Tag Archives: Data Center

Sustainability Framework Pertama yang Memberdayakan Industri Data Center untuk Mencapai Tujuan Sustainability

Jakarta, 5 Januari 2022 – Schneider Electric, pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan otomasi, dan the world’s most sustainable corporation 2021 menurut Corporate Knights, merilis sustainability framework yang komprehensif untuk membangun data center yang ramah lingkungan dan sustainable.

Framework pertama di industri yang memfokuskan pada lima bidang dampak lingkungan dan key metric sebagai panduan bagi operator data center dalam mencapai berbagai tahap perjalanan sustainability mereka. Dengan sustainability framework yang terukur, operator dapat mengurangi dampak data center terhadap lingkungan secara signifikan.

Data center adalah hal yang sangat penting bagi dunia digital saat ini dan memiliki andil terhadap sekitar dua persen emisi karbon dunia, atau setara dengan industri penerbangan. Mengingat peningkatan bandwidth digital dan permintaan listrik di sektor TI, industri data center membutuhkan pendekatan holistik dan terstandarisasi untuk kelestarian lingkungan.

Pankaj Sharma, Executive Vice President, Divisi Secure Power, Schneider Electric mengatakan, “Environmental sustainability reporting adalah fokus yang terus berkembang bagi banyak operator data center. Namun, industri tidak memiliki pendekatan standar untuk menerapkan, mengukur, dan melaporkan dampak lingkungannya.

Hal ini yang melatarbelakangi Schneider Electric mengembangkan sustainability framework holistik dengan standar metrik sebagai panduan bagi operator data center dan industri pada umumnya. Dengan adanya sustainability framework ini diharapkan akan semakin meningkatkan benchmark yang ada di industri saat ini.Mendorong kemajuan bagi industri dalam mencapai tujuan sustainability-nya dalam rangka melestarikan sumber daya alam untuk generasi masa depan.

“Industri data center telah membuat kemajuan yang signifikan dalam meningkatkan efisiensi energi. Namun, seiring dengan meningkatnya tuntutan digital, mereka harus berkomitmen untuk mendorong inisiatif sustainability jangka panjang yang lebih luas,” ungkap Rob Brothers, Program Vice President for the Datacenter and Support Services Program IDC.

“Anda tidak dapat memberi dampak pada apa yang tidak Anda ukur; oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan metrik yang jelas dan konsisten yang memperhitungkan tidak hanya teknologi yang efisien, tetapi juga konsumsi (atau kemungkinan kerusakan) sumber daya alam seperti air, tanah, dan keanekaragaman hayati.”

Tuntutan yang meningkat dari investor, pembuat kebijakan, pemegang saham, pelanggan, dan karyawan juga mendorong kebutuhan akan pelaporan dampak lingkungan yang lebih baik dalam operasional data center. Namun, banyak operator data center tidak memiliki keahlian terkait sustainability dan menghadapi tugas berat untuk menentukan metrik apa yang harus diukur dan strategi untuk diterapkan.

Sustainability Framework inisiasi Schneider Electric dikembangkan oleh Energy Management Research Center yang terdiri dari para ahli ESG, konsultan sustainability, data center scientists, dan arsitek solusi data center – merumuskan pengukuran dan pelaporan sustainability. Energy Management Research Center didirikan sejak tahun 2002 dan telah mengembangkan lebih dari 200 vendor-neutral whitepapers dan trade-off tools yang dapat diakses secara gratis untuk industri.

Data Center Sustainability Metrics Mendorong Strategi Keberlanjutan

Pelacakan dan pelaporan dengan standar metrik sustainability membantu menyelaraskan kerja tim internal dan meningkatkan transparansi bagi pemangku kepentingan eksternal, termasuk pelanggan dan pembuat kebijakan. Menerapkan framework ini juga memungkinkan operator data center untuk:

– Memilih metrik yang berpengaruh dan tepat untuk pengukuran dan pelacakan
– Meningkatkan komunikasi dan keselarasan dengan tim internal terkait tujuan sustainability
– Bertindak berdasarkan data untuk meningkatkan performa operasional
– Memungkinkan pembuatan pelaporan secara reguler dan konsisten untuk keperluan pelaporan kepada pemangku kepentingan eksternal (investor, pembuat kebijakan, calon karyawan, dll).
– Standarisasi tolak ukur antar rekan industri di seluruh dunia

Schneider Electric bekerja dengan perusahaan teknologi dan penyedia colocation terkemuka untuk merancang, membangun, mengoperasikan, dan memelihara fasilitas. Menjadikannya satu-satunya mitra digital yang menawarkan solusi terintegrasi untuk aspek daya/ energi, bangunan, TI, dan keberlanjutan bisnis.

Untuk mempelajari lebih lanjut terkait Sustainability Framework dari Schneider Electric, silakan unduh The Guide to Sustainability Metrics for Data Centers, hari ini.

Biznet Berhasil Pertahankan Posisi Sebagai Provider Fixed Broadband Tercepat di Indonesia Versi Speedtest

Jakarta, Indonesia, 25 Oktober 2021 – Speedtest kembali mengumumkan daftar perusahaan penyedia fixed broadband Internet tercepat di Indonesia yang dilakukan dari hasil pengujian kecepatan koneksi Internet oleh Ookla untuk periode Q3 2021 melalui laman https://www.speedtest.net/global-index/indonesia?fixed#fixed, dimana Biznet kembali berhasil menduduki peringkat teratas sebagai provider dengan fixed broadband Internet tercepat berdasarkan Speed Score tertinggi, di angka 42.17.

“Merupakan kebanggaan bagi Biznet bisa kembali menjadi fixed broadband Internet tercepat versi speedtest untuk Q3 2021 ini. Tentunya pencapaian ini tidak lepas dari dukungan seluruh tim Biznet yang memiliki semangat serta kinerja yang positif dalam memberikan layanan terbaik untuk mendukung aktivitas digital bagi seluruh pelanggan.

Dan pencapaian yang kami terima tepat di usia Biznet yang ke-21 tahun ini dapat menjadi motivasi bagi kami untuk terus berupaya dalam meningkatkan kualitas layanan serta terus melakukan perluasan jaringan agar seluruh area/kota di Indonesia dapat tersedia jaringan Biznet Fiber dan juga dapat terciptanya pemerataan akses Internet bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Adi Kusma, President Director Biznet.

Di era digital saat ini, Internet telah menjadi kebutuhan utama dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari termasuk bekerja, belajar, belanja, menjalankan usaha online dan juga untuk hiburan ketika sedang berada di rumah. Melihat pertumbuhan gaya hidup digital tersebut, di tahun 2021 ini Biznet fokus pada perluasan jaringan ke lebih banyak area/kota di Indonesia.

Di mana saat ini jaringan Fiber Optic kami telah mencapai lebih dari 55,000 KM di sepanjang pulau Jawa, Bali, Batam, Bangka, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Flores yang telah mencakup lebih dari 130 kota. Pada bulan Oktober ini, kami juga telah memperluas jaringan ke wilayah Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur yang dibarengi juga dengan pembukaan kantor cabang.

Selain melakukan perluasan jaringan, Biznet juga menghadirkan paket layanan Biznet Home terbaru dengan kapasitas bandwidth yang lebih besar yaitu mulai dari 85 Mbps dengan harga Rp 375,000/bulan. Dengan adanya layanan baru ini Biznet berharap dapat memberikan performa layanan Internet yang cepat dan stabil untuk mendukung segala kegiatan masyarakat di rumah yang kini serba digital.

“Mewakili keluarga besar Biznet, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelanggan karena telah mempercayakan Biznet dalam memberikan layanan Internet cepat dan stabil untuk mendukung kelancaran aktivitas digital. Dan juga kami mengucapkan terima kasih kepada rekan bisnis, rekan kerja dan juga teman-teman media yang telah setia mendukung dan mendampingi kami untuk berjalan bersama dalam menjalankan komitmen untuk terus berupaya menjaga dan meningkatkan kualitas layanan demi kepuasan seluruh pelanggan kami,” tutup Adi.

Tentang Biznet

Biznet merupakan perusahaan infrastruktur digital terintegrasi di Indonesia, menyediakan layanan Internet, Data Center, Cloud Computing dan IPTV. Kami memiliki komitmen untuk membangun infrastruktur modern dengan tujuan mengurangi kesenjangan digital Indonesia dengan negara berkembang lainnya. Biznet memiliki dan mengoperasikan jaringan Fiber Optic tercanggih dan data center terbesar di Indonesia.