Category Archives: Umum

Siaran pers umum

Pegadaian Gandeng Investree Perluas Jangkauan Pasar

Jakarta 06 Mei 2021 – PT Pegadaian Persero  jalin kerjasama dengan PT Investree Radhika Jaya dalam penyediaan layanan produk dan pemberdayaan karyawan sebagai agen Pegadaian, yang  ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Direktur Jaringan Operasi  dan Penjualan  PT Pegadaian (Persero), Damar Latri Setiawan dengan CEO PT Investree Radhika Jaya, Adrian A. Gunadi, di Kantor Pusat Pegadaian, Kamis (06/05/2021).

Kerjasama antara kedua pihak meliputi penyediaan layanan produk, sosialisasi produk, dan pembentukan agen Pegadaian. Selain itu Kerjasama juga berfokus pada penyediaaan fasilitas promo, kemudahan akses pengajuan kredit dan mendapatkan fasilitas autodebet pembiayaan kendaraan roda dua dan  empat.

Direktur Jaringan, Operasi dan Penjualan PT Pegadaian (Persero), Damar Latri Setiawan menyambut baik Kerjasama yang antar kedua pihak. Menurutnya Kerjasama ini akan meningkatkan engagement karyawan dan mitra investree untuk bisa menggunakan produk serta layanan yang disediakan oleh Pegadaian.

“Sebelumnya Pegadaian dan Investree pernah melakukan kerjasama mengenai pembiayaan kredit digital lending. Kali ini merupakan Kerjasama lanjutan mengenai Pemanfaatan Produk dan Layanan Agen bagi Investree sehingga produk dan layanan Pegadaian dapat dimanfaatkan oleh mitra serta karyawan Investree.”

Damar menambahkan Kerjasama ini akan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Bagi Pegadaian Kerjasama akan memperluas target pasar dan jangkauan nasabah, sedangkan bagi investree tentunya akan membantu meningkatkan penjualan dan meningkatkan engagement masyarakat,  melalui program penawaran atau pemberian diskon yang telah diberikan.

“Kerjasama akan memberikan keuntungan bagi kedua pihak. Kami akan membantu meningkatkan engagement karyawan dan menambah jumlah user investree melalui penggunaan produk dan promo yang disediakan oleh Pegadaian” Ucap Damar.

Sementara CEO PT Investree Radhika Jaya, Adrian A. Gunadi mengatakan sinergi yang dilakukan dengan Pegadaian untuk mendukung program retensi, yang akan membantu meningkatkan engagement karyawan Investree. Melalui Kerjasama tersebut diharapkan bisa terus meningkatkan bentuk kerja sama lainnya dan saling

berkolaborasi melengkapi produk dan kebutuhan segmentasi di masing-masing institusi.

 

“Kerjasama Ini merupakan langkah yang sangat baik untuk mendukung engagement karyawan maupun mitra Investree. Investree adalah sebuah fintech lending platform pionir di Indonesia, kami akan terus kolaborasi dan menciptakan sinergi antara fintech dengan lembaga jasa keuangan lainnya,” Ujar Adrian

 

Hingga saat ini tercatat lebih dari 900 perusahaan yang telah bersinergi dengan Pegadaian, diantaranya BUMN, BUMD, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, dan instansi lainnya. Hal ini dilakukan untuk memperluas jangkauan pelayanan sehingga mempermudah masyarakat dalam mengakses produk dan layanan Pegadaian.

—————————————————– Selesai ——————-

Antisipasi THR Mangkrak, AJI Jakarta dan LBH Pers Buka Kembali Posko Pengaduan

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers kembali membuka posko pengaduan ketenagakerjaan bagi para pekerja media. Fokus posko pengaduan ketenagakerjaan tahun 2021 ini terutama mengantisipasi momentum THR yang seharusnya dibayarkan dalam waktu dekat ini dan paling lambat H-7 lebaran.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya atau THR Keagamaan Tahun 2021 bagi Pekerja/Buruh di perusahaan. Disebutkan dalam surat edaran tersebut, THR 2021 harus dibayar penuh dan tepat waktu kepada pekerja atau buruh.

Sementara mengacu kepada posko pengaduan ketenagakerjaan AJI Jakarta dan LBH Pers pada kurun Maret-Desember 2020, ada 150 pengaduan ketenagakerjaan di perusahaan media, termasuk 125 orang jurnalis yang mengadu. Selain pembayaran THR yang terbengkalai, dicicil dan bahkan ada yang dipotong, jenis pengaduan yang lain adalah soal pemotongan upah hingga pemutusan hubungan kerja.

Mengaca pada situasi ketenagakerjaan tahun 2020 itu maka penting bagi perusahaan media untuk terbuka berkomunikasi dengan pekerja untuk mencari solusi bersama apabila mengalami kesulitan akibat pandemi Covid-19. Komunikasi terbuka itu diharapkan mampu menemukan solusi sehingga pekerja bisa menikmati THR di hari lebaran nanti.

Sementara itu pandemi juga kerap kali dijadikan dalih perusahaan melakukan efisiensi untuk mengurangi biaya produksi. AJI Jakarta dan LBH Pers menemukan beberapa perusahaan melakukan PHK sepihak hanya berorientasi pada arus kas perusahaan tanpa berdiskusi dengan pekerja dan memperhatikan ketentuan terkait ketenagakerjaan. Padahal PHK justru berimplikasi terhadap membengkaknya pengeluaran perusahaan akibat dari kewajiban pesangon yang harus dibayar perusahaan.

Maka dari itu, AJI Jakarta dan LBH Pers membuka kesempatan bagi pekerja media, untuk berkonsultasi hukum ketenagakerjaan secara gratis, apabila mendapat THR yang tidak dibayarkan, penundaan upah atau bahkan tidak mendapatkan upah sama sekali, dan pemutusan kerja sepihak oleh perusahaan media. Silakan mengisi formulir pada tautan berikut : bit.ly/Aduan-JCovid19

Jakarta, 6 Mei 2021
Narahubung:
Mustafa | Pengacara Publik LBH Pers
+62821 4688 8873 (hotline LBH Pers)
Taufiqurrohman | Ketua Divisi Serikat Pekerja AJI Jakarta
+62819 3500 7007 (hotline AJI Jakarta)

Arteria Dahlan: Permenperin 03/2021 Adalah Permufakatan Jahat

SURABAYA, 27 April 2021 – Gaduh soal pasokan gula rafinasi di Jawa Timur bersumber dari pemberlakuan Permenperin 03/2021. Kebijakan tersebut mengindikasikan adanya permufakatan jahat yang merugikan industri gula, perusahaan makan minum (mamin), dan petani tebu di Jawa Timur. Padahal, industri mamin di Jawa Timur tergolong produsen terbesar kedua secara nasional.

Temuan tersebut disampaikan Anggota Komisi III DPR RI dari PDI Perjuangan Arteria Dahlan di sela-sela kunjungan kerjanya ke Kantor Kejaksaan dan Polda Jawa Timur, pada Selasa (27/4/2021) kemarin.

Arteria mengungkapkan, pemerintah seharusnya mengambil langkah strategis untuk memproteksi industri lokal untuk tetap bertumbuh dan menjadi lebih besar. Namun, kebijakan Permenperin 03/2021 kontraproduktif karena memberi hak eksklusif secara tidak rasional hanya kepada 11 pabrik gula didasarkan pada izin pendirian pabrik tersebut sebelum 25 Mei 2010.

Permenperin tersebut secara tidak langsung menyatakan bahwa UKM dan industri mamin di Jawa Timur harus membeli gula rafinasi dari Jawa barat. UKM dan industri mamin Jawa Timur harus membayar lebih mahal, tidak efisien, dan dengan kualitas produk yang lebih rendah. Pasalnya, 11 pabrik yang mendapat hak eksklusif tersebut berada di luar Jawa Timur, di antaranya di Cilegon, Cilacap, Lampung, Bekasi, dan Makasar.

“Jangan-jangan kebijakan ini merupakan permufakatan jahat, yang ada uangnya. Apakah kebijakan ini hanya untuk melindungi 11 pabrik gula tersebut dan melegalisasi kartel dengan memanfaatkan kewenangan negara. Kami akan menggalang dukungan ke penegak hukum, baik kepolisian, KPPU, dan KPK. Kebijakan ini sudah jelas memperkaya diri sendiri dan orang lain, menguntungkan beberapa kelompok, pemain pabrik yang takut akan kompetisi yang sehat,” ujar dia.

Arteria menambah, Permenperin 03/2021 juga bertentangan dengan semangat nasionalisme, karena 11 pabrik gula tersebut nyatanya tidak ingin dan tidak mampu mengolah gula dari tebu petani. Logika dari kebijakan ini adalah jika terjadi kekurangan gula, prioritas utama adalah dengan melakukan impor dan tidak mengambil dari kebun petani gula.

Sementara itu, pabrik gula dengan usia lebih muda di atas 25 Mei 2010 telah melakukan investasi pada mesin produksi menjadi lebih berdaya saing dan menghasilkan produk gula rafinasi dengan kualitas tinggi.  Pabrik gula tersebut juga mampu menyerap gula tebu petani dan gula mentah, serta memasok kebutuhan gula rafinasi kepada industri mamin di Jawa Timur secara lebih efisien.

“Kebijakan seperti ini jelas bertentangan dengan UU Cipta Kerja yang mengedepankan kemudahan berusaha, terbuka pada investasi baru, dan berdaya saing. Juga membuka liberalisasi gula, menihilkan potensi sumber daya daerah, dan mematikan ekonomi Jawa Timur. Kok kita konsisten mempertahankan perusahaan yang tidak efisien dan ketinggalan zaman, sementara yang lebih maju dan efisien dibunuh,” tegas dia.

Ketua Asosiasi Pesantren Entrepreneur Indonesia (APEI) Muhammad Zakki menjelaskan, akibat Permenperin 03/2021 tersebut UKM dan industri mamin di Jawa Timur saat ini tidak beroperasi. Dengan kebijakan tersebut, biaya produksi menjadi lebih tinggi dan tidak menguntungkan. Kondisi ini semakin menekan karena UKM dan industri mamin Jawa Timur kehilangan momentum masa puasa dan lebaran saat ini.

“Pasokan gula rafinasi selama ini datangnya dari pabrik gula di Jawa Timur. Karena Permenperin 03/2021, kami tidak lagi mendapat pasokan gula rafinasi. Kalau kami paksa produksi dengan membeli gula dari luar Jawa Timur dengan biaya transportasi naik menjadi Rp350 – 400 per kilo, biaya produksinya akan sangat mahal. Lebih baik tidak beroperasi sama sekali, daripada akhirnya menderita kerugian,” katanya.

Zakki menambahkan, kehadiran pabrik gula di Jawa Timur yang dapat menyerap gula tebu dan gula mentah sangat menguntungkan petani tebu, UKM, dan industi mamin di Jawa Timur. Dengan sistem pembelian yang lebih baik dan pembayaran yang lebih cepat, pabrik gula tersebut sangat membantu petani tebu. Di lain pihak, UKM dan industri mamin Jawa Timur mendapat pasokan gula rafinasi dengan biaya transport yang lebih murah, kualitas produk tinggi, serta hubungan kemitraan yang telah terjalin saling menguntungkan selama ini.

“Kami minta supaya Permenperin 03/2021 ini dicabut. Penguatan lokal, UKM, dan menjaga pertumbuhan ekonomi lokal sangat penting di saat pandemi ini. Kartel yang dilegalisasi ini merugikan industri mamin di Jawa Timur,” tegas dia.

 

UKM dan Industri Mamin Jatim Tutup Operasi – Gaduh soal gula rafinasi di Jawa Timur ditanggapi oleh Anggota Komisi III DPR RI dari PDI Perjuangan Arteria Dahlan (Kanan). Di sela-sela kunjungan kerjanya di Jawa Timur, Arteria Dahlan bertemu dengan Ketua Asosiasi Pesantren Entrepreneur Indonesia (APEI) Muhammad Zakki dan siap membantu memperjuangkan nasib UKM dan industri mamin Jawa Timur yang terdampak pemberlakuan Permenperin 03/2021.

 

Amartha Mendapatkan Pendanaan Baru Senilai USD 28 Juta Dipimpin oleh Women’s World Banking

Jakarta, 3 Mei 2021 – PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) merayakan ulang tahun ke-11 dengan kado istimewa, Amartha mendapatkan pendanaan baru senilai USD 28 Juta atau setara dengan Rp 405 Miliar yang dipimpin oleh Women’s World Banking Capital Partners II (WWB) bersama dengan MDI Ventures, dan didukung oleh investor lama seperti: Mandiri Capital Indonesia, UOB Venture Management.

Amartha merupakan pionir teknologi finansial peer to peer lending (p2p lending) di Indonesia yang memberdayakan perempuan pengusaha ultra mikro di daerah pedesaan dengan memberikan pinjaman modal usaha berbasis kelompok, mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 10 juta yang disertai dengan pendidikan literasi keuangan dan pelatihan kewirausahaan.

Dengan sistem penilaian yang dikembangkan secara khusus oleh internal Amartha untuk menilai kelayakan kredit dari segmen masyarakat yang tidak terlayani oleh perbankan, Amartha memastikan setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan permodalan usaha, bahkan tanpa riwayat kredit atau jejak transaksi digital sebelumnya.

Amartha membuka peluang baru bagi populasi perempuan yang tidak terlayani sebelumnya untuk dapat memberikan tambahan penghasilan keluarga dari rumah dan di saat mereka harus mengurus anak.

Andi Taufan Garuda Putra, Founder & CEO Amartha mengatakan, “Terima kasih kepada seluruh Investor, Pendana, Mitra dan Tim Amartha atas dukungan dan kepercayaannya. Apa yang kita lakukan bersama memberikan dampak pada kesejahteraan perempuan di desa dan perekonomian bangsa.

Pendanaan baru ini akan memperkuat bisnis Amartha yang berbasis group lending (grameen model), mempercepat inovasi produk, dan meluncurkan layanan tambahan bagi peminjam dan pendana, seperti: digitalisasi desa, belanja borongan, pinjaman warung, crowdfunding, produk pendanaan baru, serta penyaluran pendanaan ke peminjam secara langsung”.

Amartha telah mengembangkan solusi teknologi keuangan untuk 3 segmen pengguna yang berbeda: (1) Amartha untuk Pendana, memberikan layanan penyaluran pendanaan melalui platform p2p lending, (2) Amartha untuk Business Partner, sebutan untuk Tim Amartha di lapangan yang berinteraksi langsung dengan para Peminjam, memberikan layanan untuk memproses pinjaman  modal usaha secara menyeluruh dari pengajuan, pengambilan data, penyaluran hingga pengembalian dana, (3) Amartha untuk Mitra (Peminjam), memberikan layanan keuangan lebih dari sekedar penyaluran permodalan.

Hadi Wenas, Chief of Commercial Officer Amartha menambahkan, “Pandemi Covid-19 di 2020 memberikan tantangan bagi semua orang, termasuk kami. Dengan ketekunan, kolaborasi, dan visi bersama ‘Kesejahteraan Merata untuk Indonesia’ kami pulih dengan baik dan memulai perjalanan dengan kenormalan yang baru, dan membangun beragam produk dan layanan untuk sektor usaha mikro.

Melalui kemitraan dengan WWB, kami akan mampu mengadopsi praktik terbaik dunia dimana perempuan dapat memperoleh manfaat dari teknologi untuk memberdayakan diri mereka sendiri dan keluarga, untuk semakin sejahtera.

Amartha bangga menjadi tujuan investasi pertama yang dilakukan WWB di Asia Tenggara. WWB Capital Partners II adalah dana investasi lensa gender kedua yang didirikan oleh Women’s World Banking, sebuah organisasi nirlaba global yang telah menangani inklusi keuangan wanita selama 40 tahun terakhir.

Investasi ini berupaya untuk menutup kesenjangan gender dalam inklusi keuangan dengan berinvestasi pada penyedia layanan keuangan dengan kinerja terbaik untuk melayani segmen perempuan berpenghasilan rendah, memperluas keragaman gender dalam staf dan tim manajemen mereka, dan memanfaatkan solusi inovatif untuk meningkatkan jangkauan dan keterlibatan masyarakat.

Yrenilsa Lopez, Women World’s Banking menegaskan “Kami sangat bangga dapat bermitra dengan Amartha karena terus mengembangkan bisnisnya di pedesaan Indonesia. WWB berdedikasi untuk menutup kesenjangan gender dalam layanan keuangan digital dan kami sangat senang bekerja sama dengan Amartha dalam perjalanan penting ini. ”

MDI Venture turut berpartisipasi mendukung pendanaan ini dengan bersinergi bersama portfolio lain untuk mendukung upaya digitalisasi dan inklusi finansial di wilayah yang tidak terlayani perbankan di pedesaan. CEO MDI Ventures, Donald Wihardja, menambahkan “MDI melihat adanya potensi yang menjanjikan untuk meningkatkan inklusivitas keuangan.

Dengan mengimplementasikan model pembiayaan Grameen Bank yang terbukti sukses, Amartha telah membuktikan bahwa pembiayaan terjangkau bagi masyarakat pedesaan dapat dicapai dengan resiko minimum meskipun dalam kondisi pandemi.

MDI harap dengan pendanaan ini, Amartha dapat melanjutkan transformasi bisnisnya untuk melayani masyarakat piramida bawah di Indonesia.” Melalui investasi ini, Amartha akan membuka peluang bersinergi dengan Telkom Group untuk mendigitalisasi dan meningkatkan inklusi keuangan di pedesaan Indonesia.

Selama pandemi, Amartha terus berkembang dan menjadi lebih kuat. Total saldo pinjaman dan penyaluran modal usaha telah melampaui level sebelum adanya pandemi Covid-19, ini menjadi tanda tonggak pemulihan yang mencapai 100%.  Amartha meningkatkan kualitas skor kredit dan berhasil mempertahankan tingkat kredit bermasalah (NPL) di 0,07% untuk semua pendanaan setelah Juni 2020.

Amartha juga memperkuat kerjasama dengan beberapa mitra institusi keuangan baru, salah satunya adalah Bank Jatim. Sejak kemitraan dimulai, dukungan telah tumbuh secara eksponensial dan juga meluas ke bisnis lain. Kedepan, Amartha terbuka untuk kolaborasi dengan pihak manapun yang ingin mewujudkan kesejahteraan merata melalui pemberdayaan perempuan.

Hingga saat ini, Amartha telah menyalurkan lebih dari Rp 3,55 Triliun pinjaman kepada lebih dari 661.369 perempuan pengusaha ultra mikro di lebih dari 18.900 desa di Jawa, Sumatera dan Sulawesi.

Tentang Amartha

Didirikan pada tahun 2010 sebagai lembaga keuangan mikro, Amartha bertransformasi menjadi perusahaan Fintech P2P Lending pada tahun 2016. Misi Amartha adalah mewujudkan kesejahteraan merata bagi Indonesia. Amartha memberikan akses kepada perempuan pengusaha mikro di daerah pedesaan yang membutuhkan modal kerja dan menghubungkan mereka dengan pemberi pinjaman yang tertarik untuk melakukan investasi yang menguntungkan dan berdampak sosial melalui amartha.com.

Tentang WWB

Women’s World Banking merancang dan berinvestasi pada produk solusi keuangan, lembaga dan kebijakan publik di berbagai negara berkembang untuk menciptakan stabilitas ekonomi dan kemakmuran yang lebih bagi perempuan, keluarga dan komunitas mereka.

Tentang MDI Venture

MDI merupakan perusahaan modal ventura yang diinisiasi oleh Telkom Indonesia, berbasis di Jakarta dan beroperasi di Singapura dan Silicon Valley. MDI menggabungkan model modal ventura dengan layanan untuk memberikan akses bantuan operasional kepada perusahaan Telkom Group dan pertumbuhan perusahaan startup.

Ekonomi Nasional, SRC Hadirkan Kampanye Dekat Berdampak

Jakarta, 3 Mei 2021 – Toko kelontong menyimpan banyak cerita di masyarakat, bahkan menjadi saksi perubahan yang dinamis dan silih berganti. Sebagai bagian dari sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), keberadaan toko kelontong telah memberikan banyak pelajaran dan dampak positif, baik dari sisi ekonomi maupun sosial. Berbasis segmentasi pasar yakni masyarakat dari lingkungan sekitar, memampukan toko kelontong menjadi penyelamat perekonomian bahkan di tengah krisis.

Melihat rekam jejak dan pengalaman panjang toko kelontong dalam menggerakkan ekonomi baik di daerah maupun nasional, SRC komunitas toko kelontong masa kini berinisiatif menghadirkan kampanye #DekatBerdampak. Kampanye ini merupakan lanjutan dari program SRC sebelumnya, untuk memperkuat semangat pelaku UMKM dalam menghadapi situasi ketidakpastian.

Komisaris PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS), M. Arsjad Rasjid P.M menjelaskan toko kelontong menjadi warisan budaya yang sangat dekat dengan masyarakat Indonesia sejak ratusan tahun lalu, termasuk toko kelontong SRC. Selama itu pula toko kelontong SRC hadir dan berdampak bagi kehidupan masyarakat. Tidak hanya sekadar transaksi jual beli, toko kelontong juga menyimpan kisah dan memori yang terus terekam lewat kehadirannya di sekitar tempat tinggal.

“Atas dasar itulah kami menghadirkan kampanye #DekatBerdampak. Filosofi ini diambil karena toko kelontong SRC hadir ditengah kita dan menciptakan multiplier effect secara luas bagi masyarakat sekitarnya. Dampaknya nyata bagi masyarakat dari zaman ke zaman khususnya dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.

Ini membuktikan toko kelontong SRC turut membangun kehidupan masyarakat, sekaligus menjadi wadah bagi para pedagang kelontong untuk meningkatkan penghasilan dan berperan serta dalam menggerakkan ekonomi daerah yang pada akhirnya berkontribusi pada perekonomian nasional,” jelas Arsjad di Jakarta (3/5).

Melalui kampanye #DekatBerdampak, SRC ingin menularkan semangat gotong royong dan mengajak masyarakat untuk turut mendukung keberadaan toko kelontong salah satunya selalu berbelanja ke toko kelontong terdekat. Apalagi dalam perjalanannya, toko kelontong membuktikan bahwa bisnis kecil ini terus berinovasi agar tetap bertahan dan bertumbuh di tengah persaingan.

Salah satu wujud inovasi yang akan dilakukan yakni menyiapkan kompilasi video yang menggambarkan SRC dari masa ke masa. Inisiatif ini sekaligus proses edukasi kepada masyarakat terhadap keberadaan toko kelontong yang terus naik kelas dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman yang dinamis.

“Banyak cerita dan kisah bagaimana toko kelontong menjadi tumpuan bagi keluarga. Walaupun kecil, toko kelontong telah menjadi sandaran bagi 6 juta keluarga di Indonesia dan membawa dampak kepada setiap rumah,” kata Arsjad.

Adapun, selama 12 tahun SRC sebagai bagian dari pelaku UMKM di Indonesia juga turut serta mengoptimalkan kehadiran dan peran toko kelontong bagi kehidupan masyarakat. Toko kelontong SRC juga tetap setia menemani kehidupan masyarakat dengan tetap melakukan berbagai penyesuaian dan perubahan agar tetap eksis dan berdampak.

Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) Rima Tanago menjelaskan dalam paparan hasil survei kerjasama SRC dengan lembaga survey di tahun 2020, omzet toko SRC berkontribusi sebesar Rp 69,3 trilyun per tahun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) ritel nasional.

Hasil survei menunjukkan perubahan positif yang dirasakan oleh pemilik toko SRC terhadap kenaikan transaksi penjualan hingga 58% dan omzet yang meningkat hingga 54% setelah bergabung dengan SRC. Bahkan, tercatat sebanyak 84% pemilik toko SRC mendapatkan sumber penghasilan utamanya dari SRC.

“Kami SRC menyaksikan perkembangan toko kelontong di Indonesia, bagaimana mereka ingin terus berperan aktif dalam membangkitkan ekonomi,” jelas Rima.

Saat ini Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM telah menyiapkan rancangan peta jalan pengembangan koperasi dan UMKM masa depan di 2021-2024. Harapannya, peta jalan ini akan dijadikan acuan bagi seluruh koperasi dan UMKM, termasuk toko kelontong untuk bangkit, naik kelas dan memberikan dampak signifikan kepada masyarakat luas.

Rima menegaskan rangkaian kampanye #DekatBerdampak merupakan penegasan kontribusi SRC untuk mendukung Pemerintah dalam memajukan ekonomi kerakyatan dan meningkatkan kesejahteraan bangsa. Hal ini menjadi sangat penting, mengingat saat pandemi Covid – 19, sektor UMKM terkena imbas secara signifikan.

“Kami bersyukur SRC memiliki ketahanan menghadapi krisis dan terus menjalankan aktivitasnya didukung penjualan secara digital yang memampukan jangkauan dan akses masyarakat lebih terbuka dan luas terhadap SRC. Kami siap menjadi bagian dari program Pemerintah yakni pemulihan ekonomi nasional melalui toko kelontong.”

Mencapai hal itu menurut Rima, diperlukan kolaborasi dari pemerintah pusat dan daerah untuk membangkitkan UMKM lewat berbagai gerakan seperti UMKM Go Digital dan bantuan langsung, yang diharapkan dapat mendongkrak sektor ini.

Itulah sebabnya SRC Indonesia juga turut berpartisipasi dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya mendukung toko kelontong sebagai elemen penting yang paling dekat dengan kehidupan masyarakat.

“Toko kelontong SRC akan terus bergerak produktif, terus berinovasi dan memberikan kontribusi yang dekat dan berdampak untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tegas Rima.

Tentang SRC

SRC adalah Toko Kelontong Masa Kini yang tergabung dalam program pembinaan kemitraan PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS), dan bertujuan untuk meningkatkan daya saing para pemilik Toko Kelontong melalui pendampingan usaha yang berkelanjutan. Toko yang tergabung dalam SRC menggambarkan Toko Kelontong Masa. Kini dengan tampilan yang mudah dikenali, toko yang tertata lebih rapi, bersih, terang, dan memberi rasa nyaman bagi pelanggan nya dibandingkan toko kelontong pada umumnya.

Program SRC yang sudah dimulai sejak tahun 2008, saat ini memiliki jaringan SRC mencapai lebih dari 130.000 toko dan menyebar di seluruh wilayah di Indonesia. Persebaran SRC adalah di 408 kabupaten/kota di 34 Provinsi di seluruh Indonesia.

Kantongi Izin OJK, Modal Rakyat Perkuat Sinergi dengan Fazz Financial Group

PT Modal Rakyat Indonesia (Modal Rakyat) sebagai perusahaan teknologi finansial yang bergerak di bidang peer-to-peer lending resmi memperoleh izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan surat keputusan KEP-27/D.05/2021 tanggal 21 April 2021. Total penyaluran Modal Rakyat hingga kini telah mencapai lebih dari Rp1.2 Triliun kepada lebih dari 25.000 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tersebar di 34 provinsi.

Hendoko Kwik selaku Direktur Utama Modal Rakyat juga menyampaikan antusiasmenya, “Perizinan ini menjadi salah satu langkah strategis kami untuk semakin masif menjangkau semua daerah dalam menyalurkan pembiayaan kepada pelaku UMKM, termasuk dari sisi teknologi kami dapat terus mengupayakan pengembangan produk. Modal Rakyat berharap bisa merangkul semakin banyak mitra strategis, baik perusahaan keuangan, startup, maupun entitas lainnya,” ungkapnya.

Selain itu, Modal Rakyat secara resmi juga telah memperoleh dana investasi dari Fazz Financial Group (FFG). FFG merupakan entitas hasil dari investasi strategis PAYFAZZ sebesar US $30 juta terhadap Xfers (Perusahaan financial technology berbasis di Singapura). FFG hadir sebagai bagian untuk mengawasi misi gabungan dalam menyediakan akses dan inklusi keuangan melalui layanannya di seluruh Asia Tenggara.

Sinergi antara dua entitas ini menjadi salah satu langkah strategis bagi Modal Rakyat. Sejak 2018 Modal Rakyat telah bekerja sama dengan PAYFAZZ untuk menyediakan produk pinjaman sektor mikro (modal mikro) bagi seluruh warung dan pedagang pulsa yang berada dalam ekosistem PAYFAZZ.

Modal Mikro merupakan penyaluran pembiayaan kepada warung-warung dan pedagang pulsa di seluruh Indonesia. Dalam pengembangan produk ini, Modal Rakyat telah bekerja sama langsung dengan PAYFAZZ sejak 2018. Per 30 April 2021, tercatat 32,399 aplikasi pinjaman mikro di Modal Rakyat dengan total penyaluran lebih dari Rp29 Miliar. Sebanyak 67.54% penyaluran di pulau Jawa dan 32.46% di luar Pulau Jawa.

Modal Rakyat berharap dapat semakin mendukung pembangunan inklusi keuangan di Indonesia, terutama dalam menjangkau pembiayaan bagi para pelaku usaha mikro di daerah hingga desa-desa yang tersebar di 34 provinsi bersama PAYFAZZ.

PAYFAZZ sendiri merupakan perusahaan teknologi finansial yang menyediakan aplikasi keuangan berbasis keagenan yang dapat mempermudah transaksi dan pembayaran secara digital. Melalui aplikasi ini, agen dapat melakukan transaksi keuangan dan pembayaran digital dengan mudah, nyaman, dimanapun dan kapanpun hanya dengan satu aplikasi. Hingga kini Payfazz telah memiliki lebih dari 250 ribu agen aktif yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Dengan bergabungnya Modal Rakyat dalam Fazz Financial Group, kami berharap bisa lebih memperkuat sinergi dengan seluruh produk-produk yang ada di bawah naungan Fazz Financial dan mendukung dalam penyediaan layanan keuangan inklusif khususnya bagi pelaku usaha yang berada di seluruh Indonesia hingga ke daerah pedesaan.” ungkap Hendra Kwik selaku Direktur Utama Fazz Financial Group dan CEO PAYFAZZ.

Melalui Modal Mikro, Modal Rakyat bekerja sama dengan Payfazz untuk bisa menyalurkan pinjaman mulai dari Rp500 ribu hingga Rp2 juta dengan durasi pinjaman 14 hari. Pinjaman berbasis agen ini merupakan salah satu langkah strategis Modal Rakyat untuk bisa menyalurkan pembiayaan kepada pelaku usaha mikro, khususnya yang belum terjangkau oleh perbankan dan institusi keuangan lainnya. Credit scoring dilakukan berdasarkan analisis terhadap data transaksi para agen di aplikasi Payfazz, sehingga mitigasi risiko dapat diterapkan dengan baik.

“Misi Modal Rakyat dalam mewujudkan inklusi keuangan tentu membutuhkan sinergi bersama banyak pihak. Tidak hanya pemerintah dan sesama entitas keuangan, tetapi masyarakat juga kami ajak untuk terus berkontribusi dengan mendanai di Modal Rakyat,” imbuh Hendoko

Hingga kini jumlah Pendana aktif di Modal Rakyat mencapai 12.000 yang terdiri dari 71.24 % pendana laki-laki dan 28.76 % pendana perempuan. Dari sisi persebaran, sebanyak 75.22% pendana berasal dari Pulau Jawa dan 24.78 % dari luar pulau Jawa. Adapun masyarakat yang dapat melakukan pendanaan di Modal Rakyat harus terdaftar dan terverifikasi di www.modalrakyat.id serta memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Tentang MODAL RAKYAT

PT Modal Rakyat Indonesia (Modal Rakyat) adalah sebuah platform peer-to-peer lending yang mempertemukan Pendana dengan Peminjam (UMKM). Masyarakat dapat melakukan pendanaan langsung kepada UMKM dengan risiko terukur, jumlah pendanaan minimal, dan tingkat pengembalian yang menarik.

Berdiri sejak Juni 2018, Modal Rakyat telah mengantongi perijinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan sertifikasi ISO 27001 untuk membuktikan komitmen besar dari Modal Rakyat dalam hal teknologi operasional dan perlindungan data konsumen. Stanislaus MC Tandelilin (CoFounder & President), Hendoko (CoFounder & CEO), dan Christian Hanggra (CTO) berharap hadirnya Modal Rakyat di Indonesia dapat mendorong masyarakat untuk terlibat dan berkontribusi dalam membangun inklusi keuangan di Indonesia dengan cara menyalurkan pendanaan kepada UMKM

Sucofindo Raih Penghargaan K3 Tahun 2021 dari Kemenaker

Jakarta – PT SUCOFINDO (Persero) meraih penghargaan K3 Tahun 2021 dari Kementerian Ketenagakerjaan yang diberikan oleh Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah. Penghargaan ini secara simbolis diberikan kepada perwakilan dari masing-masing kategori penghargaan secara langsung dan juga secara daring oleh seluruh penerima penghargaan.

Sebanyak 8 Lokasi Kerja SUCOFINDO meraih penghargaan pada kategori Zero Accident, pada kategori Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) terdapat 5 Lokasi Kerja SUCOFINDO yang meraih penghargaan tersebut, dan 5 Lokasi Kerja di SUCOFINDO yang meraih kategori Program Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 dan pada program ini SUCOFINDO Kantor Pusat mendapatkan penghargaan kategori Platinum.

Pada acara tersebut, Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah menyampaikan bahwa, “Kegiatan hari ini adalah untuk terus mengkampanyekan K3 yaitu dengan memberikan pada pihak-pihak yang berhasil menerapkan K3 baik kecelakaan nihil, sistem manajemen K3, pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, serta berhasil mencegah penanggulangan Covid-19,” kata Ida.

Lebih lanjut Ida menyampaikan bahwa, “Upaya ini adalah bentuk apresiasi terhadap keberhasilan dalam pengawasan K3 melalui langkah-langkah pencegahan, pemberian saran dan pembinaan, deteksi dini serta penegakan hukum terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan K3.”

Di tengah wabah pandemi Covid-19, PT SUCOFINDO (Persero) berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya dalam menangani pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.  Direktur Utama SUCOFINDO, Bachder Djohan Buddin menuturkan bahwa, “Berbagai program dan aksi cepat tanggap dalam menangani Covid-19 ini telah dilakukan dan terus ditingkatkan, salah satunya dengan pembentukan tim ERT (Emergency Response Team), menunjuk agen Covid Ranger untuk terus meningkatkan awareness juga menjadi pengingat akan peraturan Protokol Kesehatan salah satunya dengan menggaungkan 5 Golden Rules,” tutur Bachder.  

Selanjutnya, Bachder menyampaikan bahwa di tengah masa pandemi Covid-19 ini peran edukasi kepada pegawai menjadi sangat penting mengingat perkembangan informasi terhadap Covid-19 yang sangat cepat. “Komunikasi internal merupakan kunci dari terjaganya informasi serta meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan mengenai kondisi terkini dari Covid-19 yang selalu ter-update baik melalui kegiatan webinar maupun melalui channel komunikasi internal, termasuk kepada keluarga pegawai.”  

Bachder mengatakan bahwa, “SUCOFINDO terus berupaya dalam menjaga kesehatan dan keselamatan Kerja di lingkungan PT SUCOFINDO (Persero), dengan menyesuaikan proses kerja dengan kebiasaan baru. Salah satunya dengan dengan menggunakan sistem informasi dengan digitalisasi berbagai proses bisnis, dengan e-office, e-invoice, e-procurement dan proses absensi dan pelaporan kinerja via online  dan penerapan bekerja dari rumah secara bergilir.”

Di masa pandemi ini, PT SUCOFINDO (Persero) juga berinovasi dalam jasa yang ditawarkan kepada pelanggan, dengan mampu memberikan pelayanan Audit secara online atau Remote Audit, serta layanan pelatihan secara online.

Dalam mendukung pelaku usaha di masa pandemi, PT SUCOFINDO (Persero) juga mampu melayani dengan jasa disinfectant spraying.  Selain itu, PT SUCOFINDO (Persero) menyediakan jasa Pengujian Kualitas Udara dan jasa Disinfection Monitoring. Jasa ini memonitor bagaimana perusahaan menerapkan protokol kesehatan serta melakukan cek atas keefektifan proses disinfektasi di lingkungan usaha, terutama di bagian yang sering terpapar public. Selain itu juga Jasa Sertifikasi ARISE, yaitu sertifikasi untuk kesesuaian dengan protokol COVID19, Jasa Audit SMK3, dan Sertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan.

Tentang SUCOFINDO

PT SUCOFINDO (Persero) adalah perusahaan inspeksi pertama di Indonesia dan didirikan pada tanggal 22 Oktober 1956. Sebagai BUMN, Pemerintah Indonesia merupakan pemegang saham utama dengan kepemilikan 95 persen.

Bisnis SUCOFINDO bermula dari jasa pemeriksaan dan pengawasan di bidang perdagangan membantu pemerintah dalam menjamin kelancaran arus barang dan pengamanan devisa negara. Kemudian SUCOFINDO melakukan diversifikasi jasa di bidang, laboratorium analitis, keteknikan, audit, assessment, konsultansi, pelatihan dan berbagai kegiatan penunjang terkait, diantaranya di bidang pertanian, kehutanan, migas, pertambangan, konstruksi, industri pengolahan, kelautan, perikanan, transportasi, energi baru dan  terbarukan, dan teknologi informasi.

SUCOFINDO memiliki 60 titik layanan yang tersebar di seluruh Indonesia, dikelola secara terpadu dan didukung oleh para ahli di berbagai bidang. Jaringan laboratorium yang luas menyediakan layanan dekat dengan pelanggan di seluruh Indonesia.

Bersiap Menuju Smart Hospital untuk Berikan Pengalaman Terbaik dalam Keamanan, Keselamatan dan Kenyamanan

Jakarta, 28 April 2021 – Schneider Electric, perusahaan global terkemuka dalam transformasi digital di pengelolaan energi dan otomasi, mengungkapkan bahwa digitalisasi rumah sakit dapat menjadi solusi yang efektif dalam memenuhi ekspektasi masyarakat di era normal baru yang menuntut rasa aman dan nyaman lebih dari sebelumnya.

Digitalisasi rumah sakit, dalam hal ini, harus dapat mengintegrasikan sistem manajemen bangunan, tata udara, listrik dan asset (peralatan medis dan layanan konsumen) untuk dapat menghasilkan wawasan real-time berbasis data yang dapat membantu manajemen rumah sakit dalam pengambilan keputusan yang lebih efektif dan tepat sasaran. Tujuannya adalah untuk memberikan pengalaman terbaik dalam hal keamanan, keselamatan dan kenyamanan bagi pasien dan keluarganya.

Dalam diskusi media virtual bertajuk “Hadapi Era Normal Baru Melalui Penerapan Teknologi Smart Hospital” yang diselenggarakan oleh Schneider Electric, dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M. Kes, Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia mengatakan bahwa “Pandemi Covid-19 menjadi sebuah titik balik bagi sektor kesehatan di seluruh dunia.

Tidak hanya dituntut untuk dapat menjadi garda terdepan dalam penanganan virus baru dimana dibutuhkan banyak observasi medis untuk penanganan yang tepat, namun di sisi lain juga harus memastikan kesiapan inftrastruktur, sarana dan prasarana rumah sakit untuk menghadapi lonjakan pasien.

Belum lagi harus menghadapi ketakutan masyarakat umum akan potensi penyebaran virus Covid-19 melalui udara di lingkungan rumah sakit, yang sebenarnya di dalam infrastruktur rumah sakit telah dipersiapkan untuk mengantisipasi hal tersebut.”

“Untuk memperkuat infrastruktur operasional, sejak beberapa tahun terakhir sektor rumah sakit juga sudah mulai mengarah pada penerapan teknologi smart hospital. Ke depannya, digitalisasi ini akan semakin dibutuhkan di era normal baru. Manajemen rumah sakit perlu memetakan strategi digitalnya dengan lebih komprehensif untuk dapat memaksimalkan keamanan, efisiensi operasional dan menciptakan pengalaman terbaik bagi pasien dan keluarganya,” lanjut dr. Kuntjoro.

Dalam perencanaan digitalisasi infrastruktur, manajemen rumah sakit harus memiliki perencanaan mekanikal dan elektrikal yang terintegrasi. “Memastikan suplai listrik yang memadai 24/7 tanpa adanya gangguan, pengaturan sistem tata udara yang baik, perencanaan pemeliharaan berkala terhadap sarana dan prasarana rumah sakit, serta jaminan keselamatan pasien dari bahaya listrik dan kebakaran merupakan tujuan utama dalam digitalisasi infrastruktur rumah sakit.

Hal ini hanya dapat dilakukan dengan mengintegrasikan seluruh sistem tersebut sehingga dapat menciptakan satu data lake yang dapat dianalisa secara menyeluruh dan melakukan langkah-langkah preventif untuk mencegah terjadinya kegagalan yang berdampak terhadap keamanan dan keselamatan pasien dan tenaga medis,” ungkap Ir. Achmad Sutowo Sutopo, Ketua Umum Himpunan Ahli Elektro Indonesia

Lebih lanjut Achmad Sutowo juga menegaskan pentingnya membuat desain infrastruktur digital yang dapat mendukung ekspansi di masa depan, dan memilih penyedia teknologi yang memungkinkan sistem platform terbuka untuk dapat mengakomodasi integrasi yang komprehensif antar sistem dan memberikan kemudahan bagi rumah sakit untuk melakukan pengawasan dan pengendalian.

Mengakomodasi kebutuhan rumah sakit ini, Schneider Electric melalui arsitektur EcoStruxure for Healthcare yang terdiri dari produk terhubung, edge control, dan apps, analytics & services memungkinkan manajemen rumah sakit mengintegrasikan sistem manajemen bangunan, tata udara, listrik dan asset dalam satu platform.

Tidak hanya itu, prefabricated modular intensive care unit dari Schneider Electric juga dapat menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan rumah sakit dalam menyediakan ruangan ICU temporer yang sesuai dengan standar pedoman teknis prasarana rumah sakit yang berlaku.

Ferry Kurniawan, Country Segment Business Leader, Healthcare & Real Estate Schneider Electric Indonesia menjelaskan “EcoStruxure for Healthcare didesain dengan sistem platform terbuka berbasis Internet of Things untuk mendorong transformasi digital dalam pengelolaan energi dan otomasi.

Platform ini memberikan visibilitas dan kontrol terhadap seluruh infrastruktur rumah sakit melalui real-time monitoring, mobile insight, kemampuan digital twin, dan manajemen risiko yang proaktif. Arsitektur EcoStruxure for Healthcare telah terbukti dapat meningkatkan uptime hingga 15 persen, meningkatkan keandalan dan keamanan asset hingga 20 persen, mengoptimalkan kinerja jaringan listrik, dan mengurangi troubleshooting hingga 20 persen sehingga dapat mencegah terjadinya kerusakan pada peralatan medis dan bahaya sengatan listrik & putusnya ketersediaan listrik yang dapat mengancam keselamatan pasien.”

Dalam hal manajemen gedung, EcoStruxure for Healthcare memungkinkan manajemen rumah sakit untuk melakukan efisiensi operasional dengan melakukan pemeliharaan prediktif dan preventif atas kinerja gedung, dan memberikan kenyamanan lebih kepada pasien dengan memberikan keleluasaan dalam mengatur temperatur AC, pencahayaan dan fasilitas hiburan di ruang perawatan secara mandiri melalui perangkat mobile.

Manajemen rumah sakit juga dapat mengontrol sistem tata udara secara otomatis dan berkala di seluruh ruangan untuk memastikan temperatur, sirkulasi, tekanan ruangan, dan kelembaban udara terjaga untuk mencegah terjadinya penyebaran dan perkembangbiakan virus di lingkungan rumah sakit, sesuai regulasi & pedoman teknis yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Sementara itu solusi Pre-fabricated modular ICU menawarkan solusi dalam penyediaan kapasitas ruang medis darurat dengan memanfaatkan peralatan pra-fabrikasi dan plug-and-play. Schneider Electric bersama mitranya membangun ruang medis darurat all-in-one dan mengkonfigurasi ulang ruang yang ada menjadi ruang ICU dan ruang klinik.

Melengkapi ruang medis darurat tersebut dengan kontrol HVAC mandiri, sistem TI dan solusi distribusi listrik yang andal. Solusi Pre-fabricated modular ICU ini telah digunakan oleh banyak rumah sakit di Mexico, Italia, Paraguay dan termasuk beberapa rumah sakit di Indonesia.

 

FWD Insurance dan Sayurbox Donasikan 1.000 Paket Makanan Sehat untuk Pedagang Kaki Lima di Indonesia

Jakarta, 29 April 2021 – PT FWD Insurance Indonesia (“FWD Insurance”), pelopor asuransi jiwa berbasis digital di Indonesia, mengajak nasabah dan karyawan untuk mendonasikan FWD Box Berbagi yang berisi makanan sehat yang merupakan bagian dari program #BeraniBerbagi selama bulan Ramadan.

Program ini bertujuan untuk menunjukkan rasa terima kasih dan apresiasi kami kepada 1.000 pedagang kaki lima (PKL) yang terus bekerja tanpa lelah di tengah pandemi untuk menjadi pahlawan bagi keluarga dan dirinya sendiri. Program ini juga merupakan kelanjutan dari kampanye #BebaskanLangkahBerani untuk mengajak masyarakat untuk #BeraniBerbagi dan merayakan hidup, serta menjadi pahlawan di hidupnya.

Chief Marketing Officer FWD Insurance Maika Randini mengatakan, “Satu tahun sudah kita jalani dan menjadi tahun yang penuh tantangan karena pandemi. Kami melihat ada perubahan perilaku di masyarakat, salah satunya adalah menjadi lebih sadar kesehatan dan kebersihan.

Namun, kami menyadari bahwa tidak semua orang bisa menjalani hidup sehat karena berbagai faktor. Oleh karena itu, melalui program ini kami ingin mendorong para nasabah untuk memiliki perlindungan asuransi, sekaligus menyebarkan kebaikan pada sesama dengan membagikan FWD Box Berbagi yang berisi makanan sehat dan bergizi.”

Nasabah dapat berpartisipasi dalam kampanye ini dengan membeli satu produk Asuransi Bebas Handal dan/atau FWD Cancer Protection selama bulan Ramadan, mulai dari 13 April hingga 16 Mei 2021. Cashback sebesar 42% dari total kontribusi/premi yang dibayarkan oleh nasabah nantinya akan dikonversikan menjadi empat FWD Box Berbagi yang terdiri dari makanan sehat oleh Sayurbox, mitra resmi untuk kampanye ini. Paket sehat ini akan dibagikan kepada PKL terpilih dengan total target 1.000 PKL di Jawa dan Bali.

Asuransi Bebas Handal adalah asuransi kesehatan rawat inap berbasis syariah yang menawarkan manfaat rawat inap termasuk biaya kamar, biaya dokter, obat-obatan, perawatan setelah rawat inap, dan biaya tindakan bedah, dengan pilihan kontribusi mulai dari Rp75.000 dan pilihan manfaat tahunan hingga Rp100 juta.

Selain itu, produk asuransi ini juga memiliki Manfaat Khusus Covid-19 tanpa biaya tambahan untuk semua nasabah aktif ataupun yang baru bergabung selama periode 1-30 April 2021 untuk mendapatkan Manfaat Isolasi Mandiri (Isoman) serta perlindungan termasuk pengobatan selama masa isolasi diri.

Sementara itu, FWD Cancer Protection adalah asuransi kanker online terjangkau yang memberikan manfaat 100% jika terdiagnosis kanker, termasuk kanker stadium awal, dan menawarkan premi yang terjangkau mulai dari Rp 10.000 per bulan. Kedua asuransi tersebut memiliki proses pembelian yang mudah secara digital, mulai dari proses pengajuan online melalui ifwd.co.id hingga klaim online melalui aplikasi FWD MAX.

BSI Ambil Peran Penting Dalam Optimalisasi ZiISWAF di Indonesia

Jakarta, 29 April 2021 –  Optimalisasi pengumpulan serta penyaluran zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) terus dilakukan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI). Dukungan diberikan karena selama ini potensi besar ZISWAF di Indonesia belum dimanfaatkan secara maksimal.

Berdasarkan data Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), per 2020 lalu total dana ZISWAF yang terkumpul diperkirakan mencapai Rp12,5 triliun, tumbuh dari jumlah per 2019 yang ada di posisi Rp10,6 triliun. Tahun ini, jumlahnya diestimasi bisa naik hingga Rp19,77 triliun. Meski pengumpulannya terus meningkat setiap tahun, namun jumlah ZISWAF yang terakumulasi itu belum seberapa dibanding potensinya yang mencapai Rp327,6 triliun.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan potensi ZISWAF yang ada di Indonesia diperkirakan lebih dari Rp300 triliun dan apabila bisa dimobilisasi dengan baik maka dapat menjadi salah satu sumber dana pembiayaan umat sekaligus untuk pembangunan, baik dari sisi menyalurkan beasiswa pendidikan, membangun community development, dana CSR serta lainnya.

“Potensi yang luar biasa besar ini harus bisa digarap. Sebagai bagian dari ekosistem zakat, BSI memainkan peran penting dalam pengelolaan ZISWAF yang reliable dan transparan. BSI akan berkolaborasi dengan Baznas untuk mengumpulkan zakat dan menyebarkannya,” ujar Hery Gunardi dalam acara Silaturahmi Bank Syariah Indonesia dengan Pemimpin Redaksi, Kamis (29/4).

Dengan kerjasama BSI dan Baznas, menurut Hery, diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan pengumpulan dan penyaluran ZISWAF nasional. Melalui kerjasama dengan organisasi pengelola zakat, pemerintah, dan sejumlah asosiasi, BSI memposisikan diri sebagai mitra transaksi dan pemberdayaan masyarakat yang bisa diandalkan untuk pengumpulan ZISWAF.

BSI dapat menjadi pilihan masyarakat untuk menyalurkan ZISWAF secara instan melalui layanan pada platform BSI Mobile. Per Maret lalu, ada sekitar Rp3,26 miliar dana ZISWAF yang terkumpul melalui aplikasi BSI Mobile. Jumlah sumbangan ini berasal dari 99 ribu donatur, yang total transaksinya mencapai 303 ribu pada periode tersebut.

Selain mengandalkan layanan pengumpulan ZISWAF melalui platform mobile, BSI juga saat ini telah bekerjasama dengan Baznas untuk pengembangan pengelolaan ZISWAF. Kerjasama yang telah berjalan sejauh ini adalah penggunaan kartu Co-Brand Tap Cash IB Hasanah, pembinaan manajemen mitra penghimpunan Baznas, dan terciptanya kemudahan akses informasi data zakat antara kedua institusi.

Kedepannya, lanjut Hery, BSI berencana memperkuat kerjasama dengan memberi layanan counter untuk Baznas di seluruh daerah, kolaborasi pengadaan fitur smart donation dan promosi lainnya, kerjasama dalam publikasi dan literasi layanan ZISWAF.

Hadir secara virtual dalam kesempatan tersebut, Ketua Baznas RI Prof. Dr. KH Noor Achmad, menegaskan tingkat literasi zakat di Indonesia masih tergolong menengah-rendah. Hal ini yang menyebabkan belum optimalnya realisasi ZISWAF selama ini. Selain itu, masyarakat juga masih banyak yang terbiasa mengumpulkan ZISWAF melalui pihak lain non-lembaga pengumpul resmi. Jumlah ZISWAF yang dikumpulkan di luar lembaga resmi tersebut diestimasi mencapai Rp61,3 triliun.

Untuk memperbaiki kondisi tersebut, saat ini Baznas tengah gencar melakukan kampanye Gerakan Cinta Zakat yang telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo belum lama ini. Kampanye ini dibuat untuk mendorong pengumpulan ZISWAF, dan memastikan penyalurannya tepat sasaran bagi mereka yang membutuhkan.

“Untuk Gerakan Cinta Zakat, Baznas telah banyak didukung oleh BSI.  Gerakan ini tujuannya lebih ke arah meningkatkan zakat ke masyarakat, dalam konteks ini kita ingin ada satu penyadaran bahwa ada harta muzakki, ada harta Ilahiyah (ketuhanan). Kita harapkan gerakan ini tolong menolong, saling membantu antar manusia yang didasari adanya harta ketuhanan tersebut,” ungkap Noor Achmad.

Menurutnya, pengumpulan ZISWAF saat ini masih jauh dari harapan, dari potensi yang sebenarnya. Realisasi pengumpulan ZISWAF lebih dari Rp12 triliun pada tahun lalu diperoleh dari Baznas RI, Baznas provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia, serta Lembaga Amil Zakat (LAZ) seluruh Indonesia.

“Kami masih menghadapi problem pengelolaan, ini yang kita tata terlebih dulu yakni melalui penguatan kelembagaan. Persoalan lainnya masih adanya kesan bahwa manakala zakat ini dilaksanakan dengan masif, ada kekhawatiran apakah ini merupakan syariah-isasi negara, sama sekali tidak ada hubungannya,” tegas Noor Achmad.

Dia meyakini, kerjasama dan sinergi Baznas dan BSI yang semakin erat akan mendorong terwujudnya optimalisasi pengumpulan dan penyaluran ZISWAF.

“Kami berharap dukungan dari media untuk bisa menyampaikan ke masyarakat bahwa potensi zakat adalah potensi untuk harmoni ekonomi, penyeimbang orang miskin dan kaya. Melalui kerjasama dengan BSI, tentu kita bisa lebih dekat dengan masyarakat hingga ke pelosok daerah,” tutup Noor Achmad.

Tentang PT Bank Syariah Indonesia Tbk

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (“Bank Syariah Indonesia”) adalah bank hasil penggabungan dari tiga bank Syariah  milik BUMN yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah Tbk. yang mulai  beroperasi pada 1 Februari 2021. Penggabungan ini menyatukan kekuatan ketiga bank syariah tersebut dan  bertujuan untuk mengoptimalkan potensi keuangan dan ekonomi syariah Indonesia yang besar.

Didukung sinergi dengan perusahaan induk (Mandiri, BNI, BRI) serta komitmen pemerintah melalui Kementerian  BUMN, Bank Syariah Indonesia memiliki visi untuk menjadi salah satu dari 10 bank Syariah terbesar di dunia dari  sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.

Bank Syariah Indonesia berstatus sebagai perusahaan terbuka yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek  Indonesia (ticker code: BRIS). Pasca merger, Bank Syariah Indonesia adalah bank syariah terbesar di Indonesia. Per  Desember 2020, Bank Syariah Indonesia memiliki total aset mencapai sekitar Rp240 triliun, modal inti lebih dari Rp22,60 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 210 triliun, serta total pembiayaan Rp157 triliun. Selain itu  laba terkonsolidasi Bank Syariah Indonesia per Desember 2020 mencapai Rp2,19 triliun.

Dengan kinerja finansial tersebut, Bank Syariah Indonesia masuk dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia  dari sisi aset. Dari sisi jaringan, Bank Syariah Indonesia didukung oleh lebih dari 1.300 kantor cabang, lebih dari 2.400  jaringan ATM, serta didukung lebih dari 20.000 karyawan yang tersebar di seluruh Nusantara.

Seluruh aset dan kekuatan ini akan dioptimalkan Bank Syariah Indonesia untuk memberikan layanan dan produk  finansial syariah yang lengkap dalam satu atap untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan nasabah dari  berbagai segmen, mulai dari UMKM, ritel, komersial, wholesale, dan korporasi baik dalam maupun luar negeri.

Dewan Pengawas Syariah: Ketua: Dr. H. Mohamad Hidayat; Anggota: Dr. H. Oni Sahroni, MA; Anggota: Dr. Hasanudin, M.Ag; Anggota: Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, MSc.

Dewan Komisaris: Komisaris Utama Merangkap Komisaris Independen: Mulya E. Siregar; Komisaris: Suyanto; Komisaris: Masduki Baidlowi;  Komisaris: Imam Budi Sarjito; Komisaris: Sutanto; Komisaris Independen: Bangun Sarwito Kusmuljono; Komisaris Independen: M. Arief Rosyid Hasan; Komisaris Independen: Komaruddin Hidayat; Komisaris Independen: Eko Suwardi.

Direksi: Direktur Utama: Hery Gunardi; Wakil Direktur Utama 1: Ngatari; Wakil Direktur Utama 2: Abdullah Firman Wibowo; Direktur Wholesale Transaction Banking: Kusman Yandi; Direktur Retail Banking: Kokok Alun Akbar; Direktur Sales & Distribution: Anton Sukarna; Direktur Information Technology: Achmad Syafii; Direktur Risk Management: Tiwul Widyastuti; Direktur Compliance & Human Capital: Tribuana Tunggadewi; Direktur Finance & Strategy: Ade Cahyo Nugroho.