Tag Archives: TI

Perkuat Product-Market Fit, Kominfo Umumkan 15 Startup Terpilih SSI Batch 3

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengumumkan daftar 15 startup terpilih dalam Program Inkubasi Startup Studio Indonesia (SSI) Batch 3. Program yang akan berlangsung  mulai September hingga Desember 2021 itu akan fokus mendampingi dan membina pelaku startup digital terpilih yang sedang berada di proses product-market fit agar bisa berkembang makin pesat.

“Daftar ke-15 startup tersebut diantaranya adalah: AturKuliner, AyoBlajar, Bicarakan, Bolu, Eateroo, Finku, FishLog, Gajiku, Imajin, Keyta, Powerbrain, KreatifHub, Sgara, Soul Parking, dan Zi.Care (sistem informasi rumah sakit digital),” papar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan dalam Konferensi Pers Virtual Startup Studio Indonesia Batch 3 “More Brainstorming, Less Classes” yang berlangsung virtual, dari Jakarta, Senin (27/09/2021).

Dirjen Semuel menjelaskan, 15 startup terpilih itu telah menjalani tahap seleksi yang ketat dari total 5.723 pendaftar Startup Studio Indonesia (SSI) Batch 3. “Selanjutnya, mereka akan mengikuti sesi Founder’s Camp dan 1-on-1 Coaching untuk mmepresentasikan product-market-fit selama empat bulan,” ungkapnya.

Dalam tahap 1-on-1 Coaching, startup terpilih berkesempatan dibina dan dilatih langsung oleh para fasilitator yang terdiri dari praktisi startup ternama. Beberapa diantaranya seperti Moses Lo (Co-founder Xendit), Christopher Madiam (Co-founder Sociolla), Fajar A. Budiprasetyo (Co-founder Happyfresh), Suwandi Soh (Co-founder Mekari), Hiro Kiga (Co-founder Wallex), dan sebagainya.

Menurut Dirjen Aptika Kementerian Komionfo Program Startup Studio Indonesia ditujukan untuk memberikan pembekalan ilmu dan wawasan praktis melalui sesi coaching lebih dari 60 fasilitator yang merupakan para praktisi startup aktif dan terkemuka.

“Sesi coaching tersebut akan fokus membahas mengenai upaya penyempurnaan produk, model bisnis, serta peningkatan loyalitas/retensi pengguna sebelum startup masuk ke dalam tahap ekspansi pasar. Hal ini dilakukan guna membantu dan menyiapkan mereka dalam menghadapi ketidakpastian pasar sehingga dapat terus berkembang #GoTheExtraMiles,” paparnya.

Setelah mengikuti sesi coachig, Dirjen Semuel menjelaskan, rangkaian program Startup Studio Indonesia akan ditutup di penghujung tahun dengan Milestone Day. “Di mana para startup berkesempatan memaparkan model bisnis dan pencapaiannya di depan para stakeholders industri startup,” tuturnya.

Program Startup Studio Indonesia hadir untuk memperkuat dan melengkapi program pemberdayaan startup digital yang sebelumnya telah diluncurkan Kominfo, yakni Gerakan 1000 Startup Digital dan Nexticorn.

“Melalui Program SSI, Kementerian Kominfo menargetkan bisa mencetak 150 startup digital yang mampu mengembangkan skala bisnis pada 2024. Mulai dari segi jumlah pengguna, jumlah pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan pendanaan dari Venture Capital,” tutur Dirjen Semuel.

Kolaborasi dan Inovasi

Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Odo R.M. Manuhutu, menyatakan startup harus bisa berkolaborasi dengan para akademisi dan masyarakat.

“Dalam melakukan kolaborasi ini, selalu berpikir bagaimana upaya kita menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, Deputi Odo meminta pelaku startup melakukan inovasi yang bisa membuat Indonesia menjadi semakin kokoh. “Dalam melakukan inovasi harus selalu berdampak langsung bagi masyarakat. Pada tahun 2035 nanti, Indonesia akan mengalami population dividend, di mana jumlah tenaga kerja yang masih relatif mudanya besa. Untuk itu, jangan sampai population dividend ini tidak dimanfaatkan baik, justru dimanfaatkan negara asing lain,” pesannya.

Sejak diluncurkan pertama kali pada bulan September 2020, Program Inkubasi Startup Studio Indonesia telah diikuti oleh total 35 startup early-stage di Indonesia (peserta batch 1 dan batch 2).

Setelah lulus dari program, mayoritas dari peserta mampu melakukan scale-up dan inovasi dengan lebih efektif dan efisien, sehingga menarik lebih banyak pengguna dan bahkan berhasil meraih pendanaan tahap awal dari investor.

Startup Justika, Verihubs, Feedloop, Woobiz, Lingotalk, Sribuu (sebelumnya bernama Alia), Prieds, dan Wehelpyou, merupakan alumni Program Startup Studio Indonesia.

CTO startup verifikasi digital Verihubs, Williem memaparkan pengalamannya mengikuti program inkubasi Startup Studio Indonesia Batch 1. Menurutnya Verihubs mendalami cara membesarkan perusahaan rintisan dengan efektif dan berkelanjutan (sustainable), khususnya untuk konteks pasar Indonesia.

“Hal yang paling menarik adalah kami belajar langsung dari para pendiri startup yang sudah jauh lebih berpengalaman, sehingga kami benar-benar bisa berdiskusi tentang tantangan dan realita bisnis yang terjadi dalam proses pengembangan startup serta strategi untuk memecahkannya. Kami berharap program ini bisa terus berjalan agar semakin banyak startup digital Indonesia yang bisa naik kelas,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu dari Dewan Kurator Startup Studio Indonesia Batch 3, Managing Partner Impactto Italo Gani, menyampaikan pihaknya merasa senang bisa ikut ambil bagian untuk menyukseskan program Startup Studio Indonesia yang digagas Kementerian Kominfo. Menurutnya, dalam satu dekade terakhir, Indonesia telah menjelma menjadi salah satu kekuatan terbesar dalam hal pengembangan teknologi dan startup digital di Asia Tenggara.

“Dengan adanya program ini, kami ingin terus menjaga semangat kolaborasi antar pelaku startup, agar kita bersama-sama dapat menciptakan ekosistem ekonomi digital yang tangguh melalui transfer pengetahuan, pembangunan karakter, dan kompetensi startup yang berdaya saing tinggi. Kami juga merasa terhormat menjadi bagian dalam dalam SSI,” ungkapnya.

Huawei Perkuat Kontribusi dan Kerja Sama di Bidang Keamanan Siber di Indonesia

Indonesia, Jakarta, 27 September 2021 Huawei Indonesia kembali menegaskan komitmennya untuk berbagi pengetahuan keamanan siber melalui pembaruan MoU mengenai kerja sama keamanan siber dengan badan keamanan siber tertinggi di Indonesia, Badan Siber dan Sandi Negara Republik Indonesia (BSSN), menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) tripartit baru antara ketiga belah pihak, yakni Institut Teknologi Del (IT Del), BSSN, dan Huawei sendiri, dalam acara penandatanganan yang diselenggarakan hari Senin ini.

MoU Huawei dan BSSN yang baru ini adalah untuk memperpanjang dan memperluas kolaborasi mereka di luar upaya peningkatan kapasitas. Keduanya akan memfasilitasi pembelajaran lanjutan, sertifikasi profesional, dan peningkatan kompetensi dalam masalah keamanan siber. Sementara, PKS yang baru akan menjadikan IT Del sebagai hub kolaborasi keamanan siber bagi perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Acara penandatanganan tersebut turut disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Marves) Jenderal (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, CEO dan Founder Huawei Ren Zhengfei, serta Presiden Huawei Asia Pasifik Jeffery Liu dan CEO Huawei Indonesia Jacky Chen.

Menteri Luhut juga mengadakan diskusi tingkat tinggi dengan Mr. Ren Zhengfei. Kesempatan ini menandai kolaborasi baru serta komitmen jangka panjang dari penyedia ICT global terkemuka, khususnya dalam peningkatan keamanan siber di Indonesia.

Kepada Mr. Ren, Luhut memberi apresiasi tinggi atas kontribusi Huawei bagi Indonesia. “Anda sangat beruntung dengan kinerja perwakilan Huawei di Indonesia yang cukup dikenal sehingga teknologi Huawei dipergunakan secara luas.

Terbentuknya Huawei Academy di Indonesia dan Kerjasama Tripartit antara Huawei, BSSN, dan IT Del juga menunjukkan komitmen Huawei untuk tidak hanya membangun infrastruktur digital di Indonesia, tetapi juga terhadap pengembangan sumber daya manusia digital dan transfer teknologi termutakhir,” ucap Luhut. “Pembangunan sumber daya manusia amatlah penting bagi Indonesia dan atas nama pemerintah Indonesia, saya sampaikan apreasiasi kepada Huawei atas peran selama ini.”

“Indonesia adalah negara yang hebat dan indah. Garis pantai yang membentang, sumber daya alam yang melimpah, dan ragam hasil pertanian yang teramat kaya adalah beberapa keunggulan unik yang dimiliki Indonesia,” puji Ren.

Ren berpendapat bahwa selain mewakili pangsa pasar yang berukuran besar dan berpotensi tinggi untuk ekspor Indonesia, negara Tiongkok juga memiliki sejumlah contoh pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan operasional di beberapa kegiatan yang bersifat vital. Misalnya, Indonesia dapat belajar mengintegrasikan teknologi cerdas ke dalam pengoperasian sehari-hari di banyak pelabuhan dan bandara strategis negara, atau menerapkan teknologi 5G, AI, nirkabel, dan radar untuk meningkatkan standar keamanan di tambang batu bara secara signifikan.

“Huawei berterima kasih kepada Indonesia atas dukungannya yang berkelanjutan untuk tim lokal kami di negara ini. Mengarahnya tren bilateral menuju kolaborasi dan kesuksesan bersama antara Tiongkok dan Indonesia yang berdasarkan nilai-nilai saling menghormati integritas kedaulatan, sistem politik, dan norma-norma sosial satu sama lain, kami percaya bahwa bersama-sama kita akan meletakkan dasar bagi masa depan Indonesia,” tegasnya.

Penandatanganan MoU dan perjanjian kerja sama (PKS) tersebut dihadiri pula oleh Kepala BSSN Letjen (Purn) Hinsa Siburian, Rektor IT Del Prof. Ir. Togar M. Simatupang M, Tech. Ph.D.

Kepala BSSN Letjen (purn.) Hinsa Siburian mengapresiasi kerja sama yang terjalin erat dengan Huawei sejak MoU ditandatangani pada 2019. “Saya berharap selain program dan kegiatan yang telah berjalan selama ini, beberapa perbaikan yang diperlukan akan dilakukan di bidang R&D teknologi 5G, di mana pengalaman Huawei dalam menghadirkan teknologi 5G di banyak negara menjadi salah satu keunggulan yang diperlukan oleh BSSN agar BSSN memiliki gambaran bagaimana merumuskan kebijakan nasional di bidang keamanan teknologi siber 5G.

Selain itu, di bidang pengembangan dan pemanfaatan kriptografi dimana Huawei memiliki pengalaman dalam mengimplementasikan kriptografi dalam berbagai solusi teknologinya agar BSSN dapat mempelajari penerapannya. BSSN sangat mendukung kerja sama ketiga belah pihak antara BSSN, Huawei, dan IT Del sebagai bentuk kerjasama antara pemerintah, pelaku usaha, dan akademisi.

Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Huawei dan IT Del yang memiliki perhatian serius terhadap aspek keamanan siber dan memiliki semangat yang tinggi untuk berkolaborasi dalam mewujudkan keamanan siber nasional melalui kerjasama dengan BSSN.”

Dalam sambutannya, CEO Huawei Indonesia Jacky Chen mengatakan, “Momentum pembaruan MoU dengan BSSN, serta penandatanganan PKS dengan BSSN dan IT Del menandai tonggak baru dalam inisiatif keamanan siber yang digelar bersama ini, karena kami akan melibatkan lebih banyak universitas dan menjangkau masyarakat lebih luas sebagai penerima manfaat program tersebut.”

Hingga saat ini, hampir 7 ribu pejabat pemerintah dan pegawai negeri telah memperoleh manfaat dari kerjasama Huawei dan BSSN sejak tahun 2019 melalui berbagai kegiatan program pelatihan bersama dan webinar.

Sementara itu, Rektor IT Del Prof. Togar M. Simatupang mengatakan, “Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, BSSN, IT Del, dan Huawei Indonesia berinisiatif untuk mengembangkan ekosistem talenta di bidang keamanan siber. MoU dan perjanjian kerja sama yang disusun bertujuan untuk menciptakan sinergi bersama dalam pembangunan ekosistem untuk mempersiapkan tenaga terampil di bidang keamanan siber. Diharapkan, produktivitas dan daya saing bangsa dapat ditingkatkan untuk menyongsong era industri 4.0.”

Berawal dari lima pegawai ketika kantornya pertama kali dibuka di Indonesia 21 tahun lalu, Huawei Indonesia kini memiliki lebih dari 2 ribu pegawai tetap. 90 persen pegawai Huawei Indonesia terdiri dari talenta lokal yang menghasilkan kontribusi nyata bagi ekonomi setempat.

Selama pandemi, Huawei telah meluncurkan serangkaian kampanye bertajuk “I Do” dengan maksud membalas budi kepada masyarakat dan turut mendukung kemajuan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Payung “I Do Care” menyalurkan bantuan sosial bagi korban bencana serta donasi kepada mereka yang paling membutuhkan. Lewat “I Do Collaborate,” Huawei bahu-membahu dengan pemerintah, dunia usaha, dan pemangku kepentingan untuk mendorong transformasi digital di ekosistemnya masing-masing.

Terakhir, “I Do Contribute” merupakan komitmen Huawei untuk memupuk sebanyak 100 ribu talenta digital di Indonesia dalam jangka waktu 5 tahun ke depan demi mempersiapkan fondasi SDM yang kokoh bagi masa depan Indonesia, sementara pengembangan teknologi termutakhir dengan cara-cara kreatif nan inovatif – termasuk AI, big data, dan cloud – untuk memampukan instansi pemerintah dan perusahaan adalah bagian dari semboyan “I Do Create.”

Tentang Huawei

Didirikan pada tahun 1987, Huawei adalah penyedia infrastruktur dan perangkat pintar teknologi informasi dan komunikasi (TIK) global terkemuka. Dengan solusi terintegrasi di empat domain utama – jaringan telekomunikasi, IT, perangkat pintar, dan layanan cloud – Kami berkomitmen untuk menghadirkan digital ke setiap orang, rumah, dan organisasi untuk dunia yang sepenuhnya terhubung dan cerdas.

Portofolio produk, solusi, dan layanan menyeluruh Huawei yang kompetitif dan aman. Melalui kolaborasi terbuka dengan mitra ekosistem, kami menciptakan nilai yang langgeng bagi pelanggan kami, bekerja untuk memberdayakan masyarakat, memperkaya kehidupan rumah tangga, dan menginspirasi inovasi dalam organisasi dalam segala bentuk dan ukuran.

Di Huawei, inovasi mengutamakan pelanggan. Kami berinvestasi besar-besaran dalam penelitian fundamental, berkonsentrasi pada terobosan teknologi yang memajukan dunia. Kami memiliki lebih kurang 197.000 karyawan, dan kami beroperasi di lebih dari 170 negara dan wilayah, melayani lebih dari tiga miliar orang di seluruh dunia. Didirikan pada tahun 1987, Huawei adalah perusahaan swasta yang sepenuhnya dimiliki oleh karyawannya.

PT Synnex Metrodata Indonesia Percepat Tranformasi Digital untuk Sektor Pendidikan di Indonesia

Jakarta, 23 Agustus 2021—PT Synnex Metrodata Indonesia (“SMI”)—salah satu entitas anak Metrodata Group yang fokus dibidang Distribusi Teknologi, Informasi dan Komunikasi hari ini memperkenalkan rangkaian teknologi yang dapat mempercepat transformasi digital pada sektor pendidikan di Indonesia dengan tema ‘When Education Meets Technology’. Pada acara ini, SMI menghadirkan berbagai inovasi dan partner dibidang teknologi yang dikhususkan untuk sektor pendidikan di Indonesia. Inisiatif ini memperjelas visi SMI untuk mewujudkan penetrasi dan pemerataan teknologi bagi institusi pendidikan dalam menghadapi era pandemi saat ini.

Bagi beberapa institusi pendidikan baik sekolah menengah, lembaga pendidikan maupun perguruan tinggi, era pandemik ini telah mempercepat akselerasi transformasi modul pembelajaran ke metode digital atau pembelajaran online. Tidak dapat disangkal bahwa model ini akan berubah dan menjadi norma sistem pendidikan saat ini. Pada saat yang sama berbagai tekanan juga tengah dihadapi oleh institusi pendidikan seperti mendapatkan siswa atau mahasiswa baru, menghadirkan program menarik serta mempertahankan bisnis. Terlebih lagi, sistem lama yang kompleks dan tingginya biaya operasional semakin mencegah lembaga pendidikan untuk berinvestasi.

Acara ‘When Education Meets Technology’ diadakan virtual melalui SMI Nexworld°, adalah sebuah wadah untuk memberi solusi bagaimana teknologi dapat membantu sektor edukasi dalam menghadapi tantangan tersebut dan memberikan wawasan terbaru mengenai teknologi terdepan saat ini dibidang edukasi. Acara ini juga memperkenalkan market ready solutions, yaitu end-to-end solutions yang dapat langsung digunakan di institusi pendidikan yang mempunyai kebutuhan untuk online atau blended and hybrid learning, dimana meliputi Learning Management SystemHardware termasuk notebook, projector, All-In-One PC, printer, dekstop PC dan Educational Software yang didukung oleh partner lokal maupun global SMI serta dilengkapi dengan pelatihan-pelatihan sertifikasi edukator. Turut berpartisipasi dalam acara ini  sekolah, universitas, lembaga edukasi, vendor prinsipal, orang tua murid, serta partner. Gelaran ini menghadirkan berbagai narasumber yang dapat memberdayakan institusi pendidikan dengan pengetahuan dan solusi terlengkap untuk kampus dan sekolah saat ini. Selain itu, acara Nexworld° ini juga mengadakan talkshow menghadirkan pembicara tamu Prof. Rhenald Kasali, Ph.D, Founder Rumah Perubahan dan moderator Bapak Dr. Ir. Antonius Tanan, M.BA., M.Sc., M.A, Educational Advisor Ciputra Group. Turut hadir narasumber tamu Bapak Herbet Ang, Presiden Direktur ACER Indonesia yang membagikan topik menarik mengenai Jelajah Ilmu.

“Saat ini teknologi sudah menjadi keharusan dan bagian dari komponen penting dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karenanya, Synnex Metrodata Indonesia juga mengambil bagian penting dalam mengatasi tantangan pendidikan yang saat ini sedang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Melalui pengalaman kami dalam bidang teknologi, kami bersama seluruh Metrodata Group akan terus mendukung talenta-talenta digital, Lembaga Pendidikan, dan juga para pelajar untuk bertransformasi digital sehingga mempercepat adaptasi teknologi yang saat ini sedang kita lalui bersama,” kata Yulius Aryakusumah, Director, PT Synnex Metrodata Indonesia.

Selain aktif mengadakan acara edukasi dalam mendorong sektor pendidikan di Indonesia, induk perusahaan SMI, PT. Metrodata Electronics, Tbk (IDX: MTDL) melalui salah satu entitas anak yang memiliki divisi berkaitan dengan Pendidikan khususnya dalam bidang TI yaitu Metrodata Academy sangat mendukung penuh talenta-talenta digital untuk mampu menjadi ahli TI dan bersaing secara global. Bersama Perguruan Tinggi yang sudah bekerjasama, Metrodata Academy memberikan pelatihan dan sertifikasi berstandar internasional. Ekosistem ini sudah memiliki program yang terdiri dari Metrodata Training, Metrodata Mengajar, Metrodata IT Camp, dan Metrodata Internship. Metrodata Academy memiliki ratusan training, sertifikasi, dan modul.  Program ini ditujukan untuk profesional, business user, customer, akademi, dan siapapun yang ingin mengembangkan diri dalam literasi digital.

Tentang PT Synnex Metrodata Indonesia

PT Synnex Metrodata Indonesia (“SMI”) adalah perusahaan patungan (joint venture agreement) antara PT. Metrodata Electronics, Tbk (IDX: MTDL) dan Synnex Technology International Corp yang dibentuk pada awal tahun 2011. SMI fokus di bidang distribusi TIK dengan dua lini bisnis yaitu Solusi dan Distribusi, dan bermitra dengan perusahaan TI kelas dunia. SMI memiliki tujuh sentra distribusi antara lain di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Medan, dan Makassar serta didukung kantor logistic and sales force yang tersebar di seluruh kota-kota besar di Indonesia. Dengan layanan yang efisien dan efektif, serta didukung oleh dealer dan reseller, SMI siap melayani berbagai kebutuhan para pelanggannya. Informasi lengkap mengenai SMI, kunjungi www.synnexmetrodata.com.

Acronis Indonesia Menunjuk PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI) sebagai Distributor Baru di Indonesia

Jakarta, 19 Agustus 2021 – Acronis hari ini mengumumkan telah menambahkan PT Synnex Metrodata Indonesia, pemimpin pasar dalam distributor produk dan solusi TIK di Indonesia, sebagai distributor dan mitra untuk Indonesia yang menghadirkan solusi Acronis Cyber Cloud Data Center di Indonesia. 

Acronis secara agresif menggenjot investasi dan pengembangannya di pasar Indonesia sebagai salah satu fokus utama Acronis di APAC dan kawasan dengan pertumbuhan tercepat. Pembukaan data center Acronis di Indonesia merupakan bagian dari Global/Local Inisiatif perusahaan, yang mencakup manajemen global untuk semua data center, juga redundansi geografis, sebagai kontrol untuk mitra lokal dan menjadi situs pemulihan bencana lokal –dengan harga yang kompetitif. Dengan demikian, bisnis di Indonesia tidak akan kesulitan memenuhi persyaratan kepatuhan, kewenangan data dan kinerja yang selalu berubah.

PT Synnex Metrodata Indonesia (“SMI”), anak perusahaan Metrodata Group, dengan jaringan yang tersebar di 20 wilayah strategis di Indonesia yang mencakup 150+ kota, dan 5200+ channel kini akan mendapatkan rangkaian lengkap solusi perlindungan siber Acronis untuk penggunanya dengan mudah.

“Ketika pasar bergerak maju dengan cepat ke solusi cloud, maka perangkat lunak cloud-based backup dan keamanan siber berbasis cloud Acronis yang berkualitas tinggi akan dibutuhan untuk mengamankan perusahaan dan organisasi khususnya semasa bekerja jarak jauh di dunia pandemi saat ini,” kata Lie Heng, Solution Business Director PT Synnex Metrodata Indonesia. “Kami sangat senang mewakili Acronis untuk menghadirkan solusi perlindungan siber terintegrasi di Indonesia terutama dengan peluncuran cloud data center Acronis yang baru ini di Jakarta. Melalui kemitraan kami dengan Acronis, kami akan dapat membukakan peluang seperti menyediakan solusi perlindungan siber terlengkap bagi mitra dan pelanggan kami, sekaligus memberikan efisiensi, kinerja, dan keandalan terbaik.”

Solusi Acronis Cyber Protection mengatasi Lima Faktor Perlindungan Cyber yaitu memastikan keamanan, aksesibilitas, privasi, mempertahankan keaslian dan mengaplikasikan keamanan (SAPAS) data. Pendekatan unik ini membantu pelanggan dan  perusahaan melindungi semua data, aplikasi, dan sistem mereka, serta memastikan perlindungan siber yang efektif dan manajemen data di data center, cloud, dan perangkat terkini.

Pendekatan komprehensif terhadap perlindungan siber ini semakin penting bagi organisasi untuk berhasil di industri TI saat ini. Seperti terungkap dalam Laporan Cyberthreats Report Mid-year 2021 yang dikeluarkan oleh Acronis baru-baru ini, empat dari lima organisasi mengalami pelanggaran keamanan siber yang berasal dari kerentanan pada ekosistem vendor pihak ketiga mereka, hanya dalam paruh pertama tahun 2021. Pada saat yang sama, rata-rata biaya pelanggaran data naik menjadi sekitar $3,56 juta, dengan rata-rata pembayaran ransomware melonjak 33 persen – menjadi lebih dari $100.000.

“Dengan adanya perubahan cepat dalam persyaratan TI Indonesia, organisasi harus mencari solusi moderen untuk tantangan dunia maya saat ini.” menurut Aviantri Faiza, Channel Head Acronis Indonesia. “Setelah berdiri lebih dari empat dekade lalu, SMI telah menunjukkan kinerja sempurna sebagai distributor TIK terbesar dan paling inovatif di Indonesia, dengan cakupan terbesar dan sistem infrastruktur bisnis yang andal. Kami berharap dapat membangun kemitraan yang kuat dengan SMI dan memperluas jejak Acronis di Indonesia.”

Di antara solusi yang sekarang tersedia melalui data center baru adalah Acronis Cyber Protect, yaitu integrasi yang unik dari backup, pemulihan bencana pada sistem, antimalware generasi berikutnya, keamanan siber dan endpoint management tools – semuanya dikelola melalui satu panel kaca. Solusi yang bersertifikasi VB100 dan kemampuannya yang unik tersebut membuat Acronis Cyber Protect mendapatkan Penghargaan Inovasi Produk Baru 2020 untuk Perlindungan Data dari Frost & Sullivan.

“Nilai pasar Acronis telah tumbuh lebih dari $2,5 miliar, channel kami juga berkembang dengan pesat dan jumlah mitra Penyedia Layanan kami telah melampaui 10.000 serta terus berkembang pesat di seluruh dunia,” kata Neil Morarji, General Manager Acronis di APAC. “Indonesia adalah salah satu fokus utama Acronis di APAC dan kawasan dengan pertumbuhan tercepat. Kami telah menggelontorkan investasi sebesar $250 juta baru-baru ini ke pasar Indonesia dan kami akan terus membantu mitra kami memperluas kemampuan perlindungan siber mereka.”

Acronis juga telah mengumumkan putaran baru investasi lebih dari $250 juta funding round dari CVC Capital Partners VII  dan investor lainnya, yang telah menempatkan penilaian mereka pada $2,5 miliar. Acronis telah memberikan dana tersebut untuk memperluas dukungan bagi mitra cloud yaitu termasuk menyediakan sumber daya penjualan dan pemasaran tambahan, memberikan dukungan teknis yang lebih cepat dan terlokalisasi, serta menjadi manajer sukses mitra yang berdedikasi dan memusatkan data lokal di 111 lokasi di seluruh dunia.

 

Tentang PT Synnex Metrodata Indonesia

PT Synnex Metrodata Indonesia (“SMI”) adalah perusahaan gabungan antara PT Metrodata Electronics, Tbk (IDX: MTDL) dan Synnex Technology International Corp yang dibentuk pada awal tahun 2011. SMI fokus di bidang distribusi TIK dengan dua lini bisnis yaitu Solusi dan Distribusi, dan pengendalian dengan perusahaan TI kelas dunia. SMI memiliki tujuh sentra distribusi antara lain di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Medan, dan Makassar serta didukung kantor pusat logistik dan tenaga penjualan yang tersebar di seluruh kota-kota besar di Indonesia. Dengan layanan yang efisien dan efektif, serta didukung oleh dealer dan reseller, SMI siap melayani berbagai kebutuhan para pelanggannya. Informasi lengkap mengenai SMI, silahkan kunjungi www.synnexmetrodata.com 

Tentang Acronis

Acronis menyatukan perlindungan data dan keamanan siber untuk menghadirkan perlindungan siber yang otomatis dan terintegrasi untuk memberikan solusi atas tantangan keselamatan, aksesibilitas, privasi, keaslian, dan keamanan (SAPAS) di dunia digital modern. Dengan model penerapan fleksibel yang sesuai dengan tuntutan penyedia layanan dan profesional TI, Acronis memberikan perlindungan siber yang unggul untuk data, aplikasi, dan sistem dengan menyediakan antivirus, pencadangan, pemulihan bencana, dan solusi manajemen perlindungan di titik akhir yang inovatif. Dengan anti-malware canggih yang didukung oleh kecerdasan mesin mutakhir dan teknologi otentikasi data berbasis blockchain, maka Acronis melindungi lingkungan apa pun – mulai dari cloud hingga hybrid hingga lokal – dengan biaya rendah dan dapat diprediksi.

Acronis didirikan di Singapura pada tahun 2003 dan didirikan di Swiss pada tahun 2008, Acronis kini memiliki lebih dari 1.600 karyawan di 34 lokasi di 19 negara. Solusi Acronis dipercaya oleh lebih dari 5,5 juta pengguna rumahan dan 500.000 perusahaan, termasuk 100% dari Fortune 1000, dan juga tim olahraga profesional papan atas. Produk Acronis tersedia melalui 50.000 mitra dan penyedia layanan di lebih dari 150 negara dan menggunakan lebih dari 40 bahasa.