Tag Archives: Kuliah Umum

Buka Kuliah Ekspor Nasional 2022, Mendag Zulkifli Hasan Minta Eksportir Tingkatkan Kualitas Produk Ekspor

Jakarta, 5 Oktober 2022 — Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta para eksportir meningkatkan daya saing ekspor melalui peningkatan kualitas produk dan jangkauan pasar untuk menghadapi tantangan perdagangan dunia. Untuk itu, para eksportir harus semakin mempersiapkan diri dalam menyambut potensi dan peluang-peluang yang ada.

Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat membuka Kuliah Ekspor Nasional 2022 dengan tema “New and Digital Exporter for Export Stronger” yang digelar secara hibrida di Kantor Kemendag Jakarta, pada Selasa (4/10). Kuliah Ekspor Nasional 2022 diinisiasi oleh Sekolah Ekspor.

Turut hadir pada acara ini Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nizam; dan Kepala Sekolah Ekspor Handito Joewono. Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan yaitu Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi.

“Kami di Kementerian Perdagangan mendorong eksportir untuk dapat meningkatkan kualitas produknya dan jangkauan pasarnya, yang diharapkan dapat bermanfaat untuk memudahkan dan memperlancar serta meningkatkan ekspor. Kementerian Perdagangan terbuka dan menyambut baik setiap kolaborasi untuk mendorong perdagangan Indonesia menjadi lebih kuat di pasar domestik dan memiliki daya saing di pasar global,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, Indonesia merupakan bagian dari perdagangan global. Pada periode Januari—Agustus 2022, neraca perdagangan Indonesia mencetak surplus sebesar USD 34,92 miliar. Selain itu, kinerja ekspor nasional menunjukkan hasil yang positif dengan peningkatan total ekspor nonmigas sebesar 35,24 persen dari tahun sebelumnya pada periode yang sama .

“Fundamental ekonomi dan perdagangan yang kuat harus terus kita jaga. Hal ini dapat dilakukan dengan adanya semangat kolaborasi yang baik antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, serta seluruh pemangku kepentingan di sektor perdagangan,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan pentingnya memiliki kemampuan untuk melakukan bisnis secara digital karena merupakan hal mendasar yang harus dimiliki pelaku usaha di era ini. Selain itu, penggunaan platform digital dapat membantu membuat pemasaran dan transaksi lintas batas menjadi lebih efisien dan menghemat biaya.

“Digitalisasi perdagangan memberikan berbagai macam dampak baik dan dampak buruk. Peningkatan teknologi harus diimbangi dengan peningkatan keahlian yang dimiliki oleh semua pengguna teknologi,” tambah Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag menambahkan, kontribusi eksportir tidak bisa dipandang dengan sebelah mata bagi perekonomian nasional. Begitu banyak produk Indonesia yang telah berhasil menembus pasar ekspor, tetapi masih terdapat produk yang belum memenuhi standar kualitas ekspor. “Kementerian Perdagangan terbuka dan menyambut baik setiap kolaborasi untuk mendorong perdagangan Indonesia menjadi lebih kuat di pasar domestik dan memiliki daya saing di pasar global,” ucap Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan berharapkan Sekolah Ekspor mampu mencetak banyak eksportir handal yang mampu memperlihatkan kepada dunia hasil inovasi dan kreasi produk-produk Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

“Kuliah Ekspor Nasional 2022 ini merupakan langkah yang tepat dalam mempersiapkan potensi dan peluang-peluang yang ada, khususnya peluang bagi eksportir dan calon eksportir Indonesia,” tutup Mendag Zulkifli Hasan.

PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Berikan Kuliah Umum, Mahasiswa Dapatkan Wawasan Tentang Sistem Resi Gudang

Jakarta. PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI pada tanggal 3 November 2021 menyelenggarakan Kuliah Umum tentang Sistem Resi Gudang di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kegiatan yang diikuti oleh para mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini, merupakan bagian dari upaya KBI sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang untuk melakukan sosialisasi dan edukasi terkait manfaat dari instrument resi gudang kepada masyarakat.

Agung Rihayanto, Direktur PT Kliring Berjangka Indonesia(Persero) mengatakan, “Kegiatan edukasi kepada mahasiswa tentunya menjadi hal yang penting dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait resi gudang. Para mahasiswa yang saat ini tengah menimba ilmu di perguruan tinggi, tentunya kedepan setelah lulus akan menjadi pelaku ekonomi masyarakat. Untuk itu perlu pemahaman yang baik terkait Resi Gudang, sehingga mampu menjadi ujung tombak dalam memasyarakatkan serta meningkatkan pemanfaatan resi gudang di Indonesia”.

Prof. Djoko Suhardjanto, M.Com, (Hons), Ph.D, Ak, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Solo mengatakan, “Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan KBI dengan adanya Kuliah Umum ini. Materi Kuliah umum tentang Sistem Resi Gudang ini merupakan sesuatu hal yang baru bagi mahasiswa.

Sistem Resi Gudang tentunya merupakan terobosan yang diharapkan dapat membantu petani serta kelompok tani maupun usaha kecil dan menengah, yang selama ini mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses permodalan terutama melalui pinjaman kredit. Dan dengan mengikuti kuliah umum yang diselenggarakan KBI ini, kami harapkan dapat membuka wacana bagi para mahasiswa, sehingga nantinya dapat ikut memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia”.

Widiastuti, Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), yang turut hadir dalam kuliah umum ini mengatakan, “Bappebti sangat mengapresiasi apa yang dilakukan KBI dengan memberikan edukasi dan sosialisasi terkait Sistem Resi Gudang kepada para mahasiswa, yang tentunya ini dalam upaya bersama untuk mendorong keberhasilan Sistem resi Gudang.

Selain sosialisasi sebagai bentuk penyampaian informasi dan edukasi, keberhasilan Resi Gudang dapat dirasakan apabila 5 faktor kunci keberhasilan dapat terpenuhi yaitu, Kordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah; Profesionalitas Pengelola Gudang; adanya Kelengkapan dan dukungan Lembaga, sarana prasarana serta infrastruktur; adanya akses hulu sampai dengan hilir  dan Pemilik komoditi yang mandiri. Kedepan Bappebti akan terus mengajak para pemangku kepentingan dalam ekosisitem resi gudang, untuk bersama-sama melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait manfaat resi gudang”.

Sistem Resi Gudang sendiri merupakan kegiatan yang berkaitan dengan penerbitan, pengalihan, penjaminan dan penyelesaian transaksi Resi Gudang. Sedangkan Resi Gudang, adalah dokumen bukti kepemilikan atas barang yang disimpan di Gudang yang diterbitkan oleh Pengelola Gudang. Sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 14 Tahun 2021 yang merupakan Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 33 Tahun 2020 tentang Barang dan Persyaratan Barang yang dapat Disimpan dalam Sistem Resi Gudang, komoditas yang dapat masuk ke Sistem Resi Gudang meliputi Beras, Gabah, Jagung, Kopi, Kakao, Karet, Garam, Lada, Pala, Ikan, Bawang Merah, Rotan, Kopra, Teh, Rumput Laut, Gambir, Timah, Gula Putih Kristal, Kedelai serta Ayam Karkas Beku.

Data dari PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang menyebutkan, sampai dengan kuartal III tahun 2021, jumlah resi gudang yang telah diregistrasi mencapai 481 RG, dari 10 komoditas dengan total volume 9,932 juta Kg. Sedangkan dari sisi pembiayaan, sampai dengan kuartal III tahun 2021, tercatat pembiayaan resi gudang sebesar 215,1 Miliar.

Agung Rihayanto menambahkan, “Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan sistem resi gudang. Tantangannya adalah bagaimana memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait manfaat instrumen ini. Selain edukasi kepada para petani dan pemilik komoditas, kami juga melakukan sosialiasi dan edukasi kepada para mahasiswa yang kami jalankan melalui KBI E-ducentre dengan program KBI Goes to Campus. Rencananya, kedepan kami akan terus menjalankan program ini ke berbagai perguruan tinggi di Indonesia”.

“Kami sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang akan terus mengajak semua pemangku kepentingan untuk turut serta melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Untuk itu, KBI melalui KBI E-ducentre tengah menyusun berbagai materi yang kedepan bisa dimanfaatkan oleh perguruan tinggi untuk dimasukkan dalam mata kuliah bagi mahasiswa, khususnya terkait Sistem Resi Gudang yang menjadi bagian dari pengetahuan tentang Supply Chain.

Selain itu, KBI educentre juga akan membuka kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi, untuk bersama-sama melakukan riset-riset dalam rangka pengembangan resi gudang”, ungkap Agung Rihayanto.