Tag Archives: Infrasturktur

Kementerian Keuangan Berkolaborasi dengan SMV untuk Mempraktikkan Pendekatan Berkelanjutan dalam Sektor Infrastruktur di Indonesia

Washington DC, 10 Oktober 2022 – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menjadi pembicara utama dalam sesi Keynote Dialogue rangkaian kegiatan Special Event Toward G20 Summit dengan tema “Infrastructure Development Through Innovation and Collaborative Financing: Toward Greater Inclusivity and Productivity” yang diadakan di The Convene, Washington DC, Amerika Serikat, pada hari Senin dan Selasa, 10-11 Oktober, 2022. Acara ini dibuka oleh Prof. Bambang Brodjonegoro, selaku Lead Co-Chairs of Think 20 (T20) yang menekankan faktor penting dalam mendorong pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan.

“Salah satu masalah penting yang perlu kita tangani adalah skema pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur, di mana investasi dan kemitraan publik-swasta (PPP) adalah salah satu kunci utama untuk menciptakan infrastruktur yang lebih berkelanjutan dan tangguh. Selain itu, dalam skema PPP, pemangku kepentingan khususnya pemerintah juga perlu memperkuat pembangunan kapasitas dan memberikan insentif yang tepat guna kepada sektor publik maupun swasta untuk meningkatkan keberlanjutannya,” ujar Prof. Bambang.

Pada sesi Sustainable Infrastructure Investment and Financing (SIIF), Menkeu menyampaikan pentingnya Presidensi G20 untuk membangkitkan pengembangan infrastruktur berkelanjutan pasca pandemi.

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan, “Ketika kita menghadapi masalah global seperti pandemi dan perubahan iklim, meskipun negara Anda masih dapat leluasa beroperasi sesuai kemampuan, Anda juga harus mengakui dengan kerendahan hati bahwa Anda tidak dapat menyelesaikan masalah sendiri meskipun sebagai negara adidaya di dunia. Saya yakin pengakuan semacam ini membantu Presidensi G20 Indonesia untuk meyakinkan negara anggota bahwa kita perlu tetap terus bekerja sama dan berkolaborasi dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Di samping itu, kita telah menyepakati bahwa mekanisme keuangan berkelanjutan dibutuhkan semua negara untuk berkontribusi, dan juga menggunakan semua lembaga termasuk MDB untuk mengurangi risiko dan memobilisasi lebih banyak dana.”

Presidensi G20 Indonesia mendorong agar dukungan pendanaan pembangunan dapat ditingkatkan, terutama melalui peningkatan kapasitas MDB, termasuk lewat reviu kerangka kecukupan modal (Capital Adequacy Framework (CAF)). Reviu CAF bertujuan untuk optimalisasi neraca MDB agar memiliki ruang lebih besar untuk pendanaan pembangunan bagi negara anggota.

Hadir juga dalam agenda tersebut Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Dirjen PPR), Kementerian Keuangan, Luky Alfirman sebagai panelis. Sejalan dengan pernyataan Menkeu, Luky menjelaskan bahwa diskusi telah dilakukan sejauh ini dengan berbagai calon investor, MDB, serta pemodal dengan harapan Indonesia dapat menampilkan satu bukti nyata dari komitmen terkait iklim pada KTT mendatang.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia bersama beberapa Special Mission Vehicles (SMV) yaitu PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PT PII, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)/PT SMI, dan PT Indonesia Infrastructure Finance/IIF turut menyampaikan kontribusi masing-masing dalam kegiatan tersebut. Acara internasional yang digagas oleh Think20 (T20) Task Force 8 dengan P2EB UGM sebagai institusi pelaksana, menjadi ajang bagi T20 untuk menyampaikan rekomendasi kebijakan berbasis penelitian kepada para pemimpin G20 terkait pembangunan infrastruktur berkelanjutan, dengan objektif utama untuk menyediakan kebijakan alternatif dalam menghadapi berbagai tantangan dan polemik ekonomi dunia untuk pulih secara berkelanjutan dan inklusif di tengah krisis global pascapandemi.

Menkeu Sri Mulyani Indrawati juga menambahkan bahwa dalam konteks pembangunan berkelanjutan, beberapa inisiatif telah dilakukan untuk menutupi kesenjangan infrastruktur dan mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional seperti pada energi terbarukan, perubahan iklim, infrastruktur digital, dan juga proyek pembangunan perkotaan. “Kementerian Keuangan telah merumuskan kebijakan dan mengimplementasikan inisiatif tersebut bersama kementerian dan pemangku kepentingan terkait,” ujarnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT PII, M. Wahid Sutopo pada sesi showcase bertema “PPP Projects & Energy Transition Mechanism (ETM) Initiative” menyampaikan perkembangan dan milestone PPP di Indonesia sebagai bagian dari upaya pemerintah Indonesia untuk memfasilitasi investasi swasta pada infrastruktur nasional. Sutopo menyampaikan bahwa penjaminan melalui PT PII telah diimplementasikan dalam beberapa proyek PPP yang bertujuan untuk memastikan keberlanjutan proyek dalam konteks pendanaan dan hasil. PT PII juga turut melaksanakan Project Monitoring secara aktif yang dapat membantu menjaga keberlanjutan proyek dengan hasilnya yang sesuai harapan masyarakat.

Sutopo menambahkan bahwa PT PII berkomitmen mendukung proyek PPP dengan konsep digitalisasi, efisiensi, dan energi terbarukan, yang terlihat dari dukungan terhadap proyek Palapa Ring & Satelit Multifungsi untuk meningkatkan akses broadband dan menutup kesenjangan digital hingga pulau-pulau terluar, terdepan, dan tertinggal seperti pulau Natuna dan Morotai. Selain itu, PT PII juga memberikan penjaminan pada proyek PPP skala kecil yaitu proyek Alat Penerangan Jalan di kota Madiun untuk mewujudkan penerangan jalan hemat energi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Sutopo menjelaskan bahwa proyek-proyek tersebut diusulkan sebagai legacy-case untuk agenda pasca T20.

Dalam topik diskusi yang sama, Direktur Manajemen Risiko PT SMI, Pradana Murti menyampaikan peran PT SMI dalam memfasilitasi ETM Country Platform di Indonesia. Pradana menyampaikan bahwa PT SMI berkomitmen untuk mendukung agenda Indonesia terkait pengurangan dampak perubahan iklim melalui peran mereka sebagai pengelola ETM Country Platform untuk memastikan transaksi berlangsung secara adil dan terjangkau, selagi mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi dari transisi.

Sejalan dengan pernyataan sebelumnya, Presiden Direktur & CEO PT IIF Reynaldi Hermansjah menjelaskan bagaimana IIF terlibat dalam berbagai proyek PPP di Indonesia. Reynaldi menyampaikan bahwa IIF menempatkan dirinya secara aktif untuk membangun Indonesia secara berkelanjutan. Selain cara pendanaan IIF, mereka juga turut berkontribusi terhadap beberapa sektor penting seperti kesehatan, digital, dan telekomunikasi. Dengan dukungan dari pemegang saham multilateral, IIF tidak hanya menjadi pemain bisnis, tetapi juga advokat pembangunan berkelanjutan di Indonesia

Erick Thohir Apresiasi Transformasi Waskita, On Track Target Pertumbuhan Market Cap 2x dan EBITDA 3x di 2025

Jakarta, 19 April 2022 – Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi upaya transformasi yang dilakukan Waskita Karya yang sudah on track. Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri acara State Owned Enterprises (SOE) Investor Roundtable Waskita Karya yang diselenggarakan
pada Senin (18/4) di Jakarta.

“Saya mengapresiasi kerja keras Waskita Karya, yang on track dalam upaya transformasinya, sambil terus mendorong peningkatan IRR dan investasi strategis untuk memperkuat permodalan. Saya optimis, Waskita Karya bisa mencapai target transformasi tahun 2025, yaitu pertumbuhan market cap 2x dan ebitda 3x,” ujar Erick Thohir.

Transformasi ini, lanjut Erick, adalah bagian dari transformasi menyeluruh BUMN karya. “Kita sudah punya roadmap untuk mentransformasi BUMN karya. “Kita memperbaiki portofolio dan melakukan re-grouping, serta konsolidasi agar BUMN-BUMN karya kita bisa memiliki spesialisasi dan keahlian – sejalan dengan regulasi industri konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Bukan bisnis yang generalis apalagi ‘Palugada’,”
tambahnya.

Erick juga menyampaikan pentingnya pembangunan infrastruktur, serta peranan pemerintah dan swasta. “Pembangunan infrastruktur adalah kunci untuk kemajuan ekonomi dan peningkatan daya saing dengan menekan biaya logistik kita yang saat ini masih 23%. Karenanya pemerintah hadir, dan sepanjang pemerintahan Bapak Presiden Joko Widodo, pemerintah telah membangun 1.900 km jalan tol yang menyambungkan baik Trans Jawa, Trans Sumatera dan beberapa di Kalimantan dan Sulawesi. Namun peranan swasta menjadi penting untuk mempercepat pembangunan, dan meningkatkan operasionalnya,” tegas Erick.

Senada dengan itu, Direktur Utama, PT Waskita Karya, Destiawan menyatakan, “Penyehatan keuangan perusahaan sudah berjalan baik melalui 8 stream dengan dukungan 21 bank untuk restrukturisasi utang induk yang telah tercapai 100% pada tahun 2021, sementara utang anakanak perusahaan, ditargetkan selesai seluruhnya pada tahun 2022.”

“Strategic partnership, seperti dengan Indonesia Investment Authority (INA), merupakan strategi yang dikembangkan Waskita untuk percepatan penyelesaian sejumlah ruas jalan tol, dan menguatkan modal kerja untuk proyek-proyek Waskita, sehingga membantu pencapaian pertumbuhan yang baik dengan tren positif,” tutur Destiawan.

Kamis lalu (14/4), INA dan Waskita Karya mengumumkan kerjasama investasi strategis untuk Ruas Jalan Tol Trans Jawa: Tol Kanci – Pejagan dan Tol Pejagan – Pemalang. Acara SOE Investor Roundtable yang digelar di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, ini menghadirkan direktur himpunan bank negara, perwakilan investor saham, sekuritas dari dalam dan luar negeri, serta sejumlah analis keuangan dan investasi.

 

Tentang PT Waskita Karya (Persero) Tbk

PT Waskita Karya (Persero) Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengembangkan usaha melalui 3 pilar bisnis utama, yaitu Jasa Konstruksi (gedung, bandara, jalur kereta api, infrastruktur air, jalan, jembatan dan EPC), Investasi (jalan tol, realty, dan infrastruktur non jalan tol) dan Manufaktur (beton pracetak dan pabrikasi baja). Waskita Karya mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (IPO) pada Desember 2012 dengan menerbitkan
saham baru sebesar Rp1,2 triliun. Dalam menjalankan visi menjadi Perusahaan terdepan dalam membangun ekosistem yang berkelanjutan, Waskita Karya menjalankan proses bisnisnya bersama 4 anak perusahaanya, yaitu PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Waskita Toll Road (WTR), PT Waskita Karya Realty (WKR) dan PT Waskita Karya Infrastruktur (WKI). Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.waskita.co.id.

Wujud Kepedulian dan Perhatian C Kepada Lingkungan, Waskita Revitalisasi Sarana Pendidikan dan Olahraga

Jakarta, 17 Maret 2022. Sebagai wujud kepedulian dan perhatian BUMN kepada lingkungan, melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Kode Saham: WSKT) membangun dan memperbaiki sarana & prasarana olahraga, yaitu lapangan seluas + 725 meter2 di SDN Jatimekar VIII, Kec. Jatiasih, Kota Bekasi. Selain itu, program tersebut juga memperbaiki drainase saluran pembuangan air dan perbaikan pintu gerbang sekolah. Peresmian penyelesaian sarana & prasarana tersebut dihadiri langsung oleh President Director PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Destiawan Soewardjono pada Rabu (16-3-2022) di SDN Jatimekar VIII.

Dalam sambutannya, Destiawan menyampaikan bahwa program TJSL ini merupakan bentuk partisipasi Waskita sebagai salah satu perusahaan BUMN yang peduli akan pendidikan dan lingkungan dalam membantu pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. “Pagi ini, kami menyerahkan sarana yang telah dibangun dan diperbaiki sebagai bentuk kepedulian sosial dari Waskita. Kami berharap agar sarana yang ada dapat dirawat dengan baik dan dipergunakan bukan hanya oleh pihak sekolah, namun juga warga di sekitarnya,“ ujarnya. “Selain itu, kami juga akan memberikan sejumlah alat olahraga seperti bola voli dan bola basket seperti pelengkap dan pendukung sarana & prasarana yang telah dibangun” tambah Destiawan.

Kepala Sekolah SDN Jatimekar VIII Rudiana Suryana mengapresiasi program yang dijalankan di sekolah yang berdiri sejak 1983 tersebut. “Sekarang lapangan kami sudah bagus, yang sebelumnya berantakan dan tidak nyaman untuk digunakan beraktivitas olahraga. Kami sangat berterima kasih kepada Waskita atas bantuan ini yang memberikan manfaat bagi anak-anak di sekolah kami,” ungkapnya. “Tidak hanya pihak sekolah, warga di lingkungan sekolah juga sudah biasa menggunakan lapangan ini karena tidak ada sarana lapangan di lingkungan RW kami sehingga kegiatan warga dipusatkan di sekolah kami” ucapnya.

Di tahun 2022, Waskita memfokuskan program TJSL-nya pada tiga bidang yaitu Pendidikan, Lingkungan, dan UMKM. Diharapkan dengan terlaksananya program ini maka anak-anak Indonesia mendapatkan kemudahan akses ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin banyaknya UMKM yang naik kelas, serta terwujudnya penghijauan dan kelestarian alam. Program ini menjadi komitmen Waskita terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat pada ekonomi, sosial, lingkungan serta hukum dan tata kelola dengan prinsip yang lebih terintegrasi, terarah, terukur dampaknya serta dapat dipertanggungjawabkan dan merupakan bagian dari pendekatan bisnis perusahaan.

 

Tentang PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Waskita berdiri pada tahun 1961 sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pada bulan Desember 2012 Waskita menjadi sebuah Perusahaan Publik dan tercatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham “WSKT”. Dalam beberapa tahun terakhir, Waskita semakin mengukuhkan perannya sebagai salah satu kontraktor utama di Indonesia serta Pengembang Infrastruktur/Realti melalui pendirian anak usaha yaitu

Bangun PLTA Upper Cisokan 1.040 MW, PLN Kantongi Pendanaan USD 380 Juta

Jakarta, 15 Maret 2022 – PT PLN (Persero) melakukan kerja sama pendanaan sebesar USD380 juta dari USD610 juta yang direncanakan untuk mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Upper Cisokan dengan total kapasitas 1.040 megawatt (MW) yang berada di perbatasan Kabupaten Bandung dan Cianjur, Jawa Barat.

Komitmen pendanaan ini ditandai dengan penandatanganan Naskah Perjanjian Penerusan Pinjaman (NPPP) yang diselenggarakan di auditorium PLN Kantor Pusat, antara PLN dengan pemerintah Indonesia yang diwakili Kementerian Keuangan melalui skema perjanjian penerusan pinjaman atau Subsidiary Loan Agreement (SLA) pada Senin, 14 Maret 2022.

Direktur Jenderal Perbendaharaan Hadiyanto mengatakan, skema penerusan pinjaman ini merupakan yang pertama bagi PLN dalam enam tahun belakangan. Terakhir kali PLN menandatangani SLA pada 2016.

Menurut Hadiyanto, kreditur fasilitas pinjaman tersebut adalah International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) yang merupakan bagian dari World Bank Group dengan total pendanaan USD380 juta.

Selain itu, proyek PLTA Upper Cisokan juga direncanakan akan didanai oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dengan total pendanaan USD230 juta dalam bentuk co-financing dengan World Bank dengan skema serupa.

“Kami sangat mendukung pembiayaan ini karena tujuannya untuk membiayai pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan PLTA Upper Cisokan yang berbasis energi baru terbarukan (EBT) dari tenaga air, lebih sustainable, terjangkau, dan tentunya mencukupi pasokan listrik untuk masyarakat nantinya,” ujar Hadiyanto.

Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang penuh ketidakpastian, PLN berhasil mendapatkan tingkat suku bunga yang sangat kompetitif dengan tenor cukup panjang, yaitu 24,5 tahun.

Di sisi lain, Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN, Nawal Nely, menilai dalam konteks global dan nasional, pembangunan PLTA Upper Cisokan ini merupakan langkah yang tepat waktu dan kritikal oleh PLN dalam proses transisi energi.

Dalam pandangannya, proyek ini menjawab langsung mandat Sustainable Development Goals (SDGs) terkait pemerataan akses listrik, efisiensi penggunaan energi, serta memperbesar proporsi EBT pada portofolio energi primer PLN dalam jangka panjang.

Selain itu, PLTA ini akan mengurangi ketergantungan dan sensitivitas APBN terhadap gejolak harga komoditas utama, terutama minyak dan gas. Sehingga, koefisien korelasi biaya dengan pergerakan harga minyak dan gas dapat dikurangi.

“Ketiga, ini satu-satunya proyek yang sesuai antara durasi pinjaman dan life expectacy project, sehingga risiko re-financing, selain adanya bunga yang manageable, juga dapat ditangani,” tutur Nely.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan dukungan pembiayaan yang kompetitif itu sekaligus menjadi bukti PLN mendapatkan kepercayaan internasional.

“Dunia internasional memiliki kepercayaan kepada pemerintah Indonesia dan PLN dalam upaya membangun infrastruktur kelistrikan melalui pembangkit-pembangkit EBT dan rendah emisi karbon. Ini merupakan langkah nyata PLN yang didukung oleh kehadiran pemerintah RI dalam proses transisi energi menuju net zero emissions dengan pasokan EBT dengan skala dan kapasitas besar,” ujarnya.

Pembangunan PLTA berkapasitas lebih dari 1.000 MW tersebut menunjukkan salah satu komitmen PLN dalam rangka transisi energi melalui pengembangan energi baru dan terbarukan sebagaimana tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Tahun 2021-2030.

Proyek ini ditargetkan beroperasi pada 2025 dan memasok kebutuhan listrik di sistem Jawa-Bali.

“Proyek yang menggunakan teknologi pumped storage ini akan menghasilkan energi efisien, rendah karbon, serta dapat menjadi enabler utama dalam rangka proses transisi energi dan masuknya pembangkit EBT intermittent dalam portofolio besar di sistem Jawa-Bali,” terang Darmawan.

“Pembangunan PLTA Upper Cisokan ini merupakan salah satu bentuk dukungan PLN terhadap pemerintah Indonesia untuk mewujudkan ekonomi rendah karbon dan pencapaian target bauran energi EBT di Indonesia menuju Net Zero Emission 2060, ” ucapnya.

Darmawan menambahkan, proyek ini juga mendukung salah satu pilar G20 tahun 2022. Yaitu pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif dengan sustainable energy transition menjadi isu prioritas.

Sekilas Tentang PLN

PT PLN (Persero) adalah BUMN kelistrikan yang terus berkomitmen dan berinovasi menjalankan misi besar menerangi dan menggerakkan negeri. Memiliki visi menjadi perusahaan listrik terkemuka se-Asia Tenggara, PLN bergerak menjadi pilihan nomor 1 pelanggan untuk Solusi Energi. PLN mengusung agenda Transformasi dengan aspirasi Green, Lean, Innovative, dan Customer Focused demi menghadirkan listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik. PLN dapat dihubungi melalui aplikasi PLN Mobile yang tersedia di PlayStore atau AppStore

PLN Operasikan 3 Infrastruktur Kelistrikan, Listrik Sulut dan Gorontalo Kian Andal

Molibagu, 04 Maret 2022 – PT PLN (Persero) mengoperasikan tiga infrastruktur kelistrikan senilai Rp 377 miliar untuk memperkuat keandalan pasokan listrik di wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo.
Hal ini ditandai dengan pemberian tegangan pertama atau energize  pada Gardu Induk (GI) 150 kV Otam (Extension) dengan 2 line Bay, GI 150 kV Molibagu (New) berkapasitas 30 MVA dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Otam – Molibagu sepanjang 75 kilometer sirkuit (kms).
Bupati Bolaang Mongondow Selatan Iskandar Kamaru menyampaikan apresiasi kepada PLN atas energize atau pemberian tegangan Gardu Induk Molibagu 150 kV yang sangat bernilai strategis.
“Dengan hadirnya Gardu Induk di Bolaang Mongondow Selatan tentunya akan meningkatkan keandalan pasokan tenaga listrik serta membuka peluang investasi yang sebesar-besarnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi warga Bolaang Mongondow Selatan” harap Kamaru.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi, Defiar Anis mengatakan, keberadaan infrastruktur ini akan menjngkatkan keandalan listrik di wilayah Bolaang Mongondow
“Dengan semakin andalnya pasokan listrik, maka warga di Desa Otam, Kabupaten Bolaang Mongondow hingga Desa Molibagu, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan mampu menikmati listrik 24 jam,” terang Defiar.
Tak hanya memperkuat sistem kelistrikan, lanjut Defiar, pengoperasian ketiga proyek tersebut juga meningkatkan efisiensi, sebab kini PLN tak perlu lagi mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Molibagu.
“Hal ini juga sejalan dengan strategi dedieselisasi yang dilakukan PLN untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dan meningkatkan efisiensi biaya pokok produksi listrik,” tambah Defiar.
Defiar mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh para pemangku kepentingan setempat sehingga upaya peningkatan infrastruktur kelistrikan ini dapat terwujud.
“Kolaborasi dan sinergi yang dilakukan insan PLN menjadi salah satu faktor keberhasilan infrastruktur kelistrikan ini,” tambah Defiar.
Pada kesempatan yang sama, Defiar juga mengimbau kepada masyarakat yang mengalami gangguan kelistrikan dapat melapor melalui aplikasi PLN Mobile atau menghubungi Contact Center PLN 123.
Sekilas Tentang PLN
PT PLN (Persero) adalah BUMN kelistrikan yang terus berkomitmen dan berinovasi menjalankan misi besar menerangi dan menggerakkan negeri. Memiliki visi menjadi perusahaan listrik terkemuka se-Asia Tenggara, PLN bergerak menjadi pilihan nomor 1 pelanggan untuk Solusi Energi. PLN mengusung agenda Transformasi dengan aspirasi Green, Lean, Innovative, dan Customer Focused demi menghadirkan listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik. PLN dapat dihubungi melalui aplikasi PLN Mobile yang tersedia di PlayStore atau AppStore.

Bangun Infrastruktur Kelistrikan, PLN Dukung Pulau Pasaran Jadi Sentra Penghasil Ikan Asin Terbesar di Lampung

Bandar Lampung, 24 Februrari 2022 – PT PLN (Persero) mendukung Pulau Pasaran sebagai sentra penghasil ikan asin terbesar di Lampung dengan mempercepat pembangunan jaringan tegangan menengah (JTM) 20 kilovolt (kv) dan gardu distribusi berkapasitas 100 kilovolt ampere (kVA).
Untuk membangun infrastruktur kelistrikan ini, PLN memerlukan investasi senilai Rp 580 juta. General Manager PLN Unit Induk Distribusi Lampung, I Gede Agung Sindu Putra mengatakan, pekerjaan pembangunan JTM telah dimulai.
“Kami optimistis dengan masuknya listrik tegangan menengah dan gardu distribusi ini dapat mendorong perekonomian di Pulau Pasaran sebagai sentra penghasil ikan asin terbesar di Provinsi Lampung,” ujarnya.
Selama ini, masyarakat di Pulau Pasaran menggunakan jaringan tegangan rendah (JTR) yang dipasok dari gardu distribusi di Jalan Teluk Bone dengan menyeberangi selat sejauh lebih dari 350 meter.
Hadirnya jaringan tegangan menengah dan gardu distribusi di Pulau Pasaran, otomatis meningkatkan kualitas dan kapasitas kelistrikan di pulau tersebut.
“Kalau tidak ada kendala, paling cepat akhir bulan ini atau awal Maret 2022, listrik tegangan menengah 20 kV sudah tersambung ke Pulau Pasaran,” tegasnya.
Sindu menambahkan, Pulau Pasaran dengan mayoritas masyarakat berprofesi sebagai nelayan, tentunya listrik sangat berpengruh terhadap kualitas dan kuantitas produksi ikan serta produk turunannya.
“Masyarakat di Pulau Pasaran jangan ragu lagi jika berencana mengembangkan usahanya. Misalnya dengan menggunakan cold storage atau mesin pendingin untuk mengawetkan ikan, PLN sudah siapkan listrik dengan tegangan yang baik dan kapasitas yang cukup,” ujarnya.
Selain itu, untuk mempercepat pelayanan, PLN telah memiliki aplikasi yang bernama PLN Mobile. Dengan begitu, diharapkan pelanggan PLN dapat memaksimalkan kemudahan layanannya.
“Khusus di Pulau Pasaran dan mengingat akses kesana hanya dapat dilalui kendaraan roda dua, PLN telah menyiapkan ULC (Unit Layanan Cepat) roda dua di bawah PLN ULP Teluk Betung,” katanya.
Sekilas Tentang PLN
PT PLN (Persero) adalah BUMN kelistrikan yang terus berkomitmen dan berinovasi menjalankan misi besar menerangi dan menggerakkan negeri. Memiliki visi menjadi perusahaan listrik terkemuka se-Asia Tenggara, PLN bergerak menjadi pilihan nomor 1 pelanggan untuk Solusi Energi. PLN mengusung agenda Transformasi dengan aspirasi Green, Lean, Innovative, dan Customer Focused demi menghadirkan listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik. PLN dapat dihubungi melalui aplikasi PLN Mobile yang tersedia di PlayStore atau AppStore.