Tag Archives: umkm

Dorong UMKM Masuk ke Pasar Digital, PLN Siap Beri Pendampingan

Cirebon, 11 November 2022 – PT PLN (Persero) mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) naik kelas. Melalui Rumah BUMN di Cirebon, PLN melakukan pendampingan terhadap 700 UMKM.

Dalam kunjungannya ke Rumah BUMN, Rabu (9/11) Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan, UMKM harus bisa menuju ke digital untuk terus berkembang. Hal itu untuk menjawab permintaan konsumen yang menginginkan kemudahan.

“UMKM harus menuju dunia digital. UMKM jangan ragu masuk digital. Saat ini konsumen tidak ingin hal-hal yang ribet, apalagi kalau sudah berbicara soal waktu, semua harus cepat,” kata Moeldoko.

Moeldoko juga mengatakan, seluruh negara melihat pasar digital di Indonesia tergolong tinggi dan memiliki prospek baik. Sehingga pihaknya mendorong UMKM agar tidak ragu untuk memperluas penjualan produknya ke pasar digital.

“Dunia e-commerce sangat luar biasa, makanya UMKM kita jangan ragu untuk bisa masuk. Dunia pun melihat e-commerce Indonesia sangat luar biasa,” tuturnya.

Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis menuturkan, Pemerintah Cirebon akan terus berupaya agar UMKM di Kota Cirebon semakin berkembang dan naik kelas. Salah satunya dengan memperluas penjualan produk melalui pasar digital.

“UMKM kita bisa masuk pasar digital. Hal ini akan membantu mereka meraih peluang menambah pendapatan. Pemda Kota Cirebon berupaya membantu agar mereka meraih pasar digital secara luas dan konsisten,” jelasnya.

Sementara, Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti mengungkapkan, Rumah BUMN Cirebon PLN sudah membina sebanyak 700 UMKM yang tersebar di wilayah Cirebon. Adapun dari 700 UMKM tersebut, terbagi menjadi beberapa bidang atau jenis usaha, di antaranya adalah 499 bidang makanan/minuman, 63 bidang fashion, 60 bidang kesenian, 5 bidang pertanian/perkebunan, 2 bidang perikanan, 2 bidang peternakan, dan 69 bidang jasa dan lainnya.

“UMKM yang kita bina mayoritas kuliner, kemudian ada ekonomi kreatif juga. Mereka yang masuk Rumah BUMN ini akan diberi pembinaan, pembelajaran untuk meningkatkan kualitas produk dan pelaku UMKM,” katanya.

Amartha Sustainability Report 2021: Mitra UMKM Amartha Bangkit dari Pandemi, Alami Peningkatan Pendapatan 38 Persen

  • Lewat akses permodalan dari Amartha, sepanjang tahun 2021 sebanyak 130.000 mitra memulai usaha pertama mereka dan mendirikan UMKM baru di desa.

  • Selama tahun 2021, mitra Amartha menciptakan lebih dari 271.000 lapangan pekerjaan baru, meningkat 29 persen dibanding jumlah lapangan pekerjaan yang tercipta di tahun sebelumnya.

  • Amartha berkomitmen menjalankan prinsip ESG dalam mengimplementasikan kebijakan yang berdampak pada keberlanjutan usaha.

 

Jakarta, 9 November 2022 – PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) perusahaan microfinance marketplace yang menyediakan layanan keuangan inklusif bagi pelaku usaha ultra mikro, meluncurkan Sustainability Report (SR) periode 2021. Dalam laporan tersebut, Amartha mencatatkan peningkatan pendapatan di kalangan mitra sebesar 38 persen, artinya mitra sudah kembali bangkit dari kondisi pandemi dan mampu mengembangkan usahanya.

Amartha Sustainability Report merupakan laporan tahunan yang mempublikasikan hasil pengukuran dampak dari bisnis yang dijalankan oleh Amartha, baik dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial. Dengan mempublikasikan Sustainability Report, Amartha berkomitmen untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat dan planet sesuai dengan prinsip SDG (Sustainable Development Goals) dari PBB dan ESG (Environment, Social, & Governance).

Aria Widyanto, Chief Risk and Sustainability Officer Amartha menyampaikan, “Amartha percaya bahwa menjalankan bisnis yang profitable, dapat beriringan dengan upaya kami menciptakan dampak berkelanjutan bagi lingkungan dan sosial. Lewat Sustainability Report, Amartha mengajak stakeholder lainnya untuk turut andil dalam mendukung akselerasi pemberdayaan UMKM lewat layanan keuangan yang inklusif.  UMKM terbukti memiliki resiliensi yang cukup kuat, terlebih jika diberikan akses keuangan, digitalisasi, serta pendampingan usaha seperti yang dilakukan Amartha”.

Berdasarkan Sustainability Report 2021, Amartha telah menciptakan 130.000 UMKM baru lewat akses permodalan. UMKM ini merupakan mitra yang baru pertama kali mengembangkan usahanya berkat dukungan permodalan dari Amartha.

Dampak ekonomi juga terlihat dari meningkatnya jumlah lapangan kerja informal yang berhasil tercipta sepanjang tahun 2021. Sebanyak lebih dari 271.000 lapangan kerja informal tercipta dari mitra UMKM Amartha, angka ini meningkat 29 persen jika dibanding jumlah lapangan kerja pada tahun sebelumnya.

Amartha mencatatkan, sekitar 90.000 usaha ultra mikro binaan Amartha berhasil meningkatkan skala usahanya menjadi usaha kecil, dengan total omzet tahunan mencapai 300 juta rupiah.

“Peningkatan skala usaha dan pendapatan harus diiringi dengan kemampuan dalam mengelola keuangan. Oleh sebab itu, Amartha juga konsisten memberikan edukasi literasi keuangan bagi mitra kami. Edukasi literasi keuangan ini meliputi pendidikan tentang pentingnya mencatat arus kas, membiasakan diri untuk menabung, serta literasi untuk memanfaatkan platform digital dalam mengakses layanan keuangan. Tanpa adanya edukasi, UMKM akan kesulitan memisahkan arus kas usaha dan pribadi, sehingga sulit mengembangkan usahanya”, lanjut Aria.

Sebelum bergabung dengan Amartha, hampir 30 persen mitra tidak memiliki tabungan dan tidak terbiasa menabung. Untuk itu, program edukasi literasi keuangan yang dijalankan Amartha juga meliputi proses pengukuran dampaknya. Sebanyak 276.000 mitra tercatat telah rutin menabung, bahkan penambahan jumlah tabungan mereka rata-rata meningkat 50 persen dalam setahun. Percepatan ini turut didukung oleh intervensi digital dari Amartha, yakni dengan menyediakan aplikasi Amartha+.

Secara kumulatif, sejak 2010 Amartha telah menyalurkan pendanaan mencapai 8,7 triliun rupiah kepada lebih dari 1,2 juta pelaku usaha ultra mikro yang tersebar di 35.000 desa di Indonesia. Amartha juga memperluas jangkauan operasional dengan membuka 220 poin operasional baru, sehingga total poin operasional Amartha mencapai lebih dari 600 titik.

“Di tengah isu mengenai gejolak ekonomi secara global, Amartha tetap optimis dapat menjangkau jutaan pelaku usaha ultra mikro lainnya lewat akses keuangan inklusif. Amartha Sustainability Report 2021 ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi banyak pihak, bahwa UMKM memiliki potensi besar untuk dikembangkan, UMKM mampu bangkit dengan cepat apabila mendapatkan akses keuangan inklusif, serta berpeluang untuk memajukan ekonomi di Indonesia”, tutup Aria.

Wifkain dan KoinWorks Kolaborasi Dukung UMKM Fesyen Indonesia lewat Cloud Manufacturing dan Supply Chain Financing

Tangerang, 20 Oktober 2022 – Wifkain dan KoinWorks dengan bangga mengumumkan kolaborasi untuk memajukan industri fesyen Tanah Air melalui penyediaan fasilitas cloud manufacturing dan supply chain financing bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang fesyen. Wifkain memasuki pasar fashion dimana banyak pemilik usaha menghadapi tantangan, seperti mahalnya harga bahan baku karena banyaknya perantara dan produsen yang tidak resmi. Berangkat dari permasalahan ini, Wifkain menghadirkan layanan Manufacturing as a Service (MaaS), suatu layanan multifungsi yang memungkinkan pemilik bisnis fesyen untuk mendapatkan sumber bahan baku dan semua kebutuhan produksi bisnisnya secara lebih praktis.


Sejak tahun 2020, Wifkain telah membangun marketplace tekstil dan menyediakan ribuan jenis kain yang bersumber dari ratusan supplier di Indonesia untuk memfasilitasi kebutuhan para pemilik lini fesyen yang sebagian besar merupakan UMKM. Hingga saat ini, Wifkain, yang berkantor pusat di Tangerang Selatan, sudah memiliki lebih dari 200 mitra pabrik di seluruh Pulau Jawa, yang melayani produksi kecil hingga besar. Klien Wifkain pun tidak hanya berasal dari Pulau Jawa, tetapi juga dari Bali dan kota-kota besar di Sumatera dan Kalimantan. Dengan adanya kerja sama dengan KoinWorks, para mitra pabrik dapat menerima pembayaran di depan dan para fashion brand mempunyai kesempatan untuk membayar sampai dengan enam bulan kemudian.

Program Kartu Prakerja Berdayakan Perempuan Mandiri dan Berdikari

Yogyakarta 15 Oktober 2022 – Partisipasi kebekerjaan perempuan di Indonesia, berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional, hanya mencapai 53.34% dibandingkan laki-laki yang mencapai 80%. Namun, kehadiran berbagai macam pelatihan online yang disediakan di ekosistem Kartu Prakerja mendorong kewirausahaan perempuan kembali ke pasar kerja dengan berwirausaha mandiri dari rumah.

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengungkapkan hal tersebut dalam acara Mini Temu Raya Kartu Prakerja Fest yang diselenggarakan oleh lembaga pelatihan Baking World di Jogja Expo Center, 15 Oktober 2022. Acara ini diikuti 1.500 peserta, di mana lebih dari 1000 peserta tersebut adalah alumni Program Kartu Prakerja.

Acara ini menjadi ajang bagi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja dan lembaga pelatihan Baking World untuk mendengar langsung bagaimana para penerima manfaat Kartu Prakerja menerapkan ilmu membuat makanan dan minum serta bertransformasi kehidupan. Terdapat 26 booth usaha makanan dan minuman alumni Program Kartu Prakerja lulusan Baking World yang mayoritas milik perempuan. Acara ini menjadi ajang promosi produk para alumni selama program pelatihan. Selain itu juga terdapat demo memasak kue chiffon keju dan ragout keju dari Chef Yonas dari MEG Cheese dan Chef Erick, serta kuis berhadiah alat-alat memasak.

Melalui Program Kartu Prakerja yang berjalan secara online sejak awal hingga akhir, perempuan diberikan kesempatan untuk berdaya melalui pelatihan dari rumah sendiri, meski tidak bekerja di perusahaan. Secara nasional, berbagai riset menunjukkan Program Kartu Prakerja berdampak positif dalam aspek peningkatan keterampilan, kemandirian finansial, serta inklusi keuangan. “Senang melihat dan mendengarkan cerita mereka langsung hari ini. Ini jadi kebahagiaan dan definisi sukses bagi saya,” ucap Denni.

Dua contoh pemilik booth yang meramaikan acara adalah Ibu Reni dari Gunung Kidul, Yogyakarta dan Ibu Anny dari Solo. Ibu Reni sebelumnya karyawan swasta. Ia berhenti dari pekerjaannya dan beralih fokus menekuni bisnis berjualan kue dan roti manis setelah ikut pelatihan di Baking World. Produk andalannya adalah roll cake dengan desain batik yang unik dan jadi ciri khas Yogyakarta. Sedangkan Ibu Anny menyajikan cemilan dan keripik berbahan dasar daun bayam Brazil.

Keberhasilan Program Kartu Prakerja tersebut tidak terlepas dari dukungan lembaga-lembaga pelatihan yang ada di dalam ekosistem. Salah satunya adalah Baking World yang tidak hanya memberikan pelatihan membuat kue tapi juga menyeluruh secara bisnis, dari mulai cara menghitung harga pokok, proses pembuatan yang higienis, branding, packaging dan serta cara menjual produk, sehingga tidak merugi.

Lembaga Pelatihan Baking World berdiri pada awal 2018 dengan menawarkan kursus luring atau membuat kue dan memasak yang seluruh materinya melewati proses seleksi. “Ini untuk memastikan resep yang dijelaskan adalah resep yang benar-benar pasti jadi dengan rasa yang enak,” ucap CEO & Founder Baking World, Willy Tandra.

Setelah mengikuti pelatihan, para alumni juga dapat memanfaatkan program pendampingan yang dilakukan oleh lembaga pelatihan. Pendampingan yang Baking World lakukan, antara lain study tour ke pabrik makanan untuk membuka wawasan, mendirikan komunitas alumni yang rajin berinteraksi dan bertukar info dan mengadakan pelatihan tambahan gratis dengan hadiah alat masak seperti oven. “Dengan pendampingan kontinu, harapannya mereka dapat menjalankan usahanya secara mandiri dan berkelanjutan. Karena keberhasilan mereka adalah keberhasilan kami juga sebagai lembaga pelatihan,” Willy Tandra menambahkan.

Denni menegaskan bahwa Kartu Prakerja adalah cerita tentang harapan. Harapan tentang kehidupan yang lebih baik untuk bisa meningkatkan kesejahteraan. Salah satunya adalah dengan meningkatkan keterampilan pekerja lewat pelatihan. “Berhasil tidaknya seseorang dalam belajar mengikuti pelatihan ini semua tergantung dari dirinya. Pertama, tergantung niatnya, kemudian keseriusan dan konsistensi saat belajar itu,” kata Denni.

Tentang Baking World

Baking World adalah platform pertama di Indonesia yang khusus menyediakan kursus baking secara online. Baking World lahir untuk memberikan kesempatan kepada siswa berbahasa Indonesia dari mana pun untuk belajar membuat kue, roti atau pun memasak dengan mudah tanpa perlu menunggu Chef datang ke daerahnya.

Menurut Willy Tandra, ia mendirikan Baking World setelah merasakan bagaimana sulitnya menemukan pelatihan di bidang pastry, bakery dan memasak dengan mudah dan jadwal yang fleksibel. Pelatihan yang ada pada saat itu, seringkali lokasinya jauh dan waktu yang tidak fleksibel. Dengan bantuan teknologi yang memungkinkan kelas online, sekarang peserta di mana pun, kapan pun dan dari mana pun dapat mengikuti pelatihan hanya bermodalkan koneksi internet dan gawai atau ponsel.

Kini Baking World memiliki lebih dari 250 kelas kursus dan 1000 video pelatihan yang sangat variatif yang dapat diikuti secara online. Kelas-kelas kursus itu punya mentor chef atau instruktur profesional dan terbaik dan menyediakan sertifikat bagi mereka yang lulus.

PRESIDENSI G20 AJANG PROMOSI UMKM INDONESIA DI TINGKAT DUNIA

Jakarta, (6 Oktober 2022) – Indonesia memanfaatkan Presidensi G20 Indonesia dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Bali pada 15-16 November 2022 untuk menampilkan beragam hasil karya terbaik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM menjembatani pelaku UMKM untuk bisa unjuk gigi. Salah satunya mematangkan kapasitas pelaku dan kualitas produk yang akan dijadikan menchandise resmi g20 Indonesia,” kata Staf Ahli Menteri Bidang Produktivitas dan Daya Saing Kementerian Koperasi dan UKM, Eddy Satriya, dalam jumpa pers #G20Update bertema “Kesiapan Infrastruktur Jaringan Telekomunikasi KTT G20” yang digelar Tim Komunikasi dan Media G20 secara virtual di Jakarta, Kamis.

Tercatat dari 1.024 yang dikurasi, telah diperoleh 20 UMKM yang dinyatakan siap sebagai pemasok. Mereka yang terpilih adalah UMKM yang bergerak di sektor craft, fashion, makanan, kosmetik, herbal dan wellness yang tersebar di seluruh Indonesia. Di antaranya Pandora Mutiara asal Nusa Tengara Barat, Kallestory Eyewear (DI Yogyakarta), Borobudur Silver (DIY), Maharani Craft (Bali) , Batika (NTB), Hape (Bali).

Kemudian Dehealth Supplies (Jawa Timur), Fragrande Kreasi Alami (Jawa Barat), Adem Juice & Smoothies (Bali), Tri Utami Jaya (NTB), Yagi Natural Indonesia (Aceh), Cocomama Komodo (NTT) Samsara (Bali), Rumah Atsiri (Jawa Tengah). Lalu Faber Instrument Indonesia (Jawa Barat), Pala Nusantara (Jawa Barat), Wonnow Handcrafted (Jawa Timur), Suryoart (Jawa Tengah), Hucravindo (Jawa Timur), Furniwell Calistaprima ( Jawa Tengah), Lima Menara Sejahtera (Bali), Lewi’s Organics (Banten), serta Imagenation (Jawa Barat).

Kemenkop UKM melakukan kurasi dengan menggandeng SMESCO dan kurator independen. Para kurator yang terlibat adalah ESMOD Jakarta, Patrive Desilles; Graphic design profesional, Uci Sumarno; Dewan Kerajinan Indonesia, Yukako Akashi; dan PPA Kosmetika Indonesia, Solihin Sofian.

“Ini gambaran bagaimana Kemenkop UKM sangat serius. Kami memaksimalkan Presidensi G20 agar sebanyak mungkin UMKM bisa berpartisipasi,” ujar Eddy.

 

Untuk terus menguatkan UMKM, Kemenkop UKM mempunyai empat level transformasi digital, yaitu pertama transformasi informal ke formal, pemanfaatan inovasi dan digitalisasi, transformasi rantai pasok dan wirausaha, serta transformasi koperasi modern.

“Rantai pasok ini yang besar kaitannya dengan G20. Kita harapkan seluruh lapisan termasuk dukungan pemerintah daerah terus mendorong produk UMKM unggulan meningkatkan kapasitasnya. Karena kelokalan ini yang menjadi kekuatan kita untuk mendunia,” kata Eddy.

Maka itu pemerintah terus berupaya membangun kemitraan dalam rantai pasok. Termasuk di dalamnya pendampingan sebagai penyedia dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, yaitu 40% belanja APBN dan APBD mengarah untuk produk UMKM.

Diketahui World Bank mencatat 80% UMKM Indonesia yang masuk ekosistem digital memiliki resiliensi lebih baik di masa pandemi. Pemerintah menargetkan hingga 2024 sebanyak 30 juta UMKM yang onboarding ke ekosistem digital.

“Saat ini sudah ada 19,5 juta. Tidak semua memang UMKM bangkit. Namun tidak sedikit pula yang berhasil memanfaatkan digitalisasi ketika terjadi pandemi. Target 30 juta ini tidak hanya skala nasional, tapi termasuk internasional,” kata Eddy.

Adapun Presidensi G20 Indonesia yang berlangsung sejak Desember 2021 hingga November 2022 telah menggelar lebih dari 160 kegiatan resmi dan berpotensi membuka 33.000 lapangan kerja dengan nilai konsumsi mencapai Rp1,7 triliun. “Ini tentu sesuatu yang luar biasa. Ada 20.000 delegasi masuk ke Indonesia,” katanya.

Satu Klik Untuk Wujudkan Impian: 6 Tahun KoinWorks Memberdayakan UMKM

Jakarta, 1 September 2022 – KoinWorks, Super Finansial App pertama di Indonesia, merayakan hari jadi yang ke-6 sebagai penyedia solusi keuangan inovatif untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada 27 Agustus 2022. Dengan 2 juta pengguna, KoinWorks telah tumbuh secara signifikan dengan merealisasikan visinya untuk memberikan akses keuangan melalui teknologi bagi pemilik UMKM yang belum terlayani secara konvensional. KoinWorks mencapai kesuksesan awal dengan menyediakan produk pinjaman P2P. Saat ini,  KoinWorks telah memberdayakan penggunanya dengan menyediakan 8 produk keuangan inovatif yang memberikan layanan manajemen UMKM, pengembangan finansial pribadi, pinjaman pendidikan, dan produk salary advance.

Hingga saat ini, KoinWorks telah mendistribusikan pembiayaan dengan total Rp 13 triliun kepada UMKM di seluruh Indonesia. Dengan dana tersebut, UMKM telah berhasil mengembangkan usahanya dengan pendapatan rata-rata per bulan sebesar 70 juta rupiah. Melihat perkembangan ini, Benedicto Haryono, CEO dan Co-Founder KoinWorks, menyatakan bahwa, “Kami berharap semakin banyak UMKM yang terdorong untuk mengambil langkah dalam mencapai potensi terbaik mereka melalui KoinWorks sebagai financial partner. Ini juga merupakan bukti lebih lanjut bagi para lenders bahwa impact investing dengan KoinWorks berdampak positif, tidak hanya untuk keuntungan mereka tetapi juga berdampak pada perekonomian Indonesia. Pada momentum ulang tahun ke-6 KoinWorks, kami merayakan pertumbuhan kami ini dan tantangan yang dihadapi selama bertahun-tahun, di mana tantangan tersebut mendorong tim kami untuk mewujudkan impian ekosistem UMKM yang berkembang menjadi kenyataan,” tambahnya.

 

Membangun ekosistem UMKM

UMKM menjadi pilar penting perekonomian Indonesia dengan kontribusi Produk Domestik Bruto mencapai lebih dari 61%. Namun, UMKM seringkali mengalami kendala untuk berkembang, yang paling umum adalah keterbatasan akses pembiayaan. Menurut Bank Indonesia, hanya 30% UMKM yang mengakses pembiayaan dari pinjaman bank dan non-bank. Melalui pengembangan produk fintech yang berkelanjutan, KoinWorks bermaksud untuk mengurangi kesenjangan dengan misinya untuk berkontribusi meningkatkan inklusi keuangan dan memberdayakan UMKM melalui permodalan. “Motivasi utama kami mendirikan KoinWorks adalah untuk memberikan UMKM akses ke solusi keuangan yang diperlukan. Kami mempelajari berbagai tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM, dan melihat bahwa ada kapasitas pertumbuhan yang terhambat. Adanya KoinWorks bertujuan untuk menyediakan apa yang belum mereka miliki sebelumnya,” kata Benedicto Haryono, CEO dan salah satu pendiri KoinWorks.

Memberikan solusi atas tantangan yang dihadapi oleh UMKM menjadi dasar pengembangan produk KoinWorks selama enam tahun terakhir. “KoinWorks dibuat agar financial tools yang membantu eskalasi bisnis dapat diakses dengan mudah oleh siapa saja. Ketika UMKM mengajukan pembiayaan melalui KoinWorks, kami sepenuhnya membantu pengguna memahami setiap bagian dari prosesnya. Belajar adalah proses dua arah, sama seperti kami mengajari mereka apa yang penting untuk mengembangkan bisnis, kami mendengarkan kebutuhan mereka dengan cermat dan juga melihat faktor-faktor lain di luar kendali UMKM yang mendukung perkembangan mereka. Di sinilah terciptanya ekosistem yang sehat untuk UMKM. Jadi selain menghadirkan solusi keuangan untuk UMKM, KoinWorks memiliki added value karena pertumbuhan kami juga merupakan hasil dari membantu semua orang untuk sukses, melalui ekosistem UMKM yang kuat untuk semua,” tambah Benedicto.

Pemodal ventura termasuk yang pertama mempercayai dan berinvestasi dalam visi KoinWorks, setelah melihat ekosistem inklusif di mana bisnis menghasilkan dampak dan nilai. Sebagai pembuka tahun 2022, KoinWorks menerima putaran pendanaan seri C sebesar Rp 1,6 triliun. Sebagai pemanfaatannya, KoinWorks dapat menunjukkan kemampuannya yang melampaui penyediaan pembiayaan untuk UMKM, dengan merilis KoinWorks NEO, layanan keuangan terintegrasi untuk manajemen bisnis UMKM.

Inovasi hanya bernilai jika pengguna mendapatkan manfaatnya, dan dengan adanya pengusaha seperti Ridwan Mualik, KoinWorks memastikan berjalan di jalur yang tepat. Ridwan Mualik adalah pengguna KoinWorks yang menjalankan bisnis konveksi pakaian bernama Busana Kreasi Bangsa. Ridwan mengatakan bahwa KoinWorks membantu bisnisnya berkembang selama pandemi COVID-19.

“Mengajukan pinjaman menggunakan KoinWorks sangat mudah, sehingga kami segera bisa melihat bisnis berkembang pesat terutama di hari-hari awal pandemi. Dengan pembiayaan yang diberikan, kami mampu meningkatkan produksi, dan menambah klien secara bersamaan. Saat ini, kami sudah memiliki 370 klien,” kata Ridwan. Melalui produk KoinBisnis, Ridwan juga berkontribusi pada ekosistem UMKM dengan membuat program untuk UMKM yang fokus pada fashion di mana ia menyediakan bahan pakaian untuk proses produksi, dan konsultasi tentang tren terbaru dalam bisnis fashion. “Kami berkeinginan untuk terus kreatif dengan berbagi peluang dengan orang lain. Saya tidak menyangka bahwa dengan ide sederhana, saya bisa menarik puluhan UMKM di fashion yang sekarang mempercayakan kami untuk memulai usahanya,” tutup Ridwan.

Seiring pertumbuhannya, KoinWorks semakin konsisten dalam menyediakan layanan keuangan untuk segmen masyarakat yang belum terlayani oleh lembaga keuangan konvensional. KoinWorks memperkenalkan fitur baru dari produk personal KoinP2P, yaitu KoinP2P Grade S,  atau Grade Special. Bekerjasama dengan mitra terpercaya, KoinWorks menyalurkan pendanaan Grade S kepada para pekerja sektor informal seperti salesman, toko kelontong, dan pedagang grosir untuk membantu mengembangkan usaha dan meningkatkan kesejahteraan sosial mereka. Melalui KoinP2P Grade S, KoinWorks menawarkan, “Lower Risk, Bigger Impact” kepada para pendananya. Dengan risiko lebih rendah, pendana dapat memberikan dampak sosial yang lebih besar.

 

Satu Klik untuk Wujudkan Impian

Di hari jadinya yang ke-6, KoinWorks menunjukkan komitmennya terhadap UMKM dengan kampanye “Satu Klik untuk Wujudkan Impian”. KoinWorks siap membantu seluruh pengguna dan masyarakat mencapai target keuangan mereka untuk mewujudkan impian finansial baik dalam bisnis maupun finansial pribadi. Impian tersebut bisa merupakan cita-cita yang sudah lama terpendam untuk mendirikan cafe, atau cita-cita untuk mendapatkan jaminan kesehatan, dana pensiun, atau dana pendidikan untuk anak-anak di masa depan. Semua itu bisa diwujudkan dengan satu klik di aplikasi KoinWorks.

Grace Hong, Chief Marketing Officer KoinWorks menyatakan, “KoinWorks mendorong para pengguna untuk mengejar apa yang mereka inginkan dengan menyediakan tools untuk mendapatkannya. Kami memahami bahwa membuat keputusan keuangan dapat terasa berat bagi kebanyakan orang, itulah sebabnya kami terus berinovasi untuk mendukung individu dalam mencapai tujuan mereka untuk kesejahteraan finansial. Baik dalam mengembangkan keterampilan seperti digital marketing, menumbuhkan aset pribadi mereka, atau memulai usaha dari awal, KoinWorks akan menjadi partner yang membantu mewujudkan impian tersebut”.

KoinWorks juga merayakan keberhasilannya dengan menjaring talenta yang kompeten di berbagai bidang untuk bergabung dengan startup yang sedang berkembang ini. Sebanyak 950 karyawan KoinWorks saat ini tersebar di Indonesia dan beberapa negara Asia, antara lain Singapura, Vietnam, dan India. Dengan sumber daya yang kuat, KoinWorks optimis dapat terus memberikan dampak, tidak hanya bagi penggunanya tetapi juga bagi seluruh UMKM di Indonesia.

 

Tentang KoinWorks

Sebagai Super Financial App pertama di Indonesia dengan 2 juta pengguna, KoinWorks menyediakan solusi pengembangan bisnis untuk UMKM, pekerja lepas, content creator, dan perusahaan rintisan yang baru memulai perjalanan bisnisnya. Dengan Satu Klik untuk Wujudkan Impian, KoinWorks adalah partner finansial yang akan membantu semua orang mewujudkan impian bisnis dan mencapai kesuksesan finansial.

Didirikan pada tahun 2016, KoinWorks pada awalnya menemukan kesuksesan sebagai perusahaan pinjaman peer-to-peer, dan melanjutkan misinya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan membantu semua lapisan masyarakat Indonesia mencapai tujuan keuangan mereka. Hanya dalam satu aplikasi, KoinWorks menyediakan akses mudah dan solusi yang membantu mewujudkan keuangan pribadi atau impian pengembangan bisnis para pengguna. Perusahaan ini berkantor pusat di Jakarta dengan holding di Singapura dan memiliki kantor untuk teknologi di Yogyakarta, dan Ho Chi Minh City. Aplikasi KoinWorks dapat diakses melalui Google Play dan App Store

Hadiri Peresmian UMKM Halal Hub dan Pelepasan Ekspor Perdana ke Arab Saudi, Mendag Zulkifli Hasan: RI Akan Buka Hipermarket di Arab Saudi untuk Pasarkan Produk UMKM

Jakarta, 1 Oktober 2022 – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan sinergi antar kementerian/lembaga dan pelaku usaha sangat diperlukan untuk mewujudkan dan mendorong pemasaran produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) secara lebih luas. Salah satu sinergi yang tengah disiapkan adalah untuk menghadirkan hipermarket Indonesia di Arab Saudi guna membantu memasarkan produk-produk UMKM Indonesia.

Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat memberikan sambutan di acara Peresmian UMKM Halal Hub Jakarta serta Pelepasan Ekspor Perdana Produk Hasil Pengembangan UMKM Halal Hub ke Arab Saudi hari Sabtu (1/10) di UMKM Halal Hub, Pasar Rebo Warehouse, Jakarta Timur. Acara digelar Goorita dan Global Halal Hub.

Hadir dalam acara tersebut Staf Khusus Wakil Presiden RI Lukmanul Hakim, CEO Goorita sekaligus Pimpinan Global Halal Hub Yuwono Wicaksono, serta Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi. Hadir secara virtual serta Konjen RI di Jeddah Eko Hartono dan Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah Muhammad Rivai Abbas.

“Salah satu upaya yang sedang kita lakukan untuk membantu pemasaran UMKM adalah dengan menghadirkan hipermarket di sejumlah kota di Arab Saudi, yaitu seperti Jeddah, Mekkah, dan Madinah. Dengan adanya hipermarket Indonesia, maka produk-produk UMKM Indonesia akan semakin mudah masuk ke pasar Arab Saudi,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Selain itu, Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan dan menyiapkan tim kecil untuk menginisiasi perundingan perjanjian dagang antara Indonesia dan Arab Saudi. “Perjanjian perdagangan dapat memberikan kepastian, sekaligus merupakan ‘jalan tol’ bagi para pelaku usaha, termasuk UMKM untuk menembus pasar ekspor,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Dalam kesempatan itu, Mendag juga berkomitmen mendukung penuh UMKM Halal Hub yang diinisiasi Goorita. Tidak mudah bagi UMKM untuk melakukan ekspor karena hal itu merupakan pekerjaan besar dan berat. Sejumlah hal yang harus diperhatikan untuk menembus pasar ekspor yaitu kulitas, kuantitas, permodalan, keberlanjutan, dan keterampilan.

“Untuk itu, kami mengapresiasi upaya yang dilakukan Goorita dengan berharap UMKM Halal Hub dapat menjadi katalisator bagi UMKM Indonesia sehingga dapat lebih peran di pasar internasional dan secara khusus juga dapat mewujudkan Indonesia sebagai Pusat Produsen Halal Dunia,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan juga memberikan semangat kepada para pelaku UMKM agar terus semangat dan pantang menyerah. “Kami hadir untuk memberikan dukungan kepada pelaku UMKM, membuat yang tidak mungkin (impossible) menjadi mungkin (possible). Pelaku UMKM juga agar terus semangat, tidak kenal lelah, dan pantang menyerah,” tegas Mendag Zulkifli Hasan.

Sementara itu Lukman menyampaikan Indonesia sudah melakukan ekspor halal khususnya di sektor UMKM halal. Hal ini sejalan dengan arahan Wakil Presiden Maruf Amin yang menargetkan Indonesia sebagai pusat perdagangan produk halal dunia pada 2024.

Arab Saudi ini merupakan salah satu mitra strategis untuk Indonesia. Khusus untuk produk makanan olahan, Arab Saudi menempati posisi ke-8 sebagai negara tujuan ekspor produk makanan olahan Indonesia.

Tren ekspor Indonesia ke Arab Saudi pada periode 2017-2021 meningkat 4,61 persen. Produkproduk utama yang diekspor Indonesia ke Arab Saudi antara lain tuna, mi instan, saus sambal, kecap, serta biskuit dan wafer.

Pegadaian dan BRI Gelar Seminar Literasi Keuangan dan Aspek Permodalan Kepada Pelaku UMKM

Jakarta, 23 September 2022 – Untuk membantu pelaku usaha super mikro dalam hal mengatur keuangan dan mendapatkan akses permodalan, PT Pegadaian bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Republik Indonesia (Dekranas RI), Kementerian BUMN dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggelar seminar “Literasi Keuangan dan Aspek Permodalan Untuk UMKM” yang diadakan secara luring dan daring, yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (22/09). Seminar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan  yang tergabung dalam acara tahunan KRIYANUSA 2022.

Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian Yudi Sadono mengatakan, program ini sejalan dengan visi perusahaan sebagai “The Most Valuable Financial Company di Indonesia dan Sebagai Agen Inklusi Keuangan Pilihan Utama Masyarakat”, serta sebagai wujud komitmen perusahaan untuk menjalankan misi untuk membantu pemerintah dalam pembangunan ekonomi.

“Seminar ini adalah salah satu bentuk dukungan Pegadaian, dalam pengembangan kewirausahaan dengan bekerja sama dengan stakeholders terkait. Kegiatan seminar kewirausahaan ini merupakan penjabaran dalam pengaplikasian Keputusan Presiden terkait Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia untuk peningkatan UMKM/IKM/Artisan ke ekosistem digital, peningkatan transaksi penjualan dan pendampingan dalam memulai dan mengembangkan jiwa kewirausahaan,” jelas Yudi.

Adapun topik seminar, mengangkat isu tentang permodalan dan pengembangan usaha, yang selalu menjadi isu populer yang dialami oleh para pelaku usaha di Indonesia. Hal ini bertujuan, untuk menambah kepercayaan diri para pelaku usaha dalam memulai dan mengembangkan usaha yang berdaya saing.

“Kami berharap, kegiatan seminar ini dapat memberi manfaat positif bagi  para pelaku usaha untuk dapat semakin percaya diri dalam memulai, menjalankan dan mengembangkan usaha mereka untuk naik kelas,” tambah Yudi.

Acara ini, dihadiri oleh Anggota Bidang Pendanaan DEKRANAS Irin Tiko, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting sebagai Keynote Speakers, AVP Divisi Micro Sales Management PT Bank Rakyat Indonesia (Tbk) Asep Nugraha yang akan menyampaikan aspek permodalan, Founder IKAT Indonesia Didiet Maulana tentang edukasi pengembangan usaha serta Bambang Heru dan Deputi Area Senen PT Pegadaian yang akan menyampaikan soal investasi bagi UMKM. Turut hadir Zaskia Adya Mecca yang akan memandu jalannya acara sebagai moderator.

Kriyanusa, merupakan event tahunan yang memamerkan ragam kerajinan khas Indonesia. Hal ini menjadi momentum bagi para pengrajin, untuk menampilkan produk kerajinan unggulan dari berbagai daerah, yang dihasilkan oleh para pelaku industri kerajinan yang kompeten.

Satu Tahun Berkolaborasi, Holding Ultra Mikro Berhasil Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui UMKM

Jakarta, 15 September 2022Satu tahun sudah Holding Ultra Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai induk, bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Madani (PNM) terbentuk. Ketiga entitas ini, berhasil mendorong ekonomi Indonesia dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mempercepat inklusi keuangan.

Hingga akhir Agustus 2022 tercatat jumlah nasabah yang telah diintegrasikan ketiga entitas Holding UMi mencapai 23,5 juta nasabah dengan total outstanding pembiayaan sebesar Rp.183,9 triliun. Pencapaian ini selaras dengan salah satu agenda prioritas dalam Presidensi G20 di Indonesia, yakni inklusi keuangan utamanya terkait teknologi digital dan akses pembiayaan bagi UMKM.

Di tahun 2021, Holding UMi berhasil menaikkelaskan 1,8 juta nasabah KUR Mikro ke Komersial, semantara di tahun 2022 diprediksi nasabah yang berhasil dinaikkelaskan mencapai 2,2 juta nasabah.

Tak hanya dari sisi pembiayaan, hingga Agustus 2022 integrasi layanan ketiga entitas atau co-location melalui Gerai Senyum sudah mencapai 1.003 lokasi. Sedangkan target awal adalah 978 lokasi Gerai Senyum. Penabung baru UMi mencapai 6,85 juta, adapun target awal sebanyak 3,3 juta. Nasabah PNM Mekaar yang bergabung sebagai Agen BRILink sudah mencapai 40.121 dan jumlah nasabah Tabungan Emas Pegadaian mencapai 23 ribu.

Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan mengapresiasi kinerja dan kolaborasi yang telah dilakukan oleh ketiga entitas. Tujuan holding yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN sejak September 2021 lalu, mulai menunjukkan hasil yang positif untuk bagaimana kedepan KPI yang telah ditetapkan dapat dikerjakan bersama-sama untuk dapat melayani 55 juta nasabah Ultra Mikro di Indonesia.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim Ultra Mikro BRI, Pegadaian dan PNM, yang telah berkolaborasi dan bekerja keras dengan semangat yang luar biasa dalam setahun ini, untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat khususnya nasabah ultra mikro,” ujar Damar.

Damar juga juga menambahkan, bahwa pembentukan Holding Ultra Mikro telah banyak membawa manfaat yang luar biasa untuk ketiga entitas maupun masyarakat Indonesia, baik dalam menyukseskan inklusi keuangan maupun meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui UMKM. Kedepan, diharapkan sinergi Holding Ultra Mikro semakin berdaya demi Indonesia Sejahtera.

 

Holding Ultra Mikro Perkokoh Pondasi Ekonomi Kerakyatan Indonesia

Dalam kesempatan terpisah, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa Holding UMi telah memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Menurutnya, konsep pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang diadopsi ada dua.

“Pertama bagaimana BUMN memastikan usaha pelaku UMKM dan UMi mendapatkan pembiayaan yang sesuai dilengkapi dengan pendampingan yang tidak kalah penting. Kedua, menjaga rantai pasok. Contoh bagaimana kita konsolidasi BRI, dengan PNM, dan Pegadaian. BRI itu kan memastikan UMKM naik kelas yang tadinya ultra mikro. Melalui PNM pinjaman Rp1 juta–Rp4 juta, lalu naik ke Pegadaian yang pinjamannnya mungkin Rp20 juta–Rp50 juta, nanti naik lagi”, jelasnya.

“Ini sangat positif, bagaimana mereka punya kesempatan buat naik kelas tetapi tidak hanya dengan membiayai, tapi juga dengan pendampingan-pendampingan. Ini yang penting,” ujar Erick Thohir.

Erick juga menjelaskan bahwa Holding UMi yang lahir sejak September 2021 semakin membuktikan kehadiran negara secara langsung untuk mengangkat ekonomi kerakyatan. Di mana perusahaan besar atau korporasi harus bersinergi dengan pelaku usaha yang paling kecil sekalipun.

“Ini yang kami jaga dan saya yakini, pemerintahan Presiden Jokowi fokus bagaimana pembedahan ekonomi kerakyatan ini dapat menjadi platform yang tepat,’’ pungkasnya.

UMKM Papua Memasuki era Teknologi Digital

Jakarta, FMB9 – Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Usman Kansong mengatakan, 65% BTS (base transceiver station-red) itu adanya di Papua. Karena itu, dengan adanya infrastruktur digital, maka para UMKM di Papua akan bisa memasuki era teknologi digital, kata Usman dalam diskusi online Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertema “Bangga Buatan Indonesia, Geliat UMKM Papua” Kamis, (18/8/22).

Kemkominfo sendiri  telah mempersiapkan sejumlah infrastruktur digital di Papua. Hal ini dalam rangka mendukung UMKM Papua go digital.

Namun menurutnya, persiapaan infrastruktur saja tidak cukup, diperlukan persiapan dan pengembangan SDM (sumber daya manusia-red) yang akan menggunakan infrastruktur digital ini.

Maka dari itu, Usman menyampaikan, pihaknya juga melakukan pendampingan dari sisi SDM. Di antaranya melakukan literasi digital bekerjasama dengan kementerian dan lembaga terkait seperti Kementerian Koperasi dan UKM.

“Ini yang sebenarnya kita upayakan, tetapi kan persiapaan infrastruktur saja tidak cukup, harus disiapkan juga SDMnya. Maka dari itu, kita  dampingi mereka, kita lakukan literasi digital soal bagaimana misalnya berjualan secara online,” paparnya.

Di forum yang sama, Dirjen Informasi dan Komunikasi Perekonomian Maritim, Septriana Tangkary mengatakan, salah satu yang diharapkan dari gelaran Gernas BBI Papua ini adalah digitalisasi UMKM.

“Ini adalah salah satu cara bagaimana UMKM bertahan di masa digital ini. Kita berharap seluruh teman-teman binaan bisa on boarding melampui target yang kita harapkan,”

Sebagaimana target Presiden Jokowi, pada 2023 setidaknya 30 juta UMKM sudah go digital atau on boarding. Sementara per Agustus 2022, kata Septriana, jumlah UMKM yang on boarding sudah mencapai 19,1 juta.

“Harapan kita di Papua nanti, banyak sekali mama-mama Papua dan seluruh jaringan yang ada di Papua bisa masuk ke dalam jaringan infrastruktur digital atau e-comerce,” harapnya.

Papua Punya Produk Uggulan

Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM, Christina Agustin, A.Pi, M.M mengatakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Papua memiliki potensi yang besar. Hal ini didorong oleh keberadaan produk-produk unggulan yang ditawarkan.

“Potensi UMKM di Papua itu sangat besar karena Papua memiliki produk-produk unggulan,” kata Christina di forum yang sama.

Untuk diketahui, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang diluncurkan di seluruh tanah air kini telah sampai di tanah Papua mulai Juni-Agustus 2022 ini. ­

Gernas BBI diharapkan dapat meningkatkan geliat UMKM di Papua yang selama ini menjadi salah satu potensi UMKM di Indonesia, yang memiliki budaya dan produk lokal yang khas.

Christina menjelaskan, produk-produk unggulan asli Tanah Papua ini sesungguhnya dapat diangkat sampai ke mancanegara. Di antaranya seperti lukisan kulit kayu, kerajinan dari kriya, maupun wastranya sendiri.

Menurut Christina, produk-produk unggulan Tanah Papua memiliki keunikan. Selain unik, lanjutnya, jumlah produk khas daerah juga sangat berlimpah dan bervariasi. Inilah yang membuat produk yang dihasilkan UMKM Papua sangat menjanjikan di masa mendatang.

Senada juga disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Juli Budi Winantya. Dia mengatakan potensi yang dimiliki UMKM Papua sangat besar.

Juli mengapresiasi digelarnya Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Menurut Juli, masuknya kampanye ini di Papua sangat bertepatan dengan tema yang diangkat dalam momen peringatan hari ulang tahun (HUT) RI ke-77.

“Dan ini juga kita melihatnya timing BBI di Papua di bulan Agustus ini sangat tepat sekali. Karena ini sangat erat dengan tema HUT RI yang ke-77 ya, yakni pulih lebih cepat bangkit lebih kuat,” katanya.

Menurutnya, tema ini sangat berkaitan erat dengan upaya pengembangan UMKM. Juli menjelaskan, berbicara tentang bangkit lebih kuat adalah bicara struktur yang pertumbuhannya seimbang.

“Jadi kalau kita bicara bangkit lebih kuat itu kan bicara struktur ya. Struktur itu tumbuhnya seimbang. Jadi pemulihan tidak hanya terjadi di Jawa tapi juga di luar Jawa, termasuk Papua,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Juli, pertumbuhan yang seimbang harus menyentuh seluruh sektor. Bahkan tidak hanya sektor ekonomi konvensional, namun juga syariah. Hal ini, terang Juli, terkait dengan pertumbuhan yang seimbang, yang tak hanya dinikmati oleh pengusaha besar tapi juga UMKM.

“Kami melihat UMKM di Papua besar ya. Salah satu contohnya adalah kopi, salah satu komoditas unggulan dari Papua. Ini sudah menasional dan mendunia. Selain kopi juga ada wastra dan lain sebagainya,” bebernya.