Tag Archives: Media

KOLABORASI POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF JAKARTA DAN WDCI UNTUK TINGKATKAN KOMPETENSI

Di tengah era disrupsi saat ini sudah bukan zamannya lagi kompetisi. Kompetisi yang berarti persaingan hanya akan menghasilkan kalah dan menang. Biasanya, untuk mendapatkan posisi pemenang, orang akan melakukan berbagai cara untuk menjatuhkan lawannya. Tak jarang cara-cara licikpun ditempuh demi menjadi pemenang. Kini, cara-cara seperti itu sudah tidak cocok lagi dilakukan. Kini saatnya kolaborasi. Bersatu untuk suksesi. Hal ini terwujud dalam Kolaborasi Politkenik Negeri Media Kreatif Jakarta dengan Wedding Documentation Community Indonesia (WDCI) dalam upaya meningkatkan kompetensi audio visual para pekerja kreatif. Perkembangan minat generasi muda terhadap bidang wirausaha semakin hari semakin besar. Berbagai bidang usaha dapat dijadikan peluang untuk dijadikan sebagai bisnis. Minat generasi Z dan milenial di tanah air untuk menjadi pengusaha sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dalam survei 2021 Asia Pacific Young Entrepreneurs Survey yang melibatkan responden negara-negara di Asia Pasifik termasuk Indonesia. Mayoritas responden di Indonesia atau sekitar 66 persen bercita-cita untuk memulai atau membuka usaha sendiri. Mereka mengaku terdorong membuka usaha demi perubahan karier dan nasib lebih baik.

Salah satu bidang yang potensial untuk dijadikan peluang usaha adalah dokumentasi pernikahan. Dokumentasi pernikahan yang sifatnya fleksibel dan mengikuti trend membuat generasi millennial serius untuk memulai usahanya. Dokumentasi pernikahan sah-sah saja memasukkan unsur kreatifitas dan seni dalam karyanya. Berbeda dengan dokumentasi jurnalistik atau acara protokoler yang dalam pendokumentasiannya sudah memiliki pakemnya tersendiri. Kemajuan teknologi, dan derasnya arus informasi membuat para pelaku dokumentasi pernikahan cenderung untuk belajar dan menggali dari media sosial ataupun workshop-workshop singkat. Tidak dapat dipungkiri sebagian besar kemampuan dari para pelaku wirausaha di bidang ini adalah otodidak. Sedikit sekali yang memiliki latar belakang pendidikan yang memiliki keterkaitan dengan dokumentasi. Sebutlah misalnya komunikasi, jurnalistik, penyiaran, periklanan, ataupun fotografi.

Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, tim dosen dari program studi penyiaran Politeknik Negeri Media Kreatif menyelenggarakan Pelatihan Audio Visual pada WDCI untuk meningkatkan kualitas jasa. Pelatihan yang diselenggarkan sejak bulan Agustus – Oktober 2022 secara hybrid ini diikuti oleh anggota komunitas WDCI yang tersebar di seluruh Indonesia. Kegiatan perdana dilaksanakan di Kamila Atelier, GDC Depok pada 3 Agustus 2022.  Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi untuk terus mempelajari trend audio visual di bidang dokumentasi pernikahan , juga sebagai sharing session  tas permasalahan audio yang ditemui pada saat mengerjakan dokumentasi wedding (problem solving). Kegiatan ini bagi WDCI juga sebagai ajang silaturahmi dan meningkatkan sense of belonging diantara para anggota. Semangat untuk terus belajar, eksplorasi ilmu, ditunjukkan oleh para anggota WDCI. Semangat Bersatu untuk memajukan industry kreatif khususnya video dokumentasi pernikahan.

10 Pemimpin Media Digital Terpilih Ikuti Program Pengembangan Kapasitas AMSI

Jakarta, Sepuluh pemimpin media digital terpilih mengikuti program pendampingan untuk mengikuti penguatan kapasitas dalam mengelola media digital yang diselenggarakan Asosiasi Media Siber Indonesia. Mereka juga menerima beasiswa pengembangan media sebesar USD1000 untuk menyelesaikan proyek yang diusulkan.

Program AMSI ini mendapatkan dukungan dari Internews dan USAID MEDIA. Sepuluh pemimpin media ini lolos seleksi berdasarkan penilaian keaktifan selama mengikuti training pengembangan media dan rencana program pengembangan yang diajukan. Saat ini sepeluh pemimpin media tersebut aktif berdiskusi dengan para mentor untuk penajaman proyek pengelolaan media.

Pemimpin media lokal tersebut berasal dari Beritamusi.co.id (Sumatera Selatan), Bloktuban.com (Jawa Timur), Harapanrakyat.com (Jawa Barat), Harianjogja.com (Jogjakarta), Jubi.co.id (Papua) Kabarmakassar.id (Sulawesi Selatan), Murianews.com (Jawa Tengah), Suarakalbar.co.id (Kalimantan Barat), Sultrakini.com (Sulawesi Tenggara), Tagar.id (Jakarta).

Wenseslaus Manggut, Ketua AMSI mengatakan program ini penting karena rata-rata pemimpin media digital di tingkat lokal mengelola keseluruhan aspek manajemen media. “Rata-rata pengelola media lokal cukup lama mengelola redaksi dan baru mempelajari aspek manajemen pengelolaan media, sehingga perlu pendampingan khusus untuk memahami bisnis digital,” katanya, Sabtu, (11/9).

Ia berharap melalui pendampingan intensif ini, ilmu manajemen media para pemimpin media lokal terus meningkat. “AMSI berharapan ke depan pemimpin media ini yang mendapat pendampingan dapat mentransfer pengetahuan kepada tim media, dan media digital lainnya di tingkat lokal,” ujarnya.

Program pendampingan ini berlangsung selama tiga bulan, sejak awal September hingga November 2020. Selanjutnya AMSI akan memilih 5 pemimpin media yang dapat menyelesaikan proyek secara optimal untuk mendapatkan pendampingan tingkat lanjut melibatkan mentor skala internasional.

Suwarjono, Wakil Ketua I sekaligus penanggung jawab program menjelaskan sepuluh pemimpin media tersebut akan mendapatkan pendampingan intensif dari mentor-mentor pemimpin media di Jakarta dan media mainstream lokal, yang sudah cukup lama berkecimpung di bisnis media online.

Para mentor tersebut yaitu I Nengah Muliarta (Dewan Redaksi Beritabali.com), Agoez Perdana (CEO KabarMedan.com), Maryadi (VP Bisnis dan Digital Katadata.co.id), Iin Yumiyanti (Pemimpin Redaksi Haibunda.com dan Wakil Direktur Konten Detiknetwork), Yulis

Sulistyawan (GM Konten Tribunnews.com), Machroni Kusuma (Founder BeritaIndonesia.link), Suwarmin (Direktur Bisnis dan Konten Solopos Media Group), Dwi Eko Lokononto (Pemimpin Redaksi/ Pemimpin Umum Beritajatim.com), Maria Y. Benyamin (Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia), Wahyu Dhyatmika (CEO Tempo Digital.

Suwarjono menambahkan model pendampingan intensif ini diambil karena isu kesenjangan pengetahuan pengelolaan media Jakarta dan di luar Jakarta muncul dalam rapat kerja nasional AMSI.

“Kesenjangan pengetahuan pengelolaan media digital di Jakarta dan luar Jakarta, baik dari aspek model bisnis dan teknologi, cukup lebar. Sehingga mentoring ini menjadi ruang berbagi pengetahuan dan membangun jaringan,” ujarnya.

Meski demikian, ia mengingatkan waktu pendampingan tiga bulan tidak bisa langsung menaikkan performa dan pendapatan media. “Membangun media digital agar berkembang bagus tidak cukup dalam waktu tiga bulan. Tapi setidaknya terjadi penataan menuju ke arah yang lebih baik. Karena itu perlu perumusan goal atau tujuan yang tepat,” katanya.