Category Archives: Industri

BEI Berikan Relaksasi Batas Waktu Penyampaian Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan untuk Perusahaan Tercatat dan Penerbit dalam Peraturan Bursa

Jakarta – Sebagai upaya dalam mendukung penerapan adaptasi kebiasaan baru agar pelaku usaha, serta masyarakat tetap produktif dan aman dari penularan COVID-19, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan beberapa relaksasi bagi pemenuhan kewajiban Perusahaan Tercatat dan Penerbit dalam Peraturan Bursa, sebagai berikut:

  1. Perpanjangan batas waktu penyampaian :
    • Laporan Keuangan tahunan,
    • Laporan Tahunan,
    • Laporan Keuangan triwulan I,

bagi Perusahaan Tercatat dan Penerbit melalui SPE-IDXnet, yaitu selama 2 bulan dari batas waktu penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bursa.

  1. Perpanjangan batas waktu penyampaian:
    • Laporan Keuangan tengah tahunan,
    • Laporan Keuangan triwulan III,

bagi Perusahaan Tercatat dan Penerbit melalui SPE-IDXnet, yaitu selama 1 bulan dari batas waktu penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bursa.

  1. Sehubungan dengan perpanjangan batas waktu sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan 2, maka BEI menyesuaikan pengenaan notasi khusus “L” bagi Perusahaan Tercatat.
  2. Dalam hal terdapat ketentuan lembaga/instansi pengawas masing-masing industri dari Perusahaan Tercatat dan Penerbit yang mengatur penyampaian laporan lebih awal dari yang ditentukan oleh Bursa sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan 2, maka laporan wajib disampaikan ke Bursa berdasarkan ketentuan penyampaian laporan yang paling cepat berlaku bagi Perusahaan Tercatat dan Penerbit tersebut.

Relaksasi ini dituangkan dalam Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00089/BEI/10-2020 tanggal 15 Oktober 2020 perihal Relaksasi Batas Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Dan Laporan Tahunan yang diberlakukan mulai 15 Oktober 2020 sampai dengan batas waktu yang akan ditetapkan kemudian.

Dengan diberlakukannya Keputusan tersebut, maka Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00057/BEI/08-2020 tanggal 19 Agustus 2020 perihal Relaksasi Batas Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan, Laporan Keuangan Triwulan I, Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Laporan Tahunan, dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.

Untuk informasi lengkap terkait Keputusan Direksi terbaru dapat dilihat pada website idx.co.id > Peraturan > Keputusan Direksi.

Demikian untuk diketahui publik.

MNC Sekuritas Makin Gencar Edukasi selama Pandemi

Jakarta — Sejalan dengan pertumbuhan investor pasar modal yang justru makin moncer selama pandemi, PT MNC Sekuritas juga semakin gencar menggelar dan mendukung kegiatan edukasi saham sepanjang tahun 2020. Salah satunya adalah acara “The 6th International Investment Day” yang merupakan selebrasi HUT ke-7 Galeri Investasi BEI Universitas Bunda Mulia (UBM) Jakarta. Acara tahunan yang biasanya digelar secara langsung di kampus kali ini digelar secara online pada hari Jumat (02/10/2020).

Dihadiri secara virtual oleh 500 peserta, acara “The 6th International Investment Day” ini dibuka oleh sambutan dari Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi, Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina dan Wakil Rektor Bidang Operasional Universitas Bunda Mulia Martina Venny. Selain itu, kegiatan ini juga semakin semarak dengan hadirnya sejumlah pembicara dari sisi emiten, di antaranya Direktur PT MNC Kapital Indonesia Tbk Samuel Mulyono, Direktur Utama PT Sentra Food Indonesia Tbk Agustus Sani Nugroho, dan SVP Bank Central Asia Anna Susilowati.

Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina mengungkapkan Galeri Investasi UBM merupakan salah satu Galeri Investasi BEI – MNC Sekuritas unggulan. Sejak diresmikan tahun 2014, Galeri Investasi UBM telah melahirkan lebih dari 1.600 investor per Agustus 2020, naik 45% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Kami meyakini saat pandemi bukanlah alasan untuk berdiam diri. MNC Sekuritas terus berkolaborasi dengan cabang, mitra kampus, serta komunitas saham dalam menggelar lebih dari 400 kegiatan edukasi sepanjang Januari hingga Agustus 2020. Lebih dari 36.000 peserta telah mengikuti edukasi pasar modal yang digelar offline sebelum pandemi maupun online saat ini,” jelas Susy.

Optimisme membangun basis investor, khususnya ritel dari kalangan milenial di Indonesia bukanlah tanpa alasan. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), kepemilikan saham investor lokal per Agustus 2020 telah melampaui jumlah kepemilikan saham investor asing, yaitu 50,05% versus 49,95%. Tak hanya itu, lanjut Susy, aktivitas transaksi saham di BEI per Agustus 2020 juga didominasi oleh investor lokal sebesar 71%, melebihi porsi transaksi investor lokal di tahun-tahun sebelumnya, yang berkisar antara 59% hingga 68%.

“Investor pasar modal tumbuh secara luar biasa selama pandemi, yang kini jumlahnya sudah menembus angka 3 juta investor. Semoga momentum ini dapat terus kita jaga dan pertahankan supaya kita dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” jelas Susy. Banyak prestasi mengesankan sudah diraih Galeri Investasi UBM, lanjutnya. UBM menjadi juara Best Overall dan Best Transaction dalam ajang penghargaan Galeri Investasi Idol 2017 dan Galeri Investasi Idol 2018 yang diselenggarakan oleh MNC Sekuritas, serta penghargaan Best Investor GEMESIN Awards 2017 yang dinilai dari aspek pertumbuhan aset dan jumlah transaksi tertinggi. Susy berharap prestasi ini membuat Galeri Investasi UBM semakin terpacu untuk menjadi lebih baik lagi.


Bantu Sambung Listrik Warga Tidak Mampu, PLN Gelar Virtual Charity Run and Ride

Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional ke-75, PLN menggandeng Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) menggelar kegiatan virtual charity run and ride pada 16-28 Oktober 2020. Virtual Charity Run and Ride sendiri merupakan ajang lari dan bersepeda yang bisa dilakukan di mana saja kapan saja dan dapat “dicicil” jarak lari dan bersepedanya untuk tujuan beramal.

Dengan mengangkat tema “Energimu Cahaya Bagiku”, peserta akan diajak untuk menerapkan gaya hidup sehat melalui olahraga lari dan sepeda. Setiap kilometer yang ditempuh oleh pelari dan pesepeda nantinya akan dikonversikan dalam bentuk rupiah yang nantinya akan digunakan untuk membiayai penyambungan listrik masyarakat tidak mampu.

“Di tengah pandemi, kami ingin mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat. Tak hanya itu, langkah kaki dan kayuhan sepedanya pun ini akan berguna bagi saudara-saudara kita yang tidak mampu,” tutur Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN, Agung Murdifi.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang diberikan mandat oleh pemerintah untuk menyediakan listrik. PLN terus berupaya melistriki hingga ke seluruh pelosok negeri. Data rasio elektrifikasi (perbandingan kepala keluarga berlistrik dengan total kepala keluarga) secara nasional, dalam lima tahun terkahir meningkat cukup signifikan. Pada tahun 2015, rasio elektrifikasi baru sekitar 88 persen, sementara pada bulan Juni 2020 lalu sudah mencapai 99 persen.

Selain kondisi geografis daerah terpencil. Salah satu tantangannya untuk mewujudkan rasio elektrifikasi 100 persen adalah keterbatasan masyarakat kurang mampu untuk melakukan penyambungan listrik. Sebagai informasi, tanggung jawab PLN dalam menghadirkan listrik adalah hingga membangun jaringan-jaringan listrik ke sekitar rumah pelanggan. Sementara untuk instalasi dalam rumah dan biaya penyambungan listrik menjadi tanggung jawab pelanggan.

“Masyarakat yang tidak mampu inilah yang akan kita bantu. PLN bersama MKI menggagas acara ini, mengajak masyarakat ikut serta, berbagi energi untuk menerangi nusantara. Tidak dengan uang, masyarakat cukup berolahraga melalui lari atau bersepeda,” tambah Agung.

Masyarakat yang ingin ikut serta dalam kegiatan ini dapat melakukan pendaftaran melalui http://plncharity.gofit.id/ mulai tanggal 15 Oktober 2020 dan tidak dipungut biaya apapun (GRATIS). Peserta akan diberikan pilihan kategori jarak, baik lari ataupun sepeda yang akan diselesaikannya selama periode tertentu yaitu tanggal 16 Oktober 2020 sampai tanggal 28 Oktober 2020. Jarak lari ataupun sepeda tersebut dapat diselesaikan lebih dari satu kali aktivitas.

Setiap kilometer lari akan dikonversikan ke dalam rupiah yaitu sebesar Rp 40.000,- dan sepeda sebesar Rp 35.000,-. Uang tersebut akan digunakan untuk biaya penyambungan rumah masyarakat tidak mampu tersebar di seluruh Indonesia dengan daya 450 VA. Pemilihan penerima bantuan dilakukan langsung oleh PLN dengan memastikan penerima bantuan terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial Republik Indonesia. Sebagai informasi, biaya penyambungan listrik satu rumah termasuk dengan instalasi listrik dalam rumah dan sertifikat laik operasi sebesar Rp 750.000,-.

Ketua Umum MKI, Wiluyo Kusdwiharto menambahkan bahwa melalui kegiatan ini PLN dan MKI juga ingin semangat Hari Listrik Nasional tidak hanya dirasakan oleh insan yang ada di dunia kelistrikan, tetapi juga menjadi milik seluruh masyarakat Indonesia.

“Sekarang hampir seluruh aktivitas membutuhkan listrik. Jadi mari kita rayakan bersama Hari Listrik Nasional ke-75 yang akan jatuh pada tanggal 27 Oktober 2020. Semoga listrik membawa hidup kita menjadi lebih baik,” tutur Wiluyo.

Untuk informasi lebih lanjut dapat dilihat melalui situs web pendaftaran, instagram @pln_id , @masyarakatketenagalistrikan , dan @gofit.id.

Indosat Ooredoo dan Kementerian Agama Gelar Madrasah Young Researcher Supercamp 2020

Jakarta – Indosat Ooredoo melanjutkan kerja sama dengan Kementerian Agama RI untuk mendukung digitalisasi Madrasah lewat penyelenggaraan Madrasah Young Researcher SuperCamp (MYRes). Sebelumnya, Indosat Ooredoo memberikan dukungan berupa Starter Pack yang berisi kuota internet 30GB secara gratis ke siswa-siswi dan pengajar Madrasah di seluruh Indonesia dalam rangka rangkaian Kerjasama untuk mendukung Program Madrasah Digital Belajar Jarak Jauh.

MYRes sendiri adalah sebuah perlombaan gagasan ilmiah yang meliputi 3 (tiga) studi utama di Madrasah, yaitu Ilmu Keagamaan, Ilmu Sosial dan Kemanusiaan, dan Ilmu Matematika, Sains, dan Pengembangan Teknologi. Perlombaan ini diusung oleh Kementerian Agama dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk memiliki kemampuan yang sesuai dengan kerangka kompetensi di abad 21 ini.

“Sebagai perusahaan digital telko terdepan di Indonesia, Indosat Ooredoo berkomitmen untuk selalu berperan aktif dalam pemanfaatan teknologi digital, terutama untuk menunjang proses pengajaran di masa pandemi COVID19 saat ini. Tentunya di era serba digital saat ini berbagai metodologi dalam melakukan riset juga sangat berbeda, dimana akses dan pertukaran informasi bisa didapatkan secara global tanpa batasan jarak serta waktu. Dukungan kami melalui Kementerian Agama yang kali ini melalui MYRes, merupakan kegiatan yang sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan siswa, serta memberikan sarana bagi peserta didik untuk tetap menggali keahlian melalui riset nya. Indosat Ooredoo berharap, peserta didik akan lebih termotivasi untuk berkreasi sesuai minat masing-masing untuk mempersiapkan mereka untuk menjadi profesional yang unggul di masa depan,” ujar Bayu Hanantasena, Chief Business Officer Indosat Ooredoo.

Pelaksanaan MYRES ini akan terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu penerimaan naskah proposal dan pengumuman penilaian proposal yang berakhir pada Tanggal 14 Oktober 2020, pendalaman presentasi proposal pada Tanggal 19 – 22 Oktober 2020, pelaksanaan penelitian di tanggal 28 Oktober – 20 November 2020, penerimaan naskah hasil penelitian di Tanggal 25 – 28 November 2020, dan presentasi Finalis di tanggal 1 – 2 Desember 2020. Seluruh rangkaian kegiatan ini akan diadakan secara online.

Indosat Ooredoo berkontribusi pada penyelenggaraan MYRes dalam bentuk pemberian beasiswa kepada seluruh pemenang MYRes sebagai hadiah utama dari kegiatan ini. Sampai saat ini sudah lebih dari 5.600 peserta yang akan mengikuti kegiatan ini

CSA Hadirkan Mitra10 ke-32 & Atria Pertama di Surabaya

SURABAYA – PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk. (BEI: “CSAP”) Perusahaan distribusi terbesar & terkemuka bahan bangunan, kimia dan Consumer Goods/FMCG, dan pemilik jaringan toko ritel modern Mitra10 & Atria terus memacu pertumbuhan segmen ritel modern bahan bangunan dan Home Improvement dengan membuka Mitra10 ke-32 di jalan Ahmad Yani, Surabaya.

Superstore ketiga yang berlokasi di kota pahlawan ini menempati area seluas 15.000 m2 dengan selling area seluas 6.500 m2. Mitra10 Ahmad Yani menawarkan Stock Keeping Unit (SKU) sebanyak 32.000 item, mulai dari keperluan lantai, keramik, cat, atap hingga home improvement.

“Kami selalu berupaya menciptakan kinerja yang terbaik dan berkelanjutan melalui ekspansi agresif di sektor ritel modern bahan bangunan dan furnitur. Kota Surabaya mempunyai prospek yang sangat baik terutama di segmen residensial.” Jelas Idrus H. Widjajakusuma, Corporate Secretary PT Catur Sentosa Adiprana Tbk, induk usaha Mitra10.

Ditambahkan, sepanjang tahun 2019, CSA telah membuka tiga superstore baru Mitra10 dari target lima superstore baru pada 2019. Ketiga outlet tersebut antara lain; Cirebon, Yogyakarta dan hari ini Surabaya. Kemudian berikutnya Mitra10 akan kami buka di Solo dan Makassar sehingga pada akhir tahun total Mitra10 mencapai 34 outlet.

Untuk menopang rencana ekspansi agresif tersebut CSA telah mengalokasikan dana belanja segmen ritel sebanyak Rp500 miliar pada 2019. CSA berupaya menangkap peluang terbaik dengan sinergi antar bisnis unit seperti segmen distribusi, ritel modern bahan bangunan dan furnitur untuk pencapaian yang lebih baik.

Atria kini Hadir di Surabaya

Berbeda dengan Mitra10 sebelumnya yang telah hadir di Surabaya, Mitra10 Ahmad Yani juga dilengkapi dengan gerai furniture, Atria. Ini merupakan gerai Atria pertama di Kota Surabaya atau gerai ke-11 di seluruh Indonesia. Atria menempati selling space sebesar 1.500m2 dan gudang showroom seluas 64m2 dikelola oleh total 28 personel toko dan 15 personel gudang.

“Atria ini merupakan cabang pertama yang berlokasi di Surabaya, khususnya Jawa Timur. Dengan mengusung konsep Shop in Shop konsep. Kami menawarkan pengalaman berbelanja yang lengkap, nyaman dan aman.” Jelas Idrus Widjajakusuma.

Atria merupakan ritel modern furnitur yang menawarkan Stock Keeping Unit (SKU) sebanyak 9.000 item, beragam jenis furnitur mulai dari ruang tamu, kamar tidur, ruang makan hingga dapur dengan kualitas dan desain yang menarik. Produk-produk yang ditawarkan ditata oleh desainer sesuai tema ruangan untuk memudahkan konsumen memilih produk-produk yang tepat dengan nyaman.

Baik Mitra10 maupun Atria menyasar segmen end user property yakni para pemilik rumah maupun apartemen yang hendak membangun atau merenovasi rumahnya. Beragam program promo khusus selama pembukaan juga ditawarkan untuk menarik minat pembeli, mulai dari potongan harga, konsultasi desain hingga layan antar gratis.

Pada pembukaan showroom di Ahmad Yani ini Atria kolaborasi dengan Universitas Ciputra, Fakultas Industri Kreatif yang fokus pada program studi arsitektur interior. Mereka juga bernaung dalam unit usaha bernama Aksen dimana diadakan untuk berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan nasional untuk menjual hasil kreasi anak bangsa.

Kota Surabaya dan Jakarta merupakan kota dengan tingkat konsentrasi tertinggi di pasar property seperti yang dilansir oleh salah satu konsultan properti Internasional belum lama ini (catatan: Colliers International: “Decoding South East Asia Real Estate: Insights for Owners” dirilis Maret 2019). Terlebih pemerintah telah menuntaskan proyek infrastruktur penghubung terbesar di Pulau Jawa yakni Trans Jawa.

“Pemilihan lokasi Mitra10 maupun Atria kami lakukan secara berhati-hati, dengan memperhatikan pertumbuhan, sebaran Kawasan residensial dan prospek di suatu daerah. Hal ini kami lakukan untuk menjadi pertumbuhan yang berkelanjutan.” Tambah Idrus Widjajakusuma.

Tahun 2019, CSA menargetkan pertumbuhan secara konsolidasi sebesar 13% yang ditopang dari target pertumbuhan Distribusi sebesar 10% dan Ritel Modern sebesar 20% untuk menopang target pendapatan konsolidasi Perseroan sebesar Rp. 12 triliun pada 2019.

Prospek usaha CSA tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan oleh pemerintah sebesar 5,1%. Tentunya pertumbuhan ini tidak terlepas kaitannya dengan target konsumsi dan kebutuhan akan hunian oleh masyarakat Indonesia. Konsumsi rumah tangga di kisaran 5% dengan tingkat inflasi 3,5%. Backlog kebutuhan akan rumah telah mencapai 7,6 juta rumah (Sumber Kompas.com). Dengan indikator ini, CSA yakin bahwa iklim usaha di Indonesia sangat kondusif dan akan mendorong pertumbuhan prospek usaha CSA yang fokus di bidang bahan bangunan baik itu di segmen distribusi maupun ritel modern.

BCA Salurkan Bantuan APD dan Masker Medis untuk Wilayah Kediri

Kediri, – Konsistensi atas kepedulian PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dalam penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia terus digalakkan. Konsistensi ini diwujudnyatakan BCA melalui penyaluran donasi yang diberikan secara bertahap sejak Maret lalu kepada sejumlah lembaga, rumah sakit rujukan, serta masyarakat yang terdampak pandemi. Melanjutkan komitmen tersebut, kali ini, beberapa BCA menyalurkan bantuan kepada tenaga medis dan masyarakat di Wilayah Kediri. 

Adapun penyerahan donasi berupa 120 Alat Pelindung Diri (APD) dan 250dus Masker Medis dilakukan secara simbolis oleh Kepala Kantor Cabang Utama BCA Kediri Nanang Cipto Pramono, Kepala Operasi Cabang KCU Kediri Yudi Salam, Customer Service Prioritas Endang  Kristyawati kepada Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Selasa (09/06). 

“Lebih dari tiga bulan Indonesia harus bekerja keras memerangi pandemi COVID-19 yang saat ini juga melanda negara-negara besar di dunia. BCA mencermati eskalasi penyebaran pandemi COVID-19 di Indonesia harus menjadi perhatian, tidak hanya untuk pemerintah, namun bagi semua pihak. Kami sebagai institusi perbankan yang dekat dengan masyarakat secara konsisten berupaya memberikan bantuan dalam rangka penyelesaian kasus pandemi ini,” urai Nanang Cipto Pramono. 

Nanang menambahkan, bantuan berupa 120 Alat Pelindung Diri (APD) dan 250dus Masker Medis ini kami tujukan untuk tenaga medis di wilayah Kediri yang berjibaku menangani pandemi COVID-19 dan bagi masyarakat yang membutuhkan. 

Sebelumnya, pada 5 Juni, Grup BCA telah menyerahkan bantuan berupa 920 ribu surgical mask dan 41 ribu rapid test kit senilai lebih dari Rp7,2 milyar kepada Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), yakni sebuah organisasi yang membantu kalangan perumahsakitan dalam menghadapi berbagai tantangan kesehatan. 

Selain itu, BCA juga telah menyalurkan bantuan berupa peralatan medis dan ventilator ke beberapa rumah sakit di Indonesia. Di sisi lain, BCA turut berperan dalam berbagai penggalangan dana, baik untuk tenaga medis maupun masyarakat terdampak. Hingga saat ini, total yang telah didonasikan BCA untuk penanganan COVID-19 di Indonesia mencapai lebih dari Rp17 miliar. 

“Perseroan berharap bantuan yang BCA serahkan kali ini dapat turut berkontribusi dalam penanganan pandemi COVID-19 di wilayah Kediri dan sekitarnya. Tentunya, upaya BCA juga tidak berhenti disini saja, kami terus berupaya membantu pemerintah dalam penanggulangan pandemi COVID-19. Kami juga berharap bahwa pandemi COVID-19 dapat segera usai dan masyarakat Indonesia siap menyongsong the new normal dengan berbagai protokol yang telah ditetapkan,” tutup Nanang. 

Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, BNI Syariah Gelar ELSYA MES Goes To Campus Universitas Andalas

Jakarta – BNI Syariah bekerja sama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menyelenggarakan webinar e-Learning Ekonomi Syariah (Elsya) MES Goes to Campus. Webinar yang diikuti oleh lebih dari 300 peserta baik mahasiswa, akademisi, praktisi dan masyarakat, bertujuan untuk meningkatkan edukasi literasi dan inklusi keuangan syariah kepada generasi muda.

Hadir sebagai narasumber, SEVP Bisnis SME & Komersial BNI Syariah, Babas Bastaman dan Direktur Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Mohamad Fany Alfarisy. Turut hadir memberikan sambutan, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Efa Yonnedi dan Wakil Sekretaris II PP MES, Tribuana Tunggadewi.

Materi ELSYA MES Goes To Campus dengan tema “Peran Perbankan Syariah dalam Mendukung UMKM Daerah di Tengah Pandemi COVID-19″ diantaranya adalah terkait Kolaborasi Perbankan Syariah dan UMKM untuk Pemulihan Ekonomi Syariah.

SEVP Bisnis SME & Komersial BNI Syariah, Babas Bastaman dalam materinya menyampaikan UMKM merupakan motor utama pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19. “Keterlibatan UMKM ini menjadi ujung tombak ekonomi Indonesia dan membangkitkan konsumsi masyarakat sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bank syariah hadir sebagai mitra dalam membangun UMKM dengan prinsip halal, berkah, bernilai tambah, dan hasanah,” kata Babas Bastaman.

Berdasarkan Global Islamic Economy Report, potensi ekosistem halal di Indonesia yang terdiri dari halal foodmodest fashionhalal mediahalal tourismhalal healthcarehalal cosmetics, serta hajj & umrah mencapai Rp3.000 triliun. Untuk menangkap peluang ini, BNI Syariah mempunyai produk perbankan syariah yang hasanah untuk UMKM diantaranya pembiayaan modal kerja, supply chain financingcash management and transactional.

BNI Syariah telah meluncurkan pembiayaan  BNI KUR iB Hasanah dengan suku bunga 6% efektif per tahun atau margin anuitas/flat yang setara. Untuk memaksimalkan produk BNI KUR iB Hasanah, BNI Syariah mempunyai program Awal Kebaikan KUR (AKUR Hasanah). Program ini diharapkan dapat mengoptimalisasi promosi serta menarik minat calon nasabah.

Untuk mendorong transaksi dan memperluas pasar UMKM, BNI Syariah menyediakan produk dan layanan melalui inovasi digital diantaranya adalah BNI iB Hasanah Card untuk memfasilitasi transaksi nasabah melalui kartu pembiayaan. BNI iB Hasanah Card  juga bisa digunakan untuk bertransaksi di merchant dengan bidang usaha halal. 

BNI Syariah juga mengembangkan uang elektronik HasanahKu yang menjadi salah satu flagship positioning BNI Syariah dalam digitalisasi dan payment system. HasanahKu dipasarkan sebagai value added product pada area atau segmen yang menjadi kekuatan BNI Syariah yaitu ekosistem halal, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan dan lembaga Ziswaf.

Untuk kenyamanan nasabah bertransaksi saat pandemi COVID-19, BNI Syariah juga menghimbau segenap nasabah menggunakan layanan E-Banking (BNI Mobile Banking, BNI SMS Banking, BNI Internet Banking).

Direktur Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Mohamad Fany Alfarisy menyebut kontribusi sektor UMKM terhadap total produk domestik bruto sebesar 60,3%. “Namun dari 64,2 juta UMKM ini hanya 11% yang menggunakan pembiayaan perbankan,” kata Mohamad Fany Alfarisy.

Meskipun inklusi keuangan syariah masih kecil, menurut Mohamad Fany Alfarisy keuangan syariah mempunyai berbagai pilihan kontrak atau akad yang mendukung pengembangan sektor UMKM. Oleh karena itu perbankan syariah mempunyai peluang yang besar untuk mengembangkan sektor UMKM.

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Efa Yonnedi dalam sambutannya menekankan pentingnya membantu UMKM bangkit di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini. “Perlu ada peran perbankan syariah yang besar untuk membantu bangkit di masa krisis,”kata Efa Yonnedi.

Efa Yonnedi juga berharap kerjasama dan kemitraan dengan MES bisa dilanjutkan kedepan untuk meningkatkan literasi dan edukasi terkait keuangan syariah di Indonesia. 

Dalam sambutannya, Wakil Sekretaris II PP MES, Tribuana Tunggadewi menyampaikan bahwa masyarakat ekonomi syariah (MES) adalah organisasi yang berkomitmen mengembangkan ekonomi syariah. “Kami hadir sebagai organisasi yang merangkul, menghimpun dan membangun sinergi antar pemangku kepentingan,” kata Tribuana. Harapannya pandemi COVID-19 bisa cepat berakhir sehingga bisa meningkatkan momentum kebangkitan pemulihan ekonomi nasional.

Kegiatan ELSYA MES Goes To Campus mengacu pada POJK Nomor 76/POJK.07/2016 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan Bagi Konsumen dan/atau masyarakat Bab II Pasal 2, dimana Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) wajib melaksanakan kegiatan dalam rangka meningkatkan Literasi Keuangan.

ELSYA MES Goes To Campus ini merupakan salah satu bentuk kegiatan Direksi Mengajar yang rutin diselenggarakan BNI Syariah. Target audience Direksi Mengajar adalah pelajar sekolah menengah atas dan mahasiswa.

Konsisten Jaga Kualitas Tata Kelola SDM, Bank Mandiri Raih Predikat Perusahaan Terbaik Untuk Bekerja 2020

Jakarta – Bank Mandiri terus merealisasikan komitmen dalam pengembangan SDM melalui program budaya kerja perseroan, terlebih dalam menghadapi era tatanan baru. Alhasil, konsistensi tersebut mendorong HR Asia mendapuk Bank Mandiri menjadi salah satu Perusahaan Terbaik di Asia untuk Bekerja (Best Companies to Work For) tahun 2020,

Dikutip dari laman hrasiamedia.com, kriteria utama yang menjadi penentu terpilihnya suatu perusahaan versi salah satu media terkemuka di bidang Human Capital di Asia itu adalah tingkat keterlibatan pegawai atau employee engagement. Pengukuran employee engagement ini dilakukan dengan menggunakan survey Total Engagement Assesment Model (TEAM) yang disusun oleh HR Asia.

Adapun tiga parameter utama yang diukur yaitu CORE (Collective Organisation for Real Engagement), SELF (Heart, Mind, & Soul), dan GROUP (Think, Feel, & Do). Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap sebagian pegawai secara acak, maka Bank Mandiri memperoleh nilai di atas rata-rata industri pada setiap parameter tersebut.

Menurut Direktur Kepatuhan dan SDM Bank Mandiri Agus Dwi Handaya, pengakuan ini merupakan buah dari konsistensi perseroan untuk terus berinovasi melalui rangkaian program budaya kerja yang mengadopsi perkembangan terkini di dunia kerja. Saat ini, Bank Mandiri memiliki jumlah pegawai tetap hingga sebanyak 38.566 pegawai

“Dalam kondisi pandemi seperti ini, tantangan untuk bisa mempertahankan kualitas SDM terbaik sangat besar, terutama dari aspek semangat, motivasi, serta faktor kesehatan pegawai dengan dukungan sumber daya finansial yang terbatas. Di sisi lain, SDM sebagai aset utama perusahaan juga memiliki peran penting untuk bisa memberikan customer experience terbaik,” ujar Agus.

Dia menyebutkan, saat ini Bank Mandiri beradaptasi dengan cepat dan mengimplementasi kebijakan baru, khususnya dengan program budaya One Heart One Mandiri sebagai modal, dimana leadership hadir untuk berinteraksi secara intensif dan memberi semangat kepada pegawai.

Kekhawatiran pegawai terhadap kemungkinan PHK maupun pengurangan keuntungan berhasil diminimalisir melalui upaya komunikasi intensif dan strategi keuangan yang kuat. Kepedulian tinggi Bank Mandiri terhadap kondisi finansial, motivasi, dan kesehatan pegawai juga berhasil meningkatkan employee engagement selama pandemi,” tambahnya.

Salah satu tantangan besar yang membayangi Bank Mandiri pada masa pandemi ini adalah pengelolaan pegawai milenial jumlahnya mencapai lebih dari 70% total pegawai. Untuk itu, lanjut Agus, pihaknya telah menerapkan strategi yang bertujuan untuk memastikan kondisi pegawai yang termotivasi, skill yang tinggi, serta kinerja yang baik sehingga dapat memberikan pengalaman kerja yang bermakna bagi pegawai dan mendukung bisnis yang berkelanjutan.

“Langkah ini sesuai dengan hasil survey HR Asia dimana Mandiri mendapat nilai tertinggi pada item-item seperti, ‘Saya percaya pekerjaan saya bermakna terhadap tujuan dan objektif dari organisasi’,” kata Agus.

Bagi Agus, penghargaan ini juga menunjukkan Bank Mandiri telah diakui oleh lembaga internasional sebagai salah satu tempat kerja pilihan. Pengakuan Ini juga menjadi justifikasi bahwa strategi pengembangan SDM Bank Mandiri telah dilakukan secara tepat hingga menghasilkan talent-talent tangguh yang terbukti melalui kepercayaan kepada alumni Bank Mandiri untuk mengisi berbagai jabatan strategis di Tanah Air.

“Momentum pemberian penghargaan yang berbarengan dengan perayaan HUT ke-22 Bank Mandiri membuat anugerah ini seakan-akan menjadi hadiah terbaik untuk segenap karyawan dan pemegang saham perseroan,” katanya

Di Kala Pandemi, Industri Pengolahan Kakao Sumbang Ekspor USD 549 Juta

Jakarta – Di tengah imbas pandemi Covid-19, industri pengolahan kakao mampu memberikan kontribusi signfikan terhadap devisa. Hal ini tercemin dari capaian nilai ekspor produk kakao olahan sebesar USD549 juta pada Januari – Juni 2020 atau meningkat sebesar 5,13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Dari produksi industri pengolahan kakao, sebanyak 80% hasilnya ditujukan untuk pasar ekspor. Pada tahun 2019, produk kakao olahan menyumbang nilai ekspor lebih dari USD1,01 miliar,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada Peresmian Pasuruan Cocoa Technical Centre Mondelez International yang dilakukan secara virtual, Rabu (7/10).

Menperin menyebutkan, saat ini industri pengolahan kakao telah mampu memproduksi beragam varian, seperti cocoa liquorcocoa cakecocoa butter dan cocoa powder. Produk kakao olahan yang utama diekspor adalah produk cocoa butter yang tersebar ke negara tujuan utama ekspor seperti Amerika Serikat, Belanda, India, Estonia, Jerman dan China.

“Artinya, industri pengolahan kakao kita telah berorientasi ekspor. Untuk itu, kita perlu terus memacu kinerja dan pengembangannya agar bisa semakin kompetitif di kancah global. Kami juga berupaya memperluas akses pasar bagi produk olahan kakao, serta mendorong inovasi melalui pemanfaatan teknologi dan kegiatan riset,” paparnya.

Agus optimistis, industri pengolahan kakao di tanah air bisa berkembang baik karena didukung potensi Indonesia sebagai pengolah biji kakao nomor tiga di dunia dengan total kapasitas terpasang mencapai 800 ribu ton per tahun dari 13 perusahaan. “Industri pengolahan kakao Indonesia berada di peringkat ke-3 terbesar di dunia setelah Belanda dan Pantai Gading,” ungkapnya.

Potensi lainnya, menurut laporan International Cocoa Organization (ICCO) tahun 2018/2019, produksi biji kakao Indonesia sebesar 220 ribu ton. Capaian ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-6 sebagai negara produsen biji kakao terbesar di dunia setelah Pantai Gading, Ghana, Equador, Nigeria dan Kamerun.

Dengan karakteristik biji kakao asal Indonesia yang memiliki titik leleh tinggi dan kaya kandungan lemak, industri pengolahan kakao dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi dari segi rasa, aroma, bahkan manfaat kesehatan. “Untuk itu, perlu adanya peningkatan kualitas dan kuantitas bahan baku secara intensif, antara lain lewat pendampingan dari para ahli budidaya kakao,” ujar Menperin.

Karena itu, Kemenperin menyambut baik dengan didirikannya Cocoa Technical Centre oleh Mondelez International di Pasuruan, Jawa Timur dengan luas 5 hektar dan nilai investasi mencapai USD13 juta. “Kami juga memberikan apresiasi bahwa sejak tahun 2013 PT Mondelez telah berperan aktif melalui program cocoa life yang telah memberdayakan lebih dari 43.000 petani kakao di 4 provinsi (8 kabupaten) di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas kakao,” imbuhnya.

Menperin berharap, kehadiran Cocoa Technical Centre Mondelez Internasional yang ke–12 di dunia ini dapat dijadikan momentum untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi pertanian kakao yang inovatif, efektif dan ramah lingkungan sehingga produktivitas dan kualitias kakao Indonesia meningkat.

“Sebagai salah satu perusahaan pengguna kakao terbesar dunia, tentunya kepedulian terhadap keberlangsungan tanaman kakao manjadi hal yang utama untuk menciptakan sektor kakao yang tangguh, berdaya saing dan berkelanjutan,” ujar Menperin.

Executive Vice President dan President Asia, Middle East and Africa Mondelēz International Maurizio Brusadelli mengungkapkan, keberlanjutan pasokan kakao merupakan kunci pertumbuhan jangka panjang bagi Mondelēz International di kawasan Asia serta di seluruh dunia

“Kakao merupakan bahan utama cokelat yang permintaannya terus meningkat, Mondelez International bertekad untuk dapat memenuhi permintaan konsumen tersebut dengan cara yang tepat, yaitu dengan berkontribusi menciptakan sektor kakao yang berkelanjutan”, ungkapnya.

Ia menambahkan, para konsumen juga makin memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap produk makanan yang dikonsumsi. “Masyarakat menginginkan makanan kecil yang lezat dan rasa nyaman mengonsumsinya dengan mengetahui dari mana bahan bakunya diperoleh dan diproduksi dengan cara yang berdampak lebih baik pada lingkungan dan komunitas,” pungkas Maurizio.

Waskita Maksimalkan Perlindungan Pegawai hingga Stakeholder Lainnya dengan Implementasi QHSE dan Aplikasi Cosmic

Jakarta – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Kode saham: WSKT) tetap
berkomitmen dalam menerapkan perlindungan pegawai, vendor, pemasok, stakeholder lainnya dan kegiatan operasional dengan terus melakukan peningkatan penerapan protokol kesehatan, implementasi Quality, Health, Safety and Environment (QHSE) berbasis integrasi IT yang dimiliki perusahaan saat ini, meskipun Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta kembali diberlakukan.

Senior Vice President (SVP) Corporate Secretary PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Ratna Ningrum mengungkapkan Waskita siap menjalani operasi perusahaan pada tingkat yang masih optimal menyesuaikan ketetapan pemerintah pusat dan daerah termasuk pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan tetap mengedepankan aspek QHSE dan perlindungan personil, baik dilingkungan kantor maupun di seluruh wilayah proyek.

“Diberlakukannya PSBB di wilayah DKI Jakarta menjadi momentum bagi kami untuk melakukan percepatan digitalisasi pengelolaan bisnis konstruksi dan kepatuhan protokol kesehatan adaptasi kebiasaan baru, sehingga pegawai Perusahaan ke depan akan semakin terbiasa bekerja dari rumah maupun yang bekerja di kantor, dengan komposisi yang dinamis tanpa mengurangi produktifitas kerja,” kata Ratna Ningrum.

Sementara itu, beliau menerangkan untuk pemantauan kepatuhan Covid Safe di semua perimeter Waskita dilakukan dengan aplikasi Covid-19 Safe Management Information and Compliance (Cosmic) yang berasal dari Kementerian BUMN. “Sehingga oleh manajemen dan SATGAS Covid-19 Waskita dapat dipantau, diawasi dan dievaluasi setiap saat dan real time apabila ada risiko penyebaran Covid-19 nya,” jelasnya. Lebih lanjut, Ratna menjelaskan bahwa Waskita masuk ke dalam 15 besar dari 108 perusahaan BUMN yang memiliki skor di atas 90% dalam mengimplementasikan Cosmic.

Sementara itu dijelaskan oleh SVP QHSE & System PT Waskita Karya (Persero) Tbk Subkhan, Cosmic adalah sebuah aplikasi yang bisa membantu dalam melakukan monitoring implementasi Covid Safe dan
manajemen informasi penanggulangan serta pemenuhan protokol adaptasi kebiasaan baru serta pelaksanaan kepatuhan interaksi antar personil maupun stakeholder di lapangan. Kemudian Cosmic juga bisa membantu melakukan pengecekan ketersediaan sarana prasarana terkait Covid-19 secara akurat dan real time.

Selanjutnya, manajemen Waskita telah mengeluarkan surat edaran untuk unit bisnis maupun anak perusahaan perihal penyesuaian dengan peraturan Gubernur DKI mengenai protokol kesehatan yang wajib dijalankan para pelaku bisnis. Dalam peraturan Gubernur DKI tersebut, terdapat pengecualian terhadap 11 sektor usaha, termasuk sektor konstruksi. Merujuk hal tersebut, Waskita pun menerapkan jumlah pegawai yang Work From Office (WFO) maksimal 20-25% dan sisanya Work From Home (WFH).

Sementara di wilayah proyek Waskita, baik di dalam maupun di luar wilayah DKI Jakarta masih disesuaikan dengan target operasi penyelesaian proyek dan ketetapan kepala daerah dan Satgas Covid19 pada masing-masing daerah, tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat. Waskita sebagai perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia dalam hal penerapan komitmen QHSE terus ditingkatkan pada setiap item pekerjaan sehingga seluruh operasional perusahaan dapat berjalan optimal, bermutu
tinggi, selamat dan efisien.

Seperti diketahui, di DKI Jakarta saat ini Waskita tengah mengerjakan beberapa proyek, antara lain pembangunan Apartemen Solterra Place Pejaten, Pengaman Pantai jakarta Utara, Pembangunan Jalan Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu, Pembangunan Tol Cibitung Cilincing dan lainnya.

Meskipun di tengah pandemi, Waskita tetap berkomitmen untuk melakukan operasional berwawasan perlindungan tenaga kerja (pegawai, vendor, pemasok dan stakeholder lainnya), kinerja QHSE dan peningkatan iklim usaha khususnya sektor konstruksi terintegrasi di Indonesia dan regional Asia – Afrika.