Tag Archives: umkm

Grab Bersama Kementerian Kominfo Pacu Literasi Digital Pengusaha UMKM lewat Kolaborasi di Awal Tahun

Jakarta, 13 Januari 2022 – Grab, aplikasi super terkemuka di Indonesia, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia, mengumumkan penandatanganan Nota Kesepahaman yang komprehensif untuk memacu peningkatan literasi digital di Indonesia, termasuk bagi pengusaha kecil dan menengah hingga ke wilayah Indonesia Timur, serta talenta-talenta lainnya. Grab juga mendukung pembahasan isu-isu teknologi terkini oleh Kementerian Kominfo di perhelatan internasional, yaitu Presidensi G20 Indonesia 2022, di mana literasi digital menjadi fokus pembicaraan pemerintah.

Melalui Nota Kesepahaman, Grab dan Kementerian Kominfo akan mensinergikan kekuatan untuk menerapkan program-program kunci di kementerian, yaitu SiberKreasi, BAKTIKominfo, dan Focus Group Discussion (FGD), untuk meningkatkan literasi digital, terutama pengusaha kecil dan menengah termasuk yang berada di Indonesia Timur, melalui serangkaian pelatihan kewirausahaan. Kementerian Kominfo dan Grab sebelumnya sudah bekerja sama untuk program SiberKreasi yang berhasil mendorong literasi digital lebih dari 12.000 pengusaha kecil dan menengah di tanah air.

Disaksikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Johnny G. Plate, Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Mira Tayyiba, dan President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, dan pada Kamis, 13 Januari 2022.

Johnny Gerard Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menekankan pentingnya kerja sama strategis antara pemerintah dan perusahaan teknologi dalam mendorong literasi digital di Indonesia. “Literasi digital menjadi salah satu program utama Kementerian Komunikasi dan Informatika, dimana kami akan turut menyuarakan topik tersebut di berbagai forum besar, seperti Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022.

Kami melihat perusahaan teknologi sebagai mitra strategis dalam mengimplementasikan program-program literasi digital pemerintah, khususnya yang menyasar pengusaha kecil dan menengah, serta talenta-talenta Indonesia lainnya. Grab adalah mitra yang tepat karena memiliki ekosistem teknologi yang mumpuni serta akses ke pengusaha kecil dan menengah di seluruh Indonesia, selain komitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital secara inklusif,” tegasnya.

Selain pengusaha kecil dan menengah, Grab dan Kementerian Kominfo akan memupuk talenta-talenta Indonesia lainnya melalui Digital Talent Scholarship (DTS), khususnya memberi pelatihan literasi digital melalui Digital Entrepreneurship Academy, mengingat Indonesia membutuhkan lebih banyak talenta cakap teknologi untuk menggerakan ekonomi digital.

Ridzki Kramadibrata, President of Grab Indonesia mengatakan, “Sejalan dengan Kementerian Kominfo, Grab percaya bahwa ekonomi digital inklusif dapat terwujud dengan partisipasi aktif pengusaha kecil dan menengah, serta talenta-talenta Indonesia lainnya. Dengan semangat GrabForGood, Grab membuka akses ke ekosistem teknologinya yang komprehensif agar bisa dimanfaatkan oleh Kementerian Kominfo dalam memperkuat implementasi program-program perluasan literasi dan talenta digital di Indonesia. Kami berharap kolaborasi ini dapat memberikan dorongan semangat untuk mengawali 2022”.

Grab akan membuka akses ke serangkaian fitur, layanan, dan inisiatif yang tercakup di ekosistem teknologi miliknya untuk mendorong program-program literasi digital Kementerian Kominfo. Grab juga memadupadankan GrabAcademy, yaitu platform Grab untuk digital upskilling, dan Kota Masa Depan, yaitu inisiatif digitalisasi pengusaha kecil dan menengah di kota tier 2 dan 3 termasuk di Indonesia Timur, untuk mendukung program-program pelatihan kewirausahaan dan talenta digital milik Kementerian Kominfo. Perhatian juga akan diberikan untuk pelatihan kewirausahaan bagi pengusaha kecil dan menengah berbasis kuliner guna memfasilitasi mereka untuk go digital lewat GrabFood.

Lebih lanjut, Grab sebagai pelaku industri siap berbagi masukan dan pengalamannya ke Kementerian Kominfo sebagai bahan pertimbangan ketika membahas isu-isu krusial terkait ekonomi digital yang Kementerian Kominfo akan suarakan di forum nasional dan internasional, yaitu Forum Ekonomi Digital dan nantinya, di perhelatan Presidensi G20 Indonesia 2022.

Tentang Grab

Grab merupakan aplikasi super terkemuka di Asia Tenggara berdasarkan GMV (gross merchandise value) untuk layanan pengantaran makanan, mobilitas, dan dompet digital di tahun 2020 menurut Euromonitor. Grab mengoperasikan layanan pengantaran, mobilitas, dan keuangan digital di lebih dari 400 kota di delapan negara di Asia Tenggara – Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Grab memungkinkan jutaan orang setiap hari untuk terhubung dengan mitra pengemudi dan merchant untuk memesan makanan atau barang kebutuhan harian, mengantar paket, memesan solusi mobilitas, melakukan pembayaran belanja online atau mengakses layanan keuangan lainnya seperti pinjaman, asuransi, wealth management dan telemedicine, semuanya melalui satu aplikasi “serba bisa”. Grab didirikan pada tahun 2012 dengan misi untuk memajukan Asia Tenggara dengan menghadirkan pemberdayaan ekonomi bagi semua orang, dan sejak itu, aplikasi Grab telah diunduh jutaan perangkat mobile. Grab memiliki misi double bottom line: secara bersamaan memberikan kinerja keuangan yang baik bagi pemegang sahamnya dan dampak sosial yang positif di Asia Tenggara.

Transaksi Fitur Paylater dan Modal Toko di Tokopedia Melejit

Indonesia, 12 Januari 2022 – Selama pandemi, Tokopedia konsisten membantu masyarakat mendapatkan akses pendanaan untuk memenuhi kebutuhan harian melalui fitur PayLater hingga menjaga kelangsungan usaha lewat Modal Toko.

“Sepanjang 2021, jumlah pengguna yang memanfaatkan fitur PayLater meningkat hampir 2x lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara, jumlah transaksi yang terjadi lewat fitur tersebut bertumbuh hampir 3x lipat selama 2021,” kata AVP of Fintech Lending Tokopedia, Rocky Stephanus.

Tren pembayaran menggunakan fitur PayLater ini menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia. Tokopedia mencatat beberapa kota yang mengalami peningkatan pengguna fitur PayLater tertinggi selama 2021, antara lain Batam, Pekanbaru, Bandar Lampung, Yogyakarta dan Balikpapan.

Di sisi lain, pegiat usaha di Tokopedia, yang hampir 100% UMKM lokal, dan ingin mengembangkan usaha atau menunjang kebutuhan biaya operasional, kian memanfaatkan fitur Modal Toko. “Ini terbukti dari adanya peningkatan nilai modal usaha yang disalurkan melalui Modal Toko sebesar lebih dari 2x lipat selama 2021,” jelas Rocky.

Peningkatan ini juga didorong oleh berbagai kemudahan yang ditawarkan Modal Toko melalui kerja sama dengan Dhanapala, seperti limit kredit fleksibel hingga Rp300 juta serta dapat ditarik kapan pun dan berapa pun sesuai kebutuhan. “Selain itu, bunga pinjaman rendah dan flat. Proses persetujuan pinjaman pun hanya dilakukan dalam hitungan menit,” tambahnya.

Pemilik Usaha Gadget Traveller, Christy Cox, menjadi salah satu UMKM yang telah merasakan manfaat dari fitur Modal Toko. “Fitur ini menjadi solusi bagi kami untuk mendapatkan modal usaha tambahan karena prosesnya mudah dan jumlah pinjamannya juga bisa kita sesuaikan. Persentase profit sharingnya juga sangat terjangkau untuk UMKM seperti kami,” ujarnya.

Beberapa kota yang tercatat mengalami peningkatan jumlah peminjaman modal usaha paling tinggi melalui fitur Modal Toko di Tokopedia selama 2021 dibandingkan tahun sebelumnya, antara lain Malang, Semarang, Medan, Denpasar dan Palembang.

“Kami berharap berbagai inisiatif yang dihadirkan oleh Tokopedia, termasuk fitur pembayaran dan fasilitas pinjaman modal usaha, dapat membantu masyarakat Indonesia memenuhi kebutuhan sehari-hari serta menyokong UMKM lokal menjaga keberlangsungan bisnisnya,” tutup Rocky.

Shopee Buka Kampus UMKM Shopee Jakarta, Permudah Akses Pelatihan bagi UMKM Lokal

Jakarta, 17 November 2021 – Shopee hari ini meresmikan Kampus UMKM Shopee Jakarta yang berlokasi di Gedung Pakuwon, Jakarta Selatan. Kampus Shopee ke-empat ini dihadirkan untuk membantu digitalisasi lebih banyak UMKM lokal. Kampus UMKM Shopee juga hadir sebagai realisasi dari komitmen #ShopeeAdaUntukUMKM dalam membina lebih banyak pelaku UMKM agar bisa naik kelas.

Diresmikan bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, UMKM lokal dapat memanfaatkan kampus ini untuk mengikuti pelatihan dan pendampingan serta menikmati beberapa fasilitas serta layanan yang bisa mengakomodir kebutuhan pengembangan bisnis UMKM agar dapat berkembang dengan maksimal.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM), Elisabeth Ratu Rante Allo, yang mewakili Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memberikan apresiasi atas dibukanya Kampus UMKM Shopee Jakarta. Ia menjelaskan bahwa Jakarta memerlukan dukungan ekosistem yang dapat membuat UMKM berkembang.

“Dukungan yang diberikan Shopee dengan mendirikan kampus kami sambut baik dalam rangka membantu UMKM meningkatkan bisnisnya. Pengembangan ini (secara) komprehensif diberikan melalui program edukasi yang berkesinambungan. Dengan dukungan berupa kampus ini, para pelaku UMKM bisa mendapatkan tambahan pengetahuan serta mendapatkan aspek pengembangan bisnis sehingga bisa meningkatkan skala usahanya,” ungkap Elisabeth Ratu.

Menurutnya, hadirnya Kampus UMKM Shopee Jakarta sebagai pusat pengembangan digital UMKM dapat membuat UMKM langsung memahami dengan detail mengenai cara berjualan online yang tepat, mendekatkan diri antara penjual kepada pembeli, hingga cara mengembangkan strategi bisnis digital secara optimal.

Direktur Shopee Indonesia, Handhika Jahja, mengungkapkan bahwa pembukaan kampus ini menjadi bagian dari komitmen jangka panjang #ShopeeAdaUntukUMKM dalam menyediakan solusi digitalisasi dari hulu hingga hilir bagi UMKM. “Pemulihan ekonomi Indonesia akan bergantung pada UMKM kita.

Jika kita bisa membuat UMKM semakin tangguh, kita dapat membantu membangkitkan kembali ekonomi negeri. Dengan memperhitungkan keterbatasan UMKM untuk bisa mengakses edukasi dan fasilitas penunjang digitalisasi bisnis mereka, Kampus UMKM Shopee hadir di berbagai kota, termasuk Jakarta, untuk memastikan UMKM lokal bisa naik kelas,” ungkap Handhika.

Hadirnya Kampus UMKM Shopee Jakarta merupakan kado istimewa yang Shopee siapkan untuk membantu perkembangan UMKM lokal. Sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, digitalisasi UMKM diharapkan bisa membantu mereka untuk bertahan di kala pandemi.

Namun, keterampilan digital masih menjadi salah satu penghalang bagi UMKM untuk memetik manfaat dari digitalisasi. Daya saing digital Indonesia masih di peringkat 56 dari 63 negara berdasarkan hasil survei IMD World Digital Competitiveness Ranking 2020[1] yang dirilis awal Oktober 2020 lalu.

Karenanya, Shopee terus membuka Kampus UMKM di berbagai kota, agar kesenjangan keterampilan digital mampu diatasi dengan lebih mudah melalui pilihan edukasi dan pelatihan tatap muka. Kampus UMKM Shopee Jakarta ini menjadi yang ke-empat setelah pembukaan Kampus UMKM Shopee Ekspor di Bandung dan Solo, serta Kampus UMKM Shopee di Semarang.

“Pelaku usaha kecil dan pengusaha mikro atau UMKM merupakan pahlawan masa kini yang tak henti berjuang untuk dapat terus menggerakkan aktivitas UMKM agar ekonomi berjalan. Pembukaan Kampus ini juga menjadi wujud apresiasi Shopee bagi UMKM yang telah menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia,” tambah Handhika.

Fasilitas di Kampus UMKM Shopee Jakarta

Di dalam Kampus UMKM Shopee Jakarta yang berlokasi di Pakuwon Office Tower, Lantai 47, Jakarta Selatan, terdapat berbagai layanan dan program pelatihan. Tersedia & Trainer dan Tim Administrasi Shopee yang terdedikasi, ruang pelatihan untuk UMKM mengikuti berbagai modul pembelajaran mengenai konsep bisnis online di e-commerce, cara berjualan secara online, mengenal psikologi pembeli sebelum berjualan serta pengenalan tentang cara menggunakan aplikasi Shopee dan fitur-fitur pendukung untuk membuat penjualan lebih efektif.

Tersedia juga fasilitas seperti ruang foto produk dan spot live streaming yang bisa dimanfaatkan untuk menciptakan konten agar dapat memasarkan produk, dan juga fasilitas bantuan sebagai pusat edukasi serta simulasi gudang. Seluruh fasilitas dan pelatihan ini dapat dinikmati oleh UMKM lokal secara gratis.

Kampus UMKM Shopee di Jakarta, Solo, Bandung dan Semarang terbuka bagi seluruh UMKM di Indonesia. Bagi yang ingin mendaftar untuk mengikuti pelatihan, dapat mengunjungi tautan: https://bit.ly/kampusumkmshopee2

“Kami bangga bahwa program Kampus UMKM ini juga telah menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain untuk tergerak dan mulai fokus untuk meningkatkan keterampilan UMKM lokal. Dalam acara ini, kami juga menggarisbawahi komitmen #ShopeeAdaUntukUMKM dan membuka lebih banyak pintu kesempatan bagi mereka. Kesempatan ini telah berhasil menciptakan jutaan kesempatan lain, termasuk lapangan pekerjaan yang berhasil tercipta saat bisnis mereka bertumbuh. ” tutup Handhika.

Tentang Shopee

Sejak tahun 2015, Shopee Indonesia merupakan perusahaan e-commerce yang telah menghubungkan konsumen, penjual, dan bisnis.

Shopee menghadirkan pengalaman yang mudah, aman, dan menarik untuk dinikmati jutaan pengguna setiap harinya. Kami menawarkan berbagai pilihan produk yang luas, didukung oleh sistem pembayaran dan logistik yang terintegrasi, serta fitur hiburan populer yang disesuaikan untuk kebutuhan pengguna kami. Shopee ikut membantu perkembangan ekonomi digital di Indonesia dengan komitmen kuat untuk membantu usaha mikro, kecil dan menengah lokal sukses di dunia e-commerce.

Shopee adalah bagian dari Sea Limited (NYSE:SE), perusahaan konsumen global terkemuka berbasis internet. Misi Sea adalah untuk membuat kehidupan yang lebih baik bagi para konsumen dan juga usaha kecil dengan menggunakan teknologi. Selain Shopee, bisnis inti Sea lainnya mencakup bagian hiburan digital, Garena, dan layanan keuangan digital, seperti ShopeePay and SPayLater.

Perkuat UMKM Indonesia Mendunia, Mendag Turut Luncurkan Platform Inaproduct.com

Jakarta, BeritaPers– Kementerian Perdagangan berkomitmen memperkuat agar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia menjadi jagoan dan lebih mendunia. Upaya itu diwujudkan dengan ikut serta mengembangkan platform direktori UMKM Inaproduct.com. Platform ini hasil sinergi Kemendag bersama Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perindustrian, Kementerian BUMN, Smesco Indonesia, PT Sarinah, dan PT Ina Produk Indonesia.

Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam sambutannya pada peluncuran platform direktori produk Indonesia business-to-business Inaproduct (Inaproduct.com) yang digelar di Gedung Smesco, Jakarta pada hari ini, Kamis (28/10).

Platform inaproduct.com yang merupakan portal direktori produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berbasis situs web yang terintegrasi dengan 800 ribu UMKM. Kegiatan ini merupakan hasil sinerg antara Kemenkop UKM, Kemendag, Kemenperin, Kementerian BUMN, Smesco Indonesia, PT Sarinah, dan PT Ina Produk Indonesia.

Kemendag siap mendukung Kemenkop UKM untuk menjadikan UKM Indonesia unggul tidak hanya di pasar lokal, tetapi juga regional dan global. Dukungan bagi UKM penting dilakukan, salah satunya melalui pembinaan agar UKM dapat meningkatkan daya saingnya dan menjadi satu kekuatan besar dan meningkatkan kontribusinya terhadap kinerja ekspor nonmigas nasional,” jelas Mendag Lutfi.

Menurut Mendag Lutfi, eksportir UMKM saat ini mencapai 85 persen dari jumlah eksportir total. Namun, eksportir UMKM hanya menyumbang kontribusi sebesar 5 persen dari total ekspor nonmigas. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kurangnya daya saing UMKM.

Mendag Lutfi menyampaikan, ada tiga hal yang menyebabkan rendahnya daya saing UMKM. Pertama, kurang pengalaman sehingga kurang beradaptasi. Kedua, kurangnya jejaring sehingga sulit berkompetisi. Ketiga, kurang pendanaan. Untuk itu, diperlukan pendataan dan konsolidasi yang baik agar dapat menjadi suatu kekuatan besar. “Diharapkan inaproduct.com menjadi solusi bagi UMKM untuk memperkuat jejaring sehingga dapat mendukung pemasaran dan meningkatkan penjualan sehingga produk UMKM dapat lebih dikenal masyarakat,” imbuh Mendag Lutfi.

Dalam acara tersebut, Mendag sekaligus menyaksikan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Kemendag dengan Inaproduct tentang kerja sama promosi dan pemasaran produk dalam negeri. “Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong UKM untuk menjadi lebih solid dan mampu menembus pasar global,” jelas Mendag

Turut hadir dalam peluncuran Menkop UKM Teten Masduki, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM KemenBUMN Loto Srinaita Ginting, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam, serta Deputi Bidang UKM Hanung Harimba Rachman. Selanjutnya pendiri Inaproduct Budihardjo Iduansjah dan Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati.

Teten menyampaikan apresiasi terhadap Inaproduct. “Patut diapresiasi bahwa direktori digital produk Indonesia akhirnya dapat terwujudkan. Hal ini harus dikelola pihak swasta dan secara bisnis, bukan secara birokratik. Diharapkan Inaproduct dapat menjembatani UKM di berbagai pelosok Indonesia dengan buyer, terutama dari luar negeri,” ujar Teten

Sementara itu, Loto menjelaskan, setidaknya terdapat lima dukungan BUMN ke UMKM berdasarkan survei KemenBUMN yang melibatkan 63 BUMN aktif. “Pertama, melakukan UMKM naik kelas dengan
pembinaan dan pelatihan, termasuk sertifikasi produk. Kedua, menyediakan ragam pembiayaan, termasuk jaminan dan asuransi. Ketiga, melibatkan UMKM dalam rantai pasok BUMN. Keempat, melakukan kurasi dan perluasan akses pasar, termasuk platform digital. Kelima, menyediakan akses tempat usaha di area komersial,” ungkap Loto.

Adapun Budihardjo menyampaikan, target Inaproduct adalah mendata 5.550 usaha besar, 4.400 usaha menengah, 1.963 ribu usaha kecil di seluruh Indonesia.

Selain itu, menurut Budihardjo, digitalisasi bukan hanya perangkat lunak, tapi juga perangkat keras. Untuk itu, Inaproduct juga akan mendukung penggunaan mesin penjual (vending machine) untuk produk UMKM di berbagai tempat umum.

Garap Pasar Industri Halal

Mendag juga menyampaikan, Kemendag bersinergi dengan Kemenkop UKM untuk menggarap pasar industri halal, seperti sektor makanan dan minuman, kosmetik, dan fesyen. Peluang ini perlu digarap dengan serius karena besarnya pasar industri halal di dalam negeri maupun di mancanegara. “Ada dua hal yang sedang dikerjakan bersama dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Pertama, membina industri halal.

Kedua, menjadikan Jakarta sebagai kiblat fesyen muslim dunia,” jelas Mendag. Menurut Mendag, peluang industri halal saat ini terbuka lebar dengan pasar yang sangat besar. “Selain sisi suplai, kekuatan permintaan pasarperlu dikelola dengan baik untuk meningkatkan perdagangan. Pasar industri halal dunia kini sangat menjanjikan. Peluang ini diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku UMKM,” pungkas Mendag.

Dalam peluncuran ini, juga digelar penjajakan bisnis dan pameran yang terdiri dari 26 stan meliputi meliputi produk furnitur, fesyen, aksesoris, kesehatan, kecantikan, makanan dan minuman, otomotif, dan mesin penjual.

Indodana dan Bank Sampoerna Jalin Kerjasama Strategis Tingkatkan Akses Penyaluran Kredit

Jakarta, 27 Oktober 2021 – PT Artha Dana Teknologi (Indodana) menjalin kerjasama strategis dengan Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) dalam rangka meningkatkan akses penyaluran kredit. Diharapkan dengan kerjasama ini Indodana dapat meningkatkan kolaborasi dengan Bank Sampoerna untuk bersama menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat.

Kemitraan strategis ini sekaligus membuktikan kepercayaan dan kerjasama yang makin tinggi dan menguntungkan antara Perbankan dan Fintek dalam upaya memperluas akses pembiayaan berbasis digital kepada masyarakat, UMKM dan mengakselerasi inklusi keuangan di Indonesia.

Jerry Anson selaku Direktur Indodana menyatakan, “Kerjasama strategis ini merupakan bentuk kepercayaan Bank Sampoerna kepada Indodana yang kian bertumbuh dan terus meningkatkan akses pembiayaan untuk mencapai masyarakat Indonesia yang lebih luas. Melalui pemanfaatan teknologi dan big data, Indodana membangun solusi yang memudahkan masyarakat untuk mengakses pinjaman dengan cepat dan aman. Khususnya, bagi masyarakat underbanked yang selama ini belum terjangkau oleh industri perbankan tradisional.”

Indodana akan menggunakan fasilitas pembiayaan tersebut untuk meningkatkan akses penyaluran layanan PayLater. Melalui aplikasi Indodana, pengguna dapat memperoleh limit Paylater hingga 25 juta rupiah yang dapat digunakan untuk belanja secara online dan juga offline. Sebagai platform paylater terkemuka di Indonesia, Indodana telah terdaftar dan memiliki izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan sebagai Penyelenggara Fintech Lending sejak 19 Mei 2020.

“Di tahun 2021, kami terus memperluas jangkauan merchant agar pengguna Indodana bisa merasakan kemudahan bertransaksi buy now, pay later. Dengan semakin banyaknya merchants bergabung akan terus mempermudah masyarakat untuk melakukan transaksi sehari-hari dengan menggunakan solusi Indodana PayLater.” ujar Jerry.

Sepanjang tahun 2020, Indodana telah mengembangkan bisnis Paylater dengan menggandeng e-commerce dan Payment Gateway terkemuka seperti Tokopedia, Blibli, Tiket.com, Mitra Bukalapak, Elevenia, iStyle, dan LinkAja. Selain e-commerce, Indodana juga telah bekerjasama dengan lebih dari 1.000 merchant dan gerai offline lain seperti Hush Puppies, Puma, Polytron, Kalbe, Atria, dan Hartono Elektronik.

Di tahun 2021 Indodana telah meningkatkan jangkauan layanan paylater hingga ke ratusan gerai-gerai offline di Indonesia. Hingga tahun 2021, Indodana telah memproses transaksi lebih dari Rp 2 triliun, aplikasi Indodana telah di download lebih dari 5 juta kali dan melayani masyarakat di lebih dari 35 kota di Indonesia.

Kini produk Indodana PayLater bisa dipakai untuk transaksi di ribuan merchants online dan offline di seluruh Indonesia. Penggunaan Indodana paylater secara offline sangat mudah, semudah bayar pakai paylater di merchant online. Pengguna bisa datang ke gerai-gerai partner Indodana pilih barang dan pilih tenor cicilan yang diinginkan melalui aplikasi Indodana lalu verifikasi pembelian tersebut.

Ditempat terpisah, Chief of SME, Funding, FI & Network Bank Sampoerna, Adji Anggono menegaskan bahwa Bank Sampoerna memiliki misi untuk memberdayakan masyarakat dengan memberikan kesempatan dan dukungan agar berhasil di sektor usaha mikro, kecil dan menengah melalui pemanfaatan teknologi digital. Karenanya, sangatlah tepat bahwa Bank Sampoerna menggandeng Indodana sebagai mitra strategis untuk sama-sama memperluas akses pembiayaan berbasis digital kepada masyarakat, dan mengakselerasi inklusi keuangan di Indonesia.

“Kerja sama dengan Indodana yang menyediakan layanan PayLater ini menjadi salah satu kolaborasi nyata yang inovatif untuk memberikan akses pendanaan kepada masyarakat yang membutuhkan. Kami berharap kerjasama ini bermanfaat bagi kemajuan UMKM di Indonesia,” lanjut Adji.

Indodana senantiasa berupaya memberikan kemudahan PayLater yang aman dengan penerapan sistem yang didukung oleh manajemen resiko mutakhir berbasis Artificial Intelligence, sistem keamanan bersertifikasi ISO 27001. Indodana terus berkomitmen untuk menjaga kualitas portofolio dengan meningkatkan kualitas dan parameter sistem kredit scoring secara konsisten dan mengutamakan prinsip prudent serta menerapkan mitigasi risiko yang baik. Dengan mengimplementasikan aspek kehati-hatian tersebut, diharapkan Indodana dapat terus menjaga kualitas portofolio.

Tentang Indodana

Indodana adalah platform paylater dari PT Artha Dana Teknologi yang didirikan sejak November 2017 dan mendapatkan izin OJK sejak Mei 2020 sesuai dengan keputusan OJK nomor KEP-15/D.05/2020 tanggal 19 Mei 2020. Visi Indodana adalah membantu masyarakat Indonesia untuk meningkatkan taraf hidup dengan memberikan akses terhadap produk keuangan. Misi Indodana adalah menggunakan teknologi untuk membantu Indonesia mencapai inklusi keuangan dengan memberikan akses produk keuangan kepada masyarakat yang selama ini belum terjangkau oleh industri perbankan tradisional.

Tentang Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna)

Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) adalah Bank swasta yang berfokus pada pengembangan usaha mikro dan UKM.

Memanfaatkan jaringan GPN serta kerja sama dengan Jaringan Prima dan BERSAMA, nasabah Bank Sampoerna dapat memanfaatkan layanan electronic channel berupa Mobile Banking, Internet Banking, Virtual Account dan terminal lain seperti ATM dan mesin EDC yang dikelola bank manapun di seluruh Indonesia secara real-time.

Bank Sampoerna senantiasa melakukan transformasi digital dengan melakukan pemutakhiran sistem sesuai perkembangan teknologi terkini dan berkolaborasi dengan berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran seperti payment gateway, penyelenggara transfer dana, uang elektronik, dan berbagai penyelenggara fintech termasuk peer-to-peer lending, merchant aggregator serta fintech lainnya guna mendukung dan mengembangkan ekosistem keuangan digital yang saling terintegrasi dan bersinergi.

Beberapa produk dan layanan digital yang dimiliki oleh Bank Sampoerna antara lain Sampoerna Internet Banking, Mobile Banking, Virtual Account, Rekening Dana Lender, Phone Banking, QRIS Payment, Corporate Debit Card, dan layanan pinjaman berbasis web: PDaja.

Amartha Salurkan Pendanaan Sebesar 320,5 Miliar Rupiah untuk Dongkrak Perkembangan UMKM di Jawa Timur

Surabaya, 15 Oktober 2021 – PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), perusahaan fintech pionir peer-to-peer lending yang berfokus pada pemberdayaan perempuan pengusaha mikro di pedesaan, hingga September 2021 mencatatkan penyaluran modal sebesar 320,5 miliar rupiah untuk area Jawa Timur.

Penyaluran modal ini merupakan wujud dukungan Amartha terhadap peningkatan inklusi keuangan, yang sejalan dengan momentum Bulan Inklusi Keuangan yang diperingati setiap bulan Oktober. Pendanaan disalurkan 100% kepada perempuan pengusaha mikro yang tersebar di 3.165 desa di provinsi Jawa Timur.

Amartha mengelola lebih dari 170.000 mitra yang tersebar di 23 kota di Provinsi Jawa Timur, seperti Surabaya, Pacitan, Jombang, Banyuwangi, dan kabupaten lainnya. Mitra Amartha menjalankan UMKM yang bergerak di berbagai sektor, mulai dari perdagangan, industri rumah tangga, maupun kerajinan tangan. Namun, sektor perdagangan merupakan sektor yang paling dominan dipilih oleh mitra Amartha, porsinya mencapai 60%.

Hadi Wenas, Chief Commercial Officer Amartha menyampaikan, “Potensi pengembangan UMKM di wilayah Jawa Timur cukup besar dan terbilang cukup stabil di tengah tantangan pandemi covid-19. Ini terlihat dari catatan tingkat pengembalian atau repayment rate wilayah Jawa Timur, yakni 98,17% setelah Juni 2020. Memang perolehan ini sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan provinsi lain di luar pulau Jawa yang mencapai 99%. Namun, mengingat kondisi pandemi covid-19 di Jawa lebih tinggi daripada di luar Jawa, perolehan ini sudah cukup baik dan bisa ditingkatkan seiring dengan perbaikan ekonomi pasca covid-19”.

Perkembangan bisnis Amartha di Jawa Timur tidak terlepas dari adanya kolaborasi yang sinergis dengan sektor perbankan. Salah satunya Bank Jatim, yang telah bergabung sebagai pendana institusi di Amartha sejak tahun 2020 lalu. Bank Jatim saat itu berkomitmen menyalurkan pendanaan sebesar 500 miliar rupiah melalui Amartha untuk mendongkrak potensi UMKM di Jawa Timur dan beberapa daerah lainnya.

Amartha juga menjalin kerja sama dengan beberapa Bank Perkreditan Rakyat wilayah Jatim. Sebut saja BPR Pujon Jaya Makmur, yang bergabung sebagai pendana institusi di Amartha dengan komitmen pendanaan sebesar 3,2 miliar rupiah, serta BPR Nusumma dengan komitmen pendanaan sebesar 12 miliar rupiah.

Untuk memastikan perkembangan UMKM di Jawa Timur dan menjaga kualitas pinjaman dari para mitra, Amartha menjalankan strategi dengan mengkombinasikan sistem online-offline atau sistem hybrid. Pada sistem online, Amartha mengoptimalkan penggunaan teknologi machine learning untuk menentukan credit scoring yang akurat, yang berfungsi untuk menganalisa kemampuan bayar peminjam, melalui data historikal pengembalian pinjaman, tingkat kehadiran dalam majelis, hingga analisa psikometri.

Pada sistem offline, Amartha mengerahkan tenaga lapangan yang bertanggung jawab untuk memonitor perkembangan usaha para mitra di pedesaan. Khusus wilayah Jawa Timur, Amartha didukung oleh lebih dari 900 orang tenaga lapangan yang mengelola 111 poin di berbagai kabupaten di Jawa Timur. Para tenaga lapangan bertugas untuk memberikan edukasi literasi keuangan dan digital, memonitor kehadiran peserta dalam majelis, dan membantu para mitra di pedesaan untuk mendapatkan layanan keuangan inklusif.

“Strategi kombinasi online-offline ini terbukti efektif untuk menjaga kualitas pinjaman dari para mitra. Memang porsi online dan offline masih seimbang, yakni 50:50. Ke depannya, Amartha berencana untuk memperbesar porsi online menjadi 70:30. Oleh sebab itu, saat ini kami mulai mengembangkan layanan keuangan digital yang mudah dipahami oleh para borrower di pedesaan. Di saat bersamaan, tenaga lapangan juga mempersiapkan para mitra untuk lebih akrab dengan digitalisasi dengan memberikan edukasi literasi digital”, lanjut Wenas.

Amartha+ Aplikasi Pendukung Bisnis Para Mitra

Amartha sebagai fintech P2P lending sangat mendukung akselerasi tingkat inklusi keuangan, khususnya bagi para perempuan pengusaha mikro di pedesaan. Salah satu langkah yang telah diambil, yakni dengan menyediakan aplikasi Amartha+, aplikasi khusus para borrower yang memberikan fasilitas seperti belanja borongan, pembayaran pulsa, hingga pembayaran tagihan listrik. Aplikasi ini memberikan peluang bagi mitra untuk belanja secara grosir sehingga dapat menekan biaya modal dan memperoleh keuntungan lebih besar.

Khusus untuk wilayah Jatim, Amartha+ mulai digunakan oleh ribuan mitra daerah Jatim dan akan terus disosialisasikan. Bahkan, di awal penggunaannya, aplikasi ini terbukti membantu para mitra untuk bertahan di kala pandemi, karena berpeluang mendapatkan uang tambahan dari hasil berjualan pulsa atau memfasilitasi pembayaran tagihan listrik.

Warsuwan, Head of Micro Business Lending Jawa, Amartha menyampaikan, “Pandemi memang membawa tantangan tersendiri bagi para mitra. Terlebih, mereka yang menjalankan usaha di bidang perdagangan seperti warung makan atau warung kelontong, yang cukup terdampak akan adanya pandemi. Namun, para mitra tidak kehabisan ide. Mereka memanfaatkan layanan Amartha+ untuk menjajakan pulsa hingga layanan pembayaran tagihan listrik ke pelanggannya. Jadi, ada pemasukan tambahan yang diperoleh”.

Untuk mempersiapkan para mitra dalam menggunakan produk teknologi keuangan, tenaga lapangan Amartha memberikan edukasi literasi digital secara berkala, sebanyak 145 ribu mitra di Jatim mengikuti training pemanfaatan aplikasi Amartha+ untuk kebutuhan PPOB dan belanja borongan.

Target Amartha ke Depannya

Di akhir tahun 2021 ini, Amartha menargetkan pertumbuhan jumlah borrower yakni sebesar satu juta borrower. Hingga saat ini, secara total Amartha memiliki lebih dari 835.000 borrowers yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Amartha masuk sebagai platform fintech nomor satu di Indonesia jika dilihat berdasarkan banyaknya jumlah borrower.

Amartha juga merupakan fintech tiga teratas jika dilihat berdasarkan jumlah outstanding loan. Khusus wilayah Jatim saja, sepanjang tahun 2021 ini, Amartha mencatatkan jumlah outstanding loan mencapai 235 miliar rupiah. Meningkat dari jumlah outstanding loan di selama tahun 2020 lalu yakni 214 miliar rupiah. Diproyeksikan, hingga akhir tahun 2021, Amartha dapat meningkatkan penyaluran pendanaan  wilayah Jatim hingga 500 miliar rupiah.

Wenas menambahkan, “Amartha senantiasa membuka peluang kolaborasi dengan berbagai instansi untuk bersama-sama menyediakan akses permodalan bagi perempuan pengusaha mikro di pedesaan. Jika sebelumnya kami telah menjalin kerja sama dengan Bank Jatim, BPR Nusumma, dan BPR Pujon, maka kami tidak menutup peluang bagi instansi lain untuk menjadikan kolaborasi ini sebagai contoh, agar akselerasi pertumbuhan UMKM oleh perempuan di pedesaan juga semakin mudah untuk terealisasi”.

Grup Modalku Peroleh Pinjaman USD 18 Juta dari Impact Investor Jepang & Singapura, Dalam Proses Pendanaan USD 120 juta

Jakarta, 7 Oktober 2021 – Grup Modalku, pionir platform pendanaan digital UMKM di Asia Tenggara, mengumumkan bahwa perusahaan telah memperoleh dana pinjaman sebesar USD 18 juta dari sindikasi yang dipimpin tiga institusi keuangan, yaitu Helicap Investments, Social Impact Debt Fund yang belakangan ini diluncurkan, dan suatu grup layanan keuangan dari Jepang.

Dalam kesepakatan fasilitas kredit yang terjamin ini, Helicap Securities bertindak sebagai pengurus utama dengan mandat tunggal. Bersama dengan pendanaan yang diterima dari impact investor (firma yang berinvestasi ke usaha-usaha yang memberikan dampak positif secara sosial, budaya, maupun bagi lingkungan hidup) dari Eropa seperti Triodos Investment Management untuk meningkatkan pinjaman modal usaha di Indonesia, Grup Modalku tengah berada dalam proses yang lancar untuk menerima pendanaan institusi sebesar USD 120 juta dengan tujuan mendanai pinjaman bagi perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Asia Tenggara.

Ronde pendanaan ini juga memperluas basis pendana institusional Grup Modalku. Pendanaan ini diperoleh setelah Grup Modalku melewati pemeriksaan keuangan dan uji kelayakan risiko dengan para pendana. Grup Modalku akan menggunakan dana yang diraih untuk mendanai UMKM yang layak dan memajukan misinya untuk mencapai inklusi keuangan di kawasan Asia Tenggara.

Didirikan pada tahun 2015, Grup Modalku menyediakan pinjaman usaha bagi UMKM yang mayoritas didanai pendana individu dan institusional. Grup Modalku menggunakan teknologi untuk mendukung UMKM layak kredit namun tidak memiliki akses ke layanan keuangan melalui platform digitalnya.

Lebih dari 50% PDB setiap negara anggota ASEAN adalah kontribusi dari UMKM[1], namun karena banyak UMKM yang tidak memiliki riwayat transaksi kredit atau jaminan pinjaman, seringkali mereka ditolak saat mengajukan pinjaman usaha ke institusi pinjaman tradisional.

Grup Modalku mempermudah akses ke pendanaan menggunakan titik data alternatif, termasuk tetapi tidak terbatas ke arus kas UMKM (yang menunjukkan kemampuannya membayar kembali pinjaman), untuk menyetujui pinjaman.

“Pandemi covid merupakan ujian penting bagi daya tahan Grup Modalku dan kami bersyukur telah sukses melewatinya, salah satu caranya dengan menggunakan model kredit yang berdasarkan Artificial Intelligence. Kami juga merasa bangga dan terhormat atas kepercayaan dari Helicap, Social Impact Debt Fund, dan grup layanan keuangan Jepang yang turut serta dalam pendanaan ini.

Pendanaan akan kami gunakan untuk terus mengembangkan dunia pinjaman digital bagi UKM. Kami percaya bahwa ini adalah awal mula dari hubungan jangka panjang dan akan memotori evolusi perusahaan secara konsisten ke depannya,” kata Reynold Wijaya, Co-Founder dan CEO Modalku.

Helicap adalah perusahaan pemberi pinjaman alternatif yang menyediakan peluang pendanaan swasta ke jaringan pemberi dana yang luas, di antaranya family offices (pengelolaan aset dan estate keluarga), individu dengan high net worth (tingkat aset bersih yang tinggi), pengelola dana impact investing, dan pendana institusional.

Sesuai dengan misinya mendukung pinjaman sustainable atau berkelanjutan, Helicap bergabung dalam ronde pendanaan Grup Modalku menggunakan lengan investasinya, Helicap Investments, setelah kesepakatan diatur oleh lengan sekuritasnya, yaitu Helicap Securities. Helicap berbasis di Singapura.

“Kami merasa senang dapat mendukung perusahaan seperti Grup Modalku dalam misinya menyediakan akses ke modal usaha bagi UMKM layak yang kurang dilayani institusi keuangan,” kata David Z. Wang, Co-Founder dan CEO Helicap Pte. Ltd., induk perusahaan dari Helicap Investments dan Helicap Securities.

“Helicap didirikan dengan tujuan mendobrak hambatan-hambatan bagi mereka yang membutuhkan modal usaha dan mereka yang dapat menyediakan modal usaha. Transaksi ini membuktikan bahwa minat dan kemampuan dari individu dan institusi untuk peluang pendanaan melalui pinjaman swasta tetap ada dan berkelanjutan. Helicap berada dalam posisi yang tepat untuk menyediakan akses ke pinjaman-pinjaman berkualitas melalui hubungan kami dengan penyedia pinjaman ternama seperti Grup Modalku,” tambahnya.

Social Impact Debt Fund yang dilekola oleh Taurus Wealth Advisors bersama Greenarc Capital sebagai penasihat, menyediakan pendanaan pinjaman ke Grup Modalku berdasarkan dampak perusahaan terhadap kesenjangan ekonomi di Asia Tenggara.

Grup layanan keuangan Jepang yang turut berpartisipasi dalam ronde pendanaan ini telah memperbarui komitmennya terhadap FinTech pinjaman di Asia Tenggara yang fokus terhadap dampak untuk masyarakat dan memiliki riwayat dalam mempercepat penggunaan layanan keuangan di pasar negara berkembang untuk memfasilitasi perkembangan jangka panjang dari perusahaan-perusahaan dalam portofolionya.

Fasilitas sindikasi sejumlah USD 18 juta ini diharapkan akan meningkatkan total ronde pendanaan, bersamaan dengan naiknya minat investor dari Asia dan juga Eropa.

Perhutani Kenalkan Produk UKM Binaannya lewat Indonesia in Your Hand

Jakarta. Perhutani besama PT Varuna Tirta Prakasya (VTP) dan Indonesia in Your Hand melakukan kerjasama pasarkan produk kerajinan jati binaan Perum Perhutani ke pasar mancanegara, ditandai dengan penyerahan secara simbolis yang dilaksanakan di kantor pusat Perhutani pada Selasa (5/10).

Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Utama Perhutani, Wahyu Kuncoro, Direktur Utama PT VTP, Adi Nugroho, Direktur Utama Indonesia in Your Hand, Amiranto Adi, segenap direksi Perhutani beserta jajaran.

Dalam kesempatan tersebut Wahyu Kuncoro menyampaikan bahwa Perhutani memiliki aktivitas perusahaan yang bersentuhan dengan masyarakat khususnya di sekitar kawasan hutan. Pihaknya selalu berusaha melibatkan masyarakat desa hutan dalam berbagai kegiatan untuk ikut mengambil peran sekaligus sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan mereka.

“Kami memiliki sebanyak 10.861 mitra binaan yang tersebar di pulau Jawa dan Madura. Para mitra ini tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang berada di desa pangkuan masing-masing dengan beragam bidang usaha yang digeluti sebagai Usaha Kecil dan Menengah (UKM), salah satunya Produk olahan kayu yang sangat kreatif,” kata Wahyu.

Wahyu juga menyampaikan jika pihaknya secara konsisten memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para mitra binaan.

“Harapannya, semua mitra binaan mampu menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan diminati oleh konsumen, juga mendorong pemasaran produk-produk tersebut agar bisa menembus pasar yang lebih luas baik nasional maupun internasional,” tambahnya.

Salah satu wujud nyata Perhutani hadir mendukung usaha mitra binaan adalah dengan mengirimkan sekitar 30 jenis produk kerajinan jati hasil karya mitra binaan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Padangan yang tergabung dalam Paguyuban Jati Aji-LMDH Jati Luhur, Desa Geneng-Bojonegoro pada Indonesia In Your Hand bersama PT VTP.

“Produk-produk ini berbahan dasar kayu jati asal hutan Perhutani bersertifikat Forest Stewardship Council (FSC) Control Wood yang menunjukan bahwa kayu-kayu tersebut bersumber dari hutan yang dikelola sesuai prinsip kelestarian produksi, sosial, dan lingkungan,” tutupnya.

Direktur Utama PT VTP, Adi Nugroho mengatakan pihaknya ingin mendorong pengembangan pasar UKM ke kancah Internasional.

Ia juga menyampaikan pihaknya telah melakukan kerjasama dengan Indonesia in Your Hand dalam membangun jaringan fasilitas bagi UKM agar dapat dipasarkan di pasar Internasional. “Harapan kami VTP dapat menjadi solusi bagi pasar UMKM di Indonesia untuk dapat dikembangkan di pasar Internasional,” tutupnya.

Dalam kesempatan yang sama Amiranto Adi Wibowo menyampaikan bahwa pada tanggal 1 Oktober 2021 PT VTP dengan Indonesia in Your Hand mulai beroperasi di lokasi-lokasi strategis diberbagai wilayah di dunia, pihaknya melihat peluang UKM ini sangat besar dan sudah dilirik oleh BUMN namun ada tantangan pada bidang logistik.

“Salah satu strategi yang dilakukan Indonesia adalah menggandeng pasar UKM dengan perantara BUMN dalam mengatasi permasalahan logistik dan juga bekerjasama dengan beragam warehouse di luar negeri sebagai strategi pemasaran,” katanya.

Bikin Warung Makin Untung lewat Platform Digital, Kios Getol Gaet Makin Banyak Brand FMCG

Jakarta, 21 September 2021 — PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (IDX ticker code: KIOS.IJ), emiten teknologi online to offline (O2O) yang berfokus pada pengembangan ekonomi digital UMKM dan toko kelontong terus melakukan pengembangan pasar dan usahanya dengan menggandeng sekitar 35 brand FMCG (fast moving consumer goods) melalui layanan Retail Kita. Kehadiran brand-brand tersebut guna melengkapi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menambah produk jualannya.

Roby Tan, Direktur Kioson mengatakan, “Kerjasama ini merupakan bentuk komitmen kami untuk mengembangkan dan membantu pelaku UMKM di Indonesia. Kami akan membantu UMKM menyediakan ketersediaan stok barang dengan harga yang kompetitif. Lokasi gudang pun maksimal berada dalam radius 8 km dari warung mitra Kioson. Untuk stok barang atau brand yang disediakan, KIOS bekerjasama dengan grupgrup besar FMCG di Indonesia, seperti Indofood, Mayora, Sinarmas, Focus, Javaprima, Kapal Api Group dan Orang Tua Group.

Selain untuk memudahkan penjual untuk melengkapi dan menambah produk jualannya, Kerjasama ini juga merupakan bentuk kepercayaan para supplier yang merupakan perusahaan-perusahaan ternama di Tanah air terhadap KIOS untuk menyalurkan produk-produk mereka.”

Untuk mendukung layanan tersebut, KIOS itu juga telah meluncurkan layanan fulfillment center yang dilengkapi WMS (warehouse management system), Gudang Pintar. Layanan ini menjadi solusi logistik bagi para mitra. Mulai dari penyimpanan, packaging, hingga pengiriman barang melalui ekspedisi.

Roby menambahkan, “Kerjasama dari layanan Ritel Kita ini semakin melengkapi digital ecosystem berbasis gudang milik KIOS. Sebelumnya Kioson juga telah bekerjasama dengan Telkomsel dan Solusi Sinergi Digital (Surge) dalam menyajikan layanan iklan digital dan meluncurkan IndoXC.com yang merupakan platform yang menghubungkan seluruh aplikasi digital dengan lebih dari 50.000 SKU (Stock Keeping Unit) Digital product yang ada di Indonesia.” ujar Roby.

Sementara itu, Kioson juga baru saja memperoleh persetujuan untuk melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Dalam aksi korporasinya ini, KIOS menargetkan untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 365,79 juta saham baru dengan nilai nomial Rp100 per saham. Jumlah tersebut setara dengan 51% dari modal disetor sebelum right issue dan disertai pula dengan penerbitan waran Seri II berjumlah sebanyak-banyaknya 248,74 ribu Waran Seri II.

Aksi korporasi ini telah memperoleh persetujuan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada 24 Agustus 2021. Sementara aksi right issue akan berlangsung pada November mendatang. Melalui right issue ini, diharapkan dapat mendukung pertumbuhan bisnis perseroan sehingga berpengaruh positif terhadap kondisi keuangan dan memberikan adding value bagi para pemegang saham.

“Jika semua berjalan sesuai rencana, dana hasil aksi korporasi ini nantinya juga akan digunakan untuk mengembangkan kegiatan usaha perdagangan, pergudangan, dan telekomunikasi yang merupakan bagian dari kegiatan usaha utama Perseroan dan anak perusahaan,” tutup Roby.

Tentang PT Kioson Komersial Indonesia

PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (Kioson) adalah perusahaan berbasis teknologi online to offline yang berfokus pada pengembangan UMKM dan toko kelontong di daerah-daerah dengan visi supaya masyarakat Indonesia bisa online sehingga membantu meningkatkan perekonomian mereka. Didirikan pada bulan Juni 2015 oleh para ahli di bidang e-commerce, telekomunikasi keuangan, dan merchandising, Kioson pertama kali diperkenalkan ke publik dengan meluncurkan beta-testing pada 300 tablet dengan aplikasi Kioson. Pada 2016, Kioson menjadi 10 Finalis Top di Piala Dunia Startup. Sebagai bagian dari upayanya untuk menjadi perusahaan Online to Offline (O2O) yang terus memberikan layanan lengkap kepada mitranya, Kioson telah berhasil mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia sebagai Start Up Go Public pertama di Indonesia.

Modalku Ungkap Alasan Pendana Instusi Dominan di P2P Lending

JAKARTA – Industri teknologi finansial peer-to-peer (P2P) lending kini bukan hanya berperan sebagai marketplace penyedia pinjaman ‘dari sesama teman’, tapi juga dari lembaga jasa keuangan dan badan usaha sebagai alternatif dalam menyalurkan likuiditasnya.

Hal ini terbukti dari statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juli 2021 di mana dari total outstanding pinjaman yang disumbang para pendana (lender) sebesar Rp23,8 triliun, porsi lender perorangan atau retail hanya 24 persen. Tepatnya dari dalam negeri Rp5,48 triliun dan luar negeri Rp223 miliar. Sumbangan terbesar dari dalam negeri, porsinya diperoleh dari badan hukum lain-lain Rp8,06 triliun, perbankan lokal Rp3,12 triliun, industri keuangan nonbank (IKNB) Rp1,39 triliun, dan koperasi Rp202,3 miliar.

Adapun, untuk luar negeri, Rp4,64 triliun dari badan hukum lain-lain, dan institusi IKNB termasuk modal ventura Rp673,1 miliar. Co-Founder & CEO PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku) sekaligus Ketua Klaster Produktif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Reynold Wijaya menjelaskan bahwa pada dasarnya setiap platform berupaya melakukan diverifikasi jenis lender. Kendati lender retail terus menjadi prioritas pertumbuhan yang akan dibidik industri sebagai bagian dari peran menjadi wadah ‘gotong royong’, lender institusi yang notabene mampu menyalurkan dana bernilai besar, tetap dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan permintaan pinjaman yang terus bertumbuh. “Kolaborasi harapannya bisa membantu lebih banyak masyarakat maupun pengusaha yang belum mendapatkan akses layanan keuangan. Hal ini sejalan dengan nilai gotong royong yang sudah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dan juga model bisnis Modalku,” ujarnya, Senin (13/9/2021). Modalku sebagai salah satu platform P2P lending yang kebanyakan melayani pinjaman modal kerja untuk UMKM yang menjadi pedagang di situs dagang elektronik atau penjual online, menjelaskan alasan kenapa fintech P2P lending cocok sebagai pemain tengah (intermediary) penyalur likuiditas ke beberapa segmen UMKM. Dalam riset internal Modalku, para UMKM memilih P2P lending karena mempertimbangkan syarat pengajuan pinjaman tanpa agunan (41,7 persen), pencairan dana yang cepat (28,86 persen), pinjaman sesuai kebutuhan (16,86 persen), kemudahan dalam aplikasi (8,86 persen), dan kenyamanan dalam aplikasi (6,86 persen). Selain itu, tidak seperti korporasi besar, pelaku UMKM biasanya terfokus pada operasional harian. Pelaku UMKM tidak memiliki waktu untuk membandingkan tingkat suku bunga antarbank, serta belum mau berusaha keras untuk meningkatkan profil penilaian kredit yang mereka miliki. Selain itu, para responden UMKM mengaku membutuhkan pinjaman bernilai kecil. Misalnya, 50,29 persen butuh pinjaman untuk pembelian bahan baku usaha. Sisanya, untuk memenuhi biaya operasional lainnya, membeli barang yang dapat dijual kembali, membeli material dan perlengkapan, sewa tempat baru, serta perluasan kantor atau cabang. “Oleh sebab itu, Modalku selalu berusaha menyalurkan pendanaan kepada UMKM yang bisnisnya berpotensi untuk berkembang dan memiliki riwayat arus kas yang sehat. Hal ini tentunya akan menjadi pertimbangan bagi para pendana institusi yang ingin menyalurkan dananya lewat Modalku,” tambahnya. Reynold mengungkap sebagai platform fintech, tim Modalku bisa melakukan penilaian terhadap UMKM peminjam dan kemampuan finansial mereka untuk melunasi pinjaman dari berbagai sumber. Tentu karena Modalku juga memiliki tanggung jawab kepada pemberi pinjaman yang meminjamkan dananya melalui platform. Artinya, platform P2P memiliki kemampuan sebagai tempat alternatif investasi high risk, yang tentunya mampu menjanjikan imbal hasil tinggi atau high return. Tak heran, banyak institusi keuangan yang melirik industri fintech lending, dengan mencoba menyalurkan likuiditasnya ke peminjam (borrower) yang notabene lebih berisiko ketimbang yang biasa mereka terima. “Tingkat bunga yang bisa didapatkan oleh pendana Modalku, baik individu maupun institusi, menyesuaikan dengan portofolio UMKM yang mengajukan pinjaman. Namun secara umum, pendana bisa mendapatkan tingkat bunga hingga 17 persen per tahunnya tergantung dengan preferensi dan toleransi risiko masing-masing pendana,” tutupnya.