Tag Archives: Industri Halal

Dukung Fesyen Muslim Mendunia, Mendag Zulkifli Hasan Luncurkan Logo Jakarta Muslim Fashion Week

Jakarta, 12 Oktober 2022 — Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berharap fesyen muslim lebih mendunia dan Indonesia bisa menjadi pusat industri busana muslim sejagat. Harapan ini mengemuka saat peluncuran logo Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) secara simbolis di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (12/10). Mendag berharap logo JMFW semakin menggaungkan gelaran JMFW 2023 yang diagendakan berlangsung pada 20—22 Oktober 2022 di ICE BSD, Tangerang, Banten, bertepatan dengan pelaksanaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37.

“Logo JMFW diharapkan dapat menjadi wajah baru modest fashion Indonesia sehingga dapat semakin memperkuat produk fesyen muslim Indonesia di kancah internasional,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Turut hadir dalam acara ini Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Juan Permata Adoe, National Chairman of Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma, Dewan Kurator JMFW Svida Alisjahbana, Irna Mutiara, dan Taruna K. Kusmayadi, serta perwakilan Komite Fesyen Muslim dan perwakilan sponsor JMFW.

Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, sektor ekonomi syariah yang di dalamnya termasuk industri fesyen muslim menjadi salah satu alternatif untuk bertahan di tengah tantangan krisis global. Bahkan, saat ini penerapan ekonomi syariah telah menjadi sebuah kompetisi antarnegara. “Tentunya, Indonesia tidak ingin tertinggal dalam persaingan di kancah internasional tersebut,” tambah Mendag.

Menurut Mendag, Indonesia yang memiliki penduduk muslim terbanyak di dunia berpeluang menjadi pelaku utama pada industri modest fashion. Untuk itu, Kementerian Perdagangan bersama mitra strategis lainnya bekerja sama mengembangkan dan mempromosikan modest fashion di dalam dan luar negeri melalui sebuah ekosistem yang disebut JMFW. JMFW akan mengolaborasikan kementerian, lembaga, akademisi, desainer, asosiasi, industri fesyen, industri penunjang seperti kosmetik, aksesori, dan alas kaki, serta media.

“Sektor ini potensinya besar. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang luar biasa, desainer- desainer muda bertalenta. Saya percaya diri, kita bisa melakukannya, dan kita bisa tembus pasarinternasional,” kata Mendag.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi menegaskan, fesyen muslim merupakan sektor industri unggulan yang diharapkan dapat menjadi lokomotif pendorong pengembangan ekosistem halal Indonesia. “Hal ini penting untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai produsen produk halal terbesar dunia pada 2024 sesuai mandat Presiden Joko Widodo,” ujar Didi.

JMFW hadir sebagai bagian dari penguatan ekosistem halal nasional yang bertujuan untuk mempromosikan keunggulan produk fesyen muslim Indonesia. “Perhelatan ini sekaligus bertujua untuk meningkatkan daya saing fesyen muslim Indonesia di pasar internasional, termasuk menjadikan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia,” tandas Didi.

Dalam acara hari ini, ditampilkan peragaan busana karya Jenahara, Rosie Rahmadi, Jenna & Kaia, Itang Yunasz, Santoon, Deenay, el Abrar, DearDien by Dinda Hauw, Nibras, Monika Jufry, Fenny Saptalia, Irna Mutiara, Fomalhaut Zamel, Sofie x Rose.Ma.Lina, Lisa Fitria, dan Opie Ovie.

Dilaksanakan pula sesi gelar wicara (talkshow) dengan sponsor dan komite fesyen muslim. Narasumber yang dihadirkan adalah Marketing and E-Commerce Director PT Fast Retailing Indonesia (UNIQLO) Daniel Pieter Sumual, Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum, Head of Wardah Tiara Putri, Direktur PT Mustika Ratu Kusuma Ida Anjani, dan perwakilan Kadin sekaligus Wakil Ketua Komite Promosi Fashion Muslim Indonesia Anne Patricia Sutanto. Turut hadir memberikan pernyatan dukungan terhadap JMFW antara lain Direktur PT Asia Pacific Rayon Basrie Kamba, Presiden Direktur PT Gistex Teguh Hidayat, Marketing Executive PT Daliatex Kusuma Devina Unjoto, dan Head of Corporate Communication Sinarmas Land Atikah Sunarya.

JMFW merupakan program yang diinisiasi Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Kadin Indonesia. Kegiatan ini didukung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Indonesian Fashion Chamber, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi), Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika Indonesia (PPA Kosmetika), serta Islamic Fashion Institute (IFI).

Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag Miftah Farid menambahkan, pemangku kepentingan perlu berkolaborasi menjadikan Indonesia sebagai pencetus tren (trend setter) di sektor fesyen muslim. “Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim terbanyak di dunia. Untuk itu, diharapkan para pemangku kepentingan dapat berkolaborasi dalam industri fesyen muslim sehingga menjadikan Indonesia sebagai trend setter dan menguasai pasar fesyen dunia,” imbuhnya.

Untuk mendorong transaksi dagang, di sela JMFW 2023 akan dilaksanakan penjajakan kesepakatan bisnis (business matching). Pada sesi ini, pelaku usaha fesyen muslim nasional akan dipertemukan dengan buyer, baik lokal maupun luar negeri, yang berminat untuk negosiasi bisnis. Selain itu, akan
ditampilkan parade busana dan pameran produk fesyen muslim dari sekitar 100 merek ternama Indonesia. Acara ini akan dimeriahkan dengan pameran produk tekstil, kosmetik, dan aksesori yang merupakan bagian penting dari ekosistem produk halal selain fesyen muslim.

Pada gelaran tahun ini, JMFW menggandeng Uniqlo sebagai mitra sponsor, Wardah dan Mustika Ratu sebagai tata rias resmi, serta BCA Syariah sebagai mitra perbankan. Selain itu, acara ini disponsori Asia Pacific Rayon (APR), Sinarmas Land, Daliatex, Gistex dan UBS, serta Nestle dan YOUC1000.

 

 

 

Perkuat UMKM Indonesia Mendunia, Mendag Turut Luncurkan Platform Inaproduct.com

Jakarta, BeritaPers– Kementerian Perdagangan berkomitmen memperkuat agar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia menjadi jagoan dan lebih mendunia. Upaya itu diwujudkan dengan ikut serta mengembangkan platform direktori UMKM Inaproduct.com. Platform ini hasil sinergi Kemendag bersama Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perindustrian, Kementerian BUMN, Smesco Indonesia, PT Sarinah, dan PT Ina Produk Indonesia.

Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam sambutannya pada peluncuran platform direktori produk Indonesia business-to-business Inaproduct (Inaproduct.com) yang digelar di Gedung Smesco, Jakarta pada hari ini, Kamis (28/10).

Platform inaproduct.com yang merupakan portal direktori produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berbasis situs web yang terintegrasi dengan 800 ribu UMKM. Kegiatan ini merupakan hasil sinerg antara Kemenkop UKM, Kemendag, Kemenperin, Kementerian BUMN, Smesco Indonesia, PT Sarinah, dan PT Ina Produk Indonesia.

Kemendag siap mendukung Kemenkop UKM untuk menjadikan UKM Indonesia unggul tidak hanya di pasar lokal, tetapi juga regional dan global. Dukungan bagi UKM penting dilakukan, salah satunya melalui pembinaan agar UKM dapat meningkatkan daya saingnya dan menjadi satu kekuatan besar dan meningkatkan kontribusinya terhadap kinerja ekspor nonmigas nasional,” jelas Mendag Lutfi.

Menurut Mendag Lutfi, eksportir UMKM saat ini mencapai 85 persen dari jumlah eksportir total. Namun, eksportir UMKM hanya menyumbang kontribusi sebesar 5 persen dari total ekspor nonmigas. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kurangnya daya saing UMKM.

Mendag Lutfi menyampaikan, ada tiga hal yang menyebabkan rendahnya daya saing UMKM. Pertama, kurang pengalaman sehingga kurang beradaptasi. Kedua, kurangnya jejaring sehingga sulit berkompetisi. Ketiga, kurang pendanaan. Untuk itu, diperlukan pendataan dan konsolidasi yang baik agar dapat menjadi suatu kekuatan besar. “Diharapkan inaproduct.com menjadi solusi bagi UMKM untuk memperkuat jejaring sehingga dapat mendukung pemasaran dan meningkatkan penjualan sehingga produk UMKM dapat lebih dikenal masyarakat,” imbuh Mendag Lutfi.

Dalam acara tersebut, Mendag sekaligus menyaksikan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Kemendag dengan Inaproduct tentang kerja sama promosi dan pemasaran produk dalam negeri. “Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong UKM untuk menjadi lebih solid dan mampu menembus pasar global,” jelas Mendag

Turut hadir dalam peluncuran Menkop UKM Teten Masduki, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM KemenBUMN Loto Srinaita Ginting, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam, serta Deputi Bidang UKM Hanung Harimba Rachman. Selanjutnya pendiri Inaproduct Budihardjo Iduansjah dan Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati.

Teten menyampaikan apresiasi terhadap Inaproduct. “Patut diapresiasi bahwa direktori digital produk Indonesia akhirnya dapat terwujudkan. Hal ini harus dikelola pihak swasta dan secara bisnis, bukan secara birokratik. Diharapkan Inaproduct dapat menjembatani UKM di berbagai pelosok Indonesia dengan buyer, terutama dari luar negeri,” ujar Teten

Sementara itu, Loto menjelaskan, setidaknya terdapat lima dukungan BUMN ke UMKM berdasarkan survei KemenBUMN yang melibatkan 63 BUMN aktif. “Pertama, melakukan UMKM naik kelas dengan
pembinaan dan pelatihan, termasuk sertifikasi produk. Kedua, menyediakan ragam pembiayaan, termasuk jaminan dan asuransi. Ketiga, melibatkan UMKM dalam rantai pasok BUMN. Keempat, melakukan kurasi dan perluasan akses pasar, termasuk platform digital. Kelima, menyediakan akses tempat usaha di area komersial,” ungkap Loto.

Adapun Budihardjo menyampaikan, target Inaproduct adalah mendata 5.550 usaha besar, 4.400 usaha menengah, 1.963 ribu usaha kecil di seluruh Indonesia.

Selain itu, menurut Budihardjo, digitalisasi bukan hanya perangkat lunak, tapi juga perangkat keras. Untuk itu, Inaproduct juga akan mendukung penggunaan mesin penjual (vending machine) untuk produk UMKM di berbagai tempat umum.

Garap Pasar Industri Halal

Mendag juga menyampaikan, Kemendag bersinergi dengan Kemenkop UKM untuk menggarap pasar industri halal, seperti sektor makanan dan minuman, kosmetik, dan fesyen. Peluang ini perlu digarap dengan serius karena besarnya pasar industri halal di dalam negeri maupun di mancanegara. “Ada dua hal yang sedang dikerjakan bersama dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Pertama, membina industri halal.

Kedua, menjadikan Jakarta sebagai kiblat fesyen muslim dunia,” jelas Mendag. Menurut Mendag, peluang industri halal saat ini terbuka lebar dengan pasar yang sangat besar. “Selain sisi suplai, kekuatan permintaan pasarperlu dikelola dengan baik untuk meningkatkan perdagangan. Pasar industri halal dunia kini sangat menjanjikan. Peluang ini diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku UMKM,” pungkas Mendag.

Dalam peluncuran ini, juga digelar penjajakan bisnis dan pameran yang terdiri dari 26 stan meliputi meliputi produk furnitur, fesyen, aksesoris, kesehatan, kecantikan, makanan dan minuman, otomotif, dan mesin penjual.