Category Archives: Hasil Bumi

Negara Hadir Lewat Listrik PLN, Warga Desa Paling Selatan RI: Hidup Lebih Mudah, Penghasilan Bertambah

Rote, 26 September 2022 – Warga di Desa Mbueain, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku gembira usai listrik dari PT PLN (Persero) hadir di pulau paling selatan Indonesia tersebut sejak 2020. Ketersediaan listrik telah membuat warga kian produktif sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat.

Kehadiran listrik di pulau yang berbatasan dengan lautan Australia ini tak lepas dari peran pemerintah melalui penyertaan modal negara (PMN). Dukungan tersebut memungkinkan PLN  membangun infrastruktur listrik daerah terpencil yang masuk ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).  Sehingga PLN bisa mewujudkan energi berkeadilan, meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian rakyat.

Salah satu warga Desa Mbueain, Mama Lodia (39) turut merasakan manfaat dari hadirnya listrik PLN. Mama Lodia bercerita sebelum ada listrik, ia menggunakan lampu pelita minyak tanah sebagai penerangan. Untuk mendapat minyak tanah ia harus pergi ke kota. Padahal untuk sampai ke kota cukup merepotkan karena perlu naik kendaraan dan cukup menghabiskan waktu.

Kondisi ini kadang membuat anak-anak Mama Lodia tidak bisa belajar, karena keterbatasan penerangan.

“Sebagai ibu rumah tangga, saya sangat bersyukur bisa meringankan pekerjaan seperti memasak tidak pakai kayu, tinggal colok saja. Anak-anak bisa belajar dengan penerangan cukup. Sekarang bisa jualan kecil-kecilan dengan adanya kulkas. Ini sangat membantu perekonomian kami,” katanya.

Kepala Desa Mbuaein, Ferdi Otniel Boboy bercerita, masyarakat sudah lama berharap listrik hadir di desa mereka. Setiap ada musyawarah, masyarakat mengusulkan kehadiran jaringan listrik. Ia bersyukur karena harapan itu akhirnya terkabul saat listrik hadir di tahun 2020.

“Kami sampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada pemerintah dalam hal ini mulai Kepala Negara, Bapak Presiden dan PLN kami bangga punya PLN, kami terlayani listrik dan hasilnya memuaskan bagi kami semua,” ungkapnya.

Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara menyampaikan bahwa sudah menjadi tanggung jawab negara untuk memastikan seluruh warganya dapat layanan jaringan listrik, tidak terkecuali yang tinggal di pulau-pulau terluar seperti Rote. Karena listrik memudahkan kehidupan seluruh masyarakat.

“Dengan listrik, banyak masyarakat merasakan kemudahan yang luar biasa. Semoga itu menjadi penambah semangat untuk bekerja bagi keluarga, anak-anak untuk belajar, dan kehidupan kita semua menjadi tambah baik di masa depan,” ujar Nazara.

Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto menuturkan, pemerintah memberikan dukungan melalui PMN untuk pembangunan infrastruktur hingga ke pelosok negeri. Dana PMN tersebut salah satunya digunakan untuk menerangi warga Desa Mbueain. Berbekal dana PMN, PLN membangun jaringan tegangan menengah sepanjang 9,04 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah 14,48 kms dan 3 gardu dengan kapasitas total 150 kilovolt Ampere (kVA) untuk melayani listrik 282 pelanggan di desa tersebut.

Tahun ini, PLN menargetkan bakal menghadirkan listrik ke 19.650 keluarga di 97 desa di NTT. Di mana pembiayaan pembangunan infrastrukturnya berasal dari dana PMN senilai Rp 258 miliar.

“Kehadiran listrik PLN di Pulau Rote, pulau terselatan Indonesia yang berbatasan laut dengan Australia ini menjadi bukti kehadiran negara untuk rakyat dan juga mewujudkan energi berkeadilan,” ungkapnya saat mengunjungi Desa Mbueain.

Dalam kunjungan tersebut, PLN juga menyerahkan bantuan pendidikan berupa laptop dan alat tulis untuk mendukung kegiatan belajar anak-anak di Desa Mbueain.

Tinjau Command Center Pertamina, Erick Thohir Pantau Stok dan Upaya Antisipasi Kebocoran BBM

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meninjau Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC) untuk melihat kesiapan dan kesiagaan Pertamina dalam menyalurkan energi hingga pelosok Tanah Air. Erick menilai, sistem yang dibangun Pertamina ini bisa mendeteksi baik ketersediaan, distribusi hingga potensi kebocoran BBM secara langsung (real time).

Erick meninjau PIEDCC di Gedung Grha Pertamina, Jakarta Pusat didampingi oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Rabu (7/9/2022). Erick langsung memantau layar besar yang menyajikan kondisi SPBU Pertamina di berbagai wilayah Indonesia dan meninjau langsung data ketersediaan (stok) BBM di seluruh Indonesia yang dijelaskan oleh SVP Integrated Enterprise Data and Command Center Ignatius Sigit Pratopo.

“Command center ini dibuat Pertamina untuk mendeteksi hasil produksi. Kita bisa melihat hasil produksinya, prosesnya seperti apa, distribusinya baik lewat jalur laut maupun darat dan ada juga deteksi dini kalau sampai ada pengurangan stok hingga masuk ke pom bensin dan digunakan oleh masyarakat,” ujar Erick.

Dari peninjauan di PIEDCC, baik dari hulu hingga hilir, Erick menegaskan bahwa stok BBM untuk seluruh Indonesia masih dalam kondisi aman. Dia juga menegaskan, lewat PIEDCC Pertamina bisa menerapkan efisiensi baik dari sisi produksi hingga penjualan.

“Makanya sekarang saya mengecek langsung untuk memastikan kuota (stok) dalam kondisi aman, serta distribusi aman dan tidak bocor, efisien dan efektif,” katanya. Dari pantauan PIEDCC, untuk ketersediaan stok BBM jenis Pertalite berada pada level 17 hari, Pertamax pada level 49 hari dan Pertamax Turbo pada level 99 hari. Sedangkan untuk ketersediaan jenis Solar berada pada level 18 hari dan Pertamina Dex pada level 76 hari. Sementara itu, untuk ketersediaan BBM jenis Avtur berada pada level 31 hari.

Sementara itu, Nicke menjelaskan, lewat PIEDCC bisa terpantau aliran mulai dari produksi hingga penyaluran BBM ke masyarakat. Bahkan sistem PEDCC bisa memantau langsung potensi kebocoran distribusi di lapangan.

“Ini upaya yang kita lakukan untuk mengurangi losses (kehilangan) baik dari kilang, masuk ke kapal, masuk ke mobil tangki dan masuk ke SPBU. Di SPBU semua tercatat misalnya dari dispenser nomor 5 produknya apa saja yang dikeluarkan. Jadi kalau ada selisih langsung kelihatan,” jelas Nicke.

Lebih jauh, Erick menambahkan, pembangunan sistem PIEDCC ini memang sudah sepatutnya dilakukan. Terlebih saat ini sudah menjadi era dengan sistem data berbasis digital. Dia juga menambahkan, data yang disajikan Pertamina ini bisa dikolaborasikan dengan data yang ada di Polri, terutama dalam ikhwal pengawasan kecurangan di lapangan.

“Kami koordinasi dengan Kapolri untuk menandatangani MoU supaya data ini dan data kepolisian akan kita sinkronkan dan juga pengawasan kalau ada penimbunan. Kita dorong kerja sama ini dengan Kapolri, kata Erick.

Sektor Perikanan Maluku Makin Maju dan Efisien Berkat Anjungan Listrik Mandiri PLN

Tual, 7 September 2022 – PT PLN (Persero) kembali menghadirkan layanan Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) guna mendukung sektor perikanan dan kelautan melalui program Electrifying Marine di Provinsi Maluku.

Kali ini, PLN menghadirkan ALMA di Kota Tual, Provinsi Maluku, yang juga menjadi ALMA pertama di wilayah tersebut berlokasi di dermaga Pelabuhan Feri Kota Tual.

Apresiasi datang dari Kepala ASDP Indonesia Ferry Cabang Tual, Erwin, yang turut merasakan manfaat ALMA dan program Electrifying Marine PLN di Pelabuhan Ferry kota Tual.

“Kami berharap ke depannya ALMA bisa hadir dan tersedia di seluruh dermaga kami,” kata Erwin.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU), Adams Yogasara mengungkapkan, kehadiran ALMA bertujuan membantu pemenuhan kebutuhan listrik pelanggan pada sektor perikanan laut, dan juga sebagai kebutuhan layanan listrik temporer seperti penerangan kapal, untuk keperluan cold storage serta kebutuhan listrik lainnya di seputaran lokasi dermaga Pelabuhan Feri Kota Tual.

“ALMA merupakan bentuk dukungan PLN terhadap perkembangan perekonomian masyarakat setempat, sehingga dengan adanya pasokan listrik dapat meningkatkan kesejahteraan,” kata Adams.

Pihaknya pun menambahkan, PLN terus berkomitmen untuk menghadirkan solusi bagi pelanggan dalam memanfaatkan tenaga listrik sebagai energi yang lebih bersih, terjangkau dan juga andal di seluruh sektor termasuk perikanan dan kelautan sebagai wujud nyata transformasi PLN pilar Customer Focus dan Innovative.

“Sebagai bentuk komitmen tersebut, kami telah menyediakan 21 ALMA di berbagai pelabuhan di wilayah Provinsi Maluku dan Maluku Utara,” tambah Adams.

Pembangunan ALMA merupakan bentuk konkret pelaksanaan program Electrifying Marine PLN. Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik pelanggan pada sektor perikanan laut guna memenuhi kebutuhan layanan listrik temporer seperti penerangan kapal, coldstorage, serta kebutuhan listrik lainnya di lokasi dermaga, pelabuhan hingga Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

Kemenkeu Pastikan Subsidi Energi Berkeadilan dan Tepat Sasaran

Jakarta, FMB9 – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalihkan alokasi dana APBN untuk subsidi dan kompensasi energi sebesar Rp24,17 triliun guna memastikan penyalurannya tepat sasaran.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Kacaribu mengatakan realokasi anggaran dilakukan sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo agar penyaluran subsidi dan kompensasi energi berkeadilan dan tepat sasaran.

“Seperti arahan Pak Presiden, kita mengalihkan sebagian dari subsidi dan kompensasi tersebut yang sudah jelas tidak tepat sasaran. Kita ingin berkeadilan, makanya diambil keputusan untuk mengalihkan alokasi,” ujarnya dalam diskusi online yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) berjudul ‘Alih Subsidi BBM: Bansos Topang Masyarakat Miskin’, Selasa (6/9/2022).

Realokasi anggaran tersebut diimplementasikan ke dalam sejumlah program besar pemerintah. Antara lain, pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan bantuan subsidi upah untuk pekerja berpenghasilan Rp3,5 juta ke bawah.

“Awalnya, pemerintah mengalokasikan dana subsidi dan kompensasi energi di APBN sebesar Rp 152 triliun untuk tahun anggaran 2022. Namun, kenaikan harga komoditas internasional, khususnya harga pangan dan energi, membuat asumsi yang sudah ditetapkan dalam APBN harus direvisi,” ungkap Febrio.

Selain itu, revisi perlu dilakukan setelah berdasarkan hasil evaluasi bahwa penyaluran subsidi dan kompensasi energi tidak tepat sasaran dengan temuan sebanyak 70 persen penerima merupakan kelompok masyarakat mampu.

“Lalu, kita hitung ulang dan mendapatkan arahan dari pimpinan pada Mei 2022 lalu untuk tetap menjaga daya beli masyarakat, momentum pemilihan ekonomi, khususnya konsumsi,” jelasnya.

Dengan demikian, sambung Febrio, diputuskan agar APBN dapat berperan secara kuat sebagai shock absorber terhadap kenaikan harga komoditas internasional tersebut.

Dijelaskan, harga komoditas minyak mentah sempat tinggi mencapai USD 100 per barel, sedangkan asumsi awal harganya USD 63 per barel. Sehingga membuat alokasi subsidi dan kompensasi energi membesar lebih dari 3 kali lipat dari Rp 152 triliun menjadi Rp 502 triliun.

“Lalu, kita asses lagi sesuai dengan arahan Pak Presiden seperti apa subsidi dan kompensasi ini,” jelasnya.

Dengan mempertimbangkan harga komoditas dan volume konsumsi masyarakat kian meningkat karena pesatnya pertumbuhan ekonomi, maka ditetapkan outlook terakhir dana subsidi dan kompensasi energi sebesar Rp 698 triliun.

Indonesia Berpeluang untuk Ekspor Beras, Stok Stabil

Jakarta, FBM9 – Kepala Divisi Pengadaan Komoditi Perum BULOG, Budi Cahyanto menyampaikan, stok beras dalam negeri cukup stabil. Bahkan, Budi menyebut Indonesia berpeluang untuk melakukan ekspor.

“Untuk beras sendiri, saya pikir stoknya sangat kuat, sangat baik,” kata Budi dalam diskusi bertema “Tantangan Ketahanan Pangan Hadapi Krisis Global” yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) pada Jumat, (19/8/22).

Saat ini, Budi menggatakan, stok beras di dalam negeri kurang lebih mencapai 1,1 juta ton. Jumlah ini, terangnya, sudah sesuai dengan ketentuan Food and Agriculture Organization (FAO) dan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan).

“Kemudian yang direkomendasikan juga oleh para analis dari Universitas Gajah Mada (UGM), bahwa dengan jumlah penduduk Indonesia kurang lebih 260 juta itu, kita paling tidak memiliki stok 1 sampai 1,5 juta ton,” ungkapnya.

Budi mengatakan, dengan jumlah stok yang cukup kuat tersebut, masyarakat Indonesia diharapkan tidak perlu khawatir. Sebab dengan kondisi demikian, Indonesia bahkan berpotensi melakukan ekspor beras ke negera-negara yang membutuhkan.

Namun, menurut Budi, beras-beras yang diekspor harus merupakan beras-beras varian khusus yang hanya ada di Indonesia. Seperti Pandan Wangi, Rojo Lele dan Mentik Wangi atau beras Mentik. Dimana beras ini tidak ditemukan di tempat lainnya di dunia.

“Kalau itu mungkin tantangan ke depan bagaimana BULOG bisa membuka peluang ekspor ke negara-negara yang memang membutuhkan,” tambahnya.

Sekadar mengingatkan, Budi menambahkan, Indonesia merupakan produsen beras terbesar kedua di dunia. Posisi pertama ditempati China. Hanya saja, tambahnya, memang konsumsi beras di Indonesia cukup tinggi.

“Produksi pertama itu ada di China, kemudian yang kedua di Indonesia. Jadi menurut saya Indonesia memiliki potensi untuk untuk melakukan ekspor,” paparnya.

 

Dimensi Mengukur Ketahanan Pangan

Pada forum yang sama, Ketua Umum Dewan Pakar DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Agus Pakpahan menyampaikan pandangannya terkait ketahanan pangan dari beragam sudut pandang. Pertama adalah dimensi sumber daya yang memperlihatkan kapasitas atau luas lahan dan penerapan teknologi serta kapasitas kebijakan.

“Sehingga konteks ketahanan pangan kita ukur dari sumber daya yang diterjemahkan ke dalam kapasitas produksi. Ini untuk memenuhi kebutuhan aktual, buat memenuhi kalau ada resiko, dan juga memenuhi kalau misal terjadi ketidakpastian. Seperti perang Ukraina, tsunami atau macam-macam bencana dan lain-lain,” paparnya.

Kedua adalah dimensi jangka pendek. Dimensi ini, kata Agus, untuk mengukur bahan kebutuhan pokok lainnya secara menyeluruh.

“Artinya, kalau kita lihat pada komoditas tertentu mungkin kita merasa tahan, tapi kalau totalitas belum tentu juga,” bebernya.

Sementara dimensi ketiga, tambah Agus, adalah dimensi entitlement. Dimensi ini untuk mengukur bahwa keberlimpahan stok bukanlah jaminan masyarakat tidak kelaparan. Seperti yang terjadi di Bangladesh pada 1943.

“Kelaparan Bangladesh pada 1943 dimana kurang lebih 3,8 juta jiwa meninggal dunia bukan karena tidak ada makanan tapi tidak bisa membelinya. Atau kasus minyak goreng baru-baru ini,” bebernya.

Adapun dimensi keempat adalah capability. Menurut Agus, ketahanan pangan penting dilihat dari sudut pandang ini melalui global hunger index.

“Indonesia itu tertinggal dari negara maju lebih dari 50 tahun. GHI kita itu masih 18 poin. Kalau negara maju itu kurang dari 5 poin,” pungkasnya.

Sebagai informasi, pemerintah Indonesia mendapat penghargaan dari International Rice Institute (IRRI) karena dinilai berhasil membuat sistem ketahanan pangan dan swasembada beras.

Pemerintah Indonesia juga dinilai tangguh dalam penerapan inovasi teknologi pertanian. Penghargaan diterima Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Minggu 14 Agustus 2022.

Berdasarkan data Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), Rasio swasembada atau rasio antara produksi dalam negeri dengan total permintaan di Indonesia mencapai 90% lebih. Ini merupakan pencapaian yang sangat besar.

Gelorakan Program Jabar Smile, PLN dan Pemprov Jabar Gelar Lomba Memasak dengan Kompor Induksi

Bandung, 22 Agustus 2022 – Memperingati Hari Jadi Provinsi Jawa Barat ke-77, PT PLN (Persero) bersama Pemprov Jawa Barat (Jabar) mengadakan lomba memasak dengan kompor induksi. Lomba ini sejalan dengan program Jawa Barat Smart Electric Green Lifestyle (Jabar Smile).

Melalui lomba memasak bertemakan “Chef Juara dengan Kompor Induksi Hemat Energi”, Pemprov Jabar dan PLN berupaya untuk mengkampanyekan pemakaian kompor induksi yang bersih, nyaman, aman, murah, dan elegan.

Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan kegiatan ini mendukung program transisi energi pemerintah, khususnya instruksi Presiden Joko Widodo yang mengajak masyarakat untuk mengganti kompor gas ke kompor listrik.

“Bekerja sama dengan PLN Jawa Barat, kita membagikan gratis sampai suatu hari rumah-rumah sudah bertransformasi ke kompor listrik. Mudah-mudahan tercapai dalam beberapa tahun ke depan,” ujar Ridwan.

Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Pemprov Jabar Slamet Mulyanto menjelaskan, kegiatan ini merupakan wujud komitmen Jawa Barat sebagai Provinsi pertama yang meluncurkan program konversi kompor gas ke kompor induksi.

“Ini merupakan Langkah nyata mengurangi emisi karbon dan menekan impor LPG yang tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 671/13/REK tanggal 5 Maret 2019, tentang Imbauan Penggunaan Kompor Listrik di Jawa Barat,” ujar Slamet.

Menurut Slamet, selain memberikan efisiensi, penggunaan kompor induksi dapat menjadi solusi bagi peningkatan ketahanan energi nasional dan mengurangi energi berbasis impor sekaligus dapat mengurangi pengeluaran negara.

Sementara General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jabar, Agung Nugraha menjelaskan PLN mendukung penuh langkah aktif masyarakat dan stakeholder daerah dalam memasifkan penggunaan kompor listrik. PLN siap memberikan pasokan listrik yang andal bagi masyarakat di tengah gaya hidup baru berbasis listrik.

“Program konversi ini juga bermanfaat bagi masyarakat. Dengan memakai kompor induksi, masyarakat dapat memasak lebih aman, lebih hemat dan cepat,” ujar Agung.

Dalam gelaran ini, PLN bersama mitra Jabar Smile yaitu Kanahome, Selis, Gesit, Myamin, Icon+, dan Uwinfly juga mengadakan pameran electrifying lifestyle. _ Masyarakat dapat langsung menikmati berbagai promo layanan dan diskon berbagai produk berbasis listrik seperti sepeda listrik, motor listrik, kompor induksi, _air fryer dan lainnya.

“Jadi dengan datang ke stand Jabar Smile, masyarakat dapat membeli kendaraan listrik atau kompor induksi sekaligus dapat mengajukan tambah daya dengan hanya cukup membayar Rp. 150 ribu saja,” pungkas Agung.

Naik 64 Peringkat, Pertamina Satu-satunya Perusahaan Indonesia di Fortune Global 500

Jakarta, 8 Agustus 2022 – PT Pertamina (Persero) kembali mengokohkan diri sebagai satu-satunya perusahaan Indonesia sekaligus satu-satunya BUMN yang masuk dalam daftar Fortune Global 500 tahun 2022. Pertamina berada di peringkat #223, naik 64 peringkat dibanding tahun 2021 yang diposisi #287.

Di tahun 2022, Fortune Global 500 menempatkan 30 perusahaan migas dunia masuk dalam kategori Petroleum Refining. Adapun Pertamina berada di urutan 21 di atas Idemitsu & Repsol.

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan Pertamina kembali masuk dalam Fortune Global 500 dengan peringkat yang naik cukup signifikan. Erick menilai kenaikan peringkat Pertamina memberi bukti bahwa BUMN dapat bersaing dengan perusahaan global.

“Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada direksi, komisaris, dan seluruh insan Pertamina yang bekerja keras dalam meningkatkan daya saing perusahaan di kancah internasional,” ujar Erick di Jakarta, Senin (8/8/2022).

Erick mengatakan keberhasilan Pertamina menunjukan BUMN tak hanya mampu bertahan saat menghadapi kondisi pandemi, melainkan juga dapat meningkatkan kinerja dengan beragam inovasi. Menurut Erick, pencapaian apik Pertamina tak lepas dari langkah transformasi dan restrukturisasi melalui pembentukan holding dan subholding.

“Transformasi lewat holding dan subholding membuat operasional Pertamina lebih efektif dan efisien lantaran fokus pada core bussiness. Hal ini sejalan dengan target kita bahwa Pertamina harus menjadi perusahaan Global Energy Champion dan memiliki valuasi senilai 100 miliar USD,” ujar Erick.

Erick berharap pencapaian Pertamina dapat menjadi inspirasi bagi BUMN lain untuk mampu berbicara lebih banyak di pentas dunia. Erick meyakini BUMN-BUMN lain dapat meniru jejak Pertamina asalkan mampu menerapkan transformasi dan core values, Akhlak, secara optimal.

“Semakin baik kinerja BUMN, apalagi sampai diakui dunia, tentu akan berdampak signifikan bagi masyarakat. Kinerja positif tentu akan memberikan ruang besar bagi BUMN untuk lebih berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menjaga keseimbangan pasar, hingga program-program ekonomi kerakyatan,” kata Erick.

Sejalan dengan Erick, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan upaya Pertamina meningkatkan daya saing tidak terhalang oleh pandemi, bahkan di tengah tantangan berat perusahaan, kinerja keuangan perseroan melonjak tajam di tahun 2021. Inilah yang mengantarkan Pertamina naik peringkat pada Fortune Global 500 tahun 2022.

“Pertamina telah berhasil meningkatkan revenue dan laba bersih perusahaan dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Sebuah pencapaian yang luar biasa di tengah tantangan global dan pandemi yang belum berakhir,” ucap Nicke.

Nicke menambahkan, posisi Pertamina dalam Fortune Global di wilayah Asia Tenggara berada di peringkat 5 dan di Asia, Pertamina berada di peringkat 105 dari 227 perusahaan.

“Pertamina juga merupakan perusahaan peringkat 12 dari 24 perusahaan yang dipimpin Female CEO dan satu-satunya di kategori Petroleum Refining yang dipimpin Female CEO,” imbuhnya.

Pertamina, tuturnya mencatatkan revenue tahun 2021 sebesar USD 57,51 miliar naik dibanding tahun lalu sebesar USD 41,47 miliar. Laba bersih Pertamina sebesar USD 2,045 miliar atau Rp29,3 triliun naik hampir dua kali lipat dibanding tahun 2020 sebesar USD 1,05 miliar atau Rp 15,3 triliun.

Tak hanya bertengger di peringkat global pada Fortune 500, pada September 2021, Pertamina juga menerima ESG Risk Rating 28,1 atau pada Risiko Sedang. Penilaian global ini telah menempatkan Pertamina sebagai peringkat ke 15 dari 252 perusahaan dunia di industri Oil & Gas dan posisi 8 di sub industri integrated Oil & Gas.

“Hal ini merupakan pengakuan global atas komitmen dan effort Pertamina memimpin transisi energi, dekarbonisasi mendukung net zero emission Indonesia tahun 2060 dan pencapaian potensi sumber daya terbarukan di Indonesia dalam rangka pertumbuhan berkelanjutan,”ujarnya.

Di tahun 2021, Pertamina telah sukses menuntaskan transformasi dengan membentuk Holding Migas dengan 6 Subholding, yakni Subholding Upstream, Subholding Refining and Petrochemical, Subholding Commercial and Trading, Subholding Gas, Subholding Integrated Marine Logistics dan Subholding New and Renewable Energy.

Transformasi merupakan langkah strategis beradaptasi dengan perubahan bisnis ke depan, bergerak lebih lincah dan lebih cepat, serta fokus untuk pengembangan bisnis yang lebih luas dan agresif.

“Tranformasi akan terus mendorong Pertamina menjadi perusahaan energi kelas dunia. Dengan dukungan seluruh stakeholder, Pertamina akan mewujudkan aspirasi pemegang saham mewujudkan target menjadi 100 perusahaan terkemuka dunia,” ujar Nicke.

*

Kinerja Unggul Subholding Upstream Pertamina Catatkan Produksi Semester 1 Tahun 2022 Capai 965 MBOEPD

Jakarta – Kinerja operasi PT Pertamina Hulu Energi sebagai Subholding Upstream Pertamina terus menunjukkan arah yang positif. Hal ini dibuktikan dengan capaian kinerja operasi Semester 1 tahun 2022 yang memuaskan. Pencapaian produksi gas dari Januari sampai dengan Juni 2022 mencapai 2.592 MMSCFD dan produksi minyak mencapai 518 MBOPD, sehingga untuk pencapaian produksi akumulatif minyak dan gas, Subholding Upstream Pertamina berhasil mencapai 965 MBOEPD.

Arya Dwi Paramita, Corporate Secretary PT Pertamina Hulu Energi sebagai Subholding Upstream, menjelaskan bahwa sinergi dan strategi menjadi kunci dalam keberhasilan Subholding Upstream Pertamina sehingga mencatatkan kinerja unggul hingga semester 1 2022 ini. “Selain sinergi dan strategi, banyak faktor yang mendukung atas capaian di semester 1 tahun 2022 ini, diantaranya dipengaruhi alih kelola Blok Rokan pada bulan Agustus 2021, melakukan kinerja operation excellence serta optimasi biaya di seluruh lapisan,” ujar Arya, Jumat (29/7).

Sementara sampai dengan Juni 2022, Subholding Upstream Pertamina telah menyelesaikan pengeboran sumur pengembangan sebanyak 305 sumur dengan total 235 sumur sudah berproduksi, serta 55 sedang proses atau on going. Sedangkan untuk kegiatan Work Over sampai dengan Juni 2022 telah selesai dilakukan sebanyak 312 kegiatan dan untuk well service telah selesai dilakukan sebanyak 14.285 sumur.

Selain itu, untuk menjaga keberlangsungan perusahaan dan tentunya untuk dapat terus berkontribusi dalam mencapai ketahanan energi nasional, Subholding Upstream terus berupaya melakukan kegiatan-kegiatan upaya penambahan cadangan melalui pengeboran sumur eksplorasi. Sampai Juni 2022, Subholding Upstream telah menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 8 sumur serta 5 sumur on going. Diharapkan pada akhir tahun secara total Subholding Upstream akan menyelesaikan sebanyak 29 sumur eksplorasi. Kegiatan pengeboran sumur eksplorasi, sumur pengembangan pemeliharaan sumur tersebut tersebut didukung dengan 62 rig pengeboran serta 117 rig untuk kegiatan Work Over & Well Service.

Untuk penambahan cadangan, sampai dengan Semester 1 tahun 2022 ini Subholding Upstream telah membukukan penambahan cadangan P1 sebesar 22 MMBOE dan penambahan temuan sumber daya 2C mencapai 92 MMBOE.

“Guna memenuhi seluruh target yang telah disepakati dalam RKAP 2022 ini, kami akan terus menjaga dan meningkatkan kinerja serta memastikan seluruh rencana kerja dapat dilaksanakan dan diselesaikan tepat waktu serta pengunaan anggaran yang sesuai dengan yang telah ditetapkan,” tambah Arya.

Lebih lanjut, Arya menjelaskan bahwa PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan mencatatkan capaian masif dan agresif. Terbukti sejak hari pertama alih kelola hingga jelang 1 Tahun dioperasikan Pertamina, pada Juni 2022 WK Rokan telah melakukan pengeboran sebanyak 350 sumur baru, dimana 133 sumur berhasil di bor dalam 5 bulan sepanjang tahun 2021 dan 200 sumur dibor pada tahun 2022. Ini adalah Wilayah Kerja migas dengan investasi jumlah sumur terbanyak.

“Selain kinerja yang optimal, PHE sebagai Subholding Upstream Pertamina juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan/member sejak 16 Juni 2022. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari United Nation Global Compact (UNGC) dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek Environmental, Social, Governance (ESG),” pungkas Arya.

Lebih Praktis, Bersih, dan Kurangi Energi Impor, PLN Terus Ajak Warga Beralih dari Elpiji ke Kompor Induksi

Jakarta 8 Agustus 2022 – PT PLN (Persero) berkomitmen dalam transisi energi dengan mengajak masyarakat untuk segera beralih ke kompor induksi. Dari kajian yang PLN lakukan, menggunakan kompor induksi terbukti lebih murah dan praktis.

Koordinator Harga Tenaga Listrik Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Ferry Triansyah, mengungkapkan setiap tahun harga LPG kian meningkat. Di sisi lain, pemerintah berkewajiban memberikan subsidi harga LPG bagi masyarakat yang kurang mampu. Sehingga besaran pengeluaran pemerintah untuk subsidi juga meningkat.

“Impor LPG kita itu kurang lebih 77 persen. Antisipasinya adalah bagaimana penggunaan energi dari gas LPG beralih ke energi listrik untuk meningkatkan ketahanan energi dan mengurangi energi berbasis impor”, ungkap Ferry dalam Talkshow New Lifestyle with Kompor Induksi yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM bersama PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya di Jakarta.

Peneliti Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indra Al Irsyad menjabarkan bahwa masyarakat di negara-negara maju telah terbiasa menggunakan kompor induksi. Banyak riset yang menyatakan perubahan gaya hidup berbasis energi listrik ini berdampak positif dalam banyak aspek.

“Sebelumnya telah dilakukan studi di 13 negara mengenai penggunaan kompor induksi, hasilnya responden sepakat memasak menjadi lebih hemat, lebih cepat, lebih bersih dan lebih nyaman,” ujar Indra.

Dalam kesempatan yang sama, General Manager PLN UID Jakarta Raya ,Doddy B. Pangaribuan menyampaikan bahwa PLN menyambut rencana konversi kompor LPG ke kompor induksi yang dicanangkan pemerintah. Ia mengatakan, melalui pilot project yang telah dilakukan di Solo dan Bali, masyarakat penerima manfaat memberikan testimoni positif dan mendukung program ini.

“Testimoni pilot project di kota Denpasar dan Solo menyebutkan penggunaan kompor induksi ini lebih mudah, murah, nyaman dan keren,” ungkap Doddy.

Terkait besaran daya listrik, ia menghimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir karena pasokan daya yang saat ini dimiliki PLN lebih dari cukup untuk memenuhi penggunaan seluruh masyarakat.

“Saya selalu dapat pertanyaan, ‘kalau listriknya tidak cukup bagaimana? Pelanggan tidak perlu khawatir listrik di rumahnya tidak cukup saat memasak dengan kompor induksi, karena khusus keluarga penerima manfaat diberikan jalur khusus memasak di dapur  yang khusus digunakan untuk memasak dengan kompor induksi,” jelas Doddy.

PLN terus mengupayakan prasarana yang mampu mendukung pergeseran gaya hidup masyarakat saat ini. Kompor induksi dengan bentuknya yang lebih stylish, bersih, dan murah akan segera menjadi pilihan masyarakat dibanding LPG. Selain itu menggunakan kompor induksi praktis adalah gaya hidup yang bebas asap dan ramah lingkungan.

Produktivitas Pertanian Melesat Berkat Layanan Listrik Hebat

Surabaya, 3 Agustus 2022 – PT PLN (Persero) berkontribusi nyata dalam meningkatkan produktivitas sektor pertanian melalui program Electrifying Agriculture. Kehadiran program ini terbukti berhasil meningkatkan produksi pertanian pada tiga usaha hidroponik di Surabaya yakni Kebun Sayur Surabaya, Jawara Farm dan KRPL Serpis.

Upaya PLN mendorong petani masuk ke Electrifying Agriculture ini salah satunya dilakukan melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL). Lewat TJSL, PLN memberikan bantuan berupa peralatan produksi berbasis listrik.

Peralatan-peralatan ini digunakan untuk growth light, penyiraman dan kontrol suhu. Adanya peralatan tersebut membuat tanaman hidroponik tumbuh lebih cepat, sehingga lebih cepat panen.

Tak sekadar itu, PLN juga memberikan bantuan berupa sarana prasarana hidroponik guna penambahan areal produksi di lahan fasilitas umum yang telah diberikan izin oleh Pemerintah Kota Surabaya.

Sederet bantuan yang diberikan PLN terbukti meningkatkan produksi dan omzet petani. Sejalan dengan itu, kesejahteraan petani pun turut terangkat.

“Omzet KRPL Serpis meningkat setelah ada bantuan dari PLN, setidaknya sekitar 20 persen,” kata Ketua KRPL Serpis, Yuni.

Ia pun mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan PLN. Lewat bantuan ini, ia berharap kesejahteraan kelompok petani dapat terus meningkat.

“Kami sangat berterima kasih atas bantuan PLN. Kami berharap usaha ini akan terus meningkat, sehingga kesejahteraan kelompok dapat ditingkatkan,” ujar Yuni.

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali (UIP JBTB), Muhammad Ramadhansyah, mengatakan program TJSL dilaksanakan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dia mengatakan, pemanfaatan listrik untuk pertanian hidroponik dapat membuat waktu panen semakin cepat sehingga diharapkan berdampak positif untuk meningkatkan penghasilan.

“Dengan pemakaian listrik untuk usaha ini tentunya dapat meningkatkan produktivitas pertanian hidroponik sehingga diharapkan kualitas tanaman meningkat dan waktu panen lebih cepat,” katanya.