Category Archives: Industri

PLN Batalkan Program Kompor Listrik

Jakarta, 27 September 2022 – PT PLN (Persero) membatalkan program pengalihan kompor LPG 3 kg ke kompor listrik. Langkah ini dilakukan guna menjaga kenyamanan masyarakat dalam pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.

“PLN memutuskan program pengalihan ke kompor listrik dibatalkan. PLN hadir untuk memberikan kenyamanan di tengah masyarakat melalui penyediaan listrik yang andal,” ujar Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.

PLN juga memastikan tarif listrik tidak naik. Penetapan tarif listrik ini telah diputuskan Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Tidak ada kenaikan tarif listrik. Ini untuk menjaga peningkatan daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas ekonomi,” ucap Darmawan.

Selain itu, PLN juga memastikan tidak ada penghapusan golongan pelanggan dengan daya 450 Volt Ampere (VA). Daya listrik 450 VA juga tidak akan dialihkan menjadi 900 VA sehingga tarifnya tetap sama untuk masing-masing golongan.

“Keputusan Pemerintah sudah sangat jelas. Tidak ada perubahan daya dari 450 VA ke 900 VA dan PLN siap menjalankan keputusan tersebut. PLN tidak pernah melakukan pembahasan formal apapun atau merencanakan pengalihan daya listrik 450 VA ke 900 VA. Hal ini juga tidak ada kaitannya dengan program kompor listrik,” tegas Darmawan.

PLN terus berkomitmen menjaga pasokan listrik yang andal, serta mendukung pemerintah untuk melakukan pemulihan ekonomi nasional, menjaga daya beli dan produktivitas masyarakat.

Selama periode 2016-2021, Negara hadir bagi masyarakat dengan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PLN untuk membangun infrastruktur kelistrikan sebesar Rp 40 triliun, khususnya di kawasan 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal).

Selain itu, juga disalurkan stimulus sebesar Rp24,3 triliun untuk masyarakat dalam upaya mengurangi beban ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Selama 2017-2021, juga diberikan subsidi sebesar Rp 243 triliun dan kompensasi sebesar Rp 94 triliun agar masyarakat tetap memperoleh listrik dengan tarif terjangkau dalam rangka menjaga produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.

Plant Waskita Beton Precast Dikerahkan untuk Percepat Proses Penyelesaian Jalan Tol Kataraja

Jakarta, September 2022. Telah berpengalaman menyuplai produk precast dan readymix untuk berbagai proyek infrastruktur di Indonesia, Waskita Beton Precast semakin dipercaya untuk menyuplai proyek jalan tol di Indonesia, salah satunya ialah Proyek Jalan Tol Kamal – Teluknaga – Rajeg – Balaraja Seksi 1 (Proyek Jalan Tol Kataraja). Proyek yang menghubungkan 2 provinsi yaitu DKI Jakarta dan Banten ini dimulai dari Kamal Muara (Jakarta Utara) hingga Kosambi (Kabupaten Tangerang) sepanjang 6,7 km.

Adapun produk yang disuplai ialah spun pile diameter 600 mm dan PCI Girder dengan total nilai kontrak sekitar Rp 278,61 miliar. Penandatanganan kontrak pengadaan produk antara Waskita Beton Precast dan PT Duta Graha Karya telah dilaksanakan pada 7 Februari 2022.

Seluruh produk dibuat dan dikirim dari Plant Bojonegara dan 3 plant di Jawa Barat (Plant Subang, Plant Sadang, dan Plant Karawang). Sebagai produk precast unggulan milik perusahaan, spun pile digunakan pada pemancangan awal proyek jalan tol dan PCI Girder digunakan untuk tiang penyangga yang menghubungkan antar pier head pada jalan.

Dengan produk precast yang terbukti kokoh dari kedua produk ini, hasil pembangunan jalan tol memiliki kualitas yang menjamin kenyamanan pengguna untuk jangka panjang. “Kami selalu berkomitmen untuk menyuplai produk precast yang berkualitas tinggi, tahan lama, dan tentunya pengiriman produk tepat waktu,” ujar Sugiharto, Director of Operations.

Saat ini progres suplai produk ke proyek Tol Kataraja telah mencapai 22%. Waskita Beton Precast optimis bahwa progres suplai spun pile dan PCI Girder pada akhir tahun ini dapat sesuai dengan target yaitu 50%.

“Kami menargetkan untuk menyelesaikan suplai produk ke proyek Tol Kataraja pada Juni 2023,” jelasnya. Nantinya dengan adanya tol ini diharapkan dapat mendorong lebih cepat laju pertumbuhan ekonomi di daerah, menyerap banyak tenaga kerja, dan menghidupkan daerah pesisir di wilayah Kabupaten Tangerang.

Sebagai informasi, Konsesi ruas Tol Kataraja dimiliki oleh PT Duta Graha Karya yang merupakan afiliasi dari pengembang Pantai Indah Kapuk (“PIK”). Ruas tersebut adalah bagian dari program Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (“KPBU”).

Perubahan Jajaran Direksi Subholding Upstream Pertamina Untuk Terus Pacu Kinerja Unggul

Jakarta – PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Pedeve Indonesia selaku Pemegang Saham PT Pertamina Hulu Energi telah melakukan perubahan susunan Direksi PT Pertamina Hulu Energi. Pengukuhan dan Serah Terima Jabatan Direksi PT Pertamina Hulu Energi ini dilaksanakan pada acara Pengukuhan dan Serah Terima Jabatan Direksi Subholding dan Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) yang dipimpin langsung oleh Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) di Grha Pertamina, Jakarta, Selasa (27/9).

Dalam Pengukuhan dan Serah Terima Jabatan Direksi Subholding dan Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) tersebut mengangkat Sdr. Wiko Migantoro sebagai Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menggantikan Sdr. Budiman Parhusip. Selain itu, Sdr. Awang Lazuardi diangkat sebagai Direktur Pengembangan & Produksi yang sebelumnya dijabat Sdr. Wiko Migantoro. Terakhir, Direktur Eksplorasi juga mengalami perubahan yang sebelumnya dijabat oleh Sdr. Medy Kurniawan saat ini dijabat oleh Sdr. Muharram Jaya Panguriseng.

Perubahan ini merupakan hal yang biasa terjadi sebagai bagian dari dinamika organisasi yang selalu berusaha untuk tumbuh dan berkembang serta terus berpacu mencapai kinerja unggul.

Dengan adanya pengukuhan tersebut, maka susunan Direksi PT Pertamina Hulu Energi menjadi sebagai berikut :
1. Direktur Utama – Wiko Migantoro
2. Direktur Perencanaan Strategis & Pengembangan Bisnis – Danar Dojoadhi
3. Direktur Pengembangan & Produksi – Awang Lazuardi
4. Direktur Eksplorasi – Muharram Jaya Panguriseng
5. Direktur SDM & Penunjang Bisnis – Oto Gurnita
6. Direktur Keuangan – Harry M Zen

Pemegang Saham Setujui Right Issue PT Waskita Karya

Jakarta, 26 September 2022, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Kode Saham: WSKT) mendapatkan persetujuan atas aksi korporasi Rights Issue dan penerbitan Obligasi/Sukuk dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Gedung Waskita Heritage, Jakarta. Persetujuan tersebut tertuang dalam agenda pertama, Perseroan telah memperoleh persetujuan Penambahan Modal melalui right issue dengan menerbitkan saham baru hingga 8.722.695.331 saham seri B dengan nilai nominal Rp100 per saham melalui mekanisme penawaran umum terbatas III.

Pada agenda kedua, Perseroan juga mendapatkan persetujuan penerbitan obligasi dan sukuk melalui penawaran umum maupun tanpa penawaran umum atau penawaran umum berkelanjutan dengan penjaminan yang diberikan untuk dan atas nama Pemerintah, baik secara langsung maupun melalui badan usaha yang ditunjuk sebagai penjamin dalam rangka memenuhi persyaratan Penjaminan Pemerintah sebagaimana Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 211/PMK.08/2020 tentang Tata Cara Pemberian Penjaminan Pemerintah untuk Badan Usaha Milik Negara Dalam Rangka Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional.

SVP Corporate Secretary Perseroan Novianto Ari Nugroho menyampaikan pada tahun 2022 Waskita akan mendapatkan alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp3 Triliun, guna menjaga komposisi kepemilikan saham antara Pemerintah dan Publik setelah diterimanya PMN, Waskita melaksanakan Rights Issue dengan target perolehan sebesar Rp980 Miliar.

“Dana PMN sebesar Rp3 Triliun akan digunakan untuk menyelesaikan 2 ruas tol yaitu, Ruas Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (KAPB) Tahap 2 dan Ruas Tol Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Seksi 3, sementara target perolehan dana right issue Rp980 Miliar, rencananya akan digunakan untuk tambahan modal kerja proyek infrastruktur strategis lainnya yang sedang dikerjakan oleh Waskita.” ujar Novianto.

Diketahui Ruas Tol KAPB Tahap 2 masih membutuhkan dana untuk menyelesaikan pembangunan sebesar Rp2 Triliun dan saat ini progres pembangunannya telah mencapai 72,02% dan ditargetkan akan selesai pada November 2023. Sementara Ruas Tol Ciawi – Sukabumi membutuhkan dana sebesar Rp1 Triliun untuk memulai pembangunan Seski 3, dan secara keseluruhan progress pembangunan telah mencapai 46,21% dengan target selesai pada Mei 2025.

Waskita tetap konsisten melaksanakan upaya – upaya perbaikan kinerja keuangan dengan menjalankan 8 stream penyehatan keuangan yang sampai dengan saat ini telah berjalan dengan sangat baik.

Pada tahun 2022 Perseroan telah berhasil melakukan strategic partnership pada beberapa ruas jalan tol seperti Jalan Tol Cimanggis-Cibitung, Jalan Tol Kanci-Pejagan dan Jalan Tol Pejagan-Pemalang yang diharapkan dapat membantu mendongkrak kinerja operasional Perusahaan.

Dukung Pendidikan di Pulau Paling Selatan Indonesia, PLN Bagikan Perlengkapan Sekolah

Rote, 26 September 2022- PT PLN (Persero) ikut serta memajukan dunia pendidikan di Pulau Rote, pulau paling selatan di Indonesia. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN memberikan bantuan perlengkapan sekolah berupa 10 laptop dan 176 tas untuk siswa-siswi SD GMIT di Desa Mbueain, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.

Direktur Keuangan Sinthya Roesly mengatakan, PLN turut mencerdaskan kehidupan anak bangsa melalui TJSL bantuan pendidikan.

“Pendidikan merupakan aspek penting bagi kemajuan bangsa. Maka itu, PLN memberikan perhatian yang besar,” katanya.

Kepala Sekolah SD GMIT, Matheos Lodo mengaku senang. Sebab, ia merasa sekolah mereka mendapat perhatian dari pemerintah.

“Sebagai pimpinan di SD GMIT Mbueain, saya menyampaikan terima kasih banyak atas bantuan yang diberikan. Doa kami warga SD GMIT Mbueain, Tuhan selalu memberi berkat keselamatan dan kekuatan untuk Direktur PLN dan staf pusat sampai daerah untuk tetap berkarya bagi negara tercinta ini,” terangnya.

Bantuan laptop itu akan membantu sekolah dalam pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimal (AKM) bagi siswa kelas 5. Selain itu, akan membantu dan memberikan semangat kepada para guru dan peserta didik dalam proses belajar mengajar.

Ia juga mengatakan, para siswa sangat senang karena mereka mendapat tas untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.

“Kondisi sekolah sekarang kian membaik, bantuan sarana pendidikan yang diberikan meringankan pekerjaan seperti pelaporan akademisi dan saat ini memang sekolah kami sedang melaksanakan penilaian akreditas,” katanya.

DJP OPTIMALKAN PUNGUTAN PAJAK PUSAT DAN DAERAH

Jakarta, 15 September 2022 – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengoptimalisasi pemungutan pajak pusat dan daerah tahap IV melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tripartit dengan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) dan 86 pemerintah daerah (pemda) hari ini, Kamis (15/9).

Penandatanganan PKS yang dilakukan di Kantor Pusat DJP dan daring itu bertujuan untuk mengoptimalkan pertukaran dan pemanfaatan data perpajakan, data perizinan, dan penyampaian data informasi keuangan daerah. Tujuan lain yang ingin dicapai yakni mengoptimalkan pelaksanaan pengawasan wajib pajak bersama dan pemanfaatan kegiatan peningkatan pelayanan kepada masyarakat di bidang perpajakan. DJP, DJPK, dan pemda juga bersepakat untuk melakukan pendampingan dan dukungan kapasitas di bidang perpajakan demi meningkatkan kapabilitas aparatur.

Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo dalam sambutannya mengatakan, “Saya pikir ini adalah saatnya untuk kita bergerak ke depan bersama-sama. Sinergi untuk peningkatan apa yang sangat kita perlukan, yaitu pembangunan nasional, karena APBN (Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara) dan APBD (Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah) tujuan akhirnya sama, untuk pembangunan nasional.”

Melalui kerja sama dengan pemda, DJP berharap dapat menerima sumber data penting untuk pengawasan kepatuhan pajak antara lain data kepemilikan dan omzet usaha, izin mendirikan bangunan, usaha pariwisata, usaha pertambangan, usaha perikanan, dan usaha perkebunan. Sebaliknya, pemda juga akan menerima data perpajakan dari DJP untuk kepentingan pengawasan daerah.

Sesuai namanya yaitu tahap IV, penandatanganan kerja sama ini bukan kali pertama dilakukan. Perjanjian sebelumnya telah dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu tahap I pada 2019 pilotting 7 kota di 7 provinsi, tahap II pada 2020 dengan 78 pemda, dan tahap III pada 2021 dengan 83 pemda (84 pemda ikut seremoni tahap III tetapi satu pemda gagal mengumpulkan berkas PKS) sehingga total sampai saat ini ada 254 pemda yang telah bersinergi.

Beberapa capaian dari kerja sama selama ini yakni telah dilakukan pengawasan bersama dengan penerbitan Daftar Sasaran Pengawasan Bersama (DSPB) sebanyak 6.745 wajib pajak dengan 152 pemda. Klasifikasi Lapangan Usaha atas DSPB paling banyak berada pada sektor penyediaan akomodasi, makanan, dan minuman dengan persentase 54%, kegiatan jasa lainnya (19%), perdagangan besar dan eceran (14%), real estate dan konstruksi (4%), kebudayaan, hiburan, dan rekreasi (3%), dan lain-lainnya (6%). Sebagai tindak lanjut pengawasan oleh pemda, telah diberikan persetujuan izin pembukaan data perpajakan oleh
Menteri Keuangan terhadap wajib pajak dalam DSPB tersebut.

Selain itu, telah dilaksanakan Bimbingan Teknis Pengawasan dan Pemeriksaan kepada 18 pemda, kegiatan penyuluhan bersama, serta Diklat Penagihan terkait Juru Sita bagi aparatur dari 21 pemda yang diselenggarakan oleh DJPK.

DJP berharap kolaborasi ini dapat segera diikuti seluruh pemda untuk mengatasi tantangan pemungutan pajak pusat dan daerah, di antaranya potensi korupsi, keterbatasan sumber daya manusia, serta tantangan pemadanan data. Wajib Pajak dapat membarui informasi seputar perpajakan di laman landas www.pajak.go.id.

Penguatan Kemitraan Usaha Besar dan Industri UKM Dapat Perkuat Perekonomian

Jakarta, FMB9 –  Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja mengamanatkan adanya kemitraan antara usaha skala besar dengan usaha kecil dan mikro (UKM). Dari berbagai pola kemitraan yang ada, kerjasama di bidang hulu dapat memberikan efek lebih besar bagi perekonomian. Baik peningkatan skala UKM hingga penyerapan tenaga kerja yang lebih besar.

Direktur UKM Center (UKMC) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Zahra K. N. Murad menjelaskan, bahwa UU Cipta Kerja memiliki aturan turunan. Di antaranya, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. PP itu mengamanatkan kerja sama dunia usaha untuk mengembangkan perekonomian.

Zahra menyebut terdapat beberapa pola kerja sama yang diatur dalam PP dan melibatkan UKM, koperasi, usaha skala menengah, hingga usaha skala besar.

Lanjutnya, dua pola utama yang lazim ditemui dalam praktik usaha di Indonesia. Pola kemitraan atau tidak langsung (indirect) dan pola rantai pasok atau langsung (direct).

Dalam sektor perdagangan umum, pola kemitraan di antaranya berupa penyediaan ruang bagi UKM untuk berjualan. Mekanisme itu lazim ditemui di tempat peristirahatan (rest area), stasiun, bandara, terminal, hingga gerai-gerai waralaba. Pola itu termasuk sebagai salah satu amanat PP Nomor 7/2021.

Lalu, Zahra menjelaskan pola rantai pasok adalah menyertakan UKM dalam rantai pasok (value chain) industri besar. Dicontohkan, salah satu produsen susu anak bekerja sama dengan koperasi dalam penyediaan bahan baku susu sapi, sehingga koperasi yang tergolong UKM itu bisa masuk ke dalam rantai pasok industri skala besar.

“Pola rantai pasok atau direct ini dilakukan di sisi hulu, sedangkan pola kemitraan atau indirect biasanya dilakukan di sisi hilir,” ujar Zahra yang menjadi narasumber dalam diskusi FMB9 bertajuk UU Cipta Kerja: Tumbuhkan Pengusaha Muda dan UMKM pada Senin (26/9/2022).

Zahra menjelaskan, perbedaan kedua jenis kerja sama itu adalah keterlibatan UKM dalam bisnis utama (core business) industri besar. Dalam pola kemitraan, UKM yang berjualan di area stasiun atau bandara tidak terlibat langsung dalam bisnis inti perusahaan besar, yakni sektor transportasi.

Pola rantai pasok memungkinkan UKM untuk terlibat langsung dalam proses produksi usaha besar. Menurutnya, manfaat dari pola ini akan lebih besar karena berpotensi membuat UKM naik kelas, hingga mengembangkan skala produksinya menjadi lebih besar.

“Dampak ekonomi dari pola kemitraan hilir belum cukup maksimal dibandingkan hulu. Saya tidak bilang bahwa pola kemitraan hilir ini suatu hal buruk. Namun, ini menjadi sebagai peluang, bagaimana kita support integrasi kemitraan hulu dan hilir dari industri besar dengan UKM,” tambahnya.

Zahra menyebut bahwa kemitraan di sisi hulu melalui pola rantai pasok memang relatif sulit terbentuk. Karena sejumlah syarat yang harus dipenuhi UKM agar bisa bekerja sama dengan industri besar. Seperti kemampuan menjaga produksi, kesiapan pembiayaan, hingga kesanggupan untuk menjaga kualitas produk dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, menurut Zahra, seluruh pihak mulai dari pemerintah, sektor swasta, komunikasi, hingga akademisi seperti UKMC FEB UI harus terlibat dalam upaya mengembangkan kapasitas UKM dan meningkatkan kerja sama industri.

 

UU CIPTA KERJA

Zahra menyebut bahwa UU Cipta Kerja mengamanatkan kerja sama untuk mengembangkan perekonomian, salah satunya dengan memberikan kemudahan bagi pelaku UKM dalam mengajukan nomor induk berusaha (NIB). Pengajuan  dapat dilakukan secara daring (online) melalui sistem online single submission (OSS).

Berdasarkan survey UKMC FEB UI mengenai UMKM dan digitalisasi pada 2020 yang melibatkan 1.200 responden, ternyata masih banyak pelaku UKM yang berpotensi kesulitan untuk mengakses OSS dan mengajukan NIB. Hal tersebut tidak terlepas dari demografi pelaku UKM yang sebagian di antaranya menjelang usia tidak produktif dan literasi digital yang kurang.

Menurut Zahra, 50% responden atau pemilik UKM masih berpendidikan sekolah menengah pertama (SMP), lalu 42% responden berpendidikan sekolah menengah atas (SMA), dan selebihnya mengenyam bangku kuliah, terutama strata diploma. Tingkat pendidikan pelaku UKM berkaitan dengan kecakapannya terhadap teknologi digital.

“Ini berkaitan dengan perizinan usaha yang menggunakan NIB, karena tentu saja untuk mengakses OSS itu pra UMK perlu memiliki literasi digital yang cukup baik,” ujar Zahra.

Lalu, 60% responden merupakan pelaku UKM yang berusia di atas 40 tahun, sedangkan 40% responden atau pelaku UKM berusia di bawah 40 tahun. Menurut Zahra, porsi usia produktif yang lebih kecil membuat banyak pelaku UKM masih kesulitan dalam mengakses dan memahami teknologi digital.

“Ketika kita punya regulasi cukup bagus dari sisi kemudahan izin usaha, tetapi apabila UMKM-nya, terutama yang memiliki pendidikan rendah dan usia tidak terlalu produktif, itu akan menjadi kendala dalam mengakses izin usaha dan berbagai kemudahan dalam UU Cipta Kerja,” ujarnya.

Kegiatan FMB9 juga bisa diikuti  secara langsung di kanal youtube FMB9ID_IKP. Nantikan update informasi akurat, data valid dengan narasumber terpercaya di FMB9ID_ (Twitter),  FMB9.ID  (Instagram),  FMB9.ID  (Facebook).

Negara Hadir Lewat Listrik PLN, Warga Desa Paling Selatan RI: Hidup Lebih Mudah, Penghasilan Bertambah

Rote, 26 September 2022 – Warga di Desa Mbueain, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku gembira usai listrik dari PT PLN (Persero) hadir di pulau paling selatan Indonesia tersebut sejak 2020. Ketersediaan listrik telah membuat warga kian produktif sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat.

Kehadiran listrik di pulau yang berbatasan dengan lautan Australia ini tak lepas dari peran pemerintah melalui penyertaan modal negara (PMN). Dukungan tersebut memungkinkan PLN  membangun infrastruktur listrik daerah terpencil yang masuk ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).  Sehingga PLN bisa mewujudkan energi berkeadilan, meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian rakyat.

Salah satu warga Desa Mbueain, Mama Lodia (39) turut merasakan manfaat dari hadirnya listrik PLN. Mama Lodia bercerita sebelum ada listrik, ia menggunakan lampu pelita minyak tanah sebagai penerangan. Untuk mendapat minyak tanah ia harus pergi ke kota. Padahal untuk sampai ke kota cukup merepotkan karena perlu naik kendaraan dan cukup menghabiskan waktu.

Kondisi ini kadang membuat anak-anak Mama Lodia tidak bisa belajar, karena keterbatasan penerangan.

“Sebagai ibu rumah tangga, saya sangat bersyukur bisa meringankan pekerjaan seperti memasak tidak pakai kayu, tinggal colok saja. Anak-anak bisa belajar dengan penerangan cukup. Sekarang bisa jualan kecil-kecilan dengan adanya kulkas. Ini sangat membantu perekonomian kami,” katanya.

Kepala Desa Mbuaein, Ferdi Otniel Boboy bercerita, masyarakat sudah lama berharap listrik hadir di desa mereka. Setiap ada musyawarah, masyarakat mengusulkan kehadiran jaringan listrik. Ia bersyukur karena harapan itu akhirnya terkabul saat listrik hadir di tahun 2020.

“Kami sampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada pemerintah dalam hal ini mulai Kepala Negara, Bapak Presiden dan PLN kami bangga punya PLN, kami terlayani listrik dan hasilnya memuaskan bagi kami semua,” ungkapnya.

Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara menyampaikan bahwa sudah menjadi tanggung jawab negara untuk memastikan seluruh warganya dapat layanan jaringan listrik, tidak terkecuali yang tinggal di pulau-pulau terluar seperti Rote. Karena listrik memudahkan kehidupan seluruh masyarakat.

“Dengan listrik, banyak masyarakat merasakan kemudahan yang luar biasa. Semoga itu menjadi penambah semangat untuk bekerja bagi keluarga, anak-anak untuk belajar, dan kehidupan kita semua menjadi tambah baik di masa depan,” ujar Nazara.

Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto menuturkan, pemerintah memberikan dukungan melalui PMN untuk pembangunan infrastruktur hingga ke pelosok negeri. Dana PMN tersebut salah satunya digunakan untuk menerangi warga Desa Mbueain. Berbekal dana PMN, PLN membangun jaringan tegangan menengah sepanjang 9,04 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah 14,48 kms dan 3 gardu dengan kapasitas total 150 kilovolt Ampere (kVA) untuk melayani listrik 282 pelanggan di desa tersebut.

Tahun ini, PLN menargetkan bakal menghadirkan listrik ke 19.650 keluarga di 97 desa di NTT. Di mana pembiayaan pembangunan infrastrukturnya berasal dari dana PMN senilai Rp 258 miliar.

“Kehadiran listrik PLN di Pulau Rote, pulau terselatan Indonesia yang berbatasan laut dengan Australia ini menjadi bukti kehadiran negara untuk rakyat dan juga mewujudkan energi berkeadilan,” ungkapnya saat mengunjungi Desa Mbueain.

Dalam kunjungan tersebut, PLN juga menyerahkan bantuan pendidikan berupa laptop dan alat tulis untuk mendukung kegiatan belajar anak-anak di Desa Mbueain.

Amartha Perkuat Bisnis di Jatim, Gandeng BPR Jatim Salurkan 250 Miliar Rupiah Modal Usaha

PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), microfinance marketplace yang berfokus pada pengembangan UMKM lewat layanan keuangan inklusif, berkolaborasi dengan BPR Jatim untuk melakukan penyaluran modal usaha bagi perempuan pengusaha mikro dengan komitmen sebesar Rp250 miliar. Kesepakatan kerja sama ditandai dengan prosesi penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang dilaksanakan pada hari Jumat (26/8) di kantor pusat Amartha.

Kolaborasi yang terjalin antara Amartha dan BPR Jatim bertujuan untuk memperluas akses permodalan bagi UMKM di wilayah Jawa Timur dan sebagian di Jawa Tengah. Penyaluran pendanaan akan menargetkan perempuan pengusaha mikro yang bergerak di sektor perdagangan, jasa, serta industri rumah tangga. Kerja sama ini menggunakan pola kredit channeling.

Budhi Siswoadji, Chief Operating Officer Amartha, menyampaikan bahwa “Amartha senantiasa menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengakselerasi pertumbuhan UMKM Indonesia. Khusus di wilayah pulau Jawa, melalui kolaborasi dengan BPR Jatim, Amartha akan menyalurkan permodalan dengan besaran yang berkisar mulai dari tiga juta rupiah hingga 15 juta rupiah. Dengan besaran tersebut, tentu saja segmen yang kami sasar adalah UMKM akar rumput, karena segmen ini memiliki potensi besar untuk berkembang namun terkendala akses layanan keuangan”.

Sebagai informasi, Amartha telah menjangkau lebih dari 170.000 mitra UMKM khusus di wilayah Jawa Timur, dengan total poin operasional sebanyak 118 poin. Provinsi Jawa Timur memiliki mitra paling banyak dibanding provinsi lainnya di pulau Jawa, karena adanya dukungan yang bersinergi dari sektor perbankan.

BPR Jatim telah berpengalaman lebih dari 20 tahun dalam mengembangkan UMKM di wilayah Jawa Timur. Lewat akses keuangan, BPR Jatim mewujudkan visinya untuk turut berperan serta menggerakkan roda ekonomi wilayah Jawa Timur melalui pemberdayaan UMKM.

Yudhi Wahyu Maharani, Direktur Utama BPR Jatim menyampaikan, “Latar belakang kerja sama antara BPR Jatim dan Amartha adalah karena kami memiliki kesamaan visi, yakni memberdayakan UMKM dengan menyediakan akses keuangan. Amartha sudah berpengalaman di bidang ini, serta memiliki kinerja yang sangat sehat, dibuktikan dengan angka NPL yang stabil di bawah 0,5%. Lewat kerja sama ini, BPR Jatim berharap dapat memperbesar portofolio kredit produktif sekaligus mendukung UMKM Jawa Timur untuk lebih maju”.

BPR Jatim optimis dengan adanya teknologi yang dikembangkan Amartha, penyaluran modal bagi pelaku UMKM akan lebih mudah dan terukur. Meskipun segmen akar rumput berpotensi besar untuk tumbuh, namun tidak semua perusahaan mampu mengembangkan teknologi yang mumpuni untuk menggarap segmen ini. Terlebih, di saat kondisi ekonomi sedang menunjukkan pelemahan, bantuan modal usaha serta dukungan teknologi adalah kunci bagi UMKM untuk dapat bertahan dan terus berinovasi.

Hingga saat ini, Amartha telah menyalurkan lebih dari delapan triliun rupiah permodalan kepada lebih dari 1,2 juta pengusaha ultra mikro yang tersebar di 35.000 desa di Indonesia.

“Amartha senantiasa berupaya untuk memperkuat performa bisnisnya di Jawa Timur. Selain menjalin kolaborasi dengan perbankan untuk menyalurkan modal, Amartha juga memberikan pelatihan literasi keuangan dan digital, serta pendampingan usaha bagi para mitra. Kami percaya, sinergi dengan seluruh stakeholder, baik dengan perbankan maupun karyawan kami di lapangan, dapat membantu para pelaku usaha ultra mikro untuk mengembangkan usahanya dan membawa kesejahteraan bagi keluarga”, tutup Budhi. []

Jusuf Hamka Tantang Forjukafi Genggam Saham Jalan Tol Soreang-Pasir Koja

Jakarta-Jusuf Hamka atau lebih dikenal masyarakat dengan sebutan Babah Alun sosok dermawan, ramah dan tidak sombong. Ia termasuk sosok yang merajai usaha Jalan Tol. Bahkan usaha jalan tolnya, berusaha saham akan dilepas ke masyarakat agar dapat sama-sama menikmati cuan bisnis ini.

Untuk itulah Forum Jurnalis Wakaf Indonesia (Forjukafi) menyambanginya agar lebih dekat mengenal kepribadian dan ide bisnisnya.

Dalam kesempatan tersebut Babah Alun mengungkapkan gagasan konsep kesejahteraan masyarakat berbasis Jalan Tol.

“Saya akan melepas 1 persen dulu, ke Forjukafi dan anggotanya. Ini tol trafiknya tinggi dan tiap tol itu tidak seperti minimarket yang selalu ada pesaing secara berdampingan,” kata dia di Jakarta, Kamis (22/9/2022).

Rencananya Jalan Tol yang sahamnya akan dilepas yaitu Jalan Tol Soreang–Pasirkoja atau Jalan Tol Soroja adalah jalan tol yang membentang sepanjang 10,55 kilometer yang menghubungkan antara Kota Bandung dengan Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Jalan tol ini terhubung dengan Jalan Tol Padaleunyi di sebelah utara.

Jalan Tol Soreang – Pasir Koja (Soroja) yang telah resmi beroperasi sejak akhir tahun 2017, terdiri dari 2 seksi, yaitu Seksi 1 Pasir Koja – Margaasih (2,75 Km) dan seksi 2 Segmen Margaasih – Katapang (3,3 Km) dan Segmen Katapang – Soreang (2,1 Km).

“Itu Jalan Tol waktu proposal 19 ribu trafiknya namun realisasinya 39 ribu,” katanya.

Dengan rencana pelepasan saham Jalan Tol tersebut, dia berharap ini merupakan konsep syariah murni tanpa riba. Semua pembayaran di tol dilakukan non tunai. Tidak ada uang yang masuk disembunyikan karena transparan.

“Agar ini bisa jalan, kalian bicarakan dulu dengan regulator yaitu Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT),” katanya.

Rencananya, kata dia, per lembar saham akan dibanderol Rp1 juta. Harapannya Umat dan Forjukafi dapat menikmati bisnis Jalan Tol dan merasa memiliki.

“Orang akan bangga punya sertifikat yang dividennya akan dibagikan tiap tiga bulan sekali, itu bisa buat macam – macam kebutuhan hidup,” jelas dia.