Tag Archives: Waskita

Komitmen WSBP Rampungkan Proyek Kayu Agung-Palembang-Betung (KAPB) Tahap II

Jakarta, September 2022. “Sejak awal berdiri kami sudah dipercaya menyuplai produk untuk berbagai jalan tol di Indonesia, antara lain Trans Sumatera dan Trans Jawa,” ungkap Sugiharto, Director of Operations PT Waskita Beton Precast Tbk. Seperti diketahui bahwa saat ini PT Waskita Beton Precast Tbk (Kode Saham: WSBP) tengah menyuplai produk dan melakukan pekerjaan jasa konstruksi untuk salah satu proyek jalan tol di Pulau Sumatera yaitu Proyek Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (KAPB) Tahap II.

Jalan Tol KAPB Tahap II ini menghubungkan wilayah Palembang hingga Betung sepanjang 69,19 km. “Jika sebelumnya kami sudah menyelesaikan suplai produk untuk proyek Jalan Tol KAPB Tahap I pada 2020 lalu sepanjang 42,5 km. Ini berarti WSBP masih memiliki peluang besar untuk proyek-proyek Trans Sumatera,” tambahnya.

Dengan nilai kontrak sebesar Rp 625,42 miliar, proyek yang berlokasi di Provinsi Sumatera Selatan ini ditargetkan akan selesai disuplai pada tahun 2023. Di mana proyek ini merupakan lanjutan dari kontrak tahap sebelumnya yang telah selesai disuplai. Adapun produk yang disuplai pada Tahap II ini yaitu precast Spun Pile dan Full slab, yang diproduksi dan dikirim dari Plant Gasing, di Palembang. “Hingga saat ini progress suplai produk dari Plant Gasing ke Proyek KAPB telah mencapai sekitar 87,8%. Kami menargetkan penyelesaian pengerjaan proyek pada Oktober 2022.

Tidak hanya menyuplai produk, WSBP juga mengerjakan konstruksinya. “Hingga saat ini progress Konstruksi Pile slab yang menjadi porsi WSBP pada proyek Jalan Tol KAPB Tahap II Paket II Seksi III telah mencapai sebesar 41,06% dan Paket IV Seksi 3B mencapai 43,71%,” ungkap Sugiharto.

Nantinya dengan adanya tol ini diharapkan meningkatkan konektivitas antar wilayah, meningkatkan mobilitas penduduk, meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, dan memangkas biaya angkutan logistik dan mengurangi waktu tempuh pengiriman barang. “Dengan adanya tol ini, dapat menghubungkan wilayah dari Kayu Agung, Palembang, Kramasan, hingga Betung,” katanya.

Sebagai informasi WSBP menargetkan perolehan nilai kontrak baru tumbuh hingga 30% di tahun 2022, sebesar Rp 3,5 triliun. Selain dari Internal Waskita Grup, WSBP juga memiliki target proyek baru dari proyek dari pasar eksternal yang berasal dari proyek Pemerintah, BUMN, dan swasta.

“Pada semester II/2022 ini kami akan membidik beberapa proyek besar yang diharapkan dapat menaikkan kinerja perusahaan seperti proyek jalan tol, jembatan, gedung, dan proyek lainnya,” ujarnya. Untuk mendukung proyek tersebut, tentunya WSBP terus berinovasi untuk menghasilkan produk baru yang lebih unggul dari kompetitor. Berbagai inovasi produk yang dihasilkan oleh perusahaan yaitu bantalan rel kereta api tipe 1067 dan 1435, tiang listrik beton, dan SprigWP untuk mendukung proyek infrastruktur di Indonesia.

Ke depannya WSBP memiliki target untuk terus meningkatkan perolehan dari pasar retail. “Tahun 2022 kami optimis dapat terus meningkatkan hingga naik 2x lipat, dari yang sebelumnya mengalami peningkatan sebesar 50%” ungkapnya. Hal ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk meningkatkan dan ekspansi ke pasar eksternal baik di dalam maupun luar negeri.

Untuk memudahkan proses pembelian dan layanan terhadap produk WSBP, perusahaan membuat sebuah platform digital berupa e-commerce Waskita Precast (store.waskitaprecast.co.id)yang memudahkan pelanggan dalam membeli produk precast dan readymix yang berkualitas. “Dengan e-commerce Waskita Precast kami ingin semakin meningkatkan layanan kepada seluruh pelanggan,” katanya.

Waskita Dipercaya Bangun Gedung CMU3 RSCM Jakarta Senilai Rp252 Miliar

Jakarta, 7 September 2022, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Kode Saham: WSKT) kembali dipercaya mengerjakan proyek konstruksi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Kali ini, Waskita memenangkan tender untuk melanjutkan pembangunan Gedung Central Medical Unit 3 (CMU3) RSUP Nasional dr Cipto Mangunkusumo dengan nilai kontrak sebesar Rp252 Miliar.

Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Barang/Jasa Perencanaan, Organisasi dan Umum dr. Arif Rahman Sadad, Sp.KF (K), M. Si. Med., S.H., DHM dengan SVP Building Division A. Agung Gede Sumadi yang disaksikan oleh Direktur Utama RSCM, dr. Lies Dina Liastuti, SpJP(K), MARS, FIHA, Director of Operation I & QSHE PT Waskita Karya, I Ketut Pasek Senjaya Putra dan juga Project Manager, Marco Sulistyo. Penandatangan berlangsung di RSCM pada hari Senin, 5 September 2022.

Pasek menyambut baik dengan adanya pembangunan Gedung CMU3 ini. “Diharapkan dengan adanya pembangunan Gedung Central Medical Unit 3 (CMU3) di RSUP Nasional dr Cipto Mangunkusumo ini dapat mendukung penyediaan layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia
khususnya di daerah Provinsi DKI Jakarta,” ujar Pasek. Perseroan sebelumnya mendapat penugasan menyiapkan RS COVID-19 DI Gedung Kiara RSCM dalam waktu satu bulan. Berbekal pengalaman ini, pihak RSCM sangat percaya dengan pengalaman Waskita dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut sesuai target.

Pasek menambahkan, Waskita juga memiliki pengalaman membangun beberapa rumah sakit seperti RS Cahya Kawaluyan Padalarang, RSUD Pasar Minggu dan RS Darurat COVID-19 Pulau Galang, Batam dan beberapa RS Darurat COVID-19 lainya dengan waktu singkat. “Kami akan mengirimkan tim yang handal dan kompeten untuk menerapkan standarisasi lean construction dan digitalisasi Building Information Modeling (BIM). Waskita berkomitmen akan mengerjakan proyek ini dengan tepat mutu, tepat waktu sehingga akan terjamin kualitasnya dan menambah portofolio Perseroan dalam membangun rumah sakit,” ujar Pasek.

SVP Corporate Secretary Perseroan, Novianto Ari Nugroho menambahkan, pekerjaan konstruksi ini membutuhkan waktu selama 120 hari dan ditargetkan selesai pada tanggal 29 Desember 2022. Dengan lingkup pekerjaan antara lain; Pekerjaan Site Development, Struktur, Arsitektur, Mekanikal Elektrikal & Plumbing Serta Interior. “Dengan adanya kontrak ini tentunya menambah raihan nilai kontrak baru kami, dan ini yang menjadi fokus Perseroan dalam mengejar target NKB tahun ini,”
tambah Novianto. Untuk diketahui, Gedung CMU3 RSCM akan dibangun diatas tanah seluas 2.400 m2 dengan luas bangunan 24.500 m2 yang memiliki 12 lantai, 1 basement dan luas lantai dasar 1.800 m2.

Perbaiki Tata Kelola Perusahaan Sepanjang 2021, WSBP Raih 2 Penghargaan pada Top GRC Award 2022

Jakarta, September 2022. PT Waskita Beton Precast Tbk (Kode Saham: WSBP) bersama perusahaan induknya PT Waskita Karya (Persero) Tbk meraih 4 penghargaan pada ajang Top GRC Awards 2022 yang mengusung tema “GRC Empowerment in Digital Era and Its Support to G20 Indonesia Presidency” yang digelar di Jakarta, Selasa (6/9), yaitu:

PT Waskita Beton Precast Tbk:
• Top GRC Awards 2022 #4 Stars
• The Most Committed GRC Leader 2022 untuk Direktur Utama FX Poerbayu Ratsunu

PT Waskita Karya (Persero) Tbk:
• Top GRC Awards 2022 #4 Stars
• The Most Committed GRC Leader 2022 untuk Direktur Utama Destiawan Soewardjono

Apresiasi ini diberikan karena WSBP dinilai berhasil menerapkan tata kelola, manajemen risiko, dan manajemen kepatuhan yang baik berdasar proses wawancara penjurian yang melibatkan 1000 perusahaan BUMN, BUMD, perusahaan di pasar modal, perusahaan swasta nasional atau pun multinasional. Proses penilaian tersebut berlangsung sejak 25 April-14 Agustus 2022.

TOP GRC (Governance, Risk, & Compliance) Awards yang digelar oleh Majalah Top Business merupakan ajang tahunan penilaian dan pemberian penghargaan GRC yang tertinggi di Indonesia, yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan, yang dinilai berkinerja baik, dan telah menerapkan GRC secara efektif dan terintegratif, dalam pengelolaan bisnis.

WSBP telah menerapkan kebijakan manajemen kepatuhan, di mana kami berkomitmen dalam menjalankan Whistleblowing System (WBS), pedoman pengendalian gratifikasi, serta prosedur pengelolaan keterbukaan informasi. Dari sisi manajemen risiko, perusahaan menerapkan High Level Guidance pada kegiatan manufaktur, konstruksi dan investasi, menerapkan prinsip kehatihatian, four eyes principles, kriteria kelayakan minimal.

Keberhasilan dalam mengimplementasikan GRC dalam internal perusahaan ini memiliki dampak yang signifikan pada kepercayaan terhadap perusahaan. “Termasuk, WSBP melakukan program restrukturisasi kredit itu berjalan sukses, lalu juga melakukan PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang) di awal 2022 ini, tapi langsung selesai dalam lima bulan,” kata FX Poerbayu Ratsunu, President Director PT Waskita Beton Precast Tbk. Saat ini perusahaan juga melakukan transformasi bisnis untuk kembali menuju market leader di industri beton pracetak.
Perusahaan pun menegaskan komitmen seluruh pihak untuk meningkatkan penerapan praktik GRC yang mengacu pada best practices. Lebih lanjut dijelaskan, dalam hal penerapan kebijakan manajemen kepatuhan, WSBP juga senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan, pedoman pengendalian grafitikasi, serta mengedepankan keterbukaan informasi kepada publik.

Perusahaan juga berkomitmen untuk membuat rencana aksi perbaikan/penyempurnaan yang didasari dengan komitmen semua pihak terkait, guna meningkatkan penerapan praktik GRC yang mengacu pada best practices. Lebih lanjut dijelaskan, dalam hal penerapan kebijakan manajemen kepatuhan, WSBP juga taat untuk menjalanlan pedoman whistle blowing system (WBS), pedoman pengendalian grafitikasi, serta prosedur pengelolaan keterbukaan informasi.

Hal ini menjadi prioritas bagi Manajemen saat ini, terkait bentuk implementasi GRC dalam hal manajemen risiko di nomenklatur menjadi direktorat. “Terkait GRC ada di bawah nomenklatur Director of Finance & Risk Management. Sehingga manajemen risiko bukan sekedar aktivitas pendukung, tapi menjadi bagian penting dalam setiap kegiatan bisnis perusahaan,” ujarnya.

“Kami berharap perusahaan dapat meningkatkan bisnis perusahaan melalui penetapan kebijakan dan implementasi tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap regulasi secara terintegrasi,” ungkapnya.

Dari evaluasi tersebut manajemen berkomitmen untuk menjadikan GCG sebagai budaya perusahaan dan mengajak insan WSBP untuk meningkatkan penerapan praktik GCG dalam perusahaan. “Ini terbukti dengan hasil asesmen GCG perusahaan untuk tahun buku 2021 memiliki nilai 85,65 atau “Sangat Baik’. Ini menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya di angka 82,25,” katanya.

Dari evaluasi tersebut manajemen berkomitmen untuk menjadikan GCG sebagai budaya perusahaan dan mengajak insan WSBP untuk meningkatkan penerapan praktik GCG dalam perusahaan. “Ini terbukti dengan hasil asesmen GCG perusahaan untuk tahun buku 2021 memiliki nilai 85,65 atau“Sangat Baik’. Ini menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya di angka 82,25,” katanya

Waskita Karya Gandeng INA Sepakati Kerjasama Investasi Jalan Tol Trans Jawa

Jakarta, 6 September 2022 – Indonesia Investment Authority (INA) melalui anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh INA, yaitu PT Rafflesia Investasi Indonesia (RII) dan PT Abhinaya Investasi Indonesia (AII) menandatangani Kesepakatan Penyelesaian Transaksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) beserta anak perusahaannya PT Waskita Toll Road (WTR), untuk 2 (dua) ruas Jalan Tol Trans Jawa, yakni Tol Kanci – Pejagan dan Tol Pejagan – Pemalang. Penandatanganan Kesepakatan Penyelesaian Transaksi ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Konfirmasi Dimulainya Transaksi (Confirmation of Transaction Commencement / CTC) antara kedua belah pihak yang disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada bulan April lalu. Kerjasama antara INA dan Waskita Karya selanjutnya akan menguatkan arus kas Waskita Karya untuk mempercepat penyelesaian proyek-proyek ruas tol lain di Indonesia yang sedang dalam proses pembangunan.

Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono menyampaikan, “Kesepakatan penyelesaian transaksi antara INA dengan Waskita Karya merupakan salah satu bentuk dukungan bagi komitmen Perseroan untuk mempercepat penyelesaian pembangunan ruas-ruas tol lain yang masih dalam tahap konstruksi, dan proyek-proyek strategis nasional yang ditetapkan Pemerintah.”

“Kerjasama ini pun semakin memperkuat struktur permodalan kerja Perseroan, sehingga kinerja keuangan dan operasional ke depannya lebih kokoh serta berkesinambungan. Ini merupakan komitmen kami untuk memastikan bahwa dalam lima tahun ke depan, proyek-proyek yang dikerjakan oleh Waskita Karya dapat berjalan dengan baik,” tambah Destiawan.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah menyampaikan “Kesepakatan Penyelesaian Transaksi antara INA dan Waskita Karya merupakan wujud nyata percepatan realisasi investasi untuk pengembangan infrastruktur utama, terutama jalan tol. Kami mengucapkan terima kasih pada Waskita Karya yang telah memenuhi standar-standar tata kelola, manajemen risiko, serta prinsip pro-lingkungan dan sosial yang baik, sesuai dengan yang INA tetapkan secara ketat.”

“Kami berharap kerjasama dengan INA pada hari ini merupakan langkah awal dan akan diikuti untuk sektor-sektor lain, dan pada akhirnya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikan dampak riil pada optimalisasi potensi ekonomi di Pulau Jawa,” tambah Ridha.

Transaksi ini didukung oleh partner perbankan dan institusi finansial yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (bertindak sebagai Koordinator), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah. Struktur pembiayaan yang diberikan merupakan yang pertama dalam pembiayaan jalan tol di Indonesia, di mana tidak ada recourse kepada sponsor dan kreditor mengandalkan kelayakan proyek terkait secara independen.

Sesuai mandat INA, INA berperan menarik investasi, baik domestik maupun internasional, sebagai alternatif pembiayaan non-utang, yang digunakan untuk membangun infrastruktur berkelanjutan di Indonesia, termasuk pengembangan infrastruktur jalan tol. Sebagai salah satu sumber pembiayaan alternatif, keterlibatan INA mendukung perwujudan kemakmuran jangka panjang bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Waskita Kembali Dipercaya Bangun Infrastuktur Timor Leste, Kali Ini Proyek Jalan Senilai USD 22,1 Juta

Jakarta, 21 Agustus 2022, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Kode Saham: WSKT) mendapat kepercayaan untuk membangun infrastruktur Timor Leste dengan memenangkan tender proyek Jalan Noefefan – Oenuno di Oé-Cusse, Timor Leste senilai 22,1 juta USD atau setara dengan Rp322 Milliar. Kepercayaan ini tentu membuat Waskita sebagai salah satu Perusahaan BUMN kontruksi terbesar sangat bangga karena bisa terus memberikan kontribusi bagi negara Timur Leste dengan membangun Infrastruktur yang baik di Timor Leste khususnya di Oé-Cusse.

Ini bukan proyek pertama kali Waskita di Timor Leste, sebelumnya Waskita juga telah menyelesaikan beberapa proyek infrastruktur besar seperti Bandara Suai dan Jalan Sakato – Noefefan dengan kualitas baik, proyek yang rampung tahun 2020.

Terkait proyek ini, Direktur of Operation I & QSHE Waskita Karya I Ketut Pasek Senjaya menjelaskan pekerjaan yang dilakukan Waskita meliputi improvment/rehabilitation dan maintenance. Diharapkan proyek ini dapat menunjang konektivitas infrastruktur jalan, yang juga akan menghubungkan dengan perbatasan Indonesia, sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat di Oé-Cusse Timor Leste.

“Proyek ini, kami targetkan lebih cepat dari rencana penyelesaian di dalam kontrak selama 18 bulan, dan untuk dapat menyelesaikan proyek ini tepat waktu bahkan lebih cepat dari kontrak, kami mengirimkan tim terbaik sebagai wujud tanggung jawab dan rasa terima kasih kepada Zona Espesial Ekonomia Sosial no Merkadu (ZEESM Timor 4 Leste) karena telah memberikan kepercayaan Waskita Karya sebagai kontraktor pelaksana. Waskita berkomitmen akan memberikan qualitas dan performance hasil pekerjaan yang bagus sehingga tidak hanya memberikan dampak terhadap perusahaan Waskita namun juga berdampak terhadap nama Indonesia,” ujar Pasek. Dengan kepercayaan yang diperoleh Waskita ini, Pasek mengatakan, Perseroan berharap bisa berkontribusi lebih lanjut untuk pembangunan infrastruktur serta sarana-prasana masyarakat lainnya untuk Negara Timor Leste yang lebih maju dan tetap menjaga hubungan diplomatik Timor Leste – Indonesia semakin terjalin baik melalui keberadaan Waskita Karya.“Ke depannya masih ada beberapa proyek infrastruktur yang sedang kami rintis/sasar. Diperolehnya proyek ini adalah karena kepercayaan atas hasil kerja proyek sebelumnya dengan kualitas yang baik. Waskita siap untuk mengerjakan paket paket selanjutnya baik pekerjaan jalan, Gedung, pengembangan Bandara dan lainnya. Peralatan berat konstruksi kami di Timor Leste bisa dibilang lengkap untuk mengerjakan berbagai proyek,” tambah Pasek.

Proyek ini ditandai dengan penandatangan kontrak kerja dan juga peletakan baru pertama (Ground Breaking) pada Jumat 19 Agustus 2022. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Anggota Parlemen Republic Democratic Timor – Leste, President of the Authority of the Region RAEOA – ZEESM Timor – Leste,
Mr. Arsenio Paixao Bano, Director Diresaun Regional Infrastructura (DRI) – Mr. Candido Dos Reis Amarai, SVP Overseas Division – Arief Hardiyanto, dan Branch Manager Timor Leste – Muhammad Yunus Asy Ary beserta tim proyek Waskita. Dalam acara ini, disamping dihadiri oleh para pimpinan
di Timor Leste, juga dihadiri begitu banyak masyarat sekitar yang dengan antusias mengikuti acara dari awal sampai Akhir. Ini membuktikan bahwa pelaksanaan dan kehadiran Waskita sangat didukung dan diterima seluruh komponen masyarakat sekitar.

SVP Corporate Secretary Perseroan, Novianto Ari Nugroho menambahkan, hingga Juli 2022 Perseroan telah memperoleh Rp.9,90 Triliun meningkat 130,98% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp4,29 triliun. Perolehan NKB bersumber dari proyek Pemerintah sebesar 75,21%, proyek swasta sebesar 10,95%, pengembangan bisnis anak usaha Perseroan sebesar 9,80%, dan proyek BUMN dan BUMD sebesar 4,05%. “Berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas infrastruktur sebesar 66,21%, Sumber Daya Air (SDA) sebesar 9,37%, entitas anak usaha sebesar 9,80%, proyek gedung sebesar 9,63%, EPC sebesar 4,96%,” ucap Novianto. “Saat ini Perseroan tetap fokus pada perbaikan kinerja operasional dan penyelesaian proyek-proyek yang tertunda selama pandemi Covid-19 serta meningkatkan kontrak baru baik pasar domestik
dengan mengikuti tender pada proyek IKN serta pasar Internasional dengan berpartisipasi pada
hubungan G2G Pemerintah Indonesia dan negara lain,” tambah Novianto.

Pendapatan Usaha WSBP Tumbuh 81% pada Semester I/2022

Jakarta, Agustus 2022. Sepanjang periode Januari hingga Juni 2022, PT Waskita Beton Precast Tbk (Kode Saham : WSBP) berhasil mencatatkan pertumbuhan Pendapatan Usaha sebesar 81% atau Rp 744 miliar dibandingkan dengan semester I tahun lalu.

President Director WSBP, FX Poerbayu Ratsunu, menjelaskan bahwa WSBP berada di jalur yang tepat dalam proses pemulihan pasca pandemi. “Kami memperkirakan bahwa permintaan pasar akan produk beton akan semakin membaik di tahun ini, sehingga akan mendorong kinerja operasinal WSBP,” jelas Poerbayu. Pendapatan WSBP selama semester I ditopang oleh 3 segmen bisnis utama perusahaan, yaitu beton precast, readymix, dan jasa konstruksi (instalasi precast). WSBP berhasil membukukan pendapatan terbesar dari segmen jasa konstruksi yang meningkat 352% atau Rp 261 miliar dibandingkan semester I/2021. Lalu dari segmen beton precast tumbuh sebesar 49,3% atau Rp 320 miliar periode yang sama tahun lalu dan segmen readymix meningkat 17,5% atau menyumbang pendapatan sebesar Rp 161 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

Lebih lanjut, WSBP juga berhasil membukukan Laba Bruto sebesar Rp 104 miliar atau meningkat sekitar 12% dibandingkan capaian semester I/2021. Margin Laba Bruto pun terjaga pada level 14%.

Poerbayu menegaskan komitmen WSBP untuk mempertahankan momentum peningkatan kinerja ini. “Kami terus menerapkan strategi penguatan pangsa pasar dan efisiensi,” jelas Poerbayu.

“Di segmen precast kami fokus mendukung proyek infrastruktur sambil terus mengembangkan produk prefabrikasi untuk hunian yang memiliki potensi pasar besar,” lanjutnya.

WSBP juga senantiasa memperkuat posisinya sebagai produsen beton precast yang menyediakan layanan end to end bagi pelanggan. Selain memproduksi beton pra-cetak dan readymix, WSBP juga menyediakan jasa konstruksi dan instalasi produk beton untuk pelanggan. WSBP pun telah memiliki quarry atau tambang untuk mendukung kebutuhan bahan baku produksi perusahaan.

“Dengan model bisnis yang diimplementasikan, kami dapat menciptakan value pada setiap lini usaha perusahaan untuk memastikan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan,” tutup Poerbayu. Tidak hanya itu WSBP akan membidik proyek-proyek infrastruktur di IKN seperti tol, jalan raya, jembatan, gedung, dan proyek lainnya. Untuk mendukung ini WSBP memiliki sumber daya yang mumpuni. Sebagai salah satu market leader manufaktur beton precast dan readymix di Indonesia yang berpengalaman dengan kemampuan yang produksi tinggi, WSBP memiliki berbagai produk precast dan readymix yang berkualitas untuk menyuplai proyek-proyek infrastruktur di IKN nantinya, seperti girder, spun pile, readymix, dan produk lainnya. WSBP juga memiliki berbagai inovasi baik produk, seperti ialah spun pile berdiamter 1,2 m, SPrigWP (Sistem Perkerasan Rigid Waskita Precast), Bantalan Jalan Rel 1067 dan 1435 dan tiang listrik beton.

WSBP juga berpengalaman dalam mengerjakan proyek gedung/perumahan dengan menggunakan panel RISHA, seperti di Lombok dan Kupang.

WSBP Optimis Kinerja Kian Meningkat Pasca Homologasi

Jakarta, Agustus 2022. PT Waskita Beton Precast Tbk (Kode Saham: WSBP) terus melakukan pembenahan pada berbagai sisi bisnis pasca pencapaian homologasi PKPU. FX Poerbayu Ratsunu, President Director WSBP menyatakan adanya angin segar pasca homologasi ini membuka jalan bagi WSBP untuk memulihkan kinerja dan bertumbuh. “WSBP optimis perolehan Nilai Kontrak Baru dapat tumbuh hingga 30% di tahun 2022,”tambahnya.

Tahun ini, WSBP menargetkan Nilai Kontrak Baru (NKB) Tahun 2022 sebesar Rp 3,5 triliun, meningkat signifikan dibanding pencapaian 2021 sebesar Rp 2,7 triliun. “Kami memiliki motivasi dan semangat yang baik untuk meraih target di tahun ini,” ungkapnya. Optimisme perolehan target NKB ini berasal dari prospek proyek eksternal sebesar 35% yaitu BUMN/BUMD (36%), swasta (51%), Pemerintah (12%), dan luar negeri (1%) dan proyek internal sebesar 65%.

Untuk mendukung target tersebut, WSBP memiliki produk-produk beton precast yang dapat diaplikasikan pada berbagai proyek infrastruktur maupun bangunan. “Kami optimis dapat menangkap peluang pasar eksternal dari swasta, BUMN dan anak usahanya, seperti pembangunan infrastruktur dan ibu kota negara baru. Selain itu kami juga meningkatkan partisipasi pada proyek pemerintah,” tambahnya.

Fokus manajemen pada pasar eksternal yang sejalan dengan strategi dalam peningkatan eksposur WSBP ke pelanggan eksternal yang telah dicanangkan, membuahkan hasil yang manis. Tergambar dengan adanya permintaan yang tinggi terhadap produk-produk WSBP, tercatat pada tahun 2021 WSBP memiliki jumlah pelanggan eksternal sebesar 163.

WSBP mengalami kenaikan pelanggan eksternal sebesar 50%, di mana sebagian besar berasal dari pasar retail. “Tahun 2022 kami optimis dapat terus meningkatkan hingga naik 2x lipat,” ungkapnya.

Selain mengincar proyek dari pasar eksternal, optimisme WSBP juga tercipta dari potensi pasar yang semakin besar dari proyek-proyek internal Grup Waskita. WSBP siap menangkap peluang pada proyek pengembangan jalan tol yang dilakukan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Kode Saham: WSKT). WSBP juga akan berpartisipasi maksimal pada ragam jenis proyek infrastruktur lainnya yang dikerjakan Grup Waskita seperti proyek bendungan, tower transmisi, hingga jalur kereta.

Potensi pasar dari internal Grup Waskita tahun ini sangat besar, khususnya untuk proyek-proyek jalan tol yang saat ini berkembang pesat di Pulau Jawa dan Sumatera. “WSBP memiliki kesiapan pengalaman dan kapasitas produksi yang sangat memadai untuk mendukung pembangunannya,” lanjutnya.

Dengan ditargetkannya NKB tersebut ditambah kontrak carry over dari tahun 2021 sebesar Rp 3,3 triliun, maka WSBP memperkirakan Total Nilai Kontrak Dikelola Perusahaan pada tahun 2022 dapat mencapai Rp 6,8 triliun. Nilai tersebut nantinya akan menjadi Potensi Pendapatan Usaha WSBP hingga akhir tahun.

Untuk mencapai target tersebut, WSBP akan memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan. Seperti yang diketahui, saat ini WSBP memiliki 9 plant di Provinsi Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan total kapasitas produksi mencapai 3,7 juta ton/tahun. Selain itu, WSBP juga memiliki 31 batching plant untuk produk readymix yang terletak di berbagai penjuru wilayah di Indonesia.

Manajemen WSBP juga memiliki Quick Win Strategies di tahun 2022 ini, antara lain fokus pada proyek Waskita Grup, khususnya Proyek PMN (Penyertaan Modal Negara) dan proyek Pemerintah, melakukan efisiensi biaya melalui manajemen rantai pasokan yang lebih baik, rasionalisasi organisasi dan rasionalisasi aset, melakukan optimalisasi capex, serta manajemen cash flow. Strategi ini semakin kuat dengan adanya program transformasi bisnis WSBP yang terdiri 3 pilar utama yaitu Internal Reinforcement, Business Excellence, dan Technology & Digitalization, yang bertujuan untuk memperbaiki internal work process, relasi dan strategi marketing eksternal, hingga pengembangan teknologi perusahaan ke depan.

Corporate Statement PT Waskita Beton Precast Tbk Terkait Pemberitaan Delisting Saham

Jakarta, Agustus 2022. Terkait dengan adanya pemberitaan mengenai delisting saham perusahaan, kami atas nama perusahaan menyampaikan beberapa hal, yaitu:

1. Suspensi perdagangan atas saham WSBP dikarenakan adanya default pembayaran kupon obligasi PUB I Tahap II pada tanggal 28 Januari 2022. Default pembayaran tersebut diakibatkan penetapan WSBP ke dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat untuk Perkara Nomor: 497/Pdt.Sus./PKPU/2021/PN.Niaga.Jkt.Pst pada 25 Januari 2022. Status PKPU tersebut menyebabkan WSBP masuk ke dalam masa “Mandatory Standstill”.

2. Berdasarkan hasil putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta pada Selasa, 28 Juni 2022 menyatakan bahwa status PKPU WSBP resmi telah berakhir.

3. Adapun hasil voting para kreditur yang telah dilakukan pada tanggal 17 dan 20 Juni 2022 adalah sebesar 80,6% secara nilai utang dan 88,9% secara headcount Kreditur Separatis serta 92,8% secara nilai utang dan 96,4% secara headcount Kreditur Konkuren menyatakan setuju.

4. Sampai dengan saat ini WSBP tengah menunggu Putusan Perdamaian PKPU berkekuatan hukum tetap (Inkracht). Putusan Perdamaian belum dapat Inkracht dikarenakan terdapat permohonan kasasi oleh salah satu kreditur WSBP, yaitu Bank DKI. Dalam hal ini Manajemen menghormati permohonan kasasi tersebut dan akan terus mengawal prosesnya.

5. Manajemen berharap suspensi perdagangan atas saham WSBP dapat dicabut setelah adanya Putusan Perdamaian yang Inkracht. Manajemen meyakini bahwa dicabutnya suspensi akan memberikan manfaat bagi para pemegang saham WSBP.

6. WSBP juga senantiasa berkomitmen untuk mengakselerasi pemulihan kinerja operasional dan keuangan pasca pandemi Covid-19 melalui strategi perbaikan antara lain fokus pada proyek Waskita Grup, khususnya Proyek PMN (Penyertaan Modal Negara) dan proyek Pemerintah, melakukan efisiensi biaya melalui manajemen rantai pasokan yang lebih baik, rasionalisasi organisasi dan rasionalisasi aset, melakukan optimalisasi capex, manajemen cash flow, inovasi produk, dan ekspansi ke pasar retail melalui e-commerce.

7. Perwujudan komitmen tersebut dapat terlihat pada realisasi kinerja kuartal I tahun 2022, antara lain pertumbuhan Nilai Kontrak Baru sebesar 28% dibandingkan dengan kuartal I tahun 2021, peningkatan Pendapatan Usaha sebesar 44% dibandingkan dengan kuartal I tahun 2021, menurunnya Beban Operasi sebesar 19% dibandingkan dengan kuartal I tahun 2021, dan perbaikan skor implementasi GCG pada tahun 2021 menjadi 85,65 dibandingkan 82,25 pada tahun 2020.

Laba Bersih Konsolidasi Waskita Tumbuh 28,95% YoY, Berhasil Bukukan Rp294 Miliar

Jakarta, Juli 2022, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Kode Saham: WSKT) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp294 Miliar atau tumbuh 28,95% dibandingkan capaian 1H21 sebesar Rp155 Miliar. Hal tersebut tercapai karena keberhasilan implementasi 8 stream penyehatan keuangan Waskita.

Pendapatan usaha pada semester pertama tahun 2022 (“1H22”) naik mencapai Rp6,09 triliun atau tumbuh 29,29% YoY dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 (“1H21”) sebesar Rp4,71 triliun. Pertumbuhan ini didukung dengan adanya perbaikan dari beberapa segmen pendapatan seperti konstruksi, jalan tol dan properti. Selain itu, penyerapan dana Penyertaan Modal Negara (“PMN”) yang lebih besar turut mendukung pertumbuhan pendapatan usaha Perseroan.

Perseroan juga berhasil membukukan laba bruto sebesar Rp657 Miliar atau tumbuh 29,36% YoY dibandingkan 1H21 sebesar Rp508 Miliar. Sebagai dampak positif dari Master Restructuring Agreement (“MRA”), Perseroan berhasil menurunkan beban keuangan hingga 3,07% menjadi Rp1,97 Triliun.

Aksi korporasi Perseroan melalui strategic partnership dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (“SMI”) melalui mekanisme share swap telah selesai. Dimana Perseroan mengambil alih kepemilikan saham SMI di PT Waskita Toll Road (“WTR”) sebesar 4,501%, dan dilanjutkan dengan pengambilalihan 55% saham PT Waskita Toll Road (“WTR”) pada PT Cimanggis Cibitung Toll Road (“CCT”) oleh SMI.

Dengan adanya aksi korporasi tersebut, Total liabilitas Perseroan yang sebelumnya tercatat sebesar Rp88,14 triliun pada akhir tahun 2021, berhasil turun hingga 12,40% menjadi Rp77,21 triliun pada 1H22. Adapun total ekuitas Perseroan pada 1H22 sebesar Rp19,94 triliun, serta total aset Perseroan tercatat sebesar Rp97,14 triliun.
Corporate Secretary Perseroan, Novianto Ari Nugroho mengatakan bahwa pada semester kedua tahun 2022 ini, Perseroan akan terus fokus pada bisnis operasionalnya, terutama melalui penyerapan dana PMN yang lebih besar untuk mendukung penyelesaian proyek-proyek eksisting Perseroan.

“Di semester kedua ini, Perseroan juga optimis dapat menyelesaikan rangkaian transaksi atas 3 ruas tol Perseroan lainnya melalui strategic partnership, dimana aksi korporasi ini akan memberikan dampak penurunan utang Perseroan melalui dekonsolidasian utang, sehingga beban keuangan Perseroan juga akan menurun secara signifikan. Diharapkan melalui aksi korporasi tersebut dan juga melalui peningkatan kinerja operasional, Perseroan dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan kedepannya,” tambah Novianto.

Inovasi Bangunan Pre-Fabrikasi WSBP Tangkap Pasar Hunian

Jakarta, Juli 2022. PT Waskita Beton Precast Tbk. (Kode Saham: WSBP) tidak memandang sebelah mata dengan terus menghasilkan inovasi teknologi sebagai bentuk komitmen terhadap Program Transformasi Bisnis pilar Technology & Digitalization. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2014 ini kembali melahirkan inovasi teknologi berupa sistem modular pada produk bangunan pre-fabrikasi, wujud dukungan perusahaan terhadap program pemerintah dalam pembangunan perumahan layak huni bagi masyarakat.

“Pengembangan teknologi sistem modular pada produk prefabricated building ini ditujukan untuk pembangunan hunian, baik landed house maupun high rise,” ujar Bambang Dwi Wijayanto, Director of Engineering & Development.

Bangunan yang menggunakan sistem modular ini menggunakan metode pembangunan dengan mengerjakan sebagian komponen bangunan di luar site (pabrik) dan merakitnya di dalam site (erection).

“Pemasangannya mudah seperti lego. Tentunya dengan sistem ini dapat mempercepat waktu pembangunan dan harga konstruksi yang lebih kompetitif,” tambah Bambang. Dengan sistem modular ini masyarakat menjadi semakin mudah untuk memiliki rumah dengan harga terjangkau dan hasil yang berkualitas.

Perwujudan inovasi WSBP ini pun langsung diimplementasikan pada Proyek Pembangunan Perumahan Savasa yang berlokasi di Kota Deltamas, Cikarang Pusat. Melalui proyek ini WSBP semakin memperluas pasar eksternal yang bekerja sama dengan perusahaan swasta PT PanaHome Deltamas Indonesia. Pada proyek yang tengah dikerjakan sejak tahun 2022 ini, WSBP melakukan pekerjaan konstruksi. “Progress pekerjaan telah mencapai 51,1% hingga akhir TW II/2022,” ungkapnya. WSBP menargetkan pekerjaan selesai pada TW III/2022.

Lebih lanjut ia menyatakan potensi pasar bagi prefabricated building sangat menjanjikan. Produk prefabricated building akan sangat bermanfaat dalam pengembangan kawasan dengan cakupan luas dan waktu pengerjaan yang singkat, seperti pengembangan Ibu Kota Negara baru (IKN). Ke depan, WSBP menargetkan peningkatan pangsa pasar yang lebih besar untuk produk prefabricated building. “WSBP akan terus berupaya meningkatkan peroleh pasar eksternal. Hal ini sejalan dengan pilar Business Excellence dalam strategi transformasi bisnis pilar,” kata Bambang.

Inovasi bangunan pre-fabrikasi ini juga tercipta berkat dorongan pencapaian WSBP dalam meraih penghargaan The Best Building Material Producer with Green Innovation and Sustainability dari 16th Annual Indonesia Property & Bank Award 2022, Februari 2022 lalu. Ini merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan kepada para pebisnis khususnya industri properti, keuangan, bahan bangunan maupun bisnis terkait lainnya, sebagai motivator penggerak sektor riil.

Dalam penghargaan ini WSBP dianggap berhasil menjadi salah satu perusahaan manufaktur beton yang mampu menghadapi tantangan dan mempertahankan kelangsungan bisnis di tengah pandemi yang melanda.

Bambang menyatakan bahwa penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi bagi perusahaan untuk terus berinovasi dan bertumbuh. “Ini yang menjadi motivasi kami untuk terus melanjutkan dan berani menciptakan inovasi produk beton yang berkualitas tinggi dan mampu memenuhi kebutuhan pasar,” katanya. “

Harapannya dengan pencapaian yang telah diperoleh WSBP, menjadi motivasi bagi kami untuk terus menjalankan perusahaan sesuai dengan prosedur dan kepatuhan terhadap Tata Kelola Perusahaan yang Baik,” tutup Bambang.