Category Archives: Industri

Lebih Praktis, Bersih, dan Kurangi Energi Impor, PLN Terus Ajak Warga Beralih dari Elpiji ke Kompor Induksi

Jakarta 8 Agustus 2022 – PT PLN (Persero) berkomitmen dalam transisi energi dengan mengajak masyarakat untuk segera beralih ke kompor induksi. Dari kajian yang PLN lakukan, menggunakan kompor induksi terbukti lebih murah dan praktis.

Koordinator Harga Tenaga Listrik Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Ferry Triansyah, mengungkapkan setiap tahun harga LPG kian meningkat. Di sisi lain, pemerintah berkewajiban memberikan subsidi harga LPG bagi masyarakat yang kurang mampu. Sehingga besaran pengeluaran pemerintah untuk subsidi juga meningkat.

“Impor LPG kita itu kurang lebih 77 persen. Antisipasinya adalah bagaimana penggunaan energi dari gas LPG beralih ke energi listrik untuk meningkatkan ketahanan energi dan mengurangi energi berbasis impor”, ungkap Ferry dalam Talkshow New Lifestyle with Kompor Induksi yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM bersama PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya di Jakarta.

Peneliti Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indra Al Irsyad menjabarkan bahwa masyarakat di negara-negara maju telah terbiasa menggunakan kompor induksi. Banyak riset yang menyatakan perubahan gaya hidup berbasis energi listrik ini berdampak positif dalam banyak aspek.

“Sebelumnya telah dilakukan studi di 13 negara mengenai penggunaan kompor induksi, hasilnya responden sepakat memasak menjadi lebih hemat, lebih cepat, lebih bersih dan lebih nyaman,” ujar Indra.

Dalam kesempatan yang sama, General Manager PLN UID Jakarta Raya ,Doddy B. Pangaribuan menyampaikan bahwa PLN menyambut rencana konversi kompor LPG ke kompor induksi yang dicanangkan pemerintah. Ia mengatakan, melalui pilot project yang telah dilakukan di Solo dan Bali, masyarakat penerima manfaat memberikan testimoni positif dan mendukung program ini.

“Testimoni pilot project di kota Denpasar dan Solo menyebutkan penggunaan kompor induksi ini lebih mudah, murah, nyaman dan keren,” ungkap Doddy.

Terkait besaran daya listrik, ia menghimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir karena pasokan daya yang saat ini dimiliki PLN lebih dari cukup untuk memenuhi penggunaan seluruh masyarakat.

“Saya selalu dapat pertanyaan, ‘kalau listriknya tidak cukup bagaimana? Pelanggan tidak perlu khawatir listrik di rumahnya tidak cukup saat memasak dengan kompor induksi, karena khusus keluarga penerima manfaat diberikan jalur khusus memasak di dapur  yang khusus digunakan untuk memasak dengan kompor induksi,” jelas Doddy.

PLN terus mengupayakan prasarana yang mampu mendukung pergeseran gaya hidup masyarakat saat ini. Kompor induksi dengan bentuknya yang lebih stylish, bersih, dan murah akan segera menjadi pilihan masyarakat dibanding LPG. Selain itu menggunakan kompor induksi praktis adalah gaya hidup yang bebas asap dan ramah lingkungan.

WSBP Optimis Kinerja Kian Meningkat Pasca Homologasi

Jakarta, Agustus 2022. PT Waskita Beton Precast Tbk (Kode Saham: WSBP) terus melakukan pembenahan pada berbagai sisi bisnis pasca pencapaian homologasi PKPU. FX Poerbayu Ratsunu, President Director WSBP menyatakan adanya angin segar pasca homologasi ini membuka jalan bagi WSBP untuk memulihkan kinerja dan bertumbuh. “WSBP optimis perolehan Nilai Kontrak Baru dapat tumbuh hingga 30% di tahun 2022,”tambahnya.

Tahun ini, WSBP menargetkan Nilai Kontrak Baru (NKB) Tahun 2022 sebesar Rp 3,5 triliun, meningkat signifikan dibanding pencapaian 2021 sebesar Rp 2,7 triliun. “Kami memiliki motivasi dan semangat yang baik untuk meraih target di tahun ini,” ungkapnya. Optimisme perolehan target NKB ini berasal dari prospek proyek eksternal sebesar 35% yaitu BUMN/BUMD (36%), swasta (51%), Pemerintah (12%), dan luar negeri (1%) dan proyek internal sebesar 65%.

Untuk mendukung target tersebut, WSBP memiliki produk-produk beton precast yang dapat diaplikasikan pada berbagai proyek infrastruktur maupun bangunan. “Kami optimis dapat menangkap peluang pasar eksternal dari swasta, BUMN dan anak usahanya, seperti pembangunan infrastruktur dan ibu kota negara baru. Selain itu kami juga meningkatkan partisipasi pada proyek pemerintah,” tambahnya.

Fokus manajemen pada pasar eksternal yang sejalan dengan strategi dalam peningkatan eksposur WSBP ke pelanggan eksternal yang telah dicanangkan, membuahkan hasil yang manis. Tergambar dengan adanya permintaan yang tinggi terhadap produk-produk WSBP, tercatat pada tahun 2021 WSBP memiliki jumlah pelanggan eksternal sebesar 163.

WSBP mengalami kenaikan pelanggan eksternal sebesar 50%, di mana sebagian besar berasal dari pasar retail. “Tahun 2022 kami optimis dapat terus meningkatkan hingga naik 2x lipat,” ungkapnya.

Selain mengincar proyek dari pasar eksternal, optimisme WSBP juga tercipta dari potensi pasar yang semakin besar dari proyek-proyek internal Grup Waskita. WSBP siap menangkap peluang pada proyek pengembangan jalan tol yang dilakukan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Kode Saham: WSKT). WSBP juga akan berpartisipasi maksimal pada ragam jenis proyek infrastruktur lainnya yang dikerjakan Grup Waskita seperti proyek bendungan, tower transmisi, hingga jalur kereta.

Potensi pasar dari internal Grup Waskita tahun ini sangat besar, khususnya untuk proyek-proyek jalan tol yang saat ini berkembang pesat di Pulau Jawa dan Sumatera. “WSBP memiliki kesiapan pengalaman dan kapasitas produksi yang sangat memadai untuk mendukung pembangunannya,” lanjutnya.

Dengan ditargetkannya NKB tersebut ditambah kontrak carry over dari tahun 2021 sebesar Rp 3,3 triliun, maka WSBP memperkirakan Total Nilai Kontrak Dikelola Perusahaan pada tahun 2022 dapat mencapai Rp 6,8 triliun. Nilai tersebut nantinya akan menjadi Potensi Pendapatan Usaha WSBP hingga akhir tahun.

Untuk mencapai target tersebut, WSBP akan memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan. Seperti yang diketahui, saat ini WSBP memiliki 9 plant di Provinsi Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan total kapasitas produksi mencapai 3,7 juta ton/tahun. Selain itu, WSBP juga memiliki 31 batching plant untuk produk readymix yang terletak di berbagai penjuru wilayah di Indonesia.

Manajemen WSBP juga memiliki Quick Win Strategies di tahun 2022 ini, antara lain fokus pada proyek Waskita Grup, khususnya Proyek PMN (Penyertaan Modal Negara) dan proyek Pemerintah, melakukan efisiensi biaya melalui manajemen rantai pasokan yang lebih baik, rasionalisasi organisasi dan rasionalisasi aset, melakukan optimalisasi capex, serta manajemen cash flow. Strategi ini semakin kuat dengan adanya program transformasi bisnis WSBP yang terdiri 3 pilar utama yaitu Internal Reinforcement, Business Excellence, dan Technology & Digitalization, yang bertujuan untuk memperbaiki internal work process, relasi dan strategi marketing eksternal, hingga pengembangan teknologi perusahaan ke depan.

PLN Sukses Meriahkan ASEAN Para Games 2022 Dengan Listrik Tanpa Kedip

Solo, 6 Agustus 2022 – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menutup gelaran ASEAN Para Games XI di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah pada Sabtu (6/8) malam. Presiden mengapresiasi langkah kolaborasi semua pihak dalam menyukseskan ASEAN Para Games XI tahun ini.

“Indonesia sangat bangga menjadi tuan rumah. Saya sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang sudah menyukseskan acara ini. Terima kasih sebanyak banyaknya kepada masyarakat Solo dan Solo raya yang sudah menjadi tuan rumah yang ramah,” ujar Presiden.

Presiden menilai, melalui ASEAN Para Games XI semua pihak mampu belajar tentang komitmen dan integritas. Tantangan dan keterbatasan bukanlah halangan untuk berprestasi. Presiden juga menilai solidaritas antara negara ASEAN bisa menjadi kekuatan besar untuk semakin maju ke depan.

“Atas nama Masyarakat Indonesia saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada seluruh delegasi dan atlet atas suportif dan persaudaraannya,” tutup Presiden.

Menteri Pemuda dan Olahraga RI Zainudin Amali secara khusus berterima kasih kepada Kementerian BUMN dan seluruh BUMN yang berpartisipasi dalam menyukseskan ASEAN Para Games XI. Ia menilai, suksesnya acara ini berkat dukungan semua pihak yang terlibat sehingga mampu mewujudkan acara yang mampu menjadi kebanggaan Indonesia.

“Tentunya terima kasih kepada seluruh BUMN yang sudah terlibat langsung dalam mendukung gelaran acara ini sehingga bisa sukses hingga penutupan,” ujar Zainudin.

PT PLN (Persero) sukses melistriki gelaran olahraga ini sejak 30 Juli hingga penutupan tanpa kedip. Direktur Regional Bisnis Jawa Madura Bali Haryanto WS menjelaskan PLN menerapkan skema Zero Down Time (ZDT) dalam memasok listrik untuk gelaran olahraga se-ASEAN ini.

“Alhamdulillah sejak pembukaan lalu listrik PLN mendukung pelaksanaan ASEAN Para Games. Semua pertandingan bisa diselesaikan dengan baik atas dukungan listrik PLN,” ujar Haryanto.

Pasokan listrik berlapis dan ratusan personel disiagakan untuk menjamin listrik tanpa kedip ini. PLN menyiapkan pasokan listrik berlapis melalui 8 unit gardu berjalan (UGB), 25 unit uninterrutible power supply (UPS), 3 unit kabel bergerak (UKB), dan 14 unit genset dengan total peralatan sebanyak 50 unit. Peralatan backup tersebut dilengkapi dengan automatic change over switch (ACOS).

“Ini bentuk dukungan langsung kami, PLN sudah menguji coba seluruh peralatan sehingga acara penutupan dapat berlangsung lancar, andal dan pasokan listrik berjalan dengan sukses,” ujar Haryanto.

Tahun ini, Indonesia keluar sebagai juara umum ASEAN Para Games 2022. Ada total 175 emas dikumpulkan untuk mempertahankan gelar di Kuala Lumpur 2017. Indonesia menempati posisi puncak setelah merebut 425 medali. Rinciannya, 175 medali emas, 144 medali perak, dan 106 medali perunggu.

Ajang ini diikuti oleh 1.285 atlet dari 11 negara di Asia Tenggara yaitu Indonesia selaku tuan rumah, Laos, Myanmar, Timor Leste, Malaysia, Filipina, Singapore, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Brunei Darussalam.

Sambut Hari Merdeka, Nasabah dengan Gadai Rp.2,5 juta Merdeka dari Bunga sampai 45 Hari

Jakarta, 05 Agustus 2022 – PT Pegadaian memberikan kabar gembira berupa pembebasan bunga (0%) untuk nasabah yang menggadaikan dengan pinjaman Rp 50.000 s/d Rp 2.500.000 untuk jangka waktu sampai dengan 45 hari.

Vice President of Corporate Communication PT Pegadaian Basuki Tri Andayani menjelaskan program bertajuk Gadai Merdeka ini diluncurkan dalam rangka memperingati HUT Ke-77 kemerdekaan Republik Indonesia. Program ini berlaku untuk transaksi gadai mulai tanggal 5 sampai dengan 31 Agustus 2022.

“Nasabah yang mendapatkan fasilitas bebas bunga ini adalah nasabah baru atau nasabah yang tidak mempunyai pinjaman di Pegadaian sampai dengan tanggal 31 Mei 2022. Program ini diharapkan dapat memberikan pengalaman bertransaksi bagi nasabah baru serta menjadi stimulan bagi nasabah yang tidak bertransaksi dalam 3 (tiga) bulan terakhir atau lebih”.

Di sisi lain, Basuki berharap program ini dapat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan biaya sekolah di tahun ajaran baru atau para pelaku usaha ultra mikro untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek.

Lebih lanjut Basuki menjelaskan bahwa program ini dapat diakses di seluruh outlet Pegadaian non syariah seluruh Indonesia dengan cara menggadaikan barang, dan melampirkan fotokopi KTP, serta mengisi formulir yang sudah disiapkan. Agar program ini bermanfaat bagi lebih banyak orang, setiap satu Nomor Induk Kependudukan (NIK) mendapatkan satu fasilitas Gadai Peduli.

Agar program ini bermanfaat bagi masyarakat banyak, Pegadaian tidak membatasi hanya berlaku untuk gadai dengan jaminan emas saja, tetapi juga berlaku untuk handphone dan barang elektronik lainnya.

“Kami berharap, program Gadai Merdeka ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat termasuk mahasiswa, untuk meringankan beban ekonomi, membayar biaya yang terkait pendidikan, maupun untuk digunakan sebagai modal usaha,” tambah Basuki.

Produktivitas Pertanian Melesat Berkat Layanan Listrik Hebat

Surabaya, 3 Agustus 2022 – PT PLN (Persero) berkontribusi nyata dalam meningkatkan produktivitas sektor pertanian melalui program Electrifying Agriculture. Kehadiran program ini terbukti berhasil meningkatkan produksi pertanian pada tiga usaha hidroponik di Surabaya yakni Kebun Sayur Surabaya, Jawara Farm dan KRPL Serpis.

Upaya PLN mendorong petani masuk ke Electrifying Agriculture ini salah satunya dilakukan melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL). Lewat TJSL, PLN memberikan bantuan berupa peralatan produksi berbasis listrik.

Peralatan-peralatan ini digunakan untuk growth light, penyiraman dan kontrol suhu. Adanya peralatan tersebut membuat tanaman hidroponik tumbuh lebih cepat, sehingga lebih cepat panen.

Tak sekadar itu, PLN juga memberikan bantuan berupa sarana prasarana hidroponik guna penambahan areal produksi di lahan fasilitas umum yang telah diberikan izin oleh Pemerintah Kota Surabaya.

Sederet bantuan yang diberikan PLN terbukti meningkatkan produksi dan omzet petani. Sejalan dengan itu, kesejahteraan petani pun turut terangkat.

“Omzet KRPL Serpis meningkat setelah ada bantuan dari PLN, setidaknya sekitar 20 persen,” kata Ketua KRPL Serpis, Yuni.

Ia pun mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan PLN. Lewat bantuan ini, ia berharap kesejahteraan kelompok petani dapat terus meningkat.

“Kami sangat berterima kasih atas bantuan PLN. Kami berharap usaha ini akan terus meningkat, sehingga kesejahteraan kelompok dapat ditingkatkan,” ujar Yuni.

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali (UIP JBTB), Muhammad Ramadhansyah, mengatakan program TJSL dilaksanakan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dia mengatakan, pemanfaatan listrik untuk pertanian hidroponik dapat membuat waktu panen semakin cepat sehingga diharapkan berdampak positif untuk meningkatkan penghasilan.

“Dengan pemakaian listrik untuk usaha ini tentunya dapat meningkatkan produktivitas pertanian hidroponik sehingga diharapkan kualitas tanaman meningkat dan waktu panen lebih cepat,” katanya.

PSE DAN PMSE, APA BEDANYA?

Jakarta, 3 Agustus 2022 – Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Neilmaldrin Noor menyebut terminologi Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang diatur oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berbeda dengan terminologi Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) yang terkait dengan Kementerian Keuangan.

PSE adalah penyelenggara yang menyediakan, mengelola, dan/atau mengoperasikan sistem elektronik kepada pengguna sistem elektronik. Sedangkan PMSE adalah perdagangan yang transaksinya dilakukan melalui serangkaian perangkat dan prosedur elektronik. Selain itu, pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas PMSE yang diatur oleh Kementerian Keuangan hanya terkait pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud atau Jasa Kena Pajak dari luar negeri ke Indonesia dengan batasan minimal tertentu. Dasar hukum pengaturannya juga berbeda. PSE diatur dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat dan perubahannya, sedangkan PMSE diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60/PMK.03/2022.

Berdasarkan definisi tersebut, terdapat irisan istilah. Setiap perusahaan PMSE pasti merupakan PSE, sebaliknya, tidak semua PSE adalah pelaku PMSE. Contohnya adalah Zenius.net. PSE ini tidak/ belum menjadi pemungut PPN PMSE karena tidak menjual produk luar negeri kepada konsumen di Indonesia atau transaksinya belum memenuhi batas minimal yaitu nilai transaksi melebihi Rp600 juta setahun atau traffic melebihi 12.000 setahun.

Oleh sebab itu, Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP) selalu mendukung dan menghargai pelaksanaan tugas oleh Kementerian Kominfo terkait PSE dan meminta masyarakat dapat mendudukkan kedua hal tersebut sesuai tempatnya.

Selanjutnya, Neil juga meluruskan pemberitaan tentang pernyataan Dirjen Pajak terkait hal ini. Menurutnya, Dirjen Pajak tidak pernah menyatakan soal penertiban PSE oleh Kominfo akan menggangu penerimaan pajak. “Tidak seperti itu,” ujarnya.

Dirjen hanya mengatakan akan terus melakukan komunikasi dengan Kominfo sebagai bentuk koordinasi antarinstansi. Koordinasi dan komunikasi antarinstansi memang selalu dilakukan agar pelaksanaan tugas menjadi sinergis dan konvergen. Selain itu, mungkin memang akan ada perlambatan penerimaan PPN jika PSE yang tidak tertib di Kominfo tersebut juga sudah ditunjuk sebagai pemungut PPN PMSE karena jadi tidak dapat melakukan transaksi di Indonesia, namun hal itu masih akan terus didiskusikan dengan Kominfo untuk melihat dengan jelas situasi terkini. Itu yang disampaikan oleh Dirjen Pajak di sesi diskusi acara Media Briefing DJP, Selasa (2/8/2022) yang sebenarnya memiliki topik utama penerimaan pajak terkini.

Neil berharap seluruh PSE maupun pelaku usaha PMSE yang berkepentingan di Indonesia menaati regulasi dan kebijakan yang diterapkan di Indonesia. Semua itu dilakukan demi keamanan dan kenyamanan pengguna layanan yang tidak lain adalah masyarakat Indonesia. Selain itu, jika pendaftaran PSE lancar maka juga akan berdampak positif ke pemungutan PPN PMSE karena adanya pengayaan data dan pengawasan yang kolaboratif.

Sebagai informasi, hingga akhir Juli 2022, jumlah penyelenggara PMSE yang telah ditunjuk sebagai pemungut PPN ada 121 perusahaan dengan nilai PPN yang disetor selama tahun 2022 sebanyak Rp3,02 triliun.
Terakhir, Neil mengharapkan agar masyarakat tidak menjadikan isu ini sebagai alat untuk menciptakan keriuhan. “Mohon kepada seluruh masyarakat memahami konteks perbedaan kedua hal tersebut dan tidak menjadikan isu tersebut sebagai alat yang dapat menambah kegaduhan di masyarakat,” tutupnya.

EKONOMI MEMBAIK, PENERIMAAN PAJAK MELONJAK

Jakarta, 2 Agustus 2022 – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat kinerja penerimaan pajak hingga semester I tahun 2022 sangat positif dengan capaian sebesar Rp868,3 triliun. Angka tersebut naik 55,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan telah mencapai 58,5% dari target penerimaan pajak dalam Perpres 98 Tahun 2022.

“Kinerja yang sangat baik pada periode tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tren harga komoditas, pertumbuhan ekonomi, basis yang rendah pada tahun 2021 akibat pemberian insentif, dampak implementasi UU HPP (Harmonisasi Peraturan Perpajakan), dan khusus di bulan Juni, utamanya ditopang oleh penerimaan PPS (Program Pengungkapan Sukarela) yang sangat tinggi di akhir periode tersebut,” kata Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo di acara Media Briefing DJP, Selasa (2/8).

Lebih rinci disampaikan total capaian penerimaan pajak berasal dari Rp519,6 triliun PPh non migas (69,4% target), Rp300,9 triliun PPN & PPnBM (47,1% target), Rp43,0 triliun PPh migas (66,6% target), dan Rp4,8 triliun PBB dan pajak lainnya (14,9% target). Selain itu, pertumbuhan neto kumulatif seluruh jenis pajak dominan positif. PPh 21 tumbuh 19,0%, PPh 22 Impor tumbuh 236,8%, PPh Orang Pribadi tumbuh 10,2%, PPh Badan tumbuh 136,2%, PPh 26 tumbuh 18,2%, PPh Final tumbuh 81,4%, PPN Dalam Negeri tumbuh 32,2%, dan PPN Impor tumbuh 40,3%.

Untuk penerimaan sektoral, seluruh sektor utama tumbuh positif ditopang oleh kenaikan harga komoditas, pemulihan ekonomi, serta dampak kebijakan (phasing-out insentif fiskal, UU HPP, dan kompensasi BBM).

“Beberapa sektor dengan kontribusi terbesar yaitu industri pengolahan 29,7% tumbuh 45,1%, perdagangan 23,4% tumbuh 62,8%, jasa keuangan dan asuransi 11,5% tumbuh 16,2%, pertambangan 9,7% tumbuh 286,8%, dan sektor konstruksi dan real estate 4,1% tumbuh 13,0%,” ujarnya.
Lebih lanjut Suryo juga menuturkan perkembangan terkini penerimaan yang terkait UU HPP, yaitu:

1. PPS dengan realisasi PPh final sebesar Rp61,01 triliun dan harta bersih yang diungkapkan sebesar Rp594,82 triliun.

2. PPN Perdagangan melalui Sistem Elektronik (PMSE) dengan pelaku usaha PMSE yang sudah ditunjuk sebagai pemungut sebanyak 119 pemungut berhasil menambah penerimaan PPN sebesar Rp7,1 triliun, berasal dari setoran tahun 2020 Rp730 miliar, setoran tahun 2021 Rp3,9 triliun, dan setoran tahun 2022 Rp2,47 triliun.

3. Pajak Fintech yang mulai berlaku 1 Mei 2022 dan mulai dibayarkan di bulan Juni 2022, PPh 23 atas bunga pinjaman yang diterima wajib pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT) sebesar Rp60,83 miliar dan PPh 26 yang diterima wajib pajak luar negeri atau BUT sebesar Rp12,25 miliar.

4. Pajak Kripto yang berlaku mulai 1 Mei 2022 dan dibayarkan di bulan Juni 2022, PPh 22 atas transaksi aset kripto melalui penyelenggara PMSE dalam negeri dan penyetoran sendiri sebesar Rp23,08 miliar dan PPN dalam negeri atas pemungutan oleh nonbendahara sebesar Rp25,11 miliar.

5. Dampak penyesuaian tarif PPN mulai 1 April 2022, penambahan penerimaan PPN sebesar Rp1,96 triliun di bulan April 2022, Rp5,74 triliun di bulan Mei 2022, dan Rp6,25 triliun di bulan Juni 2022.

Selain tentang penerimaan, beberapa perkembangan terkini seputar perpajakan juga disampaikan oleh Suryo. Suryo mengatakan mulai tanggal 14 Juli 2022, Nomor Induk Kependudukan (NIK) telah resmi diimplementasikan secara bertahap sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Dan akan digunakan sepenuhnya mulai 1 Januari 2024.

Namun, implementasi NIK sebagai NPWP tidak otomatis membuat semua penduduk yang ber-NIK wajib membayar pajak. Kewajiban membayar pajak baru timbul saat orang pribadi sudah memenuhi syarat subjektif (berusia 18 tahun ke atas) dan objektif (berpenghasilan di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak).
Selain itu, di tanggal 14 Juli juga, DJP juga sudah meluncurkan kemudahan validasi SSP PPhTB oleh notaris/PPAT secara online melalui penerbitan Peraturan Dirjen Pajak Nomor Per-08/PJ/2022.

Disampaikan juga bahwa pemerintah telah memperpanjang insentif pajak terkait Covid-19 melalui penerbitan PMK-113/PMK.03/2022 tentang perubahan atas PMK-226/PMK.03/2021 tentang pemberian insentif pajak terhadap barang yang diperlukan dalam rangka penanganan pandemi Covid-19 dan fasilitas PPh bagi sumber daya manusia di bidang kesehatan, serta penerbitan PMK-114/PMK.03/2022 tentang perubahan atas PMK-3/PMK.03/2022 tentang Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Covid-19. Semua insentif diperpanjang sampai dengan akhir tahun 2022.

Perpanjangan tersebut dilatarbelakangi oleh pemerintah yang menilai bahwa dampak pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir di berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Akhirnya, Suryo berharap dengan semua kemajuan yang telah dicapai DJP sampai dengan semester I tahun ini, kinerja DJP, utamanya kinerja penerimaan, akan tetap tumbuh dengan baik sejalan dengan perkembangan ekonomi pada semester II nanti.

Meskipun demikian, kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan karena Suryo memperkirakan pertumbuhannya tidak akan sekuat pada semester I sebab beberapa item penerimaan tidak akan terulang pada Semester II. “Misalnya item PPS dan PPh OP/Badan Tahunan,” pungkasnya.

Wajib Pajak dapat membarui informasi seputar perpajakan, di laman landas www.pajak.go.id.
#PajakKuatIndonesiaMaju
***

Corporate Statement PT Waskita Beton Precast Tbk Terkait Pemberitaan Delisting Saham

Jakarta, Agustus 2022. Terkait dengan adanya pemberitaan mengenai delisting saham perusahaan, kami atas nama perusahaan menyampaikan beberapa hal, yaitu:

1. Suspensi perdagangan atas saham WSBP dikarenakan adanya default pembayaran kupon obligasi PUB I Tahap II pada tanggal 28 Januari 2022. Default pembayaran tersebut diakibatkan penetapan WSBP ke dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat untuk Perkara Nomor: 497/Pdt.Sus./PKPU/2021/PN.Niaga.Jkt.Pst pada 25 Januari 2022. Status PKPU tersebut menyebabkan WSBP masuk ke dalam masa “Mandatory Standstill”.

2. Berdasarkan hasil putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta pada Selasa, 28 Juni 2022 menyatakan bahwa status PKPU WSBP resmi telah berakhir.

3. Adapun hasil voting para kreditur yang telah dilakukan pada tanggal 17 dan 20 Juni 2022 adalah sebesar 80,6% secara nilai utang dan 88,9% secara headcount Kreditur Separatis serta 92,8% secara nilai utang dan 96,4% secara headcount Kreditur Konkuren menyatakan setuju.

4. Sampai dengan saat ini WSBP tengah menunggu Putusan Perdamaian PKPU berkekuatan hukum tetap (Inkracht). Putusan Perdamaian belum dapat Inkracht dikarenakan terdapat permohonan kasasi oleh salah satu kreditur WSBP, yaitu Bank DKI. Dalam hal ini Manajemen menghormati permohonan kasasi tersebut dan akan terus mengawal prosesnya.

5. Manajemen berharap suspensi perdagangan atas saham WSBP dapat dicabut setelah adanya Putusan Perdamaian yang Inkracht. Manajemen meyakini bahwa dicabutnya suspensi akan memberikan manfaat bagi para pemegang saham WSBP.

6. WSBP juga senantiasa berkomitmen untuk mengakselerasi pemulihan kinerja operasional dan keuangan pasca pandemi Covid-19 melalui strategi perbaikan antara lain fokus pada proyek Waskita Grup, khususnya Proyek PMN (Penyertaan Modal Negara) dan proyek Pemerintah, melakukan efisiensi biaya melalui manajemen rantai pasokan yang lebih baik, rasionalisasi organisasi dan rasionalisasi aset, melakukan optimalisasi capex, manajemen cash flow, inovasi produk, dan ekspansi ke pasar retail melalui e-commerce.

7. Perwujudan komitmen tersebut dapat terlihat pada realisasi kinerja kuartal I tahun 2022, antara lain pertumbuhan Nilai Kontrak Baru sebesar 28% dibandingkan dengan kuartal I tahun 2021, peningkatan Pendapatan Usaha sebesar 44% dibandingkan dengan kuartal I tahun 2021, menurunnya Beban Operasi sebesar 19% dibandingkan dengan kuartal I tahun 2021, dan perbaikan skor implementasi GCG pada tahun 2021 menjadi 85,65 dibandingkan 82,25 pada tahun 2020.

Persiapkan Diri Songsong Transisi Energi, PLN Kirim 104 Pegawai Studi di Kampus Terbaik Dalam dan Luar Negeri

Jakarta, 4 Agustus 2022 – PT PLN (Persero) melakukan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan memberikan beasiswa kepada 104 pegawainya baik melalui Program PLN maupun Luar Program PLN. Para pegawai tersebut disiapkan PLN untuk menyambut transisi energi yang akan menjadikan listrik sebagai energi masa depan.

Dalam acara Pelepasan Tugas Belajar, insan PLN berprestasi dan lolos seleksi tersebut tercatat akan kuliah di berbagai kampus terkemuka di dalam negeri dan luar negeri seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, institut Teknologi Sepuluh Nopember, University of Manchester, Aberdeen University, TU Delft, Curtin University, University of Birmingham, University of New South Wales, Lund University, Twente University, dan Yale University.

Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PLN Yusuf Didi Setiarto menyampaikan bahwa perubahan lingkungan strategis global telah menciptakan tantangan baru pada bisnis PLN. Untuk itu, PLN membutuhkan SDM yang mumpuni dan profesional agar bisa tetap bergerak maju dan kompetitif.

“Kita akan membangun kerja sama dengan multinasional korporasi dan organisasi internasional. Berbicara, bernegosiasi dan membuat kesepakatan tentang transisi energi. Oleh karena itu untuk melindungi kepentingan nasional dan PLN, PLN butuh SDM yang mumpuni,” kata Didi.

Didi menyampaikan bahwa beasiswa belajar ini adalah investasi masa depan yang dibutuhkan PLN. Karena menurutnya hadirnya SDM yang berkualitas merupakan elemen terpenting dalam pertumbuhan PLN ke depan.

“Sesuai dengan yang selalu disampaikan Dirut, Pengembangan SDM adalah kunci kalau perusahaan ingin tumbuh dan berkembang ke level yang lebih tinggi. Ini adalah bagian dari menyusun pondasi dari rumah besar PLN. Saya percaya pendidikan adalah kunci untuk PLN maju,” kata Didi.

General Manajer Pusdiklat PLN Rio Adrianto menyatakan, saat ini PLN tengah mengembangkan banyak proses pembelajaran yang bisa mendukung para pegawai PLN. Beasiswa atau penugasan belajar pada 104 pegawai ini adalah salah satunya.

“Setelah balik harapannya teman-teman bisa berkontribusi lebih banyak. Baik itu berupa studi kasus, pembuatan kajian inovasi, hingga membagi ilmunya pada teman-teman pegawai yang lainnya,” tutur Rio.

Penguatan SDM terus dilakukan PLN menuju transisi energi bersih demi mencapai carbon neutral di tahun 2060. PLN menargetkan tahun depan bisa menambah kuota beasiswa hingga 273 pegawai. Sehingga SDM PLN di masa depan punya kapasitas yang kuat dalam transisi energi bersih dan bisnis yang rendah karbon.

Transformasi Digital Mendorong Penjualan Semester I-2022 MTDL Tumbuh 28% YoY

Jakarta, 29 Juli 2022 — PT Metrodata Electronics Tbk (“MTDL”), emiten Teknologi Informasi dan Komunikasi (“TIK”) Digital khususnya di bidang Solusi dan Konsultasi Digital serta Distribusi Digital, meraih pertumbuhan positif, bahkan double digit pada kedua unit bisnisnya. Unit Bisnis Solusi dan Konsultasi Digital mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,5 triliun atau tumbuh 21% di semester pertama tahun 2022 dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu Unit Bisnis Distribusi Digital mencatatkan pendapatan sebesar Rp 7,4 triliun atau tumbuh sebesar 29% dari tahun lalu pada periode yang sama.

Dari sisi laba bersih, Unit Bisnis Solusi dan Konsultasi Digital menyumbangkan laba bersih sebesar Rp 162 miliar atau berkontribusi sebesar 60% dari total laba bersih MTDL pada semester pertama tahun 2022. Sedangkan laba bersih Unit Bisnis Distribusi Digital sebesar Rp 109 miliar atau 40% dari total laba bersih MTDL di semester pertama tahun 2022. Seperti diketahui bahwa porsi laba bersih Unit Bisnis Distribusi Digital tidak semua tercatat di MTDL karena merupakan usaha patungan dengan Synnex Taiwan sehingga untuk laba bersih dibagi 50:50. MTDL optimis kinerja positif ini akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan produk TIK, dan khususnya di solusi digital yang didukung oleh pertumbuhan investasi transformasi digital dan siklus bisnis yang biasanya meningkat di akhir tahun.

Susanto Djaja selaku Presiden Direktur MTDL mengatakan, “Kami melihat semakin tingginya transformasi digital di berbagai industri, merupakan peluang bagi kami untuk selalu memberikan yang terbaik bagi pelanggan dan mitra bisnis melalui kedua unit bisnis MTDL. Kami mengucapkan terima kasih sudah dipilih oleh para pelanggan dan mitra bisnis kami untuk memberikan solusi yang efektif agar aktivitas pelaku usaha tetap relevan di tengah berkembangnya gelombang digitalisasi.”

Dari Unit Bisnis Solusi dan Konsultasi Digital, sektor perbankan masih menjadi pelanggan terbesar yaitu berkontribusi sebesar 45% terhadap pendapatan Unit Bisnis Solusi dan Konsultasi Digital dibandingkan segmen konsumer lain, hal ini karena industri perbankan sedang giat-giatnya dalam 2 tahun terakhir melakukan tranformasi digital, sehingga kebutuhan solusi serta konsultasi sangat meningkat tajam dimana sebelumnya porsi sektor perbankan rata-rata 35%. Selain perbankan, sektor minyak dan gas, dan telekomunikasi juga memiliki peluang yang besar untuk disasar. Perseroan juga akan terus meningkatkan jangkauan pemasaran pada segmen-segmen yang selama ini belum menjadi pasar utama seperti e-commerce dan keuangan digital.

Randy Kartadinata selaku Direktur MTDL menjelaskan, “Pesatnya perkembangan teknologi serta adopsi transformasi digital pada sektor perbankan, telekomunikasi, dan Oil & Gas menyimpan potensi luar biasa yang dapat kami garap. Kami yakin, dengan pengalaman beserta portofolio produk dan solusi kami, dapat menjawab potensi pertumbuhan di pasar ini.”

MTDL terus memperkuat Unit Bisnis Solusi dan Konsultasi Digital dengan terus melengkapi delapan pilar solusi digital Metrodata, yaitu Cloud Services, Big Data & Analytics, IT Security, Hybrid IT Infrastructure, Business Application, Digital Business Platform, Consulting & Advisory Services, dan Managed Services. Salah satu solusi yang patut disorot karena pertumbuhannya yang cepat adalah Cloud karena menjadi kontributor terbesar sebesar 34% dari delapan pilar.

Pendapatan MTDL dari Cloud diperkirakan akan terus naik karena saat ini banyak perusahaan yang masih dalam tahap awal untuk beralih ke Cloud. Hal ini juga didukung oleh tren beralih ke langganan berbasis Cloud yang semakin banyak diminati. Karena kebutuhan pelanggan akan solusi Cloud semakin tinggi, MTDL telah mempersiapkan divisi khusus yang terdiri dari para ahli dan pakar untuk membantu pelanggan meraih manfaat optimal dari solusi Cloud atau aplikasi berbasis Cloud lainnya. Tim ini dapat mempercepat transfer pengetahuan dan keahlian serta memberikan fokus pada area pre-sales dan implementasi.

Tidak kalah pentingnya dengan Unit Bisnis Solusi dan Konsultasi Digital, Unit Bisnis Distribusi Digital meraih kinerja positif di semester pertama tahun 2022. Unit Bisnis Distribusi Digital berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 7,4 triliun di semester pertama tahun 2022. Jika melihat dari segmen Commercial, terjadi pertumbuhan signifikan sebesar 31% QoQ di periode 2Q22, ini menunjukkan bahwa kondisi saat ini sudah cukup stabil bagi perusahaan untuk mengeluarkan budget lebih untuk investasi di TIK. Peningkatan Unit Bisnis Distribusi Digital sebagian besar didorong oleh penjualan dari sisi Consumer yang menyumbang 48% terhadap total pendapatan Distribusi Digital. Disisi lain, Telco product memberikan kinerja yang cukup mentereng dimana berhasil meraih pendapatan sebesar Rp 1,2 triliun atau tumbuh signifikan sebesar 52% YoY di semester pertama tahun 2022 ini.

“Kami optimistis hingga akhir tahun 2022 dapat meraih pertumbuhan pendapatan 15% dan pertumbuhan laba 20%. Melihat berbagai peluang dengan mulai normalnya pasokan produk TIK dan semakin berkembangnya solusi digital, Kami yakin mampu untuk terus berkembang sebagai penyedia solusi digital dan inovator teknologi yang menjadi pusat aktualisasi ekonomi digital di Indonesia,” tutup Susanto.