Category Archives: Perbankan

Sukses Bangun ALAMI, Anak Pesantren Dima Djani Kini Beli Bank

Jakarta, 17 Mei 2021 – Ungkapan “panggilan hati memang tidak bisa dibohongi” sangat dibenarkan oleh CEO ALAMI, Dima Djani. Meski sudah memiliki pencapaian yang terbilang tinggi hingga menduduki posisi Vice President di sebuah entitas investment banking global bernama Societe Generale, selalu ada yang mengganjal hatinya. “Saya memang tertarik dengan bidang keuangan, tapi yang berprinsip syariah,” kata Dima.

Karena itu, Dima tidak berpikir panjang lagi, begitu mendapat kesempatan mendirikan entitas keuangan syariah. Setelah melalui berbagai pertimbangan dan proses yang matang, dia pun mengambil langkah besar dengan mendirikan suatu startup teknologi di bidang keuangan syariah, ALAMI, bersama Bembi Juniar dan Harza Sandityo pada awal 2018 lalu. “Di ALAMI kami menyebutnya hijrah finansial. Mengikuti kata hati bukan berarti tidak ada masalah dalam perjalanannya, tetapi rintangan bisa kami lalui karena memiliki kecintaan yang besar dalam menjalaninya,” ujar Dima.

Dima menyadari ketertarikannya terhadap prinsip ekonomi syariah bukanlah hal yang datang begitu saja. Hal ini didapat sejak dirinya masih “nyantri” di Islamic boarding school Al-Kausar, Sukabumi. Meski terdengar klise, baginya prinsip ekonomi syariah tidaklah hanya sekedar bisnis mencari keuntungan semata, tapi juga mengandung nilai-nilai kebaikan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

Di umurnya yang mendekati empat tahun, ALAMI telah menjelma menjadi salah satu fintek peer to peer lending syariah terdepan di Indonesia. Bahkan, dalam periode tahun kedua pandemi COVID-19 yang menyentuh hampir semua sektor bisnis, kinerja ALAMI justru melaju kian cepat. Saat ini, kenaikan pendana ALAMI tumbuh 1.000% dibanding kuartal I 2020. Pada kuartal I tahun 2021, ALAMI juga mencatat penyaluran pendanaan sebesar Rp 200 miliar.

Penyaluran pinjaman pun diikuti dengan kualitas rasio kredit macet atau (non performing financing) NPF yang saat ini masih 0%. Selain berfokus menjamin adanya penyaluran kredit, ALAMI juga fokus berkolaborasi memperlebar jangkauannya dengan kolaborasi strategis bersama startup seperti eFishery (sektor perikanan/kelautan) dan BukaPengadaan dari Bukalapak (sektor e-procurement). Tidak lupa, untuk memperkuat barisan institutional funders, ALAMI kini sudah bekerja sama dengan Bank Mandiri Syariah dan Bank BRI Syariah yang kini sudah menjadi Bank Syariah Indonesia, serta BPR Syariah dan tujuh (7) BPR lainnya. “Masih banyak peluang potensial yang bisa kami eksplorasi, khususnya di sektor BPR/S di daerah. Kunjungan kami terbaru ke Sragen menunjukkan BPR Syariah punya potensi untuk lebih berkembang mengingat jumlah UMKM dari berbagai sektor yang terus naik,” kata Dima.

Langkah ekspansi ALAMI akan makin masif tahun ini. Sebab, belum lama ini grup ALAMI sudah merampungkan proses akuisisi terhadap sebuah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang berlokasi di Jakarta. Dima mengatakan, rencananya perusahan akan memoles BPRS tersebut dengan penerapan teknologi untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan profesionalisme layanannya agar tetap bisa bersaing di tengah disrupsi lembaga keuangan digital yang sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. Dima menyebut, proses akuisisi dan penambahan modal akan dilakukan secara bertahap, dan saat ini nilainya sudah mencapai lebih dari Rp 50 miliar.

“Memang jika kebanyakan bank yang mengakuisisi fintek, kami justru lakukan hal sebaliknya. Tapi bagi saya, langkah akuisisi ini bukan latah, tetapi dilakukan untuk turut memajukan industri keuangan syariah di Indonesia. Sekaligus mewujudkan amanah pemerintah agar keuangan syariah lebih mengambil peran dalam inklusi keuangan di Indonesia,” ujar Dima.

Selain dorongan dan dukungan dari pemerintah, inovasi produk, ekspansi, hingga kolaborasi antar institusi keuangan yang dilakukan oleh para fintek syariah seperti yang dilakukan ALAMI diyakini menjadi salah satu kunci kemajuan industri syariah Indonesia. Direktur Eksekutif Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Anwar Bashori mengatakan untuk memajukan industri syariah, adanya ketersediaan pendanaan dari industri keuangan syariah menjadi hal yang esensial untuk dipenuhi.

Jaminan pasokan pendanaan dari lembaga keuangan tersebut, kata Anwar, akan menggairahkan sektor usaha riil berbasis syariah yang potensinya cukup besar seperti industri makanan, pertanian, hingga pariwisata ramah muslim. “Kuncinya ada pada penyalurannya ke sektor riil, karena akan percuma kalau hanya mengendap begitu saja, Tren pembiayaan syariah juga sangat positif dengan pertumbuhan 8% di saat pandemi seperti ini. Syariah harus jadi pilihan rasional buat semua orang dan bukan pilihan suatu agama tertentu saja. Artinya harus efisien dan mengikuti kemajuan zaman” ujar Anwar.

Adapun tren sektor yang menunjukkan resiliensi tinggi di tengah pendemi antara lain industri pertanian dan makanan halal. Menurutnya, fenomena tersebut sudah membuktikan jika industri keuangan syariah memiliki potensi besar untuk semakin bertumbuh lebih pesat lagi. Dari catatan Bank Indonesia, pertumbuhan industri ekonomi syariah Indonesia terus meningkat trennya. Posisi industri syariah Indonesia hanya peringkat 11 dunia pada tahun 2016, meningkat di posisi empat dunia pada tahun 2020.

Menanggapi hal tersebut, Dima turut mengapresiasi atmosfer positif untuk mendukung dan bekerja sama yang ditunjukkan oleh regulator seperti OJK dan Bank Indonesia. “Saya juga sepakat, selain penerapan teknologi di industri keuangan syariah, juga tetap perlu memupuk kepercayaan masyarakat dengan menerapkan profesionalisme yang tinggi,” ujarnya.

***

 

Tentang ALAMI:

Grup ALAMI adalah grup perusahaan-perusahaan yang berfokus di bidang teknologi finansial dan keuangan syariah. Salah satu entitasnya, PT ALAMI Fintek Sharia, adalah perusahaan yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (LPMUBTI) berdasarkan prinsip syariah atau biasa dikenal dengan sharia-compliant peer-to-peer lending (P2P lending). PT ALAMI Fintek Sharia juga diawasi oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), yang diwakili oleh dewan pengawas syariah dalam proses bisnisnya. PT ALAMI Fintek Sharia berfokus memberikan akses pembiayaan untuk UMKM dengan layanan pembiayaan syariah yang cepat, mudah, dan aman. Pada akhir tahun 2020 yang lalu, PT ALAMI Fintek Sharia juga dipercaya untuk mendapat penghargaan Best P2P Financing Platform oleh The Asset Triple A Awards. Hingga April 2021, ALAMI telah menyalurkan lebih dari Rp 600 miliar kepada ribuan UMKM di seluruh Indonesia dari sekitar 40.000 pendana yang terdaftar di aplikasi ALAMI pada sistem operasi selular iOS dan Android

 

Informasi terkait siaran pers dan kebutuhan media lainnya:

Konsultan Komunikasi ALAMI                                       

Neily Cholida (+6281915181303 / neily@dialoguecomms.id)

Jaga Kualitas Kredit, Bank Sampoerna Juga Terus Melakukan Transformasi Digital

JAKARTA –Wabah covid 19 yang melanda dunia sejak 1 tahun terakhir ini membuat semua sektor usaha harus semakin menyadari pentingnya pemanfaatan teknologi dalam memproduksi barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen secara efisien. Menghadapi hal ini, di awal tahun  2021 Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) melakukan peningkatan kualitas core banking system ke arah yang lebih modern dan mengikuti perkembangan zaman.

Pengkinian core banking system ini diharapkan dapat mendukung peningkatan volume transaksi perbankan serta meningkatkan kualitas layanan. Pada kuartal pertama tahun 2021 sendiri tercatat lebih dari 5,5 juta transaksi virtual account dilayani Bank Sampoerna, meningkat lebih dari 50% dibandingkan jumlah transaksi pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Ali Rukmijah, Direktur Utama Bank Sampoerna mengatakan bahwa rencana pengkinian core banking system ini merupakan bagian dari transformasi digital Bank Sampoerna dan telah lama  direncanakan, bahkan sebelum pandemi melanda Indonesia Maret tahun lalu. “Bank Sampoerna terus bertransformasi secara digital sejak tahun 2014 akan terus memutakhirkan layanan perbankan dengan dukungan teknologi digital agar mempermudah nasabah dan kreditur dalam memenuhi kebutuhan perbankan mereka”, ungkap Ali.

Komitmen transformasi digital juga dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran seperti payment gateway, penyelenggara transfer dana, uang elektronik, dan penyelenggara fintech termasuk peer-to-peer lending, merchant aggregator serta fintech lainnya.

Dengan demikan pengembangan ekosistem keuangan digital yang saling terintegrasi dan bersinergi bergerak lebih maju. Beberapa produk dan layanan digital yang dimiliki oleh Bank Sampoerna antara lain Internet Banking, Mobile Banking, Virtual Account, Rekening Dana Lender, QRIS Payment, Corporate Debit Card, dan layanan pinjaman berbasis web: PDaja.com.

Masih berkontraksinya pertumbuhan ekonomi tidak dapat dipungkiri berdampak pada kinerja keuangan Bank Sampoerna. Secara yoy hingga akhir Februari 2021, secara industri kredit yang diberikan perbankan kepada pihak ketiga menurun sebesar 2,1%. Untuk Bank Sampoerna sendiri, hingga Maret 2021 total kredit yang disalurkan relatif tidak berubah yakni sebesar Rp 8,2 triliun. Sementara itu total asset Bank Sampoerna meningkat sebesar 21% menjadi Rp 13,2 triliun dibandingkan dengan kondisi per Maret 2020.

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga pada akhir Maret 2021 meningkat 21% hingga berjumlah Rp 11,0 triliun bila dibandingkan dengan Maret 2020. “Kami bersyukur bahwa masyarakat terus mempercayai Bank Sampoerna untuk menempatkan dananya. Kepercayaan masyarakat ini memungkinkan kami untuk meningkatkan likuiditas, yang kami pandang perlu dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi saat ini,” ungkap Henky Suryaputra, Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna.

Secara keseluruhan Bank Sampoerna juga membukukan kinerja yang cukup baik. Laba bersih meningkat 13% menjadi Rp 11,1 miliar. “Kinerja keuangan Bank Sampoerna dicapai tanpa mengabaikan kehati-hatian. Pada akhir Maret 2021, rasio cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) kredit yang telah dibuat terhadap kredit bermasalah (CKPN/NPL) mencapai 154%, meningkat dibandingkan rasio per 31 Maret 2020 yang adalah 117%. Demikian pula kualitas kredit terjaga sebagaimana ditunjukkan dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang berada di level 2,6%, menurun dari pada tahun sebelumnya yang sebesar 4,2%. Rasio kecukupan modal (CAR) juga berada pada level aman yaitu 19,4%.,” ungkap Henky lebih lanjut.***

Tentang Bank Sahabat Sampoerna

Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) adalah Bank swasta yang berfokus pada pengembangan usaha mikro dan UKM. Bank berkantor pusat di Gedung Sampoerna Strategic Square, Jakarta dan memiliki jaringan kantor sebanyak 22 kantor cabang di 18 kota besar di Indonesia. Bank Sampoerna juga terus bersinergi dengan Unit Usaha Binaan yaitu Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Mitra Sejati (Sahabat UKM) yang memiliki jaringan di 28 provinsi di seluruh Indonesia.

Memanfaatkan jaringan GPN serta kerja sama dengan Jaringan Prima dan BERSAMA, nasabah Bank Sampoerna dapat memanfaatkan layanan electronic channel berupa Mobile Banking, Internet Banking, Virtual Account dan terminal lain seperti ATM dan mesin EDC yang dikelola bank manapun di seluruh Indonesia secara real-time.

Bank Sampoerna senantiasa melakukan transformasi digital dengan melakukan pemutakhiran sistem sesuai perkembangan teknologi terkini dan berkolaborasi dengan berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran seperti payment gateway, penyelenggara transfer dana, uang elektronik, dan berbagai penyelenggara fintech termasuk peer-to-peer lending, merchant aggregator serta fintech lainnya guna mendukung dan mengembangkan ekosistem keuangan digital yang saling terintegrasi dan bersinergi. Beberapa produk dan layanan digital yang dimiliki oleh Bank Sampoerna antara lain Sampoerna Internet Banking, Mobile Banking, Virtual Account, Rekening Dana Lender, QRIS Payment, Corporate Debit Card, dan layanan pinjaman berbasis web: PDaja.

Bank Sampoerna didukung oleh dua grup besar pemegang saham, yakni Grup Sampoerna Strategic melalui PT Sampoerna Investama (78,48%) dan Grup Alfa melalui PT Cakrawala Mulia Prima (17,44%). Sebesar 3,11% dan 0,97% kepemilikan dipegang berturut-turut oleh Abakus (Asia Pacific) Pte. Ltd dan Bapak Ekadharmajanto Kasih.

Sinergi BSI dan Sinarmas Land Dorong Pertumbuhan Sektor Properti

Jakarta –   PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjalin sinergi dengan Sinarmas Land terkait pemanfaatan produk dan kerja sama program pemasaran produk pembiayaan perumahan Griya Simuda.

Melalui sinergi ini, BSI dan Sinarmas Land bertekad mendorong pertumbuhan sektor properti melalui berbagai kemudahan yang dihadirkan bagi masyarakat dalam memiliki hunian terutama bagi kaum milenial.

Direktur Retail Banking Bank Syariah Indonesia Kokok Alun Akbar mengatakan segmen milenial merupakan ekosistem yang sangat potensial. Melalui produk BSI Griya Simuda bersama dengan program Wish For Home dari Sinarmas Land, diharapkan mampu meningkatkan daya tarik milenial terhadap properti melalui pembiayaan perumahan sesuai prinsip syariah.

“Kami berharap dapat memberikan hunian terbaik melalui pembiayaan perumahan sesuai prinsip syariah dan meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga mampu mendorong perekonomian bangsa Indonesia melalui sektor properti,” ungkap Kokok Alun.

Hadir pada kesempatan ini Managing Director Sinarmas Land Alim Gunadi, SEVP Consumer Business Bank Syariah Indonesia Wawan Setiawan, dan Group Head Consumer Financing 1 Bank Syariah Indonesia Praka Mulia Agung.

BSI Griya Simuda memiliki berbagai fitur menarik di antaranya ekstra plafond/limit pembiayaan, ekstra jangka waktu pembiayaan hingga 30 tahun, angsuran yang pasti, margin yang kompetitif, dan DP ringan. Dengan fitur tersebut diharapkan dapat mendorong masyarakat khususnya kaum milenial dan keluarga muda dapat memperoleh hunian yang diimpikan.

Salah satu produk konsumer unggulan Bank Syariah Indonesia yaitu pembiayaan kepemilikan rumah (KPR) atau disebut Pembiayaan BSI Griya Hasanah. Per triwulan 1 tahun 2021, posisi Bank Syariah Indonesia sebagai Bank Umum penyalur KPR terbesar se-Indonesia naik menjadi urutan ke-5 dengan pencapaian sebesar Rp 38 triliun.

Dengan dukungan dari 15 juta nasabah yang dimiliki oleh Bank Syariah Indonesia, maka sinergi antara Bank Syariah Indonesia dengan Sinarmas Land khususnya dalam memasarkan produk BSI Griya Simuda dan Program Wish For Home Sinarmas Land diharapkan dapat berjalan dan terserap dengan baik.

“Kami berharap, Bank Syariah Indonesia senantiasa menjadi mitra yang mampu memberikan layanan perbankan syariah yang modern, inklusif, universal dan dilengkapi layanan digital yang terus berkembang,” tutur Kokok Alun.

Sementara itu, Managing Director Sinar Mas Land Alim Gunadi mengatakan, Sinarmas Land menawarkan hadiah Ketupat Lebaran bagi konsumen yang ingin menyisihkan sebagian THR untuk pembelian properti sebagai investasi masa depan. “Sinar Mas Land menyediakan berbagai pilihan unit siap huni, sehingga bisa menjadi momentum berharga untuk merayakan Lebaran di rumah baru bersama keluarga,” ungkap Alim.

Sinar Mas Land masih memberikan berbagai keringanan pembayaran pada periode pertama Wish for Home hingga 30 Juni 2021. Berbagai keringanan pembayaran diberikan baik pembelian tunai maupun KPR express mencakup diskon sampai dengan 15%, insentif huni/insentif bangun hingga 10%,  gratis BPHTB, subsidi DP sampai dengan 15%, subsidi cicilan KPR,  gratis biaya pengalihan, gratis biaya KPR/KPA, dan diskon tambahan untuk beberapa produk.

Promo Ketupat Lebaran dan periode pertama Wish for Home turut didukung pemberian insentif pajak pertambahan nilai (PPN) yang ditanggung pemerintah untuk pembelian rumah dan rumah susun sampai harga Rp5 miliar. Bank Indonesia juga merilis aturan uang muka properti 0% dan menurunkan suku bunga acuan sehingga bunga kredit perbankan lebih terjangkau.

Tentang PT Bank Syariah Indonesia Tbk

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (“Bank Syariah Indonesia”) adalah bank hasil penggabungan dari tiga bank Syariah  milik BUMN yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah Tbk. yang mulai  beroperasi pada 1 Februari 2021. Penggabungan ini menyatukan kekuatan ketiga bank syariah tersebut dan  bertujuan untuk mengoptimalkan potensi keuangan dan ekonomi syariah Indonesia yang besar.

Didukung sinergi dengan perusahaan induk (Mandiri, BNI, BRI) serta komitmen pemerintah melalui Kementerian  BUMN, Bank Syariah Indonesia memiliki visi untuk menjadi salah satu dari 10 bank Syariah terbesar di dunia dari  sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.

Bank Syariah Indonesia berstatus sebagai perusahaan terbuka yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek  Indonesia (ticker code: BRIS). Pasca merger, Bank Syariah Indonesia adalah bank syariah terbesar di Indonesia.

Dengan kinerja finansial tersebut, Bank Syariah Indonesia masuk dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia  dari sisi aset. Dari sisi jaringan, Bank Syariah Indonesia didukung oleh lebih dari 1.300 kantor cabang, lebih dari 2.400  jaringan ATM, serta didukung lebih dari 20.000 karyawan yang tersebar di seluruh Nusantara.

Seluruh aset dan kekuatan ini akan dioptimalkan Bank Syariah Indonesia untuk memberikan layanan dan produk  finansial syariah yang lengkap dalam satu atap untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan nasabah dari  berbagai segmen, mulai dari UMKM, ritel, komersial, wholesale, dan korporasi baik dalam maupun luar negeri.

Dewan Pengawas Syariah: Ketua: Dr. Hasanudin, M.Ag; Anggota: Dr. H. Oni Sahroni, MA; Anggota: Dr. H. Mohamad Hidayat; Anggota: Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, MSc.

Dewan Komisaris: Komisaris Utama Merangkap Komisaris Independen: Mulya E. Siregar; Komisaris: Suyanto; Komisaris: Masduki Baidlowi;  Komisaris: Imam Budi Sarjito; Komisaris: Sutanto; Komisaris Independen: Bangun Sarwito Kusmuljono; Komisaris Independen: M. Arief Rosyid Hasan; Komisaris Independen: Komaruddin Hidayat; Komisaris Independen: Eko Suwardi.

Direksi: Direktur Utama: Hery Gunardi; Wakil Direktur Utama 1: Ngatari; Wakil Direktur Utama 2: Abdullah Firman Wibowo; Direktur Wholesale Transaction Banking: Kusman Yandi; Direktur Retail Banking: Kokok Alun Akbar; Direktur Sales & Distribution: Anton Sukarna; Direktur Information Technology: Achmad Syafii; Direktur Risk Management: Tiwul Widyastuti; Direktur Compliance & Human Capital: Tribuana Tunggadewi; Direktur Finance & Strategy: Ade Cahyo Nugroho.

 

 

Dukung Green Campus, Bank Syariah Indonesia Fasilitasi Water Station di IPB

Jakarta, 10 Mei 2021–   Bank Syariah Indonesia bekerjasama dengan IPB University mendukung dan mengimplementasikan program Green Campus sesuai dengan visi yang dicanangkan IPB di Tahun 2030. Salah satu program diwujudkan dengan pembangunan water station di IPB Bogor.

Acara peresmian dihadiri oleh Direktur Sales & Distribution Bank Syariah Indonesia Anton Sukarna, Sekretaris IPB University Aceng Hidayat, Wakil Kepala Bidang Dana Sosial BPIDS Alla Asmara, Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy dan Ketua Umum Himpunan Alumni IPB R Fathan Kamil, Ketua Umum HA FMIPA IPB Adman Nursal dan Direktur Eksekutif LAZNAS BSMU Sukoriyanto Saputro

Water station di IPB berada di tiga titik diantaranya di Fakultas Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian dan Perpustakaan LSI. Kapasitas water station per titik  diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air minum para civitas akademika IPB.

Water station di lingkungan kampus menjadi salah satu fokus Bank Syariah Indonesia dalam rangka mendukung program yang dicanangkan pemerintah yakni Sustainable Development Goals (SDGs). Dukungan ini merupakan salah satu program keuangan berkelanjutan perseroan sebagai aksi nyata mengurangi dampak penggunaan plastik kemasan sekali pakai air mineral yang berdampak pada lingkungan, meningkatkan kebiasaan baik mengkonsumsi air, dan menciptakan pelestarian lingkungan sesuai dengan salah satu tujuan syariah yakni menjaga alam dan lingkungan hidup yang seimbang. Alokasi dana yang dikucurkan pada tahap pertama ini mencapai Rp 300 Juta.

Direktur Sales and Distribution Bank Syariah Indonesia Anton Sukarna menyatakan kesiapan Bank Syariah Indonesia untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk bersama mendukung program Sustainable Development Goals (SDGs) dalam hal pemberdayaan lingkungan, ekonomi sosial, kesehatan, pangan dan UMKM.

“Kami berharap BSI menjadi mitra sinergis untuk bersama membangun ekonomi ummat dari berbagai sisi kehidupan. Selain itu melalui program ini kami berharap para civitas akademika IPB sebagai agen kebaikan dapat bergerak, berinovasi melalui penelitian – penelitian terbaiknya sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat luas,” tutur Anton.

Dukungan positif juga disampaikan Sekretaris IPB University Aceng Hidayat, dimana IPB University berkomitmen mewujudkan Green Campus di Tahun 2030. “Sinergi ini menjadi sebuah spirit awal untuk terus berinovasi melalui karya-karya yang diciptakan para civitas akademika IPB. Tentunya dengan kualitas fisik yang sehat salah satunya melalui ketersediaan fasilitas water station untuk menjaga kesehatan bagi civitas.”

Pada kesempatan ini Bank Syariah Indonesia bekerjasama dengan LAZ BSMU juga menyerahkan beasiswa kepada 40 mahasiswa berprestasi yang terdampak COVID-19 senilai total Rp200 juta.

Tentang PT Bank Syariah Indonesia Tbk

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (“Bank Syariah Indonesia”) adalah bank hasil penggabungan dari tiga bank Syariah  milik BUMN yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah Tbk. yang mulai  beroperasi pada 1 Februari 2021. Penggabungan ini menyatukan kekuatan ketiga bank syariah tersebut dan  bertujuan untuk mengoptimalkan potensi keuangan dan ekonomi syariah Indonesia yang besar.

Didukung sinergi dengan perusahaan induk (Mandiri, BNI, BRI) serta komitmen pemerintah melalui Kementerian  BUMN, Bank Syariah Indonesia memiliki visi untuk menjadi salah satu dari 10 bank Syariah terbesar di dunia dari  sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.

Bank Syariah Indonesia berstatus sebagai perusahaan terbuka yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek  Indonesia (ticker code: BRIS). Pasca merger, Bank Syariah Indonesia adalah bank syariah terbesar di Indonesia.

Dengan kinerja finansial tersebut, Bank Syariah Indonesia masuk dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia  dari sisi aset. Dari sisi jaringan, Bank Syariah Indonesia didukung oleh lebih dari 1.300 kantor cabang, lebih dari 2.400  jaringan ATM, serta didukung lebih dari 20.000 karyawan yang tersebar di seluruh Nusantara.

Seluruh aset dan kekuatan ini akan dioptimalkan Bank Syariah Indonesia untuk memberikan layanan dan produk  finansial syariah yang lengkap dalam satu atap untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan nasabah dari  berbagai segmen, mulai dari UMKM, ritel, komersial, wholesale, dan korporasi baik dalam maupun luar negeri.

Dewan Pengawas Syariah: Ketua: Dr. Hasanudin, M.Ag; Anggota: Dr. H. Oni Sahroni, MA; Anggota: Dr. H. Mohamad Hidayat; Anggota: Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, MSc.

Dewan Komisaris: Komisaris Utama Merangkap Komisaris Independen: Mulya E. Siregar; Komisaris: Suyanto; Komisaris: Masduki Baidlowi;  Komisaris: Imam Budi Sarjito; Komisaris: Sutanto; Komisaris Independen: Bangun Sarwito Kusmuljono; Komisaris Independen: M. Arief Rosyid Hasan; Komisaris Independen: Komaruddin Hidayat; Komisaris Independen: Eko Suwardi.

Direksi: Direktur Utama: Hery Gunardi; Wakil Direktur Utama 1: Ngatari; Wakil Direktur Utama 2: Abdullah Firman Wibowo; Direktur Wholesale Transaction Banking: Kusman Yandi; Direktur Retail Banking: Kokok Alun Akbar; Direktur Sales & Distribution: Anton Sukarna; Direktur Information Technology: Achmad Syafii; Direktur Risk Management: Tiwul Widyastuti; Direktur Compliance & Human Capital: Tribuana Tunggadewi; Direktur Finance & Strategy: Ade Cahyo Nugroho

Danamon Siapkan Dana Rp 2,5 Triliun untuk Libur Lebaran

Jakarta, 10 Mei 2021 – PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) mengumumkan kegiatan operasional jaringan layanan dan penyediaan dana tunai sekitar Rp2,5 triliun melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) menjelang dan pada saat libur Hari Raya Idul Fitri serta cuti bersama pada 12-14 Mei 2021.

Chief Operations Officer Bank Danamon, Evi Damayanti mengatakan, “Segenap keluarga Danamon mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H bagi seluruh masyarakat Indonesia yang merayakan. Dalam libur Lebaran serta cuti bersama tahun ini, Danamon terus berkomitmen untuk melayani kebutuhan transaksi perbankan nasabah, baik dalam ketersediaan uang tunai maupun layanan melalui elektronik, seperti ATM, mesin setor tunai, D-Bank dan Danamon Online Banking.”

Sedia Dana Tunai Rp 2,5 triliun

Dalam mengantisipasi kebutuhan dana tunai nasabah pada masa libur Lebaran dan cuti bersama, Danamon telah menyiapkan dana sekitar Rp2,5 triliun yang akan dialokasikan di mesin ATM Danamon yang tersebar di seluruh Indonesia.

Jaringan Elektronik

Selama libur Lebaran dan cuti bersama, nasabah juga dapat bertransaksi melalui electronic channel Danamon yang memberikan layanan 24 jam, seperti ATM (termasuk transfer online ke bank lain yang telah terhubung dengan jaringan ATM Bersama, Prima dan ALTO), setoran tunai melalui Cash Deposit Machine (CDM) dan Phone Banking Hello Danamon 1-500-090 atau +6221 23546100 (dari luar negeri).

Layanan Perbankan Digital

Nasabah juga dapat bertransaksi melalui layanan digital banking Danamon, yang tersedia via Internet, yaitu Danamon Online Banking; layanan perbankan melalui aplikasi mobile banking yaitu D-Bank, yang dilengkapi fitur D-Cash. Selain D-Bank, pemegang kartu kredit Danamon dapat mengelola kartu kredit melalui aplikasi DCard Mobile. Untuk pebisnis, Danamon juga menyediakan D-Connect yang merupakan jaringan Internet banking terintegrasi dalam hal Cash Management dan Financial Supply Chain.

Operasional Cabang

Seluruh cabang Bank Danamon akan tutup pada Libur Hari Raya Idul Fitri tanggal 12-14 Mei dan weekend banking pada 15-16 Mei ditiadakan. Informasi operasional kantor cabang Danamon selengkapnya dapat dilihat di www.danamon.co.id

Tentang Bank Danamon

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (IDX Code: BDMN) yang berdiri sejak 1956, per 31 Maret 2021 mengelola total aset konsolidasi sebesar Rp 193 triliun bersama anak perusahaannya, yaitu PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance). Dalam hal kepemilikan saham, 92,47% saham Danamon dimiliki oleh MUFG Bank, Ltd. dan 7,53% dimiliki oleh publik.

Danamon didukung oleh 846 jaringan kantor cabang konvensional, unit Syariah dan kantor cabang anak perusahaannya serta lebih dari 60.000 jaringan ATM Danamon, ATM Bersama, PRIMA dan ALTO yang tersebar di 34 provinsi. Selain jaringan fisik, layanan Danamon juga dapat diakses melalui Danamon Online Banking, mobile banking melalui aplikasi D-Bank dan D-Card, SMS Banking, serta layanan phone banking melalui Hello Danamon.

Dengan beragam produk dan layanan keuangan, Danamon siap melayani kebutuhan nasabah dari berbagai segmen termasuk perbankan Konsumer, Usaha Kecil Menengah (UKM), Wholesale (Korporasi dan Komersial), dan Syariah serta pembiayaan otomotif melalui Adira Finance.

Pada bulan Juli 2020, Danamon juga meluncurkan segmentasi Danamon Optimal untuk membantu segmen upwardly mobile dalam mengelola keuangan. Danamon Optimal terdiri dari produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan para individu tersebut, baik dari simpanan, pinjaman hingga asuransi dilengkapi dengan layanan serba digital untuk kemudahan dalam bertransaksi. Danamon Optimal ini diharapkan dapat membantu nasabah yang tergolong dalam segmen ini untuk dapat memegang kendali keuangan mereka dengan mudah dan bijak.

Sebagai bagian dari MUFG , group keuangan global serta bank terbesar di Jepang dan salah satu institusi keuangan termuka di dunia, Danamon akan dapat mengakses kekuatan, keahlian dan jaringan MUFG untuk melayani nasabah kami dan memfasilitasi pertumbuhan Danamon dalam mewujudkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.

Danamon menerima penghargaan sebagai peringkat satu SLE Index 2021 kategori Bank BUKU IV dari ajang Satisfaction Loyalty Engagement Awards 2021 yang diselenggarakan oleh Marketing Research Indonesia dan Infobank. Danamon juga meraih peringkat pertama pada 9th Infobank Digital Brand Awards 2020 dalam kategori Bank Umum Konvensional Modal Inti Rp30 triliun ke atas (BUKU IV) dengan aset di bawah Rp 500 triliun. Di kancah internasional, Danamon juga menjadi Best Digital Bank Indonesia pada ajang Asiamoney Best Bank Award 2020. Danamon juga menerima penghargaan Asia Traiblazer 2020 dari Retail Banking International (RBI) dengan predikat Highly Commended dalam kategori Best Digital Banking Initiative. Selain itu, Danamon menerima penghargaan 2020 DX Gamechanger dari IDC untuk transformasi digital perusahaan.

Bank DBS Indonesia Dinobatkan Sebagai 1 Worlds Best Banks di Indonesia oleh Forbes dan Penghargaan Lainnya

Jakarta, 6 Mei 2021 – Bank DBS Indonesia telah diakui sebagai World’s Best Banks, hal ini menggarisbawahi prestasi dan inovasi Bank DBS Indonesia di negeri ini. Penghargaan terbaru ini datang dari majalah bergengsi yang memberikan penghargaan kepada individu maupun institusi terbaik dari seluruh dunia, Forbes Magazine, yang menobatkan Bank DBS Indonesia sebagai pemenang peringkat pertama dari 20 bank terkemuka di Indonesia.

Forbes bekerjasama dengan perusahaan riset pemasaran Statista untuk memberikan penghargaan kepada 500 institusi perbankan di dunia melalui survei kepada 43.000 nasabah di 28 negara terkait bank yang digunakan responden. Kriteria penilaian dari penghargaan ini dibagi menjadi tiga, yakni rekomendasi, tingkat kepuasaan dan lima kriteria lain termasuk kepercayaan (trust), syarat & ketentuan (terms & condition), pelayanan konsumen (customer service), layanan digital (digital services), dan nasihat keuangan (financial advice).

Menariknya, Forbes dan Statista menemukan fakta bahwa kepercayaan dan layanan digital menjadi dua alasan terbesar masyarakat Indonesia dalam memilih bank terbaik andalan mereka. Penghargaan ini diperoleh berdasarkan testimoni para nasabah yang sudah merasakan layanan dan produk Bank DBS Indonesia, di mana nasabah dapat mendapatkan pengalaman new way of banking tanpa dirumitkan dengan urusan perbankan atau yang Bank DBS Indonesia sebut dengan Live more, Bank less. Hal inilah yang menjadikan Bank DBS Indonesia berhasil meraih peringkat pertama World’s Best Banks di Indonesia.

Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan Banking Analyst Statista, Sukyung Kim, “Dibandingkan dengan tahun lalu, Bank DBS Indonesia berhasil meningkatkan skornya pada hampir setiap dimensi penilaian, yang mencakup kepuasan secara umum dan rekomendasi. Hal ini yang membuat Bank DBS Indonesia menduduki posisi teratas pada World’s Best Banks tahun ini di Indonesia.”

Penghargaan ini membuktikan komitmen Bank DBS Indonesia dalam bertransformasi secara inovatif. Hal ini ditunjukkan di mana sebelumnya Bank DBS Indonesia juga dinobatkan sebagai The World’s Best Banks 2020 di peringkat kedua oleh Forbes.

Transformasi digital Bank DBS Indonesia telah dimulai sejak 2017 sejak meluncurkan layanan perbankan digital digibank by DBS sebagai full-fledged digital banking yang memungkinkan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi perbankan mulai dari membuka rekening, menabung, deposito, transfer valas, hingga investasi obligasi baik di Pasar Perdana maupun Pasar Sekunder hanya melalui genggaman tanpa harus ke cabang (branchless), tanpa perlu mengisi dokumen fisik (paperless), dan tanpa memerlukan tanda tangan basah (signatureless).

Tidak hanya itu, untuk nasabah korporasi Bank DBS Indonesia menyediakan layanan DBS IDEAL RAPID yang mengintegrasikan pemrosesan secara real time pembayaran, piutang, dan pencarian informasi tentang alur kerja bisnis nasabah, serta memfasilitasi transaksi bisnis di jaringan (ekosistem) mereka.

Paulus Sutisna, Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia mengatakan, “Merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk mendapatkan kepercayaan untuk berada pada peringkat pertama World’s Best Banks di Indonesia oleh Forbes. Pencapaian yang kami peroleh merupakan pengakuan atas hasil kerja keras dari tim Bank DBS Indonesia yang senantiasa menciptakan inovasi dan menyediakan solusi serta pengalaman perbankan terbaik yang dapat diandalkan nasabah.

Kami percaya bahwa ada peluang yang dapat diambil dari kondisi saat ini, terutama untuk mengakselerasi layanan digital Bank DBS Indonesia sehingga nasabah dapat semakin dimudahkan dalam melakukan transaksi perbankan untuk mewujudkan komitmen kami sebagai bank terpercaya pilihan nasabah dan menjadi pemimpin inovasi digital.”

Komitmen transformasi digital Bank DBS Indonesia juga diimplementasikan dalam internal perusahaan dengan menerapkan rangkaian prakarsa perubahan dalam rangka mewujudkan kaidah bekerja baru di masa depan seperti pola kerja hybrid, pengaturan jam kerja fleksibel, memberikan karyawan pelatihan pada bidang-bidang yang kini sedang bertumbuh seperti design thinking, artificial intelligence, machine learning, dan prinsip-prinsip agile, serta bekerja berdasarkan data-driven.

Secara terpisah, Bank DBS Indonesia juga meraih penghargaan internasional lain dengan dinobatkan sebagai Indonesia’s Best Trade Finance Provider Award 2021 oleh Global Finance dan Best Risk Management Project (Risk Culture Project) pada Digital Awards 2021 oleh The Asset Triple A Awards.

Indonesia’s Best Trade Finance Provider Award 2021 oleh Global Finance

Bank DBS Indonesia kembali dinobatkan sebagai Best Trade Finance Provider 2021 kategori Indonesia oleh majalah finansial terkemuka di dunia, Global Finance, setelah sebelumnya berhasil menyabet penghargaan serupa, yakni Best Trade Finance Solution pada 2020, dan Best Service Provider – Trade Finance pada 2018.

Konsistensi Bank DBS Indonesia yang telah kali ketiga meraih penghargaan Best Trade dari Global Finance ini mencerminkan komitmen Bank DBS Indonesia dalam menyediakan layanan terbaik bagi para nasabah. Penghargaan tahun ini diberikan atas kepiawaian Bank DBS Indonesia dalam merespon ketidakpastian situasi pandemi pada 2020 lalu dengan memanfaatkan teknologi dan meningkatkan kapabilitas sehingga nasabah tetap mendapatkan pelayanan memuaskan untuk mencapai tujuan finansial.

Secara spesifik, penilaian diberikan berdasarkan pendapat para ahli industri, jajaran pimpinan korporasi, dan pakar teknologi dengan mempertimbangkan volume transaksi, jangkauan global, customer service, harga kompetitif, dan inovasi teknologi. Prestasi tinggi Bank DBS Indonesia sebagai penyedia trade financing terbaik ini mengukuhkan komitmen dan kemampuan Bank DBS Indonesia untuk senantiasa menjadi mitra perbankan korporasi di tengah keterbatasan interaksi tatap muka selama pandemi Covid-19 ini.

Best Risk Management Project (Risk Culture Project) pada Digital Awards 2021 oleh The Asset Triple A Awards

The Asset Triple A Digital Awards 2021 merupakan penghargaan tahunan bagi lembaga keuangan dan perusahaan teknologi yang dinilai unggul dalam inovasi pengembangan digital experience bagi nasabah atau konsumen. Pada tahun ini, Bank DBS Indonesia dinobatkan sebagai Best Risk Management Project (Risk Culture Project) melalui “Be Right Project” dari tim Technology & Operations.

Penilaian dilakukan oleh para dewan redaksi yang mewawancarai beberapa institusi keuangan di Asia selama beberapa bulan terakhir dan mendengarkan kisah mereka terkait bagaimana institusi keuangan bertahan di masa pandemi melalui inovasi-inovasi yang diciptakan.

“Be Right Project” merupakan strategi efektif untuk mengelola risiko dengan menggunakan pendekatan people-oriented. Proyek ini dilakukan dengan membangun kesadaran mengenai risiko dan memberikan feedback positif bagi karyawan untuk menciptakan perilaku positif yang diharapkan. “Be Right Project” menanamkan pola pikir “be right at the first time” pada karyawan dan sebagai hasilnya, jumlah kesalahan operasional dan kejadian risiko menurun 72% pada tahun 2020 dibandingkan pada tahun 2019.

Kesuksesan Bank DBS Indonesia dalam menurunkan persentase risiko secara signifikan inilah yang menjadi kunci dari keberhasilan Bank DBS Indonesia meraih penghargaan dari The Asset Triple A Awards pada tahun ini. Penghargaan ini menjadi bukti atas komitmen Bank DBS Indonesia untuk memberikan layanan yang menyenangkan bagi nasabah, dimulai dari meningkatkan kualitas karyawan yang siap secara digital, tanggap, berorientasi pada data, dan mampu bekerja secara cepat.

Berbagai pencapaian ini menjadi semangat baru bagi Bank DBS Indonesia untuk terus menciptakan inovasi bagi kebutuhan nasabah yang relevan seiring dengan perkembangan zaman dan di tengah kondisi apapun. Transformasi digital yang diterapkan Bank DBS Indonesia juga diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi masa depan perbankan di Indonesia untuk menciptakan layanan perbankan yang praktis, solutif, dan aman.

Tentang DBS

DBS adalah grup jasa keuangan terkemuka di Asia, dengan kehadiran di 18 pasar, berkantor pusat dan terdaftar di Singapura, DBS berada dalam tiga sumbu pertumbuhan utama Asia: Cina, Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Peringkat kredit “AA-” dan “Aa1” DBS termasuk yang tertinggi di dunia.

Dikenal dengan kepemimpinan globalnya, DBS dinobatkan sebagai “World’s Best Bank” oleh Euromoney, “Global Bank of the Year” oleh The Banker dan “Best Bank in the World” oleh Global Finance. DBS berada di garis terdepan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk membentuk masa depan perbankan, yang terpilih sebagai “World’s Best Digital Bank” oleh Euromoney. Selain itu, DBS telah mendapatkan penghargaan “Safest Bank in Asia” dari Global Finance selama 12 tahun berturut-turut sejak 2009 hingga 2020.

DBS menyediakan berbagai layanan lengkap untuk nasabah, SME dan juga perbankan perusahaan. Sebagai bank yang lahir dan dibesarkan di Asia, DBS memahami seluk-beluk berbisnis di pasar paling dinamis di kawasan. DBS bertekad membangun hubungan langgeng dengan nasabah, dan berdampak positif terhadap masyarakat melalui dukungan perusahaan sosial dengan cara bank-bank Asia. DBS juga telah mendirikan yayasan dengan total dana senilai SGD50 juta untuk memperkuat upaya tanggung jawab sosial perusahaan di Singapura dan di seluruh Asia.

Dengan jaringan operasional ekstensif di Asia dan menitikberatkan pada keterlibatan dan pemberdayaan stafnya, DBS menyajikan peluang karir yang menarik. DBS mengakui gairah, tekad, dan semangat 29.000 karyawannya, yang mewakili lebih dari 40 kebangsaan.

 

 

 

Citibank N.A., Indonesia Membukukan Laba Bersih Sebesar Rp 2,6 Triliun di Tahun 2020  

Jakarta, 3 Mei 2021? Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia) membukukan Laba Bersih sebesar Rp 2,6 Triliun di tahun 2020, ditengah pertumbuhan ekonomi yang melambat karena pandemi COVID-19 dan ketidakpastian ekonomi global.

Kendati demikian, Citi Indonesia tetap melaporkan rasio kinerja yang memuaskan yaitu Return on Equity (ROE) dan Return on Assets (ROA) sebesar masing-masing sebesar 15% and 4%.

Kondisi likuiditas Citi Indonesia sangat baik dengan Lending to Deposit Ratio (LDR) sebesar 65,8%, hal ini didukung oleh simpanan yang tumbuh sebesar 8%. Dengan menerapkan asas kehati-hatian dalam menghadapi dampak pandemi COVID-19, Citi Indonesia berhasil memperbaiki rasio Gross NPL menjadi 1,6% dari 2,4% di tahun sebelumnya.

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Citi Indonesia per 31 Desember 2020 adalah 28.3%, meningkat dari 26,7% untuk periode yang sama tahun sebelumnya.

CEO Citibank N.A., Indonesia Batara Sianturi mengatakan, “Di tengah ketidakpastian akibat pandemi COVID-19, kami berkomitmen untuk terus menjaga tingkat likuiditas dan meningkatkan kecukupan modal. Neraca kami memiliki kapasitas untuk terus melayani kebutuhan nasabah kami. Dengan penekanan yang kuat pada manajemen resiko, kami akan terus melayani dengan tetap pruden di masa-masa penuh tantangan ini.”

Dari lini Retail Banking, Citi Indonesia telah meluncurkan distribusi sejumlah varian produk – produk Reksa Dana dan Obligasi baru, melengkapi lini produk yang komprehensif untuk berbagai kebutuhan investasi nasabah. Salah satu produk inovatif hasil kerja sama Citi Indonesia dengan salah satu rekan Manajer Investasi memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat melalui dana hibah untuk mendukung pemberdayaan wanita dan membantu penanggulangan COVID19.

Dari Digital Banking, kami fokus untuk terus memperbaiki kinerja Citi Mobile App, baik dari segi fitur maupun pengalaman nasabah. Di tahun 2020, kami menghadirkan tampilan baru untuk mobile app kami dan meningkatkan fitur-fitur serta berbagai layanan mobile yang dapat meningkatkan keamanan serta menjawab kebutuhan nasabah, seperti menyediakan layanan peningkatan batas kredit limit sementara secara real-time melalui mobile dan menyediakan layanan Authorization Corner untuk memberikan nasabah kemudahan dalam bertransaksi.

Berbagai peningkatan fitur yang disertai berbagai tawaran menarik dan upaya untuk senantiasa mengedukasi para nasabah menghasilkan pertumbuhan pengguna Citi Mobile App sebesar 72% pada tahun 2020.

Dari unit Treasury and Trade Solution (TTS), Citi Indonesia melihat pertumbuhan yang pesat dalam hal jumlah klien di platform perbankan korporat berbasis web, CitiDirect. Pengguna platform ini mengalami peningkatan sebesar 12%, pertumbuhan pengguna seluler / tablet sebesar 53%, dan juga peningkatan penggunaan dokumen elektronik sebesar 66% secara yearon-year (dari Q4 2019 hingga Q4 2020). Sejalan dengan ini, transaksi ke cabang atau non-digital juga mengalami penurunan sebesar 95%.

Penjualan Bisnis Consumer Bank di Indonesia

Citi Indonesia meyakinkan semua nasabahnya di Indonesia bahwa kegiatan operasional bisnis perbankan consumer serta seluruh kantornya akan terus berjalan seperti biasa, untuk melayani dan membantu nasabah.

Seperti yang telah disampaikan Citi Indonesia melalui siaran pers sebelumnya, Citi Indonesia tengah memulai proses penjualan bisnis consumer bank sebagai kelanjutan pengumuman dari kantor pusat yang menyebutkan bahwa Citi akan keluar dari bisnis consumer di 13 negara, termasuk Indonesia.

Menanggapi perkembangan penjualan bisnis Consumer Bank di Indonesia, Batara mengatakan, “Keputusan untuk keluar dari bisnis consumer bank di Indonesia baru saja ditentukan. Di Indonesia, saat ini sudah terdapat banyak pihak yang berminat untuk membeli bisnis consumer bank kami.

Proses transaksi seperti ini pada umumnya akan membutuhkan waktu yang lama dan akan membutuhkan interaksi dengan sejumlah calon pembeli yang berminat.”

Batara juga menambahkan bahwa, “Kriteria pemilihan pembeli untuk bisnis consumer bank perlu mempertimbangkan sejumlah faktor kuantitatif dan kualitatif. Di antaranya, kami akan berupaya untuk memastikan keberlanjutan layanan dengan tingkat yang sama seperti yang biasa diterima oleh nasabah kami, serta kepentingan dan prospek masa depan karyawan kami, pada saat kami melakukan penilaian terhadap kualitas dan kesesuaian calon pembeli.”

Dengan demikian, Batara kembali mengingatkan bahwa seluruh nasabah Citi Indonesia dapat terus melakukan transaksi atau mendapatkan layanan perbankan melalui Citibank Mobile App, Citibank Online, CitiPhone maupun kantor cabang. Seluruh layanan Citi Indonesia akan tetap berjalan sampai adanya pemberitahuan lebih lanjut dari Citi Indonesia di masa mendatang.

Kegiatan bisnis consumer banking Citi di Indonesia meliputi kartu kredit, kredit tanpa agunan, kantor cabang retail, layanan pengelolaan kekayaan (wealth management), layanan nasabah perbankan individual yang terdiri dari Citigold, Citi Priority dan Citi Banking, layanan perbankan digital, bancassurance, dan layanan perbankan melalui telepon / CitiPhone, operasional consumer.

Citi telah hadir di Indonesia sejak tahun 1968 dan Citi Indonesia menegaskan kembali komitmen jangka panjangnya untuk berkembang di Indonesia melalui melalui segmen bisnis korporasi Institutional Clients Group (ICG), yang antara lain terdiri dari TTS (Treasury and Trade Solutions), MSS (Markets and Securities Services / Custodian), BCMA (Banking Capital Market Advisory) untuk nasabah-nasabah institusional yang terdiri dari perusahaan lokal, pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara, lembaga keuangan dan perusahaan multinasional, CCB (Citi Commercial Bank), dan layanan pasar modal melalui PT. CSI (Citigroup Sekuritas Indonesia).

“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada nasabah kami atas dukungannya selama ini dan kami berharap untuk dapat senantiasa melayani mereka,” tutup Batara.

Pendaftaran Beasiswa BCA Kembali Dibuka Secara Online, BCA Siap Serap Talenta Muda Indonesia

Jakarta, 02 Mei 2021 – Sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap pendidikan di Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali membuka program Beasiswa BCA untuk tahun ajaran 2022. Perusahaan menawarkan Program Pendidikan Bisnis dan Perbankan (PPBP) dan Program Pendidikan Teknik Informatika (PPTI) bagi lulusan SMA/SMK di seluruh Indonesia. PPBP adalah program beasiswa yang sebelumnya dikenal dengan nama Program Pendidikan Akuntansi (PPA).

Di masa Pandemi, seluruh proses seleksi penerimaan beasiswa dilakukan secara virtual online. Proses pendaftaran dapat dilakukan melalui website: https://karir.bca.co.id/beasiswa-bca mulai Senin, 3 Mei 2021. Seluruh pendaftar cukup mengisi data diri, memasukkan nilai rapor, dan mengunggah foto melalui formulir yang tersedia di website, sehingga tidak perlu mengumpulkan berkas fisik saat pendaftaran.

Persyaratan untuk mendapatkan Beasiswa BCA program PPBP dan PPTI adalah lulusan SMA/SMK dengan usia maksimal 19 tahun, memiliki nilai rata-rata rapor minimal 7,50 dan nilai Matematika per semester (SMA) atau nilai Produktif (SMK) minimal 7,50; memiliki keinginan untuk terus belajar dan berprestasi, mudah beradaptasi terhadap hal baru, dan menyukai tantangan.

“Beasiswa PPBP dan PPTI merupakan jembatan bagi BCA untuk terhubung dengan talenta muda Indonesia. Setiap tahun, kami tidak pernah absen memberikan kesempatan beasiswa kepada lulusan terbaik SMA/SMK di seluruh Indonesia.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, setiap generasi memiliki potensi dan keunikan, sehingga BCA terus dapat memastikan untuk turut berkontribusi dalam mengembangkan potensi dan kemampuan mereka,” kata Lianawaty Suwono, Direktur BCA.

Apabila lulus rangkaian seleksi, para penerima beasiswa akan mengikuti masa pendidikan selama 30 bulan di BCA Learning Institute, Sentul, Bogor. Para peserta PPBP akan mendapatkan pendidikan yang berkaitan dengan operasional bisnis dalam dunia perbankan, sedangkan peserta PPTI akan mendapatkan pendidikan yang berkaitan dengan teknologi dalam perbankan. Setelah lulus pendidikan, para peserta mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan karir di BCA.
Untuk mendukung proses pendidikan, peserta juga akan mendapatkan buku, laptop (khusus untuk PPTI), makan siang, dormitory, hingga uang saku setiap bulannya. Tak hanya belajar di kelas, peserta juga berkesempatan untuk mengembangkan diri, antara lain melalui beragam ekstrakurikuler, hingga outing yang mengembangkan nilai-nilai juga soft skill para peserta.

BCA mendorong talenta muda Indonesia agar dapat menggunakan kesempatan tersebut untuk turut membangun bangsa melalui industri perbankan. Dengan program pendidikan yang menerapkan standar penilaian yang ketat, BCA berharap lulusan PPBP dan PPTI adalah lulusan yang berkualitas dan dapat memberikan kontribusi besar untuk industri kedepannya

“Melalui pendidikan peserta beasiswa di BCA Learning Institute, kami ingin mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas dari sisi intelektual, tetapi juga cerdas secara emosional dan sosial. Hal ini juga menjadi kontribusi BCA dalam mencetak generasi bangsa yang berkualitas dan siap melangkah di dunia kerja dengan hardskill dan softskill yang mumpuni,” lanjut Lianawaty Suwono.

Komitmen BCA dalam membantu penyediaan pendidikan yang berkualitas melalui program Beasiswa PPBP-PPTI ini selaras dengan percepatan realisasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Indonesia.

Tentang PT Bank Central Asia Tbk (per 31 Maret 2021)

BCA merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia yang fokus pada bisnis perbankan transaksi serta menyediakan fasilitas kredit dan solusi keuangan bagi segmen korporasi, komersial, UKM, dan konsumer. Pada akhir Maret 2021, BCA melayani lebih dari 25 juta rekening nasabah dan memproses sekitar 41 juta transaksi setiap harinya, didukung oleh 1.244 kantor cabang, 17.634 ATM, serta layanan internet & mobile banking dan contact center Halo BCA yang dapat diakses 24 jam.

Kehadiran BCA didukung oleh sejumlah entitas anak yang berfokus pada pembiayaan kendaraan, perbankan Syariah, sekuritas, asuransi umum dan jiwa, perbankan digital, pengiriman uang, dan pemodal ventura. BCA berkomitmen untuk membangun relasi jangka panjang dengan nasabah, mengutamakan kepentingan bersama, dan menciptakan dampak positif pada masyarakat luas. Dengan lebih dari 24.000 karyawan, visi BCA adalah untuk menjadi bank pilihan utama andalan masyarakat yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.

BSI Ambil Peran Penting Dalam Optimalisasi ZiISWAF di Indonesia

Jakarta, 29 April 2021 –  Optimalisasi pengumpulan serta penyaluran zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) terus dilakukan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI). Dukungan diberikan karena selama ini potensi besar ZISWAF di Indonesia belum dimanfaatkan secara maksimal.

Berdasarkan data Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), per 2020 lalu total dana ZISWAF yang terkumpul diperkirakan mencapai Rp12,5 triliun, tumbuh dari jumlah per 2019 yang ada di posisi Rp10,6 triliun. Tahun ini, jumlahnya diestimasi bisa naik hingga Rp19,77 triliun. Meski pengumpulannya terus meningkat setiap tahun, namun jumlah ZISWAF yang terakumulasi itu belum seberapa dibanding potensinya yang mencapai Rp327,6 triliun.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan potensi ZISWAF yang ada di Indonesia diperkirakan lebih dari Rp300 triliun dan apabila bisa dimobilisasi dengan baik maka dapat menjadi salah satu sumber dana pembiayaan umat sekaligus untuk pembangunan, baik dari sisi menyalurkan beasiswa pendidikan, membangun community development, dana CSR serta lainnya.

“Potensi yang luar biasa besar ini harus bisa digarap. Sebagai bagian dari ekosistem zakat, BSI memainkan peran penting dalam pengelolaan ZISWAF yang reliable dan transparan. BSI akan berkolaborasi dengan Baznas untuk mengumpulkan zakat dan menyebarkannya,” ujar Hery Gunardi dalam acara Silaturahmi Bank Syariah Indonesia dengan Pemimpin Redaksi, Kamis (29/4).

Dengan kerjasama BSI dan Baznas, menurut Hery, diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan pengumpulan dan penyaluran ZISWAF nasional. Melalui kerjasama dengan organisasi pengelola zakat, pemerintah, dan sejumlah asosiasi, BSI memposisikan diri sebagai mitra transaksi dan pemberdayaan masyarakat yang bisa diandalkan untuk pengumpulan ZISWAF.

BSI dapat menjadi pilihan masyarakat untuk menyalurkan ZISWAF secara instan melalui layanan pada platform BSI Mobile. Per Maret lalu, ada sekitar Rp3,26 miliar dana ZISWAF yang terkumpul melalui aplikasi BSI Mobile. Jumlah sumbangan ini berasal dari 99 ribu donatur, yang total transaksinya mencapai 303 ribu pada periode tersebut.

Selain mengandalkan layanan pengumpulan ZISWAF melalui platform mobile, BSI juga saat ini telah bekerjasama dengan Baznas untuk pengembangan pengelolaan ZISWAF. Kerjasama yang telah berjalan sejauh ini adalah penggunaan kartu Co-Brand Tap Cash IB Hasanah, pembinaan manajemen mitra penghimpunan Baznas, dan terciptanya kemudahan akses informasi data zakat antara kedua institusi.

Kedepannya, lanjut Hery, BSI berencana memperkuat kerjasama dengan memberi layanan counter untuk Baznas di seluruh daerah, kolaborasi pengadaan fitur smart donation dan promosi lainnya, kerjasama dalam publikasi dan literasi layanan ZISWAF.

Hadir secara virtual dalam kesempatan tersebut, Ketua Baznas RI Prof. Dr. KH Noor Achmad, menegaskan tingkat literasi zakat di Indonesia masih tergolong menengah-rendah. Hal ini yang menyebabkan belum optimalnya realisasi ZISWAF selama ini. Selain itu, masyarakat juga masih banyak yang terbiasa mengumpulkan ZISWAF melalui pihak lain non-lembaga pengumpul resmi. Jumlah ZISWAF yang dikumpulkan di luar lembaga resmi tersebut diestimasi mencapai Rp61,3 triliun.

Untuk memperbaiki kondisi tersebut, saat ini Baznas tengah gencar melakukan kampanye Gerakan Cinta Zakat yang telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo belum lama ini. Kampanye ini dibuat untuk mendorong pengumpulan ZISWAF, dan memastikan penyalurannya tepat sasaran bagi mereka yang membutuhkan.

“Untuk Gerakan Cinta Zakat, Baznas telah banyak didukung oleh BSI.  Gerakan ini tujuannya lebih ke arah meningkatkan zakat ke masyarakat, dalam konteks ini kita ingin ada satu penyadaran bahwa ada harta muzakki, ada harta Ilahiyah (ketuhanan). Kita harapkan gerakan ini tolong menolong, saling membantu antar manusia yang didasari adanya harta ketuhanan tersebut,” ungkap Noor Achmad.

Menurutnya, pengumpulan ZISWAF saat ini masih jauh dari harapan, dari potensi yang sebenarnya. Realisasi pengumpulan ZISWAF lebih dari Rp12 triliun pada tahun lalu diperoleh dari Baznas RI, Baznas provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia, serta Lembaga Amil Zakat (LAZ) seluruh Indonesia.

“Kami masih menghadapi problem pengelolaan, ini yang kita tata terlebih dulu yakni melalui penguatan kelembagaan. Persoalan lainnya masih adanya kesan bahwa manakala zakat ini dilaksanakan dengan masif, ada kekhawatiran apakah ini merupakan syariah-isasi negara, sama sekali tidak ada hubungannya,” tegas Noor Achmad.

Dia meyakini, kerjasama dan sinergi Baznas dan BSI yang semakin erat akan mendorong terwujudnya optimalisasi pengumpulan dan penyaluran ZISWAF.

“Kami berharap dukungan dari media untuk bisa menyampaikan ke masyarakat bahwa potensi zakat adalah potensi untuk harmoni ekonomi, penyeimbang orang miskin dan kaya. Melalui kerjasama dengan BSI, tentu kita bisa lebih dekat dengan masyarakat hingga ke pelosok daerah,” tutup Noor Achmad.

Tentang PT Bank Syariah Indonesia Tbk

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (“Bank Syariah Indonesia”) adalah bank hasil penggabungan dari tiga bank Syariah  milik BUMN yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah Tbk. yang mulai  beroperasi pada 1 Februari 2021. Penggabungan ini menyatukan kekuatan ketiga bank syariah tersebut dan  bertujuan untuk mengoptimalkan potensi keuangan dan ekonomi syariah Indonesia yang besar.

Didukung sinergi dengan perusahaan induk (Mandiri, BNI, BRI) serta komitmen pemerintah melalui Kementerian  BUMN, Bank Syariah Indonesia memiliki visi untuk menjadi salah satu dari 10 bank Syariah terbesar di dunia dari  sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.

Bank Syariah Indonesia berstatus sebagai perusahaan terbuka yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek  Indonesia (ticker code: BRIS). Pasca merger, Bank Syariah Indonesia adalah bank syariah terbesar di Indonesia. Per  Desember 2020, Bank Syariah Indonesia memiliki total aset mencapai sekitar Rp240 triliun, modal inti lebih dari Rp22,60 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 210 triliun, serta total pembiayaan Rp157 triliun. Selain itu  laba terkonsolidasi Bank Syariah Indonesia per Desember 2020 mencapai Rp2,19 triliun.

Dengan kinerja finansial tersebut, Bank Syariah Indonesia masuk dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia  dari sisi aset. Dari sisi jaringan, Bank Syariah Indonesia didukung oleh lebih dari 1.300 kantor cabang, lebih dari 2.400  jaringan ATM, serta didukung lebih dari 20.000 karyawan yang tersebar di seluruh Nusantara.

Seluruh aset dan kekuatan ini akan dioptimalkan Bank Syariah Indonesia untuk memberikan layanan dan produk  finansial syariah yang lengkap dalam satu atap untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan nasabah dari  berbagai segmen, mulai dari UMKM, ritel, komersial, wholesale, dan korporasi baik dalam maupun luar negeri.

Dewan Pengawas Syariah: Ketua: Dr. H. Mohamad Hidayat; Anggota: Dr. H. Oni Sahroni, MA; Anggota: Dr. Hasanudin, M.Ag; Anggota: Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, MSc.

Dewan Komisaris: Komisaris Utama Merangkap Komisaris Independen: Mulya E. Siregar; Komisaris: Suyanto; Komisaris: Masduki Baidlowi;  Komisaris: Imam Budi Sarjito; Komisaris: Sutanto; Komisaris Independen: Bangun Sarwito Kusmuljono; Komisaris Independen: M. Arief Rosyid Hasan; Komisaris Independen: Komaruddin Hidayat; Komisaris Independen: Eko Suwardi.

Direksi: Direktur Utama: Hery Gunardi; Wakil Direktur Utama 1: Ngatari; Wakil Direktur Utama 2: Abdullah Firman Wibowo; Direktur Wholesale Transaction Banking: Kusman Yandi; Direktur Retail Banking: Kokok Alun Akbar; Direktur Sales & Distribution: Anton Sukarna; Direktur Information Technology: Achmad Syafii; Direktur Risk Management: Tiwul Widyastuti; Direktur Compliance & Human Capital: Tribuana Tunggadewi; Direktur Finance & Strategy: Ade Cahyo Nugroho.

BSI Lanjutkan Penyatuan Operasional Sistem Layanan di Area Manado

Jakarta, 20 April 2021 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk melanjutkan penyatuan dan integrasi sistem layanan di Area Manado, sebagai wujud komitmen perusahaan mendorong pengembangan keuangan syariah dan meningkatkan literasi masyarakat di kawasan Timur Indonesia. Penyatuan sistem layanan Area Manado ini merupakan tahap kedua kelanjutan dari kick off Region Makassar pada 5 april 2021 yang diresmikan oleh Direktur Utama BSI.

Integrasi sistem layanan tahap kedua meliputi meliputi tiga area dibawah Region BSI XI Indonesia Timur, yaitu area Makassar membawahi Sulselbar, area Palu membawahi Sulteng, Sultra & Gorontalo, termasuk Area Manado yang membawahi Sulut, Maluku, Papua.

Penyatuan sistem layanan ini mencakup migrasi rekening nasabah, kartu ATM hingga mobile dan internet banking. Tentunya proses tersebut juga mengedepankan kenyamanan dan keamanan data nasabah. Selama proses penyatuan integrasi sistem layanan, BSI memastikan nasabah tetap dapat melakukan aktivitas dan transaksi keuangan seperti biasa.

Direktur Sales and Distribution Bank Syariah Indonesia, Anton Sukarna menyampaikan integrasi sistem layanan ini merupakan salah satu langkah merger operasional dan bisa mendukung layanan BSI berjalan lebih optimal.

Anton menegaskan Area Manado sebagai salah satu pintu penting dalam integrasi sistem layanan BSI karena area ini mempunyai potensi perbankan syariah yang sangat besar, tercermin dari minat nasabah atau masyarakat nonmuslim cukup tinggi di Timur Indonesia. “Hal Ini juga sekaligus membuktikan bahwa BSI hadir sebagai solusi keuangan yang aman dan sesuai syariah yang inklusif, mampu diterima oleh semua kalangan. Kami berharap hadirnya BSI di Area ini dapat meningkatkan inklusi dan literasi keuangan syariah bagi masyarakat di kawasan Timur Indonesia,” imbuhnya.

Proses penyatuan integrasi sistem layanan di Area Manado pada 19  April 2021 merupakan bagian dari proses integrasi  operasional cabang, layanan dan produk secara nasional mulai 1 Februari 2021 sampai 30 Oktober 2021. Terkait hal ini, BSI telah melakukan training, sharing knowledge IT, dan persiapan data nasabah yang akan dilakukan migrasi.

Dalam periode tersebut nasabah bank asal secara bertahap akan dihubungi untuk melakukan migrasi rekening ke Bank Syariah Indonesia. Untuk fasilitas kartu, buku tabungan dan deposito, nasabah bisa melakukan migrasi secara bertahap hingga 31 Oktober 2021.

Selama proses migrasi, nasabah bank asal Bank Syariah Indonesia masih dapat menggunakan kartu dan buku tabungan yang dimiliki sampai dengan cabang tersebut berubah menjadi kantor cabang yang sudah terintegrasi.

BSI menargetkan pada 1 November 2021, seluruh jaringan Bank Syariah Indonesia bisa terintegrasi dan sampai akhir 2021 sebanyak 100% dari total nasabah akan memiliki akun di sistem baru BSI.

Selama proses migrasi, nasabah dapat menggunakan jaringan ATM dari masing-masing bank asal. Selain itu, nasabah dapat menggunakan ATM dari jaringan ATM yang bekerja sama, yakni jaringan ATM Prima, ATM Bersama, dan GPN.

Proses migrasi rekening bisa dilakukan secara digital  dengan aplikasi BSI Mobile, dan hadir langsung ke kantor cabang BSI. Migrasi rekening via digital juga bisa dilakukan melalui call center 14040, Whatsapp Business BSI, dan live chat Asiyah. Dalam periode migrasi nasabah dapat menyampaikan informasi bila terdapat perubahan nomor telepon dan email.

Untuk memperlancar proses migrasi, BSI melakukan beberapa pendekatan diantaranya melalui media online yaitu direct message ke nasabah, media sosial hingga email. Hal ini agar nasabah bisa terinformasi terkait jadwal migrasi.

Tentang PT Bank Syariah Indonesia Tbk

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (“Bank Syariah Indonesia”) adalah bank hasil penggabungan dari tiga bank Syariah  milik BUMN yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah Tbk. yang mulai  beroperasi pada 1 Februari 2021. Penggabungan ini menyatukan kekuatan ketiga bank syariah tersebut dan  bertujuan untuk mengoptimalkan potensi keuangan dan ekonomi syariah Indonesia yang besar.

Didukung sinergi dengan perusahaan induk (Mandiri, BNI, BRI) serta komitmen pemerintah melalui Kementerian  BUMN, Bank Syariah Indonesia memiliki visi untuk menjadi salah satu dari 10 bank Syariah terbesar di dunia dari  sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.

Bank Syariah Indonesia berstatus sebagai perusahaan terbuka yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek  Indonesia (ticker code: BRIS). Pasca merger, Bank Syariah Indonesia adalah bank syariah terbesar di Indonesia. Per  Desember 2020, Bank Syariah Indonesia memiliki total aset mencapai sekitar Rp240 triliun, modal inti lebih dari Rp22,60 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 210 triliun, serta total pembiayaan Rp157 triliun. Selain itu  laba terkonsolidasi Bank Syariah Indonesia per Desember 2020 mencapai Rp2,19 triliun.

Dengan kinerja finansial tersebut, Bank Syariah Indonesia masuk dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia  dari sisi aset. Dari sisi jaringan, Bank Syariah Indonesia didukung oleh lebih dari 1.300 kantor cabang, lebih dari 2.400  jaringan ATM, serta didukung lebih dari 20.000 karyawan yang tersebar di seluruh Nusantara.

Seluruh aset dan kekuatan ini akan dioptimalkan Bank Syariah Indonesia untuk memberikan layanan dan produk  finansial syariah yang lengkap dalam satu atap untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan nasabah dari  berbagai segmen, mulai dari UMKM, ritel, komersial, wholesale, dan korporasi baik dalam maupun luar negeri.