Category Archives: Umum

Siaran pers umum

Hari Anak Sedunia: Anak-anak Indonesia membayangkan ulang dunia yang lebih berkelanjutan pasca-COVID-19

Para pembuat perubahan muda Indonesia berbicara tentang krisis iklim dan solusi lingkungan dengan Duta Nasional UNICEF Nicholas Saputra pada Hari Anak Sedunia

Jakarta – Untuk memperingati Hari Anak Sedunia di Indonesia, anak-anak dan remaja dari seluruh negeri akan ambil bagian dalam acara streaming langsung pada tanggal 20 November untuk menyoroti dampak krisis iklim dan degradasi lingkungan dan menata kembali dunia yang lebih hijau dan lebih berkelanjutan.

Selama acara tersebut, beberapa anak muda pembuat perubahan lingkungan akan bergabung dengan Duta Nasional UNICEF Indonesia Nicolas Saputra untuk membahas tantangan yang mereka hadapi di komunitas mereka dan berbagi solusi yang mereka kerjakan.

  • Anastasia Dita, 25 tahun, aktivis anak muda adat dari Palangka Raya, akan berbicara tentang karyanya untuk memberdayakan pemuda dalam isu keadilan sosial, budaya dan hak adat, dan perlindungan hutan di Kalimantan.
  • Arisya G. Ramadhani (Ica), 19, dari Lintau, Sumatera Barat akan berbicara tentang bagaimana karyanya memberdayakan anak muda setempat untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas mereka melalui pendidikan agro berbasis komunitas yang berkelanjutan.
  • Riyan Rinaldi, 23, dari Lumajang, akan berbicara tentang kerjanya dalam menyediakan air bersih melalui pompa air non-listrik ‘hidram’ untuk perempuan dan remaja lokal di Jawa Timur.

“Banyak anak muda di Indonesia melakukan hal-hal luar biasa dalam aksi mereka untuk mengurangi krisis iklim,” kata Duta UNICEF Indonesia Nicholas Saputra. “Kita perlu mendengarkan ide-ide mereka, karena mereka memiliki hak untuk berbicara dan didengarkan tentang semua masalah yang memengaruhi kehidupan dan masa depan mereka.”

Acara daring ini merupakan bagian dari rangkaian diskusi global antara pembuat perubahan dan duta UNICEF termasuk David Beckham, Millie Bobbie Brown, Orlando Bloom, dan Priyanka Chopra Jonas. Di Indonesia, acara ini adalah yang terbaru dari beberapa inisiatif untuk memperkuat suara kaum muda dan mendengarkan bagaimana mereka ingin membayangkan kembali masa depan mereka.

“Krisis iklim memiliki arti yang berbeda di setiap daerah. Kami perlu memahami setiap situasi dan memulai aksi iklim dari hal-hal kecil, dan menjadikannya kebiasaan sehari-hari,” kata Riyan, pembuat perubahan muda. “Kemudian, kita perlu memahami potensi

lingkungan kita, untuk melihat solusi apa yang bisa dikembangkan, sehingga aksi iklim kita bisa lebih berdampak.”

Indonesia merupakan salah satu negara paling rawan bencana di dunia, dan terjadinya perubahan iklim diperkirakan akan meningkatkan frekuensi dan intensitas bencana terkait iklim seperti banjir, badai dan kabut asap, serta kerusakan lingkungan.

Selain itu, polusi udara merupakan faktor risiko utama ketiga kematian pada anak balita di Indonesia, akibat kompor yang tidak aman dan sebagai akibat dari pembakaran di udara terbuka, emisi mobil, sumber energi yang tidak bersih, kebakaran lahan gambut, dan urbanisasi yang cepat.

“Kaum muda memberitahu kami bahwa mereka prihatin dengan krisis iklim dan membutuhkan lebih banyak informasi untuk dapat mengambil tindakan,” kata Perwakilan UNICEF Debora Comini. “Hari Anak Sedunia adalah kesempatan untuk mendengar dari mereka tentang tantangan yang mereka hadapi dan seperti apa masa depan mereka.”

Beberapa minggu menjelang 20 November, UNICEF di Indonesia mengundang anak-anak dan remaja untuk berbagi perspektif mereka tentang krisis iklim dan masalah lingkungan melalui beberapa kegiatan, termasuk survei yang dilakukan melalui platform U-report Indonesia kepada 900 responden.

  • Hampir semua responden survei (98 persen) mengatakan mereka merasa khawatir dengan krisis iklim, dengan 93 persen melaporkan telah terjadi bencana terkait iklim atau degradasi lingkungan di mana mereka tinggal selama 12 bulan terakhir.
  • Sebagian besar (97 persen) mengatakan mereka telah melakukan beberapa tindakan iklim – seperti menggunakan lebih sedikit listrik, membuang limbah dengan benar, menolak menggunakan sedotan plastik.
  • Hampir semua (99 persen) mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak informasi dan dukungan untuk mengatasi krisis iklim: 37 persen mengatakan mereka ingin belajar lebih banyak dari kegiatan ekstra kurikuler, acara komunitas atau sekolah dan 44 persen ingin belajar lebih banyak dari kegiatan media sosial.

Untuk mengikuti acara live streaming di 15:00 pada tanggal 20 November 2020, kunjungi: https://bit.ly/HariAnakSeduniaUNICEF

Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS 2020 Ungkap Program Kartu Prakerja Tingkatkan Keterampilan Kerja Penerima

Jakarta – Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) bulan Agustus 2020 yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan sejumlah temuan menarik tentang program Kartu Prakerja, yang disampaikan oleh Kepala BPS, Suhariyanto, dalam kesempatan diskusi daring “Survei BPS Bicara tentang Kartu Prakerja”, antara lain:

• Penerima Kartu Prakerja adalah mayoritas laki-laki (58%), tinggal di perkotaan (76%), usia muda, pendidikan SMA ke atas (91%).

• Sebanyak 45% penganggur pada bulan Agustus, atau 5 bulan sejak program diluncurkan, menyatakan tahu tentang program Kartu Prakerja.

• Alasan utama peserta program Kartu Prakerja tetap untuk meningkatkan keterampilan kerja (skill), baru disusul alasan mencari insentif, masing-masing sebanyak 48% dan 27% dari penduduk usia 18 tahun ke atas.

• Sebanyak 88,9% penerima Kartu Prakerja yang menyelesaikan pelatihan mengatakan program Kartu Prakerja meningkatkan keterampilan kerja mereka.

• Insentif Kartu Prakerja umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (81%), ditabung (33%), dan modal usaha (23%).

• Penerima Kartu Prakerja berasal dari 34 propinsi se-Indonesia, dengan penerima terbanyak adalah Jawa Barat (16%), disusul DKI Jakarta (10%) dan Jawa Timur (9,8%). Sedangkan propinsi dengan penerima paling sedikit adalah Papua Barat (0,08%), disusul Gorontalo (0,37%), dan Papua (0,46%).

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keynote speech-nya menjelaskan bahwa Kartu Prakerja adalah program yang masih sangat muda, di mana saat Sakernas dilaksanakan pada Agustus 2020, program baru berjalan efektif 2 bulan dengan jumlah penerima kurang dari 50%. “Hasil Sakernas ini sangat penting sebagai bahan evaluasi program, melengkapi 3 survei yang diadakan oleh Manajemen Pelaksana, dan Sakernas ini mengkonfirmasi dampak positif Program Prakerja dalam meningkatkan keterampilan kerja,” lanjut Airlangga.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik, Suhariyanto mengungkapkan “Sakernas 2020 ini berbeda dengan survei sebelumnya, kali pertama kami tambahkan beberapa pertanyaan terkait dampak Covid-19, program Kartu Prakerja, dan persepsi mengenai program pemerintah terkait bantuan sosial. Sakernas Agustus 2020 mempunyai jumlah sampel 30 ribu blok sensus atau sekitar 300 ribu rumah tangga yang menyebar di seluruh kabupaten/kota di seluruh Indonesia”.

Selain memberikan informasi keberhasilan program Kartu Prakerja, survei ini menggarisbawahi pentingnya upaya penyebaran informasi yang lebih masif di Indonesia Timur, khususnya Papua dan Papua Barat.

Elan Satriawan, Ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM), yang hadir sebagai Pembahas hasil Sakernas BPS menyatakan “Hasil Sakernas Agustus 2020 menunjukkan bahwa program Kartu Prakerja yang mengkombinasikan Bansos dengan peningkatan keterampilan kerja, terbukti berhasil memberikan akses manfaat pada kelompok rentan baru di masa pandemi ini.”

Merespon hasil temuan Sakernas yang menyebutkan 89% Penerima Kartu Prakerja meningkat keterampilan kerjanya, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni P. Purbasari menegaskan “Manajemen Pelaksana serius menjaga kualitas pelatihan dalam ekosistem Kartu Prakerja, agar betul-betul membekali keterampilan peserta. Untuk bisa diterima, sebuah pelatihan harus lolos asesmen berlapis dari Platform Digital, Manajemen Pelaksana, dan Tim Ahli dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Atma Jaya dan Indonesia Mengajar. Sesudah masuk ke dalam ekosistem pun akan dievaluasi lagi oleh Manajemen Pelaksana, Tim Ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan oleh Peserta melalui ulasan dan rating.”

Seperti diketahui bahwa Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja telah melakukan 3 survei evaluasi. Survei evaluasi pertama diikuti oleh 2,4 juta peserta dan survei kedua dengan 293 ribu peserta. Survei ketiga masih berlangsung saat ini. Hasil survei mencatat bahwa 81% Peserta belum pernah mendapatkan pelatihan atau kursus sebelumnya. Lebih dari 84% menyatakan bahwa pelatihan Prakerja meningkatkan kompetensi, baik skilling, reskilling maupun upskilling. Selain itu, 92% menyatakan akan melampirkan Sertifikat Pelatihan Prakerja pada saat melamar pekerjaan. “Jadi hasil survey ini sejalan dengan temuan BPS bahwa pelatihan Prakerja meningkatkan keterampilan kerja Peserta,” pungkas Denni.

Sejak digulirkan 11 April 2020, program Kartu Prakerja menarik minat 43 juta pendaftar dan telah menerima 5,6 juta orang Peserta. Jumlah ini terdiri dari 56% Pria, 87% berpendidikan SMA ke atas, 77% usia antara 18-35 tahun. Mempertimbangkan animo masyarakat yang tinggi dan hasil yang cukup memuaskan di tahun 2020, Program Kartu Prakerja akan terus dilanjutkan pada tahun 2021.

***

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Susiwijono Moegiarso

Website: www.ekon.go.id
Twitter & Instagram: @PerekonomianRI
Email: humas@ekon.go.id

Provinsi Jawa Barat Raih Juara Umum KOSN 2020 Jenjang SMA/SMK

Bandung – Provinsi Jawa Barat berhasil menjadi juara umum pada Kompetisi Olahraga Siswa Nasional (KOSN) Tahun 2020 jenjang SMA/SMK dengan meraih 10 medali yang terdiri dari lima medali emas, dua perak, dan tiga perunggu. Kompetisi tersebut digelar secara dalam jaringan (daring) pada 16 s.d. 21 November 2020.

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Kapuspernas), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Asep Sukmayadi mengapresiasi dan berbangga karena di tengah situasi pandemi Covid-19, para peserta KOSN 2020 masih berjuang, tetap semangat dan membangun eksistensi diri dengan kegiatan yang positif.

“Saya ucapkan selamat dan kami bangga kepada kalian semua. Di tengah pandemi ini, siapa pun yang jadi juara, semuanya (peserta) menjadi juara karena adik-adik telah membuktikan bahwa kalian yang terbaik,” kata Asep saat menutup KOSN 2020 di Bandung, pada Jumat (20/11/2020).

Sebagai juara umum, Jawa Barat memperoleh lima medali emas, yakni Muhammad Fathir Miftahul Huda dari cabang karate kategori KATA putra SMK, Lala Diah Pitaloka dari cabang karate kategori KATA putri SMA, Firman Maulana Kurniawan cabang karate kategori KATA putra SMA, Aura Zyacratun Nisa pada cabang pencak silat kategori tunggal putri SMK, dan Maharani Destiana Putri pada cabang pencak silat kategori tunggal putri SMA.

Sementara itu, dua medali perak diraih oleh Sutiasih dari cabang karate kategori KATA putri SMK dan Laras Zahratul Baldah dari cabang pencak silat kategori tunggal putri SMK. Selanjutnya, tiga medali perunggu diraih oleh Budi Kitrina dari cabang karate kategori KATA putri SMK, Rizky Muhammad Rofif dari cabang karate kategori KATA putra SMA, dan Muhammad Irgi Maulana dari cabang karate kategori KATA putra SMK.

Tahun ini, KOSN mengangkat tema “Melejitkan Talenta dan Prestasi Olahraga di Masa Pandemi”. Dengan dipilihnya tema tersebut diharapkan KOSN dapat menjadi wadah untuk menanamkan, melaksanakan dan menyebarluaskan sikap dan perilaku yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur keolahragaan yang saling menghormati, keunggulan dan persahabatan serta sportivitas.

“Kita berpesan bahwa kompetisi ini bukan hanya instrumen atau media semata, tetapi yang terpenting adalah adik-adik telah mengalami ini dengan sebaik-baiknya dan menjadi bagian dari generasi emas yang akan menjadi pemimpin-pemimpin di bidangnya dan akan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional,” tutur Asep.

Ajang kompetisi yang tahun sebelumnya bernama Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) ini menjadi salah satu rangkaian lomba yang dilaksanakan pada bulan olahraga dan kesehatan jasmani dan diikuti siswa jenjang SD hingga SMA/SMK. Akibat pandemi Covid-19, KOSN 2020 hanya menggelar dua cabang olahraga yaitu karate dan pencak silat.

“Inilah harapan dan tujuan yang kita lakukan karena pada akhirnya penguatan karakter dan penumbuhan budi pekerti yang kuat itulah inti dari pesan olahraga pencak silat dan karate,” ujar Asep.

Peserta KOSN yang masuk babak penyisihan tingkat nasional terdiri dari 136 siswa SD, 136 siswa SMP, 261 siswa SMA, dan 233 siswa SMK dari 33 provinsi. Tahun ini, terdapat beberapa Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) yang turut menjadi peserta KOSN jenjang pendidikan menengah, yaitu SILN di Arab Saudi, Thailand, Belanda, dan Malaysia.

Dengan raihan lima medali yang terdiri dari dua medali emas, dua medali perak, dan satu medali perak, menjadikan provinsi Banten menempati posisi kedua setelah Jawa Barat dalam peraihan medali. Mereka adalah Muhammad Qoni’in untuk cabang pencak silat kategori tunggal putra SMK dan Faiz Abdiyan Madzkur cabang pencak silat kategori tunggal putra SMA. Peraih medali perak dipersembahkan oleh Muhammad Adam Malik dari cabang pencak silat kategori tunggal putra SMK dan Naufal Misbahushudur dari cabang pencak silat kategori tunggal putra SMA.

Posisi ketiga ditempati provinsi Lampung yang meraih satu medali emas dan satu medali perak. Mereka adalah Lilis Kurnia Asih sebagai peraih medali emas pada cabang karate kategori KATA putri SMK dan Ariffa Putri Agustin sebagai peraih medali perak dari cabang pencak silat kategori tunggal putri SMA.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman:www.kemdikbud.go.id

Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#bersamahadapikorona
#jujuritujuara
#berprestasidarirumah
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 371/sipres/A6/XI/2020

Pemerintah Dorong Stimulus untuk Tingkatkan Daya Beli Masyarakat

Kepala Negara juga meminta jajarannya untuk menaruh perhatian besar bagi penyediaan lapangan kerja.

Pemerintah akan terus mendorong dan memberikan stimulus bagi para pelaku usaha baik kecil maupun besar untuk dapat bergerak di tengah pandemi. Dengan cara tersebut, konsumsi rumah tangga diharapkan akan semakin meningkat dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Presiden Joko Widodo, saat memimpin rapat terbatas membahas laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, mengatakan bahwa hal tersebut merupakan hal yang paling dibutuhkan saat ini dan harus menjadi fokus perhatian pemerintah.

“Yang paling dibutuhkan saat ini adalah meningkatkan konsumsi rumah tangga dengan mendorong usaha kecil, mikro, menengah, dan besar harus didorong untuk mulai bergerak,” ucapnya.

Realisasi anggaran untuk menjalankan kebijakan tersebut dinilai oleh Presiden sudah berjalan dengan baik. Misalnya anggaran yang dialokasikan untuk pemberian bantuan modal kerja bagi pelaku usaha mikro sudah terserap hingga 79 persen.

Sementara bantuan bagi para pekerja terdampak pandemi yang berupa subsidi gaji juga sudah tersalurkan dengan baik. Hal itu dapat dilihat dari penyerapan realisasi anggaran yang telah mencapai 82 persen.

“Saya kira ini harus terus didorong agar bisa membantu meningkatkan daya beli masyarakat,” kata Presiden.

Lebih jauh, Kepala Negara meminta jajarannya untuk juga menaruh perhatian besar bagi penyediaan lapangan kerja. Di tengah kondisi pandemi saat ini, banyak pekerja yang kehilangan pekerjaannya dan membutuhkan lapangan pekerjaan baru sesegera mungkin.

“Berikan perhatian khusus untuk hal-hal yang berkaitan dengan pembukaan lapangan kerja,” tandasnya.

(BPMI Setpres)

WINNER: Tanda Sejarah Panjang Pendidikan dan Penelitian Indonesia-Belanda

Jakarta – Kepala LIPI, Dr. Laksana Tri Handoko menyatakan, melalui penyelenggaraan WINNER 2020, LIPI mendorong kolaborasi riset global khususnya yang melibatkan mitra dengan Belanda.  “Para peneliti LIPI telah memiliki kerja sama dan kolaborasi dengan para peneliti di Belanda, khususnya di bidang hayati dan teknik, serta teknologi informasi dan elektro,” tuturnya. “Ke depan LIPI ingin memperkuat kolaborasi dengan Belanda yang berfokus pada big data, hal ini terkait mulai dilaksanakannya program RIN (Repositori Ilmiah Nasional),” ungkap Handoko.

Handoko menambahkan, perhelatan ini digelar mengingat sejarah panjang kerja sama penelitian dan pendidikan antara Indonesia dan Belanda, “Pekan Pendidikan dan Riset Indonesia-Belanda diharapkan akan menjadi tanda bersejarah dalam kerja sama penelitian dan pendidikan antara kedua nnesia-Belanda egara,” tandasnya.

Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Ingrid Katharina van Engelshoven akan membuka kegiatan WINNER di hari pertama, Selasa (24/11) besok. Selanjutnya, akan hadir dua pembicara kunci yakni penerima Nobel di bidang kimia 2016 Bernard Lucas Feringa, University of Groningen,  yang akan membahas tentang the features of a knowledge economy. Akan hadir pula Daniel Murdiyaso, IPB-Bogor serta ilmuwan utama di The Center for International Forestry Research (CIFOR) yang akan membahas perubahan iklim. LIPI sebagai pemegang kewenangan ilmiah dalam bidang keanekaragaman hayati sesuai Keputusan Presiden nomor 103 Tahun 2001 akan berkontribusi pada sesi diskusi panel mengenai keanekaragaman hayati.

Enam sesi pararel tematik oleh para peneliti dan pemangku kepentingan dari kedua negara akan hadir pada hari kedua (25/11) lusa. Berbagai tema diangkat, seperti keanekaragaman hayati, tata kelola perubahan iklim, energi terbarukan, urbanisasi dan perencanaan wilayah, kesehatan, pariwisata, identitas dan budaya, serta kerjasama penelitian dan pendidikan lintas disiplin.

Di hari ketiga (26/11) nanti, para peneliti LIPI akan hadir dalam lima talkshow pararel terkait sains, pendidikan, kerjasama dan kebijakan yaitu Ocky Karna Radjasa, Agus Haryono, Dudi Hidayat, dan Puspita Lisdiyanti. Di penghujung acara WINNER 2020, akan dilangsungkan wawancara bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Makarim. dengan topik From Knowledge to Practice: How to achieve effective public-private collaboration?

Sivitas Terkait : Mila Kencana S.IP., M.A.

Hari Cerebral Palsy Dunia, Tingkatkan Kepedulian Stakeholder

Jakarta – Hari Cerebral Palsy (CP) dirayakan pada tanggal 6 Oktober setiap tahunnya. Salah satu tujuan hari tersebut diperingati adalah untuk meningkatkan kepedulian stakeholder terhadap Cerebral Palsy.
Stakeholder yang terlibat tidak saja dari bidang kesehatan namun aspek pekerjaan (seperti pemberi kerja, pemilik perusahaan), aspek pendidikan (tempat pendidikan, teknik mengajar), aspek arsitektural gedung, aspek sosial (bantuan sosial dan motivasi) serta aspek pembiayaan kesehatan dll.
Berdasarkan artikel yang ditulis Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia (PERDOSRI) Ellyana Sungkar disebutkan palsy atau dikenal sebagai Palsi Serebral merupakan suatu keadaan (bukan penyakit) yang mempengaruhi perkembangan kontrol otot dan gerak serta postur.
”Hal tersebut terjadi akibat kerusakan otak pada bagian yang mengontrol gerakan. Akibatnya adalah munculnya disabilitas yang permanen seperti di antaranya kelemahan otot, dan kekakuan (spastisitas).” tulis Ellyana.
Penyebabnya adalah suatu keaadan yang menyebabkan kerusakan pada otak. Hal ini dapat terjadi dengan adanya faktor risiko masa kehamilan, saat persalinan maupun setelah lahir. Kerusakan otak dan akibatlainnya membuat mereka sulit mencapai kemampuan sesuai perkembangan normal.
Gejala lain yang mungkin menyertai CP misalnya kejang, perubahan perilaku and tidur sehingga menambah keterbatasan untuk beraktifitas dan berkembang.
fungsional yang mungkin terjadi antara lain gangguan komunikasi, gangguan mobilisasi, aktifitas sehari hari seperti mandi, makan, dan Iain-lain. Gangguan ini berdampak pada partisipasi dimasyarakat seperti sekolah, melakukan hobinya maupun bekerja.
Sekitar 350 juta anggota keluarga dan caregiver/pengasuh berkaitan erat dengan anak CP maupun CP dewasa. Mereka membutuhkan rehabilitasi jangka panjang atau intervensi multidisiplin untuk latihan dan melatih kembali keterampilan fungsional yang hilang, mencegah kecacatan sekunder dan berpartisipasi dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.
Rehabilitasi/habilitasi dan intervensi multidisiplin sejak dini dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup anak, orang tua maupun pengasuhnya, keluarga serta komunitasnya.
Program rehabilitasi pada CP pada umumnya memerlukan latihan jangka panjang, pengaturan posisi pada 24 jam setiap aktifitas, obat baik yang diminum maupun disuntik, ortosis dan alat bantu serta alat modifikasi aktifitas sehari-hari.
Kebutuhan biaya untuk memenuhi program tersebut tidak sedikit namun dapat diupayakan dengan berbagai inovasi atau sumber daya yang tersedia secara lokal.
Tanggung jawab kita sebagai tenaga medis maupun kesehatan adalah agar anak CP dapat tumbuh dan mencapai kemampuan fungsionalnya secara optimal. Proses tersebut masih terhambat oleh sumber daya yang terbatas dan biaya tinggi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak ini dan keluarganya.
Biasanya dalam hal tarif transportasi, biaya medis atau rehabilitasi, alat bantu dan kunjungan evaluasi penilaian fasilitas kesehatan (penyedia layanan) sesuai rencana rehabilitasi yang telah disepakati.
Sayangnya, di banyak komunitas di seluruh dunia, stigma sosial membuat banyak orang dengan cerebral palsy tidak berpendidikan dan tersembunyi dari komunitas lainnya. Dukungan dari bidang pendidikan, pemberi kerja, pembangunan fasilitas publik juga sangat diperlukan agar kualitas hidup optimal.
Sebagai contoh, anak CP yang telah kita upayakan rehabilitasi sejak dini dan kemampuan optimalnya adalah menggunakan kursi roda maka bila fasilitas publik atau tempat pendidikannya tidak tersedia untuk kemudahan penggunaan kursi roda tersebut maka penyandang CP kesulitan untuk mobilisasi di fasilitas publik dan mengikuti pendidikan di sekolahnya.
Harapan anak cerebral palsy dapat tercapai dengan adanya keterlibatan semua stakeholder:
Fasilitas layanan rehabilitasi yang mudah terjangkau
Sistem pembiayaan yang memfasilitasi kebutuhan alat bantu maupun ortosis serta alat modifikasi aktifitas sehari-hari
Sistem pembangunan fasilitas publik yang sesuai dengan kebutuhan orang dengan cerebral palsy
Sistem pendidikan yang memfasilitasi manajemen postur dan proses belajar mengajar bagi anak cerebral palsy
Pengembangan layanan berbasis masyarakat/komunitas/rumah
Pengembangan pendidikan seluruh tenaga medis dan kesehatan yang terlibat dalam pelayanan cerebral palsy
Penelitian
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id (D2)

Pemprov Serahkan Beasiswa Mesir

Samarinda – Pemprov Kaltim menyerahkan bantuan stimulan Beasiswa Kaltim Tuntas 2020 untuk 40 mahasiswa/mahasiswi di Mesir dan bantuan biaya transportasi untuk mahasiswa/mahasiswi yang baru diterima di Mesir. Bantuan diserahkan  oleh Wagub Kaltim Hadi Hadi Mulyadi disaksikan Datuk Sri Ulama Setia Negara KH Ustadz Abdus Somad (UAS), di Rumjab Wagub, Jalan Milono Samarinda, Kamis (19/11/2020).

Bantuan  Beasiswa Kaltim Tuntas sebesar Rp430 juta, bantuan biaya transportasi Rp120 juta per mahasiswa.

“Total bantuan Rp550 juta.  Semoga bermanfaat,” ucap Hadi Mulyadi.

Secara khusus UAS bersyukur dan juga sedih. Karena, saat ini calon mahasiswa Kairo Mesir bisa sekolah di Al Azhar dengan bantuan pemerintah daerah. Sedangkan dirinya waktu sekolah tidak sebanyak itu bantuannya.

“Semoga seluruh mahasiswa yang diberikan bantuan bersungguh-sungguh belajar dan kelak lulus menjadi pembawa kebaikan bagi bangsa dan negara khususnya Kaltim, terutama di bidang keagamaan,” jelasnya.

Hadir mendampingi Wagub Kaltim Hadi Mulyadi, Asisten Administrasi Umum H Fathul Halim dan Plt Karo Kesra Setprov Kaltim H Elto serta Ketua MUI Kaltim KH Hamri Has.

Penerima simbolis Muhammad Nazhan Ramadhani.(jay/sul/humasprovkaltim)

INAPRO Expo 2020 Mendag: Promosikan dan Tingkatkan Ekspor Produk Indonesia

Jakarta – Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mendukung berbagai upaya pelaku usaha dalam mempromosikan dan meningkatkan ekspor produk Indonesia. Salah satunya melalui kegiatan INAPRO Expo 2020 berlangsung selama empat hari, yaitu pada 19—22 November 2020 di Grand City Surabaya, Jawa Timur.

Hal ini disampaikan Mendag saat memberikan sambutan pada acara pembukaan INAPRO Expo 2020 secara virtual pada Kamis (19/11). Pembukaan dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan, Ketua Kadin Jawa Timur Adik Dwi Putranto, serta pelaku usaha peserta INAPRO Expo 2020.

“Kementerian Perdagangan mengapresiasi pelaku usaha Jawa Timur yang telah mendukung upaya pemerintah pusat dalam gerakan nasional bangga buatan indonesia dan peningkatan ekspor. Salah satunya dengan menginisiasi dan bekerja keras untuk mempersiapkan kegiatan INAPRO Expo 2020 ini bersama pihak terkait lainnya,” kata Mendag.

Mendag mengungkapkan, Jawa Timur memiliki peran penting bagi perekonomian nasional. Selain sebagai pusat logistik dan perdagangan nasional, Jawa Timur juga menjadi hub perdagangan untuk kawasan Indonesia Timur.

Pada periode Januari–Oktober 2020, Jawa Timur merupakan salah satu dari tiga besar provinsi yang memberikan sumbangan besar bagi ekspor nasional dengan nilai ekspor sebesar USD 16,9 miliar (12,86 persen). Selain Jawa Timur, provinsi yang memberikan sumbangan terbesar terhadap ekspor nasional adalah Jawa Barat dengan nilai ekspor sebesar USD 21,53 miliar (16,37 persen), dan Riau sebesar USD 10,85 miliar (8,26 persen).

Dikatakan Mendag, untuk mendorong ekspor, Kementerian Perdagangan telah menyiapkan strategi jangka pendek dan jangka menengah melalui pendekatan produk dan pasar. Strategi jangka pendek dengan pendekatan produk yang berfokus pada tiga kategori produk, yaitu produk yang tumbuh positif selama pandemi Covid-19, produk yang kembali pulih pasca pandemi Covid- 19, dan produk yang muncul akibat pandemi Covid-19.

“Sementara untuk pendekatan pasar, strategi akan disesuaikan dengan mempertimbangkan kondisi negara tujuan ekspor selama penanganan Covid-19 di masing-masing negara. Hingga satu tahun ke depan, negara tujuan ekspor dapat difokuskan pada negara yang kondisi penanganan pandeminya sudah pulih atau mulai pulih, di antaranya Australia, Selandia Baru, Uni Eropa, kawasan Timur Tengah, kawasan Afrika, serta kawasan Amerika,” terang Mendag.

Medag melanjutkan, untuk strategi jangka menengah Kementerian Perdagangan tengah mengkaji produk yang memiliki kekuatan pasar di negara akreditasi para perwakilan perdagangan. “Kementerian Perdagangan mengklasifikasikannya dalam tiga kategori, yaitu excellent products yang merupakan produk yang memiliki market power di negara tujuan ekspor; emerging products yaitu produk yang memiliki tren ekspor meningkat selama lima tahun; serta losing products yaitu produk yang memiliki tren ekspor menurun selama lima tahun,” terangnya.

Mendag menambahkan, pandemi juga telah memberikan dampak di berbagai sektor, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Untuk mendukung UMKM yang terkena dampak pandemi, Presiden telah meresmikan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia sejak Mei 2020.

“Kementerian Perdagangan mengajak masyarakat agar selalu menggunakan produk Indonesia, khususnya produk kerajinan pernak-pernik unik asli Indonesia. Untuk itu, Kementerian Perdagangan telah meluncurkan program pernak-pernik unik pada September lalu, melalui berbagai kegiatan yang bertujuan mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia,” tutup Mendag.

–selesai–

 

Informasi lebih lanjut hubungi:

Ari Satria

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perdagangan

Email: pusathumas@kemendag.go.id

 

Ganef Judawati Sekretaris

Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan

Email: ganef.judawati@kemendag.go.id

 

Kemenperin Bidik Nilai TKDN Naik Jadi 50 Persen Tahun 2024

Kementerian Perindustrian terus mendorong optimalisasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam pengadaan barang dan jasa. Hal ini sejalan dengan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas industri nasional.

“Dalam rangka menguatkan stuktur industri dalam negeri dan mengurangi ketergantungan produk impor, nilai TKDN rata-rata ditargetkan mencapai sebesar 43,3% pada tahun 2020 dan naik menjadi 50% pada tahun 2024 seperti tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenperin, Achmad Sigit Dwiwahjono di Jakarta, Jumat (20/11).

Sekjen Kemenperin menyebutkan, jumlah produk yang memiliki sertifikat TKDN sekurang-kurangnya sebesar25% ditargetkan sebanyak 6.000 produk pada tahun 2020, dan meningkat menjadi 8.400 produk pada tahun 2024.Tentunya target tersebut bisa tercapai melalui sinergi yang kuat antara kementerian dan lembaga-lembaga terkait.

“Kemenperin sangat berterima kasih karena telah mendapat tambahan anggaran untuk program sertifikasi TKDN, sehingga bisa langsung melaksanakan program untuk mencapai target yang telah ditentukan,” paparnya.

Selanjutnya, untuk mendorong terserapnya produk-produk lokal, pemerintah mengeluarkan regulasi untuk optimalisasi penggunaan barang dengan standar TKDN. Regulasinya, tertuang dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian serta Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri.

Aturan tersebut mengamanatkan program penggunaan produk dalam negeri wajib didukung oleh berbagai instansi pemerintah seperti kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, BUMN serta BUMD yang melakukan pengadaan barang dan jasa melalui pembiayaan APBN, APBD ataupun hibah.

Kemenperin juga telah membuat ketentuan dan tata cara penghitungan TKDN yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 16 Tahun 2011 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri. Pada aturan tersebut, disebutkan peran perusahaan industri di tanah air dalam peningkatan produk dalam negeri.

Adapun kewajiban penggunaan produk dalam negeri adalah apabila terdapat produk yang telah memiliki penjumlahan nilai TKDN dan Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) minimal sebesar 40%, dengan nilai maksimal BMP sebesar 15%.Sehingga jika sudah ada produk lain yang telah memenuhi persyaratan wajib, maka produk lain hanya perlu memiliki nilai TKDN minimal sebesar 25%.

“BMP diberikan kepada perusahaan berdasarkan beberapa faktor penentu, antara lain adalah pemberdayaan usaha mikro dan kecil, termasuk koperasi kecil melalui kemitraan. Kemudian, kepemilikan sertifikat kesehatan dan keselamatan kerja serta sertifikat manajemen lingkungan. Berikutnya, pemberdayaan lingkungan (community development), dan ketersediaan fasilitas pelayanan purna jual,” sebut Sekjen Kemenperin.

Produk prioritas

Guna meningkatkan TKDN dalam produk hasil industri, Kemenperin juga melakukan pembinaan kepada produsen barang atau jasa untuk memenuhi rencana penggunaan produk dalam negeri.  Untuk itu, Kemenperin menyusun rencana pengembangan peningkatan nilai TKDN atas produk prioritas yang akan dikembangkan.

Sekjen Kemenperin menjelaskan, produk yang telah mendapat standar TKDN menjadi prioritas belanja barang dan jasa. “Apabila barang-barang tersebut sudah memiliki standar TKDN, tentunya produk-produk impor yang sejenis tidak perlu masuk e-katalog. Selanjutnya, instansi pemerintah bisa memanfaatkan barang di e-katalog dengan bobot TKDN yang sudah sesuai standar,” terangnya.

Pada kelompok barang mesin dan peralatan migas, terdapat 358 produk dengan TKDN 25%-40% dan sebanyak 388 produk dengan TKDN lebih dari 40%. Di kelompok peralatan kelistrikan, sebanyak 631 produk memiliki TKDN lebih dari 25%-40% dan 1.918 produk dengan kandungan lebih dari 40%.

Untuk kelompok barang bahan dan peralatan kesehatan, terdapat TKDN 25%-40% pada 1.628 produk dan 40% pada 234 produk. Sementara, di kelompok mesin dan peralatan pertanian terdapat 35 produk dengan TKDN 25%-40% dan 86 produk yang memiliki TKDN lebih dari 40%.

Lalu, capaian TKDN pada kelompok barang bahan penunjang adalah enam produk dengan bobot 25%-40% serta 20 produk dengan kandungan lebih dari 40%. “Semakin tinggi capaian TKDN, akan semakin banyak komponen dalam negeri yang digunakan. Oleh sebab itu, capaian TKDN pada setiap sektor industri perlu ditingkatkan,” tutur Sigit.

Dalam rangka mendukung peningkatan penggunaan produksi dalam negeri pada pengadaan barang/jasa, Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Kemenperin, R Hendro Martono mengemukakan, Kemenperin dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) telah menginisiasi kerja sama dalam hal integrasi data TKDN yang dimulai sejak bulan Agustus 2019.

“Pada tanggal 1 Juli 2020, nota kesepahaman telah ditandatangani oleh kedua belah pihak dan saat ini sedang dilakukan proses penyusunan perjanjian kerja sama. Kami sangat mengapresiasi upaya LKPP dalam mendukung produk dalam negeri dalam pengadaan barang/jasa,” ujar Hendro.

Selain itu, Kemenperin melakukan kerja sama dengan LKPP untuk menyusun dan mengelola katalog elektronik sektoral yang ke depan diharapkan dapat mendukung produk-produk unggulan dalam negeri.

“Kemenperin sangat siap menjadikan TKDN sebagai pintu dalam setiap pengadaan yang masuk kategori wajib menggunakan produk dalam negeri sehingga memberikan kontribusi positif pada perekonomian nasional,” tegasnya.

Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan.

Pembukaan Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz pada rentang 2360 – 2390 MHz untuk Keperluan Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler

Pemerintah membuka seleksi pengguna pita frekuensi radio 2,3 GHz pada rentang 2360 – 2390 MHz untuk keperluan penyelenggaraan jaringan bergerak seluler. Seleksi itu menjadi bagian upaya Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mendukung transformasi digital di sektor ekonomi, sosial, dan pemerintahan, karena masih terdapat blok frekuensi radio yang saat ini belum ditetapkan pengguna pita frekuensi radio.

Seleksi pengguna pita frekuensi radio 2,3 GHz itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jaringan bergerak seluler, meningkatkan kualitas layanan secara maksimal, serta mendorong akselerasi penggelaran infrastruktur TIK dengan teknologi generasi kelima (5G).

Sesuai ketentuan dalam Pasal 11 Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 9 Tahun 2018 tentang Ketentuan Operasional dan Tata Cara Perizinan Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio, Ketua Tim Seleksi Denny Setiawan menetapkan pengumuman sebagai berikut:

(1) Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz Pada Rentang 2360 – 2390 MHz Untuk Keperluan Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler dinyatakan DIBUKA.

(2) Seleksi dilaksanakan pada objek seleksi pita frekuensi radio 2,3 GHz yang terdiri atas 3 (tiga) blok pita frekuensi radio.

(3) Seleksi hanya dapat diikuti oleh penyelenggara telekomunikasi yang telah memiliki Izin Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler.

(4) Ketentuan lebih lanjut terkait dengan Seleksi dimaksud mengacu pada Dokumen Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz Tahun 2020.

(5) Dokumen Seleksi dimaksud disiapkan untuk menjelaskan waktu pelaksanaan, persyaratan, prosedur, formulir dan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan Seleksi untuk dipatuhi oleh Peserta Seleksi.

(6) Dokumen seleksi dapat diambil oleh calon peserta seleksi pada:

Hari/Tanggal : Selasa, 24 November 2020

Waktu : Pukul 09:00 – 12.00 WIB

Alamat:   Sekretariat Tim Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz pada rentang 2360 – 2390 MHz Untuk Keperluan Jaringan Bergerak Seluler Wisma Antara Lantai Dasar Jalan Medan Merdeka Selatan No.17, Jakarta Pusat 10110

(7) Pengambilan dokumen seleksi wajib menyertakan:

    • menyerahkan surat kuasa pengambilan Dokumen Seleksi dan perwakilan untuk menghadiri Rapat Pemberian Penjelasan (Aanwijzing) berkop perusahaan calon peserta Seleksi yang ditandatangani di atas meterai oleh direktur utama atau direktur yang diberikan kewenangan berdasarkan anggaran dasar perusahaan (maksimal 2 orang)
    • menyampaikan alamat email resmi dan nomor kontak dari perwakilan perusahaan;
    • menyerahkan salinan kartu identitas (KTP atau SIM) pihak yang memberikan kuasa dan pihak yang diberikan kuasa; dan
    • pihak yang diberikan kuasa harus menunjukkan kartu identitas asli pada saat pengambilan dokumen Seleksi.

Informasi lengkap pengumuman pembukaan seleksi dapat diunduh di sini.

Ferdinandus Setu
Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo
e-mail: humas@mail.kominfo.go.id
Telp/Fax : 021-3504024
Twitter @kemkominfo FB: @kemkominfo IG: @kemenkominfo
website: www.kominfo.go.id