Category Archives: Industri

KEK Sei Mangkei Mulai Diminati, Jumlah Investor Asing dan Domestik yang Berinvenstasi Meningkat Siginifikan

JAKARTA, 1 Mei 2021 – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) sebagai pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei tahun ini mengalami tren peningkatan yang signifikan dibanding tahun lalu karena pelaku bisnis atau investor potensial mulai membidik serta berinvestasi terutama bergerak di sektor kelapa sawit dan karet.

Hal ini menunjukkan kebangkitan KEK Sei Mangkei sebagai Kawasan industri strategis terdepan dalam pelayanan dan diharapkan berkontribusi terhadap peningkatan penanaman modal asing atau Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) M. Abdul Ghani menjelaskan dalam kunjungan kerja Menteri Investasi Bahlil Lahadalia langsung dan perdana sebagai Menteri yang baru saja dilantik Presiden Joko Widodo karena perubahan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjadi Kementerian Investasi, belum lama ini ke KEK Sei Mangkei menandakan awal baru bagi Kawasan industri tersebut menjadi target kontribusi investasi yang jauh lebih signifikan.

“Dengan adanya dukungan pemerintah khususnya Kementerian Investasi bersama dengan stakeholders yang ada, mimpi KEK Sei Mangkei yang diidamkan sebagai lokasi investasi pelaku industri prioritas segera terwujud,” kata M. Abdul Ghani dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta.

Ghani mengungkapkan terdapat 7 perusahaan ternama dengan nilai okupansi hampir 100 Ha akan masuk ke kawasaan industri Sei Mangkei sebagai permulaan dari investasi baru pada tahun ini mengingat tahun sebelumnya terdampak akibat pandemi Covid-19. Manurutnya, KEK Sei Mangke mulai dibidik investor asing maupun domestik karena kawasan industri ini dinilai sangat strategis berada di sentra bahan baku berbasis agro dan dekat dengan Selat Malaka, serta memiliki sarana pendukung logistik yang memadai dengan menghadirkan konektivitas yang terintergrasi di kawasan tersebut.

Ghani menegaskan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) sebagai Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei berkomitmen untuk terus berupaya melengkapi fasilitas infrastuktur di dalam kawasan industri dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelaku usaha baik investor asing maupun domestik.

KEK Sei Mangke yang ditetapkan melalui PP No.29/ 2012 pada 27 Februari 2012 merupakan KEK pertama di Indonesia dan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana ditegaskan dalam PP No.3/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan (PSN) yang diresmikan Presiden Joko Widodo secara langsung pada 27 Januari 2015 lalu. KEK Sei Mangkei yang berlokasi di Provinsi Sumatera Utara memiliki bisnis utama berupa industri kelapa sawit dan karet yang difokuskan untuk menjadi pusat pengembangan industri skala besar yang menghasilkan kualitas produk International.

Mengenai Holding Perkebunan Nusantara:

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha agro bisnis, terutama komoditas kelapa sawit dan karet. Perseroan didirikan pada 11 Maret 1996 berdasarkan hukum pendirian merujuk pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996. Pemerintah kemudian mengubah pengelolaan bisnis BUMN Perkebunan dengan menunjuk Perseroan sebagai induk dari seluruh BUMN Perkebunan di Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2014 tanggal 17 September 2014.

Sebagai perusahaan induk (holding company) BUMN di sektor perkebunan, Perseroan saat ini menjadi pemegang saham mayoritas 13 perusahaan perkebunan yakni PTPN I sampai dengan PTPN XIV, perusahaan di bidang pemasaran produk perkebunan yaitu PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN), perusahaan di bidang riset dan pengembangan komoditas perkebunan yaitu PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) dan perusahaan di bidang pengembangan Human Capital  yaitu PT LPP Agro Nusantara.

Saat ini Perseroan secara konsolidasian merupakan salah satu perusahaan perkebunan terbesar di dunia berdasarkan total lahan konsesi perkebunan. Produk komoditas Perseroan mencakup komoditas anak perusahaan cukup terdiversifikasi antara lain kelapa sawit, karet, tebu, teh, kopi, tembakau dan kakao, serta produk hilirnya masing-masing.

Berdasarkan data per 30 Juni 2020, areal tanaman PTPN III (Persero) dan Anak Perusahaan didominasi oleh tanaman kelapa sawit seluas 552.888 ha, tanaman karet seluas 154.737 ha, teh 30.279 ha serta areal tebu sendiri seluas 53.946 ha. Perseroan saat ini tengah melakukan upaya-upaya transformasi bisnis baik di sektor budidaya tanaman perkebunan (on farm), pengolahan tanaman perkebunan (off farm) serta unit-unit pendukungnya guna meningkatkan kinerja maupun produktivitas dan efisiensi bisnis.

Bersiap Menuju Smart Hospital untuk Berikan Pengalaman Terbaik dalam Keamanan, Keselamatan dan Kenyamanan

Jakarta, 28 April 2021 – Schneider Electric, perusahaan global terkemuka dalam transformasi digital di pengelolaan energi dan otomasi, mengungkapkan bahwa digitalisasi rumah sakit dapat menjadi solusi yang efektif dalam memenuhi ekspektasi masyarakat di era normal baru yang menuntut rasa aman dan nyaman lebih dari sebelumnya.

Digitalisasi rumah sakit, dalam hal ini, harus dapat mengintegrasikan sistem manajemen bangunan, tata udara, listrik dan asset (peralatan medis dan layanan konsumen) untuk dapat menghasilkan wawasan real-time berbasis data yang dapat membantu manajemen rumah sakit dalam pengambilan keputusan yang lebih efektif dan tepat sasaran. Tujuannya adalah untuk memberikan pengalaman terbaik dalam hal keamanan, keselamatan dan kenyamanan bagi pasien dan keluarganya.

Dalam diskusi media virtual bertajuk “Hadapi Era Normal Baru Melalui Penerapan Teknologi Smart Hospital” yang diselenggarakan oleh Schneider Electric, dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M. Kes, Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia mengatakan bahwa “Pandemi Covid-19 menjadi sebuah titik balik bagi sektor kesehatan di seluruh dunia.

Tidak hanya dituntut untuk dapat menjadi garda terdepan dalam penanganan virus baru dimana dibutuhkan banyak observasi medis untuk penanganan yang tepat, namun di sisi lain juga harus memastikan kesiapan inftrastruktur, sarana dan prasarana rumah sakit untuk menghadapi lonjakan pasien.

Belum lagi harus menghadapi ketakutan masyarakat umum akan potensi penyebaran virus Covid-19 melalui udara di lingkungan rumah sakit, yang sebenarnya di dalam infrastruktur rumah sakit telah dipersiapkan untuk mengantisipasi hal tersebut.”

“Untuk memperkuat infrastruktur operasional, sejak beberapa tahun terakhir sektor rumah sakit juga sudah mulai mengarah pada penerapan teknologi smart hospital. Ke depannya, digitalisasi ini akan semakin dibutuhkan di era normal baru. Manajemen rumah sakit perlu memetakan strategi digitalnya dengan lebih komprehensif untuk dapat memaksimalkan keamanan, efisiensi operasional dan menciptakan pengalaman terbaik bagi pasien dan keluarganya,” lanjut dr. Kuntjoro.

Dalam perencanaan digitalisasi infrastruktur, manajemen rumah sakit harus memiliki perencanaan mekanikal dan elektrikal yang terintegrasi. “Memastikan suplai listrik yang memadai 24/7 tanpa adanya gangguan, pengaturan sistem tata udara yang baik, perencanaan pemeliharaan berkala terhadap sarana dan prasarana rumah sakit, serta jaminan keselamatan pasien dari bahaya listrik dan kebakaran merupakan tujuan utama dalam digitalisasi infrastruktur rumah sakit.

Hal ini hanya dapat dilakukan dengan mengintegrasikan seluruh sistem tersebut sehingga dapat menciptakan satu data lake yang dapat dianalisa secara menyeluruh dan melakukan langkah-langkah preventif untuk mencegah terjadinya kegagalan yang berdampak terhadap keamanan dan keselamatan pasien dan tenaga medis,” ungkap Ir. Achmad Sutowo Sutopo, Ketua Umum Himpunan Ahli Elektro Indonesia

Lebih lanjut Achmad Sutowo juga menegaskan pentingnya membuat desain infrastruktur digital yang dapat mendukung ekspansi di masa depan, dan memilih penyedia teknologi yang memungkinkan sistem platform terbuka untuk dapat mengakomodasi integrasi yang komprehensif antar sistem dan memberikan kemudahan bagi rumah sakit untuk melakukan pengawasan dan pengendalian.

Mengakomodasi kebutuhan rumah sakit ini, Schneider Electric melalui arsitektur EcoStruxure for Healthcare yang terdiri dari produk terhubung, edge control, dan apps, analytics & services memungkinkan manajemen rumah sakit mengintegrasikan sistem manajemen bangunan, tata udara, listrik dan asset dalam satu platform.

Tidak hanya itu, prefabricated modular intensive care unit dari Schneider Electric juga dapat menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan rumah sakit dalam menyediakan ruangan ICU temporer yang sesuai dengan standar pedoman teknis prasarana rumah sakit yang berlaku.

Ferry Kurniawan, Country Segment Business Leader, Healthcare & Real Estate Schneider Electric Indonesia menjelaskan “EcoStruxure for Healthcare didesain dengan sistem platform terbuka berbasis Internet of Things untuk mendorong transformasi digital dalam pengelolaan energi dan otomasi.

Platform ini memberikan visibilitas dan kontrol terhadap seluruh infrastruktur rumah sakit melalui real-time monitoring, mobile insight, kemampuan digital twin, dan manajemen risiko yang proaktif. Arsitektur EcoStruxure for Healthcare telah terbukti dapat meningkatkan uptime hingga 15 persen, meningkatkan keandalan dan keamanan asset hingga 20 persen, mengoptimalkan kinerja jaringan listrik, dan mengurangi troubleshooting hingga 20 persen sehingga dapat mencegah terjadinya kerusakan pada peralatan medis dan bahaya sengatan listrik & putusnya ketersediaan listrik yang dapat mengancam keselamatan pasien.”

Dalam hal manajemen gedung, EcoStruxure for Healthcare memungkinkan manajemen rumah sakit untuk melakukan efisiensi operasional dengan melakukan pemeliharaan prediktif dan preventif atas kinerja gedung, dan memberikan kenyamanan lebih kepada pasien dengan memberikan keleluasaan dalam mengatur temperatur AC, pencahayaan dan fasilitas hiburan di ruang perawatan secara mandiri melalui perangkat mobile.

Manajemen rumah sakit juga dapat mengontrol sistem tata udara secara otomatis dan berkala di seluruh ruangan untuk memastikan temperatur, sirkulasi, tekanan ruangan, dan kelembaban udara terjaga untuk mencegah terjadinya penyebaran dan perkembangbiakan virus di lingkungan rumah sakit, sesuai regulasi & pedoman teknis yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Sementara itu solusi Pre-fabricated modular ICU menawarkan solusi dalam penyediaan kapasitas ruang medis darurat dengan memanfaatkan peralatan pra-fabrikasi dan plug-and-play. Schneider Electric bersama mitranya membangun ruang medis darurat all-in-one dan mengkonfigurasi ulang ruang yang ada menjadi ruang ICU dan ruang klinik.

Melengkapi ruang medis darurat tersebut dengan kontrol HVAC mandiri, sistem TI dan solusi distribusi listrik yang andal. Solusi Pre-fabricated modular ICU ini telah digunakan oleh banyak rumah sakit di Mexico, Italia, Paraguay dan termasuk beberapa rumah sakit di Indonesia.

 

PT Prima Multi Peralatan, Cucu Perusahaan Pelindo 1 Lakukan Ekspansi Bisnis ke Batam

Medan, 29 April 2021. PT Prima Multi Peralatan yang merupakan cucu perusahaan dari Pelindo 1 melakukan ekspansi bisnis ke Batam, sebagai upaya memperluas jaringan bisnis dengan meningkatkan fasilitas dan menambah sumber daya manusia untuk menciptakan pasar baru. Hal ini di tandai dengan pembukaan kantor cabang PT Prima Multi Peralatan di Batam, Kepulauan Riau pada April 2021 Lalu, yang secara resmi dilakukan oleh Direktur Teknik Pelindo 1 Hosadi Apriza Putra, didampingi oleh Direktur Utama PT Prima Multi Peralatan Hendri Indra, dan Kepala Cabang Batam PT Multi Prima Peralatan Purnama Siregar.

Hosadi Apriza Putra, Direktur Teknik Pelindo 1 menerangkan bahwa pembukaan kantor cabang di Batam, menjadi langkah ekspansi perusahaan dalam memperkuat jaringan bisnis, dengan meningkatkan kinerja perusahaan, untuk mendorong pertumbuhan bisnis, serta meningkatkan kualitas dan kinerja pelayanan bongkar muat.

“Ekspansi bisnis yang dilakukan Pelindo 1 secara pesat mendorong pertumbuhan bisnis, dengan memanfaatkan fasilitas pelabuhan dan mendorong peningkatan kualitas serta kinerja pelayanan bongkar muat. PT Multi Prima Peralatan akan semakin gesit dalam menjalankan bisnis maintenance kapal dan alat-alat bongkar muat,” terang Hosadi Apriza Putra.

PT Prima Multi Peralatan adalah perusahaan cucu dari Pelindo 1 yang bergerak di bidang pemeliharaan alat bongkar muat dan pemeliharaan kapal yang dibentuk pada tahun 2018 dan sampai saat ini sudah berhasil melaksanakan project pemeliharaan alat di Pelindo 1 Cabang Terminal Petikemas Belawan, Cabang Pekanbaru, dan Kuala Tanjung Multipurpose Terminal dan juga telah melaksanakan project docking kapal milik Pelindo 1 di Provinsi Riau, Kepulauan Riau, dan Sumatera Utara.

Hendri Indra juga menambahkan, ekspansi bisnis Pelindo 1 diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan dan perluasan bisnis perusahaan, hingga ke ranah internasional.
“Pelindo 1 merupakan pintu gerbang selat malaka, yang memiliki peluang besar untuk bisa memperluas bisnis hingga ke mancanegara.

Sebagai jalur perdagangan tersibuk di dunia, Pelindo 1 akan mengoptimalkan peluang untuk meningkatkan kelancaran logistik dan pertumbuhan ekonomi,” terang Direktur Utama PT Prima Multi Peralatan, Hendri Indra.

Dalam acara peresmian kantor cabang PT Prima Multi Peralatan, juga hadir Vice President Peralatan Pelindo 1 Pramujaya Simbolon, dan General Manager Pelindo 1 Cabang Batam Al Abrar, serta dilaksanakan acara pemberian santunan kepada Panti Asuhan Istana Yatim Al’Jufri.

Hal ini sebagai wujud syukur Pelindo 1 dalam acara peresmian kantor cabang PT Prima Multi Peralatan, yang harapannya agar pembukaan kantor cabang batam dapat berjalan baik dan memberikan manfaat untuk masyarakat.
Selesai

Tentang PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)

(BUMN) yang  mengelola jasa kepelabuhanan di Indonesia bagian barat. Pelindo 1 berkantor pusat di Medan dan memiliki wilayah operasi di 4 provinsi yang meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau daratan dan Riau Kepulauan, serta mengelola 15 cabang pelabuhan, 8 kawasan pelabuhan/ perwakilan dan mengelola 1 (satu) unit usaha yaitu UGK (Unit Usaha Galangan Kapal) serta 5 (lima) Anak Perusahaan, yaitu PT Prima Terminal Petikemas (PTP), PT Prima Multi Terminal (PMT), PT Prima Indonesia Logistik (PIL), PT Prima Pengembangan Kawasan (PPK) dan PT Prima Husada Cipta Medan (PHCM).

Pelayanan Pelindo 1 meliputi pelayanan kapal, pelayanan barang, pelayanan penumpang dan jasa kepelabuhanan lainnya.  Pelindo I mempunyai lokasi strategis di Selat Malaka, yang merupakan selat tersibuk dalam lalu lintas perdagangan dunia dan saat ini sedang mengembangkan pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan Hub Port Indonesia bagian barat, serta mempunyai pintu utama eksport CPO ke seluruh dunia, yaitu melalui pelabuhan Belawan dan Dumai.

Saat ini Pelindo 1 dalam upaya meningkatkan produktivitas pelayanan secara terus menerus, telah melakukan inovasi dengan menambahkan peralatan dan perpanjangan fasilitas dermaga sehingga untuk meningkatkan produktivitas yang lebih efektif dan efisien. Pengembangan secara kontinu ini juga untuk mendukung suksesnya program pemerintah dalam percepatan pembangunan nasional dan mendukung kebijakan Pemerintah terutama dalam program tol laut untuk memperkuat konektivitas nasional dan menciptakan biaya logistik nasional secara efisien dan efektif serta meningkatkan daya saing nasional
Pelindo 1, Indonesia Gateway.

FWD Insurance dan Sayurbox Donasikan 1.000 Paket Makanan Sehat untuk Pedagang Kaki Lima di Indonesia

Jakarta, 29 April 2021 – PT FWD Insurance Indonesia (“FWD Insurance”), pelopor asuransi jiwa berbasis digital di Indonesia, mengajak nasabah dan karyawan untuk mendonasikan FWD Box Berbagi yang berisi makanan sehat yang merupakan bagian dari program #BeraniBerbagi selama bulan Ramadan.

Program ini bertujuan untuk menunjukkan rasa terima kasih dan apresiasi kami kepada 1.000 pedagang kaki lima (PKL) yang terus bekerja tanpa lelah di tengah pandemi untuk menjadi pahlawan bagi keluarga dan dirinya sendiri. Program ini juga merupakan kelanjutan dari kampanye #BebaskanLangkahBerani untuk mengajak masyarakat untuk #BeraniBerbagi dan merayakan hidup, serta menjadi pahlawan di hidupnya.

Chief Marketing Officer FWD Insurance Maika Randini mengatakan, “Satu tahun sudah kita jalani dan menjadi tahun yang penuh tantangan karena pandemi. Kami melihat ada perubahan perilaku di masyarakat, salah satunya adalah menjadi lebih sadar kesehatan dan kebersihan.

Namun, kami menyadari bahwa tidak semua orang bisa menjalani hidup sehat karena berbagai faktor. Oleh karena itu, melalui program ini kami ingin mendorong para nasabah untuk memiliki perlindungan asuransi, sekaligus menyebarkan kebaikan pada sesama dengan membagikan FWD Box Berbagi yang berisi makanan sehat dan bergizi.”

Nasabah dapat berpartisipasi dalam kampanye ini dengan membeli satu produk Asuransi Bebas Handal dan/atau FWD Cancer Protection selama bulan Ramadan, mulai dari 13 April hingga 16 Mei 2021. Cashback sebesar 42% dari total kontribusi/premi yang dibayarkan oleh nasabah nantinya akan dikonversikan menjadi empat FWD Box Berbagi yang terdiri dari makanan sehat oleh Sayurbox, mitra resmi untuk kampanye ini. Paket sehat ini akan dibagikan kepada PKL terpilih dengan total target 1.000 PKL di Jawa dan Bali.

Asuransi Bebas Handal adalah asuransi kesehatan rawat inap berbasis syariah yang menawarkan manfaat rawat inap termasuk biaya kamar, biaya dokter, obat-obatan, perawatan setelah rawat inap, dan biaya tindakan bedah, dengan pilihan kontribusi mulai dari Rp75.000 dan pilihan manfaat tahunan hingga Rp100 juta.

Selain itu, produk asuransi ini juga memiliki Manfaat Khusus Covid-19 tanpa biaya tambahan untuk semua nasabah aktif ataupun yang baru bergabung selama periode 1-30 April 2021 untuk mendapatkan Manfaat Isolasi Mandiri (Isoman) serta perlindungan termasuk pengobatan selama masa isolasi diri.

Sementara itu, FWD Cancer Protection adalah asuransi kanker online terjangkau yang memberikan manfaat 100% jika terdiagnosis kanker, termasuk kanker stadium awal, dan menawarkan premi yang terjangkau mulai dari Rp 10.000 per bulan. Kedua asuransi tersebut memiliki proses pembelian yang mudah secara digital, mulai dari proses pengajuan online melalui ifwd.co.id hingga klaim online melalui aplikasi FWD MAX.

BSI Ambil Peran Penting Dalam Optimalisasi ZiISWAF di Indonesia

Jakarta, 29 April 2021 –  Optimalisasi pengumpulan serta penyaluran zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) terus dilakukan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI). Dukungan diberikan karena selama ini potensi besar ZISWAF di Indonesia belum dimanfaatkan secara maksimal.

Berdasarkan data Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), per 2020 lalu total dana ZISWAF yang terkumpul diperkirakan mencapai Rp12,5 triliun, tumbuh dari jumlah per 2019 yang ada di posisi Rp10,6 triliun. Tahun ini, jumlahnya diestimasi bisa naik hingga Rp19,77 triliun. Meski pengumpulannya terus meningkat setiap tahun, namun jumlah ZISWAF yang terakumulasi itu belum seberapa dibanding potensinya yang mencapai Rp327,6 triliun.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan potensi ZISWAF yang ada di Indonesia diperkirakan lebih dari Rp300 triliun dan apabila bisa dimobilisasi dengan baik maka dapat menjadi salah satu sumber dana pembiayaan umat sekaligus untuk pembangunan, baik dari sisi menyalurkan beasiswa pendidikan, membangun community development, dana CSR serta lainnya.

“Potensi yang luar biasa besar ini harus bisa digarap. Sebagai bagian dari ekosistem zakat, BSI memainkan peran penting dalam pengelolaan ZISWAF yang reliable dan transparan. BSI akan berkolaborasi dengan Baznas untuk mengumpulkan zakat dan menyebarkannya,” ujar Hery Gunardi dalam acara Silaturahmi Bank Syariah Indonesia dengan Pemimpin Redaksi, Kamis (29/4).

Dengan kerjasama BSI dan Baznas, menurut Hery, diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan pengumpulan dan penyaluran ZISWAF nasional. Melalui kerjasama dengan organisasi pengelola zakat, pemerintah, dan sejumlah asosiasi, BSI memposisikan diri sebagai mitra transaksi dan pemberdayaan masyarakat yang bisa diandalkan untuk pengumpulan ZISWAF.

BSI dapat menjadi pilihan masyarakat untuk menyalurkan ZISWAF secara instan melalui layanan pada platform BSI Mobile. Per Maret lalu, ada sekitar Rp3,26 miliar dana ZISWAF yang terkumpul melalui aplikasi BSI Mobile. Jumlah sumbangan ini berasal dari 99 ribu donatur, yang total transaksinya mencapai 303 ribu pada periode tersebut.

Selain mengandalkan layanan pengumpulan ZISWAF melalui platform mobile, BSI juga saat ini telah bekerjasama dengan Baznas untuk pengembangan pengelolaan ZISWAF. Kerjasama yang telah berjalan sejauh ini adalah penggunaan kartu Co-Brand Tap Cash IB Hasanah, pembinaan manajemen mitra penghimpunan Baznas, dan terciptanya kemudahan akses informasi data zakat antara kedua institusi.

Kedepannya, lanjut Hery, BSI berencana memperkuat kerjasama dengan memberi layanan counter untuk Baznas di seluruh daerah, kolaborasi pengadaan fitur smart donation dan promosi lainnya, kerjasama dalam publikasi dan literasi layanan ZISWAF.

Hadir secara virtual dalam kesempatan tersebut, Ketua Baznas RI Prof. Dr. KH Noor Achmad, menegaskan tingkat literasi zakat di Indonesia masih tergolong menengah-rendah. Hal ini yang menyebabkan belum optimalnya realisasi ZISWAF selama ini. Selain itu, masyarakat juga masih banyak yang terbiasa mengumpulkan ZISWAF melalui pihak lain non-lembaga pengumpul resmi. Jumlah ZISWAF yang dikumpulkan di luar lembaga resmi tersebut diestimasi mencapai Rp61,3 triliun.

Untuk memperbaiki kondisi tersebut, saat ini Baznas tengah gencar melakukan kampanye Gerakan Cinta Zakat yang telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo belum lama ini. Kampanye ini dibuat untuk mendorong pengumpulan ZISWAF, dan memastikan penyalurannya tepat sasaran bagi mereka yang membutuhkan.

“Untuk Gerakan Cinta Zakat, Baznas telah banyak didukung oleh BSI.  Gerakan ini tujuannya lebih ke arah meningkatkan zakat ke masyarakat, dalam konteks ini kita ingin ada satu penyadaran bahwa ada harta muzakki, ada harta Ilahiyah (ketuhanan). Kita harapkan gerakan ini tolong menolong, saling membantu antar manusia yang didasari adanya harta ketuhanan tersebut,” ungkap Noor Achmad.

Menurutnya, pengumpulan ZISWAF saat ini masih jauh dari harapan, dari potensi yang sebenarnya. Realisasi pengumpulan ZISWAF lebih dari Rp12 triliun pada tahun lalu diperoleh dari Baznas RI, Baznas provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia, serta Lembaga Amil Zakat (LAZ) seluruh Indonesia.

“Kami masih menghadapi problem pengelolaan, ini yang kita tata terlebih dulu yakni melalui penguatan kelembagaan. Persoalan lainnya masih adanya kesan bahwa manakala zakat ini dilaksanakan dengan masif, ada kekhawatiran apakah ini merupakan syariah-isasi negara, sama sekali tidak ada hubungannya,” tegas Noor Achmad.

Dia meyakini, kerjasama dan sinergi Baznas dan BSI yang semakin erat akan mendorong terwujudnya optimalisasi pengumpulan dan penyaluran ZISWAF.

“Kami berharap dukungan dari media untuk bisa menyampaikan ke masyarakat bahwa potensi zakat adalah potensi untuk harmoni ekonomi, penyeimbang orang miskin dan kaya. Melalui kerjasama dengan BSI, tentu kita bisa lebih dekat dengan masyarakat hingga ke pelosok daerah,” tutup Noor Achmad.

Tentang PT Bank Syariah Indonesia Tbk

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (“Bank Syariah Indonesia”) adalah bank hasil penggabungan dari tiga bank Syariah  milik BUMN yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah Tbk. yang mulai  beroperasi pada 1 Februari 2021. Penggabungan ini menyatukan kekuatan ketiga bank syariah tersebut dan  bertujuan untuk mengoptimalkan potensi keuangan dan ekonomi syariah Indonesia yang besar.

Didukung sinergi dengan perusahaan induk (Mandiri, BNI, BRI) serta komitmen pemerintah melalui Kementerian  BUMN, Bank Syariah Indonesia memiliki visi untuk menjadi salah satu dari 10 bank Syariah terbesar di dunia dari  sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.

Bank Syariah Indonesia berstatus sebagai perusahaan terbuka yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek  Indonesia (ticker code: BRIS). Pasca merger, Bank Syariah Indonesia adalah bank syariah terbesar di Indonesia. Per  Desember 2020, Bank Syariah Indonesia memiliki total aset mencapai sekitar Rp240 triliun, modal inti lebih dari Rp22,60 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 210 triliun, serta total pembiayaan Rp157 triliun. Selain itu  laba terkonsolidasi Bank Syariah Indonesia per Desember 2020 mencapai Rp2,19 triliun.

Dengan kinerja finansial tersebut, Bank Syariah Indonesia masuk dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia  dari sisi aset. Dari sisi jaringan, Bank Syariah Indonesia didukung oleh lebih dari 1.300 kantor cabang, lebih dari 2.400  jaringan ATM, serta didukung lebih dari 20.000 karyawan yang tersebar di seluruh Nusantara.

Seluruh aset dan kekuatan ini akan dioptimalkan Bank Syariah Indonesia untuk memberikan layanan dan produk  finansial syariah yang lengkap dalam satu atap untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan nasabah dari  berbagai segmen, mulai dari UMKM, ritel, komersial, wholesale, dan korporasi baik dalam maupun luar negeri.

Dewan Pengawas Syariah: Ketua: Dr. H. Mohamad Hidayat; Anggota: Dr. H. Oni Sahroni, MA; Anggota: Dr. Hasanudin, M.Ag; Anggota: Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, MSc.

Dewan Komisaris: Komisaris Utama Merangkap Komisaris Independen: Mulya E. Siregar; Komisaris: Suyanto; Komisaris: Masduki Baidlowi;  Komisaris: Imam Budi Sarjito; Komisaris: Sutanto; Komisaris Independen: Bangun Sarwito Kusmuljono; Komisaris Independen: M. Arief Rosyid Hasan; Komisaris Independen: Komaruddin Hidayat; Komisaris Independen: Eko Suwardi.

Direksi: Direktur Utama: Hery Gunardi; Wakil Direktur Utama 1: Ngatari; Wakil Direktur Utama 2: Abdullah Firman Wibowo; Direktur Wholesale Transaction Banking: Kusman Yandi; Direktur Retail Banking: Kokok Alun Akbar; Direktur Sales & Distribution: Anton Sukarna; Direktur Information Technology: Achmad Syafii; Direktur Risk Management: Tiwul Widyastuti; Direktur Compliance & Human Capital: Tribuana Tunggadewi; Direktur Finance & Strategy: Ade Cahyo Nugroho.

Dukung Penanganan Covid-19 dan PEN Nasional Melalui Akselerasi Digital Sepanjang 2020 Laba Bersih Telkom Meningkat 11,5%

Jakarta, 29 April 2021 – Di tengah kondisi industri pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mampu mencatat kinerja yang baik dengan membukukan pertumbuhan yang positif dari sisi pendapatan, EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) serta laba bersih selama tahun 2020.

Perseroan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp136,46 trilliun tumbuh positif sebesar 0,7% dibanding tahun 2019. EBITDA Perseroan tahun 2020 tercatat Rp72,08 triliun dengan laba bersih sebesar Rp20,80 triliun, atau masing-masing tumbuh double digit sebesar 11,2% dan 11,5%. Hal ini memberikan sinyal optimisme bahwa digitalisasi mampu menjadi motor penggerak penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan, tahun 2020 merupakan tahun yang sangat menantang dan penuh dinamika bagi Indonesia di mana pandemi Covid-19 melanda hampir seluruh dunia dan masih berlangsung hingga saat ini. Sama halnya dengan sektor bisnis yang lain, industri telekomunikasi merasakan dampak yang cukup besar dengan adanya pandemi. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi juga membawa perubahan terhadap kebutuhan dan gaya hidup masyarakat, dengan tingkat adopsi digital masyarakat meningkat signifikan.

“Pandemi telah mempercepat transformasi digital menjadi beberapa tahun lebih cepat dan ini menjadi ruang akselerasi bagi Telkom. Sejalan dengan langkah perseroan untuk bertransformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital, Telkom secara aktif terus mendukung upaya pemerintah dalam Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional melalui dukungan konektivitas, platform, dan aplikasi digital, selain juga bantuan sosial. Kami berkomitmen untuk terus hadir memberikan kemudahan kepada masyarakat yang dikarenakan pandemi harus melaksanakan beragam aktivitasnya secara digital dari rumah termasuk untuk bekerja dan belajar,” ujar Ririek di Jakarta (29/4).

Pandemi Covid-19 mendorong kebutuhan masyarakat yang lebih besar akan akses internet di rumah. Menangkap fenomena tersebut, Telkom berupaya untuk memenuhi permintaan masyarakat yang meningkat sepanjang tahun 2020 dengan melayani penambahan pelanggan IndiHome lebih dari 1,01 juta. Sehingga pada akhir 2020 jumlah pelanggan IndiHome mencapai 8,02 juta pelanggan atau tumbuh 14,5% jika dibanding akhir 2019. Kondisi ini berdampak positif bagi perusahaan di mana IndiHome mencatat kenaikan pendapatan signifikan sebesar 21,2% menjadi Rp22,2 triliun dibanding tahun lalu dan memposisikan diri sebagai internetnya Indonesia dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia.

Untuk segmen Mobile, Telkomsel selaku entitas anak usaha Telkom mencatat kenaikan trafik data yang cukup besar hingga 43,8% dibanding periode yang sama tahun lalu, menjadi 9.428 petabyte, seiring dengan semakin besarnya kebutuhan layanan data, khususnya dikarenakan perubahan gaya hidup masyarakat akibat dampak pandemi. Hal ini tidak lepas dari kontribusi dari 169,5 juta pelanggan Telkomsel dengan pengguna mobile data tercatat sebanyak 115,9 juta pelanggan atau meningkat 5,2% dibanding tahun lalu. Sepanjang 2020, pendapatan Digital Business Telkomsel tumbuh sebesar 7,0% menjadi Rp62,33 triliun yang sekaligus menjadi katalis dalam pergeseran bisnis legacy ke layanan digital business. Kontribusi pendapatan dari Digital Business meningkat menjadi 71,6% dari total pendapatan Telkomsel, dari 63,9% pada tahun sebelumnya.

Sebagai upaya mendukung dunia pendidikan selama masa pandemi, Telkomsel menghadirkan inisiatif Merdeka Belajar Jarak Jauh (MBJJ) yaitu penawaran spesial kuota belajar bagi masyarakat Indonesia untuk mengakses e-learning dan kuota untuk platform konferensi video.

Pada 2020, Telkomsel membangun 27,7 ribu Base Tranceiver Station (BTS) 4G LTE baru sehingga sampai dengan akhir Tahun 2020, Telkomsel telah memiliki total BTS lebih dari 231 ribu unit dengan 78% di antaranya adalah BTS 3G/4G.

Pada segmen Enterprise, fundamental bisnis yang semakin sehat sebagai hasil penerapan kebijakan Telkom untuk berfokus pada lini bisnis yang memiliki profitabilitas lebih tinggi, menghasilkan penurunan biaya operasi terutama dari biaya perangkat pelanggan di segmen ini. Sebagai hasil, segmen Enterprise membukukan pendapatan tahun 2020 sebesar Rp17,7 triliun.

Bahkan pada kuartal empat 2020 sendiri, pendapatan segmen Enterprise mencapai Rp6,3 triliun, tumbuh signifikan sebesar 67,9% dibanding kuartal tiga 2020. Pencapaian ini dikontribusi oleh pendapatan dari data center & cloud, application services, dan enterprise broadband.

Selanjutnya, segmen Wholesale & International Business yang merupakan enabler strategis seluruh segmen bisnis TelkomGroup, menunjukkan kinerja yang baik, dengan peningkatan pendapatan sebesar 27,3% YoY menjadi Rp13,5 triliun. Pencapaian ini terutama didorong oleh peningkatan bisnis menara telekomunikasi, voice wholesale, data center, dan inisiatif inorganik. Saat ini perseroan tengah mempersiapkan rencana unlocking value Mitratel demi meningkatkan valuasi dan memperkuat portofolio bisnis menara telekomunikasi TelkomGroup.

Pada segmen ini perseroan juga terus mengembangkan inisiatif neuCentrIX dalam melayani market wholesale industri telekomunikasi dan ekosistem digital melalui penyediaan layanan data center yang terintegrasi dengan infrastruktur backbone yang memiliki coverage terluas dan berdaya saing global.

Sejalan dengan langkah transformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital, Telkom terus mengembangkan beragam layanan digital baik untuk segmen konsumer maupun enterprise. Telkom mendukung pengembangan khususnya pada lima ekosistem, yakni UMKM, pendidikan, kesehatan, logistik, dan agrikultur. Dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, Telkom bersama delapan BUMN lain mendukung inisiatif Kementerian BUMN menghadirkan Pasar Digital UMKM atau yang dikenal dengan istilah PaDi UMKM yaitu platform aplikasi aggregator e-commerce bagi UMKM untuk memperoleh akses pasar lebih luas, khususnya dari BUMN.

Total belanja modal perseroan pada tahun 2020 tercatat sebesar Rp29,4 triliun atau 21,6% dari total pendapatan. Penyerapan belanja modal di tahun 2020 lebih kecil daripada rencana proyeksi dikarenakan pandemi yang mengakibatkan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.

Belanja modal tersebut terutama digunakan untuk memperkuat jaringan dan infrastruktur lainnya dalam rangka meningkatkan kapabilitas digital demi memberikan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan, meliputi jaringan 4G LTE, jaringan akses serat optik ke rumah, jaringan backbone serat optik bawah laut serta menara telekomunikasi dan data center. Dalam rangka mendukung perekonomian nasional, Telkom mencatat nilai besaran Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) secara mandiri sekitar 41.6% dari belanja Capex dan 92% dari belanja Opex pada tahun 2020.

“Di tengah pandemi yang masih kita hadapi hingga saat ini, kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap berbagai layanan TelkomGroup. Kami akan terus berupaya menghadirkan solusi digital terbaik untuk membantu masyarakat dalam menghadapi pandemi maupun memulihkan perekonomian nasional sejalan dengan komitmen kami untuk menjadi penggerak digitalisasi Indonesia. Kami meyakini dengan digitalisasi, bersama-sama kita mampu menghadapi pandemi dan menjadikan Indonesia lebih baik,” tutup Ririek.

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

WIKA Launching “WIKA Smart Block”, Platform Digital Dukung Bisnis UMKM Naik Kelas

Jakarta, 28 April 2021– PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. [WIKA] melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) meluncurkan “WIKA Smart Block” (WSB), sebuah digital platform media promosi dan monitoring UMKM Mitra Binaan WIKA. Peluncuran WIKA Smart Block dihadiri oleh Koordinator Pengembangan Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kementerian BUMN Teddy Purnama, Direktur Operasi III WIKA Sugeng Rochadi, Direktur QSHE WIKA Rudy Hartono bersama Kepala TJSL BUMN Infrastruktur dan Pengurus IIWIKA, pada hari ini Selasa, (27/4).

Pada kesempatan yang sama, Direktur QHSE WIKA Rudy Hartono menjelaskan hadirnya WIKA Smart Block akan mendukung pembinaan dalam hal pemasaran/promosi produk unggulan Mitra Binaan WIKA sebagai salah satu upaya WIKA dalam mendukung pemulihan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM. Konsep WIKA Smart Block akan meliputi pembuatan stand dengan sistem knockdown dan moveable dan digelar secara terintegrasi dengan dukungan social media exposure dan aktivasi digital platform.

Kelak, Produk-produk UMKM yang menjadi mitra binaan WIKA dapat diakses melalui wikasmartblock.com. WIKA Smart Block akan menjadi platform digital bagi WIKA untuk melihat perkembangan para Mitra Binaan secara terukur serta menjadi akses bagi masyarakat luas untuk mengakses produk UMKM Mitra Binaan WIKA.

“Mitra Binaan juga akan mendapatkan pelatihan intensif secara berkala setiap 3 bulan dalam 1 tahun yang diharapkan mampu menciptakan daya tarik sekaligus mendorong kinerja pemasaran UMKM ‘lanjut kelas’ dalam menjangkau pasar yang lebih luas,” jelas Rudy.

Koordinator Pengembangan Bidang TJSL Kementerian BUMN, Teddy Purnomo menyampaikan apresiasi terhadap launching WIKA Smart Block ini. Menurutnya, WSB merupakan bentuk implementasi Corporate Shared Value (CSV) yang diterapkan WIKA dalam menciptakan nilai bersama, antara perusahaan dan UMKM Mitra Binaan.

“Semoga ke depan kita harapkan pembinaan UMKM Indonesia menjadi nyata, terstruktur dan terukur dengan adanya WSB,” tuturnya.

Komitmen WIKA Bantu UMKM
Pemberdayaan UMKM telah menjadi bagian yang selalu melekat dalam perjalanan WIKA untuk terus bertumbuh baik sebagai mitra kerja maupun mitra binaan. Salah satu prioritas dari program PKBL WIKA adalah program pemberdayaan mulai dari sisi penguatan modal, peningkatan kualitas produk hingga pada perluasan jangkauan pemasaran.

Saat ini, tercatat hampir 200 UMKM yang telah menjadi mitra binaan WIKA dengan produk mulai dari kuliner, fashion, kerajinan tangan, hingga jasa dengan realisasi penyaluran program kemitraan mencapai Rp27,8 Miliar pada tahun 2020. Berkat sinergi dengan WIKA, kini produk-produk Mitra Binaan telah tampil di berbagai pusat perbelanjaan di Indonesia bahkan berhasil masuk ke pasar internasional.

#QualityLeadstoBetterLife
#Sehatberprestasi

Corporate Communications
Sekretariat Perusahaan
PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk.

Facebook : PT Wijaya Karya
Twitter : @PTWijayaKarya
Instagram : ptwijayakarya
Youtube : WIJAYA KARYA TV

Keren, Pegadaian Bakal Punya Tower Baru!

Jakarta, 22 April 2021 – Mimpi Insan Pegadaian untuk memiliki gedung sendiri akhirnya menjadi kenyataan. PT Pegadaian (Persero) akan membangun gedung bertingkat bernama Pegadaian Tower, dengan 22 lantai dan 2 basement, di area kantor pusat Jl. Kramat Raya No.162 Jakarta Pusat.

Seremonial Groundbreaking gedung tersebut dilakukan pada Kamis (22/04/2021) oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, didampingi Komisaris Utama Pegadaian Loto Srinaita Ginting, Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto, Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk. Novel Arsyad dan Direktur Umum Pegadaian Gunawan Sulistyo.

Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Kuswiyoto menyampaikan rasa syukurnya, karena di usia ke-120 tahun, Pegadaian mendapatkan kado terindah, yaitu gedung Pegadaian Tower yang diharapkan bisa meningkatkan kepercayaan diri, kebanggaan, dan semangat Insan Pegadaian untuk bekerja lebih baik untuk masyarakat dan juga meningkatkan roda perekonomian bangsa.

“Dengan dibangunnya Pegadaian Tower, tidak hanya mempercantik kawasan Kramat saja. Tetapi tower ini juga dapat meningkatkan citra perusahaan, rasa bangga, juga meningkatkan rasa percaya diri seluruh Insan Pegadaian untuk bekerja lebih baik lagi kedepannya dalam melayani masyarakat khusunya nasabah Pegadaian,” ujar Kuswiyoto.

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo berharap, Pegadaian Tower bisa menjadi simbol transformasi perusahaan yang mampu bertahan di berbagai zaman, mulai dari era kolonial sampai dengan era digital.

“Saya berharap Pegadaian menjadi acuan, untuk meningkatkan inklusi keuangan, serta menjadi ujung tombak dalam memberikan solusi keuangan bagi masyarakat dengan cepat, dan nyaman bagi para nasabah khususnya pelaku UMKM yang mengalami kesulitan memperoleh pendanaan,” ucap Wamen yang akrab dipanggil Tiko ini.

Pegadaian didukung penuh oleh PT PP (Persero) Tbk. sebagai pemenang tender untuk membangun Pegadaian Tower. Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk, Novel Arsyad mengatakan, perusahaan menargetkan pembangunan tower ini akan memakan waktu kurang-ebih dua tahun atau rampung pada tahun 2023 mendatang.

“Gedung Pegadaian Tower yang ikonik ini akan mengusung tema gold and diamond. Sejalan dengan tagline Pegadaian Mengatasi Masalah Tanpa Masalah, PT PP akan bekerja semaksimal mungkin agar pembangunan ini juga sejalan dengan tagline perusahaan, yaitu Menyelesaikan Proyek Tanpa Masalah,” kata Novel.

Di akhir sambutan, Novel menutup sambutan dengan pantun:

Pegadaian P-nya satu, PT PP huruf P-nya dua

Pegadaian-PP Bersatu, Disinergikan Wamen dua

WEGE KEMBALI RAIH 3 PENGHARGAAN TERBAIK TOP CSR AWARD 2021⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) kembali dianugerahi penghargaan bergengsi, WEGE menyabet 3 kategori penghargaan terbaik dalam TOP CSR Awards 2021 yang diselengarakan oleh TOP Business. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Direktur Utama WEGE Nariman Prasetyo di Dian Ballroom, Raffles Hotel Jakarta Jl. Prof. DR. Satrio No.5 Jakarta Selatan, (22/04).⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
Tiga kategori penghargaan tersebut antara lain, TOP CSR Award 2021 on Star #5, TOP Leader on CSR Commitment 2021, serta TOP CSR Award 2021 – Program Penanganan Pandemi Covid-19 (Modular-Konstruksi Rumah Sakit Penanganan Covid-19).

Penghargaan di tahun ini sangat membanggakan, pasalnya WEGE berhasil meraih predikat bintang lima setara dengan pencapaian BUMN dan swasta besar lainnya yang telah eksis selama ini, bahkan WEGE satu-satunya anak perusahaan BUMN yang masuk dalam kategori tersebut. Hal itu bermakna bahwa Sistem, Kebijakan, dan Pelaksanaan CSR Perusahaan berada di level “SANGAT EKESELEN” (LUAR BIASA) dan sangat mendukung strategi bisnis perusahaan, baik dimasa pandemi covid-19 maupun untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Direktur Utama WEGE Nariman Prasetyo untuk kedua kalinya kembali didapuk sebagai TOP Leader on CSR Commitment 2021⁣⁣. Penghargaan ini diberikan kepada Direktur/Pimpinan Tertinggi di perusahaan, yang dinilai memiliki komitmen tinggi dalam mendukung kelengkapan sistem, tata kelola, dan kebehasilan implementasi CSR di perusahaan.⁣⁣

“Kami mendukung penuh Pelaksanaan CSR WEGE, karena berdampak positif bagi masyarakat, lingkungan serta bagi keberlangsungan bisnis dan kinerja perusahaan,”ujar Nariman di sela sela acara.

Ketua Dewan Juri Top CSR 2021 yang juga ketua KNKG, Mas Achmad Daniri menjelaskan bahwa proses penilaian dan penentuan pemenang, dilakukan secara objektif dan independen.

“Kriteria utama penilaian dalam Top CSR Awards mengacu pada 3 hal: Pertama, Keselarasan CSR dengan Strategi Bisnis dan Penerapan CSV (Creating Shared Value); kedua, Program CSR Unggulan di Masa Pandemi Covid-19; ketiga, Tingkat Adopsi CSR terhadap ISO 26000 Social Responsibility; serta keempat, Kebijakan dan Sistem Tata Kelola CSR ” ungkap Daniri dalam sambutannya.⁣
⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
Tema TOP CSR Award 2021 mengangkat tema “Peran Strategis CSR dalam mendukung Keberlangsungan Bisnis yang Berkelanjutan di masa Kenormalan Baru”. Tema ini relevan dengan kontribusi CSR WEGE dalam turut berpartisipasi dalam penanganan covid-19 dengan pembangunan fasilitas kesehatan khusus pasien covid-19.

Selain Rumah sakit modular, beberapa program CSR unggulan lainnya yang berhasil terlaksana dengan baik antara lain; Penanaman bibit pohon mangga Ki Ojay di Karawang, Sertifikasi tukang, dukungan fasilitas Co-working Space dan membangun Teras Braga sebagai pusat kuliner (UKM) dan kesenian warga Braga Bandung. Program-program tersebut diterapkan dengan pendekatan CSV yang berdampak pada keberlangsungan bisnis perusahaan.

Khusus di tahun 2021 ini, WEGE telah bersinergi dengan Rumah Yatim merenovasi Kantor layanan Rumah Yatim di beberapa lokasi, pengadaan mesin pencacah sampah organik untuk Kebun Jasmine Bandung, serta pembagian Alquran dan Kitab kepada anak-anak sekolah khususnya di wilayah Padang dan Nusa Tenggara Timur.

Sebelumnya ditahun 2020, WEGE juga telah meraih tiga penghargaan dengan kategori TOP CSR Award 2020 #4 star , TOP Leader on CSR Commitment 2020, serta TOP CSR Award 2020 – Program Sarana Bangunan.
⁣⁣⁣⁣⁣⁣
⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣Sekretaris Perusahaan⁣
⁣⁣PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk.⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
More info :⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
*Website: https://www.wikagedung.co.id/*⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
Instagram : @ptwikagedungID⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
Twitter: @ptwikagedungID⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
Facebook: ptwikagedungID⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
Youtube: PT WIKA Gedung⁣

BSI Lanjutkan Penyatuan Operasional Sistem Layanan di Area Manado

Jakarta, 20 April 2021 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk melanjutkan penyatuan dan integrasi sistem layanan di Area Manado, sebagai wujud komitmen perusahaan mendorong pengembangan keuangan syariah dan meningkatkan literasi masyarakat di kawasan Timur Indonesia. Penyatuan sistem layanan Area Manado ini merupakan tahap kedua kelanjutan dari kick off Region Makassar pada 5 april 2021 yang diresmikan oleh Direktur Utama BSI.

Integrasi sistem layanan tahap kedua meliputi meliputi tiga area dibawah Region BSI XI Indonesia Timur, yaitu area Makassar membawahi Sulselbar, area Palu membawahi Sulteng, Sultra & Gorontalo, termasuk Area Manado yang membawahi Sulut, Maluku, Papua.

Penyatuan sistem layanan ini mencakup migrasi rekening nasabah, kartu ATM hingga mobile dan internet banking. Tentunya proses tersebut juga mengedepankan kenyamanan dan keamanan data nasabah. Selama proses penyatuan integrasi sistem layanan, BSI memastikan nasabah tetap dapat melakukan aktivitas dan transaksi keuangan seperti biasa.

Direktur Sales and Distribution Bank Syariah Indonesia, Anton Sukarna menyampaikan integrasi sistem layanan ini merupakan salah satu langkah merger operasional dan bisa mendukung layanan BSI berjalan lebih optimal.

Anton menegaskan Area Manado sebagai salah satu pintu penting dalam integrasi sistem layanan BSI karena area ini mempunyai potensi perbankan syariah yang sangat besar, tercermin dari minat nasabah atau masyarakat nonmuslim cukup tinggi di Timur Indonesia. “Hal Ini juga sekaligus membuktikan bahwa BSI hadir sebagai solusi keuangan yang aman dan sesuai syariah yang inklusif, mampu diterima oleh semua kalangan. Kami berharap hadirnya BSI di Area ini dapat meningkatkan inklusi dan literasi keuangan syariah bagi masyarakat di kawasan Timur Indonesia,” imbuhnya.

Proses penyatuan integrasi sistem layanan di Area Manado pada 19  April 2021 merupakan bagian dari proses integrasi  operasional cabang, layanan dan produk secara nasional mulai 1 Februari 2021 sampai 30 Oktober 2021. Terkait hal ini, BSI telah melakukan training, sharing knowledge IT, dan persiapan data nasabah yang akan dilakukan migrasi.

Dalam periode tersebut nasabah bank asal secara bertahap akan dihubungi untuk melakukan migrasi rekening ke Bank Syariah Indonesia. Untuk fasilitas kartu, buku tabungan dan deposito, nasabah bisa melakukan migrasi secara bertahap hingga 31 Oktober 2021.

Selama proses migrasi, nasabah bank asal Bank Syariah Indonesia masih dapat menggunakan kartu dan buku tabungan yang dimiliki sampai dengan cabang tersebut berubah menjadi kantor cabang yang sudah terintegrasi.

BSI menargetkan pada 1 November 2021, seluruh jaringan Bank Syariah Indonesia bisa terintegrasi dan sampai akhir 2021 sebanyak 100% dari total nasabah akan memiliki akun di sistem baru BSI.

Selama proses migrasi, nasabah dapat menggunakan jaringan ATM dari masing-masing bank asal. Selain itu, nasabah dapat menggunakan ATM dari jaringan ATM yang bekerja sama, yakni jaringan ATM Prima, ATM Bersama, dan GPN.

Proses migrasi rekening bisa dilakukan secara digital  dengan aplikasi BSI Mobile, dan hadir langsung ke kantor cabang BSI. Migrasi rekening via digital juga bisa dilakukan melalui call center 14040, Whatsapp Business BSI, dan live chat Asiyah. Dalam periode migrasi nasabah dapat menyampaikan informasi bila terdapat perubahan nomor telepon dan email.

Untuk memperlancar proses migrasi, BSI melakukan beberapa pendekatan diantaranya melalui media online yaitu direct message ke nasabah, media sosial hingga email. Hal ini agar nasabah bisa terinformasi terkait jadwal migrasi.

Tentang PT Bank Syariah Indonesia Tbk

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (“Bank Syariah Indonesia”) adalah bank hasil penggabungan dari tiga bank Syariah  milik BUMN yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah Tbk. yang mulai  beroperasi pada 1 Februari 2021. Penggabungan ini menyatukan kekuatan ketiga bank syariah tersebut dan  bertujuan untuk mengoptimalkan potensi keuangan dan ekonomi syariah Indonesia yang besar.

Didukung sinergi dengan perusahaan induk (Mandiri, BNI, BRI) serta komitmen pemerintah melalui Kementerian  BUMN, Bank Syariah Indonesia memiliki visi untuk menjadi salah satu dari 10 bank Syariah terbesar di dunia dari  sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.

Bank Syariah Indonesia berstatus sebagai perusahaan terbuka yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek  Indonesia (ticker code: BRIS). Pasca merger, Bank Syariah Indonesia adalah bank syariah terbesar di Indonesia. Per  Desember 2020, Bank Syariah Indonesia memiliki total aset mencapai sekitar Rp240 triliun, modal inti lebih dari Rp22,60 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 210 triliun, serta total pembiayaan Rp157 triliun. Selain itu  laba terkonsolidasi Bank Syariah Indonesia per Desember 2020 mencapai Rp2,19 triliun.

Dengan kinerja finansial tersebut, Bank Syariah Indonesia masuk dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia  dari sisi aset. Dari sisi jaringan, Bank Syariah Indonesia didukung oleh lebih dari 1.300 kantor cabang, lebih dari 2.400  jaringan ATM, serta didukung lebih dari 20.000 karyawan yang tersebar di seluruh Nusantara.

Seluruh aset dan kekuatan ini akan dioptimalkan Bank Syariah Indonesia untuk memberikan layanan dan produk  finansial syariah yang lengkap dalam satu atap untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan nasabah dari  berbagai segmen, mulai dari UMKM, ritel, komersial, wholesale, dan korporasi baik dalam maupun luar negeri.