Tag Archives: PLN

Dukung Industri Berbasis Energi Bersih, PLN Siapkan Pasokan dari PLTS Cirata

Jakarta, 20 Oktober 2022 – PT PLN (Persero) menjalin kolaborasi dengan sektor swasta untuk mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT). Langkah itu diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN dengan PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MBI) untuk penyediaan pasokan 100 persen energi bersih secara bertahap hingga tahun 2025.

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan apresiasi atas kerja sama ini dan berharap akan lebih banyak perusahaan yang bergabung menggunakan energi terbarukan sebagai kesatuan upaya meneruskan kehidupan bumi dan manusia.

“Saya mengapresiasi upaya untuk menyediakan energi terbarukan bagi PT Multi Bintang Indonesia termasuk pembangunan fasilitas biomassa di pabrik Tangerang dan Mojokerto. Juga kerja sama penyediaan energi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Cirata bersama PLN,” kata Agus.

Agus juga mengharapkan PT MBI terus meningkatkan porsi energi terbarukan sebagai dukungan pada Greenhouse Gas Emission Reduction program pada 2030 dan mendukung Indonesia menuju karbon netral 2060.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN menjalin sinergi yang baik dan berkelanjutan dengan pelaku bisnis dan industri untuk menggunakan energi yang bersih dan hijau. Hal ini demi mendukung program transisi energi yang dicanangkan pemerintah untuk mencapai carbon neutral pada tahun 2060.

“Arahan Pak Presiden juga sudah sangat clear, agar transisi energi dipersiapkan sebaik-baiknya. Maka PLN sudah siapkan skenario menuju net zero emission. PLN punya komitmen penuh dalam ekosistem energi yang ramah lingkungan,” ungkap Darmawan.

Ia menerangkan, MoU ini melingkupi penyediaan tenaga listrik EBT yang bersumber dari PLTS Terapung Cirata disertai dengan energi atributnya.

“Kami berterima kasih pada PT MBI yang mendukung agenda ini dan akan menggunakan listrik 100 persen dari energi terbarukan. Kami juga mengajak seluruh pelaku bisnis dan industri untuk bersama-sama menggunakan energi bersih dalam kegiatan bisnis dan industri,” tambahnya.

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti mengatakan, selain PLTS Terapung Cirata, PLN masih memiliki 8.208 megawatt (MW) pembangkit EBT eksisting dan rencana pembangunan 20.723 MW EBT sampai tahun 2030. PLN juga secara bertahap melakukan transisi energi dari hulu hingga hilir.

Ia menjelaskan, di sisi hulu PLN telah memulai program de-dieselisasi, skenario retirement PLTU, dan co-firing biomassa untuk meningkatkan bauran EBT. Di sisi hilir, PLN memiliki program untuk mendorong pengembangan ekosistem penggunaan energi bersih, beberapa diantaranya yakni pengembangan ekosistem kendaraan listrik, electrifying lifestyle, dan penggunaan Renewable Energy Certificate (REC). Kolaborasi akan terus diperluan PLN untuk dpat membangun ekosistem energi bersih di indonesia.

“Hari ini yang diinisiasikan bersama Multi Bintang Indonesia adalah skema penyediaan layanan EBT dengan pendekatan energy as a service. Kerja sama ini tentunya jadi pendukung penting dalam pencapaian target transisi energi di Indonesia,” ujarnya.

Presiden Direktur PT MBI René Sánchez Valle mengatakan kerja sama ini mendorong budaya berjejaring dan kolaborasi dalam isu keberlanjutan. Saat ini MBI telah menjadi pelanggan listrik PLN untuk operasi dua pabrik yakni sebesar 4,3 MVA di Jawa Timur dan 3,6 MVA di Banten dan diharapkan pada tahun 2025, operasi perusahaan sepenuhnya dapat menggunakan energi baru terbarukan.

Ia menambahkan untuk itu, perusahaannya akan berada pada jalur yang benar dengan mencapai 64 persen target tersebut pada akhir tahun ini. Diharapkan pada akhir tahun depan, seluruh target dapat tercapai sehingga penggunaan energi bersih secara penuh dimulai pada tahun 2025.

“Kita perlu mendorong sebanyak mungkin kerja sama organik yang menggerakkan pada tujuan berkelanjutan. Saya berharap ini akan menjadi pengalaman yang membuahkan kebaikan,” terangnya.

Komitmen Percepat Transisi Energi, PLN dan 6 BUMN Jalin Kerja Sama Perdagangan Karbon

Bali, 20 Oktober 2022 – PT PLN (Persero) mendorong pencapaian target Nationally Determined Contribution (NDC) pada tahun 2030 dan mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060 melalui kolaborasi dengan BUMN lain. Salah satu upaya mencapai target tersebut adalah dengan melakukan proyek pilot perdagangan karbon Kementerian BUMN Voluntary Carbon Market (KBUMN VCM).

Dalam aganda State-Owned Enterprise (SOE) International Conference di Bali pada Rabu (19/10), PLN beserta 6 (enam) BUMN lainnya menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan PT Biro Klasifikasi Indonesia selaku fasilitator pada proyek pilot perdagangan karbon.

Keenam BUMN tersebut ialah Perum Perhutani, PT Indonesia Asahan Inalum, PT Perkebunan Nusantara III (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN berkomitmen untuk mendukung target pemerintah dalam upaya transisi energi. Adapun untuk menekan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sesuai dengan NDC pada 2030 sebesar 31,89 persen, PLN menyiapkan pengembangan 16 gigawatt (GW) pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) hingga tahun 2030.

“Tanpa adanya upaya signifikan, sektor ketenagalistrikan akan menghasilkan emisi CO2e sebesar 920 juta ton per tahun hingga 2060. Namun intervensi yang dilakukan PLN akan mempersiapkan Indonesia menjadi lebih bersih untuk generasi masa depan,” katanya.

Nantinya, BUMN yang mengikuti kerja sama ini mendukung pembentukan kapabilitas dan pilot project perdagangan karbon di lingkungan BUMN dan dengan mempertimbangkan aspek-aspek teknis, keekonomian, regulasi, dan ketentuan lainnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, BKI akan memfasilitasi diskusi antara pihak pembeli dan penjual melalui penandatanganan MoU dan/atau Emission Reductions Payment (ERPA).

Selain penandatanganan perjanjian kerja sama, pada agenda ini PLN juga menggagas peluncuran 3 program Business Matching  guna mengimplementasikan Green Energy Program oleh PLN yang terdiri dari Green Industry Cluster (GIC) di  Iskandar Muda Industrial Area (IMIA) dan 2 proyek PLTS terapung di Bendungan Gajah Mungkur dan Karangkates.

Selain itu, PLN bersama dengan Pupuk Indonesia juga telah menginisiasi IMIA di Special Economic Zone (SEZ) Arun Lhokseumawe melalui sebuah konsep industri hijau pada lahan seluas 120 hektare.

Berencana Pensiunkan PLTU 6,7 GW, PLN Jajaki Pendanaan dari Sejumlah Lembaga Keuangan Internasional

Nusa Dua, 19 Oktober 2022 – PT PLN (Persero) terus jajaki peluang kerja sama dengan lembaga keuangan internasional untuk mendukung penghentian operasional pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mencapai 6,7 gigawatt (GW) hingga 2040.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan untuk memensiunkan PLTU, PLN tidak bisa berjalan sendiri. Menurutnya, mekanisme pensiun dini pada PLTU batu bara akan dilaksanakan secara bertahap baik secara natural maupun pemensiunan lebih cepat ( early retirement) dan menggantinya dengan energi baru terbarukan (EBT).

“Kami terus berproses dengan mitra dan lembaga investasi global. Kami tidak akan melanjutkan operasional PLTU yang sudah usang,” ujarnya.

Dari total 6,7 GW yang bakal terminasi pada 2040, terbagi atas 3,2 GW pembangkit yang berhenti beroperasi secara natural, sementara 3,5 GW menggunakan skema early retirement.

Selain early retirement, PLN akan mencapai NZE di 2060 dengan mengoperasikan PLTU dengan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) sebesar 19 GW. Inisiatif lainnya seperti biomass cofiring di beberapa PLTU juga akan dilakukan untuk mencegah emisi di masa mendatang

“Kita juga lakukan pendekatan menggunakan teknologi, misalnya melalui co-firing,” ujarnya.

Saat ini, PLN telah melakukan cofiring biomassa di 33 PLTU, Selain itu, PLN juga melaksanakan studi bersama dengan Mitsubishi Power dan IHI untuk co-firing Ammonia, dan berkolaborasi dengan ITB untuk cofiring Hydrogen di Pesanggaran, Bali

Darmawan menambahkan bahwa mengembangkan co-firing tidak hanya bicara soal subtitusi batu bara, tetapi soal mendorong ekonomi kerakyatan. Pasalnya, biomassa yang digunakan sebagai co-firing menggunakan sumber daya yang berasal dari sekitar pembangkit.

“Kalau kita bicara co-firing, kita juga bicara ekonomi ke masyarakat, adding value, dan mengentaskan kemiskinan,” pungkasnya.

Sebelumnya, PLN juga telah menjalin kerja sama Asia Development Bank (ADB) melalui skema Energy Transition Mechanism (ETM). Salah satu proyek transisi energi yang digarap oleh pemerintah Indonesia dengan skema ETM ini adalah early retirement PLTU.

Untuk bisa memensiunkan PLTU, PLN tentu butuh dana yang tidak sedikit. Oleh karena itu,  ETM hadir sebagai salah satu strategi pembiayaan untuk memensiunkan PLTU lebih awal. Melalui gerak aktif PLN dan ADB serta dukungan pemerintah Indonesia, isu soal transisi energi bisa menjamur di masyarakat.

SINERGI BUMN DUKUNG PERCEPATAN TRANSISI ENERGI, PT SMI DAN PLN SEPAKATI NOTA KESEPAHAMAN

Bali, 18 Oktober 2022 – PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (“PT SMI”) dan PT PLN (Persero) (“PLN”) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk bersama-sama mendukung agenda pemerintah dalam percepatan transisi energi di Indonesia, sebagai salah
satu agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia 2022.

Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Edwin Syahruzad selaku Direktur Utama PT SMI dan Sinthya Roesly selaku Direktur Keuangan PLN, disaksikan oleh Wakil I Menteri Badan Usaha Milik Negara, Pahala Nugraha Mansury, pada acara State Owned Enterprise (SOE) International Conference 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Selasa (18/10).

Kolaborasi antara PT SMI dan PLN ini akan fokus pada pengembangan skema pembiayaan dan investasi sehubungan dengan program transisi energi yang sedang dilakukan oleh PLN, termasuk namun tidak terbatas pada program early retirement proyek pembangkit listrik tenaga uap.

Energy Transition Mechanism (“ETM”) merupakan sebuah mekanisme transisi dari penggunaan batu bara sebagai sumber energi ke energi baru terbarukan, dengan tujuan untuk mencapai target pemerintah dalam pengendalian emisi gas rumah kaca menjadi sebesar 31.89% dengan usaha sendiri di tahun 2030, serta pencapaian emisi nol bersih pada 2060. Salah satu sektor yang dapat berkontribusi langsung dalam penurunan emisi gas rumah kaca ini adalah sektor energi dimana sektor ini menggunakan batu bara sebagai sumber energi, yang memiliki dampak emisi karbon cukup tinggi. Sehingga diperlukan kolaborasi para pemangku kepentingan untuk bersama melakukan transisi energi ini pada berbagai sektor kerja sama baik sosial, lingkungan, teknologi, hingga pembiayaan.

Menyusul penunjukkannya sebagai Country Platform Manager ETM berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 275/KMK.010/2022 tentang Penugasan Kepada Perusahan Perseroan (Persero) PT Sarana Multi Infrastruktur Dalam Rangka Pemberian Dukungan Fiskal Melalui Kerangka Pendanaan dan Pembiayaan Untuk Percepatan Transisi Energi di Sektor Ketenagalistrikan, PT SMI memiliki mandat dan kewenangan untuk berkolaborasi dengan berbagai institusi dan para pemangku kepentingan untuk menyusun kerangka pembiayaan dan investasi program ETM. Rencananya,
skema pembiayaan dan investasi untuk ETM akan dirancang oleh PT SMI melalui skema blended finance atau pendanaan campuran baik yang berasal dari kombinasi dana pemerintah Indonesia melalui skema spesifik, dana multilateral, dan dana komersial yang berasal baik melalui pinjaman maupun instrumen
pasar modal.

Sebagaimana disampaikan Direktur Utama PT SMI, Edwin Syahruzad pada sesi diskusi panel ETM, Country Platform Manager ETM bertugas mengelola mekanisme transisi energi Indonesia, yang dapat bersumber dari pendanaan komersial dan non-komersial secara berkelanjutan, seperti pendanaan dari
Indonesia sovereign wealth fund, serta pembiayaan dari lembaga donor/filantropis, lembaga multilateral/bilateral, dan lembaga internasional lainnya. Kerja sama dengan PLN dalam membiayai program transisi energi ini tentu akan melibatkan berbagai pihak dalam skema blended finance.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan PLN dan PT SMI akan bersama-sama menyusun skema atas rencana pembiayaan dan investasi dari early retirement guna mendukung percepatan transisi dari batu bara ke energi terbarukan. “PLN akan mendukung inisiatif tersebut melalui penyediaan informasi proyek terkait Energy Transition Mechanism (ETM) dan pemenuhan persyaratan untuk memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT SMI dan/atau pihak ketiga yang menjadi mitra PT SMI,” pungkasnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komit Capai Net Zero Emission, PLN dan PTBA Jajaki Kemungkinan Pensiun Dini PLTU Pelabuhan Ratu

Nusa Dua, 19 Oktober 2022 – PT PLN (Persero) berkomitmen untuk melakukan early retirement atau pensiun dini terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Komitmen ini tercermin melalui kerja sama antara PLN dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang sepakat menjajaki kemungkinan pengakhiran lebih awal salah satu PLTU, yakni PLTU Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.

Penandatanganan Principal Framework Agreement (PFA) yang merupakan sinergi BUMN tersebut diselenggarakan dalam rangkaian agenda Stated-Owned Enterprises (SOE) International Conference di Bali pada Selasa (18/10).

Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN Hartanto Wibowo mengatakan, PLN sudah menyiapkan peta jalan pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

“Total kapasitas PLTU yang akan dipensiunkan 6,7 GW sampai 2040, terdiri dari 3,2 GW dipensiunkan secara natural dan 3,5 GW dipensiunkan dini mengikuti kondisi,” kata Hartanto pada acara tersebut.

Hartanto mengungkapkan, ada tiga opsi skema pensiun dini yang dipertimbangkan PLN untuk membiayai pensiun dini PLTU, pertama adalah write off from PLN’s book, spin off with blended financing dan IPP refinancing.

“Dalam kerja sama dengan PTBA ini, kemungkinan proses pensiun dini PLTU akan dilakukan melalui skema spin off with blended financing dengan komitmen mempersingkat masa pengoperasian PLTU menjadi 15 tahun dari yang sebelumnya 24 tahun,” ungkapnya.

Selain itu Hartanto juga menegaskan bahwa dengan blended financing ini diharapkan akan didapatkan pendanaan dengan bunga yang lebih murah, sehingga dapat mempercepat penghentian operasi PLTU batu bara.

“Di sisi lain, melalui spin off ini PTBA dapat mengoptimalkan penggunaan batu bara dari tambang miliknya,” imbuhnya.

Selain pensiun dini, PLN juga akan mengoperasikan PLTU dengan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) sebesar 19 GW. Inisiatif lainnya seperti biomass co-firing di beberapa PLTU juga akan dilakukan untuk mencegah emisi di masa mendatang.

“Tak hanya mempensiunkan PLTU eksisting, sesuai peta jalan menuju NZE 2060, PLN juga tidak akan melakukan pembangunan PLTU, kecuali penyelesaian pembangunan saat ini yang sudah dalam tahap konstruksi,” paparnya.

Pada roadmap PLN, percepatan pensiun dini PLTU sebesar 3,5 GW dapat dilakukan sebelum 2040, untuk PLTU dengan teknologi subcritical. Percepatan pensiun tersebut dapat dilakukan ketika kapasitas EBT pengganti sudah beroperasi, sehingga tidak menyebabkan peningkatan beban keuangan yang memberatkan pemerintah, dan adanya bantuan pendanaan dari komunitas internasional.

Sementara itu, Direktur Utama PTBA Arsal Ismail menyampaikan komitmen untuk mendukung kebijakan Pemerintah yang mendorong pensiun dini PLTU dalam rangka transisi menuju energi bersih. PTBA sangat peduli dengan isu perubahan iklim dan siap berkontribusi agar target Net Zero Emission pada 2060 dapat tercapai.

“Kerja sama dengan PLN dalam melakukan early retirement PLTU sejalan dengan visi PTBA menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan. Kami berharap agar target-target penurunan emisi karbon dapat tercapai dan ketahanan energi tetap terjaga,” tegasnya.

Managing Director Investment Banking Mandiri Sekuritas Harold Ciptajaya mengungkapkan, banyak cara untuk menunjang pensiun dini PLTU salah satunya adalah dengan spin off seperti yang dilakukan PLN dan PTBA.

“Maksud kami mempertimbangkan banyak cara bagaimana menuju ke sana dan salah satunya adalah seperti yang disebutkan yaitu spin off,” tuturnya.

Harold mengungkapkan, penandatanganan kerja sama antara PLN dan PTBA dalam menjajaki kemungkinan pensiun dini PLTU merupakan momen bersejarah, dan menandai dimulainya mekanisme transisi energi atau Energy Transition Mechanism (ETM).

“Penandatangan kerja sama ini menandai PLN dan PTBA sama-sama berkolaborasi untuk memastikan transisi energi di Indonesia terealisasi,” imbuhnya.

PLN Grup Tawarkan Kerja Sama Investasi Pengembangan 2 PLTS Terapung

Nusa Dua, 18 Oktober 2022 – PT PLN (Persero) bersama dua subholding pembangkitan menawarkan kerja sama pengembangan dua proyek
pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung dengan total kapasitas 200 megawatt (MW) dalam pertemuan State Owned Enterprise (SOE) International Conference 2022 di Bali, Selasa (18/10).

Pembangunan PLTS terapung Gajah Mungkur dan PLTS terapung Karangkates ini diharapkan dapat meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) guna mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca berbasis Nationally Determined Contribution (NDC) hingga 30,89 persen pada tahun 2030.

Direktur Manajemen Proyek dan EBT, Wiluyo Kusdwiharto menjelaskan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2021 – 2030 yang menjadi RUPTL paling hijau sepanjang sejarah, PLN akan gencar menambah kapasitas pembangkit EBT. Salah satu jenis pembangkit yang akan dikembangkan adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

“Dua PLTS yang ditawarkan PLN, ini akan menjadi salah satu backbone kelistrikan Jawa dan sebagai pengganti dari PLTU yang akan dipensiunkan oleh PLN,” ujar Wiluyo.

Melalui subholding PLN Indonesia Power (PLN IP), PLN juga telah menginisiasi proyek PLTS terapung dengan kapasitas 100 megawatt (MW) berlokasi di Bendungan Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah. PLTS terapung ini akan masuk ke dalam sistem kelistrikan Jawa Bali.

Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra mengajak para investor untuk ikut serta dalam proyek PLTS terapung Gajah Mungkur. Pihaknya menargetkan PLTS ini dapat beroperasi pada 2025.

Saat ini PLN sudah menyelesaikan pra feasibility study dengan target feasibility study selesai pada tahun ini,” tutur Edwin.

Selain PLN IP, melalui subholding PLN Nusantara Power (PLN NP), PLN juga telah menginisiasi proyek strategis PLTS terapung berkapasitas 100 MW yang berlokasi di Bendungan Karangkates.

Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah menyebutkan PLTS terapung ini juga akan masuk ke dalam sistem kelistrikan Jawa Bali. PLTS ini ditargetkan beroperasi pada tahun 2025.

“PLTS ini akan menjadi salah satu PLTS terbesar di Jawa Timur dan akan membantu pasokan listrik di Jawa bagian timur dan juga Bali,” pungkasnya.

PLN Pasok Listrik Tanpa Kedip, Konferensi Internasional BUMN Berlangsung Sukses

Badung, 18 Oktober 2022 – PT PLN (Persero) sukses hadirkan listrik tanpa kedip pada kegiatan State-Own Enterprises (SOE) International Conference di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Senin-Selasa (17-18/10).

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali, I Wayan Udayana menyampaikan, PLN menerapkan strategi operasi yang dilaksanakan untuk menjaga keandalan dan kontinyuitas penyaluran tenaga listrik selama kegiatan berlangsung, dengan mengoptimalkan adaptive defense scheme yakni pengamanan pasokan listrik secara berlapis sehingga mampu menghadirkan listrik tanpa kedip.

“Jika terjadi gangguan, yakni terputusnya penyaluran listrik dari jaringan, PLN telah menyiapkan skema penanganan dengan menggunakan back-up supply yang akan berpindah secara otomatis tanpa kedip, sehingga pelanggan tidak akan terganggu, dan acara akan tetap berjalan lancar,” ungkap Udayana.

Udayana menyebutkan saat ini neraca daya PLN dalam kondisi cukup, dengan cadangan daya mencapai 26 persen. Beban puncak Bali mencapai 848,6 megawatt (MW) dengan daya mampu pembangkit secara keseluruhan di sistem Bali mencapai 1.146 MW.

“Artinya pasokan listrik dalam kondisi aman dengan cadangan daya mencapai 297,4 MW,” tambah Udayana.

Tak hanya itu, PLN juga menyiapkan cadangan pasokan melalui sarana pendukung antara lain 3 unit Uninterruptible Power Supply (UPS) mobile berkapasitas 250 kiloVokt Ampere (kVA), 100 kVA, dan 30 kVA. Selain itu PLN juga berkoordinasi dengan pelanggan pemilik venue untuk melakukan pengecekan pada back-up supply listrik milik pelanggan yakni 2 unit genset berkapasitas 1.250 kVA dan 1 unit genset 1.000 kVA.

“Selama kegiatan berlangsung, sebanyak 28 personil tim dari PLN Bali ditugaskan untuk siap siaga dan ditempatkan di lokasi kegiatan yakni di BNDCC,”ucap Udayana.

Menurutnya, keandalan pasokan listrik turut menjadi kunci penting suksesnya penyelenggaraan berbagai event di Bali tak terkecuali SOE International Conference yang merupakan bagian dari agenda Road to G20.

“Semangat kami menghadirkan listrik tanpa kedip khususnya pada kegiatan Presidensi G20, untuk itu kami berharap agar masyarakat turut mendukung dengan secara aktif melapor jika menemukan potensi bahaya listrik di dekat jaringan listrik melalui aplikasi PLN Mobile,” pungkasnya.

Layani Pengembangan Sektor Industri, PLN Tuntaskan Pembangunan Gardu Induk 150 kV Sudan di Kalteng dengan Kandungan TKDN 79,34 Persen

Kotawaringin Timur, 14 Oktober 2022- PT PLN (Persero) berhasil melakukan uji coba operasi Gardu Induk (GI) 150 kilo Volt (kV) Sudan berkapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA) yang berlokasi di Desa Sudan, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Dengan keberhasilan ini, pasokan listrik PLN siap mendukung operasional perusahaan pertambangan bauksit di daerah ini.

Kepala Teknik Tambang PT Parenggean Makmur Sejahtera (PT PMS), Muhammad Indra Siswanto mengatakan, adanya pasokan listrik ini diharapkan dapat mendukung hilirisasi yang dilakukan perusahaan.

“Kami tengah membangun pabrik pengolahan bauksit dan direncanakan dapat rampung pada tahun 2024. Dengan sokongan listrik dari PLN ini, kami berharap produksi bahan baku bauksit menjadi barang setengah jadi atau alumina dapat meningkatkan nilai jual dan pendapatan kami. Terima kasih atas dukungan PLN dalam pengembangan industri pertambangan dalam negeri,” ujarnya.

General Manager Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) Reisal Rimtahi Hasoloan menyebutkan, pembangunan GI ini berdasarkan penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) antara PLN dengan PT PMS pada tanggal 26 Juni 2020 lalu di Jakarta yang memiliki kebutuhan daya hingga mencapai 40 juta Volt Ampere (VA).

Reisal mengatakan, GI yang berfungsi untuk mendukung operasional dan memenuhi pasokan listrik PT PMS ini memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 79,34 persen dan membutuhkan investasi sebesar Rp 78 milliar.

“PLN siap mendukung suplai listrik bagi para investor di Kalimantan Tengah dan Barat dan menjadikan listrik sebagai salah satu daya pendorong terciptanya iklim investasi positif di kedua provinsi,” tutur Reisal.

Reisal menyebutkan, meskipun saat ini pabrik pengolahan bauksit tersebut masih dalam tahap pembangunan, listrik yang telah dihasilkan dari GI Sudan telah dapat dinikmati para pelanggan yang berada di sekitar GI.

“Beroperasinya GI Sudan ini diharapkan dapat menjadi wujud dukungan PLN atas industri dalam negeri dan komitmen PLN dalam mengembangkan perekonomian daerah. Kami berharap nantinya industri ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat, seperti terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar lokasi operasional perusahaan PT PMS,” jelasnya.

Dampingi Presiden Jokowi Cek Proyek Kereta Cepat, Dirut PLN: Infrastruktur Listrik Rampung Juni 2023

Bandung, 14 Oktober 2022- PT PLN (Persero) siap mendukung percepatan proyek kereta cepat Jakarta – Bandung, dengan menyelesaikan pembangunan sejumlah infrastruktur kelistrikan yang akan menunjang sarana transportasi canggih tersebut.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo turut serta dalam kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, pada Kamis (13/10) ke proyek kereta cepat di Stasiun Tegalluar di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Dalam kesempatan tersebut juga hadir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa progress pembangunan proyek tersebut sudah mencapai 88,8 persen, dan berharap dengan adanya kereta cepat Jakarta-Bandung ini dapat meningkatkan mobilitas orang dan barang untuk wilayah Jakarta hingga Bandung. Efek lain yang diharapkan adalah daya saing perekonomian kita semakin kuat.

“Nanti ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, di Jakarta ada, di Bandung ada, kemudian Kabupaten Bandung juga terjadi,” sambung Jokowi.

Jokowi juga menambahkan, untuk jangka panjang pembangunan kereta cepat pertama di kawasan ASEAN ini akan meningkatkan konektivitas. Ke depannya kereta cepat direncanakan bakal terintegrasi dengan bandara atau bahkan pelabuhan. Hal ini sudah menjadi gagasan besar agar konektivitas antar negara ASEAN terjadi secepatnya.

Darmawan menyampaikan bahwa PLN akan mendukung penyelesaian proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), khususnya terkait pasokan listrik yang ditargetkan rampung pada Juni 2023.

“Saat ini PLN on the track melakukan penyelesaian target penyediaan empat pasokan traksi tegangan tinggi 150 KV, empat pasokan stasiun dan satu depo tegangan menengah, untuk proyek KCIC yang direncanakan akan menghubungkan Bandung-Jakarta sejauh 142 kilometer dengan kebutuhan daya sekitar 260 mega volt ampere (MVA),” ujar Darmawan.

Darmawan menyampaikan beberapa progress pekerjaan sudah ada yang mencapai 100 persen seperti penarikan saluran kabel tegangan menengah (SKTM) dari GI Rancaekek ke gardu KCJB (2 x 6.060 m), kubikel PLN sudah terpasang lengkap di gardu PLN, dan pembangunan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 16 tower 4 CCT, tapping T.06 jalur Gedebage – Ujung Berung stringing selesai 100 persen. Sementara beberapa pekerjaan lainnya memiliki progress di atas 95 persen.

“PLN siap mendukung pemerintah dalam upaya percepatan proyek KCIC yang direncanakan akan menjadi kereta cepat pertama di Asia Tenggara. Jika instalasi KCIC sudah siap, kami pun siap melistrikinya,” pungkas Darmawan.

Narahubung

Dukung Energi Bersih, PLN Grup Uji Coba Campuran Amonia untuk Bahan Bakar PLTU Gresik

Surabaya, 13 Oktober 2022 – PT PLN (Persero) melalui subholding pembangkitan PT PLN Nusantara Power (PLN NP) bersama IHI Corporation Japan melakukan uji co-firing amonia pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Gresik Unit 1 (100 MW). Uji co-firing merupakan wujud nyata program dekarbonisasi melalui produksi energi bersih, serta mendukung pelaksanaan KTT G20 pada November 2022 mendatang.

Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Senda Hurmuzan Kanam menjelaskan, pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) terus didorong oleh pemerintah. Salah satu caranya adalah memperbanyak pemakaian limbah biomassa dan amonia sebagai campuran bahan bakar (co-firing) pada pembangkit listrik di Indonesia. Metode ini diharapkan mampu mengakselerasi transisi energi di Indonesia.

“(Pemanfaatan) teknologi (co-firing) ini seharusnya menegaskan komitmen Indonesia untuk mempercepat target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Saya ucapkan terima kasih kepada PLN NP atas inisiasinya menggandeng IHI Corporation Jepang dalam upaya mewujudkan lingkungan yang lebih hijau dan bersih ini,” ungkap Senda.

Setelah PLTU Paiton menjadi pioneer co-firing biomassa dan beroperasi komersial pada 10 Juni 2020, PLN NP terus berupaya untuk mengembangkan teknologi co-firing biomassa dan telah melakukan komersialisasi co-firing di 15 PLTU. Selanjutnya, PLN NP secara kontinyu melakukan beragam upaya dan inovasi untuk meningkatkan penggunaan co-firing di berbagai PLTU yang dikelola.

Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, mengatakan uji coba co-firing amonia ini merupakan fase lanjutan setelah PLN NP berhasil mengembangkan co-firing biomassa dalam kurun waktu 2 tahun terakhir di PLTU batu bara. Dia melanjutkan, baik co-firing biomassa maupun amonia merupakan bagian dari program dekarbonisasi yang bertujuan mengurangi emisi karbon ataupun gas rumah kaca dari pembangkit termal.

Co-firing biomassa bisa diterapkan untuk PLTU batu bara, sedangkan co-firing amonia bisa diterapkan untuk PLTU gas dan BBM.

“Hingga saat ini kami selalu mendorong penggunaan co-firing di PLTU kami. Saat ini PLN NP telah berhasil mengimplementasikan co-firing di 15 PLTU. Terima kasih saya ucapkan kepada IHI atas kerja samanya dan komiten bersama PLN NP dalam mengedepankan energi bersih terutama penggunaan amonia untuk mendukung pencapaian Net Zero Emission pada tahun 2060,” terang Ruly.

PLN melalui subholding PLN NP menjalin kerja sama dengan IHI Corporation Japan melalui penandatanganan MoU Riset Clean and Green Energy Development yang telah dilaksanakan pada Senin (25/04) lalu. Penandatanganan yang dilaksanakan secara virtual di Jakarta dan Tokyo merupakan rangkaian acara pada Asian Green Growth Partnership Ministerial Meeting.

Melalui MoU ini, PLN NP dan IHI Corporation berkomitmen melakukan kajian pada PLTU Gresik 2×100 MW, di mana studi ini meliputi penggunaan amonia sebagai bahan bakar untuk keperluan co-firing dan mono-firing. PLTU ini akan menjadi pilot project co-firing amonia yang harapannya dapat mendukung program dekarbonisasi pembangkit-pembangkit berbahan bakar fosil lainnya yang dikelola oleh PLN Nusantara Power.