Tag Archives: Tol

Berkat Dukungan Pemerintah, Waskita Berhasil Tuntaskan 103 Proyek

Jakarta, 13 Desember 2022, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Kode Saham: WSKT) berhasil menyelesaikan 103 proyek berkat dukungan pemerintah. Angka tersebut merupakan bagian dari total 148 proyek yang mendapatkan fasillitas pendanaan kredit modal kerja (KMK) dengan penjaminan pemerintah sampai dengan bulan Oktober 2022.

KMK penjaminan merupakan fasilitas pendanaan yang diberikan perbankan kepada Perseroan dijamin oleh Pemerintah dengan total plafond sebesar Rp8,07 triliun dan bersifat revolving facilities. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Waskita Karya (Persero) Tbk Wiwi Suprihatno mengungkapkan dukungan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan No.211/PMK.08/2020 ini sangat membantu perseroan dalam menyelesaikan pekerjaan proyek.

“Dukungan ini memberikan tambahan modal kerja bagi Perseroan dalam rangka perolehan kas dari termin proyek. Tentunya ini menjadi bukti kerja Perseroan terhadap pemerintah yang sampai saat ini, perseroan telah menyelesaikan sebanyak 130 proyek per Oktober kemarin,” paparnya.

Dalam mendukung penyelesaian proyek tersebut, Perseroan telah melakukan penarikan atas fasilitas tersebut sebanyak 10 kali dengan total Rp10,8 triliun sejak November 2021. Perseroan telah melakukan pelunasan sebesar Rp4,72 triliun sehingga tersisa outstanding sebesar Rp6,08 triliun. Sementara dari plafon sebesar Rp8,07 triliun, Perseroan masih memiliki sisa plafon sebesar Rp2 triliun. Adapun saat ini masih terdapat 45 proyek dengan pendanaan KMK yang masih dalam tahap konstruksi.

Wiwi menambahkan, untuk mendukung pendanaan proyek baru serta penyelesaian proyek on-going saat ini, Perseroan akan mengajukan kembali fasilitas pendanaan KMK tahap 2 dengan Penjaminan Pemerintah pada tahun depan dengan target proceed sebesar Rp1,7 triliun sehingga proyek – proyek tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan timeline yang telah ditentukan.

“Adanya dukungan dari Pemerintah tersebut tentunya sangat berdampak positif pada posisi topline Perseroan yaitu dari segi akselerasi produksi pada proyek serta penyerapan Pendapatan Usaha Perseroan,” tutup Wiwi.

 

 

 

 

 

Waskita Raup Rp200 M dari Aksi Korporasi pada Ruas Tol Semarang-Batang Jakarta, 7 November 2022, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Kode Saham: WSKT)

Jakarta, 7 November 2022, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Kode Saham: WSKT berhasil meraup keuntungan Rp200 miliar melalui anak usahanya, PT Waskita Toll Road (“WTR”) yang berhasil menyelesaikan tahapan akhir dari rangkaian aksi korporasi pada PT Jasamarga Semarang Batang (“JSB”). Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan Akta Jual Beli (“AJB”) atau Sales Purchase Agreement (“SPA”) atas pelepasan 39,77% saham JSB kepada Kings Bless Limited (“KBL”), anak usaha Road King Expressway (“RKE”) pada tanggal 5 Desember 2022.

Rangkaian skema transaksi ini diawali dengan pelaksanaan buy back atas 39,77% kepemilikan saham milik PT Sarana Multi Infrastruktur (“SMI”) dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas SAM Jalan Tol (“RDPT SAM-JT”) yang telah selesai pada tanggal 30 November 2022

Direktur Utama WTR Rudi Purnomo menyampaikan bahwa total proceed yang diterima WTR dari transaksi dengan KBL lebih tinggi dibandingkan dengan nilai transaksi saat pelaksanaan buy back saham. “Total proceed transaksi tersebut senilai Rp3,8 Triliun, sedangkan nilai transaksi WTR melakukan buy back saham JSB milik SMI dan RDPT SAM-JT sebelumnya senilai Rp3,6 Triliun, sehingga dari transaksi tersebut WTR mencatatkan keuntungan/gain sekitar Rp200 Miliar,” jelas Rudi.

Transaksi pada Ruas Tol Semarang – Batang tersebut bukanlah transaksi pertama yang dilakukan dengan anak usaha RKE, di mana pada tahun 2019 WTR telah melepas kepemilikan saham Ruas Tol Solo – Ngawi dan Ngawi – Kertosono kepada Kings Key Limited dengan total proceed senilai kurang lebih Rp1,9 Triliun, dan Ruas Tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi kepada King Rings Limited dengan proceed senilai Rp824 Miliar.

Sementara itu Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Waskita Karya, Wiwi Suprihatno menjelaskan bahwa Perseroan fokus dalam perbaikan kinerja keuangan pada kuartal IV tahun 2022. Salah satunya dengan transaksi pelepasan kepemilikan saham sebagai salah satu bentuk asset recycling yang merupakan bagian dari proses bisnis Waskita Group.

“Pada tahun 2022, kami berhasil menyelesaikan 3 (tiga) aksi korporasi pelepasan saham, yaitu Ruas Tol Cimanggis – Cibitung secara parsial kepada SMI dengan nilai transaksi Rp339 Miliar pada bulan Juni, serta Ruas Tol Kanci – Pejagan dan Pejagan – Pemalang kepada Indonesia Investment Authority (“INA”) dengan nilai transaksi Rp5,8 Triliun pada bulan September 2022. Dengan adanya empat aksi korporasi di tahun 2022 ini, Perseroan berhasil mencatatkan keuntungan/gain senilai kurang lebih Rp1,7 Triliun,”ungkap Wiwi.

Sekedar diketahui, WTR sebagai investor jalan tol memiliki saham di setiap ruas tol melalui pendirian anak perusahaan atau Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sebagai pemegang konsesi pengelolaan ruas – ruas tol tersebut dalam jangka waktu tertentu. Adapun pada setiap transaksi pelepasan saham di BUJT, WTR sepakat melepaskan hak pengelolaan konsesi ruas tol kepada para investor strategis, sedangkan aset ataupun lahan dari ruas tol tersebut tetap dimiliki oleh negara. Dalam setiap aksi korporasinya, Waskita Group senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian melalui penerapan Good Corporate Governance (“GCG”) dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Percepat Penyelesaian Konstruksi Ruas Kramasan- Target Selesai di Triwulan III 2023

Jakarta, 11 November 2022, PT Waskita Toll Road (“WTR”) saat ini fokus dalam percepatan penyelesaian konstruksi jalan tol penerima Penyertaan Modal Negara (“PMN”) tahun 2021. Salah satunya melalui anak perusahaan WTR, PT Waskita Sriwijaya Tol (“WST”) yang merupakan Badan Usaha Jalan Tol (“BUJT”) pemilik konsesi ruas tol Kayu Agung – Palembang – Betung (“Kapal Betung”). Setelah beroperasi parsial pada April 2020 lalu, saat ini WST fokus dalam percepatan penyelesaian konstruksi pada ruas tahap II Kramasan – Betung.

Direktur Utama WTR, Rudi Purnomo menyampaikan bahwa konstruksi Ruas Tol Kapal Betung merupakan salah satu realisasi penyerapan dana Penyertaan Modal Negara (“PMN”) yang diterima PT Waskita Karya (Persero) Tbk (“Waskita”). Sebelumnya, ruas tol Kapal Betung menerima dana dari PMN tahun 2021 sebesar Rp3 Triliun, serta fasilitas pinjaman investasi dari kreditur sebesar Rp2,9 Triliun pada Juni 2022.

“Pada akhir tahun ini, dengan adanya PMN tahun 2022 yang akan diterima Waskita, Ruas Tol Kapal Betung akan kembali menerima dana PMN senilai Rp2 Triliun. Dengan adanya dana tersebut, seluruh kebutuhan pembiayaan sebesar Rp7,9 Triliun telah terpenuhi, sehingga Perseroan optimis dapat menyelesaikan ruas tol Kapal Betung sesuai dengan target Perseroan. Kami meyakini penyelesaian konstruksi ruas tol Kapal Betung ini dapat berkontribusi dalam Penyehatan Keuangan Waskita. Selain itu, penyelesaian Ruas Tol Kapal Betung tersebut merupakan realisasi dukungan WTR terhadap program pemerintah yaitu membangun jalan tol terintegrasi di Trans Sumatera.” jelas Rudi.

Direktur Utama WST, Herwidiakto menyampaikan bahwa progres konstruksi Ruas Tol Kapal Betung Tahap II telah mencapai 48,34% dan ditargetkan selesai konstruksi pada Triwulan III 2023. Pengoperasian akan dilakukan secara bertahap, di mana tahap pertama adalah Segmen Sungai Rengas – Pangkalan Balai pada Triwulan I 2023. Selain ruas tol, WST juga akan membangun fasilitas Tempat Istirahat dan Pelayanan (“TIP”) atau Rest Area.

“Kami berencana untuk membangun TIP yang tersebar pada enam titik Ruas Tol Kapal Betung, di mana TIP tahap pertama akan dibangun di KM 360 B yang ditargetkan rampung pada Nataru tahun 2022. Selain untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol, harapan kami TIP tersebut dapat menjadi sarana bagi para pelaku UMKM sekitar untuk bersama-sama memajukan perekonomian penduduk sekitar,” jelas Herwidiakto.

Sebagai informasi, Ruas Tol Kayu Agung – Palembang – Betung memiliki total panjang mencapai 111,69 Km yang terdiri dari dua (2) tahap, yaitu Tahap I (Kayu Agung – Kramasan) dan Tahap II (Kramasan – Betung). Pada Ruas Tol Kapal Betung terdapat 3 Jembatan Bentang Panjang, antara lain Jembatan Ogan yang telah beroperasi. Jembatan ini memiliki ornamen yang kental budaya dan menunjukkan kearifan lokal Palembang, sehingga dapat menjadi
atraksi turis di sekitar ruas tol, Selain itu, terdapat Jembatan Kramasan dan Jembatan Musi yang masih dalam tahap kontruksi.

Nantinya saat beroperasi penuh, ruas tol yang merupakan bagian dari jalan tol Trans Sumatera ini dapat memangkas waktu perjalanan dari Kayu Agung menuju Betung menjadi 90 hingga 120 menit, di mana jika menggunakan jalur arteri waktu perjalanan dapat mencapai 5 jam, sehingga dapat menjadi alternatif jalan nasional lintas Timur Sumatera, serta sebagai penghubung jalan lintas Timur dan Tengah Sumatera yang tergolong padat. Selain itu, posisi Ruas Tol Kapal Betung yang terintegrasi dengan jalur backbone (jalur utama) jalan tol Trans Sumatera dan Jalur Sirip Trans Sumatera dapat secara langsung membantu melancarkan arus distribusi dan laju perekonomian di Sumatera.

WSBP Dukung Penyelesaian Proyek Tol Jakarta–Cikampek II Selatan

Jakarta, Oktober 2022. PT Waskita Beton Precast Tbk (Kode Saham: WSBP) tengah mengejar penyelesaian proyek jalan Tol Jakarta–Cikampek II Selatan paket 3. “Kami melakukan percepatan penyelesaian proyek dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk ini, di mana WSBP menyuplai produk untuk jalan Tol Jakarta–Cikampek II Selatan Seksi 3 Taman Mekar-Sadang sepanjang 27,85 km,”ujar Sugiharto, Director of Operations.

Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai kontrak sebesar Rp 377,9 miliar ini mulai disuplai oleh WSBP sejak tahun 2019. “Kami suplai readymix kelas A1, P, B1, B2, C1, D dan E dengan total volume 399.999,78 m3 dan PCI Girder sebanyak 469 buah,”katanya.

“Hingga saat ini progress suplai sudah mencapai 57,58%,”tambahnya. Untuk memastikan penyelesaian suplai produk ke proyek Japeksel di akhir 2022 ini sesuai target, WSBP mengerahkan 3 plant besar di Jawa Barat antara lain Plant Subang, Plant Sadang, dan Plant Karawang, serta Batching Plant (BP) Japeksel dan BP Tamansari untuk suplai readymix. WSBP menargetkan untuk menyelesaikan suplai produk ke proyek ini sekitar akhir tahun 2022.

Dengan kemampuan produksi yang berkualitas dari plant dan batching plant milik WSBP dan sumber daya manusia yang mumpuni, termasuk adanya tenaga kerja lokal di sekitar lokasi BP yaitu 46 tenaga kerja lokal di BP Japeksel dan 7 tenaga kerja lokal di BP Tamansari, perusahaan yakin bahwa produk precast dan readymix yang disuplai memiliki kualitas yang tinggi dan menghasilkan jalan tol dapat memberikan kenyamanan pengguna dalam waktu jangka panjang.

Nantinya dengan jalan tol yang membentang dari DKI Jakarta–Jawa Barat ini, dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah seperti kawasan industri, perumahan, kawasan wisata dan sebagainya pada koridor trase jalan tol tersebut.

Sebagai informasi Jalan Tol Jakarta–Cikampek II Selatan akan menghubungkan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta di Jati Asih, Bekasi dengan Jalan Tol Purbaleunyi di Sadang, Purwakarta. Di mana ruas tersebut akan menghubungkan tiga jalan tol, yakni Jakarta Outer Ring Road (JORR) 1, JORR 2, dan Purwakarta—Bandung—Purbaleunyi. Ruas tol Taman Mekar—Sadang merupakan ruas terpanjang dalam jalan tol ini.

PASCA PENGOPERASIAN AKSES BARU, VOLUME KENDARAAN JALAN TOL BECAKAYU MENINGKAT

Jakarta, 4 Oktober 2022, PT Waskita Toll Road (“WTR”) melalui Badan Usaha Jalan Tol yang dimiliki, yakni PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (“KKDM”) telah memulai pengoperasian tiga akses baru pada jalan tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu (“Becakayu”). Pasca pengoperasian tiga akses baru tersebut, yaitu On Ramp Prumpung, On Ramp Casablanca, dan Seksi 1A Koneksi Jalan Tol Wiyoto – Wiyono Sisi Timur pada pekan lalu (30/9), volume lalu lintas pada jalan tol Becakayu dilaporkan telah mengalami peningkatan.

Direktur Utama KKDM, Aris Mujiono menyampaikan bahwa pengoperasian ketiga akses baru tersebut telah memberikan banyak manfaat bagi pengguna jalan dalam mempersingkat waktu perjalanan, khususnya bagi penduduk yang berdomisili di wilayah Jakarta Timur, Bekasi, dan sekitarnya.

“Sebelum pengoperasian tiga akses baru pada 30 September 2022 lalu, volume Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) tol Becakayu pada bulan Januari 2022 hingga September 2022 adalah sejumlah ±19 ribu kendaraan, namun dalam kurun waktu yang cukup singkat pasca pengoperasian, volume LHR pada tanggal 3 Oktober 2022 kemarin mencapai ±27 ribu kendaraan, atau meningkat hampir 42%. Ke depannya kami berharap volume LHR akan terus meningkat dan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi para pengguna jalan. Kami berterima kasih atas antusiasme para pengguna jalan, dan kami akan terus menjaga komitmen kami untuk memberikan pelayanan terbaik,” ujar Aris.

Direktur Utama WTR, Rudi Purnomo menambahkan bahwa tol Becakayu merupakan salah satu jalan tol yang menerima dana Penyertaan Modal Negara (PMN) akhir tahun 2021 lalu.

“Melalui PMN yang diterima, kami dapat mempercepat penyelesaian konstruksi jalan tol eksisting hingga titik tertentu. Kami berharap ke depannya pengerjaan konstruksi tol kami dapat terus berjalan dengan lancar, agar dapat memberikan jalan tol terintegrasi yang memiliki manfaat dan nilai tinggi, baik di mata masyarakat maupun investor,” jelas Rudi.

Sebagai informasi, Jalan Tol Becakayu yang memiliki total panjang hingga 16,78 Km di mana saat ini sepanjang 11,90 Km telah beroperasi. Adapun seksi 2A dan 2A Ujung (Casablanca – Marga Jaya) sepanjang 4,88 Km telah menyelesaikan tahap Uji Laik Fungsi dan Uji Laik Operasi (ULF – ULO) pada September 2022 dan ditargetkan dapat beroperasi paling lambat pada akhir tahun ini. Seiring dengan rencana pengoperasian tersebut, diharapkan jalan tol Becakayu dapat menjadi solusi dalam mengurangi kemacetan lalu lintas serta memangkas
waktu tempuh dari Kampung Melayu menuju Bekasi.

TIGA AKSES BARU RUAS TOL BECAKAYU HARI INI MULAI BEROPERASI

Jakarta, 30 September 2022, PT Waskita Toll Road (“WTR”) melalui Badan Usaha Jalan Tol yang dimiliki, yakni PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (“KKDM”) selaku pemilik konsesi Jalan Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu (“Becakayu”) mulai mengoperasikan tiga jalur tambahan. Merujuk pada Keputusan Menteri PUPR No. 1234/KPTS/M/2022 tanggal 29 September 2022, jalur yang akan dioperasikan adalah On Ramp Prumpung, On Ramp Casablanca, dan Seksi 1A Koneksi Jalan Tol Wiyoto Wiyono sisi Timur. Ketiga jalur tersebut akan resmi beroperasi dan dapat digunakan oleh pengguna jalan pada 30 September 2022 pukul 14.30 WIB.

Direktur Utama WTR, Rudi Purnomo mengatakan akan terdapat sejumlah dampak positif dari beroperasinya ketiga jalur tol tersebut. “Jalur On Ramp Prumpung akan bermanfaat untuk menghindari kepadatan lalu lintas di jalan D.I. Panjaitan menuju Kota Bekasi dan Jalur On Ramp Casablanca akan mempersingkat waktu perjalanan dari area Jakarta Timur menuju Bekasi, sedangkan Jalur Koneksi Becakayu – Wiyoto Wiyono akan mempersingkat waktu perjalanan dari arah Tanjung Priok menuju Kota Bekasi,” jelas Rudi.

Direktur Utama KKDM, Aris Mujiono mengatakan bahwa Jalan Tol Becakayu telah memberikan manfaat yang sudah dirasakan langsung oleh para pengguna jalan, terutama dalam mempercepat waktu perjalanan dan melancarkan jalur distribusi dari wilayah Jakarta Timur menuju Bekasi Barat. “Selain itu, kehadiran lintas tol tersebut akan meningkatkan angka volume lalu lintas pada Jalan Tol Becakayu secara keseluruhan,” tambah Aris.

Sebagai informasi, Jalan Tol Becakayu memiliki total panjang hingga 16,78 Km, di mana Seksi 1B – C dan Seksi 1A Koneksi Wiyoto Wiyono sisi Barat (Cipinang – Jakasampurna) sepanjang 11,90 Km yang menghubungkan Kota Jakarta Timur dengan Kota Bekasi sudah beroperasi sejak tahun 2017, sedangkan Seksi 1A Koneksi Wiyoto Wiyono sisi Timur (Casablanca – Jakasampurna) sepanjang 2 Km sedang dalam proses untuk beroperasi dan Seksi 2A dan 2A Ujung (Casablanca – Marga Jaya) sepanjang 4,88 Km sedang dalam tahap mengajukan Uji Laik Fungsi dan Uji Laik Operasi (ULF – ULO).

Plant Waskita Beton Precast Dikerahkan untuk Percepat Proses Penyelesaian Jalan Tol Kataraja

Jakarta, September 2022. Telah berpengalaman menyuplai produk precast dan readymix untuk berbagai proyek infrastruktur di Indonesia, Waskita Beton Precast semakin dipercaya untuk menyuplai proyek jalan tol di Indonesia, salah satunya ialah Proyek Jalan Tol Kamal – Teluknaga – Rajeg – Balaraja Seksi 1 (Proyek Jalan Tol Kataraja). Proyek yang menghubungkan 2 provinsi yaitu DKI Jakarta dan Banten ini dimulai dari Kamal Muara (Jakarta Utara) hingga Kosambi (Kabupaten Tangerang) sepanjang 6,7 km.

Adapun produk yang disuplai ialah spun pile diameter 600 mm dan PCI Girder dengan total nilai kontrak sekitar Rp 278,61 miliar. Penandatanganan kontrak pengadaan produk antara Waskita Beton Precast dan PT Duta Graha Karya telah dilaksanakan pada 7 Februari 2022.

Seluruh produk dibuat dan dikirim dari Plant Bojonegara dan 3 plant di Jawa Barat (Plant Subang, Plant Sadang, dan Plant Karawang). Sebagai produk precast unggulan milik perusahaan, spun pile digunakan pada pemancangan awal proyek jalan tol dan PCI Girder digunakan untuk tiang penyangga yang menghubungkan antar pier head pada jalan.

Dengan produk precast yang terbukti kokoh dari kedua produk ini, hasil pembangunan jalan tol memiliki kualitas yang menjamin kenyamanan pengguna untuk jangka panjang. “Kami selalu berkomitmen untuk menyuplai produk precast yang berkualitas tinggi, tahan lama, dan tentunya pengiriman produk tepat waktu,” ujar Sugiharto, Director of Operations.

Saat ini progres suplai produk ke proyek Tol Kataraja telah mencapai 22%. Waskita Beton Precast optimis bahwa progres suplai spun pile dan PCI Girder pada akhir tahun ini dapat sesuai dengan target yaitu 50%.

“Kami menargetkan untuk menyelesaikan suplai produk ke proyek Tol Kataraja pada Juni 2023,” jelasnya. Nantinya dengan adanya tol ini diharapkan dapat mendorong lebih cepat laju pertumbuhan ekonomi di daerah, menyerap banyak tenaga kerja, dan menghidupkan daerah pesisir di wilayah Kabupaten Tangerang.

Sebagai informasi, Konsesi ruas Tol Kataraja dimiliki oleh PT Duta Graha Karya yang merupakan afiliasi dari pengembang Pantai Indah Kapuk (“PIK”). Ruas tersebut adalah bagian dari program Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (“KPBU”).

Jusuf Hamka Tantang Forjukafi Genggam Saham Jalan Tol Soreang-Pasir Koja

Jakarta-Jusuf Hamka atau lebih dikenal masyarakat dengan sebutan Babah Alun sosok dermawan, ramah dan tidak sombong. Ia termasuk sosok yang merajai usaha Jalan Tol. Bahkan usaha jalan tolnya, berusaha saham akan dilepas ke masyarakat agar dapat sama-sama menikmati cuan bisnis ini.

Untuk itulah Forum Jurnalis Wakaf Indonesia (Forjukafi) menyambanginya agar lebih dekat mengenal kepribadian dan ide bisnisnya.

Dalam kesempatan tersebut Babah Alun mengungkapkan gagasan konsep kesejahteraan masyarakat berbasis Jalan Tol.

“Saya akan melepas 1 persen dulu, ke Forjukafi dan anggotanya. Ini tol trafiknya tinggi dan tiap tol itu tidak seperti minimarket yang selalu ada pesaing secara berdampingan,” kata dia di Jakarta, Kamis (22/9/2022).

Rencananya Jalan Tol yang sahamnya akan dilepas yaitu Jalan Tol Soreang–Pasirkoja atau Jalan Tol Soroja adalah jalan tol yang membentang sepanjang 10,55 kilometer yang menghubungkan antara Kota Bandung dengan Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Jalan tol ini terhubung dengan Jalan Tol Padaleunyi di sebelah utara.

Jalan Tol Soreang – Pasir Koja (Soroja) yang telah resmi beroperasi sejak akhir tahun 2017, terdiri dari 2 seksi, yaitu Seksi 1 Pasir Koja – Margaasih (2,75 Km) dan seksi 2 Segmen Margaasih – Katapang (3,3 Km) dan Segmen Katapang – Soreang (2,1 Km).

“Itu Jalan Tol waktu proposal 19 ribu trafiknya namun realisasinya 39 ribu,” katanya.

Dengan rencana pelepasan saham Jalan Tol tersebut, dia berharap ini merupakan konsep syariah murni tanpa riba. Semua pembayaran di tol dilakukan non tunai. Tidak ada uang yang masuk disembunyikan karena transparan.

“Agar ini bisa jalan, kalian bicarakan dulu dengan regulator yaitu Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT),” katanya.

Rencananya, kata dia, per lembar saham akan dibanderol Rp1 juta. Harapannya Umat dan Forjukafi dapat menikmati bisnis Jalan Tol dan merasa memiliki.

“Orang akan bangga punya sertifikat yang dividennya akan dibagikan tiap tiga bulan sekali, itu bisa buat macam – macam kebutuhan hidup,” jelas dia.

Komitmen WSBP Rampungkan Proyek Kayu Agung-Palembang-Betung (KAPB) Tahap II

Jakarta, September 2022. “Sejak awal berdiri kami sudah dipercaya menyuplai produk untuk berbagai jalan tol di Indonesia, antara lain Trans Sumatera dan Trans Jawa,” ungkap Sugiharto, Director of Operations PT Waskita Beton Precast Tbk. Seperti diketahui bahwa saat ini PT Waskita Beton Precast Tbk (Kode Saham: WSBP) tengah menyuplai produk dan melakukan pekerjaan jasa konstruksi untuk salah satu proyek jalan tol di Pulau Sumatera yaitu Proyek Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (KAPB) Tahap II.

Jalan Tol KAPB Tahap II ini menghubungkan wilayah Palembang hingga Betung sepanjang 69,19 km. “Jika sebelumnya kami sudah menyelesaikan suplai produk untuk proyek Jalan Tol KAPB Tahap I pada 2020 lalu sepanjang 42,5 km. Ini berarti WSBP masih memiliki peluang besar untuk proyek-proyek Trans Sumatera,” tambahnya.

Dengan nilai kontrak sebesar Rp 625,42 miliar, proyek yang berlokasi di Provinsi Sumatera Selatan ini ditargetkan akan selesai disuplai pada tahun 2023. Di mana proyek ini merupakan lanjutan dari kontrak tahap sebelumnya yang telah selesai disuplai. Adapun produk yang disuplai pada Tahap II ini yaitu precast Spun Pile dan Full slab, yang diproduksi dan dikirim dari Plant Gasing, di Palembang. “Hingga saat ini progress suplai produk dari Plant Gasing ke Proyek KAPB telah mencapai sekitar 87,8%. Kami menargetkan penyelesaian pengerjaan proyek pada Oktober 2022.

Tidak hanya menyuplai produk, WSBP juga mengerjakan konstruksinya. “Hingga saat ini progress Konstruksi Pile slab yang menjadi porsi WSBP pada proyek Jalan Tol KAPB Tahap II Paket II Seksi III telah mencapai sebesar 41,06% dan Paket IV Seksi 3B mencapai 43,71%,” ungkap Sugiharto.

Nantinya dengan adanya tol ini diharapkan meningkatkan konektivitas antar wilayah, meningkatkan mobilitas penduduk, meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, dan memangkas biaya angkutan logistik dan mengurangi waktu tempuh pengiriman barang. “Dengan adanya tol ini, dapat menghubungkan wilayah dari Kayu Agung, Palembang, Kramasan, hingga Betung,” katanya.

Sebagai informasi WSBP menargetkan perolehan nilai kontrak baru tumbuh hingga 30% di tahun 2022, sebesar Rp 3,5 triliun. Selain dari Internal Waskita Grup, WSBP juga memiliki target proyek baru dari proyek dari pasar eksternal yang berasal dari proyek Pemerintah, BUMN, dan swasta.

“Pada semester II/2022 ini kami akan membidik beberapa proyek besar yang diharapkan dapat menaikkan kinerja perusahaan seperti proyek jalan tol, jembatan, gedung, dan proyek lainnya,” ujarnya. Untuk mendukung proyek tersebut, tentunya WSBP terus berinovasi untuk menghasilkan produk baru yang lebih unggul dari kompetitor. Berbagai inovasi produk yang dihasilkan oleh perusahaan yaitu bantalan rel kereta api tipe 1067 dan 1435, tiang listrik beton, dan SprigWP untuk mendukung proyek infrastruktur di Indonesia.

Ke depannya WSBP memiliki target untuk terus meningkatkan perolehan dari pasar retail. “Tahun 2022 kami optimis dapat terus meningkatkan hingga naik 2x lipat, dari yang sebelumnya mengalami peningkatan sebesar 50%” ungkapnya. Hal ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk meningkatkan dan ekspansi ke pasar eksternal baik di dalam maupun luar negeri.

Untuk memudahkan proses pembelian dan layanan terhadap produk WSBP, perusahaan membuat sebuah platform digital berupa e-commerce Waskita Precast (store.waskitaprecast.co.id)yang memudahkan pelanggan dalam membeli produk precast dan readymix yang berkualitas. “Dengan e-commerce Waskita Precast kami ingin semakin meningkatkan layanan kepada seluruh pelanggan,” katanya.

Waskita Karya Gandeng INA Sepakati Kerjasama Investasi Jalan Tol Trans Jawa

Jakarta, 6 September 2022 – Indonesia Investment Authority (INA) melalui anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh INA, yaitu PT Rafflesia Investasi Indonesia (RII) dan PT Abhinaya Investasi Indonesia (AII) menandatangani Kesepakatan Penyelesaian Transaksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) beserta anak perusahaannya PT Waskita Toll Road (WTR), untuk 2 (dua) ruas Jalan Tol Trans Jawa, yakni Tol Kanci – Pejagan dan Tol Pejagan – Pemalang. Penandatanganan Kesepakatan Penyelesaian Transaksi ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Konfirmasi Dimulainya Transaksi (Confirmation of Transaction Commencement / CTC) antara kedua belah pihak yang disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada bulan April lalu. Kerjasama antara INA dan Waskita Karya selanjutnya akan menguatkan arus kas Waskita Karya untuk mempercepat penyelesaian proyek-proyek ruas tol lain di Indonesia yang sedang dalam proses pembangunan.

Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono menyampaikan, “Kesepakatan penyelesaian transaksi antara INA dengan Waskita Karya merupakan salah satu bentuk dukungan bagi komitmen Perseroan untuk mempercepat penyelesaian pembangunan ruas-ruas tol lain yang masih dalam tahap konstruksi, dan proyek-proyek strategis nasional yang ditetapkan Pemerintah.”

“Kerjasama ini pun semakin memperkuat struktur permodalan kerja Perseroan, sehingga kinerja keuangan dan operasional ke depannya lebih kokoh serta berkesinambungan. Ini merupakan komitmen kami untuk memastikan bahwa dalam lima tahun ke depan, proyek-proyek yang dikerjakan oleh Waskita Karya dapat berjalan dengan baik,” tambah Destiawan.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah menyampaikan “Kesepakatan Penyelesaian Transaksi antara INA dan Waskita Karya merupakan wujud nyata percepatan realisasi investasi untuk pengembangan infrastruktur utama, terutama jalan tol. Kami mengucapkan terima kasih pada Waskita Karya yang telah memenuhi standar-standar tata kelola, manajemen risiko, serta prinsip pro-lingkungan dan sosial yang baik, sesuai dengan yang INA tetapkan secara ketat.”

“Kami berharap kerjasama dengan INA pada hari ini merupakan langkah awal dan akan diikuti untuk sektor-sektor lain, dan pada akhirnya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikan dampak riil pada optimalisasi potensi ekonomi di Pulau Jawa,” tambah Ridha.

Transaksi ini didukung oleh partner perbankan dan institusi finansial yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (bertindak sebagai Koordinator), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah. Struktur pembiayaan yang diberikan merupakan yang pertama dalam pembiayaan jalan tol di Indonesia, di mana tidak ada recourse kepada sponsor dan kreditor mengandalkan kelayakan proyek terkait secara independen.

Sesuai mandat INA, INA berperan menarik investasi, baik domestik maupun internasional, sebagai alternatif pembiayaan non-utang, yang digunakan untuk membangun infrastruktur berkelanjutan di Indonesia, termasuk pengembangan infrastruktur jalan tol. Sebagai salah satu sumber pembiayaan alternatif, keterlibatan INA mendukung perwujudan kemakmuran jangka panjang bagi seluruh masyarakat Indonesia.