Tag Archives: Keuangan

Tumbuh Berkelanjutan Seiring Momentum Pemulihan

Jakarta, 21 April 2022 – Melanjutkan kinerja solid di tahun 2021, PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA) dan entitas anak mencatatkan laba bersih sebesar Rp8,1 triliun pada triwulan I 2022, tumbuh 14,6% secara tahunan (YoY). Peningkatan laba bersih di triwulan I 2022 didukung oleh pertumbuhan bisnis, antara lain peningkatan aktivitas kredit, transaksi, dan CASA. Seiring dengan pemulihan perekonomian nasional, total kredit naik 8,6% YoY. Pertumbuhan kredit terjadi di semua segmen, baik kredit untuk bisnis maupun konsumsi. Sementara itu, dana giro dan tabungan (CASA) terus tumbuh secara berkelanjutan, naik hingga 21,7% YoY di Maret 2022, sebagai hasil dari inovasi layanan digital yang konsisten serta ekspansi ekosistem bisnis.

“Sebagai salah satu upaya mendukung pemulihan perekonomian nasional, kami menggelar BCA Expoversary 2022, baik secara online maupun offline, dan menawarkan suku bunga kredit yang menarik bagi nasabah. Kami dengan penuh rasa syukur mengucapkan terima kasih atas kolaborasi seluruh mitra bisnis serta tingginya antusiasme masyarakat dalam gelaran BCA Expoversary 2022, sehingga kami pun memperpanjang jadwal penutupan event menjadi 30 April 2022 dari semula 27 Maret 2022. Pelaksanaan Expoversary kali ini berkontribusi signifikan dalam mendorong kinerja portofolio KPR dan KKB di akhir Maret 2022. Sejak awal pandemi, KPR mencatatkan pertumbuhan tertinggi, sementara KKB tumbuh positif untuk pertama kalinya. Kami berharap jumlah aplikasi kredit akan terus bertambah hingga penutupan di akhir April mendatang,” ucap Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja.

Kredit korporasi naik 9,2% YoY mencapai Rp286,9 triliun di Maret 2022, menjadi penopang utama pertumbuhan total kredit BCA. Seiring dengan aktivitas bisnis yang membaik, kredit komersial dan UKM naik 8,2% YoY menjadi Rp188,8 triliun. Sementara itu, pertumbuhan kredit tertinggi dicatatkan oleh segmen KPR, yakni tumbuh 9,8% YoY menjadi Rp98,2 triliun. KKB mencetak rebound dengan naik 3,6% YoY menjadi Rp41,6 triliun, dan saldo outstanding kartu kredit tumbuh 4,9% YoY menjadi Rp12,0 triliun. Total portofolio kredit konsumer naik 7,6% YoY menjadi Rp154,8 triliun. Pengajuan aplikasi kredit konsumer baru dari BCA Expoversary 2022 diharapkan akan berkontribusi positif bagi penyaluran kredit baru yang lebih tinggi di triwulan II tahun ini. Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 8,6% YoY menjadi Rp637,1 triliun di Maret 2022.

“Komitmen untuk mengedepankan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG) senantiasa kami perkuat, salah satunya dengan penyaluran kredit untuk sektor-sektor berkelanjutan yang mencapai Rp161,6 triliun di Maret 2022. Angka tersebut naik sebesar 25,6% YoY, dan berkontribusi hingga 24,9% dari total portofolio pembiayaan BCA. Bertepatan dengan Hari Kartini, kami menghadirkan Kredit Multiguna Usaha program khusus wanita dengan suku bunga spesial mulai dari 3,88% eff.p.a, sebagai bentuk dukungan bagi pengusaha UMKM wanita. Selain dari sisi pembiayaan, BCA juga melakukan sejumlah inisiatif ramah lingkungan, di antaranya pengelolaan limbah kartu dan EDC, program engagement karyawan yang menghasilkan hampir 19.000 bibit pohon untuk ditanam, serta pemadaman lampu selama 1 jam pada 544 gedung kantor BCA untuk mendukung program Earth Hour,” tutur Jahja Setiaatmadja.

Pertumbuhan kredit BCA diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal. Rasio loan at risk (LAR) turun ke 13,8% di triwulan I 2022, dibandingkan 19,4% di tahun sebelumnya. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan) terjaga sebesar 2,3%, didukung kebijakan relaksasi restrukturisasi.

Di sisi pendanaan, CASA naik 21,7% YoY mencapai Rp798,2 triliun, berkontribusi hingga 80% dari total dana pihak ketiga. Sementara itu, deposito juga tumbuh 3,1% YoY menjadi Rp199,6 triliun. Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga naik 17,5% YoY menjadi Rp997,8 triliun, sehingga turut mendorong total aset BCA naik 15,5% YoY menjadi Rp1.259,4 triliun di akhir Maret 2022. Pengembangan solusi digital secara konsisten pada platform perbankan transaksi, ditambah tingkat kepercayaan nasabah yang tinggi, menjadi modal utama untuk memperkokoh kontribusi CASA sebagai dana inti bank. BCA juga senantiasa memperkuat ekspansi ekosistem digital dan basis nasabah melalui kolaborasi dengan berbagai mitra strategis. Di tiga bulan pertama tahun 2022, total volume transaksi naik 43% YoY mencapai lebih dari 5 miliar transaksi.

Seiring solidnya pertumbuhan likuiditas dan kredit, BCA membukukan pertumbuhan positif pada pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) selama tiga bulan pertama tahun 2022, yakni naik 2,5% YoY menjadi Rp14,5 triliun. Pendapatan selain bunga tumbuh 19,5% YoY menjadi Rp5,9 triliun di periode yang sama, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 15,8% YoY. Secara total, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp20,4 triliun atau naik 6,9% YoY. Seiring dengan peningkatan kualitas aset, biaya provisi tercatat menurun 13,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Didukung oleh pencapaian-pencapaian yang positif tersebut, laba bersih tumbuh 14,6% YoY menjadi Rp8,1 triliun.

BCA juga senantiasa turut berkontribusi aktif menanggulangi pandemi, salah satunya dengan mendukung percepatan program vaksinasi nasional. Tidak hanya untuk karyawan, BCA juga menghadirkan sentra vaksinasi bagi masyarakat luas, yang turut melayani pemberian vaksin bagi anak-anak serta vaksin dosis ketiga (booster) sesuai dengan ketentuan yang diatur pemerintah. Hingga Maret 2022, BCA telah mendukung pendirian 220 sentra vaksinasi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dan telah mendistribusikan vaksin untuk lebih dari 300.000 penerima, baik untuk karyawan dan keluarga maupun masyarakat umum.

 

Tentang PT Bank Central Asia Tbk (per 31 Maret 2022)

BCA merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia yang fokus pada bisnis perbankan transaksi serta menyediakan fasilitas kredit dan solusi keuangan bagi segmen korporasi, komersial, UKM, dan konsumer. Pada akhir Maret 2022, BCA melayani sekitar 30 juta rekening nasabah dan memproses sekitar 60 juta transaksi setiap harinya, didukung oleh 1.241 kantor cabang, 18.050 ATM, serta layanan internet & mobile banking dan contact center Halo BCA yang dapat diakses 24 jam. Kehadiran BCA didukung oleh sejumlah entitas anak yang berfokus pada pembiayaan kendaraan, perbankan Syariah, sekuritas, asuransi umum dan jiwa, perbankan digital, pengiriman uang, dan pemodal ventura. BCA berkomitmen untuk membangun relasi jangka panjang dengan nasabah, mengutamakan kepentingan Bersama, dan menciptakan dampak positif pada masyarakat luas. Dengan lebih dari 25.000 karyawan, visi BCA adalah untuk menjadi bank pilihan utama andalan masyarakat yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.

 

Pupuk Kaltim Cetak Rekor Kinerja Keuangan

JAKARTA – Sebagai produsen pupuk urea terbesar di Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) terus berorientasi pada keberlanjutan, dengan menerapkan berbagai strategi mitigasi kondisi. Terbukti melalui strategi tersebut, di 2021 PKT berhasil mencatatkan laba setelah pajak senilai Rp6,17 triliun atau tertinggi sepanjang sejarah, dengan kinerja produksi yang juga terus mengalami peningkatan signifikan.

Direktur Utama PKT, Rahmad Pribadi mengatakan, “Saat ini, PKT berada dalam fase pertumbuhan kedua dengan fokus perusahaan pada pertumbuhan yang berkelanjutan. Tidak dipungkiri, pandemi masih memberikan dampak bagi kondisi ekonomi dan pasar yang dinamis selama 2021. Namun sebagai perusahaan yang berorientasi pada keberlanjutan, PKT terus menerapkan strategi inovasi bernilai tambah yang berbasis risiko, termasuk melalui diversifikasi usaha. Melalui langkah strategis yang didukung pengelolaan risiko dan operasional yang baik, PKT mampu menghadapi tantangan dan menjadikannya peluang yang memberikan keuntungan optimal bagi perusahaan.”

Kedepannya, perusahaan melihat setidaknya terdapat 6 perubahan mendasar di dunia yang masih akan berpengaruh terhadap bisnis dan operasional, yaitu; 1) peningkatan kebutuhan kesehatan akibat pandemi, 2) krisis rantai pasok global, 3) ketahanan pangan di tengah makin terbatasnya lahan pertanian, 4) tingkat kesejahteraan secara global yang berpengaruh terhadap permintaan pangan berkualitas, 5) kesetaraan dan inklusivitas dalam seluruh aktivitas perusahaan, hingga 6) transformasi bisnis ramah lingkungan. Berkaca dari hal tersebut, PKT akan bertransformasi melalui strategi jangka panjang yang dinamai growth strategy, dengan fokus pada 3 pilar utama; 1) keunggulan operasional dan rantai pasok melalui efisiensi energi dan optimalisasi infrastruktur, 2) keunggulan diversifikasi dengan mengembangkan bisnis di sektor hilirisasi petrokimia dan gas alam serta energi terbarukan, 3) keunggulan jangkauan pasar dengan peningkatan kapasitas domestik dan ekspansi di pasar global.

Lebih lanjut, strategi diversifikasi usaha yang dilakukan PKT juga tidak hanya terfokus pada potensi bisnis, melainkan juga berbasis pada energi terbarukan. Hal ini dilakukan seiring dengan komitmen perusahaan untuk memimpin transformasi industri petrokimia menjadi industri hijau. Direktur Operasi dan Produksi PKT, Hanggara Patrianta, mengatakan “Saat ini, berbekal kapabilitas perusahaan dalam hal produksi dan teknologi, PKT tengah bertransformasi menjadi pelaku industri petrokimia yang berorientasi pada efisiensi energi dan diversifikasi usaha. Salah satu yang menjadi fokus perusahaan yaitu pengembangan komoditas bisnis baru dengan menerapkan praktik ekonomi sirkular dan memanfaatkan emisi produksi, seperti pengembangan soda ash yang diolah dari bahan baku amoniak dan CO2 yang dihasilkan dari proses produksi pupuk PKT. Selain itu, dengan beralih kepada bahan baku energi terbarukan, PKT juga dapat menjamin keberlanjutan perusahaan, yang tentunya berorientasi pada penerapan prinsip ESG.”

Kedepannya dalam hal diversifikasi usaha dan ekspansi, PKT juga akan terus mengembangkan bisnis di sektor hilir petrokimia berbasis gas alam. Melalui hilirisasi, komoditas tersebut akan memiliki nilai tambah yang semakin tinggi, seperti hilirisasi amoniak yang dapat meningkatkan nilai tambah. “PKT senantiasa berorientasi pada inovasi pengembangan produk, dengan menganalisa kebutuhan pasar dan mempertimbangkan ketersediaan bahan baku, serta tetap menekan konsumsi energi. PKT juga tengah berekspansi pada produk turunan gas lainnya, seperti produksi methanol,” tambah Hanggara.\

Optimis jamin keberlanjutan perusahaan melalui prinsip ESG Saat ini PKT telah memiliki roadmap ESG (Environmental, Social, and Governance) yang berfokus pada pilar keberlanjutan dengan mengusung nilai 1) pertanian berkelanjutan, 2) sirkuler ekonomi, 3) pemberdayaan, dan 4) governance. Melalui roadmap tersebut, perusahaan optimis dapat menciptakan nilai tambah yang signifikan dan berkesinambungan antara perusahaan, lingkungan, dan masyarakat. PKT juga akan terus fokus pada penerapan konsep CSV (Creating Shared Value) dalam pemberdayaan masyarakat Bontang dan Indonesia Timur.

“Melalui growth strategy dan roadmap ESG yang solid, serta didukung oleh capaian kinerja positif perusahaan dan kapasitas perusahaan dalam hal produksi, kami optimis dapat menjamin keberlanjutan perusahaan dan mampu mendominasi pasar Asia Pasifik pada 5 tahun ke depan. Selain itu, kedepannya PKT akan terus memaksimalkan peran strategisnya mengingat peran vital pelaku industri pupuk bagi ketahanan pangan dan katalisator ekonomi,” tutup Rahmad. []

Jadi Indikator Positif Pemulihan di Tahun 2021, WIKA Torehkan Penjualan Rp17,81 Triliun, Meningkat 7,7% dibandingkan 2020

Jakarta, 18 MAret 2022 – PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. [WIKA] membukukan penjualan sebesar Rp17,81 Triliun pada tahun 2021, sesuai dengan laporan keuangan hingga 31 Desember 2021. Capaian tersebut mengalami peningkatan sebesar 7,7% dibandingkan dengan tahun 2020.

Kontribusi terbesar dari penjualan didapat dari segmen infrastruktur dan Gedung yang kemudian diikuti secara berturut-turut oleh segmen energy & industrial plant, industri, realty & property. dan investasi.

Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito menyampaikan bahwa peningkatan yang terjadi menunjukkan sebuah indikator positif dalam upaya pemulihan kinerja WIKA sepanjang tahun 2021.

“Peningkatan penjualan terjadi setelah aktivitas operasi yang secara perlahan mulai pulih. Pada tahun 2021, WIKA bahkan mampu menyelesaikan berbagai proyek-proyek strategis nasional di sektor bendungan, jalan tol, dan EPCC. Capaian-capaian tersebut yang kemudian mendukung WIKA untuk menorehkan hasil usaha positif dengan raihan laba sebesar Rp214,42 Miliar,” ungkap Agung.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa pada tahun 2021, Perseroan juga mencatatkan penurunan beban bunga sebesar 5,26% menjadi Rp1,16 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,22 triliun.

“Penurunan beban bunga ini merupakan buah dari upaya WIKA melakukan debt reprofiling dari pinjaman jangka pendek dengan bunga yang lebih tinggi menjadi Obligasi dan SUKUK bertenor panjang dengan kupon yang lebih rendah,” jelas Direktur Utama, Agung Budi Waskito.

Tahun 2022: Peluang IKN dan G20
WIKA optimistis produktif tahun 2022, seiring dengan ditetapkannya tahun sebagai tahun keberlanjutan pemulihan di mana sektor konstruksi memainkan peranan instrumental di dalamnya. Hal ini ditunjukkan oleh capaian kontrak baru sampai dengan akhir Februari 2022 sebesar Rp6,1 Triliun, atau 14% dari target 2022 Perseroan sebesar Rp42,6 Triliun.

Deretan kontrak baru yang telah diraih oleh WIKA diantaranya, Akses Makassar New Port, Jalan Tol Pondok Aren – Serpong, Jalan Tol Semarang – Demak 1B, Pekerjaan Sipil Rekonstruksi dan Rehabilitasi Pelabuhan Donggala.

Peluang juga datang dari perhelatan G20, dimana Indonesia ditunjuk sebagai presidensi pada Oktober-Oovember tahhun ini. Untuk menunjang perhelatan itu, pemerintah tengah menyiapkan sejumlah infrastruktur guna mendukung kesuksesan pertemuan yang akan dihadiri oleh berbagai kepala negara anggota G20.

Direktur Utama Agung Budi Waskito melanjutkan bahwa WIKA juga tengah mempersiapkan diri untuk mengambil bagian dalam pembangunan Ibu Kota Negara baru (IKN) yang dimulai dari infrastruktur-infrastruktur dasar. “Dengan integrasi kuat antara jasa konstruksi dengan industri, WIKA punya nilai lebih dan siap untuk membangun infrastruktur dasar yang berkualitas di Ibu Kota Negara Baru,” pungkasnya. []

Waskita Optimis WTR Punya Prospek Beberapa Tahun Kedepan

Jakarta, Februari2022, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Kode Saham:WSKT) mendukung penuh operasional anak Perusahaan PT Waskita Toll Road (WTR) yang bergerak dalam bisnis pengembangan jalan tol. Berdasarkan hasil rating PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) tahun ini,terdapat perubahan pada peringkat WTR yang semula “idBBB-” dengan outlook “Stable” menjadi “idBBB-” dengan outlook “Negative”. Penurunan
outlook“Negative”tersebut bukan merupakan indikasi penurunan kinerja atau isu internal yang terjadi di WTR namun lebih dalam kaitannya dengan situasi gagal bayar PT Waskita Beton Precast Tbk(WSBP) baru-baru ini. Waskita dukung penuh proses restrukturisasi WSPB sebagai opsi terbaik penyehatan keuangan Waskita Group.

Dengan keberhasilan implementasi strategi “8 Streams Penyehatan Keuangan Waskita” pada tahun lalu, terutama dengan adanya Penyertaan Modal Negara(PMN), saat ini WTR fokus menyelesaikan konstruksi 7 ruas tol existing. Adapun 7 ruas tol tersebut adalah Kayu Agung – Palembang – Betung, Ciawi – Sukabumi, Bekasi – Cawang – Kampung Melayu, Cimanggis – Cibitung, Pejagan – Pemalang, Pasuruan – Probolinggo dan Krian –
Legundi – Bunder – Manyar.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perseroan, Taufik Hendra Kusuma mengatakan, “Kami optimis kinerja WTR pada tahun-tahun mendatangakan jauh lebih baik. Dengan berbekal dukungan Pemerintah melalui PMN 2021 yang telah dialokasikan kepada WTR, sumber pendanaan WTR untuk menyelesaikan 7 ruas tol hingga titik tertentu relatif aman hingga 2-3 tahun kedepan.”

Selain itu, WTR selaku anak perusahaan Perseroan juga akan terus mendukung strategi “8 Streams Penyehatan Keuangan Waskita” melalui penyelesaian jalan tol yang sebelumnya sempat tertunda semenjak adanya pandemi COVID-19 dan memperlancar proses divestasi yang saat ini sedang dijalankan Perseroan.

Robotic Process Automation Tekan Risiko Penipuan dalam Transaksi Perusahaan

beritapers – JAKARTA. Pandemi mempengaruhi pergerakan bisnis secara signifikan, termasuk di sektor keuangan. Para pebisnis harus kembali mengidentifikasi peluang untuk peningkatan dalam performa dan proses bisnisnya.

Dalam upaya tersebut, Robotic Process Automation (RPA) menjadi salah satu bentuk digital transformation yang dirasa dapat mendukung efisiensi.

Dengan kemampuan self-learning dan otomatisasi kognitif, RPA dapat membantu pelaku usaha dalam menurunkan paparan risiko dan durasi yang diperlukan dalam prosedur operasional.

Melihat kondisi tersebut, RSM Indonesia menggelar webinar Robotic Process Automation in Financial Service.

Ini ditujukan  untuk memberikan pandangan bagaimana RPA dapat membantu meningkatkan proses, kapasitas dan produktivitas, dan memfasilitasi layanan yang lebih baik dan cepat sehingga klien mendapatkan pengalaman yang lebih baik.

Head of Governance Risk Control & Technology Consulting RSM Indonesia Angela Simatupang menjelaskan bahwa teknologi bisa membuat organisasi kita menjadi lebih efisien, bisa digunakan untuk mengidentifikasi berbagai opportunity baik untuk cost saving, potential revenue.

Bahkan berdasarkan survey, mulai banyak organisasi yang menggunakan data analytics, artificial intelligence, RPA, untuk mengurangi potensi fraud. ‘

“RPA bisa support efisiensi dalam bentuk cost saving dan time saving, governance, juga compliance. Implementasinya perlu perencanaan yang baik. Umumnya akan kurang berhasil bila hanya langsung ke technology dan mem-bypass strategic planning serta governance framework,” jelasnya, Minggu (13/2).

Lebih dalam, dia menerangkan, RPA merupakan sebuah kode komputer yang diprogram untuk menggantikan manusia melakukan tugas berbasis aturan secara berulang di berbagai aplikasi yang memiliki fungsi berbeda. Namun, RPA bukanlah bot, artificial intelligence, maupun pengenal suara.

RPA memahami apa yang ada di layar perangkat, memproses opsi dan navigasi yang tepat, mengidentifikasi dan menarik data, serta memproses secara otomatis (seperti mengakses galeri atau lokasi dalam perangkat).

Saat ini RPA telah digunakan di berbagai sektor finansial dimana proses pinjaman uang dari semula 45 menit menjadi 1 menit saja.

Demikian pula berhasil mengoptimalkan 50 sistem kerja yang rumit. Ada juga yang memanfaatkan RPA untuk mengurangi waktu memproses sebesar 60%, dan mampu mengurangi beban kerja.

“Di sektor finansial kegunaan RPA antara lain mengelola customize customer data, trading, ketentuan pelaporan, proses invoice, manajemen otoritas dan IT, penutupan produk digital saat stok habis, audit sekuritas dan pendaftaran data,” jelas Technology Consulting Partner RSM Indonesia Resdy Benyamin.

Sementara CEO & Founder Deltadata Mandiri Steven Law menambahkan bahwa proses RPA itu lebih dari sekadar membuat bot, namun memastikan bahwa semua data terintegrasi dengan baik, berkualitas dan memiliki governance yang baik.

“Untuk menjamin bahwa RPA bisa berjalan dan efektif, akan dibuat scoring, identifikasi proses mana saja yang bisa dibuat automation. Namun, tanpa analisis, perencanaan, dan assessment yang baik, RPA hanya akan bersifat short term,” pungkas Steven.

Bank CTBC dan Akulaku Finance Jalin Kerja Sama Channeling untuk Fasilitas Pembiayaan

beritapers – JAKARTA. PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC) dan PT Akulaku Finance Indonesia (Akulaku) secara resmi menandatangani Nota Kesepakatan Kerjasama (Memorandum of Understanding) untuk fasilitas pembiayaan.

Dengan platform berbasis daring dari Akulaku, maka masyarakat, mulai perorangan hingga pemilik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat memperoleh informasi dan pengajuan dana untuk pembiayaan sesuai kebutuhannya secara langsung melalui aplikasi yang tersedia.

Iwan Satawidinata selaku Presiden Direktur PT Bank CTBC Indonesia menyatakan, bahwa Akulaku merupakan perusahaan multifinance pertama yang bekerjasama dengan perusahaan sebagai pengelola Pembiayaan Penerusan (Channeling) dalam hal penyediaan fasilitas pembiayaan dan pinjaman berbasis daring untuk Bank CTBC.

“Seperti kita ketahui bersama, memanfaatkan momentum Presidensi G20 Indonesia 2022, maka salah satu agenda prioritasnya adalah percepatan inklusi keuangan digital yang berdasarkan pada Financial Inclusion Action Plan (FIAP) G20. Selain itu, pada akhir 2021 lalu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun telah menetapkan Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia MPSJKI 2021-2025 dimana salah satu aspek dalam strukturnya adalah dukungan Sektor Jasa Keuangan dengan fokus pada area Akselerasi Transformasi Digital,” jelas Iwan dalam siaran pers, Rabu (9/2).

ejalan dengan kedua program tersebut, maka kerjasama strategis dengan Akulaku ini merupakan salah satu milestones Bank CTBC dalam menjawab tantangan perkembangan ekonomi digital sekaligus menunjukkan komitmen dukungannya akan program-program yang diinisiasi Pemerintah dalam hal inklusi pembiayaan digital untuk meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat Indonesia secara lebih luas.

Sementara itu, Bambang Simmon Simarno selaku Direktur Eksekutif Perbankan Ritel PT Bank CTBC Indonesia menambahkan, bahwa kerjasama dengan Akulaku ini juga merupakan salah satu strategi usaha perbankan ritel Bank CTBC dalam hal pengembangan layanan digitalisasi perbankan dan perluasan cakupan penetrasi pangsa pasar dalam bentuk kerjasama dengan mitra-mitra strategis yang terbukti inovatif dalam hal teknologi dan akses kanal secara digital.

“Tahun 2021 lalu kami telah meluncurkan KTA Instan Dana Cinta sebagai tambahan layanan platform daring yang memberikan pilihan kemudahan bagi masyarakat untuk mengajukan KTA di Bank CTBC secara digital. Kami sangat optimis mengawali tahun 2022 ini bekerjasama dengan Akulaku yang diharapkan akan memberi manfaat lebih dalam hal kemudahan dan percepatan proses bagi para nasabah untuk memperoleh dana bagi pembiayaan sesuai kebutuhannya masing-masing,” demikian disampaikan Bambang.

Efrinal Sinaga selaku Presiden Direktur PT Akulaku Finance Indonesia menyampaikan, bahwa kerjasama dengan Bank CTBC ini lebih dari sekedar bentuk kerjasama dalam upaya perluasaan pangsa pasar nasabah pembiayaan, namun juga menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan dari mitra-mitra strategis industri perbankan kepada perusahaan.

“Kesamaan visi serta komitmen Bank CTBC dan Akulaku dalam hal pentingnya mendukung percepatan program-program pemerintah dalam hal digitalisasi inklusi keuangan. Ini yang mendasari kerjasama kami. Pembiayaan bagi nasabah individu mau pun UMKM merupakan salah satu kekuatan utama usaha Akulaku, target yang sama pula dari Bank CTBC,” ujar Efrinal.

Fungsi intermediasi perbankan semakin bertumbuh di pengujung tahun 2021 lalu dan Bank Indonesia (BI) dalam laporannya pada akhir Januari 2022 lalu pun menyebutkan, bahwa penyaluran kredit perbankan pada Desember 2021 tercatat sebesar Rp 5.755,7 triliun dan diproyeksikan meningkat menjadi 7% hingga 9% di tahun 2022.

Kenaikan ini seiring dengan peningkatan penyaluran kredit produktif maupun konsumtif dengan aktivitas ekonomi yang menjadi penopangnya. Sejalan dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menilai adanya indikasi cukup kuat terkait pertumbuhan kinerja kredit industri perbankan dan dengan terus bertumbuhnya perusahaan keuangan dan pembiayaan berbasis teknologi.

Begini Strategi Bank Neo Commerce di Bisnis Bank Digital

 beritapers- JAKARTA. Sejak kehadiran aplikasi digital banking neobank besutan PT Bank Neo Commerce (BNC) pada Maret 2021 lalu, BNC berhasil mengagetkan banyak kalangan atas berbagai pencapaiannya.

Beberapa diantaranya, yaitu hingga akhir Januari 2022 BNC berhasil mendapatkan 14,6 juta jumlah nasabah, dengan pengguna aktif yang mengalami tren peningkatan secara konsisten setiap bulannya, dan khusus pada bulan Januari 2022 meraih 1,8 juta unduhan di Google Play Store dan 74 ribu unduhan di App Store.

Berdasarkan data internal BNC, jumlah unduhan tertinggi aplikasi neobank di Google Play Store dan App Store terjadi pada bulan Oktober 2021, yaitu lebih dari empat juta unduhan. Tak hanya itu, aplikasi neobank sempat berada di posisi puncak Top Charts di Google PlayStore untuk free apps di semua kategori dan Top Charts untuk kategori finance di App Store pada akhir tahun lalu. Jika diambil secara rata-rata, selama 2021 aplikasi neobank diunduh lebih dari 1,5 juta orang setiap bulannya.

Terus bertambahnya jumlah unduhan aplikasi neobank dan nasabah BNC tidak lepas dari fitur-fitur serta program menarik yang sangat efektif untuk menarik minat masyarakat di Indonesia khususnya bagi segmen usia produktif dan kaum millenial.

Aplikasi neobank juga memiliki program gamification, yakni Neo Fortune yang mana nasabah  memiliki kesempatan untuk mendapatkan kupon experience ataupun uang tunai hingga jumlah tertentu tanpa minimum saldo dengan melakukan check-in dan ambil hadiah selama 7 hari berturut-turut. Selain itu, di hari ketujuh nasabah berkesempatan mendapatkan hadiah kejutan.

Selama periode promosi yang berlaku sampai dengan 31 Mei 2022, jika total saldo di rekening lebih dari Rp100 ribu, nasabah akan mendapatkan 2x kesempatan untuk memainkan Neo Fortune di aplikasi neobank. Tercatat sepanjang tahun 2021, setiap nasabah yang memainkan Neo Fortune rata-rata mendapatkan cuan yang menarik melalui program ini.

Direktur Bisnis PT Bank Neo Commerce Tbk., Aditya Windarwo mengatakan bahwa program referral dan Neo Fortune di aplikasi neobank menjadi primadona dan digandrungi masyarakat, sehingga membuat Bank Neo Commerce menjadi trend setter dengan menghadirkan berbagai program promosi dan fitur yang unik dan cuan bagi nasabah.

“Kami tidak hanya menawarkan pelayanan prima dan kenyamanan, tetapi juga cuan. Kami menawarkan keuntungan yang lebih besar bagi para nasabah. Bagi BNC, esensi nasabah melakukan aktivitas perbankan, selain untuk melakukan aktivitas pembayaran, adalah untuk mendapatkan keuntungan dari dana yang mereka simpan. Kami ingin mengembalikan esensi dasar tersebut,” ujar Aditya, Rabu (9/2).

Oleh karenanya, perusahaan selalu berupaya untuk one step ahead dibandingkan yang lain dan selalu menawarkan promosi yang unik serta menjadikan aplikasi neobank berbeda dari aplikasi bank umumnya karena neobank terdapat unsur edukasi, gamification, chat dan akan banyak lagi pengembangan fitur lainnya. Ke depannya akan ada  banyak kejutan dari BNC tahun ini.

Adapun, Nabila Rahmadani Content Creator membagikan pengalamannya selama menggunakan aplikasi neobank. Menurutnya, neobank sangat membantu aktivitas kesehariannya, khususnya dari sisi transaksi keuangan yang memberikan keuntungan. Tidak tanggung-tanggung, Nabila pernah merasakan dapatkan cuan besar dalam satu hari melalui program referral dengan mengajak ratusan temannya membuka rekening di aplikasi neobank.

“Selain itu, sebagai content creator, kami dan tim sering mengadakan giveaway secara berkala setiap minggunya. Berkat adanya neobank, kami bisa berhemat lebih dari Rp50 ribu setiap bulannya karena free biaya transfer antar bank dan juga bebas biaya admin. Semua produk dan fitur yang ada aplikasi neobank sangat bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan cuan,” kata Nabila.

PermataBank Terus Mencetak Pertumbuhan Laba dan Aset yang Positif pada Kuartal III 2021

Jakarta, BeritaPers – PT Bank Permata Tbk (“PermataBank” atau “Bank”) kembali menunjukan konsistensi dalam pertumbuhan aset dan peningkatan kinerja yang solid dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian dalam mengelola risiko kredit dan memastikan kecukupan pencadangan kerugian kredit. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang mulai terjadi di Kuartal II dan keberhasilan progam vaksinasi yang dijalankan oleh Pemerintah Indonesia untuk menurunkan jumlah kasus COVID-19 mulai membuahkan pergerakan positif dalam pemulihan perekonomian dan pertumbuhan kredit.

Chalit Tayjasanant, Direktur Utama PermataBank mengemukakan, “Menjelang tutup tahun 2021, PermataBank terus menunjukan kinerja yang tetap kuat dan konsisten. Kami berupaya terus menjangkau pasar dan segmen nasabah yang lebih luas dengan menawarkan inovasi produk dan jasa perbankan digital dengan sinergi dan dukungan penuh dari pemegang saham pengendali kami, Bangkok Bank. Kinerja yang positif di kuartal III 2021 ini juga tidak lepas dari dukungan para nasabah setia kami yang selalu maju bersama menjadikan kami bank of choice mereka serta komitmen kami untuk terus memberikan kenyamanan dan keamanan transaksi perbankan dan turut berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia.”

Sejalan dengan pemulihan perekonomian Indonesia, Bank membukukan pertumbuhan aset sebesar 31% YoY menjadi sebesar Rp219 triliun yang mempertahankan PermataBank di jajaran 10 bank komersial terbesar di Indonesia berdasarkan nilai total aset. Penyaluran kredit tumbuh secara signifikan 21% YoY menjadi sebesar Rp124,2 triliun terutama didorong oleh pertumbuhan kredit korporasi sebesar 45% YoY dan pertumbuhan KPR sebesar 23% YoY.

Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah bertumbuh sebesar 23% YoY terutama dikontribusikan oleh pertumbuhan tabungan dan giro sebesar 28%. Kenaikan ini sejalan dengan strategi Bank untuk memfokuskan pertumbuhan simpanan nasabah dengan biaya dana yang lebih murah untuk mendukung penyaluran kredit dengan suku bunga yang lebih bersaing dalam jangka panjang. Sejalan dengan hal tersebut, rasio CASA Bank mengalami peningkatan menjadi 53%, lebih tinggi dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar 51%.

Sejalan dengan pertumbuhan aset, Bank membukukan Pendapatan Operasional sebesar Rp7,5 triliun atau tumbuh sebesar 17% YoY dan Laba Operasional sebelum Pencadangan tumbuh sebesar 28% YoY menjadi sebesar Rp3,5 triliun.

Pertumbuhan Pendapatan Operasional dikontribusikan oleh pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 28%. Hal ini mencerminkan pengelolaan dana, baik simpanan nasabah maupun dana setoran modal dari pemegang saham, secara optimal. Rasio Beban Operasional dibandingkan Pendapatan Operasional (BOPO) juga mengalami perbaikan menjadi sebesar 88%, membaik dari periode yang sama tahun lalu sebesar 92% yang dikontribusikan oleh penurunan pencadangan kerugian kredit, sejalan dengan perbaikan kualitas portfolio kredit Bank.

Pertumbuhan kredit dan peningkatan kinerja Bank telah membuahkan hasil di kuartal III 2021 ini, Laba Bersih setelah pajak berhasil dibukukan senilai Rp831 miliar, meningkat secara signifikan sebesar 93% atau hampir dua kali lipat dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp430 miliar.

Kualitas portfolio kredit Bank masih terjaga dengan baik dengan rasio NPL gross dan netto masing-masing sebesar 3,3% dan 0,9%, terkoreksi menjadi lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan rasio masing-masing sebesar 3,8% dan 1,5%.

Secara pruden Bank membukukan pencadangan kerugian kredit untuk mengantisipasi potensi kerugian kredit yang dapat terjadi sebagai akibat pandemi yang masih berlangsung, dengan mempertahankan rasio NPL coverage sebesar 217%, hampir dua kali lipat dibandingkan rasio NPL coverage tahun lalu sebesar 118%.

Rasio permodalan Bank adalah yang terkuat di antara 10 besar Bank Komersial di Indonesia, dengan rasio CAR dan CET-1 sebesar masing-masing 34% dan 26% dimana hal ini menjadi key enabler bagi Bank untuk mempercepat pertumbuhan bisnis baik secara organik maupun inorganik.

PermataBank terus memperkuat komitmen untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam mendukung pemulihan perekonomian dengan menjalankan fungsi intermediari secara efektif dan efisien dengan dukungan dari Bangkok Bank PCL sebagai pemegang saham pengendali.

Menjadi bagian dari Bangkok Bank Group yang merupakan Bank Korporasi terkuat di Thailand, PermataBank akan terus memperkuat branding position sebagai bank universal di Indonesia dan melakukan inovasi dan investasi yang berkelanjutan, baik dalam hal penawaran produk yang relevan maupun di bidang perbankan digital untuk memberikan layanan dan pengalaman bertransaksi yang menyenangkan dan memuaskan bagi nasabah di segmen Ritel, SME, Komersial dan Korporasi.

Hingga kuartal ketiga 2021 ini PermataBank mencetak sejumlah prestasi dalam inovasi produk digital melalui kerjasama API Banking dengan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat dan pengimplementasian Cross-Border QR Pay dalam rangka mendungung inisiatif Bank Indonesia. PermataBank Syariah juga meluncurkan “The First Shariah API Solution” untuk Lembaga Keuangan Syariah (LKS).

Tahun ini juga PermataBank merayakan perjalanan selama 19 tahun melayani nasabah di Indonesia dan kembali menghadirkan Wealth Wisdom, acara wholistic wealth terbesar di Indonesia yang untuk pertama kali diselenggarakan secara virtual dan berhasil menarik lebih dari 1 juta peserta dalam dua hari dengan menghadirkan berbagai pembicara terkemuka yang terdiri dari 4 Menteri Indonesia dan lebih dari 50 pembicara yang mencakup berbagai topik terkini yang berhubungan dengan tema tahun ini, Wellness to Wealth. Sementara dalam tanggung jawab sosial perusahaan, PermataHati CSR meluncurkan kembali inisiatif CSR PermataBRAVE yakni komitmen berkelanjutan melalui People with Disabilities (PWD) Empowerment Program yang meliputi pendidikan, pembinaan serta peningkatan kompetensi guna menciptakan kesetaraan bagi penyandang disabilitas di Indonesia.

TENTANG PERMATABANK

PermataBank adalah salah satu dari 10 bank terbaik di Indonesia dari sisi aset di industri perbankan. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Kode: BNLI) dengan pemegang saham pengendali Bangkok Bank Public Company Limited, PermataBank terdepan dalam digitalisasi dengan produk dan jasa inovatif melayani lebih dari 4,2 juta nasabah di 62 kota di Indonesia.

Per Oktober 2021, PermataBank memiliki 257 kantor cabang, 22 kantor cabang Syariah, 12 kantor kas, 1 cabang bergerak (Mobile Branch), 20.000 lokasi ATM dan outlet tarik tunai tanpa kartu di Indomaret, akses di lebih dari 100.000 ATM (VisaPlus, Visa Electron, MasterCard, Alto, ATM Bersama dan ATM Prima), dan jutaan ATM di seluruh dunia yang terhubung dengan jaringan Visa, Mastercard, Cirrus.

PermataBank telah meraih berbagai penghargaan service excellence di kategori Bank Umum dan Bank Unit Usaha Syariah, seperti Banking Service Excellence Award 2017-2021 oleh majalah InfoBank bekerjasama dengan Market Research Indonesia, Top Digital Company Awards 2021 dari majalah Marketing, Top 50th Emiten Big Cap & The Best Disclosure and Transparency dalam The 12th IICD (Indonesian Institute for Corporate Directorship) Corporate Governance Conference and Award 2021, dan melalui program pemberdayaan Corporate Social Responsibility bagi penyandang disabilitas yakni PermataBRAVE meraih Padmamitra Award 2020 tingkat Nasional dari Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Sebagai pionir inovasi digital di pasar Indonesia, nasabah dapat merasakan pengalaman layanan digital terlengkap seperti layanan mobile banking super app PermataMobile X dengan lebih dari 200 fitur
unggulan terbaru, internet banking PermataNet dan Permata e-Business, PermataQR Pay di lebih dari 275.000 merchants, Point of Sale di lebih dari 20.000 merchants, API banking dengan 153 tipe API, penggunaan teknologi Blockchain Trade Finance, layanan call center dengan Interactive Voice Response dan Artificial Intelligence Voice Recognition. Nasabah juga dapat merasakan pengalama online dan offline tanpa batas melalui 5 Model Branch yang modern dan terdigitalisasi di seluruh wilayah Jabodetabek dan Bali yang menawarkan pengalaman yang simple, fast, & reliable.

Bisnis ICG Citi Raih Sejumlah Catatan Baik pada Kuartal Ketiga 2021

Jakarta, 11 Oktober 2021 – Bisnis Perbankan Institusional Citi membukukan kuartal yang kuat tahun ini, yang terdiri dari berbagai kesepakatan penting dan penghargaan bergengsi. Secara lokal, unit Banking, Capital Markets and Advisory (BCMA) Citi Indonesia, baru-baru ini berhasil menjadi Joint Global Coordinator untuk rights issue senilai Rp 95,9 triliun dari PT Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Ini merupakan rights issue terbesar di Asia Tenggara. Citi berperan penting dalam seluruh aspek pelaksanaan dan pemasaran rights issue secara end-to-end. Ini merupakan bagian dari rencana Pemerintah Indonesia untuk membentuk perusahaan induk bagi perusahaan pembiayaan mikro negara.

Citi Indonesia juga bertindak sebagai Joint Lead Manager pada proses penawaran uang berdenominasi USD dan Euro oleh Pemerintah Indonesia senilai total Rp25 triliun (USD 1,8 milyar), pada awal September 2021. Transaksi tersebut terdiri dari USD 600 juta 10-tahun, USD 650 juta 40-tahun, dan EUR 500 juta 12-tahun, di mana hasil dari tahapan EUR akan digunakan untuk inisiatif tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG) Pemerintah. Ini juga merupakan transaksi pengelolaan kewajiban pertama Pemerintah Indonesia di pasar modal global, di mana Citi berperan sebagai penasehat penataan pengelolaan kewajiban bagi pemerintah.

Mengomentari kinerja yang kuat dari unit BCMA Citi Indonesia, CEO Citi Indonesia Batara Sianturi, mengatakan bahwa, “Kami sangat bangga dengan apa yang telah dicapai tim kami sejauh ini di tahun ini. Ini akan menjadi fondasi dasar yang kuat karena kami akan lebih fokus pada layanan perbankan institusional kami di Indonesia ke depan.”

Pencapaian penting lainnya selama kuartal ketiga juga termasuk peran Citi Indonesia sebagai Penasihat Keuangan Eksklusif PT Telekomunikasi Selular atas penjualan 4.000 menara telekomunikasi perusahaan di Indonesia, kepada PT Dayamitra Telekomunikasi.

Sementara itu, pada Juli 2021, Citi bertindak sebagai Koordinator Tunggal, MLAUB dan Agen Fasilitas untuk penutupan pinjaman sindikasi senior tanpa jaminan dan fasilitas kredit bergulir senilai Rp14.2 triliun (USD 1 milyar) oleh PT Freeport Indonesia. Fasilitas tersebut digunakan untuk mendukung perluasan kapasitas smelter perusahaan dan pembangunan kilang logam mulia.

Kinerja bisnis Citi Indonesia yang kuat baik di bisnis perbankan institusional maupun consumer banking turut membantu peraihan gelar sebagai Best International Bank in Indonesia dalam ajang Asiamoney Awards 2021, selama 5 tahun berturut-turut. Penghargaan yang diselenggarakan oleh majalah bergengsi regional Asiamoney ini diberikan kepada bank yang berhasil menunjukkan performa finansial yang mumpuni dan komitmen untuk membuka lebih banyak peluang bagi para klien Indonesia dalam menjalankan bisnis di kawasan Asia.

Secara regional, Citi baru-baru ini dinobatkan sebagai Investment Bank of the Year di Asia untuk tahun 2021 oleh Majalah Banker milik Financial Times.

Penghargaan tersebut diputuskan oleh sebuah panel penasihat termasuk editor Banker investasi Perbankan, dan mengakui dukungan Citi untuk klien selama periode penghargaan di seluruh jaringan regionalnya.

“Asia-Pasifik semakin diharapkan menjadi kawasan pertumbuhan utama bagi perkembangan ekonomi global di tahun-tahun mendatang dan, sebagai hasilnya, pasar modalnya yang dinamis juga diperkirakan akan melanjutkan lintasan kenaikannya yang kuat.

Citi, dengan jaringan internasionalnya yang hampir tak tertandingi, telah berada dalam posisi yang kuat untuk membangun kehadirannya dan memantapkan dirinya sebagai kekuatan utama di pasar modal kawasan. Bank memanfaatkan seluruh kekuatan dan hubungan lintas waralaba secara global untuk memberikan rangkaian solusi yang komprehensif bagi klien di wilayah tersebut. Ini mendukung klien di pasar mapan, serta pasar negara berkembang,” baca bagian dari penulisan editorial untuk penghargaan yang diumumkan pada 1 Oktober.

Citi juga telah menjadi pemimpin dalam pembiayaan lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) di kawasan ini, bertindak sebagai koordinator global bersama pada blue bond perdana Bank of China (yang pertama di Asia-Pasifik); sustainability bond Toyota senilai Rp39,1 triliun (USD 2,75 milyar) (pembiayaan ESG terbesar yang pernah ada hingga saat ini oleh perusahaan Asia-Pasifik); dan green sukuk Indonesia senilai Rp10,6 triliun (USD 750 juta) selama 30 tahun (green sukuk terpanjang yang pernah diterbitkan secara global). Transaksi ini telah mendorong klien LST bank menghadapi rekor mendekati Rp568 triliun (USD 40 miliar) tahun ini.

Jan Metzger, Kepala Perbankan, Pasar Modal, dan Penasihat untuk Asia-Pasifik di Citi, mengatakan “Kami mencapai rekor peningkatan modal untuk klien, dengan lebih dari Rp1,4 triliun (USD 100 milyar) yang dikumpulkan tahun ini. Ini merupakan perpaduan antara penguatan neraca dan pembiayaan untuk mendukung pertumbuhan. Ada transformasi besar-besaran yang terjadi di semua industri, dan dengan jaringan global yang kami miliki kami dapat mempertajam dialog dengan klien, khususnya bagi mereka yang semakin membutuhkan perspektif global.”

Tentang Citibank N.A., Indonesia

Citibank N.A.,Indonesia (Citi Indonesia) adalah cabang yang dimiliki secara penuh oleh Citigroup, Inc – New York, Amerika Serikat. Di Indonesia, Citibank telah berdiri sejak 1968 dan merupakan salah satu bank berjaringan internasional terbesar di negara ini. Citibank mengoperasikan 10 cabang di enam kota besar – Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, dan Denpasar.

Di Indonesia, Citibank memiliki jaringan transaksi konsumen sekitar 33.000 titik pembayaran dan jaringan distribusi korporasi sekitar 6.000 lokasi di 34 provinsi. Citibank N.A., Indonesia tersambung dalam jaringan ATM Bersama dengan lebih dari 70.000 terminal ATM yang tersebar di berbagai lokasi di seluruh wilayah Indonesia.

Di tahun 2021 Citi Indonesia mendapatkan penghargaan bergengsi sebagai Best International Bank in Indonesia dari Finance Asia dan juga Digital Bank of the Year pada ajang The Asset Triple A Digital Awards 2021.

Citibank N.A., Indonesia adalah bank yang berlisensi, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK).

Astra Resmikan Dompet Digital Solutif dan Terpercaya ‘AstraPay’

Beritapers– Setelah diperkenalkan Juli lalu, PT Astra International melalui PT Astra Digital Arta resmi meluncurkan AstraPay, Pembayaran Digital Milik Grup Astra yang Solutif dan Terpercaya, Rabu (15/9/2021).
Aplikasi pembayaran digital yang tumbuh dalam ekosistem Astra, AstraPay mempunyai value proposition khas, yang berbeda dengan pemain pembayaran digital lainnya. Karena dilahirkan oleh Astra yang sangat dekat dengan kebutuhan transportasi dan mobilitas serta reputasi customer service yang baik, AstraPay memiliki kekuatan di sektor dan ekosistem tersebut. Tentunya kekuatan di ekosistem tersebut terus dikembangkan untuk memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat.
“Sesuai dengan tujuan awal, AstraPay adalah aplikasi pembayaran digital milik Grup Astra yang memberikan kemudahan terhadap pengguna dalam melakukan pembayaran digital,” ujar Meliza Musa Rusli, CEO AstraPay. Ia juga mengatakan bahwa AstraPay ingin berkontribusi sebagai technology enabler dari produk-produk digital yang dikembangkan di dalam Grup Astra.
AstraPay memiliki fitur direct payment untuk produk pembayaran angsuran dari layanan Grup Astra. Saat ini, AstraPay telah bekerja sama dengan FIFGROUP, Toyota Astra Finance (TAF), Astra Credit Companies (ACC), hingga Maucash. Hal ini sejalan dengan keunggulan AstraPay yang difokuskan  pada  mobilitas masyarakat.
AstraPay juga terintegrasi dengan sistem pembayaran moda transportasi umum, seperti MRT Jakarta dan Transjakarta. Selebihnya, AstraPay dapat digunakan untuk membayar tagihan listrik, PDAM, TV kabel, BPJS, pajak, hingga beli pulsa atau paket data.
Wujud komitmen AstraPay untuk memastikan standar keamanan data pengguna sesuai regulasi yang berlaku, AstraPay telah mendapatkan lisensi sebagai Uang Elektronik dari Bank Indonesia sebagaimana surat keputusan No. 22/59/DKSP/Srt/B dan surat keputusan Transfer Dana No. 22/273/DKSP/100. Di sisi keamanan akses akun, AstraPay telah dilengkapi dengan mekanisme single device authentication. Sistem ini hanya memungkinkan pengguna untuk login akun di satu device saja, sehingga pengguna tetap aman bertransaksi di AstraPay.
Langkah ini diharapkan menjadi bukti bahwa AstraPay adalah sarana pembayaran digital Grup Astra yang terpercaya, khususnya di kancah layanan keuangan digital Indonesia.
Konsumen dapat menggunakan AstraPay sebagai alat pembayaran digital secara luas, tidak hanya untuk layanan Astra. Hal ini sejalan dengan upaya AstraPay untuk mendukung program Bank Indonesia dalam memperluas inklusi keuangan digital dengan menghadirkan fitur pembayaran QRIS. Lisensi penggunaan fitur QRIS ini telah di dapatkan sejak tahun 2020. Melalui fitur ini, pengguna dapat melakukan pembayaran servis kendaraan di Toyota Sales Operation / TSO, Shop&Drive, Isuzu Sales Operation / ISO, Daihatsu Sales Operation / DSO, dan AHASS. Bahkan di luar ekosistem Astra, pengguna dapat melakukan transaksi berbagai produk dan keperluan secara mobile, di mana saat ini telah ada sekitar 9 juta merchant di seluruh Indonesia yang telah menerima pembayaran melalui QRIS.
Suparno Djasmin selaku Director-In-Charge dari Astra Financial, Transportation, and Logistic  mengatakan: ”AstraPay berkomitmen mendukung transaksi pembayaran digital di dalam ekosistem Astra maupun luar ekosistem agar transaksi digital berjalan seamless, aman, dan terintegrasi. Komitmen ini sebagai bentuk dukungan Astra terhadap program Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) yang dijalankan Bank Indonesia.”
“AstraPay hadir melengkapi pilihan di industri pembayaran digital sebagai mitra terpercaya yang solutif terhadap kebutuhan masyarakat Indonesia. Kami meyakini kehadiran AstraPay dapat meningkatkan kenyamanan konsumen Indonesia saat melakukan pembayaran digital. Hal ini tentunya akan berkontribusi positif terhadap Gerakan Nasional Non-Tunai dari Bank Indonesia,” tutup Djasmin.