Tag Archives: PERTAMINA

Dukung Mudik Aman Mudik Sehat, Rumah Pertamina Siaga Sediakan Layanan Kesehatan Gratis

Jakarta, 27 April 2022 – Selama arus mudik dan arus balik Idul Fitri 2022, PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) menyediakan berbagai fasilitas tambahan sebagai solusi bagi keamanan dan kenyamanan pemudik. Tidak hanya layanan BBM, LPG, dan pelumas, kini terdapat juga layanan mini klinik atau fasilitas kesehatan di Rumah Pertamina Siaga.

Rumah Pertamina Siaga tersebar di 19 titik strategis jalur tol (rest area) dan non tol wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Layanan mini klinik menjadi layanan unggulan di Rumah Pertamina Siaga selama momen mudik Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) tahun ini.

Bekerjasama dengan Pertamedika, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, menjelaskan pihaknya menyiagakan fasilitas seperti ambulance dengan peralatan lengkap, ranjang periksa pasien, serta tenaga medis yang terdiri dari dokter dan paramedis. Pemudik dapat berkonsultasi jika merasa kurang sehat selama di perjalanan, melakukan pemeriksaan umum seperti gula darah, kolesterol, dan asam urat, hingga mendapatkan obat sesuai indikasi keluhan jika diperlukan.

“Kami turut memahami kondisi pemudik, dimana menempuh perjalanan jauh walaupun melalui jalur tol dapat terasa melelahkan. Sehingga Rumah Pertamina Siaga hadir untuk pemudik, juga sebagai dukungan Pertamina terhadap program pemerintah yaitu Mudik Aman Mudik Sehat. Tentu dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” ungkap Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting.

Pada Selasa (26/4), kesiapan pelayanan Pertamina untuk pemudik, seperti fasilitas mini klinik di Rumah Pertamina Siaga, mendapatkan apresiasi secara langsung dari Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kementerian Kesehatan RI, dr. Yanti Herman, saat melakukan kunjungan dan pemantauan ke Rest Area KM 626 di ruas Tol Ngawi-Kertosono, Jawa Timur.

“Terima kasih kami ucapkan kepada Pertamina yang sudah turut serta dalam rangka pos pelayanan terpadu untuk arus mudik dan arus balik, sudah operasional jauh sebelumnya tanggal 22 April sampai nanti tanggal 8 Mei,” ungkap dr. Yanti.

Selain fasilitas kesehatan, Irto menambahkan, Pertamina turut menyigakan layanan mobil derek bekerjasama dengan Tugu Pratama, yang siaga di KM 57 (arus mudik) dan KM 62 (arus balik) ruas Tol ruas Tol Jakarta-Cikampek.

“Kami harap adanya fasilitas tambahan yang disiagakan Pertamina, dapat membantu pemudik untuk tetap aman dan nyaman selama di perjalanan hingga sampai ke kampung halaman, untuk merayakan momen hari raya bersama keluarga,” ujar Irto.

Sejak 11 April lalu, Pertamina Patra Niaga telah mengaktifkan Tim Satuan Tugas (Satgas) RAFI 2022 untuk memastikan kehandalan stok, distribusi, sarana dan fasilitas operasional untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat di bulan suci.

Selama masa Satgas RAFI, Pertamina Patra Niaga menyiagakan 114 terminal BBM, 23 terminal LPG, 68 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU), lebih dari 7.400 SPBU, hingga SPBBE, agen, dan pangkalan LPG. Juga alternatif dan layanan tambahan seperti 1.370 SPBU siaga, 48 ribu Agen dan Pangkalan LPG siaga, 37 Kios Pertamina Siaga, 220 unit motoris atau layanan Pertamina Delivery Service (PDS), penyiagaan 144 unit mobil tanki cadangan atau SPBU kantong, serta hadir kembali 44 titik Posko Pertamina Siaga.

Untuk informasi seputar produk dan layanan Pertamina, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135. Jika masyarakat ingin mengetahui lokasi Rumah Pertamina Siaga, dapat di cek pada https://mypertamina.id/pertamina-siaga-2022

Subholding Upstream Pertamina Terapkan Aktivitas Eksplorasi Masif Agresif

Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi, sebagai Subholding Upstream Pertamina yang menaungi wilayah kerja hulu Pertamina di Indonesia dan juga luar negeri, memiliki tiga strategi inisitafi dalam eksplorasi. Aktivitas eksplorasi di wilayah kerja (WK) yang dimiliki Pertamina dilakukan secara masif dan agresif untuk menemukan sumber daya baru sebagai upaya mempertahankan produksi.

‘’Tiga strategi Utama tersebut antara lain berupa aset WK eksisting dimana kontribusi eksplorasi dibutuhkan dalam mempertahankan dan meningkatkan produksi migas eksisting. Selanjutnya strategi New Ventures dimana Subholding Upstream Pertamina mencari potensi eksplorasi yang baru. Terakhir, strategi partnership untuk sharing risk & cost serta technology & knowledge transfer melalui akselerasi proses kerjasama dan joint bidding domestic serta luar negeri,’’ ujar Medy Kurniawan, Direktur Eksplorasi Subholding Upstream Pertamina, pada Senin, (25/04).

Eksplorasi masif agresif juga telah ditunjukkan Subholding Upstream Pertamina dimana hingga Maret 2022 ini telah melakukan pemboran sebanyak 2 sumur yaitu Sungai Gelam Timur-1 (SGET-1) dan Manpatu-1X yang berhasil menemukan sumber daya migas. Bahkan, Subholding Upstream Pertamina juga sedang melakukan pemboran di Camelia-001, Sungai Rotan-1, BDA-2X, Wiela-001 di wilayah Sumatera dan Phoenix-1 di wilayah Kalimantan dengan rencana sepanjang 2022 akan dilakukan pemboran sumur eksplorasi sebanyak 29 sumur.

Selain melakukan pemboran di wilayah kerja eksisting, Subholding Upstream Pertamina juga melakukan kegiatan New Ventures di wilayah terbuka dalam pemenuhan Komitmen Kerja Pasti WK Jambi Merang (KKPJM). ‘’Kegiatan new ventures di wilayah terbuka ini bertujuan mendapatkan wilayah kerja eksplorasi baru untuk mencari potensi giant discovery,’’ tambah Medy.

Inisiasi partnership dengan NOC/IOC melalui Joint Study Agreement (JSA) yang difokuskan pada Area of Interest hasil dari KKPJM sementara ini yang sudah ditemukan sebanyak 7 area dari kegiatan 2D seismic sepanjang 32.215 km dan 5 regional study G&G meliputi dari 123 cekungan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dalam melakukan kegiatan eksplorasi, Subholding Upstream menerapkan beberapa teknologi terkini, antara lain 2D Seismic Broadband dengan panjang lintasan lebih dari 30.000 km yang merupakan Survei Seismic Offshore terpanjang di Asia Pacific selama 10 tahun terakhir, 2D Vibroseis Acquisition di Subvulkanik Jawa, Pseudo 3D Seismic Reprocessing, dan survey eFTG-FTG atau Full Tensor Gradiometry. Teknologi eFTG (enhanced) ini baru pertama kali digunakan di Indonesia dan dilakukan di wilayah Papua, tepatnya di Kepala Burung, dan survey FTG dilakukan di Akimeugah.

‘’Selain strategi new venture dan partnership di wilayah terbuka, penerapan teknologi tepat guna dibutuhkan dengan tujuan untuk mengurangi subsurface uncertainty sehingga target dapat tercapai,’’ pungkas Medy.

Capai Pasar LNG Hub Internasional, Subholding Gas Pertamina & Axpo Singapore Tandatangani Heads of Agreement (HoA)

Baden, Switzerland, 19/04/2022 – Sebagai pencapaian visinya menjadi perusahaan Regasifikasi dan LNG Hub kelas dunia, afiliasi Subholding Gas Pertamina PT Perta Arun Gas (PAG) sukses menjalin kerja sama dengan Axpo Singapore, Anak Perusahaan dari Axpo Group, perusahaan energi terbesar di Swiss. Hal itu ditandai dengan penandatanganan kesepakatan awal Head of Agremeent (HoA) yang dilakukan di Baden, Swiss, pada 25 Maret 2022 Jumat waktu setempat.

President Director PAG, Bara Ilmarosa menyampaikan kerja sama ini membuktikan kemampuan PAG berperan aktif dalam pemenuhan kebutuhan energi Nasional & International. “Kerja sama di sektor Liquified Natural Gas (LNG) storage tank atau LNG Hub ini tentunya mampu menambah revenue_bagi perusahaan,“ ujarnya.
Diharapkan setelah penandatanganan inisiasi awal HoA ini, PAG dengan Axpo Singapore dapat menjalani proses kerja sama yang baik untuk ke depannya. “Axpo akan menjadi menjadi pengguna tanki LNG Hub untuk menyimpan LNG,” lanjut Bara.

Sementara itu sehari sebelumnya PAG melakukan kunjungan kerja ke KBRI Bern, Swiss sebagai perkenalan overview bisnis dan informasi rencana kerja sama bisnis LNG antara PAG dan Axpo Singapore. “KBRI Bern memberikan dukungan penuh dan kami juga berharap dukungan dari mitra- mitra terkait lain untuk kerja sama sektor pengembangan energi di Swiss,“ tambah Bara.

Dalam tanggappannya, Duta Besar RI untuk Swiss, Muliaman Hadad menilai kerja sama PAG dengan Axpo sangat strategis karena sejalan dengan komitmen Indonesia dan Swiss menuju Climate Neutral 2050, Paris Climate Change Agreement, dan UN Climate Change Conference in Glasgow (COP26) yang diadakan beberapa waktu lalu. “Pengembangan bisnis dan dan investasi Infrastruktur LNG ini kami dukung sesuai cita-cita Indonesia untuk transformasi energi,” ujarnya.

Diketahui saat ini PAG mengelola lima kilang/tangki LNG dengan rincian empat tangki telah beroperasi dan satu tangki akan direvitalisasi. Selanjutnya setelah direvitalisasi, tangki tersebut digunakan oleh Axpo untuk durasi 5 tahun sesuai dengan kesepakatan.

Adapun luas wilayah PAG keseluruhan yaitu 1.600 hektar di Eks Asset PT Arun LNG dan merupakan bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL), dengan lokasi strategis di Lhoksumawe, Aceh, dekat dengan Selat Malaka sebagai jalur pelayaran internasional sebagai modal kuat untuk visi Indonesia menjadi pusat LNG Hub Asia pada tahun 2030.

Axpo telah aktif di pasar LNG global selama lebih dari 12 tahun dan menawarkan pasokan LNG. Permintaan LNG yang fluktuatif dengan harga referensi mampu menciptakan peluang yang optimal dan terstruktur. Axpo juga menawarkan akses ke para pelanggannya sampai ke pasar gas internasional. Pada tahun 2020, Axpo membuka kantor di Singapura untuk memperkuat perusahaan di pasar LNG Asia yang semakin berkembang.

Axpo juga didorong oleh satu tujuan yaitu untuk membangun masa depan yang berkelanjutan melalui solusi energi yang inovatif. Perusahaan Energi terbarukan terbesar di Swiss ini telah memimpin pasar internasional dalam perdagangan energi, tenaga surya serta angin. Mempunyai pengalaman dan keahlian lebih dari 5.000 karyawan yang didorong oleh semangat inovasi, kolaborasi serta perubahan yang mempunyai dampak penting, Axpo berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya yang terus berkembang di lebih dari 30 negara di Eropa, Amerika Utara dan Asia.

Pertamina NRE – Hyet Solar Sepakat Kembangkan PV Foil di Indonesia

Jakarta – Pertamina Power Indonesia sebagai Subholding Power & New renewable Energy (Pertamina NRE) menandatangani kesepakatan kerjasama dengan Hyet Solar Netherlands BV (Hyet Solar) untuk mengembangkan manufaktur photovoltaic (PV) foil pada Kamis (7/4).

Acara penandatangani MoU tersebut disaksikan oleh Kedutaan Besar Indonesia untuk Belanda yang dihadiri secara langsung oleh Duta Besar Belanda untuk Indonesia Mayerfas. Penandatanganan dilakukan secara virtual oleh Dannif Danusaputro selaku Chief Executive Officer Pertamina NRE dan Rombout Swanborn selaku Chief Executive Officer Hyet Solar.

“Penandatanganan MoU ini dilakukan pada momen yang tepat karena sejalan dengan Visi Indonesia 2045 dan Presidensi G20 untuk mencapai kedaulatan energi serta sustainable energy transition di Indonesia. Saya percaya Kerja sama kedua pihak ini akan berkontribusi pada upaya nasional dan global dalam mewujudkan energi yang lebih hijau ”, ungkap Mayerfas dalam sambutannya.

Dalam kerjasama ini, HyET Mengusung teknologi pv foil bernama Solar Powerfoil yakni berupa film tipis yang dibuat dari lapisan sel surya berbahan silikon amorf dan mikro-kristal, dengan bentuk seperti foil setebal 0,5 mm yang dapat digulung. Kelebihan dari teknologi PV foil adalah efisiens dari sisi pemasangannya karena bisa dipasang di berbagai macam permukaan.

“Pertamina NRE adalah entitas yang terdepan dalam mengawal transisi energi Pertamina. Kita semua menuju net zero emission. Pertamina secara bertahap bertransformasi dari perusahaan mayoritas bisnisnya energi fosil menjadi perusahaan dengan emisi karbon rendah. Kerja sama strategis ini merupakan salah satu inisiatif Pertamina NRE untuk mengembangkan bisnis manufaktur PV. Pengembangan teknologi PV foil di Indonesia akan menjadi potensi yang baik untuk peningkatan TKDN,” tutur Dannif.

Hal ini diamini oleh Rombout yang menyatakan dengan lugas, “Suatu kehormatan bagi kami bahwa kami dapat berkontribusi pada pengembangan teknologi dalam transisi energi di Indonesia. Ini adalah produk PV yang inovatif, yang mana 95% bahan bakunya ada di Indonesia, sehingga dapat mengurangi penggunaan komponen impor.”

Sebagai fase awal dari kerja sama ini, Hyet Solar akan menjalankan pilot project pengembangan Solar Powerfoil skala kecil. Apabila pilot project tersebut memenuhi parameter investasi, kedua pihak akan melanjutkan dengan studi kelayakan.

Pertamina NRE tengah agresif menjalankan proyek-proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang saat ini fokusnya adalah internal Pertamina dan potensinya mencapai 500 MW, termasuk PLTS di SPBU-SPBU Pertamina yang tersebar di seluruh wilayah nusantara. Untuk melakukan percepatan transisi energi, Pertamina NRE berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis, baik kolaborasi teknis ataupun investasi.

Pertamina NRE memegang peran strategi dalam upaya Pertamina mengurangi emisi karbon dan mendukung pemerintah mencapai net zero emission tahun 2060. Pertamina telah menyatakan komitmen penuh untuk mengimplementasikan aspek environment, social, and governance (ESG) sehingga terwujud bisnis yang baik dan berkelanjutan bagi lingkungan sekitar.

###

Sambut Gelaran Internasional di Mandalika, Pertamina Sukses Uji Coba Tahap Awal Produksi BBM dan Pelumas Khusus Racing

Jakarta, 21 Maret 2022 – Mengambil momentum akbar gelaran internasional di Indonesia yakni penyelenggaraan Pertamina Grand Prix of Indonesia di Pertamina Mandalika Circuit, Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) memenuhi ambisi go internasional dengan sukses memproduksi bahan bakar minyak dan bahan dasar pelumas yang memenuhi kualitas BBM dan Pelumas Racing berstandard Internasional. Kedua produk tersebut telah lolos uji coba tahap awal untuk pengujian karakteristik dengan beberapa parameter yang telah ditetapkan.

Corporate Secretary PT KPI, Ifki Sukarya menyampaikan bahwa pengujian tersebut dilakukan oleh Lemigas (Laboratorium penguji bahan bakar dan pelumas independent bertaraf Internasional) pada kendaraan jenis 650 CC dan 250 CC menunjukkan parameter Utama BBM Racing yang diproduksi PT KPI telah sesuai dengan standard FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme) untuk Kategori 1 (MotoGP,Moto2, dan Moto3).

Hasil pengujian diantaranya menunjukkan bahwa BBM Racing produksi Pertamina memiliki Octane Number tinggi (RON 100 dan MON 90). Hal ini memastikan bahan bakar dapat beroperasi pada mesin balap yang berkompresi tinggi. Parameter lain yakni pada Existent Gum yang sangat rendah, sehingga memiliki ketahanan oksidasi yang baik pada operasi mesin motor balap yang bertemperatur tinggi. BBM Racing Pertamina juga terbukti memiliki kandungan Sulfur yang rendah sebesar kurang dari 1,0 mg/kg yang memastikan tingkat emisi ramah lingkungan serta memenuhi standard terbaik Internasional.

Menjelaskan lebih lanjut, Ifki mengungkapkan bahwa kualitas pelumas khusus racing dengan base oil produksi PT KPI yang diuji memiliki karakteristik yang setara dibandingkan pelumas khusus racing dengan base oil full sintetik yang saat ini 100% masih diimpor. Ifki menyampaikan “Produksi base oil setara kualitas full sintetik oleh PT KPI ini memberikan opsi harga base oil yang lebih terjangkau dan kompetitif bagi produsen pelumas khusus racing selain juga berpotensi menghemat devisa.”

Ifki menjelaskan, “Selain Uji Karakteristik, BBM dan Pelumas Racing tersebut juga telah melewati Uji Kinerja. Dalam pengujian kinerja digunakan metode Chassis Dynamometer yang menunjukkan penggunaan bahan bakar dan pelumas khusus racing yang menggunakan base oil produksi PT KPI menunjukkan daya dan torsi maksimal yang cukup tinggi.” Selain itu, pengujian juga menunjukkan AFR (Air Fuel Ratio) dibutuhkan berada pada rentang AFR optimum (12,5 – 13,0) sehingga efisiensi bahan bakar sangat optimal, jelas Ifki.

Ifki juga menyampaikan, “Hasil pengujian LEMIGAS menunjukkan Pelumas Racing yang menggunakan base oil produksi PT KPI memenuhi standar yang ditetapkan dalam spesifikasi SNI JASO 7069.2 untuk unjuk kinerja API SN/JASO MA2 dengan SAE 10W-50”.

PT KPI mentargetkan BBM dan Pelumas Khusus Racing yang menggunakan base oil produksi PT KPI akan siap digunakan pada Balapan Moto GP Mandalika 2023. “Untuk itu dalam waktu dekat akan dilakukan sertifikasi resmi oleh laboratorium yang ditunjuk oleh FIM serta uji endurance di sirkuit resmi untuk memastikan kinerja tetap optimal dalam simulasi balapan,” pungkas Ifki.

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Solar untuk Masyarakat

Jakarta – Sebagai badan usaha yang diamanahkan untuk menyalurkan kebutuhan bahan bakar masyarat, Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) terus memastikan stok dan penyaluran bahan bakar berjalan dengan maksimal, salah satunya adalah penyaluran Solar subsidi.

Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan pertumbuhan ekonomi nasional saat ini yang realisasinya diatas 5% pasti akan berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan energi, salah satunya Solar subsidi. Menyikapi hal ini, Pertamina Patra Niaga akan terus memastikan stok dan menjamin terjaganya proses distribusi dilapangan dengan maksimal.

“Stok Solar subsidi secara nasional di level 20 hari dan setiap hari stok ini sekaligus proses penyaluran ke SPBU terus dimonitor secara real time. Namun perlu diketahui secara nasional per Februari penyaluran Solar subsidi telah melebihi kuota sekitar 10%,” jelas Irto.

Irto melanjutkan Pertamina Patra Niaga akan terus memonitor seluruh proses distribusi mulai dari Terminal BBM hingga konsumen untuk memastikan SPBU selalu tersedia bahan bakar bagi masyarakat. Khusus Solar subsidi, kami akan fokus pelayanan di jalur logistik serta jalur-jalur yang memang penggunannya adalah yang berhak menikmatinya.

Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dan tidak perlu panic buying. Pembelian bahan bakar kami imbau untuk tetap sesuai dengan kebutuhan dan untuk tetap hemat dalam penggunaannya mengingat saat ini harga minyak sangatlah mahal,” lanjutnya.

Mengacu pada Peraturan Presiden No. 191 Tahun 2014, pengguna yang berhak atas Solar subsidi untuk sektor transportasi adalah kendaraan bermotor plat hitam untuk pengangkut orang atau barang, kendaraan bermotor plat kuning kecuali mobil pengangkut hasil tambang dan perkebunan dengan roda lebih dari 6, kendaraan layanan umum (ambulance, pemadam kebakaran, pengangkut sampah), kapal angkutan umum berbendera Indonesia, kapal perintis, serta kereta api penumpang umum dan barang.

Untuk memastikan agar pengguna yang berhak atas Solar subsidi bisa dipahami masyarakat, Pertamina bersama seluruh stakeholder dan Pemerintah melalui BPH Migas akan terus meningkatkan edukasi dan sosialisasi mengenai regulasi yang telah dibuat mengenai penyaluran Solar subsidi.

“Solar subsidi yang sesuai peruntukannya, sehingga pengguna Solar subsidi akan tepat sasaran dan masyarakat akan makin bijak menggunakan bahan bakar sesuai spek mesin kendaraannya. Untuk pelaku industri dan masyarakat mampu kami imbau agar menggunakan BBM diesel non subsidi seperti Dexlite dan Pertamina Dex, dan Solar subsidi bisa digunakan oleh saudara kita yang lebih berhak dan membutuhkan,” terang Irto.

Pertamina Patra Niaga akan terus menggandeng masyarakat, Pemerintah, dan seluruh pihak terkait dalam pengawasan Solar subsidi agar lebih tepat sasaran. Jika ada Indikasi penyalahgunaan Solar subsidi masyarakat dapat melaporkan langsung ke aparat, dan jika kesalahan ada di pihak SPBU, Pertamina juga tidak segan akan menindak SPBU tersebut.

Untuk informasi terkait seluruh produk dan layanan Pertamina, ataupun jika Ingin memberikan informasi terkait Solar subsidi di lapangan, masyarakat dapat langsung menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135.

 

Sinergi Pertamina NRE – Perhutani Kembangkan Nature Based Solution untuk Solusi Net Zero Emission Tahun 2060

Jakarta –  Pertamina NRE dan Perhutani bersinergi untuk mempercepat target net zero emission tahun 2060. Sinergi ini dilakukan dalam bentuk upaya penyerapan dan pencegahan pelepasan emisi karbon dari pohon-pohon di area hutan yang dikelola Perhutani Group.
Akhir tahun 2021 lalu Pertamina, Perhutani, dan PTPN telah menandatangani nota kesepahaman tentang Dekarbonisasi BUMN. Tindak lanjut dari nota kesepahaman tersebut, saat ini Pertamina dan Perhutani tengah melakukan tahapan penyelesaian pre-feasibility study untuk proyek nature-based solution (NBS).
Hal ini juga sejalan dengan arahan dari Kementerian BUMN untuk program dekarbonisasi BUMN sektor industri guna mencapai target Nationally Determined Contribution pada tahun 2030 yang disampaikan dalam gelaran COP26. Pada kesempatan lain Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury menyampaikan, “PTPN dan Perhutani dapat mendukung program pengurangan emisi melalui Nature-based climate solution dan bekerja sama dengan BUMN industri yang menghasilkan emisi seperti Pertamina dan PLN untuk mendukung pencapaian target menuju net-zero emission”.
“Pertamina NRE sangat menyambut baik sinergi BUMN ini. Pertamina NRE memiliki kompetensi dan resource yang mumpuni untuk melakukan penghitungan penyerapan karbon. Sinergi ini bagian dari proyek nature-based solution Pertamina NRE, suatu voluntary solution untuk menghambat perubahan iklim dan memberikan dampak signifikan bagi terwujudnya keberlanjutan melalui pengelolaan kawasan hutan dan ekosistem di sekitar kawasan hutan. Hal ini selaras dengan target pemerintah untuk mencapai net zero emission tahun 2060,” ujar CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro.
Sementara itu Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro menyampaikan sebagai BUMN bidang Kehutanan, Perhutani group mendukung pemerintah dan berperan untuk mengurangi emisi karbon di kawasan hutan Indonesia.
“Kehutanan dan pertanian, selain sektor energi dan transportasi merupakan sektor prioritas dalam program dekarbonisasi,” ujar Wahyu.
Saat ini sudah teridentifikasi sebanyak 3 calon lokasi NBS di wilayah Perhutani group berdasarkan high level feasibility study yang dilakukan berdasarkan luasan dan lokasi, vegetasi, trend deforestasi selama 20 tahun terakhir, pola penggunaan lahan saat ini, dan faktor lain meliputi ekonomi serta teknks maupun non teknisnya. Terhadap ketiga calon lokasi dimaksud akan dilanjutkan dengan  pre-feasibility study dan feasibility study untuk mengetahui kelayakan proyek NBS dimaksud.
Dalam aspirasi jangka panjangnya, Pertamina NRE memiliki 3 pilar strategis, yaitu low carbon solution, pengembangan energi baaru dan terbarukan, serta pengembangan bisnis masa depan di sektor energi. Di dalam pilar low carbon solution terdapat inisiatif dekarbonisasi yang salah satunya melalui NBS. Project ini merupakan project jangka menengah di mana harus melalui beberapa tahapan, termasuk di antaranya sertifikasi penurunan emisi karbon yang terstandarisasi secara global. Sertifikasi ini dikeluarkan oleh lembaga  internasional yang membuat standar penghitungan emisi, seperti Verra dan Gold Standard. Saat ini Pertamina NRE bersinergi dengan Perhutani tengah melakukan pre-feasibility study.
Sebagai negara yang berada di garis khatulistiwa, posisi strategis ini menjadikan Indonesia berpotensi menjadi salah satu pemasok forestry-based NBS carbon credit terbesar di dunia. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kawasan hutan di Indonesia mencapai lebih dari 51 persen dari total luas area Indonesia. Hutan di Indonesia adalah hutan tropis di mana karakteristik tumbuhan di hutan jenis ini terus hijau sepanjang tahun dan relatif tidak tergantung musim. Hal ini semakin mendukung daya penyerapan CO2.
Dengan visi untuk memimpin transisi energi Pertamina, dekarbonisasi nasional serta menjadi green energy champion di Indonesia dan sebagai perusahaan yang mengedepankan implementasi ESG dalam pengelolaan bisnisnya, Pertamina NRE sangat berkomitmen untuk Bersama dengan pemerintah mewujudkan net zero emission  pada tahun 2060.
###

Gebrakan Awal Tahun, PIS Kantongi 5 Kontrak Senilai US$ 3,2 Juta

Jakarta, 6 Januari 2022- PT Pertamina International Shipping (PIS) sukses menandatangani 5 kontrak perjanjian sewa kapal dengan perusahaan-perusahaan energi kelas dunia dengan kisaran nilai US$ 3,2 juta.

Perjanjian sewa kapal ini dilakukan melalui Pertamina International Shipping Pte Ltd (PIPL), anak usaha PIS yang berada di Singapura. Lima kapal yang sukses dikomersialisasikan adalah MT Bintang Samudra T, MT Gas Walio, MT Gamsunoro, MT Sanggau, dan MT Papandayan.

Kapal-kapal vessel berbendera Indonesia ini akan mengantarkan komoditas berupa crude (minyak mentah) atau produk petrolium lainnya, LPG, dan gasoline untuk pemain energi dunia seperti Shell, Geogas, Karpowership, Petco(anak usaha Petronas), dan Aramco Trading.

Sekretaris Perusahaan PIS Arief Sukmara mengatakan penandatanganan transaksi ini merupakan wujud komitmen dan semangat perusahaan untuk terus melakukan ekspansi global.

“PIS terus berupaya mencari peluang-peluang kerjasama baru untuk memperluas pasar di kancah global. Merupakan suatu prestasi untuk PIS saat ini, yang telah dipercaya perusahaan energi raksasa dunia seperti Shell, Petronas, dan Aramco,” ujar Arief.

Kontrak sewa dengan Petco misalnya, anak usaha Petronas, adalah kontrak lanjutan dengan PIS. Petco kembali mempercayai kapal MT Sanggau milik PIS untuk mengantarkan crude , dengan tujuan worldwide dan periode sewa 3 bulan atau lebih.

Di bulan ini, PIS juga mempersiapkan pelayaran internasional untuk kapal tanker MT Gas Walio yang disewa oleh Geogas selama satu bulan untuk mengantar LPG dengan rute Singapura- Australia-China-Korea-Jepang.

Sementara, untuk kapal MT Gamsunoro dipercaya oleh Aramco Trading untuk mengantarkan crude oil dengan tujuan worldwide. MT Bintang Samudra T disewa oleh Shell, dan MT Papandayan oleh Karpowership. Hingga akhir 2021, PIS berhasil ekspansi rute pelayaran internasional dari 8 menjadi 11 rute, yakni; Afrika, Arab Saudi, UEA, Australia, Singapura, Malaysia, China, US, India, Aljazair dan Bangladesh.

Tentang PT Pertamina International Shipping (PIS)

Sebagai Subholding Integrated Marine Logistics, PT Pertamina International Shipping (PIS) terus mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan operasi yang aman dan berkelanjutan, menjadi mitra maritim terpercaya dan handal, serta menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan dalam menjalankan bisnisnya.

Pertamina Tandatangani Kontrak Pembuatan Desain Terkait Proyek Olefin TPPI

Jakarta, 14 Desember 2021 – PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Refining & Petrokimia, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) berkomitmen penuh menjalankan penugasan pemerintah untuk menuntaskan megaproyek kilang dan Petrokimia. PT KPI tancap gas menyiapkan pembangunan fasilitas produksi olefin dan aromatik di Kawasan TPPI, Kabupaten Tuban Jawa Timur dengan pelaksanaan penandatanganan kontrak pekerjaan pembuatan Basic Engineering Design Package (BEDP), Front End Engineering Design (FEED) And Engineering, Procurement & Construction (EPC) Scope Of Work untuk Olefin Complex PT. Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) (10/12).
Corporate Secretary PT KPI, Ifki Sukarya menjelaskan proses tender Pembuatan Basic Engineering Design Package (BEDP), Front End Engineering Design (FEED) And Engineering, Procurement & Construction (EPC) Scope Of Work For Olefin Complex PT. Trans Pacific Petrochemical Indotama Development Project – Tuban dilaksanakan menggunakan strategi Design Build Competition (“DBC”) sesuai dengan ketentuan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstuksi Terintegrasi Proyek Kilang Pengolahan dan/atau Petrokimia No. A05-001/V10200/2020 tanggal 18 Februari 2020 dan dokumen pengadaan yang telah disampaikan pada tahap tender.
“Durasi pelaksanaan Kontrak DBC adalah 270 Hari Kalender. Sesuai strategi DBC setelah nantinya kedua Kontraktor menyelesaikan pekerjaan lingkup kontrak DBC, kemudian akan dilanjutkan berkompetisi untuk Pemenang pelaksana lingkup EPC,” jelas Ifki lebih lanjut.
Untuk pelaksana proyek PT KPI bekerjasama dengan 2 pihak yakni untuk Kerja Sama Operasi dengan HRES (Hyundai Engineering Co., Ltd., PT Rekayasa Industri, PT Enviromate Technology International And Saipem S.p.A) dan dengan Konsorsium TTTS (Technip Italy S.p.A, PT Technip Indonesia, PT Tripatra Engineers And Constructors, Samsung Engineering Co., Ltd).
Proyek Olefin Complex Development Project TPPI Tuban merupakan Proyek di lingkungan PT Kilang Pertamina Internasional yang akan dibangun dan  terdiri dari Unit Naphta Cracker, LDPE, HDPE/LLDPE dan PP/HIPP.
TPPI saat ini tengah memproses pembangunan fasilitas produksi Olefin dan Aromatik atau dikenal dengan Olefin Complex Development Project (OCDP) di kawasan kilang TPPI, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Di TPPI terdapat dua proyek pengembangan dan pembangunan yang saat ini sedang dilaksanakan Pertamina. Pertama, proyek Revamping Aromatic yang akan meningkatkan produksi petrokimia berupa Paraxylene dari 600 ribu ton menjadi 780 ribu ton per tahun yang ditargetkan selesai pada tahun 2022.
Kedua, Proyek New Olefin yang mencakup pembangunan Naphtha Cracker, termasuk unit-unit downstream dengan produk Polyethylene (PE) sebesar 1 juta ton per tahun dan Polypropylene (PP) 600 ribu ton per tahun yang ditargetkan selesai pada tahun 2024.
“Melalui Subholding Refinery & Petrochemical mengundang secara terbuka perusahaan kelas dunia yang berpengalaman dalam pembangunan Olefin dan Petrokimia untuk menjadi mitra strategis dalam mewujudkan fasilitas Produksi Olefin dan Aromatik di Tanah Air,” pungkas Ifki. []

PGN Subholding Gas Pertamina Catatkan Laba USD 196,5 juta

Jakarta, Beritapers — PT Perusahaan Gas Negara Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina terus berupaya meningkatkan kinerja operasional dan keuangan di tengah pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi. Kinerja PGN menunjukkan peningkatan yang positif pada Semester 1 2021.

PGN berhasil membukukan pendapatan sebesar USD 1.464,6 juta, dengan Laba Operasi sebesar USD 210,7 juta. PGN juga berhasil meraih peningkatan laba diatribusikan ke induk menjadi USD 196,5 juta pada Semester I tahun 2021, meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 sebesar USD 6,7 juta.

Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto menyatakan kinerja tersebut dibukukan dari kinerja operasional dengan tren positif. Volume niaga gas mengalami peningkatan selama periode Januari – Juni 2021 sebesar 867 BBTUD dari target 850 BBTUD dan jika dibandingkan Semester I 2020 sebesar 811 BBTUD (YoY).

Peningkatan tersebut dari volume sektor industri komersial yang telah mulai pulih dan sektor kelistrikan yang menjadi pelanggan utama. Untuk volume transmisi pada periode yang sama tahun 2021 sebesar 1.232 MMSCFD.

PGN mencetak volume upstream sebesar 3,84 MMBOE, Regasification sebesar 91 BBTUD, LPG Processing sebesar 114 TPD, dan Oil Transport sebesar 9.321 BOEPD. Juga adanya penambahan jumlah pelanggan di berbagai sektor, yang sampai Semester I 2021 telah melayani lebih dari 500.000 pelanggan dengan jaringan pipa gas bumi lebih dari 10.600 km dan market share sebesar 92%.

“PGN berusaha mengoptimalkan setiap peluang agar gas bumi dapat menjadi energi bagi pemulihan ekonomi Indonesia dengan semangat energizing you. Program gasifikasi untuk jargas, kilang, pembangkit listrik, industri tertentu, retail dan industri tertentu, sektor maritim dan darat, merupakan fokus perusahaan saat ini dan ke depan,” jelas Haryo.