Tag Archives: Konstruksi

Sambangi Tokyo, Waskita Karya Jalin Kerja Sama dengan 2 Raksasa Konstruksi dan Energi Jepang

Tokyo, 16 Oktober 2022. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Kode Saham: WSKT) melalui Komisaris Independen Muradi, Direktur Utama Destiawan Soewardjono, Direktur Operasi III Warjo beserta Direksi Anak Perusahaan, menjalin kesepakatan kerja sama pengembangan bisnis pembangkit energi terbarukan dengan dua perusahaan konstruksi dan energi terbesar di Jepang, Kajima Corporation dan J. Power.

Destiawan dalam kunjungan kerjanya di Tokyo menjelaskan bahwa studi banding yang dilakukan delegasi Waskita Karya ini berkesempatan untuk meninjau beberapa lokasi Proyek Kajima di Jepang yang relevan dan sedang berlangsung. “Selain meninjau proyek, Waskita bersama Kajima juga bersepakat melakukan sharing knowledge dan riset bersama yang dimulai dengan kunjungan ke Kajima Technical Research Institute di Tokyo. Kajima juga membuka kesempatan untuk berkolaborasi dalam pengembangan ilmu keteknikan di Indonesia. Selain itu, Waskita Karya dengan Kajima dan J. Power juga bersepakat untuk mengembangkan bisnis pembangkit energi terbarukan di Indonesia” terang Destiawan.

Pada kesempatan yang sama, delegasi Waskita Karya juga melakukan pertemuan dengan Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang, Heri Akhmadi di Wisma Duta KBRI Tokyo. Heri dalam arahannya memberikan dukungan penuh penguatan kerja sama Waskita Karya dengan kontraktor Jepang, khususnya sinergi bisnis dan riset di dunia konstruksi. “Pentingnya dilakukan kerjasama dengan Kontraktor Jepang, yaitu Kajima dan TOA oleh Waskita. Hal ini untuk mendukung kompetensi engineer kita dalam peningkatan mutu pekerjaan yang merujuk pada standar pelaksanaan di Jepang,” ungkap Heri.

Heri menjelaskan bahwa potensi turunan dari energi terbarukan cukup banyak dan dibutuhkan di Jepang seperti Amonia; hidrogen cair serta smelther untuk nikel. Sehingga diharapkan Waskita Karya dapat terus mendorong dan menggali peluang kerjasama dengan perusahaan di Jepang yang tidak terbatas hanya di bidang teknis konstruksi saja, namun termasuk tentang pembiayaan infrastruktur. “Beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) seperti Ibukota Negara (IKN) diperlukan sinergi antara Kontraktor Jepang dan Kontraktor Indonesia. Untuk itu, kerjasama ini sangat diharapkan berjalan dengan baik khususnya pada pekerjaaan di IKN,” tambah Heri.

Heri memaparkan bahwa dalam mendukung hal tersebut kebutuhan untuk kolaborasi riset antara Waskita, Kajima serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga perlu dilakukan untuk peningatan kompetensi dan memaksimalkan potensi lokal yang mendukung pembangunan. “Saya mendorong adanya joint research antara Waskita Karya, perusahaan Jepang beserta akademisi di Indonesia. Perlu dilakukan kolaborasi terintegrasi yaitu menggali peluang bisnis melalui strategic partneship, serta penguatan kapasitas riset dan innovation melalui joint research bersama Kajima, Waskita, dan BRIN,” jelas Heri.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

TIGA AKSES BARU RUAS TOL BECAKAYU HARI INI MULAI BEROPERASI

Jakarta, 30 September 2022, PT Waskita Toll Road (“WTR”) melalui Badan Usaha Jalan Tol yang dimiliki, yakni PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (“KKDM”) selaku pemilik konsesi Jalan Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu (“Becakayu”) mulai mengoperasikan tiga jalur tambahan. Merujuk pada Keputusan Menteri PUPR No. 1234/KPTS/M/2022 tanggal 29 September 2022, jalur yang akan dioperasikan adalah On Ramp Prumpung, On Ramp Casablanca, dan Seksi 1A Koneksi Jalan Tol Wiyoto Wiyono sisi Timur. Ketiga jalur tersebut akan resmi beroperasi dan dapat digunakan oleh pengguna jalan pada 30 September 2022 pukul 14.30 WIB.

Direktur Utama WTR, Rudi Purnomo mengatakan akan terdapat sejumlah dampak positif dari beroperasinya ketiga jalur tol tersebut. “Jalur On Ramp Prumpung akan bermanfaat untuk menghindari kepadatan lalu lintas di jalan D.I. Panjaitan menuju Kota Bekasi dan Jalur On Ramp Casablanca akan mempersingkat waktu perjalanan dari area Jakarta Timur menuju Bekasi, sedangkan Jalur Koneksi Becakayu – Wiyoto Wiyono akan mempersingkat waktu perjalanan dari arah Tanjung Priok menuju Kota Bekasi,” jelas Rudi.

Direktur Utama KKDM, Aris Mujiono mengatakan bahwa Jalan Tol Becakayu telah memberikan manfaat yang sudah dirasakan langsung oleh para pengguna jalan, terutama dalam mempercepat waktu perjalanan dan melancarkan jalur distribusi dari wilayah Jakarta Timur menuju Bekasi Barat. “Selain itu, kehadiran lintas tol tersebut akan meningkatkan angka volume lalu lintas pada Jalan Tol Becakayu secara keseluruhan,” tambah Aris.

Sebagai informasi, Jalan Tol Becakayu memiliki total panjang hingga 16,78 Km, di mana Seksi 1B – C dan Seksi 1A Koneksi Wiyoto Wiyono sisi Barat (Cipinang – Jakasampurna) sepanjang 11,90 Km yang menghubungkan Kota Jakarta Timur dengan Kota Bekasi sudah beroperasi sejak tahun 2017, sedangkan Seksi 1A Koneksi Wiyoto Wiyono sisi Timur (Casablanca – Jakasampurna) sepanjang 2 Km sedang dalam proses untuk beroperasi dan Seksi 2A dan 2A Ujung (Casablanca – Marga Jaya) sepanjang 4,88 Km sedang dalam tahap mengajukan Uji Laik Fungsi dan Uji Laik Operasi (ULF – ULO).

Plant Waskita Beton Precast Dikerahkan untuk Percepat Proses Penyelesaian Jalan Tol Kataraja

Jakarta, September 2022. Telah berpengalaman menyuplai produk precast dan readymix untuk berbagai proyek infrastruktur di Indonesia, Waskita Beton Precast semakin dipercaya untuk menyuplai proyek jalan tol di Indonesia, salah satunya ialah Proyek Jalan Tol Kamal – Teluknaga – Rajeg – Balaraja Seksi 1 (Proyek Jalan Tol Kataraja). Proyek yang menghubungkan 2 provinsi yaitu DKI Jakarta dan Banten ini dimulai dari Kamal Muara (Jakarta Utara) hingga Kosambi (Kabupaten Tangerang) sepanjang 6,7 km.

Adapun produk yang disuplai ialah spun pile diameter 600 mm dan PCI Girder dengan total nilai kontrak sekitar Rp 278,61 miliar. Penandatanganan kontrak pengadaan produk antara Waskita Beton Precast dan PT Duta Graha Karya telah dilaksanakan pada 7 Februari 2022.

Seluruh produk dibuat dan dikirim dari Plant Bojonegara dan 3 plant di Jawa Barat (Plant Subang, Plant Sadang, dan Plant Karawang). Sebagai produk precast unggulan milik perusahaan, spun pile digunakan pada pemancangan awal proyek jalan tol dan PCI Girder digunakan untuk tiang penyangga yang menghubungkan antar pier head pada jalan.

Dengan produk precast yang terbukti kokoh dari kedua produk ini, hasil pembangunan jalan tol memiliki kualitas yang menjamin kenyamanan pengguna untuk jangka panjang. “Kami selalu berkomitmen untuk menyuplai produk precast yang berkualitas tinggi, tahan lama, dan tentunya pengiriman produk tepat waktu,” ujar Sugiharto, Director of Operations.

Saat ini progres suplai produk ke proyek Tol Kataraja telah mencapai 22%. Waskita Beton Precast optimis bahwa progres suplai spun pile dan PCI Girder pada akhir tahun ini dapat sesuai dengan target yaitu 50%.

“Kami menargetkan untuk menyelesaikan suplai produk ke proyek Tol Kataraja pada Juni 2023,” jelasnya. Nantinya dengan adanya tol ini diharapkan dapat mendorong lebih cepat laju pertumbuhan ekonomi di daerah, menyerap banyak tenaga kerja, dan menghidupkan daerah pesisir di wilayah Kabupaten Tangerang.

Sebagai informasi, Konsesi ruas Tol Kataraja dimiliki oleh PT Duta Graha Karya yang merupakan afiliasi dari pengembang Pantai Indah Kapuk (“PIK”). Ruas tersebut adalah bagian dari program Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (“KPBU”).

Jadi Indikator Positif Pemulihan di Tahun 2021, WIKA Torehkan Penjualan Rp17,81 Triliun, Meningkat 7,7% dibandingkan 2020

Jakarta, 18 MAret 2022 – PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. [WIKA] membukukan penjualan sebesar Rp17,81 Triliun pada tahun 2021, sesuai dengan laporan keuangan hingga 31 Desember 2021. Capaian tersebut mengalami peningkatan sebesar 7,7% dibandingkan dengan tahun 2020.

Kontribusi terbesar dari penjualan didapat dari segmen infrastruktur dan Gedung yang kemudian diikuti secara berturut-turut oleh segmen energy & industrial plant, industri, realty & property. dan investasi.

Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito menyampaikan bahwa peningkatan yang terjadi menunjukkan sebuah indikator positif dalam upaya pemulihan kinerja WIKA sepanjang tahun 2021.

“Peningkatan penjualan terjadi setelah aktivitas operasi yang secara perlahan mulai pulih. Pada tahun 2021, WIKA bahkan mampu menyelesaikan berbagai proyek-proyek strategis nasional di sektor bendungan, jalan tol, dan EPCC. Capaian-capaian tersebut yang kemudian mendukung WIKA untuk menorehkan hasil usaha positif dengan raihan laba sebesar Rp214,42 Miliar,” ungkap Agung.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa pada tahun 2021, Perseroan juga mencatatkan penurunan beban bunga sebesar 5,26% menjadi Rp1,16 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,22 triliun.

“Penurunan beban bunga ini merupakan buah dari upaya WIKA melakukan debt reprofiling dari pinjaman jangka pendek dengan bunga yang lebih tinggi menjadi Obligasi dan SUKUK bertenor panjang dengan kupon yang lebih rendah,” jelas Direktur Utama, Agung Budi Waskito.

Tahun 2022: Peluang IKN dan G20
WIKA optimistis produktif tahun 2022, seiring dengan ditetapkannya tahun sebagai tahun keberlanjutan pemulihan di mana sektor konstruksi memainkan peranan instrumental di dalamnya. Hal ini ditunjukkan oleh capaian kontrak baru sampai dengan akhir Februari 2022 sebesar Rp6,1 Triliun, atau 14% dari target 2022 Perseroan sebesar Rp42,6 Triliun.

Deretan kontrak baru yang telah diraih oleh WIKA diantaranya, Akses Makassar New Port, Jalan Tol Pondok Aren – Serpong, Jalan Tol Semarang – Demak 1B, Pekerjaan Sipil Rekonstruksi dan Rehabilitasi Pelabuhan Donggala.

Peluang juga datang dari perhelatan G20, dimana Indonesia ditunjuk sebagai presidensi pada Oktober-Oovember tahhun ini. Untuk menunjang perhelatan itu, pemerintah tengah menyiapkan sejumlah infrastruktur guna mendukung kesuksesan pertemuan yang akan dihadiri oleh berbagai kepala negara anggota G20.

Direktur Utama Agung Budi Waskito melanjutkan bahwa WIKA juga tengah mempersiapkan diri untuk mengambil bagian dalam pembangunan Ibu Kota Negara baru (IKN) yang dimulai dari infrastruktur-infrastruktur dasar. “Dengan integrasi kuat antara jasa konstruksi dengan industri, WIKA punya nilai lebih dan siap untuk membangun infrastruktur dasar yang berkualitas di Ibu Kota Negara Baru,” pungkasnya.

#recovertogetherrisestronger
#qualityleadstobetterlife

 

Alokasikan Dana PMN, Waskita Fokus Selesaikan Proyek Jalan Tol Untuk Tingkatkan Pendapatan Jasa Konstruksi

Jakarta, Februari 2022, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Kode Saham: WSKT) memberikan Shareholder Loan (“SHL”) kepada PT Waskita Toll Road (“WTR”) sebesar Rp6,42 Triliun, yang bersumber dari hasil Penyertaan Modal Negara (“PMN”) yang telah diterima pada akhir tahun 2021. Pemberian SHL tersebut dalam rangka penyelesaian jalan tol milik WTR yang tengah pada tahap konstruksi.

SHL tersebut akan digunakan WTR untuk setoran modal kepada PT Waskita Sriwijaya Tol, PT Waskita Bumi Wira dan PT Trans Jabar Tol serta pemberian dana dalam bentuk SHL kepada PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, PT Waskita Transjawa Toll Road dan PT Cimanggis Cibitung Tollways. Selain itu, pemberian SHL diharapkan dapat memaksimalkan kinerja usaha WTR sehingga nantinya akan memberikan nilai tambah bagi Perseroan sebagai Pemegang Saham mayoritas dari WTR.

Seiring dengan dukungan dari Pemerintah serta implementasi 8 streams penyehatan keuangan Waskita, Perseroan akan fokus pada peningkatan kinerja operasional, salah satunya melalui penyelesaian jalan tol bersama WTR. Dengan fokus pada bisnis operasional, tentunya akan memperbaiki kinerja keuangan Perseroan pada tahun 2022 dengan cara meningkatkan pendapatan dari sektor konstruksi (peningkatan burn rate).

“Dengan adanya dukungan dari Pemerintah melalui PMN tahun 2021, kami yakin Perseroan dapat melanjutkan proses penyelesaian jalan tol yang sempat tertunda semenjak pandemi COVID-19.” ujar Destiawan.

“Selain meningkatkan kinerja operasional dan keuangan, penyelesaian jalan tol juga dapat memperlancar proses divestasi yang sedang dijalankan Perseroan. Hal ini disebabkan kecenderungan investor memilih jalan tol yang telah beroperasi, baik beroperasi parsial maupun penuh” lanjut Destiawan.

Sebagai informasi, pada tahun 2022 Perseroan akan memperoleh PMN senilai Rp3 Triliun. PMN tahun 2022 tersebut merupakan PMN tambahan yang bertujuan untuk penyelesaian jalan tol Kayu Agung – Palembang – Betung dan Ciawi – Sukabumi. Dapat kami sampaikan terkait proyek-proyek yang kontraknya dengan Pemerintah sampai dengan saat ini tidak ada masalah dengan financing-nya.” tutup Destiawan.

Tentang PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Waskita berdiri pada tahun 1961 sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pada bulan Desember 2012 Waskita menjadi sebuah Perusahaan Publik dan tercatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham “WSKT”. Dalam beberapa tahun terakhir, Waskita semakin mengukuhkan perannya sebagai salah satu kontraktor utama di Indonesia serta Pengembang Infrastruktur/Realti melalui pendirian anak usaha yaitu PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Waskita Toll Road, PT Waskita Karya Realty, dan PT Waskita Karya Infrastruktur

Proyek Jalan Tol Layang A.P. Pettarani Meraih Penghargaan Internasional 2nd Mino Best Project Award

Jakarta, 15 September 2021 – Ikon Kebanggan Kota Makassar, Jalan Tol Layang A.P. Pettarani berhasil meraih penghargaan dalam kategori jalan dengan volume tinggi (high-volume road category) di ajang bergengsi internasional 2nd Mino Best Project Award yang diselenggarakan oleh Road Engineering for Asia dan Australasia (REAAA). Keberhasilan tersebut disampaikan dalam acara Second Mino Best Project Award Ceremony at 16th REAAA Conference di Manila yang diselenggarakan secara virtual pada 13-15 September 2021 dengan mengusung tema “Shaping the Future of Road Engineering with Advance Technology”.

Danni Hasan, Direktur Utama PT Margautama Nusantara (MUN) mengungkapkan “Suatu kebanggaaan bagi kami karena kontribusi yang kami dedikasikan untuk negeri dalam menciptakan konektivitas nasional melalui proyek pembangunan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani, Makassar dapat mewakili Indonesia dan berhasil meraih penghargaan di ajang bergengsi internasional ini.

Danni menambahkan, “Kami mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan terlibat dalam proses pembangunan Ikon Kota Makassar sejak awal sampai dengan dioperasikannya saat ini. Penghargaan ini tentunya akan menjadisemangat dan motivasi kami untuk dapat terus mendukung pembangunan infrastruktur nasional yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas untuk meningkatkan perekonomian daerah, serta berdampak positif bagi lingkungan”.

Proyek Jalan Tol Layang A.P. Pettarani mendapat kepercayaan dari Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) untuk mewakili Indonesia. Dalam acara ini, PT Makassar Metro Network (MMN) berhasil meraih penghargaan sebagai pemilik proyek.

Tak hanya itu, PT Wijaya Karya Beton sebagai Kontraktor Utama, Nippon Koei Co., Ltd. dalam Operasi Bersama PT Indokoei International dan PT Cipta Strada sebagai Konsultan Supervisi, PT Virama Karya sebagai Konsultan Pengendali Mutu Independen dan PT Cipta Graha Abadi sebagai designer juga memperoleh penghargaan dalam momen ini.

Dalam mengikuti kompetisi internasional ini, tim proyek pembangunan Tol Layang A.P. Pettarani telah mengikuti berbagai tahapan sejak Mei 2020. Pemenang dalam kategori jalan dengan volume tinggi (high-volume road category) ini merupakan proyek jalan atau jembatan yang memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi dan sosial. Beberapa aspek atau kriteria yang menjadi penilaian dalam kompetisi ini diantaranya efektivitas dan dampak sosial proyek yang memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, lalu lintas, keselamatan dan keamanan para pengguna jalan, keunggulan teknis, teknologi dan inovasi dari sisi desain dan kontruksi serta seberapa besar proyek tersebut berdampak pada keramahan dan kesadaran lingkungan.

Keberadaan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani sepanjang 4,3 km ini memberikan berbagai dampak positif yang mampu mendorong peningkatan perekonomian dan sosial untuk skala regional. Selama proses pembangunan, PT Makassar Metro Network (MMN) sebagai inisiator dan operator jalan tol di Makassar bersama berbagai mitra lokal dan internasional selalu memperhatikan berbagai aspek yang berhubungan dengan quality dan safety.

Pembangunan konstruksi Tol Layang A.P. Pettarani menerapkan konsep design and build dengan menggunakan teknologi mutakhir bidang konstruksi serta inovasi perencanaan dan pelaksanaan yang baru diterapkan pertama kali di Indonesia.

Seperti penggunaan Metode Aluma Sistem untuk pekerjaan pier head, pekerjaan utama superstruktur menggunakan erection box girder span by span dengan balance launching gantry, serta pemasangan teknologi terkini berupa Structural Health Monitoring System (SHMS) yang dapat mengetahui kondisi struktur dari tol layang.

Dari sisi lingkungan, pembangunan tol layang ini telah menerapkan konsep green infrastructure dengan mengedepankan unsur keselamatan dan keamanan hingga tercapai zero fatal accident. Perusahaan juga telah melakukan perbaikan dan pengembalian kondisi Jalan Arteri A.P. Pettarani, sehingga lebih ramah bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda.

Sebagai salah satu solusi dalam hal mengurai kemacetan, keberadaan tol layang ini mampu meningkatkan efektivitas kinerja lalu lintas sebesar 40% sekaligus dapat memberikan kemudahan mobilitas, pendistribusian barang dan logistik 4 kali lebih cepat dari sebelumnya.

Sehingga tol layang ini mampu mengoptimalkan fungsi jaringan jalan tol di Kota Makassar yang menghubungkan simpul ekonomi, bandar udara, pelabuhan, Kawasan industri dan perkantoran. Tak hanya itu, proyek ini juga turut memberikan kontribusi pada penyerapan dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia dengan melibatkan lebih dari 3.000 pekerja lokal sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi vendor lokal seperti rumah penginapan, hotel dan restoran di sekitar proyek yang tentunya memberikan multi efek dalam perputaran perekonomian di wilayah tersebut.

Sebagai informasi, Mino Best Project Award adalah ajang penghargaan untuk proyek jalan maupun jembatan baru terbaik yang berlokasi di Wilayah Asia dan Australasia yang diadakan
empat tahun sekali.

Beberapa negara yang terlibat dan mengikuti acara ini diantaranya Indonesia, Myanmar, Malaysia, Filipina, Thailand, Mongolia, Taiwan, Jepang dan Australia. Tahun ini merupakan kedua kalinya acara ini diselenggarakan setelah sebelumnya diadakan di Bali pada tahun 2017.

Sekilas Mengenai Perusahaan

PT Margautama Nusantara (MUN) adalah Bisnis Unit Strategis dari PT Nusantara Infrastructure Tbk (NI) yang bergerak dalam sektor pengelolaan dan pengembangan jalan tol. MUN adalah induk perusahaan dari PT Bintaro Serpong Damai (BSD), PT Makassar Metro Network (MMN) dan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE).

PT Bintaro Serpong Damai (BSD) yang mulai beroperasi pada 2 Februari 1999 merupakan pemegang konsesi jalan tol sepanjang 7,25 km yang menghubungkan antar daerah Serpong dan Pondok Aren, Jakarta. Jalan Tol Serpong – Pondok Aren merupakan jalan tol yang dibangun dan dilaksanakan oleh BSD dan pengoperasiannya bekerjasama dengan PT Jasa Marga.

PT Makassar Metro Network (MMN) adalah pemegang konsesi jalan tol sepanjang 6,05 km yang menghubungkan pelabuhan Soekarno-Hatta dengan jalan A.P. Pettarani (Seksi 3) (flyover Urip Sumoharjo) di Makassar. Jalan Tol MMN juga terhubung dengan Jalan Tol Seksi IV (JTSE), membentuk jalur utama antar kota. Saat ini, MMN telah menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani sepanjang 4,3 km yang bertujuan untuk mengurai kemacetan lalu lintas. Pembangunan Tol Pettarani dimulai dari akhir Jalan Tol Seksi 2, tepatnya di Persimpangan Jl. Urip Sumoharjo melewati Persimpangan Jl. Boulevard Panakkukang, Jl. Hertasning dan berakhir sebelum Persimpangan Jl. Sultan Alauddin.

Sementara JTSE merupakan pemegang konsesi ruas Jalan Tol Seksi IV di Makassar sepanjang 11,57 km, yang mana terhubung dengan ruas jalan tol yang dioperasikan oleh PT Makassar Metro Network (MMN), mulai dari jembatan Tallo sampai dengan simpang Mandai Makassar, dan menyediakan akses ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

Presiden RI Resmikan Bendungan Passeloreng yang Dibangun WIKA KSO

Jakarta, Beritapers — Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo meresmikan Bendungan Paselloreng yang ada di Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Kamis, 9 September 2021. Bendungan yang dibangun sejak tahun 2015 oleh PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk PT Bumi Karsa Konsorsium (WIKA-BK (KSO)). Bendungan yang telah dilengkapi dengan Bendung Irigasi Gilireng tersebut, diyakini akan mendukung Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan nasional.

Presiden menjelaskan bahwa Bendungan Paselloreng merupakan bendungan dengan kapasitas daya tampung yang cukup besar hingga 138 juta meter kubik dan luas genangan sebesar 1.258 hektare. Melalui daya tampung tersebut, Bendungan Paselloreng diharapkan mampu mengairi 8.500 hektare sawah dan meningkatkan frekuensi tanam para petani sekitar.

“Kita harapkan dengan suplai air yang ada akan meningkatkan frekuensi tanam yang mungkin 1 bisa jadi 3 atau 2 sehingga meningkatkan produktivitas lahan serta akhirnya bisa kita harapkan meningkatkan kesejahteraan petani,” ujarnya.

WIKA-BK (KSO) ditunjuk Kementerian PU-PR sebagai pemenang pelelangan pekerjaan Pembangunan Bendungan Passeloreng sesuai dengan Surat Penunjukan Pemenang Nomor KU.03.01-MN/364 tanggal 27 April 2015.

Lingkup utama pekerjaan pada proyek ini meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan bangunan pengelak sungai, pekerjaan bendungan utama dan bendungan pelana, pekerjaan bangunan pelimpah, pekerjaan bangunan pengambilan dan pengeluaran, pekerjaan hidromekanikal dan listrik, jalan layanan serta pekerjaan rumah

Bendungan ini berdiri di atas lahan seluas 169 kilometer persegi, panjang 309,57 meter, tinggi 44,50 meter, dan lebar 10 meter. Passeloreng didesain multi fungsi, mulai dari infrastruktur ketahanan air, mereduksi banjir Sungai Gilireng sebesar 489 meter per detik, menyediakan air baku 145 liter per detik bagi 6 kecamatan di Kabupaten Wajo, konservasi dan pariwisata

Segera Menuntaskan 6 Bendungan pada 2021

Dalam kurun waktu 2 bulan terakhir, 3 dari 6 bendungan yang dikerjakan oleh Perseroan telah diresmikan secara berturut-turut oleh Presiden RI, antara lain: Bendungan Kuningan (31 Agustus), Bendungan Bendo (7 September) dan Bendungan Passeloreng (9 September). Sementara 3 bendungan lainnya, yaitu : Bendungan Sukamahi, Bendungan Kuwil Kawangkoan Paket I, dan Bendungan Cipanas Paket I ditargetkan Perseroan dapat rampung pada akhir 2021 ini.

Direktur Utama Perseroan, Agung Budi Waskito mengatakan bahwa dengan diresmikannya Bendungan Passeloreng, maka hal itu semakin mengukuhkan WIKA sebagai perusahaan terdepan di bidang infrastruktur bendungan di tanah air.

“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada WIKA dalam mengerjakan proyek infrastruktur bendungan. Hingga saat ini, WIKA mencatat 40 bendungan portofolionya. Jumlah itu kami yakini akan bertambah seiring dengan program pembangunan bendungan yang masih akan berlanjut,” jelas Agung.

Bendungan Sukamahi merupakan bendungan kering (dry dam) pertama di Indonesia yang hanya berisi air kala musim hujan saja. Proyek bendungan yang berada di Kabupaten Bogor ini dibangun dengan luas kurang lebih 467.000 meter persegi untuk mencegah banjir di wilayah Jakarta dengan cara menampung dan mengontrol debit air hujan yang mengalir ke sungai Ciliwung. Saat ini telah mencapai progress sebesar 88,2% dan direncanakan rampung selesai pada kuartal IV-2021.

Berikutnya adalah Bendungan Kuwil Kawangkoan. dibangun sebagai pengendali banjir Kota Manado dan sekitarnya karena mampu mereduksi debit banjir dengan pengaturan pola operasi waduk. Bendungan ini juga menjadi penyedia air baku bagi Kota Manado, Kab. Minahasa Utara dan Kota Bitung sebesar 4,5meter kubik per detik. Hingga Agustus, pekerjaannya telah mencapai 88% dan ditargetkan pekerjaan yang menjadi lingkup WIKA (pembangunan terowongan pengelak dan outlet, bendungan utama dan perkerasan
puncak bendungan) akan selesai pada akhir tahun 2021.

Bendungan Cipanas dibangun dengan daya tampung 250,81 juta meter kubik air untuk memenuhi kebutuhan irigasi seluas lebih kurang 9.273 Ha di wilayah Sumedang dan Indramayu sekaligus sebagai pengendali banjir di wilayah hilir Pantai Utara Indramayu juga untuk pembangkit listrik mini hidro sebesar 3MW.

Lingkup pekerjaan WIKA, antara lain Terowongan Pengelak, Bendungan Utama dan Bendungan Pengelak. Hingga akhir Agustus, progress proyek yang menjadi lingkup pekerjaan WIKA telah mencapai 77,65% dan diharapkan untuk selesai pada Desember 2021 untuk Paket 1 yang menjadi kontrak pekerjaan Perseroan.

Selain deretan proyek tersebut, WIKA juga dipercaya sebagai kontraktor pada sejumlah proyek bendungan yang dapat dikerjakan hingga beberapa tahun mendatang termasuk Bendungan Manikin NTT Paket I, Bendungan Sadawarna Jawa Barat Paket I dan Bendungan Randugunting Jawa Tengah.

Salurkan Vaccine Carrier Kepada Polda Banten

Jakarta, Beritapers – PT PP (Persero) Tbk, salah satu perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka, terdepan, dan terbesar di Indonesia (“PTPP”) menyerahkan bantuan sejumlah 25 (dua puluh lima) unit Vaccine Carrier kepada Kepolisian Daerah Provinsi Banten (Polda Banten). Selain memberikan Vaccine Carrier, PTPP juga memberikan 28 (dua puluh delapan) botol disinfektan berukuran masingmasing 5 (lima) liter. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Rabu (08/09) bertempat di Polda Banten, Serang, Provinsi Banten.

Penyerahan Vaccine Carrier tersebut secara simbolis diserahkan oleh Andi Gani Nena Wea selaku Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen PTPP kepada Kapolda Banten Irjen. Pol. Rudy Heriyanto. Sebagai bentuk pencegahan dan penyebaran Covid-19, kegiatan tersebut dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat, seperti kewajiban penggunaan masker, menjaga jarak aman, tidak bersentuhan secara langsung, dsb.

Usai memberikan CSR kepada Polda Banten, Dewan Komisaris PTPP melakukan kunjungan kerja ke Proyek Stadion Banten yang terletak di Kecamatan Pabuaran, Serang, Banten. Dalam kunjungan kerja tersebut turut dihadiri oleh jajaran Dewan Komisaris PTPP, yaitu: Andi Gani Nena Wea selaku Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen, Nur Rochmad selaku Komisaris Independen, dan Loso Judiajanto selaku Komisaris didampingi Direksi dan Manajemen PTPP, yaitu Anton Satyo Hendriatmo selaku Direktur Operasi Bidang Gedung, dan Yuyus Juarsa selaku SVP Corporate Secretary PTPP.

Selain dihadiri oleh jajaran Manajemen PTPP, kunjungan tersebut turut didampingi oleh Jajaran Polda Banten. Untuk menekan dan mencegah penyebaran Covid-19, pelaksanaan kunjungan kerja Dewan Komisaris tersebut menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

Proyek pembangunan Stadion di Kawasan Sport Centre Banten ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp. 874 miliar yang dikerjakan sejak Juli 2020. Proyek tersebut akan ditargetkan dapat selesai sesuai dengan yang direncanakan. Adapun lingkup pekerjaan proyek tersebut antara lain: pekerjaan persiapan, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, dan pekerjaan mekanikal elektrikal & plumbing. Sampai dengan awal September 2021, progress keseluruhan pembangunan Stadion Banten telah mencapai 69,51% dimana lebih cepat dari yang direncanakan sebesar 67,96%. Dimana pekerjaan struktur utamapembangunan stadion tersebut telah mencapai 100%.

Proyek pembangunan Stadion Banten ini menerapkan beberapa inovasi dalam pembangunannya, seperti: metode khusus untuk pekerjaan balok miring sistem, precast tribun onsite, kolom miring ganda, bekisitng balok gantung, precast tangga. Selain itu, inovasi lain yang dilakukan oleh proyek tersebut, yaitu membuat museum sample & galeri, training center QHSE, dan knowledge center QHSE. Proyek Stadion Banten ini juga senantiasa menjalankan berbagai program CSR kepada masyarakat dan memperhatikan lingkungan sekitar proyek.

Dalam kesempatan tersebut, Manajemen PTPP juga memaparkan tentang progress pembangunan RSUD Banten yang berlokasi di Banjarsari, Serang, Banten. Saat ini, progress pembangunan RSUD
Banten telah mencapai 36,02% dimana lebih cepat dari yang direncanakan sebesar 13,63%. Proyek yang memiliki nilai kontrak sebesar Rp. 241 miliar ini dilaksanakan selama 224 (dua ratus dua puluh empat) hari kalender dan akan diselesaikan sesuai dengan yang ditargetkan. Adapun lingkup pekerjaan proyek ini terdiri dari: pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan interior, dan pekerjaan mekanikal elektikal & plumbing.

“Kami sangat mengapresiasi bahwa kedua proyek yang dikerjakan oleh PTPP di Banten ini memiliki progress yang berjalan dengan baik terutama di masa Pandemi Covid-19 ini dimana kedua progress proyek tersebut telah terealisasi lebih cepat dari yang direncanakan. Kami mengharapkan kedua proyek strategis tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditargetkan dengan kualitas terbaik. Selain itu, kami sangat bangga bahwa proyek tersebut banyak menerapkan inovasi-inovasi dalam setiap pelaksanaan proyek sehingga akan berdampak terhadap efisiensi biaya. Kami juga berharap proyek tersebut dapat menjadi contoh yang baik bagi proyek-proyek lainnya dan dapat terus meningkatkan inovasi di dalam setiap proses pembangunan proyek. Walaupun pembangunan proyek ini berlangsung di tengah pandemi, kami menghimbau kepada para manajemen dan para pekerja proyek agar senantiasa menjalankan dan mentaati protokol kesehatan Covid-19 dengan ketat sesuai peraturan dan pedoman yang berlaku. Tidak lupa agar tim proyek terus terus menjaga kualitas, tetap disiplin, dan meningkatkan performance QHSE di dalam setiap kegiatan. PTPP merupakan perusahaan yang tetap mempertahankan kinerjanya dimana di tengah merebaknya pandemi Covid-19 PTPP masih dapat meraih keuntungan”, ujar Andi Gani Nena Wea Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen PTPP di sela-sela kunjungan kerja ke proyek tersebut.

Di samping itu, PTPP sebagai perusahaan yang memiliki komiten terhadap Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (“TJSL”) atau Corporate Social Responsobility (“CSR”) untuk pembangunan berkelanjutan harus memberikan manfaat terhadap ekonomi, sosial, lingkungan, hukum serta tata kelola perusahaan yang lebih terintegrasi. Oleh karena itu, kegiatan CSR harus menjadi perhatian bagi Tim Proyek terutama terhadap masyarakat sekitar pembangunan proyek. CSR yang berjalan dengan baik dan berkelanjutan akan memberikan dampak positif bagi Tim Proyek dan PTPP untuk jangka panjang. Dimana nantinya saat proyek tersebut telah diselesaikan pembangunannya, manfaat dan dampak positif dari CSR masih dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar.

Sementara itu, Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho mengucapkan terimakasih kepada PT PP (Persero) Tbk. Kapolda Banten mengaku bantuan tersebut sangat membantu Polda Banten dalam penanganan Covid-19. “Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada PT PP atas bantuan yang diberikan kepada Polda Banten. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami, apalagi saat ini Polda Banten sedang gencar-gencarnya melakukan Vaksinasi ke daerah-daerah,” ucap Kapolda Banten.

Sementara itu, Kapolda Banten Irjen Pol Dr. Rudy Heriyanto melalui Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga menyampaikan sangat kagum dengan pembangunan stadion internasional yang dilaksanakan oleh PTPP ini.

 

Bendungan Bendo, Bendungan Ketujuh Yang Diresmikan Presiden Jokowi

Ponorogo – Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko meresmikan selesainya pembangunan Bendungan Bendo di Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Selasa (7/9/2021).

“Alhamdulillah Bendungan Bendo sudah rampung dan siap difungsikan. Bendungan yang dibangun dengan biaya Rp1,1 triliun memiliki kapasitas 43 juta m3, dengan luas genangan 170 hektare (ha) serta tinggi bendungan 74 meter (m),” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya.

Presiden Jokowi mengatakan, Bendungan Bendo merupakan bendungan ketujuh yang diresmikan pada tahun 2021 setelah Bendungan Tukul – Jawa Timur, Bendungan Tapin – Kalimantan Selatan, Bendungan Napun Gete – NTT, Bendungan Sindang Heula- Banten, Bendungan Kuningan – Jawa Barat, dan Bendungan Way Sekampung -Lampung.

“Artinya untuk produktivitas di bidang pertanian akan dapat tambahan air dan diharapkan meningkatkan produktivitas petani kita. Saya berpesan bendungan yang telah selesai dimanfaatkan sebaik-baiknya, disambungkan ke seluruh jaringan irigasi yang ada sehingga meningkatkan produktivitas pertanian,” kata Presiden Jokowi.

Ditambahkan Presiden Jokowi, Bendungan Bendo akan menyediakan irigasi untuk 7800 ha sawah dan juga untuk pasokan air baku dengan kapasitas 370 liter/detik, serta bisa mengurangi banjir Kota Ponorogo sebesar 31% atau 117,4 m3/detik yakni dari 375,4 m3/detik menjadi 258 m3/detik.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Bendungan Bendo membendung Sungai Keyang yang merupakan anak sungai Bengawan Madiun (anak sungai Bengawan Solo) yang dibangun pada 2013 – 2021. Pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya, PT Hutama Karya dan PT Nindya Karya (KSO).

“Bendungan ini berfungsi sebagai tampungan air yang di bawahnya terdapat Daerah Irigasi (DI) Bendo di Ponorogo dan DI Saluran Induk Madiun,” kata Menteri Basuki.

Empat bendung yang berada di DI Bendo seluas 3.330 ha tersebut yaitu Bendung Ngindeng, Bendung Kori, Bendung Wilangan, dan Bendungan Tambakwatu, serta Bendung Jati di DI Saluran Induk Madiun seluas 4.500 ha sebagai sentra pertanian Jawa timur.

“Dengan adanya bendungan ini maka sudah langsung dapat dimanfaatkan oleh bendung-bendung di bawahnya sehingga dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 170 menjadi 260 per tahun. Jadi yang tadinya pola tanamnya padi-palawija-palawija menjadi padi-padi-palawija. Tadi kami juga sudah lihat pelaksanaan padat karya irigasi di DI Ngindeng,” tutur Menteri Basuki.

Ditambahkan Menteri Basuki, kehadiran Bendungan Bendo juga memiliki potensi pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.

“Saya lihat potensinya memang bisa sekali untuk pariwisata, namun harus dengan pengelolaan yang baik agar tidak mengurangi kualitas airnya,” kata Menteri Basuki.

Selain potensi pariwisata, Menteri Basuki juga menekankan pentingnya penghijauan di area sabuk hijau (greenbelt) bendungan sebagai langkah konservasi lahan. “Saya minta untuk ditanami pohon buah-buahan seperti durian, mangga, jangan hitungan belasan tetapi sekaligus yang banyak, kalau perlu sampai seribu pohon,” ujarnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Utama (Dirut) PT Hutama Karya Budi Harto, Dirut PT Nindya Karya Haedar A Karim, Dirut PT Wijaya Karya Agung Budi Waskito, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan. Endra S. Atmawidjaja, Direktur Bendungan dan Danau Ditjen SDA Airlangga Mardjono, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Agus Rudyanto, dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, Achmad Subki. (*)

WIKA Tuntaskan Pembangunan Jembatan Melengkung Pertama di Indonesia

Jakarta, Beritapers – Konsorsium PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. – PT Pandji [KSO WIKA – Pandji] berhasil menyelesaikan Pembangunan Jembatan Sei Alalak yang menghubungkan kota Banjarmasin dengan kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Jembatan tersebut juga dinyatakan laik fungsi setelah lulus uji beban dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Pelaksanaan uji beban jembatan dilakukan secara ketat dan diawasi KKJTJ selama dua hari pada 30-31 Agustus 2021. Pengujian melibatkan sebanyak 32 truk dengan masing-masing beban seberat 24 ton.

Direktur Pembangunan Jembatan Kementerian PUPR Yudha Handita Panjiriawan mengatakan secara keseluruhan hasil uji beban menunjukan hasil yang baik, data pengujian kemudian akan dibahas secara teknis oleh KKJTJ untuk rekomendasi keluarnya sertifikat laik fungsi.

“Secara umum hasil ujinya baik, ketika diberikan beban, lalu bebannya di release kondisi jembatannya kembali seperti semula, ini mengindikasikan struktur jembatannya baik,” ujar Yudha.

Konstruksi struktur utama jembatan terang Yudha secara umum sudah selesai, saat ini di lapangan hanya ada pekerjaan pembongkaran jembatan rangka baja yang lama dan proses penyelesaian akhir yang ditargetkan rampung pada akhir minggu pertama September. Serah terima sementara pekerjaan provisional hand over (PHO) direncanakan dilaksanakan pada 15 September.

Jembatan Sei Alalak dibangun untuk menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia 30 tahun dan menjadi jalur utama akses Kota Banjarmasin dengan berbagai wilayah di Kalimantan Selatan  dan Kalimantan Tengah. Proyek jembatan ini dibangun dengan bersumber dari dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan skema pekerjaan tahun jamak (multi years).

Jembatan Cable Stayed Melengkung Pertama di Indonesia

Jembatan Sei Alalak yang berada di kota Banjarmasin merupakan jembatan dengan tipe cable stayed berbentuk melengkung pertama di tanah air. Proyek ini menurut Agung Budi Waskito, Direktur Utama Perseroan semakin menambah rekam jejak dan portofolio WIKA sebagai kontraktor yang concern dan implementatif pada pengembangan teknologi terkini konstruksi jembatan modern.

Sebelumnya, WIKA juga telah mengambil peran vital dalam konstruksi signature jembatan, antara lain; Jembatan Suramadu, Jembatan Cikubang, Jembatan Merah Putih, Jembatan Tumbang Samba, Jembatan Tayan, hingga Simpang Susun Semanggi.

“Hal ini menunjukkan bahwa engineer-engineer muda WIKA, engineer Indonesia memiliki kapasitas dan kapabilitas knowledge, inovasi dan daya saing yang cukup tinggi dalam percaturan konstruksi global,” ujar Agung Budi.

Metode konstruksi yang digunakan pada Jembatan Sei Alalak adalah longline matchcast system, di mana sistem precast ini mampu mengefisienkan biaya dan mengoptimalkan kualitas terbaik. Kemudian, geometri tiang pylon asimetris ditujukan untuk mengatur cable stayed agar tidak bersinggungan dan tetap berada di luar deck jembatan serta menambah estetika.

Beton yang digunakan adalah beton kualitas tinggi fc’45 Mpa (K-500) yang menggunakan material lokal guna mengoptimalkan potensi resources yang ada. Sehingga efektivitas dan keberhasilannya, bisa menjadi lesson learn sekaligus referensi bagi proyek-proyek lainnya.

“WIKA menyampaikan terima kasih atas kepercayaan besar yang diberikan oleh Kementerian PUPR. Insha Allah, proyek ini dapat dideliver tepat waktu dengan kualitas yang memuaskan dan bisa menjadi titik ungkit kebangkitan ekonomi Banjarmasin dan Kalimantan Selatan.,” ujar Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, optimistis.