JAKARTA, 16 Juli 2022 – ALAMI, perusahaan fintech peer-to-peer lending berbasis syariah terbesar di Indonesia, kembali menyelenggarakan ARQAM Accelerator 2022. Program pelatihan dan mentoring yang diadakan secara virtual ini pada tahun ini mengangkat tema ARQAM Fashion & Beauty Care Accelerator. Dengan program ini, berarti ALAMI berhasil menjaring 4.423 pengusaha muslim untuk mengikuti program ARQAM Accelerator sejak tahun lalu.
CEO ALAMI Group, Dima Djani, mengatakan program ARQAM Accelerator menjadi komitmen serius ALAMI dalam mendorong para pengusaha muslim untuk meningkatkan kualitas usaha melalui pelatihan kemampuan bisnis secara profesional (business management), kesempatan mendapatkan akses ke para investor (permodalan), serta peluang memperluas jaringan (marketing) dalam mengembangkan usahanya ke depan.
“Industri fesyen halal di Indonesia terus berkembang pesat. Tentu banyak masyarakat yang berminat mengambil ceruk itu menjadi kesempatan untuk berbisnis. Karena itu, ARQAM dari ALAMI Group hadir agar dapat memberikan motivasi kepada pengusaha bagaimana cara yang tepat menumbuhkan bisnis fesyen dan produk kecantikan,” ujar Dima.
Sebagai gambaran, Indonesia menjadi konsumen produk halal peringkat pertama di dunia dengan nilai mencapai US$ 114 miliar. Salah satu industri yang berkontribusi sangat besar dalam konsumsi produk halal tersebut adalah fesyen. Menurut data BPS pada 2021, pertumbuhan industri pakaian mencapai 19,59%. Karena itu, ARQAM mengangkat tema Fashion and Beauty Care 2022 agar para pengusaha fesyen dapat meningkatkan pertumbuhan usahanya dengan pesat.
ARQAM Accelerator pada Juli ini merupakan ketiga kalinya diselenggarakan ALAMI. Sebelumnya, program ini telah berhasil melibatkan lebih dari 3.000 pengusaha di Indonesia dengan didampingi 80 mentor berpengalaman serta menjangkau lebih dari 40 komunitas dalam seluruh rangkaian kegiatannya.
Uniknya, ARQAM Accelerator yang diselenggarakan ALAMI tidak hanya berorientasi pada keuntungan usaha di dunia saja (return on investment), tetapi juga penting untuk menekankan dasar pemikiran yang bertujuan memperoleh pahala dan keuntungan di akhirat (return on akhirat).
Dalam program ARQAM Accelerator, pengusaha fesyen muslim yang hadir akan dibekali berbagai hal melalui workshop dari mentor-mentor terbaik yang fokus kepada product design, product development, customer acquisition, marketing, dan founders leadership development. ARQAM Accelerator yang digelar pada akhir Juli ini pun diyakini dapat efektif dan tepat sasaran karena tidak hanya dibekali dasar-dasar usaha, tetapi para pengusaha juga diberikan bimbingan oleh praktisi usaha fesyen yang telah berhasil dalam skala nasional maupun global.
Program ARQAM Accelerator mendapat dukungan terbuka dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno, Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Yuke Sri Rahayu, President Global Modest Fashion Week Association Nur Asia Uno, dan Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (BI) Diana Yumanita.
Dalam sambutannya, President Global Modest Fashion Week Association, Nur Asia Uno, menekankan pentingnya membawa industri fesyen di Indonesia untuk terus dikembangkan. Dengan itu, para pengusaha dapat membawa fesyen modest berciri khas Indonesia ke kancah internasional.
“Saya sangat mendukung dan mengapresiasi ALAMI yang telah bekerja sama untuk menyelenggarakan ARQAM Fashion and Beauty Care Accelerator 2022. Karena, dengan program ini dapat memberikan kesempatan bagi para UMKM di bidang tersebut untuk belajar mengembangkan produk dan jasa lokal yang halal di Indonesia,” ujar Nur Asia Uno.
Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (BI), Diana Yumanita, menegaskan ini saatnya bagi para pengusaha muslim untuk saling berkolaborasi dalam menghadapi tantangan di industri fesyen dan produk kecantikan yang halal. Karena itu, Bank Indonesia bersama pemangku kepentingan lain membentuk Industri Kreatif Syariah (IKRA) yang menjadi platform untuk mempertemukan para pelaku usaha syariah di sektor muslim fesyen juga makanan/minuman halal.
“Berbagai tantangan ada di depan mata kita untuk bersaing di produk fesyen halal seperti DNA brand, product development, manajemen usaha (pembagian SDM), pemasaran, akses pasar, serta pembiayaan. Karena itu, kami sangat mendukung upaya ALAMI yang menjadi jembatan bagi para pengusaha muslim bertemu para investor serta untuk memperluas pasar melalui program ARQAM Accelerator,” jelasnya.
Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Yuke Sri Rahayu, menjelaskan potensi dan peluang pasar global akan fesyen modest sangat tinggi yaitu mencapai US$ 402 miliar pada 2024 mendatang. Langkah Indonesia untuk menjadi Pusat Fesyen Modest Dunia juga perlu diikuti dengan sinergi dari berbagai pemangku kepentingan.
“Program ARQAM Accelerator oleh ALAMI menjadi bentuk dukungan yang dapat meningkatkan rantai nilai kreatif berupa kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, dan konservasi. Kami pun saat ini sedang menyusun Buku Panduan Pendampingan Kreasi Fesyen Modest sebagai bentuk dukungan untuk meningkatkan kualitas produk, memberikan gambaran arah pengembangan, dan memperkuat rantai kreatif fesyen modest di Indonesia yang strategis dan tepat sasaran.” kata Yuke.
ARQAM Fashion & Beauty Care Accelerator 2022 didukung oleh berbagai perusahaan ternama antara lain Wardah, Wakaf Salman, MGD, Bank Indonesia, Jakpat, Evermos. Sejumlah komunitas dengan jangkauan keanggotaan luas juga turut berpartisipasi dalam program ini.
Kemudian, berbagai pengusaha muslim yang sudah terbukti berhasil juga hadir untuk sharing knowledge kepada seluruh peserta yang hadir antara lain Founder Vanilla Hijab Atina Maulia, Founder moz5 Yulia Astuti, Founder Kami Istafiana Candrarini, Marketing Director HMNS Jihan Amirah, Vice President Elzatta Hijab Tika Mulya, Founder Brodo Footwear Yukka Herlanda, Founder Fatih Indonesia Fahmi Hendrawan, CEO PT Paragon Technology and Innovation Salman Subakat, Owner Crooz International Max Praditya, Co-Founder RevoU Razi Thalib, Founder Zahir Muhamad Ismail, CEO Torch Ben Wirawan, dan Managing Director Ria Miranda Pandu Rosadi.
Dima melanjutkan ARQAM Fashion and Beauty Care Accelerator 2022 diharapkan dapat menjadi contoh nyata kontribusi terhadap pengusaha muslim atau UMKM di bidang fesyen dan produk kecantikan untuk tumbuh berkembang sejalan dengan peluang yang disebutkan oleh Salaam Gateway pada State of the Global Islamic Economy Report 2022 yaitu Indonesia menempati posisi ketiga di dunia sebagai negara dengan konsumsi fesyen modest terbesar setelah Uni Emirat Arab dan Turki.
“Kami berharap ARQAM Accelerator dapat menjangkau pengusaha di berbagai bidang lainnya untuk berkembang, sejalan dengan visi ALAMI Group yaitu memberikan dampak positif yang berkelanjutan kepada seluruh masyarakat,” tutupnya.
—-
Tentang ALAMI
ALAMI merupakan perusahaan teknologi keuangan peer-to-peer lending berbasis syariah yang didirikan sejak 2018 oleh Dima Djani, Harza Sandityo, dan Bembi Juniar. ALAMI telah berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak 27 Mei 2020. Saat ini, ALAMI adalah salah satu platform pembiayaan bagi UMKM berbasis syariah terbesar di dunia dengan pencairan pembiayaan lebih dari Rp3 triliun dengan tingkat Non-Performing Financing (“NPF”) di level 0% dan Tingkat Keberhasilan Bayar (TKB90) dana mencapai 100%. ALAMI telah memberikan pembiayaan kepada lebih dari 10.000 proyek-proyek UMKM pada sektor strategis di Indonesia. Keberadaan ekosistem ALAMI telah mencakup 482 kota di 34 Provinsi seluruh Indonesia, baik dari sisi penyandang dana (funders), penerima manfaat pembiayaan (beneficiaries), dengan jenis kegiatan komersial maupun sosial yang telah berjalan. Upaya ALAMI telah mendapatkan pengakuan berupa penghargaan bergengsi, termasuk “Platform Pembiayaan P2P Terbaik” di tingkat global oleh The Asset Triple A Awards selama dua tahun berturut-turut sejak 2019. Selengkapnya di http://alamisharia.co.id.