Tag Archives: Kerjasama

Indonesia dan Swiss Tandatangani Roadmap Kerja Sama Tripartit

Jakarta–Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menandatangani Roadmap (peta jalan) Kerja Sama Tripartit dengan Pemerintah Swiss. Proses penandatanganan berlangsung pada Pertemuan 2nd Joint Working Group Indonesia-Swiss on Labour and Employment Tripartite Dialogue, di Jakarta, Jumat (25/11/2022).
MoU antara Indonesia dan Swiss bertujuan untuk mempromosikan kerja sama tripartit antar kedua negara serta bertukar pandangan tentang persoalan ketenagakerjaan. MoU ini diimplementasikan melalui dialog sosial tenaga kerja para pimpinan dan pertemuan para ahli.
Pada pertemuan JWG ke-1, yang diadakan secara virtual pada Oktober 2020, menyoroti kepentingan bersama dan manfaat masa depan dari diskusi mendalam tentang topik seputar dialog sosial dan produktivitas.
Pada pertemuan JWG ke-2 ini kedua negara, Kemnaker dan SECO bersama-sama menandatangani roadmap untuk kolaborasi di tahun-tahun mendatang (2023-2024). Dalam penandatanganan ini, pihak Indonesia diwakili Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Anwar Sanusi, sedangkan pihak Swiss diwakili Direktur Bidang Ketenagakerjaan dan Ekonomi Kementerian Sekretariat Swiss, Boris Zürcher.
Peta jalan akan memungkinkan untuk merencanakan kegiatan yang koheren dan efektif yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak dan berkontribusi pada masa depan dalam semangat persahabatan. Peta jalan ini dapat berfungsi sebagai dasar untuk diskusi tentang topik seputar dialog sosial, produktivitas dan pekerjaan yang layak serta kerja sama pembangunan ekonomi.
Sekjen Anwar mengatakan, dari Roadmap antara Indonesia dengan Swiss, ada beberapa hal yang akan dikerjasamakan dalam bentuk pengembangan SDM Indonesia yang didominasi talenta-talenta muda serta tukar menukar informasi yang terkait kebijakan ketenagakerjaan.
“Kita harus mencari terobosan untuk memperbaiki kebijakan ketenagakerjaan di Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut, Sekjen Anwar menjelaskan, Roadmap ini merupakan inisiatif tripartit aktif dan kolaborasi potensial dari kedua negara yang mencakup  rencana kerja jangka pendek, menengah, dan agenda jangka panjang.
Ia menyebut, kerja sama di bawah mekanisme tripartit dapat dibangun dalam waktu dekat, seperti meningkatkan digitalisasi sistem pasar tenaga kerja serta pengakuan atas keterampilan dan perluasan kesempatan bagi tenaga kerja Indonesia untuk bersaing di pasar kerja eropa.
Selain itu, ia juga mengakui pentingnya kesepakatan Pertukaran Profesional Muda di bawah kerangka Indonesia-European Free Trade Association (EFTA) Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA).
“Saya mendorong agar kesepakatan tersebut dapat diimplementasikan dengan nyata, didukung oleh pelaku usaha dan pemangku kepentingan dari kedua negara,” ujarnya.
“Itu menjadi prioritas penting yang saat ini sedang kita lakukan,” pungkasnya.

Pertamina NRE dan ACWA Power Kolaborasi Dukung Proyek Kilang Tuban

Bali – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) and ACWA Power menandatangani Joint Development Agreement (JDA) terkait penyediaan pembangkit tenaga listrik, uap, dan air di proyek Grass Root refinery and Petrochemical (GRR&P) Tuban pada Minggu (13/11) dalam acara B20 Sumit.

Penandatangan dilakukan oleh CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro dan CEO ACWA Power Paddy Padmanathan. Turut menyaksikan penandatanganan ini adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Arifin Tasrif, ketua KADIN Arsjad Rasjid, Chair B20 Indonesia Shinta Kamdani, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Lingkup kerja sama ini meliputi pengembangan pembangkit listrik dengan kapasitas 575 MW, pembangkit uap dengan kapasitas 3.288 ton per jam, dan desalinasi air dengan kapasitas 12.000 ton per jam. Proyek ini untuk memenuhi kebutuhan dari GRR&P Tuban, proyek dari PT Pertamina Rosneft Pengolahan & Petrokimia (PRPP). Berlokasi di Tuban, Jawa Timur, proyek GRR&P Tuban merupaan salah satu proyek strategis nasional untuk membangun ketahanan energi nasional dan industri petrokimia dalam negeri.

“Kerja sama ini sangat strategis, di mana Pertamina NRE akan mengambil bagian dalam mendukung proyek GRR&P Tuban yang memegang perang penting untuk membangun ketahanan energi nasional. Kami sangat antusias untuk memberikan dukungan melalui penyediaan solusi rendah karbon,” ungkap Dannif. “Dan memiliki partner dengan reputasi serta pengalaman yang teruji sangat penting, terutama dalam konteks transfer teknologi. Kami percaya kolaborasi dengan ACWA Power akan memberikan nilai tambah yang besar,” lanjut Dannif.

“Dengan adanya kesadaran masyarakat global akan pentingnya strategi penanganan perubahan iklim, pendekatan terintegrasi dalam melakukan dekarbonisasi menjadi penting sebagai upaya untuk memitigasi dampak yang ditimbulan oleh industri yang menghasilkan emisi karbon,” tutur Paddy. “Sebagai perusahaan yang memimpin transisi, kami menyambut baik kolaborasi dengan Pertamina NRE, mendayagunakan keahlian dan pengalaman kami dalam pengembangan energi terbarukan dan desalinasi air untuk mencapai hasil yang sukses sesuai harapan,” tambahnya.

Pembangkit listrik yang dikembangkan dalam proyek ini merupakan bagian dari solusi rendah karbon, yang merupakan salah satu fokus bisnis Pertamina NRE, bersama dengan pengembangan energi terbarukan dan bisnis energi masa depan. Sebagai subholding dari Pertamina, Pertamina NRE berada di lini terdepan dalam membangun green business dan inisiatif dekarbonisasi Pertamina. Pertamina NRE juga berkomitmen untuk mendukung pendapaian net zero emissions tahun 2060.

ACWA Power memiliki misi untuk menyediakan listrik dan desalinasi air dengan biaya murah, sehingga dapat memberikan kontribusi efektif bagi pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat serta negara secara berkelanjutan.

Di KTT G20 Bali, Mendag Zulkifli Hasan Perkuat Kerja Sama dengan India

Badung, 14 November 2022 – Di Sela pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan pertemuan dengan Direktur Jenderal Konfederasi Industri India (The Confederation of Indian Industry/CII) Candrajit Banarjee pada Senin (14/11). Pertemuan membahas
penguatan kerja sama perdagangan kedua negara. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut kegiatan misi dagang yang dilaksanakan pada Agustus lalu.

“Kita akan melakukan kunjungan ke India untuk merumuskan peningkatan kerja sama antara kedua negara. Indonesia juga tengah membentuk tim guna membahas area kerja sama tersebut,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, Kementerian Perdagangan akan melakukan diskusi lebih intensif dengan pihak CII di Jakarta untuk mempersiapkan kunjungan ke India. “Kami akan membawa pelaku usaha Indonesia ke India dan mengadakan pertemuan secara B2B dengan pelaku usaha India. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan perdagangan kedua negara,” imbuhnya.

Sebelumnya, saat misi dagang Mendag Zulkifli Hasan ke India pada Agustus lalu, CII menyampaikan dukungannya agar kedua negara mengadakan sebuah perjanjian perdagangan bilateral untuk meningkatkan perdagangan dan investasi, baik melalui perundingan PTA, maupun Review Perjanjian Perdagangan Barang ASEAN-India (AITIGA).

CII juga menyampaikan dukungannya pada keketuaan Indonesia dalam G20 tahun ini dan ingin bersinergi lebih erat untuk keberlanjutan Keketuaan G20 India 2023. Selain itu, sejalan dengan Indonesia, Tim B20 India tengah mempersiapkan beberapa fokus isu terkait ketahanan ekonomi melalui rantai nilai global, energi terbarukan, dan perubahan iklim.

Pada pertemuan di India tersebut, perwakilan pelaku usaha India juga mengungkapkan ketertarikan untuk sektor investasi Indonesia di bidang infrastruktur untuk pelabuhan, bandara, dan darat; proyek pengembangan Ibu Kota Negara (IKN); serta proyek pengembangan informasi dan teknologi (artificial intelligence). Selain itu, India sedang mengembangkan National Solar Mission dan mengajak Indonesia turut berpartisipasi dalam transfer teknologi dan keahlian.

CII adalah organisasi asosiasi bisnis industri terbesar di India yang bertujuan menciptakan lingkungan kondusif bagi pertumbuhan industri. Organisasi ini didirikan pada 1895 dan telah memiliki lebih dari 8.300 anggota terdaftar yang terdiri atas usaha kecil dan menengah (UKM), perusahaan multinasional, serta menaungi lebih dari 200.000 perusahaan dari sekitar 250 badan industri sektoral nasional dan regional. CII bekerja sama dengan Pemerintah India dalam isu-isu kebijakan dalam meningkatkan efisiensi, daya saing, dan peluang bisnis untuk industri India melalui berbagai layanan dan hubungan global strategis. Saat ini, CII memiliki 66 kantor, termasuk 11 kantor perwakilan di Indonesia, Australia, Bahrain, Tiongkok, Mesir, Prancis, Jerman, Singapura, Inggris, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat. Selain itu, organisasi ini memiliki kemitraan institusional dengan 344 organisasi mitra di 129 negara.

Pada periode Januari—September 2022, perdagangan Indonesia dan India mencapai USD 25,5 miliar, naik 60,3 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke India tercatat sebesar USD 17,9 miliar sedangkan impor Indonesia dari India tercatat sebesar USD 7,5 miliar. Dengan demikian, Indonesia mengalami surplus neraca dagang dengan India sebesar USD 10,4 miliar.

Sementara pada 2021, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 20,9 miliar. Ekspor Indonesia ke India tercatat sebesar USD 13,2 miliar sedangkan impor Indonesia dari India tercatat sebesar USD 7,6 miliar sehingga Indonesia surplus neraca perdagangan sebesar USD 5,6 miliar.

Pada 2021, India merupakan negara dengan peringkat ke-4 sebagai tujuan ekspor dan peringkat ke-9 sebagai asal impor bagi Indonesia. Ekspor utama Indonesia ke India di antaranya batu bara, minyak kelapa sawit, logam paduan fero, asam lemak monokarboksilat, serta bijih tembaga dan konsentratnya. Sementara impor utama Indonesia dari India di antaranya produk setengah jadi dari besi, gula tebu atau gula bit, kacang tanah, daging lembu, beku, serta logam paduan fero.

Dari sisi investasi, pada 2021, India menempati posisi ke-26 sumber Penanaman Modal Asing (PMA) Indonesia. Kinerja investasi India di Indonesia selama 5 tahun (2017—2021) terdiri atas 2.738 proyek dengan total nilai investasi mencapai USD 534 juta.

Mendag Zulkifli Hasan: Pameran Pride of Indonesia Jadi Bukti Kemajuan Produk Karya Anak Bangsa

Badung, 14 November 2022 – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan pameran side event dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 bertajuk “Pride of Indonesia” menjadi pembuktikan keunggulan dan kebanggaan produk karya anak bangsa. Pameran digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) selama pelaksanaan KTT G20.

Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat meninjau pameran digital Pride of Indonesia di BNDCC, Badung, Bali pada hari ini, Senin, (14/11). Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan, yaitu Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi.

“Diharapkan Pride of Indonesia menjadi salah satu fokus perhatian dunia, khususnya Para undangan yang hadir pada puncak acara Presidensi G20 Indonesia di Bali. Pride of Indonesia dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan berbagai kemajuan yang telah dicapai Indonesia kepada dunia dan menjadi titik awal pemulihan keyakinan pelaku ekonomi pascapandemi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Pride of Indonesia merupakan pameran digital yang menampilkan karya unggulan anak bangsa. Pameran ini menjadi media dalam memperkenalkan dan mempromosikan potensi kekayaan kreativitas sumber daya manusia Indonesia, keunggulan produk, baik secara multimedia maupun secara fisik. Pameran ini memvisualisasikan produk unggulan Indonesia dalam bentuk digital dengan kualitas tinggi dengan tujuan meningkatkan minat dan kesadaran dunia terhadap Indonesia dalam bidang perdagangan, pariwisata, dan investasi.

Pameran ini menampilkan empat area multimedia yang secara global menayangkan pencapaian dan inovasi Indonesia berkaitan dengan tiga isu agenda G20, yakni arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi berkelanjutan. Tema arsitektur kesehatan global, Pride of Indonesia menampilkan beberapa sesi diantaranya alat pemeriksaan Covid-19 oleh Biofarma dan Indovac “1st covid vaccine produced in Indonesia”. Sementara transformasi digital menampilkan sesi perusahaan digital buatan Indonesia, transformasi layar digital interaktif, serta infrastruktur digital. Selanjutnya, tema transisi energi berkelanjutan menampilkan produk sistem panel surya, layar interaktif transisi energi berkelanjutan, dan perusahaan rintisan kendaraan listrik Indonesia.

Di BNDCC, Mendag Zulkifli Hasan juga melihat langsung pameran teknologi Digital Transformation Expo (DTE). Pada pameran ini, Mendag Zulkifli Hasan meninjau empat pilar strategis transformasi digital Indonesia, yaitu infrastruktur digital, pemerintahan digital, masyarakat digital, dan ekonomi digital.

“Transformasi digital harus kita ambil dan pelajari karena menyangkut perubahan di seluruh dunia. Digitalisasi mengubah gaya hidup masyarakat dalam berbelanja. Oleh karena itu, hal ini sangat penting bagi Kementerian Perdagangan. Untuk itu, usaha mikro, kecil, dan menengah jika ingin berkembang harus memasuki lokapasar digital. Saya mengapresiasi pameran ini dan menyambut positif,” tutup Mendag Zulkifli Hasan.

Wamenaker Saksikan Penandatanganan PKB Serikat Pekerja PLN

Jakarta–Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor memberikan apresiasi atas penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara manajemen dengan Serikat Pekerja (SP) PT PLN periode 2022-2024 di Jakarta, Rabu (12/10/2022). Disaksikan Afriansyah Noor, PKB ditandatangani Dirut PLN Darmawan Prasojo dan Ketua Umum SP PLN Abrar Ali.
“Alhamdulillah, berkat kerja keras Manajemen dan SP serta adanya komunikasi efektif, komitmen dan persamaan persepsi, saling empati yang tinggi antara manajemen dan SP, akhirnya hari kita dapat menyaksikan acara penandatanganan PKB, ” kata Afriansyah Noor dalam sambutannya.
Wamenaker mengakui perundingan PKB PT PLN tidaklah mudah dan membutuhkan waktu sangat panjang. Adanya beberapa SP/SB di perusahaan membuat hubungan industrial menjadi semakin dinamis dan terjadi banyak dinamika. “Masing-masing SP/SB memiliki kepentingan, namun harus diingat kelangsungan usaha dan produktivitas bekerja harus lebih diutamakan, ” katanya.
Menurut Wamenaker, SP/SB harus saling merangkul bekerja sama, bukan memaksa. SP/SB juga harus bersinergi dalam mewujudkan kesejahteraan seluruh pekerja, bukan untuk kepentingan golongan semata.
Sesuai amanat pasal 25 dan 27 UU Nomor 21 Tahun 2000 tentang SP/SB, Wamenaker berpesan seluruh SP agar bahu-membahu dan bekerja sama serta mengutamakan musyawarah mufakat demi terwujudnya kenyamanan bekerja, kelangsungan usaha dan kesejahteraan pekerja.
Afriansyah Noor mengingatkan PKB yang dibuat berdasarkan kesepakatan antara pengusaha dan pekerja merupakan UU bagi para pihak yang membuatnya. PKB membuat kepastian hukum bagi pengusaha dan peningkatan kesejahteraan bagi pekerja sehingga kedua belah pihak diharapkan dapat tunduk patuh dan menjalankan hak dan kewajibannya sesuai yang tertuang di dalam PKB.
“Kami berpesan agar terus dilakukan dialog secara bipartit dan kekeluargaan, tingkatkan komunikasi dan dialog sosial secara efektif. Karena dapat membuka ruang atau sekat yang mungkin ada dalam suatu hubungan antara manajemen dan pekerja, ” katanya.