Category Archives: Keuangan

Sebanyak 70 Unit Laptop Disalurkan untuk Calon Desainer Grafis Andal Indonesia

Jakarta, 6 Mei 2021 – Sebanyak 70 unit laptop diserahkan oleh BenihBaik.com dan CodingCamp.id untuk sepuluh sekolah menengah kejuruan di SMK Forward Nusantara. Harapannya, dengan diberikannya sarana penunjang pendidikan ini, para siswa yang berasal dari golongan prasejahtera tersebut dapat mengakses berbagai materi ajar yang tersedia gratis di internet demi memperluas bakat dan minat.

Dalam program yang bertajuk Satu Laptop, Satu Siswa ini, para siswa juga akan menerima beragam pelatihan komputasi, seperti pelatihan coding dan desain visual, yang akan menjadi penunjang produktivitas dan literasi digital demi  meningkatkan nilai serapan di dunia kerja.

Dalam hal ini, keberadaan ahli coding dinilai sangat penting untuk membangun dan mengembangkan industri digital di Indonesia agar bergerak lebih maju. Untuk itu, kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang ahli dalam bidang coding juga harus dibentuk sedini mungkin.

Di sisi lain, peran grafis desainer juga dinilai memiliki andil besar dalam kemajuan industri kreatif tanah air, dimana mereka berkelindan kuat dengan branding, materi tampilan, desain katalog dan masih banyak lagi. Tentunya, keberhasilan para desainer juga akan memberikan pengaruh besar terhadap subsektor ekonomi kreatif lainnya.

“Melalui program Satu Laptop, Satu Siswa, kami berharap masa depan para siswa sekolah menengah kejuruan dapat meraih mimpinya untuk menjadi tenaga ahli di bidang komputasi dan literasi digital, yang nantinya akan meningkatkan kualitas mereka dalam memenuhi standar industri kerja saat ini,” ujar Kurie Suditomo selaku Founder dari CodingCamp.id.

Dalam implementasi program pertama ini, masyarakat melalui dana publik di tautan https://benihbaik.com/campaign/1-siswa-1-laptop dan dana korporasi, bergotong royong mengumpulkan donasi serta perangkat laptop, notebook dan computer untuk sepuluh SMK yakni: SMK Al Ihsan, SMK Forwad Nusantara, SMK Multicomp, SMK Pelita Ilmu, SMK Salafiyah Syafi’iyyah, SMK Walisongo 2, SMK Wisata Harapan Masa, SMK Broadcast Mahardika, SMK Kesehatan Bhakti Insani, dan SMK Tunas Multi Raya.

“Terima kasih kepada banyak pihak yang telah mewujudkan 70  komputer/laptop untuk 10 sekolah ini. Sarana yang telah diberikan pasti akan bermanfaat dan kami menunggu, tidak lama lagi akan lagi desainer grafis yang andal di Indonesia. Kita akan semakin mampu bersaing dengan negara lain di banyak sisi, termasuk kreativitas,” kata Andy F Noya, CEO dan founder BenihBaik.com.

Tetapkan Target Baru dalam Strategi Keberlanjutannya

Rueil-Malmaison (Prancis), 06 Mei 2021, Pada bulan Januari lalu, Schneider Electric, perusahaan global terkemuka dalam transformasi digital di pengelolaan energi dan otomasi, mengumumkan percepatan strategi keberlanjutannya dengan menetapkan target yang lebih agresif untuk tahun 2025. Adapun target tersebut mencakup enam komitmen jangka panjang yaitu iklim, sumber daya, kepercayaan, kesempatan yang sama, generasi, dan komunitas lokal.

Dalam triwulan pertama 2021 ini, Program Schneider Sustainability Impact (SSI) 2021-2025 telah berjalan sesuai target untuk mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang ditetapkan oleh PBB. Tidak hanya inisiatif global, program SSI ini menitikberatkan pada inisiatif lokal yang semakin menunjukkan bagaimana Schneider mengelola operasional dan rantai pasokannya secara berkelanjutan, sekaligus membantu konsumen dan mitra dalam mencapai tujuan pembangunan keberlanjutannya.

Schneider Electric semakin memperkuat inisiatif lokal dalam program pembangunan keberlanjutannya di lebih dari 100 negara. Inisiatif lokal ini difokuskan dalam mengatasi tantangan dan peluang di tiap negara dan komunitas lokal dimana Schneider beroperasi. Inisiatif ini akan semakin memperkuat kepemimpinan Schneider sebagai perusahaan paling berkelanjutan di dunia berdasarkan Corporate Knights.

Beberapa inisiatif lokal tersebut antara lain:

Mendorong akses yang merata untuk memperoleh pembelajaran digital bagi 24.000 siswa di India dengan memberdayakan 100 sekolah dengan pemanfaatan energi matahari.
Transisi ke 100% penggunaan kendaraan listrik di Norwegia pada tahun 2023.
Mendukung peralihan kendaraan listrik di Korea dengan mendorong pemanfaatannya di internal perusahaan.
Menambahkan 150 referensi produk daur ulang ke dalam katalog internal Schneider untuk referensi stafnya di Prancis.
Meningkatkan prioritas pembelian dari pemasok yang berasal dari penduduk asli Australia sebesar lima kali lipat sebagai bagian dari Reconciliation Action Plan.
Memberikan donasi produk elektrikal melalui online marketplace untuk tujuan edukasi, dan untuk meningkatkan instalasi listrik bagi keluarga yang berisiko kesulitan energi di Spanyol.

“Fase awal ini sangat penting dalam mewujudkan tujuan keberlanjutan global dan lokal kami,” ungkap Olivier Blum, Schneider Electric’s Chief Strategy and Sustainability Officer. “Kami memiliki harapan yang tinggi dan bersemangat untuk memulai perjalanan kami menuju dunia yang rendah karbon dan mewujudkan masyarakat yang inklusif.”

Investasi Bodong: Eddcash!

Memperhatikan perkembangan dari pemberitaan atas penangkapan dan penahanan Abdurrahman Yusuf dkk dalam kapasitasnya sebagai top leader sekaligus sebagai bagian dari manajemen investasi yang dikenal dengan Brand “EDCCash”, yang mana semakin hari belakangan ini, pemberitaan tersebut nyata-nyata juga diiringi dengan begitu banyaknya peredaran informasi negatif di kalangan nasabah atau mitra atau member EDCCash yang justru menyudutkan para pelapor, sehingga baik langsung maupun tidak langsung telah mengakibatkan para pelapor -yang klien kami termasuk di dalamnya-, telah menerima tekanan-tekanan baik secara mental maupun fisik.

Adapun setelah kami mempelajari informasi yang beredar di masyarakat luas, sementara ini dapat kami simpulkan bahwasanya para nasabah EDCCash yang tidak menjadi pelapor, saat ini justru merasa dirugikan dengan adanya Laporan Polisi tersebut, dan hal itu kami anggap semata-mata karena mereka tidak mengetahui dan tidak memahami fakta-fakta hukum mengenai keanehan-keanehan dalam tata cara berinvestasi kripto currency yang lazim terjadi yang dialami oleh Para Pelapor dan kemudian dijadikan dasar untuk membuat laporan polisi dengan dugaan Tindak Pidana Penipuan, Penggelapan dan atau Tindak Pidana Pencucian Uang;

Menanggapi pemberitaan-pemberitaan miring tersebut, kantor kami rasanya perlu memberikan klarifikasi kepada khalayak ramai agar dapat mengetahui secara gamblang mengenai fakta dan kesimpulan yang ditemukan setelah kantor kami mengadakan due diligence terhadap legalitas, tata cara, aturan-aturan dan sistem managerial yang diterapkan oleh manajemen EDCCash, serta tidak luput juga kami melakukan research terbatas mengenai latar belakang para praktisi yang terlibat dalam manajemen EDCCash tersebut;

Perlu kiranya digarisbawahi, penelusuran yang dilakukan oleh kantor kami pada dasarnya adalah terbatas terhadap peristiwa hukum yang sudah terjadi dan bukan terhadap apa yang akan dilakukan oleh manajemen EDCCash dikemudian hari, peristiwa hukum mana dianggap telah merugikan dan berpotensi akan lebih merugikan lagi apabila tidak segera dilaporkan. Adapun secara garis besar terdapat beberapa alasan mendasar yang meyakinkan kami mengenai adanya ketidakberesan manajemen EDCCash yaitu;

  1. Terkait dengan izin-izin atau legalitas usaha EDCCASH , yang mana ditemukan bahwasanya:
  2. EDCCash tidak terdaftar di Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) Kementerian Perdagangan Republik Indonesia;
  3. Perbuatan EDCCash dalam melakukan kegiatan menghimpun dana dari masyarakat tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK);
  4. EDCCash telah masuk dalam Daftar Investasi Illegal yang dikeluarkan oleh Satgas Waspada Investasi-Otoritas Jasa Keuangan sejak Bulan Oktober 2020;
  5. Ditemukan fakta bahwasanya:
  6. Koin yang diproduksi EDCCash tidak termasuk dalam 229 Jenis Aset Kripto yang dapat diperdagangkan di pasar fisik aset kripto;
  7. EDCCash hanya memproduksi koin untuk diperdagangkan diantara anggotanya sendiri dengan skema piramida, yang seharusnya dapat diperdagangakan secara massif dan umum;
  8. Koin Produksi EDCCash tidak memenuhi syarat sebagai aset kripto yang dapat diperdagangkan di pasar fisik aset kripto karena :
  • Tidak berbasis “Distributed Ledger Technology”;
  • Tidak berupa aset kripto utilitas (utility crypto) atau aset kripto yang beragun aset (crypto backed asset);
  • Nilai kapitalisasi pasar (market cap) koin EDCCash tidak masuk ke dalam peringkat 500 besar kapitalisasi Pasar Aset Kripto (coinmarketcap); serta
  • Terhadap Koin EDCCash tidak pernah dilakukan penilaian terhadap risiko proses jual belinya;

Bahwa perlu diketahui, kejadian seperti ini sebenarnya telah berulangkali terjadi dan tentu saja yang dirugikan adalah MASYARAKAT UMUM, oleh karena itu tentu saja harus dicari siapa yang paling bertanggungjawab atas berulangnya kejadian-kejadian tersebut, sepengetahuan kami pemerintah  Indonesia telah memiliki regulasi untuk mengantisipasi kejadian-kejadian serupa, dimana seluruh regulasi tersebut selalu dijadikan pijakan bagi Penyidik POLRI untuk bertindak dan menentukan siapa yang bersalah dalam rangka menata rangkaian panjang bisnis berbasis crypto currency yang aman dan nyaman bagi Warga Negara Indonesia;

Bahwa berbekal pada hasil temuan-temuan tersebut serta berbekal regulasi yang ada tentunya Para Pelapor sangat mungkin untuk mengambil langkah-langkah hukum terhadap pihak-pihak yang dianggap sangat bertanggungjawab dalam menyebarkan seluruh berita-berita yang tidak benar apalagi dapat menyudutkan para pelapor, apabila hal tersebut berpotensi merusak reputasi pribadi mereka di mata masyarakat;

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga ke depannya press release ini dapat mengimbangi penyebaran informasi negatif mengenai Laporan Polisi atas tindakan yang telah dilakukan oleh majamen EDCCash. Terima kasih

 

 

 

Abdul Malik & Parnter.

Pegadaian Gandeng Investree Perluas Jangkauan Pasar

Jakarta 06 Mei 2021 – PT Pegadaian Persero  jalin kerjasama dengan PT Investree Radhika Jaya dalam penyediaan layanan produk dan pemberdayaan karyawan sebagai agen Pegadaian, yang  ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Direktur Jaringan Operasi  dan Penjualan  PT Pegadaian (Persero), Damar Latri Setiawan dengan CEO PT Investree Radhika Jaya, Adrian A. Gunadi, di Kantor Pusat Pegadaian, Kamis (06/05/2021).

Kerjasama antara kedua pihak meliputi penyediaan layanan produk, sosialisasi produk, dan pembentukan agen Pegadaian. Selain itu Kerjasama juga berfokus pada penyediaaan fasilitas promo, kemudahan akses pengajuan kredit dan mendapatkan fasilitas autodebet pembiayaan kendaraan roda dua dan  empat.

Direktur Jaringan, Operasi dan Penjualan PT Pegadaian (Persero), Damar Latri Setiawan menyambut baik Kerjasama yang antar kedua pihak. Menurutnya Kerjasama ini akan meningkatkan engagement karyawan dan mitra investree untuk bisa menggunakan produk serta layanan yang disediakan oleh Pegadaian.

“Sebelumnya Pegadaian dan Investree pernah melakukan kerjasama mengenai pembiayaan kredit digital lending. Kali ini merupakan Kerjasama lanjutan mengenai Pemanfaatan Produk dan Layanan Agen bagi Investree sehingga produk dan layanan Pegadaian dapat dimanfaatkan oleh mitra serta karyawan Investree.”

Damar menambahkan Kerjasama ini akan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Bagi Pegadaian Kerjasama akan memperluas target pasar dan jangkauan nasabah, sedangkan bagi investree tentunya akan membantu meningkatkan penjualan dan meningkatkan engagement masyarakat,  melalui program penawaran atau pemberian diskon yang telah diberikan.

“Kerjasama akan memberikan keuntungan bagi kedua pihak. Kami akan membantu meningkatkan engagement karyawan dan menambah jumlah user investree melalui penggunaan produk dan promo yang disediakan oleh Pegadaian” Ucap Damar.

Sementara CEO PT Investree Radhika Jaya, Adrian A. Gunadi mengatakan sinergi yang dilakukan dengan Pegadaian untuk mendukung program retensi, yang akan membantu meningkatkan engagement karyawan Investree. Melalui Kerjasama tersebut diharapkan bisa terus meningkatkan bentuk kerja sama lainnya dan saling

berkolaborasi melengkapi produk dan kebutuhan segmentasi di masing-masing institusi.

 

“Kerjasama Ini merupakan langkah yang sangat baik untuk mendukung engagement karyawan maupun mitra Investree. Investree adalah sebuah fintech lending platform pionir di Indonesia, kami akan terus kolaborasi dan menciptakan sinergi antara fintech dengan lembaga jasa keuangan lainnya,” Ujar Adrian

 

Hingga saat ini tercatat lebih dari 900 perusahaan yang telah bersinergi dengan Pegadaian, diantaranya BUMN, BUMD, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, dan instansi lainnya. Hal ini dilakukan untuk memperluas jangkauan pelayanan sehingga mempermudah masyarakat dalam mengakses produk dan layanan Pegadaian.

—————————————————– Selesai ——————-

Amartha Mendapatkan Pendanaan Baru Senilai USD 28 Juta Dipimpin oleh Women’s World Banking

Jakarta, 3 Mei 2021 – PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) merayakan ulang tahun ke-11 dengan kado istimewa, Amartha mendapatkan pendanaan baru senilai USD 28 Juta atau setara dengan Rp 405 Miliar yang dipimpin oleh Women’s World Banking Capital Partners II (WWB) bersama dengan MDI Ventures, dan didukung oleh investor lama seperti: Mandiri Capital Indonesia, UOB Venture Management.

Amartha merupakan pionir teknologi finansial peer to peer lending (p2p lending) di Indonesia yang memberdayakan perempuan pengusaha ultra mikro di daerah pedesaan dengan memberikan pinjaman modal usaha berbasis kelompok, mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 10 juta yang disertai dengan pendidikan literasi keuangan dan pelatihan kewirausahaan.

Dengan sistem penilaian yang dikembangkan secara khusus oleh internal Amartha untuk menilai kelayakan kredit dari segmen masyarakat yang tidak terlayani oleh perbankan, Amartha memastikan setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan permodalan usaha, bahkan tanpa riwayat kredit atau jejak transaksi digital sebelumnya.

Amartha membuka peluang baru bagi populasi perempuan yang tidak terlayani sebelumnya untuk dapat memberikan tambahan penghasilan keluarga dari rumah dan di saat mereka harus mengurus anak.

Andi Taufan Garuda Putra, Founder & CEO Amartha mengatakan, “Terima kasih kepada seluruh Investor, Pendana, Mitra dan Tim Amartha atas dukungan dan kepercayaannya. Apa yang kita lakukan bersama memberikan dampak pada kesejahteraan perempuan di desa dan perekonomian bangsa.

Pendanaan baru ini akan memperkuat bisnis Amartha yang berbasis group lending (grameen model), mempercepat inovasi produk, dan meluncurkan layanan tambahan bagi peminjam dan pendana, seperti: digitalisasi desa, belanja borongan, pinjaman warung, crowdfunding, produk pendanaan baru, serta penyaluran pendanaan ke peminjam secara langsung”.

Amartha telah mengembangkan solusi teknologi keuangan untuk 3 segmen pengguna yang berbeda: (1) Amartha untuk Pendana, memberikan layanan penyaluran pendanaan melalui platform p2p lending, (2) Amartha untuk Business Partner, sebutan untuk Tim Amartha di lapangan yang berinteraksi langsung dengan para Peminjam, memberikan layanan untuk memproses pinjaman  modal usaha secara menyeluruh dari pengajuan, pengambilan data, penyaluran hingga pengembalian dana, (3) Amartha untuk Mitra (Peminjam), memberikan layanan keuangan lebih dari sekedar penyaluran permodalan.

Hadi Wenas, Chief of Commercial Officer Amartha menambahkan, “Pandemi Covid-19 di 2020 memberikan tantangan bagi semua orang, termasuk kami. Dengan ketekunan, kolaborasi, dan visi bersama ‘Kesejahteraan Merata untuk Indonesia’ kami pulih dengan baik dan memulai perjalanan dengan kenormalan yang baru, dan membangun beragam produk dan layanan untuk sektor usaha mikro.

Melalui kemitraan dengan WWB, kami akan mampu mengadopsi praktik terbaik dunia dimana perempuan dapat memperoleh manfaat dari teknologi untuk memberdayakan diri mereka sendiri dan keluarga, untuk semakin sejahtera.

Amartha bangga menjadi tujuan investasi pertama yang dilakukan WWB di Asia Tenggara. WWB Capital Partners II adalah dana investasi lensa gender kedua yang didirikan oleh Women’s World Banking, sebuah organisasi nirlaba global yang telah menangani inklusi keuangan wanita selama 40 tahun terakhir.

Investasi ini berupaya untuk menutup kesenjangan gender dalam inklusi keuangan dengan berinvestasi pada penyedia layanan keuangan dengan kinerja terbaik untuk melayani segmen perempuan berpenghasilan rendah, memperluas keragaman gender dalam staf dan tim manajemen mereka, dan memanfaatkan solusi inovatif untuk meningkatkan jangkauan dan keterlibatan masyarakat.

Yrenilsa Lopez, Women World’s Banking menegaskan “Kami sangat bangga dapat bermitra dengan Amartha karena terus mengembangkan bisnisnya di pedesaan Indonesia. WWB berdedikasi untuk menutup kesenjangan gender dalam layanan keuangan digital dan kami sangat senang bekerja sama dengan Amartha dalam perjalanan penting ini. ”

MDI Venture turut berpartisipasi mendukung pendanaan ini dengan bersinergi bersama portfolio lain untuk mendukung upaya digitalisasi dan inklusi finansial di wilayah yang tidak terlayani perbankan di pedesaan. CEO MDI Ventures, Donald Wihardja, menambahkan “MDI melihat adanya potensi yang menjanjikan untuk meningkatkan inklusivitas keuangan.

Dengan mengimplementasikan model pembiayaan Grameen Bank yang terbukti sukses, Amartha telah membuktikan bahwa pembiayaan terjangkau bagi masyarakat pedesaan dapat dicapai dengan resiko minimum meskipun dalam kondisi pandemi.

MDI harap dengan pendanaan ini, Amartha dapat melanjutkan transformasi bisnisnya untuk melayani masyarakat piramida bawah di Indonesia.” Melalui investasi ini, Amartha akan membuka peluang bersinergi dengan Telkom Group untuk mendigitalisasi dan meningkatkan inklusi keuangan di pedesaan Indonesia.

Selama pandemi, Amartha terus berkembang dan menjadi lebih kuat. Total saldo pinjaman dan penyaluran modal usaha telah melampaui level sebelum adanya pandemi Covid-19, ini menjadi tanda tonggak pemulihan yang mencapai 100%.  Amartha meningkatkan kualitas skor kredit dan berhasil mempertahankan tingkat kredit bermasalah (NPL) di 0,07% untuk semua pendanaan setelah Juni 2020.

Amartha juga memperkuat kerjasama dengan beberapa mitra institusi keuangan baru, salah satunya adalah Bank Jatim. Sejak kemitraan dimulai, dukungan telah tumbuh secara eksponensial dan juga meluas ke bisnis lain. Kedepan, Amartha terbuka untuk kolaborasi dengan pihak manapun yang ingin mewujudkan kesejahteraan merata melalui pemberdayaan perempuan.

Hingga saat ini, Amartha telah menyalurkan lebih dari Rp 3,55 Triliun pinjaman kepada lebih dari 661.369 perempuan pengusaha ultra mikro di lebih dari 18.900 desa di Jawa, Sumatera dan Sulawesi.

Tentang Amartha

Didirikan pada tahun 2010 sebagai lembaga keuangan mikro, Amartha bertransformasi menjadi perusahaan Fintech P2P Lending pada tahun 2016. Misi Amartha adalah mewujudkan kesejahteraan merata bagi Indonesia. Amartha memberikan akses kepada perempuan pengusaha mikro di daerah pedesaan yang membutuhkan modal kerja dan menghubungkan mereka dengan pemberi pinjaman yang tertarik untuk melakukan investasi yang menguntungkan dan berdampak sosial melalui amartha.com.

Tentang WWB

Women’s World Banking merancang dan berinvestasi pada produk solusi keuangan, lembaga dan kebijakan publik di berbagai negara berkembang untuk menciptakan stabilitas ekonomi dan kemakmuran yang lebih bagi perempuan, keluarga dan komunitas mereka.

Tentang MDI Venture

MDI merupakan perusahaan modal ventura yang diinisiasi oleh Telkom Indonesia, berbasis di Jakarta dan beroperasi di Singapura dan Silicon Valley. MDI menggabungkan model modal ventura dengan layanan untuk memberikan akses bantuan operasional kepada perusahaan Telkom Group dan pertumbuhan perusahaan startup.

Kantongi Izin OJK, Modal Rakyat Perkuat Sinergi dengan Fazz Financial Group

PT Modal Rakyat Indonesia (Modal Rakyat) sebagai perusahaan teknologi finansial yang bergerak di bidang peer-to-peer lending resmi memperoleh izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan surat keputusan KEP-27/D.05/2021 tanggal 21 April 2021. Total penyaluran Modal Rakyat hingga kini telah mencapai lebih dari Rp1.2 Triliun kepada lebih dari 25.000 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tersebar di 34 provinsi.

Hendoko Kwik selaku Direktur Utama Modal Rakyat juga menyampaikan antusiasmenya, “Perizinan ini menjadi salah satu langkah strategis kami untuk semakin masif menjangkau semua daerah dalam menyalurkan pembiayaan kepada pelaku UMKM, termasuk dari sisi teknologi kami dapat terus mengupayakan pengembangan produk. Modal Rakyat berharap bisa merangkul semakin banyak mitra strategis, baik perusahaan keuangan, startup, maupun entitas lainnya,” ungkapnya.

Selain itu, Modal Rakyat secara resmi juga telah memperoleh dana investasi dari Fazz Financial Group (FFG). FFG merupakan entitas hasil dari investasi strategis PAYFAZZ sebesar US $30 juta terhadap Xfers (Perusahaan financial technology berbasis di Singapura). FFG hadir sebagai bagian untuk mengawasi misi gabungan dalam menyediakan akses dan inklusi keuangan melalui layanannya di seluruh Asia Tenggara.

Sinergi antara dua entitas ini menjadi salah satu langkah strategis bagi Modal Rakyat. Sejak 2018 Modal Rakyat telah bekerja sama dengan PAYFAZZ untuk menyediakan produk pinjaman sektor mikro (modal mikro) bagi seluruh warung dan pedagang pulsa yang berada dalam ekosistem PAYFAZZ.

Modal Mikro merupakan penyaluran pembiayaan kepada warung-warung dan pedagang pulsa di seluruh Indonesia. Dalam pengembangan produk ini, Modal Rakyat telah bekerja sama langsung dengan PAYFAZZ sejak 2018. Per 30 April 2021, tercatat 32,399 aplikasi pinjaman mikro di Modal Rakyat dengan total penyaluran lebih dari Rp29 Miliar. Sebanyak 67.54% penyaluran di pulau Jawa dan 32.46% di luar Pulau Jawa.

Modal Rakyat berharap dapat semakin mendukung pembangunan inklusi keuangan di Indonesia, terutama dalam menjangkau pembiayaan bagi para pelaku usaha mikro di daerah hingga desa-desa yang tersebar di 34 provinsi bersama PAYFAZZ.

PAYFAZZ sendiri merupakan perusahaan teknologi finansial yang menyediakan aplikasi keuangan berbasis keagenan yang dapat mempermudah transaksi dan pembayaran secara digital. Melalui aplikasi ini, agen dapat melakukan transaksi keuangan dan pembayaran digital dengan mudah, nyaman, dimanapun dan kapanpun hanya dengan satu aplikasi. Hingga kini Payfazz telah memiliki lebih dari 250 ribu agen aktif yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Dengan bergabungnya Modal Rakyat dalam Fazz Financial Group, kami berharap bisa lebih memperkuat sinergi dengan seluruh produk-produk yang ada di bawah naungan Fazz Financial dan mendukung dalam penyediaan layanan keuangan inklusif khususnya bagi pelaku usaha yang berada di seluruh Indonesia hingga ke daerah pedesaan.” ungkap Hendra Kwik selaku Direktur Utama Fazz Financial Group dan CEO PAYFAZZ.

Melalui Modal Mikro, Modal Rakyat bekerja sama dengan Payfazz untuk bisa menyalurkan pinjaman mulai dari Rp500 ribu hingga Rp2 juta dengan durasi pinjaman 14 hari. Pinjaman berbasis agen ini merupakan salah satu langkah strategis Modal Rakyat untuk bisa menyalurkan pembiayaan kepada pelaku usaha mikro, khususnya yang belum terjangkau oleh perbankan dan institusi keuangan lainnya. Credit scoring dilakukan berdasarkan analisis terhadap data transaksi para agen di aplikasi Payfazz, sehingga mitigasi risiko dapat diterapkan dengan baik.

“Misi Modal Rakyat dalam mewujudkan inklusi keuangan tentu membutuhkan sinergi bersama banyak pihak. Tidak hanya pemerintah dan sesama entitas keuangan, tetapi masyarakat juga kami ajak untuk terus berkontribusi dengan mendanai di Modal Rakyat,” imbuh Hendoko

Hingga kini jumlah Pendana aktif di Modal Rakyat mencapai 12.000 yang terdiri dari 71.24 % pendana laki-laki dan 28.76 % pendana perempuan. Dari sisi persebaran, sebanyak 75.22% pendana berasal dari Pulau Jawa dan 24.78 % dari luar pulau Jawa. Adapun masyarakat yang dapat melakukan pendanaan di Modal Rakyat harus terdaftar dan terverifikasi di www.modalrakyat.id serta memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Tentang MODAL RAKYAT

PT Modal Rakyat Indonesia (Modal Rakyat) adalah sebuah platform peer-to-peer lending yang mempertemukan Pendana dengan Peminjam (UMKM). Masyarakat dapat melakukan pendanaan langsung kepada UMKM dengan risiko terukur, jumlah pendanaan minimal, dan tingkat pengembalian yang menarik.

Berdiri sejak Juni 2018, Modal Rakyat telah mengantongi perijinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan sertifikasi ISO 27001 untuk membuktikan komitmen besar dari Modal Rakyat dalam hal teknologi operasional dan perlindungan data konsumen. Stanislaus MC Tandelilin (CoFounder & President), Hendoko (CoFounder & CEO), dan Christian Hanggra (CTO) berharap hadirnya Modal Rakyat di Indonesia dapat mendorong masyarakat untuk terlibat dan berkontribusi dalam membangun inklusi keuangan di Indonesia dengan cara menyalurkan pendanaan kepada UMKM

Citibank N.A., Indonesia Membukukan Laba Bersih Sebesar Rp 2,6 Triliun di Tahun 2020  

Jakarta, 3 Mei 2021? Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia) membukukan Laba Bersih sebesar Rp 2,6 Triliun di tahun 2020, ditengah pertumbuhan ekonomi yang melambat karena pandemi COVID-19 dan ketidakpastian ekonomi global.

Kendati demikian, Citi Indonesia tetap melaporkan rasio kinerja yang memuaskan yaitu Return on Equity (ROE) dan Return on Assets (ROA) sebesar masing-masing sebesar 15% and 4%.

Kondisi likuiditas Citi Indonesia sangat baik dengan Lending to Deposit Ratio (LDR) sebesar 65,8%, hal ini didukung oleh simpanan yang tumbuh sebesar 8%. Dengan menerapkan asas kehati-hatian dalam menghadapi dampak pandemi COVID-19, Citi Indonesia berhasil memperbaiki rasio Gross NPL menjadi 1,6% dari 2,4% di tahun sebelumnya.

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Citi Indonesia per 31 Desember 2020 adalah 28.3%, meningkat dari 26,7% untuk periode yang sama tahun sebelumnya.

CEO Citibank N.A., Indonesia Batara Sianturi mengatakan, “Di tengah ketidakpastian akibat pandemi COVID-19, kami berkomitmen untuk terus menjaga tingkat likuiditas dan meningkatkan kecukupan modal. Neraca kami memiliki kapasitas untuk terus melayani kebutuhan nasabah kami. Dengan penekanan yang kuat pada manajemen resiko, kami akan terus melayani dengan tetap pruden di masa-masa penuh tantangan ini.”

Dari lini Retail Banking, Citi Indonesia telah meluncurkan distribusi sejumlah varian produk – produk Reksa Dana dan Obligasi baru, melengkapi lini produk yang komprehensif untuk berbagai kebutuhan investasi nasabah. Salah satu produk inovatif hasil kerja sama Citi Indonesia dengan salah satu rekan Manajer Investasi memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat melalui dana hibah untuk mendukung pemberdayaan wanita dan membantu penanggulangan COVID19.

Dari Digital Banking, kami fokus untuk terus memperbaiki kinerja Citi Mobile App, baik dari segi fitur maupun pengalaman nasabah. Di tahun 2020, kami menghadirkan tampilan baru untuk mobile app kami dan meningkatkan fitur-fitur serta berbagai layanan mobile yang dapat meningkatkan keamanan serta menjawab kebutuhan nasabah, seperti menyediakan layanan peningkatan batas kredit limit sementara secara real-time melalui mobile dan menyediakan layanan Authorization Corner untuk memberikan nasabah kemudahan dalam bertransaksi.

Berbagai peningkatan fitur yang disertai berbagai tawaran menarik dan upaya untuk senantiasa mengedukasi para nasabah menghasilkan pertumbuhan pengguna Citi Mobile App sebesar 72% pada tahun 2020.

Dari unit Treasury and Trade Solution (TTS), Citi Indonesia melihat pertumbuhan yang pesat dalam hal jumlah klien di platform perbankan korporat berbasis web, CitiDirect. Pengguna platform ini mengalami peningkatan sebesar 12%, pertumbuhan pengguna seluler / tablet sebesar 53%, dan juga peningkatan penggunaan dokumen elektronik sebesar 66% secara yearon-year (dari Q4 2019 hingga Q4 2020). Sejalan dengan ini, transaksi ke cabang atau non-digital juga mengalami penurunan sebesar 95%.

Penjualan Bisnis Consumer Bank di Indonesia

Citi Indonesia meyakinkan semua nasabahnya di Indonesia bahwa kegiatan operasional bisnis perbankan consumer serta seluruh kantornya akan terus berjalan seperti biasa, untuk melayani dan membantu nasabah.

Seperti yang telah disampaikan Citi Indonesia melalui siaran pers sebelumnya, Citi Indonesia tengah memulai proses penjualan bisnis consumer bank sebagai kelanjutan pengumuman dari kantor pusat yang menyebutkan bahwa Citi akan keluar dari bisnis consumer di 13 negara, termasuk Indonesia.

Menanggapi perkembangan penjualan bisnis Consumer Bank di Indonesia, Batara mengatakan, “Keputusan untuk keluar dari bisnis consumer bank di Indonesia baru saja ditentukan. Di Indonesia, saat ini sudah terdapat banyak pihak yang berminat untuk membeli bisnis consumer bank kami.

Proses transaksi seperti ini pada umumnya akan membutuhkan waktu yang lama dan akan membutuhkan interaksi dengan sejumlah calon pembeli yang berminat.”

Batara juga menambahkan bahwa, “Kriteria pemilihan pembeli untuk bisnis consumer bank perlu mempertimbangkan sejumlah faktor kuantitatif dan kualitatif. Di antaranya, kami akan berupaya untuk memastikan keberlanjutan layanan dengan tingkat yang sama seperti yang biasa diterima oleh nasabah kami, serta kepentingan dan prospek masa depan karyawan kami, pada saat kami melakukan penilaian terhadap kualitas dan kesesuaian calon pembeli.”

Dengan demikian, Batara kembali mengingatkan bahwa seluruh nasabah Citi Indonesia dapat terus melakukan transaksi atau mendapatkan layanan perbankan melalui Citibank Mobile App, Citibank Online, CitiPhone maupun kantor cabang. Seluruh layanan Citi Indonesia akan tetap berjalan sampai adanya pemberitahuan lebih lanjut dari Citi Indonesia di masa mendatang.

Kegiatan bisnis consumer banking Citi di Indonesia meliputi kartu kredit, kredit tanpa agunan, kantor cabang retail, layanan pengelolaan kekayaan (wealth management), layanan nasabah perbankan individual yang terdiri dari Citigold, Citi Priority dan Citi Banking, layanan perbankan digital, bancassurance, dan layanan perbankan melalui telepon / CitiPhone, operasional consumer.

Citi telah hadir di Indonesia sejak tahun 1968 dan Citi Indonesia menegaskan kembali komitmen jangka panjangnya untuk berkembang di Indonesia melalui melalui segmen bisnis korporasi Institutional Clients Group (ICG), yang antara lain terdiri dari TTS (Treasury and Trade Solutions), MSS (Markets and Securities Services / Custodian), BCMA (Banking Capital Market Advisory) untuk nasabah-nasabah institusional yang terdiri dari perusahaan lokal, pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara, lembaga keuangan dan perusahaan multinasional, CCB (Citi Commercial Bank), dan layanan pasar modal melalui PT. CSI (Citigroup Sekuritas Indonesia).

“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada nasabah kami atas dukungannya selama ini dan kami berharap untuk dapat senantiasa melayani mereka,” tutup Batara.

Beri Kepastian Berusaha, Kemenperin Rancang Aturan Pedoman Wasdal

Pemerintah bertekad untuk melakukan penyederhanaan peraturan di semua sektor yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini salah satunya diwujudkan melalui terbitnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

“UU Cipta Kerja ini diyakini akan mampu memangkas peliknya birokrasi dan berbelitnya peraturan di negara kita, yang menjadi tembok penghalang bagi perusahaan multinasional untuk berinvestasi di Indonesia,” kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko S.A Cahyanto di Jakarta, Jumat (30/4).

Sejalan dengan upaya meningkatkan investasi dan pertumbuhan ekonomi, diperlukan kebijakan untuk memberikan kepastian berusaha, kepastian hukum, dan penciptakan iklim usaha yang memberi rasa aman dan kondusif untuk melakukan kegiatan usaha. “Kunci untuk melakukan hal tersebut justru ada di pengawasan dan pengendalian,” ungkap Dirjen KPAII.

Menurut Eko, hal ini bukan merupakan langkah kontradiktif dari upaya pemerintah mendorong investasi. Pasalnya, para investor yang sedang dibidik adalah perusahan multinasional besar. Mereka paham bahwa kepastian berusaha dan kepastian hukum adalah hal penting karena untuk menciptakan rasa nyaman dan aman bagi investasinya. “Pengawasan itu sendiri adalah suatu keniscayaan bagi kegiatan usaha,” imbuhnya.

Untuk itu, Kemenperin tengah menyusun aturan tentang pengawasan dan pengendalian (Wasdal) yang dapat mendukung investasi masuk dan menjaga keberlangsungan usaha, khususnya sektor industri. Hasil dari wasdal adalah bahan analisa untuk mewujudkan kebijakan yang pro-investasi, pro-tenaga kerja, dan pro-pertumbuhan.

“Wasdal akan memberikan output terkait data profiling sektor industri sehingga pemerintah dapat menstimulus kebijakan-kebijakan yang pro-investasi,” jelas Eko.

Bahkan, Wasdal ini akan mengeliminasi calon investor yang beritikad buruk dengan mencari keuntungan besar sesaat dan merusak iklim investasi. “Jadi, kami sangat welcome kepada calon investor yang memang nyata-nyata berkeinginan menumbuhkan ekonomi dengan menjalin hubungan baik dengan Indonesia untuk memperoleh keuntungan berkesinambungan selama mungkin,” paparnya.

Guna mencapai sasaran tersebut, Kemenperin saat ini sedang merancang Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pedoman Pengawasan dan Pengendalian Usaha Industri dan Usaha Kawasan Industri. “Kepastian output adalah profil industri yang menjadi salah satu data untuk menyusun kebijakan dan pemberian fasilitasi,” ujar Eko.

Di samping itu, juga dibutuhkan kepastian kriteria dan parameter. Sehingga, instansi yang melakukan wasdal serta perusahaan dapat mengetahui secara jelas objek pengawasan. “Kami menekankan bahwa kepastian adalah kata kunci dalam berusaha,” pungkasnya.

 

 

Pendaftaran Beasiswa BCA Kembali Dibuka Secara Online, BCA Siap Serap Talenta Muda Indonesia

Jakarta, 02 Mei 2021 – Sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap pendidikan di Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali membuka program Beasiswa BCA untuk tahun ajaran 2022. Perusahaan menawarkan Program Pendidikan Bisnis dan Perbankan (PPBP) dan Program Pendidikan Teknik Informatika (PPTI) bagi lulusan SMA/SMK di seluruh Indonesia. PPBP adalah program beasiswa yang sebelumnya dikenal dengan nama Program Pendidikan Akuntansi (PPA).

Di masa Pandemi, seluruh proses seleksi penerimaan beasiswa dilakukan secara virtual online. Proses pendaftaran dapat dilakukan melalui website: https://karir.bca.co.id/beasiswa-bca mulai Senin, 3 Mei 2021. Seluruh pendaftar cukup mengisi data diri, memasukkan nilai rapor, dan mengunggah foto melalui formulir yang tersedia di website, sehingga tidak perlu mengumpulkan berkas fisik saat pendaftaran.

Persyaratan untuk mendapatkan Beasiswa BCA program PPBP dan PPTI adalah lulusan SMA/SMK dengan usia maksimal 19 tahun, memiliki nilai rata-rata rapor minimal 7,50 dan nilai Matematika per semester (SMA) atau nilai Produktif (SMK) minimal 7,50; memiliki keinginan untuk terus belajar dan berprestasi, mudah beradaptasi terhadap hal baru, dan menyukai tantangan.

“Beasiswa PPBP dan PPTI merupakan jembatan bagi BCA untuk terhubung dengan talenta muda Indonesia. Setiap tahun, kami tidak pernah absen memberikan kesempatan beasiswa kepada lulusan terbaik SMA/SMK di seluruh Indonesia.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, setiap generasi memiliki potensi dan keunikan, sehingga BCA terus dapat memastikan untuk turut berkontribusi dalam mengembangkan potensi dan kemampuan mereka,” kata Lianawaty Suwono, Direktur BCA.

Apabila lulus rangkaian seleksi, para penerima beasiswa akan mengikuti masa pendidikan selama 30 bulan di BCA Learning Institute, Sentul, Bogor. Para peserta PPBP akan mendapatkan pendidikan yang berkaitan dengan operasional bisnis dalam dunia perbankan, sedangkan peserta PPTI akan mendapatkan pendidikan yang berkaitan dengan teknologi dalam perbankan. Setelah lulus pendidikan, para peserta mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan karir di BCA.
Untuk mendukung proses pendidikan, peserta juga akan mendapatkan buku, laptop (khusus untuk PPTI), makan siang, dormitory, hingga uang saku setiap bulannya. Tak hanya belajar di kelas, peserta juga berkesempatan untuk mengembangkan diri, antara lain melalui beragam ekstrakurikuler, hingga outing yang mengembangkan nilai-nilai juga soft skill para peserta.

BCA mendorong talenta muda Indonesia agar dapat menggunakan kesempatan tersebut untuk turut membangun bangsa melalui industri perbankan. Dengan program pendidikan yang menerapkan standar penilaian yang ketat, BCA berharap lulusan PPBP dan PPTI adalah lulusan yang berkualitas dan dapat memberikan kontribusi besar untuk industri kedepannya

“Melalui pendidikan peserta beasiswa di BCA Learning Institute, kami ingin mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas dari sisi intelektual, tetapi juga cerdas secara emosional dan sosial. Hal ini juga menjadi kontribusi BCA dalam mencetak generasi bangsa yang berkualitas dan siap melangkah di dunia kerja dengan hardskill dan softskill yang mumpuni,” lanjut Lianawaty Suwono.

Komitmen BCA dalam membantu penyediaan pendidikan yang berkualitas melalui program Beasiswa PPBP-PPTI ini selaras dengan percepatan realisasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Indonesia.

Tentang PT Bank Central Asia Tbk (per 31 Maret 2021)

BCA merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia yang fokus pada bisnis perbankan transaksi serta menyediakan fasilitas kredit dan solusi keuangan bagi segmen korporasi, komersial, UKM, dan konsumer. Pada akhir Maret 2021, BCA melayani lebih dari 25 juta rekening nasabah dan memproses sekitar 41 juta transaksi setiap harinya, didukung oleh 1.244 kantor cabang, 17.634 ATM, serta layanan internet & mobile banking dan contact center Halo BCA yang dapat diakses 24 jam.

Kehadiran BCA didukung oleh sejumlah entitas anak yang berfokus pada pembiayaan kendaraan, perbankan Syariah, sekuritas, asuransi umum dan jiwa, perbankan digital, pengiriman uang, dan pemodal ventura. BCA berkomitmen untuk membangun relasi jangka panjang dengan nasabah, mengutamakan kepentingan bersama, dan menciptakan dampak positif pada masyarakat luas. Dengan lebih dari 24.000 karyawan, visi BCA adalah untuk menjadi bank pilihan utama andalan masyarakat yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.

KEK Sei Mangkei Mulai Diminati, Jumlah Investor Asing dan Domestik yang Berinvenstasi Meningkat Siginifikan

JAKARTA, 1 Mei 2021 – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) sebagai pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei tahun ini mengalami tren peningkatan yang signifikan dibanding tahun lalu karena pelaku bisnis atau investor potensial mulai membidik serta berinvestasi terutama bergerak di sektor kelapa sawit dan karet.

Hal ini menunjukkan kebangkitan KEK Sei Mangkei sebagai Kawasan industri strategis terdepan dalam pelayanan dan diharapkan berkontribusi terhadap peningkatan penanaman modal asing atau Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) M. Abdul Ghani menjelaskan dalam kunjungan kerja Menteri Investasi Bahlil Lahadalia langsung dan perdana sebagai Menteri yang baru saja dilantik Presiden Joko Widodo karena perubahan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjadi Kementerian Investasi, belum lama ini ke KEK Sei Mangkei menandakan awal baru bagi Kawasan industri tersebut menjadi target kontribusi investasi yang jauh lebih signifikan.

“Dengan adanya dukungan pemerintah khususnya Kementerian Investasi bersama dengan stakeholders yang ada, mimpi KEK Sei Mangkei yang diidamkan sebagai lokasi investasi pelaku industri prioritas segera terwujud,” kata M. Abdul Ghani dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta.

Ghani mengungkapkan terdapat 7 perusahaan ternama dengan nilai okupansi hampir 100 Ha akan masuk ke kawasaan industri Sei Mangkei sebagai permulaan dari investasi baru pada tahun ini mengingat tahun sebelumnya terdampak akibat pandemi Covid-19. Manurutnya, KEK Sei Mangke mulai dibidik investor asing maupun domestik karena kawasan industri ini dinilai sangat strategis berada di sentra bahan baku berbasis agro dan dekat dengan Selat Malaka, serta memiliki sarana pendukung logistik yang memadai dengan menghadirkan konektivitas yang terintergrasi di kawasan tersebut.

Ghani menegaskan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) sebagai Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei berkomitmen untuk terus berupaya melengkapi fasilitas infrastuktur di dalam kawasan industri dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelaku usaha baik investor asing maupun domestik.

KEK Sei Mangke yang ditetapkan melalui PP No.29/ 2012 pada 27 Februari 2012 merupakan KEK pertama di Indonesia dan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana ditegaskan dalam PP No.3/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan (PSN) yang diresmikan Presiden Joko Widodo secara langsung pada 27 Januari 2015 lalu. KEK Sei Mangkei yang berlokasi di Provinsi Sumatera Utara memiliki bisnis utama berupa industri kelapa sawit dan karet yang difokuskan untuk menjadi pusat pengembangan industri skala besar yang menghasilkan kualitas produk International.

Mengenai Holding Perkebunan Nusantara:

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha agro bisnis, terutama komoditas kelapa sawit dan karet. Perseroan didirikan pada 11 Maret 1996 berdasarkan hukum pendirian merujuk pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996. Pemerintah kemudian mengubah pengelolaan bisnis BUMN Perkebunan dengan menunjuk Perseroan sebagai induk dari seluruh BUMN Perkebunan di Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2014 tanggal 17 September 2014.

Sebagai perusahaan induk (holding company) BUMN di sektor perkebunan, Perseroan saat ini menjadi pemegang saham mayoritas 13 perusahaan perkebunan yakni PTPN I sampai dengan PTPN XIV, perusahaan di bidang pemasaran produk perkebunan yaitu PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN), perusahaan di bidang riset dan pengembangan komoditas perkebunan yaitu PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) dan perusahaan di bidang pengembangan Human Capital  yaitu PT LPP Agro Nusantara.

Saat ini Perseroan secara konsolidasian merupakan salah satu perusahaan perkebunan terbesar di dunia berdasarkan total lahan konsesi perkebunan. Produk komoditas Perseroan mencakup komoditas anak perusahaan cukup terdiversifikasi antara lain kelapa sawit, karet, tebu, teh, kopi, tembakau dan kakao, serta produk hilirnya masing-masing.

Berdasarkan data per 30 Juni 2020, areal tanaman PTPN III (Persero) dan Anak Perusahaan didominasi oleh tanaman kelapa sawit seluas 552.888 ha, tanaman karet seluas 154.737 ha, teh 30.279 ha serta areal tebu sendiri seluas 53.946 ha. Perseroan saat ini tengah melakukan upaya-upaya transformasi bisnis baik di sektor budidaya tanaman perkebunan (on farm), pengolahan tanaman perkebunan (off farm) serta unit-unit pendukungnya guna meningkatkan kinerja maupun produktivitas dan efisiensi bisnis.