Tag Archives: Kilang

Kilang Pertamina Internasional Terapkan ESG

Jakarta – Kinerja positif berhasil ditorehkan PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) sebagai subholding Pertamina yang mengelola bisnis refining and petrochemical (R&P). Sepanjang tahun 2022, PT KPI berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang tertinggi sepanjang sejarah berdiri. EBITDA PT KPI naik 111% dibandingkan RKAP 2022 dan naik sebesar 194% dibanding  tahun 2021. Sedangkan untuk Net Profit lebih tinggi 163% dibanding RKAP 2022, dan naik sebesar 597% dibandingkan realisasi 2021.

Selain kinerja operasional, di aspek tanggung jawab sosial, PT KPI telah merealisasi 63 program sesuai dengan pilar Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), mencakup 15 Pencapaian SDGs dari total 17 SDGs. Terdapat 4 pilar fokus program TJSL PT KPI, yaitu bidang lingkungan (21 Program), bidang kesehatan (9 program), bidang Pendidikan (12 Program), dan bidang berdikari (21 program).

Corporate Secretary PT KPI Hermansyah Y Nasroen mengatakan dari keseluruhan 4 pilar fokus program TJSL PT KPI telah berhasil dilakukan, di antaranya penanaman 456.273 pohon; lebih dari 1600 orang terutama bayi, ibu dan lansia telah mendapatkan akses ke program kesehatan; lebih dari 3000 Pelajar telah mendapatkan pembinaan; 110 keluarga telah menjadi penerima manfaat energi berdikari untuk kebutuhan ekonomi masyarakat; serta keseluruhan program yang langsung berkenaan dengan lingkungan, telah memberikan kontribusi dalam rangka mereduksi emisi karbon sebesar 77.780,37 Ton CO2eq/Tahun.

PT KPI merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social & Governance). PT KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG. PT KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara professional untuk mewujudkan visinya menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata Kelola perusahaan yang baik. []

Kilang Pertamina Internasional Bukukan Kinerja di Tahun 2022, Tertinggi Sepanjang Sejarah Berdiri

Jakarta – PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) sebagai subholding Pertamina yang mengelola bisnis refining and petrochemical (R&P) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang tertinggi di tahun kelima sejak pembentukannya, yaitu EBITDA naik sebanyak 111% dibandingkan RKAP 2022 dan naik sebesar 194% dibanding tahun 2021.

Sedangkan untuk Net Profit lebih tinggi 163% dibanding RKAP 2022, dan naik sebesar 597% dibandingkan realisasi 2021. Hal ini disampaikan Direktur Utama PT KPI, Taufik Aditiyawarman, pada pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun 2022 yang dihadiri oleh Direksi, Dewan Komisaris serta Pemegang Saham.

PT Pertamina (Persero) sebagai pemegang saham menyampaikan apresiasi atas pencapaian kinerja positif PT KPI khususnya peningkatan laba dan EBITDA. Pemegang Saham yang diwakili oleh Direktur Strategi, Portfolio dan Pengembangan Usaha Pertamina, A. Saliyadi Putra menyampaikan, ”Hasil kinerja positif ini diharapkan dapat menjadi model dan pendorong semangat untuk bekerja lebih baik lagi sehingga program-progarm kerja yang tertuang dalam RKAP 2023 bisa tercapai dan terlaksana dengan baik, terutama yang terkait dengan pengembangan usaha.” Saliyadi juga mengingatkan agar operasional perusahaan tetap mengedepankan aspek HSSE.

Keberhasilan kinerja keuangan tersebut ditopang oleh kinerja operasional antara lain meningkatnya volume Intake dan Produk Kilang sebesar 6% di atas target, tumbuhnya produksi Petrokimia sebanyak 36% di atas target sebagai bisnis masa depan khususnya di Kilang Balongan, Kilang Cilacap & Kilang TPPI, serta terpenuhinya seluruh kebutuhan nasional Avtur dan Solar dari Kilang Pertamina.

Kinerja positif tersebut juga didorong oleh program optimasi kilang serta efisiensi biaya operasional yang dilakukan selama tahun 2022. Hal itu dilaporkan Direktur Utama PT KPI, Taufik Aditiyawarman, saat RUPS di depan Dewan Komisaris dan pemegang saham.

Taufik mengungkapkan bahwa kinerja KPI tahun 2022 berhasil melampaui target yang tertinggi sepanjang PT KPI berdiri. ”Pencapaian kinerja KPI yang melampaui target ini merupakan bukti komitmen kami dalam mengembangkan bisnis refining & petrochemical sebagai satu industri energi yang menjadi tulang punggung perekonomian negara.”

Upaya untuk menghasilkan produk-produk bernilai tinggi dilakukan untuk meningkatkan angka Yield Valuable produk MFO Low Sulfur (untuk bunker kapal), produk-produk BBM, dan Petrokimia. Menurut Taufik hal ini berhasil menjadikan imbal hasil produk atau Yield Valuable Product (YVP) di atas target sepanjang sejarah Pertamina sebesar 81,9%, lebih tinggi daripada target pada RKAP sekitar 79,9%.

Selain itu, “Plant Availability Factor (PAF) yang merupakan indikator kehandalan operasi kilang terhadap perencanaan operasi juga berhasil kami tingkatkan menjadi 99,67% lebih tinggi daripada versi RKAP sekitar 99,2%,” jelas Taufik.

Faktor lain terkait efisiensi biaya operasi kilang, Taufik melanjutkan, adalah pemakaian energi yang dikendalikan hingga angkanya di bawah target RKAP. Indeks intensitas penggunaan energi untuk produksi di kilang atau Energy Intensity Index (EII) tercatat di angka 108,3, lebih baik daripada yang ditetapkan pada RKAP yang hampir sebesar 108,4. Untuk angka realisasi EII, semakin kecil angka index, menggambarkan kinerja yang semakin baik. Program yang dilakukan untuk penurunan EII antara lain utilisasi listrik dan gas eksternal serta peremajaan peralatan.

Pada kesempatan itu, Taufik juga melaporkan produk inovasi PT KPI yaitu Pertamina Renewable Diesel atau Green Diesel dari Kilang Cilacap yang telah dipasarkan di Market Domestik hingga Market Ekspor Eropa. Ultra Low Sulphur Diesel (ULSD) dari Kilang Balongan yang merupakan Diesel Ramah Lingkungan sulfur 10 ppm atau kualitas setara EURO V. Serta Marine Fuel Oil (MFO) Low Sulphur yang merupakan produk Bunker Kapal Ramah Lingkungan yang dihasilkan dari Kilang, serta yang dihasilkan melalui proses blending (Project Blending) dari Residue.

Proyek-proyek yang dilakukan subholding R&P selama tahun 2022 yang terus berjalan dan yang masih dalam tahap pembangunan yaitu Onstream Green Refinery Cilacap Phase 1 yang mampu memproduksi Green Diesel kapasitas 3 kbpd dari feedstock nabati RBDPO (Refined Bleach Deodorized Palm Oil), Onstream RDMP Balongan yang meningkatkan kapasitas Kilang Balongan dari 125 kbpd menjadi 150 kbpd, serta RDMP Balikpapan, dengan progress overall mencapai 58,41% di akhir 2022. Disamping juga Proyek Polypropylene Balongan yang telah memasuki penyelesaian pekerjaan BED (Basic Engineering Design) oleh Tuban Petro dan siap masuk ke tahapaan proyek selanjutnya, serta proyek Olefin TPPI yang saat ini sudah menyelesaikan pekerjaan BED dan Partial FEED (Front End Engineering Design).

”Kami optimis dapat menyelesaikan target-target yang ditetapkan oleh pemegang saham untuk tahun 2023 sehingga dapat memberikan kinerja yang lebih baik dari tahun 2022.” jelas Taufik. []

 

Pertamina NRE dan ACWA Power Kolaborasi Dukung Proyek Kilang Tuban

Bali – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) and ACWA Power menandatangani Joint Development Agreement (JDA) terkait penyediaan pembangkit tenaga listrik, uap, dan air di proyek Grass Root refinery and Petrochemical (GRR&P) Tuban pada Minggu (13/11) dalam acara B20 Sumit.

Penandatangan dilakukan oleh CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro dan CEO ACWA Power Paddy Padmanathan. Turut menyaksikan penandatanganan ini adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Arifin Tasrif, ketua KADIN Arsjad Rasjid, Chair B20 Indonesia Shinta Kamdani, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Lingkup kerja sama ini meliputi pengembangan pembangkit listrik dengan kapasitas 575 MW, pembangkit uap dengan kapasitas 3.288 ton per jam, dan desalinasi air dengan kapasitas 12.000 ton per jam. Proyek ini untuk memenuhi kebutuhan dari GRR&P Tuban, proyek dari PT Pertamina Rosneft Pengolahan & Petrokimia (PRPP). Berlokasi di Tuban, Jawa Timur, proyek GRR&P Tuban merupaan salah satu proyek strategis nasional untuk membangun ketahanan energi nasional dan industri petrokimia dalam negeri.

“Kerja sama ini sangat strategis, di mana Pertamina NRE akan mengambil bagian dalam mendukung proyek GRR&P Tuban yang memegang perang penting untuk membangun ketahanan energi nasional. Kami sangat antusias untuk memberikan dukungan melalui penyediaan solusi rendah karbon,” ungkap Dannif. “Dan memiliki partner dengan reputasi serta pengalaman yang teruji sangat penting, terutama dalam konteks transfer teknologi. Kami percaya kolaborasi dengan ACWA Power akan memberikan nilai tambah yang besar,” lanjut Dannif.

“Dengan adanya kesadaran masyarakat global akan pentingnya strategi penanganan perubahan iklim, pendekatan terintegrasi dalam melakukan dekarbonisasi menjadi penting sebagai upaya untuk memitigasi dampak yang ditimbulan oleh industri yang menghasilkan emisi karbon,” tutur Paddy. “Sebagai perusahaan yang memimpin transisi, kami menyambut baik kolaborasi dengan Pertamina NRE, mendayagunakan keahlian dan pengalaman kami dalam pengembangan energi terbarukan dan desalinasi air untuk mencapai hasil yang sukses sesuai harapan,” tambahnya.

Pembangkit listrik yang dikembangkan dalam proyek ini merupakan bagian dari solusi rendah karbon, yang merupakan salah satu fokus bisnis Pertamina NRE, bersama dengan pengembangan energi terbarukan dan bisnis energi masa depan. Sebagai subholding dari Pertamina, Pertamina NRE berada di lini terdepan dalam membangun green business dan inisiatif dekarbonisasi Pertamina. Pertamina NRE juga berkomitmen untuk mendukung pendapaian net zero emissions tahun 2060.

ACWA Power memiliki misi untuk menyediakan listrik dan desalinasi air dengan biaya murah, sehingga dapat memberikan kontribusi efektif bagi pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat serta negara secara berkelanjutan.