Category Archives: Perbankan

Resmikan Kantor Baru di Seoul dan Korea Desk,  BNI Siap Pertemukan Pengusaha RI & Korea

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menegaskan kembali perannya sebagai penyedia solusi finansial terintegrasi berbasis digital dengan keunggulan internasional. Kali ini, penguatan peran tersebut dilakukan dengan pembukaan kantor cabang Seoul yang baru dan pembentukan Korea Desk BNI.

Kehadiran kantor baru dan Korea Desk ini akan menjadikan Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) sebagai trade & investment centre, dan memperkuat dukungan upaya UMKM Indonesia untuk menembus pasar global. Untuk itu, BNI menempatkan kantor-kantor cabang luar negeri di central business district strategis sehingga memudahkan akses kepada pemangku kepentingan bisnis internasional.

Peresmian kantor BNI Seoul yang baru dan pembentukan Korea Desk dilaksanakan pada tanggal 16 April 2021 dengan pusat acara di Seoul. Hadir pada kesempatan tersebut Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi. Rangkaian acara tersebut juga dihadiri secara virtual oleh Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati dan Direktur Treasury dan beberapa jajaran Direksi BNI dari Jakarta.

Dalam kata sambutannya, Menteri BUMN RI Erick Tohir mengatakan, keberadaan BNI di Seoul memiliki makna yang lebih dalam dibandingkan sekadar peran ekonominya. Keberadaan BNI di Seoul merupakan salah satu bukti kedekatan kerjasama antara Indonesia dan Republik Korea, dimana hubungan diplomatik kedua negara sudah 48 tahun lamanya. Eratnya hubungan dan kerja sama bilateral tersebut membuka peluang kerja sama di berbagai sektor.

“Untuk itu, saya sangat mendukung setiap upaya memperbaiki kapasitas yang dilakukan BNI agar dapat meningkatkan pelayanan di Seoul dan sekitarnya. BNI Seoul ini menjadi salah satu etalase Indonesia di Korea, selain tentunya korps diplomatik kita. Saya berharap BNI Seoul dapat berperan besar dalam memfasilitasi layanan perbankan perusahaan – perusahaan Indonesia yang mengembangkan usahanya ke pasar Korea Selatan dan juga melayani diaspora. Selamat atas Kantor Baru BNI Seoul, dan Selamat atas Korea Desk BNI. Saya yakin ini adalah salah satu langkah baik dan konkrit menuju masa depan Indonesia yang lebih maju,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut turut hadir beberapa perusahaan Korea Selatan yang telah berkolaborasi dengan BNI, antara lain Lotte Mart, Samsung dan LG. Saat ini kerjasama yang telah berjalan dari sisi bisnis konsumer antara lain produk co-branding kartu kredit, program support pada saat produk launching dan juga advisory.

Mulai tanggal 22 Maret 2021, BNI memindahkan kantor KCLN Seoul yang berlokasi Gedung Korea Chamber of Commerce & Industry (KCCI) lantai 2 dan 5, 39 Sejong-daero, Jung-gu, Seoul. “Pemindahan lokasi kantor ini dilakukan BNI karena lokasi yang lebih strategis dan gedung KCCI secara rutin menyelenggarakan trade & investment forum, dimana KCLN dapat memanfaatkan untuk menggelar business matching serta serta mempertemukan perusahaan dan UMKM Indonesia dengan para trader dan investor di Korea Selatan,” imbuh Adi Sulistyowati.

Kantor baru tersebut menempati ruangan yang lebih luas dibandingkan kantor sebelumnya dengan fasilitas yang lebih lengkap. Nasabah akan dimanjakan banking hall BNI Seoul yang dilengkapi pojok perdagangan dan investasi, dengan konsep digital untuk mempromosikan produk dan proyek investasi Indonesia. Kantor baru ini juga menyediakan pojok ekshibisi yang dapat digunakan oleh UMKM Indonesia memamerkan produk-produk unggulannya.

Khusus untuk melayani kebutuhan perusahaan Korea Selatan saat melakukan pertemuan bisnis dengan perusahaan Indonesia, BNI Seoul juga menyediakan empat buah ruang rapat dan satu buah lounge. Ruangan – ruangan tersebut yang dilengkapi dengan fasilitas untuk melakukan pertemuan secara daring dengan mitra di Indonesia.

Keterikatan hubungan antara Korea Selatan dan Indonesia yang sangat kuat didorong oleh kegiatan investasi dan perdagangan antara keduanya. Korea Selatan merupakan mitra dagang terbesar ke-5 Indonesia dengan volume perdagangan mencapai lebih dari USD 13,335 juta. Keberadaan BNI di Seoul ini bertujuan untuk menangkap peluang tersebut.

Dalam upaya meningkatkan aktivitas perdagangan, BNI Seoul berkomitmen untuk menjadi mediator bagi perusahaan Indonesia yang memiliki produk-produk berorientasi ekspor, terutama pada segmen UMKM. KCLN Seoul secara rutin mendata nasabah BNI Indonesia beserta produk-produknya dan bekerja sama dengan ITPC dan KBRI untuk dipertemukan dengan buyer potensial di Korea Selatan.

BNI juga menyediakan Total Financial Solution baik kepada UMKM di Indonesia maupun buyer di Korea Selatan yang bertujuan menekan biaya transaksi dan lebih meningkatkan volume perdagangan ke depannya.

Henry Panjaitan menjelaskan, “Bagi diaspora Indonesia di Korea Selatan yang memiliki bisnis seperti usaha kuliner maupun impor produk Indonesia, terdapat berita baik karena kami sedang menggarap produk UMKM Diaspora agar bisnis para diaspora tersebut dapat bersaing dengan perusahaan lokal dan menjadi pemain global,” katanya.

 

Korea Desk

Peningkatan layanan di BNI Seoul, diperkuat dengan dukungan Korea Desk yang memiliki cakupan layanan cukup luas. Dengan adanya Desk baru ini, BNI menyediakan layanan untuk investor Korea Selatan sejak tahap pre-incorporation dan post-incorporation.

Dubes RI untuk Korea Selatan Umar Hadi mengatakan pihaknya selalu memegang prinsip Indonesia Incorporated, yakni semua elemen yaitu Pemerintah, BUMN dan swasta bergerak dalam satu kesatuan langkah.

“Jika dilihat tren investasi dari Korea Selatan ke Indonesia, kemudian tren ekspor-impor juga, maka sudah sepantasnya operasi BNI ini diperbesar di Korea Selatan. Saya senang ada Korean Desk yang bisa melayani langsung nasabah-nasabah untuk kegiatan-kegiatan transaksi bisnis antara Indonesia dengan Korea Selatan,” jelasnya.

Pada tahap pre-incorporation, BNI memberikan pendampingan bagi investor dalam memulai set-up bisnis dari sisi legal di Indonesia. Dengan memanfaatkan hubungan yang erat dengan berbagai institusi pemerintah, jaringan kerjasama dengan pihak ketiga dan network cabang yang luas, lebih dari 2.000 cabang di dalam negeri dan 6 KCLN di luar negeri, BNI dapat memaksimalkan layanan melalui Korea Desk. Dengan customer base yang besar, BNI juga dapat mereferensikan local partner dan prospective client kepada para investor.

Pada tahap post-incorporation, BNI mendampingi pertumbuhan bisnis di Indonesia dengan menyediakan produk dan layanan perbankan yang sesuai kebutuhan. “BNI Korea Desk hadir untuk memberikan one-stop service bagi perusahaan-perusahaan Korea dalam mendirikan dan mengekspansi bisnisnya di Indonesia, serta memberikan produk dan layanan perbankan yang sesuai dengan kebutuhan,” ujar Henry Panjaitan.

BCA Luncurkan Festival Virtual “BCA UMKM Fest”, Gerakan Kebangkitan UMKM Jaman Now

Jakarta, 15 April 2021 – Meneguhkan semangat Senantiasa di Sisi Anda, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggelar kegiatan virtual BCA UMKM Fest, festival dan pameran offline to online yang diikuti ribuan UMKM Indonesia dengan lebih dari 18.000 produk unggulan. BCA UMKM Fest dilaksanakan mulai 16 April hingga 8 Mei 2021 di laman umkmfest.bca.co.id.

Rangkaian kegiatan BCA UMKM Fest diawali dengan Virtual Press Conference yang dihadiri oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Direktur BCA Santoso, EVP Commercial & SME BCA sekaligus Ketua Panitia BCA UMKM Fest Freddy Iman, serta EVP Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn yang bertindak sebagai moderator pada Kamis (15/04). Hadir secara virtual, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, dan Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia.

 

“Sebagai institusi keuangan yang lekat dengan masyarakat, BCA berkomitmen untuk memberikan nilai tambah dan memiliki daya saing dengan kebutuhan pasar terkini bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai salah satu pendorong pergerakan ekonomi nasional. Mulai Jumat (16/4) hingga tiga minggu ke depan, kami menyediakan ruang berkarya end-to-end bagi pegiat UMKM melalui BCA UMKM Fest. Selain memberikan tempat untuk memasarkan produk unggulannya melalui platform digital yang kami siapkan, BCA juga memberikan pendampingan melalui beragam webinar, mentoring, hingga sesi Business Matching yang membuka akses pasar bagi pegiat UMKM untuk melakukan ekspor. Kami sungguh berharap, produk UMKM tidak hanya menjadi tuan rumah di negeri sendiri dengan populasi terbesar di ASEAN dan ke-4 di dunia, tapi juga mampu berekspansi menembus pasar internasional,” ujar Jahja.

 

Untuk Business Matching, BCA bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia, Konsulat Jenderal Republik Indonesia, International Trade Promotion Center, dan Bank Koresponden untuk menghadirkan calon buyer yang berasal dari 30 negara. Saat ini 80 seller BCA siap untuk ekspor, nantinya para UMKM siap Ekspor akan melakukan pertemuan dan diskusi bisnis dalam sesi tersebut. Tak hanya itu, dalam webinar dengan topik UMKM siap ekspor, para peserta akan mendapatkan edukasi dan pelatihan sebagai bekal menjadi eksportir andal dari narasumber kredibel.

Selain memberikan nilai tambah bagi merchant peserta dari pegiat UMKM, pengunjung dapat mengeksplorasi lebih dari 18.000 produk unggulan dari 1.700 merchant peserta; di antaranya ada lebih dari 7.500 produk food & beverage, 5.800 produk fashion, 1.500 produk hobby, 1.300 produk kesehatan dan kecantikan, 400 produk aksesoris dan perhiasan, dan masih banyak produk menarik lainnya. Selain itu, pengunjung juga dimanjakan dengan potongan harga, program lelang, dan subsidi ongkir.

 

Pentingnya posisi UMKM bagi Indonesia terlihat dari besarnya jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor ini. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, hingga 2018 lalu ada 116,97 juta orang atau 98% tenaga kerja berkegiatan di sektor ini. Sementara itu, UMKM berkontribusi 61,07% pada PDB. Komitmen BCA dalam mengembangkan UMKM agar semakin tumbuh dan berdaya saing ini, selaras dengan percepatan realisasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Indonesia.

“BCA mendukung penuh peran UMKM dalam misi membangkitkan perekonomian Indonesia. Karena keterbatasan ruang gerak yang ada saat ini, kami menghadirkan BCA UMKM Fest secara online, sebuah gerakan nyata dengan tujuan mulia yaitu untuk membangkitkan motivasi dan optimisme penggiat UMKM di Indonesia, serta mempercepat realisasi SDGs,” tutup Jahja.

BCA Menggelar BCA UMKM Fest 2021 – BCA UMKM Fest dilaksanakan mulai 16 April hingga 8 Mei 2021 di laman umkmfest.bca.co.id. Untuk membuka gelaran tersebut, hari ini terselenggara virtual press conference yang dihadiri secara virtual oleh (atas kiri-kanan) Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia, beserta (bawah, kiri-kanan) EVP Commercial & SME BCA sekaligus Ketua Panitia BCA UMKM Fest Freddy Iman, Direktur BCA Santoso, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dan EVP Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn yang bertindak sebagai moderator, pada Kamis (15/04).

Tentang PT Bank Central Asia Tbk (per 31 Desember 2020)

BCA merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia yang fokus pada bisnis perbankan transaksi serta menyediakan fasilitas kredit dan solusi keuangan bagi segmen korporasi, komersial, UKM, dan konsumer. Pada akhir Desember 2020, BCA melayani 25 juta rekening nasabah dan memproses sekitar 32 juta transaksi setiap harinya, didukung oleh 1.248 kantor cabang, 17.623 ATM, serta layanan internet & mobile banking dan contact center Halo BCA yang dapat diakses 24 jam. Kehadiran BCA didukung oleh sejumlah entitas anak yang berfokus pada pembiayaan kendaraan, perbankan Syariah, sekuritas, asuransi umum dan jiwa, perbankan digital, pengiriman uang, dan pemodal ventura. BCA berkomitmen untuk membangun relasi jangka panjang dengan nasabah, mengutamakan kepentingan Bersama, dan menciptakan dampak positif pada masyarakat luas. Dengan lebih dari 24.000 karyawan, visi BCA adalah untuk menjadi bank pilihan utama andalan masyarakat yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.

 

PT BANK CENTRAL ASIA TBK

Divisi Sekretariat & Komunikasi Perusahaan

Biro Hubungan Masyarakat

 

Alamat                 : Jl. MH Thamrin No.1, Menara BCA Lt. 20. Jakarta 10310

Telepon               : (021) 2358-8000
Fax                       : (021) 2358-8339
E-mail                   : humas@bca.co.id

Sinergi Bikin Kinerja Pegadaian Makin Berenergi

Jakarta, 19 Maret 2021 – Manajemen PT Pegadaian (Persero) mendukung program Holding BRI-Pegadaian-PNM yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN sebagai upaya untuk mewujudkan Pemulihan Ekonomi Nasional sesuai tagline BUMN Untuk Indonesia. Holding tersebut juga akan memperkuat data base pelaku UMi dan UMKM yang sangat bermanfaat dalam mendukung suksesnya program-program Pemerintah dalam pembangunan ekonomi.

Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto menyampaikan bahwa holding BUMN tersebut memilikii tujuan utama untuk penguatan bisnis Umi dan UMKM serta kemudahan akses terhadap pembiayaan di Pegadaian. Perluasan akses ini terjadi karena masing-masing institusi dapat saling memanfaatkan outlet, agen, dan tenaga pemasar secara terintegrasi, sehingga daerah-daerah yang belum terjangkau oleh outlet Pegadaian dapat dilayani di outlet BRI, agen BRIlink, dan PNM.

“Holding ini juga akan  menciptakan efisiensi karena penggunaan teknologi dapat dilakukan secara terintegrasi. Dengan integrasi ini maka transaksi nasabah ketiga perusahaan semakin cepat, akurat, mudah dan hemat. Di sisi lain ketiga institusi juga bisa saling memafaatkan Gedung kantor/outlet dan agen masing-masing perusahaan untuk memasarkan produk secara cross selling”.

Lebih lanjut Kuswiyoto meyakini bahwa holding BUMN ini memberikan dampak positif tidak hanya kepada pelaku Umi dan UMKM tetapi juga meningkatkan kesejahteraan agen ketiga perusahaan.

“Karyawan juga tidak perlu khawatir karena holding tidak akan menimbulkan dampak negatif seperti PHK, penutupan outlet ataupun pengurangan pendapatan. Bahkan sebaliknya jika bisnis semakin sehat maka kesejahteraan karyawan pun semakin meningkat”.

Sementara itu Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan pihaknya sudah mendapatkan restu dari sejumlah otoritas berkaitan dengan rencana pembentukan Holding Ultra Mikro (Umi) tiga BUMN di bawah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang membawahi PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.

Erick mengatakan dukungan tersebut berasal dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), dan Komite Privatisasi yang dipimpin langsung oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

“Alhamdulillah dari audiensi kami dan rapat-rapat yang ada di berbagai pihak saat ini kami sudah mendapat dukungan dari OJK, Bank Indonesia, LPS, KSSK dan juga terakhir dirapatkan di komite privatisasi yang dipimpin langsung oleh Menko Perekonomian sebagai pimpinan dari komite tersebut,” kata Erick dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (18/3/2021).

Danamon Jalin Kerjasama dengan Eastspring Investments Indonesia, Hadirkan Solusi Investasi

Jakarta, 9 Februari 2021 – PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) hari ini mengumumkan kerjasama dengan PT Eastspring Investments Indonesia (“Eastspring Indonesia”), salah satu manajer investasi terbesar di Indonesia yang menyediakan jasa keuangan yang berkualitas dan terpercaya, dalam rangka menghadirkan solusi investasi kepada masyarakat.

Melalui kerjasama ini, Danamon menghadirkan peluang bagi masyarakat untuk memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi dengan produk-produk reksa dana unggulan Eastspring Indonesia. Sebagai mitra distribusi, Danamon akan memasarkan produk Eastspring Investments Alpha Navigator, Eastspring Investments Yield Discovery, dan Eastspring Investments Cash Reserve.

Eastspring Investments Alpha Navigator adalah reksadana terbuka dengan komposisi utama pada sahamsaham pilihan yang ditawarkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Produk reksa dana ini dirancang untuk memberikan nilai tambah bagi investor, dengan secara aktif dan berkesinambungan melakukan navigasi atas saham-saham terbaik melalui seleksi, perumusan, dan pembobotan saham, berdasarkan nilai fundamentalnya.

Tujuan akhir dari proses ini adalah memberikan nilai atas kinerja portofolio Sedangkan, reksa dana pendapatan tetap Eastspring Investments Yield Discovery adalah reksa dana pendapatan tetap yang fokus pada Obligasi Pemerintah dengan durasi pendek di bawah 5 tahun untuk mengurangi volatilitas dan memberikan imbal hasil yang optimal. Reksa dana ini melakukan pendekatan investasi yang berorientasi pada nilai (value), suatu instrumen akan memberikan hasil investasi yang superior dalam jangka panjang dan dengan menerapkan pendekatan investasi jangka menengah yang disiplin.

Reksa dana ini sesuai untuk investor yang memiliki profill risiko moderat dengan horizon investasi jangka menengah. Bagi investor yang memiliki profill risiko konservatif dengan horizon investasi jangka pendek, reksa dana pasar uang Eastspring Investment Cash Reserve bisa menjadi pilihan karena reksadana ini bertujuan untuk memberikan potensi imbal hasil yang relatif stabil dari investasi pada instrumen pasar uang Indonesia.

Dengan menjadi Agen Penjual Efek Reksa Dana dari produk Eastspring, maka nasabah Danamon dan masyarakat pada umumnya dapat melakukan transaksi pembelian (subscription), penjualan kembali (redemption) dan pengalihan (switching) dari ketiga produk reksa dana Eastspring yang didistribusikan di jaringan Danamon.

Michellina Triwardhany, Wakil Direktur Utama Danamon mengatakan, “Danamon memahami kebutuhan nasabah untuk mengembangkan dan mengelola kekayaan (wealth management) mereka serta senantiasa berusaha untuk memberikan layanan perbankan komprehensif dengan menyediakan produk-produk investasi pilihan terbaik yang didukung oleh jaringan cabang yang luas dan aplikasi perbankan digital.

Kerjasama dengan PT Eastspring Investments Indonesia, sebagai salah satu manajer investasi terbesar di Indonesia, memberikan nilai tambah bagi nasabah kami dan masyarakat pada umumnya untuk mendapatkan solusi investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan finansial masing-masing nasabah. Seiring dengan meningkatnya optimisme terhadap pemulihan ekonomi, kami berharap nasabah dapat mengambil kesempatan dengan berinvestasi melalui 3 produk reksa dana ini untuk mencapai tujuan finansial mereka.

Sebagai bagian dari MUFG, group keuangan global serta bank terbesar di Jepang dan salah satu institusi keuangan termuka di dunia, Danamon didukung oleh kekuatan, keahlian dan jaringan MUFG untuk melayani nasabah kami dan memfasilitasi pertumbuhan Danamon dalam mewujudkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan “

Kami menyambut gembira kerja sama pemasaran produk reksadana ini dan kepercayaaan yang diberikan Danamon kepada Eastspring Indonesia. Danamon merupakan salah satu bank yang memiliki jaringan yang kuat dan dengan kerjasama ini, Eastspring Indonesia membantu nasabah Danamon dalam memenuhi kebutuhan akan produk-produk investasi yang berkualitas serta mampu memberikan manfaat terbaik dan nilai tambah bagi para nasabah Danamon khususnya dalam memenuhi kebutuhan perencanaan investasi mereka mulai saat ini hingga di masa mendatang “ ungkap Alan J Tangkas Darmawan, Presiden Direktur Eastspring Indonesia.

Octo Clicks Permudah Kelola Keuangan Nasabah melalui Fitur Financial Check-Up

JAKARTA. Kemampuan layanan internet banking kini terus berkembang seiring meningkatnya kebutuhan para pengguna. Selain dapat diandalkan untuk membayar beragam transaksi finansial, saat ini internet banking juga dapat dimanfaatkan guna membantu mengevaluasi dan merencanakan pengelolaan keuangan nasabah melalui menu Financial Check-Up.

Layanan internet banking yang memiliki kemampuan inovatif tersebut yaitu OCTO Clicks dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga). Dibekali fitur My Assets, My Cashflow, dan My Goals, OCTO Clicks dirancang untuk melayani para nasabah yang memiliki kebutuhan transaksi finansial lebih kompleks serta volume yang lebih besar, seperti para wiraswasta dan pemilik merchant.

Terbaru, Financial Check-Up pada OCTO Clicks makin lengkap dengan hadirnya pengkinian pada fitur My Asset, yang dapat menampilkan daftar transaksi reksadana secara lebih cepat yaitu pada H+1 sejak dilakukan pembelian. Selain itu, untuk transaksi yang sudah melalui proses settlement, juga akan langsung terhitung pada jumlah total investasi pada grafik My Asset.

Head of Digital Banking, Branchless and Partnership CIMB Niaga Bambang Karsono Adi mengatakan, dengan kemampuan Financial Check-Up yang ada dalam OCTO Clicks, nasabah dapat lebih mudah memastikan kondisi kesehatan keuangannya setiap saat.

“Seperti halnya tubuh kita, kesehatan keuangan juga perlu dicek secara rutin agar bisa mengetahui kondisi finansial terkini, termasuk bila ada masalah sehingga dapat segera diambil solusinya,” kata Bambang di Jakarta, Kamis (4/2/2021).

Untuk melakukan Financial Check-Up di OCTO Clicks, nasabah dapat mengakses tiga fitur yaitu My Assets, My Cashflow, dan My Goals di halaman utama OCTO Clicks. Pertama, dengan fitur My Asset nasabah bisa melihat jumlah investasi atau penempatan dana yang ada di CIMB Niaga seperti jumlah uang tabungan, rekening giro, tabungan berjangka, rekening valuta asing, reksa dana, hingga obligasi. Data ringkasan portfolio aset tersebut dapat menjadi bahan untuk menganalisa perkembangan jumlah aset nasabah dalam enam bulan terakhir.

Selain itu, dalam fitur My Asset, nasabah juga bisa mengunduh tampilan informasi jumlah aset yang dimiliki tersebut sesuai dengan bulan yang dikehendaki. Fitur ini sangat berguna untuk pelaporan pajak penghasilan yang akan datang di bulan Maret 2021. Untuk keperluan ini, nasabah cukup memilih bulan Desember 2020 pada fitur My Asset, kemudian seluruh tampilan aset yang dimiliki akan keluar dan dapat langsung diunduh dalam format PDF atau Excel.

Kedua, melalui fitur My Cashflow, nasabah bisa memonitor arus kas baik pemasukan dan pengeluaran secara akurat. Data yang disajikan mencakup transaksi pemasukan, rincian transaksi pengeluaran mulai dari transfer, pembelian isi ulang, pembayaran tagihan, penarikan tunai, dan transaksi lainnya. Dengan rincian transaksi yang lengkap, nasabah bisa mengevaluasi pos-pos pengeluaran tersebut dan mengatur jumlah anggaran bulanan sehingga menjadi lebih teratur.

Ketiga, dengan mengakses fitur My Goals, maka nasabah dapat menyusun rencana dan target keuangannya yang dapat difasilitasi melalui beragam produk tabungan yang ada di CIMB Niaga. Setelah jumlah dana dan tenggat waktu ditetapkan, maka nasabah bisa menabung secara rutin untuk mencapai target tersebut.

“Fitur Financial Check-Up tersebut sangat memudahkan para pengguna untuk memonitor situasi keuangan dan arus keluar masuk uang. Ke depan, kami akan terus melengkapi beragam fitur di OCTO Clicks sehingga nasabah mendapatkan pengalaman internet banking yang memuaskan,” tutup Bambang.

Tentang CIMB Niaga

CIMB Niaga didirikan dengan nama Bank Niaga pada tahun 1955. Sekitar 92,5% saham CIMB Niaga (termasuk yang dimiliki oleh PT Commerce Kapital sebesar 1,02%) dimiliki oleh CIMB Group. CIMB Niaga menawarkan produk dan layanan perbankan lengkap, baik konvensional maupun Syariah, melalui 446 jaringan kantor per 30 September 2020, yang terdiri dari jumlah kantor cabang sebanyak 385, 34 Digital Lounge dan Mobile Branch sebanyak 27 unit. CIMB Niaga memiliki 13.042 karyawan (konsolidasi) per 30 September 2020.

CIMB Group merupakan perusahaan penyedia jasa keuangan terbesar kedua di Malaysia sekaligus salah satu kelompok usaha perbankan universal terkemuka di ASEAN. Produk dan jasa yang ditawarkannya mencakup produk dan jasa perbankan konsumer, perbankan investasi, perbankan Syariah, pengelolaan aset dan asuransi.

CIMB Group berkantor pusat di Kuala Lumpur, dan beroperasi di seluruh negara anggota ASEAN (Malaysia, Indonesia, Thailand, Singapura, Kamboja, Brunei, Vietnam, Myanmar, Laos, dan Filipina). Selain di kawasan ASEAN, CIMB Group mendirikan pula kantor di China, Hong Kong, India, Sri Lanka, Amerika Serikat, Inggris, dan Korea. Saham CIMB Group tercatat di Bursa Malaysia melalui CIMB Group Holdings Berhad. Per 30 September 2020, kelompok usaha ini memiliki nilai kapitalisasi pasar yang mencapai USD7,4 miliar.

Di Tengah Konsolidasi Bank Syariah, Rumah.com Ungkap Tingginya Minat Pembiayaan Syariah

Jakarta, 03 Februari 2021 – Setelah melalui proses panjang selama 11 bulan yang menjadi perhatian publik dan lantai bursa, akhinya Presiden Joko Widodo meresmikan mergernya Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri dan Bank BNI Syariah menjadi satu entitas baru yaitu Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan kode emiten BRIS. Bank hasil merger ini akan menjadi bank syariah terbesar di Indonesia, baik dari sisi aset yang mencapai Rp 227,8 triliun maupun dari sisi pembiayaan dimana total dana yang disalurkan oleh ketiga bank ini pada September 2020 lalu mencapai Rp 152 triliun atau sebesar 40% dari pangsa pembiayaan syariah saat ini.

Marine Novita, Country Manager Rumah.com menyambut baik konsolidasi bank syariah anak usaha bank BUMN tersebut karena berpotensi membawa dampak positif terhadap pemulihan ekonomi tahun ini khususnya pada industri properti. Marine mengungkapkan temuan dari  Rumah.com Consumer Sentimet Study H1 2020 dimana 35 persen responden memilih pembiayaan KPR Syariah ketika ditanya pilihan pembayaran saat membeli rumah,

“Sebaliknya peminat KPR Konvensional kembali mengalami penurunan dari 29 persen responden pada Semester 2/2020 menjadi 22 persen responden pada Semester 1/2021 ini setelah sebelumnya peminat KPR Konvensional juga turun dari 37 persen responden pada Semester 1/2020 turun menjadi 29 persen responden pada Semester 2/2020,” jelas Marine.

Rumah.com Consumer Sentiment Study ini adalah survei berkala yang diselenggarakan dua kali dalam setahun oleh Rumah.com bekerjasama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura. Hasil survei kali ini diperoleh berdasarkan 1078 responden dari seluruh Indonesia yang dilakukan pada bulan Juli hingga Desember 2020. Survei ini dilakukan oleh Rumah.com sebagai portal properti terdepan di Indonesia untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di tanah air.

“Perkembangan positif perbankan syariah ini juga sejalan dengan semakin besarnya minat masyarakat untuk menggunakan fasilitas pembiayaan secara syariah, di mana pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan dengan KPR bank konvensional yang tumbuh single digit,” tambah Marine.

Preferensi responden Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2021 ketika memilih menggunakan KPR Syariah ternyata tidak hanya didasari karena pertimbangan keagamaan. Alasan preferensi terhadap pembiayaan syariah karena pertimbangan keyakinan agama, dinyatakan oleh 70 persen responden, sementara itu adanya kepastian besaran cicilan bulanan (fixed rate) dinyatakan oleh 69 persen responden. Alasan berikutnya yang juga populer disebut oleh responden adalah karena kepastian jumlah total biaya yang harus dikeluarkan, sebanyak 46 persen serta proses pengajuannya dianggap lebih mudah yang dinyatakan oleh 45 persen responden.

Preferensi terhadap pembiayaan syariah juga dikonfirmasi dari pertanyaan lainnya dalam survey ini. Ketika responden ditanya apa faktor yang dipertimbangkan ketika mengambil pembiayaan, kesesuaian denga prinsip syariah dinyatakan sebagai pertimbangan oleh 42 persen responden. Angka ini naik drastis dari 30 persen pada survey di semester sebelumnya.

Marine mengatakan bahwa dalam 4 tahun terakhir ini para responden survei Rumah.com Consumer Sentiment Study yang terdiri dari para pencari rumah memang memperlihatkan meningkatnya preferensi terhadap pembiayaan syariah khususnya di kalarang responden yang lebih muda. Akses informasi telah memungkinkan lebih banyak generasi muda mempelajari alternatif-alternatif yang ada. Walaupun dalam pengambilan keputusan nanti tentu para pencari rumah akan dihadapkan dengan hitung-hitungan dan konsekuesinya, tapi minat dan antusiasme yang ada sekarang ini dapat dilihat oleh pelaku pembiayaan syariah sebagai peluang.

“Responden para pencari rumah melihat bahwa pembiayaan syariah dapat menawarkan keunggulan dan keuntungan yang nyata, di samping pertimbangan keagamaan. Antusiasme ini semoga dapat dijawab oleh pelaku pembiayaan syariah  dengan inovasi untuk menawarkan produk yang lebih baik lagi dalam menjawab kebutuhan konsumen. Bagi industri perbankan dan pembiayaan, sektor properti tentu harus diperhatikan karena nilai setiap transaksinya yang sangat besar,” ungkap Marine.

Tren positif KPR Syariah juga terlihat dari data Statistik Perbankan Syariah (SPS) November 2020 yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Januari 2021, pembiayaan Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) untuk pemilikan rumah tinggal dan apartemen telah mencapai Rp 93,129 triliun. Nilai ini merupakan pertumbuhan sebesar 11,56 persen secara tahunan (year-on-year) dari sebelumnya Rp 83,476 triliun.

Meskipun minat terhadap pinjaman rumah yang sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah terus meningkat di kalangan masyarakat Indonesia, namun saat ini faktor utama yang dipertimbangkan ketika mengambil KPR adalah besaran cicilan, jangka waktu pinjaman dan tingkat suku bunga. Ketiga faktor tersebut masing-masing dinyatakan oleh 83 persen responden untuk besaran cicilan, 69 persen responden untuk jangka waktu pinjaman, dan 67 persen responden untuk tingkat suku bunga.

Masing-masing faktor tersebut mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan survei pada periode sebelumnya. Faktor besaran cicilan turun dari 92 persen responden menjadi 83 persen responden, faktor jangka waktu pinjaman turun dari 83 persen responden menjadi 69 persen responden dan faktor tingkat suku bunga turun dari 73 persen responden menjadi 67 persen responden. Penurunan secara signifikan tersebut diimbangi oleh kenaikan secara signifikan pada dua faktor lainnya yaitu faktor keamanan bank penyedia KPR, naik dari 40 persen responden pada semester sebelumnya menjadi 46 persen responden pada semester sekarang dan faktor pinjaman apakah sesuai prinsip Syariah, naik dari 30 persen responden pada semester sebelumnya menjadi 42 persen responden pada semester sekarang.

Fakta-fakta tersebut menunjukkan bahwa konsumen mempunyai pertimbangan terhadap tingkat suku bunga karena mereka harus memikirkan berapa banyak dana yang harus disiapkan untuk properti yang akan mereka beli. Sementara faktor jangka waktu pinjaman dipertimbangkan karena mereka memikirkan dalam waktu berapa lama cicilan harus dibayar sampai lunas. Sedangkan faktor keamanan bank penyedia KPR karena jika bank tersebut mempunyai reputasi yang bagus maka keamanan pinjaman akan terjamin. Sebaliknya jika reputasi bank tidak bagus konsumen khawatir bank tersebut kolaps di masa pembayaran cicilan sehingga mereka akan bisa kehilangan properti yang sudah dicicil.

Marine menjelaskan bahwa secara umum dari hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2021 dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang dipertimbangkan konsumen saat mengambil pinjaman rumah adalah besaran cicilan (83%), jangka waktu pinjaman (69%), dan tingkat suku bunga (67%). Selain itu konsumen Indonesia sekarang juga lebih memperhatikan tentang keamanan bank penyedia KPR (46%) dan pinjaman sesuai prinsip Syariah (42%). Laporan lengkap Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2021 dapat diakses di sini.

Marine juga menambahkan adanya tren positif KPR Syariah dan hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2021 bisa menjadi masukan yang luar biasa bagi industri perbankan dan kalangan pengembang hunian untuk melakukan inovasi dengan menghadirkan skema-skema pembiayaan syariah yang memberikan kemudahan bagi konsumen.

“Adanya berbagai kemudahan dalam kepemilikan rumah melalui berbagai skema pembiayaan termasuk dengan KPR Syariah ini diharapkan dapat memberikan percepatan pertumbuhan permintaan di sektor properti yang pada akhirnya dapat berimbas kepada pertumbuhan ekonomi secara nasional. Apalagi, kinerja sektor properti tahun ini diprediksi masih sangat menantang karena masih adanya dampak pandemi Covid-19 dan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM),” ungkap Marine.

Rumah.com sebagai portal properti online terdepan di Indonesia membantu para pencari properti untuk mengambil keputusan membeli properti dengan percaya diri. Bagi konsumen yang masih ragu dalam mengambil keputusan membeli properti, bisa mengunjungi www.rumah.com/panduan. Di dalamnya terdapat panduan lengkap, mulai dari cara mengumpulkan uang untuk uang muka, memilih cicilan yang ideal, hingga menimbang-nimbang lokasi terbaik.

“Beragam informasi yang dibutuhkan oleh konsumen yang pertama kali akan membeli rumah, mulai dari informasi seputar dan rencana infrastruktur wilayah hunian yang menjadi incaran, informasi perbandingan harga properti satu lokasi yang sama maupun di sekitarnya, maupun simulasi KPR, kesemuanya bisa didapatkan di Rumah.com. Mencari hunian terutama bagi pembeli rumah pertama bukanlah keputusan yang mudah, namun Rumah.com menyediakan beragam informasi yang dapat membantu konsumen mengambil keputusan dengan lebih percaya diri,” pungkas Marine.

Tentang Rumah.com

Rumah.com adalah portal properti terdepan di Indonesia dan bagian dari PropertyGuru Group, perusahaan teknologi properti terdepan di Asia. PropertyGuru Group menjadi pilihan lebih dari 23 juta pencari properti di Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Vietnam. Sebagai bagian dari PropertyGuru Group, Rumah.com membantu para pencari properti lewat beragam pilihan yang sesuai, informasi-informasi mendalam, serta solusi yang membuat mereka mampu mengambil keputusan terkait properti dengan percaya diri.

Rumah.com diluncurkan pada 2011 dan merevolusi pasar properti Indonesia dengan membawanya ke bentuk online dan menjadi lebih transparan bagi para pencari properti. PropertyGuru.com.sg diluncurkan pada 2007 dan merevolusionerkan pasar properti Singapura secara online dan membuat membuat pencarian properti menjadi lebih transparan. Selama satu dekade, grup ini telah berkembang dari kekuatan media properti regional menjadi perusahaan teknologi yang berkembang pesat dengan portofolio yang kuat dari portal properti No.1, aplikasi seluler pemenang penghargaan; platform pemberdayaan penjualan pengembang terbaik di kelasnya, FastKey, dan sejumlah aktivitas properti terkemuka di industri seperti awards, event, dan publikasi – di sebelas negara di Asia.

Tren Investasi dan Proteksi Kian Bertumbuh, BCA Maksimalkan Fitur Aplikasi Wealth Management (WELMA)

Jakarta, 3 Februari 2021 – Di tengah pertumbuhan tren investasi dan proteksi, terlihat dari data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan pertumbuhan investor baru sepanjang tahun 2020 yang mengalami peningkatan sebesar 28%. Angka tersebut juga kian diperkuat dengan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang mencatat angka realisasi investasi sepanjang tahun 2020 yang meningkat 1,1% jika dibandingkan dengan tahun 2019. Meskipun demikian, tidak sedikit masyarakat yang memandang investasi sebagai suatu hal yang membingungkan. Baik dari cara memulai, produk investasi apa yang sesuai dengan investor dan adanya persepsi bahwa investasi merupakan topik yang berat dan serius.

Melihat kondisi pertumbuhan investasi di Indonesia dan adanya persepsi tersebut di masyarakat, BCA sebagai bagian dari sistem keuangan nasional terus berinovasi menghadirkan produk dan layanan yang maksimal bagi nasabah. BCA menghadirkan fitur terbaru di WELMA (aplikasi mobile Wealth Management dari BCA yang digunakan untuk transaksi (jual-beli) produk investasi seperti Reksa Dana, obligasi dan edukasi asuransi) untuk menunjang kebutuhan masyarakat atas investasi.

Pada kesempatan istimewa ini, BCA mengenalkan fitur terbaru dari WELMA melalui Virtual Press Conference. Acara ini dihadiri oleh Wakil Presiden Direktur BCA Suwignyo Budiman, Senior Executive Vice President Divisi Wealth Management BCA Christine Setyabudhi, Executive Vice President Divisi Wealth Management BCA Adrianus Wagimin, Ekonom & Peneliti INDEF Bhima Yudhistira dan CEO & Founder Ternak Uang Timothy Ronald pada Rabu (3/02).

“Perkembangan dan tren investasi yang kian hari kian bertumbuh, mendorong masyarakat Indonesia saat ini berlomba untuk mempelajari instrumen investasi yang semakin bervariatif. BCA mencermati pertumbuhan tersebut, sehingga tergerak untuk berinovasi dalam mengembangkan aplikasi investasi dan proteksi berbasis digital. Kehadiran inovasi aplikasi WELMA diharapkan dapat menjadi solusi bagi na­­­­sabah yang ingin mengelola dana melalui investasi dan asuransi di mana pun berada, sehingga melalui WELMA, investasi menjadi suatu hal yang #SeriusItuGampang.” ujar Suwignyo Budiman selaku Wakil Presiden Direktur BCA.

Aplikasi WELMA dapat memfasilitasi nasabah dalam melakukan berbagai transaksi investasi seperti membeli atau menjual reksa dana, obligasi dan juga untuk learning product asuransi. Berbagai fitur yang ditawarkan oleh WELMA seperti Auto-Subscription yaitu pembelian berkala produk reksa dana, switching, redemption, informasi kinerja, portfolio dan masih banyak lagi. Untuk mendapatkan WELMA, nasabah dapat mengunduhnya melalui Google Play Store atau App Store.­­­­­­­­­­­­­­­

BCA telah memperbaharui WELMA dengan menambahkan fitur pendaftaran Single Investor Identification (SID) Online yang kian memfasilitasi dan memudahkan nasabah dalam melakukan pendaftaran nomor SID sebagai syarat melakukan transaksi investasi. Kehadiran SID Online ini membuat nasabah tidak perlu lagi datang ke kantor cabang BCA maupun menghubungi Halo BCA untuk mendaftar. Dengan adanya penambahan fitur ini maka aplikasi WELMA telah lengkap menjadi solusi investasi mobile bagi nasabah BCA.

Christine Setyabudhi selaku Senior Executive Vice President Divisi Wealth Management BCA mengungkapkan “Kehadiran fitur baru dari WELMA diharapkan mampu memfasilitasi seluruh nasabah dalam bertransaksi. BCA telah mencatatkan pertumbuhan pengguna aplikasi WELMA yang saat ini telah diunduh oleh lebih dari 84 ribu pengguna dan menghasilkan lebih dari 75 ribu transaksi. Angka ini menjadi bukti bahwa perkembangan bisnis wealth management kian berkembang pesat meskipun di tengah pandemi,”

Aplikasi WELMA telah mencatatkan nominal transaksi yang mencapai Rp 6,7 triliun per Januari 2021. Transaksi yang mencatatkan nominal terbesar pada aplikasi ini adalah pembelian SBN Ritel dan frekuensi transaksi terbanyak adalah pada pembelian reksa dana. Sebagai informasi, pada bulan November 2020 lalu, Aplikasi WELMA menerima penghargaan Top Innovation Choice Award 2020 dari Infobrand.id yang bekerjasama dengan Trans N Co.

“Cara investasi melalui aplikasi WELMA simpel dan praktis, sesuai dengan karakteristik masyarakat saat ini terutama bagi generasi millenial. Harapannya melalui kehadiran fitur WELMA juga dapat mendukung pemerintah dalam memupuk kebiasaan baik masyarakat, yaitu investasi,” tutup Christine.

***

 

 

 

BCA WELMA launching fitur baru SID Online – Wakil Presiden Direktur BCA Suwignyo Budiman (kiri), SEVP Wealth Management BCA Christine Setyabudhi (tengah), EVP Wealth Management BCA Adrianus Wagimin (kanan), Ekonom dan Peneliti INDEF Bhima Yudhistira (kiri bawah) dan CEO & Founder Ternak Uang Timothy Ronald (kanan bawah) pada Rabu (03/02). Fitur pendaftaran Single Investor Identification (SID) Online yang kian memfasilitasi dan memudahkan nasabah dalam melakukan pendaftaran nomor SID sebagai syarat melakukan transaksi investasi.

 

Tentang PT Bank Central Asia Tbk (per 30 September 2020)

BCA merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia yang fokus pada bisnis perbankan transaksi serta menyediakan fasilitas kredit dan solusi keuangan bagi segmen korporasi, komersial & SME dan konsumer. Pada akhir September 2020, BCA melayani 23,0 juta rekening nasabah dan memproses sekitar 33 juta transaksi setiap harinya didukung oleh 1.249 kantor cabang, 17.415 ATM, serta layanan internet & mobile banking dan contact center Halo BCA yang dapat diakses 24 jam. Kehadiran BCA didukung oleh sejumlah entitas anak yang berfokus pada pembiayaan kendaraan, perbankan Syariah, sekuritas, asuransi umum dan jiwa, perbankan digital, pengiriman uang, dan pemodal ventura. BCA berkomitmen untuk membangun relasi jangka panjang dengan nasabah, mengutamakan kepentingan Bersama, dan menciptakan dampak positif pada masyarakat luas. Dengan lebih dari 24.000 karyawan, visi BCA adalah untuk menjadi bank pilihan utama andalan masyarakat yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.

 

 

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:
PT BANK CENTRAL ASIA TBK
Divisi Sekretariat Perusahaan – Sub Divisi Komunikasi Korporasi
Biro Hubungan Masyarakat

Alamat                 :        Jl. MH Thamrin No. 1 Menara BCA Grand Indonesia Lt. 20 Jakarta Pusat

Telepon               :        (021) 2358-8000

Fax                       :        (021) 2358-8300

E-mail                  :         humas@bca.co.id

Kehadiran Bank Syariah Indonesia Bawa Multiplier Effect pada Pemulihan Ekonomi

JAKARTA, 31 Januari 2021 – Penggabungan usaha tiga bank syariah milik Himbara ke dalam satu nama dan entitas baru PT Bank Syariah Indonesia Tbk., dinilai akan memberi multiplier effect yang signifikan pada upaya pemerintah memulihkan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.

Direktur PT Anugerah Mega Investama sekaligus dosen FEB Trisakti dan MET Atmajaya Hans Kwee berpendapat, proses merger bank syariah yang hampir selesai membawa sentimen positif untuk pelaku usaha maupun investor di pasar saham. Menurutnya, kapasitas bank anggota merger yang sudah kuat akan melahirkan entitas baru yang lebih tangguh dan berpotensi membawa dampak positif signifikan terhadap pemulihan ekonomi tahun ini.

“Ini sudah sangat bagus merger syariah. Entitas baru ini akan mendapat size yang sangat besar, baik aset maupun cabang plus sumber daya manusia yang sangat berkualitas. Banyak hal yang mereka bisa lakukan untuk pemulihan ekonomi nasional,” ujar Hans Kwee.

Dia menjelaskan, entitas hasil merger yang bernama PT Bank Syariah Indonesia Tbk., dapat secara kuat berkontribusi pada pembiayaan infrastruktur. Peran bank syariah ini juga akan besar dalam menambah dan memperluas pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Di samping itu, Hans Kwee mengatakan potensi penggalangan dana murah dari Bank Syariah Indonesia akan lebih baik. Menurutnya, Bank Syariah Indonesia akan mempunyai saluran global yang mumpuni untuk menggalang dana murah non-kovensional, yang dapat digunakan dalam membiayai berbagai proyek strategis.

Dalam kesempatan terpisah, pengamat perbankan dari Universitas Bina Nusantara Doddy Ariefianto menyampaikan merger bank syariah akan membuat aset perbankan syariah menjadi semakin besar. “Bank apapun itu, dia memang harus besar. Ini untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, sekaligus menciptakan pembiayaan berbiaya lebih terjangkau,” ujar Doddy.

Dia menilai entitas baru ini akan memiliki banyak pilihan untuk mengembangkan bisnis ke depan, terlebih karena faktor luasnya jaringan eksisting usaha bank yang terlibat merger yaitu PT Bank BRIsyariah Tbk., PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah.
Proses merger bank syariah milik Himbara telah mencapai tahap akhir, pasca Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan Izin Penggabungan PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah ke dalam PT Bank BRIsyariah Tbk., serta Izin Perubahan Nama dengan Menggunakan Izin Usaha PT Bank BRIsyariah Tbk., menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk., sebagai Bank Hasil Penggabungan pada 27 Januari 2021. Sesuai rencana, PT Bank Syariah Indonesia Tbk sebagai entitas baru hasil merger tiga bank syariah milik Himbara, akan efektif beroperasi pada Senin, 1 Februari 2021.
Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN, sekaligus Direktur Utama Bank Syariah Mandiri, Hery Gunardi mengatakan, Bank Syariah Indonesia menargetkan pembiayaan yang disalurkan dapat tumbuh di atas 70 persen hingga lima tahun mendatang. Penggabungan tersebut akan menciptakan bank syariah terbesar di Indonesia yang berdaya saing global dan memiliki potensi menjadi 10 bank syariah teratas secara global berdasarkan kapitalisasi pasar.
Dia menjelaskan aksi korporasi ini telah menghasilkan bank syariah dengan produk konsumer yang beragam didukung oleh kemampuan teknologi yang terbaik untuk menyediakan pelanggan dengan pengalaman perbankan digital yang lebih baik.
“Per Desember 2020, tiga bank syariah BUMN peserta merger tersebut mencatat total pembiayaan mencapai Rp156,51 triliun. Dengan demikian, pembiayaan ditargetkan mampu tumbuh 73,80% dalam lima tahun mendatang. Total aset hingga akhir tahun lalu sebesar Rp239,56 triliun. Dana pihak ketiga mencapai sebesar Rp209,98 triliun,” ujar Hery dalam diskusi daring Syariah Economic Outlook: Ekonomi Syariah Indonesia 2021, belum lama ini.

Kredit Pintar: Solusi keuangan yang cepat dan tepat di masa pandemi

Sudah hampir satu tahun masa pandemi berlangsung, tapi masih belum ada tanda bahwa penyebaran virus mulai melambat. Bahkan semakin hari tinggal penularan makin tinggi, kondisi ini diperparah juga dengan berbagai macam pembatasan oleh pemerintah yang tentunya berpengaruh terhadap dunia bisnis.

Tapi walaupun begitu, kita tidak boleh menyerah begitu saja terhadap keadaan, karena ternyata masa pandemi ini justru menciptakan banyak peluang baru untuk Anda bisa memulai usaha. Peluang yang potensial bisa muncul di sektor pangan, pertanian, sektor digital, serta sektor herbal, seperti jamu dan minuman herbal lainnya.

Tentunya untuk memulai usaha atau bisnis apapun kita memerlukan modal uang, sekecil apapun nilainya. Masalahnya tidak semua Lembaga keuangan konvensional bisa memberikan pinjaman usaha kepada semua orang, apabila Anda memenuhi syarat pun belum tentu besaran nya akan disetujui oleh pihak Lembaga keuangan tersebut.

Tapi jangan khawatir, selama kita mau memutar otak dan berpikir dengan pintar akan ada saja solusi yang bisa temui. Dengan semakin berkembangnya teknologi seperti sekarang ini, melakukan peminjaman dana dan dilakukan di genggaman Anda. Kredit pintar (https://www.kreditpintar.com) adalah aplikasi pinjaman online yang bisa menjadi solusi bagi Anda dalam pemenuhan kebutuhan dana dengan fitur yang ramah pengguna, pengajuan yang mudah, pinjaman bunga rendah dan pinjaman online langsung cair dengan KTP.

Kredit pintar (https://www.kreditpintar.com) adalah produk dari PT Kredit Indonesia adalah perusahaan fintech (financial technology) yang memiliki visi untuk smeningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia melalui penyediaan akses yang mudah untuk mendapatkan pinjaman jangka pendek. Dengan teknologi AI (Artificial Intelligence) terdepan, PT Kredit Indonesia ingin bekerja sama dengan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan Indonesia.

Kredit pintar sebagai aplikasi pinjaman online juga bisa di manfaatkan selain untuk bisnis dan memulai usaha, mungkin saja Anda butuh untuk kebutuhan lain di masa pandemi? Bisa aja memanfaatkan pinjaman dengan bunga rendah dari kredit pintar. Dengan fitur-fitur unggalan seperti:

  • Proses aplikasi yang mudah, cepat dan langsung cair​
  • Aplikasi instan Tinggal click dan submit Verifikasi
  • Memastikan validitas, keamanan, dan kredibilitas
  • Pinjaman online langsung cair
  • Proses cepat cuma 5 menit!
  • Metode pembayaran yang fleksible Untuk memudahkan anda

Jadi ayo tetap semangat, pandemi bukan jadi alasan untuk berhenti berjuang dan berusaha. Mau memulai bisnis atau pun untuk kebutuhan lain demi bertahan di masa pandemi, Kredit pintar sebagai aplikasi pinjaman online terpercaya bisa menjadi solusi bagi Anda. Tetap sehat, tetap semangat, ayo jadi orang pintar! Klik ke https://www.kreditpintar.com   sekarang juga.

BI Sempurnakan Ketentuan Perlindungan Konsumen

Bank Indonesia (BI) menyempurnakan ketentuan perlindungan konsumen dengan menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.22/20/PBI/2020 tentang Perlindungan Konsumen Bank Indonesia. Penyempurnaan ketentuan ini diantaranya menyesuaikan ruang lingkup perlindungan konsumen BI. Sebelumnya, hanya mencakup sistem pembayaran, kini mencakup seluruh bidang tugas kewenangan BI sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, yaitu bidang moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran. Penyelenggara yang termasuk dalam cakupan Perlindungan Konsumen BI meliputi: a) Penyelenggara di bidang sistem pembayaran, b) Penyelenggara Kegiatan Layanan Uang, c) Pelaku Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing, dan d) Pihak lainnya yang diatur dan diawasi oleh BI.  Ketentuan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Penyempurnaan ketentuan dilakukan sebagai bagian dari komitmen BI dalam mendukung kebijakan perlindungan konsumen nasional dengan menerapkan kebijakan yang relevan dan sejalan dengan praktik terbaik internasional. Penguatan kebijakan Perlindungan Konsumen juga dilakukan untuk semakin menyeimbangkan hubungan antara Penyelenggara dengan Konsumen, menjawab tantangan dan perkembangan inovasi finansial serta digitalisasi produk dan/atau layanan jasa keuangan dan sistem pembayaran.

Pokok-pokok pengaturan yang disempurnakan dalam PBI ini antara lain meliputi: a) redefinisi konsumen dan penyelenggara, b) penyesuaian ruang lingkup perlindungan konsumen BI, c) penyempurnaan prinsip perlindungan konsumen, d) penguatan fungsi pengawasan melalui pengawasan perilaku penyelenggara dalam rangka Perlindungan Konsumen, fungsi edukasi, dan penanganan pengaduan, serta e) penguatan aspek-aspek perlindungan konsumen di era digital. PBI ini mencabut PBI No.16/1/PBI/2014 tentang Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5498). Sementara itu, semua peraturan perundang-undangan BI yang merupakan peraturan pelaksanaan dari PBI No.16/1/PBI/2014 dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam PBI No.22/20/PBI/2020 tentang Perlindungan Konsumen Bank Indonesia.

 

Kepala Departemen Komunikasi

Erwin Haryono

Direktur Eksekutif

Informasi tentang Bank Indonesia

Tel.021-131, email : bicara@bi.go.id