Tag Archives: startup

Melalui Ajang Kompetisi Elevation Watts Up!_, PLN Jaring 10 _Startup Terbaik untuk Kolaborasi dan Pembinaan Usaha

Jakarta, 21 Oktober 2022 – Ajang PLN Elevation: Watts Up! yang digelar oleh PT PLN (Persero) telah menjaring 10 startup terbaik untuk dikembangkan. Ajang ini merupakan bentuk perhatian PLN pada perusahaan rintisan atau startup dalam negeri yang menggerakan roda perekonomian.

PLN Elevation: Watts Up! merupakan program kolaborasi antara PLN, Pares dan Lestari dari Pijar Foundation untuk mengakselerasi startup yang berfokus pada inovasi dan solusi masa depan Indonesia. Program ini diluncurkan September lalu dan tercatat lebih dari 300 startup mendaftarkan diri dan telah selesai melakukan rangkaian proses seleksi.

Setelah menjalani proses seleksi yang panjang, PLN dan Lestari memilih 10 startup terbaik yang akan diberikan pendanaan sebesar Rp 1,45 miliar serta pembinaan oleh mentor-mentor profesional selama 3 bulan untuk mengembangkan bisnisnya.

“Ide-ide dan solusi yang hadir sangat luar biasa. Ide-ide yang ada juga membantu PLN dalam membaca arah inovasi dan konsekuensi perubahan yang akan terjadi di masa depan dengan lebih baik. Program ini, sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir, adalah langkah konkret bahwa ekosistem BUMN melakukan inkubasi terhadap anak-anak muda generasi milenial guna mewujudkan ide-idenya,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.

Terobosan-terobosan yang ditawarkan startup ini akan dipamerkan dalam acara yang digelar bertepatan dengan Hari Listrik Nasional pada tanggal 27 Oktober 2022 di Jakarta. Acara itu sekaligus menandai dimulainya proses pembinaan tiga bulan ke depan.

Direktur Lestari Cynthia Krisanti mengatakan, startup yang terpilih memiliki terobosan yang unik di masing-masing bidangnya. Ia mencontohkan, di bidang ekosistem energi ramah lingkungan dan kendaraan listrik.

“Sesuai visi program ini, startup yang terpilih dapat mengakselerasi adopsi inovasi futuristik melalui proses sandboxing dengan dukungan PLN dan Lestari, sehingga harapannya startup-startup ini dapat lebih cepat mencapai tingkat kematangan inovasinya serta kesiapan untuk diadopsi masyarakat dan lingkungan skala besar,” jelasnya.

Berikut 10 startup terbaik yang akan mendapatkan pendampingan dari program PLN Elevation: Abarobotics, Amtiss, Astrobike, Automa, Bosrindo Energi, Circa, Cityplan, Katalis
Leastric, MyECO. Solusi yang diberikan 10 startup terpilih ini berfokus pada Asset and Resource Innovation, Green Energy Ecosystem dan Electric Ecosystem.

Selama masa pembinaan, para pemilik startup akan diberi kesempatan untuk sandboxing atau uji coba solusi dan inovasi. Metode tersebut merupakan sebuah terobosan yang dilakukan PLN untuk menyelaraskan langkah inovasi-inovasi baru yang ditawarkan oleh para pemilik startup dengan kebutuhan perusahaan ke depan.

Teken Kerja Sama New Energy Fund, Pertamina NRE dan MDI Ventures Buka Peluang Pendanaan Startup Energi

Jakarta, 3 Oktober 2022 – Sebagai upaya percepatan transisi energi di Indonesia, Pertamina NRE, dan PT Metra Digital Investama (MDI Ventures) menandatangani head of agreement (HoA) tentang inisiasi kerja sama investasi dalam bentuk energy fund pada Senin (26/9) dalam acara BUMN Startup Day.

Penandatanganan dilakukan secara seremonial oleh Direktur SDM dan Penunjang Bisnis Pertamina NRE, Said Reza Pahlevy dan Direktur Utama MDI Ventures, Donald Wihardja, serta disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, dan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati.

Erick menyampaikan dalam keynote speech bahwa tantangan Indonesia adalah memastikan ke depan potensi pasar di Indonesia mencapai Rp 4.500 triliun diisi oleh bangsa Indonesia. Potensi perusahaan rintisan di Indonesia terus tumbuh. Di sisi lain, BUMN adalah sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia yang seyogyanya merajut potensi-potensi yang ada dan sedang berkembang. BUMN Startup Day bertujuan untuk menggabungkan ekosistem yang dibangun perusahaan rintisan dan ekosistem BUMN.

“Saya sangat berharap ekosistem ini bisa bertemu dan harus menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja kita. Kita tidak pernah mendorong bahwa kita anti asing, tetapi sudah seyogyanya kita bersama-sama membangun yang namanya ekosistem Indonesia, ekosistem yang dirajut dari private sector, small medium enterprise, dan juga BUMN,” ungkap Erick.

Kolaborasi Pertamina NRE dengan MDI Ventures dalam inisiatif New Energy Fund ini bertujuan untuk mendorong percepatan transisi energi melalui investasi pada perusahaan rintisan di bidang teknologi dan inovasi baru sektor energi baru dan terbarukan. Sejalan dengan pilar bisnis Pertamina NRE, target investasi New Energy Fund adalah sektor low carbon solutions, energi baru dan terbarukan, serta bisnis masa depan sektor energi.

MDI Ventures adalah unit venture capital milik Telkom, dengan nilai pengelolaan fund mencapai lebih dari US$830 juta. MDI Ventures menjadi perusahaan investasi teknologi terbesar di Indonesia dan memiliki salah satu pendanaan dengan kinerja terbaik di Asia.

“Transisi energi  membutuhkan kolaborasi berbagai pihak. Kolaborasi Pertamina NRE dengan MDI Ventures yang didukung oleh Kementerian BUMN membuka peluang pendanaan bagi perusahaan rintisan yang memiliki semangat yang sama untuk mengembangkan energi bersih. Pertamina percaya kolaborasi ini akan mendorong percepatan transisi energi,” tutur Reza.

Donald Wihardja, CEO MDI Ventures, mengatakan “Nilai strategis Energy Fund memiliki potensi untuk menangkap peluang pada inovasi sektor energi baru terbarukan. Hal ini diharapkan dapat membuka peluang baru mengingat MDI Ventures sebagai pengelola multi-fund juga dapat berinvestasi bersama dengan Energy Fund untuk menghasilkan pertumbuhan dan sinergi Pertamina. Ke depannya, investasi yang dilakukan di sektor ini akan memiliki dampak lebih besar dengan kolaborasi antara MDI Ventures bersama Pertamina NRE. Kami melihat bahwa kemampuan Pertamina yang merupakan perusahaan pengelola end-to-end value chain sektor energi.”

Sebagai bagian dari perusahaan energi nasional terbesar di Indonesia, Pertamina NRE menjadi mitra strategis pemerintah untuk mengawal transisi energi serta dekarbonisasi di Indonesia. Melalui implementasi penanganan perubahan iklim yang merupakan salah satu dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Hadir di BUMN Startup Day, VCGamers Apresiasi Dukungan Pemerintah ke Startup

27 September – VCGamers menjadi bagian di dalam BUMN Startup Day yang digelar kemarin, Senin 26 September 2022.

Co Founder & COO VCGamers, Hartanto Lee, menyatakan, pihaknya menyambut baik event tersebut. Karena event ini menunjukkan dukungan pemerintah terhadap perkembangan Startup yang ada di Indonesia.

 “Tentunya kami sangat bangga menjadi bagian dari BUMN Startup Day hari ini. Kami pun mengapresiasi event ini karena ini merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam pengembangan startup di tanah air,” kata pria yang akrab disapa Hartanto ini.

 Dirinya pun menjelaskan, event ini memberikan ruang bagi startup di tanah air untuk dapat bertemu dengan venture capital dari BUMN untuk pengembangan usaha atau scale up.

 “Kami berharap agar kegiatan ini bisa digelar secara terus menerus. Selain itu, juga memberikan banyak manfaat dalam perkembangan ekonomi digital di Indonesia,” ujarnya.

 

BUMN Startup Day

BUMN Startup Day merupakan inisiatif dari Kementerian BUMN, bersama dengan BUMN dan para venture capital BUMN untuk memfasilitasi pertukaran ide, inspirasi dan kolaborasi antara BUMN Indonesia dengan para startup terkurasi dalam tahap scale up dan growth.

 BUMN Startup Day mengambil peran aktif dalam memanfaatkan peluang ekonomi digital yang besar di Indonesia untuk mendukung generasi muda, kreator, pencipta lapangan kerja baru, dan menjadi bagian dari ekosistem ekonomi digital dengan sinergi yang lebih erat dan saling menguntungkan.

 Dalam sambutannya, Menteri BUMN, Erick Thohir, mengatakan, Presiden Joko Widodo sempat mengingatkan bahwa ekonomi digital akan menjadi salah satu pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 lalu.

 Dia mengatakan kalau diproyeksikan ekonomi digital Indonesia akan menjadi yang paling besar se-Asia Tenggara pada tahun 2030. Atau sebesar 40% dari total ekonomi digital di Asia Tenggara dengan nilai sebesar Rp 4500 Triliun.

 “Dan kalau kita lihat momentum ini juga mayoritas penduduk Indonesia ini usianya muda. Sekarang 40% di bawah 35 tahun. Artinya apa? Indonesia mempunyai market yang besar dan punya potensi Sumber Daya Manusia yang saat bersamaan juga menjadi sebuah kesinambungan antara ekonomi digital dan sumber daya manusianya,” katanya dilansir dari kanal YouTube Kementerian BUMN.

 Menurut dia perkembangan tersebut perlu mendapatkan dorongan secara menyeluruh. Sehingga, BUMN mencoba untuk menginisiasi dan membangun ekosistem di BUMN untuk mendukung perkembangan startup di Indonesia.

Saat ini BUMN juga telah mempunyai venture capital. Di antaranya yaitu Mandiri Capital, BRI Venture, Telkom dan Telkomsel.

 “Dan yang terakhir BNI juga saya minta untuk membuat venture capital. Dan venture capital yang ada di BUMN ini sudah berinvestasi kepada 336 Startup yang memang kalau dilihat hari ini banyak juga yang sudah mulai menjadi Soonicorn atau Unicorn,” ujarnya.

Dia menerangkan, BUMN Startup Day digelar untuk membuat BUMN dekat dengan startup tanah air.

 “Dan kita minta para BUMN tidak langsung berinvestasi tetapi harus pendampingan dengan para venture capital yang ada di BUMN karena kita tidak mau para direksi dari BUMN yang tidak punya pengalaman di industri digital ini langsung berinvestasi tanpa ada pendampingan, karena kita jaga supaya ini benar-benar ada keberlanjutan,” ujarnya.

 Dia menerangkan sebanyak 150 exhibitor dan 250 startup dari 12 cluster yang ada hadir di dalam event tersebut.

“Lalu di sini juga ada 22 BUMN, yang berusaha melihat apa ada potensi untuk melakukan business matching,” katanya.

 Secara garis besar terdapat sebanyak lima hal yang menjadi tujuan digelarnya BUMN Startup Day. Masing-masing adalah Business Matching, Investor Pitching, Rapid Mentoring Startup, Conference dan Exhibition.

 “Mohon dukungan Bapak (Presiden Joko Widodo) dan pemerintah supaya ini bisa menjadi gelombang besar untuk kemajuan digital ekonomi Indonesia sebagai salah satu pertumbuhan ekonomi masa depan,” katanya.

 

Presiden Jokowi Imbau Startup Mampu Menjawab Kebutuhan Masyarakat

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.

 Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengaku optimis dengan perkembangan ekonomi digital tanah air. Hal ini berdasarkan peluang ekonomi digital Indonesia yang terus berkembang pesat bahkan tertinggi di Asia Tenggara.

 “Ekonomi digital kita tumbuh pesat dan tertinggi di Asia Tenggara. Melompat 8 kali lipat dari 2020 dari Rp 632 T melompat menjadi 4531 T di 2030, artinya peluangnya besar sekali,” katanya dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

 Presiden menyampaikan bahwa peluang itu merupakan kesempatan terbuka untuk anak muda. Apalagi, pengguna internet di Indonesia sudah mencapai angka 77,7 persen dan penggunaannya 8 jam 36 menit dalam satu hari.

 Lebih dari itu, jumlah Startup Indonesia tertinggi keenam di dunia setelah Amerika, India, Inggris, Kanada dan Australia. “Ini juga potensi yang besar yang harus kita kembangkan,” ujarnya.

 Saat ini, kata Presiden, Startup di Indonesia paling besar berasal dari kategori Fintech. Menurutnya, semua pihak harus dapat melihat bahwa kedepannya yang perlu dipecahkan dengan menggunakan teknologi adalah masalah krisis pangan.

 “Itu adalah kesempatan, itu adalah peluang, itu adalah opportunity dan agriculture hanya 4 persen, hati-hati, ini ada kesempatan besar di situ. Karena di dalam urusan pangan itu ada yang namanya urusan produksi, ada yang namanya urusan distribusi, ada yang namanya urusan pasar,” katanya.

 Selain itu, kategori kesehatan juga perlu menjadi perhatian karena memiliki peluang yang cukup besar.

 “Kita ini negara dengan 17 ribu pulau, apa yang bisa kita lakukan agar kesehatan kita ini bisa melompat, telemedicine bisa disambungkan, operasi jarak jauh bisa disambungkan dengan platform, dengan aplikasi,” katanya.

 Kemudian, hal yang tak kalah penting yaitu mengenai pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

 “Kita memiliki 65,4 juta UMKM. Memang masih banyak persoalan, urusan kemasan, urusan kualitas produksi, urusan kapasitas produksi. Tetapi di situ baru 19 juta yang masuk ke platform digital. Sehingga masih ada ruang yang sangat besar untuk kita kerjakan di sana,” ujarnya.

 Presiden Jokowi menyatakan bahwa terdapat dua penyebab startup tutup saat merintis. Hal itu disebabkan karena kehadirannya tidak dapat menjawab kebutuhan pasar dan kekurangan dana.

 Oleh karena itu, dia berharap agar seluruh startup hadir untuk menjawab kebutuhan pasar yang ada.

 “Lalu, yang kedua itu karena kehabisan dana. Ini nanti fungsinya venture capital, fungsinya BUMN, agar ekosistem besar yang ingin kita bangun ini bisa saling sambung sehingga semuanya bisa terdampingi dengan baik dan bisa tidak gagal untuk masuk ke pasar-pasar, peluang-peluang yang ada di Negara kita,” katanya.

 

Tentang VCGamers

VCGamers adalah Web-3 social commerce platform pertama di Indonesia yang menjadi wadah bagi para gamers untuk saling berinteraksi dan terhubung satu sama lain. VCGamers saat ini memiliki produk seperti VCGamers Marketplace yang menjadi wadah khusus untuk menjual item in-gaming.  VCGamers juga meluncurkan mata uang kripto, $VCG Token, yang dapat digunakan secara keseluruhan demi mendukung ekosistem VCGamers. $VCG Token beroperasi pada Binance Smart Chain, dibangun di atas jaringan perdagangan sosial yang bersifat platform-agnostik dan game-agnostik, staking token dan aset NFT akan terintegrasi secara universal melalui infrastruktur dan komunitas yang sudah ada sehingga memberi manfaat bagi metaverse manapun yang terhubung dengannya. Saat ini, VCGamers telah  memperoleh pendanaan US$2,6 juta atau setara Rp37 miliar dalam putaran awal yang dipimpin BEENEXT dan Rans Venture pada pertengahan tahun 2021.

 

Mandiri Capital Indonesia Danai 7 Startup Sepanjang 2021, Dorong Pertumbuhan Ekosistem Startup & Inklusi Keuangan

Jakarta, 18 Januari 2021 – PT Mandiri Capital Indonesia (“MCI”) – perusahaan modal ventura atau corporate venture capital (CVC) terkemuka milik Mandiri Group – umumkan kinerja perusahaan sepanjang tahun 2021 lalu sekaligus rencana kelanjutan fokus perusahaan di 2022.

Di periode tersebut, MCI mencatatkan performa perusahaan yang impresif ditandai dengan partisipasi dalam tujuh putaran pendanaan ke startup fintech (tekfin), fintech enabler, insurtech dan open finance, serta mewujudkan kolaborasi antara Mandiri Group dengan sejumlah startup yang membawa nilai sinergi (synergy value) tertinggi bagi perusahaan.

Memasuki 2022, MCI akan melanjutkan komitmen ini dengan target pendanaan ke lebih banyak startup dengan dana investasi yang lebih besar, dan berkontribusi meningkatkan synergy value yang signifikan melalui kemitraan dengan perusahaan teknologi dan ekosistem Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tujuan investasi yang lebih besar dan meningkatkan synergy value adalah untuk terus mendorong tumbuhnya inklusi keuangan serta perkembangan ekosistem startup di Indonesia.

Tahun 2021 menjadi tahun yang tangguh bagi MCI ditandai dengan tercatatnya rangkaian inisiatif perusahaan untuk berinvestasi dan bersinergi dengan memberikan nilai tambah serta dampak positif bagi Mandiri Group, BUMN dan industri secara umum, melalui partisipasinya dengan melakukan pendanaan secara agresif.

Partisipasi pendanaan MCI pada 2021 terdiri atas tiga investasi baru dan empat investasi follow-on. Dukungan MCI terhadap Mandiri Group dan pertumbuhan ekosistem startup direalisasikan melalui beberapa inisiatif sinergi yang sudah berjalan pada 2021 lalu, di antaranya adalah:

Penyaluran kredit agrikultur melalui Crowde senilai Rp310 miliar

Penyaluran kredit kepada pelaku UMKM melalui Investree senilai Rp306 miliar

Kerjasama komprehensif dengan Bukalapak pada tiga lini produk (pembayaran, kredit dan investasi)

Penggunaan platform Jurnal dan Klik Pajak untuk mendigitalisasi laporan keuangan nasabah SME Mandiri dan Yokkebiz yang merupakan hasil kolaborasi antara iSeller dengan Yokke menghasilkan peningkatan registered users hingga mencapai enam ribu.

“Kami sangat bersyukur atas pencapaian kami di 2021, di mana kami berkesempatan untuk dapat berpartisipasi menyalurkan pendanaan baru dan follow-on ke tujuh startup di Tanah Air. Hal ini menjadi salah satu catatan milestone kesuksesan kami, ketika kami berhasil mencatatkan peningkatan jumlah dan nilai penggalangan dana yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Melalui partisipasi pendanaan bersama para partner investasi, Mandiri Capital Indonesia berharap ini dapat menjadi kontribusi positif demi mendukung upaya pemerintah dalam mengejar target 90% inklusi keuangan di Tanah Air pada 2024 mendatang,” jelas Direktur Utama MCI, Eddi Danusaputro.

Pada awal 2021, startup portfolio MCI, Mekari. meraih kucuran pendanaan Seri D dengan total hampir Rp280 miliar yang dipimpin oleh Money Forward. Sementara, partisipasi pendanaan MCI pada tiga investasi baru untuk:

Bukalapak (pendanaan Pra-IPO yang dipimpin oleh GIC dan Standard Chartered, dengan jumlah yang tidak diungkapkan),

Ayoconnect (pendanaan Pra-Seri B bersama Patamar Capital dan Habibie Foundation, dengan jumlah total sekitar Rp143 miliar), dan

Salah satu startup di sektor insurtech pada pertengahan Desember 2021

Serta empat investasi follow-on untuk:

Amartha (yang dipimpin oleh Women’s World Banking dan MDI Ventures, dengan jumlah total lebih dari Rp510 miliar),

iSeller (pendanaan Pra-Seri B yang dipimpin oleh AppWorks dan Openspace Ventures, dengan total suntikan dana senilai Rp120 miliar),

Crowde (pendanaan Seri B yang dipimpin oleh Monks Hill, dengan jumlah yang tidak diungkapkan) dan

PrivyID (pendanaan Seri B yang dipimpin oleh GGV Capital, dengan jumlah hingga lebih dari Rp251 miliar).

Menjelang akhir 2021 lalu, sejalan dengan komitmen dalam membangun percepatan ekosistem ekonomi digital di Indonesia, Mandiri Capital Indonesia bersama empat CVC BUMN lainnya memberikan dukungan kepada Merah Putih Fund (Dana Ventura Merah Putih atau MPF). MPF adalah sebuah inisiatif dari Kementerian BUMN sebagai dana kelolaan yang mendukung akselerasi startup lokal yang berpotensi menjadi unicorn melalui kolaborasi bisnis dan modal, dengan target penutupan pertama sebesar lebih dari Rp4 triliun.

Menutup tahun 2021 dengan catatan performa yang impresif, MCI memasuki tahun 2022 ini dengan fokus menyasar peluang pendanaan baru pada growth stage companies terutama startup di sektor fintech dan fintech enabler. Fokus ini turut didukung oleh target MCI agar dapat berinvestasi di tahap yang lebih beragam, dari Seed hingga Seri C, melalui fund yang berbeda-beda yang ada dibawah naungan MCI dengan kesiapan jumlah dana yang lebih besar dari tahun sebelumnya.

Lebih lanjut, MCI juga turut melakukan pendanaan pada startup, seperti corporate enabler,SME enabler, wealth/investment platform, earned wage access (EWA), logistic tech dan edutech  yang diharapkan dapat mendorong inisiatif transformasi dan dampak positif bagi Mandiri Group melalui optimalisasi sinergi.

MCI mengedepankan sinergi guna meningkatkan non-monetary value kepada ekosistem startup Indonesia, seperti mentorship, inkubasi, akselerator, dan networking untuk membantu akselerasi kapabilitas startup di dalam industri.

“Bukan sekadar prestasi yang kami torehkan, tapi kami punya komitmen untuk membangun ekosistem startup di Indonesia melalui investasi, pertumbuhan, dan exit yang sehat. Ini adalah visi kami bersama Mandiri Group sebagai lembaga keuangan yang terpercaya dan terbuka dalam percepatan sinergi dengan ekosistem digital,” tutup Eddi.

Tentang Mandiri Capital Indonesia

PT Mandiri Capital Indonesia (“MCI”) adalah anak perusahaan Bank Mandiri yang bergerak di bidang Corporate Venture Capital (CVC), yang bertindak sebagai penghubung atau jembatan antara Mandiri Group dan startup untuk mendorong inovasi dan inisiatif sinergi. MCI berkomitmen untuk membangun kemitraan strategis untuk mempercepat inovasi di industri keuangan dan juga berinvestasi pada startup yang memiliki keselarasan inovasi dan sinergi dengan Mandiri Group.

Didirikan pada tahun 2015, MCI telah berinvestasi menjalin kemitraan diantara startups fintech (financial technology) dan fintech enablers lokal ataupun Asia Tenggara. MCI terus berupaya mengakselerasi pertumbuhan startups melalui pembinaan dan sinergi bisnis dengan seluruh jaringan Mandiri Group. Sejumlah portofolio MCI antara lain: Amartha, Ayoconnect, Bukalapak, Cashlez, Crowde, Gojek, Halofina, iSeller, Investree, Koinworks, LinkAja, Mekari, PTEN, PrivyID dan Yokke.

Telkomsel The NextDev 2021 Perkuat Potensi Startup Digital Dalam Menciptakan Perubahan Berdampak

Jakarta, 4 November 2021 – Sebagai leading digital telco company, Telkomsel berkomitmen untuk membuka peluang perubahan sosial bagi masyarakat Indonesia dengan pemanfaatan teknologi digital yang dapat mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. Komitmen tersebut diwujudkan dengan menghadirkan program validasi dan inkubasi khusus startup digital pencipta perubahan, yaitu The NextDev 2021.

Melalui program yang merupakan bagian dari inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) Telkomsel tersebut, Telkomsel berupaya untuk meningkatkan keberdayaan startup digital tahap awal (early stage) dengan meningkatkan kapabilitas dan kompetensi digital startup dalam menciptakan perubahan (#UnleashImpact).

Upaya tersebut dilakukan melalui serangkaian kegiatan The NextDev yang diawali dengan pencarian bakat di Talent Scouting, inkubasi dan mentoring di Academy, konferensi dan showcase di Summit, hingga tracking dan development di Hub.

Vice President Corporate Communications Telkomsel Denny Abidin mengatakan, “Sejak 2015, Telkomsel secara konsisten menggelar program The NextDev yang berfokus pada peningkatan potensi startup digital tahap awal dalam menghadirkan dampak sosial bagi masyarakat.

Melalui The NextDev. Telkomsel terus berupaya mengoptimalkan sumber daya dan ekosistem yang ada di perusahaan bagi pengembangan startup dengan memberikan edukasi dengan dukungan mulai dari pendampingan mentor berkualitas dan memiliki keahlian, hingga membuka akses serta jejaring yang luas bagi pelaku startup. Di tahun ini, The NextDev memiliki skema program yang lebih komprehensif bagi pelaku startup Tanah Air, terutama dalam menjawab berbagai isu dan tantangan sosial di taraf nasional maupun internasional yang menjadi fokus dalam Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.”

The NextDev didesain agar dapat berperan sebagai enabler bagi pertumbuhan para startup digital pencipta perubahan berdampak di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan. Untuk memperkuat peran tesebut, The NextDev juga berupaya membina hubungan dan berkolaborasi dengan startup, investor, pemerintah, swasta, dan berbagai stakeholder lainnya di industri, yang akan semakin mendukung pertumbuhan para pelaku startup.

Pada program The NextDev 2021, terdapat beberapa sub-program yang secara keseluruhan rangkaian menjadi tahapan perjalanan para startup digital peserta. Pertama, dalam The NextDev Talent Scouting, ratusan peserta dengan Minimum Viable Product (MVP) terbaik disaring melalui sebuah kompetisi pitching online berhadiah dana pengembangan.

Kemudian 12 startup digital terbaik pencipta perubahan berdampak akan dipilih untuk mengikuti program inkubasi, The NextDev Academy, dimana mereka akan dihubungkan dengan mentor yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Pertumbuhan mereka akan dipandu ke arah yang lebih tepat agar startup mencapai kemajuan sesuai dengan harapan.

Pada akhir program, para alumni akan berpartisipasi dalam The NextDev Summit, sebuah konferensi untuk berinteraksi dan berkolaborasi bersama stakeholders dengan menghadirkan konten-konten inspiratif dan wawasan yang lebih dalam terhadap isu dan tantangan yang perlu kita selesaikan di taraf nasional maupun internasional.

Guna semakin memperkuat dukungan, Telkomsel juga menghadirkan The NextDev Hub, yang merupakan platform penunjang bagi rangkaian program inti The NextDev. Database Hub mencakup ribuan startup The NextDev agar dapat mewadahi penjajakan kerjasama dan peluang bagi para startup dan stakeholder mereka.

Hub juga secara rutin melangsungkan seminar dan lokakarya bagi startup dan talenta digital secara daring, termasuk The NextDev On Tour untuk mempromosikan dan melibatkan komunitas-komunitas startup di Indonesia. Pada 2021 ini, Hub memulai Digitalent Academy untuk turut mendukung pertumbuhan ekosistem digital dan pendidikan hingga 20 talenta digital di sejumlah wilayah tertinggal di Indonesia.

“Sebagai bagian dari kontribusi sosial Telkomsel dalam membuka peluang bagi para smart-digitalpreneur dan masyarakat agar melesat dengan pemanfaatan teknologi digital, The NextDev akan senantiasa mendorong peran perusahaan dengan melancarkan perubahan berdampak (#UnleashImpact) dari para startup digital melalui dukungan ekosistem yang ada di Telkomsel,” pungkas Denny.

Pendaftaran dan rangkaian program The NextDev 2021 #UnleashImpact dapat diakses melalui website www.thenextdev.id. Ikuti terus perjalanan The NextDev 2021 di platform sosial media @thenextdev.

Tren Pendanaan Startup Meningkat, Menkominfo Berharap Indonesia Tambah Satu Decacorn

Selama pandemi, lansekap ekonomi digital dan pengguna layanan digital Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan. Bahkan, pendanaan startup digital saat ini mengalami tren peningkatan di tengah resiliensi ekonomi digital.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengharapkan Indonesia akan segera memiliki tambahan decacorn, perusahaan rintisan yang memiliki valuasi di atas USD10 Miliar.

“Resiliensi (ekonomi digital) tercermin dari peningkatan pendanaan sejumlah startup di Indonesia, di mana hingga kini Indonesia telah memiliki satu decacorn yakni Gojek. Dan mudah-mudahan segera dua,” ujarnya dalam OJK Virtual Innovation Day 2021 yang berlangsung secara virtual dari Jakarta, Selasa (12/10/2021).

Menurut Menteri Johnny, saat ini, selain satu decacorn, Indonesia telah  memiliki tujuh unicorn antara lain Tokopedia, Traveloka, OVO, Bukalapak, J&T Express, OnlinePajak, Xendit, dan Ajaib.  Mengutip data yang dirilis Google, Temasek dan Bain tahun 2020, pertumbuhan startup digital meningkat di masa pandemi akibat peningkatan pengguna layanan digital.

“Jumlah pengguna internet yang mencapai 202,6 juta orang per Januari 2021. Di samping itu, pengguna layanan digital di Indonesia juga mengalami pertumbuhan sebesar 37 persen selama pandemi Covid-19,” jelasnya.

Dalam skala global maupun nasional, inovasi dan utilisasi teknologi digital lebih terakselerasi akibat pandemi Covid-19. Menurut Menkominfo, pendayagunaan konektivitas internet dan lalu lintas data menjadi enabler bagi kemajuan yang inklusif di era new normal, baik pada saat pandemi Covid-19 maupun ketika endemi kelak.

Mengutip data United Nations Conference on Trade and Development tahun 2021, Menteri Johnny menunjukkan peningkatan bandwidth internet secara global pada tahun 2020 mencapai 35 persen, peningkatan tersebut menjadi yang terbesar sejak 2013.

“Dengan lalu lintas data bulanan yang secara global diprediksi akan terus meningkat hingga 780 exabytes di tahun 2026. Sehingga adopsi teknologi digital telah menjadi katalisator bagi kemajuan di berbagai kehidupan dan aktifitas masyarakat, termasuk perkembangan ekonomi digital di Indonesia,” paparnya.

Menkominfo menyatakan kolaborasi antarkekuatan startup Indonesia juga semakin terlihat dari bergabungnya Gojek dan Tokopedia dalam konsolidasi platform e-commerce. Hal itu diharapkan mampu memperkuat ekosistem ekonomi digital nasional melalui upaya kolaboratif.

“Dengan geliat potensi dan resiliensi tersebut, maka diperkirakan valuasi ekonomi digital Indonesia ke depan akan terus meningkat, yakni mencapai sebesar USD124 Miliar pada tahun 2025, dan sebesar USD315,5 Miliar pada tahun 2030 mendatang,” ujarnya optimistis.

Peluang Jasa Keuangan Digital

Menteri Johnny menyatakan kehadiran sektor jasa keuangan digital memiliki peran penting bagi masyarakat.  Melalui berbagai layanan platform financial technology (fintech) yang turut menumbuhkan aspek ekonomi digital secara signifikan.

“Prospek tumbuh kembang yang positif tersebut terlihat dari jumlah nilai investasi fintech di Indonesia pada tahun 2020 yang mencapai hampir USD180 Juta Dollar Amerika Serikat, atau setara dengan 20 persen total investasi fintech di antara ASEAN 6 atau Indonesia yakni Thailand, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Vietnam,” jelasnya.

Mengutip data UOB, PwC Singapore, Singapore FinTech Association tahun 2020, Menkominfo memaparkan keseluruhan investasi sektor fintech di Indonesia terbagi ke dalam empat sektor, antara lain insurance technology sebanyak 38%, payments 32%, alternative lending 25%, dan finance and accounting tech sebanyak 5%.

“Investasi tersebut memperkuat basis pendanaan platform fintech yang mendorong ekspansi pemanfaatan bagi masyarakat. Pada bulan Agustus 2021, tercatat layanan fintech lending telah menjangkau 27,2 juta masyarakat di Indonesia, dengan jumlah penyaluran pinjaman total mencapai Rp14,95 Triliun,” jelasnya.

Guna menunjang pertumbuhan sektor keuangan digital, Kementerian Kominfo menerapkan menghadirkan tiga kebijakan yang mencakup pemerataan pembangunan infrastruktur digital, tata kelola ekosistem digital, serta penyiapan talenta digital.

“Kebijakan ekosistem digital dari hulu ke hilir tersebut dilaksanakan agar masyarakat Indonesia dapat bersama-sama menumbuhkembangkan ekosistem digital secara inklusif, bermanfaat, aman, merata dan diharapkan no one left behind,” tandas Menteri Johnny.

Dukungan 5G

Menurut Menkominfo, Pemerintah fokus dalam menuntaskan permasalahan disparitas aksesibilitas atau digital divide layanan komunikasi dan informatika di Indonesia, termasuk akses kepada teknologi keuangan digital.

“Saat ini sudah terbangun di Indonesia 2G, 3G dan 4G BTS sebanyak setengah juta BTS, termasuk yang sudah dibangun oleh Kominfo sendiri. Kami sedang merancang pembangunan BTS untuk memenuhi kebutuhan layanan sinyal 4G di seluruh wilayah desa dan kelurahan di 3T yang blankspot atau yang belum tersedia layanan,” ujarnya.

Menteri Johnny memaparkan di akhir tahun 2022 nanti, dari total 83.548 desa dan kelurahan di Indonesia sudah terlayani dengan coverage sinyal, khususnya sinyal 4G baik yang dibangun oleh BAKTI Kominfo maupun dengan operator seluler.

“Para operator seluler telah menyatakan keseriusannya untuk secara simultan menyelesaikan penggelaran 4G BTS di seluruh wilayah tanah air, yang belum tersedia layanan atau yang blankspot,” tandasnya.

Selain fokus menyelesaikan infrastruktur BTS 4G, Kementerian Kominfo bersama operator seluler juga telah roll out 5G, termasuk 5G experience yang saat ini sedang dilakukan oleh penyelenggara telekomunikasi yakni Telkomsel untuk mendukung berbagai event nasional, salah satunya Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

“Pengembangan dan rool out operasi komersil 5G ini akan digelar di sembilan kota nasional kita oleh tiga operator yang saat ini telah mendapatkan izin LAIK operasi komersial dari Kominfo, yaitu Telkomsel, Indosat Ooredoo dan XL Axiata. Kita harapkan nanti akan mendorong dan mendukung pengembangan dan peningkatan hilir atau downstream dari digital space kita,” ungkapnya.

Selain Menteri Johnny, kegiatan OJK Virtual Innovation Day 2021 dengan tema Building Robust and Sustainable Digital Finance Ecosystem Amid Covid-19 Pandemic, juga dihadiri Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nurhaida, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Wakili Indonesia di G20 Innovation League di Italia, Ruangguru Raih Penghargaan Top Startup di Bidang AI

Jakarta, 11 Oktober 2021 – Ruangguru, perusahaan teknologi pendidikan terbesar di Asia Tenggara, terpilih menjadi salah satu Top 10 Startup unggulan dalam forum internasional G20 Innovation League 2021 yang diselenggarakan di Sorrento, Italia, pada 9-10 Oktober 2021. Ruangguru, yang dipilih oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia sebagai salah satu perwakilan startup Indonesia, berhasil meraih juara 2 untuk kategori Kecerdasan Rekayasa (Artificial Intelligence – AI).

Bonifasius Wahyu Pudjianto, Direktur Pemberdayaan Informatika mengatakan, “Kominfo sangat bangga atas terpilihnya dua startup Indonesia, Nalagenetics dan Ruangguru, di G20 Innovation League 2021 yang diselenggarakan di Italia.

Terpilihnya startup Indonesia di forum internasional menunjukkan semangat anak bangsa untuk mewujudkan inklusi dan kesetaraan digital serta berkontribusi untuk menyelesaikan masalah global, terutama di bidang AI dan healthcare, melalui inovasi teknologi. Selain itu, prestasi ini juga memberikan spirit positif bagi Indonesia yang akan menjadi Presidensi G20 Leader Summit 2022.”

“Kami merasa terhormat telah dipilih oleh Kementerian Kominfo untuk mewakili Indonesia di ajang G20 Innovation League 2021. Penghargaan ini tidak lepas dari kerja keras ribuan tim Ruangguru – khususnya tim Produk, Teknologi, dan Konten di Ruangguru, yang senantiasa berinovasi untuk terus meningkatkan kualitas produk dan layanan Ruangguru.

Pada ajang ini, kami berbagi tentang pengalaman Ruangguru dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan rekayasa (artificial intelligence) untuk menciptakan pengalaman belajar adaptif dan personal bagi pelajar di Indonesia. Semoga penghargaan ini bisa memotivasi kami untuk bekerja lebih baik lagi bagi pendidikan Indonesia,” ucap Iman Usman, Pendiri dan Direktur Operasional Ruangguru.

G20 Innovation League 2021 merupakan bagian dari Presidensi G20 Italia. Ajang ini fokus pada tantangan dan peluang dalam meningkatkan perdagangan internasional, investasi dan lapangan inovasi demi kesejahteraan manusia.

Tahun ini, startup yang ditunjuk oleh setiap negara dikategorisasikan ke dalam 5 tantangan global yang telah ditentukan, yaitu: teknologi bersih (cleantech), kecerdasan rekayasa (artificial intelligence), IOT dan wearables, kota pintar, transportasi hijau dan pintar (smart city and smart mobility), serta layanan kesehatan (healthcare).  100 startups dari 20 negara melakukan presentasi di hadapan panelis. Panelis kemudian menentukan Top 10 startups sebagai contoh institusi yang dapat mengambil peluang langsung dalam mengatasi tantangan global serta mendorong investasi dan perdagangan global.

Di dalam forum internasional ini, Ruangguru berbagi pengalaman dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan rekayasa (artificial intelligence) untuk menciptakan pengalaman belajar adaptif dan personal bagi penggunanya, melalui beberapa fitur inovatifnya, antara lain:

Uji Pemahaman dan Rekomendasi Pintar, yaitu fitur diagnostik yang akan memberikan rekomendasi materi pelajaran kepada murid sesuai dengan kebutuhan mereka.

Adapto, fitur yang memungkinkan siswa untuk memiliki pengalaman belajar online terpersonalisasi dan interaktif, sehingga dapat meningkatkan interaksi belajar layaknya memiliki guru privat sendiri.

Roboguru, fitur yang memudahkan para siswa untuk mempelajari dan memahami konsep ajaran dari soal- soal sulit, melalui video konsep yang terkait dengan soal sulit tersebut.

Tentang Ruangguru

Ruangguru merupakan perusahaan teknologi pendidikan terbesar di Asia Tenggara yang telah digunakan oleh lebih dari 25 juta pelajar di Indonesia, Thailand, dan Vietnam. Ruangguru menyediakan berbagai layanan belajar berbasis teknologi, seperti: video belajar berlangganan, bimbingan belajar langsung, sistem tata kelola pembelajaran untuk sekolah, pelatihan soft skills online, dan aplikasi pelatihan untuk korporasi.

Perkuat Product-Market Fit, Kominfo Umumkan 15 Startup Terpilih SSI Batch 3

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengumumkan daftar 15 startup terpilih dalam Program Inkubasi Startup Studio Indonesia (SSI) Batch 3. Program yang akan berlangsung  mulai September hingga Desember 2021 itu akan fokus mendampingi dan membina pelaku startup digital terpilih yang sedang berada di proses product-market fit agar bisa berkembang makin pesat.

“Daftar ke-15 startup tersebut diantaranya adalah: AturKuliner, AyoBlajar, Bicarakan, Bolu, Eateroo, Finku, FishLog, Gajiku, Imajin, Keyta, Powerbrain, KreatifHub, Sgara, Soul Parking, dan Zi.Care (sistem informasi rumah sakit digital),” papar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan dalam Konferensi Pers Virtual Startup Studio Indonesia Batch 3 “More Brainstorming, Less Classes” yang berlangsung virtual, dari Jakarta, Senin (27/09/2021).

Dirjen Semuel menjelaskan, 15 startup terpilih itu telah menjalani tahap seleksi yang ketat dari total 5.723 pendaftar Startup Studio Indonesia (SSI) Batch 3. “Selanjutnya, mereka akan mengikuti sesi Founder’s Camp dan 1-on-1 Coaching untuk mmepresentasikan product-market-fit selama empat bulan,” ungkapnya.

Dalam tahap 1-on-1 Coaching, startup terpilih berkesempatan dibina dan dilatih langsung oleh para fasilitator yang terdiri dari praktisi startup ternama. Beberapa diantaranya seperti Moses Lo (Co-founder Xendit), Christopher Madiam (Co-founder Sociolla), Fajar A. Budiprasetyo (Co-founder Happyfresh), Suwandi Soh (Co-founder Mekari), Hiro Kiga (Co-founder Wallex), dan sebagainya.

Menurut Dirjen Aptika Kementerian Komionfo Program Startup Studio Indonesia ditujukan untuk memberikan pembekalan ilmu dan wawasan praktis melalui sesi coaching lebih dari 60 fasilitator yang merupakan para praktisi startup aktif dan terkemuka.

“Sesi coaching tersebut akan fokus membahas mengenai upaya penyempurnaan produk, model bisnis, serta peningkatan loyalitas/retensi pengguna sebelum startup masuk ke dalam tahap ekspansi pasar. Hal ini dilakukan guna membantu dan menyiapkan mereka dalam menghadapi ketidakpastian pasar sehingga dapat terus berkembang #GoTheExtraMiles,” paparnya.

Setelah mengikuti sesi coachig, Dirjen Semuel menjelaskan, rangkaian program Startup Studio Indonesia akan ditutup di penghujung tahun dengan Milestone Day. “Di mana para startup berkesempatan memaparkan model bisnis dan pencapaiannya di depan para stakeholders industri startup,” tuturnya.

Program Startup Studio Indonesia hadir untuk memperkuat dan melengkapi program pemberdayaan startup digital yang sebelumnya telah diluncurkan Kominfo, yakni Gerakan 1000 Startup Digital dan Nexticorn.

“Melalui Program SSI, Kementerian Kominfo menargetkan bisa mencetak 150 startup digital yang mampu mengembangkan skala bisnis pada 2024. Mulai dari segi jumlah pengguna, jumlah pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan pendanaan dari Venture Capital,” tutur Dirjen Semuel.

Kolaborasi dan Inovasi

Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Odo R.M. Manuhutu, menyatakan startup harus bisa berkolaborasi dengan para akademisi dan masyarakat.

“Dalam melakukan kolaborasi ini, selalu berpikir bagaimana upaya kita menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, Deputi Odo meminta pelaku startup melakukan inovasi yang bisa membuat Indonesia menjadi semakin kokoh. “Dalam melakukan inovasi harus selalu berdampak langsung bagi masyarakat. Pada tahun 2035 nanti, Indonesia akan mengalami population dividend, di mana jumlah tenaga kerja yang masih relatif mudanya besa. Untuk itu, jangan sampai population dividend ini tidak dimanfaatkan baik, justru dimanfaatkan negara asing lain,” pesannya.

Sejak diluncurkan pertama kali pada bulan September 2020, Program Inkubasi Startup Studio Indonesia telah diikuti oleh total 35 startup early-stage di Indonesia (peserta batch 1 dan batch 2).

Setelah lulus dari program, mayoritas dari peserta mampu melakukan scale-up dan inovasi dengan lebih efektif dan efisien, sehingga menarik lebih banyak pengguna dan bahkan berhasil meraih pendanaan tahap awal dari investor.

Startup Justika, Verihubs, Feedloop, Woobiz, Lingotalk, Sribuu (sebelumnya bernama Alia), Prieds, dan Wehelpyou, merupakan alumni Program Startup Studio Indonesia.

CTO startup verifikasi digital Verihubs, Williem memaparkan pengalamannya mengikuti program inkubasi Startup Studio Indonesia Batch 1. Menurutnya Verihubs mendalami cara membesarkan perusahaan rintisan dengan efektif dan berkelanjutan (sustainable), khususnya untuk konteks pasar Indonesia.

“Hal yang paling menarik adalah kami belajar langsung dari para pendiri startup yang sudah jauh lebih berpengalaman, sehingga kami benar-benar bisa berdiskusi tentang tantangan dan realita bisnis yang terjadi dalam proses pengembangan startup serta strategi untuk memecahkannya. Kami berharap program ini bisa terus berjalan agar semakin banyak startup digital Indonesia yang bisa naik kelas,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu dari Dewan Kurator Startup Studio Indonesia Batch 3, Managing Partner Impactto Italo Gani, menyampaikan pihaknya merasa senang bisa ikut ambil bagian untuk menyukseskan program Startup Studio Indonesia yang digagas Kementerian Kominfo. Menurutnya, dalam satu dekade terakhir, Indonesia telah menjelma menjadi salah satu kekuatan terbesar dalam hal pengembangan teknologi dan startup digital di Asia Tenggara.

“Dengan adanya program ini, kami ingin terus menjaga semangat kolaborasi antar pelaku startup, agar kita bersama-sama dapat menciptakan ekosistem ekonomi digital yang tangguh melalui transfer pengetahuan, pembangunan karakter, dan kompetensi startup yang berdaya saing tinggi. Kami juga merasa terhormat menjadi bagian dalam dalam SSI,” ungkapnya.

Startup Anak Pesisir Ini Disuntik 500M, Buat Apa Saja?

Aruna, sebuah startup perikanan asal Indonesia, baru saja disuntik dana sebesar 35 juta
Dolar Amerika atau setara dengan 500 miliar Rupiah. Pendanaan ini dipimpin oleh Prosus
dan East Ventures (Growth Fund), didampingi oleh investor lain termasuk AC Ventures, SIG,
Vertex, MDI dan lainnya. Tercatat, ini adalah pendanaan seri A terbesar untuk sektor
agritech dan maritim. Lantas, berapa besar potensi industri perikanan sampai Aruna
mendapat pendanaan sebesar itu?
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, luas laut Indonesia mencakup 2/3 dari seluruh
luas wilayah Indonesia, sekitar 5,8 juta kilometer persegi. Di dalam laut terdapat potensi
sumber daya laut berupa perikanan. Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari yang
besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun.
Aruna merupakan startup teknologi yang menyediakan platform untuk mempermudah para
nelayan untuk menjual produknya langsung ke pasar global dan domestik. Dengan
mengusung visi “Laut Untuk Semua”, Aruna berkomitmen untuk meningkatkan taraf hidup
komunitas nelayan dengan mendorong praktik perdagangan ikan yang adil dan
bertanggung jawab untuk keberlanjutan industri perikanan dalam jangka panjang.

Di sektor perikanan dan maritim, Aruna hadir untuk mengurangi kesenjangan antara harga
beli pada konsumen akhir dan harga jual dari nelayan kecil. Rantai pasok yang panjang
menyebabkan nelayan kecil terpaksa menekan harga jualnya agar dapat tetap terjangkau
bagi konsumen akhir, sehingga berpengaruh pada kesejahteraan mereka di desa pesisir.
Aruna membangun platform yang mengkonsolidasikan semua aspek dalam industri
perikanan, dari mulai agregator untuk penawaran dan pembelian hingga pembiayaan
sehingga dapat mengurangi kesenjangan harga ini, sekaligus meningkatkan taraf hidup
nelayan.
Saat ini, Aruna telah membangun lebih dari 40 pusat komunitas nelayan yang tersebar di
13 provinsi, mayoritas di desa pesisir yang belum terjangkau perusahaan perikanan sejenis.
Di sana, Aruna juga membuka lapangan pekerjaan sebagai pengolah hasil tangkapan
dengan memberdayakan para wanita di daerah pesisir.
Pendanaan ini diharapkan dapat turut berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi di daerah
pesisir, khususnya masyarakat yang terdampak pandemi. “Dengan pendanaan yang ada,
Aruna memperluas jangkauannya untuk bisa merangkul lebih banyak nelayan bergabung,
melakukan pengembangan teknologi yang lebih masif, penambahan jumlah tim dan
peluang kerja baru serta menjalankan inisiatif-inisiatif yang berfokus pada isu
keberlanjutan” ungkap Utari selaku Chief Sustainability Officer dari Aruna.

“Saat ini kami sudah bekerja dengan berbagai pihak di dalam ekosistem perikanan nasional
untuk mendorong pertumbuhan perikanan yang lebih masif seperti dengan industri
pengolahan ikan, perusahaan distribusi dan logistik untuk bisa menghasilkan produk olahan
yang berkualitas dan bersaing di pasar global maupun domestik. Begitu juga dengan
perbankan, P2P lending dan asuransi untuk memberikan akses layanan keuangan yang
terjangkau di desa pesisir. Kami juga bekerja sama dengan koperasi yang khusus bergerak
di bidang perikanan.” lanjut Utari. “Dengan adanya pendanaan ini, Aruna berharap dapat
memperluas dampak ekonomi dan juga sosial di berbagai wilayah pesisir Indonesia. Untuk
itu, kami juga membuka ruang untuk berkolaborasi dengan berbagai pelaku industri demi
mewujudkan misi untuk menjadikan laut sebagai sumber kehidupan yang lebih baik untuk
semua.”