Tag Archives: PERTAMINA

Tinjau Command Center Pertamina, Erick Thohir Pantau Stok dan Upaya Antisipasi Kebocoran BBM

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meninjau Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC) untuk melihat kesiapan dan kesiagaan Pertamina dalam menyalurkan energi hingga pelosok Tanah Air. Erick menilai, sistem yang dibangun Pertamina ini bisa mendeteksi baik ketersediaan, distribusi hingga potensi kebocoran BBM secara langsung (real time).

Erick meninjau PIEDCC di Gedung Grha Pertamina, Jakarta Pusat didampingi oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Rabu (7/9/2022). Erick langsung memantau layar besar yang menyajikan kondisi SPBU Pertamina di berbagai wilayah Indonesia dan meninjau langsung data ketersediaan (stok) BBM di seluruh Indonesia yang dijelaskan oleh SVP Integrated Enterprise Data and Command Center Ignatius Sigit Pratopo.

“Command center ini dibuat Pertamina untuk mendeteksi hasil produksi. Kita bisa melihat hasil produksinya, prosesnya seperti apa, distribusinya baik lewat jalur laut maupun darat dan ada juga deteksi dini kalau sampai ada pengurangan stok hingga masuk ke pom bensin dan digunakan oleh masyarakat,” ujar Erick.

Dari peninjauan di PIEDCC, baik dari hulu hingga hilir, Erick menegaskan bahwa stok BBM untuk seluruh Indonesia masih dalam kondisi aman. Dia juga menegaskan, lewat PIEDCC Pertamina bisa menerapkan efisiensi baik dari sisi produksi hingga penjualan.

“Makanya sekarang saya mengecek langsung untuk memastikan kuota (stok) dalam kondisi aman, serta distribusi aman dan tidak bocor, efisien dan efektif,” katanya. Dari pantauan PIEDCC, untuk ketersediaan stok BBM jenis Pertalite berada pada level 17 hari, Pertamax pada level 49 hari dan Pertamax Turbo pada level 99 hari. Sedangkan untuk ketersediaan jenis Solar berada pada level 18 hari dan Pertamina Dex pada level 76 hari. Sementara itu, untuk ketersediaan BBM jenis Avtur berada pada level 31 hari.

Sementara itu, Nicke menjelaskan, lewat PIEDCC bisa terpantau aliran mulai dari produksi hingga penyaluran BBM ke masyarakat. Bahkan sistem PEDCC bisa memantau langsung potensi kebocoran distribusi di lapangan.

“Ini upaya yang kita lakukan untuk mengurangi losses (kehilangan) baik dari kilang, masuk ke kapal, masuk ke mobil tangki dan masuk ke SPBU. Di SPBU semua tercatat misalnya dari dispenser nomor 5 produknya apa saja yang dikeluarkan. Jadi kalau ada selisih langsung kelihatan,” jelas Nicke.

Lebih jauh, Erick menambahkan, pembangunan sistem PIEDCC ini memang sudah sepatutnya dilakukan. Terlebih saat ini sudah menjadi era dengan sistem data berbasis digital. Dia juga menambahkan, data yang disajikan Pertamina ini bisa dikolaborasikan dengan data yang ada di Polri, terutama dalam ikhwal pengawasan kecurangan di lapangan.

“Kami koordinasi dengan Kapolri untuk menandatangani MoU supaya data ini dan data kepolisian akan kita sinkronkan dan juga pengawasan kalau ada penimbunan. Kita dorong kerja sama ini dengan Kapolri, kata Erick.

Naik 64 Peringkat, Pertamina Satu-satunya Perusahaan Indonesia di Fortune Global 500

Jakarta, 8 Agustus 2022 – PT Pertamina (Persero) kembali mengokohkan diri sebagai satu-satunya perusahaan Indonesia sekaligus satu-satunya BUMN yang masuk dalam daftar Fortune Global 500 tahun 2022. Pertamina berada di peringkat #223, naik 64 peringkat dibanding tahun 2021 yang diposisi #287.

Di tahun 2022, Fortune Global 500 menempatkan 30 perusahaan migas dunia masuk dalam kategori Petroleum Refining. Adapun Pertamina berada di urutan 21 di atas Idemitsu & Repsol.

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan Pertamina kembali masuk dalam Fortune Global 500 dengan peringkat yang naik cukup signifikan. Erick menilai kenaikan peringkat Pertamina memberi bukti bahwa BUMN dapat bersaing dengan perusahaan global.

“Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada direksi, komisaris, dan seluruh insan Pertamina yang bekerja keras dalam meningkatkan daya saing perusahaan di kancah internasional,” ujar Erick di Jakarta, Senin (8/8/2022).

Erick mengatakan keberhasilan Pertamina menunjukan BUMN tak hanya mampu bertahan saat menghadapi kondisi pandemi, melainkan juga dapat meningkatkan kinerja dengan beragam inovasi. Menurut Erick, pencapaian apik Pertamina tak lepas dari langkah transformasi dan restrukturisasi melalui pembentukan holding dan subholding.

“Transformasi lewat holding dan subholding membuat operasional Pertamina lebih efektif dan efisien lantaran fokus pada core bussiness. Hal ini sejalan dengan target kita bahwa Pertamina harus menjadi perusahaan Global Energy Champion dan memiliki valuasi senilai 100 miliar USD,” ujar Erick.

Erick berharap pencapaian Pertamina dapat menjadi inspirasi bagi BUMN lain untuk mampu berbicara lebih banyak di pentas dunia. Erick meyakini BUMN-BUMN lain dapat meniru jejak Pertamina asalkan mampu menerapkan transformasi dan core values, Akhlak, secara optimal.

“Semakin baik kinerja BUMN, apalagi sampai diakui dunia, tentu akan berdampak signifikan bagi masyarakat. Kinerja positif tentu akan memberikan ruang besar bagi BUMN untuk lebih berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menjaga keseimbangan pasar, hingga program-program ekonomi kerakyatan,” kata Erick.

Sejalan dengan Erick, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan upaya Pertamina meningkatkan daya saing tidak terhalang oleh pandemi, bahkan di tengah tantangan berat perusahaan, kinerja keuangan perseroan melonjak tajam di tahun 2021. Inilah yang mengantarkan Pertamina naik peringkat pada Fortune Global 500 tahun 2022.

“Pertamina telah berhasil meningkatkan revenue dan laba bersih perusahaan dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Sebuah pencapaian yang luar biasa di tengah tantangan global dan pandemi yang belum berakhir,” ucap Nicke.

Nicke menambahkan, posisi Pertamina dalam Fortune Global di wilayah Asia Tenggara berada di peringkat 5 dan di Asia, Pertamina berada di peringkat 105 dari 227 perusahaan.

“Pertamina juga merupakan perusahaan peringkat 12 dari 24 perusahaan yang dipimpin Female CEO dan satu-satunya di kategori Petroleum Refining yang dipimpin Female CEO,” imbuhnya.

Pertamina, tuturnya mencatatkan revenue tahun 2021 sebesar USD 57,51 miliar naik dibanding tahun lalu sebesar USD 41,47 miliar. Laba bersih Pertamina sebesar USD 2,045 miliar atau Rp29,3 triliun naik hampir dua kali lipat dibanding tahun 2020 sebesar USD 1,05 miliar atau Rp 15,3 triliun.

Tak hanya bertengger di peringkat global pada Fortune 500, pada September 2021, Pertamina juga menerima ESG Risk Rating 28,1 atau pada Risiko Sedang. Penilaian global ini telah menempatkan Pertamina sebagai peringkat ke 15 dari 252 perusahaan dunia di industri Oil & Gas dan posisi 8 di sub industri integrated Oil & Gas.

“Hal ini merupakan pengakuan global atas komitmen dan effort Pertamina memimpin transisi energi, dekarbonisasi mendukung net zero emission Indonesia tahun 2060 dan pencapaian potensi sumber daya terbarukan di Indonesia dalam rangka pertumbuhan berkelanjutan,”ujarnya.

Di tahun 2021, Pertamina telah sukses menuntaskan transformasi dengan membentuk Holding Migas dengan 6 Subholding, yakni Subholding Upstream, Subholding Refining and Petrochemical, Subholding Commercial and Trading, Subholding Gas, Subholding Integrated Marine Logistics dan Subholding New and Renewable Energy.

Transformasi merupakan langkah strategis beradaptasi dengan perubahan bisnis ke depan, bergerak lebih lincah dan lebih cepat, serta fokus untuk pengembangan bisnis yang lebih luas dan agresif.

“Tranformasi akan terus mendorong Pertamina menjadi perusahaan energi kelas dunia. Dengan dukungan seluruh stakeholder, Pertamina akan mewujudkan aspirasi pemegang saham mewujudkan target menjadi 100 perusahaan terkemuka dunia,” ujar Nicke.

*

Kinerja Unggul Subholding Upstream Pertamina Catatkan Produksi Semester 1 Tahun 2022 Capai 965 MBOEPD

Jakarta – Kinerja operasi PT Pertamina Hulu Energi sebagai Subholding Upstream Pertamina terus menunjukkan arah yang positif. Hal ini dibuktikan dengan capaian kinerja operasi Semester 1 tahun 2022 yang memuaskan. Pencapaian produksi gas dari Januari sampai dengan Juni 2022 mencapai 2.592 MMSCFD dan produksi minyak mencapai 518 MBOPD, sehingga untuk pencapaian produksi akumulatif minyak dan gas, Subholding Upstream Pertamina berhasil mencapai 965 MBOEPD.

Arya Dwi Paramita, Corporate Secretary PT Pertamina Hulu Energi sebagai Subholding Upstream, menjelaskan bahwa sinergi dan strategi menjadi kunci dalam keberhasilan Subholding Upstream Pertamina sehingga mencatatkan kinerja unggul hingga semester 1 2022 ini. “Selain sinergi dan strategi, banyak faktor yang mendukung atas capaian di semester 1 tahun 2022 ini, diantaranya dipengaruhi alih kelola Blok Rokan pada bulan Agustus 2021, melakukan kinerja operation excellence serta optimasi biaya di seluruh lapisan,” ujar Arya, Jumat (29/7).

Sementara sampai dengan Juni 2022, Subholding Upstream Pertamina telah menyelesaikan pengeboran sumur pengembangan sebanyak 305 sumur dengan total 235 sumur sudah berproduksi, serta 55 sedang proses atau on going. Sedangkan untuk kegiatan Work Over sampai dengan Juni 2022 telah selesai dilakukan sebanyak 312 kegiatan dan untuk well service telah selesai dilakukan sebanyak 14.285 sumur.

Selain itu, untuk menjaga keberlangsungan perusahaan dan tentunya untuk dapat terus berkontribusi dalam mencapai ketahanan energi nasional, Subholding Upstream terus berupaya melakukan kegiatan-kegiatan upaya penambahan cadangan melalui pengeboran sumur eksplorasi. Sampai Juni 2022, Subholding Upstream telah menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 8 sumur serta 5 sumur on going. Diharapkan pada akhir tahun secara total Subholding Upstream akan menyelesaikan sebanyak 29 sumur eksplorasi. Kegiatan pengeboran sumur eksplorasi, sumur pengembangan pemeliharaan sumur tersebut tersebut didukung dengan 62 rig pengeboran serta 117 rig untuk kegiatan Work Over & Well Service.

Untuk penambahan cadangan, sampai dengan Semester 1 tahun 2022 ini Subholding Upstream telah membukukan penambahan cadangan P1 sebesar 22 MMBOE dan penambahan temuan sumber daya 2C mencapai 92 MMBOE.

“Guna memenuhi seluruh target yang telah disepakati dalam RKAP 2022 ini, kami akan terus menjaga dan meningkatkan kinerja serta memastikan seluruh rencana kerja dapat dilaksanakan dan diselesaikan tepat waktu serta pengunaan anggaran yang sesuai dengan yang telah ditetapkan,” tambah Arya.

Lebih lanjut, Arya menjelaskan bahwa PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan mencatatkan capaian masif dan agresif. Terbukti sejak hari pertama alih kelola hingga jelang 1 Tahun dioperasikan Pertamina, pada Juni 2022 WK Rokan telah melakukan pengeboran sebanyak 350 sumur baru, dimana 133 sumur berhasil di bor dalam 5 bulan sepanjang tahun 2021 dan 200 sumur dibor pada tahun 2022. Ini adalah Wilayah Kerja migas dengan investasi jumlah sumur terbanyak.

“Selain kinerja yang optimal, PHE sebagai Subholding Upstream Pertamina juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan/member sejak 16 Juni 2022. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari United Nation Global Compact (UNGC) dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek Environmental, Social, Governance (ESG),” pungkas Arya.

Pendaftar Program Subsidi Tepat Sasaran Tembus Lebih dari 220 Ribu Kendaraan

Jakarta – Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) sangat mengapresiasi masyarakat yang telah mendukung Program Subsidi Tepat Sasaran dengan telah melakukan pendaftaran baik di booth pendaftaran di SPBU/lokasi yang ditentukan, website subsiditepat.mypertamina.id maupun melalui aplikasi MyPertamina.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menjelaskan bahwa saat ini seluruh proses pendaftaran masih terus berlangsung, hingga 23 Juli kendaraan yang telah didaftarkan mencapai lebih dari 220 ribu unit. “Dari total ini, hampir 80% kendaraan yang didaftarkan adalah jenis kendaraan yang mengkonsumsi Pertalite, sisanya adalah pengguna Solar Subsidi,” tambah Irto.

Irto melanjutkan, masyarakat yang mendaftarkan kendaraannya pada Program Subsidi Tepat ini tidak hanya terbatas pada kota atau kabupaten yang memang secara resmi telah dibuka periode pendaftarannya, namun dari seluruh Provinsi di Indonesia. Melihat tingginya pendaftar dari seluruh wilayah, Pertamina Patra Niaga pada beberapa waktu lalu memang sudah memperluas wilayah pendaftaran hingga 50 Kota atau Kabupaten.

“Melihat dukungan dari masyarakat dalam mewujudkan penyaluran BBM subsidi yang lebih tepat sasaran, Pertamina Patra Niaga memang secara bertahap akan terus memperluas wilayah Program Subsidi Tepat. Perluasan ini tentu dibarengi dengan evaluasi, bagaimana kesiapan sistem serta kesiapan di lapangan dalam menentukan wilayah mana yang akan menjalankan Program Subsidi Tepat,” terangnya.

Untuk memudahkan masyarakat dalam mendaftarkan kendaraannya, Pertamina Patra Niaga juga terus memastikan kesiapan dilapangan dalam bentuk booth pendaftaran langsung. Booth pendaftaran langsung ini untuk membantu dan mempermudah akses masyarakat untuk melakukan pendaftaran, datang langsung dan akan dibantu pengisian data serta dokumen pendukungnya.

“Jadi tak perlu khawatir, booth pendaftaran langsung akan tetap disediakan untuk mempermudah masyarakat yang tidak memiliki handphone atau akses internet. Bagi yang punya, bisa langsung ke website subsiditepat.mypertamina.id atau melalui menu Subsidi Tepat di Aplikasi MyPertamina. Tinggal isi dan upload dokumen yang diperlukan,” tambah Irto.

Pertamina juga mengingatkan kepada masyarakat saat ini pendaftaran Program Subsidi Tepat masih terus dibuka. Pembelian Pertalite dan Solar Subsidi saat ini juga masih seperti biasa dan belum ada pembatasan. Kedepan, Program Subsidi Tepat Sasaran ini akan disinergikan dengan regulasi penetapan penyaluran BBM subsidi yang ditentukan pemerintah.

Jelang Setahun Alih Kelola WK Rokan, PHR Buktikan Berhasil Bor 350 Sumur

PEKANBARU – Menjelang satu tahun pasca alih kelola Wilayah Kerja (WK) Rokan, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus membuktikan kemampuannya mempertahankan tingkat produksi melalui kegiatan operasi yang masif dan agresif. PHR berhasil mempertahankan tingkat produksi yang kini mencapai rata-rata 161 MBOPD, sebuah hasil yang baik dibandingkan 142 MBOPD jika perusahaan tidak melakukan pengeboran yang masif dan agresif. Keberhasilan ini merupakan kolaborasi berbagai pihak, baik internal perusahaan, mitra kerja maupun pihak pemerintah dan seluruh elemen masyarakat.

Sejak hari pertama alih kelola pada 9 Agustus 2021, PHR yang merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina ini telah berhasil melaksanakan pengeboran sumur baru sejumlah 350 sumur, atau rata-rata lebih dari satu sumur per hari. Pengeboran ini adalah bagian dari upaya mendukung ketahanan energi nasional dan target-terget yang telah ditetapkan.

”Kontribusi dari sumur-sumur pengembangan mampu mempertahankan tingkat produksi dan menunjukkan operasi yang optimal, sehingga WK Rokan tetap menduduki posisi sebagai salah satu produsen minyak terbesar di Indonesia, dengan kontribusi 24% produksi minyak nasional,” ungkap Dirut PHR, Jaffee A. Suardin.

Hingga saat ini, PHR telah mengoperasikan 19 rig pengeboran dan 33 rig workover/well service (WOWS). WK Rokan menyumbangkan sepertiga total produksi minyak Pertamina atau hampir seperempat produksi nasional. Seluruh hasil lifting WK Rokan dimanfaatkan untuk konsumsi kilang domestik Pertamina.

Dibutuhkan proses yang komprehensif untuk melakukan pengeboran setiap sumur, mulai dari tahap perencanaan, perizinan, pengadaan barang-jasa pendukung, persiapan lokasi hingga pelaksanaan pengeboran sumur minyak membutuhkan waktu setidaknya enam bulan. Rangkaian tahapan pekerjaan yang sedemikian rupa memerlukan kolaborasi yang kuat dan keahlian SDM dari lintas fungsi PHR. Ini adalah hasil kerjasama ratusan hingga ribuan pegawai dan mitra kerja PHR yang saling bahu membahu untuk mencapai kinerja yang selamat, andal, dan lancar. []

Agar Subsidi Tetap Sasaran, Per 1 Juli 2022 Pertamina Buka Pendaftaran di Website MyPertamina

Jakarta – PT Pertamina Patra Niaga membuka pendaftaran kendaraan dan identitasnya di Website MyPertamina per 1 Juli 2022. Dari pendaftaran, pengguna akan mendapatkan QR Code yang dapat digunakan untuk pembelian BBM Subsidi di SPBU Pertamina.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution mengatakan inisiatif ini dimaksudkan dalam rangka melakukan pencatatan awal untuk memperoleh data yang valid dalam rangka penyaluran BBM subsidi lebih tepat sasaran.

“Data pengguna yang terdaftar dan telah mendapatkan QR Code ini adalah bagian dari pencatatan penyaluran Pertalite dan Solar agar bisa lebih tepat sasaran, bisa dilihat trennya, siapa penggunanya. Kamipun tidak mewajibkan memakai aplikasinya, hanya perlu daftar melalui website yang dibuka pada 1 Juli nanti,” kata Alfian.

Untuk memastikan implementasinya dapat dilakukan dengan lancar, Alfian menjelaskan tahapan-tahapan pendaftaranpun tidaklah susah. Masyarakat dapat mengakses website subsiditepat.mypertamina.id dan siapkan dokumen yang dibutuhkan antara lain KTP, STNK kendaraan, foto kendaraan, alamat email, dan dokumen lain sebagai pendukung. Jika seluruh syarat telah dipenuhi, masyarakat untuk melakukan konfirmasi ‘daftar sekarang’.

“Data yang sudah didaftarkan akan diverifikasi atau dicocokan dengan kesesuai persyaratan. Jika semua terpenuhi maksimal 7 hari kerja, maka pengguna tersebut akan dinyatakan terdaftar dan menerima QR Code melalui email, atau melalui notifikasi di website,” jelas Alfian.

Jika menerima notifikasi adanya kekurangan atau ketidakcocokan dokumen, masyarakat bisa mencoba kembali melakukan pengisian data kendaraan dan identitasnya sesuai rekomendasi kekurangan yang ada.

Untuk kemudahan dan mengantisipasi kendala dilapangan, selain diakses dengan aplikasi MyPertamina, QR Code yang diterima juga bisa diprint out dan dibawa fisiknya ke SPBU ketika ingin melakukan pengisian Pertalite dan Solar. QR Code tersebut kemudian akan dicocokan datanya oleh operator SPBU.

“Masyarakat tidak perlu khawatir, tahapannya sangat mudah, yang penting memastikan sudah daftar dan memastikan datanya sudah terkonfirmasi. Jika sudah menerima QR Code, maka transaksi akan berjalan seperti biasa,” imbuhnya.

Rencana lokasi awal yang akan di roll out antara lain adalah Kota Padang Panjang, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Bandung, Kota Sukabumi, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjarmasin, Kota Yogyakarta, dan Manado. Untuk kota lain pendaftaran akan dilakukan secara kontinyu memastikan kesiapan infrastruktur dan sistem, sekaligus untuk mengakomodir kendaraan baru yang dibeli masyarakat.

Informasi lebih lanjut mengenai proses penyaluran Pertalite dan Solar subsidi menggunakan MyPertamina, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135 serta sosial media resmi @ptpertaminapatraniaga dan @mypertamina.

Kebut Transisi Energi, Pertamina Groundbreaking PLTS 2,25 MWp Kilang Plaju

Plaju – Pertamina melakukan groundbreaking proyek pengembangan pembangkit listrik tenaga Surya (PLTS) di Kilang Plaju sebesar 2,25 MWp pada Senin (13/6) yang akan menyuplai listrik ke Gedung kantor serta perumahan secara off-grid melalui aliran internal Kilang Plaju.

Acara groundbreaking secara seremonial dilakukan oleh Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Mulyono yang didampingi oleh Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina NRE Fadli Rahman, dan Direktur Sumber Daya Manusia & Penunjang Bisnis PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Isnanto Nugroho, yang mewakili Direktur Utama PT KPI.

Pertamina menargetkan kontribusi pembangkitan energi hingga sebesar 200 MWp di tahun 2022, dengan groundbreaking PLTS di area RU III Plaju ini sebagai salah satu katalis dan bukti komitmen Pertamina dalam melaksanakan business practice yang memiliki carbon footprint lebih sustainable kedepannya. Terdapat dua potensi besar dari segi ekonomi dan lingkungan, dari instalasi PLTS 2,25 MWp di area Kilang Plaju. Dari segi ekonomi, diharapkan bahwa instalasi PLTS dapat mengurangi beban pengoperasian gas turbine dan konsumsi natural gas di refinery, sehingga secara fuel economy kita menargetkan terciptanya cost saving sebesar 5.000 USD/tahun dan jumlah penghematan konsumsi gas sebesar 6.000 Ton/tahun.

“Kami berharap bahwa ke depannya akan semakin banyak inisiatif bisnis yang mengedepankan profitability, sustainability dan sinergi antar Pertamina Group, yang dapat terus digulirkan untuk mengakselerasi bisnis Pertamina dan mendukung program dekarbonisasi pemerintah,” ungkap Mulyono.

Dalam proyek ini, Pertamina NRE akan menjadi pihak yang menyediakan PLTS di Kilang Plaju. PLTS yang akan dibangun adalah PLTS ground mounted dengan kapasitas 2,25 MWp di lahan seluas sekitar 2,2 hektar milik Kilang Plaju. Transisi energi melalui pemanfaatan PLTS di lingkungan kilang diawali dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pertamina NRE dengan KPI pada Maret 2021. Hingga saat ini Pertamina NRE telah memasang PLTS di dua kilang, yaitu Kilang Cilacap dengan kapasitas 1,34 MWp dan Kilang Dumai dengan kapasitas 2 MWp.

“Transisi energi wajib dilakukan dengan komitmen bersama, hari ini bisa dilihat bahwa komitmen kolaborasi antar Pertamina Group sangat efektif demi mendukung mandat pemerintah dalam meningkatkan bauran energi,” tutur Dannif pada kesempatan yang sama.

Dari segi lingkungan, PLTS Kilang Plaju diproyeksikan untuk turut berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon sebesar 2.000 Ton/tahun. Sehingga ditinjau dari besarnya kedua potensi, baik itu dari segi ekonomi dan dampak terhadap lingkungan, PLTS Kilang Plaju diharapkan menjadi pioneer alternatif pembangkitan energy di lokasi operasi Pertamina Group. PLTS RU Kilang Plaju juga direncanakan menjadi showcase pada event G20 yang akan digelar di Indonesia akhir tahun 2022.

“Implementasi energi terbarukan dalam lingkungan Refining & Petrochemical merupakan sebuah angin positif untuk meningkatkan daya saing & sustainability dari kilang,” ujar Isnanto.

Pertamina menargetkan penurunan emisi sebesar 30 persen pada tahun 2030, dengan meningkatkan portfolio hijau di internal Pertamina Group sebesar 17%. Salah satunya adalah melalui pemanfaatan PLTS yang menjadi unggulan untuk mewujudkan transisi energi di internal Pertamina. []

Akselerasi Electrifying Tourism di Pulau Buton, PLN Energize Tiga Infrastruktur Kelistrikan

Baubau, 17 Juni 2022 – PT PLN (Persero) berhasil merampungkan pembangunan tiga infrastruktur kelistrikan di Baubau, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Hal tersebut menjadi bukti keseriusan PLN untuk mengakselerasi ekosistem Electrifying Tourism di Indonesia.

Mulai beroperasinya ketiga infrastruktur ini ditandai dengan keberhasilan pemberian tegangan pertama ( energize) pada 10 Juni 2022 pukul 13.48 WITA. Adapun ketiga infrastruktur terebut ialah Gardu Induk (GI) 150 kilo Volt (kV) PLTMG Baubau berkapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA), Gardu Induk (GI) 150 kV Baubau (New) berkapasitas 60 MVA dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV GI PLTMG Baubau – GI Baubau (New) dengan jumlah tower sebanyak 32 tower sepanjang 10,96 kilometer sirkuit (kms).

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi, Defiar Anis, menyampaikan, Buton kaya akan potensi pariwisatanya yang beragam. Mulai dari wisata pantai dan pesona bawah laut, wisata air terjun, wisata budaya, kuliner hingga eco forest tourism.

“Tak hanya itu saja, Buton juga dikenal sebagai salah satu daerah penghasil aspal alam terbesar di dunia. Ditambah lagi potensi sektor kelautan dan perikanannya juga terus berkembang. Oleh karena itu, PLN berkomitmen dalam menyediakan pasokan listrik yang andal pagi pelanggan yang ada di Pulau Buton melalui pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan,” ujarnya.

Banyaknya potensi di berbagai sektor yang ada di Pulau Buton ini tentunya harus dibarengi dengan pemenuhan kebutuhan listrik yang memadai agar bisa dikembangkan secara maksimal. Oleh karena itu, beroperasinya ketiga infrastruktur ketenagalistrikan ini diharapkan dapat mengoptimalkan evakuasi daya dari PLTU Baruta dan PLTMG Baubau, meningkatkan keandalan sistem Baubau, memenuhi kebutuhan listrik, serta mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan kelautan di Pulau Buton.

“Sebelumnya evakuasi daya dari PLTU Baruta dan PLTMG Baubau melalui sistem 20kV. Dikarenakan semakin bertambahnya beban sistem, maka dengan adanya saluran transmisi dan GI 150 kV ini penyaluran daya ke pusat beban dapat lebih optimal, andal dan membantu menurunkan angka biaya pokok penyediaan (BPP) listrik,” imbuh Anis.

Pada kesempatan yang sama, Manager PLN UPP Sultra Hidbar Roberta Saragih menyampaikan apresiasinya terhadap semua pihak yang berkontribusi atas pencapaian ini. Menurut dia, keberhasilan pembangunan ketiga infrastruktur ketenagalistrikan ini merupakan buah kerja keras dan sinergi yang dilakukan PLN, mitra kerja dan stakeholder terkait.

“Setelah ini PLN akan melanjutkan pembangunan SUTT 150 kV Raha-Baubau yang merupakan salah satu dari rangkaian saluran transmisi yang masuk dalam rencana interkoneksi Baubau-Kendari,” ucap

Pertamina Siaga, Temani Perjalanan Istiqamah-mu Menyambut Hari yang Fitri

Jakarta – “Mulai dari nol ya,” kata Rian, operator SPBU di Rest Area Km 102A Cipali yang pada tahun ini diberikan amanah untuk melayani pengisian bahan bakar untuk kendaraan pemudik yang dalam perjalannya kembali ke kampung halaman untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1443H, ataupun melayani masyarakat yang ingin menghabiskan waktu dengan keluarganya dengan berlibur setelah 2 tahun lamanya masyarakat tidak melakukan perjalanan ini.

Diperkirakan, 85 juta masyarakat Indonesia akan melakukan perjalanan dalam masa Idul Fitri di tahun 2022, dan demi mendukung perjalanan ini, ribuan pejuang energi Pertamina Sejak 11 April lalu hingga 10 Mei yang tergabung dalam Tim Satgas RAFI Pertamina berkomitmen menjalankan amanahnya melayani kebutuhan energi masyarakat melalui berbagai layanan Pertamina Siaga.

Sejak Satgas RAFI ini dimulai, Pertamina terus menjaga stok seluruh produknya, untuk produk BBM rata-rata seluruhnya berada diatas 18 hari, LPG diatas 13 hari, dan Avtur 37 hari. Selain itu, seluruh fasilitas dan sarana operasionalnya yang meliputi 114 Terminal BBM, 23 Terminal LPG, lebih dari 7.400 SPBU, 667 SPBE, 4.972 Agen LPG, dan 68 DPPU juga disiagakan, termasuk dari personilnya.

“Tugas kami adalah untuk membantu perjalanan masyarakat menunaikan ibadah serta bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat. Tentu ada perasaan sedih ketika tidak dapat berkumpul saat lebaran, namun disinilah kami harus teguh, istiqamah dan yakin bahwa bahwa ini juga merupakan ibadah yang akan membawa keberkahan, bagi keluarga dan masyarakat yang merayakan,” tutur Sudarsono, awak mobil tanki yang membawa 24 Kilo Liter (KL) BBM menuju SPBU di jalur mudik wilayah Malang dan Jawa Timur.

Selain layanan utama, sejak dari 21 April hingga 8 Mei, layanan Pertamina Siaga juga hadir sebagai tulang punggung energi untuk kelancaran arus mudik di tahun 2022. Ada lebih dari 1.370 SPBU Siaga termasuk 300 lebih diantaranya menyediakan takjil bagi masyarakat, 339 unit Motoris Pertamina Delivery Service yang selalu siap menembus kemacetan untuk mengantarkan bahan bakar bagi yang membutuhkan disaat keadaan darurat, 154 titik SPBU Kantong untuk mengurai kepadatan di SPBU, serta 85 titik Kiosk Pertamina Siaga atau Pertashop Siaga yang menyediakan BBM berkualitas yakni Pertamax Series dan Dex Series di 47 titik lokasi strategis.

Tidak hanya BBM, Pertamina juga menyiapkan lebih dari 48 ribu agen dan outlet LPG Siaga, beroperasi 24 jam bahkan di hari libur untuk memastikan hidangan khas lebaran dapat tersaji di hari yang Fitri.

“Bahan bakar yang kami bawa bisa menjadi energi yang sangat berarti bagi masyarakat yang sedang dalam perjalanan, apalagi dengan tingginya antusias masyarakat menyambut Idul Fitri tahun ini. Kami akan selalu siaga, membantu dan menyalurkan BBM bagi yang membutuhkan,” lanjut seorang petugas layanan motoris, M. Dian Choirul Anam yang bertugas di SPBU di wilayah Magelang Jawa Tengah.

Selain ketersediaan energi, layanan tambahan juga disediakan di titik strategis jalur mudik, jalur wisata, ataupun jalur rawan kemacetan dan bencana. Rumah Pertamina Siaga kembali hadir di tahun ini, menyediakan layanan kesehatan, layanan asuransi Tugu Mandiri, Lesehan Enduro yang menydiakan layanan ganti oli dan tempat beristirahat, serta Mini Store untuk penjualan merchandise resmi Pertamina termasuk Official Merchandise MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia.

“Untuk mendukung kewaspadaan dan keamanan selama perjalanan jauh, Rumah Pertamina Siaga hadir untuk menjadi tempat beristirahat sekaligus memastikan kesehatan pengendara ataupun kesehatan kendaraannya. Selama masa Idul Fitri, mari kita bersama-sama dukung pelaksanaan perjalanan mudik yang aman dan mudik yang sehat, tidak lupa juga untuk memastikan minim sampah,” jelas Randi Rahayu seorang petugas layanan kesehatan di Rumah Pertamina Siaga di Rest Area Km 57 ruas Jakarta Cikampek.

Tidak lupa Pertamina turut mengingatkan untuk periksa kondisi kendaraan dan mengisi penuh BBM kendaraanmu disetiap ada kesempatan tentu dengan BBM berkualita seperti Pertamax Series dan Dex Series untuk kenyamanan perjalanan. Melengkapi tersebut, masyarakat juga dapat menggunakan MyPertamina agar perjalanan semakin menyenangkan dengan berbagai promo seperti Double Poin untuk pembelian Pertamax Turbo dan Dex Series pada periode 2-4 Mei, serta kesempatan memenangkan berbagai hadiah menarik dari MyPertamina Tebar Hadiah 2022.

“Masyarakat kami imbau tidak perlu khawatir, Pertamina hadir dengan mengemban semangat Energi untuk Istiqamah, siaga dengan keteguhan hati memberikan pelayanan maksimal mendukung kelancaran perayaan Idul Fitri tahun 2022, memastikan ketersediaan energi dalam kondisi aman dan seluruh layanan berjalan dengan maksimal selama masa arus mudik, Hari Raya Idul Fitri, dan arus balik nanti. Selamat melakukan perjalanan, selalu berhati-hati, dan tidak lupa kami ucapkan mohon maaf lahir dan bathin, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443H,” kata Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Alfian Nasution.

Agresif Beroperasi, Subholding Upstream Pertamina Genjot Produksi Migas Triwulan I 2022

JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai Subholding Upstream Pertamina, terus berupaya meningkatkan kinerja untuk mendukung ketahanan energi nasional. Dengan wilayah kerja yang tersebar di seluruh penjuru nusantara dan manca negara, PHE berhasil menorehkan angka kumulatif produksi domestik dan luar negeri pada triwulan I tahun 2022 sebesar 523 MBOPD (ribu barel minyak per hari) untuk minyak serta 2.612 MMSCFD (juta kaki kubik per hari) untuk gas. PHE juga telah menyelesaikan pemboran sumur pengembangan sebanyak 144 sumur dan sumur eksplorasi sebanyak 2 sumur.

Direktur Pengembangan & Produksi PHE, Wiko Migantoro, mengungkapkan bahwa pencapaian Subholding Upstream Pertamina tidak lepas dari kolaborasi, sinergi, dan dukungan seluruh pemangku kepentingan. “Saat ini produksi gas terbesar berasal dari PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dan produksi minyak terbesar berasal dari PT Pertamina Hulu Rokan (PHR),” terangnya.

Pada tahun 2022, Subholding Upstream mempunyai rencana kerja yang agresif antara lain pemboran sumur pengembangan sebanyak 813 sumur; pemboran sumur eksplorasi sebanyak 29 sumur, penambahan rencana kerja workover; perawatan sumur, dan reaktivasi sumur; memastikan onstream pengembangan OPLL 2A, SLO Stage 1 Rokan, Jambaran Tiung Biru, ABG Gantar Optimasi, Zulu Phase 2; maintenance dan peningkatan integritas fasiltas produksi; serta mendorong capaian dari waterflood di PEP, PHE, PHI.

Dalam aspek pemenuhan peraturan yang berlaku, Subholding Upstream selalu berkomitmen menerapkan implementasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mendukung program pemerintah dalam rangka meningkatkan kapasitas nasional kapasitas nasional dan multiplier effect bagi keseluruhan industri dalam negeri.

Di Triwulan I Tahun 2022 ini, Subholding Upstream Pertamina berhasil mencatatkan capaian TKDN hingga 50, 41%. Capaian TKDN ini diperoleh dari kegiatan pengadaan di seluruh lingkungan Subholding Upstream dengan TKDN Barang sebesar 28,97% dan TKDN Jasa sebesar 80,51%.

Dalam aspek biaya, Subholding Upstream juga terus mendorong strategi cost optimization sebagai salah satu budaya perusahaan melalui program OPTIMUS (Optimization Upstream). Pada tahun 2022, upaya untuk Optimasi Biaya dan Pertumbuhan Pendapatan terus dilakukan dengan target sebesar 160 Juta USD. Hingga Maret 2022 Subholding Upstream Pertamina mencatatakan optimasi biaya sebesar 33,3 Juta USD.

Subholding Upstream Pertamina memiliki berbagai macam inisiatif dalam pencapaian target yang telah disepakati. Strategi yang dijalankan antara lain melalui penyusunan strategi dekarbonisasi dan Environmental Social & Governance (ESG) Score; pengusulan fiskal insentif; meningkatkan kegiatan secondary-tertiary recovery, rejuvinasi struktur dan reaktivasi sumur suspended; peningkatan upstream plant realibility; akuisisi operator/blok migas dalam & luar negeri; percepatan eksplorasi; dan fast track talenta unggul yang inklusif.

Dalam menjalankan kegiatan operasional, Subholding Upstream Pertamina senantiasa memperhatikan aspek Health, Safety, Security, & Environment (HSSE) untuk menjaga keselamatan kerja agar tetap aman serta memperhatikan lingkungan di sekitar wilayah operasi. Hal ini terbukti dengan pencapaian zero number of accident (NoA) dan jam kerja selamat sebanyak 94.500.000 hours pada periode triwulan pertama 2022. Subholding Upstream Pertamina juga terus mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia. []