Tag Archives: Trade Expo Indonesia

Kembali Raih Penghargaan G-Mark, Bukti Produk Indonesia Mampu Bersaing di Pasar Global

Jakarta, 23 Oktober 2021 – Sebanyak enam produk pemenang Good Design Indonesia (GDI) 2021 kembali meraih penghargaan Good Design Award (GDA) atau G-Mark, sebuah ajang penghargaan desain tingkat internasional yang diselenggarakan oleh Japan Institute of Design Promotion (JDP). Capaian ini diumumkan melalui situs web resmi JDP pada Rabu (20/10).

“Dengan berhasil meraih penghargaan ini, menjadi bukti bahwa produk Indonesia mampu bersaing di pasar global. Semoga penghargaan ini mampu menjadi pendorong dalam menggerakkan kembali sektor perdagangan,” ungkap Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Didi Sumedi. Melalui kolaborasi antara Direktorat Jenderal PEN Kementerian Perdagangan dengan JDP, GDI kini telah terkoneksi langsung dengan GDA. Dengan kata lain, GDI merupakan screening awal bagi peserta untuk mengikuti GDA selain dari jalur mandiri.

Tahun ini, Ditjen PEN memfasilitasi 20 produk GDI untuk mengikuti the 2nd Screening GDA pada 17— 19 Agustus 2021 di Aichi Sky Expo Jepang. Hasilnya, enam produk sukses meraih penghargaan, yaitu Kubiko, Poreblock, Mukura BYOND, Rekajalin, Jukung, serta Cakra Selaras Wahana. Salah satu produk yang meraih penghargaan G-Mark adalah Kubiko, produk tas koper dari PT Continental Panjipratama.

Produk ini terinspirasi dari gaya hidup mobile para pelancong (traveler) dengan tuntutan tetap produktif, bahkan ketika sedang bepergian. Produk lainnya adalah Poreblock, yaitu beton berpori dalam bentuk paving block yang dapat meresapkan air dari Teknologi Kanggo Nusantara Bagja. Memanfaatkan limbah batu bara dan memiliki laju infiltrasi 100 kali lebih cepat dari paving block konvensional, beton berpori ini memiliki kekuatan yang dapat dilewati truk seberat 8 ton.

Selanjutnya, Mukura BYOND dari PT Mujur Kurnia Ampuh, sebuah roster yang berfungsi sebagai lubang angin untuk ventilasi dan penerangan alami dalam bangunan. Berbahan keramik granit, produk ini 75 persen lebih ringan daripada roster bata dan beton.

Kemudian, Rekajalin adalah anyaman dari PT Berkat Kriya Tritunggal. Terinspirasi dari ornamen relief candi dan corak anyaman suku Dayak, tercipta teknik anyam Holografis Byoliving. Anyaman ini menggunakan rotan berkualitas dari hutan Kalimantan yang luas dan khusus dipilih sebagai material khas kebanggaan bangsa.

Berikutnya, Jukung dari Karya Dua Anyam. Sebuah wadah modern berbentuk kotak sederhana yang menawarkan kemudahan penyimpanan dan dekorasi yang serba estetik. Terinspirasi dari bentuk perahu milik para penganyam wanita Kalimantan Selatan, karya desainer Eugenio Hendro dan Du Anyam ini dibuat secara handmade menggunakan bahan purun yang fleksibel dan alami.

Terakhir, Cakra Selaras Wahana, sebuah bangunan layang pertama di Indonesia yang berfungsi mengintegrasikan transportasi umum moda raya terpadu (Mass Rapid Transit/MRT) Jakarta dengan Transjakarta Koridor I, XIII, dan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB). Berdiri di ruas jalan terbatas, bangunan ini menjadi solusi aksesibilitas bagi halte koridor XIII yang selama ini belum dapat beroperasi karena terletak di ketinggian sekitar 23 meter di atas jalan.

Penghargaan ini, sambung Didi, diharapkan menjadi pintu pembuka yang lebih lebar lagi bagi produk Indonesia memasuki pasar global. “Semoga di tahun depan, akan lebih banyak lagi produk-produk Indonesia yang berhasil meraih G-Mark dengan harapan produk Indonesia akan lebih mudah memasuki pasar global, khususnya Jepang,” pungkas Didi.

Sekilas Good Design Indonesia 2021

GDI merupakan penganugerahan desain berskala nasional kepada desainer dan pelaku usaha Indonesia yang menciptakan karya desain produk kreatif dan inovatif, serta memiliki nilai komersial tinggi di pasar global. Selain untuk mendorong perkembangan sektor desain industri nasional, penyelenggaraan GDI juga bertujuan untuk meningkatkan kinerja ekspor nonmigas Indonesia melalui penciptaan produk-produk bernilai tambah dan berdaya saing tinggi.

Tahun ini, GDI membuka 20 kategori dan tercatat sebanyak 427 pendaftar yang masuk ke registrasi. Penjurian tahap pertama dilaksanakan secara hibrida pada 5—6 Mei 2021 dengan metode digital di mana seluruh dokumen produk, formulir penilaian juri, dan formulir rekapitulasi untuk panitia dapat diakses melalui situs web GDI dan meloloskan 296 produk di tahap kedua.

Selanjutnya, penjurian tahap kedua dilaksanakan pada 7, 8, dan 10 Juni 2021 dengan melibatkan 11 juri dari berbagai latar belakang. Berdasarkan hasil penjurian, diputuskan bahwa 20 produk meraih penghargaan GDI Best dan 32 produk meraih penghargaan GDI. Satu Pemenang GDI of The Year akan diumumkan pada saat penganugerahan pemenang GDI tahun 2021 pada pertengahan November 2021.

Selain itu, dalam mendukung peningkatan kinerja ekspor nasional, GDI turut berpartisipasi dalam penyelenggaraan Trade Expo Indonesia Digital Edition 2021 dengan menghadirkan Paviliun GDI 2021. Dengan keikutsertaan ini, diharapkan akan menunjukkan kepada dunia keragaman dan inovasi produk-produk Indonesia.

Gelar Trade Expo Indonesia (TEI) ke-36 Digital Edition, Mendag Targetkan Nilai Transaksi Rp 21,1 Triliun

Jakarta, 21 Oktober 2021 – Gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-36 Digital Edition yang mengusung tema ‘Reviving Global Trade’ resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo secara hibrida di Jakarta, hari ini, Kamis (21/11). Pameran berskala internasional ini dijadwalkan berlangsung selama 14 hari pada 21 Oktober—4 November 2021 secara daring dan showcase produk akan digelar hingga 20 Desember 2021.

Presiden Joko Widodo optimis pelaksanaan TEI kali ini dapat meningkatkan perdagangan dan investasi. “Saya optimis bahwa perdagangan dan investasi akan meningkat, serta perekonomian Indonesia juga akan semakin berkembang. Saya juga yakin, penyelenggaraan TEI ini merupakan salah satu solusi sebagai penghubung bagi pelaku usaha khususnya para eksportir dan buyers untuk menjalin kerja sama bisnis serta sebagai pengungkit ekonomi pelaku usaha dan industri,” kata Presiden Joko Widodo.

Menurut Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, TEI-DE 2021 merupakan salah satu upaya menghidupkan kembali perdagangan global sekaligus sebagai terobosan baru bagi pelaku usaha Indonesia dalam memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi yang mengalami kelesuan akibat pandemi Covid-19.

“Dengan adanya pandemi Covid-19, Kementerian Perdagangan melakukan terobosan dengan menggelar TEI-DE 2021 yang bertujuan untuk mendorong promosi dan menyajikan pameran produk unggulan kepada para importir di seluruh dunia yang hingga saat ini ruang geraknya secara fisik masih sangat terbatas,” ujar Mendag.

Pada TEI-DE kali ini, tercatat sebanyak 834 peserta yang memamerkan produk dan jasa terbaiknya yang terbagi dalam delapan kategori produk, yaitu manufactured product, digital lifestyle & services, medical & healthcare, renewable energy, food & beverage products, living comfort & amenities, fashion & beauty products, dan halal product. Jumlah ini meningkat 20,87 persen dibandingkan peserta tahun lalu yang hanya diikuti oleh 690 peserta.

TEI-DE 2021 menargetkan total pengunjung dan buyer sebanyak 500.000 orang dengan jumlah transaksi sebesar USD 1,5 miliar atau senilai Rp21,1 triliun. Selain itu, telah terdaftar sebanyak 2.959 buyer dari 105 negara dengan minat utama pada ingredient & spices; coffee, tea & cocoa, dan produk tekstil.

Untuk itu, promosi dan sosialisasi TEI-DE 2021 ke negara-negara mitra juga dilakukan Kementerian Perdagangan melalui kolaborasi dan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, termasuk kantor perwakilan RI dan perwakilan perdagangan di luar negeri seperti Kedutaan Besar Republik Indonesia, Konsulat Jenderal Republik Indonesia, perwakilan perdagangan di luar negeri yang terdiri atas Atase Perdagangan (Atdag) dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI), serta International Trade Promotion Office, maupun Kamar Dagang dan Industri negara-negara sahabat.

Pada pembukaan TEI-DE 2021 juga dilakukan 33 penandatanganan kontrak kerja sama (MoU) dagang antara pelaku usaha Indonesia dan importir dari 11 negara yaitu Australia, Belanda, Brasil, Hongaria, India, Jerman, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Mesir, dan Tiongkok dengan nilai transaksi sebesar USD 800,57 juta atau senilai Rp. 11,30 triliun. Nilai ini akan terus bertambah di hari penyelenggaraan TEI selanjutnya. Adapun produk-produknya antara lain jamu, ban mobil, produk kopi, tas, sepatu, furnitur, produk kelapa dan turunannya, gula kelapa organik dan makanan halal.

Sementara, sesuai komitmen dukungan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, pada pembukaan TEI-DE 2021 ini turut dilakukan peluncuran BNI Xpora yang merupakan one stop solution yang melayani usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berorientasi ekspor melalui SMEXporter Hub.

SMEXporter Hub sendiri berlokasi di tujuh kota yaitu Jakarta, Bandung, Solo, Denpasar, Surabaya, Medan dan Makassar serta memanfaatkan jaringan Kantor Cabang Luar Negeri BNI yang tersebar di enam negara pusat bisnis dunia yaitu Singapura, Hongkong, Tokyo, London, New York dan Seoul.

“BNI Xpora juga dapat diakses oleh pelaku usaha UMKM di seluruh Indonesia bahkan diaspora yang berada di mancanegara melalui platform digital Xpora. Xpora juga kami canangkan untuk menjadi orkestrator ekosistem bisnis nasional yang mampu memfasilitasi UMKM sebagai seller dan diaspora Indonesia sebagai buyer, serta menyiapkan dukungan bagi transaksi ekspor impor lainnya melalui kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dan mitra strategis. Selain BNI Xpora, pada awal 2022 BNI juga akan menyelenggarakan BNI Global Trade Connection and Forum (GTCF),” kata Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati.

Penghargaan Primaniyarta dan Primaduta

Mendag juga memberikan apresiasi kepada eksportir Indonesia yang berkinerja baik sehingga dapat menjadi inspirasi dan contoh bagi eksportir lainnya melalui Penghargaan Primaniyarta. Penghargaan ini diberikan kepada 20 pelaku usaha yang dibagi menjadi tujuh kategori eksportir yaitu Eksportir Pembangun Merek Global, Eksportir Pelopor Pasar Nontradisional, Ekportir Pelopor Produk Baru, Eksportir Produk Berkelanjutan, Eksportir Produk Teknologi Tinggi, Eksportir Digital marketing, dan Eksportir Muda.

Selain itu, Mendag juga memberikan Penghargaan Primaduta untuk mengapresiasi loyalitas buyer terhadap produk Indonesia. Terdapat 25 perusahaan buyer penerima Penghargaan Primaduta 2021 yang terdiri atas 12 perusahaan untuk Kategori Pasar Utama (Amerika Serikat, Belanda, Tiongkok, Finlandia, Jepang, Filipina, Jerman, Korea Selatan, Italia, Malaysia, India serta Belgia) dan 13 perusahaan untuk Kategori Pasar Potensial (Swiss, Tunisia, Taiwan, Brasil, Yordania, Meksiko, Norwegia, Uni Emirat Arab, Australia, Libya, Mesir, Nigeria dan Timor Leste). Halal Trade Forum dan Embracing Jakarta Muslim Fashion Week.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, TEI-DE 2021 juga menyelenggarakan rangkaian kegiatan lainnya yaitu Trade, Tourism & Investment (TTI) Forum, business forum, business counseling, dan business matching. Namun, berbeda dengan tahun sebelumnya, pada pelaksanaan TEI-DE kali ini akan diselenggarakan Halal Trade Forum sebagai salah satu upaya mewujudkan Indonesia sebagai pusat produk halal dunia.

Tidak hanya itu, TEI-DE 2021 juga akan menyelenggarakan Embracing Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) pada 18 November 2021 secara hibrida di Aquatik Stadium Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pernyataan kepada dunia bahwa Indonesia akan menjadi pusat fesyen muslim dunia.

Acara ini terdiri dari peragaan busana, temu wicara dan showcase mini di bidang fesyen termasuk kosmetika halal yang akan menampilkan hasil karya desainer muslim Indonesia dan internasional serta produk kosmetika halal.

“Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai pusat produk halal dan kiblat fesyen muslim dunia karena dukungan sumber daya serta daya saing produk yang dimiliki. Untuk itu, pemerintah melakukan langkah strategis untuk mempersiapkan hal tersebut, salah satunya melalui penyelenggaraan Halal Trade Forum dan juga Embracing JMFW pada TEI kali ini,” pungkas Mendag Lutfi.