Category Archives: Keuangan

BSI Ambil Peran Penting Dalam Optimalisasi ZiISWAF di Indonesia

Jakarta, 29 April 2021 –  Optimalisasi pengumpulan serta penyaluran zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) terus dilakukan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI). Dukungan diberikan karena selama ini potensi besar ZISWAF di Indonesia belum dimanfaatkan secara maksimal.

Berdasarkan data Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), per 2020 lalu total dana ZISWAF yang terkumpul diperkirakan mencapai Rp12,5 triliun, tumbuh dari jumlah per 2019 yang ada di posisi Rp10,6 triliun. Tahun ini, jumlahnya diestimasi bisa naik hingga Rp19,77 triliun. Meski pengumpulannya terus meningkat setiap tahun, namun jumlah ZISWAF yang terakumulasi itu belum seberapa dibanding potensinya yang mencapai Rp327,6 triliun.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan potensi ZISWAF yang ada di Indonesia diperkirakan lebih dari Rp300 triliun dan apabila bisa dimobilisasi dengan baik maka dapat menjadi salah satu sumber dana pembiayaan umat sekaligus untuk pembangunan, baik dari sisi menyalurkan beasiswa pendidikan, membangun community development, dana CSR serta lainnya.

“Potensi yang luar biasa besar ini harus bisa digarap. Sebagai bagian dari ekosistem zakat, BSI memainkan peran penting dalam pengelolaan ZISWAF yang reliable dan transparan. BSI akan berkolaborasi dengan Baznas untuk mengumpulkan zakat dan menyebarkannya,” ujar Hery Gunardi dalam acara Silaturahmi Bank Syariah Indonesia dengan Pemimpin Redaksi, Kamis (29/4).

Dengan kerjasama BSI dan Baznas, menurut Hery, diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan pengumpulan dan penyaluran ZISWAF nasional. Melalui kerjasama dengan organisasi pengelola zakat, pemerintah, dan sejumlah asosiasi, BSI memposisikan diri sebagai mitra transaksi dan pemberdayaan masyarakat yang bisa diandalkan untuk pengumpulan ZISWAF.

BSI dapat menjadi pilihan masyarakat untuk menyalurkan ZISWAF secara instan melalui layanan pada platform BSI Mobile. Per Maret lalu, ada sekitar Rp3,26 miliar dana ZISWAF yang terkumpul melalui aplikasi BSI Mobile. Jumlah sumbangan ini berasal dari 99 ribu donatur, yang total transaksinya mencapai 303 ribu pada periode tersebut.

Selain mengandalkan layanan pengumpulan ZISWAF melalui platform mobile, BSI juga saat ini telah bekerjasama dengan Baznas untuk pengembangan pengelolaan ZISWAF. Kerjasama yang telah berjalan sejauh ini adalah penggunaan kartu Co-Brand Tap Cash IB Hasanah, pembinaan manajemen mitra penghimpunan Baznas, dan terciptanya kemudahan akses informasi data zakat antara kedua institusi.

Kedepannya, lanjut Hery, BSI berencana memperkuat kerjasama dengan memberi layanan counter untuk Baznas di seluruh daerah, kolaborasi pengadaan fitur smart donation dan promosi lainnya, kerjasama dalam publikasi dan literasi layanan ZISWAF.

Hadir secara virtual dalam kesempatan tersebut, Ketua Baznas RI Prof. Dr. KH Noor Achmad, menegaskan tingkat literasi zakat di Indonesia masih tergolong menengah-rendah. Hal ini yang menyebabkan belum optimalnya realisasi ZISWAF selama ini. Selain itu, masyarakat juga masih banyak yang terbiasa mengumpulkan ZISWAF melalui pihak lain non-lembaga pengumpul resmi. Jumlah ZISWAF yang dikumpulkan di luar lembaga resmi tersebut diestimasi mencapai Rp61,3 triliun.

Untuk memperbaiki kondisi tersebut, saat ini Baznas tengah gencar melakukan kampanye Gerakan Cinta Zakat yang telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo belum lama ini. Kampanye ini dibuat untuk mendorong pengumpulan ZISWAF, dan memastikan penyalurannya tepat sasaran bagi mereka yang membutuhkan.

“Untuk Gerakan Cinta Zakat, Baznas telah banyak didukung oleh BSI.  Gerakan ini tujuannya lebih ke arah meningkatkan zakat ke masyarakat, dalam konteks ini kita ingin ada satu penyadaran bahwa ada harta muzakki, ada harta Ilahiyah (ketuhanan). Kita harapkan gerakan ini tolong menolong, saling membantu antar manusia yang didasari adanya harta ketuhanan tersebut,” ungkap Noor Achmad.

Menurutnya, pengumpulan ZISWAF saat ini masih jauh dari harapan, dari potensi yang sebenarnya. Realisasi pengumpulan ZISWAF lebih dari Rp12 triliun pada tahun lalu diperoleh dari Baznas RI, Baznas provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia, serta Lembaga Amil Zakat (LAZ) seluruh Indonesia.

“Kami masih menghadapi problem pengelolaan, ini yang kita tata terlebih dulu yakni melalui penguatan kelembagaan. Persoalan lainnya masih adanya kesan bahwa manakala zakat ini dilaksanakan dengan masif, ada kekhawatiran apakah ini merupakan syariah-isasi negara, sama sekali tidak ada hubungannya,” tegas Noor Achmad.

Dia meyakini, kerjasama dan sinergi Baznas dan BSI yang semakin erat akan mendorong terwujudnya optimalisasi pengumpulan dan penyaluran ZISWAF.

“Kami berharap dukungan dari media untuk bisa menyampaikan ke masyarakat bahwa potensi zakat adalah potensi untuk harmoni ekonomi, penyeimbang orang miskin dan kaya. Melalui kerjasama dengan BSI, tentu kita bisa lebih dekat dengan masyarakat hingga ke pelosok daerah,” tutup Noor Achmad.

Tentang PT Bank Syariah Indonesia Tbk

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (“Bank Syariah Indonesia”) adalah bank hasil penggabungan dari tiga bank Syariah  milik BUMN yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah Tbk. yang mulai  beroperasi pada 1 Februari 2021. Penggabungan ini menyatukan kekuatan ketiga bank syariah tersebut dan  bertujuan untuk mengoptimalkan potensi keuangan dan ekonomi syariah Indonesia yang besar.

Didukung sinergi dengan perusahaan induk (Mandiri, BNI, BRI) serta komitmen pemerintah melalui Kementerian  BUMN, Bank Syariah Indonesia memiliki visi untuk menjadi salah satu dari 10 bank Syariah terbesar di dunia dari  sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.

Bank Syariah Indonesia berstatus sebagai perusahaan terbuka yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek  Indonesia (ticker code: BRIS). Pasca merger, Bank Syariah Indonesia adalah bank syariah terbesar di Indonesia. Per  Desember 2020, Bank Syariah Indonesia memiliki total aset mencapai sekitar Rp240 triliun, modal inti lebih dari Rp22,60 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 210 triliun, serta total pembiayaan Rp157 triliun. Selain itu  laba terkonsolidasi Bank Syariah Indonesia per Desember 2020 mencapai Rp2,19 triliun.

Dengan kinerja finansial tersebut, Bank Syariah Indonesia masuk dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia  dari sisi aset. Dari sisi jaringan, Bank Syariah Indonesia didukung oleh lebih dari 1.300 kantor cabang, lebih dari 2.400  jaringan ATM, serta didukung lebih dari 20.000 karyawan yang tersebar di seluruh Nusantara.

Seluruh aset dan kekuatan ini akan dioptimalkan Bank Syariah Indonesia untuk memberikan layanan dan produk  finansial syariah yang lengkap dalam satu atap untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan nasabah dari  berbagai segmen, mulai dari UMKM, ritel, komersial, wholesale, dan korporasi baik dalam maupun luar negeri.

Dewan Pengawas Syariah: Ketua: Dr. H. Mohamad Hidayat; Anggota: Dr. H. Oni Sahroni, MA; Anggota: Dr. Hasanudin, M.Ag; Anggota: Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, MSc.

Dewan Komisaris: Komisaris Utama Merangkap Komisaris Independen: Mulya E. Siregar; Komisaris: Suyanto; Komisaris: Masduki Baidlowi;  Komisaris: Imam Budi Sarjito; Komisaris: Sutanto; Komisaris Independen: Bangun Sarwito Kusmuljono; Komisaris Independen: M. Arief Rosyid Hasan; Komisaris Independen: Komaruddin Hidayat; Komisaris Independen: Eko Suwardi.

Direksi: Direktur Utama: Hery Gunardi; Wakil Direktur Utama 1: Ngatari; Wakil Direktur Utama 2: Abdullah Firman Wibowo; Direktur Wholesale Transaction Banking: Kusman Yandi; Direktur Retail Banking: Kokok Alun Akbar; Direktur Sales & Distribution: Anton Sukarna; Direktur Information Technology: Achmad Syafii; Direktur Risk Management: Tiwul Widyastuti; Direktur Compliance & Human Capital: Tribuana Tunggadewi; Direktur Finance & Strategy: Ade Cahyo Nugroho.

Keren, Pegadaian Bakal Punya Tower Baru!

Jakarta, 22 April 2021 – Mimpi Insan Pegadaian untuk memiliki gedung sendiri akhirnya menjadi kenyataan. PT Pegadaian (Persero) akan membangun gedung bertingkat bernama Pegadaian Tower, dengan 22 lantai dan 2 basement, di area kantor pusat Jl. Kramat Raya No.162 Jakarta Pusat.

Seremonial Groundbreaking gedung tersebut dilakukan pada Kamis (22/04/2021) oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, didampingi Komisaris Utama Pegadaian Loto Srinaita Ginting, Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto, Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk. Novel Arsyad dan Direktur Umum Pegadaian Gunawan Sulistyo.

Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Kuswiyoto menyampaikan rasa syukurnya, karena di usia ke-120 tahun, Pegadaian mendapatkan kado terindah, yaitu gedung Pegadaian Tower yang diharapkan bisa meningkatkan kepercayaan diri, kebanggaan, dan semangat Insan Pegadaian untuk bekerja lebih baik untuk masyarakat dan juga meningkatkan roda perekonomian bangsa.

“Dengan dibangunnya Pegadaian Tower, tidak hanya mempercantik kawasan Kramat saja. Tetapi tower ini juga dapat meningkatkan citra perusahaan, rasa bangga, juga meningkatkan rasa percaya diri seluruh Insan Pegadaian untuk bekerja lebih baik lagi kedepannya dalam melayani masyarakat khusunya nasabah Pegadaian,” ujar Kuswiyoto.

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo berharap, Pegadaian Tower bisa menjadi simbol transformasi perusahaan yang mampu bertahan di berbagai zaman, mulai dari era kolonial sampai dengan era digital.

“Saya berharap Pegadaian menjadi acuan, untuk meningkatkan inklusi keuangan, serta menjadi ujung tombak dalam memberikan solusi keuangan bagi masyarakat dengan cepat, dan nyaman bagi para nasabah khususnya pelaku UMKM yang mengalami kesulitan memperoleh pendanaan,” ucap Wamen yang akrab dipanggil Tiko ini.

Pegadaian didukung penuh oleh PT PP (Persero) Tbk. sebagai pemenang tender untuk membangun Pegadaian Tower. Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk, Novel Arsyad mengatakan, perusahaan menargetkan pembangunan tower ini akan memakan waktu kurang-ebih dua tahun atau rampung pada tahun 2023 mendatang.

“Gedung Pegadaian Tower yang ikonik ini akan mengusung tema gold and diamond. Sejalan dengan tagline Pegadaian Mengatasi Masalah Tanpa Masalah, PT PP akan bekerja semaksimal mungkin agar pembangunan ini juga sejalan dengan tagline perusahaan, yaitu Menyelesaikan Proyek Tanpa Masalah,” kata Novel.

Di akhir sambutan, Novel menutup sambutan dengan pantun:

Pegadaian P-nya satu, PT PP huruf P-nya dua

Pegadaian-PP Bersatu, Disinergikan Wamen dua

BSI Lanjutkan Penyatuan Operasional Sistem Layanan di Area Manado

Jakarta, 20 April 2021 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk melanjutkan penyatuan dan integrasi sistem layanan di Area Manado, sebagai wujud komitmen perusahaan mendorong pengembangan keuangan syariah dan meningkatkan literasi masyarakat di kawasan Timur Indonesia. Penyatuan sistem layanan Area Manado ini merupakan tahap kedua kelanjutan dari kick off Region Makassar pada 5 april 2021 yang diresmikan oleh Direktur Utama BSI.

Integrasi sistem layanan tahap kedua meliputi meliputi tiga area dibawah Region BSI XI Indonesia Timur, yaitu area Makassar membawahi Sulselbar, area Palu membawahi Sulteng, Sultra & Gorontalo, termasuk Area Manado yang membawahi Sulut, Maluku, Papua.

Penyatuan sistem layanan ini mencakup migrasi rekening nasabah, kartu ATM hingga mobile dan internet banking. Tentunya proses tersebut juga mengedepankan kenyamanan dan keamanan data nasabah. Selama proses penyatuan integrasi sistem layanan, BSI memastikan nasabah tetap dapat melakukan aktivitas dan transaksi keuangan seperti biasa.

Direktur Sales and Distribution Bank Syariah Indonesia, Anton Sukarna menyampaikan integrasi sistem layanan ini merupakan salah satu langkah merger operasional dan bisa mendukung layanan BSI berjalan lebih optimal.

Anton menegaskan Area Manado sebagai salah satu pintu penting dalam integrasi sistem layanan BSI karena area ini mempunyai potensi perbankan syariah yang sangat besar, tercermin dari minat nasabah atau masyarakat nonmuslim cukup tinggi di Timur Indonesia. “Hal Ini juga sekaligus membuktikan bahwa BSI hadir sebagai solusi keuangan yang aman dan sesuai syariah yang inklusif, mampu diterima oleh semua kalangan. Kami berharap hadirnya BSI di Area ini dapat meningkatkan inklusi dan literasi keuangan syariah bagi masyarakat di kawasan Timur Indonesia,” imbuhnya.

Proses penyatuan integrasi sistem layanan di Area Manado pada 19  April 2021 merupakan bagian dari proses integrasi  operasional cabang, layanan dan produk secara nasional mulai 1 Februari 2021 sampai 30 Oktober 2021. Terkait hal ini, BSI telah melakukan training, sharing knowledge IT, dan persiapan data nasabah yang akan dilakukan migrasi.

Dalam periode tersebut nasabah bank asal secara bertahap akan dihubungi untuk melakukan migrasi rekening ke Bank Syariah Indonesia. Untuk fasilitas kartu, buku tabungan dan deposito, nasabah bisa melakukan migrasi secara bertahap hingga 31 Oktober 2021.

Selama proses migrasi, nasabah bank asal Bank Syariah Indonesia masih dapat menggunakan kartu dan buku tabungan yang dimiliki sampai dengan cabang tersebut berubah menjadi kantor cabang yang sudah terintegrasi.

BSI menargetkan pada 1 November 2021, seluruh jaringan Bank Syariah Indonesia bisa terintegrasi dan sampai akhir 2021 sebanyak 100% dari total nasabah akan memiliki akun di sistem baru BSI.

Selama proses migrasi, nasabah dapat menggunakan jaringan ATM dari masing-masing bank asal. Selain itu, nasabah dapat menggunakan ATM dari jaringan ATM yang bekerja sama, yakni jaringan ATM Prima, ATM Bersama, dan GPN.

Proses migrasi rekening bisa dilakukan secara digital  dengan aplikasi BSI Mobile, dan hadir langsung ke kantor cabang BSI. Migrasi rekening via digital juga bisa dilakukan melalui call center 14040, Whatsapp Business BSI, dan live chat Asiyah. Dalam periode migrasi nasabah dapat menyampaikan informasi bila terdapat perubahan nomor telepon dan email.

Untuk memperlancar proses migrasi, BSI melakukan beberapa pendekatan diantaranya melalui media online yaitu direct message ke nasabah, media sosial hingga email. Hal ini agar nasabah bisa terinformasi terkait jadwal migrasi.

Tentang PT Bank Syariah Indonesia Tbk

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (“Bank Syariah Indonesia”) adalah bank hasil penggabungan dari tiga bank Syariah  milik BUMN yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah Tbk. yang mulai  beroperasi pada 1 Februari 2021. Penggabungan ini menyatukan kekuatan ketiga bank syariah tersebut dan  bertujuan untuk mengoptimalkan potensi keuangan dan ekonomi syariah Indonesia yang besar.

Didukung sinergi dengan perusahaan induk (Mandiri, BNI, BRI) serta komitmen pemerintah melalui Kementerian  BUMN, Bank Syariah Indonesia memiliki visi untuk menjadi salah satu dari 10 bank Syariah terbesar di dunia dari  sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.

Bank Syariah Indonesia berstatus sebagai perusahaan terbuka yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek  Indonesia (ticker code: BRIS). Pasca merger, Bank Syariah Indonesia adalah bank syariah terbesar di Indonesia. Per  Desember 2020, Bank Syariah Indonesia memiliki total aset mencapai sekitar Rp240 triliun, modal inti lebih dari Rp22,60 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 210 triliun, serta total pembiayaan Rp157 triliun. Selain itu  laba terkonsolidasi Bank Syariah Indonesia per Desember 2020 mencapai Rp2,19 triliun.

Dengan kinerja finansial tersebut, Bank Syariah Indonesia masuk dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia  dari sisi aset. Dari sisi jaringan, Bank Syariah Indonesia didukung oleh lebih dari 1.300 kantor cabang, lebih dari 2.400  jaringan ATM, serta didukung lebih dari 20.000 karyawan yang tersebar di seluruh Nusantara.

Seluruh aset dan kekuatan ini akan dioptimalkan Bank Syariah Indonesia untuk memberikan layanan dan produk  finansial syariah yang lengkap dalam satu atap untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan nasabah dari  berbagai segmen, mulai dari UMKM, ritel, komersial, wholesale, dan korporasi baik dalam maupun luar negeri.

 

 

OVO Buka Ruang Luas bagi Perempuan Hebat untuk Berkiprah di Industri Teknologi

Jakarta, 20 April 2021 – Perempuan merupakan aktor sentral dan penting dalam berbagai lini kehidupan. Tanpa kehadiran perempuan, akan banyak hal dan urusan yang tidak bisa atau sulit diselesaikan secara cepat dan tepat. Tentunya, peran besar perempuan juga bisa ditemukan dalam industri teknologi atau keuangan digital yang menuntut jiwa inovatif dan adaptif.

Sebagai pelaku industri keuangan digital terdepan di Indonesia, PT Visionet Internasional (OVO) menyadari pentingnya peran dan kehadiran perempuan di dalam industri keuangan digital dan teknologi. Karena itu, sejak awal berdiri, OVO membuka ruang yang luas dan kesempatan sama bagi para perempuan yang hendak berkarir di perusahaan ini.

Bertepatan dengan momen Hari Kartini di Indonesia serta dalam rangka turut mendukung emansipasi perempuan di Indonesia, Jason Thompson, CEO OVO, menjelaskan bahwa OVO senantiasa menghargai peranan dan kemampuan perempuan sama seperti laki-laki.

“Dalam mewujudkan misi OVO untuk melayani dan membuka kesempatan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia melalui layanan tekfin yang inovatif, seluruh karyawan di OVO memberikan kontribusi penting yang kami hargai tanpa melirik gender,” kata Jason Thompson, CEO OVO.

Pada industri keuangan digital, kehadiran perempuan memang menjadi penting untuk meningkatkan produktivitas dan inovasi perusahaan. “Warna” dari sebuah perusahaan pasti akan berbeda jika ada banyak perempuan yang terlibat dan bekerja di dalamnya. Apalagi, berdasarkan riset yang dilakukan Harvard Business School, ditemukan fakta bahwa kehadiran perempuan dan keberagaman gender di sebuah perusahaan akan berpengaruh besar terhadap tinggi/rendahnya produktivitas di suatu tempat.

“Saya berharap, kesetaraan akses dan kesempatan yang diterapkan pada perusahaan kami, dapat dijadikan contoh atau tolak ukur oleh perusahaan atau institusi lainnya bahwa gender tidak menentukan kualitas kerja seseorang, melainkan semangat dan kegigihan mereka dalam berinovasi dan berkreasi. Harapannya, semoga seluruh perempuan di Indonesia dapat lebih berdaya lagi di jenjang profesional.” lanjut Jason.

Riset yang dilakukan BCG Research menunjukkan, per tahun lalu jumlah perempuan yang bekerja di perusahaan sektor teknologi pada kawasan Asia Tenggara hanya setara 32 persen dari total karyawan industri. Kemudian, persentase perempuan yang mengambil fokus teknologi di perguruan tinggi pada kawasan ASEAN hanya setara 39 persen dari total peserta studi.

Di Indonesia, baru ada 22 persen pekerja perempuan di perusahaan-perusahaan teknologi. Kemudian, secara keseluruhan rasio jumlah pekerja perempuan terhadap total angkatan kerja mencapai 32 persen. Kondisi ini harus segera diatasi, karena riset yang sama menyebut bahwa keberadaan perempuan justru bisa meningkatkan inovasi, kelincahan, dan performa keuangan perusahaan.

“Pada kesempatan ini, bertepatan dengan momen jelang Hari Kartini di Indonesia, OVO mengajak seluruh masyarakat agar terus mendukung keberadaan dan peran perempuan Indonesia di segala lini kehidupan. Dukungan ini perlu diberikan karena selama ini tercatat masih kurangnya peran perempuan di sejumlah lini atau sektor industri, termasuk teknologi.

OVO secara khusus mengucapkan selamat Hari Kartini bagi seluruh perempuan di Indonesia atas seluruh kerja keras dan perjuangan mereka. Terlebih, kami ingin menyemangati para wanita berdaya sebagai sosok inspirasional bagi orang terdekat mereka,” ujar Sharly Rungkat, Chief Financial Officer OVO.

“Saya sangat bangga melihat perempuan Indonesia sudah bisa memiliki dan membuktikan kapasitas yang seimbang ataupun bahkan melebihi kapabilitas pria di masa sekarang, yang tentunya tidak terlepas dari dukungan masyarakat termasuk laki-laki di sekitarnya.”

Terlihat jelas dari komposisi pekerja wanita yang belum seimbang ini tidak ditemukan di OVO, sebab saat ini ada lebih dari 40 persen wanita menjadi pemangku kebijakan di tataran manajemen perusahaan. Banyak dari mereka juga memegang jabatan penting, seperti misalnya posisi pengembangan bisnis perusahaan.

Kesetaraan gender di OVO juga tercipta berkat sistem yang dimiliki perusahaan dalam merekrut pekerja baru (fresh graduate). Saat ini, komposisi gender pekerja baru di OVO terbilang seimbang, dengan 47 persen diantaranya merupakan perempuan dan 53 persen sisanya adalah laki-laki.

Tentang OVO

OVO adalah platform pembayaran digital, rewards dan layanan keuangan terkemuka di Indonesia. OVO bisa digunakan untuk mengakses pembayaran, transfer, top up dan tarik dana, serta layanan asuransi, investasi dan pinjaman. Merangkul lebih dari 1 juta merchant dan diterima di lebih dari 426 kota dan kabupaten, kami terus berkomitmen membangun perusahaan pembayaran dan teknologi finansial terbesar di Indonesia.

Bareksa Prioritas Sarankan Investor Rebalancing Portofolio Pada Era Pemulihan

Jakarta, 20 April 2021 – Kondisi ekonomi yang mulai mengalami perbaikan dari krisis pandemi tahun lalu, yang didukung oleh membaiknya data-data makroekonomi, membaiknya kinerja keuangan emiten pada periode kuartal I-2021, perbaikan harga komoditas, serta proses vaksinasi yang terus berjalan membuat pasar saham menjadi sangat atraktif pada tahun ini. Oleh karena itu, Bareksa Prioritas menyarankan investor High Net Worth Individuals (HNWI) untuk  melakukan rebalancing ke reksadana saham dan pendapatan tetap, yang disesuaikan dengan profil risiko investor.

Direktur Bareksa Prioritas, Ricky Rachmatulloh menyarankan bahwa investor dapat mempertimbangkan untuk menambah porsi pada instrumen aset yang lebih agresif (risk-on), melihat adanya beberapa faktor yang menjadi indikasi pemulihan ekonomi. Meskipun pada kuartal pertama tahun ini pasar saham masih terlihat volatil, investor dengan profil risiko agresif saat ini bisa memanfaatkan momentum untuk mendapatkan peluang yang lebih menarik dan atraktif di pasar saham dengan menempatkan atau menambahkan portofolionya di reksadana saham.

Saham Sebagai Opsi Utama Rebalancing Portofolio oleh Investor

Dari indikator makroekonomi, rilis data seperti Produk Domestik Bruto (PDB), Purchasing Manager’s Index (PMI), inflasi, dan data ekonomi lainnya juga menunjukkan adanya pemulihan. International Monetary Fund (IMF) baru-baru ini juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi tumbuh sebesar 6,0 persen YoY (year-on-year), lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,5 persen YoY. Peningkatan proyeksi pertumbuhan ekonomi global ini ditopang oleh proses vaksinasi, perlambatan laju baru kasus Covid-19, stimulus masif fiskal dan moneter, serta pembukaan kembali ekonomi.

Sementara untuk ekonomi Indonesia, IMF memperkirakan tumbuh sebesar 4,3 persen YoY pada tahun 2021, setelah sempat terkontraksi pada tahun lalu. Kemudian, data Markit Manufacturing PMI yang menjadi indikator aktivitas manufaktur di Indonesia konsisten mengalami ekspansi atau pertumbuhan sejak bulan November 2020 lalu. Indonesia juga konsisten mengalami inflasi yang sehat pada rentang target yang ditentukan oleh Bank Indonesia, yaitu 3±1 persen. Indikator-indikator tersebut menunjukkan menjadi sinyal pemulihan ekonomi Indonesia, pasca terpukul akibat pandemi tahun lalu. Membaiknya data ekonomi ini pula yang mendorong aliran modal asing masuk ke Indonesia pada pasar saham. Tercatat hingga 24 Maret 2021, aliran modal asing masuk (capital inflow) sebesar Rp 13,3 triliun.

Dari sektor komoditas, Chief Research and Business Development Bareksa, Ni Putu Kurniasari juga menjelaskan bahwa pasar saham Indonesia mulai bangkit setelah tertekan pada tahun lalu. Saham-saham berbasis komoditas, seperti minyak sawit mentah (CPO), minyak mentah dan batu bara, bisa menopang pergerakan pasar saham seiring dengan meningkatnya harga komoditas.

Grafik Harga CPO dan Brent Oil (31 Des 2020 – 31 Mar 2021)

      Sumber: Investing, Bareksa

 

“Perbaikan harga komoditas seperti minyak sawit mentah dan minyak Brent menjadi salah satu indikator yang mengindikasikan pemulihan ekonomi. Apalagi menjelang masuknya bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, konsumsi biasanya naik dan mendorong permintaan serta harga komoditas,” jelas Putu.

Prospek obligasi atau Instrumen Pendapatan Tetap

Pasar obligasi negara sempat tertekan sepanjang kuartal pertama tahun ini, seiring dengan meningkatnya imbal hasil (yield) US Treasury dengan tenor 10 tahun yang sempat menyentuh 1,77 persen, karena ekspektasi melonjaknya tingkat inflasi akibat stimulus fiskal senilai USD 1,9 triliun yang diberikan oleh Presiden AS Joe Biden. Hal ini memicu keluarnya dana asing (outflow) dari pasar surat berharga negara Indonesia senilai Rp22 triliun hingga Maret 2021. Outflow tersebut turut mempengaruhi pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS yang melemah sekitar 3,5 persen selama tahun berjalan ke level Rp14,572/USD (per 31 Maret 2021).

Grafik Arus Dana Asing di Obligasi Terhadap Nilai Tukar Rupiah (31 Des 2020 – 31 Mar 2021)

Sumber: Investing, Bareksa

Namun, kenaikan imbal hasil SBN Indonesia seri acuan diperkirakan akan terbatas, karena valuasinya terbilang sudah murah sehingga ini menjadi  peluang bagi investor untuk mengambil posisi reksadana pendapatan tetap yang mayoritas asetnya adalah obligasi negara atau SBN. Per akhir Maret 2021, yield SBN tenor 10 tahun Indonesia berada di kisaran 6,8 persen, sehingga tingkat imbal hasil instrumen pendapatan tetap Indonesia masih menjadi yang tertinggi di antara negara-negara kawasan Asia lainnya. Selain itu, spread dari tingkat yield obligasi negara atau SBN tenor 10 tahun dengan yield U.S. Treasury tenor 10 tahun pada kisaran 5 hingga 6 persen, menambah rasional mengapa SBN Indonesia menjadi lebih menarik dibandingkan negara Emerging Markets lain.

Dengan tingkat imbal hasil SBN saat ini, pasar obligasi terbilang cukup menarik, menimbang real yield yang ditawarkan oleh obligasi berdenominasi rupiah ini. Saat ini, inflasi Indonesia masih terbilang cukup rendah dan inflasi tahunan diperkirakan ada di kisaran 3 persen. Sementara itu, imbal hasil yang ditawarkan SBN tenor 10 tahun cukup tinggi di 6,8 persen saat ini sehingga ada selisih (real yield) dengan inflasi sekitar 3 persen.

“Investor obligasi dan investor yang memiliki profil risiko moderat juga tetap bisa memanfaatkan reksadana pendapatan tetap dikarenakan tren kebijakan suku bunga rendah masih akan dipertahankan, sehingga yield obligasi masih akan menarik. Apalagi jika dibandingkan dengan yield obligasi negara-negara lainnya, obligasi Indonesia merupakan salah satu yang masih menawarkan tingkat yield yang lebih atraktif,” jelas Ricky.

Sepakat dengan Ricky, CIO Jagartha Advisors, Erik Argasetya turut menambahkan bahwa apabila yield dari SBN berada di atas 7 persen menjadi sinyal positif bagi investor untuk memasuki pasar obligasi karena imbal hasilnya yang atraktif.

Selain itu, Erik berkomentar bahwa penambahan alokasi di saham juga patut dipertimbangkan karena ekspektasi dari membaiknya laporan keuangan emiten terutama setelah pandemi tahun 2020. Sepinya arus dana (capital flow) investor asing cenderung lebih mempengaruhi pergerakan harga saham emiten berkapitalisasi besar. Sehingga, hal ini justru memberikan kesempatan bagi para investor domestik untuk dapat pula berinvestasi di saham-saham dengan kapitalisasi pasar menengah dan kecil dengan fundamental yang baik. Tingginya minat dari para emiten baru juga ditunjukkan melalui penawaran umum (IPO) di bursa yang terlihat dengan penambahan 51 emiten baru di tahun 2020.

Dalam momentum pemulihan ekonomi global saat ini, investor yang memiliki aset dalam denominasi Dolar AS juga dapat memanfaatkan peluang tersebut dengan menempatkan alokasi di instrumen-instrumen yang memiliki eksposur ke pasar saham regional dan global, dengan kawasan Asia Pasifik dan China sebagai motor pertumbuhan ekonomi global serta pasar negara maju seperti AS dan Eropa saat ini juga sedang berada dalam momentum awal pemulihan ekonomi.

Terlebih jika melihat kondisi vaksinasi dapat terus berjalan sesuai dengan yang diharapkan, laju baru kasus Covid-19 yang terus menurun, dan terciptanya pertumbuhan yang berkesinambungan, maka tidak mungkin bahwa tingkat imbal hasil pada pasar saham atau obligasi akan menjadi lebih menarik. Hal ini juga diharapkan mampu mendorong aliran modal asing masuk yang cukup besar untuk menjadi katalis tambahan bagi pasar saham dan obligasi di Indonesia.

Saat ini, Bareksa Prioritas merupakan salah satu platform investasi yang juga menyediakan reksadana berdenominasi Dolar AS yang lengkap dan beragam. Layanan pengelolaan kekayaan melalui Bareksa Prioritas selama ini masih menjadi pilihan bagi para nasabah HNWI. Sebab, layanan investasi bisa dilakukan dengan cepat, aman, akurat,  paperless dan digital.

* * *

Tentang Bareksa Prioritas

Bareksa Prioritas merupakan anak perusahaan platform e-investasi bareksa (www.bareksa.com). Bareksa Prioritas adalah platform Wealth Management Digital bagi Nasabah HNW Pertama di Indonesia. Didirikan sejak 2018 sebagai kerja sama antara Bareksa Portal Investasi dan Jagartha Advisors, Bareksa Prioritas membantu nasabah memaksimalkan investasinya dengan pendampingan penasihat investasi secara intensif dan pengelolaan aset secara digital.

 

Tentang Bareksa

Bareksa adalah marketplace finansial dan investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang telah mendapat lisensi resmi sebagai Agen Penjual Reksa Dana dari Otoritas Jasa Keuangan sejak 2016. Kini, Bareksa menjual lebih dari 120 produk reksa dana dari 33 manajer investasi di Indonesia dan memiliki lebih dari 1,6 juta akun investor. Selain menjual produk reksa dana, Bareksa juga merupakan salah satu mitra distribusi yang dipercaya oleh Kementerian Keuangan RI untuk menjual Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Bareksa juga menyediakan berbagai layanan untuk penggunanya seperti: data market, konten, riset, analisis, news, dan banyak lainnya. Untuk lebih jelasnya, kunjungi www.bareksa.com dan instal aplikasi Bareksa.

Kontak:

Nitya 0812-8248-3999

Michael Kwang 0812-8258-7622

Regina Natasya 0878-7770-0354

marketing@bareksa.com

Tokopedia Bersama Migrant CARE Luncurkan Program Dorong Ekonomi Digital Perempuan Purna Migran

Jakarta, 19 April 2021 – Pandemi Covid-19 tidak hanya memberi dampak signifikan terhadap siklus migrasi tenaga kerja, tetapi juga mendisrupsi upaya pengembangan ekonomi yang dilakukan oleh komunitas perempuan mantan pekerja migran.

Dalam mendukung pemulihan ekonomi komunitas tersebut, Migrant CARE dengan dukungan Tokopedia meluncurkan program Berkembang bersama Tokopedia: Recover Together, Empower for Better!. Program dijalankan bersama komunitas Desa Peduli Buruh Migran (Desbumi) di empat kabupaten, yakni Indramayu (Jawa Barat), Wonosobo (Jawa Tengah), Jember dan Banyuwangi (Jawa Timur).

“Melalui kolaborasi ini kami ingin mendorong usaha-usaha yang dilakukan komunitas perempuan purna migran masuk ke dalam ekosistem ekonomi digital,” ucap Wahyu Susilo, Direktur Eksekutif Migrant CARE.

Selama pandemi Covid-19 komunitas Desbumi telah menunjukan resiliensinya dengan beradaptasi pada pasar. Mereka memproduksi masker, APD (Alat Pelindung Diri) dan ragam jamu tradisional untuk memperkuat daya tahan tubuh.

Hal ini diakui oleh Jumiatun, mantan pekerja migran yang aktif menjadi Ketua Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Desbumi Dukuhdempok, Kabupaten Jember. “Selama masa pandemi kegiatan kami tidak berhenti, tetapi banyak penyesuaian mulai dari protokol kesehatan sampai strategi penjualan,” ujarnya.

Bukan hanya beradaptasi dari segi usaha, tetapi komunitas juga turut andil berkontribusi pada masyarakat dengan membagikan masker kepada warga dan menyumbangkan APD pada petugas kesehatan di daerahnya.

Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni mengungkapkan, “Kolaborasi ini merupakan komitmen Tokopedia untuk mengembangkan kapasitas masyarakat khususnya dalam kegiatan ekonomi produktif. Hal ini kami lakukan dengan membangun pusat pengembangan UMKM demi mendorong aktivitas produksi skala mikro untuk 237 perempuan penggerak komunitas Desbumi.”

Tokopedia juga terus memberdayakan berbagai kelompok masyarakat dengan menyediakan platform teknologi yang dapat membantu pegiat usaha, termasuk perempuan purna migran, mengembangkan bisnis mereka, khususnya saat pandemi, sekaligus mendorong belanja produk lokal.

“Kami berharap program ini dapat membantu tidak hanya pegiat usaha, tetapi mendorong lebih banyak  masyarakat Indonesia agar memakai produk lokal demi bersama-sama berkontribusi memulihkan ekonomi negeri yang saat ini terdampak pandemi.” tambah Astri.

Inisiatif dari Tokopedia dan Migrant CARE ini juga mendapat sambutan baik dari Kementerian Koperasi dan UKM RI. Dalam catatan mereka, UMKM yang terkoneksi ke platform digital lah yang dapat bertahan di masa pandemi.

Kemenkop juga berharap praktik baik ini dapat menjadi model pemberdayaan ekonomi kelompok perempuan purna migran yang berkelanjutan, menimbang kontribusi remitansi dari Pekerja Migran Indonesia yang cukup signifikan.

“Kalau remitansi diinvestasikan di kampung halaman, komunitas bisa menginisiasi koperasi yang mengelola bisnis mereka sehingga masuk dalam skala ekonomi tidak lagi perorangan. Pembiayaannya bisa dibantu Kemenkop karena ada dana bergulir untuk koperasi,” ujar Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.

Berdasarkan World Migration Report 2019, Indonesia adalah negara 10 teratas di Asia yang menerima remitansi tinggi dari pekerja migran, namun akibat pandemi, Bank Dunia memperkirakan terjadi penurunan 20 persen arus remitansi dari pekerja migran secara global.

Narahubung:

Wahyu Susilo, wahyu@migrantcare.net, 08129307964

Dokumentasi:

(foto dari kiri ke kanan, Baris 1: Fardhan Ramzy – Moderator-Staf CSR & Social Impact Tokopedia; Wahyu Susilo, Direktur Eksekutif Migrant CARE; Astri Wahyuni, Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia ;; Baris ke-2; Riza Damanik, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM RI; Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM RI; Ipuk Fiestiandani, Bupati Banyuwangi ;; Baris ke-3: Mutiah, Anggota Komunitas Desbumi di Banyuwangi; Miftahul Munir, Kepala Desa Dukuhdempok, Kabupaten Banyuwangi)

Siaran ulang peluncuran program Berkembang bersama Tokopedia: Recover Together, Empower for Better!’, dapat diakses di https://youtu.be/NPMh13aawzE.

BCA Berkolaborasi dengan Kemenparekraf Ajak Desa Wisata Tingkatkan Kreativitas Melalui Desa Wisata Award 2021

Jakarta, 12 April 2021 – Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang terimbas akibat adanya pandemi COVID-19 di Indonesia. Sejumlah desa wisata yang pada saat kondisi normal dapat mendatangkan ratusan wisatawan lokal maupun mancanegara, saat ini jumlah kunjungannya tidak stabil. Mencermati kondisi tersebut, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui Bakti BCA berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata Indonesia mengadakan kegiatan Desa Wisata Award 2021.

 

Rangkaian kegiatan kompetisi ini dibuka secara virtual oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Direktur BCA Gregory Hendra Lembong, EVP CSR BCA Inge Setiawati, Direktur Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan Kementerian Pariwisata Indonesia Indra Ni Tua dan Pengamat, Ahli & Deputi Pengembangan Destinasi 2020-2021 Hari Santosa Sungkari melalui platform Zoom pada Senin (12/4). Selain itu hadir pula melalui video sambutan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno. Kegiatan ini juga diramaikan oleh sejumlah perwakilan desa wisata di Indonesia.

 

“Keprihatinan terhadap sektor pariwisata di Indonesia mendorong BCA untuk membangkitkan motivasi masyarakat yang memiliki usaha di sekitar desa wisata. Selain itu, Desa Wisata juga menjadi salah satu skala prioritas pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah. BCA memiliki salah satu pilar CSR yaitu Solusi Bisnis Unggul yang mendukung program pembinaan terhadap komunitas dan desa yang mempunyai potensi pariwisata & edukasi budaya. Desa Wisata Award 2021 dihadirkan bagi seluruh desa wisata yang ada di 33 provinsi Indonesia dengan kurun waktu sekitar 3 bulan,” ungkap Jahja.

 

Kegiatan Desa Wisata Award 2021 direncanakan akan menghimpun peserta desa wisata yang ada di seluruh provinsi Indonesia. Terdapat empat kategori yang nantinya akan dilombakan diantaranya Desa Wisata Berbasis Alam, Desa Wisata Berbasis Budaya, Desa Wisata Berbasis Kreatif, dan Desa Wisata Berbasis Digital. Setiap provinsi diharapkan dapat mengirimkan empat perwakilan dari desa wisata yang ada di daerahnya. Nantinya peserta lomba akan menyusun materi program baik new business concept maupun continuous improvement program yang akan dipresentasikan ke dewan juri untuk penentuan pemenang.

 

Jahja menegaskan kegiatan ini merupakan program yang bermanfaat dan pertama kali diadakan, sehingga akan memberikan pelajaran bagi segenap perangkat desa untuk mengadaptasi wisata dengan protokol normal baru. Selain itu, apresiasi pembinaan dan pengembangan akan diberikan kepada Desa Wisata yang terpilih sebagai pemenang.

 

Hari Sungkari mengatakan “Peranan swasta untuk desa wisata ini adalah swasta bagian dari ekosistem dan dapat menjadi executor yang menjalankan secara kesinambungan. Desa wisata pada akhirnya akan menjadi business unit karena itu peranan swasta menjadi penting dalam ekosistem ini,”

 

Sebagai tambahan informasi, BCA melalui Bakti BCA sudah mengembangkan 12 desa wisata binaan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Adapun, ke-12 desa binaan tersebut adalah Wirawisata Goa Pindul; Desa Wisata Pentingsari; Wisata Wayang Desa Wukirsari; Kampung Batik Gemah Sumilir; Doesoen Kopi Sirap; Desa Wisata Tamansari; Desa Wisata Pucak Tinggan; Desa Wisata Gunong Lumut; Desa Wisata Bukit Peramun; Desa Wisata Aik Rusa Berehun; Kampung Adat Sijunjung; serta Nagari Silokek.

“Semoga kegiatan ini bisa menjaring peserta dari berbagai desa dan dapat menjadi ladang pengembangan wisata di Indonesia. Tentunya kita sama-sama berharap kegiatan ini dapat membangkitkan pemulihan ekonomi nasional melalui sektor pariwisata,” tutup Jahja.

BCA selenggarakan Desa Wisata Award 2021 – (atas, kiri-kanan) Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Direktur Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan Kementerian Pariwisata Indonesia Indra Ni Tua, Direktur BCA Gregory Hendra Lembong, (bawah, kiri-kanan) EVP CSR BCA Inge Setiawati dan Pengamat, Ahli & Deputi Pengembangan Destinasi 2020-2021 Hari Santosa Sungkari pada virtual press conference Desa Wisata Award 2021 yang diadakan Senin (12/04).

***

 

Tentang PT Bank Central Asia Tbk (per 31 Desember 2020)

BCA merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia yang fokus pada bisnis perbankan transaksi serta menyediakan fasilitas kredit dan solusi keuangan bagi segmen korporasi, komersial, UKM, dan konsumer. Pada akhir Desember 2020, BCA melayani 25 juta rekening nasabah dan memproses sekitar 32 juta transaksi setiap harinya, didukung oleh 1.248 kantor cabang, 17.623 ATM, serta layanan internet & mobile banking dan contact center Halo BCA yang dapat diakses 24 jam. Kehadiran BCA didukung oleh sejumlah entitas anak yang berfokus pada pembiayaan kendaraan, perbankan Syariah, sekuritas, asuransi umum dan jiwa, perbankan digital, pengiriman uang, dan pemodal ventura. BCA berkomitmen untuk membangun relasi jangka panjang dengan nasabah, mengutamakan kepentingan Bersama, dan menciptakan dampak positif pada masyarakat luas. Dengan lebih dari 24.000 karyawan, visi BCA adalah untuk menjadi bank pilihan utama andalan masyarakat yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.

 

PT BANK CENTRAL ASIA TBK

Divisi Sekretariat & Komunikasi Perusahaan

Biro Hubungan Masyarakat

 

Alamat                 : Jl. MH Thamrin No.1, Menara BCA Lt. 20. Jakarta 10310

Telepon               : (021) 2358-8000
Fax                       : (021) 2358-8339
E-mail                   : humas@bca.co.id

 

Resmikan Kantor Baru di Seoul dan Korea Desk,  BNI Siap Pertemukan Pengusaha RI & Korea

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menegaskan kembali perannya sebagai penyedia solusi finansial terintegrasi berbasis digital dengan keunggulan internasional. Kali ini, penguatan peran tersebut dilakukan dengan pembukaan kantor cabang Seoul yang baru dan pembentukan Korea Desk BNI.

Kehadiran kantor baru dan Korea Desk ini akan menjadikan Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) sebagai trade & investment centre, dan memperkuat dukungan upaya UMKM Indonesia untuk menembus pasar global. Untuk itu, BNI menempatkan kantor-kantor cabang luar negeri di central business district strategis sehingga memudahkan akses kepada pemangku kepentingan bisnis internasional.

Peresmian kantor BNI Seoul yang baru dan pembentukan Korea Desk dilaksanakan pada tanggal 16 April 2021 dengan pusat acara di Seoul. Hadir pada kesempatan tersebut Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi. Rangkaian acara tersebut juga dihadiri secara virtual oleh Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati dan Direktur Treasury dan beberapa jajaran Direksi BNI dari Jakarta.

Dalam kata sambutannya, Menteri BUMN RI Erick Tohir mengatakan, keberadaan BNI di Seoul memiliki makna yang lebih dalam dibandingkan sekadar peran ekonominya. Keberadaan BNI di Seoul merupakan salah satu bukti kedekatan kerjasama antara Indonesia dan Republik Korea, dimana hubungan diplomatik kedua negara sudah 48 tahun lamanya. Eratnya hubungan dan kerja sama bilateral tersebut membuka peluang kerja sama di berbagai sektor.

“Untuk itu, saya sangat mendukung setiap upaya memperbaiki kapasitas yang dilakukan BNI agar dapat meningkatkan pelayanan di Seoul dan sekitarnya. BNI Seoul ini menjadi salah satu etalase Indonesia di Korea, selain tentunya korps diplomatik kita. Saya berharap BNI Seoul dapat berperan besar dalam memfasilitasi layanan perbankan perusahaan – perusahaan Indonesia yang mengembangkan usahanya ke pasar Korea Selatan dan juga melayani diaspora. Selamat atas Kantor Baru BNI Seoul, dan Selamat atas Korea Desk BNI. Saya yakin ini adalah salah satu langkah baik dan konkrit menuju masa depan Indonesia yang lebih maju,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut turut hadir beberapa perusahaan Korea Selatan yang telah berkolaborasi dengan BNI, antara lain Lotte Mart, Samsung dan LG. Saat ini kerjasama yang telah berjalan dari sisi bisnis konsumer antara lain produk co-branding kartu kredit, program support pada saat produk launching dan juga advisory.

Mulai tanggal 22 Maret 2021, BNI memindahkan kantor KCLN Seoul yang berlokasi Gedung Korea Chamber of Commerce & Industry (KCCI) lantai 2 dan 5, 39 Sejong-daero, Jung-gu, Seoul. “Pemindahan lokasi kantor ini dilakukan BNI karena lokasi yang lebih strategis dan gedung KCCI secara rutin menyelenggarakan trade & investment forum, dimana KCLN dapat memanfaatkan untuk menggelar business matching serta serta mempertemukan perusahaan dan UMKM Indonesia dengan para trader dan investor di Korea Selatan,” imbuh Adi Sulistyowati.

Kantor baru tersebut menempati ruangan yang lebih luas dibandingkan kantor sebelumnya dengan fasilitas yang lebih lengkap. Nasabah akan dimanjakan banking hall BNI Seoul yang dilengkapi pojok perdagangan dan investasi, dengan konsep digital untuk mempromosikan produk dan proyek investasi Indonesia. Kantor baru ini juga menyediakan pojok ekshibisi yang dapat digunakan oleh UMKM Indonesia memamerkan produk-produk unggulannya.

Khusus untuk melayani kebutuhan perusahaan Korea Selatan saat melakukan pertemuan bisnis dengan perusahaan Indonesia, BNI Seoul juga menyediakan empat buah ruang rapat dan satu buah lounge. Ruangan – ruangan tersebut yang dilengkapi dengan fasilitas untuk melakukan pertemuan secara daring dengan mitra di Indonesia.

Keterikatan hubungan antara Korea Selatan dan Indonesia yang sangat kuat didorong oleh kegiatan investasi dan perdagangan antara keduanya. Korea Selatan merupakan mitra dagang terbesar ke-5 Indonesia dengan volume perdagangan mencapai lebih dari USD 13,335 juta. Keberadaan BNI di Seoul ini bertujuan untuk menangkap peluang tersebut.

Dalam upaya meningkatkan aktivitas perdagangan, BNI Seoul berkomitmen untuk menjadi mediator bagi perusahaan Indonesia yang memiliki produk-produk berorientasi ekspor, terutama pada segmen UMKM. KCLN Seoul secara rutin mendata nasabah BNI Indonesia beserta produk-produknya dan bekerja sama dengan ITPC dan KBRI untuk dipertemukan dengan buyer potensial di Korea Selatan.

BNI juga menyediakan Total Financial Solution baik kepada UMKM di Indonesia maupun buyer di Korea Selatan yang bertujuan menekan biaya transaksi dan lebih meningkatkan volume perdagangan ke depannya.

Henry Panjaitan menjelaskan, “Bagi diaspora Indonesia di Korea Selatan yang memiliki bisnis seperti usaha kuliner maupun impor produk Indonesia, terdapat berita baik karena kami sedang menggarap produk UMKM Diaspora agar bisnis para diaspora tersebut dapat bersaing dengan perusahaan lokal dan menjadi pemain global,” katanya.

 

Korea Desk

Peningkatan layanan di BNI Seoul, diperkuat dengan dukungan Korea Desk yang memiliki cakupan layanan cukup luas. Dengan adanya Desk baru ini, BNI menyediakan layanan untuk investor Korea Selatan sejak tahap pre-incorporation dan post-incorporation.

Dubes RI untuk Korea Selatan Umar Hadi mengatakan pihaknya selalu memegang prinsip Indonesia Incorporated, yakni semua elemen yaitu Pemerintah, BUMN dan swasta bergerak dalam satu kesatuan langkah.

“Jika dilihat tren investasi dari Korea Selatan ke Indonesia, kemudian tren ekspor-impor juga, maka sudah sepantasnya operasi BNI ini diperbesar di Korea Selatan. Saya senang ada Korean Desk yang bisa melayani langsung nasabah-nasabah untuk kegiatan-kegiatan transaksi bisnis antara Indonesia dengan Korea Selatan,” jelasnya.

Pada tahap pre-incorporation, BNI memberikan pendampingan bagi investor dalam memulai set-up bisnis dari sisi legal di Indonesia. Dengan memanfaatkan hubungan yang erat dengan berbagai institusi pemerintah, jaringan kerjasama dengan pihak ketiga dan network cabang yang luas, lebih dari 2.000 cabang di dalam negeri dan 6 KCLN di luar negeri, BNI dapat memaksimalkan layanan melalui Korea Desk. Dengan customer base yang besar, BNI juga dapat mereferensikan local partner dan prospective client kepada para investor.

Pada tahap post-incorporation, BNI mendampingi pertumbuhan bisnis di Indonesia dengan menyediakan produk dan layanan perbankan yang sesuai kebutuhan. “BNI Korea Desk hadir untuk memberikan one-stop service bagi perusahaan-perusahaan Korea dalam mendirikan dan mengekspansi bisnisnya di Indonesia, serta memberikan produk dan layanan perbankan yang sesuai dengan kebutuhan,” ujar Henry Panjaitan.

BCA Luncurkan Festival Virtual “BCA UMKM Fest”, Gerakan Kebangkitan UMKM Jaman Now

Jakarta, 15 April 2021 – Meneguhkan semangat Senantiasa di Sisi Anda, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggelar kegiatan virtual BCA UMKM Fest, festival dan pameran offline to online yang diikuti ribuan UMKM Indonesia dengan lebih dari 18.000 produk unggulan. BCA UMKM Fest dilaksanakan mulai 16 April hingga 8 Mei 2021 di laman umkmfest.bca.co.id.

Rangkaian kegiatan BCA UMKM Fest diawali dengan Virtual Press Conference yang dihadiri oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Direktur BCA Santoso, EVP Commercial & SME BCA sekaligus Ketua Panitia BCA UMKM Fest Freddy Iman, serta EVP Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn yang bertindak sebagai moderator pada Kamis (15/04). Hadir secara virtual, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, dan Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia.

 

“Sebagai institusi keuangan yang lekat dengan masyarakat, BCA berkomitmen untuk memberikan nilai tambah dan memiliki daya saing dengan kebutuhan pasar terkini bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai salah satu pendorong pergerakan ekonomi nasional. Mulai Jumat (16/4) hingga tiga minggu ke depan, kami menyediakan ruang berkarya end-to-end bagi pegiat UMKM melalui BCA UMKM Fest. Selain memberikan tempat untuk memasarkan produk unggulannya melalui platform digital yang kami siapkan, BCA juga memberikan pendampingan melalui beragam webinar, mentoring, hingga sesi Business Matching yang membuka akses pasar bagi pegiat UMKM untuk melakukan ekspor. Kami sungguh berharap, produk UMKM tidak hanya menjadi tuan rumah di negeri sendiri dengan populasi terbesar di ASEAN dan ke-4 di dunia, tapi juga mampu berekspansi menembus pasar internasional,” ujar Jahja.

 

Untuk Business Matching, BCA bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia, Konsulat Jenderal Republik Indonesia, International Trade Promotion Center, dan Bank Koresponden untuk menghadirkan calon buyer yang berasal dari 30 negara. Saat ini 80 seller BCA siap untuk ekspor, nantinya para UMKM siap Ekspor akan melakukan pertemuan dan diskusi bisnis dalam sesi tersebut. Tak hanya itu, dalam webinar dengan topik UMKM siap ekspor, para peserta akan mendapatkan edukasi dan pelatihan sebagai bekal menjadi eksportir andal dari narasumber kredibel.

Selain memberikan nilai tambah bagi merchant peserta dari pegiat UMKM, pengunjung dapat mengeksplorasi lebih dari 18.000 produk unggulan dari 1.700 merchant peserta; di antaranya ada lebih dari 7.500 produk food & beverage, 5.800 produk fashion, 1.500 produk hobby, 1.300 produk kesehatan dan kecantikan, 400 produk aksesoris dan perhiasan, dan masih banyak produk menarik lainnya. Selain itu, pengunjung juga dimanjakan dengan potongan harga, program lelang, dan subsidi ongkir.

 

Pentingnya posisi UMKM bagi Indonesia terlihat dari besarnya jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor ini. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, hingga 2018 lalu ada 116,97 juta orang atau 98% tenaga kerja berkegiatan di sektor ini. Sementara itu, UMKM berkontribusi 61,07% pada PDB. Komitmen BCA dalam mengembangkan UMKM agar semakin tumbuh dan berdaya saing ini, selaras dengan percepatan realisasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Indonesia.

“BCA mendukung penuh peran UMKM dalam misi membangkitkan perekonomian Indonesia. Karena keterbatasan ruang gerak yang ada saat ini, kami menghadirkan BCA UMKM Fest secara online, sebuah gerakan nyata dengan tujuan mulia yaitu untuk membangkitkan motivasi dan optimisme penggiat UMKM di Indonesia, serta mempercepat realisasi SDGs,” tutup Jahja.

BCA Menggelar BCA UMKM Fest 2021 – BCA UMKM Fest dilaksanakan mulai 16 April hingga 8 Mei 2021 di laman umkmfest.bca.co.id. Untuk membuka gelaran tersebut, hari ini terselenggara virtual press conference yang dihadiri secara virtual oleh (atas kiri-kanan) Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia, beserta (bawah, kiri-kanan) EVP Commercial & SME BCA sekaligus Ketua Panitia BCA UMKM Fest Freddy Iman, Direktur BCA Santoso, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dan EVP Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn yang bertindak sebagai moderator, pada Kamis (15/04).

Tentang PT Bank Central Asia Tbk (per 31 Desember 2020)

BCA merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia yang fokus pada bisnis perbankan transaksi serta menyediakan fasilitas kredit dan solusi keuangan bagi segmen korporasi, komersial, UKM, dan konsumer. Pada akhir Desember 2020, BCA melayani 25 juta rekening nasabah dan memproses sekitar 32 juta transaksi setiap harinya, didukung oleh 1.248 kantor cabang, 17.623 ATM, serta layanan internet & mobile banking dan contact center Halo BCA yang dapat diakses 24 jam. Kehadiran BCA didukung oleh sejumlah entitas anak yang berfokus pada pembiayaan kendaraan, perbankan Syariah, sekuritas, asuransi umum dan jiwa, perbankan digital, pengiriman uang, dan pemodal ventura. BCA berkomitmen untuk membangun relasi jangka panjang dengan nasabah, mengutamakan kepentingan Bersama, dan menciptakan dampak positif pada masyarakat luas. Dengan lebih dari 24.000 karyawan, visi BCA adalah untuk menjadi bank pilihan utama andalan masyarakat yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.

 

PT BANK CENTRAL ASIA TBK

Divisi Sekretariat & Komunikasi Perusahaan

Biro Hubungan Masyarakat

 

Alamat                 : Jl. MH Thamrin No.1, Menara BCA Lt. 20. Jakarta 10310

Telepon               : (021) 2358-8000
Fax                       : (021) 2358-8339
E-mail                   : humas@bca.co.id

INDONESIA PERLU GENJOT LAHIRNYA BANYAK PENGUSAHA BARU MELALUI KAMPUS

JAKARTA: Untuk keluar dari perangkap negara berpenghasilan menengah menjadi berpenghasilan tinggi, Indonesia perlu terus menambah jumlah entrepreneurnya. Para entrepreneur tersebut berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja. Ini pada gilirannya akan mendorong peningkatan kinerja perekonomian suatu negara. Jika perekonomian negara tersebut terus meningkat, ini akan berkontribusi pada terciptanya masyarakat madani dan sejahtera, serta stabilitas bagi negara tersebut.
Merujuk laporan Global Entrepreneuship Index 2018 (GEI) yang dirilis oleh The Global Entrepreneurship Development Institute (GEDI), Indonesia masih menempati peringkat ke-94 dari 137 negara. Merujuk laporan GEI, Indeks Entrepreneurship Indonesia masih kalah dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, seperti Brunei Darussalam #53, Malaysia (peringkat 58), Thailand #71, bahkan Filipina #84, dan Vietnam #87.
Laporan GEI ini membahas keterkaitan antara entrepreneurship, pembangunan ekonomi, dan kesejahteraan. Menurut GEDI, entrepreneurship berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja, kinerja ekonomi dan stabilitas di negara tersebut.
Laporan GEI 2018 juga memasukkan data tentang Human Capital Score. Merujuk laporan tersebut, Human Capital Score Indonesia juga masih terbilang rendah, yakni 16%. Bandingkan dengan Thailand yang Human Capital Score-nya 49%, Malaysia 63% atau AS yang 100%.
Kondisi itulah yang membuat Prof. Neil Towers, project leader Growth Indonesia – a Triangular Approach (GITA), menyatakan bahwa masih Indonesia perlu terus menambah jumlah entrepreneurnya. “Skor Human Capital Indonesia masih relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan beberapa negara tersebut,” kata Prof. Towers yang juga pakar retail marketing dari University of Gloucestershire, United Kingdom, dalam Konferensi Internasional GITA yang diselenggarakan secara virtual pada 8-9 April 2021.
Prof. Towers menambahkan, salah satu tempat untuk mencetak pengusaha-pengusaha baru adalah perguruan tinggi. Di beberapa negara maju, memang banyak pengusaha yang lahir di lingkungan kampus. Mark Zuckerberg mendirikan Facebook saat masih kuliah di Harvard University. Perusahaan-
perusahaan seperti Yahoo! Inc., Google, Facebook, FedEx adalah bisnis-bisnis yang lahir dari kampus. Di Amerika Serikat, Stanford University adalah universitas yang banyak melahirkan pebisnis dari lingkungan kampus.
Upaya untuk melahirkan lebih banyak pengusaha dari lingkungan kampus itulah yang dilakukan oleh konsorsium GITA yang dipimpin oleh Prof. Towers. Konsorsium ini beranggotakan tujuh universitas dari Indonesia dan empat universitas dari Eropa. Pada konferensi internasional GITA, Prof. Towers selaku melaporkan bahwa GITA telah melahirkan 112 perusahaan rintisan (startup) baru dengan nilai bisnis mencapai Rp115,4 miliar. Ini adalah bukti nyata keberhasilan GITA dalam melahirkan pengusaha-pengusaha baru dari lingkungan kampus.
Selain itu, pada ajang konferensi internasional tersebut konsorsium GITA juga mengumumkan pemenang kompetisi mahasiswa tingkat nasional untuk proposal bisnis yang berkelanjutan dan pembentukan asosiasi yang melibatkan perguruan-perguruan tinggi anggota konsorsium GITA.
Ekosistem Kewirausahaan
Menurut catatan Financial Times (2015), sebanyak 46% lulusan dari program MBA Babson College, AS, langsung membuka usaha sendiri setamat kuliah. Lalu, 34% lulusan Stanfords Graduate School of Business juga langsung berbisnis sendiri setelah lulus. Di Harvard Business School, sebanyak 28% lulusannya yang langsung berwirausaha. Sementara di Massachusetts Institute of Technology (MIT) Sloan School of Management angkanya mencapai 26%.
Di Inggris, ada 27% dari lulusan Oxford University yang memilih untuk berkarier sebagai pengusaha. Sementara, di London Business School sebanyak 25% lulusannya juga memilih berkarier sebagai wirausaha.
Di masa mendatang, angka ini diperkirakan bakal terus meningkat. Di Inggris, sebagaimana dikutip www.sifted.eu, saat ini sekitar 25% mahasiswa di sana berencana memulai usaha sambil terus kuliah. Itu survei tahun 2019. Angka tersebut meningkat lebih dari 30% ketimbang tahun 2016. Hasil survei inilah yang mendorong banyak kampus di Inggris mendirikan inkubator bisnis dan program-program lainnya untuk mendorong mahasiswanya agar berani mendirikan perusahaan rintisan, terutama yang berbasis teknologi.
Rektor President University Prof. Dr. Jony Oktavian Haryanto mengatakan jika ingin menjadi negara maju, sejajar dengan negara-negara seperti AS, Inggris, atau Jerman, Indonesia harus menjadikan kampus-kampusnya sebagai kawah candradimuka untuk mencetak lahirnya pengusaha-pengusaha baru.
“Untuk sampai ke sana, tentu banyak hal yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi. Kami di President University, misalnya, bahkan sampai merombak kurikulum dengan memasukkan mata kuliah Entrepreneurship sedini mungkin. Kami juga mendirikan inkubator bisnis, menggandeng para praktisi
bisnis untuk menjadi mentor dan investor bagi bisnis-bisnis yang dirintis oleh mahasiswa.”
Itu semua belum cukup. Lanjut Prof. Jony, kampus juga perlu memiliki paradigma kewirausahaan dan harus mampu membangun ekosistem entrepreneurial yang melekat dalam praktik bisnisnya sehari-hari. Intinya, kampus perlu bertransformasi menjadi Entrepreneurial University.
Upaya kampus-kampus untuk melahirkan lebih banyak pengusaha baru tersebut mendapat sejalan dengan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka. Dirjen Pendidikan Tinggi, Kemendikbud, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., menjelaskan bahwa melalui program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka perguruan tinggi dituntut untuk mempersiapkan kompetensi mahasiswanya. Salah satunya adalah kompetensi untuk menjadi seorang wirausahawan.
“Salah satu program dari Merdeka Belajar, Kampus Merdeka adalah memberikan hak kepada mahasiswa untuk belajar di luar program studinya selama tiga semester. Selama kurun waktu tersebut, mahasiswa boleh memilih serangkaian aktivitas. Di antaranya, melakukan kegiatan wirausaha dengan bimbingan dosen,” papar Prof. Nizam.
Prof Ismunandar, Pelaksana Tugas Deputi Penguatan Riset dan Pengembangan serta staf ahli bidang Pembangunan Berkelanjutan, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional, menjelaskan Indonesia baru bisa menjadi negara maju kalau jumlah pengusahanya terus bertambah.
“Saat ini baru sekitar 3% dari seluruh penduduk Indonesia yang menjadi pengusaha. Jumlah ini masih terlalu sedikit. Amerika Serikat dan Jepang menjadi negara maju karena lebih dari 10% penduduknya yang berwirausaha. Untuk itu Kemenristek/BRIN akan terus mendorong kampus-kampus agar mampu mencetak lebih banyak lagi pengusaha baru. Untuk itu kampus perlu membangun ekosistem kewirausahaan.”
***
Tentang GEI dan GEDI
GEI adalah Global Entrepreneurship Index, sebuah laporan dari hasil riset yang dilakukan oleh The Global Entrepreneurship Development Institute (GEDI). Laporan tersebut dipublikasikan setiap tahun. Sedang GEDI adalah organisasi non profit yang berkantor pusat di Washington DC, Amerika Serikat (AS). Organisasi ini didirikan oleh para pengusaha terkemuka lulusan London School of Economics (LSE) dan Imperial College London (keduanya dari United Kingdom), George Mason University dari AS dan University of Pécs dari Hongaria. Dalam melaksanakan kegiatannya, GEDI didukung oleh Uni Eropa, Bank Dunia serta bank-bank dan perusahaan-perusahaan besar.
Data GEI 2018 menunjukkan AS menempati peringkat pertama dengan skor GEI 83,6, disusul oleh Swiss (80,4), Kanada (79,2), Inggris (77,8) dan Australia (75,5). Bagaimana dengan peringkat negara-negara Asia? Hongkong menempati peringkat ke-13 dengan skor GEI 67,3, disusul oleh Taiwan ke-18 (59,5), Korea Selatan ke-21 (54,2), Uni Emirat Arab ke-26 (53,5 ) dan Singapura peringkat 27 (52,7). China, yang perekonomiannya terus bertumbuh, pada tahun 2018 menempati peringkat ke-43 (skor GEI 41,1).
Di kawasan Asia Tenggara, Singapura masih teratas peringkat 27, (52,7), disusul oleh Brunei Darussalam ke 53 (34,3) dan Malaysia ke 58 ( 32,7), Thailand ke 71 (27,4), Filipina ke 84 (24,1) dan Vietnam peringkat 87 (23,2). Bagaimana dengan Indonesia? Pada tahun 2018 negara kita berapa di peringkat ke-94 dengan skor 21.
Tentang GITA Erasmus
GITA adalah konsorsium yang terdiri dari tujuh perguruan tinggi nasional (President University, Universitas Padjadjaran, Universitas Negeri Semarang, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Brawijaya, dan STIE Malangkucecwara) dan empat universitas dari Eropa (University of Gloucestershire dari UK, Institute of Technology (Irlandia), Fachhochschule des Mittelstandes (Jerman), dan Univerisity of Insbruck dari Austria). Konsorsium ini bertujuan mendorong sebanyak mungkin pengusaha yang lahir dari lingkungan kampus. Sesuai dengan tagline-nya, triangular approach, hal tersebut dilakukan dengan tiga pendekatan, yakni pengembangan hubungan kerja sama yang efektif antara perguruan tinggi dan perusahaan, menanamkan jiwa kewirausahaan pada seluruh pemangku kepentingan di universitas, serta membangun perusahaan baru dari ide-ide dan inovasi yang berkontribusi pada ekonomi lokal maupun daerah.
Untuk informasi lebih jauh, hubungi:
Ir. Dwi Nita Aryani, MM, Ph.D
Cellphone : +62 812-4967-266
Email : dwinita@stie-mce.ac.id