Tag Archives: reksadana

Hadapi Prediksi ‘Gelap’ Tahun 2023, Bagaimana Langkah Investasi Nasabah High Net Worth?

Jakarta, 09 Desember 2022 – Habis gelap, terbitlah terang. Itulah harapan pelaku pasar pada 2023, di tengah banyaknya berita negatif tentang prospek suram ekonomi global. Investor reksadana masih dapat mencari peluang keuntungan investasi dengan mengikuti rekomendasi sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan.

Head of Investment Bareksa Christian Halim menjelaskan sejumlah sentimen penggerak ekonomi datang dari global dan domestik. Dari global, perlambatan inflasi dan meredanya efek perang Ukraina-Rusia menjadi sinyal positif pendukung ekonomi dan pasar tahun depan.

“Selain itu, Bank Sentral AS dapat mengubah sikap kebijakan atau pivoting bergantung pada data ekonomi tersedia. Hal ini menyebabkan kondisi pasar ke depan masih tidak pasti,” ujarnya.

Chris menjelaskan bahwa kenaikan tingkat suku bunga di negara maju seperti AS dan Eropa diproyeksikan mendorong perlambatan ekonomi. Di sisi lain, jika inflasi melandai dan kebijakan suku bunga mulai melonggar akan jadi sentimen positif untuk aset yang lebih berisiko seperti saham dan reksadana saham.

Proyeksi Tingkat Suku Bunga AS & Zona Eropa

 

Sumber: Laporan Riset Morgan Stanley

 

Hingga semester I-2023, menurut konsensus pasar, tingkat suku bunga acuan AS masih akan naik sebelum mencapai puncaknya di terminal rate 5,00-5,25% dari level saat ini 3,75-4,00%. Risiko resesi dibarengi dengan risiko geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina dan ketegangan China-Taiwan, serta berlanjutnya lockdown China juga diperkirakan masih akan membayangi ekonomi selama periode tersebut.

Namun, memasuki semester II-2023, investor diperkirakan dapat melihat inflasi yang lebih rendah dan stabil, sehingga muncul harapan terjadinya pemangkasan tingkat suku bunga acuan. Bahkan tidak menutup kemungkinan, penurunan laju inflasi yang lebih cepat akibat perlambatan ekonomi global tahun depan dapat mendorong pemangkasan suku bunga yang lebih cepat oleh bank sentral global. Hal ini bisa berdampak positif bagi pasar saham maupun imbal hasil (yield) obligasi acuan, yang pada akhirnya dapat mendorong kinerja reksadana saham dan pendapatan tetap.

Di samping itu, Chief Investment Officer Jagartha Advisors Erik Argasetya menjelaskan sentimen domestik yang dapat menggerakkan pasar pada tahun depan adalah terkait kondisi politik. Menurutnya, menjelang pemilihan presiden baru, tensi politik memang terjadi, namun investor dapat melihat ‘berkah’ dari fenomena kampanye.

“Gelontoran dana kampanye yang sangat besar nilainya pada hilirnya dapat mendorong aktivitas ekonomi terutama sektor consumer goods. Terlebih, data historikal menunjukkan bahwa pengeluaran konsumen baik rumah tangga maupun pemerintah cenderung mengalami akselerasi pertumbuhan menjelang dan selama penyelenggaraan pemilu.” jelas Erik.

 

Rekomendasi Investasi Reksadana

Erik menyarankan strategi yang dapat dilakukan oleh investor high net worth individual (HNWI) adalah dengan melakukan rebalancing portofolio mengingat adanya risiko perlambatan ekonomi global, yang bahkan dapat berujung pada ancaman resesi. Meskipun demikian, porsi tersebut tetap harus menyesuaikan dengan profil risiko dari investor.

Kemudian, seiring dengan penurunan yield yang mendorong harga obligasi di semester kedua, investor disarankan untuk menambah porsi reksadana pendapatan tetap berbasis Surat Berharga Negara (SBN).

Menurut pandangan Erik, memasuki semester II-2023, jika risiko resesi dan inflasi global semakin menurun, investor dapat menambahkan porsi investasi pada reksadana berbasis saham sektor properti dan infrastruktur yang saat ini masih tertinggal karena tertekan kenaikan suku bunga.

Kemudian, Managing Partner Bareksa Prioritas Citra Putri  mengingatkan investor HNWI untuk tetap melakukan diversifikasi di berbagai kelas aset untuk meminimalisir risiko dan aksi berjaga-jaga. Reksadana pasar uang nilainya cenderung stabil dan sifatnya likuid sehingga memiliki kemiripan seperti memegang uang cash.

“Investor yang risk averse dapat menambah alokasi dana di reksadana pasar uang. Sementara investor yang risk taker dapat menjaga risikonya dengan menaruh sebagian di pasar uang dan sisanya dialokasikan di reksadana saham maupun pendapatan tetap, atau dengan memilih instrumen reksadana campuran,” tambah Citra.

Kinerja Reksadana​

Daftar Reksa Dana Imbal Hasil (Return)
Reksa Dana Saham & Indeks YTD 1 Tahun
Sucorinvest Equity Fund 14,30% 14,96%
Allianz Alpha Sector Rotation 12,91% 9,91%
Allianz SRI KEHATI Index Fund 18,49% 15,31%
Reksa Dana Pendapatan Tetap 1 Tahun 3 Tahun
Syailendra Pendapatan Tetap Premium 7,46% 29,88%
Sucorinvest Stable Fund 6,39%
Reksa Dana Campuran 1 Tahun 3 Tahun
Sucorinvest Premium Fund 18,23% 51,18%
Reksa Dana Pasar Uang 1 Tahun 3 Tahun
Sucorinvest Money Market Fund 4,43% 17,35%
Sucorinvest Sharia Money Market Fund 4,05% 16,47%
Syailendra Dana Kas 3,75% 14,62%

Sumber: Tim Analis Bareksa Prioritas, Return per NAV 2 December 2022

 

***SELESAI***

 

Disclaimer

Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Tentang Bareksa Prioritas

Bareksa Prioritas merupakan anak perusahaan platform e-investasi bareksa (www.bareksa.com). Bareksa Prioritas adalah platform Wealth Management Digital bagi Nasabah HNWI Pertama di Indonesia. Didirikan sejak 2018 sebagai kerja sama antara Bareksa Portal Investasi dan Jagartha Advisors, Bareksa Prioritas membantu nasabah memaksimalkan investasinya dengan pendampingan penasihat investasi secara intensif dan pengelolaan aset secara digital.

Tentang Bareksa

Bareksa adalah pioneer super app investasi di Indonesia, yang telah mendapat lisensi resmi sebagai Agen Penjual Reksa Dana dari Otoritas Jasa Keuangan sejak 2016. Kini, Bareksa menjual lebih dari 200 produk reksa dana dari 33 manajer investasi di Indonesia. Selain menjual produk reksa dana, Bareksa juga merupakan salah satu mitra distribusi yang dipercaya oleh Kementerian Keuangan RI untuk menjual Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Bareksa juga menyediakan berbagai layanan untuk penggunanya seperti: data market, konten, riset, analisis, news, dan banyak lainnya. Untuk lebih jelasnya, kunjungi www.bareksa.com dan instal aplikasi Bareksa.

 

Reksa Dana Pendapatan Tetap Berbasis Obligasi Korporasi dan Pasar Uang Paling Prospektif

Jakarta, 1 Agustus 2022 – Tim Analis Bareksa, super apps investasi terintegrasi pertama di Indonesia, memperkirakan prospek reksa dana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi dan pasar uang bisa menjadi pilihan diversifikasi investasi yang tepat di tengah fluktuasi pasar modal dan ketidakpastian global masih tinggi di semester II 2022 ini.

Mencorongnya prospek dua jenis reksadana tersebut telah mempertimbangkan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat sebesar 2.25% sepanjang tahun ini ke level 2,25-2,5%. Angka itu diproyeksikan akan memengaruhi kenaikan suku bunga acuan bank sentral negara-negara lain di dunia termasuk Indonesia.

“Jika Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuannya, maka harga Surat Berharga Negara (SBN) yang lebih sensitif terhadap isu makro ekonomi dikhawatirkan akan terdampak dan mengalami pelemahan,” ungkap Chief Operation Officer Bareksa, Ni Putu Kurniasari dalam keterangannya, Senin (1/8/2022).

Oleh karena itu, menurut Putu, potensi reksa dana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi lebih menarik dibandingkan jenis reksa dana berbasis SBN. Selain itu kenaikan suku bunga acuan bisa memacu kinerja reksa dana pasar uang sehingga reksa dana pasar uang dapat menjadi pertimbangan investor.

Tim Analis Bareksa yang beranggotakan Christian Halim (Head of Investment), Sigma Kinasih (Market & Funds Analyst) dan Ariyanto Dipo Sucahyo (Investment Analyst) memperkirakan pergerakan pasar modal pada semester II tahun 2022 ini masih fluktuatif hingga akhir kuartal III. Pasalnya investor global masih mencermati efek kenaikan suku bunga Dolar yang agresif serta perlambatan ekonomi dunia yang berpotensi terjadi lebih cepat dari perkiraan.

Putu menjelaskan kebijakan Bank Sentral AS tersebut diambil untuk meredam lonjakan inflasi yang disebabkan oleh meroketnya harga pangan dan energi serta kelangkaan barang yang terjadi akibat terlalu cepatnya pemulihan ekonomi namun tidak diimbangi dengan pemulihan rantai pasokan barang yang cepat pula.

Tim Analis Bareksa memprediksi ke depannya harga pangan dan energi akan kembali turun ke level normal seperti saat sebelum masa pandemi, kecuali harga batu bara karena embargo Eropa terhadap batubara asal Rusia. Harga batu bara di semester II 2020 diproyeksikan masih berada di kisaran US$350 hingga US$400 per ton.

Analisis Bareksa memproyeksikan Indonesia masih akan mengalami surplus neraca berjalan (Current Account) sekitar 0,7-1,2% dari PDB tahun ini. Selain itu Bank Indonesia juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya menjadi 4% di akhir 2022 dari level saat ini 3,5 persen. Prediksi itu mempertimbangkan ekspektasi inflasi Indonesia tidak melampaui angka 5% secara tahunan pada tahun ini.

Melihat data tersebut, prospek reksa dana saham dan reksa dana indeks juga masih menarik hingga akhir tahun terutama reksadana yang berbasis saham berkapitalisasi besar (big caps) yang bergerak di sektor keuangan dan infrastruktur. Sebab saat terjadi fenomena window dressing jelang akhir tahun, sektor tersebut akan diburu investor terlebih dahulu.

“Investor dapat menikmati potensi imbal hasil yang lebih optimal di dua reksa dana tersebut dengan target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level 7.200 – 7.400 hingga akhir tahun,” Putu menjelaskan.

Investor dapat mempertimbangkan untuk akumulasi secara bertahap di reksa dana saham dan reksa dana indeks, jika pasar saham (IHSG) mengalami penurunan ke kisaran level 6.500 – 6.700. Namun untuk saat ini, guna mengantisipasi dampak lonjakan inflasi dan potensi kenaikan suku bunga, investor dapat mendiversifikasi investasinya di reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi.

Kinerja Reksa Dana di Semester I 2022

Sebagai catatan, kinerja reksa dana saham yang tercermin dari indeks reksa dana saham Bareksa tercatat turun 0,15% sepanjang semester I 2022. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya risiko global terutama akibat kebijakan pengetatan moneter AS.

Namun, menurut Putu, terdapat sejumlah reksa dana saham dan reksa dana indeks yang sanggup mencatatkan kenaikan dalam periode tersebut, yang utamanya ditopang oleh sektor energi yang melesat hingga 43%. Invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan lonjakan harga komoditas energi seperti minyak mentah dan batu bara.

“Hal ini justru menciptakan surplus neraca perdagangan Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor komoditas energi dunia serta meningkatkan kinerja saham produsen komoditas. Sektor energi telah meroket 43,7% sepanjang semester I 2022,” Putu memaparkan.

Putu menambahkan dengan mempertimbangkan fluktuasi pasar dan ketidakpastian global yang cukup tinggi, maka investor disarankan sebaiknya mencermati reksa dana saham berbasis big cap. “Sektor ini masih memiliki peluang pertumbuhan positif di semester II 2022,” ujarnya.

Reksa dana saham dan indeks yang bisa dicermati investor untuk periode semester II 2022 ialah :

Reksa Dana Saham & Indeks YtD 1 Tahun
Avrist Ada Saham Blue Safir 8.69% 19.96%
Bahana Dana Prima 11.71% 20.76%
BNP Paribas Sri Kehati 7.94% 25.18%

Sumber: Bareksa Research Team, Return NAV 28 Juli 2022

Adapun untuk kinerja reksa dana pendapatan tetap yang tercermin dari indeks reksa dana pendapatan tetap Bareksa sepanjang semester I 2022 juga mencatat kinerja negatif 1,03% yang diakibatkan pelemahan harga SBN. Meski begitu, untuk reksa dana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi justru menorehkan kinerja positif. Hal ini bisa terjadi karena fluktuasi harga obligasi korporasi umumnya cenderung lebih rendah daripada SBN.

Terakhir, indeks reksa dana pasar uang Bareksa masih mencatat kinerja positif sekitar 0,96% di semester I 2022. Dengan karakter risiko terendah dibandingkan reksa dana jenis lainnya, umumnya kinerja imbal hasil reksa dana ini juga tergolong rendah. Karena itu, reksa dana pasar uang cocok jadi pilihan investasi atau diversifikasi, saat pasar saham dan obligasi sedang bergejolak.

Reksa dana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi dan pasar uang yang bisa dipertimbangkan investor di semester II 2022 ialah :

Reksa Dana Pasar Uang 1 Tahun 3 Tahun
Capital Money Market Fund 4.54% 17.87%
Sucorinvest Sharia Money Market Fund 4.39% 17.96%
Shinhan Money Market Fund 3.43% 14.50%
Reksa Dana Pendapatan Tetap 1 Tahun 3 Tahun
Syailendra Pendapatan Tetap Premium 6.14% 30.67%
TRIM Dana Tetap 2 3.83% 16.77%
Sucorinvest Stable Fund 7.08%

Sumber: Bareksa Research Team, Return NAV 28 Juli 2022

(*)

 

Tentang Bareksa

Bareksa adalah super app investasi terintegrasi pertama di Indonesia sejak 2016, yang telah mendapat lisensi resmi sebagai Agen Penjual Reksa Dana dan Penasihat Investasi dari Otoritas Jasa Keuangan. Bareksa dilengkapi dengan Robo Advisor untuk memudahkan nasabah secara otomatis mengelola dana investasinya. Bareksa menjual lebih dari 200 produk reksa dana dari 40 manajer investasi terbesar di Indonesia dan memiliki lebih dari 2,8 juta akun nasabah. Selain menjual produk reksa dana, Bareksa juga merupakan salah satu mitra distribusi yang dipercaya oleh Kementerian Keuangan RI untuk menjual Surat Berharga Negara (SBN) Ritel secara online sejak tahun 2018. Bareksa juga menyediakan berbagai layanan untuk penggunanya seperti data market, konten, riset, analisis, news dan banyak lainnya. Untuk lebih jelasnya, kunjungi www.bareksa.com dan install aplikasi Bareksa.

Reksa Dana Batavia Global ESG Sharia Equity USD di Pluang!

Jakarta, 20 Desember 2021 – Pluang, aplikasi wealth tech terdepan di Indonesia yang merupakan salah satu gerai penjualan Efek Reksa Dana dari PT Sarana Santosa Sejati (“Pluang Grow”) dan telah tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bekerja sama dengan perusahaan manajemen aset terkemuka Indonesia PT Batavia Prosperindo Asset Management (BPAM) dalam memasarkan produk reksa dana yang memberikan investor eksposur ke pasar saham global bernama Batavia Global ESG Sharia Equity USD.

Produk ini adalah produk reksa dana global pertama dan satu-satunya yang mengusung konsep ESG di Indonesia saat ini. Disamping itu, Pluang Grow sebagai salah satu Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang bekerja sama dengan BPAM juga merupakan wealth tech pertama dan satu-satunya yang menawarkan produk ini kepada investor ritel Indonesia.

Lilis Setiadi, Direktur Utama PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen mengatakan, “Bersama Pluang kami antusias dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya investasi berkelanjutan atau ESG. Berdasarkan BlackRock People and Money Survey yang dilakukan pada periode Nov 2019-Jan 2020 dengan lebih dari 8,000 investor di Asia, 68% dari investor tersebut menginginkan investasi mereka untuk memperhatikan aspek E, S dan
G. Kami percaya melalui investasi pada Reksa Dana Batavia Global ESG Sharia Equity USD, investor mempunyai kesempatan untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih baik, portofolio yang andal serta membuat dampak positif.”

Dalam mengelola Batavia Global ESG Sharia Equity USD, BPAM menggandeng
perusahaan manajer investasi terkemuka dunia BlackRock Inc. sebagai penasihat teknis, sehingga investor dapat turut memanfaatkan kekuatan riset dan sumber daya dari manajer investasi terbesar di dunia. BlackRock Inc. sendiri merupakan perusahaan manajemen investasi multinasional Amerika yang berbasis di New York City. Didirikan pada tahun 1988 dengan memulai bisnisnya dalam bidang manajemen risiko dan manajer aset institusional
pendapatan tetap, kini BlackRock Inc. adalah manajer aset terbesar di dunia, dengan aset yang dikelola senilai US$ 9,5 triliun per Oktober 2021. Beberapa aset yang dikelola BlackRock Inc. termasuk saham Apple, Microsoft, Amazon, Facebook, Google yang turut mewakili 13,27% dari portofolio saham BlackRock.

Selain itu reksa dana ini juga telah menggabungkan wawasan investasi manusia dengan teknologi muktahir seperti big data dan machine learning. Terlebih lagi, BPAM merupakan Manajer Investasi yang memiliki rekam jejak yang panjang dan baik, serta terdaftar dan diawasi oleh OJK.

Salah satu manfaat berinvestasi pada reksa dana ini adalah dana investor akan ditempatkan pada saham perusahaan-perusahaan global yang memperhatikan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (Environmental, Social and Governance / ESG). Sebagai contoh beberapa perusahaan yang menjadi kepemilikan terbesar pada reksa dana Batavia Global ESG Sharia Equity USD diantaranya adalah Johnson & Johnson, Procter & Gamble, Adobe, Chevron, dan Salesforce.com.

Reksa dana dengan tema berkelanjutan atau ESG tidak hanya berusaha meningkatkan potensi imbal hasil dalam jangka panjang, namun juga terbukti lebih mampu bertahan pada saat kondisi pasar menurun. Selain itu, perusahaan dengan profil E, S dan G yang kuat akan dikelola dengan lebih baik, sehingga cenderung memberikan potensi kinerja finansial yang lebih unggul. Dengan mengintegrasikan prinsip syariah dan faktor ESG pada reksa
dana Batavia Global ESG Sharia Equity USD, investor mengurangi paparan ke perusahaan dan/atau industri yang dianggap membahayakan oleh pakar investasi berkelanjutan.

Investor juga turut berkontribusi membuat perubahan demi masa depan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutkan dengan cara menjaga akuntabilitas perusahaan dan mendorong korporasi untuk melakukan aksi nyata dalam isu-isu keberlanjutan (sustainability), misalnya mengurangi jejak karbon, memenuhi hak-hak buruh, dan memberikan dampak baik kepada masyarakat.

Oleh karenanya, tak heran jika investasi ke perusahaan berbasis ESG menjadi tren di pasar global dalam tiga hingga lima tahun terakhir yang tercermin dari derasnya arus modal yang mengalir ke perusahaan-perusahaan tersebut. Pada kuartal I 2020, nilai aliran dana ke produk reksa dana dan Exchange-Traded Fund (ETF) dengan underlying asset saham perusahaan ESG tercatat US$ 7,3 miliar. Angka tersebut merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah.

“Isu-isu keberlanjutan merupakan hal yang sangat penting bagi Pluang dan kami sangat bangga untuk dapat bekerja sama dengan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen. Produk reksa dana USD ini adalah salah satu terobosan yang baik di industri wealth-tech agar seluruh kalangan dapat berinvestasi sekaligus berkontribusi dalam membangun masa depan yang berkelanjutan. Harapannya, gebrakan ini dapat mematahkan stigma investasi dengan nominal yang tergolong besar harus dilakukan secara offline dan terkesan ribet,
karena seluruh proses pembelian hingga penjualan sekalipun dapat dilakukan melalui genggaman smartphone.” ucap Claudia Kolonas, Co-Founder Pluang.

Pengguna yang memakai gawai berbasis Android dapat membeli Batavia Global ESG Sharia Equity USD di aplikasi Pluang mulai 16 Desember 2021, sementara pengguna iOS bisa berinvestasi di produk tersebut mulai Januari 2022. Selain produk reksa dana ini, para pengguna juga dapat memilih 17 produk reksa dana lainnya yang tersedia di aplikasi Pluang untuk melengkapi diversifikasi portofolio mereka.

Untuk membeli produk ini, investor harus menyelesaikan proses verifikasi data diri (KYC)dan mengisi rekening tabungan valas dengan denominasi Dolar AS. Para investor dapat berinvestasi di reksa dana tersebut minimal US$ 10.000 atau sekitar Rp 140 juta. Pengguna dapat mendaftar melalui manajer relasi Pluang untuk mendapatkan manfaat khusus seperti bantuan pribadi dalam bertransaksi reksa dana dan pembaruan pasar bulanan. Hubungi
max.malen@pluang.com untuk informasi lebih lanjut.

 

Tentang Pluang

Pluang adalah perusahaan rintisan wealth tech yang menyediakan akses terhadap beragam kelas aset secara praktis melalui produk mikro tabungan dan mikro investasi di Indonesia yang bekerjasama dengan beberapa mitra perusahaan yang telah mengantongi izin dari OJK dan Bappebti. Pluang didirikan oleh Claudia Kolonas dan Richard Chua ketika mereka menempuh pendidikan di Harvard Business School. Visi Pluang adalah menyediakan akses
bagi investor pemula Indonesia terhadap serunya berinvestasi secara bijak melalui diversifikasi kelas aset dan mengedepankan pendidikan finansial.

Saat ini, lebih dari 3 juta pengguna telah terdaftar melalui Pluang, dan setiap saatnya terus bertumbuh. Pluang kini memiliki beberapa produk investasi diantaranya Emas Digital, Micro E-Mini Index Futures, Aset Digital, dan Reksa Dana. Adanya berbagai macam aset investasi merupakan komitmen dari Pluang untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan diversifikasi portofolionya. Untuk mempelajari lebih lanjut, kunjungi www.pluang.com.

Bareksa Kontan 5th Fund Awards 2021 Umumkan Manajer Investasi Juara, Reksadana Terbaik dan Tokoh Reksadana 2021

Jakarta, 25 Oktober 2021 – Platform e-investasi terbesar di Indonesia, Bareksa (PT Bareksa Portal Investasi) bersama media bisnis dan investasi papan atas Tanah Air, Kontan, kembali menyelenggarakan perhelatan penghargaan akbar industri reksadana Tanah Air, Bareksa-Kontan 5th Fund Awards 2021.

Seperti tahun lalu, pengumuman dan penganugerahan pemenang Bareksa-Kontan 5th Fund Awards 2021 digelar hari ini (25/10/2021) secara virtual melalui akun media sosial resmi Bareksa dan Kontan di kanal Youtube, Facebook dan Instagram guna mendukung program pemerintah menganggulangi penyebaran Covid-19. Ini merupakan tahun kelima penghargaan paling bergensi ini diselenggarakan.

Ajang ini merupakan penghargaan tahunan bagi produk Reksadana Terbaik dan Manajer Investasi (MI) Juara yang menunjukkan performa terbaik setahun terakhir. Termasuk, Tokoh Reksadana yang telah menunjukkan dedikasi dan kontribusi bagi pertumbuhan industri reksadana di Indonesia.

“Kita tahu bahwa kondisi pandemi ini belum tahu kapan akan berakhir. Karena saat ini pun kita masih dibayang-bayangi akan adanya kemungkinan gelombang ketiga Covid-19, belum lagi kemungkinan munculnya varian baru dari virus korona tersebut. Tapi rekan-rekan Kontan bersama Bareksa tetap menyiapkan penilaian terhadap reksadana-reksadana terbaik dengan penuh semangat. Hal ini merupakan satu wujud dukungan kami untuk perkembangan reksadana di tanah air,” ujar Ardian Taufik Gesuri, Pemimpin Redaksi KONTAN dalam sambutannya.

Co-Founder & CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, mengucapkan selamat kepada para pemenang atas kinerja terbaik dan sumbangan mereka terhadap industri reksadana Tanah Air, terutama dalam hal pertumbuhan e-investment (investasi secara online).

“Selama beberapa tahun terakhir, kita menyaksikan pertumbuhan yang luar biasa dari e-investment di Indonesia. Sebagai bagian dari pertumbuhan e-investment tersebut, kami juga ingin melaporkan bahwa Bareksa secara year on year membukukan lonjakan dana kelolaan hampir 100 persen per Oktober 2021, dan jumlah akun investor melonjak hampir 110 persen di periode yang sama,” ungkap Karaniya dalam kata sambutannya di acara pembukaan Bareksa-Kontan 5th Fund Awards 2021.

Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan, per Agustus 2021 terdapat 6 juta investor pasar modal, mengalami kenaikan 1.282 persen dari Desember 2015 yang hanya 434 ribu investor. KSEI menyebut 70 persen dari investor ritel di tahun 2020 merupakan investor yang melakukan pembelian reksadana melalui platform fintech.

Seiring melonjaknya jumlah investor, menurut Karaniya, saat ini terjadi pergeseran perilaku investasi investor di Indonesia, dari sebelumnya passive investment jadi active investment. Jika 10 tahun lalu, investor di Indonesia masih mengikuti pola investasi conventional wisdom yang menyatakan berinvestasi di reksadana adalah investasi secara pasif, kini kecenderungannya berbeda.

“Seiring perkembangan teknologi digital, kita melihat industri reksadana di Indonesia menjadi sangat transparan dan mudah diakses, kinerja reksadana sangat terbuka bagi publik, sehingga terjadi perubahan pola investasi dari passive ke active investment,” kata Karaniya.

Melihat kondisi tersebut, kata Karaniya, industri reksadana memasuki tren baru dari semula passive investment ke active investment. Guna mengantisipasi tren baru ini, Bareksa telah meluncurkan Robo Advisor.

Sebab, melonjaknya minat masyarakat berinvestasi di pasar modal belum diimbangi dengan pengetahuan akan produk pasar modal yang mumpuni. Terlihat dari tingkat literasi pasar modal yang lebih rendah dari industri yang lain yakni hanya 4,9 persen pada 2019. Karena itu diperlukan alat yang dapat digunakan secara masif untuk membantu investor berinvestasi.

Perubahan lansekap pasar modal dari sebelumnya didominasi investor institusi dan masyarakat kaya (HNW) dengan volume transaksi kecil bernilai besar, kini telah bergeser didominasi oleh investor ritel dengan volume transaksi besar dengan nilai kecil.

Kondisi itu menuntut kreativitas pelaku industri pasar modal Tanah Air, sehingga tidak hanya mengandalkan layanan bimbingan (nasihat) manusia, karena menjadi sangat tidak efisien. Namun juga diperlukan inovasi teknologi kecerdasan artifisial (AI) untuk membimbing investor agar dapat berinvestasi dengan lebih baik sesuai kebutuhannya, atawa biasa disebut Robo Advisor.

Robo Advisor menjadi alat yang dapat digunakan dalam membimbing investor untuk berinvestasi sesuai kebutuhannya.

“Teknologi Robo Advisor sudah sangat dikembangkan di negara-negara tetangga. Sedangkan di Indonesia, banyak platform investasi mulai marak mengembangkan Robo Advisor. Karena itulah kami mengusung tema yang sangat penting ini,” kata Karaniya.

Dalam acara Bareksa-Kontan 5th Fund Awards 2021 juga digelar diskusi panel mulai pukul 19.00 WIB-selesai dengan tema “Robo Advisor: Game Changer Industri Wealth Management” bersama para pakar industri wealth management Tanah Air.

Pembicara yang hadir di antaranya Felicia Putri Tjiasaka (financial storyteller), Jemmy Paul Wawointana (CEO Sucor Asset Management), Fajar R Hidayat (Presiden Direktur Syailendra Capital) Ni Putu Kurniasari (Chief Research & Business Development Bareksa) dengan moderator Annisa Steviani (financial influencer).

Metodologi dan Kriteria Penilaian Pemenang

Dewan juri Bareksa-Kontan 5th Fund Awards 2021 yakni Lukas Setia Atmadja, Ph.D. (Universitas Prasetiya Mulya), Mas Achmad Daniri (Direktur Utama BEI Periode 1999-2002), dan Ardian Taufik Gesuri (Pemimpin Redaksi Kontan).

Lukas, sebagai wakil juri, menyatakan proses seleksi hingga pemilihan pemenang dilakukan oleh tim dewan juri secara independen dan tidak terkait kepentingan komersial apapun. Produk reksadana yang masuk seleksi juga haruslah dikelola oleh manajer investasi yang menerapkan good corporate governance (GCG) atau tata kelola yang baik.

“Prinsip GCG ini diukur berdasarkan reputasinya di industri reksadana, menyampaikan prospektus dan fund fact sheet di website perusahaan maupun agen penjual secara reguler, serta menginformasikan 10 aset terbesar dalam produk reksadananya,” ujar Lukas.

Setelah memenuhi kriteria pertama, Ardian mengungkapkan, kemudian dipilih 20 manajer investasi terbesar berdasarkan dana kelolaan yang dilaporkan di Otoritas Jasa Keuangan per Juni 2021.

Kemudian produk reksadana tersebut memiliki dana kelolaan atau asset under management (AUM) minimal Rp25 miliar pada Juni 2021. Serta memiliki indikator evaluasi kinerja (sharpe ratio) yang positif dan lebih besar dari sharpe ratio benchmark (acuannya).

Selanjutnya dilakukan penilaian atas 209 produk reksadana dari total 20 manajer investasi yang masuk dalam proses penilaian. Dewan juri kemudian menghitung sharpe ratio produk reksadana berdasarkan periode kategori penghargaan yakni 1 tahun, 3 tahun, dan 5 tahun. Setelah itu dilakukan eliminasi atas produk reksadana yang memiliki sharpe ratio negatif atau lebih rendah dari sharpe ratio benchmark.

Lukas menjelaskan benchmark yang digunakan untuk melakukan penilaian di antaranya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk reksadana saham konvensional, ICBI (Indonesia Composite Bond Index) untuk reksadana pendapatan tetap konvensional, JII (Jakarta Islamic Index) untuk reksadana saham syariah, ICBI (Indonesia Composite Bond Index) untuk reksadana pendapatan tetap syariah, rata-rata IHSG & ICBI untuk reksadana campuran konvensional, serta rata-rata JII & ICBI untuk reksadana campuran syariah.

“Dalam menilai aspek GCG, reksadana yang terkait dengan masalah hukum dan etika selama periode penilaian dikeluarkan dari penilaian. Jadi, semua reksadana yang masuk dalam nominasi dipantau aspek GCG-nya hingga sehari sebelum pemberian penghargaan,” ungkap Lukas

Selain itu, reksadana yang terpilih sebagai pemenang adalah reksadana yang lolos semua kriteria dan memiliki nilai sharpe ratio tertinggi.

Untuk mekanisme penghargaan manajer investasi, kata Lukas, dewan juri menghitung sharpe ratio dari semua produk reksadana sejenis yang dikelola oleh satu manajer investasi dengan menggunakan metode weighted average sharpe ratio. Kemudian dilakukan perankingan manajer investasi berdasarkan weighted average sharpe ratio.

“Manajer investasi yang terkait dengan masalah hukum dan etika selama periode penilaian dikeluarkan dari penilaian. Semua manajer investasi yang masuk dalam nominasi dipantau aspek GCGnya hingga sehari sebelum pemberian penghargaan,” Lukas menekankan.

Manajer investasi yang terpilih sebagai pemenang adalah manajer investasi yang lolos semua kriteria dan memiliki nilai weighted average sharpe ratio tertinggi.

Setelah melakukan penilaian atas produk reksadana dan manajer investasi, Dewan Juri kemudian memberikan 46 penghargaan untuk produk reksadana terbaik kategori konvensional dan syariah yang terdiri atas gold dan silver, serta 4 penghargaan manajer investasi terbaik.

Adapun untuk pemilihan tokoh reksa dana memiliki kriteria sudah bekerja di industri reksa dana minimal 15 tahun dan masih aktif bekerja hingga 30 Juni 2021. Kemudian berperan penting di industri reksa dana dengan indikator melakukan inovasi produk dan pemasaran.

Selanjutnya tokoh tersebut juga memiliki integritas yang tinggi serta tidak pernah tersangkut kasus hukum dan etika. “Serta diakui ketokohannya oleh masyarakat pelaku industri reksadana,” ungkap Lukas.

Daftar Pemenang Bareksa-Kontan 5th Fund Awards 2021

Manajer Investasi Terbaik 2021

Penghargaan    Manajer Investasi
Gold Champion Best Money Market Asset Managers     PT Syailendra Capital
Gold Champion Best Fixed Income Asset Managers     PT Samuel Aset Manajemen
Gold Champion Best Balanced Asset Managers     PT Sucorinvest Asset Management
Gold Champion Best Equity Asset Managers     PT Sucorinvest Asset Management

Produk Reksadana Pasar Uang Terbaik 2021

Penghargaan    Nama Reksadana    Manajer Investasi    AUM
Gold Champion Best Money Market Fund Product    Premier Pasar Uang II    PT Indo Premier Investment Management    1 Year AUM < 1 Trillion
Silver Champion Best Money Market Fund Product    Principal Cash Fund    PT Principal Asset Management    1 Year AUM < 1 Trillion
Gold Champion Best Money Market Fund Product    Danareksa Seruni Pasar Uang III    PT Danareksa Investment Management    1 Year AUM > 1 Trillion
Silver Champion Best Money Market Fund Product    Syailendra Dana Kas    PT Syailendra Capital    1 Year AUM > 1 Trillion
Gold Champion Best Money Market Fund Product    Premier Pasar Uang II    PT Indo Premier Investment Management    3 Years AUM < 1 Trillion
Silver Champion Best Money Market Fund Product    Avrist Ada Kas Mutiara    PT Avrist Asset Management    3 Years AUM < 1 Trillion
Gold Champion Best Money Market Fund Product    Syailendra Dana Kas    PT Syailendra Capital    3 Years AUM > 1 Trillion
Silver Champion Best Money Market Fund Product    Bahana Likuid Plus    PT Bahana TCW Investment Management    3 Years AUM > 1 Trillion
Gold Champion Best Money Market Fund Product    Premier Pasar Uang II    PT Indo Premier Investment Management    5 Years AUM < 1 Trillion
Gold Champion Best Money Market Fund Product    Syailendra Dana Kas    PT Syailendra Capital    5 Years AUM > 1 Trillion
Silver Champion Best Money Market Fund Product    Bahana Dana Likuid    PT Bahana TCW Investment Management    5 Years AUM > 1 Trillion

Produk Reksadana Pendapatan Tetap Terbaik 2021

Penghargaan    Nama Reksadana    Manajer Investasi    AUM
Gold Champion Best Fixed Income Fund Product    Schroder Dana Obligasi Mantap    PT Schroder Investment Management Indonesia    3 Years AUM < 300 Billion
Silver Champion Best Fixed Income Fund Product    Manulife Dana Tetap Pemerintah    PT Manulife Aset Manajemen Indonesia    3 Years AUM < 300 Billion
Gold Champion Best Fixed Income Fund Product    Syailendra Pendapatan Tetap Premium    PT Syailendra Capital    3 Years AUM 300 Billion – 1 Trillion
Silver Champion Best Fixed Income Fund Product    Sucorinvest Bond Fund    PT Sucorinvest Asset Management    3 Years AUM 300 Billion – 1 Trillion
Gold Champion Best Fixed Income Fund Product    Manulife Obligasi Negara Indonesia II    PT Manulife Aset Manajemen Indonesia    3 Years AUM > 1 Trillion
Silver Champion Best Fixed Income Fund Product    Eastspring IDR Fixed Income Fund    PT Eastspring Investments Indonesia    3 Years AUM > 1 Trillion
Gold Champion Best Fixed Income Fund Product    Schroder Dana Obligasi Mantap    PT Schroder Investment Management Indonesia    5 Years AUM < 200 Billion
Silver Champion Best Fixed Income Fund Product    Syailendra Fixed Income Fund    PT Syailendra Capital    5 Years AUM < 200 Billion
Gold Champion Best Fixed Income Fund Product    TRIM Dana Tetap 2    PT Trimegah Asset Management    5 Years AUM 200 Billion – 1 Trillion
Silver Champion Best Fixed Income Fund Product    Batavia Dana Obligasi Ultima    PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen    5 Years AUM 200 Billion – 1 Trillion
Gold Champion Best Fixed Income Fund Product    Manulife Obligasi Negara Indonesia II    PT Manulife Aset Manajemen Indonesia    5 Years AUM > 1 Trillion
Silver Champion Best Fixed Income Fund Product    Eastspring IDR Fixed Income Fund    PT Eastspring Investments Indonesia    5 Years AUM > 1 Trillion

Produk Reksadana Campuran Terbaik 2021

Penghargaan    Nama Reksadana    Manajer Investasi    AUM
Gold Champion Best Balanced Fund Product    Sucorinvest Anak Pintar    PT Sucorinvest Asset Management    3 Years AUM < 200 Billion
Silver Champion Best Balanced Fund Product    Syailendra Balanced Opportunity Fund    PT Syailendra Capital    3 Years AUM < 200 Billion
Gold Champion Best Balanced Fund Product    Schroder Dana Kombinasi    PT Schroder Investment Management Indonesia    3 Years AUM > 200 Billion
Silver Champion Best Balanced Fund Product    Sucorinvest Flexi Fund    PT Sucorinvest Asset Management    3 Years AUM > 200 Billion
Gold Champion Best Balanced Fund Product    Syailendra Balanced Opportunity Fund    PT Syailendra Capital    5 Years AUM < 200 Billion
Silver Champion Best Balanced Fund Product    Schroder Dynamic Balanced Fund    PT Schroder Investment Management Indonesia    5 Years AUM < 200 Billion
Gold Champion Best Balanced Fund Product    Sucorinvest Flexi Fund    PT Sucorinvest Asset Management    5 Years AUM > 200 Billion

Produk Reksadana Saham Terbaik 2021

Penghargaan    Nama Reksadana    Manajer Investasi    AUM
Gold Champion Best Equity Fund Product    Mandiri Investa Equity Movement    PT Mandiri Manajemen Investasi    3 Years AUM 300 Billion – 1 Trillion
Silver Champion Best Equity Fund Product    Sucorinvest Maxi Fund    PT Sucorinvest Asset Management    3 Years AUM 300 Billion – 1 Trillion
Gold Champion Best Equity Fund Product    Manulife Saham Andalan    PT Manulife Aset Manajemen Indonesia    3 Years AUM > 1 Trillion
Silver Champion Best Equity Fund Product    Sucorinvest Equity Fund    PT Sucorinvest Asset Management    3 Years AUM > 1 Trillion
Gold Champion Best Equity Fund Product    TRIM Kapital Plus    PT Trimegah Asset Management    5 Years AUM < 150 Billion
Gold Champion Best Equity Fund Product    Sucorinvest Maxi Fund    PT Sucorinvest Asset Management    5 Years AUM 150 Billion – 1 Trillion
Silver Champion Best Equity Fund Product    Mandiri Investa Equity Movement    PT Mandiri Manajemen Investasi    5 Years AUM 150 Billion – 1 Trillion
Gold Champion Best Equity Fund Product    Sucorinvest Equity Fund    PT Sucorinvest Asset Management    5 Years AUM > 1 Trillion
Silver Champion Best Equity Fund Product    Manulife Saham Andalan    PT Manulife Aset Manajemen Indonesia    5 Years AUM > 1 Trillion

Produk Reksadana Syariah Terbaik 2021

Penghargaan    Nama Reksadana    Manajer Investasi    AUM
Gold Champion Best Sharia Money Market Fund Product    Syailendra Sharia Money Market Fund    PT Syailendra Capital    3 Years Money Market Sharia
Gold Champion Best Sharia Fixed Income Fund Product    SAM Sukuk Syariah Sejahtera    PT Samuel Aset Manajemen    3 Years Fixed Income Sharia
Gold Champion Best Sharia Fixed Income Fund Product    SAM Sukuk Syariah Sejahtera    PT Samuel Aset Manajemen    5 Years Fixed Income Sharia
Silver Champion Best Sharia Fixed Income Fund Product    Mandiri Investa Dana Syariah    PT Mandiri Manajemen Investasi    5 Years Fixed Income Sharia
Gold Champion Best Sharia Balanced Fund Product    Mandiri Investa Syariah Berimbang    PT Mandiri Manajemen Investasi    3 Years Balanced Sharia
Gold Champion Best Sharia Equity Fund Product    Sucorinvest Sharia Equity Fund    PT Sucorinvest Asset Management    3 Years Equity Sharia
Gold Champion Best Sharia Equity Fund Product    Sucorinvest Sharia Equity Fund    PT Sucorinvest Asset Management    5 Years Equity Sharia

 

Tokoh Reksa Dana 2021
Putut Endro Andanawarih  – Presiden Direktur BNI Asset Management