Tag Archives: BPJS
Pantau Penyaluran BSU, Presiden Imbau Pekerja Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
Bandung, 13 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo kembali meninjau penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi para pekerja yang juga merupakan peserta BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) di Kota dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Presiden yang didampingi oleh Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo, ingin memastikan bahwa bantuan yang diberikan pemerintah tersebut telah diterima dan digunakan oleh para pekerja untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka.
“Hari ini kita kembali di bandung membagikan bantuan subsidi upah yang kita berikan kepada para pekerja. Dari 14,6 juta yang nanti akan kita berikan, sekarang ini sudah 8,4 juta, jadi sudah 65,6 persen. Memang ini masih terus berjalan sampai selesai,”ungkap Jokowi.
Saat berdialog dengan para penerima BSU, Jokowi mengimbau kepada seluruh pekerja untuk memastikan diri terdaftar sebagai peserta BPJAMSOSTEK. Sebab pemerintah selalu menggunakan data kepesertaan BPJAMSOSTEK sebagai dasar penyaluran BSU karena dianggap akurat sehingga dapat tepat sasaran.
Dalam kesempatan tersebut Anggoro mengucapkan terima kasih atas kepercayaan pemerintah yang kembali menunjuk BPJAMSOSTEK sebagai mitra penyedia data calon penerima BSU sejak tahun 2020. Lebih jauh pihaknya menjelaskan bahwa untuk wilayah Kota dan Kabupaten Bandung total peserta aktif BPJAMSOSTEK mencapai 574 ribu. Dari jumlah tersebut 77 persen atau 414 ribu peserta memenuhi kriteria dan 230 ribu diantaranya telah menerima BSU.
Sesuai dengan demografi wilayah, mereka berasal dari beragam sektor pekerjaan diantaranya farmasi, garment, tekstil, perhotelan, pendidikan, perdagangan, pelayanan kesehatan, perbengkelan dan outsourching.
“Secara nasional hingga saat ini kami telah menyerahkan sebanyak 11,5 juta data kepada Kemnaker. Data ini kami serahkan secara bertahap sejak bulan september karena mengedepankan kehati-hatian dan keakuratan. BPJAMSOSTEK terus berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam mencapai target penyaluran BSU,”terang Anggoro.
Seperti yang diketahui bahwa sesuai Permenaker nomor 10 tahun 2022, salah satu kriteria penerima BSU adalah pekerja yang menjadi peserta aktif BPJAMSOSTEK. Sehingga dapat dikatakan bahwa program ini merupakan bentuk penghargaan dari pemerintah bagi pemberi kerja yang telah mendaftarkan pekerjanya menjadi peserta BPJAMSOSTEK.
Anggoro mengingatkan kepada para pekerja untuk berhati-hati dan tidak mudah percaya terhadap segala bentuk permintaan data pribadi yang mengatasnamakan BPJAMSOSTEK maupun BSU. Bagi pekerja yang ingin mengetahui apakah dirinya layak sebagai calon penerima BSU, dapat dilakukan dengan mengakses kanal resmi melalui bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id.
Selain manfaat tambahan seperti BSU, dengan menjadi peserta BPJAMSOSTEK, tentu pekerja akan lebih produktif karena terlindungi oleh 5 program jaminan sosial ketenagakerjaan yang mampu memberikan rasa aman dari risiko kecelakaan kerja, kematian serta memiliki hari tua yang sejahtera.
“Semoga BSU ini bisa dirasakan manfaatnya dan saya juga mendorong kepada seluruh pemberi kerja untuk memastikan para pekerjanya terdaftar sebagai peserta BPJAMSOSTEK, serta tertib dalam melaporakan besaran upah dan pembayaran iuran. Sehingga apabila nantinya ada program lanjutan dari pemerintah, para pekerjanya bisa mendapatkan bantuan subsidi upah atau bantuan lainnya yang berdasarkan data kepesertaan BPJAMSOSTEK,”tutup Anggoro.
Menaker Temui Penerima BSU di Padang
Padang–Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menemui sejumlah pekerja yang menerima bantuan pemerintah berupa subsidi gaji/upah (BSU) bagi pekerja/buruh tahun 2022 di Kota Padang, Sumatera Barat. Mereka adalah pekerja RM Lamun Ombak, Budiman Swalayan Ulak Karang, Toko Oleh-Oleh Kripik Balado Christine Hakim, PT Rendang ASESE, dan Hotel Mercure.
“Alhamdulillah hari ini saya bertemu secara langsung dengan teman-teman pekerja penerima BSU di Padang,” kata Menaker pada Kamis (6/10/2022).
Menaker berharap kepada para penerima BSU agar mempergunakan uangnya dengan sebaik-baiknya. “Tentu kita berharap bantuan ini digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, tidak untuk kebutuhan yang tidak perlu,” ucapnya.
Menaker mengemukakan, hingga saat ini, BSU secara nasional sudah tersalurkan kepada 8.168.987 orang (63,60%), dengan rincian untuk penerima tahap I sebanyak 4.112.052 orang, penerima tahap II sebanyak 1.607.776 orang, penerima tahap III sebanyak 1.357.722 orang, dan penerima tahap IV sebanyak 1.091.437 orang.
Adapun untuk BSU yang sudah tersalurkan di Provinsi Sumatera Barat sebanyak 103.675 orang (60,81%), dengan rincian untuk penerima tahap I sebanyak 38.644 orang, penerima tahap II sebanyak 23.758 orang, penerima tahap III sebanyak 26.918 orang, dan penerima tahap IV sebanyak 14.355 orang.
Sementara khusus untuk BSU yang sudah tersalurkan ke penerima yang ada di Kota Padang sebanyak 40.162 orang (71,90%), dengan rincian untuk penerima tahap I sebanyak 18.966 orang, penerima tahap II sebanyak 9.502 orang, penerima tahap III sebanyak 8.972 orang, penerima tahap IV sebanyak 2.722 orang.
Ia mengatakan bahwa penyaluran BSU dilakukan secara bertahap dengan tujuan agar bantuan tersebut tepat sasaran.
“Makanya setelah kami menerima data dari BPJS Ketenagakerjaan, kami padankan dulu data tersebut apakah mereka menerima atau tidak program bantuan pemerintah yang lain, seperti Kartu Prakerja, kemudian BPUM, kemudian BLT BBM, PKH. Kemudian kami juga harus padankan apakah calon penerima ini adalah anggota TNI, POLRI, dan ASN apa bukan karena mereka tidak berhak menerima,” terangnya.
Salah seorang pekerja RM Lamun Ombak yang juga sebagai penerima BSU, Saiful Anwar (46) menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan Menaker atas BSU yang diberikannya.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Ir H Joko Widodo dan Ibu Menteri Ketenagakerjaan, Ibu Ida atas bantuannya sejumlah 600 ribu sudah kami terima,” kata Saiful.
BSU Jadi Manfaat Tambahan Bagi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
Jakarta—Pemberian Bantuan Pemerintah Berupa Subsidi Gaji/Upah (BSU) menjadi bukti bahwa program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan memberikan manfaat pelindungan yang nyata bagi peserta di berbagai situasi. Pasalnya, data calon penerima BSU tahun 2022 bersumber dari data kepesertaan aktif BPJS Ketenagakerjaan per Juli 2022.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, usai menyerahkan data calon penerima BSU tahun 2022 kepada Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, di Jakarta, Selasa (6/9/2022).
“Tentu saja kami berharap ini akan menjadi masukan penting bagi para pemberi kerja, para pengusaha, untuk memastikan para pegawainya terdaftar (BPJS Ketenagakerjaan), lalu upahnya didaftarkan sesuai dengan upahnya, dan ketiga tidak menunggak iuran,” katanya.
Ia mengatakan, pihaknya akan menyerahkan data calon penerima BSU tahun 2022 kepada Kemnaker secara bertahap. Untuk tahap I, pihaknya telah menyerahkan data sebanyak 5.099.915.
“Tahap kedua dan seterusnya tentu saja akan kita sampaikan sesuai dengan pengalaman tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya.
Selain BPJS Ketenagakerjaan sebagai penyedia data calon penerima, BSU Tahun 2022 juga melibatkan Bank Himbara (Bank BRI, Bank BNI, Bank BTN, dan Bank Mandiri), Bank Syariah Indonesia (BSI), dan PT Pos Indonesia sebagai pihak penyalur.
Mewakili Bank Himbara, Direktur Utama PT Bank BTN (Persero) Tbk., Haru Koesmahargyo, menyampaikan apresiasi kepada Kemnaker karena kembali mempercayakan Bank Himbara untuk menyalurkan BSU di tahun 2022.
“Sekaligus ini merupakan bagian dari inklusi keuangan yang bisa menambah jumlah penabung, menambah jumlah dari masyarakat masuk ke perbankan,” katanya.
Sementara Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), Faizal Rochmad Djoemadi, mengatakan pihaknya telah berpengalaman menyalurkan Bansos sejak tahun 2020. Berdasarkan pengalaman tersebut, pihaknya siap menyalurkan BSU tahun 2022 secara tepat dan cepat.
“Insyaallah berdasarkan pengalaman kami menyalurkan bantuan sosial sejak tahun 2020, kami akan upayakan maksimal 2 minggu penugasan yang diberikan kepada PT Pos akan kami selesaikan,” ujarnya.
“Bukukan Kinerja Positif, Hasil Audit BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2021 Kembali Raih Opini WTM”
Jakarta, 28 April 2022. Seiring dengan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia yang kian membaik dan upaya pemulihan ekonomi nasional yang terus dilakukan oleh pemerintah. Di tahun 2021 BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK juga berhasil mencatatkan kinerja positif dengan sukses melampaui target penambahan kepesertaan sebesar 19,7 juta peserta baru atau mencapai 106% dari target yang telah ditentukan. Tak hanya itu, BPJAMSOSTEK juga mampu memangkas waktu pencairan klaim JHT, dari yang awalnya rata-rata 10-15 hari menjadi hanya 15 menit menggunakan aplikasi JMO.
Seluruh capaian apik tersebut tertuang dalam Laporan Keuangan dan Laporan Pengelolaan Program (LK-LPP) yang diumumkan secara resmi oleh jajaran Direksi dan Dewan Pengawas BPJAMSOSTEK pada kamis (28/4). Penyampaian kepada publik ini dilakukan lebih awal sebagai bentuk transparansi dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
Laporan Keuangan BPJAMSOSTEK yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan (anggota jaringan global RSM), untuk kesekian kalinya berhasil meraih opini WTM (Wajar Tanpa Modifikasian). Sementara itu untuk Laporan Pengelolaan Program (LPP) JKK, JKM, JHT, JP, dan JKP telah dinyatakan sesuai dengan kriteria penyajian yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 108 Tahun 2013.
“Ini merupakan bentuk komitmen kami dalam melakukan pengelolaan dana yang bersih, transparan dan akuntabel. Predikat WTM ini tentunya menjadi bukti bahwa pengelolaan keuangan yang kami lakukan telah sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku,”ungkap Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo.
Dalam paparannya Anggoro menjelaskan bahwa total aset Dana Jaminan Sosial (DJS) yang dikelola BPJAMSOSTEK mengalami peningkatan sebesar 26% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp551,78 Triliun. Meski jumlah klaim pada tahun 2021 meningkat 17%, namun DJS tetap tumbuh karena ditopang oleh Dana Investasi Aset DJS yang naik 14% serta hasil investasi yang turut membukukan kenaikan 10% dibanding tahun sebelumnya. Jika ditambah dengan Aset Badan dari BPJAMSOSTEK sebesar Rp16,15 triliun, maka sampai dengan akhir tahun 2021 secara total BPJAMSOSTEK mengelola aset sebesar Rp567,93 triliun.
Dari segi pembayaran manfaat kepada peserta, selama tahun 2021 BPJAMSOSTEK telah berhasil membayarkan klaim atau jaminan sebesar Rp42,78 triliun kepada 3 juta peserta. Besaran pembayaran klaim tersebut meningkat dari tahun lalu karena imbas dari pandemi yang menyebabkan melonjaknya angka kematian dan PHK. Selain itu dengan terbitnya Permenaker Nomor 5 Tahun 2021, BPJAMSOSTEK juga mulai membayarkan manfaat beasiswa pendidikan sebesar maksimal Rp174 juta bagi 2 orang anak dari peserta yang meninggal dunia, atau mengalami cacat total tetap karena kecelakaan kerja.
Sedangkan dari cakupan kepesertaan, hingga akhir tahun 2021 tercatat BPJAMSOSTEK memiliki 50,92 juta pekerja yang terdaftar, di mana 30,66 juta diantaranya merupakan peserta aktif dengan kontribusi iuran mencapai Rp80,15 Triliun. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semua pembayaran klaim sepanjang tahun 2021 mampu dibayarkan hanya dengan iuran yang diterima. Anggoro yakin bahwa pencapaian tersebut dapat menjadi modal yang penting bagi BPJAMSOSTEK guna mencapai universal coverage, terlebih dengan adanya dukungan langsung dari presiden melalui Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 2021.
“Meski di tahun 2021 banyak tantangan yang dihadapi oleh BPJAMSOSTEK, namun kami terus berupaya untuk memberikan kinerja yang terbaik sehingga tingkat Kesehatan Keuangan DJS masuk dalam kategori sangat sehat dan aman,” imbuh Anggoro.
Dalam upaya merespon perubahan kondisi lingkungan akibat pandemi dan beragam tantangan lain di depan, BPJAMSOSTEK meluncurkan beragam inovasi layanan di tahun 2021, diantaranya dengan melakukan penyempurnaan proses klaim JHT secara digital atau yang dikenal dengan Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik), serta meluncurkan aplikasi Jamsostek Mobile (JMO). Aplikasi yang saat ini telah diunduh oleh 10 juta pengguna tersebut merupakan salah satu solusi dalam meningkatkan kapasitas layanan kepada peserta, terlebih pada masa pandemi yang menyebabkan adanya pembatasan mobilitas sosial. Dengan adanya JMO, peserta dapat melakukan klaim lebih cepat dan mudah dengan beragam fitur-fitur yang lebih lengkap.
Simplifikasi prosedur dan persyaratan klaim yang dilakukan BPJAMSOSTEK mampu meningkatkan success rate klaim JHT dari 55% di bulan Januari, menjadi 95% di akhir tahun 2021. Kanal online lebih banyak dipilih oleh para peserta, terbukti dari melonjaknya angka penggunaan JMO dan Lapak Asik dari 36% menjadi 76%.
Selain itu di tahun 2021, BPJAMSOSTEK kembali mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk menjadi mitra penyedia data dalam penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU). Bantuan yang diberikan kepada pekerja yang terdampak pandemi Covid-19 tersebut berhasil disalurkan kepada 8,9 juta pekerja yang juga merupakan peserta BPJAMSOSTEK.
Menutup paparannya Anggoro mengatakan di tahun 2022 ini BPJAMSOSTEK akan fokus menjalankan beragam inistiatif strategis, salah satunya implementasi program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang saat ini manfaatnya sudah bisa dirasakan oleh para pekerja, serta implementasi layanan syariah BPJS Ketenagakerjaan di seluruh wilayah Indonesia.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah memberikan dukungannya selama tahun 2021. Kami berharap sinergi yang baik ini dapat terus kita lanjutkan sehingga kesejahteraan seluruh pekerja Indonesia dapat segera terwujud,” tutup Anggoro.
Juara Paritrana Award 2020, BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Hadiah Mobil Kepada Gubernur DIY
Yogyakarta, Beritapers — Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) yang didukung oleh Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Dalam Negeri telah mengumumkan juara Paritrana Award Tahun 2020 dalam acara penganugrahan yang digelar secara daring pekan lalu.
Setelah melalui seluruh proses seleksi yang ketat, hasil penilaian dewan juri menobatkan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai juara 1 pada kategori provinsi dan berhak mendapatkan piala serta hadiah berupa kendaraan operasional roda 4. Sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian tersebut, Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo memberikan ucapan selamat secara langsung, sekaligus menyerahkan piala dan hadiah yang telah dimenangkan kepada Gubernur Provinsi DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada hari Jum’at (17/9) di Gedhong Wilis, Komplek Kepatihan Yogyakarta.
“Sekali lagi saya mengucapkan selamat kepada Pemda DIY yang telah menjuarai Paritrana Award Tahun 2020 pada kategori Provinsi. Kami berharap prestasi yang telah diraih ini dapat terus dipertahankan serta menginspirasi pemerintah daerah lainnya dalam memberikan perlindungan jaminan sosial bagi seluruh pekerja di wilayahnya masing-masing,” terang Anggoro.
Sementara itu Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan bahwa prestasi ini merupakan hasil kerja keras dan sinergi yang baik antara Pemda DIY dan BPJS Ketenagakerjaan dalam memberikan perlindungan jaminan sosial bagi seluruh pekerja di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk di dalamnya pekerja Non ASN dan pekerja rentan. Beragam upaya telah dilakukan dalam mewujudkan hal tersebut diantaranya melalui regulasi mengenai Pelaksanaan Pengawasan dan Perlindungan Ketenagakerjaan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu, dalam rangka mendukung Inpres nomor 2 Tahun 2021, Pemda DIY akan terus mendorong implementasi melalui Peraturan Gubernur tentang Optimalisasi Kepesertaan dan Kepatuhan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
Seperti yang diketahui Paritrana Award merupakan ajang apresiasi kepada pemerintah daerah dan para pelaku usaha yang memiliki komitmen serta dukungan terhadap pelaksanaan jaminan sosial ketenagakerjaan. Pada tahun ini Paritrana Award telah memasuki tahun keempat dan diikuti oleh 34 provinsi, 124 Kabupaten/Kota, 143 Badan Usaha Skala Besar, 157 Badan Usaha Skala Menengah dan 34 UKM yang mewakili tiap provinsi.
Anggoro kembali menekankan bahwa BPJAMSOSTEK siap untuk berkolaborasi dengan seluruh stakeholder, baik di level pusat hingga daerah untuk mewujudkan perlindunagn paripurna dan kesejahteraan pekerja dan keluarga.
“Semoga prestasi yang diperoleh dapat meningkatkan semangat pada pemenang untuk terus menggelorakan jaminan sosial ketenagakerjaan di daerahnya. Secara umum, Paritrana Award ini diharapkan dapat memotivasi pemda dan pelaku usaha untuk terus berinovasi dalam memberikan perlindungan bagi pekerja Indonesia,” pungkas Anggoro.
Vaksinasi Bersama BPJS Ketenagakerjaan Tembus 90.000 Dosis
Surakarta, Beritapers — BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) melalui Kantor Wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta menyelenggarakan program vaksinasi Covid-19 untuk pengemudi ojek online dan masyarakat umum pada Kamis (16/9).
Penyelenggaraan yang bertempat di Convention Hall Terminal Tirtonadi, Surakarta ini merupakan rangkaian dari program “Vaksinasi Bersama BPJAMSOSTEK” yang diinisiasi untuk mendukung program pemerintah dalam pengentasan Covid-19.
Pada penyelenggaraannya, BPJAMSOSTEK berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Surakarta dan Grab Indonesia menargetkan 3.000 dosis vaksin bagi mitra Grab, penyandang disabilitas dan masyarakat umum. Sebagai bentuk komitmen dan kepedulian dari seluruh pihak terhadap program ini, Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo bersama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka serta Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata turun ke lapangan untuk meninjau jalannya proses vaksinasi tahap pertama.
BPJAMSOSTEK juga membagikan 1.000 paket sembako kepada seluruh mitra Grab yang mengikuti kegiatan vaksinaksi tersebut. Tak ketinggalan Grab Indonesia juga menunjukkan kepeduliannya kepada mitranya dengan mendaftarkan mereka menjadi peserta BPJAMSOSTEK dalam 3 program yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Hari Tua (JHT). Selain itu sebagai bukti besarnya manfaat perlindungan jaminan sosial, BPJAMSOSTEK juga menyerahkan santunan kepada 2 ahli waris peserta yang meninggal dunia dengan total santunan mencapai Rp161 juta.
Dalam keterangannya kepada media, Gibran menyampaikan, dirinya mengapresiasi apa yang dilakukan oleh BPJAMSOSTEK kepada masyarakat Surakarta terutama bagi para pekerja dan penyandang disabilitas. “Terima kasih sekali untuk grab dan BPJS ketenagakerjaan juga dari pihak Terminal Tirtonadi sehingga hari ini vaksinasi berjalan lancar. Saya lihat antusiasme warga ini luar biasa sekali, dan tadi saya lihat ada beberapa pengemudi grab, ada dari kaum difabel juga, yang jelas ini capaian vaksinasi di kota Solo sudah cukup tinggi sekali,” jelasnya.
Senada dengan Gibran, Ridzki turut mengapresiasi kegiatan vaksinasi ini dan berencana akan mengembangkan kolaborasi dengan BPJAMSOSTEK secara nasional.
”Kita menghargai kolaborasi antara grab, BPJS Ketenagakerjaan dan pemerintah kota Surakarta. Karena ini adalah kegiatan yang sangat baik dan bermanfaat untuk masyarakat terutama di masa pandemi ini karena dengan kegiatan ini bisa menambah herd immunity dan target vaksinasi sehingga kegiatan ekonomi bisa bangkit segera. Dengan adanya program hari ini kita harapkan melengkapi 100% dari mitra pengemudi di kota Solo ini sudah tervaksinasi,” ungkap Ridzki.
Program Vaksinasi Bersama BPJAMSOSTEK ini merupakan yang kesembilan belas kalinya digelar, dan sedikitnya 90.000 dosis vaksin yang telah disebarkan kepada masyarakat pekerja di Jakarta, Tangerang, Bandung, Karawang, Denpasar, Madura, Jambi, Pangkalpinang, Bukit Tinggi, Makassar, Samarinda dan Pontianak.
Selanjutnya Direktur Utama BPJAMSOSTEK, Anggoro Eko Cahyo mengatakan, pihaknya akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak agar kegiatan ini terus berjalan di seluruh Indonesia.
“Ini merupakan bentuk komitmen kita untuk mempercepat herd immunity. Karena semakin banyak yang divaksin, semakin tenang bekerja, maka produktivitas semakin meningkat. Selain itu untuk peserta mitra grab yang hari ini mendapatkan vaksin juga sekaligus menjadi peserta selama 3 bulan, diharapkan setelah itu mereka bisa mengiur sendiri. Jadi harapannya kita membangun awareness, sehingga mereka sadar pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan,” tegas Anggoro.
Anggoro menghimbau agar para pekerja untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan ketat, baik selama bekerja ataupun di saat beraktivitas lain, sehingga dapat melindungi diri ataupun orang di sekitarnya.
“Semoga dengan upaya yang dilakukan oleh BPJAMSOSTEK melalui vaksinasi ini, seluruh pekerja dapat bekerja dengan tenang, produktivitasnya meningkat dan akan berdampak pada percepatan pemulihan ekonomi nasional,” pungkasnya.