Ari Nugroho mengungkapkan waktu pengerjaan proyek ini akan berlangsung selama 900 hari, dengan ruang lingkup pekerjaan Waskita yang meliputi pekerjaan persiapan, bangunan pengelak, cofferdam dan bendungan utama, lalu bangunan pengambilan dan peralatan hidromekanikal.

Perlu diketahui, Bendungan Temef yang berada di daerah aliran sungai seluas 550,98 km2 dengan panjang sungai 45,38 km rencananya akan dibangun bangunan pengelak dengan tipe tapal kuda dan panjang 340 m. Selain itu, cofferdam akan dibangun tipe urungan random dengan inti miring dan tinggi pengelak 20m dan bendungan utama yang dibangun tipe urungan random selektif dengan inti tegak.

Dalam kesempatan itu, Novianto memaparkan tujuan dan manfaat dibangunnya bendungan ini untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian hingga seluas 4.500 Ha. “Bendungan ini juga diharapkan memenuhi kebutuhan air baku masyarakat NTT, khususnya di daerah sekitarnya,” tambah Novianto.

Lain itu, bendungan tersebut juga sebagai fungsi pengendalian banjir di daratan Malaka, serta pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro (PLTM) sebesar 2 x 1,0 MW, lalu meningkatkan perekonomian dan menjaga ketahanan pangan di daerah Kabupaten Timor Tengan Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Malaka.

 

Tentang PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Waskita berdiri pada tahun 1961 sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pada bulan Desember 2012
Waskita menjadi sebuah Perusahaan Publik dan tercatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode
saham “WSKT”. Dalam beberapa tahun terakhir, Waskita semakin mengukuhkan perannya sebagai salah satu
kontraktor utama di Indonesia serta Pengembang Infrastruktur/Realti melalui pendirian anak usaha yaitu PT
Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Waskita Toll Road, PT Waskita Karya Realty, dan PT Waskita Karya
Infrastruktur

 

Nilai Kontrak Baru Waskita Bertambah, Kali Ini Kontrak dari Kota dan Kabupaten Bima Senilai Rp114 Miliar

Jakarta, Juli 2022, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Kode Saham: WSKT) kembali menambah nilai kontrak baru (NKB). Kali ini NKB bertambah dari Proyek Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bangunan Pengendalian Banjir di Kota Bima dan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Proyek bernilai Rp114 miliar tersebut akan dilaksanakan selama 193 hari kalender.

Lingkup pekerjaan Waskita dalam proyek ini, meliputi Pekerjaan Normalisasi Alur (Kabupaten Bima) sepanjang 11,5km; Pekerjaan Tanggul (Kabupaten Bima) sepanjang 11,9km; Pekerjaan Parapet (Kabupaten Bima) sepanjang 3,8km; Pekerjaan Perkuatan Tebing (Kabupaten Bima) sepanjang 9,4km; dan Pekerjaan Perkuatan Tebing (Kota Bima) sepanjang 2km.

Senior Vice President (SVP) Corporate Secretary Perseroan Novianto Ari Nugroho menjelaskan pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bangunan Pengendalian Banjir ini dimaksudkan untuk memperbaiki kondisi fisik sungai dengan melakukan normalisasi dan membuat tanggul banjir sehingga kapasitas tampung sungai bisa ditingkatkan untuk menampung debit banjir, disertai dengan perkuatan tebing untuk menjaga tebing dari erosi vertikal maupun horizontal.

“Diharapkan langkah ini bisa mencegah dan mengurangi daya rusak yang diakibatkan oleh banjir serta meningkatkan fungsi sungai dalam pengelolaan dan pengendalian banjir,” ujar Novianto.

Penandatanganan kontrak dilakukan oleh SVP Infrastructure I Division I Nyoman Agus Pastima dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kegiatan Sungai dan Pantai II Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lalu Nasrudin yang berlangsung di Kantor Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara I Nusa Tenggara Barat pada Senin, 20 Juni 2022. Penandatanganan ini juga disaksikan langsung oleh Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara 1 Hendra Ahyadi, Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi NTB Sungarpin, dan SVP Marketing Division PT Waskita Karya (Persero) Tbk Luki Danardi.

 

Tentang PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Waskita berdiri pada tahun 1961 sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pada bulan Desember 2012 Waskita menjadi sebuah Perusahaan Publik dan tercatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham “WSKT”. Dalam beberapa tahun terakhir, Waskita semakin mengukuhkan perannya sebagai salah satu kontraktor utama di Indonesia serta Pengembang Infrastruktur/Realti melalui pendirian anak usaha yaitu PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Waskita Toll Road, PT Waskita Karya Realty, dan PT Waskita Karya Infrastruktur

Kebut Transisi Energi, Pertamina Groundbreaking PLTS 2,25 MWp Kilang Plaju

Plaju – Pertamina melakukan groundbreaking proyek pengembangan pembangkit listrik tenaga Surya (PLTS) di Kilang Plaju sebesar 2,25 MWp pada Senin (13/6) yang akan menyuplai listrik ke Gedung kantor serta perumahan secara off-grid melalui aliran internal Kilang Plaju.

Acara groundbreaking secara seremonial dilakukan oleh Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Mulyono yang didampingi oleh Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina NRE Fadli Rahman, dan Direktur Sumber Daya Manusia & Penunjang Bisnis PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Isnanto Nugroho, yang mewakili Direktur Utama PT KPI.

Pertamina menargetkan kontribusi pembangkitan energi hingga sebesar 200 MWp di tahun 2022, dengan groundbreaking PLTS di area RU III Plaju ini sebagai salah satu katalis dan bukti komitmen Pertamina dalam melaksanakan business practice yang memiliki carbon footprint lebih sustainable kedepannya. Terdapat dua potensi besar dari segi ekonomi dan lingkungan, dari instalasi PLTS 2,25 MWp di area Kilang Plaju. Dari segi ekonomi, diharapkan bahwa instalasi PLTS dapat mengurangi beban pengoperasian gas turbine dan konsumsi natural gas di refinery, sehingga secara fuel economy kita menargetkan terciptanya cost saving sebesar 5.000 USD/tahun dan jumlah penghematan konsumsi gas sebesar 6.000 Ton/tahun.

“Kami berharap bahwa ke depannya akan semakin banyak inisiatif bisnis yang mengedepankan profitability, sustainability dan sinergi antar Pertamina Group, yang dapat terus digulirkan untuk mengakselerasi bisnis Pertamina dan mendukung program dekarbonisasi pemerintah,” ungkap Mulyono.

Dalam proyek ini, Pertamina NRE akan menjadi pihak yang menyediakan PLTS di Kilang Plaju. PLTS yang akan dibangun adalah PLTS ground mounted dengan kapasitas 2,25 MWp di lahan seluas sekitar 2,2 hektar milik Kilang Plaju. Transisi energi melalui pemanfaatan PLTS di lingkungan kilang diawali dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pertamina NRE dengan KPI pada Maret 2021. Hingga saat ini Pertamina NRE telah memasang PLTS di dua kilang, yaitu Kilang Cilacap dengan kapasitas 1,34 MWp dan Kilang Dumai dengan kapasitas 2 MWp.

“Transisi energi wajib dilakukan dengan komitmen bersama, hari ini bisa dilihat bahwa komitmen kolaborasi antar Pertamina Group sangat efektif demi mendukung mandat pemerintah dalam meningkatkan bauran energi,” tutur Dannif pada kesempatan yang sama.

Dari segi lingkungan, PLTS Kilang Plaju diproyeksikan untuk turut berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon sebesar 2.000 Ton/tahun. Sehingga ditinjau dari besarnya kedua potensi, baik itu dari segi ekonomi dan dampak terhadap lingkungan, PLTS Kilang Plaju diharapkan menjadi pioneer alternatif pembangkitan energy di lokasi operasi Pertamina Group. PLTS RU Kilang Plaju juga direncanakan menjadi showcase pada event G20 yang akan digelar di Indonesia akhir tahun 2022.

“Implementasi energi terbarukan dalam lingkungan Refining & Petrochemical merupakan sebuah angin positif untuk meningkatkan daya saing & sustainability dari kilang,” ujar Isnanto.

Pertamina menargetkan penurunan emisi sebesar 30 persen pada tahun 2030, dengan meningkatkan portfolio hijau di internal Pertamina Group sebesar 17%. Salah satunya adalah melalui pemanfaatan PLTS yang menjadi unggulan untuk mewujudkan transisi energi di internal Pertamina. []

Akselerasi Electrifying Tourism di Pulau Buton, PLN Energize Tiga Infrastruktur Kelistrikan

Baubau, 17 Juni 2022 – PT PLN (Persero) berhasil merampungkan pembangunan tiga infrastruktur kelistrikan di Baubau, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Hal tersebut menjadi bukti keseriusan PLN untuk mengakselerasi ekosistem Electrifying Tourism di Indonesia.

Mulai beroperasinya ketiga infrastruktur ini ditandai dengan keberhasilan pemberian tegangan pertama ( energize) pada 10 Juni 2022 pukul 13.48 WITA. Adapun ketiga infrastruktur terebut ialah Gardu Induk (GI) 150 kilo Volt (kV) PLTMG Baubau berkapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA), Gardu Induk (GI) 150 kV Baubau (New) berkapasitas 60 MVA dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV GI PLTMG Baubau – GI Baubau (New) dengan jumlah tower sebanyak 32 tower sepanjang 10,96 kilometer sirkuit (kms).

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi, Defiar Anis, menyampaikan, Buton kaya akan potensi pariwisatanya yang beragam. Mulai dari wisata pantai dan pesona bawah laut, wisata air terjun, wisata budaya, kuliner hingga eco forest tourism.

“Tak hanya itu saja, Buton juga dikenal sebagai salah satu daerah penghasil aspal alam terbesar di dunia. Ditambah lagi potensi sektor kelautan dan perikanannya juga terus berkembang. Oleh karena itu, PLN berkomitmen dalam menyediakan pasokan listrik yang andal pagi pelanggan yang ada di Pulau Buton melalui pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan,” ujarnya.

Banyaknya potensi di berbagai sektor yang ada di Pulau Buton ini tentunya harus dibarengi dengan pemenuhan kebutuhan listrik yang memadai agar bisa dikembangkan secara maksimal. Oleh karena itu, beroperasinya ketiga infrastruktur ketenagalistrikan ini diharapkan dapat mengoptimalkan evakuasi daya dari PLTU Baruta dan PLTMG Baubau, meningkatkan keandalan sistem Baubau, memenuhi kebutuhan listrik, serta mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan kelautan di Pulau Buton.

“Sebelumnya evakuasi daya dari PLTU Baruta dan PLTMG Baubau melalui sistem 20kV. Dikarenakan semakin bertambahnya beban sistem, maka dengan adanya saluran transmisi dan GI 150 kV ini penyaluran daya ke pusat beban dapat lebih optimal, andal dan membantu menurunkan angka biaya pokok penyediaan (BPP) listrik,” imbuh Anis.

Pada kesempatan yang sama, Manager PLN UPP Sultra Hidbar Roberta Saragih menyampaikan apresiasinya terhadap semua pihak yang berkontribusi atas pencapaian ini. Menurut dia, keberhasilan pembangunan ketiga infrastruktur ketenagalistrikan ini merupakan buah kerja keras dan sinergi yang dilakukan PLN, mitra kerja dan stakeholder terkait.

“Setelah ini PLN akan melanjutkan pembangunan SUTT 150 kV Raha-Baubau yang merupakan salah satu dari rangkaian saluran transmisi yang masuk dalam rencana interkoneksi Baubau-Kendari,” ucap

Waskita Selenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2021

Jakarta, 16 Juni 2022, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Kode Saham: WSKT) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta. Melalui rapat tersebut, Perseroan mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham atas 10 mata acara rapat yang diusulkan.

Sepuluh mata acara tersebut antara lain adalah, penyampaian laporan tahunan, laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris dan pengesahan laporan keuangan konsolidasian tahun buku 2021.

Perseroan mendapatkan persetujuan untuk mendapat pinjaman dan pendanaan Lembaga Keuangan Bank maupun bukan Bank dan Masyarakat dengan penjaminan Pemerintah berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 211/PMK.08/2020 tentang Tata Cara Pemberian
Penjaminan Pemerintah untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam rangka pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Selanjutnya Perseroan juga melaporkan penggunaan dana hasil penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) melalui Penawaran Umum Terbatas II tahun 2021.

Pada agenda terakhir ditetapkan persetujuan mengenai perubahan susunan pengurus Perseroan. Dengan hasil keputusan RUPST ini, maka susunan Pengurus Perseroan menjadi:

Komisaris Utama/Komisaris Independen : Heru Winarko

Komisaris Independen : Muhammad Salim

Komisaris Independen : Muradi

Komisaris : T. Iskandar

Komisaris : Dedy Syarif Usman

Komisaris : Ahmad Erani Yustika

Komisaris : I Gde Made Kartikajaya

Direktur Utama : Destiawan Soewardjono

Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko : Wiwi Suprihatno

Direktur HCM dan Pengembangan Sistem : Mursyid

Direktur Pengembangan Bisnis : Septiawan Andri Purwanto

Direktur Operasi I dan Quality,

Safety, Health, Environment : I Ketut Pasek Senjaya

Direktur Operasi II : Bambang Rianto

Direktur Operasi III : Warjo

Corporate Secretary, Novianto Ari Nugroho mengatakan sampai dengan Mei 2022 Perseroan telah berhasil membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp8,13 Triliun atau meningkat 321,43% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp2,23 Triliun.

“Perolehan NKB bersumber dari proyek Swasta sebesar 53,23%, Pemerintah sebesar 35,98%, dan Pengembangan Bisnis anak usaha Perseroan sebesar 7,84%. Berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas Infrastruktur sebesar 40,84%, anak usaha Perseroan sebesar 7,84%, gedung sebesar 22,55%, EPC sebesar 7,82%, serta segmen Sumber Daya Air (SDA) sebesar 8,19%,” ujar Novianto.

“Perseroan masih on track menjalankan 8 stream penyehatan keuangan. Disamping yang telah disampaikan dalam laporan kinerja diantaranya dalam agenda mengenai persetujuan pinjaman dan pendanaan serta penerbitan obligasi yang dijamin pemerintah, dalam hal ini yaitu Kementrian BUMN
melalui suratnya No. S 171/MBU/Wk2/06/2022 tentang tanggapan atas laporan capaian kinerja menyatakan apresiasi kinerja komisaris, direksi dan insan waskita” tutup Novianto.