Category Archives: Mineral dan Tambang

PLN Virtual Charity Run and Ride Kumpulkan Rp 6,16 Miliar untuk Sambungkan Listrik Keluarga Tidak Mampu

Jakarta – Gelaran PLN Virtual Charity Run and Ride (VCRR) 2020 telah berakhir. Berlangsung sejak 16 Oktober 2020 hingga 1 November 2020, melalui kegiatan tersebut berhasil terkumpul donasi sebesar Rp 6,16 Miliar yang akan digunakan untuk biaya penyambungan listrik warga tidak mampu. Hasil tersebut didapat dari hasil 164 ribu kilometer yang ditempuh peserta.

Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN, Agung Murdifi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada peserta yang telah berpartisipasi dalam ajang PLN VCRR 2020.

“Antusiasme masyarakat sangat luar biasa. Peserta sudah berlari dan bersepeda, dan terkumpul 6,1 miliar rupiah. Sekarang adalah tugas kami untuk menyalurkan angka tersebut menjadi donasi berupa pemasangan listrik gratis bagi masyarakat yang kurang mampu,” tutur Agung.

Dari donasi yang terkumpul, PLN akan melakukan penyambungan listrik gratis bagi 8.417 warga yang tersebar di seluruh Indonesia. Hadirnya listrik diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan produktifitas sehingga akan mendorong kesejahteraan masyarakat.

Chaidir Akbar, Ironman Triathlete Indonesia yang juga berpartisipasi dalam kegiatan PLN VCRR mengapresiasi gelaran yang inisiasi oleh PLN. Menurutnya terdapat beberapa kriteria virtual race yang baik yaitu kegiatan ditujukan untuk kebaikan, registrasi yang murah dan terjangkau oleh masyarakat umum, informasi lomba yang lengkap, mudah diakses dan mudah diikuti, submisi hasil lomba yang simpel dan gak ribet, serta judul acara yang menarik dan unik.

“PLN VCRR memiliki semua kriteria yang ada, dan pantas saja kalau event ini mendapat sambutan luar biasa dari pelari dan sepeda khususnya, serta masyarakat pada umumnya,” ujar Chaidir.

Pada gelaran ini, Chaidir juga telah mengumpulkan Rp 19,3 juta dari 13 kali menyelesaikan lomba yang diikutinya.

Tak hanya itu, CEO GOFIT, Prabu Revolusi pun menyatakan bahwa gelaran PLN VCRR menjadi event virtual race dengan peserta terbanyak dan donasi terbesar yang ada di Indonesia.

“Sejak awal GOFIT sangat mengapresiasi gagasan PLN yang ingin membuat charity melalui konsep Virtual Race. Melihat sambutan luar biasa dari para pelari dan pesepeda, menunjukkan bahwa banyak orang ingin berbagi untuk orang lain. Bahkan ini event virtual dengan jumlah peserta terbanyak dan donasi terbesar sejauh ini di Indonesia” ucap Prabu.

PLN VCRR 2020 yang menjadi bagian dari peringatan Hari Listrik Nasional ke-75 merupakan ajang lari dan bersepeda yang bisa dilakukan di mana saja sejak 16 Oktober hingga 1 November 2020 dan dapat “dicicil” jarak lari dan bersepedanya untuk tujuan beramal.

Peserta diajak untuk menerapkan gaya hidup sehat melalui olahraga lari dan sepeda. Setiap kilometer yang ditempuh oleh pelari dan pesepeda nantinya akan dikonversikan dalam bentuk rupiah yang nantinya akan digunakan untuk membiayai penyambungan listrik masyarakat tidak mampu.

Setiap kilometer lari dikonversikan ke dalam rupiah yaitu sebesar Rp 40.000,- dan sepeda sebesar Rp 35.000,-. Uang tersebut digunakan untuk biaya penyambungan rumah masyarakat tidak mampu tersebar di seluruh Indonesia dengan daya 450 VA. Pemilihan penerima bantuan dilakukan langsung oleh PLN dengan memastikan penerima bantuan terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial Republik Indonesia. Sebagai informasi, biaya penyambungan listrik satu rumah termasuk dengan instalasi listrik dalam rumah dan sertifikat laik operasi sekitar Rp 738.500,-.

Selain kondisi geografis daerah terpencil. Salah satu tantangannya untuk mewujudkan rasio elektrifikasi 100 persen adalah keterbatasan masyarakat kurang mampu untuk melakukan penyambungan listrik. Sebagai informasi, tanggung jawab PLN dalam menghadirkan listrik adalah hingga membangun jaringan-jaringan listrik ke sekitar rumah pelanggan. Sementara untuk instalasi dalam rumah dan biaya penyambungan listrik menjadi tanggung jawab pelanggan.

“Masyarakat yang tidak mampu inilah yang akan kita bantu. PLN bersama MKI menggagas acara ini, mengajak masyarakat ikut serta, berbagi energi untuk menerangi nusantara. Tidak dengan uang, masyarakat cukup berolahraga melalui lari atau bersepeda,” tutup Agung.

Kontak:

Agung Murdifi
Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN
Tlp. 021 7261122
Facs. 021 7227059

Petrokimia Gresik Diganjar Dua Penghargaan BBMA 20

Direktur Operasi dan Produksi (DOP) Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, Digna Jatiningsih dinobatkan sebagai “The Best Chief Marketing Officer (CMO)” Anak Perusahaan BUMN kategori Corporate Marketing Performance dalam ajang “8th BUMN Branding & Marketing Award 2020” (BBMA) oleh Majalah BUMN Track, Kamis (5/11). Selain itu, Petrokimia Gresik juga mendapatkan penghargaan “Marketing Award” Anak Perusahaan kategori Corporate Communication (Corcom).

DOP Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih menjelaskan bahwa BBMA merupakan ajang bergengsi dan saat ini telah menjadi referensi bagi pengelolaan aspek komunikasi BUMN yang kian lincah, inovatif dan kompetitif. Apresiasi ini diberikan kepada Petrokimia Gresik atas reputasi positif perusahaan dalam pengelolaan Marketing Communication (Marcom) dan Corcom.

“Sebagai perusahaan Solusi Agroindustri, Petrokimia Gresik memandang komunikasi sebagai aspek yang sangat penting dan semakin menantang pengelolaannya, terlebih di era informasi digital seperti saat ini,” ujar Digna.

Banyak hal yang telah dilakukan oleh Petrokimia Gresik untuk meningkatkan pengelolaan komunikasi dalam menjaga citra dan reputasi perusahaan. Di bidang Marcom, Petrokimia Gresik gencar mengampanyekan dan mengedukasi petani terkait pola pemupukan berimbang melalui berbagai program demonstration plot, konsultasi klinik pertanian, maupun layanan mobil uji tanah.

“Kami juga secara khusus menghadirkan media “Sahabat Petani” untuk menyosialisasikan dan menyajikan berbagai informasi seputar dunia pertanian yang terintegrasi dalam berbagai versi yakni cetak, website, maupun media sosial,” imbuh Digna.

Selain itu, Petrokimia Gresik juga aktif mengampanyekan pentingnya regenerasi petani melalui program Jambore Petani Muda (JPM) untuk menumbuhkan minat generasi milenial terhadap dunia pertanian. Menurutnya, minat generasi muda pada sektor pertanian saat ini masih terbilang rendah. Padahal pertanian berkelanjutan merupakan masa depan Petrokimia Gresik selaku perusahaan Solusi Agroindustri.

Sustainability Agriculture tidak hanya berbicara masalah kondisi tanah dan penggunaan pupuk organik saja, melainkan juga mengenai problem regenarasi petani yang terjadi di tanah air. Jambore Petani Muda merupakan strategi komunikasi perusahaan untuk meningkatkan minat generasi muda pada dunia pertanian,” ujar Digna.

Program yang mengangkat isu regenerasi petani ini sudah dimulai sejak tahun 2014. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman generasi milenial bahwa sektor pertanian tak kalah prospektif dengan sektor lainnya jika dikelola dengan tepat dan optimal. Pada penyelenggaraan JPM tanggal 10 November mendatang, Petrokimia Gresik menggandeng

praktisi sukses pengusaha muda Indonesia Sandiaga Uno, Ketua Umum Duta Petani Milenial Indonesia, Sandi Octa, serta Head of Communication Sayurbox, Oshin Hernis.

“Jambore Petani Muda ini adalah salah satu solusi konkrit yang kami lakukan untuk mendukung masa depan pertanian Indonesia yang berkelanjutan,” ujar Digna.

Sementara di bidang Corcom, Petrokimia Gresik juga aktif mengampanyekan berbagai isu, diantaranya isu lingkungan melalui campaign #CerdasBerplastik, isu food wasting melalui campaign Petro Agrifood Journey, isu sosial melalui campaign Petro Biofeed Qurban Digital, dan lain sebagainya.

“Selain mengampanyekan berbagai isu, kami juga aktif menampung dan menyerap aspirasi, utamanya dari masyarakat sekitar,” ujar Digna.

Salah satu kegiatan hearing atau dengar pendapat dengan masyarakat sekitar  dikemas dalam program Diskusi Komunitas Masyarakat Terdekat (Disko Master). Disko Master menjadi wadah komunikasi bagi perusahaan dengan berbagai komunitas yang ada di masyarakat sekitar. Kegiatan ini adalah media serap aspirasi tentang kondisi masyarakat sekitar perusahaan, baik kebutuhan, permasalahan hingga potensi khas dari setiap wilayah.

Program ini menjadi keniscayaan lantaran menjadi panduan bagi Petrokimia Gresik guna menerapkan cara terbaik dalam memperoleh dukungan masyarakat terhadap operasional perusahaan untuk menjadi solusi di Sektor Agroindustri.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa, penghargaan ini menjadi bukti keberhasilan Petrokimia Gresik dalam mengelola komunikasi dan informasi perusahaan untuk kepentingan stakeholders, baik internal maupun eksternal. Penyediaan keterbukaan informasi publik telah dilakukan dengan baik oleh Petrokimia Gresik.

“Dengan diraihnya penghargaan ini, harapannya dapat memotivasi seluruh Insan Petrokimia Gresik untuk tetap menjaga bahkan meningkatkan citra positif perusahaan dalam bertransformasi menuju Solusi Agroindustri,” tandas Digna.

Sementara, prestasi ini bukan perdana diperoleh Petrokimia Gresik. Pada tahun 2019, Petrokimia Gresik telah diganjar penghargaan dalam pengelolaan corporate banding dan Chief Marketing Officer Creative Marketing Initiative Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata.

 

PT Petrokimia Gresik Untuk keterangan lebih lanjut hubungi :

Sekretaris Perusahaan  :

Yusuf Wibisono

Kantor    : (031) 3981811 Ext. 2218

Email : wibisono@petrokimia-gresik.com

yusufwibie@gmail.com

PTBA Cetak Laba Rp1,7 T Hingga Kuartal III-2020

Jakarta – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) masih mencetak kinerja positif hingga kuartal III- 2020 meski terimbas pandemi Covid-19 serta menurunnya harga batu bara dunia.

Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1,7 triliun hingga 30 September 2020. Dari sisi pendapatan, PTBA membukukan sebesar Rp 12,8 triliun.

Aset perusahaan per September 2020 tercatat masih kuat berada di angka Rp 24,5 triliun, dengan komposisi kas dan setara kas termasuk deposito berjangka (lebih dari 3 bulan) sebesar Rp 6,1 triliun atau 25% dari total aset.

Kinerja PTBA hingga kuartal III- 2020 masih terdampak oleh pandemi Covid-19 yang menyebabkan penurunan konsumsi energi akibat diberlakukannya lockdown di beberapa negara tujuan ekspor seperti China dan India. Begitu juga dengan kondisi di dalam negeri yang menjadi pasar mayoritas PTBA. Turunnya konsumsi listrik di wilayah besar Indonesia seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa dan Bali juga berdampak turunnya penyerapan batu bara domestik.

Harga batu bara yang terus merosot selama tiga triwulan ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi perseroan. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), harga batu bara acuan (HBA) ini merosot sekitar 24% dari US$ 65,93 per ton pada bulan Januari 2020 menjadi US$ 49,92 per ton pada bulan September 2020.

Strategi Efisiensi

Efisiensi merupakan salah satu strategi PTBA untuk menjaga dan mencatatkan kinerja positif di tengah volatilitas harga dan berkurangnya permintaan pasokan batu bara.

Beberapa strategi efisiensi yang telah dilakukan PTBA adalah dengan terus melakukan upaya penurunan biaya usaha dan biaya pokok produksi melalui penerapan optimalisasi design tambang.

Kinerja Operasional

Dari sisi produksi, PTBA mampu memproduksi 19,4 juta ton batu bara hingga September 2020 atau 77% dari target tahun ini yang telah disesuaikan menjadi 25,1 juta ton. Kinerja angkutan batu bara juga menunjukkan performa yang terjaga dengan kapasitas angkutan batu bara tercatat mencapai 17,7 juta ton.

Masih terjaganya kinerja operasional perusahaan hingga kuartal III-2020 tak lain merupakan hasil dari penerapan operational excellence yang berkelanjutan dan perluasan pasar yang menjadi strategi perusahaan dalam menjalankan bisnis di tahun ini.

Progress Proyek Pengembangan 

Gasifikasi Batu Bara

Sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo untuk percepatan peningkatan nilai tambah batu bara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus membuktikan dan menjalankan komitmennya sebagai pionir pengembangan usaha hilirisasi batu bara di Indonesia.

Komitmen PTBA tercermin dari keseriusan PTBA mengembangkan hilirisasi batu bara antara lain dengan rencana pembangunan pabrik pemrosesan batu bara menjadi dymethil eter (DME) yang berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

Pabrik hilirisasi batu bara tersebut akan mengolah sebanyak 6 juta ton batu bara per tahun dan diproses menjadi 1,4 juta ton DME yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti LPG.

Hadirnya DME sebagai bahan bakar alternatif bisa membantu menekan impor LPG dan menghemat devisa negara. Berdasar hitungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, potensi penghematan negara bisa mencapai Rp 8,7 triliun.

Persiapan konstruksi proyek hilirisasi direncanakan dimulai pada pertengahan 2021 dan target operasi pada Triwulan-2 Tahun 2024. Proyek hilirisasi ini juga telah disetujui Presiden Joko Widodo sebagai bagian dari Program Prioritas sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020.

PLTU Mulut Tambang Sumsel-8

PLTU Sumsel-8 berkapasitas 2×620 MW merupakan proyek strategis PTBA dengan nilai mencapai US$ 1,68 miliar. PLTU ini merupakan bagian dari proyek 35 ribu MW dan dibangun oleh PTBA melalui PT Huadian Bukit Asam Power (PT HBAP) sebagai  Independent  Power Producer (IPP). PT HBAP merupakan konsorsium antara PTBA dengan China Huadian Hongkong Company Ltd.

Pengembangan PLTS Bandara dengan AP II

PTBA juga melakukan sinergi dengan PT Angkasa Pura II (AP II) dalam membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bandar Udara Soekarno-Hatta.

PLTS kerjasama PTBA dan AP II tersebut berupa 720 solar panel system dengan photovoltaics berkapasitas maksimal 241 kilowatt-peak (kWp) dan terpasang di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC).

PLTS di Gedung AOCC ini dibangun dan dikelola oleh PTBA yang juga menggandeng grup usaha PT LEN.

PLTS beroperasi penuh pada 1 Oktober 2020. Kesuksesan kerja sama PLTS ini mendorong PTBA dengan AP II untuk menjajaki pembangunan PLTS di sejumlah bandara-bandara lainnya yang dikelola AP II.

PLTS Ombilin

PTBA berencana menggarap proyek pengembangan PLTS di lahan pasca tambang milik perusahaan yang berada di Ombilin, Sumatera Barat. Lahan tambang yang sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu world heritage ini akan terpasang PLTS dengan kapasitas mencapai 200 MW.

Konstruksi PLTS dilakukan dalam 2 tahap, dan pembangunan tahap pertama ditargetkan bisa rampung dengan kapasitas mencapai 100 Megawatt (MW). Pembangunan tahap I saat ini dalam tahap perencanaan dan studi.

Pembangunan tahap I ditargetkan rampung pada 2023 dan akan dilanjutkan pembangunan tahap II, sehingga total kapasitas PLTS bisa mencapai 200 Megawatt.

Pengembangan Kapasitas Angkutan Batu Bara dengan Pelindo II

PTBA menandatangani Head of Agreement (HoA/Perjanjian Induk) dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) untuk pengembangan kapasitas angkutan batu bara dan/atau komoditas lainnya melalui sungai dan pelabuhan di Sumatera Selatan. Kerjasama pengembangan angkutan batu bara ini dilakukan untuk menyukseskan tujuan pembangunan koridor ekonomi Sumatera Selatan sebagai lumbung energi nasional.

 

Untuk Informasi lebih lanjut silakan menghubungi:

Apollonius Andwie C Corporate Secretary PT Bukit Asam Tbk www.ptba.co.id

365 Hari untuk Indonesia Kinerja PTBA di Masa Kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir

Memasuki setahun kepemimpinan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menunjukkan kinerja positif dan sinergi yang semakin kuat dengan sesama BUMN.

Berikut adalah catatan kinerja PTBA selama satu tahun masa kepemimpinan Menteri Erick Thohir:

Kinerja Keuangan Positif

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus mencetak kinerja positif di semester I-2020 meski terimbas pandemi Covid-19 serta menurunnya harga batu bara dunia. Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1,3 triliun pada semester pertama 2020. Sedangkan dari sisi pendapatan, PTBA membukukan sebesar Rp 9 triliun hingga pertengahan tahun ini.

Efisiensi merupakan salah satu strategi PTBA untuk menjaga dan mencatatkan kinerja positif di tengah volatilitas harga dan berkurangnya permintaan pasokan batu bara.

Beberapa strategi efisiensi yang telah dilakukan PTBA pada semester pertama 2020 adalah terus melakukan upaya penurunan biaya usaha dan biaya pokok produksi melalui penerapan berbagai optimasi biaya penambangan seperti pemangkasan jarak angkut dan penurunan stripping ratio.

Kinerja Operasional

Dari sisi produksi, PTBA mampu menghasilkan 12 juta ton hingga Juni 2020 diiringi dengan kinerja angkutan batu bara yang juga menunjukkan performa positif. Selama semester pertama tahun ini, kapasitas angkutan batu bara tercatat mencapai 11,7 juta ton.

Masih terjaganya kinerja operasional perusahaan hingga semester I-2020 tak lain merupakan hasil dari penerapan operational excellence yang berkelanjutan dan perluasan pasar yang menjadi strategi perusahaan dalam menjalankan bisnis di tahun ini.

Gasifikasi Batu Bara 

Sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo untuk percepatan peningkatan nilai tambah batu bara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus membuktikan dan menjalankan komitmennya sebagai pionir pengembangan usaha hilirisasi batu bara di Indonesia.

Komitmen PTBA tercermin dari keseriusan PTBA mengembangkan hilirisasi batu bara antara lain dengan rencana pembangunan pabrik pemrosesan batu bara menjadi dymethil eter (DME) yang berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

Pabrik hilirisasi batu bara tersebut akan mengolah sebanyak 6 juta ton batu bara per tahun dan diproses menjadi 1,4 juta ton DME yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti LPG.

Hadirnya DME sebagai bahan bakar alternatif bisa membantu menekan impor LPG dan menghemat devisa negara. Berdasar hitungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, potensi penghematan negara bisa mencapai Rp 8,7 triliun.

Persiapan konstruksi proyek hilirisasi direncanakan dimulai pada pertengahan 2021 dan target operasi di 2025. Proyek hilirisasi ini ini juga telah disetujui Presiden Joko Widodo sebagai bagian dari Program Strategis Nasional sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020.

Sinergi BUMN Makin Kuat dan Strategis 

Proyek Pengembangan PLTS Bandara Soekarno Hatta 

Proyek PLTS Bandara Soekarno Hatta sejalan dengan cita-cita menghadirkan Green Airport di Indonesia. Bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II (AP II), proyek dimulai dari bandar udara terbesar di Indonesia dengan harapan bisa mendorong bandara lain mengadopsi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) melalui PLTS.

Pengoperasian PLTS di Bandara Soekarno Hatta juga komitmen PTBA dan AP II dalam mewujudkan sinergi BUMN dan upaya Kementerian BUMN dalam mewujudkan sinergi BUMN dan pemanfaatan energi baru terbarukan.

PLTS yang berada di Gedung AOCC Soekarno Hatta ini dibangun oleh PTBA dengan menggandeng anak usaha PT LEN Industri yakni PT Surya Energi Indonesia. Pengoperasian PLTS dijalankan langsung oleh PTBA.

PTBA dan Pelindo II Optimasi Angkutan Batu Bara 

Pada September 2020, PTBA menandatangani Head of Agreement (HoA/perjanjian induk) dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) untuk mengembangkan kapasitas angkutan batu bara dan/atau komoditas lainnya melalui sungai dan pelabuhan di Sumatera Selatan.

Kerja sama pengembangan angkutan batu bara ini dilakukan untuk menyukseskan tujuan pembangunan koridor ekonomi Sumatera Selatan sebagai lumbung energi nasional. Kerja sama ini sekaligus bertujuan untuk efisiensi biaya dan penambahan kapasitas angkutan volume batu bara.

Diharapkan Kerjasama dengan Pelindo II ini bisa berlanjut lebih luas untuk wujudkan peningkatan angkutan batu bara sampai dengan 20 juta ton, serta komoditas lainnya termasuk produk hilirisasi batu bara.

Rangkaian Proyek PLTS 

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memiliki visi untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. Sejalan dengan visi ini, perusahaan juga memiliki tagline “Beyond Coal” yang kami coba wujudkan dengan melakukan divesifikasi bisnis dan hilirisasi industri batu-bara.

Salah satu diversifikasi bisnis yang menjadi pilihan perusahaan adalah pengembangan sektor energi baru dan terbarukan, yang juga merupakan fokus pemerintah dalam menyediakan energi lebih ramah lingkungan untuk rakyat Indonesia.

PTBA ingin mengambil bagian dalam roadmap pengembangan PLTS, berikut adalah beberapa proyek bantuan PLTS yang berjalan dan dikembangkan oleh PTBA:

Proyek CSR Pembangunan PLTS

 PLTS Irigasi Pesawaran, Lampung (Operasi Oktober 2020) 

Bantuan Pompa Irigasi yang diberikan oleh PT Bukit Asam, Tbk terletak di Desa Trimulyo Kec Tegineneng Kab Pesawaran Prov Lampung dan akan beroperasi di tahun ini.

Pompa yang digunakan merupakan pompa jenis Submersibble. Pompa tersebut memiliki kecepatan 50 lps (liter persecon) atau 50 ltr/detik dengan ketinggian 10 m. Bantuan tersebut terdiri dari 1 unit Pompa Submersibble, 1 unit inverter, 1 unit bak intake ukuran. 3×3 m dengan kedalaman 6 m.

Pompa irigasi ini akan dialiri listrik dari PLTS berkapasitas 38.500 watt Yang dioperasikan melalui rumah control panel seluas 4 x 4 m, 140 keping panel surya, dan pipanisasi sepanjang 50 m.

Listrik yg dihasilkan oleh pompa tersebut adalah 35000 watt, sementara untuk kebutuhan Pompa Irigasi di Desa Trimulyo ini hanya 25000 watt. Lahan yg akan di aliri seluas 167 ha dengan jarak dari danau ke lahan lebih kurang 1 kilometer.

Proyek ini berkolaborasi dengan Pemrov Lampung. Saat ini petani masih mengandalkan pompa diesel untuk tanaman cabe pada musim kemarau. Sementara untuk penghujan petani akan memanfaatkan lahan untuk ditanami padi.

PLTS Irigasi Talawi, Sawahlunto (Beroperasi sejak 2019) 

Bantuan Pompa Irigasi Tenaga Surya di Desa Talawi Mudik Kota Sawahlunto. Pompa ini beroperasi sejak tahun 2019 dan memiliki kecepatan 50 lps (liter persecon) atau 50 liter/detik dengan ketinggian 50 m.

Listrik untuk pompa irigasi dengan daya 11 kiloWatt ini akan dialirkan oleh PLTS berkapasitas Talawi 16,5 kiloWatt yang dioperasikan melalui rumah control panel 1 unit, 142 keping panel surya,dan pipanisasi sepanjang 1.2 km.

Luas lahan yang telah dialiri adalah 62 ha dengan hasil panen mencapai 1000 ton per tahun dari 3 kali panen. Sebelumnya hanya 248 ton pertahun.

Jumlah penerima manfaat adalah 460 orang yang terdiri dari 115 petani 345 anggota keluarga dari masing-masing petani.

Pemeliharaan melibatkan kerja sama dengan warga, di mana para petani akan memberikan kontribusi 1 kg beras/petani saat setiap kali panen.

PLTS Irigasi Tanjung Raja (Rencana Beroperasi di 2020) 

Bantuan Pompa Irigasi Tenaga Surya di Desa Tanjung Raja Kec. Muara Enim Kab. Muara Enim akan beroperasi di tahun ini.

Pompa irigasi berdaya 11 kW ini akan disokong listriknya lewat PLTS berkapasitas 18,7 kW yang menggunakan 140 keping panel surya.

Luas lahan yang akan dialiri seluas 63 ha dengan hasil panen per tahun hanya mencapai 189 ton/tahun dari 1 kali panen.

Dengan adanya bantuan pompa tersebut diperkirakan dapat panen 3 kali per tahun, sehingga pertahunnya dapat menghasilkan sekitar 567 ton per tahun. Jumlah penerima manfaat adalah 90 petani.

Bantuan PLTS untuk Yayasan Az-Zawiyah (Rencana Operasi 2020) 

Yayasan Az-Zawiyah terletak di Desa Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir, dan menyediakan Pendidikan secara gratis kepada para siswanya.

Mayoritas siswa yang bersekolah di yayasan tersebut berasal dari keluarga kurang mampu.

Listrik yang dihasilkan oleh PLTS adalah 6 kWp atau setara dengan 6.849 watt. Kebutuhan listrik yang diperlukan oleh Yayasan tersebut adalah 5.520 watt.

Pembangunan GOR dan Fasilitas Umum di Sumsel Senilai Rp 128 M 

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengalokasikan dana sebesar Rp 128 miliar untuk membangun gedung olahraga baru, perbaikan venue Jakabaring Sport City, dan pembangunan fasilitas umum serta kendaraan pendukung tugas di Provinsi Sumatra Selatan.

Alokasi dana ini masuk dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) PTBA yang didukung dan telah ditandatangani oleh Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru. Program Kerjasama ini berlangsung sejak 2019 sampai selesai pembangunan pada 2021 mendatang.

Terdapat sebanyak 11 Stadion/Gedung Olahraga baru dengan nilai proyek mulai dari Rp 4 miliar sampai Rp 10 miliar per gedung.

GOR tersebar di berbagai Kabupaten/Kota di Sumatra Selatan mulai dari; Kabupaten Empat Lawang, Kota Pagar Alam, Kabutapen OKU Timur, Kota Prabumulih, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Musi Rawas dan lainnya.

 

Untuk Informasi lebih lanjut silakan menghubungi:

Apollonius Andwie C Corporate Secretary PT Bukit Asam Tbk www.ptba.co.id

PT Vale mencatat kembali triwulan yang menguntungkan

Jakarta – PT Vale Indonesia Tbk (“PT Vale” atau “Perseroan”, IDX Ticker: INCO) dan entitas anaknya (bersama “Grup”) hari ini mengumumkan pencapaian kinerja keuangan yang belum diaudit untuk triwulan ketiga tahun 2020 (“3T20”). Grup mencatat pengiriman sebesar 19.954 metrik ton (“t”) dengan pendapatan sebesar AS$210,6 juta pada triwulan ini. Sementara harga realisasi pada 3T20 13% lebih tinggi dibandingkan harga realisasi pada 2T20, beban pokok pendapatan pada 3T20 naik sebesar 0,4% dari beban pokok pendapatan yang  dikeluarkan pada 2T20.

“Operasi kami pada triwulan ketiga tahun 2020 lebih baik meskipun dalam situasi pandemi, menghasilkan volume produksi yang lebih tinggi,” kata Nico Kanter, Presiden Direktur dan CEO PT Vale. “Kami berhasil mengendalikan beban pokok pendapatan kami secara berkelanjutan pada triwulan ini dan, disaat yang bersamaan,  kami juga  diuntungkan  dari kenaikan harga nikel.” Perseroan membukukan laba sebelum pajak sebesar AS$32,2 juta pada 3T20, 53% lebih tinggi dibandingkan level pada 2T20 sebesar AS$21,1 juta. Sedangkan laba bersih dan EBITDA untuk triwulan ini masing-masing sebesar AS$23,5 juta dan AS$84,7 juta. Peningkatan EBITDA pada triwulan ini terutama didorong oleh harga realisasi rata-rata nikel yang lebih tinggi.

Konsumsi High Sulphur Fuel Oil (“HSFO”), diesel dan batubara dan harga rata-rata disajikan pada tabel berikut:

 

  3T20 2T20 9M20 9M19
Volume HSFO (barel) 363.237 316.336 1.012.730 992.769
Harga rata-rata HSFO per barel AS$36,40 AS$39,30 AS$41,99 AS$69,10
Volume diesel (kilo liter) 19.058 18.547 57.942 67.284
Harga rata-rata diesel per liter AS$0,28 AS$0,39 AS$0,41 AS$0,59
Volume batubara (t) 116.805 108.936 318.170 280.696
Harga rata-rata batubara per t (*) AS$96,77 AS$102,66 AS$101,47 AS$124,68

(*) Harga batubara disajikan dalam basis DMT (Dry Metric Ton) dan CFR (Cost & Freight) 

Bila dibandingkan dengan 2T20, konsumsi HSFO, diesel dan batubara naik masing-masing sebesar 15%, 3% dan 7%, sementara untuk harga masing-masing mengalami penurunan sebesar 7%, 28% dan 6%. Kenaikan konsumsi energi ini sejalan dengan produksi nikel dalam matte yang lebih tinggi pada 3T20.

Kas dan setara kas Grup pada 30 September 2020 sebesar AS$361,4 juta, naik sebesar  AS$72,7 juta dari saldo pada 30 Juni 2020, terutama disebabkan oleh penerimaan yang lebih tinggi dari para pelanggan. PT Vale akan terus melakukan kontrol yang hati-hati atas pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas.

PT Vale mengeluarkan sekitar AS$34,8 juta untuk belanja modal pada triwulan ini,  sehingga pengeluaran dari tahun ke tahun menjadi AS$104,5 juta.

Perseroan akan tetap fokus pada berbagai inisiatif penghematan  biaya  untuk  mempertahankan daya saing Perseroan dalam jangka panjang tanpa mengkompromikan nilai utama Perseroan: keselamatan jiwa merupakan hal terpenting dan menjaga kelestarian bumi.

Kami menghimbau pembaca untuk melihat ikhtisar pencapaian Grup. Pencapaian operasional serta hasil keuangan interim dan yang belum diaudit telah dirangkum pada halaman-halaman selanjutnya.

 

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi: Bernardus Irmanto, Chief Financial Officer ptvi.investorrelations@vale.com

atau kunjungi situs web kami di www.vale.com/indonesia

PLN Terbitkan Dokumen “Pernyataan Kehendak PLN atas Kerangka Kerja Pembiayaan Berkelanjutan”

Jakarta – Sejalan dengan satu aspirasi utama dalam transformasi PLN yaitu “Green”, PLN menerbitkan dokumen “Pernyataan Kehendak PLN atas Kerangka Kerja Pembiayaan Berkelanjutan” sebagai salah satu strategi perseroan untuk mewujudkan Green Financing.

Pernyataan kehendak PLN atas Kerangka kerja Pembiayaan dilakukan dalam rangkaian peringatan hari listrik nasional ke 75, dalam acara ini juga dilakukan peluncuran Buku Risk Talk, yang memuat terkait komitmen PLN dalam mengembangkan GCG dan memperkuat pengelolaan manajemen resiko, menumbuhkan risk culture untuk mencapai risk maturity 4.0. sehingga tercipta check and balance melalui implementasi Four Eyes Principle untuk memastikan Return & Risk dapat optimal.

“PLN adalah BUMN dengan aset terbesar di Indonesia mencapai lebih dari Rp 1.600 trilyun, serta belanja operasi dan investasi sekitar Rp 400 trilyun per tahun dengan multiplier effect lebih dari 2,5x. Tentu dalam menjalankan usahanya, PLN menghadapi berbagai risiko yang harus dikelola dengan baik, itu sebabnya dibutuhkan pengelolaan manajemen resiko yang sesuai GCG dengan baik,” ungkap Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini.

Sementara itu, terkait Pilar “Green” yang dituangkan dalam Dokumen Pernyataan Kehendak ini merupakan bukti nyata komitmen PLN untuk semakin meningkatkan penggunaan energi yang ramah lingkungan dan mengurangi emisi karbon.

Tidak hanya aspek lingkungan, namun PLN juga berkomitmen untuk selalu berupaya agar listrik dapat dinikmati semua pihak dan berkontribusi bagi kehidupan masyarakat.

Zulkifli Zaini mengatakan bahwa Dokumen Pernyataan Kehendak ini hanyalah tahapan awal PLN dalam berpartisipasi pada green and sustainability financing. Pihaknya menilai, masih banyak tindakan dan langkah yang perlu dilakukan PLN untuk menjadi perusahaan listrik yang “Green dan Sustain” di Indonesia.

“Kami berusaha untuk berubah, dan kami sadar perjalanan masih panjang. Namun, kami siap untuk bertransformasi. Kami menantikan tantangan ini dan kami siap untuk memberikan pasokan listrik yang berkualitas tinggi dan berkelanjutan kepada masyarakat Indonesia” katanya.

PLN telah membuat kemajuan yang mengesankan dalam meningkatkan tujuan keberlanjutan. Pada 2019, terdapat tambahan 463 megawatt (MW) pembangkit terbarukan, 60 persen lebih besar dari target yang ditetapkan.

PLN juga telah memasang lebih dari 160 PLTS Komunal kepada masyarakat di NTT dan Papua untuk memasok listrik di daerah terpencil. Program yang mendukung kelistrikan daerah terpencil, terluar dan tertinggal (3T) juga terus dilakukan, termasuk Program Listrik Desa (Lisa) untuk elektrifikasi pedesaan, dan penyediaan sambungan listrik gratis ke lebih dari 48.000 rumah tangga.

Selain itu, melalui program PLN Peduli, PLN juga menyalurkan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan mencapai Rp 275 miliar sepanjang tahun lalu.

Selama pandemi Covid-19, PLN juga menjalankan keputusan pemerintah untuk menyediakan listrik gratis dan potongan harga untuk kelompok termiskin dan paling rentan di lingkungan masyarakat untuk membantu melindungi mereka di masa-masa sulit seperti saat ini.

Asian Development Bank (ADB) mendukung penuh langkah PLN untuk memetakan rencana kerja. Selain itu, kerangka kerja ini membantu PLN dapat melihat potensi yang dalam tubuh perusahaan membantu mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Direktur Jenderal ADB untuk Asia Tenggara, Ramesh Subramaniam menjelaskan bahwa penerbitan dokumen kerangka kerja pembiayaan berkelanjutan menjadi langkah penting di tengah komitmen dan upaya PLN untuk menyediakan energi yang bersih dan berkelanjutan.

ADB dengan senang hati mendukung perusahaan dalam mencapai tujuan bersama ini. “Kami menantikan kolaborasi berkelanjutan dalam menghadirkan infrastruktur kelistrikan berkualitas tinggi dan berkelanjutan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” ucap Ramesh.

Dalam pengembangan EBT, khususnya terkait pendanaan proyek EBT, PLN juga bekerjasama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur/SMI (Persero). SMI mengimplementasikan platform SDG Indonesia One, yang mencakup 4 (empat) jenis pilar, yaitu: (i) Fasilitas Pengembangan, (ii) Fasilitas De-Risking, (iii) Fasilitas Pembiayaan, dan (iv) Dana Ekuitas, yang karakteristik skemanya sesuai untuk kebutuhan pengembangan EBT di Indonesia.

Selama ini, hal tersebut menemui beberapa kendala, antara lain tingginya risiko ekplorasi dan pengembangan, bankability proyek, skema tarif dan skema pembiayaan proyek. Oleh karenanya, sinergi PLN dan SMI sangat tepat dilakukan sebagai bagian dari manajemen resiko dalam pengembangan EBT guna mendorong tercapainya target Pemerintah untuk SDG energi yang terjangkau dan bersih.

Terlepas dari semua program yang telah dilakukan PLN, lahirnya Dokumen Pernyataan Kehendak juga menjadi momen perdana perseroan menjelaskan kepada publik dalam upaya memenuhi persyaratan terbaik untuk meningkatkan keuangan berkelanjutan.

Pembiayaan berkelanjutan ini memberikan manfaat lebih besar daripada sekadar memberikan dana baru. Untuk memastikan investasi dan operasi dan memenuhi persyaratan berkelanjutan bergulir, PLN akan mengimplementasikannya ke dalam pekerjaan sehari-hari yang juga akan mengubah proses di sisi internal dan juga pandangan perusahaan.

Kontak:

Agung Murdifi
Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN
Tlp. 021 7261122
Facs. 021 7227059

Proyek Gasifikasi Batu Bara PTBA Mampu Menghemat Devisa Negara

Sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo untuk percepatan peningkatan nilai tambah batu bara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus membuktikan dan menjalankan komitmennya sebagai pionir pengembangan usaha hilirisasi batu bara di Indonesia.

Komitmen PTBA tercermin dari keseriusan PTBA mengembangkan hilirisasi batu bara antara lain dengan rencana pembangunan pabrik pemrosesan batu bara menjadi dymethil eter (DME) yang berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

Pabrik hilirisasi batu bara tersebut akan mengolah sebanyak 6 juta ton batu bara per tahun dan diproses menjadi 1,4 juta ton DME yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti LPG.

Hadirnya DME sebagai bahan bakar alternatif bisa membantu menekan impor LPG dan menghemat devisa negara. Berdasar hitungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, potensi penghematan negara bisa mencapai Rp 8,7 triliun.

Persiapan konstruksi proyek hilirisasi direncanakan dimulai pada pertengahan 2021 dan target operasi di 2025. Proyek hilirisasi ini ini juga telah disetujui Presiden Joko Widodo sebagai bagian dari Program Strategis Nasional sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020.

Untuk Informasi lebih lanjut silakan menghubungi:

Apollonius Andwie C Corporate Secretary PT Bukit Asam Tbk www.ptba.co.id

Dukung Kemandirian & Ketahanan Energi Nasional, PLN Luncurkan Gerakan Satu Juta Kompor Induksi

Jakarta – Guna mendukung kemandirian dan ketahanan energi nasional, PLN meluncurkan Gerakan Konversi Satu Juta Kompor Elpiji ke Kompor Induksi. Peluncuran secara simbolis dilakukan langsung secara daring oleh Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, dalam rangkaian Hari Listrik Nasional ke-75, Selasa (27/10).

Konversi dari kompor elpiji ke kompor induksi juga akan menghemat anggaran subsidi elpiji yang telah dianggarkan sebesar Rp 50,6 Triliun pada APBN 2020. Selain itu konversi ini juga meningkatkan ketahanan energi nasional karena mengubah penggunaan energi berbasis impor menjadi energi berbasis lokal.

“Seperti kita ketahui, untuk elpiji yang kita konsumsi sebagian besar masih impor, sementara listrik adalah energi berbasis lokal. Kami targetkan subsidi elpiji dalam lima tahun akan turun sekitar Rp 4,8 triliun,” tutur Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini.

Dengan melakukan konversi ke kompor induksi juga akan meningkatkan konsumsi energi listrik dan energi bersih. Pada tahun 2019, penggunaan listrik per kapita baru mencapai 1.084 kilo Watt hour (kWh) per kapita, PLN menargetkan konsumsi listrik per kapita meningkat menjadi 1.142 kWh.

Penggunaan kompor induksi juga dinilai lebih efisien. Hasil kajian teknis laboratorium Institut Teknologi PLN menunjukkan, untuk memasak 1 liter air dengan menggunakan kompor induksi 1.200 watt sebesar Rp 158,-, sementara menggunakan kompor elpiji tabung 12 kg (api maksimal) sekitar Rp 176,-.

“Kami sudah lakukan ujicoba, penggunaan kompor induksi memang lebih efisien. Selain itu, kompor induksi juga lebih ramah lingkungan, aman dan nyaman,” ucap Zulkifli.

Untuk mendorong penggunaan kompor induksi, PLN akan menyiapkan program promo layanan PLN bagi pengguna kompor induksi, seperti tambah daya ataupun penyambungan baru. PLN juga telah bekerjasama dengan penyedia kompor induksi dan gerai-gerai penjualan untuk mendorong ketersediaan produk kompor induksi yang terjangkau di pasar.

Kontak:

Agung Murdifi
Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN
Tlp. 021 7261122
Facs. 021 7227059

“Petrokimia Gresik Siaga Musim Tanam” Mentan SYL Temui Distributor Petrokimia Gresik

Makassar – Mengawali musim tanam Oktober 2020 – Maret 2021 (Okmar), distributor resmi pupuk bersubsidi Petrokimia Gresik Wilayah Indonesia Timur mengikuti gathering dan mendengarkan arahan langsung dari Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Makassar, Selasa (20/10).

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyatakan, sebagai perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik senantiasa mendukung pemerintah dan siap berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam upaya menyukseskan musim tanam, salah satunya melalui pertemuan ini, yang merupakan rangkaian dari program “Petrokimia Gresik Siaga Musim Tanam”. 

“Ini merupakan upaya pemerintah untuk menggali informasi terkait masalah yang ada di lapangan sehingga dapat segera dicarikan solusinya, serta menggali potensi di Indonesia Timur yang dapat dikembangkan untuk menjaga ketahanan pangan nasional,” ujar Dwi Satriyo.

Berdasarkan data dari Perum BULOG, kemandirian pangan Indonesia Timur perlu terus ditingkatkan jika diukur dari komoditas atau produksi beras. Apalagi sekarang konsumsi masyarakat di sana banyak beralih dari sagu ke beras.

Untuk itu Kementerian Pertanian (Kementan) mencoba untuk menumbuhkan sentra produksi tanaman pangan di beberapa kawasan Indonesia Timur, termasuk padi dengan varietas Gogo. Selama ini pasokan beras didatangkan dari Jawa Timur.

“Indonesia Timur harus mendapatkan kawalan ekstra pada saat memasuki musim tanam kedua tahun 2020, apalagi musim tanam kali ini berlangsung di tengah wabah Covid-19,” ujar Dwi Satriyo.

Terkait musim tanam, Mentan SYL menjelaskan bahwa, pupuk merupakan kebutuhan dasar dalam menghadirkan ketahanan pangan nasional serta mewujudkan pertanian yang lebih baik, apalagi di tengah wabah Covid-19. Sedangkan produsen pupuk seperti Petrokimia Gresik beserta jaringan distribusinya adalah elemen penentu keberhasilan ini.

Untuk itu ia berpesan kepada produsen pupuk beserta distributor untuk menuntaskan tanggung jawab penyaluran pupuk bersubsidi dengan baik, apalagi Presiden RI telah menambah alokasi pupuk bersubsidi di awal musim tanam Okmar ini senilai Rp 3,14 triliun atau sekitar 1 juta ton.

“Amanah ini harus kita tuntaskan dengan baik, sehingga tambahan pupuk bersubsidi ini bisa tersalurkan sesuai dengan target,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan  Sarwo Edhy menambahkan, penebusan pupuk bersubsidi bagi petani yang belum menerima Kartu Tani pada awal musim tanam Okmar hingga akhir tahun ini masih dapat dilakukan dengan manual. Ia menjelaskan bahwa penggunaan Kartu Tani yang semestinya dimulai pada tanggal 1 September 2020 ditangguhkan hingga 31 Desember 2020.

“Bagi petani yang sudah memegang Kartu Tani penggunaannya akan dilanjutkan, sedangkan yang belum bisa dengan manual,” tandasnya.

Sarwo Edhy mengungkapkan tahun 2020 ini jumlah petani yang terdaftar dalam e-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) sebanyak 13,9 juta. Sedangkan Kartu Tani yang sudah tercetak baru 9,3 juta kartu, dan yang sudah diisi kuota serta dibagikan kepada petani hanya 6,2 juta kartu. Sementara yang sudah efektif digunakan baru 1,4 juta kartu.

“Untuk itu dibutuhkan kinerja extraordinary untuk dapat segera menuntaskan program ini,” jelasnya.

Salurkan Pupuk Bersubsidi Sesuai Penugasan

Lebih lanjut, Dwi Satriyo mengungkapkan per hari Selasa (20/10) stok pupuk bersubsidi Petrokimia Gresik secara nasional sebesar 613.760 ton, melebihi ketentuan minimum pemerintah (172.822 ton). Stok tersebut terdiri dari Pupuk Urea 61.019 ton, ZA 63.301 ton, SP-36 110.744 ton, Phonska 294.040 ton, dan Petroganik 84.655 ton.

“Kewajiban dari Petrokimia Gresik adalah menyediakan dan menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai penugasan pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan nasional,” ujar Dwi Satriyo.

Untuk memastikan penyaluran hingga ke daerah, Petrokimia Gresik memiliki 77 orang Staf Perwakilan Daerah Penjualan (SPDP) yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Mereka rutin berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3), kelompok tani, hingga aparat berwajib setempat.

“Dalam penyalurannya, perusahaan memegang teguh prinsip 6 tepat, yaitu Tepat Harga, Tepat Tempat, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Jenis, dan Tepat Waktu,” jelasnya.

Selain kewajiban menyediakan pupuk bersubsidi, lanjutnya, Petrokimia Gresik juga menyiapkan stok pupuk non-subsidi. Langkah ini adalah solusi bagi petani yang kebutuhan pupuknya tidak teralokasi dalam skema subsidi.

“Tidak hanya pupuk, kami juga siap membantu petani dalam pengendalian hama dan konsultasi masalah pertanian sehingga pengawalannya lengkap,” ujarnya.

Saat ini, lanjutnya, Petrokimia Gresik memiliki 15 unit layanan mobil uji tanah yang beroperasi di delapan provinsi untuk melayani petani guna mengetahui kondisi tanah pertanian di masing-masing daerah sehingga dapat memberikan rekomendasi pemupukan yang tepat.

Terakhir, Dwi Satriyo menegaskan bahwa pupuk bersubsidi merupakan barang dalam pengawasan pemerintah dan harus disalurkan sesuai aturan yang berkalu. Segala bentuk penyelewengan seperti penimbunan, pengurangan jumlah atau berat, menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), akan berhadapan dengan pihak berwajib.

“Kami juga tidak akan ragu untuk menindak tegas dengan menghentikan kerjasama distribusi jika penyalur atau distributor terbukti melakukan kecurangan,” tegas Dwi Satriyo.

 

PT Petrokimia Gresik

Untuk keterangan lebih lanjut hubungi :

Sekretaris Perusahaan : Yusuf Wibisono Kantor (031) 3981811 Ext. 2218

Email : wibisono@petrokimia-gresik.com

Sekretaris Perusahaan : yusufwibie@gmail.com

PLN Hadirkan Terang di Pulau Terluar Indonesia

Kawaluso, Pulau Terdepan di Utara Indonesia Kini Nikmati Listrik PLN

Sangihe – PLN kembali berhasil menghadirkan listrik untuk pulau terluar Indonesia. Kali ini sebanyak 217 Kepala Keluarga (KK) yang berada di pulau Kawaluso dapat menikmati listrik PLN.

Pulau Kawaluso sendiri berada di sebelah utara Pulau Sangihe, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara yang berhadapan langsung dengan Filipina. Hadirnya listrik di pulau Kawaluso, diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Bupati Kepulauan Sangihe, Jabes Ezar Gaghana, S.E., M.E. mengungkapkan apresiasi mendalam dan rasa terimakasih kepada PLN yang sudah mengaliri listrik di pulau terluar termasuk pulau Kawaluso, sekaligus berharap investasi yang besar ini dapat dimanfaatkan masyarakat.

“Ada 217 kepala keluarga di Kampung Kawaluso ini jika semuanya menggunakan listrik PLN dengan daya 900, maka beban pemakaiannya akan besar. Kiranya dengan adanya listrik PLTD ini, taraf hidup masyarakat dapat meningkat,” ujar Jabes.

Untuk menghadirkan listrik di Pulau Kawaluso, PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 160 meter, Jaringan Tegangan Rendah sepanjang 1.368 meter dan satu buah gardu dengan kapasitas 50 kiloVolt Ampere (kVA). Adapun pasokan listrik di desa ini berasal dari PLTD.

Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara, Syamsul Huda menjelaskan bahwa untuk menghadirkan listrik ke Pulau Kawaluso membutuhkan perjuangan yang keras. Terbatasnya akses menjadi tantangan utama. Perjalanan menuju pulau Kawaluso hanya dapat ditempuh melalui jalur laut selama 12 jam dari Pelabuhan Bitung, atau 5 jam dari Kota Tahuna sebagai pusat kabupaten.

“Ini merupakan sebuah tantangan bagi kami. Namun dengan tekat yang kuat dan kerja nyata Insan PLN maka listrik pun bisa dirasakan oleh masyarakat, ini sebuah kebanggaan bagi kami, membawa kebahagiaan di Pulau Kawaluso,” ucap Huda.

Dirinya menambahkan, hadirnya PLN di tengah masyarakat Pulau Kawaluso akan meningkatkan potensi ekonomi seiring dengan meningkatnya produktifitas masyarakat.

“Listrik sudah menjadi kebutuhan pokok untuk menunjang segala jenis sektor usaha, PLN kini ini hadir di tengah masyarakat Pulau Kawaluso yang belum menikmati listrik sebelumnya. Bukan hanya masyarakat di pulau besar saja yang menikmati listrik tapi sampai ke pulau kecil dan terluar. PLN hadir membawa terang agar seluruh masyarakat Indonesia merasakan pembangunan yang merata,” tegas Huda.

Selain mengimplementasikan komitmen menghadirkan listrik di daerah 3T, PLN juga berupaya menghadirkan listrik untuk meningkatkan Rasio Elektrifikasi. Saat ini untuk Rasio Elektrifikasi di Kabupaten Kepulauan Sangihe telah mencapai 97,38 persen.

Sebelumnya, sejak Juni lalu, berturut-turut PLN juga telah berhasil melistriki pulau Marore, pulau Matutuang dan pulau Kawio yang menjadi pulau terluar di bagian utara Indonesia. Ini adalah upaya PLN untuk menjaga kedaulatan negara dan menghadirkan keadilan energi untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Kontak:

Agung Murdifi
Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN
Tlp. 021 7261122
Facs. 021 7227059