Category Archives: Keuangan

Apakah Kredit Pintar Penipu? Lihat Faktanya Di Sini!

Perkembangan zaman di era digital memudahkan orang untuk bertransaksi, termasuk aktivitas peminjaman dana tunai. Aplikasi pinjaman online yang terdapat di Google PlayStore sudah puluhan hingga ratusan jumlahnya. Sebagai generasi milenial yang melek teknologi, Kamu harus pintar-pintar memilah dan rajin mencari informasi terkait pinjaman dana tunai berbasis aplikasi android. Jangan sampai, tergiur dengan iming-iming aplikasi bodong yang ilegal.

Baru-baru ini, banyak oknum nakal yang memanfaatkan kemudahan pengajuan pinjaman online hanya dengan KTP. Hingga mengatasnamakan salah satu aplikasi pinjaman  yaitu Kredit Pintar. Akibatnya, banyak orang menjadi ragu untuk mengajukan pinjaman dana tunai di Kredit Pintar. Jadi, Apakah Kredit Pintar Penipu? Cari tahu jawabannya di artikel kali ini!

Kenali Ciri Pinjaman Online Penipuan

  1. Penawaran produk terkesan memaksa
    Penawaran diberikan melalui pesan singkat di akun sosial media. Apalagi yang disampaikan hanya kalimat persuasif tanpa penjelasan mendetail.
  2. Syarat sangat mudah dan tidak masuk akal
    Jika umumnya, aplikasi legal memberikan syarat minimal KTP, lain halnya dengan aplikasi bodong. Tidak ada syarat khusus, biasanya cukup nomor HP saja, dana sudah bisa dicairkan. Jika Kamu, mendapatkan tawaran seperti ini maka jangan tergiur sedikit pun.
  3. Meminta uang muka
    Jangan terburu-buru menerima penawaran pinjaman dana tunai jika mereka meminta uang muka. Sudah dipastikan mereka adalah pinjaman online abal-abal yang dapat melarikan uang muka tersebut.
  4. Informasi aplikasi pinjaman online yang tidak valid
    Sebelum mengajukan pinjaman dana tunai pada aplikasi online, pastikan terlebih dahulu kejelasan identitas perusahaan. Kamu bisa melakukan pengecekan melalui alamat situs resmi, ataupun mengecek melalui Google Maps. dan pastikan alamat surel atas nama perusahaan.
  5. Meminta informasi pribadi
    Aplikasi bodong dan ilegal tidak akan segan-segan meminta informasi pribadi Kamu, seperti password dan pin ATM. pihak aplikasi legal tidak akan meminta data pribadi.
  6. Bayar tagihan ke nomor rekening pribadi bukan perusahaan
    Perusahaan fintech yang legal pasti memiliki sistem pembayaran yang sudah terintegrasi. Jika pembayaran ditujukan ke nomor rekening prbadi, artinya Kamu telah ditipu.

Mengenal Aplikasi “Kredit Pintar” Lebih Dekat

Aplikasi pinjaman tanpa agunan Kredit Pintar merupakan salah satu produk yang dikeluarkan oleh PT. Kredit Pintar Indonesia. Kredit Pintar bukan sekadar wadah untuk melakukan pinjaman, tetapi juga aplikasi yang bertujuan membangun Indonesia menuju kesejahteraan finansial.

Untuk menentukan apakah aplikasi kredit pintar penipu atau tidak, kamu harus mengetahui beberapa faktanya dengan melihat review selama tahun 2019 – 2020. Berikut fakta tentang Kredit Pintar yang perlu Kamu ketahui :

  1. PT. Kredit Pintar Indonesia memiliki daftar peminjam aktif hingga 398 ribu, dengan total pinjaman sejak didirikan adalah Rp. 12 T.  Angka tersebut cukup fantastis bagi aplikasi yang baru didirikan sejak  2018 itu.
  2. Per 22 Januari 2021, terdapat 148 aplikasi fintech P2P lending yang telah terdaftar secara resmi di OJK, salah satunya adalah Kredit Pintar.  Kredit Pintar resmi terdaftar di OJK  dengan nomor Kep-83/D.05/2019, dan telah mematuhi segala aturan keuangan yang ada di Indonesia.
  3. Pihak Kredit Pintar tidak pernah melakukan penagihan melalui sosial media. Penagihan pinjaman dilakukan melalui pesan singkat, telepon atau  WA.
  4. Pihak Kredit Pintar  tidak pernah menggunakan rekening pribadi   sebagai tujuan pembayaran pinjaman. Pembayaran resmi melalui virtual account, transfer ATM atau Alfa Group.
  5. Layanan call center yang dapat dihubungi secara aktif selama jam kerja. Jadi, untuk menyampaikan segala pertanyaan dan keluhan pelanggan Kamu bisa menghubungi nomor (021) 505 9888 2         
  6. Kredit pintar tidak pernah meminta nasabah untuk mengirimkan password atau kode verifikasi akun. Kode verifikasi yang dikirim melalui sms harus diinput dalam aplikasi.

Bagaimana Proses Pengajuan Pinjaman

Proses pengajuan hanya dapat dilakukan melalui aplikasi Kredit Pintar yang dapat diunduh gratis di Google PlayStore.    Langkah- langkah yang harus dilakukan calon nasabah sebelum mengajukan pinjaman adalah :

  1. Mengunduh aplikasi Kredit Pintar
    Karena proses pengajuan hanya dapat dilakukan melalui aplikasi, maka Kamu wajib mengunduhnya di PlayStore.  Pengajuan Kredit Pintar tidak dapat dilakukan lewat website. Oleh karena itu, calon peminjam  harus mempunyai smartphone berbasis android yang cukup memadai untuk menginstall aplikasi Kredit Pintar, mengambil foto selfie dan mengunggah KTP. Sesuai ketentuan OJK terbaru, Kredit Pintar akan mengakses data ke ponsel, namun hanya mengambil data kamera, lokasi dan memori saja.
  2. Memilih limit pinjaman
    Selanjutnya, Kamu harus memilih limit pinjaman sesuai kebutuhan. Kredit Pintar sudah menetapkan limit dan tenor pinjaman, antara lain :
    600.000 dengan tenor pinjaman selama 14 hari
    1.200.000 dengan tenor pinjaman selama 14 hari
    1.200.000 dengan tenor pinjaman selama 28 hari
    2.300.000 dengan tenor pinjaman 3 bulanKredit Pintar juga menetapkan bunga layanan dan jumlah dana yang harus dikembalikan. Kamu harus memilih salah satu sebelum melanjutkan proses pengajuan.
  3. Pengisian data.
    Kamu harus mem-foto KTP dan berfoto selfie sambil memegang KTP. Pastikan hasil jepretan tidak blur dan jelas, agar pengajuan tidak ditolak oleh sistem.
    Pastikan juga dalam pengisian data pribadi, Kamu menuliskan alamat email dan nomor rekening yang benar. Nama yang tercantum di buku rekening haruslah nama yang sama persis dengan KTP, termasuk ejaan dan gelar. Jika ada sedikit saja perbedaan,pengajuan akan ditolak.
  4. Pencairan Dana
    Pengajuan pinjaman Kredit Pintar dilakukan 100% melalui aplikasi, tanpa tatap muka, jadi pastikan semua data yang dibutuhkan diunggah dengan benar. Sistem akan melakukan verifikasi data untuk menguji kelayakan kredit dalam waktu 1×24 jam.
    Hasil pengajuan akan diinfokan melalui aplikasi, jika disetujui dana akan langsung dikirim ke nomor rekening terdaftar.
  5. Pembayaran Pinjaman Kredit Pintar
    Seperti yang diulas di atas, pembayaran dilakukan melalui bank menggunakan virtual account atau membayar melalui Alfa Group. Kredit Pintar memberikan bunga yang berbeda tergantung dengan limit dan tenor pinjaman. Semua sudah diinfokan di awal, sebelum proses pengajuan dimulai. Apabila terjadi gagal bayar akan dikenakan denda keterlambatan yang dapat dilihat secara transparan di aplikasi Kredit Pintar.

Kredit Pintar Sebagai Aplikasi Pinjaman Online Terbaik 2021

Kredit Pintar merupakan salah satu aplikasi pinjaman online terbaik 2021, karena sudah terdaftar secara resmi di OJK. Di aplikasi kredit pintar selain terdapat logo OJK, juga terdapat logo AFPI.

Selain itu, website resmi Kredit pintar dapat diakses kapan saja dan di mana dengan infografis yang menarik.

Alamat Kantor Kredit Pintar

PT Kredit Pintar Indonesia

District 8 Treasury Tower lt 53 Sudirman Central Business District (SCBD) Lot 28 Jl. Jend Sudirman Kav 52-54 Senayan, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12190

(021) 50598882

cs@kreditpintar.com

Octo Clicks Permudah Kelola Keuangan Nasabah melalui Fitur Financial Check-Up

JAKARTA. Kemampuan layanan internet banking kini terus berkembang seiring meningkatnya kebutuhan para pengguna. Selain dapat diandalkan untuk membayar beragam transaksi finansial, saat ini internet banking juga dapat dimanfaatkan guna membantu mengevaluasi dan merencanakan pengelolaan keuangan nasabah melalui menu Financial Check-Up.

Layanan internet banking yang memiliki kemampuan inovatif tersebut yaitu OCTO Clicks dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga). Dibekali fitur My Assets, My Cashflow, dan My Goals, OCTO Clicks dirancang untuk melayani para nasabah yang memiliki kebutuhan transaksi finansial lebih kompleks serta volume yang lebih besar, seperti para wiraswasta dan pemilik merchant.

Terbaru, Financial Check-Up pada OCTO Clicks makin lengkap dengan hadirnya pengkinian pada fitur My Asset, yang dapat menampilkan daftar transaksi reksadana secara lebih cepat yaitu pada H+1 sejak dilakukan pembelian. Selain itu, untuk transaksi yang sudah melalui proses settlement, juga akan langsung terhitung pada jumlah total investasi pada grafik My Asset.

Head of Digital Banking, Branchless and Partnership CIMB Niaga Bambang Karsono Adi mengatakan, dengan kemampuan Financial Check-Up yang ada dalam OCTO Clicks, nasabah dapat lebih mudah memastikan kondisi kesehatan keuangannya setiap saat.

“Seperti halnya tubuh kita, kesehatan keuangan juga perlu dicek secara rutin agar bisa mengetahui kondisi finansial terkini, termasuk bila ada masalah sehingga dapat segera diambil solusinya,” kata Bambang di Jakarta, Kamis (4/2/2021).

Untuk melakukan Financial Check-Up di OCTO Clicks, nasabah dapat mengakses tiga fitur yaitu My Assets, My Cashflow, dan My Goals di halaman utama OCTO Clicks. Pertama, dengan fitur My Asset nasabah bisa melihat jumlah investasi atau penempatan dana yang ada di CIMB Niaga seperti jumlah uang tabungan, rekening giro, tabungan berjangka, rekening valuta asing, reksa dana, hingga obligasi. Data ringkasan portfolio aset tersebut dapat menjadi bahan untuk menganalisa perkembangan jumlah aset nasabah dalam enam bulan terakhir.

Selain itu, dalam fitur My Asset, nasabah juga bisa mengunduh tampilan informasi jumlah aset yang dimiliki tersebut sesuai dengan bulan yang dikehendaki. Fitur ini sangat berguna untuk pelaporan pajak penghasilan yang akan datang di bulan Maret 2021. Untuk keperluan ini, nasabah cukup memilih bulan Desember 2020 pada fitur My Asset, kemudian seluruh tampilan aset yang dimiliki akan keluar dan dapat langsung diunduh dalam format PDF atau Excel.

Kedua, melalui fitur My Cashflow, nasabah bisa memonitor arus kas baik pemasukan dan pengeluaran secara akurat. Data yang disajikan mencakup transaksi pemasukan, rincian transaksi pengeluaran mulai dari transfer, pembelian isi ulang, pembayaran tagihan, penarikan tunai, dan transaksi lainnya. Dengan rincian transaksi yang lengkap, nasabah bisa mengevaluasi pos-pos pengeluaran tersebut dan mengatur jumlah anggaran bulanan sehingga menjadi lebih teratur.

Ketiga, dengan mengakses fitur My Goals, maka nasabah dapat menyusun rencana dan target keuangannya yang dapat difasilitasi melalui beragam produk tabungan yang ada di CIMB Niaga. Setelah jumlah dana dan tenggat waktu ditetapkan, maka nasabah bisa menabung secara rutin untuk mencapai target tersebut.

“Fitur Financial Check-Up tersebut sangat memudahkan para pengguna untuk memonitor situasi keuangan dan arus keluar masuk uang. Ke depan, kami akan terus melengkapi beragam fitur di OCTO Clicks sehingga nasabah mendapatkan pengalaman internet banking yang memuaskan,” tutup Bambang.

Tentang CIMB Niaga

CIMB Niaga didirikan dengan nama Bank Niaga pada tahun 1955. Sekitar 92,5% saham CIMB Niaga (termasuk yang dimiliki oleh PT Commerce Kapital sebesar 1,02%) dimiliki oleh CIMB Group. CIMB Niaga menawarkan produk dan layanan perbankan lengkap, baik konvensional maupun Syariah, melalui 446 jaringan kantor per 30 September 2020, yang terdiri dari jumlah kantor cabang sebanyak 385, 34 Digital Lounge dan Mobile Branch sebanyak 27 unit. CIMB Niaga memiliki 13.042 karyawan (konsolidasi) per 30 September 2020.

CIMB Group merupakan perusahaan penyedia jasa keuangan terbesar kedua di Malaysia sekaligus salah satu kelompok usaha perbankan universal terkemuka di ASEAN. Produk dan jasa yang ditawarkannya mencakup produk dan jasa perbankan konsumer, perbankan investasi, perbankan Syariah, pengelolaan aset dan asuransi.

CIMB Group berkantor pusat di Kuala Lumpur, dan beroperasi di seluruh negara anggota ASEAN (Malaysia, Indonesia, Thailand, Singapura, Kamboja, Brunei, Vietnam, Myanmar, Laos, dan Filipina). Selain di kawasan ASEAN, CIMB Group mendirikan pula kantor di China, Hong Kong, India, Sri Lanka, Amerika Serikat, Inggris, dan Korea. Saham CIMB Group tercatat di Bursa Malaysia melalui CIMB Group Holdings Berhad. Per 30 September 2020, kelompok usaha ini memiliki nilai kapitalisasi pasar yang mencapai USD7,4 miliar.

Di Tengah Konsolidasi Bank Syariah, Rumah.com Ungkap Tingginya Minat Pembiayaan Syariah

Jakarta, 03 Februari 2021 – Setelah melalui proses panjang selama 11 bulan yang menjadi perhatian publik dan lantai bursa, akhinya Presiden Joko Widodo meresmikan mergernya Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri dan Bank BNI Syariah menjadi satu entitas baru yaitu Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan kode emiten BRIS. Bank hasil merger ini akan menjadi bank syariah terbesar di Indonesia, baik dari sisi aset yang mencapai Rp 227,8 triliun maupun dari sisi pembiayaan dimana total dana yang disalurkan oleh ketiga bank ini pada September 2020 lalu mencapai Rp 152 triliun atau sebesar 40% dari pangsa pembiayaan syariah saat ini.

Marine Novita, Country Manager Rumah.com menyambut baik konsolidasi bank syariah anak usaha bank BUMN tersebut karena berpotensi membawa dampak positif terhadap pemulihan ekonomi tahun ini khususnya pada industri properti. Marine mengungkapkan temuan dari  Rumah.com Consumer Sentimet Study H1 2020 dimana 35 persen responden memilih pembiayaan KPR Syariah ketika ditanya pilihan pembayaran saat membeli rumah,

“Sebaliknya peminat KPR Konvensional kembali mengalami penurunan dari 29 persen responden pada Semester 2/2020 menjadi 22 persen responden pada Semester 1/2021 ini setelah sebelumnya peminat KPR Konvensional juga turun dari 37 persen responden pada Semester 1/2020 turun menjadi 29 persen responden pada Semester 2/2020,” jelas Marine.

Rumah.com Consumer Sentiment Study ini adalah survei berkala yang diselenggarakan dua kali dalam setahun oleh Rumah.com bekerjasama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura. Hasil survei kali ini diperoleh berdasarkan 1078 responden dari seluruh Indonesia yang dilakukan pada bulan Juli hingga Desember 2020. Survei ini dilakukan oleh Rumah.com sebagai portal properti terdepan di Indonesia untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di tanah air.

“Perkembangan positif perbankan syariah ini juga sejalan dengan semakin besarnya minat masyarakat untuk menggunakan fasilitas pembiayaan secara syariah, di mana pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan dengan KPR bank konvensional yang tumbuh single digit,” tambah Marine.

Preferensi responden Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2021 ketika memilih menggunakan KPR Syariah ternyata tidak hanya didasari karena pertimbangan keagamaan. Alasan preferensi terhadap pembiayaan syariah karena pertimbangan keyakinan agama, dinyatakan oleh 70 persen responden, sementara itu adanya kepastian besaran cicilan bulanan (fixed rate) dinyatakan oleh 69 persen responden. Alasan berikutnya yang juga populer disebut oleh responden adalah karena kepastian jumlah total biaya yang harus dikeluarkan, sebanyak 46 persen serta proses pengajuannya dianggap lebih mudah yang dinyatakan oleh 45 persen responden.

Preferensi terhadap pembiayaan syariah juga dikonfirmasi dari pertanyaan lainnya dalam survey ini. Ketika responden ditanya apa faktor yang dipertimbangkan ketika mengambil pembiayaan, kesesuaian denga prinsip syariah dinyatakan sebagai pertimbangan oleh 42 persen responden. Angka ini naik drastis dari 30 persen pada survey di semester sebelumnya.

Marine mengatakan bahwa dalam 4 tahun terakhir ini para responden survei Rumah.com Consumer Sentiment Study yang terdiri dari para pencari rumah memang memperlihatkan meningkatnya preferensi terhadap pembiayaan syariah khususnya di kalarang responden yang lebih muda. Akses informasi telah memungkinkan lebih banyak generasi muda mempelajari alternatif-alternatif yang ada. Walaupun dalam pengambilan keputusan nanti tentu para pencari rumah akan dihadapkan dengan hitung-hitungan dan konsekuesinya, tapi minat dan antusiasme yang ada sekarang ini dapat dilihat oleh pelaku pembiayaan syariah sebagai peluang.

“Responden para pencari rumah melihat bahwa pembiayaan syariah dapat menawarkan keunggulan dan keuntungan yang nyata, di samping pertimbangan keagamaan. Antusiasme ini semoga dapat dijawab oleh pelaku pembiayaan syariah  dengan inovasi untuk menawarkan produk yang lebih baik lagi dalam menjawab kebutuhan konsumen. Bagi industri perbankan dan pembiayaan, sektor properti tentu harus diperhatikan karena nilai setiap transaksinya yang sangat besar,” ungkap Marine.

Tren positif KPR Syariah juga terlihat dari data Statistik Perbankan Syariah (SPS) November 2020 yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Januari 2021, pembiayaan Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) untuk pemilikan rumah tinggal dan apartemen telah mencapai Rp 93,129 triliun. Nilai ini merupakan pertumbuhan sebesar 11,56 persen secara tahunan (year-on-year) dari sebelumnya Rp 83,476 triliun.

Meskipun minat terhadap pinjaman rumah yang sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah terus meningkat di kalangan masyarakat Indonesia, namun saat ini faktor utama yang dipertimbangkan ketika mengambil KPR adalah besaran cicilan, jangka waktu pinjaman dan tingkat suku bunga. Ketiga faktor tersebut masing-masing dinyatakan oleh 83 persen responden untuk besaran cicilan, 69 persen responden untuk jangka waktu pinjaman, dan 67 persen responden untuk tingkat suku bunga.

Masing-masing faktor tersebut mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan survei pada periode sebelumnya. Faktor besaran cicilan turun dari 92 persen responden menjadi 83 persen responden, faktor jangka waktu pinjaman turun dari 83 persen responden menjadi 69 persen responden dan faktor tingkat suku bunga turun dari 73 persen responden menjadi 67 persen responden. Penurunan secara signifikan tersebut diimbangi oleh kenaikan secara signifikan pada dua faktor lainnya yaitu faktor keamanan bank penyedia KPR, naik dari 40 persen responden pada semester sebelumnya menjadi 46 persen responden pada semester sekarang dan faktor pinjaman apakah sesuai prinsip Syariah, naik dari 30 persen responden pada semester sebelumnya menjadi 42 persen responden pada semester sekarang.

Fakta-fakta tersebut menunjukkan bahwa konsumen mempunyai pertimbangan terhadap tingkat suku bunga karena mereka harus memikirkan berapa banyak dana yang harus disiapkan untuk properti yang akan mereka beli. Sementara faktor jangka waktu pinjaman dipertimbangkan karena mereka memikirkan dalam waktu berapa lama cicilan harus dibayar sampai lunas. Sedangkan faktor keamanan bank penyedia KPR karena jika bank tersebut mempunyai reputasi yang bagus maka keamanan pinjaman akan terjamin. Sebaliknya jika reputasi bank tidak bagus konsumen khawatir bank tersebut kolaps di masa pembayaran cicilan sehingga mereka akan bisa kehilangan properti yang sudah dicicil.

Marine menjelaskan bahwa secara umum dari hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2021 dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang dipertimbangkan konsumen saat mengambil pinjaman rumah adalah besaran cicilan (83%), jangka waktu pinjaman (69%), dan tingkat suku bunga (67%). Selain itu konsumen Indonesia sekarang juga lebih memperhatikan tentang keamanan bank penyedia KPR (46%) dan pinjaman sesuai prinsip Syariah (42%). Laporan lengkap Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2021 dapat diakses di sini.

Marine juga menambahkan adanya tren positif KPR Syariah dan hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2021 bisa menjadi masukan yang luar biasa bagi industri perbankan dan kalangan pengembang hunian untuk melakukan inovasi dengan menghadirkan skema-skema pembiayaan syariah yang memberikan kemudahan bagi konsumen.

“Adanya berbagai kemudahan dalam kepemilikan rumah melalui berbagai skema pembiayaan termasuk dengan KPR Syariah ini diharapkan dapat memberikan percepatan pertumbuhan permintaan di sektor properti yang pada akhirnya dapat berimbas kepada pertumbuhan ekonomi secara nasional. Apalagi, kinerja sektor properti tahun ini diprediksi masih sangat menantang karena masih adanya dampak pandemi Covid-19 dan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM),” ungkap Marine.

Rumah.com sebagai portal properti online terdepan di Indonesia membantu para pencari properti untuk mengambil keputusan membeli properti dengan percaya diri. Bagi konsumen yang masih ragu dalam mengambil keputusan membeli properti, bisa mengunjungi www.rumah.com/panduan. Di dalamnya terdapat panduan lengkap, mulai dari cara mengumpulkan uang untuk uang muka, memilih cicilan yang ideal, hingga menimbang-nimbang lokasi terbaik.

“Beragam informasi yang dibutuhkan oleh konsumen yang pertama kali akan membeli rumah, mulai dari informasi seputar dan rencana infrastruktur wilayah hunian yang menjadi incaran, informasi perbandingan harga properti satu lokasi yang sama maupun di sekitarnya, maupun simulasi KPR, kesemuanya bisa didapatkan di Rumah.com. Mencari hunian terutama bagi pembeli rumah pertama bukanlah keputusan yang mudah, namun Rumah.com menyediakan beragam informasi yang dapat membantu konsumen mengambil keputusan dengan lebih percaya diri,” pungkas Marine.

Tentang Rumah.com

Rumah.com adalah portal properti terdepan di Indonesia dan bagian dari PropertyGuru Group, perusahaan teknologi properti terdepan di Asia. PropertyGuru Group menjadi pilihan lebih dari 23 juta pencari properti di Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Vietnam. Sebagai bagian dari PropertyGuru Group, Rumah.com membantu para pencari properti lewat beragam pilihan yang sesuai, informasi-informasi mendalam, serta solusi yang membuat mereka mampu mengambil keputusan terkait properti dengan percaya diri.

Rumah.com diluncurkan pada 2011 dan merevolusi pasar properti Indonesia dengan membawanya ke bentuk online dan menjadi lebih transparan bagi para pencari properti. PropertyGuru.com.sg diluncurkan pada 2007 dan merevolusionerkan pasar properti Singapura secara online dan membuat membuat pencarian properti menjadi lebih transparan. Selama satu dekade, grup ini telah berkembang dari kekuatan media properti regional menjadi perusahaan teknologi yang berkembang pesat dengan portofolio yang kuat dari portal properti No.1, aplikasi seluler pemenang penghargaan; platform pemberdayaan penjualan pengembang terbaik di kelasnya, FastKey, dan sejumlah aktivitas properti terkemuka di industri seperti awards, event, dan publikasi – di sebelas negara di Asia.

Tren Investasi dan Proteksi Kian Bertumbuh, BCA Maksimalkan Fitur Aplikasi Wealth Management (WELMA)

Jakarta, 3 Februari 2021 – Di tengah pertumbuhan tren investasi dan proteksi, terlihat dari data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan pertumbuhan investor baru sepanjang tahun 2020 yang mengalami peningkatan sebesar 28%. Angka tersebut juga kian diperkuat dengan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang mencatat angka realisasi investasi sepanjang tahun 2020 yang meningkat 1,1% jika dibandingkan dengan tahun 2019. Meskipun demikian, tidak sedikit masyarakat yang memandang investasi sebagai suatu hal yang membingungkan. Baik dari cara memulai, produk investasi apa yang sesuai dengan investor dan adanya persepsi bahwa investasi merupakan topik yang berat dan serius.

Melihat kondisi pertumbuhan investasi di Indonesia dan adanya persepsi tersebut di masyarakat, BCA sebagai bagian dari sistem keuangan nasional terus berinovasi menghadirkan produk dan layanan yang maksimal bagi nasabah. BCA menghadirkan fitur terbaru di WELMA (aplikasi mobile Wealth Management dari BCA yang digunakan untuk transaksi (jual-beli) produk investasi seperti Reksa Dana, obligasi dan edukasi asuransi) untuk menunjang kebutuhan masyarakat atas investasi.

Pada kesempatan istimewa ini, BCA mengenalkan fitur terbaru dari WELMA melalui Virtual Press Conference. Acara ini dihadiri oleh Wakil Presiden Direktur BCA Suwignyo Budiman, Senior Executive Vice President Divisi Wealth Management BCA Christine Setyabudhi, Executive Vice President Divisi Wealth Management BCA Adrianus Wagimin, Ekonom & Peneliti INDEF Bhima Yudhistira dan CEO & Founder Ternak Uang Timothy Ronald pada Rabu (3/02).

“Perkembangan dan tren investasi yang kian hari kian bertumbuh, mendorong masyarakat Indonesia saat ini berlomba untuk mempelajari instrumen investasi yang semakin bervariatif. BCA mencermati pertumbuhan tersebut, sehingga tergerak untuk berinovasi dalam mengembangkan aplikasi investasi dan proteksi berbasis digital. Kehadiran inovasi aplikasi WELMA diharapkan dapat menjadi solusi bagi na­­­­sabah yang ingin mengelola dana melalui investasi dan asuransi di mana pun berada, sehingga melalui WELMA, investasi menjadi suatu hal yang #SeriusItuGampang.” ujar Suwignyo Budiman selaku Wakil Presiden Direktur BCA.

Aplikasi WELMA dapat memfasilitasi nasabah dalam melakukan berbagai transaksi investasi seperti membeli atau menjual reksa dana, obligasi dan juga untuk learning product asuransi. Berbagai fitur yang ditawarkan oleh WELMA seperti Auto-Subscription yaitu pembelian berkala produk reksa dana, switching, redemption, informasi kinerja, portfolio dan masih banyak lagi. Untuk mendapatkan WELMA, nasabah dapat mengunduhnya melalui Google Play Store atau App Store.­­­­­­­­­­­­­­­

BCA telah memperbaharui WELMA dengan menambahkan fitur pendaftaran Single Investor Identification (SID) Online yang kian memfasilitasi dan memudahkan nasabah dalam melakukan pendaftaran nomor SID sebagai syarat melakukan transaksi investasi. Kehadiran SID Online ini membuat nasabah tidak perlu lagi datang ke kantor cabang BCA maupun menghubungi Halo BCA untuk mendaftar. Dengan adanya penambahan fitur ini maka aplikasi WELMA telah lengkap menjadi solusi investasi mobile bagi nasabah BCA.

Christine Setyabudhi selaku Senior Executive Vice President Divisi Wealth Management BCA mengungkapkan “Kehadiran fitur baru dari WELMA diharapkan mampu memfasilitasi seluruh nasabah dalam bertransaksi. BCA telah mencatatkan pertumbuhan pengguna aplikasi WELMA yang saat ini telah diunduh oleh lebih dari 84 ribu pengguna dan menghasilkan lebih dari 75 ribu transaksi. Angka ini menjadi bukti bahwa perkembangan bisnis wealth management kian berkembang pesat meskipun di tengah pandemi,”

Aplikasi WELMA telah mencatatkan nominal transaksi yang mencapai Rp 6,7 triliun per Januari 2021. Transaksi yang mencatatkan nominal terbesar pada aplikasi ini adalah pembelian SBN Ritel dan frekuensi transaksi terbanyak adalah pada pembelian reksa dana. Sebagai informasi, pada bulan November 2020 lalu, Aplikasi WELMA menerima penghargaan Top Innovation Choice Award 2020 dari Infobrand.id yang bekerjasama dengan Trans N Co.

“Cara investasi melalui aplikasi WELMA simpel dan praktis, sesuai dengan karakteristik masyarakat saat ini terutama bagi generasi millenial. Harapannya melalui kehadiran fitur WELMA juga dapat mendukung pemerintah dalam memupuk kebiasaan baik masyarakat, yaitu investasi,” tutup Christine.

***

 

 

 

BCA WELMA launching fitur baru SID Online – Wakil Presiden Direktur BCA Suwignyo Budiman (kiri), SEVP Wealth Management BCA Christine Setyabudhi (tengah), EVP Wealth Management BCA Adrianus Wagimin (kanan), Ekonom dan Peneliti INDEF Bhima Yudhistira (kiri bawah) dan CEO & Founder Ternak Uang Timothy Ronald (kanan bawah) pada Rabu (03/02). Fitur pendaftaran Single Investor Identification (SID) Online yang kian memfasilitasi dan memudahkan nasabah dalam melakukan pendaftaran nomor SID sebagai syarat melakukan transaksi investasi.

 

Tentang PT Bank Central Asia Tbk (per 30 September 2020)

BCA merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia yang fokus pada bisnis perbankan transaksi serta menyediakan fasilitas kredit dan solusi keuangan bagi segmen korporasi, komersial & SME dan konsumer. Pada akhir September 2020, BCA melayani 23,0 juta rekening nasabah dan memproses sekitar 33 juta transaksi setiap harinya didukung oleh 1.249 kantor cabang, 17.415 ATM, serta layanan internet & mobile banking dan contact center Halo BCA yang dapat diakses 24 jam. Kehadiran BCA didukung oleh sejumlah entitas anak yang berfokus pada pembiayaan kendaraan, perbankan Syariah, sekuritas, asuransi umum dan jiwa, perbankan digital, pengiriman uang, dan pemodal ventura. BCA berkomitmen untuk membangun relasi jangka panjang dengan nasabah, mengutamakan kepentingan Bersama, dan menciptakan dampak positif pada masyarakat luas. Dengan lebih dari 24.000 karyawan, visi BCA adalah untuk menjadi bank pilihan utama andalan masyarakat yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.

 

 

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:
PT BANK CENTRAL ASIA TBK
Divisi Sekretariat Perusahaan – Sub Divisi Komunikasi Korporasi
Biro Hubungan Masyarakat

Alamat                 :        Jl. MH Thamrin No. 1 Menara BCA Grand Indonesia Lt. 20 Jakarta Pusat

Telepon               :        (021) 2358-8000

Fax                       :        (021) 2358-8300

E-mail                  :         humas@bca.co.id

Implementasikan Budaya ‘AKHLAK’ Pegadaian Gandeng NU dan MUI

Jakarta, 3 Februari 2021 – PT Pegadaian (Persero) menggandeng Kiai Nahdlatul Ulama (NU) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam meningkatkan pengetahuan agama di lingkungan Pegadaian sejalan dengan budaya Akhlak yang menjadi pedoman nilai-nilai perusahaan.

Hal ini dibuktikan dengan tampilnya Ustadz Das’ad Latif sebagai pembicara dalam acara di Kanwil Makassar. Selain itu Ustadz Wijayanto juga turut hadir sebagai pembicara di Kanwil Semarang serta beberapa kegiatan lain yang dilakukan di berbagai wilayah Indonesia.

Sementara di kantor pusat sendiri, Ketua Komisi Dakwah MUI Ustadz Cholil Nafis sering tampil sebagai pembicara dalam kegiatan rohani Islam di kantor Pusat Pegadaian Jakarta.

Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian (Persero), R. Swasono Amoeng Widodo menjelaskan bahwa tampilnya para ustadz dan kiai tersebut untuk membangun keyakinan di kalangan Insan Pegadaian dengan nilai-nilai Islam moderat, sejalan dengan nilai-nilai utama sebagai pembentukan karakter dan budaya yang ditetapkan oleh Kementerian BUMN yaitu AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif).

“Saat ini sesuai arahan Kementerian BUMN, Pegadaian telah melakukan kerjasama dengan NU untuk mengisi berbagai kegiatan Islam di kantor pusat baik dalam khutbah Jum’at maupun kegiatan dalam rangka peringatan hari besar Islam. Hal ini dilakukan untuk mencegah munculnya paham radikal di lingkungan BUMN khususnya Pegadaian”. Kata Amoeng

Lebih lanjut Amoeng menyampaikan bahwa Pegadaian melalui Pegadaian Syariah terus mengembangkan produk-produk berbasis syariah sebagai alternatif solusi keuangan bagi masyarakat di masa pandemi.

“Produk Rahn dari Pegadaian Syariah ini merupakan pemberian pinjaman dengan barang jaminan bisa berupa emas perhiasan, emas batangan, berlian, elektronik, kendaraan dan barang bergerak lainnya. Pinjaman(Marhun Bih) pada pembiayaan Rahn ini mulai dari Rp50 ribu sampai dengan Rp1 miliar dengan jangka waktu pinjaman selama 4 bulan dan dapat diperpanjang hingga berkali kali”. Ujar Amoeng

Outstanding Fund untuk produk Rahn terus mengalami peningkatan. Tercatat pada bulan Desember 2020 mencapai Rp6,3 Triliun, naik 26% dibandingkan periode yang sama di tahun 2019 sebesar Rp5 Triliun.

WIKA Berhasil Melunasi Kewajiban Obligasi Global, Komodo Bond Rp5,4 Triliun

Jakarta, 2 Februari 2021 – PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. [WIKA] catatkan raihan positif pada pekan terakhir Januari 2021 dengan menorehkan keberhasilan melunasi kewajiban obligasi global, Komodo Bond sebesar Rp5,4 triliun

Direktur Keuangan Perseroan, Ade Wahyu mengatakan bahwa keberhasilan pelunasan Komodo Bond pada Jum’at (29/1) tersebut ditopang oleh beberapa aspek diantaranya: keuangan Perseroan yang sehat, kepercayaan publik pada penerbitan Obligasi serta dukungan dari institusi keuangan dimana hal tersebut membuktikan bahwa WIKA masih menjadi perusahaan yang dipercaya oleh investor dan institusi keuangan.

“Kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban masih sangat terjaga. Ditopang dengan model bisnis yang terintegrasi, WIKA layak menjadi pilihan investor, owner proyek, para mitra kerja, serta publik.” terang Direktur Keuangan, Ade Wahyu.

Lebih lanjut, disampaikan oleh Ade Wahyu, keberhasilan melunasi kewajiban obligasi global ini, diharapkan dapat menjadi stimulan motivasi bagi BUMN lain.

WIKA telah menerbitkan obligasi global berdenominasi rupiah (Komodo Bond) di London Stock Exchange’s International Securities Market (ISM), Senin (29/1/2018)

Komodo Bond WIKA kala itu berhasil mendapatkan permintaan sebesar 2,5x (oversubscribed). Hal itu menunjukkan kekuatan profil risiko WIKA serta minat para investor global untuk berinvestasi di sektor infrastruktur Indonesia. Profil investor global yang berminat terhadap Komodo Bonds WIKA sejumlah 67% berasal dari Asia, 13% dari Eropa dan Timur Tengah, 10% dari Amerika Serikat dan 10% dari investor dalam negeri, Indonesia.

Komodo Bonds WIKA dengan tenor 3 tahun berhasil menghimpun dana sebesar Rp5,4 triliun (setara dengan US$405 juta) dengan kupon sebesar 7,7% per tahun. Komodo Bonds tersebut berhasil mendapatkan dukungan dari investor global dan mencapai oversubscribed sebanyak 2,5 kali. Dana yang diperoleh digunakan untuk investasi dan pengembangan infrastruktur di Indonesia.

#QualityLeadsToBetterLife
#SehatBerprestasi

Corporate Communications
Sekretariat Perusahaan
PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk.

Facebook : PT Wijaya Karya
Twitter : @PTWijayaKarya
Instagram : ptwijayakarya
Youtube : *WIJAYA KARYA TV*0

Kehadiran Bank Syariah Indonesia Bawa Multiplier Effect pada Pemulihan Ekonomi

JAKARTA, 31 Januari 2021 – Penggabungan usaha tiga bank syariah milik Himbara ke dalam satu nama dan entitas baru PT Bank Syariah Indonesia Tbk., dinilai akan memberi multiplier effect yang signifikan pada upaya pemerintah memulihkan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.

Direktur PT Anugerah Mega Investama sekaligus dosen FEB Trisakti dan MET Atmajaya Hans Kwee berpendapat, proses merger bank syariah yang hampir selesai membawa sentimen positif untuk pelaku usaha maupun investor di pasar saham. Menurutnya, kapasitas bank anggota merger yang sudah kuat akan melahirkan entitas baru yang lebih tangguh dan berpotensi membawa dampak positif signifikan terhadap pemulihan ekonomi tahun ini.

“Ini sudah sangat bagus merger syariah. Entitas baru ini akan mendapat size yang sangat besar, baik aset maupun cabang plus sumber daya manusia yang sangat berkualitas. Banyak hal yang mereka bisa lakukan untuk pemulihan ekonomi nasional,” ujar Hans Kwee.

Dia menjelaskan, entitas hasil merger yang bernama PT Bank Syariah Indonesia Tbk., dapat secara kuat berkontribusi pada pembiayaan infrastruktur. Peran bank syariah ini juga akan besar dalam menambah dan memperluas pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Di samping itu, Hans Kwee mengatakan potensi penggalangan dana murah dari Bank Syariah Indonesia akan lebih baik. Menurutnya, Bank Syariah Indonesia akan mempunyai saluran global yang mumpuni untuk menggalang dana murah non-kovensional, yang dapat digunakan dalam membiayai berbagai proyek strategis.

Dalam kesempatan terpisah, pengamat perbankan dari Universitas Bina Nusantara Doddy Ariefianto menyampaikan merger bank syariah akan membuat aset perbankan syariah menjadi semakin besar. “Bank apapun itu, dia memang harus besar. Ini untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, sekaligus menciptakan pembiayaan berbiaya lebih terjangkau,” ujar Doddy.

Dia menilai entitas baru ini akan memiliki banyak pilihan untuk mengembangkan bisnis ke depan, terlebih karena faktor luasnya jaringan eksisting usaha bank yang terlibat merger yaitu PT Bank BRIsyariah Tbk., PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah.
Proses merger bank syariah milik Himbara telah mencapai tahap akhir, pasca Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan Izin Penggabungan PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah ke dalam PT Bank BRIsyariah Tbk., serta Izin Perubahan Nama dengan Menggunakan Izin Usaha PT Bank BRIsyariah Tbk., menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk., sebagai Bank Hasil Penggabungan pada 27 Januari 2021. Sesuai rencana, PT Bank Syariah Indonesia Tbk sebagai entitas baru hasil merger tiga bank syariah milik Himbara, akan efektif beroperasi pada Senin, 1 Februari 2021.
Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN, sekaligus Direktur Utama Bank Syariah Mandiri, Hery Gunardi mengatakan, Bank Syariah Indonesia menargetkan pembiayaan yang disalurkan dapat tumbuh di atas 70 persen hingga lima tahun mendatang. Penggabungan tersebut akan menciptakan bank syariah terbesar di Indonesia yang berdaya saing global dan memiliki potensi menjadi 10 bank syariah teratas secara global berdasarkan kapitalisasi pasar.
Dia menjelaskan aksi korporasi ini telah menghasilkan bank syariah dengan produk konsumer yang beragam didukung oleh kemampuan teknologi yang terbaik untuk menyediakan pelanggan dengan pengalaman perbankan digital yang lebih baik.
“Per Desember 2020, tiga bank syariah BUMN peserta merger tersebut mencatat total pembiayaan mencapai Rp156,51 triliun. Dengan demikian, pembiayaan ditargetkan mampu tumbuh 73,80% dalam lima tahun mendatang. Total aset hingga akhir tahun lalu sebesar Rp239,56 triliun. Dana pihak ketiga mencapai sebesar Rp209,98 triliun,” ujar Hery dalam diskusi daring Syariah Economic Outlook: Ekonomi Syariah Indonesia 2021, belum lama ini.

ATOME: Beli Sekarang, Bayar Nanti. Pilihan untuk milenial, masa kini.

29 January 2021- Dimasa pandemic Covid-19 menciptakan banyak peluang bisnis baru dimana saja dan kapan saja. Peluang potensi bisnis online di marketplace sedang naik daun dikalangan Gen Z dan milenial yang menawarkan sistem pembayaran beli sekarang, bayar nanti. Nah perusahaan Atome https://atome.id/ menawarkan opsi pembayaran yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan hanya membutuhkan gadget dan jaringan internet. Solusi dari pembayaran paylater ialah konsumen dapat membeli produk dengan system beli sekarang bayar nanti.

Mengingat kasus pandemi Covid-19 yang semakin bertambah konsumen beralih online shopping dan dengan opsi paylater https://atome.id/ memberi konsumen fleksibilitas untuk mengelola cash flow mereka dengan lebih baik dengan menawarkan pilihan untuk membayar dengan mencicil di tempat penjualan. Bagi pedagang, kemampuan menawarkan cicilan saat pembayaran secara langsung dapat memengaruhi perilaku pembelian konsumen yang mengarah pada peningkatan pembelian, mengurangi add to cart, dan menghasilkan penjualan yang lebih tinggi. Perusahaan paylater https://atome.id/  mendapat keuntungan dari konsumen yang dapat membayar tagihan mereka secara tepat waktu.

Dengan system pembayaran yang lebih mudah kaum milenial berpindah dengan menggunakan paylater, https://atome.id/ berpendapat pembayaran paylater https://atome.id/  lebih terkelola dibanding model berbasis kredit dan bunga. System pembayaran paylater https://atome.id/ menawarkan, tagihan kepada customer dengan pilihan yang lebih mudah dikelola oleh konsumen maupun perusahaan pembayaran sebelum membeli, menjadikan konsumen merasa terlibat dalam keputusan cashflow mereka sendiri. Dengan semakin berkembangnya teknologi seperti sekarang ini, konsumen dan pedagang menginginkan dan membutuhkan alternatif pembayaran yang lebih transparan, adil dan fleksibel daripada kartu kredit. Maka hadirlah solusi bagi kaum milenial yang doyan belanja.

Nih dengan slogan own the moment Atome https://atome.id menawarkan 3x cicilan ringan dengan bunga 0% tanpa DP dan biaya admin. Lalu how Atome works? Atome adalah brand penyedia layanan beli buy now pay later terkemuka di Asia. Diluncurkan pada Desember 2019 di Singapura Atome memasuki pasar Indonesia pada pertengahan 2020, Atome merupakan singkatan dari “Available to Me”. Di Singapura, Atome bermitra dengan lebih dari 1.500 retailer online dan offline terkemuka di bidang fashion, kecantikan, gaya hidup, kebugaran, dan peralatan rumah tangga. Atome juga menyediakan layanan di Singapura, Malaysia, Indonesia, China hingga Hong Kong. Brand Atome adalah bagian dari Advance Intelligence Group, sebuah perusahaan big data dan AI Seri C yang berkantor pusat di Singapura, yang baru-baru ini masuk dalam Daftar Top Startups 2020 LinkedIn di Singapura.

Kenapa harus menggunakan Atome? Atome mempunyai tiga brand pillars aspiration, acces dan advice yang bertujuan untuk mendukung dan mewujudkan passion customer dengan berkomitmen menyediakan layanan yang terjangkau dan berkualitas. Tagline Atome , “Time to Own It” menitikberatkan pada konsep utama dari waktu. Atome sebagai penyedia jasa pinjaman online juga dapat dimanfaatkan untuk memulai bisnis dan memulai usaha atau bisa saja memanfaatkan untuk pinjaman dengan bunga yang rendah semasa berbelanja.

Atome bekerjasama dengan merchant partner JD.ID, Bag’s City, Foom, Kasual hingga iStyle.id. Dengan fitur-fitur unggulan

  • Basket size lebih besar dan system cicilan memudahkan customer untuk checkout dan memilah belanjaan.
  • 70% customer Atome adalah Gen Z yang melek digital sehingga memudahkan anda merangkul customer milenial.
  • Proses aplikasi yang mudah dan cepat
  • Memastikan validitas, keamanan, dan kredibilitas

Jadi tunggu apalagi? Pandemi bukan alasan untuk tidak memulai bisnis baru dengan pengalaman yang baru. Klik https://atome.id/ sekarang juga.

Pemerintah Gandeng AFTECH Kembangkan Ekonomi Digital Nasional Guna Tingkatkan Daya Saing UMKM

Sebagai wujud nyata dalam mendorong perkembangan ekonomi digital dan digitalisasi UMKM di Indonesia, Pemerintah melalui Kemenko Perekonomian tengah mengembangkan Strategi nasional (Stranas) Ekonomi Digital. Asosiasi FinTech Indonesia (AFTECH) sebagai wadah dari pelaku industri fintech di Indonesia menyambut baik penyusunan Stranas tersebut, sekaligus menandatangani perjanjian kerja sama Pengembangan Ekonomi Digital Nasional melalui Pemanfaatan Layanan Keuangan Digital.

Stranas terdiri atas empat pilar, yaitu (i) talenta digital; (ii) riset dan inovasi; (iii) infrastruktur fisik dan digital; serta (iv) regulasi dan kebijakan yang mendukung. Perjanjian yang ditandatangani Rabu (27/01) ini diharapkan akan menjadi titik awal dan wujud nyata koordinasi dan sinergi kedua pihak dalam mengembangkan layanan keuangan digital. Selain itu juga diharapkan akan meningkatkan edukasi terkait industri layanan keuangan digital dan teknologi, dalam konteks ekosistem ekonomi digital.

Kerja sama ini sejalan dengan komitmen Pemerintah dalam memulihkan perekonomian nasional. Melalui langkah-langkah strategis dalam digitalisasi layanan keuangan ini, diharapkan mampu meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia dan menjadi jembatan menuju perbaikan kesejahteraan masyarakat.

“Melalui penandatanganan kerja sama ini juga tentu diharapkan dapat berimbas pada digitalisasi serta peningkatan daya saing UMKM lokal,” tutur Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kemenko Perekonomian, Rudy Salahuddin dalam sambutan pembukanya pada penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut, di Jakarta.

Pada masa pandemi ini, kombinasi risiko penularan Covid-19 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar  (PSBB) telah mempengaruhi kinerja UMKM, baik dari sisi penawaran maupun permintaan. Menurut Deputi Rudy, masih kurangnya digitalisasi UMKM nasional juga menjadi salah satu faktor yang turut mempengaruhi kinerja UMKM saat ini.

Padahal, lanjut Rudy, mengingat jumlah penduduk yang besar, tingkat kepemilikan smartphone serta penetrasi internet yang tinggi, Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang besar. Potensi ini secara pararel dapat turut mendorong produktivitas UMKM termasuk di masa pandemi ini.

“Perkembangan ekonomi digital memberikan tantangan tersendiri terhadap UMKM, yang merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. Hal ini dikarenakan kurangnya kemampuan UMKM dalam memanfaatkan teknologi digital, baik dalam memasarkan produknya maupun untuk kegiatan-kegiatan lainnya. Selain itu juga keterbatasan infrastruktur dan tenaga kerja yang kurang terampil masih menjadi kendala bagi perkembangan ekonomi digital nasional,” ujar Deputy Rudy.

Pihaknya menyatakan bahwa salah satu tantangan digitalisasi UMKM di Indonesia adalah rendahnya tingkat literasi digital, literasi keuangan, dan literasi keuangan digital. Hasil Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLK) yang digelar OJK menunjukkan tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia di tahun 2019   masih di angka 38,03 persen. Angka ini adalah jauh di bawah negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Thailand.

Kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri digital diharapkan dapat mengatasi tantangan-tantangan di atas serta mendorong perkembangan ekonomi digital serta kinerja UMKM nasional yang lebih baik.

Wakil Ketua Umum AFTECH, Budi Gandasoebrata menjelaskan bahwa memasuki ulang tahunnya yang kelima, AFTECH berkomitmen untuk terus mendukung digitalisasi UMKM melalui inovasi dan teknologi layanan keuangan digital, seperti: pembayaran digital, pinjaman online, aggregator, innovative credit scoring, perencana keuangan, insurtech, e-KYC, dan pembiayaan proyek (project financing).

“AFTECH mendukung program Kemenko Perekonomian RI dalam pengembangan ekonomi digital melalui pemanfaatan layanan serta peningkatan literasi keuangan digital,” ujar Budi.

Budi berharap, digitalisasi yang meningkatkan akses terhadap berbagai layanan keuangan serta korelasi dengan ekosistem ekonomi digital dapat membantu UMKM nasional bertahan dan bertumbuh pada saat ini. Menurutnya, kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi akan signifikan mengingat lebih dari 97 persen tenaga kerja Indonesia dipekerjakan di UMKM dan lebih dari 60 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dihasilkan dari segmen tersebut.

Dalam acara penandatanganan Perjanjian Kerja Sama ini, Kemenko Perekonomian dan AFTECH juga menyelenggarakan sesi diskusi panel virtual dengan tema “Peningkatan Adopsi Digital bagi Perkembangan UMKM Nasional: Peran Serta Regulasi dan Standarisasi di Sektor Jasa Keuangan”.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah pembicara antara lain Asisten Deputi Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian Edwin Manansang, Advisor Grup Inovasi Keuangan Digital OJK Widyo Gunadi, Asisten Deputi Pendampingan Usaha, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Fitri Rinaldi, SE., MM., Co-Founder & CEO DANA Vincent Iswara, dan Pemimpin Redaksi Infobank Eko Supriyanto.

Perpanjangan Kebijakan Stimulus Covid-19 Untuk Lembaga Keuangan Non Bank

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan POJK Nomor 58/POJK.05/2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/POJK.05/2020 Tentang Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank.

POJK perpanjangan kebijakan stimulus Covid-19 di sektor Industri Keuangan Non Bank (IKNB) ini dikeluarkan setelah mencermati perkembangan dampak ekonomi berkaitan penyebaran Covid-19 yang masih berlanjut secara global maupun domestik.

Kebijakan ini diterbitkan sebagai upaya mengoptimalkan kinerja lembaga jasa  keuangan  non-bank,  menjaga stabilitas  sistem  keuangan,  serta  mendukung  pertumbuhan  ekonomi  pada masa pandemi Covid-19.

Sebelumnya, OJK pada April 2020 telah menerbitkan POJK Nomor 14/POJK.05/2020 tentang Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 Bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-bank yang berlaku selama setahun. Dengan terbitnya POJK 58/POJK.05/2020 maka kebijakan stimulus ini akan diperpanjang hingga 17 April 2022.

Peraturan baru ini juga berisi perpanjangan kebijakan restrukturisasi pembiayaan yang dilakukan Perusahaan Pembiayaan, yang hingga 15 Desember 2020, total restrukturisasi pembiayaan sudah mencapai Rp188,32 triliun dari 4,94 juta kontrak.

Pokok-pokok pengaturan dalam kebijakan ini, antara lain:

  1. Penetapan kualitas aset berupa pembiayaan dan restrukturisasi pembiayaan;
  2. Perhitungan tingkat solvabilitas perusahaan asuransi, perusahaan asuransi syariah, perusahaan reasuransi, dan perusahaan reasuransi syariah;
  3. Perhitungan kualitas pendanaan dana pensiun yang menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti; dan
  4. Pelaksanaan ketentuan life cycle fund bagi dana pensiun yang menyelenggarakan program pensiun iuran pasti.

Dalam POJK Nomor 58/POJK.05/2020 ini terdapat penyempurnaan dan penyesuaian substansi pengaturan baik subjek pengaturan (LJKNB) maupun objek pengaturan yang diberikan relaksasi selama masa pandemi Covid-19, antara lain mencakup:

a. Penambahan subjek lembaga keuangan mikro (LKM) dan penyelenggara layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi (fintech lending).

b. Jenis relaksasi yang ditambah dalam POJK dimaksud mencakup:

  • Mekanisme komunikasi perusahaan perasuransian yaitu pelaksanaan rapat dewan komisaris perusahaan perasuransian dapat dilakukan melalui tatap muka langsung secara fisik atau melalui media video conference;
  • Mekanisme teknis pelaksanaan pemasaran produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) bagi perusahaan asuransi dan perusahaan asuransi syariah, yang dilakukan dengan menggunakan media komunikasi jarak jauh tindak lanjut pertemuan langsung secara tatap muka dapat dilakukan melalui sarana digital atau media elektronik. Selain itu tanda tangan basah pemegang polis/tertanggung/peserta dapat digantikan dengan tanda tangan elektronik;
  • Alokasi biaya pengembangan dan pelatihan pegawai perusahaan pembiayaan dan perusahaan pembiayaan syariah dapat kurang dari batasan minimum sebesar 2,5% (dua koma lima persen) dari anggaran sumber daya manusia;
  • Kegiatan usaha pembiayaan modal kerja dengan cara fasilitas modal usaha dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
    1. nilai pembiayaan untuk setiap Debitur paling banyak sebesar Rp10 miliar;
    2. memiliki agunan berupa kendaraan bermotor, tanah, bangunan, dan/atau alat berat (tidak berlaku untuk pembiayaan < Rp25 juta);
    3. dilakukan pengecekan terhadap kelayakan Debitur melalui lembaga pengelola informasi perkreditan yang telah memperoleh izin usaha dari OJK; dan
    4. dilakukan analisis kelayakan kemampuan pembayaran Debitur.
  • Relaksasi penerbitan surat berharga berupa efek bersifat utang yang tidak melalu penawaran umum oleh perusahaan pembiayaan dan perusahaan pembiayaan syariah harus memenuhi ketentuan, antara lain:
    1. melaporkan kepada OJK paling lambat 2 bulan sebelum penerbitan;
    2. memiliki ekuitas >Rp100 miliar; dan
    3. melakukan pemeringkatan atas surat berharga untuk penerbitan dengan nilai ≤Rp 100 miliar.
  • Relaksasi ketentuan pemenuhan batasan ekuitas bagi perusahaan pialang asuransi dan perusahaan pialang reasuransi yang aktivitas usahanya terkena dampak penyebaran Covid-19.
  • Penyampaian laporan berkala bagi LJKNB disesuaikan menjadi:
    1. lima hari kerja dari batas waktu berakhirnya kewajiban laporan berkala yang disampaikan secara bulanan, triwulanan, semesteran, dan tahunan; dan
    2. 10 hari kerja dari batas waktu berakhirnya kewajiban laporan berkala yang disampaikan secara empat bulanan.
  • LJKNB menyampaikan laporan pembiayaan yang dinilai berdasarkan ketepatan pembayaran berdasarkan posisi akhir bulan secara dalam jaringan kepada OJK untuk posisi:
    1. bulan Maret, Juni, September, dan Desember untuk LJKNB selain lembaga keuangan mikro; dan
    2. bulan April, Agustus dan Desember untuk lembaga keuangan mikro.

c. Jangka waktu berlaku POJK ini ialah sampai dengan tanggal 17 April 2022, kecuali:

  • kebijakan yang terkait batas waktu penyampaian laporan berkala;
  • pelaksanaan penilaian kemampuan dan kepatutan;
  • mekanisme komunikasi perusahaan perasuransian;
  • mekanisme teknis pelaksanaan pemasaran PAYDI bagi perusahaan asuransi dan perusahaan asuransi syariah, yang berlaku selama jangka waktu darurat Covid-19.

 

***

Informasi lebih lanjut:

Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik Anto Prabowo

Telp. 021.29600000 Email: humas@ojk.go.id