Tag Archives: Hybrid

Logitech Berikan Tips Ciptakan Pengalaman Belajar Jarak Jauh yang Aman, Sehat, dan Efektif lewat Pembelajaran Kolaboratif

JAKARTA, Indonesia—10 Maret, 2022 — Logitech pada hari ini membagikan cara-cara bagi sekolah dan institusi pendidikan dalam bertransisi kepada metode pembelajaran hybrid, mengingat meningkatnya kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia yang memaksa banyak sekolah dan institusi pendidikan kembali mengandalkan metode pembelajaran hybrid untuk tetap dapat menjalankan kegiatan pembelajarannya.

Meski saat ini PPKM di Jawa dan Bali telah menurun ke level 2, masih banyak sekolah hingga institusi pendidikan lainnya yang membatasi kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) mereka hingga 50%. Hal ini kembali menjadi tantangan bagi dunia pendidikan dalam menjamin efektifitas pembelajaran terhadap siswa-siswanya.

Sejak dimulainya pembelajaran online/hybrid akibat pandemi 2020 lalu, banyak elemen masyarakat masih mempertanyakan keberhasilan metode pembelajaran online di Indonesia. Hal ini diungkap melalui survei oleh Inventure-Alvara dalam memahami respon dunia pendidikan di Indonesia terhadap metode pembelajaran online. Sebanyak 85,3% responden mengungkapkan bahwa metode pembelajaran online membuat banyak siswa tertinggal dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sedangkan sebanyak 80,8% berharap pembelajaran tatap muka dapat kembali dilakukan. Isu-isu seperti koneksi internet, merasa asing terhadap teknologi baru yang saat ini diterapkan, dan kesulitan dalam menjaga fokus belajar menjadi keluhan dari para siswa, guru, orang tua, dan pihak lainnya. Hal ini menjadi tantangan yang harus dijawab oleh dunia pendidikan di Indonesia dalam menciptakan metode pembelajaran yang aman, sehat, dan efektif.

Bayu Susetio, Video Collaboration Leads Logitech mengatakan, “Perubahan ke arah kenormalan baru dalam dunia pendidikan membutuhkan transisi yang baik untuk memaksimalkan metode yang dipakai. Seluruh elemen masyarakat mulai dari siswa, guru, orang tua, dan bahkan teknologinya itu sendiri harus memiliki kolaborasi yang harmonis untuk merealisasikan pembelajaran baik online maupun hybrid yang efektif. Dengan demikian apapun metode yang dipakai, seluruh pihak dapat menjaga esensi terhadap suatu pendidikan.”

Logitech menekankan 3 hal utama yang harus diperhatikan oleh industri pendidikan dalam memaksimalkan metode pembelajaran bagi sekolah-sekolah maupun institusi pendidikan lainnya yang akan/sedang menerapkan metode pembelajaran online maupun hybrid saat ini, terutama bagi pengajar, siswa, orang tua, maupun pihak-pihak lainnya dalam dunia pendidikan:

  1. Jangan takut terhadap teknologi baru

Salah satu alasan mengapa pembelajaran online/hybrid dirasa tidak maksimal adalah kurangnya pemahaman akan teknologi baru. Saat ini merupakan momen yang tepat bagi siswa, pengajar, dan orang tua untuk lebih mengenal dan memahami teknologi-teknologi dan konsep pembelajaran online/hybrid. Seluruh elemen industri pendidikan bisa mulai beradaptasi terhadap teknologi pendukung pembelajaran online seperti sistem video conferencing dan webcamdigital whiteboarding, dan Q&A chat box. Teknologi-teknologi tersebut bisa mendorong efektifitas pembelajaran hybrid. Agar lebih maksimal, institusi pendidikan dan sekolah juga dapat mempekerjakan tenaga ahli TI guna membantu penggunaan teknologi tersebut.

  • Menjaga interaksi dan konektivitas

Manfaat pembelajaran tatap muka mungkin sulit digantikan, tapi bukan berarti sekolah dan siswa tidak dapat merasakan dampak yang sama dari pembelajaran online/hybrid. Kunci kesuksesan metode pembelajaran tersebut adalah menjaga kontinuitas dan saluran komunikasi antara pengajar dan murid. Metode pembelajaran online/hybrid membutuhkan perubahan dalam proses implementasi cara belajar baru. Teknologi kolaborasi video saat ini menjadi opsi yang tepat dalam merealisasikan hal tersebut karena teknologi ini dirancang untuk memberikan komunikasi pembelajaran yang lancar sehingga baik pengajar maupun murid dapat melihat dan mendengar satu sama lain di manapun mereka berada. Hal lain yang harus diperhatikan adalah memberikan opsi-opsi komunikasi lainnya yang dapat memberikan kemudahan interaksi antara pengajar dan murid.

  • Mempersonifikasi cara belajar

Sekolah dan institusi pendidikan dapat memanfaatkan teknologi yang ada sekarang untuk memberikan inklusivitas bagi murid-muridnya sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka. Memberikan struktur dan mengalokasikan pembelajaran mandiri dapat menjadi cara bagi murid untuk memahami dan merangkum materi pembelajarannya. Menyediakan sarana berdiskusi juga dapat meningkatkan partisipasi murid dalam kegiatan belajar. Saat ini, ada teknologi bagi sekolah yang ingin menyediakan portal belajar mandiri atau fitur rekaman yang dapat dimanfaatkan saat murid ingin kembali mempelajari materi yang sudah disampaikan.

“Pihak-pihak yang dapat membuat pembelajaran online/hybrid berhasil adalah pihak-pihak yang berada dalam industri tersebut. Hal yang paling penting saat ini bagi pendidikan adalah bagaimana kita semua dapat berkolaborasi untuk mendukung pengajar dan murid memaksimalkan teknologi-teknologi video collaboration guna menciptakan pengalaman belajar online/hybrid yang aman, sehat, dan efektif. Melalui solusi-solusi teknologi yang kami kembangkan, Logitech berkomitmen untuk mendukung permintaan-permintaan dalam ruang lingkup online/hybrid di berbagai industri dalam negeri, termasuk pendidikan,” kata Bayu.

###

Tentang Logitech

Logitech merancang produk yang memiliki tempat dalam kehidupan manusia sehari-hari, dan menghubungkan penggunanya dengan pengalaman digital yang mereka minati. Logitech mulai menghubungkan orang melalui komputer lebih dari 40 tahun yang lalu. Kini, Logitech merupakan perusahaan multi-brand yang merancang produk-produk inovatif yang menyatukan orang melalui musik, game, video dan komputasi. Tujuan utama Logitech Video Collaboration adalah membuat pertemuan melalui video lebih aksesibel kepada semua bisnis dan semua individu, tanpa mengorbankan kualitas. Kami ingin membawa kolaborasi video ke semua ruang meeting, semua ruang kerja dan semua rumah. Temukan informasi selengkapnya mengenai Logitech di https://www.logitech.com/id-id/video-collaboration.htmlblog perusahaan, atau @LogitechVC.

Riset Qualtrics: Sepertiga Karyawan Di Asia Tenggara dan Indonesia Akan Mencari Pekerjaan Baru Jika Dipaksa Kembali Ke Kantor Secara Penuh

JAKARTA, Indonesia, 24 Februari 2022 — Seiring organisasi di seluruh Asia Tenggara terus mempertimbangkan, mengadopsi, dan menyempurnakan model kerja hybrid, penelitian terbaru dari Qualtrics mengungkapkan bahwa sepertiga pekerja (34 persen) akan mencari pekerjaan baru jika dipaksa untuk kembali ke kantor secara penuh. Saat ini, model kerja hybrid menjadi cara kerja yang paling disukai di wilayah tersebut. Pengaturan paling populer di kalangan karyawan adalah tiga hari bekerja dari jarak jauh/dua hari bekerja di kantor.

Pada saat pengusaha lokal menavigasi perubahan signifikan dalam cara kerja tradisional, temuan dari laporan Tren Pengalaman Karyawan Qualtrics 2022 merupakan pengingat penting tentang perlunya menyelaraskan pengalaman karyawan dengan harapan orang-orang untuk memberdayakan tim, dan memikat serta mempertahankan orang-orang berbakat dalam pasar kerja yang kompetitif.

Salah satu tantangan paling mendesak bagi pengusaha dalam peralihan ke model kerja hybrid adalah memprioritaskan kesejahteraan jangka panjang karyawan, dan menetapkan pedoman yang jelas tentang cara kerja. Meskipun negara-negara di Asia Tenggara melaporkan beberapa tingkat kesejahteraan yang tinggi secara global, telah terjadi penurunan ketahanan karyawan selama 12 bulan terakhir – negara-negara di Asia Tenggara, contohnya Thailand telah mengalami penurunan ketahanan sebesar 12 persen. Hal ini menunjukkan tingkat kesejahteraan saat ini tidak berkelanjutan kecuali jika pengusaha fokus pada peningkatan ketahanan di antara tim mereka.

Meningkatkan pengalaman teknologi bagi karyawan dalam lingkungan kerja hybrid juga harus menjadi fokus strategis di tahun 2022. Hanya 30 persen dari responden yang mengatakan bahwa teknologi yang disediakan memenuhi harapan mereka – dengan angka serendah 24 persen di Singapura. Berinvestasi dalam meningkatkan teknologi di tempat kerja hybrid akan membuahkan hasil dalam banyak cara. Selain membantu mendorong produktivitas, penelitian Qualtrics menunjukkan bahwa : karyawan yang puas dengan teknologi yang tersedia memiliki kemungkinan empat kali lebih besar untuk lebih terlibat di tempat kerja.

Sementara itu, niat karyawan untuk bertahan ternyata lebih tinggi di Asia Tenggara dibandingkan dengan rata-rata global, di sebagian besar negara telah terjadi penurunan jumlah karyawan yang berencana untuk bertahan dengan pemberi kerja mereka saat ini di tahun ini. Temuan menunjukkan bahwa 7 dari 10 karyawan di Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Filipina akan bertahan dengan pekerjaan mereka tahun ini, dibandingkan dengan 53 persen di Singapura.

Bagi pengusaha yang ingin meningkatkan retensi di pasar kerja yang kompetitif ini, menciptakan budaya merasa memiliki diidentifikasi sebagai pendorong utama niat untuk tetap bertahan. Memastikan karyawan merasa seperti tujuan karir mereka dapat dipenuhi, memprioritaskan kesejahteraan, dan menyelaraskan individu dengan tujuan strategis perusahaan juga menjadi poin penting.

Penelitian Qualtrics memperkuat pentingnya secara rutin mendengarkan, memahami, dan mengambil tindakan atas umpan balik karyawan, untuk memastikan kebutuhan mereka terpenuhi sebagai bagian dari transformasi yang sedang berlangsung. Dengan lebih baik dan lebih sering memahami pengalaman karyawan sepenuhnya – dari teknologi yang digunakan hingga faktor-faktor yang bisa mendorong retensi – organisasi dapat dengan cepat dan percaya diri merancang penawaran yang baru dan lebih baik, selaras dengan harapan karyawan yang senantiasa berubah.

“Agar sukses menjalani peralihan ke model kerja hybrid, dan bersaing secara efektif dalam persaingan mencari bakat, bisnis di seluruh Asia Tenggara harus terus mengadopsi pola pikir baru, dan mendefinisikan ulang cara kerja mereka. Seperti yang terlihat dalam penelitian Qualtrics, mengatasi tantangan yang dihadapi tidak sesederhana mengatur jadwal kerja baru atau meningkatkan keterlibatan. Karyawan memiliki beragam kebutuhan di lingkungan kerja saat ini, sehingga kemampuan untuk dengan cepat dan mudah mengidentifikasi dan menanggapi masalah yang berdampak besar dengan memanfaatkan alat seperti Qualtrics adalah keunggulan yang signifikan.” kata Lauren Huntington, Ahli Strategi Solusi Pengalaman Karyawan untuk Qualtrics di Asia Tenggara.

 

Tentang studi

Studi Qualtrics dilakukan antara bulan Agustus dan Desember 2021, dan melibatkan 5.045 responden berusia 18 tahun atau lebih yang bekerja penuh waktu di berbagai industri di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Tentang Qualtrics

Qualtrics, pemimpin dan pencipta kategori manajemen pengalaman (XM), mengubah cara organisasi mengelola dan meningkatkan empat pengalaman inti bisnis—pelanggan, karyawan, produk, dan merek. Lebih dari 16.750 organisasi di seluruh dunia menggunakan Qualtrics untuk mendengarkan, memahami, dan mengambil tindakan berdasarkan data pengalaman (X-data™)—keyakinan, emosi, dan niat yang memberi tahu Anda mengapa sesuatu terjadi, dan apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya. Qualtrics XM Platform™ adalah sistem tindakan yang membantu bisnis menarik pelanggan yang tinggal lebih lama dan membeli lebih banyak, melibatkan karyawan yang membangun budaya positif, mengembangkan produk terobosan yang disukai orang, dan membangun merek yang disukai orang. Untuk mempelajari selengkapnya, kunjungi qualtrics.com.

Logitech RightSight 2 Buat Pengalaman Meeting Hybrid Semakin ‘Real’

JAKARTA, Indonesia—Senin 13 Februari, 2022—Logitech (SIX: LOGN) (NASDAQ:LOGI) pada hari ini semakin memperkuat dukungannya dalam menghadirkan pengalaman meeting yang lebih setara dan inklusif bagi para pekerja hybrid melalui perangkat lunak RightSight 2, yang sekarang telah mampu memberikan tampilan close-up terhadap speaker dan keseluruhan ruangan meeting dalam video call secara bersamaan. Dengan teknologi auto-framingRightSight 2 memungkinkan peserta meeting jarak jauh dapat mengikuti pembicara aktif dan menerima konteks situasional dari peserta lainnya secara bersamaan.

Mendukung adaptasi para pekerja terhadap lingkunganhybrid jangka panjang, Logitech terus meningkatkan kecerdasan perangkat lunaknya guna menghadirkan pengalaman inklusif dan mendalam terhadap para peserta meeting jarak jauh yang membuat seakan-akan mereka secara fisik berada dalam ruangan tersebut. RightSight 2 merupakan inovasi terbaru dari Logitech yang bertujuan menciptakan pengalaman meeting yang lebih setara untuk saat ini dan di masa yang akan datang.

“Peserta meeting jarak jauh seringkali merasa ‘dinomorduakan’ saat sedang berada dalam sebuah video call dengan rekan-rekan kerja lain yang berada di kantor. Mereka tidak mendapatkan interaksi langsung atau kesulitan dalam mengikuti jalannya meeting,” kata Scott Wharton, General Manager and Vice President, Logitech Video Collaboration. “RightSight 2 merupakan solusi bagi peserta meeting jarak jauh untuk berkolaborasi setara dengan peserta meeting offline terlepas dari lokasi tempat mereka berada.”

RightSight 2 mengkombinasikan kepintaran audio dan video untuk mendeteksi penempatan individu dalam ruangan dan lokasi suara mereka. Mode terbaru Speaker View menggunakan sistem dua kamera pada Rally Bar dan Rally Bar Mini untuk memberikan tampilan gambar-dalam-gambar dari pembicara aktif dan seluruh grup. Layar pembicara aktif ditangkap  menggunakan kamera utama yang mampu menggeser dan memperbesar video dengan mulus saat pembicara berubah, sedangkan AI Viewfinder yang memiliki sudut lebar menangkap gambar ruangan secara keseluruhan sehingga memastikan peserta jarak jauh dapat melihat dan mendengar semua diskusi meeting dengan jelas. Sementara itu, Admin IT dapat memiliki fleksibilitas untuk mengatur tampilan pembicara dan tampilan grup (melalui implementasi orisinil auto-framing dari Rightsight) yang sesuai dengan kebutuhan peserta meeting.

Speaker View dari RightSight 2 juga kompatibel dengan seluruh mitra utama dari cloud video conferencing, sehingga tim TI tidak perlu khawatir untuk menyesuaikan kebutuhan hybrid kantor yang semakin berkembang melalui ekosistem kolaborasi video Logitech. Speaker View akan berfungsi sebagai mode gambar-dalam-gambar dengan Microsoft Teams Rooms di Android dan Windows, dan terintegrasi dengan mulus ke dalam teknologi multi-stream Zoom Rooms—yang menampilkan masing-masing pembicara dan ruangan di layar individual terpisah.

 

Harga dan Ketersediaan

Speaker View RightSight 2 saat ini sudah tersedia secara global dan gratis dalam versi beta publik di CollabOS 1.5 untuk Rally Bar dan Rally Bar Mini. Para pelanggan dapat melakukan update video bar di software Sync Device Management, atau melalui platform partner seperti Zoom Device Management dan Teams Admin Center.

Tentang Logitech

Logitech merancang produk yang memiliki tempat dalam kehidupan manusia sehari-hari, dan menghubungkan penggunanya dengan pengalaman digital yang mereka minati. Logitech mulai menghubungkan orang melalui komputer lebih dari 40 tahun yang lalu. Kini, Logitech merupakan perusahaan multi-brand yang merancang produk-produk inovatif yang menyatukan orang melalui musik, game, video dan komputasi. Tujuan utama Logitech Video Collaboration adalah membuat pertemuan melalui video lebih aksesibel kepada semua bisnis dan semua individu, tanpa mengorbankan kualitas. Kami ingin membawa kolaborasi video ke semua ruang meeting, semua ruang kerja dan semua rumah. Temukan informasi selengkapnya mengenai Logitech di https://www.logitech.com/id-id/video-collaboration.htmlblog perusahaan, atau @LogitechVC.