Category Archives: Keuangan

Kemenkeu: Bareksa Mitra Distribusi Non-Bank Terbaik Surat Berharga Negara

Jakarta – Kementerian Keuangan RI menganugerahkan kepada Bareksa, marketplace investasi terbesar di Indonesia, penghargaan sebagai Mitra Distribusi Surat Berharga Negara Terbaik (Midis SBN) dan Mitra Distribusi Surat Berharga Syariah Negara (Midis SBSN) Terbaik Kategori Fintech 2020, disandingkan dengan bank-bank besar seperti PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Syariah Mandiri dan perusahaan efek PT Mandiri Sekuritas. Penghargaan kategori Midis SBSN yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko ini merupakan yang kedua kali berturut-turut diterima oleh Bareksa.

Co-founder dan CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, menyatakan, “Penghargaan ini kembali menjadi bukti bahwa pemanfaatan fintech memiliki peran yang semakin penting untuk mendemokratisasi dunia keuangan nasional. Di tengah pandemi Covid-19 dan era New Normal, kita justru melihat akselerasi penjualan di segmen retail melalui teknologi digital dan terus meluasnya demokratisasi obligasi negara yang sebelumnya merupakan wilayah yang elitis, yang jauh dari jangkauan masyarakat luas.”

“Penghargaan ini juga merupakan bukti bahwa dorongan dan dukungan Kementerian Keuangan, OJK, dan Bank Indonesia, dalam pemanfaatan tekfin merupakan langkah yang tepat. Kami sangat berterima kasih atas berbagai kebijakan progresif pemerintahan Presiden Jokowi dan Kemenkeu yang terus mendorong perkembangan ekonomi-digital dan tekfin di Indonesia,” Karaniya menambahkan, usai menerima penghargaan secara virtual dalam acara Investor Gathering 2017, 17 Desember 2020.

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa penerbitan SBN menjadi salah satu penopang pembiayaan negara yang difokuskan untuk mengatasi pandemi Covid-19 dan mendorong pemulihan ekonomi nasional. “Kita menghadapi tantangan luar biasa dari sisi strategi pembiayaan tahun ini. Kami mengapresiasi kerja sama berbagai pihak yang telah mendukung pembiayaan dan pengelolaan negara untuk mengatasi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya dalam sambutan di Investor Gathering 2020.

Sepanjang 2020, Bareksa sebagai midis telah membantu penjualan untuk 6 seri SBN ritel. Yang menarik ada pada penjualan ORI 017 dan SR 013 di mana penjualan di Bareksa menyentuh rekor tertinggi di penjualan konvensional dan syariah. Di tengah situasi sulit akibat COVID-19, nilai penjualan ORI 017 melesat 608% dibanding ORI 016. Sementara penjualan SR013 naik 238% dari SR 012.

Jumlah investor per Nov 2020 juga meningkat 153% dibanding periode sama tahun sebelumnya. Ketidakpastian ekonomi akibat pandemi mendorong masyarakat untuk berinvestasi pada produk yang lebih aman melalui platform digital. SBN yang dijamin pemerintah 100% menjadi pilihan investasi yang aman dalam situasi tersebut.

Keritelan Terbaik dan Jangkauan Terluas
Menurut hasil penilaian Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan tentang Kinerja Midis SUN Ritel 2019 dari sisi keritelan, Bareksa dinobatkan sebagai salah satu mitra distribusi terbaik, sejajar dengan empat bank besar skala nasional.

Dari sisi jangkauan, Bareksa ada di posisi nomor satu karena berhasil menjangkau investor SBN hingga 34 provinsi di Indonesia. Dari sisi jumlah investor, Bareksa bersaing dengan empat bank besar tersebut dan berada di posisi teratas di antara mitra distribusi non-bank lainnya. Kementerian Keuangan memberikan penghargaan kepada Bareksa sebagai mitra distribusi SBN Syariah (SBSN) terbaik 2019 kategori non-bank.

Sebelumnya, Bareksa juga dinobatkan sebagai platform terbaik untuk membeli Surat Utang Negara (SUN) secara online berdasarkan survei yang dilakukan oleh Big Data Telkom dan Ditjen Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko, Kemenkeu RI, pada Desember 2019.

Transaksi pembelian SBN kini sudah dapat dilakukan di aplikasi Bareksa (Android maupun iOS), sehingga investor dengan mudah memantau semua portofolio investasi mulai dari reksadana hingga SBN dalam satu aplikasi.

Pegadaian Luncurkan Fitur Gadai Jaminan Invoice

Jakarta – PT Pegadaian (Persero) terus mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan meluncurkan produk Pinjaman Modal Produktif. Melalui produk ini, masyarakat pelaku UMKM yang ingin mendapatkan pinjaman modal usaha khususnya di tengah pandemi saat ini, dapat mengajukan pinjaman mulai dari Rp 10 Juta hingga Rp 2 Millar dengan agunan surat penagihan hutang (invoice).

Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian (Persero), R. Swasono Amoeng Widodo menjelaskan, untuk bisa menggunakan produk ini, nasabah melampirkan copy invoice sebagai agunan tanpa perlu menjaminkan aset secara fisik. Prosesnya pun mudah dan cepat karena dilakukan secara online melalui https://digilend.pegadaian.co.id.

“Calon nasabah dapat langsung melakukan registrasi, kemudian menggugah dokumen yang diperlukan secara lengkap, seperti dokumen identitas, keterangan usaha, copy invoice,  dokumen keuangan, serta berbagai dokumen yang dibutuhkan lainnya. Setelah seluruh dokumen-dokumen tersebut diunggah, calon nasabah akan langsung dihubungi oleh team Pegadaian. Di samping itu, sebelum mengajukan pinjaman, calon nasabah dapat melakukan simulasi dengan mengisi nilai invoice, jangka waktu peminjaman, dan memasukan tanggal jatuh tempo invoice yang dimiliki”, ujar Amoeng.

Adapun syarat utama yang wajib dipenuhi oleh peminjam diantaranya harus Warga Negara Indonesia, memiliki badan usaha yang berbentuk PT, CV, atau Perum yang terdaftar di Indonesia, dan telah berdiri minimal selama dua tahun.

Sementara itu, untuk proses peminjaman dengan nilai dibawah Rp 1 Milyar, membutuhkan waktu 3 (tiga) hari kerja dan 7 (tujuh) hari kerja untuk pinjaman lebih dari Rp 1 Miliar, setelah seluruh dokumen dilengkapi. Tarif sewa modal relatif terjangkau sebesar 0,04% per hari dengan jangka waktu pinjaman mulai dari 15 hari sampai 6 bulan.

“Saya berharap produk Pinjaman Modal Produktif ini dapat membantu masyarakat khususnya para pelaku usaha yang tengah kesulitan mendapatkan tambahan modal usaha, untuk bisa bertahan, dan kembali mengembangkan usahanya seperti sebelum pandemi melanda”, tambah Amoeng.

Guna memperkenalkan produk Pinjaman Modal Produktif ke masyarakat, Pegadaian melakukan literasi melalui Webinar berjudul “Sukses Ngegas Bisnis Offline ke Online”. Dengan menghadirkan Desi Bachir, CMO Samara Media & Entertainment, Braintrust IDEAFEST serta Kepala Departemen Digital Lending PT Pegadaian Persero, Indri Wijayanti pada Jumat 11 Desember 2020. Melalui Webinar ini pegadaian ingin mengajak masyarakat agar mampu mempertahankan bisnisnya di tengah pandemi, dengan tetap kreatif dan mampu berinovasi.

Hingga saat ini, 52% atau sekitar 54 juta pengusaha belum terlayani oleh Lembaga keuangan formal untuk membantu pinjaman modal usahanya. Bahkan tak sedikit, pelaku usaha yang terjebak oleh pelepas uang ilegal (rentenir) yang membebankan bunga tinggi kepada peminjam. Oleh karena itu, Pegadaian terus konsisten untuk hadir sebagai salah satu BUMN yang memberikan solusi pemenuhan dana secara cepat, mudah, dan aman.

Manajemen Jiwasraya Resmi Umumkan Program Restrukturisasi Polis

Jakarta – Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) secara resmi mengumumkan program restrukturisasi kepada seluruh pemegang polis.

Program yang merupakan hasil keputusan antara Pemerintah Indonesia bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini diambil dalam rangka menyelamatkan seluruh polis Jiwasraya, dibanding mengambil opsi likuidasi perusahaan.

“Kami berterima kasih atas kesabaran pemegang polis yang telah menunggu upaya dan perjuangan Kami selama dua tahun terakhir. Izinkan saya sebagai Ketua Tim Koordinator Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya mengumumkan program restrukturisasi Polis Jiwasraya pada Jumat 11 Desember 2020,” kata Ketua Koordinasi Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya, Hexana Tri Sasongko dalam acara Pengumuman Program Restrukturisasi Polis Jiwasraya, Jumat (11/12/2020).

Dalam sesi pengumuman restrukturisasi tersbut, Hexana menjelaskan, terdapat tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan Program Restrukturisasi Polis Jiwasraya.

Dimana tujuan utama Program Restrukturisasi Polis ialah menyelamatkan seluruh polis Jiwasraya dan melanjutkan keberlangsungan manfaat polis dengan entitas baru yakni IFG Life.

Selain menyampaikan tujuan restrukturisasi, Hexana juga menyampaikan rasa terimakasih kepada nasabah yang telah bersabar dan memberi dukungan kepada manajemen baru Jiwasraya untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.

“Tujuan utama restrukturisasi ini adalah penyelamatan polis dengan menjaga keberlangsungan manfaat polis,” tutur Hexana.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Investasi PT Asuransi Jiwasraya, Farid A. Nasution mengungkapkan hingga November 2020, liabilitas Jiwasraya sudah mencapai Rp 54,4 triliun. Adapun aset Jiwasraya pada periode yang sama sebesar Rp15,8 triliun.

Dengan begitu ekuitas Jiwasraya saat ini berada pada posisi minus Rp38,5 triliun.

“Kami menyadari bahwa dengan angka PMN untuk IFG dan dividen tidak akan cukup untuk memenuhi kewajiban kepada seluruh pemegang polis. Oleh karena itu melalui momentum ini Kami selaku Tim Percepatan akan melaksanakan Program Restrukturisasi Polis Jiwasraya,” cetus Farid.

Tetap Berprestasi di masa Pandemi Pegadaian Raih Penghargaan Marketer of The Year 2020

Jakarta, 10 Desember 2020 – PT Pegadaian (Persero) meraih penghargaan The Best Industry Marketing Champion 2020, kategori Multifinance sector, pada ajang Markplus Conference 2021 atas pencapaian kinerja operasional yang tetap tumbuh di masa pandemi Covid-19.

Penurunan kinerja sulit dihindari oleh banyak perusahaan di sektor multifinance di tahun ini, namun PT Pegadaian (Persero) berhasil menunjukkan kinerja yang tetap tumbuh disegala situasi. Direktur utama PT Pegadaian (Persero), Kuswiyoto mengatakan Pegadaian mampu memperluas pasar dan mengembangkan saluran transasksi.

“Kami berhasil mempertahankan kinerja positif di tengah pandemi tahun ini yang dibuktikan dengan adanya peningkatan nasabah maupun omset. Kami juga melakukan kolaborasi dan Kerjasama dengan berbagai institusi untuk meningkatkan kinerja perusahaan” ujar Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Kuswiyoto.

Hingga September 2020, Pegadaian telah melayani 15,65 juta nasabah atau naik 28,83% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, perusahan juga berhasil meraih omset sebesar Rp124,16 Triliun atau naik 17,07% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada tahun ini secara kelembagaan Perusahaan telah menjalin sinergi dan kolaborasi dengan 843 lembaga dan institusi seluruh daerah di Indonesia. Adapun bentuk kerjasamanya mulai dari sinergi bisnis, keagenan hingga edukasi.

Pada kesempatan yang sama, Kuswiyoto menyampaikan terima kasih atas apresiasi dan penghargaan yang telah diberikan. Penghargaan tersebut menjadi motivasi bagi perseroan dan seluruh insan Pegadaian untuk selalu melakukan sinergi dan berkolaborasi dengan Perusahaan BUMN, Swasta, Koperasi, Asosiasi, Komunitas maupun kelompok Masyarakat lain untuk menjangkau segmen yang lebih luas.

 

Pegadaian juga mengembangkan kerja sama bisnis dengan sejumlah perusahaan fintech hingga e-commerce di Indonesia, yang berfokus pada pengembangan bisnis perusahaan. Selain itu, Perseroan juga terus mengembangkan aplikasi Pegadaian Digital untuk menjangkau kalangan millennial agar dapat bertransaksi dengan mudah, cepat dan akurat tanpa harus datang ke outlet.

“Penghargaan ini memotivasi kami untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan banyak pihak agar dapat memberikan yang terbaik bagi masyarakat luas. Kami mau kehadiran Pegadaian sebagai perusahaan yang peduli terhadap masyarakat, khususnya ditengah pandemi.” Ujar Kuswiyoto dalam acara The 15th Annual Markplus Conference 2021, Rabu 9 Desember 2020

Pegadaian Salurkan Pinjaman UMKM Rp 300 Miliar Melalui Akseleran

Jakarta – PT Pegadaian (Persero) terus berperan aktif mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), salah satunya dalam mengembangkan sektor UMKM Indonesia yang bergerak di sektor bisnis digital dengan menyalurkan pembiayaan usaha produktif melalui platform fintech Peer to Peer (P2P) Lending Akseleran sebesar Rp300 miliar.

Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian (Persero), R Swasono Amoeng Widodo mengaku  sangat mengapresiasi kolaborasi ini. Menurut Swasono, Akseleran merupakan salah satu platform P2P Lending yang sudah berizin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan yang menyalurkan pinjaman usaha produktif kepada sebanyak-banyaknya para pelaku usaha (UMKM) di seluruh Indonesia.

“Apalagi Akseleran banyak dikelola oleh para wirausaha muda yang memiliki visi untuk memajukan dunia usaha di Indonesia menjadi maju lebih cepat melalui marketplace lending platform. Oleh karena itu, upaya Pegadaian untuk merangkul para milenial merupakan langkah strategis agar perusahaan yang akan memasuki usia 120 tahun ini tetap lincah dan berjiwa muda,” kata Swasono di Jakarta, Senin (7/12/2020).

Swasono menjelaskan, Pegadaian selalu membuka diri untuk berkolaborasi secara sinergis dengan perusahaan-perusahaan start-up yang memiliki program-program sejalan dengan Pegadaian. Ini dilakukan agar bisa memberikan kemudahan kepada UMKM untuk memperoleh pembiayaan modal kerja, diantaranya dengan memanfaatkan platform P2P Lending Akseleran yang terus berani akselerasi mendorong pertumbuhan inklusi keuangan di Tanah Air.

“Kami melihat ke depan para milenial akan menjadi penentu dalam memutar roda perekonomian dengan ide, maupun gagasan yang luar biasa. Kami juga ingin merangkul perusahaan lainnya seperti Akseleran, agar bisa dikenal dan membantu masyarakat lebih luas lagi,” ungkapnya.

Sementara itu, Christopher Gultom, Chief Credit Officer & Co-Founder Akseleran, mengaku gembira dengan adanya kerja sama antar perusahaan dimana kolaborasi perusahaan fintech berbasis Peer to Peer (P2P) Lending melalui Akseleran dan bisnis gadai dari Pegadaian akan memompa laju inklusi keuangan semakin maju lebih cepat. Christopher menjelaskan, perjanjian kerja sama dengan Pegadaian sudah berlangsung sejak 2 November 2020 dan jika tidak ada aral melintang realisasi penyaluran pinjaman dari Pegadaian akan dimulai pada Desember ini.

“Akseleran akan menyalurkan pinjaman usaha produktif dari Pegadaian kepada para pelaku usaha (borrower) yang beragunan invoice financing yang ada di Akseleran. Hadirnya Pegadaian tentu tidak hanya menambah jumlah Institutional Lender Akseleran yang sekarang sudah mencapai lebih dari 10 institusi tetapi juga semakin melengkapi mitra kami yang berasal dari perbankan maupun lembaga jasa keuangan lainnya yang semuanya telah berkontribusi sebesar 20 persen dari portofolio total penyaluran pinjaman usaha Akseleran,” kata Christopher.

Hingga akhir November ini, dia menjelaskan, Akseleran berhasil menyalurkan total pinjaman usaha produktif secara kumulatif sebesar Rp1,7 triliun lebih kepada sekitar 2.500 pinjaman dan juga didukung oleh lebih dari 150 ribu pemberi pinjaman (lender) yang tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, Christopher mengungkapkan, pada November 2020 Akseleran kembali mencatat rekor tertingginya dalam menyalurkan pinjaman usaha produktif sejak 3 tahun terakhir yakni sebesar Rp120 miliar, atau melanjutkan rekor di Oktober 2020 yang mencapai sebesar Rp115 miliar.

“Selama periode Januari hingga November 2020, penyaluran pinjaman usaha Akseleran berhasil tumbuh hingga 32% dibandingkan periode yang sama di 2019. Penyaluran pinjaman usaha Akseleran yang cepat tentu sejalan dengan prinsip kami untuk selalu menjaga kualitas kredit dimana dapat terlihat dari total NPL Akseleran saat ini yang berada di angka 0,2% dari total pinjaman usaha yang sudah disalurkan. Hal ini juga berlaku tehadap mitra kerja sama loan channeling Akseleran dimana kami menjaganya dengan memberikan perjanjian yang sudah disepakati risk acceptance criteria oleh mitra-mitra Akseleran dan di tambah lagi pinjaman-pinjaman di Akseleran menggunakan asuransi kredit sehingga risiko para mitra lembaga jasa keuangan Akseleran cukup termitigasi dengan baik,” tambah Christopher.

Pegadaian saat ini memiliki produk baru yaitu Pinjaman Modal Kerja, yang merupakan produk pembiayaan untuk usaha produktif atau modal kerja dengan barang jaminan berupa invoice. Produk tersebut bekerja sama dengan fintech P2P Lending yang mana pada prakteknya, pinjaman disalurkan melalui platform P2P Lending tersebut, seperti Akseleran. Hal ini sebagai bagian dari akselerasi digital serta inklusi keuangan Pegadaian untuk menjangkau segmen korporasi hingga UMKM.

Jumlah Investor Saham Lampaui 1,5 Juta saat BEI Umumkan Pemenang 10 Days Challenge Periode Ketiga

Jakarta – Pandemi COVID-19 berdampak banyak pada perubahan pola hidup masyarakat, salah satunya adalah aktivitas memperoleh pendapatan dan investasi. Pasar Modal menjadi pilihan investasi masyarakat yang terefleksi dari kenaikan jumlah investor saham di sepanjang 2020. Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, per 19 November 2020 jumlah investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah mencapai 1.503.682. Terjadi penambahan sebanyak 417.366 single investor identification (SID) baru atau naik 28 persen sepanjang 2020.

Pasar Modal Indonesia yang telah menerapkan perdagangan saham berbasis daring (online trading) sejak 2010 silam ternyata sejalan dengan penerapan era ‘New Normal’ saat ini. Ditambah lagi dengan masifnya peran BEI bersama Perusahaan Efek Anggota Bursa dalam melakukan sosialisasi dan edukasi Pasar Modal telah meningkatkan daya tarik masyarakat Indonesia untuk berinvestasi saham.

Salah satu program sosialisasi dan edukasi untuk mengenalkan pasar modal khususnya kepada generasi milenial adalah melalui pelaksanaan kompetisi 10 Days Challenge 2020 pada ­­­494 Galeri Investasi (GI) BEI di seluruh Indonesia. Pada periode ketiga kompetisi ini, sebanyak 41 GI dan 5 Perusahaan Efek Anggota Bursa telah mengikuti kompetisi ini dengan 2.715 SID baru telah tercatat validitasnya di KSEI.

10 Days Challenge merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh BEI bagi seluruh GI BEI di Indonesia berupa tantangan untuk melakukan pembukaan rekening efek saham sebanyak-banyaknya dalam jangka waktu 10 hari bursa. Kompetisi ini dibagi menjadi 4 periode dan selama pandemi BEI menambahkan kebijakan perpanjangan durasi kompetisi setiap periodenya sebanyak 10 hari kerja, sehingga periode ketiga dimulai sejak 9 September telah berakhir pada 6 Oktober 2020.

Selain memberikan apresiasi kepada GI BEI dan Anggota Bursa Mitra GI BEI, tujuan dari kompetisi ini adalah untuk semakin mengimplementasikan pembukaan rekening efek yang saat ini sudah semakin cepat dan mudah. Tidak hanya itu, tujuan lainnya adalah sebagai sarana edukasi pasar modal dan mendorong terciptanya inklusi pasar modal dalam bentuk peningkatan jumlah investor dalam negeri.

Kompetisi ini tidak lepas dari dukungan Anggota Bursa Mitra GI BEI yang berpartisipasi dan berkontribusi besar dalam peningkatan jumlah investor baru. Berikut ini adalah hasil pencapaian Anggota Bursa Mitra GI BEI pada Kompetisi 10 Days Challenge 2020 Periode Ketiga:

Anggota Bursa Mitra Jumlah GI Berpartisipasi Jumlah SID Baru
PT Phintraco Sekuritas 16 1555
PT MNC Sekuritas 10 439
PT Phillip Sekuritas Indonesia 10 394
PT Indo Premier Sekuritas 4 326
PT Panin Sekuritas Tbk 1 1

Berikut adalah nama pemenang Galeri Investasi BEI Kompetisi 10 Days Challenge 2020 Periode Ketiga:

Peringkat Kantor Perwakilan Galeri Investasi Anggota Bursa Jumlah SID Baru Hadiah
1 Yogyakarta Universitas Muhammadiyah Purwokerto PT Phintraco Sekuritas 402 Rp5.000.000
2 Jawa  Tengah 2 Universitas Slamet Riyadi Surakarta PT Phintraco Sekuritas 307 Rp4.000.000
3 Jawa Tengah 2 STIE AAS Surakarta PT Phintraco Sekuritas 216 Rp3.000.000
4 Riau Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) PT Phintraco Sekuritas 151 Rp3.000.000
5 Riau Universitas Muhammadiyah Riau PT Indo Premier Sekuritas 147 Rp3.000.000
6 Jawa Barat STIE Ekuitas PT Phillip Sekuritas Indonesia 140 Rp2.500.000
7 Sulawesi Tenggara Universitas Muhammadiyah Buton PT Phintraco Sekuritas 130 Rp2.500.000
8 Jawa Timur Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo Madura PT MNC Sekuritas 109 Rp2.500.000
9 Jawa Timur Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember (UNEJ) PT Indo Premier Sekuritas 107 Rp2.500.000
10 Jawa Timur Universitas Islam Malang PT Indo Premier Sekuritas 72 Rp2.500.000
Sumatera Utara STIE Bina Karya PT MNC Sekuritas 72 Rp2.500.000

BEI berharap untuk 10 Days Challenge periode selanjutnya akan semakin banyak GI BEI berpartisipasi, karena saat ini BEI telah memiliki 494 GI yang tersebar melalui 30 Kantor Perwakilan BEI di seluruh Indonesia. Periode keempat saat ini sedang berlangsung sejak tanggal 5 November sampai dengan 2 Desember 2020.

Informasi lebih lanjut mengenai kompetisi ini dapat diakses pada laman http://www.yuknabungsaham.idx.co.id/event/10-days-challenge-2020.

Demikian untuk diketahui publik.

SEKRETARIS PERUSAHAAN
PT BURSA EFEK INDONESIA
YULIANTO AJI SADONO
TELP: 021- 5150515
TOLL FREE: 0800-100-9000 (National)
FAX: 021- 5150330
EMAIL: callcenter@idx.co.id
WEBSITE: 

Kinerja Kinclong Di Masa Pandemi Pegadaian Raih 3 Penghargaan BUMN Award

Jakarta – PT Pegadaian (Persero) memperoleh tiga penghargaan bergengsi sekaligus dalam acara Bisnis Indonesia Top BUMN Award 2020 pada kategori Perusahaan Non Publik Sektor Keuangan dengan Aset diatas 15 Triliun yang mampu bertahan ditengah krisis yang disebabkan oleh Pandemi Covid-19.

Dalam kegiatan yang mengusung tema “Survive in Crisis: The Most Resilient BUMN 2020”, Pegadaian mendapatkan penghargaan The Most Resilient BUMN 2020, Best CEO BUMN 2020 dan Best CFO BUMN 2020.

Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto menyatakan rasa syukur dan berterima kasih atas penghargaan kepada perusahaan sebagai The Most Resilient BUMN 2020 karena terus menunjukan kinerja positif selama masa krisis. Ia juga menyatakan terima kasih atas apresiasi yang diberikan Bisnis Indonesia sebagai Best CEO BUMN 2020.

“Saya mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan. Penghargaan ini adalah bentuk apresiasi atas kerja keras seluruh Insan Pegadaian yang terus melayani masyarakat di tengah pandemi. Alhamdulillah meskipun suasana sedang krisis, di tahun 2020 ini perusahaan masih menunjukan kinerja yang lumayan bagus”.

Lebih lanjut Kuswiyoto berharap hal ini dapat memberikan semangat dan motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik lagi bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.

Sementara itu Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis Pegadaian Ninis Kesuma Adriani yang menerima penghargaan Best CFO BUMN 2020 mengatakan bahwa di masa krisis ini, banyak perusahaan menghadapi penurunan pendapatan dan peningkatan biaya.

“Masa Pandemi Covid-19 merupakan salah satu tantangan untuk para CFO dalam meningkatkan perannya dalam menentukan arah strategi perusahaan dan dalam penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru. Pandemi ini juga memaksa kita untuk terus melakukan konsolidasi, penyesuaian fokus bisnis, meningkatkan efisiensi dan menggunakan teknologi dalam menjaga keuangan perusahaan”.

Ninis Kesuma Adriani juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh Insan Pegadaian yang selalu bekerja keras dalam meningkatkan kinerja Perusahaan. Keberhasilan Award ini tidak terlepas dari kerja keras dan kerja sama yang baik dari seluruh karyawan yang selalu menjaga kinerja ditengah situasi sulit ini, pungkasnya.

Ciptakan Calon Karyawan Unggul dan Berkualitas, FIFGROUP Gelar Program Recruitment Partner Digital Forum

Jakarta – PT Federal International Finance (FIF) atau FIFGROUP yang merupakan anak perusahaan PT Astra International Tbk melalui Human Capital Recruitment, Talent and Career Management menghadirkan sebuah program Recruitment Partner Digital Forum (RPDF) yang digelar pada tanggal 24 November 2020 melalui virtual dengan konsep Webinar. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sudah berjalan sejak 2017 dan ini merupakan penyelenggaraan tahun ke-4 di tahun 2020.

Program RPDF merupakan sebuah bentuk kegiatan koordinasi berbasis digital yang dilakukan antara Human Capital FIFGROUP bersama Sekolah Menengah atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Perguruan Tinggi dan Dinas Ketengakerjaan area Sumatera Utara 1 (Sumut 1), Jawa Barat 1 (Jabar 1) dan Lampung Bangka Belitung (Lambabel), yang dihadiri oleh Human Capital, General Support & Corporate Communication Director FIFGROUP, Esther Sri Harjati didampingi oleh Division Head Human Capital, Arlien Virginia Jonathan, Department Head Human Capital Recruitment, Talent and Career Management, Zuriaty dan perwakilan Recuitment Partner.

Di era industri 4.0 saat ini, berbagai perusahaan kian membutuhkan lulusan yang berkualitas di bidangnya serta menguasai sejumlah kompetensi yang akan digunakan dalam praktik bekerja seperti pengetahuan tentang bisnis, penguasaan soft skill dan juga agile terhadap perkembangan era digital. Sama halnya dengan FIFGROUP, yang saat ini telah memiliki kurang lebih 17 Ribu Karyawan dan didukung oleh 1.900 network guna meraih kesuksesan proses bisnis sehingga diperlukan pemenuhan karyawan yang berkualitas dan berdedikasi tinggi.

Acara penandatangan ini berisi empat agenda utama diantaranya FIFGROUP Business Overview, yang merupakan forum interaktif yang dilakukan untuk memberikan gambaran pengetahuan dan pengenalan proses bisnis. Selanjutnya adalah FIFGROUP Recruitment Process yang merupakan penjelasan proses seleksi atau proses rekrutmen calon karyawan FIFGROUP, sehingga berbagai pihak seperti Dinas Tenaga Kerja, Universitas dan SMA/SMK dapat mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam proses recruitment karyawan di FIFGROUP. Selain itu, FIFGROUP juga memiliki program Recruitment Partner Activities diantaranya adalah FIFGROUP Explore yang merupakan pembinaan bagi siswa SMA/SMK sejak masih di bangku sekolah, melalui dukungan edukasi bagi sekolah menengah kejuruan dengan memberikan fasilitas kerja praktik dan FIFGROUP Reading Corner yaitu penyediaan ruangan bagi para siswa untuk membaca dengan dilengkapi fasilitas seperti sofa untuk membaca, papan tulis kaca yang dapat digunakan untuk berdiskusi, dan proyektor infokus yang dapat digunakan untuk presentasi.

Pada kesempatan ini, FIFGROUP melakukan Memorandum of Understanding (MOU) Signing atau perjanjian kerja sama yang dilakukan oleh FIFGROUP dengan Dinas Tenaga Kerja, Universitas dan SMK dalam rangka penyerapan tenaga kerja oleh FIFGROUP, sebagai bagian dari aktivitas Recruitment Partnership yang telah dilakukan penyesuaian dengan kebutuhan FIFGROUP dengan masing-masing pihak.

Melalui kegiatan program RPDF ini, Human Capital juga menyajikan sebuah webinar yang bertema “Penyelarasan Kebutuhan Industri Dengan Kurikulum Pembelajaran” di mana akan memberikan gambaran kepada partnership mengenai kompetensi yang dibutuhkan agar siswa/i dan mahasiswa dapat bekerja dengan maksimal mengikuti perkembangan industri dan tuntutan dunia kerja. Webinar ini juga menjelaskan mengenai kurikulum yang telah disusun apakah sudah sesuai dengan kebutuhan industri.

Direktur HC, GS, dan Corcomm FIFGROUP, Esther Sri Harjati menyatakan bahwa harapannya melalui program Recruitment Partner Digital Forum, kerja sama dengan recruitment partnership di seluruh wilayah FIFGROUP dapat terus terjalin dengan baik. “Kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah bersinergi dan mendukung program ini. Harapannya FIFGROUP dapat senantiasa memberikan manfaat baik bagi pihak recruitment partner (SMA/SMK dan Universitas) melalui insan-insan yang berkualitas dan unggul,” tutur Esther

Membangun Optimisme dalam Upaya Pemulihan Ekonomi Indonesia

Jakarta – Ekonomi Indonesia dan global tengah menghadapi dinamika dan tantangan pada tahun 2020 ini, dengan pandemi COVID-19 menjadi sorotan utama yang telah berdampak pada hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat. Bersamaan dengan adanya tensi geopolitik yang terjadi pada tatanan global, hal ini turut menambah risiko ketidakpastian yang terjadi di seluruh dunia. Faktor-faktor tersebut berdampak signifikan terhadap kondisi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat secara umum, termasuk dunia usaha serta pasar keuangan global maupun domestik. Pelaku usaha dan pelaku pasar menghadapi berbagai kendala karena terganggunya aktivitas ekonomi dari segala lini, baik dari sisi produksi maupun konsumsi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar -3,49% (yoy). Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III tersebut dinilai oleh banyak pihak mulai memberikan sinyal perbaikan apabila dibandingkan dengan kuartal II-2020 yang mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar -5,32% (yoy).

Dalam kondisi seperti ini, diperlukan adanya langkah dan kebijakan yang tepat serta terukur untuk menghadapi tekanan yang terjadi sekaligus guna mengantisipasi risiko yang ada. Oleh karena itu, penting bagi para pelaku usaha dan pelaku pasar untuk mendapatkan berbagai informasi serta wawasan mengenai kondisi terkini, peluang, juga tantangan yang akan dihadapi, termasuk arah kebijakan Pemerintah atau otoritas yang relevan. Harapannya, pelaku pasar serta pelaku usaha dapat menetapkan strategi yang tepat untuk menghadapi situasi ini dan pada akhirnya, turut berperan positif dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Melihat kondisi tersebut serta dalam rangka mempersiapkan stakeholders di Pasar Modal Indonesia serta pelaku bisnis menghadapi kondisi resesi perekonomian di Indonesia, maka Otoritas Jasa Keuangan (OJK),  PT  Bursa  Efek  Indonesia  (BEI),  PT  Kliring  Penjaminan  Efek  Indonesia   (KPEI)  dan  PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyelenggarakan acara CEO Networking 2020 dengan tema “Building Resilience to Economic Recovery” yang merupakan rangkaian acara Peringatan 43 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia. Acara ini akan dihadiri oleh peserta yang merupakan CEO dari stakeholders di Pasar Modal Indonesia, diantaranya adalah Perusahaan Tercatat, Anggota Bursa, Perusahaan Binaan IDX Incubator, Bank Kustodian, Manajer Investasi, Selling Agent serta perwakilan Asosiasi, Investor Institusi, dan stakeholders Pasar Modal Indonesia lainnya. CEO Networking 2020 diselenggarakan pada Selasa (24/11) secara virtual melalui aplikasi Zoom dengan menghadirkan narasumber serta pembicara dari Pemerintah pusat dan daerah.

CEO Networking 2020 ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi, wawasan, dan memberikan optimisme kepada para peserta agar bersinergi dalam mengantisipasi perlambatan ekonomi yang berdampak pada iklim bisnis di Indonesia. Pada akhirnya, acara ini juga diharapkan dapat membantu peserta mengatur strategi ke depannya, serta memanfaatkan peluang yang ada di tengah tantangan

ekonomi, baik dari dalam maupun luar negeri, yang dapat mendukung kegiatan usaha perusahaan dan secara berkesinambungan mendukung kemajuan Pasar Modal Indonesia.

CEO Networking 2020 dibuka dengan laporan kegiatan dari Direktur Utama BEI Inarno Djajadi, yang dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso. Kemudian dilakukan foto bersama.

Acara dilanjutkan dengan rangkaian Talk Show yang menghadirkan beberapa narasumber. Talk Show pertama dengan tema “Peran dan Strategi Pemerintah Pusat dalam Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional” menghadirkan Ketua Tim Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional dan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara 1 Budi Gunadi Sadikin. Talk Show selanjutnya mengusung tema “Strategi Penguatan dan Ketahanan Ekonomi Daerah dalam Mengantisipasi Dampak Pandemi” menghadirkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai narasumber. Talk Show terakhir bertemakan “Penerapan dan Implementasi Program dari PEN” yang disampaikan oleh Ketua Himpunan Bank Negara dan Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sunarso sebagai narasumber. Seluruh Talk Show CEO Networking 2020 dimoderatori oleh Ade Mulya.

Acara CEO Networking 2020 ditutup dengan Closing Remarks yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan dengan tema “Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Penanganan Usaha dan Investasi dalam Pandemi COVID-19”.

Dengan diselenggarakannya CEO Networking 2020 yang memberikan informasi terkini dari Pemerintah pusat dan daerah, diharapkan para CEO dari stakeholders Pasar Modal Indonesia dapat tetap optimis, siap untuk menghadapi tantangan perlambatan perekonomian Indonesia, serta kerap mendukung akselerasi pertumbuhan Pasar Modal Indonesia. Tidak hanya itu, pelaksanaan CEO Networking 2020 juga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan wawasan para CEO dari stakeholders Pasar Modal Indonesia untuk dapat bersinergi dalam mengantisipasi kondisi pandemi serta perlambatan ekonomi yang berdampak pada iklim bisnis di Indonesia. Dengan demikian, Pasar Modal Indonesia dapat semakin menjadi cerminan maupun tolak ukur bagi kemajuan perekonomian Indonesia.

 

Demikian untuk diketahui publik.

 

SEKRETARIS PERUSAHAAN PT BURSA EFEK INDONESIA YULIANTO AJI SADONO

NO. TELP: 021- 5150515

TOLL FREE: 0800-100-9000

FAX: 021- 5150330

EMAIL: callcenter@idx.co.id

SEKRETARIS PERUSAHAAN PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA REYNANT HADI

NO. TELP: 021- 5155115

TOLL FREE: 0800-100-5734

FAX: 021- 5155120

EMAIL:customer.care@kpei.co.id

DIVISI KOMUNIKASI PERUSAHAAN

PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA

NINA RIZALINA

NO. TELP: 021- 52991019

TOLL FREE: 0800-186-5734

FAX: 021- 52991199

EMAIL: kp@ksei.co.id

 

Stabilitas Sektor Jasa Keuangan November Terjaga, OJK Dorong Intermediasi Di Sektor Yang Mulai Pulih

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan menyatakan bahwa kondisi sektor jasa keuangan masih dalam kondisi yang stabil dan terjaga di tengah upaya keras yang dilakukan OJK bersama Pemerintah dan otoritas lain untuk mendorong upaya pemulihan ekonomi nasional yang masih tertekan dampak pandemi Covid 19.

Upaya OJK ini sejalan dengan pernyataan Presiden RI Joko Widodo saat perayaan HUT OJK hari Minggu (22/11) lalu yang meminta OJK untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar, berbagi beban untuk membantu para pelaku usaha kecil, menengah maupun besar agar kembali produktif menggerakkan roda perekonomian.

Hal senada diungkapkan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, yang meminta OJK meningkatkan pengawasan terintegrasi untuk tumbuh dan berkembangnya sektor jasa keuangan termasuk yang berskala ultra mikro, mikro dan kecil.

Rapat Dewan Komisioner (RDK) bulanan OJK mencatat bahwa profil risiko dan permodalan sektor jasa keuangan dalam kondisi yang terjaga terlihat dari Oktober 2020, rasio NPL gross tercatat sebesar 3,15% (NPL net: 1,03%) dan Rasio NPF Perusahaan Pembiayaan sebesar 4,7%.

Terjaganya NPL dan NPF banyak ditopang kebijakan restrukturisasi kredit dan pembiayaan yang realiasasinya hingga 26 Oktober 2020, restrukturisasi kredit mencapai Rp932,4 triliun untuk 7,53 juta debitur perbankan. Terdiri dari restrukturisasi kredit UMKM Rp369,8 triliun untuk 5,84 juta debitur dan non UMKM senilai Rp562,5 triliun untuk 1,69 juta debitur.

Realisasi restrukturisasi pembiayaan hingga 17 November 2020 mencapai Rp181,3 triliun untuk 4,87 juta kontrak.

Sementara risiko nilai tukar perbankan dapat dijaga pada level yang rendah terlihat dari rasio Posisi Devisa Neto (PDN) Agustus 2020 sebesar 2,31%, jauh di bawah ambang batas ketentuan sebesar 20%.

Likuiditas dan permodalan perbankan juga berada pada level yang memadai. Rasio alat likuid/non-core deposit dan alat likuid/DPK per 18 November 2020 terpantau pada level 157,57% dan 33,77%, di atas threshold masing-masing sebesar 50% November dan 10%.

Sedangkan permodalan lembaga jasa keuangan sampai saat ini relatif terjaga pada level yang memadai. Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan tercatat sebesar 23,74% serta Risk-Based Capital (RBC) industri asuransi jiwa dan asuransi umum masing-masing sebesar 539% dan 337%, jauh di atas ambang batas ketentuan sebesar 120%. Begitupun gearing ratio Perusahaan Pembiayaan yang tercatat sebesar 2,28%, jauh di bawah maksimum 10%.

Dorong Intermediasi

OJK mencatat data Oktober 2020 menunjukkan kinerja intermediasi sektor jasa keuangan masih sejalan dengan perkembangan perekonomian nasional. Data Oktober, Dana Pihak Ketiga (DPK) masih tumbuh di level tinggi sebesar 12,12% yoy, didorong oleh pertumbuhan DPK BUKU 4 yang mencapai 13,79% (yoy).

Sementara itu, perbankan mencatatkan kredit baru sebesar Rp130,92 triliun, namun tingginya pelunasan kredit dan hapus buku oleh perbankan untuk memitigasi risiko kredit menyebabkan pertumbuhan kredit terkontraksi sebesar – 0,47% yoy. Kontraksi kredit perbankan lebih banyak disebabkan menurunnya kredit modal kerja dampak masih tertekannya permintaan pada sektor usaha.

OJK akan mendorong intermediasi perbankan pada beberapa sektor usaha yang mulai kembali pulih seperti asuransi dan dana pensiun, jasa penunjang perantara keuangan, industri kimia, farmasi dan obat tradisional, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib serta sektor pengadaan air, pengelohan sampah, limbah dan daur ulang.

Di industri keuangan non-bank, piutang Perusahaan Pembiayaan terkontraksi sebesar -15,7% yoy seiring belum pulihnya pasar kendaraan bermotor yang merupakan sektor ekonomi yang memiliki kontribusi terbesar dalam pembiayaan.

Sementara, industri asuransi tercatat menghimpun pertambahan premi sebesar Rp26,6 triliun (Asuransi Jiwa: Rp18,1 triliun; Asuransi Umum dan Reasuransi: Rp8,5 triliun) dan fintech P2P Lending Oktober 2020 mencatatkan outstanding pembiayaan sebesar Rp13,24 triliun atau tumbuh sebesar 18,4% yoy.

Hingga 24 November 2020, jumlah penawaran umum yang dilakukan emiten di pasar modal mencapai 149, dengan total nilai penghimpunan dana mencapai Rp100,1 triliun. Dari jumlah penawaran umum tersebut, 44 di antaranya dilakukan oleh emiten baru.

Dalam pipeline saat ini terdapat 58 emiten yang akan melakukan penawaran umum dengan total indikasi penawaran sebesar Rp21,76 triliun.

OJK akan terus mengoptimalkan berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui penguatan peran sektor jasa keuangan. OJK berkomitmen kuat untuk mendukung program percepatan pemulihan ekonomi nasional dan siap mengeluarkan kebijakan stimulus lanjutan secara terukur dan tepat waktu untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional.

Ke depan, OJK sudah memutuskan untuk memperpanjang masa waktu kebijakan restrukturisasi kredit perbankan yang seharusnya selesai pada Maret 2021 menjadi Maret 2022, dengan penambahan substansi yang lebih detail terkait penerapan manajemen risiko yang dilakukan oleh Bank dalam penerapan perpanjangan restrukturisasi serta perlakuan relaksasi dan self  assessment  penambahan alternatif governance  untuk persetujuan restrukturisasi dan tata cara self  assessment yang dapat dilakukan Bank per Januari 2021.

OJK akan terus mengoptimalkan berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui penguatan peran sektor jasa keuangan. OJK berkomitmen kuat untuk mendukung program percepatan pemulihan ekonomi nasional dan siap mengeluarkan kebijakan stimulus lanjutan secara terukur dan tepat waktu untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional. OJK juga terus memperkuat koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk terus menjaga stabilitas sistem keuangan.

 

***

Informasi lebih lanjut:

Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik Anto Prabowo Telp. 021.29600000 Email: humas@ojk.go.id