Category Archives: Konstruksi

Berkat PLTS Irigasi PTBA, 525 Petani Tanjung Raja Panen 3 Kali Setahun

Muara Enim, 7 Juni 2022 – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menegaskan komitmen untuk mendorong pemanfaatan energi terbarukan. Salah satunya dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk irigasi lahan pertanian di Desa Tanjung Raja, Muara Enim, Sumatera Selatan.

PLTS ini telah beroperasi sejak 2020 dengan kapasitas PLTS 16,5 Kilowatt peak (kWp). Berkat adanya PLTS untuk irigasi, para petani di Desa Tanjung Raja kini bisa panen hingga 3 kali dalam setahun. Sebelumnya, petani mengandalkan sawah tadah hujan sehingga hanya bisa panen 1 kali dalam setahun.

Lahan yang dialiri seluas 63 hektar dengan perkiraan hasil panen 3 kali setahun mencapai 567 ton. Sekitar 525 petani…
[08.10, 9/6/2022] +62 815-9275-065: Jokowi Ingin RI Jadi Produsen Utama Produk Berbasis Nikel, PLN Siap Dukung dengan Listrik Andal

Batang, 8 Juni 2022 – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meninjau pembangunan proyek Grand Package Konsorsium LG di Kawasan Industri Terpadu, Batang pada Rabu (8/6). Proyek ini merupakan wujud nyata dari rencana pemerintah menjadikan Indonesia sebagai produsen utama produk berbasis nikel di dunia.

Presiden RI Joko Widodo menjelaskan Indonesia merupakan negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia. Potensi ini bisa menjadikan Indonesia sebagai produsen utama kendaraan listrik dan baterai di dunia. Kawasan industri baterai terintegrasi di Batang ini juga merupakan industri yang end to end mengolah nikel dari penambangan hingga menjadi mobil listrik.

“Indonesia akan menjadi produsen utama produk-produk barang yang berbasis nikel. Seperti lithium baterai, baterai listrik, baterai kendaraan listrik. Dan ini merupakan sebuah kesempatan besar, sebuah kesempatan emas untuk membangun ekonomi hijau ke depan. Seperti yang kita rencanakan,” ujar Presiden RI.

Presiden berharap proyek dengan investasi USD 9,8 miliar ini bisa membawa dampak positif ke perekonomian nasional dan mendongkrak penerimaan negara. Selain itu, proyek ini juga bisa menyerap 20 ribu tenaga kerja.

Menteri Investasi atau Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadahlia yang ikut serta meninjau proyek pembangunan industri baterai juga menjelaskan investasi yang dilakukan oleh LG ini merupakan salah satu terbesar di tahun ini. Melalui pengembangan proyek ini, bisa menambah lapangan pekerjaan, menambah realisasi investasi negara melalui Penanaman Modal Asing (PMA) dan juga sebagai salah satu jalan untuk pengembangan energi bersih di Indonesia melalui kendaraan listrik.

“Ini merupakan realisasi investasi yang besar bagi Indonesia. Proyek ini merupakan langkah untuk membangun ekosistem kendaraan listrik baterai yang lebih besar lagi ke depan,” ujar Bahlil.

PT PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ketenagalistrikan di Indonesia menjadi pemain utama dalam memasok kebutuhan listrik industri. Apalagi, dengan adanya proyek ini menjadi titik pemulihan ekonomi yang akan terus berlanjut dengan pertumbuhan industri di Indonesia.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memastikan PLN siap mendukung pertumbuhan industri dan kebangkitan ekonomi Indonesia saat ini. Terlebih lagi, proyek ini merupakan industri bahan baku baterai yang terintegrasi dan mencakup dari hulu sampai hilir. Proyek end to end ini akan mendukung masifnya ekosistem Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB).

Menurut Darmawan, dengan adanya pabrik ini maka menjadi salah satu upaya Presiden Jokowi mengubah ketergantungan Indonesia dari energy import yaitu bahan bakar minyak (BBM) menjadi energi yang berbasis pada domestik yaitu listrik. Dengan mengubah sektor transportasi dari yang tadinya berbasis BBM menjadi sektor transportasi yang berbasis listrik.

“PLN tentu saja siap memasok kebutuhan listrik bagi para industri khususnya di Batang ini. Peresmian ini adalah suatu pertanda, suatu kebangkitan pembangunan industri hilirisasi dari minerba kita. Tadinya banyak sekali sumber daya alam kita diekspor dalam bentuk mentah. Kali ini kita proses dengan nilai tambah yang luar biasa,” ujar Darmawan.

PLN juga terlibat aktif dalam proyek ini yang merupakan konsorsium antara LG dan Indonesia Battery Coorporation (IBC), di mana PLN terlibat investasi 25 persen di IBC ini. “PLN mengambil peran penting. Yaitu bagaimana kita terlibat langsung dari investasi di hulunya, baik itu dari pembangunan smelter -nya. Kita juga terlibat langsung di hilirnya, produksi baterainya. Dan lebih penting lagi nanti dalam proses pembangunan dan operasionalisasi sektor transportasi yang berbasis pada listrik, listriknya adalah dari PLN,” tambah Darmawan.

Selain secara investasi, PLN juga akan memasok kebutuhan listrik ke Kawasan Industri Terpadu Batang ini. Pada tahap pertama, Darmawan menjelaskan PLN akan memasok 2,2 megavolt ampere (MVA) untuk kebutuhan listrik Marketing Gallery perkantoran serta tenant di Kawasan Industri Terpadu Batang ini.

“Pasokan listrik di Jawa saat ini sangat besar dan kita mempunyai daya mampu pasok mencapai 6.564 megawatt (MW).dan cadangan daya 1.713 MW yang siap menyuplai kebutuhan listrik di Batang,” ujar Darmawan.

Tahap kedua, saat ini PLN sedang membangun jaringan tegangan menengah dengan kapasitas 30 MVA yang ditargetkan selesai pada akhir Juni 2022. Infrastruktur listrik ini dibangun PLN untuk melayani kebutuhan konstruksi calon pelanggan antara lain PT KCC Glass, PT Rumah Keramik Indonesia, PT Aneka Gas Industri dan Rumah Susun Pekerja KITB.

Darmawan menilai dengan masifnya pertumbuhan industri komponen dan turunan nikel menjadi sinyal baik dalam perkembangan industri kendaraan listrik di Indonesia. Diharapkan hal ini bisa mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.

“Ini juga bisa meningkatkan kapasitas nasional, peningkatan kualitas hidup masyarakat juga sekaligus menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan mengurangi emisi gas rumah kaca,” ujar Darmawan. []

Waskita Kembali Raih Perolehan Kontrak Baru Senilai Rp517 M yang Didapat dari Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sungai Citarum

Jakarta, Juni 2022 PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Kode Saham: WSKT): kembali menambah nilai kontrak baru (NKB). Proyek barunya kali ini terdiri dari dua paket pekerjaan berupa Rehabilitasi, Peningkatan dan Modernisasi Jaringan Irigasi di wilayah Sungai Citarum, Jawa Barat dengan nilai Rp517 Miliar. Setelah beberapa hari sebelumnya, Perseroan juga memenangkan tender Proyek Remedial dan Penanganan Sedimentasi Bendungan di Pulau Sumbawa.

Pertama Perseroan akan mengerjakan Proyek Rehabilitasi, Peningkatan dan Modernisasi Jaringan Irigasi Saluran Sekunder (SS) Salamdarma Kiri Canal Sungai (CS), SS. Gadung CS, SS. Pawelutan CS yang berlokasi di Kabupaten Subang senilai Rp275 Miliar. Dan yang kedua Proyek Rehabilitasi, Peningkatan dan Modernisasi Jaringan Irigasi SS. Kamojing CS, SS. Telar, SS. Barugbug CS, SS. Tapen CS, Saluran Irigasi (SI) Tarum Timur yang berlokasi di Kabupaten Karawang senilai Rp242 Miliar. Sehingga total dalam dua kontrak tersebut Waskita meraih NKB sebesar Rp517 Miliar.

Senior Vice President (SVP) Corporate Secretary Perseroan Novianto Ari Nugroho mengatakan bahwa, pemanfaatan sumber daya air yang optimal dan efisien diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian serta dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. “Lokasi tepatnya di Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang yang dimana banyak sekali lahan pertanian. Selain untuk jaringan pengairan untuk pertanian, sungai ini juga menjadi sumber utama kebutuhan primer bagi masyarakat sekitar,” ujar Novianto.

Sedangkan scope pekerjaan Waskita dalam proyek ini meliputi Pekerjaan Saluran, Pekerjaan Saluran Modernisasi, Pekerjaan Jalan Inspeksi dan Pekerjaan Persiapan Modernisasi dengan jangka waktu pengerjaan selama 720 hari.

Penandatanganan kontrak dilakukan oleh SVP Infrastructure I Division, I Nyoman Agus Pastima dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jaringan Irigasi Direktorat Jendral Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Muhammad Farij Arif Riyanto dan Iwan Ruswandi yang berlangsung di Kantor Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum pada Jumat, 3 Juni 2022.

Sekedar diketahui, sampai dengan bulan April 2022, Perseroan telah membukukan NKB sebesar Rp5,68 Triliun atau mencapai 24,93 persen dari target kontrak baru pada 2022 senilai Rp30 Triliun. “Dengan tambahan NKB ini, Perseroan sangat optimistis target NKB tahun ini dapat tercapai,” pungkas Novianto.

Makin Baik! Rating Utang Waskita Naik Level “Stable Outlook”

Jakarta, beritapers – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Kode Saham: WSKT) memperoleh kenaikan peringkat sebagai Perusahaan idBBB / Stable Outlook berdasarkan special review oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (“PEFINDO”) untuk periode 22 April 2022 hingga 1 November 2022.

Peringkat sebelumnya, Waskita berada di level idBBB / Negative Outlook. Pada special review tersebut, PEFINDO juga memberikan peringkat atas obligasi-obligasi Waskita yang masih outstanding, idAAA(gg) Government Guarantee untuk Obligasi III Seri A dan Seri B Tahun 2021 dan idBBB untuk obligasi lainnya. Obligor dengan peringkat idBBB memiliki kemampuan untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya.

Pada tahun ini Perseroan melanjutkan aksi korporasi dalam bentuk penerbitan obligasi dan sukuk dengan penjaminan Pemerintah serta mendapatkan rating idAAA(gg) Government Guarantee dari PEFINDO.

Dengan dukungan penjaminan Pemerintah, bookbuilding Waskita mencapai Rp3,28 triliun dan porsi sukuk oversubscribe. Proceeds dari aksi korporasi ini akan digunakan untuk refinancing dan penguatan modal kerja Proyek Tol Kayu Agung – Palembang – Betung yang direncanakan akan beroperasi pada tahun 2023. Penerbitan obligasi dan sukuk ini secara bersama dijamin oleh Pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan PT PII atas seluruh pokok berikut dengan kupon/bagi hasil.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perseroan, Taufik Hendra Kusuma mengatakan dengan suksesnya aksi korporasi melalui penerbitan obligasi dan sukuk tahun ini, Perseroan dapat melakukan refinancing dan memenuhi komitmennya kepada investor atas obligasi yang akan jatuh tempo pada tahun ini. Minat investor yang tinggi menunjukkan persepsi pasar yang positif kepada Waskita. []

Dukung Pertumbuhan Ekonomi, PLN Bangun Sejumlah Infrastruktur Listrik di Kalbar dan Kalteng

Pontianak, 25 April 2022 – PT PLN (Persero) membangun sejumlah infrastruktur kelistrikan guna mendukung pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

PLH General Manager PLN Unit Induk Pembanguan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) Agus Risfian Noor mengatakan, saat ini perseroan tengah melakukan pembangunan lima proyek Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kiloVolt (kV) di Kalbar, 7 proyek SUTT 150 kV di Kalteng, 1 proyek gardu induk (GI) di Kalbar, dan 6 proyek GI di Kalteng.

Pembangunan interkoneksi di kedua provinsi seperti GI Sukamara, SUTT 150 kV Kendawangan-Marau, dan SUTT 150 kV Marau-Sukamara, akan memudahkan evakuasi daya listrik saat terjadi gangguan di salah satu sisinya.

“Sehingga sistem kelistrikan di kedua provinsi dapat saling menopang satu dengan lainnya,” jelas Agus.

Agus mengungkapkan, PLN akan terus berupaya untuk membangun infrastruktur kelistrikan yang berkualitas guna memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Oleh karena itu, keseluruhan proyek diharapkan dapat meningkatkan keandalan kelistrikan di kedua provinsi dan mendukung transisi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) ke pembangkit energi baru terbarukan di berbagai daerah.

“Kami yakin dengan ketersediaan listrik yang baik, maka perekonomian juga dapat tumbuh dengan baik. Hal itu tentu dapat berkontribusi pada percepatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Pada pertengahan 2022 ini, Agus menambahkan, ditargetkan SUTT 150 kV Sanggau-Sekadau dan Sekadau-Sintang beserta gardu induk yang berkaitan juga telah dapat dioperasikan.

“Di bulan yang penuh berkah ini kami juga mohon doa dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat agar kegiatan pembangunan infrastruktur kelistrikan yang kami kerjakan dapat berjalan dengan lancar di setiap tahapnya,” tutur Agus.

Erick Thohir Apresiasi Transformasi Waskita, On Track Target Pertumbuhan Market Cap 2x dan EBITDA 3x di 2025

Jakarta, 19 April 2022 – Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi upaya transformasi yang dilakukan Waskita Karya yang sudah on track. Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri acara State Owned Enterprises (SOE) Investor Roundtable Waskita Karya yang diselenggarakan
pada Senin (18/4) di Jakarta.

“Saya mengapresiasi kerja keras Waskita Karya, yang on track dalam upaya transformasinya, sambil terus mendorong peningkatan IRR dan investasi strategis untuk memperkuat permodalan. Saya optimis, Waskita Karya bisa mencapai target transformasi tahun 2025, yaitu pertumbuhan market cap 2x dan ebitda 3x,” ujar Erick Thohir.

Transformasi ini, lanjut Erick, adalah bagian dari transformasi menyeluruh BUMN karya. “Kita sudah punya roadmap untuk mentransformasi BUMN karya. “Kita memperbaiki portofolio dan melakukan re-grouping, serta konsolidasi agar BUMN-BUMN karya kita bisa memiliki spesialisasi dan keahlian – sejalan dengan regulasi industri konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Bukan bisnis yang generalis apalagi ‘Palugada’,”
tambahnya.

Erick juga menyampaikan pentingnya pembangunan infrastruktur, serta peranan pemerintah dan swasta. “Pembangunan infrastruktur adalah kunci untuk kemajuan ekonomi dan peningkatan daya saing dengan menekan biaya logistik kita yang saat ini masih 23%. Karenanya pemerintah hadir, dan sepanjang pemerintahan Bapak Presiden Joko Widodo, pemerintah telah membangun 1.900 km jalan tol yang menyambungkan baik Trans Jawa, Trans Sumatera dan beberapa di Kalimantan dan Sulawesi. Namun peranan swasta menjadi penting untuk mempercepat pembangunan, dan meningkatkan operasionalnya,” tegas Erick.

Senada dengan itu, Direktur Utama, PT Waskita Karya, Destiawan menyatakan, “Penyehatan keuangan perusahaan sudah berjalan baik melalui 8 stream dengan dukungan 21 bank untuk restrukturisasi utang induk yang telah tercapai 100% pada tahun 2021, sementara utang anakanak perusahaan, ditargetkan selesai seluruhnya pada tahun 2022.”

“Strategic partnership, seperti dengan Indonesia Investment Authority (INA), merupakan strategi yang dikembangkan Waskita untuk percepatan penyelesaian sejumlah ruas jalan tol, dan menguatkan modal kerja untuk proyek-proyek Waskita, sehingga membantu pencapaian pertumbuhan yang baik dengan tren positif,” tutur Destiawan.

Kamis lalu (14/4), INA dan Waskita Karya mengumumkan kerjasama investasi strategis untuk Ruas Jalan Tol Trans Jawa: Tol Kanci – Pejagan dan Tol Pejagan – Pemalang. Acara SOE Investor Roundtable yang digelar di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, ini menghadirkan direktur himpunan bank negara, perwakilan investor saham, sekuritas dari dalam dan luar negeri, serta sejumlah analis keuangan dan investasi.

 

Tentang PT Waskita Karya (Persero) Tbk

PT Waskita Karya (Persero) Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengembangkan usaha melalui 3 pilar bisnis utama, yaitu Jasa Konstruksi (gedung, bandara, jalur kereta api, infrastruktur air, jalan, jembatan dan EPC), Investasi (jalan tol, realty, dan infrastruktur non jalan tol) dan Manufaktur (beton pracetak dan pabrikasi baja). Waskita Karya mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (IPO) pada Desember 2012 dengan menerbitkan
saham baru sebesar Rp1,2 triliun. Dalam menjalankan visi menjadi Perusahaan terdepan dalam membangun ekosistem yang berkelanjutan, Waskita Karya menjalankan proses bisnisnya bersama 4 anak perusahaanya, yaitu PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Waskita Toll Road (WTR), PT Waskita Karya Realty (WKR) dan PT Waskita Karya Infrastruktur (WKI). Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.waskita.co.id.

Indonesia Investment Authority, Hutama Karya, dan Waskita Karya Jalin Kerja Sama Investasi, Langkah Percepatan Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera dan Jawa

Jakarta, 14 April 2022 – Indonesia Investment Authority (INA), PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Waskita) mengumumkan kerja sama investasi untuk mempercepat pengembangan jalan tol di Indonesia.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Induk (Heads of Agreement/HOA) antara INA dan Hutama Karya untuk sejumlah ruas Jalan Tol Trans Sumatra, mencakup ruas-ruas Tol Bakauheni – Terbanggi Besar, Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung, dan Tol Medan – Binjai, serta Konfirmasi Dimulainya Transaksi (Confirmation of Transaction Commencement/CTC) antara INA dan anak usaha Waskita, PT Waskita Toll Road untuk sejumlah ruas Jalan Tol Trans Jawa mencakup ruas-ruas Tol Kanci – Pejagan dan Tol Pejagan – Pemalang, hari ini (14/4) di Kantor Kementerian Keuangan.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyaksikan langsung acara penandatanganan tersebut, didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Penandatanganan dilakukan oleh Chief Executive Officer (CEO) INA Ridha Wirakusumah, Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto, Direktur Utama PT Waskita Karya Destiawan Soewardjono, dan Direktur Utama Waskita Toll Road Septiawan Andri Purwanto.

CEO INA, Ridha Wirakusumah, menyatakan, “Sejalan dengan misi INA untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia, investasi untuk percepatan pembangunan dan pengembangan jalan tol, khususnya Trans Sumatra dan Trans Jawa, akan menciptakan efek multiplikasi pada pertumbuhan ekonomi dan mengoptimalkan potensi ekonomi di pulau Sumatra dan Jawa.

“Selain itu, investasi ini menunjukkan sinyal positif bagi iklim investasi di Indonesia, terutama minat investasi di sektor infrastruktur jalan tol Indonesia. Kami akan terus menggalang investasi untuk sektor-sektor lain yang mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan memberikan dampak positif pada pembangunan berkelanjutan,” tambah Ridha.

Sementara itu Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto, menyampaikan rasa optimisnya. “Investasi dari INA menjadi sumber pembiayaan baru, melengkapi dana Penyertaan Modal Negara (PMN) dan pinjaman, yang membantu kami mempercepat pembangunan ruas-ruas JTTS lainnya,” kata Budi Harto.

“Hutama Karya, sebagai BUMN yang tengah menjalankan penugasan Pemerintah untuk membangun JTTS sepanjang 2.800 km mulai dari Provinsi Lampung hingga Aceh, akan terus menyelesaikan seluruh tahapan, mulai dari pendanaan, perencanaan, pembangunan,
pengoperasian dan pemeliharaan, sehingga percepatan penyelesaian JTTS dapat berjalan lancar dan dapat selesai sesuai target,” jelas Budi Harto.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono, menyampaikan bahwa kerja sama investasi dengan INA merupakan tindak lanjut dari Heads of Agreement yang telah ditandatangani pada 21 Februari 2022. “Investasi INA akan mendukung
komitmen Perseroan untuk menyelesaikan pembangunan ruas-ruas tol, terutama proyek strategis nasional yang ditetapkan Pemerintah.

“Hal ini sejalan dengan strategi bisnis Waskita dalam memperkuat modal kerja, sehingga kinerja keuangan dan operasional ke depannya akan lebih stabil dan memperkokoh kesinambungan Perseroan. Ini merupakan komitmen kami untuk memastikan bahwa dalam lima tahun ke depan,
proyek-proyek yang dikerjakan oleh Waskita dapat berjalan dengan baik,” tambah Destiawan.

Sesuai mandat, INA berperan menarik investasi domestik dan internasional (foreign direct investment) sebagai alternatif pembiayaan non-utang, yang digunakan untuk membangun infrastruktur berkelanjutan di Indonesia, termasuk pengembangan infrastruktur jalan tol.

Tahun lalu, INA menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) untuk membentuk platform investasi dengan komitmen hingga US$3,75 miliar untuk penanaman modal di sektor jalan tol dengan mitra strategis global, antara lain bersama Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), APG Asset Management (APG), dan Caisse de dépôtet placement du Québec (CDPQ).

— selesai —

Tentang Indonesia Investment Authority (INA)

Indonesia Investment Authority adalah Lembaga Pengelola Investasi Indonesia yang diberi mandat untuk meningkatkan investasi guna mendukung pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan membangun kekayaan negara untuk generasi mendatang. INA melakukan kegiatan investasi dan berkolaborasi dengan institusi investasi terkemuka global dan domestik dalam sektor-sektor yang memperkuat keunggulan Indonesia dan memberikan imbal balik yang optimal. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.ina.go.id.

Tentang PT Hutama Karya (Persero)

PT Hutama Karya (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang Pengembang Infrastruktur dan Pengelola Jalan Tol yang menyediakan Jasa Konstruksi & EPC, Investasi Jalan Tol,
Operasi Dan Pemeliharaan Jalan Tol, Manufaktur serta Pengembangan Properti dan Kawasan. Dalam menjalankan visi sebagai pengembang infrastruktur terkemuka Indonesia, Hutama Karya berkolaborasi
dengan 3 anak perusahaan dalam mengoptimalkan inovasi pada setiap aspek bisnisnya, yakni PT Hutama penyedia aspal beton, dan PT Hutama Karya Realtindo (HKR) di bidang pengembang properti. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.hutamakarya.com.

Tentang PT Waskita Karya (Persero) Tbk

PT Waskita Karya (Persero) Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengembangkan usaha melalui 3 pilar bisnis utama, yaitu Jasa Konstruksi (gedung, bandara, jalur kereta api, infrastruktur air, jalan, jembatan dan EPC), Investasi (jalan tol, realty, dan infrastruktur non jalan tol) dan Manufaktur (beton pracetak dan pabrikasi baja). Waskita Karya mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (IPO) pada Desember 2012 dengan menerbitkan saham baru sebesar Rp1,2 triliun. Dalam menjalankan visi menjadi Perusahaan terdepan dalam membangun ekosistem yang berkelanjutan, Waskita Karya menjalankan proses bisnisnya bersama 4 anak perusahaanya, yaitu PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Waskita Toll Road (WTR), PT Waskita Karya Realty (WKR) dan PT Waskita Karya Infrastruktur (WKI). Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.waskita.co.id.

Tentang PT Waskita Toll Road

PT Waskita Toll Road merupakan anak perusahaan dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang bergerak dalam bidang Investasi Jalan Tol. Sejak didirikan pada tahun 2014, Waskita Toll Road telah berhasil mencatatkan prestasi sebagai developer jalan tol dengan kepemilikan 18 (delapan belas) ruas tol dengan total panjang mencapai 1.018 km yang tersebar di wilayah Jawa dan Sumatra. Dalam praktik bisnisnya, WTR menggandeng strategic partner untuk berinvestasi, mengoptimalkan portofolio dengan tujuan mempercepat penyelesaian pembangunan jalan tol yang dimiliki. Selain jalan tol Trans Jawa, jalan tol yang dimiliki WTR di antaranya Tol Cimanggis – Cibitung (26,18 km), Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu (16,78 km), Tol Ciawi – Sukabumi (54 km), dan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung (111,69 km) dengan kepemilikan mayoritas, serta Tol Depok Antasari (27,95 km), Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (60,1 km), dan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (143,25 km) dengan kepemilikan minoritas. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.wtr.co.id.

Kebutuhan Moda Transportasi Umum Meningkat, Waskita Dipercaya Bangun Sejumlah Infrastruktur KA di Medan Senilai Rp508 M

Jakarta, April 2022. Seiring meningkatkan kebutuhan transportasi umum, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Kode Saham: WSKT) melalui unit bisnisnya, Building Division dipercaya untuk membangun sejumlah infrastruktur Kereta Api di wilayah Medan dan sekitarnya.

Pekerjaan tersebut tertuang dalam kontrak baru yang ditandatangani Senior Vice President (SVP) Building Division Anak Agung Gede Sumadi bersama Pejabat Penandatangan Kontrak (PPK) Kemeterian Perhubungan Muhlis Hanggani Capah, ST di Hotel Aryaduta Medan Pada Kamis, 14 April 2022. Penandatangan ini disaksikan juga oleh Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumbagut, Dandun Prakosa.

Di dalam kontrak tersebut, Waskita dipercaya untuk pembangunan proyek Jalur Kereta Api Lintas Medan – Binjai dan Medan – Araskabu (JLKAMB 1) dengan nilai kontrak Rp126 Milyar.

Selain Jalur Kereta Api, Waskita juga meraih kontrak untuk pembangunan Emplasemen dan Bangunan Stasiun Medan Tahap II (JLKAMB 6) dengan nilai kontrak Rp382 Milyar.

Stasiun ini adalah stasiun kereta api kelas besar tipe B yang terletak di perbatasan antara Kelurahan Kesawan (Medan Barat) dan Gang Buntu (Medan Timur). Stasiun yang terletak pada ketinggian +22 meter diatas permukaan laut ini merupakan stasiun kereta api utama PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional I Sumatra Utara dan Aceh yang setiap harinya melayani ribuan penumpang ke berbagai wilayah di Sumatra Utara.

Director of Operation I Waskita Karya I Ketut Pasek Senjaya Putra mengatakan bahwa proyek pekerjaan ini banyak tantangan terutama pada pembangunan Stasiun Utama Kota Medan.

“Pekerjaan Pembangunan Emplasemen dan Bangunan Stasiun Medan Tahap II ini adalah pekerjaan pengembangan yang penuh tantangan karena stasiun yang masih aktif beroperasi. Beberapa tantangan yang dihadapi dalam pekerjaan ini adalah lokasi yang sudah terbangun jalur elevated dan jalur track bawah yang aktif digunakan,” ujar Pasek.

Sementara SVP Building Division Waskita Karya, Anak Agung Gede Sumadi menambahkan dari alat berat yang akan digunakan dalam pekerjaan ini seperti mesin bore pile, crane juga launcher gantry membutuhkan space atau ruang bebas dalam melakukan aktifitas.

“Masing-masing proyek ini membutuhkan waktu pengerjaan 900 hari. Koordinasi dengan pihak Kereta Api sangatlah diperlukan karena pekerjaan dapat dilakukan pada saat window time atau kereta api tidak dalam posisi melayani penumpang dalam menaikkan atau menurunkan
penumpang di stasiun tersebut atau pada titik pekerjaan,” tambah Agung.

Untuk diketahui, pembangunan JLKAMB 1 lintas Medan – Binjai dilakukan dari Km 0+000 s/d Km 1+745 (P0 – P8) dan untuk lintas Medan – Araskabu yaitu Km 0+000 s/d Km 0+500. Lingkup pekerjaan Waskita pada pembangunan Jalur Kereta Api ini nantinya meliputi; Pekerjaan
Persiapan, Pekerjaan Pendukung Teknis, Pekerjaan Pier – Pier dan Pekerjaan Track. Sementara pada pembangunan JLKAMB 6 adalah pembangunan Stasiun Kereta Api Elevated. Titik Pekerjaan berada pada Statiun Eksisting (Stasiun Medan) yang aktif beroperasi. Lingkup
pekerjaan Waskita pada pembangunan stasiun ini yaitu; Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Tanah, Pekerjaan Bore Pile, Pile Cap, Pier, Box Gider, Voided Slab, Struktur Baja sampai Mekanikal dan Elektrikal.

Waskita Raih Kontrak Rp153 M, Bangun Fly Over Simpang Sekip Ujung Palembang

Jakarta, April 2022 PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Kode Saham: WSKT) kembali meraih kontrak senilai Rp 153 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR). Kontrak tersebut adalah pekerjaan untuk pembangunan Fly Over Simpang Sekip Ujung, Palembang, Sumatera Selatan sepanjang 660 meter. Fly Over ini nantinya akan mengurai kemacetan yang kerap terjadi di kawasan tersebut.

Kontrak kontruksi pekerjaan tersebut ditandatangani langsung oleh Senior Vice President Infrastructure II Division, Lasino, dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.1, Dicky Romansyah, ST., MT. di kantor Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Sumatra Selatan pada Rabu (6-4-2022). Turut hadir menyaksikan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Sumatra Selatan, DR. Budiamin, Kepala Bidang Pembangunan, Ryandra Narlan, Marketing Manager Infrastructure II Division, Arvikho Herdantyo Whibowo dan Project Manager Teguh Sri Widodo.

Director of Operation II PT Waskita Karya, Bambang Rianto, mengatakan bahwa Waskita bersyukur atas perolehan kontrak baru ini. “Setelah banyak menyelesaikan proyek jalan struktur layang (elevated) di Indonesia, Waskita dipercaya lagi mengerjakan pembangunan simpang tak sebidang. Pekerjaan Fly Over Simpang Sekip Ujung ini diyakini menjadi solusi terbaik untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut,” ujar Bambang.

Sementara itu, Lasino, menambahkan bahwa tipe proyek ini termasuk konvensional dengan jenis pembayaran monthly certificate sesuai progres yang dicapai setiap bulannya. “Rencana pembangunan lintas atas ini akan dikerjakan dalam waktu pelaksanaan 630 hari. Dengan pengalaman mengerjakan proyek jalan dan jembatan, kami optimistis dapat menyelesaikan proyek dengan tepat waktu dan kualitas terbaik,” tambah Lasino. Fly Over tersebut, rencananya akan menghubungkan Jalan Basuki Rahmat dan Jalan R Soekamto di kawasan Simpang Jalan Sekip Ujung. Harapannya, akses lintas tas tersebut akan memudahkan masyarakat yang ingin melintasi kawasan menuju kedua jalan tersebut. Kemudahan tersebut akan berkontribusi menurunkan kondisi kepadatan lalu lintas yang selama ini sudah padat. Saat ini, Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan sedang mempercepat proses pembebasan lahan agar pembangunan jembatan lintas atas ini dapat segera dilaksanakan.

Waskita memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan selama pembangunanya nanti dan berharap agar masyarakat dapat mendukung upaya bersama dalam mengurai kemacetan lalu lintas. Tim Proyek Waskita akan menggunakan metode terbaik selama pembangunan agar tidak berdampak besar terhadap mobilitas harian masyarakat.

Jakarta, April 2022 PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Kode Saham: WSKT) kembali meraih kontrak senilai Rp 153 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR). Kontrak tersebut adalah pekerjaan untuk pembangunan Fly Over Simpang Sekip Ujung, Palembang, Sumatera Selatan sepanjang 660 meter. Fly Over ini nantinya akan mengurai kemacetan yang kerap terjadi di kawasan tersebut.
Kontrak kontruksi pekerjaan tersebut ditandatangani langsung oleh Senior Vice President Infrastructure II Division, Lasino, dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.1, Dicky Romansyah, ST., MT. di kantor Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Sumatra Selatan pada Rabu (6-4-2022). Turut hadir menyaksikan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Sumatra Selatan, DR. Budiamin, Kepala Bidang Pembangunan, Ryandra Narlan, Marketing Manager Infrastructure II Division, Arvikho Herdantyo Whibowo dan Project Manager Teguh Sri Widodo.
Director of Operation II PT Waskita Karya, Bambang Rianto, mengatakan bahwa Waskita bersyukur atas perolehan kontrak baru ini. “Setelah banyak menyelesaikan proyek jalan struktur layang (elevated) di Indonesia, Waskita dipercaya lagi mengerjakan pembangunan simpang tak sebidang. Pekerjaan Fly Over Simpang Sekip Ujung ini diyakini menjadi solusi terbaik untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut,” ujar Bambang.
Sementara itu, Lasino, menambahkan bahwa tipe proyek ini termasuk konvensional dengan jenis pembayaran monthly certificate sesuai progres yang dicapai setiap bulannya. “Rencana pembangunan lintas atas ini akan dikerjakan dalam waktu pelaksanaan 630 hari. Dengan pengalaman mengerjakan proyek jalan dan jembatan, kami optimistis dapat menyelesaikan proyek dengan tepat waktu dan kualitas terbaik,” tambah Lasino. Fly Over tersebut, rencananya akan menghubungkan Jalan Basuki Rahmat dan Jalan R Soekamto di kawasan Simpang Jalan Sekip Ujung. Harapannya, akses lintas tas tersebut akan memudahkan masyarakat yang ingin melintasi kawasan menuju kedua jalan tersebut. Kemudahan tersebut akan berkontribusi menurunkan kondisi kepadatan lalu lintas yang selama ini sudah padat. Saat ini, Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan sedang mempercepat proses pembebasan lahan agar pembangunan jembatan lintas atas ini dapat segera dilaksanakan.

Waskita memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan selama pembangunanya nanti dan berharap agar masyarakat dapat mendukung upaya bersama dalam mengurai kemacetan lalu lintas. Tim Proyek Waskita akan menggunakan metode terbaik selama pembangunan agar tidak berdampak besar terhadap mobilitas harian masyarakat.

 

Tentang PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Waskita berdiri pada tahun 1961 sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pada bulan Desember 2012 Waskita menjadi sebuah Perusahaan Publik dan tercatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham “WSKT”. Dalam beberapa tahun terakhir, Waskita semakin mengukuhkan perannya sebagai salah satu kontraktor utama di Indonesia serta Pengembang Infrastruktur/Realti melalui pendirian anak usaha yaitu PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Waskita Toll Road, PT Waskita Karya Realty, dan PT Waskita Karya Infrastruktur

Waskita Ditunjuk untuk Bangun Infrastruktur Jaringan Gas Bumi Rumah Tangga di Tiga Kota Senilai Rp92 M

saja meraih kontrak senilai Rp92,6 miliar dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Dalam kontrak tersebut, Perseroan ditunjuk sebagai Pelaksana Paket Pekerjaan Pembangunan Infrastruktur Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat; Kota Semarang, Jawa Tengah; dan Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Penunjukan ini tertuang dalam perjanjian kontrak pekerjaan yang ditandatangani oleh Senior Vice President EPC Division, AS Wisnu Wijayanto dan Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan Jargas 3 Satuan Kerja Derektorat Jendral Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Doni Oktarizon, di Gedung Ibnu Sutowo, Jakarta Selatan pada Rabu (6-4-2022).

Saat ini, penggunaan bahan bakar gas bumi melalui pipa sektor rumah tangga di Indonesia sangat terbatas disebabkan kurangnya infrastruktur gas bumi yang terdistribusi secara merata. Oleh karena itu, Pemerintah menyiapkan infrastruktur jaringan distribusi gas hingga ke rumah tangga, sehingga diharapkan ketersediaan gas semakin mudah, murah, serta merata di Indonesia agar manfaatnya dapat dinikmati secara langsung oleh masyarakat.

AS Wisnu Wijayanto mengatakan bahwa sumber pendanaan pembangunan berasal dari APBN tahun anggaran 2022 dengan jenis pembayaran monthly certificate sesuai kemajuan progress yang dicapai setiap bulannya. “Rencana pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga ini akan dikerjakan dalam waktu pelaksanaan 240 hari setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Dengan pengalaman yang kami miliki, kami optimistis dapat menyelesaikan proyek ini dengan kualitas baik, tepat waktu dan garansi kapasitas sesuai dengan Detail Engineering Design (DED) yang disepakati”, ungkap Wisnu. Rencananya, infrastruktur jaringan gas bumi ini nanti akan dapat dinikmati dan dimanfaatkan oleh tidak kurang dari 11.152 rumah di tiga kota tersebut.

Secara terpisah Director of Operation III PT Waskita Karya, Gunadi, mengatakan dengan dibangunnya Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat dari berbagai aspek. “Semoga dengan ditunjuknya Waskita, proyek ini dapat mendukung Program Pemerintah dalam menyediakan sarana infrastruktur jaringan gas bumi untuk rumah tangga yang penyalurannya melalui pipa gas hingga ke rumah tangga memanfaatkan potensi gas bumi yang ada”, tambah Gunadi.

Lingkup pekerjaan terdiri dari Pekerjaan Utama yaitu Pekerjaan Pipa Distribusi Tekanan Tinggi (Pipa Carbon Steel) dan kelengkapannya, Pekerjaan Pipa Induk (Polyethylene) dan kelengkapannya, Pekerjaan Pipa Distribusi (Polyethylene) dan kelengkapannya, Pekerjaan Sambungan Rumah (SR) dan Sambungan Kompor (SK), dan Pekerjaan Pasca Konstruksi. Lingkup Pekerjaan yang merupakan Pekerjaan Utama spesialis adalah pekerjaan pengadaan dan pemasangan MRS, pekerjaan pengadaan dan pemasangan RS (Regulator Sector), pekerjaan pengujian dan pekerjaan Horizontal Drilling Direction (HDD).

Tentang PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Waskita berdiri pada tahun 1961 sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pada bulan Desember 2012 Waskita menjadi sebuah Perusahaan Publik dan tercatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham “WSKT”. Dalam beberapa tahun terakhir, Waskita semakin mengukuhkan perannya sebagai salah satu kontraktor utama di Indonesia serta Pengembang Infrastruktur/Realti melalui pendirian anak usaha yaitu PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Waskita Toll Road, PT Waskita Karya Realty, dan PT Waskita Karya Infrastruktur

Waskita Raih Kontrak Baru Senilai 240 M Untuk Pembangunan Jalan Pantai Selatan (Pansela) Kabupaten Blitar

Jakarta, Maret 2022 PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Kode Saham: WSKT) melalui unit bisnisnya, Infrastructure II Division meraih kontrak baru senilai 240 Milyar untuk pembangunan jalan pantai selatan (Pansela) LOT 6B P. SINE – BTS KAB. BLITAR 2 (ROAD AND BRIDGE) sepanjang 7,7 KM di Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur.

Kontrak kontruksi pekerjaan tersebut ditandatangani oleh Senior Vice President Infrastructure II Division, Lasino dan Ida Bagus Made Artamana selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) of 2.5 Provinsi Jawa Timur di kantor Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur – Bali, Sidoarjo, Jawa Timur pada Kamis, 31 Maret 2022. Turut hadir menyaksikan Achmad Subkhi selaku Kepala BBPJN Jawa Timur – Bali dan Marketing Manager Infrastructure II Division, Arvikho Herdantyo Whibowo.

Lingkup pekerjaan terdiri dari pekerjaan tanah, perkerasan fleksibel, dan terdapat 2 jembatan. Pekerjaan terbagi dalam 3 zona, yaitu zona 1 sepanjang 1,35 KM, zona 2 sepanjang 3 Km dan zona 3 sepanjang 3,38 KM sehingga total panjang jalan yang dikerjakan 7,73 KM.

Jalur Pansela merupakan jaringan jalan yang melintas di pesisir selatan Pulau Jawa, menghubungkan rute yang sejajar dengan Jalur Pantura yaitu Cilegon–Anyer–Pangandaran–Yogyakarta–Banyuwangi. Jalur ini sejajar dengan garis pantai selatan Jawa dimana setidaknya melewati 5 provinsi di pesisir selatan Pulau Jawa, yakni Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Senior Vice President Infrastructure II Division, Lasino, menjelaskan type proyek ini adalah konvensional dengan jenis pembayaran monthly payment sesuai progres yang dicapai setiap bulannya. “Rencana pembangunan jalan jalur Pansela ini akan dikerjakan dengan waktu pelaksanaan 395 hari. Dengan kondisi status lahan yang sudah dibebaskan 100%, dan punya pengalaman dalam mengerjakan proyek Jalan dan Jembatan, kami optimis dapat menyelesaikan proyek dengan tepat waktu dan kualitas baik sesuai dengan Detail Engineering Design (DED) yang disepakati antara Waskita dan BBPJN Jawa Timur – Bali”, ujar Lasino.

Sementara itu secara terpisah menurut Director of Operation II PT Waskita Karya, Bambang Rianto mengatakan dengan dibangunnya jalan jalur Pansela ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar. “Dengan telah ditandatanganinya kontrak proyek ini, kami dapat segera memulai pekerjaan persiapan di lapangan. Adanya jalur pansela ini diyakini berdampak positif bagi masyarakat pesisir pantai selatan dalam menggerakan roda perekonomian”, tambah Bambang.

Kementerian PUPR terus membangun berbagai proyek infrastruktur khususnya akses jalan
untuk wilayah Pulau Jawa. Selain jalan tol, yang juga menjadi perhatian adalah lintas jalan
antar provinsi khususnya wilayah jalan Pantai Selatan (Pansela). Peningkatan kondisi jalur
jalan Pansela ini diharapkan bisa menjadi jalur wisata wilayah pesisir pantai selatan dan di
sisi lain mengurangi beban lalu lintas di Pantura. Dampak lainnya yang diharapkan yaitu
mengurangi kesenjangan perekonomian antara wilayah Pantura dengan Pansela. Kelebihan
Jalur Pansela sendiri memiliki Panoramic Road dan berbagai Objek Wisata yang cukup
menarik.

Tentang PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Waskita berdiri pada tahun 1961 sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pada bulan Desember 2012 Waskita
menjadi sebuah Perusahaan Publik dan tercatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham “WSKT”. Dalam
beberapa tahun terakhir, Waskita semakin mengukuhkan perannya sebagai salah satu kontraktor utama di Indonesia
serta Pengembang Infrastruktur/Realti melalui pendirian anak usaha yaitu PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT
Waskita Toll Road, PT Waskita Karya Realty, dan PT Waskita Karya Infrastruktur