Jakarta, 24 September 2021 – Bertepatan dengan Hari Tani Nasional, TaniHub Group, Kelompok Bank Dunia, dan Microsoft berkolaborasi dalam memprakarsai Cultivhacktion – berasal dari kombinasi kata cultivate (membudidayakan), hackathon (acara para pegiat teknologi), dan action (tindakan) – yang berupaya menghadirkan solusi teknologi bagi percepatan digitalisasi ekosistem pertanian di Indonesia.
Para inovator diajak untuk mengembangkan solusi yang mencakup tiga area utama: 1) peningkatan produktivitas pertanian serta ketahanan terhadap guncangan, termasuk yang disebabkan oleh iklim; 2) perluasan akses para petani kepada input, pasar, dan sumber daya keuangan; serta 3) dukungan terhadap pengambilan keputusan berbasis data oleh pemerintah.
Melalui kolaborasi yang mendapatkan dukungan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini, ketiga organisasi penyelenggara berharap dapat meningkatkan produktivitas dan inklusivitas lebih dari 33 juta petani di Indonesia, mengembangkan sistem pertanian yang dapat membentuk transparansi dan efisiensi rantai pasok, serta menciptakan generasi baru dari kalangan petani dan pengusaha agribisnis.
“Berbicara tentang pertanian bukan hanya berbicara mengenai produksi makanan, tetapi juga penyediaan lapangan kerja bagi 273 juta masyarakat Indonesia. Industri ini memiliki potensi pertumbuhan yang begitu besar, terbukti dari tumbuhnya Nilai Tukar Usaha Pertanian Indonesia hingga 104% dalam dua tahun terakhir.
Kementerian Pertanian berharap Cultivhacktion ini dapat mengakselerasi dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia, termasuk petani dan pihak lain yang ada dalam ekosistem pertanian; menjadikan pertanian kita semakin maju, mandiri, dan modern, sehingga dapat menerobos pasar nasional maupun global,” ujar Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian Republik Indonesia.
Senada dengan Menteri Pertanian, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan selamat kepada TaniHub Group, Kelompok Bank Dunia, dan Microsoft karena telah mengadakan sebuah pagelaran yang mengundang generasi muda dengan tujuan menciptakan solusi-solusi digital untuk menjawab berbagai permasalahan pertanian, serta menciptakan kesempatan baru.
“Sebagaimana kita ketahui, Jawa Barat adalah rumah bagi 50 juta orang dan memiliki tanah yang subur. Kita juga melihat terdapat tiga jenis ekonomi yang tetap bertumbuh kuat selama pandemi Covid-19: keamanan pangan, kesehatan, dan digital. Jadi, inilah yang kita temukan dalam Cultivhacktion: kombinasi dari pangan, ekonomi, dan inovasi digital. Saya ingin semua partisipan Cultivhacktion sukses, sehingga kita bisa menunjukkan kepada dunia bahwa Jawa Barat adalah contoh terdepan dalam inovasi pertanian dan ekonomi pangan,” ujarnya.
Adapun solusi-solusi yang dicari di Cultivhacktion adalah yang bersifat praktis dan dapat diterapkan oleh petani skala kecil dalam rangka mempercepat penggunaan teknologi baru. Misalnya dengan memberikan solusi dalam penciptaan rantai pasok pertanian yang tangguh dan berkelanjutan di tengah perubahan iklim, menyediakan akses kepada informasi berbasis agro-klimatik yang sesuai dengan kebutuhan budidaya para petani di masing-masing daerah melalui penerapan big data, serta meningkatkan pengetahuan petani berskala kecil tentang pemasaran, pemrosesan pasca-panen, pengelolaan usaha pertanian, serta pengelolaaan keuangan pribadi dengan memanfaatkan pengembangan digital.
“Sebagai sebuah grup yang lahir dari ide inovatif anak-anak muda Indonesia pada 2016 ketika belum ada pemain agritech satu pun; sekarang kami telah berkembang dan terus berkomitmen untuk terus memajukan petani Indonesia melalui ekosistem kami, dari hulu ke hilir yang memungkinkan petani, pembeli, pendana, dan seluruh pemangku kepentingan terkait menikmati beragam hasil panen yang baik dari pertanian.
Tentunya, kami tidak ingin berhenti di sini karena masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Dengan diselenggarakannya Cultivhacktion yang dimulai bertepatan dengan Hari Tani Nasional ini, kami ingin menyaksikan pemikir-pemikir terbaik di negeri ini menciptakan inovasi yang inspirasional, yang akan melengkapi perjalanan kita dalam mengerahkan potensi pertanian Indonesia,” kata Pamitra Wineka, CEO TaniHub Group.
Sektor pertanian berkontribusi terhadap 13 persen dari perekonomian di Indonesia dan merupakan sumber mata pencaharian bagi 33 juta petani. Yang tidak kalah penting adalah kapasitas Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi penduduknya yang terus meningkat dan bergerak ke arah perkotaan, di tengah pola pangan konsumen yang kian beragam. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, adalah penting untuk mempertahankan serta meningkatkan produktivitas, keberlanjutan, dan daya saing sektor pertanian.
“Pertanian digital berpotensi menciptakan perubahan bagi sektor pertanian di Indonesia. Pertanian digital dapat membantu para petani dan pelaku usaha pertanian dalam mengakses informasi, membuat keputusan yang lebih baik, dan memanfaatkan sumber daya yang ada secara lebih produktif dan berkelanjutan.
Hackathon ini menjadi sebuah contoh bagaimana pemerintah, organisasi internasional, sektor swasta, dan masyarakat sipil dapat bekerja sama mendukung para inovator muda dalam mengembangkan solusi untuk meningkatkan kesejahteraan para petani di Indonesia,” papar Satu Kahkonen, Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste.
Fondasi dari digitalisasi ekosistem pertanian yang dapat memberdayakan lebih banyak petani serta mempercepat perkembangan ekonomi digital Indonesia ini pun ada pada penerapan teknologi seperti cloud yang memungkinkan terciptanya ekosistem data untuk saling berkolaborasi dan berbagi informasi.
“Ketika ekosistem data telah terbentuk, teknologi seperti kecerdasan buatan, machine learning, serta advanced analytics akan melahirkan berbagai inovasi baru dalam industri pertanian. Misalnya, petani akan dapat memprediksi pola cuaca untuk menentukan waktu tanam yang tepat, atau meningkatkan presisi pertanian melalui aplikasi irigasi yang didukung insights berbasis data.
Inovasi ini pun memungkinkan petani untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas lahan, dan pendapatan, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. Bersama, mari kita berdayakan ekonomi digital Indonesia,” ujar Panji Wasmana, National Technology Officer Microsoft Indonesia.
Selain TaniHub Group, Kelompok Bank Dunia, dan Microsoft, acara ini juga diprakarsai oleh GIZ. Berdasarkan penugasan oleh Kementerian Federal Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Jerman (BMZ), Pendanaan baru dari GIZ untuk Mempromosikan Inovasi Pertanian (i4Ag) mendukung proyek-proyek inovatif yang memberikan dampak positif pada ketahanan pangan, pendapatan dan lapangan kerja di bidang iklim dan lingkungan.
Pendanaan i4Ag melihat Cultivhacktion sebagai peluang besar untuk mendukung para wirausahawan dalam menghadirkan solusi digital berbasis data, yang dapat memperkaya sektor pertanian di Indonesia dan bahkan lebih dari itu. Sejalan dengan tujuan untuk mempromosikan berbagai inovasi dan berbagi pengetahuan, i4Ag menantikan hadirnya berbagai ide hebat yang akan dikembangkan dalam hackathon.
Pendaftaran Cultivhacktion Masih Dibuka
Kegiatan ini juga memperoleh dukungan dari beberapa organisasi lainnya seperti Plug and Play, FAO, Institut Pertanian Bogor, Data Science Indonesia, GrowAsia, Planet, dan MDI Ventures. Periode pendaftaran dibuka mulai tanggal 9 September hingga 5 Oktober 2021. Untuk berpartisipasi, peserta perlu mengirimkan proposal konsep solusi yang ingin dihadirkan, serta terlebih dulu mengikuti bootcamp pertanian dan teknologi.
Dari sana, sepuluh peserta terpilih akan diberikan kesempatan untuk mengembangkan prototipe solusi yang diusulkannya pada Microsoft Azure, dan menerima mentorship dari tenaga ahli terpilih. Solusi inovatif tersebut nantinya akan dipromosikan kepada para pemangku kepentingan di industri pertanian. Adapun tiga solusi terbaik akan mendapatkan dukungan lebih lanjut untuk mempertajam serta melakukan uji coba dan peningkatan skala.
Sekilas tentang TaniHub Group
TaniHub Group terdiri dari TaniHub, TaniFund, dan TaniSupply dan memiliki visi “Agriculture for Everyone” atau “Pertanian untuk Semua”, yang diwujudkan dengan mempercepat dampak positif dalam sektor pertanian melalui pemanfaatan teknologi informasi. Agriculture (Pertanian), Technology (Teknologi), dan Social Impact (Dampak Sosial) adalah tiga pilar utama perusahaan dalam menciptakan ekosistem untuk menata ulang sektor pertanian di Indonesia.
TaniHub adalah platform e-commerce B2B (Business-to-Business) dan B2C (Business-to-Consumer) untuk hasil tani, bertujuan untuk menghubungkan petani dengan berbagai jenis usaha serta end-user. TaniHub didirikan pada pertengahan 2016 oleh sekelompok anak muda yang berkeinginan kuat untuk mendukung petani yang menghadapi kesulitan dalam memasarkan hasil panen mereka.
Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya TaniHub, para pendiri kemudian melihat bahwa petani tidak hanya membutuhkan akses terhadap pasar, tetapi juga akses terhadap permodalan. Maka pada 2017, TaniFund pun didirikan sebagai solusi permasalahan pendanaan yang dihadapi petani.
Dua tahun kemudian, TaniSupply terlahir untuk mengatasi permasalahan supply chain. Pada Juni 2021, kami meluncurkan TaniFoundation, sebuah wahana yang menyediakan solusi jangka panjang untuk kesejahteraan petani.
Dengan seluruh upaya tersebut, TaniHub Group berharap dapat mewujudkan cita-cita ketahanan dan kecukupan pangan di Indonesia.
Sekilas tentang Kelompok Bank Dunia
Kelompok Bank Dunia menjalankan peran kunci dalam upaya global untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem dan meningkatkan kemakmuran bersama. Kelompok Bank Dunia terdiri dari lima lembaga: the World Bank, termasuk the International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) and the International Development Association (IDA); the International Finance Corporation (IFC); the Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA); dan the International Centre for Settlement of Investment Disputes (ICSID). Bekerja sama di lebih dari 100 negara, lembaga-lembaga ini memberikan dukungan pembiayaan, saran, dan solusi lainnya yang memungkinkan negara-negara untuk mengatasi tantangan pembangunan yang paling mendesak.
Sekilas tentang Microsoft
Microsoft (Nasdaq “MSFT” @Microsoft) memungkinkan transformasi digital untuk era cloud cerdas dan edge cerdas. Misinya adalah memberdayakan setiap orang dan setiap organisasi di planet ini untuk mencapai lebih.