Category Archives: Perbankan

Kinerja Kuartal III : Ditengah Pandemi, Optimisme Prasejahtera Menggeliat Tumbuh

Jakarta – Pandemi belum juga reda, namun semangat tetap harus menyala. Segala upaya untuk terus membangun optimisme kepada berjuta prasejahtera produktif berpenghasilan rendah sebagai segmen yang fokus dilayani BTPN Syariah, terus bertumbuh ditengah pandemi ini. Pekerjaan bahu membahu yang dilakukan oleh #bankirpemberdaya (sebutan untuk karyawan BTPN Syariah) bersama seluruh pemangku kepentingan untuk menumbuhkan semangat terus berusaha mulai menampakkan hasil. Per 30 September 2020, pembiayaan pada segmen ini mencapai Rp 9,1triliun. Pembiayaan produktif ditengah pandemi ini dijalankan dengan selektif dan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Rasia Pembiayaan Bermasalah (Non Performing Financing/NPF) tetap terjaga sebesar 1,9%, di bawah rata-rata industri.

“Alhamdulillah, kami bersyukur melihat nasabah kami yang sudah mulai bergeliat kembali. Kami juga mempelajari selama masa pandemi ini, bahwa nasabah kami perlu terus melanjutkan usahanya untuk bertahan serta melalui masa yang penuh tantangan ini. Kami bantu mereka untuk mendapatkan pembiayaan baru, serta memastikan terjadinya perbaikan kondisi mereka (restructuring and recovery). Komunikasi yang baik dengan mereka turut kami lakukan, terutama untuk senantiasa menjalankan dan menguatkan empat perilaku unggul dalam berusaha; BDKS (Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu). Perilaku inilah yang selalu dibangun oleh petugas lapangan kami (Community Officer) selama melakukan pelayanan kepada kelompok nasabah pembiayaan kami. Melalui kesempatan ini, kami juga ingin mengapresisasi kerjasama yang telah dilakukan oleh seluruh nasabah kami dan lingkungan sekitar nasabah kami yang telah menciptakan situasi yang kondusif. Juga berterima kasih kepada berbagai program strategis pemerintah dan regulator yang memberikan dampak yang sangat baik bagi segmen  nasabah  yang kami  layani. Tak lupa dan tentunya  apresiasi  kepada seluruh #bankirpemberdaya kami yang gigih menjalankan amanah di masa yang tak mudah” tutur Hadi Wibowo – Direktur Utama BTPN Syariah.

Sampai akhir September ini, selain mencatatkan pertumbuhan pembiayaan menjadi 9,1triliun atau tumbuh 4% dari Q2 2020, Bank turut mempertahankan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) di posisi 43,1%. Total aset menjadi Rp 15,5 triliun, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi Rp 9,4 triliun. Adapun laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 507 miliar, tumbuh signifikan dari akhir Q2 lalu. Selain itu, Per 7 Juli 2020, Bank telah meningkat menjadi Bank BUKU Ill.

LPS Siapkan Pembayaran Klaim Simpanan Nasabah dan Likuidasi PT BPR Artaprima Danajasa

Bandung – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melakukan proses pembayaran klaim simpanan dan likuidasi PT BPR Artaprima Danajasa, Tambun, Kab. Bekasi.

Proses pembayaran klaim dan likuidasi dilakukan setelah izin usaha PT BPR Artaprima Danajasa dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 15 Oktober 2020.

Dalam rangka pembayaran klaim simpanan nasabah PT Artaprima Danajasa, LPS akan memastikan simpanan nasabah dapat dibayar sesuai ketentuan yang berlaku. LPS akan melakukan rekonsiliasi dan verifikasi atas data simpanan dan informasi lainnya untuk menetapkan simpanan yang akan dibayar. Rekonsiliasi dan verifikasi dimaksud akan diselesaikan LPS paling lama 90 hari kerja sejak tanggal pencabutan izin usaha, yakni paling lambat tanggal 4 Maret 2021. Pembayaran dana nasabah akan dilakukan secara bertahap selama kurun waktu tersebut.

Selain itu, dalam pelaksanaan proses likuidasi PT BPR Artaprima Danajasa, LPS mengambil alih dan menjalankan segala hak dan wewenang pemegang saham, termasuk hak dan wewenang RUPS bank. Selanjutnya, hal-hal yang berkaitan dengan pembubaran badan hukum dan proses likuidasi PT BPR Artaprima Danajasa akan diselesaikan oleh Tim Likuidasi yang dibentuk LPS. Pengawasan pelaksanaan likuidasi PT BPR Artaprima Danajasa dilakukan oleh LPS.

Untuk mengurangi kontak antarwarga (Social Distancing) pada masa pandemi Covid-19, LPS tidak menempatkan pengumuman di lokasi kantor PT BPR Artaprima Danajasa. Nasabah dapat melihat status simpanannya melalui website LPS (www.lps.go.id) setelah LPS mengumumkan pembayaran klaim simpanan nasabah PT BPR Artaprima Danajasa. Bagi nasabah peminjam dana, tetap dapat melakukan pembayaran cicilan atau pelunasan pinjaman di kantor PT BPR Artaprima Danajasa dengan menghubungi Tim Likuidasi.

LPS menghimbau agar Nasabah PT BPR Artaprima Danajasa tetap tenang dan tidak terpancing/terprovakasi untuk melakukan hal-hal yang dapat menghambat proses pembayaran klaim penjaminan dan likuidasi.

BI dan OJK Sepakati Keputusan Bersama Penguatan Proses Pemberian PLJP/PLJPS kepada Perbankan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyepakati penguatan proses dalam pemberian Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek kepada perbankan, sebagaimana tertuang dalam “Keputusan Bersama tentang Kerja Sama dan Koordinasi BI dan OJK dalam rangka Pemberian Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek (PLJP) dan Pembiayaan Likuiditas Jangka Pendek Syariah (PLJPS)”. Keputusan Bersama tersebut ditandatangani oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo, dan Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso pada Senin (19/10) di Jakarta, sebagai tindak lanjut terbitnya penyempurnaan ketentuan PLJP/PLJPS Bank Umum pada 29 September 2020.

“Penyediaan PLJP/PLJPS bagi bank yang mengalami kesulitan likuiditas jangka pendek tetapi masih solven ini sangat krusial untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Koordinasi BI dan OJK dalam pemberian PLJP/PLJPS yang bersifat end-to-end ini dilakukan untuk memperlancar pelaksanaan pemberian PLJP/PLJPS dengan tetap menjaga prinsip kehati hatian dan tata kelola yang baik”. Demikian disampaikan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam kesempatan tersebut.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso menyampaikan bahwa Keputusan Bersama ini akan memperkuat pelaksanaan fungsi Lender of the Last Resort oleh BI, memperkuat pelaksanaan fungsi pengawasan perbankan dan Lembaga Jasa Keuangan oleh OJK, serta memperjelas mekanisme dan akuntabilitas masing-masing lembaga. “Kerjasama dan koordinasi BI dengan OJK semakin baik dalam menjaga SSK melalui terciptanya sistem perbankan yang sehat, efisien, serta berkontribusi optimal bagi perekonomian nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat luas,” kata Wimboh.

Ruang lingkup koordinasi dan kerja sama terkait PLJP/PLJPS yang dituangkan dalam Keputusan Bersama BI – OJK tersebut mencakup sinergi kedua lembaga pada saat: 1) prapermohonan; 2) penilaian terhadap pemenuhan persyaratan; 3) penyampaian informasi persetujuan permohonan; 4) pengawasan terhadap bank penerima; dan 5) pelunasan serta eksekusi agunan.

Selanjutnya, pedoman pelaksanaan Keputusan Bersama ini akan diatur lebih lanjut dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Anggota Dewan Gubernur BI dan Anggota Dewan Komisioner OJK.

BNI Syariah Dukung Penuh Hadirnya Bank Syariah yang Kuat, Bermanfaat, dan Mampu Mengembangkan Industri Halal

Jakarta – PT Bank BNI Syariah menyambut baik langkah positif Pemerintah Republik Indonesia untuk menggabungkan ketiga bank syariah milik Himbara, yakni PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah.

BNI Syariah berharap hasil bank merger ini nantinya mampu memperkuat ekonomi syariah dan memberikan kebermanfaatan dan kebaikan dunia maupun akhirat yang lebih luas bagi umat. Hal ini disampaikan Direktur Utama Bank BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, setelah pengumuman resmi penggabungan ketiga bank, usai penandatanganan Conditional Merger Agreement (CMA) pada Senin (12/10).

Penandatanganan CMA dilakukan anggota Himbara selaku perusahaan induk ketiga bank syariah nasional yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk bersama PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah.

Abdullah Firman mengungkapkan BNI Syariah memberikan dukungan penuh upaya pemerintah melakukan penggabungan bank syariah milik BUMN serta siap bekerja sama dan bersinergi.  “Insya Allah, merger ini akan menghasilkan bank syariah yang lebih kuat, solid, dan terbesar di Indonesia. Sudah saatnya kita sebagai negara berpopulasi muslim terbesar di dunia memiliki bank syariah yang besar. Oleh karena itu, kami siap bekerja sama, bergotong royong, untuk memajukan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia. Bahkan tidak hanya di Indonesia, karena ke depan, kita bisa berikhtiar menjadi pemimpin ekonomi syariah dunia,” kata Firman.

Firman juga menambahkan bahwa hasil merger ini akan membantu mengembangkan industri halal yang menjadi new business dan new brand dengan potensi bisnis global mencapai Rp30 ribu triliun, mencakup halal food, modest fashion, halal media, halal tourism, halal healthcare, halal cosmetics, serta hajj & umrah.

“Kami berharap bank syariah hasil merger mampu mengoptimalkan potensi ekosistem halal, demi mewujudkan Indonesia sebagai produsen produk-produk halal dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.”

Ketiga bank syariah dan para pemegang saham juga menjamin tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) selama proses penggabungan maupun setelah penggabungan. Proses merger tidak mempengaruhi kegiatan operasional dan layanan bank, sehingga dana nasabah akan tetap aman terjaga, nasabah juga dapat melakukan aktivitas perbankan seperti biasa.

Meskipun ditengah situasi pandemi COVID-19, BNI Syariah mencatatkan total aset Rp50,76 triliun sampai triwulan II tahun 2020 atau naik sebesar 19,46% secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2019 yaitu Rp42,49 triliun. Pertumbuhan aset ini semakin mengokohkan posisi BNI Syariah sebagai bank syariah BUKU III dengan peringkat aset kedua terbesar di Indonesia.

Kenaikan aset tersebut didorong oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI Syariah, tercermin dari realisasi Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI Syariah sampai triwulan II tahun 2020 sebesar Rp43,64 triliun atau naik 20,15% secara year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar Rp36,32 triliun.

Maybank Indonesia Kembali Raih Best Company to Work For 2020

Jakarta – PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) kembali meraih penghargaan untuk kategori ‘Best Companies to Work for in Asia 2020’ dan penghargaan untuk kategori ‘Wecare HR Asia Most Caring Companies Award 2020’ yang diselenggarakan HR Asia. Maybank Indonesia termasuk 42 daftar perusahaan di Indonesia yang menerima award, dengan lini usaha yang terdiri dari perbankan, asuransi, manufaktur, telekomunikasi, perminyakan, pertambangan dsb.

Kemenangan Maybank Indonesia pada kategori ‘Best Companies to Work for in Asia 2020’ merupakan yang kelima kalinya sejak 2015. Dalam kesempatan yang sama, Maybank Indonesia mendapatkan trofi emas yang menandakan keberhasilan Bank yang secara konsisten meraih penghargaan kategori ‘Best Companies to Work for in Asia’ dalam setiap tahun penyelenggaraan.

Disamping penghargaan ‘Best Companies to Work for in Asia 2020’, Maybank Indonesia juga termasuk dalam enam dari 42 perusahaan yang memenangkan penghargaan kategori ‘Wecare HR Asia Most Caring Companies Award 2020’. Penghargaan ini menitikberatkan pada pandangan karyawan terhadap kepedulian dan empati Perusahaan selama pandemi berlangsung.

Adapun proses seleksi kemenangan Maybank Indonesia sepenuhnya atas hasil penilaian karyawan Bank yang dilakukan melalui metode survei Total Engagement Assessment Model (TEAM) dengan melibatkan tiga aspek utama pengukuran yaitu Core, Self, dan Group.

Irvandi Ferizal, Director Human Capital Maybank Indonesia mengatakan “Kami berbesar hati atas pencapaian memenangkan kembali penghargaan ‘Best Companies to Work for in Asia 2020’.  Ini membuktikan keberhasilan kami secara konsisten selama kurun waktu lima tahun berturut-turut membangun budaya kerja yang mengedepankan aspirasi karyawan, lingkungan kerja yang positif, inovatif dan agile serta memiliki jiwa ownership yang tinggi terhadap pekerjaan, antar sesama dan dengan Perusahaan.”

Sementara, terkait pencapaian Maybank Indonesia melalui penghargaan kategori ‘WeCare HR Asia Most Caring Companies Award 2020’ juga makin menegaskan komitmen dan kepedulian perusahaan terhadap kondisi karyawan beserta keluarganya di tengah pandemi yang sedang dihadapi saat ini.

“Kami senantiasa mengutamakan keselamatan kerja karyawan kami di tengah pandemi melalui serangkaian program edukasi terkait pencegahan penyebaran virus Corona yang dapat diterapkan dalam pekerjaan maupun di tengah keluarga mereka, yakni dengan melakukan sanitasi ruang kerja secara reguler, menyediakan masker sesuai protokol kesehatan, penerapan work from home (WFH), split operations dan lain-lain dalam rangka melindungi karyawan dari penyebaran virus” imbuh Irvandi.

Bentuk kepeduliaan Perusahaan juga meliputi upaya yang mendukung perkembangan karir setiap karyawan Bank dengan menyediakan program-program pelatihan untuk meningkatkan skills dan kompetensi karyawan. “Di tengah pandemi, kami juga membekali karyawan agar mampu beradaptasi dengan kondisi pasar yang nyata, salah satunya dengan mengakselerasi adopsi akses teknologi digital di setiap kegiatan kerja dan usaha kami mengingat tantangan bisnis kini yang kian menantang dan makin kompetitif,” tutup Irvandi.

Event penyerahan penghargaan dilangsungkan secara live virtual premiere berjudul ‘Employee First The Movie’ yang ditayangkan melalui youtube pada 2 Oktober 2020  dan masih dapat disaksikan melalui link: https://bit.ly/3i9WYVR.

BCA Salurkan Bantuan APD dan Masker Medis untuk Wilayah Kediri

Kediri, – Konsistensi atas kepedulian PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dalam penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia terus digalakkan. Konsistensi ini diwujudnyatakan BCA melalui penyaluran donasi yang diberikan secara bertahap sejak Maret lalu kepada sejumlah lembaga, rumah sakit rujukan, serta masyarakat yang terdampak pandemi. Melanjutkan komitmen tersebut, kali ini, beberapa BCA menyalurkan bantuan kepada tenaga medis dan masyarakat di Wilayah Kediri. 

Adapun penyerahan donasi berupa 120 Alat Pelindung Diri (APD) dan 250dus Masker Medis dilakukan secara simbolis oleh Kepala Kantor Cabang Utama BCA Kediri Nanang Cipto Pramono, Kepala Operasi Cabang KCU Kediri Yudi Salam, Customer Service Prioritas Endang  Kristyawati kepada Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Selasa (09/06). 

“Lebih dari tiga bulan Indonesia harus bekerja keras memerangi pandemi COVID-19 yang saat ini juga melanda negara-negara besar di dunia. BCA mencermati eskalasi penyebaran pandemi COVID-19 di Indonesia harus menjadi perhatian, tidak hanya untuk pemerintah, namun bagi semua pihak. Kami sebagai institusi perbankan yang dekat dengan masyarakat secara konsisten berupaya memberikan bantuan dalam rangka penyelesaian kasus pandemi ini,” urai Nanang Cipto Pramono. 

Nanang menambahkan, bantuan berupa 120 Alat Pelindung Diri (APD) dan 250dus Masker Medis ini kami tujukan untuk tenaga medis di wilayah Kediri yang berjibaku menangani pandemi COVID-19 dan bagi masyarakat yang membutuhkan. 

Sebelumnya, pada 5 Juni, Grup BCA telah menyerahkan bantuan berupa 920 ribu surgical mask dan 41 ribu rapid test kit senilai lebih dari Rp7,2 milyar kepada Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), yakni sebuah organisasi yang membantu kalangan perumahsakitan dalam menghadapi berbagai tantangan kesehatan. 

Selain itu, BCA juga telah menyalurkan bantuan berupa peralatan medis dan ventilator ke beberapa rumah sakit di Indonesia. Di sisi lain, BCA turut berperan dalam berbagai penggalangan dana, baik untuk tenaga medis maupun masyarakat terdampak. Hingga saat ini, total yang telah didonasikan BCA untuk penanganan COVID-19 di Indonesia mencapai lebih dari Rp17 miliar. 

“Perseroan berharap bantuan yang BCA serahkan kali ini dapat turut berkontribusi dalam penanganan pandemi COVID-19 di wilayah Kediri dan sekitarnya. Tentunya, upaya BCA juga tidak berhenti disini saja, kami terus berupaya membantu pemerintah dalam penanggulangan pandemi COVID-19. Kami juga berharap bahwa pandemi COVID-19 dapat segera usai dan masyarakat Indonesia siap menyongsong the new normal dengan berbagai protokol yang telah ditetapkan,” tutup Nanang. 

Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, BNI Syariah Gelar ELSYA MES Goes To Campus Universitas Andalas

Jakarta – BNI Syariah bekerja sama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menyelenggarakan webinar e-Learning Ekonomi Syariah (Elsya) MES Goes to Campus. Webinar yang diikuti oleh lebih dari 300 peserta baik mahasiswa, akademisi, praktisi dan masyarakat, bertujuan untuk meningkatkan edukasi literasi dan inklusi keuangan syariah kepada generasi muda.

Hadir sebagai narasumber, SEVP Bisnis SME & Komersial BNI Syariah, Babas Bastaman dan Direktur Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Mohamad Fany Alfarisy. Turut hadir memberikan sambutan, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Efa Yonnedi dan Wakil Sekretaris II PP MES, Tribuana Tunggadewi.

Materi ELSYA MES Goes To Campus dengan tema “Peran Perbankan Syariah dalam Mendukung UMKM Daerah di Tengah Pandemi COVID-19″ diantaranya adalah terkait Kolaborasi Perbankan Syariah dan UMKM untuk Pemulihan Ekonomi Syariah.

SEVP Bisnis SME & Komersial BNI Syariah, Babas Bastaman dalam materinya menyampaikan UMKM merupakan motor utama pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19. “Keterlibatan UMKM ini menjadi ujung tombak ekonomi Indonesia dan membangkitkan konsumsi masyarakat sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bank syariah hadir sebagai mitra dalam membangun UMKM dengan prinsip halal, berkah, bernilai tambah, dan hasanah,” kata Babas Bastaman.

Berdasarkan Global Islamic Economy Report, potensi ekosistem halal di Indonesia yang terdiri dari halal foodmodest fashionhalal mediahalal tourismhalal healthcarehalal cosmetics, serta hajj & umrah mencapai Rp3.000 triliun. Untuk menangkap peluang ini, BNI Syariah mempunyai produk perbankan syariah yang hasanah untuk UMKM diantaranya pembiayaan modal kerja, supply chain financingcash management and transactional.

BNI Syariah telah meluncurkan pembiayaan  BNI KUR iB Hasanah dengan suku bunga 6% efektif per tahun atau margin anuitas/flat yang setara. Untuk memaksimalkan produk BNI KUR iB Hasanah, BNI Syariah mempunyai program Awal Kebaikan KUR (AKUR Hasanah). Program ini diharapkan dapat mengoptimalisasi promosi serta menarik minat calon nasabah.

Untuk mendorong transaksi dan memperluas pasar UMKM, BNI Syariah menyediakan produk dan layanan melalui inovasi digital diantaranya adalah BNI iB Hasanah Card untuk memfasilitasi transaksi nasabah melalui kartu pembiayaan. BNI iB Hasanah Card  juga bisa digunakan untuk bertransaksi di merchant dengan bidang usaha halal. 

BNI Syariah juga mengembangkan uang elektronik HasanahKu yang menjadi salah satu flagship positioning BNI Syariah dalam digitalisasi dan payment system. HasanahKu dipasarkan sebagai value added product pada area atau segmen yang menjadi kekuatan BNI Syariah yaitu ekosistem halal, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan dan lembaga Ziswaf.

Untuk kenyamanan nasabah bertransaksi saat pandemi COVID-19, BNI Syariah juga menghimbau segenap nasabah menggunakan layanan E-Banking (BNI Mobile Banking, BNI SMS Banking, BNI Internet Banking).

Direktur Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Mohamad Fany Alfarisy menyebut kontribusi sektor UMKM terhadap total produk domestik bruto sebesar 60,3%. “Namun dari 64,2 juta UMKM ini hanya 11% yang menggunakan pembiayaan perbankan,” kata Mohamad Fany Alfarisy.

Meskipun inklusi keuangan syariah masih kecil, menurut Mohamad Fany Alfarisy keuangan syariah mempunyai berbagai pilihan kontrak atau akad yang mendukung pengembangan sektor UMKM. Oleh karena itu perbankan syariah mempunyai peluang yang besar untuk mengembangkan sektor UMKM.

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Efa Yonnedi dalam sambutannya menekankan pentingnya membantu UMKM bangkit di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini. “Perlu ada peran perbankan syariah yang besar untuk membantu bangkit di masa krisis,”kata Efa Yonnedi.

Efa Yonnedi juga berharap kerjasama dan kemitraan dengan MES bisa dilanjutkan kedepan untuk meningkatkan literasi dan edukasi terkait keuangan syariah di Indonesia. 

Dalam sambutannya, Wakil Sekretaris II PP MES, Tribuana Tunggadewi menyampaikan bahwa masyarakat ekonomi syariah (MES) adalah organisasi yang berkomitmen mengembangkan ekonomi syariah. “Kami hadir sebagai organisasi yang merangkul, menghimpun dan membangun sinergi antar pemangku kepentingan,” kata Tribuana. Harapannya pandemi COVID-19 bisa cepat berakhir sehingga bisa meningkatkan momentum kebangkitan pemulihan ekonomi nasional.

Kegiatan ELSYA MES Goes To Campus mengacu pada POJK Nomor 76/POJK.07/2016 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan Bagi Konsumen dan/atau masyarakat Bab II Pasal 2, dimana Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) wajib melaksanakan kegiatan dalam rangka meningkatkan Literasi Keuangan.

ELSYA MES Goes To Campus ini merupakan salah satu bentuk kegiatan Direksi Mengajar yang rutin diselenggarakan BNI Syariah. Target audience Direksi Mengajar adalah pelajar sekolah menengah atas dan mahasiswa.

Konsisten Jaga Kualitas Tata Kelola SDM, Bank Mandiri Raih Predikat Perusahaan Terbaik Untuk Bekerja 2020

Jakarta – Bank Mandiri terus merealisasikan komitmen dalam pengembangan SDM melalui program budaya kerja perseroan, terlebih dalam menghadapi era tatanan baru. Alhasil, konsistensi tersebut mendorong HR Asia mendapuk Bank Mandiri menjadi salah satu Perusahaan Terbaik di Asia untuk Bekerja (Best Companies to Work For) tahun 2020,

Dikutip dari laman hrasiamedia.com, kriteria utama yang menjadi penentu terpilihnya suatu perusahaan versi salah satu media terkemuka di bidang Human Capital di Asia itu adalah tingkat keterlibatan pegawai atau employee engagement. Pengukuran employee engagement ini dilakukan dengan menggunakan survey Total Engagement Assesment Model (TEAM) yang disusun oleh HR Asia.

Adapun tiga parameter utama yang diukur yaitu CORE (Collective Organisation for Real Engagement), SELF (Heart, Mind, & Soul), dan GROUP (Think, Feel, & Do). Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap sebagian pegawai secara acak, maka Bank Mandiri memperoleh nilai di atas rata-rata industri pada setiap parameter tersebut.

Menurut Direktur Kepatuhan dan SDM Bank Mandiri Agus Dwi Handaya, pengakuan ini merupakan buah dari konsistensi perseroan untuk terus berinovasi melalui rangkaian program budaya kerja yang mengadopsi perkembangan terkini di dunia kerja. Saat ini, Bank Mandiri memiliki jumlah pegawai tetap hingga sebanyak 38.566 pegawai

“Dalam kondisi pandemi seperti ini, tantangan untuk bisa mempertahankan kualitas SDM terbaik sangat besar, terutama dari aspek semangat, motivasi, serta faktor kesehatan pegawai dengan dukungan sumber daya finansial yang terbatas. Di sisi lain, SDM sebagai aset utama perusahaan juga memiliki peran penting untuk bisa memberikan customer experience terbaik,” ujar Agus.

Dia menyebutkan, saat ini Bank Mandiri beradaptasi dengan cepat dan mengimplementasi kebijakan baru, khususnya dengan program budaya One Heart One Mandiri sebagai modal, dimana leadership hadir untuk berinteraksi secara intensif dan memberi semangat kepada pegawai.

Kekhawatiran pegawai terhadap kemungkinan PHK maupun pengurangan keuntungan berhasil diminimalisir melalui upaya komunikasi intensif dan strategi keuangan yang kuat. Kepedulian tinggi Bank Mandiri terhadap kondisi finansial, motivasi, dan kesehatan pegawai juga berhasil meningkatkan employee engagement selama pandemi,” tambahnya.

Salah satu tantangan besar yang membayangi Bank Mandiri pada masa pandemi ini adalah pengelolaan pegawai milenial jumlahnya mencapai lebih dari 70% total pegawai. Untuk itu, lanjut Agus, pihaknya telah menerapkan strategi yang bertujuan untuk memastikan kondisi pegawai yang termotivasi, skill yang tinggi, serta kinerja yang baik sehingga dapat memberikan pengalaman kerja yang bermakna bagi pegawai dan mendukung bisnis yang berkelanjutan.

“Langkah ini sesuai dengan hasil survey HR Asia dimana Mandiri mendapat nilai tertinggi pada item-item seperti, ‘Saya percaya pekerjaan saya bermakna terhadap tujuan dan objektif dari organisasi’,” kata Agus.

Bagi Agus, penghargaan ini juga menunjukkan Bank Mandiri telah diakui oleh lembaga internasional sebagai salah satu tempat kerja pilihan. Pengakuan Ini juga menjadi justifikasi bahwa strategi pengembangan SDM Bank Mandiri telah dilakukan secara tepat hingga menghasilkan talent-talent tangguh yang terbukti melalui kepercayaan kepada alumni Bank Mandiri untuk mengisi berbagai jabatan strategis di Tanah Air.

“Momentum pemberian penghargaan yang berbarengan dengan perayaan HUT ke-22 Bank Mandiri membuat anugerah ini seakan-akan menjadi hadiah terbaik untuk segenap karyawan dan pemegang saham perseroan,” katanya

Sejahterakan Petani, BNI Luncurkan Aplikasi Digital dan Kartu Tani Berjaya

Lampung – Dalam rangka mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) semakin fokus mendorong kesejahteraan para petani. Langkah ini merupakan bentuk dukungan BNI terhadap program Ketahanan Pangan Nasional dalam memasuki era adaptasi kebiasaan baru.

Untuk mewujudkan kesejahteraan petani tersebut, BNI bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Lampung meluncurkan Kartu Petani Berjaya di Bandar Lampung, Selasa (6 Oktober 2020).

Kartu Petani Berjaya bertujuan meningkatkan pendapatan petani menuju kesejahteraan melalui upaya penyelesaian permasalahan secara terstruktur, sistematis, dan terintegrasi melalui pemanfaatan teknologi informasi.

Kartu Petani Berjaya ini menggunakan media aplikasi yang merupakan sistem untuk mendukung aktivitas pertanian digital seperti transaksi pembelian, penjualan, serta pengajuan pembiayaan ke lembaga keuangan secara digital.

Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatangan MoU antara BNI dengan Pemerintah Provinsi Lampung yang dilaksanakan dihadapan Menteri Pertanian (Mentan) Sahrul Yasin Limpo dan petani desa. Dari pihak BNI dilakukan oleh Direktur Hubungan Kelembagaan Sis Apik Wijayanto dalam hal ini diwakili Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo dan pihak Pemerintah Provinsi oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.

Dalam kegiatan tersebut, selain menandai launching Kartu Petani Berjaya (KPB) juga disertai rangkaian acara lainnya seperti seremoni penyerahan KPB,  dan penyerahan KUR pertanian. Selain itu juga dilakukan penyerahan bantuan, penyerahan 1.000 ekor sapi dalam program desa sapi, serta peresmian sumur bor dan pompa air bertenaga surya.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyampaikan ucapan terimakasih kepada para pihak yang mendukung terealisasinya KPB di Provinsi Lampung. Dia berharapan program ini akan mendukung program hulu-hilir pertanian yang nantinya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan. Langkah ini diharapkan akan merealisasikan kejayaan petani kopi, petani lada, singkong, kakao, unggas, dan peternak kembali terangkat.

Lebih lanjut, Arinal menyampaikan bahwa dengan KPB ini setiap petani akan lebih mudah dalam mendapatkan bantuan benih, pupuk dan permodalan. “Kalau saya sudah membenahi dengan lebih baik, maka wujud dari KPB nya akan lebih mudah, saya datang kesini untuk memberikan semangat,” ungkapnya.

Dalam sambutannya, Menteri Pertanian (Mentan) Sahrul Yasin Limpo menyebutkan bahwa pemerintah telah menganggarkan alokasi subsidi pupuk, menyiapkan infrastruktur, bantuan, hingga permodalan. Dengan dukungan pemerintah yang begitu besar, sektor pertanian kembali membuktikan dapat terus produktif dan tumbuh melewati pandemi bahkan berkontribusi dalam ekspor.

“Dukungan yang diberikan pemerintah baik subsidi pupuk, bantuan, hingga permodalan dapat digunakan sebaik mungkin agar produktifitas dan kesejahteraan petani meningkat,” ujarnya.

Sebagai Agent of Development,  BNI turut menyukseskan program pemerintah dalam bidang pertanian. Salah satu bentuk dukungannya ialah dengan membantu dan memastikan penyaluran KUR Tani, Kartu Tani, serta Kartu Petani Berjaya kepada para petani. Fasilitas tersebut didistribusikan dengan cara tepat jumlah, tepat jenis, tepat waktu, tepat tempat, tepat mutu dan tepat harga.

Menurut Pemimpin BNI Wilayah Palembang Sunarna Eka Nugraha, saat ini BNI merupakan bank satu satunya yang bekerjasama dengan Kartu Petani Berjaya dalam penyediaan jasa keuangan dan perbankan. Penyaluran KUR yang dilakukan BNI saat ini menggunakan pola klaster, dimana klaster yang dimaksud antara lain, klaster singkong, klaster tebu, klaster kopi,dan masih banyak klaster lainnya,” pungkasnya.

Selain itu, Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI, Bambang Setyatmojo menyampaikan, KPB selain sebagai media alokasi pupuk subsidi, juga merupakan tools bagi BNI dalam mendukung pencapaian program PEN. Dengan databased yang ada, tentunya akan mempermudah eksekusi KUR Tani di lapangan.   

Kini, dengan inovasi teknologi BNI Move, perseroan hadir semakin dekat untuk mendukung petani nusantara dalam memperoleh pinjaman secara mudah & murah. “BNI telah menyiapkan aplikasi dan sistem berbasis digital agar petani mendapatkan layanan yang optimal melalui BNI Move,” tutupnya.

Untuk program KPB dalam tahap I ini rencananya pemerintah Provinsi Lampung & BNI akan meluncurkan sebanyak 2.000 KPB dengan target sebanyak 14.000 KPB. Sedangkan untuk penyaluran KUR Tani BNI Wilayah Sumbagsel per 30 September 2020 di sektor pertanian mencapai Rp 234,7 miliar yang disalurkan kepada 3.005 petani.

Khusus Provinsi Lampung, KUR sektor pertanian yang telah disalurkan oleh BNI mencapai Rp  70,63 miliar kepada 2.447 petani.  Sedangkan BNI sscara keseluruhan di Indonesia telah menyalurkan sebesar Rp 3,948 triliun kepada 119.884. Sektor pertanian sejalan dengan harapan BNI dalam memberikan layanan terbaik bagi negeri, termasuk akses pinjaman KUR yang murah, mudah dan sederhana agar bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat petani. 

Strategi Investasi di Tengah Pasar Yang Tak Pasti

“Jangan meletakkan seluruh telur dalam satu keranjang, kurangi risiko kerugian investasi di tengah pasar yang tak pasti dengan diversifikasi. Reksa dana saham offshore bisa menjadi pilihan”.

Jakarta – Ketidakpastian pasar masih cukup tinggi dan diprediksi masih akan menghadapi volatilitas akibat dari risiko geopolitik yakni pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada November mendatang. Strategi terhadap investasi dibutuhkan bagi investor untuk menurunkan risiko investasi.

Kondisi ekonomi global saat ini masuk tahap pemulihan setelah pada semester pertama tahun 2020 menghadapi pukulan yang berat akibat pandemi Covid-19. Dengan dilakukannya pelonggaran pembatasan wilayah dan pembukaan kembali bisnis, roda ekonomi sudah berangsur bergerak kembali. Begitu pula dengan kondisi ekonomi domestik, Kementerian Keuangan pada akhir September lalu memproyeksikan ekonomi kuartal III masih terkontraksi sekitar -2,9% hingga -1,0%, walaupun masih terkontraksi namun sudah tidak sedalam kuartal II yang terkontraksi -5,32% YoY. Hal ini menandakan adanya pemulihan. Selain itu, pada kuartal III ini juga pemerintah Indonesia berusaha untuk memberikan stimulus mendorong ekonomi Indonesia bertumbuh positif dari sebelumnya,” jelas CEO Mandiri Investasi Alvin Pattisahusiwa dalam acara Market Update online yang diadakan untuk nasabah Premier Banking Bank Commonwealth, hari ini.

Alvin menambahkan, risiko yang perlu dicermati investor pada kuartal terakhir di tahun 2020 ini adalah penyelenggaraan pemilu di AS. Menurut perusahaan jasa investasi AS Blackrock, volatilitas pasar saham, terutama di AS, cenderung meningkat mendekati penyelenggaraan pemilu AS. Siapa presiden berikutnya yang akan terpilih dan partai apa yang akan menguasai Kongres di AS menambah ketidakpastian di pasar pada kuartal IV ini, di tengah kondisi global yang terdampak akibat pandemi. Berdasarkan riset dari riset dari Morgan Stanley, pemerintahan (Presiden, Senat dan House) Amerika Serikat (AS) yang dikuasai oleh satu partai, cenderung akan memberikan dampak positif terhadap ekonomi AS, karena kemungkinan pemerintah AS akan membelanjakan anggaran negaranya secara agresif dan juga akan mendorong penguatan mata uang AS. Sementara, pemerintahan yang terbagi dianggap kurang baik bagi ekonomi AS karena akan lebih banyak menghadapi tantangan dari oposisi, sehingga aliran dana kemungkinan dapat keluar dari AS menuju tempat investasi yang lebih menarik seperti emerging market. “Secara historis, menurut riset dari Barclays, kemenangan Partai Demokrat di AS direspon lebih negatif oleh pelaku pasar saham di AS dan mulai membaik enam bulan setelah pemilu. Dari sisi volatilitas, secara historis juga, volatilitas pasar saham lebih tinggi ketika partai Demokrat menduduki kursi presiden dan volatilitas menjadi lebih stabil dalam waktu 2-3 bulan pasca pemilihan,” jelas Alvin.

Dengan kondisi seperti itu, Head of Wealth Management & Premier Banking Bank Commonwealth Ivan Jaya menyarankan agar investor melakukan diversifikasi portofolio investasi sesuai dengan profil risiko masingmasing untuk menurunkan risiko terhadap investasi. “Investor dapat memilih untuk berdiversikasi secara geografis alokasi investasi ke luar Indonesia melalui reksa dana saham offshore syariah. Melalui reksa dana ini, investor dapat mendiversifikasi investasinya ke negara maju seperti AS, China, dan negara-negara Asia Pasifik lainnya,” kata Ivan.

Berdasarkan, riset dari perusahaan jasa keuangan multinasional Charles Schwab, lanjut Ivan, secara historis, meskipun meningkatkan ketidakpastian, tahun penyelenggaraan pemilu di AS mencatatkan tren positif bagi pasar saham AS. Kinerja S&P 500 yang dilacak sejak 1928, dari 17 dari 23 tahun pemilu (74%) mencatatkan pertumbuhan positif dengan rata-rata sebesar 7,1%.

Sementara diversifikasi ke pasar selain Indonesia dan AS yakni China, kata Ivan, karena saat ini ekonomi China sudah pulih terlebih dahulu dari efek pandemi Covid-19. Salah satu indikatornya, berdasarkan data Bloomberg, terlihat dari indeks PMI manufacturing pada akhir September berada di 51,5 yang masih masuk dalam teritori ekspansif (>50) sejak bulan Maret. Menurut proyeksi terbaru Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) di bulan September lalu, ekonomi China pada tahun 2020 ini masih dapat tumbuh 1,8% ketika banyak negara yang diproyeksi mengalami kontraksi pada ekonominya.

Ivan menjelaskan, di sisi lain, perkembangan penelitian pengembangan vaksin yang menunjukkan ke arah positif memberikan harapan bahwa pandemi ini dapat segera berakhir. Selain itu dengan melimpahnya likuiditas di pasar keuangan akibat dampak pelonggaran kebijakan moneter dan stimulus pemerintah saat ini membuat tingkat volatilitas lebih rendah dibandingkan pada saat awal pandemi. Dengan demikian kondisi saat ini cenderung netral dengan menyeimbangkan porsi di setiap aset kelas tanpa deviasi.

Ivan menyebutkan, untuk investor dengan profil risiko moderate dapat menempatkan investasinya dengan porsi di reksa dana saham 15%, reksa dana pendapatan tetap atau obligasi 30%, dan reksa dana pasar uang 55%. Investor dengan profil risiko growth dapat menempatkan investasinya dengan porsi di reksa dana saham 60%, reksa dana pendapatan tetap atau obligasi 20%, dan reksa dana pasar uang 20%.

Untuk nasabah Bank Commonwealth, dapat melihat rekomendasi investasi ini dan juga kini dapat membeli serta melakukan switching portofolio investasi kapan saja dan di mana saja melalui aplikasi Commbank SmartWealth.