Tag Archives: BPR

Amartha Perkuat Bisnis di Jatim, Gandeng BPR Jatim Salurkan 250 Miliar Rupiah Modal Usaha

PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), microfinance marketplace yang berfokus pada pengembangan UMKM lewat layanan keuangan inklusif, berkolaborasi dengan BPR Jatim untuk melakukan penyaluran modal usaha bagi perempuan pengusaha mikro dengan komitmen sebesar Rp250 miliar. Kesepakatan kerja sama ditandai dengan prosesi penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang dilaksanakan pada hari Jumat (26/8) di kantor pusat Amartha.

Kolaborasi yang terjalin antara Amartha dan BPR Jatim bertujuan untuk memperluas akses permodalan bagi UMKM di wilayah Jawa Timur dan sebagian di Jawa Tengah. Penyaluran pendanaan akan menargetkan perempuan pengusaha mikro yang bergerak di sektor perdagangan, jasa, serta industri rumah tangga. Kerja sama ini menggunakan pola kredit channeling.

Budhi Siswoadji, Chief Operating Officer Amartha, menyampaikan bahwa “Amartha senantiasa menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengakselerasi pertumbuhan UMKM Indonesia. Khusus di wilayah pulau Jawa, melalui kolaborasi dengan BPR Jatim, Amartha akan menyalurkan permodalan dengan besaran yang berkisar mulai dari tiga juta rupiah hingga 15 juta rupiah. Dengan besaran tersebut, tentu saja segmen yang kami sasar adalah UMKM akar rumput, karena segmen ini memiliki potensi besar untuk berkembang namun terkendala akses layanan keuangan”.

Sebagai informasi, Amartha telah menjangkau lebih dari 170.000 mitra UMKM khusus di wilayah Jawa Timur, dengan total poin operasional sebanyak 118 poin. Provinsi Jawa Timur memiliki mitra paling banyak dibanding provinsi lainnya di pulau Jawa, karena adanya dukungan yang bersinergi dari sektor perbankan.

BPR Jatim telah berpengalaman lebih dari 20 tahun dalam mengembangkan UMKM di wilayah Jawa Timur. Lewat akses keuangan, BPR Jatim mewujudkan visinya untuk turut berperan serta menggerakkan roda ekonomi wilayah Jawa Timur melalui pemberdayaan UMKM.

Yudhi Wahyu Maharani, Direktur Utama BPR Jatim menyampaikan, “Latar belakang kerja sama antara BPR Jatim dan Amartha adalah karena kami memiliki kesamaan visi, yakni memberdayakan UMKM dengan menyediakan akses keuangan. Amartha sudah berpengalaman di bidang ini, serta memiliki kinerja yang sangat sehat, dibuktikan dengan angka NPL yang stabil di bawah 0,5%. Lewat kerja sama ini, BPR Jatim berharap dapat memperbesar portofolio kredit produktif sekaligus mendukung UMKM Jawa Timur untuk lebih maju”.

BPR Jatim optimis dengan adanya teknologi yang dikembangkan Amartha, penyaluran modal bagi pelaku UMKM akan lebih mudah dan terukur. Meskipun segmen akar rumput berpotensi besar untuk tumbuh, namun tidak semua perusahaan mampu mengembangkan teknologi yang mumpuni untuk menggarap segmen ini. Terlebih, di saat kondisi ekonomi sedang menunjukkan pelemahan, bantuan modal usaha serta dukungan teknologi adalah kunci bagi UMKM untuk dapat bertahan dan terus berinovasi.

Hingga saat ini, Amartha telah menyalurkan lebih dari delapan triliun rupiah permodalan kepada lebih dari 1,2 juta pengusaha ultra mikro yang tersebar di 35.000 desa di Indonesia.

“Amartha senantiasa berupaya untuk memperkuat performa bisnisnya di Jawa Timur. Selain menjalin kolaborasi dengan perbankan untuk menyalurkan modal, Amartha juga memberikan pelatihan literasi keuangan dan digital, serta pendampingan usaha bagi para mitra. Kami percaya, sinergi dengan seluruh stakeholder, baik dengan perbankan maupun karyawan kami di lapangan, dapat membantu para pelaku usaha ultra mikro untuk mengembangkan usahanya dan membawa kesejahteraan bagi keluarga”, tutup Budhi. []

Nikel dan Perhimpunan BPR Indonesia Jajaki Embedded Digital Lending untuk Sektor UMKM

Jakarta,-  Pandemi telah menyadarkan betapa pentingnya investasi di sektor UMKM Indonesia untuk pemulihan dan ketahanan ekonomi. Tahun lalu, Bank Indonesia memperkenalkan peraturan bagi sektor perbankan untuk memberikan setidaknya 25 persen dari total portofolio pinjaman mereka kepada UMKM pada Juni 2023, dan setidaknya 40 persen pada Juni 2024.

Untuk mencapai target ini, bank perlu berinvestasi dalam solusi digital dan tim yang berdedikasi untuk secara efektif memberikan pinjaman kepada UMKM dengan cara yang terukur, sambil mengelola risiko kredit.

Nikel sebuah perusahaan teknologi embedded lending terkemuka, yang telah bekerja sama dengan berbagai bank dan marketplace Indonesia untuk menghubungkan permodalan dengan sektor UMKM berkolaborasi dengan Perhimpunan BPR Indonesia (PERBARINDO), Asosiasi BPR, mengadakan workshop tatap muka untuk membahas tentang sesuatu yang menantang dan jalur yang berbeda bagi BPR untuk melakukan pinjaman digital.

Workshop yang dihadiri oleh 15 BPR dari Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten tersebut  dibuka dengan sambutan oleh Ricardo Simatupang, Ketua PERBARINDO DKI Jaya dan keynote speech  oleh Dedy Patria, Analis Eksekutif  (Deputi Direktur) KPWB DKB4 OJK.

Puncak acara adalah paparan dari  Nikel dengan topik  Digital Lending Technology mengenai berbagai solusi pinjaman digital end-to-end bagi bank untuk meningkatkan penyaluran kreditnya dengan target nasabah UMKM lama ataupun baru. Presentasi dilanjutkan dengan diskusi serta tanya jawab dengan peserta workshop untuk mengartikulasikan dan memecahkan masalah terhadap tantangan utama BPR dalam pinjaman digital.

“Workshop ini merupakan cara yang bagus untuk terhubung secara langsung dengan anggota (BPR) lainnya” Ricardo Simatupang, Ketua PERBARINDO DKI Jaya menyampaikan, “Saya berharap presentasi dan diskusi di acara ini akan mengarah kepada proyek nyata untuk transformasi digital BPR dan meningkatkan jangkauan sektor perbankan ke UMKM”.

“Dengan Nikel, kami membayangkan masa depan di mana bisnis perbankan Indonesia semakin lancar bagi pemberi pinjaman dan peminjam.” tambah Dewi Wiranti, Country Head Nikel Indonesia, “Sangat menyenangkan untuk mengetahui berbagai inisiatif dari BPR untuk meningkatkan pinjaman kepada usaha kecil, dan kami berharap dapat berkontribusi dalam upaya ini dengan teknologi Nikel.”

Acara dihadiri oleh 15 anggota BPR PERBARINDO, se-provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten, serta perwakilan OJK.

Tentang Nikel

Nikel adalah perusahaan teknologi Embedded Lending yang terkemuka. Nikel menyediakan solusi end-to-end bagi bank dan perusahaan teknologi untuk meminjamkan kepada nasabah mereka di sektor yang kurang terlayani seperti usaha kecil, kesehatan, pertanian, dan sektor keberlanjutan. Perusahaan memiliki misi untuk memungkinkan pemberian pinjaman menjadi mudah bagi bank, perusahaan teknologi, dan pengusaha. Situs : www.nikel.com