Category Archives: Teknologi

Percepat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Hadirkan SPKLU Pertama di Sumatera Utara

Medan, 8 Desember 2021 – Komitmen PT PLN (Persero) untuk mendukung ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) diwujudkan dengan terus menambah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai daerah. Terkini, PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Utara baru saja meresmikan SPKLU pertama yang hadir di Kota Medan, Sumatera Utara.

General Manager PLN UIW Sumatera Utara, Pandapotan Manurung, menyebutkan PLN menyambut baik program pemerintah dalam penggunaan kendaraan dengan energi ramah lingkungan secara masif. Hadirnya satu SPKLU yang berlokasi di PLN ULP Medan Kota yang terletak di Jalan Listrik No. 8, Kota Medan, menjadi bukti komitmen PLN dalam percepatan pemenuhan ekosistem kendaraan listrik di Sumatra Utara

“Kami akan segera mengoperasikan beberapa SPKLU di lokasi strategis lainnya. Dalam hal ini PLN membuka peluang bisnis bagi yang berminat untuk berkolaborasi dengan penyediaan SPKLU, karena PLN sudah menyediakan skemanya,” ujarnya.

Untuk mempermudah investor, PLN juga telah meluncurkan website khusus untuk layanan kemitraan penyediaan SPKLU. Website ini ditujukan untuk memfasilitasi pihak ketiga yang ingin membangun SPKLU.

Tak hanya itu saja, PLN juga sudah mengembangkan platform Charge.IN yang terintegrasi dengan superapps PLN Mobile untuk memberikan kemudahan kepada pengguna kendaraan listrik dalam memonitor lokasi SPKLU yang terdekat dan aktif, riwayat pembelian listrik pada saat pengisian, riwayat penggunaan listrik pada kendaraan dan memulai proses pengisian.

“Caranya gampang, masyarakat tinggal mengunjungi SPKLU terdekat, buka aplikasi PLN Mobile, pilih fitur Charge.IN. Kemudian pindai QR Code dan pilih jumlah kWh yang diinginkan, masukkan kabel konektor dan klik Start untuk memulai pengisian. Tapi sebelumnya harus sudah punya saldo di Link Aja dulu ya,” imbuh Pandapotan.

Selain itu, PLN juga menghadirkan produk Home Charging Services yang disiapkan untuk memberikan kemudahan bagi konsumen dalam mendapatkan fasilitas dan layanan pendukung dalam penggunaan KBLBB. Produk Home Charging Services merupakan produk layanan satu pintu bagi pelanggan yang melakukan transaksi pembelian KBLBB di penyedia KBLBB yang bekerja sama dengan PLN.

Adapun keuntungan yang didapat dari fasilitas tersebut adalah, layanan tambah daya listrik, sehingga konsumen pemilik mobil listrik tidak perlu ragu akan kecukupan daya listrik di rumahnya. Berikutnya peralatan, layanan pemasangan, dan integrasi home charger ke sistem PLN Charge.IN, tempat konsumen akan mendapatkan diskon tarif penggunaan home charger pada pukul 22.00 – 05.00 WIB sebesar 30 persen.

Dukung Transisi Energi, PLN Optimistis PLTA Asahan III Beroperasi 2024

Medan, 02 Desember 2021 – PT PLN (Persero) memastikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan III senilai Rp 5 triliun beroperasi pada 2024. Pengoperasian proyek kerja sama antara Jepang dan Indonesia tersebut akan memperkuat keandalan pasokan listrik di Sumatera Utara.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Octavianus Padudung mengatakan, meski masih dalam suasana pandemi Covid-19, PLN berkomitmen untuk menyelesaikan PLTA Asahan III tepat waktu. Kehadiran pembangkit berkapasitas 2×87 megawatt (MW) ini akan mendukung upaya pemerintah untuk mempercepat transisi energi.
“Jika mega proyek ini selesai akan dihasilkan daya 174 MW dan keuntungan lainnya bahwa pembangkit menggunakan tenaga air ini sangat efisien dan ramah lingkungan,” kata Octavianus.
Terletak di Kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba, Sumatera Utara, PLTA Asahan III merupakan salah satu proyek strategis nasional yang akan mendukung keandalan sistem kelistrikan Sumatera Utara.
“Dengan adanya tambahan pasokan daya, kami semakin siap menyambut para investor yang hendak membangun industri di provinsi Sumatera Utara,” ungkapnya.
Pada tahun ini, PLN memulai kontruksi Sungai Asahan dan telah berhasil dialihkan ke sungai bendung pengarah (river diversion channel) sehingga pembangunan bendung gerak (intake weir) dapat segera dilaksanakan. Sementara pada sisi hilir, pekerjaan ekskavasi rumah pembangkit bawah tanah power house yang dimulai sejak Juni 2020, telah dinyatakan selesai pada Mei 2021.
Power house merupakan bangunan utama tempat beroperasinya turbin dan generator dan berada di bawah tanah pada kedalaman lebih kurang 150 meter. Pekerjaan terowongan bawah tanah (tunnel) secara keseluruhan telah dicapai sepanjang 3,8 kilometer (km) dari total 7,8 km.
Dengan selesainya proses ekskavasi power house ini, maka salah satu tahap kritis pada pembangunan proyek PLTA Asahan III telah berhasil dilewati. Teknologi ini tak hanya membuat pembangkit makin andal tetapi juga lebih efisien.
“Tentunya pengoperasian pembangkit ini juga dapat menurunkan biaya pokok penyediaan tenaga listrik di Sumatera Utara, serta meningkatkan pelayanan PLN kepada konsumen dengan penyediaan energi listrik yang lebih andal dan efisien,” ujar Octavianus.
PLN pun menerima kunjungan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, HE Mr. Kenji Kanasugi di PLTA Asahan III. Kunjungan Kenji, untuk melihat kemajuan proyek kerja sama antara Jepang dan Indonesia dalam mengakselerasi energi bersih di Indonesia.
Proyek PLTA Asahan III saat ini digarap oleh Shimizu Adhikarya Join Operation. PLTA berkapasitas 2×87 MW ini rencananya mulai beroperasi pada 2024. Kenji pun kagum atas kemajuan pembangunan PLTA ini, sebagai wujud komitmen kedua negara untuk memasifkan energi bersih dan mencapai net zero emission ke depan.
“Proyek PLTA Asahan III ini merupakan salah satu proyek penting terkait Hubungan bilateral Indonesia dan Jepang. Karena itu, kami sengaja datang kesini untuk memberikan dukungan terhadap penyelesaiannya,” ucap Kenji.
Sekilas Tentang PLN
PT PLN (Persero) adalah BUMN kelistrikan yang terus berkomitmen dan berinovasi menjalankan misi besar menerangi dan menggerakkan negeri. Memiliki visi menjadi perusahaan listrik terkemuka se-Asia Tenggara, PLN bergerak menjadi pilihan nomor 1 pelanggan untuk Solusi Energi. PLN mengusung agenda Transformasi dengan aspirasi Green, Lean, Innovative, dan Customer Focused demi menghadirkan listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik. PLN dapat dihubungi melalui aplikasi PLN Mobile yang tersedia di PlayStore atau AppStore

Dorong Transaksi Digital di Indonesia, OVO Hadirkan Layanan Keuangan Digital Terlengkap bagi Pengguna

Jakarta, 30 November 2021 — Berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI) pada Januari 2021 nilai transaksi penggunaan uang elektronik mencapai Rp 20,7 triliun dimana jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 30,7 persen. Angka tersebut mengindikasikan bahwa uang elektronik saat ini sangat diminati oleh masyarakat Indonesia dalam bertransaksi.

Namun, minat masyarakat yang tinggi belum berbanding lurus dengan literasi keuangan masyarakat di Indonesia. Sementara, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, baru 38 persen masyarakat Indonesia yang paham mengenai  lembaga dan produk keuangan.  Padahal, literasi keuangan merupakan hal penting dalam kemajuan ekonomi Negara.

“Menyadari tantangan dalam hal literasi dan inklusi keuangan yang ada di Indonesia, OVO, sebagai platform pembayaran, rewards, dan layanan keuangan digital terkemuka di Indonesia berkomitmen untuk menjadi peranan sentral dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui akselerasi  transformasi digital di Indonesia.

OVO terus mengembangkan bisnis tidak hanya sebagai platform pembayaran digital saja, tetapi kini juga memperluas proposisi untuk menyediakan rangkaian layanan keuangan terlengkap, seperti investasi, proteksi dan pinjaman. Hal ini merupakan wujud nyata upaya kami untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang,” jelas Karaniya Dharmasaputra, Presiden Direktur OVO.

Selama 4 tahun perjalanannya, OVO telah memperoleh penerimaan positif di tengah masyarakat Indonesia. Hadirnya transformasi pembayaran digital OVO menjadi penghubung layanan keuangan lainnya baik secara online maupun offline lewat kolaborasi dengan berbagai pihak.

Hal ini yang menjadikan OVO sebagai platform pembayaran digital yang paling populer, dimana OVO berhasil ‘memikat hati’ 9 dari 10 masyarakat Indonesia, dimana 71 persen  adalah pengguna aktif yang sudah tersebar lebih dari 430 kota dan kabupaten di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, OVO memiliki  lebih dari 1,2 juta merchant QRIS, yang didominasi oleh sektor UMKM mulai dari warung, kedai, pedagang kaki lima, hingga usaha-usaha yang sudah ternama.

Pencapaian yang diraih OVO sejalan dengan dampak/efek ganda positif yang dihadirkan oleh OVO tidak hanya bagi para pengguna, tetapi juga bagi merchant yang bergabung. Berbagai proses dan upaya OVO dalam mengakselerasi transformasi digital di segala lapisan, baik masyarakat, UMKM dan mitra, menciptakan siklus pertumbuhan yang positif, seperti contohnya sebanyak 70 persen pelaku UMKM mengalami peningkatan transaksi harian dengan rata-rata peningkatan transaksi sebesar 30 persen. Rata-rata pendapatan per bulan pun meningkat 27 persen bagi 68 persen responden yang mengalami peningkatan pendapatan bulanan setelah bergabung dengan OVO.

“Kami percaya semua dampak positif yang dihasilkan oleh OVO melalui akselerasi transformasi pembayaran digital di Indonesia ini dapat membantu peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia serta mendukung pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional. Melalui semangat kolaborasi OVO dengan merchant, mitra, dan pemangku kepentingan, OVO menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia untuk setiap kemudahan, keamanan dan kenyamanan bertransaksi digital, tidak perlu lagi untuk berpindah-pindah aplikasi,” lanjut Karaniya.

Saat ini layanan dan ekosistem OVO terus berkembang lebih luas dengan menggandeng berbagai mitra yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat hingga ke pelosok nusantara. Yang terbaru OVO menjalin kerjasama dengan PT Pos Indonesia, Lotte Mart, dan Mitra Bukalapak agar bisa melakukan isi ulang saldo (top up) secara offline di berbagai gerai yang tersebar di seluruh Indonesia.

OVO juga menyediakan OVO | Invest, layanan investasi hasil kerjasama dengan berbagai mitra ternama, seperti Bareksa, Manulife Aset Manajemen Indonesia, Syailendra dan Bahana TCW Investment Management, yang tersedia pada aplikasi OVO dan memberikan beberapa pilihan produk reksa dana berbasis konvensional maupun syariah.

Kemudian ada juga OVO | Proteksi yang telah dikategorikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat mulai dari asuransi kesehatan hingga kendaraan. OVO bekerjasama dengan Prudential Indonesia dalam menghadirkan berbagai pilihan proteksi kesehatan dan jiwa yang terjangkau dan mudah diakses.

Annisa Steviani, Certified Financial Planner, berpandangan bahwa selain perusahaan tekfin, masyarakat tentu sangat berperan dalam meningkatkan literasi keuangan dan transformasi digital untuk dapat mendorong dan memulihkan perekonomian negara. Menurut Annisa masyarakat perlu diberikan edukasi mengenai literasi keuangan sehingga transformasi digital bisa dilakukan secara maksimal.

“Beberapa tips yang bisa dilakukan oleh masyarakat agar lebih memahami mengenai literasi keuangan diantaranya adalah masyarakat perlu mengetahui keamanan transaksi yang akan dilakukan. Selain itu, masyarakat juga perlu mengetahui kemudahan serta manfaat dari pengelolaan uang di era digital. Kemudian, mereka juga perlu tahu informasi tentang produk apa yang akan diambil seperti contohnya kehalalan produk tersebut. Yang terakhir, masyarakat perlu open minded untuk menerima budaya atau pemahaman baru yang mencakup keamanannya, kemudahan dalam transaksi digital, serta pengetahuan mengenai layanan keuangan yang ditawarkan  seperti kehalalan produk investasi dan asuransi. Tentunya ini perlu dilakukan secara terus menerus melalui kolaborasi berbagai pihak dan pemangku kepentingan,” tutup Annisa.

Tentang OVO

OVO sebagai platform digital pembayaran dan layanan keuangan terdepan di Indonesia berupaya meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan melalui produk dan layanan yang nyaman, aman dan terjangkau. Merangkul lebih dari 1 juta merchant QRIS di 430+ kota dan kabupaten, aplikasi OVO dapat digunakan untuk mengakses pembayaran, transfer, top up dan tarik dana, serta layanan asuransi, investasi dan pinjaman di seluruh nusantara.

Sequis Financial dan Bank CTBC Indonesia Luncurkan Q Payor Rider & Q Hospital Rider

Jakarta, 29 November 2021 – PT Asuransi Jiwa Sequis Financial (Sequis Financial) dan PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC) meluncurkan 2 produk rider (asuransi tambahan) baru, yaitu Q Payor Rider dan Q Hospital Rider. Peluncuran produk baru bancassurance ini dilakukan secara virtual oleh Presiden Direktur Sequis Financial Edisjah dan Presiden Direktur Bank CTBC Indonesia Iwan Satawidinata. Turut menyaksikan Sales Director Sequis Financial Rizal Prajuga dan Retail Banking Executive Director Bank CTBC Indonesia Bambang Simmon Simarno.

Peluncuran kedua produk ini diyakini dapat memperkuat sinergi dan memberikan manfaat bagi kedua perusahaan, yakni mendorong peningkatan premi baru bagi Sequis Financial dan mendukung penjualan produk bancassurance di Bank CTBC. Adapun Sequis Financial dan Bank CTBC telah menjalin kerja sama sejak September 2018.

Optimisme tersebut disampaikan Edisjah. Menurutnya, jalur pemasaran produk asuransi melalui perbankan atau bancassurance merupakan salah satu kanal distribusi asuransi yang berkontribusi kuat saat pandemi dan masih memiliki prospek cerah pada masa mendatang.  Kedua produk ini dapat dimanfaatkan oleh nasabah Bank CTBC sebagai pelengkap portofolio proteksi dan investasi nasabah.

“Q Payor Rider dan Q Hospital Rider merupakan asuransi tambahan dari dua produk yang sudah ada dan dipasarkan melalui bancassurance, yaitu Q Life Legacy dan Q Protection yang diluncurkan pada 2018. Kami meyakini bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk meluncurkan kedua rider sebagai solusi bagi nasabah yang membutuhkan asuransi jiwa & kesehatan.

Sebab risiko mengalami sakit & meninggal dunia saat pandemi covid-19 sangat besar sehingga nasabah Bank CTBC dapat melindungi kebutuhan masa depan dan keluarganya melalui kedua produk ini,” sebut Edisjah.

Sejalan dengan Edisjah, nada optimis juga diungkapkan oleh Iwan Satawidinata. Ia pun meyakini kerja sama ini dapat semakin berkembang hingga beberapa tahun mendatang. “Pandemi adalah tantangan bagi setiap industri.

Namun, kami bersikap positif dengan menjadikan tantangan sebagai jalan berinovasi dengan meluncurkan produk baru yang dapat dimanfaatkan nasabah kami yang membutuhkan proteksi kesehatan. Kedua produk ini akan melengkapi portofolio produk asuransi yang sudah ada di Bank CTBC sehingga tenaga pemasar kami semakin bersemangat untuk membantu nasabah memenuhi kebutuhan berasuransi yang segmentasinya bervariasi,” ujar Iwan.

Kedua rider secara resmi dipasarkan di seluruh kantor pemasaran Bank CTBC yang tersebar di seluruh Indonesia oleh staf Bank CTBC Indonesia dan didukung oleh Insurance Specialist Sequis Financial. Kedua produk dapat dinikmati oleh nasabah lama (existing) dari Bank CTBC yang telah memiliki polis asuransi Q Life Legacy atau Q Protection maupun nasabah baru.

Mengakhiri sambutannya, Edisjah menyampaikan bahwa Sequis Financial berkomitmen untuk menyediakan sebuah one stop solution bagi para nasabah perbankan sehingga mereka dapat berinvestasi sekaligus mendapatkan perlindungan dari berbagai risiko hidup melalui produk-produk asuransi jiwa & kesehatan yang berkualitas.

Informasi Produk:

Q Hospital Rider merupakan asuransi jiwa tambahan yang memberikan perlindungan kesehatan termasuk penyakit kritis yang berlaku di seluruh dunia.  Produk ini terdiri dari 4 pilihan plan kamar rumah sakit hingga 2 tempat tidur dan wilayah proteksi mencakup hingga Asia termasuk Asia Tenggara (kecuali Singapura). Adapun batasan biaya pertanggungan tahunan mencapai hingga 15 Milyar. Khusus bagi nasabah premium yang memiliki kebutuhan spesifik hingga harus melakukan pengobatan di luar negeri tersedia fasilitas perlindungan di seluruh dunia.

Q Payor Rider merupakan asuransi jiwa tambahan yang memberikan perlindungan berupa pembebasan pembayaran premi (Premium waiver) apabila Pemegang Polis terkena risiko penyakit kritis maupun meninggal dunia saat masa pembayaran premi sehingga nasabah tidak perlu khawatir terkait dengan pembayaran premi ketika terjadi risiko.

Kelebihan lainnya, nilai premi berlaku sama untuk jenis kelamin pria dan wanita (unisex). Premi dihitung berdasarkan usia masuk dengan batasan usia masuk Tertanggung (sebagai Pemegang Polis) adalah usia 17 s/d 60 tahun dengan Masa Pembayaran Premi & cara pembayaran premi mengikuti ketentuan polis dasar.

Revitalisasi UKM Jadi Kata Kunci Investree Adakan Investree Conference 2021, Dukung Pemulihan Ekonomi Cepat dan Tangguh

Jakarta, 30 November 2021 – Sukses menyelenggarakan Investree Conference (i-Con) selama 2 (dua) tahun berturut-turut dengan topik utama pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan pemulihan ekonomi melalui kolaborasi dalam ekosistem keuangan digital, tahun ini, pionir fintech lending Investree kembali menghelat Investree Conference 2021 (i-Con 2021) dengan mengusung tema “Revitalising SMEs to Support Faster and Resilient Economic Recovery”.

Acara ini akan diadakan selama 1 (satu) hari penuh secara virtual pada Kamis, 9 Desember 2021 pukul 08.30-17.00 WIB melalui kanal Zoom dan Youtube Investree. Menghadirkan pembicara-pembicara ternama lokal dan internasional yang terdiri dari regulator, Borrower, Lender Institusi, perbankan, pengadaan, dan rekanan ekosistem digital Investree lainnya, i-Con 2021 berfokus pada revitalisasi bisnis UKM selama masa pandemi melalui kolaborasi ekosistem keuangan digital dan upaya pemulihan ekonomi lainnya yang inovatif. i-Con 2021 merupakan bagian dari perayaan Bulan Fintech Nasional 2021 yang diinisiasi oleh Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH).

Sama seperti tahun lalu di mana Investree masih waspada terhadap kondisi pandemi di Indonesia dan dunia, i-Con 2021 dilaksanakan secara daring/online/virtual. Dalam mengisi acara, para moderator dan pembicara akan live dari lokasinya masing-masing.

Untuk tema, “revitalisasi” atau “tumbuh kembali” jadi kata kunci Investree dalam membantu pemulihan dan penguatan pelaku UKM selama pandemi Covid-19 lewat pengoptimalan kerja sama dan sinergi dalam ekosistem keuangan digital agar bantuan serta dukungan yang didapatkan pelaku UKM lebih maksimal dan kaya manfaat.

Pemilihan kata “revitalisasi” adalah kelanjutan dari tema tahun lalu yang menekankan “akselerasi” atau “percepatan”. Tahun lalu, i-Con 2020 ada saat sudah terjadi pandemi sehingga fokus bahasannya lebih ke percepatan pemulihan ekonomi pelaku UKM yang terdampak Covid-19.

Tahun ini, hampir 2 (dua) tahun sejak kasus Covid-19 pertama kali muncul, fokus Investree adalah untuk menumbuhkan kembali bisnis pelaku UKM yang sempat terdampak lalu mencoba pulih secara perlahan, agar mampu bertahan secara berkelanjutan.

Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi, mengatakan, “Covid-19 berdampak langsung terhadap kelangsungan hidup masyarakat Indonesia. Sektor UKM menjadi salah satu yang paling terpengaruh, meskipun para pelaku UKM berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomian nasional. Selain itu, mereka juga sering menghadapi masalah lainnya yang menghambat mereka untuk tumbuh, seperti pencatatan laporan keuangan tidak konsisten serta tidak memiliki akses kredit perbankan.

Dengan adanya kondisi itu, sektor UKM ikut menghadapi masa sulit yang berimbas pada menurunnya penjualan, kendala permodalan, logistik yang tidak lancar, hingga ancaman gagal bayar. Untuk mendorong upaya revitalisasi para pelaku bisnis, kami mengajak teman-teman UKM, industri keuangan serta masyarakat luas untuk hadir secara virtual di Investree Conference (i-Con) 2021 sebagai sarana menunjukkan bagaimana revitalisasi dan daya tahan UKM menjadi kunci menghidupkan kembali ekonomi Tanah Air.

Sejalan dengan kampanye ulang tahun ke-6 Investree, #GrowStron6er, Investree berkomitmen untuk membantu UKM untuk bangkit dan tumbuh lebih solid dengan menghadirkan pakar, mitra, dan nasabah dari berbagai sektor.”

i-Con 2021 akan menyajikan 8 (delapan) sesi menarik* dengan bahasan yang relevan terhadap tren terkini di industri keuangan digital:

Sesi pertama adalah “Innovative SME Financing through Fintech Collaboration”, membahas peluang kolaborasi digital untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi UKM bersama Blibli.com, OY! Indonesia, Investree, dan PT Sinar Purnama Teknik.

Sesi kedua adalah “Digitalization of SMEs to Scale Up Business”, membahas peran digitalisasi terhadap pertumbuhan pengusaha sektor logistik dan rantai pasok bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, wifkain, Paper.id, dan Kargo Technologies.

Sesi ketiga adalah “The Impact of Financial Support for Ultra Micro Business”, membahas dampak dari dukungan pembiayaan oleh fintech bagi pengusaha ultramikro bersama Kementerian Koperasi dan UKM, GMO Payment Gateway, Gayatri Microfinance, dan Dagangan.com.

Sesi keempat adalah “The Adoption of Innovative Credit Scoring through Artificial Intelligence to Expedite Financial Inclusion”, membahas pemaksimalan layanan penilaian kredit inovatif untuk meningkatkan inklusi finansial bersama Pefindo Biro Kredit IdScore, AIForesee, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), dan Bank Raya.

Sesi kelima adalah “The Role of Sharia Fintech Solution During Pandemic”, membahas potensi dan solusi alternatif yang ditawarkan oleh fintech syariah dalam mengembangkan perekonomian bersama Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI), Investree Syariah, HIJUP, dan Scarf Media.

Sesi keenam tak kalah atraktif, “How Fintech Innovation Creates Resilient ASEAN SMEs During Global Pandemic”, memotret perkembangan bisnis Investree Regional di Thailand dan Filipina serta kontribusinya dalam menciptakan pelaku UKM berdaya tahan tinggi di sana bersama Investree Thailand, Investree Filipina, LGUSuite, Inc., dan Central Pattana.

Sesi ketujuh adalah “Boosting Economic Recovery Through E-Procurement Innovation & Opportunities”, membahas manfaat pengadaan elektronik dan transformasi yang dihasilkan dari itu bersama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), PT Indosopha Sakti, Mbiz, dan Garuda Financial.

Sesi terakhir adalah “Digital Disruptor Becomes Disrupted?”, membahas inovasi disruptif dan pengaplikasiannya dalam industri keuangan bersama BRI Ventures, Alami Sharia, dan Bank Neo Commerce.

“Bisa dibilang, sesi-sesi diskusi yang ada dalam i-Con 2021 akan banyak membahas isu yang sedang jadi perbincangan hangat belakangan, di antaranya digitalisasi UKM untuk meningkatkan bisnis, pemanfaatan penilaian kredit alternatif dan artificial intelligence (AI) untuk inklusi keuangan, ekspansi regional, keuangan syariah, hingga tren bank digital.

Semuanya untuk mendukung UKM bangkit dan semakin berdaya setelah pandemi. Mudah-mudahan i-Con 2021 dapat menjadi ajang bagi pemangku kepentingan dan masyarakat luas untuk memperoleh perspektif baru dan pengetahuan lebih luas tentang fintech lending dan peran sertanya bagi UKM, serta tentunya mendorong revitalisasi atau pertumbuhan kembali ekonomi negara pada 2022,” ujar Adrian penuh harapan.

Rencananya i-Con 2021 akan menampilkan sambutan utama dari Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi; Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Mikro, Teten Masduki; dan Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Riswinandi. Turut menampilkan hiburan dari Angga Puradiredja (Maliq & d’Essentials).

i-Con 2021 juga diharapkan dihadiri oleh 1000 tamu undangan online, 31 pembicara sesi lokal dan internasional, 2 moderator profesional dan 6 tim Investree, dan rekan-rekan jurnalis lokal, regional, dan internasional. Terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Masyarakat dapat mendaftar untuk menyaksikan setiap sesi Investree Conference 2021 melalui tautan investr.ee/icon2021.

*) Daftar moderator dan pembicara terlampir dalam Agenda Acara.

Tentang Investree

Investree adalah perusahaan fintech lending yang mendapatkan Izin Usaha Perusahaan Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi dari Otoritas Jasa Keuangan. Misi kami adalah mengoptimalkan data dan teknologi untuk memberikan akses pembiayaan lebih mudah dan terjangkau bagi UKM selagi menghubungkan mereka dengan Lender yang ingin membantu dan memperoleh imbal hasil atraktif. Melalui kolaborasi dengan rekanan strategis dalam ekosistem digital dan keuangan serta inovasi produk dan layanan pembiayaan, Investree berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi bisnis digital bagi UKM. Investree berbasis di Indonesia dan telah berekspansi ke Thailand dan Filipina.

Hingga bulan Oktober 2021, Investree berhasil membukukan catatan total fasilitas pinjaman Rp 13 triliun dan nilai pinjaman tersalurkan Rp 8,5 triliun dengan rata-rata tingkat imbal hasil 16,5% p.a. dan rata-rata TKB90: 99,43%. Investree juga dinobatkan sebagai “Best Fintech of the Year” oleh Majalah The Asset, “Best P2P Lending Platform for SMEs” oleh The Asian Banker, dan “30 Most Promising Growth-Stage Startups” oleh Forbes Indonesia.

Tentang Investree Conference

Investree Conference (i-Con) merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Investree sejak 2019. Acara ini adalah wadah untuk memperoleh inspirasi dan wawasan tentang fintech dan ekosistemnya di Tanah Air dan wilayah Asia Tenggara. Melalui acara ini, Investree menghadirkan sosok-sosok inspirasional dari kalangan pengusaha, pakar, dan juga pemangku kepentingan di industri fintech.

Setiap tahunnya, i-Con mengangkat tema yang relevan seputar fintech dan pertumbuhan sektor UKM. Tema tersebut sejalan dengan komitmen Investree untuk mendukung pemberdayaan para pelaku UKM melalui akses pembiayaan dan solusi bisnis digital terintegrasi lainnya yang mudah, cepat, dan terjangkau.

Sinergi Antarinstansi Dorong Percepatan Pertumbuhan Logistik Daerah

Yogyakarta, 29 November 2021 – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyatakan, untuk memenuhi pertumbuhan ekonomi digital, khususnya perdagangan secara elektronik (e-commerce) dan pertumbuhan logistik diperlukan kerja sama antarinstansi. Untuk itu, kerja sama Pemerintah Pusat dan Daerah serta dukungan berbagai pihak akan mendorong pertumbuhan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan logistik nasional secara konkret.

Hal ini disampaikan Wamendag saat memberikan sambutan pada acara Regional Summit 2021 dengan tema “Solusi Layanan Logistik Untuk Ecommerce Di Daerah”. Acara ini digelar secara virtual pada Senin (29/11). Hadir sebagai pembicara yaitu Direktur Operasional Shipper Indonesia Budi Handoko, Staf Direksi Semen Indonesia Distributor Hary Indratno, serta Kepala Bagian Sekretariat Daerah Kota Palembang Rachmad.

“Diharapkan dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah dapat memusatkan pembangunan infrastruktur secara konkret sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo,” kata Wamendag.

Wamendag mengatakan, secara produk domestik bruto (GDB) kontribusi ekonomi digital Indonesia relatif kecil tetapi tumbuh pesat dengan perdagangan secara elektronik menjadi penyumbang terbesar. Ekonomi digital Indonesia diprediksi akan tumbuh delapan kali lipat dari USD 44,4 miliar di 2020 menjadi USD 319 miliar di 2030 dan kontribusi ekonomi digital terhadap GDP diprediksi akan meningkat 18 persen.

“Ini menampilkan penetrasi ekonomi digital yang signifikan dan menggambarkan penggunaan ecommerce menjadi salah satu yang utama perdagangan barang atau jasa dalam aktivitas keseharian masyarakat,” kata Wamendag.

Wamendag melanjutkan, e-commerce tidak hanya terpusat di satu wilayah Indonesia. Pemerintah telah mencoba mendistribusikan dan melakukan penetrasi ekonomi digital secara masif. “Penggunaan e-commerce di luar Jawa terus tumbuh. Meskipun infrastruktur menjadi tantangan, tetapi sudah terjadi pembangunan masif yang dilakukan Pemerintah Daerah,” ucapnya.

Wamendag mengungkapkan, Kemendag telah melakukan beberapa upaya dalam mendorong kinerja logistik Indonesia, salah satunya melalui Program Gerai Maritim. Saat ini terdapat 14 Depo Gerai Maritim tempat penyimpanan barang yang dikirim sebagai muatan berangkat maupun muatan balik melalui Tol Laut.

“Kemendag bersama instansi terkait memastikan distribusi harus lancar. Infrastruktur merupakan salah satu sarana dan prasarana untuk memastikan semua jalur kinerja logistik berjalan. Gerai Maritim bertujuan untuk mendata dan menentukan jenis barang kebutuhan pokok dan penting di daerah yang diangkut melalui Tol Laut, Angkutan Barang Perintis, dan Jembatan Udara,” jelas Wamendag.

Wamendag menambahkan, dalam mendukung kinerja logistik nasional, Pemerintah berdasarkan beberapa peraturan diantaranya Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan, Permendag No 92 Tahun 2020 tentang Perdagangan Antarpulau, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional, dan Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.

“Ini merupakan bagian dari proses yang dilakukan tidak hanya Kementerian Perdagangan, tetapi juga lintas kementerian lemebaga, termasuk pemerintah daerah untuk bisa bersama-sama membentuk ekosistem yang sehat yang didasari pembangunan infrastruktur,” tutup Wamendag.

SMI & Infoblox Menyediakan Solusi & Produk Keamanan Jaringan Yang Komprehensif Untuk Melindungi Dari Ancaman Data dengan Respon Yang Cepat

Jakarta, 23 November 2021—PT Synnex Metrodata Indonesia (“SMI”)—salah satu entitas anak PT Metrodata Electronics Tbk (IDX: MTDL) yang fokus dibidang Distribusi Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK), pada hari ini mengumumkan kemitraan strategik terbaru bersama Infoblox, Inc (“Infoblox”)—pemimpin perusahaan dibidang Secure Cloud-Managed Network melalui penunjukan SMI sebagai Distributor Resmi, dengan memperluas jangkauan pasar di Indonesia dengan memasarkan seluruh rangkaian produk Infoblox yaitu NIOS, B1DDI, B1TD yang akan menyasar industri Telco, Banking, Enterprise, Government dengan pangsa pasar perusahaan Commercial, Education dan Hospitality.

Sebagai penyedia solusi Secure DNS, DHCP & IP Address Management (DDI) bagi pelanggan dan juga memiliki solusi DNS Security di atas solusi tradisional DDI di pasaran, Infoblox menjadi bagian dari vendor keamanan dengan menyediakan informasi DDI dan Threat Data bagi ekosistem keamanan pelanggan agar lebih memperkuat keamanan pelanggan seiring dengan investasi pelanggan yang sudah ada. Dengan adanya percepatan adopsi cloud pada saat situasi pandemi dan setelahnya, terlihat adanya tren hybrid workplace dimana banyaknya konsumen tidak siap dengan jaringan yang aman dan terukur. Oleh karenanya, Infoblox menyediakan solusi bagi industri yang memungkinkan transisi dirancang dengan baik mulai dari infrastruktur on-premise hingga layanan penting guna memastikan 100 persen uptime.

Menurut laporan IDC 2021, Infoblox menduduki pangsa pasar DDI sebesar 51,7% dan masih tetap sebagai pemimpin pasar di DDI Space. Infoblox dipercaya oleh lebih dari 12,000 pelanggan di seluruh dunia, termasuk di dalamnya sekitar 70% perusahaan yang sudah masuk di Fortune 500. Sebagian besar pelanggan di seluruh dunia telah percaya terhadap Infoblox dan akan terus dipercaya oleh pelanggan baru. Solusi BloxOne, yang berjalan diatas DNS akan memberikan perlindungan dan visibilitas yang lebih baik bagi pelanggan. Lebih dari itu, Infoblox menyediakan solusi lengkap DDI yang dapat bekerja sama dengan DDI Security. Tidak hanya dengan solusi lengkap untuk DDI, Infoblox juga dapat berkolaborasi dengan DNS Security yang berbeda dengan vendor lain yang memiliki solusi serupa. Teknologi yang digunakan Infoblox adalah teknologi terbaru seperti Behaviors Analysis & Machine Learning dikombinasikan dengan perlindungan tradisional Reputation & Signature yang membedakan dengan teknologi lainnya, dimana salah satu manfaat lebih solusi Infoblox adalah mencegah data exfiltrasi dengan menggunakan trik DNS. Teknologi canggih ini memungkinkan Infoblox untuk terus mempertahankan terhadap serangan baru dan melindunginya.

“Saat ini kami memiliki rangkaian solusi keamanan jaringan terlengkap mulai dari Network Switches, Cyber Security hingga Operation Technology Security System seperti Surveillance dan lainnya. Dengan ditunjuknya SMI sebagai Distributor Resmi Infoblox, kami akan menawarkan solusi yang berbeda yang dapat membantu mitra bisnis dalam membantu pelanggan mereka melalui DDI & DNS Security Solutions, serta mudah, handal, terukur, otomasi, serta keamanan hybrid atau multi cloud networks depolyments guna memastikan pelanggan dapat lebih lincah dan jaringannya aman. Bersama Infoblox, kami juga akan membantu pelanggan memberikan pengalaman ke tingkat berikutnya dengan Secure Cloud-Managed Network Services”, kata Lie Heng, Direktur PT Synnex Metrodata Indonesia.

“Dengan meningkatnya pelanggaran data/ serangan siber di Indonesia, organisasi mencari Infoblox untuk visibilitas jaringan dan keamanan DNS untuk menemukan dan mengurangi ancaman,” kata Jeff Castillo, Direktur Penjualan Asia Tenggara, Infoblox. “Kami senang membawa cloud-first DDI dan teknologi manajemen DNS ke jaringan SMI, yang terdiri dari 5.200 mitra saluran yang mencakup berbagai sektor yang kuat termasuk telekomunikasi, perbankan, perusahaan besar, industri pemerintah.”

SMI dikenal sebagai distributor TIK inovatif yang memiliki infrastruktur bisnis yang dapat diandalkan. Dengan lebih dari 5200 channel partner yang berpengalaman di lebih dari 150 kota, jangkauan yang tak terbantahkan, dan SMI semakin dikuatkan dengan digital business platform dimana hari ini menjadi hal yang paling penting. Dikombinasikan dengan keahlian DDI dan DNS-lapisan keamanan, kami akan memungkinkan organisasi untuk memanfaatkan teknologi terbaru dan dirancang dengan baik.

 

Dukung Gaya Hidup Digital Masyarakat Indonesia, Indosat Ooredoo Luncurkan IMBeats, Aplikasi Streaming Musik Indonesia

Jakarta, 17 November 2021 – Indosat Ooredoo, perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung gaya hidup digital pelanggannya melalui inovasi berkelanjutan dan kali ini di bidang musik dengan menghadirkan IMBeats sebagai pusat kekuatan musik lokal.

Platform ini menawarkan pengalaman hiburan digital yang menyediakan variasi musik yang memungkinkan berbagai macam musik didengar melalui interaksi pengguna yang kuat dan menyediakan hadiah kuota data dari Indosat Ooredoo.

Di tengah situasi pandemi yang penuh tantangan ini, masyarakat kerap mengalami berbagai gangguan, baik dalam aspek sosial, ekonomi, budaya, maupun aspek kehidupan lainnya. Bahkan, sebuah studi yang dilakukan oleh Prudential Corporation Asia dan The Economist Intelligence Unit[1] mengungkapkan bahwa jika dibandingkan dengan negara Asia lainnya, responden di Indonesia tercatat paling menderita stres akibat Covid-19.

Musik adalah penghilang stres yang efektif dan mengingat pentingnya hiburan dalam upaya mengatasi stres, Indosat Ooredoo meluncurkan aplikasi IMBeats untuk memberikan hiburan digital bagi penggunanya yang dapat menemani aktivitas sehari-hari mereka dimana pun dan kapan pun. Platform ini akan menghadirkan hiburan yang menarik, menyenangkan, dan memberikan manfaat bagi penggunanya.

Sudheer Chawla, SVP-Head of Digital Services Indosat Ooredoo mengatakan, “Ponsel telah menjadi hidup kita dan apa yang ada di ponsel itu, konten apa yang kita tonton, musik apa yang kita dengar akan mendefinisikan identitas kita. Tujuan kami di Indosat Ooredoo adalah untuk menghadirkan produk digital baru dan konten yang didukung dengan pengalaman yang luar biasa.

Saya suka musik dan begitu juga semua orang di seluruh dunia dan saya percaya bahwa musik adalah kunci untuk kesehatan yang baik, hubungan, persahabatan, cinta dan bahkan mengatasi kebencian dan stres. Oleh karena itu, kami menghadirkan IMBeats untuk memberikan pengalaman hiburan digital dan membangun keterlibatan dengan penggunanya melalui beragam fitur. Kami berkomitmen untuk menghadirkan fitur-fitur baru dari waktu ke waktu dan kami berharap pelanggan kami akan memilih IMBeats sebagai aplikasi hiburan digital mereka.”

Selain itu, pengguna yang mendengarkan musik akan mendapatkan hadiah atas keterlibatan mereka. IMBeats memiliki lebih dari 50.000 musik & video. Pengguna juga dapat menggunakan fitur pencarian untuk menemukan lagu favorit. Dengarkan playlist pilihan kami dan lihat juga lagu dan artis mana yang paling banyak didengar.

Platform ini menawarkan layanan gratis hingga premium dengan promo berlangganan mulai dari Rp 7.700/bulan. Pengguna juga dapat berlangganan IMBeats dengan kuota data dengan harga Rp 10.000/bulan + kuota data 1GB dan Rp 100.000/tahun + kuota data 15GB yang dapat dibayarkan melalui tagihan nomor pengguna.

Indosat Ooredoo secara konsisten mendorong inovasi digital bagi kemajuan industri telekomunikasi Indonesia. Lewat kerja sama strategis dengan mitra lokal dan global, Indosat Ooredoo membawa pengalaman terbaik untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi digital pelangan dan mendukung transformasi digital untuk semua jenis bisnis. Inovasi digital tersebut juga hadir seiring Indonesia menyambut lebih banyak peluncuran komersial layanan 5G di tanah air dan memungkinkan Indosat Ooredoo mengidentifikasi serta memaksimalkan peluang model bisnis baru di masa depan.

Aplikasi IMBeats sudah tersedia di Google Play Store dan App Store. Pelanggan Indosat Ooredoo dapat mengunduhnya secara gratis untuk pengalaman hiburan digital yang lebih mengasyikkan. Pelajari lebih lanjut tentang IMBeats di sini.

Menteri Johnny: Kembangkan Startup Digital, Kominfo Fasilitasi Sinergisitas Ekosistem

Pengembangan ekosistem startup digital menjadi kunci percepatan transformasi digital Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan hal itu diperlukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital di seluruh pelosok wilayah Indonesia.  Oleh karena itu, Menteri Johnny menyatakan Kementerian Kominfo memfasilitasi sinergitas ekosistem digital di Indonesia untuk menggerakan inisiatif-inisiatif yang mendorong pertumbuhan dan memperkuat startup digital di Indonesia.

“Sinergitas dan kolaborasi menjadi prinsip penting dalam transformasi digital sehingga dapat menempatkan Indonesia sebagai changer di pasar ekonomi dunia dan mendorong penguasaan teknologi mutakhir untuk seluruh putra-putri anak bangsa Indonesia,” ujarnya dalam Demo Day HUB.ID 2021 di Hotel Mulia, Jakarta Selatan, Rabu (17/11/2021).

Menurut Menteri Johnny, dalam mengembangkan startup digital Indonesia diperlukan adanya dorongan percepatan melalui akses network yang lebih luas. Lewat Program HUB.iD, Kementerian Kominfo terus berupaya memfasilitasi pelaku startup digital berkolaborasi dengan inovator dan investor.

“Hadirnya program HUB.ID sebagai salah satu jawaban untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi dari para inovator dalam menghadirkan terobosan di ekosistem ekonomi digital Indonesia,” ujarnya.

Menkominfo menjelaskan HUB.ID dirancang sebagai program business matchmaking yang mempertemukan startup digital dengan pihak yang memiliki kebutuhan inovasi dan strategi bisnis yang sama.

“Melalui kegiatan demo day HUB.IB hari ini, saya mengharapkan agar startup digital mendapatkan komitmen investasi yang akan membantu peningkatan kemampuan startup digital dalam memperluas layanan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Buka Peluang Investasi

Selain itu, HUB.ID juga membuka ruang bagi startup untuk memperoleh akses pendanaan kerja sama bisnis dan kemitraan. Hal itu berlangsung dalam tahapan proses speed mentoring, business matchmaking, networking dan demo day atau sesi presentasi.

“Untuk melengkapi usaha dalam penguatan bisnis startup tersebut, pada hari ini diundang investor-investor dari dalam dan luar negeri untuk mengenali inovasi serta model bisnis dari startup yang terpilih, serta memberikan kesempatan untuk berinvestasi,” papar Menteri Johnny.

Menkominfo menyatakan keberadaan peluang akses investasi dan sinergitas ekosistem akan menjadikan dunia startup digital di Indonesia akan lebih berkembang dinamis.

”Untuk siap menghadapi dunia startup digital yang dinamis, juga mengidentifikasi kebutuhan dari pelaku startup digital di Indonesia bagaimana bisa mendapatkan peluang akses investasi, atau bersinergi dengan berbagai stakeholders seperti korporasi, swasta, BUMN, bahkan dengan pemerintah,” tuturnya

Bahkan Menteri Johnny berharap makin banyak mitra dan investor yang bergabung seiring dengan terselenggaranya HUB.ID. “Dengan semangat dari network startup HUB.ID, kami, saya pribadi, berharap makin banyak mitra dan investor yang bergabung di dalam pelaksanaan kegiatan ini, makin banyak startup Indonesia yang tumbuh, akseleratif, resilient, demi mewujudkan Indonesia yang terkoneksi, semakin digital semakin maju,” ungkapnya.

Dalam Demo Day HUB.ID kali ini, terdapat 43 startup digital yang terpilih. Masing-masing startup digital  terbagi ke dalam 7 sektor bisnis, yaitu pertanian dan kemaritiman, pendidikan, kesehatan, pariwisata, logistik, keuangan dan smartcity.

“Saya ucapkan selamat kepada 43 startup digitalyang terpilih menjadi peserta dalam program HUB.ID Startup Digital Kominfo dan telah mengikuti berbagai rangkaian kegiatan hingga tiba pada acara hari ini, Demo Day,” tutur Menkominfo.

Menteri Johnny mengharapkan pengembangan startup digital akan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Secara khusus, Menkominfo mendorong generasi muda untuk mengembangkan inovasi di ruang digital agar menjadikan Indonesia Maju.

“Terus bertumbuh, tumbuh kembangkan inovasi-inovasi anak negeri kita untuk mengisi ruang digital, untuk menjadi pemain-pemain utama di dalam ekonomi digital untuk menjadi startup digital yang terus berkembang demi kejayaan negeri kita dan masa depan generasi muda, generasi milenial Indonesia,” tegasnya.

Selain Program HUB.ID, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komifo juga menyiapkan fasilitasi untuk pelaku startup digital berupa Sekolah Beta, 1000 Startup Digital dan startupstudio.id.

Program Sekolah Beta merupakan tahap awal untuk memberikan pengetahuan dan keahlian mendasar yang dibutuhkan dalam dunia startup digital. Melalui program itu, peserta mengikuti serangkaian kelas pembekalan pengetahuan dasar terkait konsep startup teknologi dan model bisnis untuk para pemula industri startup.

Selanjutnya, melalui Program 1.000 Startup Digital, Kementerian Kominfo bersama ekosistem berupaya memfasilitasi pencarian dan mengkurasi ide kreatif serta tim untuk membuat produk-produk yang inovatif.  Ada pula Program startupstudio.id sebagai sekolah bagi founders startup digital guna menyiapkan wawasan dan kemampuan teknis secara lebih intensif.

Dalam acara Demo Day HUB ID itu, Menkominfo diidampingi Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel A. Pangerapan serta CEO MDI Ventures, Donald Wihardja.

MTDL Terus Dukung Pengembangan Data Analytic di Indonesia

Jakarta, 17 November 2021  PT Metrodata Electronics Tbk (“MTDL”), emiten Teknologi Informasi dan Komunikasi (“TIK”) khususnya di bidang solusi digital serta distribusi hardware dan software, melalui anak usahanya PT Synnex Metrodata Indonesia (“SMI”) ditunjuk sebagai Mitra Distributor pertama TigerGraph di Indonesia untuk solusi Graph Analytic.

Selain ditunjuk sebagai Distributor melalui SMI, TigerGraph juga akan bekerjasama dengan anak usaha MTDL lainnya, yaitu PT Mitra Integrasi Informatika (“MII”)Kerjasama dengan MII dilanjutkan dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman pada 11 November 2021.

Hal ini untuk mendukung penerapan Graph Analytics yang ditujukan bagi profesional dalam industri dan para mahasiswa, yang diterapkan dengan Big Data, Business Analytics, Artificial Intelligence (AI), dan Machine Learning (ML). TigerGraph merupakan penyedia platform Graph Analytics terkemuka asal Amerika Serikat.

Lie Heng selaku Direktur SMI mengatakan, “Kami sudah melihat peningkatan permintaan data grafik  dan analitik dari pelanggan-pelanggan di Indonesia. Kami sangat senang menjadi distributor pertama TigerGraph di Indonesia, yakni grafik data asli pertama di dunia. Berbekal jaringan channel partners global, pengalaman kelas dunia, dan kehandalan teknis, SMI merupakan mitra yang sempurna dalam mendukung ekspansi pasar TigerGraph untuk menjangkau pelanggan di berbagai industri. Misalnya, perbankan, layanan keuangan, asuransi, kesehatan, dan manufaktur.”

TigerGraph juga memiliki keunggulan pada cloud solution yang memudahkan setiap perusahaan dalam melakukan proses analisa data dengan jumlah besar secara real-time. TigerGraph mampu mendukung pengambilan keputusan dengan cepat yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan dalam bisnis.

Sebagai contoh, pencegahan ancaman cyber security, deteksi potensi penipuan, risiko pencucian uang, supply chain management, optimalisasi jaringan, serta customer360 bagi industri keuangan & perbankan, teknologi, manufaktur, dan sektor kesehatan.

Adanya kolaborasi ini juga turut membantu dalam pengembangan talenta digital di Indonesia melalui MII khususnya Metrodata Academy dalam bidang pendidikan dan pelatihan TIK. Herryanti Herman selaku Direktur MII mengatakan, “Menurut Gartner, 80% dari database dan inovasi analitik di dunia akan menggunakan teknologi grafik.

Melalui penandatanganan ini, MII sangat bangga dapat meletakkan dasar bagi mahasiswa lokal kami dan profesional industri untuk menerima dengan segera akses bagi seorang revolusioner dan teknologi kritikal bisnis dalam beberapa tahun kedepan. Akademi kami akan bekerja dengan erat bersama pemimpin industri TigerGraph dalam menyiapkan pelatihan dan menjembatani ke dalam komunitas grafik. Kami akan menciptakan lapangan pekerjaan dan mengembangkan karir dari peserta yang mengikuti program jangka panjang. Serta, bersama-sama bergerak menuju industri TI dan negara maju.”

Diharapkan kemitraan ini dapat memberi manfaat bagi 16 vendor dan 180 kampus di Indonesia yang sudah bekerjasama dengan Metrodata Academy. Di sisi lain, juga menambah portofolio SMI sebagai distributor TIK di Indonesia yang sudah memiliki 20 lokasi di lebih dari 150 kota dan 5.200 mitra.

Tentang PT Metrodata Electronics Tbk

PT Metrodata Electronics Tbk (“Perseroan”) perusahaan publik yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1990 (IDX: MTDL) merupakan perusahaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terkemuka di Indonesia yang bermitra dengan perusahaan-perusahaan TIK kelas dunia. Perseroan pada saat ini memiliki unit bisnis utama yaitu Bisnis Distribusi (Providing World-Class ICT Hardware and Software) yang menangani bidang usaha distribusi kepada dealer dan perusahaan solusi TIK termasuk menjalankan bisnis e-commerce.

Jaringan distribusinya ada di lebih dari 150 kota di Indonesia dan memiliki lebih dari 5.200 channel partner dan memiliki lebih dari 100 brand produk dan jasa TI kelas dunia; Bisnis Solusi & Konsultasi (Digital Solution Provider to Help Companies Achieving Digital Transformation) yang menyediakan solusi lengkap TIK berdasarkan 8 Pilar Solusi Digital Metrodata, yang terdiri dari Cloud Services, Big Data & Analytics, Hybrid IT Infrastructure, Security, Business Application, Digital Business Platform, Consulting & Advisory Services, dan Managed Services untuk mendukung transformasi digital bisnis.